Tumgik
#menyesatkan
himpunid · 26 days
Text
Energi Politik Uang dan Politik Racun yang Menyesatkan
Oleh: Mohamad Yusrianto Panu/Jurnalis Gorontalo HIMPUN.ID – Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), politik diartikan sebagai pengetahuan ketatanegaraan atau kenegaraan (seperti tentang sistim pemerintahan, dasar pemerintahan). Pengertian lainnya menurut KBBI, politik adalah segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat, dan sebagainya) mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara lain,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
bantennewscoid-blog · 16 days
Text
Kritik Kejahatan Israel Disamakan dengan Kritik Agama Yahudi, Resolusi Kongres AS Menyesatkan
NEW YORK – Presiden Nusantara Foundation sekaligus imam Islamic Cultural Center New York, Amerika Serikat, Shamsi Ali menilai resolusi yang dikeluarkan Kongres AS mengenai sikap kritis terhadap Israel sebagai bentuk yang sama terhadap agama Yahdi adalah sebuah upaya yang menyesatkan. Faktanya, hal ini mencerminkan wajah politik Amerika yang sebenarnya ketika menyangkut isu Israel di mana negara…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
trisfant · 8 months
Text
Jangan menyesatkan jalan orang lain (Amsal 28:10)
Amsal 28:10 Siapa menyesatkan orang jujur ke jalan yang jahat akan jatuh ke dalam lobangnya sendiri, tetapi orang-orang yang tak bercela akan mewarisi kebahagiaan. Hidup dalam kebaikan adalah pilihan yang bijak, karena kebaikan membawa berkat. Namun, ada orang yang dengan sengaja mengajak orang baik untuk menyimpang dari jalan yang benar. Mereka ini harus berhati-hati, karena niat jahat mereka…
View On WordPress
0 notes
generasbir · 2 years
Text
Georges Lemaitre mengusulkan Teori Big bang untuk diajarkan disekolah
Para ilmuwan berpandangan bahwa Tuhan tidak ada Hubungannya di dunia. Tuhan tidak ada urusannya di dunia. Kamilah yang akan mengurus Dunia" Kamilah yang akan mengatur mereka. Mereka akan mengikuti kami, apa kata kami. "Itulah kata-kata syaitan" klik di bawah 👇.
0 notes
herricahyadi · 2 months
Text
Postingan
Saya hanya mau bilang sedikit. Kalau lagi pakai media sosial, Instagram misalnya, selalu luangkan waktu untuk merespon postingan temanmu. Meski dengan sekadar celetukan lucu, pujian, doa, dan reply-reply random. Kadang kita tidak sadar telah menjadi zombie yang angkuh: hambar melihat aktivitas orang lain dan sentralistik egois terhadap diri sendiri. Ini yang menjadikan media sosial akhirnya penjara pikiran yang menyesatkan. Memuat jiwa-jiwa jadi kosong melompong.
Gunakan momen postingan tersebut untuk terlibat percakapan dengan mereka. Bahkan sekadar komentar receh pun tidak bermasalah. Kita bisa tetap jadi orang yang ramah tanpa perlu berpura-pura. Bukan buat siapa-siapa atau cari perhatian manusia. Bukan. Tapi untuk menjaga diri kita sendiri dari karakter yang tidak memanusiakan manusia.
Ambil bagian membentuk sirkel yang positif dan saling terhubung dengan kebaikan-kebaikan.
238 notes · View notes
ann7am · 5 months
Text
Membiarkan Prasangka yang Salah
Untuk beberapa orang yang hidupnya penuh dengan prasangka,
Kita biarkan mereka dengan prasangka salahnya masing-masing.
Kita biarkan mereka tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya.
Kita biarkan mereka berlarut-larut dalam prasangka yang menyesatkan pikir mereka.
Karena tak semua orang perlu mendapat penjelasan tentang kehidupan yang kita jalani
Karena tak semua manusia berlapang dada untuk menerima penjelasan.
Karena tak semua jasad bisa rendah hati menerima kebenaran.
14 notes · View notes
hawaii-mrsgrey · 3 months
Text
Do'akan mati semua rasa yang menyesatkan😶‍🌫️
12 notes · View notes
kafabillahisyahida · 2 years
Text
Jadi yang terbaik itu bukan jaminan kebaikan !!!
