Tumgik
andromedanisa · 5 days
Text
"karena memang, Nis, ada beberapa hal yang tidak akan pernah bisa kamu dapatkan/ kamu sampai pada hal yang ingin kamu tuju. sekuat apapun kamu berusaha, sekeras apapun kamu berupaya, atau bahkan sejauh apapun kamu telah berjalan. sebab pada akhirnya bukan pada puncak rasa keinginan kita untuk sampai atau mendapatkannya yang pada akhirnya akan memenangkan. melainkan takdir Allaah yang harus kita terima dengan lapang dan kita yakini lekat-lekat bahwa itu adalah yang terbaik untuk kita." katanya kepadaku kala itu..
55 notes · View notes
andromedanisa · 6 days
Text
tak sama..
"rumah tanggaku tahun ini sudah 10 tahun, Bu." aku mengatakan itu dalam telpon beberapa waktu lalu kepada Ibu.
"mangkanya kamu itu seharusnya mikirin buat punya anak. kalau kamu nggak punya anak siapa yang akan doain kamu, siapa yang akan ngurus kamu nanti waktu tua, siapa yang akan nerusin aset-aset berharga kamu. anak itu yang bikin rumah tangga reket antar suami dan istri. kalau kamu nggak punya anak gini, kamu gampang dilepasin suamimu kan." dan hal lainnya yang keluar dari lisan ibu ku yang tidak ingin ku dengar.
beberapa waktu lalu aku ada konflik dengan suamiku, dek. selama 10 tahun kami tak pernah ada konflik besar, baru pertama kalinya selama pernikahanku dengan suamiku kami bertengkar hebat. sampai di titik kalau aku gak mikir panjang dan tenang saat itu mungkin saat ini kami sedang menghadapi mediasi di ruang persidangan.
sesaat aku dan suami bertengkar hebat, aku menangis dan menelpon ibuku yang kebetulan saat itu sedang ada di desa. dalam telpon aku menangis seperti anak kecil yang butuh untuk ditenangkan. aku pikir dengan menelpon ibuku, aku dapat pembelaan. aku dibela sebagaimana aku ingin ada satu orang yang setidaknya berdiri untuk memihakku meski saat itu suamiku pun tak berada di pihakku.
alih-alih mendapat dukungan, ibuku justru mengatakan sesuatu yang membuatku semakin sedih, menangis dan kecewa. saat itu aku merasa tidak ada lagi tempat untukku pulang. tidak ada lagi tempat yang setidaknya mau mendengarkan kronologi yang sebenarnya mengapa aku melakukan demikian. tidak ada yang membelaku. jangankan membelaku, mendengar kebenarannya seperti apa saja tak ada yang mau.
aku nggak tahu saat itu harus seperti apa, karena aku tak pernah sekacau itu. 10 tahun lamanya aku merasa berjalan sendiri, aku bekerja hanya untuk menyenangkan orang lain. orang-orang selalu menanyakan kapan punya anak, kapan hamil, dan pertanyaan yang menurutku tak seharusnya ditanyakan. nggak ada yang mau dalam keadaan seperti ini. 10 tahun menunggu itu bukanlah waktu yang sebentar.
10 tahun aku tinggal bersama mertuaku, setiap ada ucapan atau tindakan yang tidak menyenangkan hatiku, aku mencoba untuk tetap berlapang dada tidak memasukkannya ke dalam hatiku agar aku tidak merasakan sakit. sebab aku pernah mengadu kepada suamiku namun malah aku yang disalahkan, sejak saat itu aku tak pernah lagi menjadikannya tempat pulang untuk bercerita.
diawal pernikahan kami sampai di tahun ke 5. aku dan suami mencoba program hamil, namun belum ada tanda-tanda berhasil. lalu aku memutuskan untuk berhenti program sebab aku merasakan lelah secara fisik dan mental. aku fokus bekerja, menabung, dan membeli beberapa properti seperti emas, sawah, dan tanah. agar nanti meski tidak punya anak setidaknya aku sudah mempersiapkan hari tuaku nanti dengan beberapa aset. opsiku adalah jaga-jaga kalau memang nantinya di panti jompo.
ketika aku fokus bekerja, mengumpulkan aset. orang-orang melihatku bahagia tidak punya beban sebab belum punya anak. dan mereka selalu berpikir bahwa aku tidak ingin punya anak hanya karena aku berhenti untuk program hamil. mereka selalu mengasihaniku dengan mengatakan percuma banyak harta tapi kalau nggak punya anak. kan kasihan. omongan seperti itu sudah menjadi vitamin yang selalu aku konsumsi setiap harinya.
aku mencoba menutup telinga dan melapangkan hatiku dengan selapang-lapangnya. sampai aku menyadari dan berdoa hingga mataku sembab kepada Allaah. "ya Allaah, aku pikir tidak ada seorangpun yang ingin hidup seperti ini. menanti itu tidak mudah ya Allaah. mengapa rasanya aku seperti berjalan sendiri di muka bumi ini."
aku menangis sambil makan es krim, semua mata pengunjung menatapku. aku sudah tidak peduli akan hal itu. makan es krim yang paling mahal membuatku sadar kemana saja aku selama ini, mengapa aku begitu abai dengan diriku sendiri sampai di menangis seperti ini.
aku bekerja, suamiku bekerja. aku bekerja dan gajiku sepenuhnya untuk memenuhi kebutuhan keluargaku sendiri. mencukupi semua kebutuhan ayah dan ibuku. yang bikin aku sedih rasanya jerih payahku selama ini tak pernah terlihat dimata ibuku. padahal kalau aku punya anak itu artinya aku tidak bisa memenuhi kebutuhan keluargaku dengan utuh. itu yang selalu aku pikirkan.
banyak orang mengatakan kalau aku terlalu lelah dalam bekerja. aku juga pengen resign, aku juga pengen jadi ibu rumah tangga. tapi itu nggak mungkin. bagaimana dengan keluargaku, bapak ibuku? ibuku selalu menuntut ini dan itu. selalu bilang untuk program hamil inseminasi dan lainnya. iya, aku paham, aku jangan ingin. tapi uang darimana? program hamil itu gak murah.
rasanya semua bertarung dalam kepalaku. dan itu membuatku lelah. rasanya aku ingin sekali ke psikiater atau psikolog. tapi aku tahu untuk menemui mereka saja itu juga butuh uang yang tidak sedikit. lalu bagaimana jika aku melakukannya dan meminum obat yang diresepkan? karena katanya obat anti depresan membuat sebagian kenangan kita juga ikut memudar. aku takut itu terjadi. bagaimana jika aku mudah lupa dan hal itu menyangkut dengan pekerjaanku? apakah aku masih bisa bekerja? dan banyak hal ketakutan serta pertanyaan dalam diriku.
aku menonton film, dan terlihat mager tidak melakukan apapun kala sedang libur. selalu dikira aku sedang bermalas-malasan. padahal aku melakukan demikian sebab aku sudah terlalu lelah dengan pekerjaan. kini aku merasa ya Allaah sampai kapan ini akan berakhir? rasanya lelah sekali..
dia mengatakan itu kepadaku dengan menangis dan tatapan yang kosong. kepedihan dalam hatinya rasanya sampai ke hatiku. ya Allaah, tolonglah dia. tolonglah siapapun orang-orang yang sedang mengalami kelelahan dalam hidupnya.
