Tumgik
#capek
yasirmukhtar · 9 months
Text
Bismillah, apa kabar?
Semoga sehat-sehat, ya.
Bagi yang hidup lagi berat-beratnya, lagi capek-capeknya, sini duduk dulu. Ngobrol dulu.
Emang biasanya rasa sakit, sesak, itu muncul pada sesuatu yang terus berkembang.
Inget ngga rasanya waktu tumbuh gigi? Sakit, kan?
Inget ngga waktu kaki masih numbuh dan sepatu jadi kekecilan? Sesak, kan?
Atau inget ngga momen-momen saat kita terpaksa harus jadi lebih dewasa? Mungkin saat masuk kuliah, merantau, berpisah dari orang tua, punya keluarga sendiri, dan seterusnya. Berat. Ngga mudah.
Tapi semua ada ujungnya. Rasa berat itu ngga akan selamanya.
Setelah semua itu berlalu, kamu jadi orang yang sedikit berbeda. Lebih kuat, lebih bijak, lebih tahu, lebih cermat, atau lebih-lebih lainnya.
Mungkin sekarang ngga kebayang dalam benak kita gimana caranya melalui ujian ini--apapun itu. Sanggup kah kita? Apa solusi yang akan muncul untuk menyelamatkan kita? Apakah Allah benar-benar akan menolong kita? Kapan? Gimana caranya?
Tenang. Atur nafas. Tenang.
Kita tahu kita harus berpikir rasional dan segera mencari solusi. Tapi tenang dulu. Kasihan diri kita kalau terus diserang dengan berbagai spekulasi dan kekhawatiran yang belum terjadi. Bisa-bisa otak kita malah membeku, marah pada keadaan, atau ingin melarikan diri dari masalah.
Mari fokus pada hari ini saja dulu. Apa yang hari ini bisa saya lakukan? Pilih sesuatu. Tidak harus langsung benar atau besar, yang lebih penting dimulai.
Lalu apa?
Besok lakukan lagi. Besoknya lakukan lagi, dan seterusnya.
Dengan mengambil tindakan pada apa-apa yang bisa kita kendalikan, kita merasa lebih berdaya. Kalau kita merasa berdaya, rasa takut dan cemas akan berkurang.
Kalau rasa takut dan cemas itu semakin berkurang, kita bisa melihat lebih jauh ke depan. Bisa jadi setelah itulah kita menemukan solusi atas apapun yang sedang kita hadapi saat ini.
Yuk, jalan pelan-pelan aja. Lakukan satu per satu.
Bismillah, ya Allah kuatkan kami, tolong kami.
316 notes · View notes
sastrasa · 5 months
Text
Capek. Sedih. Ingin cerita. Tapi kayaknya gak ada tempat mengeluh dan bercerita yang lebih baik dari Tuhan, kan?
- Sastrasa
44 notes · View notes
descaperoom · 8 months
Text
Lelah
Tumblr media
Merasakan lelah merupakan hal yang sangat wajar. Sebagai manusia, kita pasti pernah merasakan lelah dalam hidup karena banyak aktivitas yang sudah dilakukan atau banyaknya hal yang dipikirkan. Tapi, apakah lelah bisa dengan mudah hilang setelah kita beristirahat? Sayangnya tidak.
Terkadang, rasa lelah terus menghantui diri meskipun sudah beristirahat. Lalu, apa yang harus dilakukan jika mengalami hal itu? Kalau jaman sekarang, banyak orang yang sering mengatakan "HARUS HEALING!" yang artinya liburan. Mengambil waktu libur sejenak, meninggalkan kesibukan sehari-hari yang memuakkan, melupakan keriuhan di kantor.
Namun, apakah pergi liburan akan cukup ampuh menghilangkan lelah? Mungkin iya, mungkin tidak. Kebanyakan orang akan merasa lebih "hidup" dan bersemangat ketika sedang pergi liburan karena tidak harus berkutat dengan kepusingan duniawi yang tiada henti. Tapi ketika hari berlibur sudah selesai dan dihadapkan dengan kenyataan bahwa esok adalah waktu untuk memulai kembali hari-hari memusingkan, rasa lelah biasanya kembali. Ditambah rasa lelah sehabis menikmati waktu berlibur, biasanya akan semakin malas memulai hari baru.
Pergi berlibur memang menyenangkan. Aku sendiri pun kadang ingin melakukannya. Namun sayangnya, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk berlibur. Entah karena tidak ada waktu yang tepat, tidak ada biaya yang cukup atau hal pribadi lainnya. Kalau sudah begitu, aku sarankan untuk bisa memahami dahulu apa yang benar-benar dibutuhkan diri sendiri untuk menghilangkan lelah. Karena.. Ada beberapa orang yang bisa merasa lebih baik hanya dengan memperbaiki jam tidurnya. Ada juga yang merasa lebih baik dengan berkumpul bersama orang terkasih. Atau mungkin hanya dengan menonton film/serial seharian.
Rasa lelah itu akan selalu ada selama kita masih hidup. Jadi, kita sendirilah yang harus secara cermat mengatasinya agar tidak mengganggu hidup kita karena seringkali rasa lelah dijadikan tameng untuk bisa bermalas-malasan. Itu tidak baik tahu! (**berbicara pada diri sendiri**)
11 notes · View notes
pengemis-receh · 2 months
Note
I AM CRAVING FOR UR 319 AU RN😭😭 and it brings me lots of questions that i apologize for rambling but—!
ok, first of all—im fucking excited on how u’ll expand this au! i am soooo invested in it and ur world building makes me wanna kneel over and just sob over this brilliant idea of yours!!
then the goddamn flashbacks! it brought more questions on what the fuck attacked the kokotiam gang and, possibly, is the reason for the destruction of the other planets (and tapops, as well?👀) AND HOW THE HELL DID THE ELEMENTALS BECAME HUMAN??
(btwwww, i adore how u make the system of each place just fucking work!! having gur’latan being a cyberpunk city and baraju as a military nation scratched my brain right😭🫵)
then i am also curious on how the hell did solar ended up in the cubulus forces. assuming that the other elementals are in their respective place, what did he do to catch the higher-ups attention? was it his intelligence, did an high rank officer saw his potential, or was it something else?👀👀 alsooo, if the other officers even saw solar’s potential to be part of baraju’s forces—how come he was put in quabac’s and, coincidentally, in where gempa is??
andandandand the idea of gempa and solar slowly becoming close as brothers and meeting the others just makes me wanna kneel down and—gaaahhhhhhhh😭😭😭😭😭
First of all, I give my deepest gratitude to you, rineshower. It's just a simple au concept but you made digest more to this au.
I may be slow, but I always try to myself to learn, to write, and to draw more with this story because of you.
So please don't stop rambling :')
ok, first of all-im fucking excited on how u'll expand this au! i am soooo invested in it and ur world building makes me wanna kneel over and just sob over this brilliant idea of yours!! then the goddamn flashbacks! it brought more questions on what the fuck attacked the kokotiam gang and, possibly, is the reason for the destruction of the other planets (and tapops, as well 👀)
I really want to write an Elemental story since I read some au concept by @/vanillaxoshi. Along with recent essay about the elementals and their headcannon I wrote AND This concept art here made me wanted to make an au concept of elementals as well.
I'm not a fan of Star Wars or Star Trek, mind you, but I couldn't help but to think, "What if Oboi's lived in a deserted planet like Ray's early daily lives from Episode VII? Would that be cool?" (I only watched it once at the theater and never seen it again afterwards by the way.)
Then I read this theory I posted before and it clicked me. "Would that be interesting concept who's the fake ones and who's the real one in the same story? Which one they should protect and which one they should fight for?"
I once made this au from different franchises, never published it cause that one was full of holes and lack of world building, so I remade it with this franchise. Turns out It... Surprisingly works? From the moment I randomly write down the prompt, my mind explodes in possibilities.
Therefor here we are. I truly at first wanted to give more prompts and I dunno... spoil anything? Yet, my head constantly showcasing scenes and scenarios for me to write it down!
So my apologies for very veeeery long update. I try to write a proper story with minimized the typos. (Again, non native English speaker here :/)
AND HOW THE HELL DID THE ELEMENTALS BECAME HUMAN??(btwwww, i adore how u make the system of each place just fucking work!! having Gur'latan being a cyberpunk city and baraju as a military nation scratched my brain right 😭🫵)
You mean how the hell elementals could lived as a living being without Boboiboy? That my friend is a secret. ;)
Btw that's also how I see most of planets during my speed run of season 2 comic book.
'Gugura background really reminds me of Wall-e, Oh How about Gur'latan one is cyberpunk theme one... Maybe added aesthetics and glory buildings like Capitol from Hunger Games? This all tantrum planet could be perfect if I make it more like a military nation as it's setting, Windara gets me the vibe of slash Professor Layton and Catsle in The Sky theme, and Rimbara... To be fair Rimbara was not to far from most of villages in my country or any country at all lmao'.
then i am also curious on how the hell did solar ended up in the cubulus forces. assuming that the other elementals are in their respective place, what did he do to catch the higher-ups attention? was it his intelligence, did an high rank officer saw his potential, or was it something else? 👀alsoooo, if the other officers even saw solar's potential to be part of Baraju's forces-how come he was put in quabac's and, coincidentally, in where gempa is?? andandandand the idea of gempa and solar slowly becoming close as brothers and meeting the others just makes me wanna kneel down and- gaaahhhhhhhh
Whoaaaaaaaaaa! Nice theory you got there! Next chapter, It will be Solar's point of view!
Why must Solar wanted to join this troops anyway? His shooting skills was more beneficial at Baraju's nations than this lower levels. Most of brave youth generations will said it boldly Baraju's is the perfect place to upgraded your fighting technique... Right?
5 notes · View notes
tulisanutin · 2 months
Text
Hi me.. Take good care of yourself, even though your mood is fluctuating, sometimes GERD relapses to the point of shortness of breath, but there are things you have to take care of, mentally, heart and mind must remain calm and don't panic, leave everything to GOD, because the path of heaven and the universe which will give the results..
Jakarta, 17 Feb 2023 | 22.16
3 notes · View notes
libriaco · 11 months
Text
Sorpresa!
Tumblr media
Josef Čapek*, Testa (1915)
It’s astonishing just how many churches and madmen there are in the world. È sorprendente quante chiese e quanti pazzi ci siano nel mondo.
K. Čapek, [R.U.R., Rossumovi univerzální roboti, 1920], R.U.R., Rossum’s Universal Robot. {R.U.R. Robot Universali di Rossum} [Trad. dal ceco all'inglese di David Wyllie.] (*) Josef era il fratello di Karel; fu lui a suggerirgli il neologismo robot per identificare gli esseri non umani protagonisti della pièce teatrale.
9 notes · View notes
bethanurina · 11 months
Text
Tetep semangat, kalau capek inget kamu ini manusia biasa, bukan wonder woman atau superman yang bisa langsung terbang jalan-jalan.
7 notes · View notes
rainilamsari · 4 months
Text
Pada Suatu Hari yang Capek Sekali
lagi capek-capeknya, laper, hp lowbat, mules, cuaca panas, gerah, belum mandi dalam hitungan lebih dari 24 jam. ah, ya, tambahkan: ngantuk dan was-was karena merasa banyak yang ditinggalkan. akhirnya memutuskan untuk menepi sambil makan, nitip hp di colokan, duduk di bawah kipas, minum es.
tetiba intro lagu itu diputar.
bait-bait awal kemudian rasanya seperti mengejek. cuma bisa menanggapai dalam hati, "kapan nih pesananku jadi?"
bait-bait memasuki reffrain, pas, ketika pesanan utama tiba, mata berkaca-kaca. liriknya seakan.. kalau kata sepupuku yang perawat, umpama bekas sayat yang mulai pulih pasca operasi tapi harus disayat lagi untuk operasi tahap selanjutnya, melepas 'pen' dan 'baut' yang belakangan memperkuat rangka. yang kalau menurutnya, lebih-lebih lagi sakit rasanya. lebih sakit dibanding luka sayat operasi pertama saat dua tulang dalam lengannya patah.
meskipun sadar, pelepasan pen dan baut ini, bantuan mereka nggak selamanya. sadar, perpisahan ini, menyakitkan. sadar, luka ini masih jauh dari pulih yang sebenar-benarnya, tapi, juga sadar, kalau semua proses yang dilalui ini —proses yang harus dilalui ini— adalah untuk kebaikan diri sendiri. untuk menjadi diri yang utuh lagi. menjadi versi terbaiknya lagi, dan melakukan fungsinya dengan prima.
sadar, sih, tapi...
masih ada tapinya.
lalu di suapan yang entah ke berapa, tak kuasa lagi dibendung, air mata dibiarkan bebas, terjun, mengalir dan mengairi pipi. sedikit aja, malu ada cctv. lalu izin gunakan kamar mandi. lanjut merilis emosi, sembunyi-sembunyi.
2 notes · View notes
gumpalankertas · 6 months
Text
Tumblr media
aku selalu terikat dengan jalan yang kalian buat. aku tidak pernah diajarkan untuk mengambil resiko dalam menentukan sebuah pilihan. kalian bahkan membuatku yakin bahwa semua keputusanku akan terus berujung penyesalan. tanpa sadar, kalian telah merampas keberanian gadis cilik yang sedari dulu mendambakan kebebasan. gadis yang kini tumbuh tanpa berhenti memimpikan laut, langit, dan hamparan rumput hijau yang lapang dalam kegelapan di sudut kamarnya sendiri.
p.s. bapak, ibu, tumbuhkan kembali sayap-sayapku.
— den
2 notes · View notes
punyatasa · 2 years
Text
Capek
Setiap hari lelah berkelahi dengan pikiran sendiri Mau ngadu pada siapa lagi? Mereka hanya ingin mengetahui bukan peduli Tapi gak tau kalo diri ini sudah mati Mungkin mereka baru menyesali Tapi jangan sampe itu terjadi Bahaya, jangan berhenti Tuhanmu akan membantu sedikit lagi Sedikit sabar sekali lagi Sedikit perjuangan sekali lagi Sedikit doa sekali lagi
Kata Tuhanmu, setelah kesulitan ada kemudahan dan dua kali Ia mengulangi Masa iya kamu masih meragukan apa yang Dia katakan di kitab suci? Yakin ingin berhenti? Bagaimana kalau setelah kesabaran yang sedikit lagi itu kamu akan menemukan apa yang kamu cari? Kebahagiaan duniawi dan ketenangan di hati Sabar ya, jangan berhenti Sedikit lagi Bukan aku yang berjanji tapi Tuhanmu, Yang Maha Penguji Ia Yang Maha Melindungi
[96:5-6] "Fa inna ma'al usri yusra" "Inna ma'al usri yusra" Maka sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan
34 notes · View notes
ruanguntukkita · 1 year
Text
Teruntuk Seseorang yang Akan Membawaku Keluar Rumah
Sebelumnya mungkin sedikit banyak kau sudah melihat keadaan yang aku sebut rumah sebelumnya. Iya, aku bahkan tidak banyak mengetahui apa-apa yang ada di dalamnya. Yang aku tau itu berbentuk sebuah bangunan yang mungkin saat kau datangi sudah teramat hancur dan berantakan. Ketika masuk ke rumah itu pun aku selalu langsung menuju satu ruangan yang aku sebut tempat teraman diseluruh dunia. Iya, kamarku. Aku bebas melakukan apapun di dalamnya. Ia saksi bisu air mata yang tertumpah, suara tangis yang tertahan, doa-doa yang tersampaikan, pun ekspresi bahagia dari kalimat-kalimat afirmasi yang keluar setiap paginya.
