Tumgik
#kematian
kafabillahisyahida · 6 months
Text
Hanya orang yang telah selesai dengan dirinya. Yang dapat melihat lebih detail, menyimak lebih teliti,merasakan lebih dalam, membantu lebih banyak, berkorban lebih besar kepada permasalahan disekitarnya.Mereka yang berhasil mengalahkan egonya tidak peduli dengan segala bentuk pernak pernik & titel dunia dan LEBIH MEMILIH ARTI HIDUP.
Karena kehidupan ini hayalah peran2 singkat yang di berikaan Sang Maha Pencipta dengan Misi. Sehingga lebih memilih mengesampingkan hati dan lebih suka mengingat mati. Dia ikhlas tak suka membalas, yang mudah mengalah, dan tidak mengungkitnya, ringan memberi dan melupakan dan hidup lebih fokus pada kebermanfaatan dan untuk tujuan apa dia diciptakan .
Kebalikannya Orang - orang yang belum selesai dengan dirinya adalah sulit berhasil dengan (seseorang dan sesuatu), karena sejatinya mereka adalah orang yang kehilangan, bukan sekedar tentang tak ada/tak punya, namun tentang yang ada tapi tak terasa, terdengar tapi tak di fahami, hadir namun terlewati, terjadi namun tak ada arti.
179 notes · View notes
andromedanisa · 2 months
Text
Rindu tak bertepi..
Merindukan seseorang hingga merasa sangat hancur itu sangat melelahkan. Apalagi ketika kau mendapati seseorang yang kau rindukan sudah tidak bisa lagi kau lihat dengan kedua matamu. Rindu ditambah dengan penyesalan akan sangat menggerogoti hatimu hingga kamu merasa sesak dan hancur perlahan.
Itulah mengapa ada istilah rindu setelah kematian akan sangat begitu menyakitkan. Namun demikianlah cinta, cinta yang benar-benar tulus akan tetap hidup dan menetap bahkan orang yang kita cinta sudah tidak bisa lagi kita lihat kehadirannya. Cinta yang ikhlas akan melahirkan perasaan bahagia kala seseorang yang kamu cintai berbahagia.
Entah ia masih terlihat dengan kedua mata kita ataupun telah pergi dari dunia ini. Sebab dunia bukanlah akhir dari sebuah rasa cinta dan rindu, karena akhirat adalah tempat yang jauh lebih kekal. Dan sebaik-baik mencintai adalah dengan mendoakan kebaikan untuknya selalu. Itulah mengapa rindu bisa terasa begitu menyakitkan hingga membuat seseorang merasa hancur tanpa ia sadari.
Dunia mengajarimu untuk paham, bahwa untuk urusan perasaan tidak ada yang benar-benar abadi. Sedalam apapun perasaanmu kepadanya. Karena memang pada akhirnya hanya Allaah yang akan tetap kekal dan tinggal.
Maka ambilah jeda, sekalipun itu hanya sedikit. Beri ruang untuk dirimu sendiri sebelum menjatuhkan perasaanmu kepada orang lain. Pastikan bahwa kamu adalah rumah untuknya, dan dia adalah rumah untukmu pulang. Rasa tenang adalah tempat terbaik bagi dua orang yang saling mencintai dan merindukan.
82 notes · View notes
asqinajah · 7 months
Text
Ya Allah, aku tidak tahu tinggal berapa lama lagi aku hidup di dunia ini. Tinggal berapa lama lagi aku bisa bersama orang-orang yang aku cintai. Tinggal berapa lama lagi aku bisa berusaha beramal sholih.
Semoga, di sisa waktu yang aku punya ini, benar-benar bisa aku maksimalkan dalam mencari bekal kebahagiaan di akhirat, dan bisa pula aku menjauh dari berbagai kelalaian. Sebab, maut pasti akan menjemput dan aku tidak ingin menyesal. Allahul Musta'an...
(15/09/23)
108 notes · View notes
bilolli · 10 months
Text
Tumblr media
hehehehehehehe
79 notes · View notes
zarabinwa · 1 month
Text
Waktu berlalu begitu cepat hingga tak sadar bahwa Izrail mencabut nyawa tanpa memandang usia, mati dan melewati berbagai alam lalu menjadi kekal di akhirat—entah akhirat yang penuh siksaan atau nikmat.
Selamat mengabadi makhluk abadi, selamat mempertanggungjawabkan semua yang telah kau perbuat di muka bumi.
15 notes · View notes
mudabercerita · 1 year
Text
Entah itu jadi sukses, famous, terkenal, kaya dan sempurna. Namun setelah mendengar kabar kematian, semuanya mendadak jadi hambar, nilainya sirna begitu saja. So menurutku, jadi orang baik dan tidak maksiat saja rasanya sudah cukup.
-Adzkia N
Banjarmasin, 30 April 2023 pukul 22.43 WITA.
49 notes · View notes
enha88 · 4 months
Text
Orang yang meninggal dunia semenit yang lalu sebelumnya ia sama sepertimu. Dia mengira bahwa kematian masih jauh darinya, lantas masihkah engkau berpikir bahwa hari esok masih menjadi milikmu, wahai aku ?
8 notes · View notes
mardiahdiioo · 9 days
Text
AJAL
Jika ajal adalah sesuatu yang tidak dapat kita tebak kapan waktu kedatangannya, lantas apa yang membuatmu bisa berleha-leha, tenggelam dalam kesia-siaan tanpa mempersiapkan apa pun untuk pembekalan menuju perjalanan yang sesungguhnya, bahkan merasa biasa-biasa saja?
Maka, wahai diri !!! jangan sampai merasa aman seolah hidup hanya sampai di tempat yang fana in, tempat yang akan hancur dan akan kita tinggalkan.
Bulukumba, 6 syawal 1445 H
4 notes · View notes
ulfarodia · 1 year
Text
Mengingat Kematian
Beberapa tahun ke belakang, ada salah satu senior bilang, kalau masih belum semangat dalam melakukan kebaikan-kebaikan, cobalah ingat kepada kematian.
Terus, di tahun 2021, di bulan Juni, saya nemu kutipan dari Steve Jobs yang kalau nggak salah dikutip sama Austin Kleon di salah satu bukunya, saya sempat salin di pesan pribadi, ga sengaja saya temukan kembali waktu lagi meriksa catatan lama.
Berikut isi kutipannya,
"Sadar bahwa aku akan segera mati adalah perangkat paling penting yang pernah kutemukan dan membantuku menentukan pilihan-pilihan penting dalam hidup. Karena hampir segala hal ekspektasi dari luar, harga diri, takut malu, atau gagal semua ini berguguran di hadapan maut, yang tersisa hanya hal yang terpenting. Mengingat mati adalah cara terbaik yang kutahu untuk menghindari jebakan akan adanya kerugian. Kita toh tak punya apa-apa.”
—Steve Jobs
26 notes · View notes
chillinaris · 28 days
Text
"Tidak ada yang mau mati. Bahkan orang yang ingin masuk surga tidak ingin mati untuk mencapainya. Namun, kematian adalah tujuan yang kita semua bagi. Tidak ada yang bisa lolos. Dan memang begitulah seharusnya karena kematian kemungkinan besar adalah satu-satunya penemuan terbaik dalam hidup."
~ Steve Jobs
3 notes · View notes
rainharain · 1 year
Text
tidakkah manusia benar-benar memahami dirinya sendiri melainkan tidak memedulikan apa-apa begitu juga dengan kematiannya.
26 notes · View notes
kafabillahisyahida · 3 months
Text
Saya yakin pada setiap taqdir yang terjadi pada seseorang itu sudah tertakar tak mungkin tertukar, Seseorang telah melakukan dan melalui sesuatu sehingga pantas mendapatkannya.
Baik itu Nikmat maupun Musibah.
Semua maksudnya baik dari sisi Allah, jika kita peka dan pandai memetik hikmahnya.
67 notes · View notes
andromedanisa · 3 months
Text
Terimakasih, kau tak hanya memenuhi janjimu, tetapi juga membuatku paham bagaimana rasanya dihargai, didengarkan sebagaimana mestinya seorang perempuan diberlakukan dengan begitu baiknya.
Terimakasih sudah menikahi takdirku, menerima pinangan mu juga berarti bahwa aku telah siap menerima takdirmu, menerima takdir kematianmu..
Dan hanya satu pintaku, semoga kita kembali bertemu dan berkumpul kembali di surga FirdausNya. Cita-cita tertinggi yang berulang kali kau ucapkan kepadaku. Dan aku selalu mengaamiinkan.. aamiin..
61 notes · View notes
asqinajah · 8 months
Text
Dunia Tanpaku, adalah Baik-baik Saja
Kemarin, sempat melewati kompleks pemakaman besar lagi tua saat pulang dari belanja. Dan seketika membatin:
Ah ya, hidup itu hanya perihal menunggu giliran untuk dimasukkan ke liang lahat. Aku sama sekali tidak tahu kapan.
Dan nyatanya, dunia sepertinya akan tetap berjalan dengan baik-baik saja tanpaku. Sebagaimana dunia terus berjalan, saat orang-orang di masa lalu itu telah lama tiada.
Sungguh aku tidak memiliki kekuatan apa-apa, untuk menjaga orang-orang yang aku cintai. Sungguh hanya kepada Engkau Ya Allah kuserahkan semuanya pada-Mu, Dzat yang Maha Penjaga, Pengasih dan Penyayang...
(28/08/23)
44 notes · View notes
bilolli · 4 months
Text
Tumblr media Tumblr media
I don't usually post my traditional sketches anymore but I recently was initiated to cult of the lamb by reading bamsara's fic and the two little guys are so similar to my old o.cs that I had to sketch something (role reversal/clothes swap whoop whoop).
Feel free to ignore, I feel funny today hehehiho
7 notes · View notes
iradatira · 2 years
Text
Sebagai teman sebaya Eril, aku merasa usia yang diberikan Tuhan sekarang untukku adalah privilege. Eril yang terlahir di keluarga yang mapan, punya daya dukung orang tua yang sangat supportif dan bisa membiayai mimpinya, ternyata ia dipanggil kembali olehNya, bahkan sebelum menunaikan mimpinya sekolah master di Swiss. Ia tak memiliki kesempatan untuk mewujudkan cita-citanya. Tapi semoga saja dengan kepergiannya yang sangat muda itu, ia telah mengisi hidupnya dengan banyak kebaikan. Doa kami mengudara untukmu, Eril.
Sementara aku di sini, dengan usia yang terus beranjak naik, dengan segala ambisi di tangan. Beberapa kali merasa tertinggal dan rendah diri atas pencapaian teman sebaya yang terlihat lebih sempurna, atau sesekali iri juga melihat mereka yang bahagia telah menemukan tambatan hati. Dan bertanya "aku kapan ya merasakan itu semua?"
Padahal nikmat karir yang gemilang, pasangan yang meneduhkan itu belum tentu datang menghampiri hidupku. Bagaimana jika yang lebih dulu datang menghampiriku justru kematian? tanpa aku sempat mengecap karir yang berkembang, limpahan harta, atau pernikahan yang sakinah mawaddah warahmah.
Lantas apa yang penting? Apa yang bisa membawaku berjalan menuju surgaNya, di kehidupan yang sungguh singkat dan penuh senda gurau ini? Sudahkah aku menjaga sebaik mungkin nikmat yang telah diberikan kepadaku? Seperti limpahan kasih sayang orang tua yang sangat menyayangiku, kesempatan untuk belajar dan mewujudkan mimpi-mimpi dengan energi yang masih berlipat-lipat. Teman-teman dari berbagai komunitas yang bisa diajak kolaborasi berbagai kegiatan baik. Semua itu adalah nikmat yang luar biasa.
Siang ini, hatiku terasa pilu. Sebab pada usia yang sama dengan Eril, aku belum memanfaatkan nikmat yang telah Allah berikan padaku dengan baik. Kali ini, dari kepergiannya Eril, aku belajar untuk mensyukuri nikmat ini. Nikmat usia yang ingin kugunakan untuk berbuat hal baik sebanyak mungkin, berbagi kebahagiaan dengan teman-teman di sekitarku, menjadi anak yang berbakti untuk orang tua, belajar dan menyusun karir sebaik mungkin untuk memaksimalkan potensi diri.
Kalau aku risau lagi mengenai hal-hal yang bersifat duniawi, semoga aku selalu ingat tentangmu Eril. Bahwa yang lebih pasti mendatangiku adalah kematian, di usia berapapun itu. Bukan pencapaian akan kekayaan, ketenaran, menemukan pasangan atau hal-hal yang bersifat duniawi lainnya. Agar saat aku sibuk mengikhtiarkan dunia sekalipun, aku teringat untuk melibatkan Allah di setiap langkahku, selalu memohon padaNya dibimbing menuju kebaikan.
Surabaya, 3 Juni 2022
91 notes · View notes