Tumgik
#renungan
jndmmsyhd · 2 months
Text
"Ya Allah, aku sudah menganggap baik seluruh takdir yang engkau berikan padaku, maka aku mohon sembuhkanlah dan perbaikilah hidupku"
Puncak tertinggi dari hati yang bersih adalah menyerahkan segalanya bahkan masa depannya pada Ilahi.
Tanpa tapi.
Tidak mudah melatih husnudzon dan prasangka baik pada Allah itu, mungkin bagi mereka yang Allah hujani dengan kenikmatan akan mudah untuk melakukannya, tapi tidak mudah bagi mereka yang Allah berikan gerimis bahkan hujan ujian. Soal pasangan, keluarga, pekerjaan, keadaan sosial, ekonomi dan semua hal yang barangkali menyesakkan dada, seakan Allah tidak mencintainya. Padahal, tidak selalu yang Allah hujani dengan kenikmatan itu berarti Allah suka padanya. Dan tidak pasti juga yang hari ini Allah berikan ujian bertubi-tubi menandakan Allah membencinya. Semua ada takaran dan tolok ukurnya, dan pada ujungnya, semua yang bisa mendekatkan diri pada Allah adalah kenikmatan, entah ujian atau nikmat yang datang. Aku pun sama denganmu, masih tertatih untuk bisa selalu mengedepankan prasangka baik. Semoga Allah berikan kita hati yang seluas samudera perihal takdir ini, Allah berikan selimut sabar atas dinginnya ujian. Sebab surga tidak pernah murah.
@jndmmsyhd
1K notes · View notes
edgarhamas · 7 months
Text
Emang Boleh Sepeka Itu?
(Tadabbur Surat At Taubah 40)
@edgarhamas
Salah satu momen yang barangkali akan meruntuhkan 'sok kuatnya' kita, adalah ketika seseorang tanpa ada angin dan badai tiba-tiba bertanya, "kamu lagi nggak baik-baik aja ya?"
Kita seperti dibaca olehnya, tepat di halaman terpenting; saat orang-orang sama sekali tak peduli.
Ketika yang lain membaca kita sebagai orang kuat dan tangguh, selalu tersenyum dan teguh padahal di dalamnya terseok-seok; lalu kita terbaca bahwa kita tak baik-baik saja.
Saya pun pernah akhirnya menangis sesenggukan karena pertanyaan sederhana itu, "kamu ga baik-baik aja ya?"
Seseorang yang mampu membaca kita, biasanya ia pun pernah melalui badai hidup yang sama, cobaan yang sama bahkan lebih berat.
Maka ia melihat cukup dari menunduk lesunya kita, atau dari helaan napas yang berat sambil duduk terkulai di kursi. Dari mata sayu yang kurang tidur itu.
Dan kau tahu? Ada kisah manusia paling tajam kepekaannya pada seseorang terabadikan dalam Al Qur'an. Di saat harus melakukan misi berat antara hidup dan mati, dikejar oleh pembunuh dengan janji upah sangat tinggi.
Kalimat itu terucap di gelap gua nan sempit, "jangan bersedih..."
Ialah baginda Rasulullah. Gua Tsur nan sempit dan gelap itu beliau jadikan tempat bersembunyi bersama sahabatnya, Abu Bakr.
Padahal beliau sendiri sedang terancam, tegang dalam kejaran musuh. Tapi beliau tenangkan Abu Bakr, "Jangan engkau bersedih, sungguh Allah bersama kita.” (QS At Taubah 40)
Bagaimana rasanya menjadi Abu Bakr dalam situasi itu?
Bisa saja Rasul tak berkata apa-apa, tak melakukan dan menasihati apa-apa. Tapi, Rasul tenangkan sahabatnya; karena Rasul peduli. Beliau peduli pada keadaan orang lain bahkan di saat paling berat. Shalallahu alaihi wasallam.
Jika bertemu orang yang mampu membaca bahwa dirimu sedang tak baik-baik saja saat yang lain tak peduli, pasti kau akan mengenangnya dalam memori teristimewa.
Dan, begitulah Abu Bakr menjadi perisai dan pembela Rasul paling perkasa. Karena Rasul peduli pada sahabat-sahabatnya.
"Kala itu Rasul sedang berhadapan pada tugas besar bernama hijrah yang dirongrong kaum musyrikin" kata Syaikh Abdullah Balqasim, "tapi, beliau tidak lupa untuk menghibur sahabatnya yang bersedih. Maka tak ada alasan bagi kita untuk tidak peduli pada sahabat kita."
masyaAllah!
Aku tahu kita seringkali tak baik-baik saja. Kamu bisa saja tak peduli, bisa saja tak pakai hati, karena kamu sendiri sudah remuk redam.
Tapi percayalah, salah satu hal yang kau butuhkan untuk mengobati kusamnya hidup itu adalah peduli. Dunia sudah kejam, kita jangan ikut-ikutan.
572 notes · View notes
ceritadear · 2 months
Text
Wahai Rabbku.
Izinkan aku membaca tanda-tanda. Mana yang menjadi pengabulan atas doa-doaku serta mana pula yang menjadi ujian bagi diriku karena telah melangitkan doa itu. Wahai Rabbku yang penyayang, aku ini hamba yang kurang pandai dalam merangkai diksi saat memohon padamu, terkadang kalimatku kurang tertata rapi namun Engkau adalah Rabbul 'alamiin yang MahaMengetahui segala isi hati. Maka, sekali lagi. Berikanlah aku tanda-tanda dalam membaca setiap pesan cinta yang Engkau titipkan bagiku di dunia.
212 notes · View notes
penaimaji · 2 months
Text
Tenang
Hal yang bisa membuat hati kita tenang, ialah percaya bahwa kebaikan maupun keburukan; kesenangan maupun kesedihan, merupakan dua hal yang silih berganti. Tentu tidak lepas takdir dari Allah. Baiknya orang lain terhadap kita, atau sebaliknya, buruknya orang lain pun, tentu semua terjadi atas izin Allah.
Tidak ada hal lain, ketika kita mengalami sakit atau kepedihan, selain menunggu datangnya pertolongan Allah.
Sampai mana kamu kuat berdoa ketika diuji? Jangan pernah menyerah untuk meminta. Pertolongan Allah itu nyata, kalau kita benar percaya. Bahwa tanpa Ia, kita tidak ada daya pula.
Semoga.. hati dan pikiran selalu mengingat dan kembali taat pada Yang Kuasa. Semoga.. semakin sering kita diuji, bukan kemurungan lagi yang kita dapati, melainkan mencari, "Ada hikmah apa dari Allah, setelah kejadian ini?"
Teruslah berprasangka baik pada-Nya. Sebab, seperti yang kita ketahui, bahwa Ia sesuai dengan prasangka hamba-Nya.
Dikutip dari buku Ad-Daa wad Dawaa karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah, bahwa Allah akan berbuat kepada hamba-Nya, sesuai dengan persangkaannya. Prasangka baik berkaitan dengan perbuatan yang baik pula. Maka Allah akan membalas perbuatan baik itu, tidak mengingkari janji-Nya, juga menerima taubat manusia.
Jakarta, 5 Maret 2024 | Pena Imaji
204 notes · View notes
menyapamakna1 · 3 months
Text
Jangan segan membantu orang lain, mempermudah urusan orang lain, memudahkan jalan orang lain, memberi rasa cukup kepada orang lain; bersedekah, memberi kebaikan untuk orang lain. Karena Allah menyukai hal-hal yang demikian dan akan melimpahkan kebaikan berkali-kali lipat.
@menyapamakna1
248 notes · View notes
nazilaaa04 · 3 months
Text
Tadi nemu kata kata yang ngena banget
"Kecewalah dengan elegan, Pergilah dengan senyap, Biarkanlah dia mendengar kabar perubahanmu dari orang lain."
Terimakasih, ini cukup untuk membuatku bangkit!
200 notes · View notes
terusberanjak · 4 months
Text
Percayalah memang ada beberapa hal baik ditemukan melalui hal-hal yang berantakan. Bukan tak ada hari bahagia untukmu, tapi barangkali hadiah itu belum datang tersebab kamu masih belum selesai dengan diri sendiri. Belum benar-benar ikhlas, belum benar-benar yakin bahwa jalan yang sedang dilalui itu memang tak salah, belum menyimpan baik sangka yang besar kepada Allaah.