36 notes · View notes
andromedanisa · 11 days
Text
semoga Allaah menerima taubatmu ya, sayang. taubat yang kau pintakan dalam lamanya sujud dan tangismu. setiap waktu kamu menangis mengingat masa lalu akan sebuah dosa yang telah kamu perbuat. mengingatnya selalu membuatmu menangis hingga terasa sesak sekali.
semoga Allaah menerima maafmu ya, sayang. pintamu dalam setiap doa kepadaNya. memohon agar diampuni dan dimaafkan kesalahan dan dosa-dosamu.
semoga Allaah menutupi aib-aibmu ya, sayang. dosa yang tidak ingin banyak orang lain tahu, terutama orang yang kau cintai. dosa yang tidak ingin kamu ulangi dan terasa menyakitkan jika kamu teringat kembali akannya. semoga Allaah menutupi aib dosa-dosamu di masa lalu. sebab hanya Allaah saja yang mampu menutupi itu semua.
semoga Allaah menerima kamu kembali ya, sayang. menerima dirimu kembali sekalipun banyak manusia menolak perubahanmu, atau bahkan menolak keberadaan mu. karena kalau bukan Allaah, tak ada satupun makhluk yang bisa melakukannya.
semoga Allaah selalu menolongmu ya, sayang. dari ketergelinciran dan dari kemaksiatan yang kamu lakukan dengan sengaja ataupun tidak. kamu bahkan menangis setiap kali mengingat kebaikan Allaah kepadamu. betapa Maha Baiknya Allaah kepadamu bahkan sampai detik ini kamu hidup.
"kamu mengunci pintu kamarmu untuk mendurhakaiNya, tetapi Dia tetap mengirim udara agar kau bisa bernafas." _tulisan seseorang semoga Allaah menjaganya.
216 notes · View notes
andromedanisa · 17 days
Photo
"Sebab cinta itu bukan tentang bagaimana sebuah rumah tangga tampak sempurna di mata banyak orang, melainkan bagaimana sesungguhnya masing-masing pasangan merasakan akhlak dan kebaikan satu sama lain.."
Tumblr media
~* Proses
Sebelum menikah, calon suami sangat ketat menjalin komunikasi dengan saya. Jika ada perlu, menghubunginya langsung ke Bapak. Tanya ke Bapak. Gak ada basa basi, gak ada emoticon alay pada komunikasi kami, benar-benar menjaga.
Beliau berkata, saya tidak mau ada dosa diproses ini. Entah beliau masih ingat apa tidak dengan perkataannya saat itu. Tapi bagi saya hal itu sangat dalam sekali. Sampai-sampai orang yang melihat proses kami, menggelengkan kepala tanda tidak mengerti. Bagaimana mungkin, seseorang yang akan menikah tidak ada komunikasi saat bertemu.
Iya, bahkan dalam proses mengkhitbahpun, meminta pada kedua orang tua saya ataupun ketika menegaskan tanggal pernikahan, tidak ada satupun perkataan dan sikap yang tidak pada batasnya. Semua sesuai pada jalurnya. Bila tidak membahas perihal pernikahan, maka tidak ada komunikasi.
Benar adanya, hanya perlu sedikit bersabar diawal untuk menghindari dosa atau hukuman yg mungkin akan Allaah berikan di kehidupan rumah tangga kami jika kami melakukan hal-hal yg tidak Allaah ridhai.
Sy pernah mendapati sebuah nasihat yg begitu dalam sekali. Katanya, barangkali ujian-ujian yang menimpa rumah tangga seseorang adalah karena dosa-dosa dimasa lalu. Seperti yg disabdakan Rasulullaah Shallallahu ‘alaihi wassallam bahwa musibah yg menimpa adlh karena dosa-dosa kita sendiri.
Ujian-ujian dalam rumah tangga bermacam-macam sekali bentuknya. Ada yg diuji dgn pasangannya, anaknya, ortu, mertua, pekerjaan dsb. Jika kita merasa memiliki ujian rumah tangga yg sulit sekali. Coblah tengok masa lalu kita dgn pasangan bermuhasabah, barangkali ini hukuman atas dosa-dosa masa lalu. Kemudian bertaubah dan perbanyak mohon ampun sama Allaah.
Maka melalui tulisan ini, sy ingin menasihatkan dgn tulus kepada kalian yg ingin atau sedang berproses untuk menikah.
Janganlah menempuh jalan yg tidak Allaah ridhai. Sebab disitu tidak akan kalian temui keselamatan. Bersabarlah sebentar utk memetik manisnya rumah tangga sakinah. Dimana rumah tangga sakinah tidak akan bisa didapat dgn proses dipenuhi dgn dosa sebelumnya. Sebab balasan itu sesuai dgn kadar amalnya. Maka bersabarlah, akan selalu ada jalan menuju kebaikan itu. https://www.instagram.com/p/B5AaKd9BIPn/?igshid=1c3dhd1nxwba8
270 notes · View notes
andromedanisa · 26 days
Text
catatan seorang Ibu yang sedang menanti.
Nak, Ibu kira Ibu hamil periode ini. Qadarullaah, belum rezeki sayang. Ibu harus menunggu lagi dan berharap kembali diperiode bulan depan.
Hari ini Ibu telat, dua hari dari tanggal menstruasi, Bapakmu perhatian sekali dengan ibu. Bapakmu ingat tanggal seharusnya Ibu haid untuk bulan ini. Bapak mengingatkan Ibu untuk tidak mengangkat baju-baju yang telah dicuci ke lantai atas. Salah satu bentuk perhatian bapakmu ke Ibu. Ibu bersyukur, sangat sekali. Semoga tidak ada yang berubah sekalipun kamu terlahir kedunia ini.
Saat ini, ketika mengetahui haid itu datang, Ibumu ini lagi-lagi tak kuasa untuk tidak menangis sayang. Cengeng sekali ya. Tapi demikianlah, sebab Ibu sungguh sangat merindukan kehadiranmu kedunia ini, Nak. Ibu ingin segera Allaah pertemukan kita di dunia ini. Bapakmu pasti akan sangat bahagia menyambutmu.
Ya Allaah ..
12/02/24
Nak, dan untuk menyempurnakan kembali tulisan ini dibulan Ramadhan 2024 (1445 H) Ibumu ini pun kembali menangis. cengeng sekali yaa. bahkan dipenghujung Ramadhan seperti inipun doa-doa itu tak pernah henti Ibu mintakan kepada Allaah untuk pertemuan kita sayang.
jika dalam masa penantian ini saja, Ibumu sudah merasa sangat menyayangimu. maka kasih sayang Allaah sungguh sangat dalam terhadap makhluknya di seluruh alam semesta ini ya, sayang.. maka Ibu percaya bahwa pertemuan kita akan segera datang. ini hanya persoalan waktu saja. sabar yaa, Ibumu ini sedang terus belajar memupuk sabar dan harap yang baik kepada Allaah..
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Rabu, 03 April 2024 || 23 Ramadhan 1445 H || 01.00 || Masjid Al-Mukhlish
87 notes · View notes
andromedanisa · 26 days
Text
sejumput harap..
ya Allaah, semoga Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan terakhir aku dan suami berdua. di penghujung Ramadhan tahun ini, semoga Ramadhan berikutnya Engkau izinkan kehadiran keturunan anak yang Sholih untuk kami berdua.
ya Allaah, aku ingin sekali mengajak anakku ikut menghidupkan 10 hari terakhir Ramadhan. aku ingin sekali ia ikut Kakeknya, Bapaknya, Omnya untuk i'tikaf di masjid bersama-sama.
ya Allaah, aku ingin anakku merasakan semangat dan kebahagiaan kakek, bapak, dan omnya di penghujung bulan Ramadhan.
ya Allaah, aku menuliskannya disini, agar tulisan ini bisa ku baca kembali, agar syukurku lebih melangit kala membacanya kembali. aku masih berbaik sangka bahwa diRamadhan tahun berikutnya doaku akan terwujud dalam nyata. Engkau Maha Pengasih sebagaimana telah banyak doaku yang terkabul. Engkau Maha Penyayang sebagaimana setiap kali aku menuliskannya dan ku baca kembali, tulisan itu telah berwujud menjadi nyata untukku.
ya Allaah, aku percaya bahwasanya jawaban setiap doa adalah "iya". ini semua hanya perihal waktu, perihal sabar dalam menunggu setiap ketetapan yang telah Engkau tetapkan. dalam masa penantian itu berikan kami ketenangan bahwa setiap takdirMu adalah baik..
ya Allaah, kasihanilah diriku, sayangilah aku, kabulkanlah doaku..
90 notes · View notes
andromedanisa · 26 days
Text
menahan diri untuk tidak saling menakar..
"ngejar apa sih sampai 10 hari Ramadhan aja masih sibuk bikin kue, sibuk jualan, sibuk iklan kerja sampai lembur-lembur. ini udah masuk 10 hari Ramadhan loh harusnya gas polin ibadahnya."
"aku kemarin barusan dapat transferan THR suami, langsung bawa anak-anak ke mall untuk membeli baju baru buat mereka. mall penuh sekali, Masya Allaah, daya beli masyarakat sudah mulai membaik."
"kalau beli baju baru mah gak perlu nunggu lebaran." komentar lainnya
"tapi emang bener kok nasehatnya buat fokus ibadah di bulan Ramadhan, jadi gak usah baper kalau ada yang ngingetin. justru cek hati kita kenapa kita sibuk dengan dunia melulu."
aku tahu sebuah nasihat memang terasa menyakitkan. namun percayalah mereka yang saat ini masih terlihat sibuk update buat kue kering, sibuk jualan, sibuk kerja bahkan sampai lembur, sibuk iklan sana sini bukan berarti enggak beribadah, bukan berarti tidak menerima nasihat. mall terlihat ramai karena banyaknya para pengunjung mall untuk belanja bukan berarti nggak maksimal di bulan Ramadhan. Apalagi masih terlihat update story jualan di 10 hari terakhir Ramadhan.
sebab ada sebagian orang yang pada hari ini memilih masih ada hutang yang harus dibayar, orangtua yang sudah sepuh yang harus mereka kunjungi dikampung halaman. membelikan baju baru untuk anak-anak karena baru dapat THR, membelikan hadiah untuk sanak kerabat. atau mungkin mengejar omset agar bisa memberikan THR, bonus untuk karyawan yang juga mengharapkan penuh untuk orang yang mereka sayangi.
hari ini dan bahkan sampai kapanpun,. kita tidak akan pernah tahu amalan tersembunyi apa yang sedang mereka kerjakan namun tak nampak dipermukaan. bisa jadi amalan ibadah mereka jauh lebih baik dari kita pada hari ini.
sebab mereka menjaga niat, sebab mereka menjaga keikhlasan hati. sebab mereka melapangkan hati mereka untuk banyak memberi maaf kepada orang-orang yang telah menyakiti. sementara kita, sibuk mengomentari, sibuk dengan prasangka-prasangkaan yang belum jua benar adanya, merasa lebih baik sebab melakukan ibadah di bulan Ramadhan.
hati-hati dengan prasangka, hati-hati menilai hidup orang lain. kita tidak akan dihisap penilaian orang lain kepada kita melainkan kita akan dihisap sebab prasangka kita kepada orang lain. kita hanya penonton di kehidupan orang lain. kita tak pernah tahu kesulitan seperti apa yang sedang Allaah uji dalam hidup mereka. tidak pernah benar-benar tahu.
maka salinglah menahan diri untuk tidak saling menakar mana yang lebih baik. sebab yang terbaik adalah yang paling lurus niatnya murni karena Allaah Ta'ala.
sekali lagi, semua orang sedang berjuang, setiap orang punya ladang pahalanya. hanya karena orang lain tidak mengerjakan apa yang kita kerjakan amalan pada hari ini, bukan berarti kita lebih baik dari mereka. Justru kita perlu bertanya kepada diri, bukankah itu termasuk kesombongan sebab merasa lebih baik dari orang lain?
Astaghfirullaah. Ighfirliy yaa Rabb 💦
Untuk siapapun yang hari ini Allaah uji perihal harta, ekonomi. Semoga Allaah menolong selalu dalam keadaan apapun. Dan untuk siapapun yang hari ini Allaah uji perihal apapun itu, semoga Allaah mudahkan untuk melaluinya dengan sabar dan tawakal kepadaNya. Pada akhirnya kita menuju Allaah sesuai kemampuan kita dalam mengupayakan. Dan ini tentu atas pertolongan Allaah. Maka jangan lelah untuk selalu meminta pertolonganNya.
pada akhirnya hanya Allaah yang tahu isi hati manusia. jika menemukan sesuatu yang tidak sejalan menurut pandangan kita. cukup sampai pada diri kita saja, cukupkan tanpa berkomentar. jika tak bisa mendoakan maka menahan diri untuk tidak saling menakar. bedakan ya, mana memberi nasihat dan mana membandingkan diri di bulan Ramadhan ini. semoga Allaah menolong kita semua, semoga Allaah mengampuni kita.
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى »
Penghujung Ramadhan, 22 Ramadhan 1445 H
46 notes · View notes
andromedanisa · 1 month
Text
tidak tergesa-gesa
لو تأملت في حالك لوجدت أن الله أعطاك الكثير دون أن تطلبه
فثق أن الله لم يمنع عنك حاجة رغبتها إلا و لك في المنع خيرا تجهله
"Sekiranya kau renungi perihal keadaanmu, pastilah kau dapati bahwa Allaah menganugerahkanmu banyak hal tanpa kau pinta. Karena itu, percayalah bahwa ketika Dia menghalangi tak memberi hal yang begitu engkau harapkan dan sukai tak lain karena pada hal demikian itu ada kebaikan yang engkau tak ketahui."
Kesabaran dalam berdoa adalah bahwa doa itu punya batas sesuai dengan kadar bobotnya.
Allaah pasti akan mengabulkan setiap doa yang telah dipanjatkan kepadaNya. Allaah pasti akan memberi jawaban doa seseorang selama ia bersabar dan tak tergesa-gesa.
Dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- secara marfū', (Nabi bersabda), "Doa salah seorang dari kalian akan dikabulkan selama ia tidak tergesa-gesa, (yaitu) orang tersebut berkata, "Aku telah berdoa kepada Tuhanku, tetapi Dia tidak mengabulkannya untukku." Dalam riwayat Muslim (disebutkan), "Doa seorang hamba senantiasa akan dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk dosa atau memutuskan hubungan keluarga, asalkan ia tidak tergesa-gesa." Ditanyakan, "Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan tergesa-gesa?" Beliau bersabda, "Seseorang berkata: Sungguh aku telah berdoa dan sungguh aku telah berdoa, namun aku belum melihat dikabulkannya doaku," maka ia pun merasa rugi (putus asa) ketika itu sehingga meninggalkan doa."  Hadis sahih - Muttafaq 'alaih
apa kunci dikabulkannya doa Nabi Zakariyyah alaihi salam? tentu kesabarannya. 70 tahun lamanya baru Allaah kabulkan doa Nabi Zakariyyah. selama 70 tahun Nabi Zakariyyah alaihissalam mengulang-ulang doanya setiap hari kepada Allaah tanpa tergesa-gesa.
berapa lama Nabi Yaqub alaihissalam berdoa agar Allaah pertemukan dengan Nabi Yusuf alaihissalam? Berpuluh-puluh tahun lamanya sampai ada yang mengatakan 40 tahun barulah Allaah mengabulkannya.
berapa lama Nabi Ayyub alaihissalam berdoa kepada Allaah agar mengembalikan semuanya? Tepat 20 tahun lamanya Nabi Ayyub alaihissalam berdoa yang mana Allaah abadikan dalam surah Al-Anbiya ayat 83
“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang."
Tidak sulit bagi Allaah untuk mengabulkan doa-doa para Nabi. Allaah lebih tahu segalanya. yang tersirat dari keteladan mereka adalah kesabaran tanpa batas. iya, sabar. nikmati setiap prosesnya.
akan ada batas waktunya dimana doa itu akan terkabul. yang perlu kamu yakini adalah bahwa setiap jawaban doa adalah iya pasti dikabulkan.
ada seorang perempuan bercerita kepada temanku, beliau menikah diusia 25 tahun. Allaah kabulkan doanya dengan kehadiran buah hati diusia beliau yang tidak muda lagi 45 tahun. 20 tahun lamanya beliau berdoa, dan selama itu Allaah baru mengabulkan doanya. padahal banyak manusia disekitarnya meragukan bahwa beliau ini akan hamil dan memiliki buah hati.
tentang doa teringat dengan perkataan Ibnu Qoyyim rahimahullaah, "Doa itu ibarat panah yang dilesatkan ke langit. tapi untuk mencapai langit ia butuh waktu."
"Berdoalah kepada Allaah dalam keadaan yakin bahwa doa tersebut akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allaah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai (yang tidak yakin bahwa doanya akan dikabulkan)." (HR. Tirmidzi 3479)
...
dan Ramadhan adalah momentum terbaik untuk melepaskan dan memulangkan semua kekhawatiran dengan doa-doa yang sungguh-sungguh mengharap Rahmat dan ampunan Allaah semata..
18 Ramadhan 1445 Hijriah
125 notes · View notes
andromedanisa · 1 month
Text
rupanya sabar itu memang perlu diupayakan ya. dan rupanya pahala orang-orang yang bersabar memang tiada batasnya ya, sebab Allaah mencintai orang-orang yang sabar. sabar bukan hanya menahan amarah saja, menahan berat dan lamanya ujian juga salah satu bentuk kesabaran hal lain, serta sabar dalam melakukan ketaatan adalah bentuk kesabaran yang lain.
Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S Al-Baqarah 155-157).
71 notes · View notes
andromedanisa · 1 month
Text
aku tak pernah tahu rasanya menunggu jodoh bertahun-tahun itu seperti apa. karena aku menikah dengan suamiku diusia muda 20 tahun.
aku juga tak pernah tahu rasanya berselisih paham dengan mertua, karena dari awal pernikahan hingga saat ini kedua mertuaku sangat baik kepadaku.
aku juga tak pernah tahu rasanya tinggal seatap dengan mertua, merasa tidak nyaman dirumahnya atau konflik dengan ipar. karena sejak awal menikah suamiku telah menyiapkan rumah untukku tinggal bersamanya tanpa harus mencicipi tinggal dengan mertua.
aku tak pernah tahu rasanya bagaimana kesulitan ekonomi, pinjam uang sana dan sini, menggadaikan atau menjual aset untuk bisa makan hari ini. karena selama pernikahanku Allaah cukupi aku dan suami dengan kelapangan rezeki.
Allaah tidak menguji aku dalam hal demikian, tidak tentang menunggu jodoh, tidak dengan mertua, tidak dengan suami ataupun kesulitan ekonomi. tetap ku syukuri apapun keadaan itu hingga saat ini.
tapi apakah kamu tahu dimana letak ujianku? iya, Allaah uji aku dengan penantian buah hati. aku tidak tahu rasanya bagaimana lelahnya mengandung, melahirkan, ataupun mendidik seorang anak. karena selama 15 tahun pernikahanku aku belum pernah merasakan bagaimana perasaan terlambat haid.
jangan tanya bagaimana upayaku, percayalah aku sudah mengupayakan semua cara yang baik. saran dari banyak ahli, dan semua nasihat yang masuk aku semua sudah aku upayakan.
katanya hamil itu berat, menyusui itu membuat payah seorang ibu, dan merawat seorang bayi itu tidak mudah. iya, aku mengerti, keadaan itu sudah Allaah jelaskan di dalam Al-Qur'an. namun mereka tak akan pernah tahu dan juga pahamkan bagaimana beratnya menanti seorang anak sekian lama. letihnya berjuang dengan berbagai upaya yang tak jarang menyakitkan.
maka aku mendidik diriku, semakin kesini jadi semakin berhati-hati. tidak ingin mudah menilai seseorang tentang siapa yang paling berat ujiannya. semua orang sedang berjuang dengan ujiannya masing-masing. hanya Allaah yang tahu kadar keimanan seorang hambanya.
semakin kesini jadi semakin mencoba lebih mudah mensyukuri hal-hal kecil yang sudah dimiliki tanpa membandingkan kebahagiaan ku dengan yang lain. sebab keduanya tak akan pernah sama. dan tak membenci takdir atas apa yang terlewat dari hidup seperti;
Dibalik aku yang nggak bisa naik motor, ada rejeki bapak ojol.
