Tumgik
aibaihaqy · 1 day
Text
Selamat Jalan, Joko Pinurbo (1962-2024)
Tiap seorang penyair pergi, yang sebetulnya kehilangan bukanlah kita para pembaca—melainkan bahasa.
Melalui dan bersama penyair, setiap bahasa menemukan teman hidup yang paling tangguh nan keras kepala. Tidak ada bahasa yang buruk, apalagi miskin bagi seorang penyair.
Dia yang hidup di alam kata akan kembali ke alam baka. Selamat jalan, Joko Pinurbo.
"Hidup adalah perjalanan kehilangan. Hidup adalah kumpulan perpisahan." Ungkapmu.
Tumblr media
10 notes · View notes
aibaihaqy · 18 days
Text
Islam dan Minimalisme di Hari Raya
Sayyid Ahmad Zaini Dahlan di setiap hari raya kerap memakai pakaian sehari-harinya, bukan pakaian baru.
‎Ketika ditanyakan kenapa beliau tidak mengenakan pakaian baru, beliau menjawab:
‎أخاف أن ينكسر قلب الفقراء إذا لبست جديدا
‎”Aku khawatir mematahkan hati orang-orang fakir miskin”
Bahkan sebagian ulama mempunyai kebiasaan mencuci pakaian barunya saat hari raya. Bukan, bukan karena kotor, tapi tujuannya untuk menyamarkan bahwa yang mereka gunakan adalah pakaian baru agar menjaga perasaan orang-orang miskin.
(القول المفيد في أحكام صيام العبيد ص ٢٣)
58 notes · View notes
aibaihaqy · 23 days
Text
Kita ada pada masa di mana ketergesaan menjadi suatu epidemi tersendiri.
Ingin cepat kaya dengan cara tak masuk akal. Ingin dicintai tanpa mengenal apa makna cinta. Ingin menang tanpa mengerti untuk apa kemenangan. Ingin rampung, tanpa mengerti apa yang dikerjakan.
Jeda menjadi semacam dosa, pokoknya semua harus tergesa-gesa. Tanpa pemaknaan, tanpa penghayatan.
37 notes · View notes
aibaihaqy · 24 days
Text
Memaknai Kehilangan
Disadarai atau tidak, ketika kita kehilangan sesuatu, Allah akan memberikan kita sesuatu yang lebih besar.
Allah tidak pernah mengambil sesuatu kecuali diganti dengan yang lebih baik.
Ilustrasinya adalah, ketika kita sedang dalam kandungan, sumber makanan kita hanya satu: tali pusar. Terus tali pusar itu Allah berhentikan, Allah ambil. Tapi justru setelahnya sumber makanan kita jadi bertambah: air susu ibu.
Setelah air susu ibu Allah ambil dan hentikan, Allah ganti lagi dengan empat macam sumber: hewan yang melata di bumi; yang keluar darinya (susu, telur, madu); air yang menghujani bumi; tanaman yang tumbuh di bumi.
Dari satu, diambil, diganti menjadi dua. Dari dua, diambil, diganti menjadi empat. Bahkan nanti di akhir kehidupan ketika kita wafat, ruh kita yang Allah ambil kembali diganti dengan delapan pintu surga. Begitulah ilustrasi yang diberikan oleh Ibnul Qayyim.
Jadi, tidak pernah Allah ambil sesuatu, kecuali Allah ganti yang berlipat. Mungkin boleh jadi gantinya tidak akan langsung Allah berikan saat itu juga, tapi Allah keluarkan dan tunjukkan di waktu yang tepat ketika memang kita benar-benar membutuhkannya. Maka, selalu berprasangka baiklah kepada Allah.
28 notes · View notes
aibaihaqy · 25 days
Text
Pohon Besar di Tengah Tanah Lapang itu Bernama “Ibu”
Ibu adalah orang yang pembagian waktunya 10% untuk makan, 90% lainnya memastikan anak-anaknya sudah makan pada saat sahur dan berbuka.
Di dalam 90%, kadang terbagi lagi oleh cerita-cerita "Bapak dulu suka banget makan ini", "Kalau malem ke segini biasanya Bapak jadi imam di Masjid Nurul Islam", "Tahun lalu rame sama murid-muridnya Bapak yang ke sini, alhamdulillah masih pada nyempetin", atau cerita-cerita lainnya yang terkadang buat suasana sahur dan berbuka jadi haru.
Wajar, puasa dan lebaran pertama kali tanpa Bapak begitu meninggalkan banyak kesan. Ibu yang yang biasa tertarik oleh cerita lucu di dua waktu tersebut kini harus banyak bersahabat dengan sepi. Apa lagi terkadang harus ditinggal dengan anaknya yang paling kecil di rumah.
Terima kasih Ibu telah menjadi layaknya pohon besar di tengah tanah lapang—tak pernah bersuara, tapi selalu tangguh dengan caranya. Ada banyak yang mungkin tidak Ai ketahui, yaitu akarnya yang lebih membumi dibanding tingginya yang menjulang ke angkasa.
Bogor, 24 Mei 2020
31 notes · View notes
aibaihaqy · 1 month
Text
Ternyata yang lebih menakutkan dari "gagal" adalah "tidak pernah gagal". Karena kita tidak akan pernah merasakan yang namanya "bangkit"
23 notes · View notes
aibaihaqy · 2 months
Text
Di Gaza, iman lebih kokoh dari tembok yang roboh.
Waktu tak hendak dikutuk sebagai penyebab teruk.
Hidup disambut sebagaimana kematian dijemput.
Kontradiksi mungkin bergemul: pasrah dan harap yang tak pernah tumpul. Namun tak pernah ada yang absen di sana – kelaparan, kesulitan, kematian. tidak ada kemerdekaan.
16 notes · View notes
aibaihaqy · 2 months
Text
Sabarin Aja, Senyumin Aja
Kita sepertinya lupa keteguhan Nabi Nuh dalam 950 tahun berdakwah bersama sekitar 80 pengikutnya.
Kita juga lupa keteduhan hati Nabi Ismail saat nyawanya siap dipertaruhkan sebagai perintah dari mimpi ayahnya.
Kita harusnya mengingat ketenangan Nabi Ibrahim saat api yang panas siap membakar hangus setiap kulit manusia.
Kita harusnya mengingat betapa sabar dan bijaknya Luqman dalam menasehati anaknya. Sehingga masyhur di telinga kita tentang nasihat-nasihat Luqman kepada anaknya yang penuh hikmah.
Kita harusnya sadar ketika sekelas Nabi Zakaria pun berdoa pada Rabb-Nya “Ya Tuhanku, janganlah engkau biarkan Aku seorang diri…” (Al-Anbiya : 89).
Kita harus ingat ketika Nabi Musa yang saat terdesak itu menguatkan pengikutnya, “Musa berkata kepada kaumnya, mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah.” (Al-A’raaf : 128).
Maka ya Rabb, damaikanlah setiap hati yang resah, kokohkanlah kaki yang rapuh, dan kuatkanlah pundak yang lemah.
20 notes · View notes
aibaihaqy · 3 months
Text
Di atas keberanian dalam berbicara, ada kebijaksanan dalam diam
3 notes · View notes
aibaihaqy · 3 months
Text
Ibnu Arabi, seorang bijak dari Murcia pada abad ke-12, pernah berkata: justru melalui situasi hayrah (krisis eksistensial) itu kita terdorong melakukan pencarian jiwa.
Di dalamnya kita merogoh dalam-dalam ruang hening batin kita untuk mendapati hikmah berupa kesadaran penuh akan makna kehidupan.
Mungkin ini juga yang dimaksud oleh filsuf ternama, Søren Kierkegaard: "Siapa saja yang belajar cemas dengan cara yang benar, dia telah mencapai (kebenaran-kebenaran) yang puncak".
21 notes · View notes
aibaihaqy · 3 months
Text
Doa-doa untuk Menguatkan Hati
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ “Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘ala diinik” “Wahai Zat yang membolak-balikkan hati teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu” (HR Tirmidzi)
اَللَّهُمَّ نَوِّرْ قَلْبِيْ بِنُوْرِ هِدَايَتِكَ كَمَا نَوَّرْتَ ﭐلأَرْضِ بِنُوْرِ شَمْسِكَ أَبَدًا بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ “Allahumma nawwir qolbi binuuri hidayatik, kamaa nawartal ardho binuuri syamsika, Abadan abadan, birohmatika Yaa Arhamarraahimiin” “Ya Allah cahayai hati kami dengan cahaya hidayah-Mu seperti engkau cahyai bumi dengan cahaya mentari-Mu selamanya dengan rahmat-Mu, wahai yang Maha Merahmati“
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ ”Rabbana la tuzigh qulubana ba'da idz hadaitana wahablana minladunka rahmatan innaka antal wahhab” "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi” (QS Ali Imran: 8)
Selama Allah condongkan hati kita kepada kebenaran, insyaAllah kemampuan lainnya untuk bisa menjelaskan dan memahamkan akan mengikuti 
137 notes · View notes
aibaihaqy · 3 months
Text
Sebuah Takdir Untuk Daun, Ikan, dan Air Kolam (2/3)
Ikan tidak pernah terganggu pada apa-apa yang jatuh dan tenggelam di kolam. Ia memahami bahwa Ia bukan satu-satunya yang berhak mengeluh tentang apa yang terjadi. Bahkan Ia merasa bahagia dengan adanya rimbunan daun cemara yang tumbuh di pinggir kolam itu yang kehadirannya adalah anugerah karena melindunginya dari matahari yang sulit ditebak wataknya.
Ia senang bisa mengelilingi kolam itu yang dihiasi oleh pohon cemara. Ia tahu bahwa akan ada daun yang jatuh setiap harinya, Ia tahu daun itu akan bersenyawa dengan dunia yang membuatnya bisa bebas bergerak ke sana ke sini, Ia tahu daun itu tidak akan bisa bergerak kecuali dengan riak air yang digoyang-goyangnya.
