Tumgik
#cinta sejati
chillinaris · 1 month
Text
Tumblr media
Self Reminder for yah... 🌛
Seperti apa yang diucapkan oleh Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, “Hatiku tenang sebab mengetahui bahwa apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku.”
17 notes · View notes
hotnesia · 5 days
Text
Viral di 2024 Testing Cinta Pasangan: Cinta Sejati atau Cinta Palsu? Mengetahui Seberapa Bucin Pasanganmu
Hotnesia – Beberapa pekan ini habit warga indonesia banyak nya menikah setelah Lebaran, dan karena itu di era digital ini viral di 2024 testing cinta pasangan, untuk menentukan cinta sejati atau bukan. Testing ini mengikuti kuis dan tes online semakin marak “Tes Ujian Bucin”. Tes ini dirancang untuk mengukur tingkat kebincinan seseorang dalam hubungan asmara. Tes Ujian Bucin biasanya berbentuk…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
nuhashofiya · 9 days
Text
Taat
Biarkan cinta berhenti di titik ketaatan. Meloncati rasa suka dan tak suka. Melampaui batas cinta dan benci. Karena hikmah sejati tak selalu terungkap di awal pagi. Karena seringkali kebodohan merabunkan kesan sesaat. Maka taat adalah prioritas yang kadang membuat perasaan perasaan terkibas.
Belajar agar cinta kita berhenti di titik ketaatan. Meloncati rasa suka dan tak suka. Karena kita tau, menaati Allah dalam hal yang tak kita suka adalah peluang bagi gelimang pahala. Karena kita tau, seringkali ketidaksukaan kita hanyalah terjemah kecil ketidaktahuan. Ia adalah bagian dari kebodohan kita.
Dalam buku Jalan Cinta Para Pejuang - Salim A Fillah
73 notes · View notes
jejaringbiru · 2 months
Text
Memilih
Tumblr media
@hardkryptoniteheart
Aku memilih menjadi diriku sendiri. Namun aku juga tidak akan menutup diri, untuk terus belajar menjadi seseorang yang lebih baik di setiap harinya. Kali ini, aku melakukannya atas kesadaranku sendiri. Kelak aku bersedia belajar mengerti dan memahami seseorang yang ditakdirkan menjadi teman hidupku. Aku berjanji terhadap diriku sendiri.
@padangboelan
Aku memilihmu sayangku, dengan segenap jiwa dan hatiku sebab aku mencintaimu dan akan terus begitu. Aku ingin berada di sisimu sayangku, dalam segala waktu. Saat ini, besok dan sepanjang adanya nafasku.
@yurikoprastiyo
Sebelumnya kita melangkah pada jalan yang sama-sama asing. Dua insan yang dipertemukan pada saat yang tidak direncanakan. Seperti anugrah yang diturunkan dari pucuk langit. Yang keduanya saling sadar bahwa satu sama lain adalah yang terbaik untuknya. Tanpa perlu saling berkata, kita sudah sama-sama saling memilih. Memilih berjalan bersama supaya langkah kaki lebih jauh lagi. Tetap bersama pada ribuan ketidaksepahaman. Saling mencintai dalam gelap dan terang. Dalam berat dan riang. Pada hari-hari yang dipatahkan dan ditinggikan. Dalam keyakinan bahwa seberat apapun dunia menghardik, memilih bersamamu hidup akan selalu terus baik. Pada sayang dan cinta yang kau berikan, setiap harinya selalu memberikan sepucuk harapan. Terus tumbuh cinta yang kita tanam bersama menjadi sebuah kebijaksanaan dari dua insan yang memilih bersama.