Dibalik aku yang belum hamil, ada rezeki dokter dan perawat yang mengalir disitu karena ikhtiar bayi tabung, inseminasi dan ikhtiar lainnya.
Dibalik AC rumah yang udah nggak dingin atau rusak, ada rezeki tukang service AC yang hadir disitu.
Dibalik ban mobil yang bocor, ada rezeki tukang tukang tambal ban disitu atau ada juga rezeki warung starling yang juga mangkal disitu. sambil nunggu ditambal bannya sambil pesan minum sekalian.
intinya sejatuh dan terpuruk hidupku, tetap ada berkah bagi orang lain. seberat apapun kesedihan hidup yang sedang aku jalani, berbaik sangka sama Allaah adalah yang harus selalu diupayakan. dan bener, semakin kesini hanya ingin hidup tenang. semua yang sudah Allaah takar tak akan pernah tertukar. semua yang memang untukku akan tetap menujuku, yang tidak untukku akan melewatkanku sekuat apapun upayaku untuk menujunya.
jadi ujian mana yang lebih berat dan mana yang mulia? tak akan mengurangi kemuliaan ibunda Aisyah Radhiyallahuanha walau tak memiliki keturunan. tak akan mengurangi sedikitpun kemuliaan Asiyah Binti Muzahim meski bersuamikan Firaun. tak akan mengurangi sedikitpun kemuliaan dan kesucian ibunda Maryam yang melahirkan seorang anak tanpa pernah disentuh oleh laki-laki. tak akan mengurangi kemuliaan Fatimah Az Zahra walau hidup penuh dengan kekurangan. Mereka semua tetap mulia sebab Allaah telah memuliakan mereka, dan itu lebih dari cukup.
.
مَادَام اللّه مَعَك لَايُهمك شَخص أَذَاك، وَ مَادَام اللّه يَحفَظك لَاتَحزَن لِأَحَد أَهملك، وَ مَادَام اللّه يُرِيد لَك شَيْئ، فَلَنْ يَقف فِي وَجهِك شَيْئ أَبَدًا.
Selama Allah bersamamu jangan pedulikan orang yang menyakitimu, selama Allah melindungimu jangan sedih dengan orang yang mengabaikanmu, dan selama Allah ingin memberikan sesuatu untukmu, maka tidak akan ada yang menghalangimu.
***
ini bukan kisahku, namun sepanjang ia bercerita, ia selalu tersenyum seolah ingin mengabarkan bahwa ia sudah lapang atas semuanya...
203 notes · View notes
andromedanisa · 1 month
Text
aku menangis sendiri dalam lelah, dalam sepi, dalam-dalam. aku menangisi sesuatu yang entah mungkin belum aku miliki atau aku menangisi atas penyesalan terhadap sesuatu yang telah kumiliki. aku tak paham..
bulan Ramadhan, bulan dimana seharusnya ku sibukkan diriku dengan melakukan ibadah dan ketaatan kenyataannya aku disibukkan dengan sesuatu yang akan hilang sewaktu-waktu (perihal dunia). aku yang paham bahwa aku tak seharusnya demikian namun tetap saja tak beranjak dari tempatku sekarang.
ada apa dengan diriku ya Allaah, mengapa aku bisa sejauh ini dariMu. setiap hari aku mencoba untuk memahami diriku namun aku tak pernah menemukan diriku dengan versi yang lebih tenang, lebih membahagiakan. aku selalu sibuk membereskan airmata yang selalu jatuh agar tak diketahui dunia. sekali lagi aku disibukkan dengan perkara dunia yang sewaktu-waktu bisa hilang kapan saja.
bulan Ramadhan ini aku merasa sangat lelah sekali, sekadar berdiri dengan kedua kakiku saja rasanya tak sekuat dulu. kala mengingat itu aku kembali menangis. rupanya aku pernah sangat bersemangat kala menujuMu. mempelajari ilmu untuk mendekatkan diriku kepadaMu. kini rasanya hampa terlebih banyak lelah. benar, dunia begitu melelahkan sekali..
kini, aku mencoba mengulang kembali perjalananku. meski tertatih aku mencoba meyakinkan diriku kembali bahwasanya ampunanMu sungguh luas dan terbuka untukku. dalam doaku, hanya meminta ampunanMu saja. "Allaah, ampuni aku, ampuni aku, kasihanilah aku."
doa itu mampu menembus relung hatiku yang telah lama jauh dariMu. aku menangis kembali setiap kali aku mengulang doa-doaku. ampuni aku, ampuni aku, kasihanilah aku. bagiku, bila Engkau telah mengampuniku, aku merasa sangat begitu ringan kala aku menjalani hidupku. kala Engkau mengasihaniku, aku merasa sangat begitu lapang dan tenang dalam menjalani kehidupanku.
setiap hari aku selalu berpikir, "apa peranku, apa yang bisa aku perbuat, mengapa aku hanya seperti ini saja setiap harinya. mengapa tidak begini, mengapa tidak begitu." pertanyaan-pertanyaan itu selalu mengulang setiap waktu dalam kepalaku. dan kini, aku mencoba untuk melepaskan semuanya. aku ingin kembali dalam keadaan tenang. dan Ramadhan adalah momentum terbaik untuk melepaskan dan memulangkan semua kekhawatiran.
aku menanamkan dalam diriku, biar Allaah yang tentu jalan hidupku, biar Allaah yang mengatur baiknya nanti bagaimana. sebab kala aku menginginkan ini dan itu dan tak berjalan sebagaimana, aku merasakan lelah dengan begitunya.
Allaah, aku menulis dengan begitu panjang sekali. keluhanku terlalu banyak untuk ukuran diriku. ampuni aku, ampuni aku, kasihanilah aku. sungguh ya Allaah, kala dibulan ini bulan dimana semua kebaikan dilipat gandakan dan ampunan terbuka lebar. maka sungguh merugikan diri ini jika aku tak mendapatkan ampunan dariMu.
Allaah, tolong aku. jangan tinggalkan aku. aku mencari banyak jawaban dari semua pertanyaanku, maka disaat itulah dunia berpaling sejauh-jauhnya meninggalkanku. rupanya aku salah menaruh sesuatu yang sedari awal memang semu dan rapuh.
wahai diri, tak ada kata terlambat untuk kembali kepada ampunan Allaah. kembalilah dengan seluruh perasaanmu, letakkanlah semuanya sesuai dengan tempat semestinya. jangan khawatirkan apa-apa yang bukan menjadi ranahmu, sayang. sebab kau sudah merasakannya bukan? bahwasanya semua itu sangat melelahkan bagimu.
kembalilah dengan apa yang tersisa pada dirimu saat ini, sebelum terlambat, sebelum dirimu menyesal telah berakhir semuanya. mulai saat ini paksalah dirimu untuk tidak mencintai atau menaruh dunia pada hatimu. melepaskan itu sulit tapi hidup dalam keadaan lelah setiap harinya sebab dunia untuk sungguh akan menguras dan merugikan dirimu. melembutlah wahai diri, melembutlah..
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni.. (artinya: Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf—menghapus kesalahan–, karenanya maafkanlah aku—hapuslah dosa-dosaku–)
ya Allaah, aku pulang menuju ampunanMu tak mengapa kan? belum terlmbatkan? maka terimalah aku, ampunilah aku, ampunilah aku ya Allaah..
101 notes · View notes
andromedanisa · 2 months
Text
ya Allaah, tulisan di 2017 bersemi kembali...:"))
25. Takdir Seorang WANITA
“Enak kamu ya masih belum bolong. Aku sudah bolong 7 hari huhu”
“Ya Allah, dapet lagi. Padahal kemarin bersih loh, mbak. Ini dapet lagi, gak bisa ikut maleman”
“Enak kamu ya. Punya saudara laki-laki, jadi kemana-kemana dianter. Bisa qiyamul lail, lha aku. Punya abang juga gak mau nganterin. Jadi pengen nikah aja kalau gini”
“Paling nyebelin itu kalau kedapetan haid di 10 hari terakhir. Serasa gak bisa maksimal ibadah. Pfft.”
“Ujian cewek ya, hutang puasa bisa nyampek sebulan penuh huhu (muka sedih)”
Kau tahu ya sholihat. Jika Allah mencintai seorang hamba, maka Allah akan mengujinya. Apabila ia ridha dengan ujian tersebut, maka Allah juga ridha kepadanya.
Sebaliknya, jika ia tidak ridha, maka Allah juga tidak ridha kepadanya. Maka berbahagialah ia yang tengah diuji oleh Allah Ta'ala.
Ya. Sebagian dari kita, barangkali ada yang memprotes takdir. Mengapa begini, mengapa begitu. Padahal sejatinya, apa yang terjadi pada setiap hambaNya adalah bagian dari sunnatullah.
Haid adalh salah satu sunnatullah yang terjadi pada setiap wanita setiap bulannya. Dan sesuatu ketentuan yang tidak bisa diubah ataupun dipindahkan kodrat.
Dan bukan kewenangan manusia untuk menentukan kapan ia akan haid, kapan ia akan berhenti haid. Inilah salah satu tanda kuasa Allah bagi orang-orang yang berpikir dan bersyukur.
Jika saat ini diantara kita sedang mendapatkannya ‘haid’. Maka janganlah kita mencela, menggrutu, marah-marah, memprotes, bahkan mengutuk takdir yang terjadi.
Tidak perlu pula berkecil hati disebabkan tidak bisa beri'tikaf di masjid atau memaksimalkan ibadah yang lain semisal puasa ataupun qiyamuil lail.
Kita (wanita) masih bisa mendapatkan lailatul qodr, tentu atas izinNya. Bisa dengan cara lain, semisal ; menyiapkan peralatan ayah atau saudara laki-laki ketika mereka hendak beri'tikaf di masjid. Membantu ibu menyiapkan makanan sahur, membaca Al-Qur'an, berdzikir, menyiapkan makanan berbuka, bersedekah, dan melakukan ibadah atau kebaikan lainnya kecuali sholat dan puasa.
Jangan lagi memprotes apa yang sudah menjadi kodrat seorang wanita. Sebab hal itu tidak akan meruba keadaan, justru itu akan mengundang murkaNya. Banyaklah bersyukur, basahi lisan dengan dzikir dan diam jika tidak mampu berkata baik.
Tidak perlu gusar dengan ketetapanNya atas diri kita. Yang perlu kita yakini hanya satu, setiap yang ditakdirkan pada kita adalah baik.
“Engkau harus tahu bahwa sesuatu yang ditakdirkan akan menimpamu, tidak mungkin luput darimu dan sesuatu yang ditakdirkan luput darimu, tidak mungkin menimpamu.” (HR. Abu Daud no. 4699, shohih)
Jadi tidak perlulah sampai minum obat agar tidak datang bulan demi bisa memaksimalkan 10 hari terakhir Ramadhan.
Syaikh Utsaimin bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah pernah menjawab pertanyaan serupa perihal bolehkah meminum obat pencegah haid agar bisa memaksimalkan ibadah di 10 hari terakhir Ramadhan.
Berikut jawaban beliau, Saya tidak menyarankan para wanita menggunakan obat semacam ini, untuk membantunya melakukan ketaatan kepada Allah. Karena darah haid yang keluar, merupakan sesuatu yang Allah tetapkan untuk para anak wanita Adam.
Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah menemui Aisyah radhiyallahu ‘anha di kemahnya ketika haji wada’. Ketika itu, Aisyah radhiyallahu 'anha telah melakukan ihram untuk umrah, namun tiba-tiba datang haid sebelum sampai ke Mekkah.
Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam menemui Aisyah radhiyallahu 'anha, sementara dia sedang menangis. Sang suami yang baik bertanya, “Apa yang menyebabkan kamu menangis?” Aisyah radhiyallahu 'anha menjawab bahwa dia sedang sakit. Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam menasihatkan, “Ini adalah keadaan yang telah Allah tetapkan untuk para anak wanita Adam.”
Demikianlah takdir yang telah tertulis. Maka sudah sepantasnya kita mensyukuri setiap nikmat yang ditakdirkan.
Terlahir menjadi seorang wanita itu takdir. Namun menjadi seorang muslimah adalah pilihan. Maka jadilah sebaik wanita muslimah yang beriman.
Yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, yang sami'na wa atho'na pada apa-apa yang telah ditetapkan untuknya.
Yuk. Belajar menjadi sebaik-baik wanita, yang selalu ridha terhadap setiap ketetapan-Nya.
~* 5 hari lagi Ramadhan akan pergi
'Allahumma innaka 'afuwun tuhibbul 'afwa fa'fu anni
25 Ramadhan 1438 H || 20.06.17 || ©andromeda nisa’
449 notes · View notes
andromedanisa · 2 months
Text
ya Allaah, bulan Ramadhan adalah bulan dimana banyak waktu mustajab dalam berdoa kan ya? aku banyak berdoa di bulan ini, di waktu-waktu mustajab aku banyak meminta. terimalah, kabulkanlah ya Allaah. kabulkanlah ya Allaah, kabulkanlah ya Allaah..
*harapmu kepada Allaah dengan sungguh-sungguh
66 notes · View notes
andromedanisa · 2 months
Text
sebuah kepahaman..
ajarkan aku tentang paham untuk kelapangan hati ya Allaah, agar hatiku tak bergemuruh ketika melihat orang lain mendapatkan nikmat yang belum aku dapatkan. ajarkan aku tentang ikhlas untuk merelakan sesuatu yang bukan menjadi milikku. dan ajarkan aku menerima untuk tetap baik-baik saja ya Allaah, agar hatiku tetap merasa ridho atas ketetapan yang telah Engkau tetapkan.
Ramadhan tahun ini ajarkan aku tentang banyak hal ya Allaah. tentang perasaan cukup, tentang perasaan lapang untuk menerima dan tentang memahami diriku sendiri. sebab hanya dibulan inilah momentum terbaik untuk mendidik diri ini menjadi lebih baik dari sebelumnya.
ajarkan aku tentang banyak hal tentang sebuah hati yang hanya mengharapkan ridhaMu ya Allaah. sebab aku tak ingin lagi merasa kosong atas sesuatu yang aku sendiri tak paham mengapa demikian.
ya Allaah, ya Tuhanku, aku begitu lelah dengan sesuatu yang aku tuju. aku begitu merasa ingin berhenti saja dari apa yang telah kudapatkan. aku begitu merasa tak berguna pada apa yang belum aku dapatkan. jangan biarkan aku larut dalam hal demikian ya Allaah. jangan biarkan aku jatuh dalam rasa keputusasaan. jangan biarkan aku berjalan sendiri tanpa Engkau beri diri ini petunjuk.
ajarkan aku paham ya Allaah, agar aku bisa menerima semua kenyataan yang terasa pahit dalam hidupku. ajarkan aku sebuah rasa syukur agar aku selalu merasa cukup atas semua hal yang kumiliki dan Ridha atas apa yang terlepas dariku. sebab kehidupan dunia ini begitu melelahkan untukku ya Allaah. aku sungguh begitu lelah dengan kehidupan dunia yang sebagian sudah mengambil jiwaku.
ajarkan aku paham ya Allaah, bahwa kepahitan dalam hidup ini bukan tentang kehilangan dunia. namun kepahitan sesungguhnya adalah kala Engkau meninggalkan diriku sendiri dalam kegelapan. dan aku merasa baik-baik saja akan hal itu.
~*
Bagi setiap pendoa, akan selalu menemukan fase untuknya menanti doa-doa yang telah dilangitkan. Entah dalam keadaan lapang, senang, himpit, kesusahan, kegundahan, kegalauan, kebahagiaan, dan berbagai macam rasa.
Akan selalu juga merasakan ketidakyakinan dalam masa penantian terkabulnya sebuah doa. Dalam hal ini, akan banyak sekali alasan yang meminta seorang pendoa berhenti melangitkan doanya. Akan ada banyak pula yang mencari seribu satu alasan agar seorang pendoa berhenti pada apa yang diyakininya.
Masa ini sungguh masa yang menyakitkan. Bagaimana tidak? kamu yang sedari awal meminta dengan keadaan sungguh-sungguh, penuh dengan pengharapan, penuh dengan keyakinan. Tetiba saja orang-orang disekitarmu meminta kamu untuk berhenti percaya. Meminta kamu untuk berhenti berupaya, dan meminta kamu untuk berhenti berdoa.
Akan ada masa pula, ketika kamu mulai goyah. Dengan apa-apa yang kamu mintakan, dengan apa-apa yang kamu yakini, dengan apa-apa yang kamu upayakan.
Kamu terhenti, berpikir beribu-ribu kali untuk menyerah, berpikir beribu-ribu kali untuk tetap percaya. Sebab menyesakkan memang, jika bahka orang-orang terdekat yang meminta kamu untuk berhenti menjadi pendoa yang setia.
tak apa sayang, meski saat ini kamu merasa begitu kehilangan entah apa yang sedang kamu rasakan. semoga tak membuatmu menyalahkan takdir Allaah yang telah ditetapkan untukmu. apapun itu, semoga Allaah memberimu kelapangan hati yang selapang-lapangnya ya. dan segala doa yang kau pinta Allaah ijabah dalam syukur yang melangit.
02 Ramadhan 1445 H
203 notes · View notes
andromedanisa · 2 months
Text
aku percaya, sungguh-sungguh percaya. akan ada waktu yang indah setelah ujian yang datang silih berganti dari musim ke musim yang lain. meski dalam melewati prosesnya membutuhkan waktu yang cukup lama, membutuhkan keyakinan yang sesungguhnya.
aku percaya, sungguh-sungguh percaya. Allaah Maha Baik kepada diri ini, rahmatNya selalu menyertai setiap kehidupanku. aku percaya, sungguh-sungguh percaya, bahwa Tuhanku tak pernah tak menyayangiku.
dan aku percaya, sungguh-sungguh percaya bahwa setiap kesedihan akan bermuara menjadi bahagia pada akhirnya. ini hanya memerlukan sedikit waktu, bertahanlah...
89 notes · View notes
andromedanisa · 2 months
Text
Allaah itu segalanya ya. disaat kamu tidak tahu harus bercerita kepada siapa, kamu memilih riuh bercerita, mengadu semuanya kepada Allaah. disaat kamu terdesak dan nggak tau minta tolong ke siapa, kamu memilih untuk menangis, mengiba, meminta pertolongan kepadaNya. disaat kamu sedang berseteru dengan makhluk ciptaanNya, dan kamu di pihak yang terdzolimi namun tak ada yang membelamu. kamu memilih untuk menyerahkan semuanya kepada Allaah.
kamu tahu dan sangat paham, sebesar apapun upayamu hanya Allaah yang bisa menyembuhkan, menolong, menyelamatkan, memberikan solusi, memberikan jalan keluar, memberikan rasa tenang dan kelapangan dari seluruh tanda tanyamu.
memang jalan keluar tidak terjadi saat itu juga. tidak terjadi saat kamu meminta kepadaNya. namun terkadang jalan keluar akan terjadi saat kamu diberikan kemampuan untuk sekadar bertahan melalui hari-harimu yang begitu berat tersebut. kamu tidak akan dibiarkan olehNya berjalan sendiri dengan perasaan takut, dengan khawatir, atau hal yang membuatmu resah.
pertolongan Allaah akan selalu datang disaat yang tepat, diwaktu yang kamu sendiri tidak bisa membayangkannya kapan hal itu akan datang. dan kamu akan dibuat takjub.
rasa sabar, tenang dan gigih dalam bertahan barangkali salah satu pertolongan Allaah untukmu. bertahan agar kau lebih kuat, bertahan karena sebentar jalan keluar akan terlihat, bertahan karena memang pertolongan Allaah itu sangat dekat.
disaat kamu merasa dunia sedang tidak baik-baik saja, kamu masih punya Allaah untuk tetap merasa baik-baik saja. sebab apa yang menjadi khawatirmu bila seluruh dunia dan seisinya Allaah berkuasa atas semuanya. Allah berkehendak sesuai dengan kehendakNya. tidak ada satupun yang terluput dalam pandangan Allaah. maka tenanglah wahai jiwa-jiwa yang mengaku bertauhid kepadaNya. ada Allaah dan itu lebih dari cukup.
berdoalah, memintalah yang banyak kebaikan kepadaNya, tanpa sekat, tanpa malu. sebab diri kita disemesta yang luas ini amatlah kecil dan begitu tak berdayanya. maka andalkan Allaah dalam hal apapun. bahkan kamu sampai sejauh ini tentu itu semua karena pertolongan Allaah dan kebaikan Allaah yang begitu luas kepadamu. rasa syukur yang membedakan seseorang merasa begitu lapang dalam menjalani kehidupannya. maka melembutlah wahai diri, melembutlah...
178 notes · View notes
andromedanisa · 2 months
Text
kisah pada dimensi yang berbeda..
aku menghadiri sebuah seminar bagaimana seorang perempuan berdaya dalam sebuah keluarga. pemateri menyampaikan poin-poin penting yang membuat mataku berkaca-kaca.
"seorang perempuan telah mulia, sebab Tuhan yang memuliakan mereka. peran mereka kala menjadi seorang anak yang menjaga diri dengan baik, kala menjadi seorang istri yang berkhidmat kepada suami dengan penuh ikhlas, dan kala menjadi seorang ibu yang menyerahkan segalanya untuk mendidik anak-anak mereka. setiap perempuan telah mulia dan memang dimuliakan. meski dia belum menikah, ataupun belum memiliki keturunan kemuliaan itu tetap melekat kepada seorang perempuan."
mataku berkaca-kaca, dan aku baru menyadari seorang wanita yang duduk di sebelahku menangis. sampailah pada perkenalan dan obrolan ringan kami. rupanya beliaupun pernah Allaah uji dengan sebuah penantian buah hati yang cukup lama sekali. dan ujian keikhlasan lainnya, yaitu kehilangan. menuliskan kisah beliau saja membuat tanganku sedikit tremor dan mataku berkaca-kaca. ya Allaah, pada dimensi yang lain ujian seseorang bisa sedalam itu.
"13 tahun saya dan suami menunggu mba, di awal pernikahan kami sampai menginjak 10 tahun pernikahan kami semua upaya telah kami lakukan. saya bahkan nggak tahu sudah berapa juta telah kami habiskan untuk program hamil. tidak ada kista, miom, pcos atau apapun itu termasuk saluran tubapun tak ada masalah. bersih, sehat dan sayapun mengalami haid secara teratur setiap bulannya. suami juga sehat, tak ada masalah dalam pemeriksaan kesehatan dan kesuburannya.
menginjak pernikahan ke 11 saya sudah dititik lelah, doa saya sudah nggak minta anak lagi tapi lebih ke minta agar diberikan hati yang lapang dalam menerima segala ketetapan takdir Allaah. selama usia pernikahan ke 11 tahun saya dan suami hidup dalam tenang. istilahnya dikasih anak Alhamdulillah, enggak juga nggak apa-apa. sampai ditahap itu. sayapun mempersilahkan suami untuk menikah lagi jika memang suami menginginkan seorang anak. saya tak pernah keberatan jika beliau poligami.
sebab melihat seseorang yang kita cintai menutup rapat sedihnya, itu justru membuat saya menyalahkan diri saya sendiri. namun suami selalu meyakinkan saya, bahwa kebahagiaan itu tidak terletak pada dikasih anak atau enggak. kebahagiaan itu Allaah yang hadirkan pada hati kita.
saya berkunjung kerumah teman, kebetulan pula mereka juga pejuang garis dua, bedanya Allaah hadirkan seorang anak dipernikahan mereka yang ke 5 tahun. saya paling takut jika harus mengunjungi teman yang habis melahirkan, bukan karena iri atau tak ikut bahagia atas kebahagiaannya melainkan takut sekali jikalau mendengar komentar yang tidak diinginkan.
namun teman saya ini berbeda, ia tahu betul rasanya menunggu. benar ya mba bahwasanya *manusia tidak akan pernah bisa saling memahami, jika mereka tidak merasakan penderitaan yang sama.*
teman saya tidak membahas tentang kehamilan, namun saya yang banyak bertanya kepadanya. sampai disatu obrolan ketika saya meminta tipsnya, dia mengatakan bahwa kuncinya adalah ikhlas. selain ikhlas ikhtiar dia hanya memperbanyak makan kecambah setiap hari. baik untuk suami dan dirinya sendiri. padahal dia tidak promil kedokter karena memang ia mengaku tak mampu secara ekonomi jika harus melakukannya.
sepulang dari rumahnya mendiskusikan dengan suami dan kami bersepakat untuk mencoba ikhtiar tersebut. atas izin Allaah mba, 2 bulan ikhtiar saya dan suami, Allaah izinkan saya hamil untuk pertama kalinya. betapa bahagianya saya terutama suami atas kabar baik ini. semua keluarga saya maupun suami menyambut bahagia berita ini.
namun kebahagiaan itu tak berlangsung lama mba, saya keguguran di usia kandungan saya memasuki sembilan minggu. saya harus kuretase pula untuk pertama kalinya. saya menangis dan terus menangis. tak ada kekuatan bahkan untuk memasukkan sesuap nasi kemulut. kalau bukan karena pertolongan Allaah mungkin saya sudah jatuh pada depresi.
2 tahun seusai kuretase Allaah karuniakan kembali kabar baik itu, saya hamil kembali. dan anak saya sekarang berusia 4 tahun mba. saya bahagia dan bersyukur dilain sisi. namun jika melihat anak saya, sayapun menangis teringat suami. suami saya meninggal satu bulan setelah saya melahirkan. suami saya meninggal ketika covid.
kalau ingat itu saya selalu menangis dalam sholat saya. ketika kebahagiaan itu datang dan kami tunggu-tunggu. Allaah ambil salah satu titipannya. suami saya adalah orang yang paling bahagia ketika saya melahirkan mba, dia mengabarkan ke semua kerabatnya kalau istrinya ini benar-benar sehat dan bisa hamil.
tidak ada orang yang sebaik dia mba, ketika semua orang memberikan nasihat agar saya menikah lagi, hati saya tak pernah beranjak dari suami saya. suami saya orang baik sekali, saya takut jika saya menikah lagi tidak mendapatkan seseorang yang sebaik suami saya. saya takut malah tidak bahagia sebab banyak membandingkan.
jika melihat orang-orang yang pejuang garis dua, saya meyakini biasanya para suaminya adalah orang baik yang begitu baik memuliakan istrinya. itulah mengapa terkadang mereka pejuang garis dua tidak meletakkan kebahagiaan mereka pada memiliki anak atau tidak. sebab perekat keduanya bukanlah anak.
saya doakan mba Nisa dan suami Allaah karuniakan keturunan yang Sholih dan Sholihah. penyejuk untuk kalian berdua. saya tak ingin banyak memberikan tips ini dan itu. tapi semoga saja cerita saya ini ada kebaikan yang bisa diambil hikmahnya ya mba. saling mendoakan dalam kebaikan ya mba." ucap beliau sembari tak kuasa menahan airmatanya.
"aamiin Bu, semoga Allaah kuatkan ibu selalu ya. Allaah jaga ibu dan anak ibu selalu dalam kebaikan. doa-doa baik akan kembali kepada yang mendoakan. saya boleh izin cerita ibu ini untuk saya tulis kembali dan saya share di media sosial saya Bu? nama dan tempat saya rahasiakan.."
"dengan senang hati mba Nisa. semoga Allaah berkahi ya.."
setelah acara usai kami berpelukan dan kami berpisah..
segala puji bagi Allaah atas setiap keadaan..
61 notes · View notes