Tumgik
#esai
eminusdoleo · 3 months
Text
Mendung
Tumblr media
Seperti mendung, beberapa duka tak akan abadi, ia sementara. Akan lewat dan meninggalkan jejak, tapi hidup memang seperti itu. Tak selamanya terang dan tak selamanya juga basah. Kita hanya sepi yang terombang-ambing di antara dua sunyi yang berbunyi
Seperti malam, beberapa kebahagiaan memberikan pelukan, ia melegakan. Akan terus memberimu rasa nyaman, tapi hidup memang kadang seperti itu. Tak selamanya harus bekerja di bawah terik, beradu nasib dengan sempit jalan di antara kemacetan.
Seperti juga terminal, beberapa pertemuan hanyalah sementara, ia fana. Akan membawamu pada perpisahan, pada satu rasa sakit yang nyeri, tapi hidup memang seperti itu. Kamu akan berada dalam keadaan yang menyakitkan, hingga kamu bertemu lagi dengan orang yang kamu sayang.
Seperti gema, beberapa perpisahan adalah pantulan dari suara kita, ia keinginan yang disembunyikan. Akan terus ada sampai kamu diam, akan terus keluar hingga kamu benar-benar mengakui apa yang salah, apa yang tak seharusnya terjadi, dan menyesalinya.
Seperti gunung, beberapa tekad terus ada sekeras batu, ia menjadi tempatmu bersandar. Akan membawa kepada hal yang terjal, tajam, dan seringkali miring. Tapi bukankah itu yang membuat hidup layak dijalani? Yang membuatmu menyadari tak segalanya berjalan datar.
Seperti awan, beberapa cinta akan hilang dihembus angin, ia terbang. Akan membuatmu menunggu pada yang tak pasti. Membuatmu kecewa dan berdebar, membuatmu ragu dan ditipu. Hingga pada akhirnya kamu, aku dan kita, dibuat percaya bahwa cinta sejati adalah pada diri sendiri.
Seperti tulisan ini, beberapa harapan akan berakhir, ia punah. Akan menyadarkanmu bahwa tak segala hal yang kamu inginkan harus dipenuhi. Kita akan belajar untuk menata harapan, memelihara kecewa, hingga pada akhirnya kita bisa hidup tanpa dikendalikan keinginan.
37 notes · View notes
satukatasaturasa · 2 years
Text
Kenapa, Ya...Kita Kenalnya Baru Sekarang?
"Kenapa, ya...kita kenalnya baru sekarang? Coba kita kenalnya dari dulu." kalimat itu mungkin pernah kita dengar atau bahkan kita pernah mengalaminya di saat kita sedang merasakan manisnya cinta yang baru seumur jagung. Satu hal yang kerap kita lupa, bahwa cinta bukan tentang segala yang indah, di lain sisi, cinta juga memiliki rasa pahit yang membuat manusia rentan akan patah hati.
Ada baiknya jangan tergesa-gesa untuk meresmikan suatu hubungan jika kita masih sulit untuk berkompromi dalam menunjukkan komitmen, karena masih banyaknya perbedaan dan sisi-sisi yang tidak terduga baik dari pasangan kita maupun dari diri kita sendiri.
Seiring berjalannya waktu, kita dan pasangan kita akan semakin mengenal sifat baik dan tidak baik dari hubungan yang sedang kita jalani, di mana konflik atau perbedaan pendapat kerap terjadi dalam suatu hubungan, dan hal yang terpenting adalah bagaimana kita mengatasi semua itu, karena cinta yang baik dan sehat juga butuh waktu yang tidak sebentar.
Ada beberapa kawan saya lebih memilih melajang daripada menjalani hidup yang tidak bahagia, harapan yang berlebihan, ya...rata-rata itu alasan mereka lebih memilih melajang dariapada menyesal telah membuat komitmen tapi tidak merasakan kebahagiaan. Klise memang terdengarnya, tapi, itulah pilihan hidup.