@gndrg
Hidup memang menyediakan beribu pilihan, namun sebenarnya kita tidak pernah benar-benar diizinkan untuk memilih. Apakah ada laki-laki yang memilih hidup tanpa perayaan dan dihajar habis-habisan oleh pertanggungjawaban? Atau perempuan yang memilih hidup terpenjara dibalik dinding dapurnya?Juga anak-anak yang menumbalkan diri sebagai persembahan mimpi orang tuanya? Lantas, apa artinya memilih jika pada akhirnya kita tidak benar-benar bisa memilih? Bukankah kita sama-sama tahu pada akhirnya takdirlah yang memenangkan semua pilihan, sebab keterlibatan campur tangan semesta dibaliknya?
@gizantara
Aku memilih diriku sendiri dan begitulah beberapa hubungan berakhir. Aku memilih Tuhanku, dan begitulah beberapa hubungan membaik. Dalam episode sebelumnya : Aku memilih semua orang, jadi aku kehilangan diriku sendiri.
@manusiafajar
Mereka bilang kita tidak bisa memilih dalam mencintai. Tapi menurutku itu salah, justru mencintai adalah bentuk pilihan itu sendiri. Dari awal kendali jatuh hati, beradaptasi, membuka lapang toleransi pada tiap kekurangan diri. Itu semua tugas sebuah kata kerja berjudul "memilih". Begitu pula pada waktu abadi mencintai, atau sebutan pada cinta sejati. Tidak ada yang berjalan begitu saja, mengikuti arah angin kemana mau membawa, tapi seluruhnya, seutuhnya, adalah mau tidaknya kita, akankah kuat hati mengikat setia? akankah tidak bosan hati memilih untuk terus berusaha berkali - kali jatuh cinta? Lagi dan lagi dengan objek yang sama? Dan ketika, rasa itu tiba - tiba tiada. Itu tidak "tiba - tiba menghilang begitu saja", ia adalah pilihan, ia adalah pilihanmu untuk tidak menjaga rasa.
@calonmanusia
Sayang, percayakah kalau manusia tidak bisa memilih?Memilih dari orang tua mana ia dilahirkan. izinkan aku mengutip potongan sebuah hadist yang artinya "Tidaklah setiap anak kecuali dia dilahirkan di atas fitrah. Maka, bapak ibunyalah yang menjadikannya Yahudi, atau menjadikannya Nasrani, atau menjadikannya Majusi" (HR. Bukhari no. 1358 dan Muslim no. 2658) Betapa menjadi orang tua adalah hal yang amat berat, berat pertanggung jawabannya atas anak-anak mereka. Memang manusia tidak bisa memilih keadaan saat ia dilahirkan, namun, setelah ia mampu atas dirinya sendiri, tak mungkin ia lewat dari Maha Besarnya hidayah dari Sang Kuasa. Memang manusia tidak bisa memilih dari rahim siapa mereka dilahirkan, namun, jika sudah besar manusia mampu memilih berperilaku yang pantas untuk sang ibu. Aku tidak menyalahkan para orang tua terdahulu, hanya saja mengajak para calon orang tua tuk menentukan bagaimana anak-anaknya kelak. Sayang, izinkan aku mengajakmu untuk menjadikan anak-anak yang suatu saat tidak kecewa dengan keluarga yang telah melahirkannya. Terakhir, ada sebuah kutipan oleh Tia Setiawati, tulisnya: Namun bila nanti Tuhan mengizinkan kita menjadi orangtua, pilih dan putuskanlah untuk menjadi orangtua terbaik yang kita bisa. Lalu bersyukurlah. Karena setiap orang adalah anak, namun tidak semua adalah orangtua.
@shofiyah-anisa
Hidup kita sekarang adalah salah satu dari sekian pinta masa lalu kita, dan terbentuk pula dari pilihan kita pada masa silam. Terkadang pilihan tanpa didasari pemikiran yang matang, akan membuat kita tak nyaman dan tak senang. Namun terkadang pula, pilihan dengan pemikiran matang harus terhempas oleh permintaan banyak orang yang bla bla bla. Makanya mari tanamkan pada diri bahwa pilihan itu sesuai dengan akal kita saja, tak usahlah berubah karena manusia tak suka akan pilihan kita. Karena standar baik buruk yang tepat hanyalah standar baik buruknya Allah. Maka, selain memiliki pemikiran yang matang mendekatlah pada Tuhan yang berkuasa di seluruh Alam.
