Tumgik
#puisilangit
batsmilelove · 2 years
Text
Tumblr media
-Planting Gardens to Graves, r.h sin
2 notes · View notes
jeritmalam · 2 years
Text
Terlentang dan terinjak, suara lantang berkembang biak, terlilit hutang izin teriak, tetap terjang meskipun sesak.
-jeritmalam
5 notes · View notes
kholidjaelani · 2 years
Text
HENDAK ABADI
Tumblr media
Di savana ini
Aku menapaki matamu
Mengitari larik-larik bibirmu,
Ingin kusandra menjadi keranda puisi.
Tapi, hanya halu
Kau lebih dulu menjelma serigala,
Mengoyak - oyak imajinasiku
Mencaci angan lirihku.
Sungguh...
Muda yang malang
Diambang sial yang kekang.
Malam ini, kan kubawakan kain putih suci,
Lalu kutitipkan jasadku pada bait-bait frustasi.
Lantas jangan abaikan langkahku
Sambutlah aku, seperti malam menjamu purnama.
kairo, di pojok kamar 2022
3 notes · View notes
devitwiqoadikkworld · 2 years
Text
Cerita sore
Tak sengaja sekali, aku memperhatikan mereka yang sedang meni'mati haqiqatnya kehidupan
Pengalaman hidup yang memancarkan cahaya sebuah kehidupan untuk terus berlanjut, memberikan sebaik baiknya kehidupan.
Di setiap penat yang menyapa mereka, tak pernah sekalipun mereka menjerit kelelahan .
Di balik pengetahuan hidup adalah sebenar benarnya kelelahan yang tak berkesudahan .
Untuk jiwa jiwa yang merasa terkurung.
siapapun itu, Aku harap kamu rela membebaskan jiwamu yang penuh karya indah ini
Menjadi sebaik baiknya kehidupan yang hidup Menjadi kalimat terindah di antara bait bait puisi yang mencari titik, untuk merasa pulang
2 notes · View notes
Photo
Tumblr media
Coretan langkah kita ✍ Selamat membaca, @trikaryadesigns ☕ Kupi Mupi 📍 Jl. Ampera Raya No. 123, RW 6, Ragunan, Kec. Ps MInggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta 12560 #semangatart #katakatabijak #statuswhatsapp #pendosabermoral #vectorillustration #ceritakomik #puisilangit #senjabercerita #perihalrindu #berhentiberharap #creativityquotes #quotesgram #quoteoftheday #perihalkopi #titikjenuh #berdampaks #perihalrindu #sajaksenja #typography #titikjenuh #titikpasrah #badmood #baperstory #bucinstory #storywa #recehantwitter #trikaryadesigns (di Kemang, Jakarta Selatan) https://www.instagram.com/p/CpJyv5svvHY/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
fitriaadl · 2 years
Text
Menjadi Dewasa
Dewasa adalah masa pembelajaran.
Dimana,
Sukanya adalah belajar
Dukanya adalah belajar
Kecewanya adalah belajar
Bahagianya adalah belajar
Kita belajar melalui apa yang kita rasakan, apa yang kita hadapi, dan apa yang kita terima.
Entah itu suatu bentuk kenikmatan ataupun ujian.
Episode demi episode, kita selalu menemukan hal yang baru. Sesuatu yang belum pernah kita temui sebelumnya, dan menjadikan pembelajaran untuk diri kita.
Kerap kali kita di kejutkan dengan realita yang tidak sesuai ekspetasi
Ketakutan, kegelisahan, keraguan, kebimbangan datang silih berganti menghampiri
Ketika kita ditampar oleh kenyataan...
Kita merenung, bertanya pada diri sendiri. Kemana kita harus melangkah? Hidup seperti apa yang kita cari?
Bagaimana dengan mimpi-mimpi?
Segala emosi negatif yang datang karna satu kegagalan membuat kita merasa tak lagi berarti, seakan dunia terhenti,
Lalu kita bertanya-tanya, masih kurangkah usaha ku? Masih belum didengarkah semogaku?