Bukankah matahari terbit setelah gelap malam berlalu? :)
@terusberanjak
259 notes · View notes
andromedanisa · 5 months
Text
di dunia ini, semua akan tumbuh dan pergi pada waktunya. Demikianlah ketetapan takdir Allaah. Perihal yang menjadi bagian kita, akan menjadi milik kita sekalipun berkali-kali ingin kita lepaskan. Yang tak menjadi takdir kita, akan tetap pergi sekalipun kita mengejarnya dengan begitu kerasnya.
Semua akan tumbuh dan pergi pada waktunya. Tidakkah kau paham pada bagian ini wahai diriku? Allaah memberimu pembelajaran agar kamu paham perihal melepaskan dan dilepaskan.
Perihal bertahan atau memilih pergi. Sekalipun dalam satu bersamaan kamu ingin mempertahankan dan memiliki semuanya. Cukupkan, jangan terlalu serakah. Nanti kamu lelah. Sebab ada banyak yang tinggal dihatimu.
207 notes · View notes
amelianurhabibah · 1 year
Text
Sering kali aku temui, seseorang yang biasa biasa aja. Sederhana, tapi kalau dipandang ia menenangkan, saat berbicara dengannya, yang keluar dari lisannya hanyalah perkataan yang baik, dan ketika bersamanya ia menyejukkan hati.
kucari tau sebabnya. Ternyata kuncinya adalah menghargai diri sendiri. Iya, tidak peduli dengan tanggapan orang lain atas dirinya. Yang dia perdulikan adalah, apakah Allah suka? Atau tidak?, Ia bersikap dan berperilaku apa adanya, jadi diri sendiri.
Ia bersyukur atas semua yang Allah beri untuknya, dan secara otomatis keluar lah positive vibes dari dalam dirinya.
Memang benar adanya, kecantikan wajah hanya akan membuat seseorang menatap. Namun kecantikan hati dan akhlak membuat seseorang menetap.
MasyaAllah Tabarakallah...
964 notes · View notes
ibnufir · 6 months
Text
Kita ini nyari apa sih sebenarnya?
Setelah ini apa? setelah waktu kita selesai dan batas waktu kita berakhir, kita ini mau ke mana?
Aku termenung oleh pertanyaan-pertanyaan selalu berulang-ulang memojokan diriku sendiri.
"Iya yah, habis ini bagaimana?"
Pergi nyari senang, berlibur kesana kemari, tapi ujung-ujungnya sama juga. Saat kembali pulang, resahnya masih, cemasnya juga masih.
Lalu apa sih sebetulnya yang bikin jiwa ini tenang? Aku harus nyari ke mana?
Mengapa setiap upaya mengejar kebahagiaan hanya membuatku lelah dan menderita.
Capek, capek sekali....
Berusaha mengendalikan semua hal sesuai inginnya kita.
Mungkinkah semua ini hanyalah sebuah peristiwa singkat?
Seperti seorang bayi yang tidak pernah bisa mengingat kehidupan di kandungan ibunya. Lalu tau-tau terlahir di dunia.
Jangan-jangan waktu kita di duniapun memang sama, sesingkat itu?
Kita ini nyari apa sih sebenarnya?
Kita ini ngejar apa?
—ibnufir
240 notes · View notes
aksarahumaira · 2 months
Text
Ruang Tunggu
Tumblr media
Terimakasih ya, sudah menjadi bagian dari perjalanan yang sampai saat ini sulit untuk digambarkan bagaimana rasanya. Sampai-sampai harapku sederhana, semoga kesabaran ini ada banyak pahala di dalamnya.
Ini tentang kepastian saling tunggu walau tidak tahu siapa yang dituju, tentang menjaga walaupun tak tahu kepada siapa akan berlabuh. Tentang diam yang terlihat begitu tenang, tapi riuh akan badai doa di tiap kesempatan.