@afifaharyani09
Begitu banyaknya pilihan yang terpampang saat ini, dan kita harus memilih. Bukan, ini bukan hanya tentang pemimpin negara saja, tapi juga tentang resiko-resiko yang harus dipilih. Karna dalam hidup ini, kita juga harus pandai dalam memilih hal yang sedikit resiko buruknya. dalam kuru podcast dikatakan, bahkan dalam hidup ini kita tidak disuguhkan "percobaan" karna sama saja ibarat kita mencoba akun yootube premium selama satu bulan tanda "resiko" untuk membayar alias "gratis". ya kalau mau memilih "do it" dengan segala resikonya atau bahkan "leave it" dengan meninggalkan segala resikonya.
@isnahidayatifauziah
"Kalaupun dahulu kita mengambil pilihan yang berbeda dari apa yang sedang kita jalani saat ini, belum tentu kita akan lebih kuat menjalani konsekuensinya, akan lebih lapang menerima rintangannya." Fokuslah pada apa yang ada di hadapanmu saat ini. Karena bagaimanapun apa yang telah kita pilih di masa lalu adalah bagian skenario terbaik dari-Nya yang mengantarkan kita sampai di titik ini.
74 notes · View notes
eminusdoleo · 3 months
Text
Mendung
Tumblr media
Seperti mendung, beberapa duka tak akan abadi, ia sementara. Akan lewat dan meninggalkan jejak, tapi hidup memang seperti itu. Tak selamanya terang dan tak selamanya juga basah. Kita hanya sepi yang terombang-ambing di antara dua sunyi yang berbunyi
Seperti malam, beberapa kebahagiaan memberikan pelukan, ia melegakan. Akan terus memberimu rasa nyaman, tapi hidup memang kadang seperti itu. Tak selamanya harus bekerja di bawah terik, beradu nasib dengan sempit jalan di antara kemacetan.
Seperti juga terminal, beberapa pertemuan hanyalah sementara, ia fana. Akan membawamu pada perpisahan, pada satu rasa sakit yang nyeri, tapi hidup memang seperti itu. Kamu akan berada dalam keadaan yang menyakitkan, hingga kamu bertemu lagi dengan orang yang kamu sayang.
Seperti gema, beberapa perpisahan adalah pantulan dari suara kita, ia keinginan yang disembunyikan. Akan terus ada sampai kamu diam, akan terus keluar hingga kamu benar-benar mengakui apa yang salah, apa yang tak seharusnya terjadi, dan menyesalinya.
Seperti gunung, beberapa tekad terus ada sekeras batu, ia menjadi tempatmu bersandar. Akan membawa kepada hal yang terjal, tajam, dan seringkali miring. Tapi bukankah itu yang membuat hidup layak dijalani? Yang membuatmu menyadari tak segalanya berjalan datar.
Seperti awan, beberapa cinta akan hilang dihembus angin, ia terbang. Akan membuatmu menunggu pada yang tak pasti. Membuatmu kecewa dan berdebar, membuatmu ragu dan ditipu. Hingga pada akhirnya kamu, aku dan kita, dibuat percaya bahwa cinta sejati adalah pada diri sendiri.
Seperti tulisan ini, beberapa harapan akan berakhir, ia punah. Akan menyadarkanmu bahwa tak segala hal yang kamu inginkan harus dipenuhi. Kita akan belajar untuk menata harapan, memelihara kecewa, hingga pada akhirnya kita bisa hidup tanpa dikendalikan keinginan.