Kita lupa bahwa duri mampu membentuk diri
Menjadi pribadi yang mampu meluaskan hati
Tidak apa-apa jika belum beehasil, kita sudah berusaha keras selama ini
Kita sudah menjalankan peran kita dengan sepenuh hati
Bersabarlah sedikit lagi
1 note · View note
jangandigaruk · 2 years
Text
Ya.. Kamu
Aku tahu, aku tidak akan pernah cukup. Hanya saja dengan segala yang ada, dengan segala yang ku tahu dan ku punya. Ada kehangatan yang seakan berkata, “Setiap keinginan akan bertemu jalannya, setiap tujuan akan sampai pada tempatnya, semoga masih belum tertutup.
Dalam tiap degup jantung,
Dalam tiap kedip mata,
Pada semua hembusan nafas,
Di setiap sedih dan bahagiaku.
Selalu ada saja tentang kamu. Biarpun sedikit tapi kamu… selalu.
Tumblr media
1 note · View note
ririsjourney · 2 years
Text
#bertumbuh
Tumblr media
Saat ketidak tahuan diri tertutupi, tidak jarang mereka yang tidak tahu mengekspektasikan dirimu luar biasa.
ketika amanah datang secara tiba-tiba, rasa bingungpun meliputi
dari situ mulailah kekurangan-kekurangan dalam diri ditemui.
Orang yang memiliki ekspektasi terlalu tinggi terhadapmu satu persatu seolah kecewa dan perlahan beranjak pergi meninggalkan.
Apa ini?
Sebenarnya apa yang sedang terjadi. Mereka seolah menghujat, kecewa dan marah akan kekurangan itu.
Ya, aku tekankan sekali lagi. Diriku bukanlah wanita luar biasa seperti yang terlintas difikiranmu. Aku hanyalah wanita biasa dengan segala kekurangan dan kelemahan ku.
Aku bermula dari nol yang beranjak tumbuh untuk menjadi sesuatu yang bernilai. begitu banyak hal yang harus ku lalui demi menuju perubahanku.
Aku tidak bisa berubah secara instan, begitu banyak kerikil tajam yang akan menghadang.
Maka dari itu jangan hujat perjuanganku menuju terbaik versi diriku.
40 notes · View notes
kakiterluka · 3 years
Text
Untukmu
Untukmu yang jauh disana, entah dimana. Aku langitkan beribu-ribu doa kepada sang Pencipta, berharap senantiasa selalu diliputi kebahagiaan.
Untukmu yang jauh disana, entah dimana. Aku tuliskan bait-bait sajak pada sebuah kertas usang, yang akan aku buka kembali suatu nanti untuk mengenangmu.
Untukmu yang jauh disana, entah dimana. Melalui sebuah pena aku catat segala hal tentangmu-tentangku; untuk kembali mengingat suatu hari nanti, bahwa kita pernah merajut asmara juga merajut segala luka.
Lantunan-lantunan doa, bait-bait sajak, catatan-catatan pena, biarlah semuanya menjadi saksi. Bahwa aku pernah mencintaimu dengan sungguh.
40 notes · View notes
uni-rie · 2 years
Text
Jangan masuk terlalu dalam
Karena wujud hanya samar dalam pandangan
Disini menjelajahi kata sendirian
Dan masih mengagungkan cinta pada keseorangan
Raga biarkan saja
Biarkan jiwa yang berkelana
Bercerita tentang rahasia pecinta
Dalam hidupnya yang tak sempurna
"Ada senyum bahagia yang ditawarkan jamuan senja kala hujan mereda"
Selepas subuh April 21, 2022 || 05.27
14 notes · View notes
ruang-bising · 2 years
Text
Pada Pohon, Daun, dan Udara Kita Belajar
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
“Pada Pohon, Daun, dan Udara kita bisa belajar”
 Weekend terakhir di bulan ini sekaligus yang paling ku tunggu; menikmati Autumn berlatar Gunung Fuji
Adzan berkumandang dari ujung kawasan wisata disini, masjid satu-satunya. Aku terpaksa harus berjalan kaki 15 menit dahulu agar sampai kesana, batinku. Masjid yang tidak terlalu besar, tetapi memiliki model arsitektur yang modern, lebih mirip kafe-kafe mewah ibu kota kita bahkan jika dibandingkan.