Anak pintar, nilainya bagus, dipuji disekolah, itu ga penting, selama tidak menyusahkan orang lain . yang penting dia bahagia, Itu yang bakal bikin dia bertahan dan baik2 saja dengan tuntutan materi ajar yg makin naik levelnya dari hari ke hari. Makanya pas pulang sekolah jangan langsung nanya nilainya berapa? Tapi tanya dulu "tadi seneng ga di sekolah...?"
Sy pernah pny siswa yg nilainy bagus tp dia tertekan dan stres-an, ... ternyata emang dia selalu diajari buat self value oriented sm ortunya. Dan bener emang makin hari prestasinya naik terus tp itu berbanding terbalik sm hub. Sosialnya. Dia jd lebih individualis, kurang care dan tdk mau berbagi dengan teman, gampang kecewa dan iri hati. Kalaupun diluar tampak baik tapi kebanyakan cenderung memendam dan punya dua kepribadian. Kecuali mereka yang beriman...
Anak, mereka adalah manusia yg kelak akan disebar ke masyarakat dengan berbagai profesinya sebagai agen sosial . Oleh karena itu biarkan mereka untuk mudah menjadi bahagia tanpa banyak syaratnya. Sebab bila mereka sendiri belum bahagia bagaimana kelak mereka akan bisa memberi manfaat dan membahagiakan orang lain.
Itulah penyebab besar profesional di zaman ini, banyak yang kurang tulus dengan profesinya. Kek kurang berkah, susah cari sukarelawan, kecewa kalau tidak dihargai, selalu ingin pengakuan dan mengejar posisi tertinggi. Sebab itu berangkat dari pola pikir "duku aku udah lelah dan susah, berjuang lebih dari yang lain, kerja keras buat sampai disini, sehingga kriteria2 itulah yang layak aku dapatkan, aku ga terima kalau tidak dihargai" padahal kan jika ditinjau dari sudut pandang iman ga ada usaha yg sia2 meskipun tidak kembali dari arah yang sama pasti pasti ada balasan yang lebih baik disisi tuhanNya. Cuman ya itulah efek buruk lainnya orang2 kayak gitu jadi menilai sesuatu dengan materi dengan harga dunia dan harus saat itu juga .
Ingatlah mak tentang pentingnya ikhlas sejak awal. Mengajari ikhlas sebelum memberi tanggungjawab dan syariat. Dan itu harus dimulai dengan mengenalkan tauhid, karena tanpa iman tidak akan ikhlas, dan tanpa ikhlas semua adalah beban. Ketahulilah mak bahwa derajat tertinggi yang dihargai makhluk bahkan hukum alam secara otomatis adalah ikhlas. Bahkan mutlak di sisi Allah bahwa orang terbaik akan kalah dengan orang ikhlas. Bahkan iblispunpun (petinggi2nya syaitan) tidak dapat mengganggu orang2 mukhlis (ikhlas) .
Iblis menjawab, "Demi kekuasaan-Mu, aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka." [Shâd/38:82-83].
Makanya ga perlu tuntut anak kita tuk jadi yang terbaik tapi ajari mereka menjadi yang paling ikhlas. Sebab ikhlas itu sendiri yang akan memberikan, menjadikan mereka yang terbaik... Di sisi makhluk dan Tuhannya. Bahkan bila tidak di sisi makhluk... Tapi tetap di sisi Tuhannya bukankah itu kedudukan yang paling utama yang di damba setiap hamba karenanya jaminan di dunia dan surga.
93 notes · View notes
nurazisramadhan · 6 days
Text
Fenomena Konten Viral
Tumblr media
Viral, sebuah kata ajaib yang selalu dikejar oleh banyak orang, khususnya para pengguna media sosial. Baik orang awam, pegiat konten, bahkan artis ternama.
Efeknya seperti sihir, menyilaukan bagi sesiapa yang berusaha meraihnya. Sebab, semakin ia dikejar semakin jauh rasanya untuk diraih.
Viral, kondisi yang akan menyebabkan perasaan candu; sebab dampaknya akan membuat konten/pembuat konten mendapat banyak reaksi dan dikenal banyak orang, tak peduli dikenal dengan baik atau bukan.
Efeknya akan membuat adrenalin jauh meningkat; karena mendapatkan respons yang melesat dalam waktu singkat.
Uniknya, telah banyak yang berusaha menyusun strategi instan meraihnya dan belum satu pun yang menemukannya.
Namun, dari berbagai konten yang pernah viral setidaknya harus memenuhi satu dari dua kondisi yakni ; kontroversional atau menyentuh emosional.
Misalnya beberapa fenomena viral akhir-akhir ini seperti isu perceraian artis ternama, isu anak petinggi partai pamer foto produk yang sedang diboikot maupun kasus sebuah instansi yang menangani barang masuk luar negeri.
Ketiga kasus tersebut tentu dapat dikenal karena memenuhi salah satu atau bahkan dua dari kondisi untuk viral, kontroversional dan menyentuh emosional.
Lantas, bagaimana seharusnya kita menanggapi fenomena viral tersebut?
Tentu, pertama kita sebagai pengguna media sosial harus bijak merespon dengan tidak terlalu reaktif dan berlebihan menanggapinya. Sebab, begitu banyak konten viral banyak menyentuh aspek emosional dan membuat audiencenya memberi banyak reaksi secara berlebihan; entah dengan menghujat, mencaci maki, atau bahkan membela mati-matian.
Kedua, berusaha untuk mencari tahu kebenaran dan asal usul konten tersebut. Sebab, ada banyak kasus viral menjadi kontroversi karena hanya mengambil sudut pandang salah satu pihak atau berdasarkan durasi konten sepotong saja. Oleh karena itu, alangkah lebih baik untuk mampu mengumpulkan informasi tentang sesuatu konten viral untuk mencegah kita mendapatkan hoax atau informasi yang tidak benar.
Ketiga, selalu berpikir kritis tentang apa pun yang terjadi. Bahwa, terkadang suatu konten dapat viral karena memang suatu yang disengaja atau direkayasa. Maka, penting untuk selalu mengkritisi segala macam konten viral yang ada sebagai langkah bijak untuk kita. Selain itu, menjadi kritis juga penting untuk menjaga konten yang tidak berkualitas atau bahkan menyesatkan agar tidak naik ke permukaan dan tidak diberikan panggung kepada khalayak banyak.
Barangkali ketiga hal tersebut mampu menjadi pedoman dalam menanggapi maraknya fenomena viral.
Semoga kita diberikan kekuatan dan keteguhan untuk menjadi seorang pengguna media sosial yang bijak dan dewasa.
3 notes · View notes
manifestasi-rasa · 11 months
Text
Menjaga Integritas
Di masa perkuliahan ini, setelah masa-masa sekolah kuhabiskan di sekolah Islam, emang benar-benar menguji integritas, ya. Banyak banget cara buat cheating dan dapet nilai bagus tanpa proses yang halal dan thayyib. Ini lumayan jadi culture shock buatku yang semasa sekolah ‘nyontek’ tuh ngga banget, deh. Tapi sejauh ini aman, aku ngga pernah tergoda utk kerjasama ataupun cheating liat kerjaan orang lain cuma biar dapet nilai yang bagus tapi prosesnya nihil. Lagian, monmaap nih aku lebih percaya sama kemampuan diri sendiri daripada contekan sama yang lain, fufufu. 
Barangkali ini adalah unpopular opinion, tapi menurutku ketika kita kasih jawaban langsung dari tugas yg ada ke orang lain tuh sebenere itu bukan bentuk bantuan, itu justru menyesatkan. Karena kamu kasih dia jawaban tanpa dia paham gimana prosesnya, alias zonk. Sejak dulu, kalau ada temen yang minta bantuan waktu ngerjain tugas, aku lebih senang kalau aku ajarin dia sampe dia bisa nemu jawaban sendiri ketimbang dia cuma dapet jawaban tapi ga paham. Ah, tapi ini berlaku untuk teman-teman yg kupedulikan dan mau belajar sih. Kalo emang dianya gamau belajar, yawda aku tidak peduli.
Selain itu ada pula tipsen alias titip absen. Mungkin ini ngeselin, tapi aku ga setuju dan ngga mau buat dititipin absen kalau temenku ada yg ga masuk. Kamu dapet absen tapi ga dapet materi dan pemahamannya yaopo? bolos ya bolos aja, gausah pake tipsen. Aku pun kalau ga masuk kuliah dan ditawarin utk tipsen juga kutolak. 
Tarbiyah maddal hayah; belajar itu sepanjang kehidupan. Ayo kita belajar dan memperoleh pemahaman dengan jalan-jalan yang diridhoi-Nya!
17 notes · View notes
journeyofken · 1 year
Text
Semua orang tua, semua Ibu.
Maksudku, sebagai besar orang tua, sebagai besar Ibu, di dunia ini mencintai dan menyayangi anaknya. Dan mungkin cara mereka mencintai adalah dengan cara masing-masing dari mereka ketahui.
Sebab Ibu juga memiliki banyak keterbatasan. Terutama Ibu 'jaman dulu' memiliki keterbatasan untuk mengetahui bagaimana anak 'jaman sekarang' sepatutnya di asuh dan di didik.
Seperti tulisan yang aku temukan tentang salah satu hadist Rasulullah tentang pengasuhan anak..
Tumblr media
Ibuku pun sering bilang..
"Mae yo ra mungkin nyesatke anake, ndue niat olo ning anake"
"Ibu juga tidak mungkin menyesatkan kamu, bermaksud buruk kepadamu."
Dan aku sadar bahwa apa yang sebenarnya Ibu maksud adalah demi kebaikanku. Namun, ketika antara maksud dan perlakuan itu tidak sesuai dengan apa yang aku ingin dan harapkan maka disinilah yang terkadang begitu sukar untuk diterima. Dari sinilah yang seringkali memunculkan prahara.
Ibuku ibu yang hebat, aku teramat bangga kepadanya. Aku pun mencintainya dengan sangat. Namun memang ada saat dimana ia menjadi seseorang yang bisa membuatku terluka dan merasa jauh.
Aku pun tak bisa menuntut Ibu harus tau ini dan itu seharusnya begini dan begitu karena banyak yang akan bertentangan dengan apa yang sudah ia percayai dan prinsipi.
Aku, yang sepatutnya belajar untuk lebih lapang dan ikhlas dalam menerima. Aku, yang sepatutnya perlu lebih banyak untuk mengingat bahwa mungkin memang itu yang Ibu tau. Bahwa mungkin dulu beliau juga memiliki pola asuh yang seperti itu.
Untuk itu, aku, yang harusnya lebih sadar untuk tidak meneruskannya.
Untuk itu, belajarlah wahai diri. Belajarlah untuk menjadi bijaksana.
Minggu cerah sebelum mengajar, 9 April 2023
#tentangpengasuhan
19 notes · View notes
sorotbalik · 10 months
Note
Bismillah, gimana sikap kita sebagai jundiyah ya kak? melihat qiyadah-qiyadah banyak yang berselisih paham? Tidak sedikit juga keputusan mereka yang cenderung bias.
Serial QnA— Sikap Jundiyah
Alhamdulillah senang sekali ada yang bertanya di akun ini, jadi ada ide mau nulis apa..
Jadi gini, dalam bingkai berjamaah itu kita perlu senantiasa mengedepankan husnudzan terutama kepada para qiyadah-qiyadah kita. Betapapun mereka telah dipilih berdasarkan kapabilitasnya, mereka tetap manusia yang tidak luput dari khilaf dan salah—pun tiada qiyadah wal jundiyah, ketika tidak dilandasi dari semangat berjamaah dan tsiqah.
Cuman gini, betapapun keputusan yang dibuat seringkali kita anggap aneh, dan kadang kala mengecewakan... Insyaallah itu adalah keputusan terbaik, sebab lahir dari aktivitas syuro, yang juga diupayakan ada pertolongan dari langit, dengan menghadirkan nilai dan ikhtiar barokah di dalamnya.
Lalu begini, dalam menyikapi keputusan yang dianggap bias, bahkan nggak masuk akal. Setelah sikap husnudzan kita kedepankan, selanjutnya hadirkan helicopter-view, sudut pandang yang lebih luas, melihat dari ketinggian, sehingga nampak berbagai macam sudut pandang.
Saya pernah baca tulisan dalam buku berjudul taujih pekanan di rak buku rumah, sudah kumuh saking lamanya, cuman isinya menurut saya begitu mewah yang membahas perihal ini. Singkatnya seperti ini:
Dalam sebuah rubrik, ada seorang aktivis dakwah menanyakan mengenai fenomena hilangnya tsiqah (rasa percaya) kader dakwah terhadap perubahan sikap, langkah dan kebijakan dakwah para qiyadah.
Dari jawaban panjang yang dikemukan pengasuh rubrik tersebut, terselip pertanyaan balik yang membuat penanya merenung dan membuatnya menemukan jawaban melalui sudut pandang yang berbeda, "Apakah ketidaktsiqohan kader tersebut dikarenakan para qiyadah yang sudah berubah atau kapasitas keilmuan para kader yang terbatas dan tidak mampu memahami sikap, langkah dan kebijakan yang diambil para qiyadah?"
Pertanyaan balik dari pengasuh rubrik itu mengajarkan kita untuk menilai sesuatu harus dengan cara pamdang yang luas. Melihat suatu persoalan hanya dengan satu disiplin ilmu saja hanya akan membuat kita terkungkung dengan asumsi-asumsi atas kesimpulan yang menyesatkan.
Disitulah kemudian kredibilitas keilmuan perlu ditingkatkan, karena kebijakan dakwah di era yang modern dan dinamis ini hal tersebut akan memudahkan kita untuk menyikapi dan mengeksekusi segala potensi dan ancaman dalam dakwah.
Jika ikhtiar-ikhtiar itu dirasa masih kurang, karena keterbatasan kita. Maka, ada adabnya. Tanyakan pada yang berwenang menjawabnya, bukan justru diskusi dibawah dengan tendensi negatif, yang akhirnya justru nirproduktif dan nihil solusi.
Wallahua'lam bish showab.
19 notes · View notes
mnwlife · 4 months
Text
Tumblr media
Rasa Harap & Takut al Imam asy Syafi'i Rahimahullahu dalam bait syairnya :
"ketika hatiku terasa keras dan hidupku terasa sempit, aku menjadikan rasa harap kepada Rabbku sebagai tangganya,
ketika aku merasa dosa-dosaku terasa sangat banyak, aku pun membandingkannya dengan ampunanMu wahai Rabbku dan ampunanMu sangat besar,
Engkau senantiasa mengampuni segala dosa, Engkau senantiasa berbuat kemurahan dan Engkau mengampuni hamba-hambaMu dengan Rahmat, karunia dan kemurahanMu,
jika engkau memberikan aku sanksi/ menyiksa diriku, aku tidak pernah berputus asa dari rahmatMu, seandainya jiwaku masuk ke dalam neraka Jahanam karena dosaku,
seandainya bukan karena Engkau, tidaklah seorang hamba disesatkan oleh iblis dan bagaimana dialah yang menyesatkan hamba pilihanMu yaitu Adam,
sesungguhnya ketika aku berbuat dosa, aku tahu bagaimana besarnya dosa itu dan aku mengetahui bahwasanya Allah mengampuni dengan rahmatNya".¹
(al Aqidah Imam asy Syafi'i | Hal. 93 | oleh Syaikh Nu'man bin Abdul Karim al Watr Hafizhahullahu)
(¹) isnad shahih.
Sumber: (Akh Dwiky hafidzahullah) https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid036WC8ik5jSfurkibE9u4A6CVRS3hyUz4azCLNZSa3ZvWuwyj53jYwdLRd1Jb6gmc6l&id=100022133892325&mibextid=Nif5oz
5 notes · View notes
avrindah · 1 month
Text
Memunculkan Rasa Bersalah
Kemarin sebuah mf di X muncul di timeline-ku. Tentang seseorang yang mengaku bisa membuat orang merasa bersalah. Kemudian dibalas oleh warga X dengan balasan yang membuatku sedikit tersentil. Apalagi pas gak sedikit aku temui balasan yang menyatakan dia benci banget sama orang yang begitu, istilahnya guilt tripping.
Aku berpikir banyak hal. Tapi, memang membuat orang merasa bersalah gak bisa sembarangan.
Gini, kalau kamu gak punya salah, tapi disalahin, jangan mau. Tapi kalau kamu punya salah tapi gak mau disalahin, itu bahaya. Kok bisa?
Ketika aku ngajar ke santri suka kisahin tentang manusia pertama, Nabi Adam as. Ada 1 doa Nabi Adam as yang aku sering ulang.
رَبَّنَا ظَلَمْنَآ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ
Coba cek artinya. Dalam doa itu Nabi Adam as mengaku bahwa dirinya dzalim kepada diri sendiri. Mengakui kesalahan.
Sekarang kita bandingkan dengan ucapan syaitan ketika mendapati keputusan yang sama; diturunkan ke bumi.
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ﴿١٦﴾ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ
Coba cek artinya. Keduanya ada di QS. Al-'Araf. Ayat yang kedua seakan menjadi sumpah syaitan (iblis) yang akan menyesatkan manusia.
Sudah ketemu poinnya?
Ya, Nabi Adam (manusia) ketika bersalah, mengakui kesalahan, memohon ampun kepada Allah. Sedangkan syaitan sebaliknya, malah bersumpah untuk menyesatkan manusia.
Inilah yang aku pikirkan. Memunculkan rasa bersalah itu perlu, apalagi dalam ranah mendidik anak. Ketika anak salah, katakan itu salah dan minta anak untuk meminta maaf dan mengakui kesalahan.
Efek yang terjadi ketika anak tidak dibiasakan mengakui kesalahan ya mungkin akan seperti generasi sekarang ini, gak mau disalahin, perfeksionis, malah bisa jadi punya sifat suka menyalahkan orang lain. Bahaya lho.
*tulisan ini sebenarnya bisa ditulis lebih panjang. Tapi, untuk kali ini segini dulu
4 notes · View notes
rinaimimpi · 1 year
Text
Hasad Itu Jahat
hasad -> ketika melihat orang lain mendapatkan suatu kelebihan/keberuntungan/rezeki, dia menginginkan untuk mendapatkannya dan berharap orang lain itu tidak mendapatkannya. (ingin rezeki orang lain itu musnah) -> dilarang dalam agama.
ghibtoh -> kecemburuan yang diperbolehkan dalam agama -> menginginkan kebaikan yang sama yang didapatkan orang lain. orang lain dapet rezeki, dan dia juga pengen dapet rezeki (sama aja).
Rasulullah bersabda, "tidak boleh hasad (ghibtoh) kecuali pada dua orang, yaitu orang yang Allaah anugerahkan kepadanya harta lalu ia infakkan pada jalan kebaikan dan orang yang Allah beri karunia ilmu (Al-Qur'an dan As-Sunnah), ia menunaikan dan mengajarkannya." (HR.Bukhori)
semua orang memiliki hasad pada sekitarnya. apasih penyebab hasad dalam hati manusia? here we go!
menutupi kekurangan pada diri (menurut Imam Al Jurjani) -> karena diri memiliki kekurangan yang ditutupi, lalu merasa kalah dan memiliki jiwa yang lemah, maka bisa muncul sifat hasad pada dirinya. jiwa yang lemah -> tidak suka melihat orang yang memiliki kemampuan lebih. hasad bisa dalam bentuk: menggunjing, menyebarkan aib nya, memfitna, membunuh karakter orang yang dia hasad-i.
kebencian (menurut Iman Al Ghazali rahimahullah) -> ketika kita benci dengan seseorang, jika rasa benci itu dirawat terus, bisa menimbulkan hasad diantaranya. kalo ada orang yang bersikap benci dengan kita, maka sesungguhnya Allaah yang membuat orang tersebut di dalam hatinya ada kebencian sebagai ujian bagi diri kita. maka, hati kita disiapkan untuk memaafkan (agar tidak muncul kehasadan).
khawatir direndahkan -> kalo sampe seseorang berhasil, maka diri akan berprasangka buruk akan dijatuhkan martabatnya atau direndahkan.
adanya kesombongan dalam diri (menurut Imam Al Ghazali rahimahullah) -> seseorang tidak mau ketika orang lain yang dia kenal lebih dibandingkan dengan dirinya. ada perasaan ingin merendahkan seseorang tetapi tidak mau direndahkan.
karena takut kehilangan tujuannya (Imam Al Ghazali rahimahullah) -> khawatir goals nya gagal. contoh kisah Nabi Yusuf dengan saudara-saudaranya. dimana saudara-saudara Nabi Yusuf takut jjika perhatian dari ayah mereka alias Nabi Yakub hanya terfokus dan tertuju pada Nabi Yusuf. akhirnya, hasad kepada Nabi Yusuf hingga dibuang ke sumur.
hati yang busuk -> intinya dia gasuka melihat orang yang berhasil. hasad paling terparah menurut ulama. dia gembira jika melihat orang itu susah. naudzubillah.
dosa yang pertama kali di hadapan Allaah adalah dosa hasad. yaitu dosanya iblis kepada Nabi Adam.
QS. Al-A'raf : 11, dan sungguh, Kami telah menciptakan kamu, kemudian membentuk (tubuh)mu, kemudian Kami berfirman kepada para malaikat, “Bersujudlah kamu kepada Adam,” maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Ia (Iblis) tidak termasuk mereka yang bersujud.
karena besarnya hasad iblis kepada Nabi Adam, kita merasakan dampaknya sampai sekarang. dijelaskan lewat firman Allaah pada QS. Al-A'raf : 16,  "(Iblis) menjawab, “Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus." QS. Al-A'raf : 17, "kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.”
Al Imam Ibnu Qayim mengatakan, "makanya orang yang suka hasad itu serupa dengan iblis yang sebenarnya orang yang suka hasad dengan orang lain itulah pengikut iblis. sebagaimana iblis hasad kepada Adam alaihi sallam karena kemuliaan Adam alaihi sallam, begitu juga kita kalau hasad. maka hasad itu salah satu prajurit iblis."
Habil dan Qobil juga urusan hasad sampai terjadi pembunuhan pertama di muka bumi. dampak buruk hasad sangatlah dahsyat.
hasad terhadap orang lain sama artinya dengan mengkritik rahmat dari Allaah atas rezeki kepada orang lain. maka dari itu, kita sangat perlu membaca secara rutin surat Al-Falaq yaitu berdoa untuk dilindungi dari keburukan orang-orang yang hasad. -> membaca dzikr pagi dan dzikir petang.
ulama-ulama mengatakan, Allah mengumpulkan seluruh keburukan dalam surah Al-Falaq agar orang-orang itu tahu bahwa karakter terburuk yang dimiliki manusia adalah hasad.
setiap manusia tidak bisa lepas dari hasad (pasti mampir), berdasarkan Ibnu Qayyim mengatakan, "setiap jasad tidaklah lepas dari yang namanya hasad. Namun orang yang berpenyakit (hati) akan menampakkannya. sedangkan orang yang mulia akan menyembunyikannya."
orang yang baik akan menekan adanya sifat hasad itu, ditekan, dan diredam dengan berdoa kepada Allaah.
Syaikh Utsaimin rahimahullah mengatakan, "dan orang yang hasad tidaklah itu menambah kecuali rasa panas yang ada di dalam tubuhnya."
hasad tidak akan memberikan perasaan puas pada pelakunya, melainkan rasa panas yang hanya merugikan hati dan jiwanya.
dari Anas bin Malik radhiallahu anhu bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda, "jangan kalian saling membenci, jangan kalian saling hasad, jangan kalian saling musuhan, jangan kalian saling memutuskan hubungan, dan jadilah kalian sebagai hamba-hamba Allaah yang bersaudara." (HR. Al-Bukhari dan Muslim no.2559)
sebab terbesar adanya perpecahan persaudaraan adalah hasad. saudara yang bahkan sedarah saja bisa hasad, bisa muncul pertikaian dan perpecahan, naudzubillah, moga kita dilindungi dari keburukan hasad dalam hidup.
hasad bisa menimbulkan dosa kecil sampai dosa yang sangat besar, hasad dampaknya sangat dahsyat. thats why kita harus belajar terus menerus mengenai ilmu nafi' dan berdoa memohon perlindungan kepada Allaah.
orang yang tidak punya hasad atau sedang tidah hasad pastilah adem ayem. beda dengan orang yang memiliki hasad, pasti ada yang ngeganjel dan tidak nyaman, menjadi beban pada jiwa.
gimana cara biar kita tidak mudah terjangkit hasad?