37 notes · View notes
ariva-and-me · 11 months
Text
Tumblr media
Dalam kehidupan ini terkadang ada kekosongan seakan ada sesuatu yang hilang, yang belum tercapai. Kita merasa ada sesuatu yang berharga tapi tak bisa kita miliki seolah takdir telah menentukan tak mungkinnya bersatu.
Tapi, dalam kepedihan dan kerinduan yang ada kita menemukan kebijaksanaan dan kekuatan yang muncul. Karena, dalam cinta yang tak tercapai kita belajar tentang arti kesabaran, tentang menghargai dan melepaskan.
Ketika melihat bintang-bintang bersinar di langit malam aku merenungkan keajaiban tak terjangkau di alam semesta. Mereka mengajarkan bahwa keindahan dapat dinikmati dari jauh. Dan kadang-kadang cinta juga memiliki keindahan yang serupa.
Kita tidak mungkin memiliki segala sesuatu yang kita inginkan. Namun, kita bisa menghargai kehadiran mereka dalam jiwa, seperti musik yang terdengar indah meski tak bisa kau pegang. Mereka adalah melodi yang mengalun dalam detak jantung kita.
Mungkin seseorang yang tak mampu kita miliki adalah cerminan dari apa yang sejati dan abadi. Mereka menyoroti nilai-nilai yang tersembunyi dalam diri kita, mendorong kita tumbuh dan mencintai tanpa pamrih.
Jadi, biarkanlah mereka hadir dalam doa-doa dan mimpi-mimpi seperti bunga yang mekar dalam keindahan tak terjamah. Kita bisa merasakan kehadiran mereka dalam hati yang lega meskipun tak mampu kita miliki, mereka tetap bersinar.
Tetap Bertumbuh 🌱
97 notes · View notes
ruanguntukku · 1 year
Text
Hari ini aku belajar untuk memahami bahwa hakikat hati manusia itu guncang. Mudah berbolak-balik.
Dan seseorang yang satu suara dengan kita bisa kapan saja bersebrangan bahkan bertentangan.
Dan sebuah kisah pilu bisa berubah menjadi lapang tanpa kita ketahui, yang bisa jadi kita sebagai pendengar masih terjebak dalam rasa pilu itu. Seakan sampah emosi yang dikeluarkan orang yang bercerita masih kita simpan rapi, padahal baginya itu sudah jadi kisah usang yang tidak terjamah lagi.
Dari situlah aku belajar untuk melupakan luka orang lain. Belajar untuk tidak menaruh ruang di dalam hati dan pikiranku untuk menyimpan luka orang lain.
Dari situ aku belajar dampak buruk dari terlalu berlebihan di dalam berempati. Bukan artinya rasa peduli ini tidak baik, tapi segala sesuatu yang diberikan porsi berlebihan akan menjadi tidak baik pada akhirnya.
Dari situ aku belajar untuk lebih menata hatiku, tidak mudah percaya dan bercerita dengan orang lain.
Bisa jadi di hari ini kita menemukan seseorang yang punya luka serupa yang telah disebabkan oleh orang yang sama. Ya, kita mungkin merasa lega ketika menemukannya. Tapi, yang perlu dicamkan baik-baik, bahwa ada tipe manusia yang di suatu hari dia berkeluh-kesah tentang seseorang, bisa jadi di kemudian hari ia memuji orang tersebut setinggi langit.
Di saat itulah kita harus berkaca diri. Bagaimana dengan diri kita sendiri? Bagaimana kedudukan diri kita yang sejati? Jangan merasa aman dan nyaman dalam sebuah hubungan yang dibangun dari rasa sakit hati yang sama.
Ya, karena kehidupan itu dinamis, proses kehidupan kita dengan orang lain pun tidak sama. Bisa jadi kita masih merasa kecewa, tapi orang yang punya luka yang sama sudah pulih bahkan berhubungan baik kembali dengan pihak yang menorehkan luka.
Jadi, mulai sekarang jangan terlalu cinta dan jangan terlalu membenci orang lain. Kita tidak tahu akan berakhir seperti apa hubungan kita dengan orang yang kita cintai dan dengan orang yang kita benci.