Tidak pernah dikatakannya pada daun jangan ikut bergerak dan tinggal saja bersama kerikil hingga membusuk dan bersenyawa dengan air. Ikan tidak meyakini kalau kolam itu sengaja dibuatkan untuknya, oleh sebab itu apa pun bisa bergoyang, bergerak, dan menari-nari mengikuti riak air walau daun tahu semakin banyak Ia bergerak, akan semakin cepat Ia membusuk.
Ikan bergerak ke sana ke sini, tidak peduli menuju apa, atau meluncur ke arah mana. Kadangkala ia merasa melaju dan melalui pintu demi pintu, merasa lega telah meninggalkan suatu tempat dan tidak hanya tetap berada di situ. Padahal, air tidak memiliki pintu.
1 note · View note
aibaihaqy · 3 months
Text
Sebuah Takdir Untuk Daun, Ikan, dan Air Kolam (1/3)
Pohon cemara itu akhirnya menggugurkan satu daunnya, melayang, dan terbaring di atas kolam. Daun itu masih juga tengadah ke arah pohon cemara yang menjadikannya hidup. Tak akan dilupakannya hari itu ketika malam beserta angin kencangnya mendorongnya perlahan walau Ia sempat bertahan untuk tidak terhentak. Ia tidak sempat menyaksikan cahaya matahari pagi yang muncul di sela-sela rimbunan pohon itu.
Saat Ia terbaring di atas kolam, ada sesuatu yang hilang. Ada sejuk angin pagi yang tidak dirasakannya lagi, ada hangat mentari yang tidak lagi dijadikannya sumber energi, juga tidak ada cahaya senja yang terkadang menyentuhkan damainya pada ranting yang berbisik jika angin lewat tanpa mengatakan apa-apa.
Ia pasrah pada air yang tidak pernah berhenti beriak karena ikan-ikan di kolam itu. Ia terombang-ambing menlanjutkan ketenggelamannya hingga berada persis di atas hamparan batu kerikil yang menjadi alas kolam itu. Tak pernah terbayangkan baginya untuk bertanya kepada batu kerikil, mengapa kamu bisa memejamkan mata dan terus bertahan di setiap keadaan?
Ia berharap bisa mengenal satu demi satu kerikil itu sebelum membusuk, menghilang, dan menjadi satu bersama air. Ia ingin sekali bisa merindukan ranting pohon cemara itu. Merindukan dirinya sebagai kuncup.
1 note · View note
aibaihaqy · 4 months
Text
Di awal kita satu buku, pada perjalanannya kau buatku tersipu, namun pada akhirnya kau khianati aku.
#DebatCapres
0 notes
aibaihaqy · 4 months
Text
Rumus Personal Branding
Personal Branding = Reputasi
Reputasi dibangun dari:
Expertise & Interest
Portofolio
Network
Untuk nunjukin ketiga hal ini, maka bagikan 3 hal ini:
Bagikan apa yang kita tau, pelajari, dan hal yang kita sukai
Bagikan apa yang pernah kita buat/kerjakan
Bagikan siapa yang kita kenal dan siapa yang kenal kita
InsyaAllah dari sini kita bisa membuka banyak peluang yang kita inginkan
5 notes · View notes
aibaihaqy · 6 months
Text
(Hari) Bapak dan Kucing
Dulu waktu Bapak meninggal, orang-orang banyak yang nanya ke Ibu: “Bu, Pak Ustadz sempet ninggalin pesen atau wasiat gitu ga?”
Emang ga ada, jelas Ibu bilang ke orang-orang “Engga ada”.
Tapi kalau dipikir-pikir lagi, ada deh. Bapak ninggalin pesan terakhirnya bukan ke manusia, tapi ke kucing-kucing di rumah😂
Bapak meninggal sekitar subuh. Nah, malemnya sebelum tidur Bapak sempet ngumpulin kucing-kucingnya. Kebetulan semuanya lagi pada di rumah dan lagi mau ikut duduk diem semua.
“Ini Bapak Kimi, ini Bunda Shelly, ini Abang Gogoi, ini Gebos. Pada akur ya kucing-kucing, jangan pada berantem” 😂😂😂
Ternyata banyak hal kecil/sederhana yang udah sedikit-sedikit saya lupa dari Bapak. Mungkin memang perlu sedikit-sedikit ditulis juga, biar pelajaran dan kenangannya bisa tetap utuh.
Selamat mengingat berbagai macam spektrum bersama Ayah, Bapak, Abi, Papa, atau apa pun namanya!
4 notes · View notes
aibaihaqy · 7 months
Text
Melihat Baskara Bekerja
Matahari ternyata memiliki lain nama
Bukan mentari, fajar, atau surya
Nama yang jarang terdengar oleh telinga
Dia adalah baskara
Di mana pun Aku mencari
Namanya tidak pernah kutemui
Dalam setiap bait puisi dan kumpulan elegi
Ternyata dia dekat–dia yang menyinari hari dan diri ini
Baskara tak pernah iri
Kepada surya, fajar, atau mentari
Karena walau terasing dan menyendiri
Dia tahu bagaimana caranya menyinari
Menyinari mereka dengan hangat
Walau terkadang tak diingat
Maka benarlah pesan itu walau satu kalimat
Syukuri dan dekap sesuatu yang dekat
4 notes · View notes