Waktu melesat cepat, 3 tahun sudah kehidupanku berlanjut labuhannya di negara yang penduduknya termasuk salah satu yang paling prduktif di dunia, workaholic
Kulepaskan sepatuku, tatkala sampai di pelantaran masjid, bersiap mengambil wudhu’. Imam mengumandangkan takbir pertama sesaat setelah wudhu’ku selesai, buru-buru ku ikuti dia. ‘kapan terakhir kali aku merasakan kenikmatan beribadah? Tak taulah, kota ini begitu sibuk, mungkin pula orang-orang beribadah hanya sebatas menggugurkan kewajiban saja, tapi siapa peduli?
Selang beberapa saat imam mengucap salam, dengan tetiba berlarian memisahkan diri dari shaf menuju ke pojok masjid, sekelompok anak kecil, kemudian membaca mushaf Al Qur’an. ‘kapan terakhir kali aku mengaji? Tak taulah, mungkin ramadhan kemarin setelah aku gagal mengkhatamkannya, mungkin pula debu telah menutupi mushaf tersebut. Kota ini begitu sibuk, tapi siapa yang peduli?
Kau tau? Anak kecil tersebut melantunkan ayat-ayat keagungan tersebut dengan khidmat dan merdu, tersentuh hatiku mendengarnya, astaga, merdunya, melesat menusuk ke sanubari menghancurkan segala keangkuhan. Lantunan merekalah yang akhirnya menggerakan hatiku untuk membuka Mushaf Al-Qur’an di gawaiku. Kupilih acak daftar surat, konon katanya ketika kita memilih ayat secara acak maka itulah yang relate dengan kondisi kita. kubaca demi huruf, baris demi baris, ayat demi ayat. Pada akhirnya aku menyerah setelah berkutat 10 menit dengan kitab suci tersebut, terhenti persis pada ayat 101 surat yunus, kubaca artinya “katakanlah, perhatikanlah apa yang ada di langit dan bumi, tidak berguna itu semua dan para Rasul pemberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman!”
Pagoda Curheito, tempat terindah di kota ini untuk menikmati Autumn berlatar Gunung Fuji. butuh 30 menit perjalan yang lumayan menanjak untuk sampai kesana. Seperti yang kusampaikan tadi, hari ini Weekend; banyak kutemui muda-mudi berlalu-lalang, bahkan pasangan tua pun tak kalah banyak, mengenang masa lalu mungkin. bagi orang sini, salah satu cara terbaik untuk menunjukkan rasa sayang yaitu dengan mengenang masa lalu.
astaga, kapan terkahir kali aku jatuh cinta? Entahlah, mungkin saat itu; saat perasaan itu dipaksa gugur, bahkan saat musim semi sedang mencapai puncak keindahannya, dipaksa menyerah pada kenyataan bahwa ‘dia’ lebih memilih jalan ‘perjodohan’ dari orang tuanya, suatu adat yang masih dipegang kuat oleh orang tua kolot disana. Kenyataan yang mungkin belum bisa kuterima hingga saat ini; yang mungkin pula makin membulatkan tekadku untuk melanjutkan labuhan hidupku di kota ini, Yamanashi, Jepang.
Hanya butuh 15 menit bagiku, untuk sampai ke Pagoda curheito, Hemat setengah waktu perjalanan. Wajar saja, aku dahulu penggiat alam, sebulan saja bisa 2 sampai 3 gunung kudaki, tak sebanding dengan trek wisata seperti ini.
terlihat muda-mudi berlalu-lalang, beberapa berfoto-ria, banyak pula pasangan tua yang duduk manis dibangku taman, berpegang erat khidmat, seolah itu adalah kebersamaan yang terakhir.