Bersihkan hati dari segala rasa yang berlebihan. Baik berlebihan di dalam rasa sayang, cinta maupun sakit hati.
Mintalah selalu hati yang selamat. Jangan sampai kita mati membawa sampah-sampah perasaan dan prasangka yang akan menggelincirkan kita ke dalam siksa.
Jika kita temukan ada seseorang yang bercerita tentang keluhannya pada orang lain, yang orang itu juga pernah mengecewakan kita, maka tutup rapat ceritamu dan simpanlah sendiri.
Nasihati dia agar bisa membersihkan hati, kembali berdamai atau setidaknya bisa mengambil jeda agar bisa melangkah dalam kehidupan yang sehat lahir dan batin.
Jangan buka luka kita kepada orang lain hanya karena orang itu punya luka yang disebabkan oleh orang yang sama.
Jangan sampai kita tertipu dengan hawa nafsu dan rasa percaya kita pada orang yang salah.
Jaga lisan kita. Jika tidak mampu berkata baik, maka diamlah. Semakin dewasa kita, semakin dekat dengan kematian, maka kita harus belajar untuk lebih banyak diam daripada berbicara. Karena keselamatan lisan didapat dari bisa mengerem lisan kita.
Jangan sampai komedi kehidupan membuat kita menjadi pecundang di dalam setiap rasa yang membara. Berikan ruang yang lebih besar untuk sami'na wa atho'na. Tunduk pada kebenaran. Tunduk pada aturan Allah dan Rasul-Nya. Jangan sampai perasaan dan prasangka menjadi raja.
—SNA, Ruang Untukku #97
Ahad, 05-03-2023 | 19.38
Venetie Van Java,
Dengan kembali disadarkan.
116 notes · View notes
Text
Tumblr media
Energi yang besar untuk melakukan bentuk kebaikan apapun selalu bisa berasal dari cinta. Ya, mencintai dengan sadar, tulus, dan benar. Seorang hamba Allah yang jatuh cinta pada-Nya pasti akan selalu berusaha untuk taat. Seseorang yang mencintai keluarganya pasti akan selalu berusaha menyenangkan dan membanggakan mereka. Seseorang yang mencintai pekerjaannya pasti akan selalu berusaha melakukan yang terbaik saat bekerja. Seseorang yang jatuh cinta pada ilmu pengetahuan pasti akan selalu berusaha untuk mempelajari dan mengembangkannya. Seseorang yang mencintai dirinya sendiri pasti akan selalu berusaha memperbaiki diri dan melakukan yang terbaik bagi diri. Seseorang yang hatinya penuh cinta dan belas kasih terhadap sesama pasti akan selalu berusaha untuk membantu, bermanfaat, dan berusaha tak menyusahkan siapa saja. Seseorang yang mencintai miliknya pasti akan selalu bersyukur dan menggunakan apapun yang ia punya untuk hal-hal baik. Seseorang yang mencintai apa yang bukan miliknya, pasti akan berusaha untuk melepaskan. Energi besar untuk melakukan hal-hal yang rumit hingga yang sederhana dalam jangka singkat maupun berkelanjutan adalah cinta. Mungkin terdengar klise dan melankolis. Tapi, kapankah terakhir kali kamu mencintai hidup dengan sadar, tulus, dan benar? Karena jangan-jangan selama ini kita menjalani kehidupan yang monoton, penuh tekanan, dan tidak berarti karena melupakan cinta di dalamnya. Semoga tidak. Selamat mencintai hai penduduk bumi. Lagipula, jika hidup selalu diukur dengan prinsip untung rugi, kemana perginya cinta-cinta sejati yang tak bersyarat itu?
11 notes · View notes
chillinaris · 2 years
Text
Tumblr media Tumblr media
Broken Wings
0 notes
mamadkhalik · 1 year
Text
Dakwah Adalah Cinta!