Sekarang kau membawaku keluar dari rumah itu. Terima kasih, ya. Aku hanya ingin memiliki rumah yang di mana aku bisa merasa pulang. Entah karena bangunannya, entah karena orang-orang yang ada di dalamnya. Maukah kau membantuku untuk membuat “rumah” kita ini menjadi tempat yang paling nyaman untuk melepas lelah, berbagi canda tawa, melakukan hal-hal gila dan konyol, bersikap apa adanya tanpa harus merasa sedang dinilai oleh orang lain, dan percaya untuk terbuka dan bertumbuh bersama?
- Pekanbaru, 9 Februari 2023
6 notes · View notes
anjaymabars-blog · 10 months
Text
Terkadang gue hanya ingin berkata anjingg kenapa yaa gini amatt
2 notes · View notes
dannyhellman · 11 months
Text
Tumblr media
Here’s another sneak peek at my drawing for "Guida Turistica Agli Aldila Possibili," ("Tour Guide to the Afterlife”). It’s the latest infernal offering from Ivan Manuppelli & the other wizards at Čapek. The book’s full of cool art, and its available for preorder here: https://www.capekmagazine.org/p/guida-turistica-agli-aldila-possibili.html
2 notes · View notes
alexwilebi · 1 year
Text
Sampai kapan gagal terus?
3 notes · View notes
ruangseka · 2 years
Text
ada yang marah melihat orang lain memakai topeng.
tapi saat topeng itu dilepas, ia acuh pada luka yang tampak.
14 notes · View notes
iwangcahyadi · 1 year
Text
capek gg sih mikirin dunia?
kadang capek gg sih mikirin dunia?
2020 - pandemi covid
2023 - resesi global
dan banyak hal diantaranya,
mungkin ada yg kehilangan keluarga terdekat,
mungkin ada yg kehilangan orang tersayang,
mungkin ada yg kehilangan pekerjaan,
mungkin ada yg kehilangan pendapatan,
tidak selesai-selesai.
.
.
covid belum selesai, ada penyakit baru lainnya
mikirin tabungan belum selesai, tiba-tiba resesi
lagi berusaha menyetabilkan keuangan, ada aja ini itu
lagi merintis usaha, eh gg berkembang
lagi resign dan mau pindah kerja, eh ada aja masalah.
lagi berharap rezeki sesuatu, eh kemana tuh rezekinya.
.
.
yaaa...
ada aja permasalahan. 
namanya hidup, pasti ada masalah.
tinggal bagaimana kita menghadapinya.
memang menyebalkan. even kita udah berusaha sebaik mungkin, but yah, ini dunia, random. ada aja macem2. 
bikin bete, jelas.
bikin emosi, jelas.
bikin capek, pasti.
.
.
kalau udah begini, 
tidak ada tempat lebih aman, lebih nyaman, daripada kembali ke keluarga. dimana semuanya saling menguatkan. bersama-sama melewati ini semua. tempat yang hangat, tempat berlindung. 
dan....
satu-satunya tempat berharap, ya kepada Allah SWT. 
Udah taruh semua harapan di Allah aja. lepaskan semua ekspektasi. serahkan semua harapan ke Allah. 
.
ketika masalah di dunia terasa besar, ada Allah yang Maha Besar.
.
.
aku tau aku bukan orang yang baik, 
aku tau aku sedang memperbaiki diri,
tapi satu hal yang bisa kita pegang bersama,
yang tidak pernah membuat kita kecewa,
kembali kepada Allah SWT.
.
.
itu aja.
4 notes · View notes