 Kapan aku akan jatuh cinta lagi? Entahlah, akupun tak begitu mempedulikannya apakah aku akan jatuh cinta lagi atau tidak. Sudah tebal kuping ini ditanya beribu pertanyaan dari orang tuaku di seberang sana “kapan mau nikah?” atau sindiran tentang anak tetanggga yang telah banyak menentukan pasangan hidupnya. Bahkan, pamanku; yang satu atap dan mengurus hampir seluruh keperluanku di sini pun kerapkali gencar ingin memperkenalkanku dengan anak tetangga.
Tapi aku adalah aku; yang sejak 3 tahun lalu terlalu apatis dalam hal-hal yang berbau romantis, hal-hal kasmaran, atau yang berbau cengeng. Meskipun dibalik sikap apatisku kepalaku selalu bising tentang optimisnya aku akan menemukan sosok penggantinya tapi setengah hatiku pun menggubris bahwa ia belum sepenuhnya sembuh. Terlalu hipokrit mungkin.
 Angin menerpa wajahku, Gunung Fuji berdiri tegak nun jauh disana. Autumn yang sempurna, pikirku. Daun Maple dan Ginko pun kembali berguguran disini dengan warna orange kecokelatan indahnya. Aku menikmati semuanya, meski dengan sedikit perih di dada.
Segerombolan anak kecil berlarian di depanku, salah-satu dari mereka menabrakku, “Gomenasai!” (maaf!), aku mengiyakan. Ternyata anak yang tadi di masjid. Kembali kunikmati pemandangan sekitar, menghirup udara dalam-dalam sambil sesekali mengambil foto. Mungkin karena kemunculan segerombolan anak kecil tadi yang mengusik ketenanganku, dengan tetiba aku teringat ayat terakhir yang kubaca tadi.
“katakanlah, perhatikanlah apa yang ada di langi dan bumi, tidak berguna itu semua dan para Rasul pemberi peringan bagi orang-orang yang tidak beriman!”
“Perhatikanlah apa yang ada di langit dan bumi” terus bising di kepalaku. Kuperhatikan Pohon Maple dan Ginko yang kembali kehilangan daunnya. Kata seorang teman pun menatap pohon mengajarkan kita kekuatan. Kutatap pohon maple tersebut dengan tatapan penuh kagum, sebab, bagaimana mungkin ia tetap dapat berdiri kuat, sementara melihat dedaunan yang selama ini ia pertahankan justru pergi kemudian meninggalkan?
Kutatap daun maple yang berguguran di terpa angin; daunnya yang mungkin sedikitpun tak pernah membenci angin yang membuatnya berguguran jatuh, tanpa keluh, meskipun ia telah berjuang dengan peluh.
“Perhatikanlah apa yang ada di langit dan bumi” Inikah cara Tuhan mengajarkanku menjadi kuat?
“Kuat itu sepeti pohon dan daun” celetukku dalam hati.
Kembali kunikmati pemandangan sekitar, menghirup udara dalam-dalam
“Ikhlas itu seperti udara, tak pernah terlihat, namun selalu ada. Ternyata persepsiku keliru selama ini. Cinta menjadikan kita kuat dan ikhlas” lanjutku.
Bukakah begitu?
13 notes · View notes
batsmilelove · 2 years
Text
i want that kind of marriage that make our kids want to get married
-unknown
3 notes · View notes
rzkyaldy · 2 years
Text
Sendiri
Sedikit menatap keatas bahwa saya hanya sendiri Tidak memiliki apapun diam dalam sunyi cerah dan terang
Menemani hidup untuk bersama tetapi hanya beberapa saat menemani dan kembali untuk sendiri entah kapan aku sendiri
dan sampai waktu yang ditentukan aku hanya tetap sendiri untuk menemui diriku sendiri
Rizky Aldiansyah 12 Februari 2022 Dirumah penuh impian
8 notes · View notes
aksarapunyacerita · 3 years
Text
Adik ku pernah berkata "teh, kenapa keluarga kita gini" aku menjawab "ya karena sudah takdir, dan kita harus menerima takdir tuhan"
Terus dia bertanya kembali "sampai kapan sih teh, gini terus, miskin, kelaparan" aku tersenyum lalu menjawab "Sebenernya, kalau kita bisa dan mau berusaha bisa ko seperti mereka. Bisa ko hidup enak. Kuncinya cuma 1, kita mau berusaha atau engga. Gabisa kita cuma memiliki angan2 tanpa mau berusaha dan hanya memiliki keinginan itu. Coba fikir, kalau seandainya orangtua kita pintar dalam memegang uang dan memiliki keinginan seperti mereka dengan kuat, pasti bisa ko" :)
"boleh nyerah engga sih teh, capek gini terus, apa cuma kita aja yang gini" (Sambil memakan es ditangan) Aku menjawab "kalau capek boleh istirahat, tapi jangan sampai menyerah, kalau bukan kita yang berjuang siapa lagi, bukankah ingin merubah takdir? Kamu gatau aja, masih banyak ko diluar sana bahkan orang-orang diluar sana memiliki masalah yang lebih rumit dari kita, apakah mereka mengeluh? Apa mereka memberitahu orang lain? Engga kan. Jangan berfikir bahwa cuma kita aja yang gini, bahwa cuma keluarga kita aja yang gini, mereka diluar sana juga sama memiliki masalahnya sendiri bahkan ada yang jauh lebih parah dari kita. Bedanya, mereka tidak seperti kita selalu mengeluh"
"semunya gagal, aku gagal jadi anak"(Keluhannya padaku)
"itu salahmu sendiri. Disekolahin malah gabener. Sekolah itu niatnya apa, belajar atau ingin punya temen? Atau nyari pacar? Kalau di awal niatnya gabener ya gakan bener. Tapi kalau di awal niatnya ingin belajar ya pasti akan lancar. Niatmu kan di awal ingin punya temen, gaya gayaan apalagi gengsi, malu ini itu ya jadinya gini, nyesel di akhir. Sekarang siapa yang nyesel? Kamu kan" (Nadaku sedikit meninggi)
"iya aku salah" (sambil menunduk menyesal)
"aku ingin berjuang juga"
"mari berjuang sama-sama, kalau cuma teteh yang berjuang teteh yakin gakan bisa"
"kenapa bisa begitu?"
"di ibaratkan nih ya, kamu bayangin aja, suatu rumah, tidak akan bisa berdiri tegak hanya karena memiliki satu tiang. Kamu fikir aja sendiri, rumah itu gakan bisa berdiri tegak dan gakan jadi rumah kalau tiang nya aja cuma satu. Yaaaaaaaa di ibaratkan keluarga kita. Kalau cuma teteh yang berjuang untuk membuat rumah kembali tegak ya gakan bisa. Harus ada yang bantu"
"iya bener. Kalau cuma teteh, pasti teteh juga ikutan runtuh"
"itu tau"
"Yaudah aku mau berjuang bareng teteh"
(aku cuma senyum sambil menikmati sisa es yang ku beli di warung)
Percakapan ku dengan nya siang itu..
Pasrahkan semunya kepada yang maha kuasa. Ikuti saja alur yang dia berikan:) jangan lupa untuk selalu berdoa dan berusaha. SEMANGAT!
-riaapriliani
22 notes · View notes
sekali-selamanya · 2 years
Text
Tumblr media
2 notes · View notes
Photo
Tumblr media
Perjalanan waktu akan selalu menjadi kenangan Selamat membaca, @trikaryadesigns ☕ Kupi Mupi 📍 Jl. Ampera Raya No. 123, RW 6, Ragunan, Kec. Ps MInggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta 12560 #semangatart #katakatabijak #statuswhatsapp #pendosabermoral #vectorillustration #ceritakomik #puisilangit #senjabercerita #perihalrindu #berhentiberharap #creativityquotes #quotesgram #quoteoftheday #perihalkopi #titikjenuh #berdampaks #perihalrindu #sajaksenja #typography #titikjenuh #titikpasrah #badmood #baperstory #bucinstory #storywa #recehantwitter #trikaryadesigns (di Kemang, Jakarta Selatan) https://www.instagram.com/p/CpEp8iPPmNh/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes