Tumgik
#hidup
fawazsidiqi · 7 months
Text
Cara Berdo'a agar Mustajab
Berikut 6 adab Berdo'a yg Allah janjikan akan terkabul, sebagaimana terkabulnya do'a Nabi zakariya. Disarikan dari kajian Tafsir surat Maryam ayat 1-9 oleh Buya Yahya.
1. Menyadari kelemahan. Ungkapkan kelemahan dan keterbatasan kita selaku manusia. misalnya do'a Nabi Zakariya diawali pernyataan "Ya Allah sesungguhnya tulang ku sudah lemah dan rambutku sidah putih (baca : berusia tua).."
2. Sebutkan Hajat/permohonan kita. Hajat yg paling utama ialah dikuatkan iman, diperbaki alhlak dan dimudahkan taat, serta dijauhkan dari maksiat. Juga hajat lain misalnya : ingin menikah, punya anak dsb.
3. Khusyuk dan menyadari keagungan Allah. Sadari dan yakini bahwa Allah Maha Kuasa. Tidak ada yg mustahil bagi Allah.
4. Bersyukur atas kenikmatan yg dimiliki. Jangan hanya mengeluh, sadari nikmat yg Allah berikan. misalnya ketika hendak berdo'a agar anak menjadi sholeh (saat itu masih nakal) maka ungkapan rasa syukur bisa berupa : "Ya Allah, Alhamdulillah engkau beri aku karunia berupa anak, karena ternyata tidak semua orang dapat memiliki anak."
5. Jelaskan kegunaan/fungsi/tujuan/motivasi hajat. Misalnya (do'a Nabi zakariya) : "Aku takut tidak ada yg mewarisi kebaikan yg Engkau berikan kepada-ku dan kebaikan keluarga Ya'kub.." contoh lain ketika minta harta bisa dijelaskan kegunaan harta tsb : membayar hutang, bersedekah dsb.
6. Didasari rasa tulus dan husnuzhan. Yakini bahwa Allah pasti mengabulkan sesuai kehendak-Nya yg hal itu adalah pasti baik untuk kita. Jangan putus asa. Pengabulan do'a bisa jadi dalam bentuk lain yg lebih dibutuhkan, atau bahkan nanti di akhirat.
Wallahua'lam.
423 notes · View notes
sepertibumi · 11 months
Text
[KNOWING UR LIMITS]
Keterlambatanmu akan sesuatu bisa jadi karena memang Allah ingin mengajarkanmu suatu hal sampai kamu paham betul dan dapat mengambil banyak pelajaran darinya.
Beberapa orang diciptakan dengan karakter seperti batu. Keras. Harus dijatuhkan dan dibentur berkali-kali untuk bisa paham.
Beberapa yang lain diciptakan dengan telinga yang sabar mendengar. Belajar dari pengalaman orang lain, menganalisa, memisahkan mana yang layak untuk diadaptasi dan mana yang tidak, lalu mencoba menerapkan pada dirinya.
Beberapa diberi kemampuan untuk cepat memahami. Cepat membaca situasi, memutuskan langkah, namun terkadang membuatnya gegabah.
Dan beberapa di antaranya Tuhan ciptakan dengan pertumbuhan yang lambat. DiajarkanNya suatu hal itu perlahan, hingga tak jarang ia menjadi yang terakhir paham.
Tiada yang lebih unggul dari satu atau yang lain karena kemampuan setiap individunya pun berbeda. Kita semua masih sama-sama meraba, hanya saja cara dan alurnya yang tak sama. Namun, tujuannya satu; pemahaman.
Dan, ya, ujian yang kita hadapi pun tentu berbanding lurus dengan kemampuan yang Tuhan anugerahi.
Tak peduli seberapa cepat kamu bisa memahami sesuatu, Tuhan hanya ingin melihat usaha dan prosesmu dalam memahaminya.
Masa bodoh dengan keterlambatan, bukankah pemahaman akan sesuatu yang sedang kamu jalani dan perjuangkan itu lebih krusial?
Ia mungkin cepat, tapi bisa jadi pemahamannya dangkal.
Kamu mungkin lambat, dan pemahamanmu harus lebih dalam.
Pada akhirnya, mereka yang akan merdeka adalah yang berhasil mengetahui kapasitas dirinya. Mereka tau kapan harus melangkah dan berhenti. Mereka selalu siap dengan strategi terbaik untuk apa yang sedang mereka hadapi.
Dan semua bermula dari fokus ke dalam, dan berhenti menjadi penonton atas proses orang lain.
— @sepertibumi
845 notes · View notes
irawanyusuf · 2 months
Text
Mereka tahunya kamu adalah orang yang setenang itu, mereka tidak tahu bagaimana kamu berjuang untuk bertahan, sebab kamu pintar menutupinya. Seperti inilah hidup. Semoga kamu terus dikuatkan dan tetap percaya bahwa tiada yang sia-sia dari semua doa yang kamu langitkan.
197 notes · View notes
andromedanisa · 4 months
Text
Menepikan Rasa Takut .
Wahai diri, sekalipun sedih dan begitu takut. Bukankah hidup harus terus berjalan, sayang? Sekalipun kamu hidup dengan semua ketakutan dan kekhawatiran dunia akan tetap berjalan sebagaimana mestinya? Ada atau tidak adanya dirimu, dunia ini akan tetap berjalan dan terus bergerak. Maka, mengapa kamu membatasi dirimu sendiri dengan banyak kekhawatiran yang sebetulnya itupun belum tentu terjadi?
Bukankah kamu sendiri yang mengatakan bahwa kamu tidak akan dibiarkan Allaah berjalan sendiri tanpa petunjuk dan pertolonganNya? Lalu, mengapa kamu menepikan rasa takut dan khawatir mu dengan begitu tepi jurang? Bukankah orang yang mengaku bertauhid kepada Allaah memahami hakikat bentuk kepasrahan dan tawakal mutlak hanya kepada Allaah saja?
Mari lanjutkan kembali perjalananmu, percayalah didunia ini tidak hanya kamu saja yang diuji, tidak hanya kamu saja yang mengalami kesulitan, kehimpitan dan kesedihan yang rasanya seperti tak ada ujungnya. Diluar sana ada yang ujiannya lebih berat, namun keyakinan kepada Tuhannya mengalahkan segalanya.
Mari kembali memupuk asa, memupuk harap, mempersiapkan diri untuk kebahagiaan yang akan datang. Untuk rasa sembuh yang telah Allaah siapkan. Di dunia ini sebuah warna tidak hanya ada hitam dan putih saja, ada banyak warna yang begitu indah dan kamu harus tahu akan hal itu. Demikianlah kehidupan ini berjalan sebagaimana mestinya. Dan kamu harus tabah.
208 notes · View notes
mudabercerita · 11 months
Text
Untuk bisa tenang dan mengistirahatkan diri, maka belajarlah untuk mempersingkat segalanya.
Entah mempersingkat kata-kata, perasaan, dan terkadang hubungan dengan beberapa orang.
-Adzkia N
Banjarmasin, 25 Mei 2023 pukul 07.01 WITA.
524 notes · View notes
lembarkertas · 6 months
Text
Tumblr media
Segala cara untuk membahagiakanmu adalah sumber energi yang menghidupkanku sepanjang usia.
232 notes · View notes
ibnufir · 6 months
Text
Kita ini nyari apa sih sebenarnya?
Setelah ini apa? setelah waktu kita selesai dan batas waktu kita berakhir, kita ini mau ke mana?
Aku termenung oleh pertanyaan-pertanyaan selalu berulang-ulang memojokan diriku sendiri.
"Iya yah, habis ini bagaimana?"
Pergi nyari senang, berlibur kesana kemari, tapi ujung-ujungnya sama juga. Saat kembali pulang, resahnya masih, cemasnya juga masih.
Lalu apa sih sebetulnya yang bikin jiwa ini tenang? Aku harus nyari ke mana?
Mengapa setiap upaya mengejar kebahagiaan hanya membuatku lelah dan menderita.
Capek, capek sekali....
Berusaha mengendalikan semua hal sesuai inginnya kita.
Mungkinkah semua ini hanyalah sebuah peristiwa singkat?
Seperti seorang bayi yang tidak pernah bisa mengingat kehidupan di kandungan ibunya. Lalu tau-tau terlahir di dunia.
Jangan-jangan waktu kita di duniapun memang sama, sesingkat itu?
Kita ini nyari apa sih sebenarnya?
Kita ini ngejar apa?
—ibnufir
240 notes · View notes
penaalmujahidah · 7 months
Text
Ya Rabb, atas segala resah dan segala riuh kepala yang tak bisa aku lisankan, aku yakin Engkau tetap memahamiku melebihi diriku sendiri dan siapapun di dunia ini. Meskipun bahasa yang aku gunakan untuk mengungkapkannya hanya berupa tangisan.
@penaalmujahidah
208 notes · View notes
faramuthiaa · 1 month
Text
… yang selalu disemogakan.
Hingga kini, aku belajar bahwa harapan yang selalu disimpan di dalam hati akan terkabul dengan cara terbaikNya. Meski kita tak mengatakannya dengan keras, meski tak semua orang tahu. Harapan dan ingin yang ada di dalam hati akan mencerminkan juga perbuatan yang kita lakukan setiap harinya. Dan pada akhirnya, ia akan menemui muaranya.
Aku menyimpan satu harapan dalam-dalam, menulis dan melipatnya dengan hati-hati, menyimpannya di sudut hati paling dalam. Harapan yang selalu aku semogakan, sejauh apapun aku berada, dan dimanapun aku melangkah.
Berharap, seringkali memang melelahkan. Mengusahakan harapan tersebut, lebih membuat letih. Tapi sejauh ini, aku hidup dengan semangat dari harapan-harapan kecilku yang kusimpan dengan bahagia di dalam hati. Meski, aku belum tahu kapan saatnya aku akan merasakan realita dari harapan tersebut.
Karena itulah, aku menyebutnya ‘yang selalu disemogakan.’ Bagiku, memiliki harapan adalah cara untuk tetap menghargai panjang dan sulitnya perjalanan, dan juga cara agar bisa terus menemukan senyum.
Meski kadang berharap itu melelahkan, tapi ia melatih hati untuk tetap kuat. Karena, berharap itu seperti menunggu sebuah rahasia akan terbuka. Saat berharap kita tidak tahu apa jawaban akhirnya, tapi tetap mengasyikkan untuk tetap menunggu dan menebak.
‘Harapan yang selalu aku semogakan’, begitu aku menyebutnya. Saat ini aku belum tahu kemana kapal besar ini akan berlabuh, tapi akan kupastikan bahwa selalu ada senyum dan syukur yang mengiringi.
Jangan putus berharap, jangan letih memiliki ingin.
Tetaplah berharap. :)
@faramuthiaa
England, 26 Maret 2024 || 01.21 GMT
71 notes · View notes
guratpena · 1 month
Text
merasa mampu
beberapa manusia menghidupi rasa angkuhnya. merasa mampu menerka jalan hidup, kemudian memberi tuduhan berkedok nasihat.
beberapa manusia menghidupi rasa angkuhnya. merasa mampu menghasilkan banyak benda, kemudian memberi sebagian diiringi hinaan.
beberapa manusia menghidupi rasa angkuhnya. merasa mampu mengatur langkah, kemudian memberi aturan meski menyakiti.
padahal manusia punya apa?
62 notes · View notes
yasirmukhtar · 9 months
Text
Bismillah, apa kabar?
Semoga sehat-sehat, ya.
Bagi yang hidup lagi berat-beratnya, lagi capek-capeknya, sini duduk dulu. Ngobrol dulu.
Emang biasanya rasa sakit, sesak, itu muncul pada sesuatu yang terus berkembang.
Inget ngga rasanya waktu tumbuh gigi? Sakit, kan?
Inget ngga waktu kaki masih numbuh dan sepatu jadi kekecilan? Sesak, kan?
Atau inget ngga momen-momen saat kita terpaksa harus jadi lebih dewasa? Mungkin saat masuk kuliah, merantau, berpisah dari orang tua, punya keluarga sendiri, dan seterusnya. Berat. Ngga mudah.
Tapi semua ada ujungnya. Rasa berat itu ngga akan selamanya.
Setelah semua itu berlalu, kamu jadi orang yang sedikit berbeda. Lebih kuat, lebih bijak, lebih tahu, lebih cermat, atau lebih-lebih lainnya.
Mungkin sekarang ngga kebayang dalam benak kita gimana caranya melalui ujian ini--apapun itu. Sanggup kah kita? Apa solusi yang akan muncul untuk menyelamatkan kita? Apakah Allah benar-benar akan menolong kita? Kapan? Gimana caranya?
Tenang. Atur nafas. Tenang.
Kita tahu kita harus berpikir rasional dan segera mencari solusi. Tapi tenang dulu. Kasihan diri kita kalau terus diserang dengan berbagai spekulasi dan kekhawatiran yang belum terjadi. Bisa-bisa otak kita malah membeku, marah pada keadaan, atau ingin melarikan diri dari masalah.
Mari fokus pada hari ini saja dulu. Apa yang hari ini bisa saya lakukan? Pilih sesuatu. Tidak harus langsung benar atau besar, yang lebih penting dimulai.
Lalu apa?
Besok lakukan lagi. Besoknya lakukan lagi, dan seterusnya.
Dengan mengambil tindakan pada apa-apa yang bisa kita kendalikan, kita merasa lebih berdaya. Kalau kita merasa berdaya, rasa takut dan cemas akan berkurang.
Kalau rasa takut dan cemas itu semakin berkurang, kita bisa melihat lebih jauh ke depan. Bisa jadi setelah itulah kita menemukan solusi atas apapun yang sedang kita hadapi saat ini.
Yuk, jalan pelan-pelan aja. Lakukan satu per satu.
Bismillah, ya Allah kuatkan kami, tolong kami.
316 notes · View notes
mnurulwathoni · 2 months
Text
Tumblr media
Untukmu yang telah suka hati menawarkan peta baru untuk dituju bersama aku ucapkan terimakasih ..
Tidak ada kesiapan untuk perjalanan panjang denganmu, aku hanya bisa melindungimu dengan ragaku dulu selama dalam perjalanan panjang ini..
Tapi nanti setelah kereta ini berhenti selamatkanlah rasa itu dengan memilih dan memutuskan untuk terus bersama..
Karena bahagia itu untukmu aku tujukan ...
SUDUT PANDANG JILID 2
55 notes · View notes
sepertibumi · 6 months
Text
Dari milyaran manusia di dunia, perjalanan yakin itu pada akhirnya berhenti pada satu rumah; yang terbaik.
Karena penemuan satu yang terbaik untuk seumur hidup kelak bukan lagi tentang seberapa cepat, tapi seberapa tepat. Tepat untukmu, untuk orang-orang sekitarmu, dan yang lebih krusial lagi; untuk dunia dan akhiratmu.
Untuk petualangan ini, sabarmu harus lebih luas. Bekal ilmumu harus lebih banyak. Ujiannya akan datang dari luar bahkan dari dalam dirimu sendiri. Tapi semua itu hanya angin lalu, jika kau tau betul kemana arah semua hal ini akan bermuara.
Libatkan Allah pada yakinmu.
Sertakan Allah, kemanapun hati kecil akan menuntunmu melangkah. Karena yang paling layak untuk dimintai fatwa pada akhirnya nanti adalah hatimu, sebongkah daging yang Allah titipkan dan harus kau rawat betul dengan seni mencintai Allah.
Cah Ayu, perjalanan masih panjang.
Bahumu harus kuat, langkahmu harus tegap, hatimu harus kokoh, tanganmu harus siap memegang kendali atas segala arus yang kau temui. Mengalirlah dengan tenang namun penuh daya, jangan sampai hanyut.
— @sepertibumi
296 notes · View notes
irawanyusuf · 2 months
Text
Tuhan,
Sembuhkanlah orang-orang yang kusayang dari hal-hal yang tak sanggup mereka ceritakan.
118 notes · View notes
estehmanistanpagula · 8 months
Text
Tak perlu mengobati orang lain, jika dirimu saja masih butuh untuk diobati.
Depok, 9 September 2023
17:28
89 notes · View notes
mudabercerita · 5 months
Text
Wahai Tuhanku, kali ini permintaanku serius.
Matikanlah hatiku untuk mencintai ciptaan-Mu.
Kecuali, kepada dia yang memang ditakdirkan untukku.
-Adzkia N
Banjarmasin, 26 November 2023 pukul 06.50 WITA.
216 notes · View notes