Beberapa dari kita pada umumnya sulit untuk mengungkapkan perasaan, tapi seiring berjalannya waktu, kita pasti akan menunjukkan sisi emosional kita. Banyak manusia yang masih merasa ragu dengan seseorang yang mendekatinya, Entah karena alasan takut disakiti, tidak yakin mereka serius atau bahkan berprasangka hanya akan dipermainkan hatinya.
So..., mulai sekarang, bukalah hati kita untuk orang lain dengan cara memiliki keyakinan yang sama, finansial yang stabil, kebersihan diri, memiliki perilaku yang baik, perhatian terhadap keluarga baik kepada orang tua kita atau sanak saudara kita.
Setelah semuanya kita lakukan, mari kita fokus untuk tujuan baru yang lebih baik dan jelas dalam hidup. Walau bukan sesuatu yang besar, tetapi setidaknya ada secercah harapan yang membuat kita bersemangat menyambut hari. Ada hal baik yang kita percayai dalam hidup. Ada pegangan hidup yang senantiasa menjadi sumber kekuatan kita untuk bertahan di masa-masa sulit.
39 notes · View notes
adenagatha · 10 months
Text
Saujana.
Seberapa jauh engkau memancadang cakrawala kebaikan dan keburukan? Keduanya bersebarangan arah. Namun ternyata mereka bertemu di ujung hikmah. Ketika senang, maka bahagia menjadi padanan kata yang cocok mendampinginya. Ketika sedih, maka derita menjadi padanan kata yang cocok menhampirinya. Keduanya seringkali egois dipilih manusia. Manusia lebih memilih berbahagia daripada bersedih. Padahal…
View On WordPress
3 notes · View notes
foxfairy06 · 1 year
Text
Hello and welcome all exclus! This will be a safespace for anyone under the exclusionist umbrella. Gravity knife gays, longsword lesbians, nunchuk nonbinary, battle axe bisexuals, truscum, transmed, trench knife trans, etc.
Amy instigators or trolls woll be blocked for safety!
Tumblr media
3 notes · View notes
naufal-portofolio · 3 months
Text
BUKU
PUBLIKASI / LAIN-LAIN > BUKU
2018
Santri Inteligensia - Santri Writer Summit (sebagai proofreader)
2013
Bulu Mata - Rexy Sukadi (sebagai editor dan proofreader)
2012
Kumpulan Cerita Hujan Buku 7 - Antologi NulisBuku
2011
Jurnalistik for Fun - Hilal Ahmad dan Kru Xpresi Radar Banten
2010
Gilalova: Segila-Gilanya Cinta - 25 Cerpenis FLP Banten
0 notes
Text
youtube
0 notes
wahyuwsdhwn · 8 months
Text
Tumblr media
Sebagian orang sudah terlelap dalam mimpinya. Dibalik malam yang sunyi sebagian lagi —entah dipinggiran atau ditengah kota baru saja berkutat untuk memulai aktivitas, yap. Pasar.
Salah satu tempat favorit untuk menepi sekedar beristirahat selagi dalam perjalanan menuju pulang —setelah selepas seharian berkutat dengan mesin-mesin di pabrik. Biasanya aku menepi di salah satu warung untuk memesan kopi pahit, menyecap beberapa macam jajanan pasar yang tersediakan sembari melihat sang pemilik warung meracik kopi pahitku —menuang teko berisi air panas perlahan dan mulai mengaduk, suara benturan halus antara sendok dengan cangkir terdengar menari ditelingaku. Ahh, entah kenapa aku suka dengan adegan sang tuan meracik kopi sampai menghidangkannya didepanku —kepulan asap kopi pahit dan aromanya.
Suasana perlahan semakin ramai. Lalu lalang kendaraan truk-truk muatan sayur mayur berjejer-jejer datang silih berganti. Beberapa pedagang mulai menyiapkan dagangan mereka sembari mengoceh dengan teman di kiri kanannya. Pembeli yang mulai berdatangan —menawar barang yang akan dibelinya tak luput juga diiringi suara gelak tawa canda mereka. Juga ada satu dua beberapa orang melipir mengisi asupan perut yang kosong di tengah malam hitam. Ahh, suasana pasar yang cukup bikin rindu.
Hal yang paling bikin candu adalah ketika lamunan-lamunanku atas suasana didepan bersamaan dengan keluarnya kepulan asap kretek —mendengar tawa dan senyum mereka seketika masalah-masalah yang seharian mendera di otak berangsur surut terganti dengan bayangan-bayangan jelas didepan akan bebrayan, keceriaan, ketulusan, dan semangat dalam menjalani hidup.
Setiap orang memiliki cara menjalani hidup pada porsi masing-masing. Bukan siapa yang paling unggul diantara yang lain. Tetapi siapa yang paling mengenal dirinya sendiri.
Tidak mudah memang mengenal diri sendiri, Tapi nyatanya memang itulah jalan satu-satunya yang harus kita tempuh —sampai Tuhan berkata, "Sudah waktunya, yokk" bersimpuhlah kita diKaki-Nya.
1 note · View note
sophiainstitute-media · 11 months
Text
Sejarah Filsafat: Menapak Tilas Peradaban Sebelum Yunani
Tumblr media
Sejarah Filsafat: Menapak Tilas Peradaban Sebelum Yunani from Blogger https://ift.tt/M37yvU0 via IFTTT
0 notes
zaenight · 11 months
Text
Tiktok: zaenighteditz
1 note · View note
Photo
Tumblr media
INI BUKAN BUKU TENTANG FILM, melainkan ideologisebagaimana tiada yang melebihi film dalam menanggung beban nasionalisme di Indonesia. Sejak pemutaran pertama Darah dan Doa di Istana Merdeka pada 1950; pengalaman Orde Baru yang memisahkan film dari bentuk seni lain, dan mengendalikannya di bawah Departemen Penerangan; sampai masa pasca-Reformasi, tempat Festival Film Indonesia masih terus menjadi ajang pengujian: apakah film Indonesia itu sudah Indonesia atau belum. Bagaimanakah cara mengujinya, ketika konsep identitas, maupun konsep nasional, tidak dapat diandalkan memberi kepastian? Namun apabila konsep pascanasionalisme terandaikan mengatasi kebuntuan nasionalisme, apakah itu berarti konsep film nasional boleh dibiarkan mengambang? Buku ini mengajak diskusi, tentang bagaimana media film telah menjadi ajang pergulatan antarwacana dalam perjuangan ideologis. Seno Gumira Ajidarma, Film dan Pascakolonialisme, 17 Esai dalam dua Bagian, Yogyakarta, Diva Press, Jan 2023, 386 hlm, 120.000 #SenoGumiraAjidarma #FilmdanPascakolonialisme #Esai #EsaiFilm #DivaPress (di Jual Buku Sastra-JBS) https://www.instagram.com/p/CoBbVXQhkTX/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
eminusdoleo · 3 months
Text
Cheese Cake
Tumblr media
Seperti cheese cake, cinta semestinya lembut, manis, sesekali asam gurih, membuatmu gembira, tersenyum lega dan membahagiakan. Bukan yang perih, yang pahit, yang membuatmu berpikir apakah saat ini sedang jadi prioritas atau satu dari banyak pilihan. Membuatmu ragu pada diri sendiri, membuatmu lelah, ketakutan dan tak berdaya.
Seperti pagi, cinta semestinya sejuk, haru, sesekali berkabut, membuatmu tenang, merasa tenteram dan melenakan. Bukan yang terik, yang panas, yang membuatmu merasa tak nyaman, membuatmu harus berpikir dan bersiasat, agar tetap sejuk, tetap dingin, dan tak kesakitan.
Seperti rindang pohon, cinta semestinya teduh, segar, membuatmu nyaman, merasa dijaga dan diberi perlindungan. Bukan yang kering, gersang, yang membuatmu harus berusaha keras menjaga apa yang nyaman, hingga pada akhirnya memaksamu untuk mencari yang lebih baik, mencari yang lebih pasti dan akhirnya kecewa.
Seperti pantai, cinta semestinya membuatmu basah, membuatmu merasakan suka cita, membawa kepada langit biru di pagi hari, di ujung horizon dimana samudera dan langit beririsan. Hingga kamu kemudian merasakan sunyi subuh yang perlahan diisi suara kicau camar, debur ombak, gesekan pinus, dan segala yang membuatmu terlena.
Seperti mawar mekar, cinta semestinya indah, warna merah terang, dan memancarkan aroma manis. Cinta seharusnya seperti pesona taman bunga yang memikat hati dan mengajakmu untuk piknik dan makan enak. Bukan yang layu, yang pudar, yang membuatmu merasa terpinggirkan dan tak dihargai. 
Seperti secangkir kopi, cinta seharusnya memberimu kehangatan, getir yang nikmat, dan aroma yang membuatmu bersemangat. Bukan yang encer, yang terasa seperti pasir, yang mengecewakanmu. Atau seperti gula yang manis dan pelan-pelan membunuhmu. Mengintai dari tempat yang tak pernah kamu bayangkan sebelumnya. 
Cinta seharusnya sepertimu, yang indah, yang membuat kata-kata jadi kerdil dan tak punya makna, yang membuatku tenggelam hilang di dalam palung. Bukan yang kusam, yang dangkal, yang membuatmu merasa kehilangan arti dalam setiap detiknya.
30 notes · View notes
polusydiketik · 1 year
Text
Lawakan
Cipta angan macam asah katana
Tak jua tuai, tebas kepala
Rasa sakit kala realita yang tak sama
Tuduh Tuhan sebagai dalangnya //
Angkara murka dilibas fantasi
Ratapi hari terduduk dikoyak sepi
Raung tangis coba siram yang hampir mati
Hanya sia yang tumbuh dalam hati //
Ku panjatkan doa harap pada siapa
Jarak pandang tak setajam belati
ku tarik diri dari kumpulan para dusta
Bakar dua, hirup asap daun surgawi //
Ku racik alphabet tuk jadi pil penenang
Sebab gelombang di laut sedang pasang
Jiwa terombang-ambing pada samudera khayalan
Ku tertawa, sebab hidup hanya lawakan //
0 notes
adenagatha · 2 months
Text
Menangkap Hati
Aku melihat, aku mendengar, aku berbicara, aku menyentuh, aku mencium, ternyata aku hanya mengigau. Siapa pun bisa bermimpi sesukanya. Bermimpi untuk menjadi bupati, gubernur, presiden, bahkan dewa sekali pun. Tiada pakem dan batasan mimpi yang dirangkai dalam tidur mendengkur. Setiap dengkurannya pun mengartikan nafas-nafas harapan.  Mimpi katanya setinggi langit. Setinggi langit pun terbang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
cauzukofleascum · 2 years
Text
OC Fun Facts
So, I recently thought up a little bit more lore for Esai. I think he's gonna be transmasc. Simply because he has a twin sister that looks exactly like him but with much longer hair (and female secondary sex characteristics). Not to mention Esai does have a particularly round/soft face.
I think one thing I'll keep though is the fact that Esai has a fully functioning c+b. It's my fictional world and I say that fictional bottom surgery comes with fully functioning cock and balls.
1 note · View note
foxfairy06 · 1 year
Text
Tumblr media
1 note · View note
naufal-portofolio · 3 months
Text
Jurnalistik for Fun - Hilal Ahmad & Kru Xpresi Radar Banten
DESEMBER 2011
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes