Tumgik
#indonesia quotes
30th-ofjuly · 2 years
Text
Diakhir Sang Bias
Teruntuk kamu,
senja sejatinya hanya bias
sedang dia adalah lakon utama
dari setiap bait metafora.
Sayang, bias justru membawa sang lakon
Untuk ikut pulang bersamanya
meninggalkan kesenduan yang pilu;
sebuah keikhlasan hati.
Tenang, senja bukanlah akhir dari segalanya
Dia hanyalah penanda waktu
Akan tibanya suatu hal yang lebih berarti
dari sebuah ujung bukit inginmu.
Teruntuk kamu,
coba katakan padaku,
adakah hal lain yang lebih indah
dari berakhirnya sang bias?
 –written by Z.
5 notes · View notes
raisondvivre · 2 months
Text
Tuhan bantu kau untuk merelakan yang pergi; mengganti dengan kehadiran yang lain.
Hadirnya di dunia menenangkan; setidaknya untuk diriku. Tawanya merasuk jiwaku yang telah lama hilang. Ada kala amarahku meledak, menjelma bulir air mata. Tapi dia, masih ada di hadapanku dengan tawanya yang ringan, tawanya yang aku nantikan. Eksistensinya yang membuatku hidup kembali.
Tuhan, aku hidup kembali.
1 note · View note
jejaringbiru · 12 days
Text
Selamat Hari Kartini
Tumblr media
Disetiap diri perempuan, ada jiwa Kartini yang selalu hidup. Perempuan yang selalu ingin yang terbaik untuk generasi yang dilahirkan. Apapun keadaannya, anaknya harus lebih tinggi sekolahnya daripada ibunya.
Tak usah jauh-jauh mencari sosok Kartini. Dia ada pada ibumu, yang berkorban apapun untukmu. Dia ada pada saudari perempuanmu yang banyak mengalah padamu. Bisa pula dia ada pada dirimu, yang ditempa badai berkali-kali, tetapi tetap tegak berdiri.
Serapuh-rapuhnya dirimu, tetaplah belajar menjadi Kartini. Terangi bumi dengan pengetahuan, karena ketahuilah engkau adalah lilin yang suatu saat akan habis. Sebelum itu terjadi, nyalakan lebih banyak lilin lagi, agar nyalamu pernah memberikan arti.
@yurikoprastiyo
69 notes · View notes
kayyishwr · 6 months
Text
Sebagai manusia yang mengaku-dan semoga Allah mengakui juga-sebagai penyeru kebaikan (Da'i) kita seharusnya siap dengan banyak bahasan dan pembicaraan
Kita sedang menuju jalan perbaikan
Kita sedang menuju perubahan peradaban
Kita sedang menuju Allah
Dan banyak jalan menuju itu semua, tidak hanya terbatas pada kemenangan capres-cawapres, tidak hanya sebatas banyaknya hadirin yang hadir, tidak hanya sebatas pada ketertarikan orang
Memang, kita diminta punya spesialisasi, tapi jangan alergi dengan banyak bahasan. Memang, kita diminta untuk produktif, tapi jangan meremehkan yang lain; itulah tugas kita, selalu menghadirkan makna walau kecil, walau terbatas, walau sempit; agar semua merasa pantas dalam jalan perbaikan ini
Dan, mari kita terus mengingat bagaimana Shalahuddin Al Ayyubi, lahir dari kegelisahan generasi, bukan satu dua orang; lahir dari kesadaran kolektif, tidak peduli apa latar belakangnya; semua sepakat, perbaikan diri kemudian perbaikan institusi keluarga, hingga perbaikan lingkungan akan menghadirkan perbaikan peradaban
Tapi, itu jalan panjang, dan dimanakah kita?🇮🇩🇵🇸
92 notes · View notes
85kilometer · 18 days
Text
Menyepakati Jeda
Adalah dua satu empat belas; setelah percakapan panjang dengan pasangan—aku dan ia bersepakat untuk rehat dari segala hiruk-pikuk kepala. Namun seluruh akal menggerogoti raga, mengelumat daya tak bersisa hingga jadi abu tanpa nyawa.
Pertengkaran memang selalu melelahkan, namun kita tak alpa melakukan. Aku menyayanginya, dan ia juga menyayangiku. Kita saling menyayangi namun dengan cara masing-masing. Hingga seringkali kita berdebat; entah memperdebatkan diri kita atau orang lain. Dan kita, selalu saja tak kehabisan topik dalam mengupas apapun.
Ia dengan segala kecerdikan mampu mengutarakan isi kepala yang seringkali kutentang. Begitu juga denganku, yang bersikukuh dengan pendirian. Ironisnya, kita tak henti bertarung hingga menjelang petang.
Kukira berdiskusi tanpa lelah selalu menemui titik temu, namun baginya menuai masalah baru.
Lalu, kupikir beradu argumen selalu menyimpul benang merah, namun baginya hanya lilitan benang tanpa arah.
Akhirnya, kita menyepakati jeda, meminimalisir komunikasi, dan memberi rehat pada raga yang dirundung lelah. Agar hening memberi perenungan dan memahami esensi kedua jiwa yang saling menentang.
12 notes · View notes
ruang-bising · 5 months
Text
Tumblr media
Jika tidak ada lagi orang yang mau menjadi guru,
Selamat hari guru,
dari kami yang 24 jam digugu dan ditiru,
katanya.
.
"Mau jadi apa kamu saat besar nanti? "Celoteh guru muda dengan penuh semangat serta mata yang berbinar-binar.
“Pengusaha..”
“Programer..”
“Masinis...”
“Dokter...” jawaban beragam dari seisi kelas.
Tetiba guru muda tersebut terdiam, dia adalah lulusan terbaik pada almamater sekolahnya dulu, dan hari ini berakhir menjadi pembina santri, guru, atau disebut sebagai musyrif di salah satu pesantren ternama di kota ini. ada sesuatu yang mengambil alih pikirannya. Kenapa diantara banyaknya jawaban mereka, tak ada satupun yang menginginkan menjadi guru? Pikirnya. Hinakah profesi ini? hinakah bekerja, membersamai santri 24 jam, membuat raport, mengajar dengan over jobdesk, mengingatkan santri nilai-nilai budi pekerti, mendidiknya agar lebih dekat kepada tuhannya, menerima setoran hafalan setiap hari?
hinakah menjadi seseorang yang membangunkan santri di sepertiga malam, Membersamai puasa, mengantar ke dokter tatkala sakit, membelikan bubur, mengajar dari sebelum matahari muncul bahkan sampai matahari terpendam di pelukan nabastala, bahkan dengan gaji yang mungkin jauh dari nilai “UMR” perbulan, hinakah?
Selamat hari guru,
kata presiden.
Sementara itu,
di pelosok sana, seorang guru tua, sedang kehabisan bumbu dapur,
“maaf ya de, mas belum bisa bawa uang banyak hari ini” ucap guru tua tersebut, yang bahkan gajinya cair 3 bulan sekali, jika dihitung satu gajinya pun tak mampu membeli 5 bungkus sampoerna mild.
“gapapa mas, kita masih bisa rebus singkong malam ini, yang penting kan perut terisi,” ucap sang istri menenangkan dengan welas asih.
Selamat hari guru,
kata remaja tanggung di lini masanya, dengan foto berbagai macam buket bunganya.
sementara di pelosok sana, guru tua pun sedang mendorong roda dua mogoknya, karena setiap hari lewati jalan curam tanpa aspal, konon motor butut tersebut pemberian dari walimurid atas keikhlasan jasanya 15 tahun mengabdi, alias 15 tahun menaiki sepeda tua susuri lembah demi mendidik anak negeri, terlihat di mata guru tua tersebut secuil harapan, semoga satu diantara muridnya, ada yang berani menampakkan tapak kakinya di depan bangsat bangsat parlemen.
Selamat hari guru,
“guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, takkan kami lupakan jasa kalian” caption beberapa petinggi negara ini, dan ini yang paling lucu.
Di bagian mana mereka mengenang jasa guru, sementara mereka lebih memilih mengalokasikan dana negeri ini untuk pencitraan berkedok pembangunan? Mereka lebih memilih mensubsidi orang dengan pantopel, dasi, jas, agar menaiki MRT dan LRT setiap hari yang bahkan pedagang asongan, kuli bangunan tak pernah sekalipun berpikir untuk menaikinya. Sementara di pelosok sana sekolah-sekolah dengan atap yang hampir roboh sedang membutuhkan donasi ketimbang subsidi, “aksimu lebih berarti, ketimbang harapanmu pada petinggi negeri, riskan” celoteh guru tua.
Selamat hari guru,
ujar paslon presiden kali ini dengan segenap janji tai kucingnya,
Lupa mereka, bahwa yang pertama kali harus dibenahi ialah pendidikan.
Imajinasi guru muda tersebut buyar, setelah salah seorang santri menyeletuk,
“ustadz, cita-citanya jadi apa?”
“jadi guru.” Jawabnya. Walau batin guru muda tersebut berkata bahwa tak sepatutnya ia berhenti ditempat ini hanya karena salary-nya lebih terjamin, dibandingkan di lembaga lain. Menjadi tua dan bodoh adalah hal yang paling ditakutkan dia. Ia ingin mencoba peruntungan di tempat lain, ada banyak impian yang mesti dibiayai.
Sementara itu kalian sedang membaca tulisan ini, dan berpikir bahwa si guru muda bukanlah seorang guru, karena bernada tak ikhlas, mengungkit-ngungkit. BEGITULAH nasib guru di negeri ini, sekali mereka menuntut sesuatu, maka mereka akan dicap seolah penjahat negeri ini, diberi label “dasar tidak ikhlas” sedih sekali.
Selamat hari guru,
Kata mereka,
katamu,
Matamu.
20 notes · View notes
anonymous-chan · 6 months
Text
Indonesia : * holding am ice pack to their head * When I said to hurt me , I meant like choking me or slapping me.
Indonesia : I didn’t think you’d slam me into the headboard .
Phillipines : I said I was sorry-
28 notes · View notes
aibaihaqy · 6 days
Text
Selamat Jalan, Joko Pinurbo (1962-2024)
Tiap seorang penyair pergi, yang sebetulnya kehilangan bukanlah kita para pembaca—melainkan bahasa.
Melalui dan bersama penyair, setiap bahasa menemukan teman hidup yang paling tangguh nan keras kepala. Tidak ada bahasa yang buruk, apalagi miskin bagi seorang penyair.
Dia yang hidup di alam kata akan kembali ke alam baka. Selamat jalan, Joko Pinurbo.
"Hidup adalah perjalanan kehilangan. Hidup adalah kumpulan perpisahan." Ungkapmu.
Tumblr media
15 notes · View notes
noosphe-re · 2 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Borobudur Temple, Central Java, Indonesia References: Google Maps, Borobudur was Built Algorithmically by Hokky Situngkir (Dept. Computational Sociology, Bandung Fe Institute Center for Complexity, Surya University) “The mathematical study for Borobudur’s architectural design has once related to answer the question about the metric system used by ancient Javanese to build such giant buildings with good measurement. While the anthropological revealed that Javanese used tala system (metric system with length measurement defined as the length of a human face from the forehead's hairline to the tip of the chin or the distance from the tip of the thumb to the tip of the middle finger when both fingers are stretched at their maximum distance), the survey as elaborated in Atmadi (1988) showed there is a ratio used between parts of Borobudur. There is part of Head : Body: Foot (9 : 6 : 4) that is met in horizontal and vertical measurement of the temple.” —Hokky Situngkir, Borobudur was Built Algorithmically 
183 notes · View notes
inikumi · 2 years
Text
Terkadang
Terkadang kita bisa mengulur waktu. Menahan sakit. Menahan amarah. Menahan emosi.
Terkadang kita terlihat bahagia, padahal sebenarnya banyak hal yang ditutupi.
Terkadang kita terlihat emosional, karena tak satupun mengerti keadaan yang sebenarnya.
Terkadang, kita juga harus berani mengungkapkan apa yang kita rasakan. Karena terkadang diam juga bukanlah emas.
Banyak hal yang mengubah kita. Pada ia yang mau belajar pada apapun. Pada cerita orang lain, pada buku, pada film, bahkan pada kehidupan kita sendiri.
Terkadang ada jalan sulit yang harus ditempuh, namun juga tidak menghasilkan apa yang kita mau.
Terkadang memang ada hal yang kita mau, tapi Allah memberi hal yang lain. Setelah kita pahami waktu nya, memang ada hal yang sebenarnya baik untuk kita, tapi belum kita sadari.
Pada langkah yang kita ambil, pada keputusan yang kita pilih, pada pilihan yang harus kita hadapi. Atas segala kemungkinann yang ada. Yakin saja, bahwa janji Allah kepada ia yang percaya, akan berujung indah.
17.44 WIB, 25 September 2022
203 notes · View notes
janitanadya · 9 months
Text
Tumblr media
32 notes · View notes
sastrasa · 14 days
Text
Bagaimana jika ketika bertatap mata kerinduan ini masih tak ada jeda?
- Sastrasa
Arsip 16 April 2024
16 notes · View notes
dikiprasetyo26 · 4 months
Text
— MENCINTAIMU DALAM TULISAN —
Mencintaimu dalam tulisan
Aku tak takut lagi akan penolakan
Tak trauma lagi kisah kelam percintaan
Yang ku lakukan hari ini
Mencintaimu lewat tulisan
Dengan tulisan
Aku dapat menyampaikan rasa kagumku
Menuliskan semua yang ku tahu
Tentang hidupmu dan dirimu
Dan angan-angan kelak untuk hidup bersamamu
Namun pada akhirnya kusadari
Mencintai perlu bukti
Mencintai untuk menyatukan dua hati
Apakah selamanya kusampaikan lewat tulisan?
Bersambung
Cianjur, 18 Januari 2024
16 notes · View notes
kayyishwr · 5 months
Text
Memberi Dampak
Seringkali muncul pertanyaan sederhana tapi berat "Apa dampak yang kamu berikan?"
Ya, dampak ini adalah soal pengaruh. Dia tidak perlu terlalu besar atau rumit, sederhana tapi kecil itu sudah luar biasa.
Dampak, sebagaimana saya ikut sebuah pelatihan yang saat itu disampaikan oleh Bang Ivan Ahda, punya makna adanya 'perubahan' dan yang paling penting adalah 'improvment atau peningkatan'
Maka, pertanyaan "apa dampak yang kamu berikan, bermakna, keberadaanmu itu apakah membawa perubahan dan peningkatan atau sebaliknya?"
Mengapa ini penting untuk dibahas? Karena hari ini kita hidup dalam dunia yang penuh glorifikasi berlebihan dan terkadang semu; walaupun tidak semuanya seperti itu.