Al Imam Ibnu Qayyim rahimahullah mengatakan:
jangan kebanyakan kepo dengan orang -> orang punya ini, punya itu, dapet A, dapet B, jadi hasad. dahal kalo engga kepo kan juga aman-aman aja. qodarullah, media sosial memudahkan kita melihat kenikmatan orang lain, jadi banyak-banyak istighfar dan mengingat bahwasanya rezeki orang lain memang rezeki yang sudah Allaah izinkan untuk turun kepada seseorang tersebut. ada perkataan bahwa, "dalam setiap kenikmatan yang ada, maka akan ada yang hasad." -> kalo dapet nikmat maka jangan berlebihan, jangan bermudah-mudahan ngeshare di socmed, belajar menata hati.
pendidikan dari kecil untuk mencintai kebaikan untuk orang lain -> adakan orang tua yang mendidik anaknya untuk bersaing. misalkan dalam urusan pendidikan. its okay saja, tapi jangan ditambahi dengan bumbu hasad itu sendiri, misalkan dengan kalimat : "kok kamu kalah sama si A atau si B dalam prangkingan kelas?" -> hal tersebut secara tidak langsung memicu tumbuhnya sifat hasad dalam hati anak.
ridho dengan pemberian dari Allaah -> Allaah kasih itu ke si A, dan Allaah kasih ini buat diri kita, diterima dan disyukuri saja. berdasarkan firman Allaah dalam QS. Az-Zukhruf : 32, "...kamilah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lainbeberapa derajat.." -> kalo dalam diri kita ingin melawan takdir Allaah atau ketetapan Allaah atas apa yang diberikan-Nya kepada kita, pastilah diri sendiri yang akan lebih kesusahan, akan lebih kelelahan, akan stress sendiri. -> ini adalah sesuatu yang tidak bisa dlawan, kita hanya tinggal bertawakkal.
lawan hasad itu dengan ikut menyebutkan sifat baik orang tersebut -> lawan rasa hasad yang ada di hati kita, sekecil apapun itu, jangan dipelihara dan jangan ditumbuh suburkan. kita harus menang melawan syaitan.
gimana kalo kita yang di hasad-in sama orang lain?
banyak - banyak berlindung kepada Allaah subhanahu wa ta'ala -> amalkan dzikir pagi dan dzikir petang yang di dalamnya adalah doa-doa untuk memohon perlindungan dari keburukan salah satunya keburukan hasad.
bertaqwa kepada Allaah -> Allaah berfirman dalam QS. Ali Imran : 120, "jika kamu memperoleh kebaikan, (niscaya) mereka bersedih hati, tetapi jika kamu tertimpa bencana, mereka bergembira karenanya. jika kamu bersabar dan bertakwa, tipu daya mereka tidak akan menyusahkan kamu sedikit pun."
sabar terhadap gangguan orang tersebut (orang yang hasad kepada kita), jangan mengeluh sedikitpun. (Imam Ibnu Qoyyim) -> Ibnu Qayyim rahimahullah mengatakan, "aku curhatkan seluruh masalahku kepada Allaah." -> menghadapi hasad dengan sabar adalah senjata paling kuat dalam menghadapi hasad. dikunci mulutnya, ditahan, sabar, dan hanyalah Allaah tempatnya memohon pertolongan dan bercerita.
berbuat baik kepada orang yang hasad kepada kita -> Ibnu Qayyim mengatakan, "memadamkan api hasad itu dengan berbuat baik kepada orang tersebut, pada saat kita tahu bahwa kebencian dia semakin membara, semakin baik kita dengan dia." -> emang tidak mudah, tapi belajar atau mencoba juga sangat-sangat dianjurkan. ini kaya korelasi hubungan antara kita sebagai hamba dengan Allaah. Allaah tuh sebaik itu kepada kita, meskipun kita pernah atau membangkang atas perintah dan larangannya, tapi Allaah masih sebaik itu kepada kita hambanya. Allaah kan tidak langsung mengazab kedzaliman yang kita lakukan sendiri (QS. Asy-Syura:30).
barakallahu fikum
Ustadz Muhammad Halid Syar'ie حافظه الله
Surabaya, 13 Januari '23 | 09.53 wib
24 notes · View notes
mudabercerita · 1 year
Text
"أيها الفتى ! أقم نفسك في ميدان العلم قبل أن تلعب في ميدان الحب، فإنه مزلة قدم الجاهلين، وفي يدهم هو اليوم مظلوم"
“Wahai seorang pemuda! Kuatkanlah dirimu di medan ilmu sebelum memasuki medan cinta. Sebab cinta telah banyak menyesatkan orang-orang bodoh. Dan di tangan mereka lah, cinta kini kerap disalahgunakan.”
-Adzkia N
Banjarmasin, 6 Mei 2023 pukul 22.17 WITA.
14 notes · View notes