“Memang seperti itu dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu.
Berjalan, duduk, dan tidurmu. Bahkan ditengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang ummat yang kau cintai.
Lagi-lagi memang seperti itu dakwah. Menyedot saripati energimu, sampai tulang belulangmu, sampai daging terakhir yg menempel ditubuh rentamu, tubuh yang luluh lantak diseret-seret, tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari.
Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah. Beliau memang akan beruban kerana tua juga. Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat yang diturunkan Allah.
Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz. Dia memimpin hanya sebentar. Tapi kaum muslimin sudah bingung (melihat keadaan dirinya). Tidak ada lagi orang miskin yg bisa diberi sedekah. Tubuh mulia itu terkoyak-koyak.
Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja. Tubuh yang segar bugar itu sampai rontok. Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah
kemudian meninggal. Toh memang itu yang diharapkannya; mati sebagai jiwa yang tenang.
Dan diakhirat kelak, mungkin tubuh Umar bin Khathab juga terlihat tercabik-cabik. Kepalanya sampai botak. Umar yang perkasa pun akhirnya membawa tongkat ke mana-mana. Kurang heroik? Akhirnya diperjelas dengan salah satu luka paling legendaris sepanjang sejarah; luka ditikamnya seorang Khalifah yang sholih, yang sedang bermesra-mesraan dengan Tuhannya saat solat.
Dakwah bukannya tidak melelahkan. Bukannya tidak membosankan. Dakwah bukannya tidak menyakitkan. Bahkan juga para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan”.
“Tidak. Justru kelelahan. Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari. Satu kisah heroik, akan segera mereka sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih tragis”.
Justru karena rasa sakit itu selalu mereka rasakan, selalu menemani. Justru karena rasa sakit itu selalu mengintai ke mana
pun mereka pergi, akhirnya menjadi adaptasi. Kalau iman dan godaan, rasa lelah selalu bertempur, pada akhirnya salah satunya harus
mengalah. Dan rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah untuk mencekik iman. Lalu terus berkobar dalam dada.
Begitu pula rasa sakit. Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka.Hingga hasrat untuk mengeluh tidak lagi terlalu menggoda dibandingkan jihad yang begitu cantik.
Begitupun Umar, saat Rasulullah wafat, ia histeris. Saat Abu Bakar wafat, ia tidak lagi mengamuk. Bukannya tidak cinta pada Abu Bakar. Tapi saking seringnya ditinggalkan, hal itu sudah menjadi kewajaran. Dan menjadi semacam tonik bagi iman.
Karena itu kamu tahu. Pejuang yang heboh, riak memamer-mamerkan amalnya adalah anak kemarin sore. Yang takjub pada rasa sakit dan pengorbanannya. Karena mereka jarang disakiti di jalan Allah. Karena tidak setiap saat mereka memproduksi karya-karya besar. Maka sekalinya hal itu mereka kerjakan, sekalinya hal itu mereka rasakan, mereka merasa menjadi orang besar.
Dan mereka justru jadi lelucon dan target doa para mujahid sejati, “Ya Allah, berilah dia petunjuk, sungguh Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
Maka satu lagi seorang pejuang yang tubuhnya luluh lantak. Jasadnya dikoyak beban dakwah. Tapi iman di hatinya memancarkan cinta. Mengajak kita untuk terus berlari.
“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu. Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu. Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu. Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu. Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.”
-KH Rahmat Abdullah Rahimahullah-
84 notes · View notes
sitinurhabibah14 · 9 months
Text
Mungkin seringnya diabaikan bahkan ditinggalkan sejak dini, seperti memanggil "kesepian" untuk bertamu saat kau tlah dewasa
"Diabaikan, ditinggalkan, dan kesepian" adalah kosakata yang menyakitkan kala dibaca dan dirasa, bahkan kadang membuat air matamu keluar entah apa alasannya
Tak jarang, memanipulasi diri sendiri menjadi orang lain agar bisa diterima
Memang bertemu dengan orang-orang yg membuatmu nyaman, akan mengurangi kadar kesepian yg dirasa
Tapi... hei jangan lupa, akan ada fase dimana kita akan saling pergi kan ya?