Orang-orang hanya menghargai jika yang berbicara adalah akun centang biru, yang dilakukan hal-hal besar dan rumit, atau ya yang terlihat keren saja; tapi saat ditelisik lebih dalam, ternyata cuma gimmick tanpa adanya dampak disana
Lebih lanjut soal dampak atau kerennya adalah impact, sebenernya adalah level yang perlu kita definisikan, supaya juga tidak bingung; dampak kita itu mau sampai dimana levelnya, ada macro, micro, sampe meso *klo kepo kita diskusi
Nah, untuk mencapai sebuah dampak, selain level, kita bisa memulai dari cara berfikir (system thinking), dan mungkin ini yang kadang terlewat atau terabaikan; yang penting, yang butuh kelihatan hal-hal besar atau rumit, padahal tadi cukup hal sederhana atau bahkan kecil, tapi mengandung dua hal perubahan dan peningkatan
Ya, soal cara berfikir ini, banyak toolsnya, tapi di pelatihan itu saya diajari dengan menggunakan TOC (Theory of Change) atau juga bisa menggunakan system Iceberg Phenomena *klo kepo juga kita diskusi
Yak, sudah panjang, dan gak lama nulis tema beginian, mungkin kalau nanti ada niat lebih dalam bakal lebih rapih sekaligus ada contoh penerapannya; entah di wordpress atau postingan IG, sekian
Oh ya kalian tau, Syaikh Ahmad Yasin, tokoh dari Palestina yang dibunuh harus dengan Apache padahal beliau hanya seorang kakek tua yang duduk di kursi roda, telah menciptakan impact untuk hari ini; sederhana saja, beliau membina generasi saat itu dengan Al Quran, hanya dengan Al Quran, sederhana dan bahkan disepelekan tapi begitulah dampak, yang terpenting ada perubahan dan peningkatan
Al Fatihah untuk beliau, kita doakan selalu saudara kita di Palestina, from river to the sea, Palestine will be free
Gambar diambil dari Google
Tumblr media
76 notes · View notes
85kilometer · 26 days
Text
Membalasmu Setelah Empat Puluh Dua Menit Awal
Selamat pagi Perempuan Kesayangan.
Tulisan ini kujadikan balasan untukmu yang sedang menghibur diri dengan kata-kata pada empat puluh dua menit setelah tengah malam berlalu di bagian barat negeri.
Sayangku, jangan bersedih, bukanlah salahmu yang membuat amarahku kambuh. Hanya aku yang menjatuhkan diri pada genangan tak waras nan gusar. Maka, harusnya aku yang berterimakasih karena telah memadamkan resah bersama susah dalam air mata. Meski begitu, engkau tetap membersamai catatan kisahku. Bersama ini, kuimpikan catatan sepanjang napas yang engkau liputi hingga menetap dengan baka.
Sayangku, maafkanlah aku sebagai lelaki tidak tahu diri yang dibutakan jejak usang. Maafkanlah aku yang membiarkan sanubarimu berdarah-darah bergelimang larutan derita. Maafkanlah aku yang seringkali tak menjulurkan tangan kepadamu di tepi jurang bimbang. Jumlah jariku tidak ada apa-apanya dibanding keramahan terbaik darimu seorang.
Sayangku, engkau sangat layak mendapatkan cinta sebagaimana belangkas dalam filosofi Jawa. Engkau menerimaku dengan tangan terbuka dan kehangatan sempurna, tidak seharusnya aku menampar dan mendorongmu hingga terjungkal terisak-isak. Sampai kapanpun, ketika setanku menyakitimu, tidak pernah hilang keegoisannya untuk menjadikanku satu-satunya milikmu.
Sayangku, aku tidak sedang bermandikan amukan yang sudah engkau gantikan dengan kasih sayang. Aku tidak ingin membiarkan ego dan julang jumawa mengubah ketenteraman cinta kasih kita yang indah menjadi kerusuhan geram benci yang rusak.
Pagi ini, ketika kata demi kata kupilah. Ketika frasa demi frasa kutata. Ketika kalimat demi kalimat kuhubungkan. Ketika sesal bersama kesedihan membangunkanku lagi dari khayalan tak semestinya. Memang aku tetap mencintaimu sebagai pasangan tunggal sepanjang masa.
9 notes · View notes
poemstories · 4 months
Text
Tumblr media
Setahun Berkembang
31/12/23-18.01
Telah berkembang diri hampir setahun sejak memulai semuanya. Tentunya banyak cerita yang sempat terlewatkan untuk di resapi dalam diksi yang harusnya terbaca di tempat dimana jutaan orang membaca kata-kata indah setiap hari. Namun aku bersyukur, di usia ku saat ini, tahun 2023 tidak selalu membuatku menangis pilu. Tapi juga banyak keajaiban yang tentunya di tahun 2024 aku akan memperjuangkannya lebih keras lagi....
Tumblr media
13 notes · View notes