Tumgik
#sajak cinta
esbatubulet · 2 months
Text
Bersamamu, bukan hanya tentang menemukan rumah untuk bercerita. Lebih dari itu, tumbuh bersamamu adalah tentang berjalan lebih tenang di tengah-tengah bisingnya dunia..
41 notes · View notes
85kilometer · 12 days
Text
Menyepakati Jeda
Adalah dua satu empat belas; setelah percakapan panjang dengan pasangan—aku dan ia bersepakat untuk rehat dari segala hiruk-pikuk kepala. Namun seluruh akal menggerogoti raga, mengelumat daya tak bersisa hingga jadi abu tanpa nyawa.
Pertengkaran memang selalu melelahkan, namun kita tak alpa melakukan. Aku menyayanginya, dan ia juga menyayangiku. Kita saling menyayangi namun dengan cara masing-masing. Hingga seringkali kita berdebat; entah memperdebatkan diri kita atau orang lain. Dan kita, selalu saja tak kehabisan topik dalam mengupas apapun.
Ia dengan segala kecerdikan mampu mengutarakan isi kepala yang seringkali kutentang. Begitu juga denganku, yang bersikukuh dengan pendirian. Ironisnya, kita tak henti bertarung hingga menjelang petang.
Kukira berdiskusi tanpa lelah selalu menemui titik temu, namun baginya menuai masalah baru.
Lalu, kupikir beradu argumen selalu menyimpul benang merah, namun baginya hanya lilitan benang tanpa arah.
Akhirnya, kita menyepakati jeda, meminimalisir komunikasi, dan memberi rehat pada raga yang dirundung lelah. Agar hening memberi perenungan dan memahami esensi kedua jiwa yang saling menentang.
12 notes · View notes
jeritmalam · 2 months
Text
Senja datang dengan kesepian yang dalam, Memantulkan bayang kesendirianku. Di bawah langit berwarna jingga yang pudar, Aku terdiam dalam kesedihan yang mengalir.
-jeritmalam
9 notes · View notes
semburatsore · 4 months
Text
TAKDIR
Sakura, ia mekar lagi,
Dimusim semi,
Kita bertemu,
Sejak saat itu, darahmu mengalir dalam nadiku,
Bagaimanapun aku menentang,
Semesta akan mempertemukan lagi,
Takdir, tak kuasa manusia merubahnya,
Ketetapan,
Dijalani, disyukuri,
Insha Allah, bahagia menghampiri.
Semburat Sore,
18.12.23
10 notes · View notes
pecandusubuh · 10 months
Text
Diantara musibah terbesar adalah kamu jatuh cinta pada orang yang tak mencintai mu.
~ Imam Syafi’i
Ied mubarak habibti ;)
17 notes · View notes
ulfahkhoerul · 1 year
Text
Tak ada lagi binar yang tersisa
Hanya rindu yang masih mengudara
Tanpa rasa
Tanpa makna
Aku pamit pulang
Karena nyonya rumahmu sudah datang
Terimakasih sudah menjamu
Meramuku dengan sempurna
Sekali lagi, aku pamit pulang
Kutinggalkan binar yang kau titipkan
Pada nyonya rumahmu
25 notes · View notes
Text
Baru mengerti bahwa jarak bukanlah penentu sebagai penguasa hati "love".
#anps #malaikatkecil #iblismungil
3 notes · View notes
sajaksajakkecil · 2 months
Text
Jika
Hujan pernah mengisi dan membuat indah kala memilikimu bukan sebuah angan melainkan anugrah. Malam pun terasa gemerlap walau tanpa bintang, saat kita masih saling memanggil sayang
Namun,
Jika keputusanmu nanti dimasa yg akan datang adalah bukan kita maka tak apa. Aku tak akan pernah menyesalinya. Tapi aku kecewa, mengapa dalam waktu yg di beri sang kuasa, Aku tidak pernah membuatmu bahagia.
Namun,
Jika memang dengannya adalah tentangmu bahagia, walau aku benci dan tak percaya tapi aku coba meng-IYA. Iya untuk mengatakan aku turut bahagia atas kebahagiaanmu.
2 notes · View notes
poemstories · 11 months
Text
26/05/23-22.44
Aduh rindunya aku lama tak bersua karena sibuk tenggelam dalam kisah kisah kehidupan dewasanya usia
Cemburu
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
8 notes · View notes
naufalhafizh · 8 months
Text
Tumblr media
segaranta
#draft
Bahkan bila danau yang tenang dihantam berisik sangkakala sembari digurat topan pengusik bentala,
yang tak lain adalah sah mencipta frasa kehancuran bagi sehamparan peradaban,
ia akan tetap kembali tenang.
#
Tak meriak sedikitpun, tak pernah mencoba berang sekalipun mungkin-mungkin saja, dan tak sungkan kembali bercengkrama,
meskipun seluruh semesta punya sejuta alasan untuk memberinya tangan di pengadilan.
#
Meskipun raganya bertabur duka, tercerai berai membasahi sekitar, acak-acakan menyambut deru nelangsa yang membumbung di langit petang,
alam menuntutnya untuk luluh, berharap ia mampu tersenyum indah sembari melupakan tentang siapa pembunuh dan siapa yang terbunuh.
###
6 notes · View notes
hndrynt · 4 months
Text
22.00
Baru saja daku bertanya kepada rembulan.
"Mengapa indahmu menghilang dari pandangan?"
"Apakah engkau pergi karena tak tahan?"
"Atau sedari awal memang kau tak pernah mau sejalan?"
Ia terdiam, tak menjawab semua pertanyaan. Sangat jelas kulihat Ia tersenyum, meredup, kemudian menghilang dibalik awan. Kini aku duduk terheran. Ternyata, rasa ini mengganggu pikiran.
Dengan jelasnya semua nampak kau tunjukkan. Ternyata aku bukanlah yang kau inginkan. Selama ini aku hanyalah figuran. Kau hanya tak ingin aku berpindah haluan.
Kuingat kembali, kau tak pernah ada perhatian. Tak sedikitpun kasih yang kau berikan. Pergi ku pun tak pernah kau hiraukan. Apa yang sebenarnya kau rencanakan?
Aku lelah menunggu dengan gelisah semalaman. Hanya untuk satu kalimat yang kau kirimkan. Kau sebut itu pesan? Lebih baik semua itu kau simpan.
Letih aku menaruh harapan. Padamu yang tak pernah mau berkorban. Selalu aku jadi cadangan. Bagimu aku tak pernah jadi tujuan.
Sekarang pergi! Aku tak akan lagi menahan. Semua akan aku lupakan. Semua pedih dan manisnya kenangan. Persetan dengan bualanmu yang kau bisikkan. Bahkan kini aku tak ingin berkawan.
Semoga suatu hari kau kan temukan. Sosok manusia yang selama ini kau impikan. Yang akan mencintaimu lebih dari yang pernah aku tunjukkan. Selamat tinggal, rembulan.
2 notes · View notes
esbatubulet · 29 days
Text
Tentangmu, tidak akan pernah habis di pikiranku. Karena kamu adalah riuh paling gaduh dalam kepala..
12 notes · View notes
85kilometer · 3 days
Text
Jika Saja Tak Menyakitkan
Jika saja perjuangan kita tak menyakitkan, aku akan mudah menceritakannya. Nahas, banyak sekali luka yang perlu dibuka ulang untuk menjabarkannya. Lebih mudah bila kukisahkan keceriaan. Seperti saat menunggu kamu bingung memilih menu. Ikut menebak yang sekiranya kamu mau, meski kamu sendiri belum tahu. Kemudian memberi saran pilihan yang tak mungkin kita suka. Dengan sarkas kamu berkata, “Aku sangat suka, nanti mau beli yang banyak.” Lalu kita tertawa bersama.
3 notes · View notes
jeritmalam · 1 month
Text
"Imaji bersanding dengan erat jerat genggaman tanganmu, puisi pun tak sirna meski tubuhku merana."
jeritmalam x mtsny
5 notes · View notes
semburatsore · 5 days
Text
Hanya ingin singgah
Berjalan tertatih,
Menyedihkan,
Untuk sekedar bercengkrama kita lakukan hanya basa-basi,
Memilukan,
Ku tak mau berlari,
dan terus berlari,
Sudah capek, ku hanya mau singgah didalam dekapan sang Rembulan,
Memandang selalu ciptaan Illahi yang tiada tara,
dan senantiasa tidak berada dalam ujung harapan.
Aku berharap aku hanya tidak tak tahu diri di depan orang lain, karena kalau dibelakang, aku rasa tumbuhan pun tahu.
Semburat Sore,
22.04.24
6 notes · View notes
anggraeni1903 · 2 years
Text
Jangan jadi pelangi untuk seseorang yang buta warna
Dan jangan jadi senja untuk seseorang yang menyukai bintang
Karena disitu kamu akan merasakan sakitnya mencintai tanpa dicintai
Dan hanya bisa melihat tanpa memiliki
53 notes · View notes