Cerita orang lain beragam, mereka bertemu di tempat kerja, tepi pantai, atau dunia maya. Dan aku tidak tahu pertemuan mana yang nantinya akan membawa kita pada ujung penantian. Aku harap, kita dipertemukan di tempat yang Allah ridhoi, di tempat-tempat penuh kebaikan dan keberkahan, di tempat banyak orang sedang memperbaiki hubungan dengan Sang Pencipta.
Di akhir penantian nanti, semoga hatimu penuh kelapangan bertemu dengan aku yang banyak kurangnya, yang banyak tidak percaya dirinya, yang mudah menangis ketika memendam amarah, yang punya mimpi tidak sama seperti orang kebanyakan. Jika kau cari yang sempurna, jarak sekarang dan ujung penantian akan lebih panjang, mungkin nyaris tak akan ada ujungnya.
Semoga di ruang tunggu ini, tetap di isi dengan banyak kebaikan. Semoga di ruang tunggu ini, dilingkupi banyak pahala kesabaran karena menunggu dengan sebaik-sebaik penjagaan.
Depok, 7 Maret 2024
Tumblr media
Di doakan orang-orang baik tuh berhargaa bangettt, kalau lagi lelah, minta di doakan orang-orang terdekat tuh sesuatu sekali. Apalagi di doakan dengan suka rela :")
73 notes · View notes
jndmmsyhd · 7 months
Text
Menerima Kisahnya
Nanti, saat kamu menikah dengan seseorang, kamu tidak sedang menerima lembar buku yang kosong. Kamu akan mendapatkan seseorang yang sudah menulis begitu banyak catatan dan kisah, yang kamu baru akan benar-benar mengetahui kisahnya sesaat setelah akad terucap.
Pada kisah yang begitu menyedihkan, atau pada kisah yang begitu bahagia maka selalu siapkan hati yang lapang untuk menerimanya.
Sebab orang yang kamu nikahi adalah akumulasi dari masa kecil hingga ia dewasanya, bahkan sampai ia menemukanmu.
Tidak apa-apa, siapkan saja ilmu pernikahan dan mengelola rasa dalam berumah tangga. Kapan kamu harus menekan ego dan emosi, kapan kamu harus bersabar dulu untuk sesaat sebelum mengutarakan maksut dengan berbicara padanya.
Menerima kisah seseorang itu tidaklah mudah, terkadang ia jauh dari apa yang kamu harapkan, terkadang bahkan bertolak belakang dengan apa yang kamu bayangkan.
Sebab pernikahan itu menyatukan dan saling memperbaiki, kisah-kisah buruk dan hitam di masa lalu tidak perlu diungkap dan dibuka. Tutuplah serapat mungkin dan kubur sedalam-dalamnya, mulailah menjalani hari-hari dengan kebaikan yang penuh dengan keberkahan.
Andai kamu sedang menunggu seseorang yang datang padamu, maka siapkan ilmunya, perluas hatinya, dan mulailah melangitkan doa, agar apa yang kamu doakan senada dengan apa yang Tuhan takdirkan
Selamat malam, dariku yang tengah duduk di kereta menuju stasiun terakhir.
Gambir, 19 September 2023.
@jndmmsyhd
1K notes · View notes
edgarhamas · 1 month
Text
"Masa Ini Akan Berlalu..."
Edgar Hamas | @ceritaedgar
Pernah dengar kisah seorang raja yang memiliki cincin bertulis "masa ini akan berlalu?"
Ia kisah singkat, tentang seorang raja bijak yang selalu diingatkan dengan kalimat "masa ini akan berlalu" setiap kali ia mendengar sebuah laporan dari menteri-menterinya.
Ketika ada laporan tentang hal buruk dan itu sampai ke telinga sang raja, ia pun sempat gelisah dan khawatir berlebih. Namun ia melihat cincinnya dan membaca "masa ini akan berlalu."
Gelisahnya hilang. Ia tahu masa buruk tak akan selamanya. Maka ia fokus membenahi masalahnya.
Pun ketika ada kabar gembira yang membuat semua orang bersorak-sorai, sang raja pun kembali menoleh melihat cincinnya, "masa ini akan berlalu."
Tadinya ia senang berlebihan. Namun setelah diingatkan oleh tulisan itu, ia kembali tenang. Ia senang, namun tak terlena dan bereuforia.
Siklus, itu adalah kuncinya. Sang raja jadi bijak karena tahu masa buruk tak akan selamanya. Masa senang pun tak akan berlama-lama. Sebab ia mengerti bahwa hidup berputar.
"Masa ini akan berlalu", kini coba kau renungkan. Jika kau sedang sedih, ketahuilah ia tak akan selamanya.
Pun bagi siapapun yang berbuat zalim. Kau mengira mereka akan di atas selamanya? Mengira bahwa mereka tak terkalahkan?
"Masa ini akan berlalu", yang zalim akan hilang. Yang di bawah akan naik. Yang tenggelam akan timbul. Yang dizalimi akan menang.
Termasuk di Gaza, Palestina.
Semua ada masanya. Semua ada waktunya. Yang sedang naik daun akan ada saatnya hilang. Yang terkenal akan redup. Yang berkuasa akan usai.
Semua yang di bumi itu fana. Akan usai. "...tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal..." (Ar Rahman 27)
235 notes · View notes
ceritadear · 1 month
Text
Pantas saja, kenapa amalan hati itu nilainya sangat besar di sisi Allah, terutama hati yang Ridha. Karena itu adalah amalan tak kasat mata yang hanya hamba dan Penciptanya yang tau. Tidak seperti amalan lain yang bisa nampak secara dzohir, amalan hati tersembunyi di palung terdalam. Ikhlas kah menerima kenyataan? Ridha kah menerima ketetapan?. Allahku yang selalu MahaBaik, tolong lemah lembutlah pada hati hambaMu yang seperti kapas ini.
68 notes · View notes
penaimaji · 5 months
Text
Diremehkan
Saat malam sebelum kupejamkan mataku, aku selalu bergumam dan meminta pada Allah, agar mampu memaafkan beberapa orang yang pernah meremehkan atau merendahkanku, juga keluargaku
Aku memang bukan terlahir dari keluarga yang kaya raya. Namun, jiwa dan hati kedua orangtuaku lah yang kaya. Rasa tenang dan cukup, yang mungkin tidak banyak dimiliki orang lain. Kuakui, mereka tidaklah pelit, suka membantu saudara maupun orang lain, bahkan saat mereka juga sedang membutuhkan. Ketika di atas pun, mereka tidak pernah sombong. Akhlak yang membumi itu, selalu diajarkan pada anak-anaknya, hingga bisa kurasakan sampai saat ini
Aku pernah beberapa kali dihina, difitnah, diremehkan, entah dalam hal harta, pekerjaan, intelektual, pemikiran, keputusan, keyakinan; dengan kolega kerjaku, temanku, dosenku, bahkan orang terdekatku, namun, aku memilih tidak menanggapi
Aku pikir, tidak perlu membuktikan apapun pada siapapun. Tidak perlu bersusah payah menjelaskan kondisi apapun pada orang lain. Juga, tidak perlu membalas meninggi dengan cara merendahkan yang lain. Cukup perlu koreksi diri, karena perlakuan orang lain juga tidak lepas dari dosa-dosa kita, atau hak-hak Allah yang pernah diabaikan
Sering kita ketahui, bahwasannya tabiat manusia itu senang dipuji, meski sesuatu yang dipuji itu tidak ada dalam dirinya. Lantas, mengapa kita harus marah, ketika yang dicela tidak ada dalam diri kita?
Itulah alasanku, mengapa aku memilih untuk tidak menanggapi, meski rasa sakit itu masih ada. Aku hanya berdoa, semoga Allah ikhlaskan hatiku untuk menerima sesuatu yang tidak aku sukai
Jakarta, 14 November 2023 | Pena Imaji
216 notes · View notes
menyapamakna1 · 4 months
Text
Ketenangan menembus jiwa adalah bagi orang-orang yang sering melangkah ke masjid, berzikir kepada Allah, melakukan kebajikan, orang yang bersabar, orang yang bersyukur, orang yang menerima setiap keadaan. Tidak iri, merasa cukup dengan apa yang dimiliki.
@menyapamakna1
148 notes · View notes