Kamu tak ada hak untuk menahan teman-temanmu, karena kesepianmu bukan kewajiban dan tanggung jawab mereka
"Dirimu, yang bertanggung jawab dengan rasa sepimu. Kesepian ga akan hilang dengan keberadaan keluarga hangat, dukungan dari best friends forever, dan cinta dari kekasih sejati. Jika kamu mengharapkan keberadaan mereka untuk menyembuhkan rasa sepimu, kamu akan membuat hubungan yg toxic." (Loneliness, Alvi Syahrin)
Jakarta, 6 Agustus 2023
26 notes · View notes
yustrialubna · 1 year
Text
Tumblr media
Terlepas benar atau tidak, aku ingin terus percaya bahwa dirimu adalah akhir dari kembaraku atas nama cinta. Sosok tak terduga yang menjelma segalanya. Teman sejati hingga mati.
@yustrialubna
128 notes · View notes
2problematisasi · 9 months
Text
Memandang Langit sebagai Langit
Aku telah melewati banyak mata, namun aku tersesat di kedua matamu
Sungguh aku tak pernah sekalipun terbesit menghendaki sebuah langit sepertimu, tetapi Allah yang menghendakinya, dan hatiku hanya mematuhi-Nya. Berlarut-larut dengan waktu, kau tampaknya kian tumbuh menjadi kebahagiaan kecil yang kurawat dengan cara bersyukur yang besar. Bagaimana bisa aku merasakan kebahagiaan walau tanpa sedetikpun kelopak mataku melihat rona pipimu.
Namun, layaknya semesta bekerja, tidaklah mungkin bagi tanah mengejar langit, begitupun malam yang tidak dapat mendahului siang. Angan bertumbuh serupa mawar di tanah tandus, maka tak mungkin aku mengharapkan mekarnya. Tetapi, sebesar apapun upayaku melupakan, semesta selalu saja punya cara agar aku terus mengingatmu secara tiba-tiba.
Begitu menyakitkan untuk berpura-pura mengabaikan, sedangkan hatiku merasa sakit dengan diamku. Di samping kepelikan itu, aku juga selalu mengkhawatirkan dari setiap kesedihan yang akan mencuri senyummu. Meskipun itu karena hatimu yang belum rela dengan yang lalu, aku tak pernah benci ceritamu, aku tak benci pula pada caramu mendapatkan hatiku. Ya, mencintaimu adalah bentuk mekarnya ikhlasku yang sedang bertumbuh.
Sesungguhnya pecinta sejati adalah orang yang hanya ingin memberikan cintanya tanpa berharap untuk dicinta -Ustadzah Aisyah Farid BSA
Seperti kata para ulama, sesuatu yang bukan untukku, maka tidak akan pernah sampai kepadaku. Dan sesuatu yang Allah tetapkan untukku, pada akhirnya ia akan sampai juga kepadaku. Apabila jarak Allah tetapkan untuk keduanya, maka dekat antar keduanya hanyalah angan. Mengagumi tetap indah, walaupun jika nanti takdirku bukanlah dirimu.
Andaikan seorang hamba emngetahui maksud indah dibalik ketetapan takdir, niscaya ia akan menangis malu karena prasangka buruknya kepada Allah SWT -Syekh Mutawalli Asy-Sya'rawi
Terwujud atau tidak, semua adalah bentuk kasih sayang Allah terhadap diriku. Apabila kudapatkan yang aku inginkan, maka Allah ingin melihatku bergembira dengan takdirku. Ketika Allah tidak memberikan apa yang aku inginkan, itulah bentuk perlindungan Allah padaku.
Maka kutempatkan perasaan ini pada tempat yang semestinya, dan mengembalikanya kepada sang penggerak hati. Bukankah dirimu tak memilihku karena Allah tidak menggerakkan hatimu untukku. Ya begitulah, usaha dan do'a itu milik hamba, tapi takdir tetap milik Allah semata. Maka, jika pada akhirnya nama yang disembunyikan oleh langit bukan nama yang selama ini aku langitkan, tak apa. Doa akan selalu kembali, meskipun ia kembali kepada hati orang yang memang berhak memilikinya, hehe.
Kedekatan atau justru pacaran tidak akan membuat jodohmu cepat datang. Ia hanya menambah dosa dan maksiat saja -Ustadzah Halimah Alaydrus
Seringkali kita diuji dengan sesuatu yang kita cintai, seseorang yang mendiami hati kita adalah salah satunya. Dibalik penantian, kesabaran dan ketaatan tentu ada pahala yang menyertai. Maka, doaku tentu juga tentang keteguhan hati atas lalai yang mengintai, tetapi juga tentang keteguhan hati atas penantianku. Sebab aku malu kepada Rabb-ku apabila lengah terhadap hatiku.
Ada satu ungkapan yang aku favoritkan, "Jika sedang mencintai seseorang, janganlah engkau bermaksiat kepada Allah demi dia, karena hati orang yang engkau cintai berada di genggaman dzat yang engkau maksiati". Maka, terlepas kau menaruh perasaan padaku atau tidak, saat ini batasku hanya mengagumimu.
Jika kamu mencintai seseorang sebelum menikah, tidak ada yang halal untuknya kecuali doa. Maka doakanlah orang yang kamu cintai -Habib Ali AlKaff
Kusadari hatiku sangat terikat oleh seorang insan ciptaan Tuhanku. Tapi aku takut, cinta yang belum waktunya menjadi penghalangku untuk mencium surga Tuhanku. Apabila dirimu adalah jodohku, maka kumohonkan atas kekuatanku untuk menjaga perasaan ini hingga tiba waktunya, atau justru kumohonkan untuk sejenak melupakanmu. Bukan karena aku tidak mencintaimu, justru aku sangat mencintaimu.
Seperti kata para ulama, di saat seperti ini, cinta yang sejati bukanlah apa yang tampak, tetapi apa yang tersembunyi. Maka dari itu, aku berusaha untuk cukup mengingatmu dalam doaku. Bahkan, jika doa dapat terlihat, maka tentu langit di atasku akan dipenuhi oleh namamu.
Cinta terbaik adalah saat kau menicntai seseorang yang membuat akhlakmu semakin baik, jiwa semakin damai, dan hatimu semakin bijak -Habib Umar bin Hafizh
28 notes · View notes
nazilaaa04 · 3 months
Text
Aku menempuh ratusan derita, untuk mengerti bagaimana rasa sejati dari cinta.
Dan, menurutku itu sepadan. Terimakasih atas lukanya, mas.
12 notes · View notes
ariva-and-me · 11 months
Text
Tumblr media
Dalam perjalanan hidup yang berliku ini, Kita akan bertemu dengan orang-orang yang tak mampu kita miliki. Namun, dalam kepergian mereka, kita belajar mengasihi, menghargai setiap momen berharga dalam keterbatasan kita.
Jadi, biarkanlah cinta kita terbang bebas seperti burung yang mengarungi langit biru dengan keindahan yang tak terukur. Kita tak bisa memiliki semuanya, namun kita bisa mencintai dengan tulus dan ikhlas, tanpa memikirkan kepemilikan.
Dan, dibalik segala kerinduan yang tak terucapkan, terletak kedamaian dan kebahagiaan sejati dalam hati Karena, kita tahu dalam perjalanan ini takdir yang telah menentukan setiap orang memiliki seseorang yang tak mampu mereka miliki.
Tetap bertumbuh🌱
70 notes · View notes