Tumgik
#Sirah
unluckyraven · 11 months
Text
Tumblr media Tumblr media
Sirah Daaè : // Solitaire
(She/her): noble-born merc captain and pilot of BITTERSWEET [Reaper’s Dart variant of SSC Death’s Head]
-I don’t usually post my art, but my Lancer character has an absolute stranglehold on my brain. All she wants is to help people and to take care of her team as the always overdressed mom* friend armed with empathy and an incredibly large sniper rifle. I just love her so much.
80 notes · View notes
aksarahumaira · 2 months
Text
Bukti Perlindungan Allah pada Rasul-Nya
Tumblr media
Suatu hari, sekelompok orang Yahudi mengangkat sebongkah batu besar ke atas dinding. Saat itu Rasulullah sedang berteduh di bawahnya. Mereka akan menjatuhkan batu itu tepat di kepala Rasulullah, tapi niat jahat itu gagal karena Allah lebih dulu memberitahu beliau melalui wahyu. Rasulullah segera beralih dari tempatnya dan batu itu pun jatuh menimpa tanah. Allah menyelamatkan Nabi dari perbuatan makar orang Yahudi, karena beliau selalu berada dalam lindungan Allah.
Rasulullah menghadapi gelombang penderitaan yang datang bertubi-tubi dengan sabar dan tabah, agar beliau menjadi panutan umat. Kepala beliau pernah dicederai, giginya terluka dan dijatuhkan dari atas punggung kuda hingga tubuhnya cedera. Nama baik dan martabatnya dicemarkan, para sahabat dekatnya dihina dan hak hidup mereka dirampas. Cobaan yang datang silih berganti itu tidak lain merupakan langkah awal menuju tercapainya derajat tertinggi dan kedudukan mulia di sisi Allah.
Rasulullah mendapat penjagaan Allah; tidak akan pernah ada sesuatupun yang mampu memperdayai dirinya. Allah berfirman,
"Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia" (QS. Al-Maidah: 67)
----
Catatan Sirah Insight
Story of The Message - 'Aidh bin 'Abdullah Al-Qarni
Tangsel, 11 April 2024, 21.48
12 notes · View notes
hi-reflection · 1 month
Text
So subtle is His kindness towards us, that we are unable to perceive it.
–Syeikh Ali Hammuda
Pagi kemarin, saya di pertemukan lagi dalam agenda sharing kecil bersama Mbak Nenny dan Shofie. Kami lanjut membahas salah satu Asmaul Husna, berangkat dari buku Li Annakallah karangan Ali bin Jabir Al-Faifi.
Teringat, waktu kecil, ada sebuah buku anak di rumah saya, yang masih terbekas jelas memori ini atas sampul warna hijaunya: Buku tentang 99 Nama-Nama Allah.
Tapi di weekly sharing yang Alhamdulillah sudah tiga pertemuan ini, ada yang berbeda rasanya.
Ntah mengapa, setelah 23 tahun digempur dengan jatuh-bangun kehidupan, diperkenalkan kembali dengan 99 Nama-Nya, membuat saya lebih bisa merasa rendah hati (baca: menyadari bahwa se-begitu butuhnya manusia dengan Rabb-Nya).
Ya, rendah hati.
Karena untuk bisa kembali mencoba mengenal Nama-Nama Ini saja, yang rasanya seharusnya sudah sedari dulu harusnya saya hapal, butuh kerendahan hati. Butuh mengosongkan bejana hati kembali, bahwa masih banyak lo Han, yang belum kamu tau tentang Allah :".
Ya Allah, kemana saja saya selama ini?
Dan di pertemuan itu, kami sampai di Nama Allah:
Al-Lathiif, Yang Maha Lembut.
Dari kata Al Luthf, cara atau perilaku yang tersembunyi dan detail. Dengan secara tersembunyi, tertutup, dari arah yang tidak kita ketahui, dari arah yang tidak diduga.
Ketika ada sesuatu yang terjadi pada kita, Allah Yang Maha Lembut, tak langsung memberi tahu kita tentang takdir kita.
Kita mikir kalau mau hasilnya A, harus B dulu. Padahal bisa aja pake C dulu, baru ke D, baru ke A.
Seperti ketika Nabi Yusuf 'alaihissalam mengalami berbagai kejadian yang menggoyahkan jiwa dan iman.
Dari terjebak di sumur, hingga bisa menjadi orang yang disegani di Mesir. Rasanya gak mungkin. Gak ketebak. Bahkan ketika ditakdirkan harus masuk penjara atas ketidakbersalahannya pun, Nabi Yusuf gak langsung dikeluarkan.
But Allah is So Subtle, that all of those trials finally made it to His beautiful decree: berjumpanya Nabi Yusuf dengan takwil mimpinya.
Bersujudnya matahari, bulan, 11 bintang kepadanya. He finally reunited with his family.
Seperti ketika Nabi Musa 'alaihissalam yang dibuang ke sungai, dirawat Fir'aun,
Allah menyelamatkan Nabi Musa gak dengan cara langsung. Betapa sedihnya sang Ibu ketika harus menghanyutkan Nabi Musa ke sungai. Bagaimana mungkin bisa kembali?
Tapi Maha Lembutnya Allah, membuat Nabi Musa gak mau minum ASI dari wanita lain, hingga akhirnya kembali ke pangkuan sang Ibu.
Seperti ketika Allah mengeluarkan Rasulullah shalallahu 'alaihi wa salam dan para sahabat dari siksaan pemboikotan Syi'ib Bani Hasyim.
Tiga tahun diboikot terisolir. Tidak boleh ada yang berbicara, berteman, berdagang, dengan Bani Hasyim, kecuali jika secara sukarela mereka menyerahkan Sang Nabi untuk dibunuh.
Bagaimana bisa pemboikotan ini dihentikan?
Hingga lima pemuda akhirnya menemukan satu sama lain untuk bersepakat menggagalkan piagam pemboikotan. Dan ternyata ketika dibuka piagam itu, rayap memang sudah menggerogoti piagam kejahatan itu, kecuali pada tulisan-tulisan Nama Allah.
Bahkan seperti ketika kami sedang sharing pagi itu,
Gak sengaja ngepas Mbak Nenny memutuskan akhirnya bahas Al Lathif, padahal awalnya gak mau bahas itu.
Dan kebetulan ngepas daku baru baca kisah pemboikotan yang dihadapi para sahabat Nabi.
Dan ngepas malam sebelumnya baru aja overthinking tentang takdir-Nya.
Atau hingga tulisan ini hadir di hadapan sang pembaca.
Semua tiba-tiba, tanpa kita sadari, membawa kita pada takdir menemukan dan merasakan makna Nama Al Lathiif ini 🥀.
Kadang kita mikir, apa yang terjadi ke kita itu hal yang biasa. Padahal Allah menjadikan sesuatu dengan sebab-sebabnya. Hanya saja kita tidak sadar.
Karena saking lembutnya Allah. 🥺
Begitu pula tentang Mimpi.
Kadang, kita punya impian, cita-cita yang besar tapi merasa pesimis dengan diri sendiri. Maka yang harus kita ingat adalah, kita punya Allah.
Jangan lupa, bahwa Allah Maha Lembut. Kita gak tau sebab kecil mana yang mengantarkan kita pada impian kita tersebut.
Maka sejatinya, setiap kita melihat semua takdir kita, pasti ada kelembutan. Maka Amatilah.
Semoga, kita akan selalu bisa mendapati kelembutan-kelembutan dari Allah Yang Al Lathiif.🥀
– Senin, 6 Mei 2024
(ditulis pukul 7.00 pagi)
8 notes · View notes
secular-jew · 1 month
Text
youtube
I so miss Chris Hitchen's refreshing honesty and straightforward common sense when it came to analyzing Islam.
8 notes · View notes
softlifetojannah · 3 months
Text
Ramadan Reminders
This ramadan is starting to remind me why its so important to listen to lectures about Islam.
Because they soften your heart
I’ve just listened to the story of Hajar (AS). Its a story I’ve heard a million times, from many different people. Of sacrifice, of sabr and tawakkul. Sometimes it clicks and sometimes it doesnt.
But as humans we often forget how despite - no infact because of her trials - she is remembered every single day.
In every hajj by millions who have to copy her actions of desperation to fufill basic tenets of their faith.
In every umrah that is completed.
Every single day.
Subhannallah.
How beloved must you be to Allah(swt).
For every muslim till the end of time to have to follow in your footsteps.
For men and women, old and young, rich or poor to follow your journey and remember your heartache.
8 notes · View notes
rifkisyabani · 4 months
Text
Serial Sirah: Isra' dan Mi'raj
Sketchnote: Isra’ Mi’raj Isra’ Mi’raj adalah salah satu peristiwa yang merupakan salah satu bukti mukjizat Nabi. Terjadi setelah tahun ke-10 kenabian, atau ada pula yang berpendapat terjadi pada bulan Rajab tahun ke-11 atau 1-2 tahun sebelum Nabi hijrah ke Yatsrib (Madinah). Peristiwa ini menjadi satu dari sekian peristiwa yang mengukuhkan dan menguatkan beliau setelah berbagai macam cobaan dan…
Tumblr media
View On WordPress
6 notes · View notes
yunusaziz · 2 years
Text
Perang Tabuk : Menyoal Loyalitas Keimanan dan Hakikat Perjuangan
Tumblr media
Acapkali membaca sirah tentang perang Tabuk, selalu saja mata ini tidak pernah kehabisan cara untuk berderaikan air mata. Suatu peperangan yang mengajarkan pentingnya kejujuran iman dan juga kesabaran dalam menghadapi ujian yang ada.
Perang Tabuk merupakan ujian berat dan loyalitas keimanan, sebab kaum muslimin dihadapkan dalam perperangan di kondisi cuaca yang sangat panas menyengat dan ekstrim. Perang ini sampai-sampai dijuluki “Perang Jaisyul Usrah” yang artinya pasukan yang dalam keadaan sulit.
Jarak tempuh yang harus dilalui kaum muslimin berjarak hingga 780 KM, dalam keadaan cuaca ekstrim, stabilitas internal sebab kaum munafiq, sudah begitu bekal dan transportasi yang dibawapun juga seadanya. Sampai-sampai seekor unta harus ditunggangi oleh sepuluh orang sahabat secara bergantian dan mereka harus bertahan dalam perjalan dengan kondisi seperti itu hingga 20 hari lamanya.
Disaat bersamaan, Madinah kala itu sedang mengalami musim panen kurma yang luar biasa. Hasil panen berlimpah dari biasanya. Terang saja tidak sedikit dari mereka yang mencoba mencari-cari alasan agar tidak mengikuti perang. Mencari-cari udzur agar terhindar dari sebuah kewajiban.
Ada dua kisah menarik yang bisa kita ambil hikmah dari peperangan ini, lebih tepatnya saat sebelum berangkat ke medan jihad. Rasulullah Saw kumpulkan para sahabat untuk menyampaikan kabar ini, lalu beliau menawarkan para sahabat untuk berinfaq di jalan-Nya.
Kisah Pertama
Seketika mendengar tawaran itu, para sahabat mulai berlomba untuk menyambut ajakan itu. Ada satu peristiwa yang cukup masyhur, kala itu Umar dan Abu Bakr saling berlomba 'besar-besaran' jumlah infaq, yang berakhir menyisakan 'kekalahan' dari Umar sebab Abu Bakr r.a. habis menginfaq-kan seluruh harta yang dipunya, dan meninggalkan anak dan istrinya cukup Allah dan Rasul-Nya.
Kisah Kedua
Datang dari seorang sahabat fakir, Ulbah bin Zaid bin Haritsah. Singkat cerita menyikapi seruan rasul itu, dia langsung mencari harta yang dipunya, tapi tiada sepeserpun dirham yang ia temukan. Ia merasa sedih bukan main dan malu akan hal itu. Di tengah rasa putus asa itu, di malam harinya, dalam keadaan sepi, ketika semua orang terlelap, ia tahajud sebanyak yang ia bisa dan menangis dahsyat seraya bermunjat kepada Rabb-Nya :
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah memerintahkan jihad dan Engkau memberikan dorongan untuk itu, tetapi Engkau tidak memberikan bekal dan memberikan kekuatan padaku. Tidak juga Engkau berikan kendaraan pada RasulMu yang dapat aku tunggangi. . . .Ya Allah, Aku sedekahkan kepada semua muslimin, segala hal  yang mereka ambil dari diriku tanpa hak, baik harta, jasad, juga kehormatanku. .!!"
Doa itu terus diulang-ulang. Hingga pada keesokan harinya ia disuguhkan kabar gembira dari Rasulullah, bahwa sedekah berupa doa yang ia panjatkan diterima Allah.
Dari secui kisah diatas, memiliki hikmah yang begitu luar biasa dan sungguh amat sangat disayangkan jika itu menjadi sirah semata. Bagaimana gambaran harta dan jiwa yang para sahabat infaq-kan jelas membuktikan betapa kesungguhan hati mereka untuk berada pada keyakinan ini, mereka yakin bahwa janji Allah adalah sebuah kepastian.
Setiap insan akan dihadapkan dengan 'Perang Tabuk'nya masing-masing, yang lagi-lagi akan menguji bagaimana kadar keimanan seseorang dalam keteguhan dan loyalitas menaati seruan Allah dan juga Rasulnya, serta kesabaran akan proses melaluinya.
Semoga kita bisa menjadi seperti Abu Bakr dan Umar yang selalu ingin menjadi terdepan dalam menjemput peluang amal dan seperti Ulbah yang tetap berupaya ditengah keterbatasan. Semata-mata menunjukan ketaatan, loyalitas dan semangat dalam menjemput seruan Allah.
Wallahua'lam bish showab.
160 notes · View notes
khouladilah · 8 months
Text
Muslimah Underrated : Barakah Binti Tsa'labah
Aku seperti baru berkenalan dengan muslimah yang satu ini, namanya sudah familiar terdengar. Tapi baru benar-benar mengenal saat aku dapat permintaan untuk mengisi salah satu konten Departemen Perempuan di Shahabiyah Talks mereka. Akhirnya, aku banyak mencari tahu tentang kehidupan beliau.
Nama panggungnya Ummu Aiman, tapi nama asli beliau adalah Barakah binti Tsa'labah. Kenapa di bilang underrated? karna bagiku, nama ini gak se-famous shahabiyah idola para muslimah lainnya. Padahal kisah keimanannya gak kalah menarik dengan shahabiyah sholihah yang sering kita dengar kisahnya. Bahkan beliau termasuk manusia ahli surga yang Rasulullah pernah sampaikan.
Ummu Aiman bukan berasal dari kalangan terpandang, atau keluarga yang punya harta melimpah. tapi beruntungnya beliau, adalah salah satu orang pertama yang melihat, memegang dan menggendong Nabi Muhammad kecil, bahkan sejak lahir. Ummu Aiman adalah budak yang dibeli ayah Rasulullah SAW. saat di Mekkah. Beruntungnya Ummu Aiman karena dibeli oleh keluarga yang memperlakukannya dengan sangat baik dan sopan. Setelah Abdullah menikah dengan Bunda Aminah, Ummu Aiman juga ikut dengan keluarga mereka. Ummu Aiman pun menjadi budak warisan yg diberikan ayah Rasulullah untuk mengurus Bunda Aminah sepeninggal Abdullah bin Abdul Muthalib wafat.
Dalam suatu perjalanan, Bunda Aminah bersama Nabi Muhammad SAW. kecil dan Ummu Aiman hendak mengunjungi kerabat keluarga Ayah Muhammad. tapi dalam perjalanan di daerah Abwa', Bunda Aminah terkena sakit, dan akhirnya wafat. Sebelum wafatnya Bunda Aminah, Ummu Aiman berjanji untuk mewakafkan dirinya untuk mengurus dan merawat Nabi Muhammad SAW.
Ibu Kedua Rasulullah SAW.
Keterikatan Ummu Aiman dengan Rasulullah semakin dekat, setelah kakek Rasulullah wafat. Seperti yang kita tahu, selepas wafatnya Abdul Muthalib, Rasulullah diasuh oleh pamannya. Dan disaat ini pulalah Ummu Aiman dan Rasulullah lebih dekat.
Rasulullah SAW. tidak pernah kehilangan sosok seorang ibu dan ayah
karena peran-peran itu selalu diisi oleh kakek dan pamannya sebagai seorang ayah, dan Ummu Aiman sebagai seorang ibu. Yapp, Ummu Aiman benar-benar memperlakukan Rasulullah seperti anaknya sendiri. begitu pula Rasulullah menganggap Ummu Aiman seperti ibunya. Dalam salah satu sabdanya Rasulullah pernah berkata
"Ummu Aiman Ummi ba'da Ummi" (Ummu Aiman adalah Ibuku setelah Ibuku"
See? Rasulullah sendiri menganggap bahwa wanita sholihah yang tulus dan setia ini adalah ibu keduanya. Gak ada perlakuan seperti majikan-budak dalam relationship Rasulullah SAW. dengan Ummu Aiman
Ummu Aiman selalu menyiapkan kebutuhan dan keperluan Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana janjinya kepada mendiang Bunda Aminah. Sampai akhirnya Rasulullah SAW. menikah dengan Siti Khadijah RA. akhirnya Rasul membebaskan Ummu Aiman sebagai budak dan memintanya untuk hidup sendiri. Rasul menganjurkan beliau untuk menikah.
Wanita Ahli Surga
Semasa hidupnya, Ummu Aiman dikisahkan menikah dua kali. Suami pertamanya adalah Ubaid bin Zaid. Dan kemudian dari pernikahan dengan Ubaid mereka dikarunai seorang anak bernama Aiman bin Ubaid. Yang kemudian kita kenal beliau dengan nama panggung atau nama kunyahnya Ummu Aiman (Ibu Aiman). Namun tidak lama setelah itu, Ubaid wafat terlebih dahulu.
Ummu Aiman termasuk generasi awal yang masuk islam pada masa kenabian. Beliau adalah syahidah yang juga ikut memperjuangkan islam ketika banyak siksaan dari kaum kafir quraisy. atas dedikasinya melayani sang nabi terakhir dan perjuangannya menegakkan bendera islam, maka Rasulullah menyebutnya sebagai wanita ahli surga.
"Barangsiapa yang senang menikah dengan wanita ahli surga, maka menikahlah dengan Ummu Aiman" Kata Rasulullah
Ummu Aiman akhirnya dipinang oleh anak asuh Rasulullah, Zaid bin Haritsah. Disini bisa dilihat, bahwa luar biasanya sahabat-sahabat jaman Rasul tuh, gak memperdulikan jarak umur Zaid dan Ummu Aiman terpaut cukup jauh, tidak peduli Ummu Aiman sudah tua, dan janda. Karena yang ingin diraih adalah sebagaimana sabda Nabi. Menikahi wanita ahli surga.
Dan dari pernikahan Ummu Aiman dengan Zaid bin Haritsah ini lahirlah seorang panglima perang yang kelak kita ketahui kisahnya menjadi panglima perang termuda. yang kisahnya kita teladani hingga hari ini. panglima muda itu adalah, Usamah bin Zaid
Dibalik Anak yang hebat, terdapat Ibu yang tak kalah hebatnya
Pernahkah kita merenung, para pahlawan islam yang kisahnya selalu kita jadikan teladan hari ini adalah buah manis dari hasil didikan orangtua yang tak kalah hebatnya. Karena pasti, dibalik kesuksesan seorang pahlawan ada kasih seorang ibu yang mendidik dan mendoakan anaknya. Termasuk hasil didikan Ummu Aiman kepada Usamah bin Zaid. Ummu Aiman telah memanen buah-buah unggul. Tidak akan ada Usamah dan Aiman yang berani dengan gagahnya maju di medan perang Khaibar, perang Hunain, jika tidak atas kecerdasan dan kelembutan didikan seorang ibu.
Dalam kisahnya pula, Ummu Aiman salah satu wanita yang pernah ikut dalam peperangan. Ketika Perang Uhud, beliau berperan sebagai pembagi air minum dan mengobati para pasukan yang terluka.
Betapa cerdas, berani, dan tangguhnya sosok seorang Ummu Aiman ini. Semoga kita sebagai muslimah, bisa meneladani kecerdasan didikan beliau, seperti halnya beliau merasakan manisnya buah dari anak-anak sholihnya.
Semoga kita selalu bisa mengingat kemuliaan, kesetiaan, dan ketulusan Ummu Aiman seperti kita mengingat kisah-kisah shahabiyah lainnya yang sudah hapal diluar kepala kita mengenalnyaa.
9 notes · View notes
niakurniatiginting · 5 months
Text
Mengenal SHAHABAT LAINNYA YG DI ISTIMEWAKAN MASUK SURGA SERI KE 20
🏆 MENJADI PENGHUNI SURGA, KARENA TIDAK HASAD
Kemudian lelaki Anshar itu menjawab,
Sebagaimana yang kamu lihat, aku tidak mengerjakan amalan apa-apa, hanya saja aku tidak pernah mempunyai rasa iri kepada sesama muslim atau hasad terhadap kenikmatan yang diberikan Allah kepadanya.’
Abdullah bin Amr bin ash berkata,
Rupanya itulah yang menyebabkan kamu mencapai derajat itu, sebuah amalan yang kami tidak mampu melakukannya’.”
Diriwayatkan dari Anas bin Malik dia berkata, “Ketika kami duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba beliau bersabda, ‘Sebentar lagi akan datang seorang laki-laki penghuni Surga.’ Kemudian seorang laki-laki dari Anshar lewat di hadapan mereka sementara bekas air wudhu masih membasahi jenggotnya, sedangkan tangan kirinya menenteng sandal.
Esok harinya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda lagi, ‘Akan lewat di hadapan kalian seorang laki-laki penghuni Surga.’ Kemudian muncul lelaki kemarin dengan kondisi persis seperti hari sebelumnya.
Besok harinya lagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Akan lewat di hadapan kalian seorang lelaki penghuni Surga!!’ Tidak berapa lama kemudian orang itu masuk sebagaimana kondisi sebelumnya; bekas air wudhu masih memenuhi jenggotnya, sedangkan tangan kirinya menenteng sandal .
Setelah itu Rasulullah bangkit dari tempat duduknya.
Sementara Abdullah bin Amr bin Ash mengikuti lelaki tersebut, lalu ia berkata kepada lelaki tersebut,
‘Aku sedang punya masalah dengan orang tuaku, aku berjanji tidak akan pulang ke rumah selama tiga hari. Jika engkau mengijinkan, maka aku akan menginap di rumahmu untuk memenuhi sumpahku itu.’
Dia menjawab, ‘Silahkan!’
Anas berkata bahwa Abdullah bin Amr bin Ash setelah menginap tiga hari tiga malam di rumah lelaki tersebut tidak pernah mendapatinya sedang qiyamul lail, hanya saja tiap kali terjaga dari tidurnya ia membaca dzikir dan takbir hingga menjelang subuh.
Kemudian mengambil air wudhu.
Abdullah juga mengatakan, ‘Saya tidak mendengar ia berbicara, kecuali yang baik.’
Setelah menginap tiga malam, saat hampir saja Abdullah menganggap remeh amalnya, ia berkata,
☘️ ‘Wahai hamba Allah, sesungguhnya aku tidak sedang bermasalah dengan orang tuaku, hanya saja aku mendengar Rasulullah selama tiga hari berturut-turut di dalam satu majelis beliau bersabda, ‘Akan lewat di hadapan kalian seorang lelaki penghuni Surga.’ Selesai beliau bersabda, ternyata yang muncul tiga kali berturut-turut adalah engkau.
Terang saja saya ingin menginap di rumahmu ini,
untuk mengetahui amalan apa yang engkau lakukan,
sehingga aku dapat mengikuti amalanmu. Sejujurnya aku tidak melihatmu mengerjakan amalan yang berpahala besar.
☘️ Sebenarnya amalan apakah yang engkau kerjakan sehingga Rasulullah berkata demikian?’
🔷 Kemudian lelaki Anshar itu menjawab,
Sebagaimana yang kamu lihat, aku tidak mengerjakan amalan apa-apa, hanya saja aku tidak pernah mempunyai rasa iri kepada sesama muslim atau hasad terhadap kenikmatan yang diberikan Allah kepadanya.’
Abdullah bin Amr berkata,
☘️ ‘Rupanya itulah yang menyebabkan kamu mencapai derajat itu, sebuah amalan yang kami tidak mampu melakukannya’.”
3 notes · View notes
pocketraptordraws · 5 months
Text
Tumblr media
I decided to do up a sort of 'sequel' picture to the one I did up earlier with Isontaro and Itoku considering Robina (right) and Sirah (left) are their wives. Who doesn't love some spicy ladies for 'Palentine's Day'?
Either way, enjoy!
2 notes · View notes
jejakperadaban · 1 year
Text
Wanita Perindu Rasulullah (2)
Lalu, siapa yang akhirnya lebih dulu menyusul Rasulullah dan meninggalkan dunia ini? Siapakah ummahatul mukminin yang Allah berikan predikat paling panjang tangannya alias dermawan?
Adalah Zainab binti Jahsy, yang memiliki banyak keahlian yang menghasilkan uang. Meracik parfum, mengukir, menyamak kulit, dari semua penghasilannya itu beliau sedekahkan.
Saat Umar kembagikan uang dari baitul maal kepada beliau, beliau tak berkenan. "Berikan saja kepada yang membutuhkan." Umar memaksa, hingga akhirnya beliau menutup uang dengan dan membagikan uang itu kepada mereka yang membutuhkan.
Kata Ibunda Zainab, "Yaa Allah jangan berikan pemberian dari Umar ini setelah tahun ini." Masyaa Allah, tahun berikutnya Zainab meninggal dunia.. Betapa indahnya, Allah berikan gelar istri Nabi paling dermawan hingga menyusul Rasulullah lebih dulu.
Salah satu faktornya, begitu banyak pendapatan beliau. Hingga beliau begitu banyak bisa memberi. Sebuah hikmah besar untuk kita, para perempuan. Meski ketika kita menjadi anak, ada ayah kita yang menafkahi, bukan sesuatu yang buruk jika kita memiliki pendapatan sendiri.
Pun, perempuan yang statusnya istri, meski ada suami yang memberikan nafkah, bukan sesuatu yang buruk jika ia memiliki pendapatan sendiri dari skill yang ia miliki. Tentu, dengan niat 'sedekah'.
Semoga, kita para perempuan Allah berikan kesempatan untuk meneladani Ibunda Zainab, memiliki banyak pendapatan. Bukan, bukan untuk menandingi ayah atau suami. Melainkan, agar bisa menjadikan harta titipan Allah untuk menolong fakir miskin. Menjadikan harta titipan Allah untuk berjuang di jalan Allah.
Sehingga, Allah catat semua kebaikan itu dalam amal shalih. Dan semoga, menjadi pemberat timbangan amal baik, kelak. Lalu, Allah izinkan kita menapaki istana-istana di surga dengan segala nikmat dan bahagianya. Aamiin.
10 notes · View notes
unluckyraven · 8 days
Text
Tumblr media Tumblr media
Some (slightly old) doodles of my lancer-pilot, Sirah.
6 notes · View notes
whyileftislam · 6 months
Text
Tumblr media
3 notes · View notes
demirares · 2 years
Photo
Tumblr media
24 notes · View notes
happyqalb · 1 year
Text
Intelektual Profetik
Intelektualitas tidak boleh diceraikan dengan profetik. Mengapa? Karena begitulah tuntunannya. Surah al-Alaq adalah jawabannya.
Surah pertama yang diturunkan Allah ialah perintah membaca, iqro.
Iqro' inilah sumber intelektualitas dibangun, tetapi tidak hanya sampai disitu bunyi ayat pertama ini, bunyinya :
Iqro' bismirobbikalladzi kholaq (bacalah dengan nama Tuhan mu yang menciptakan).
Ayat ini tidak hanya perintah agar muslim punya intelektualitas tetapi sepaket dengan ruh keimanan.
Iqro' simbol ilmu pengetahuan. Bismirabbik simbol keimanan.
Jadi kecerdasan yang dibangun oleh manusia adalah kecerdasaan yang bernafaskan wahyu dan memiliki ruh keimanan.
Pikiran manusia yang tidak diikat dengan nalar wahyu akan menjadi rusak dan liar.
Dalam dunia kampus, mahasiswa harus punya keduanya, sebab intelektualitas itu ciri khas mahasiswa, tapi mahasiswa terutama muslim gak boleh berhenti sampai intelektual aja, ada nafas imani dan spirit wahyu yang mengikatnya. Kecerdasan yang dibangun adalah kecerdasaan imani, bahasa singkatnya sholeh spiritual, sholeh intelektual dan sholeh sosial. Begitulah Nabi kita mengajarkan, syumuliatul islam.
Nah, tugas seorang intelektual profetik ialah, menyebarkan nilai-nilai islam dalam setiap gerak perjuangannya dalam keilmuan masing-masing mengikuti jalan Rasulullah, tuntutannya jelas Al-Qur'an.
Selanjutnya, intelektual profetik adalah mengembalikan nilai kemanusian dengan tulus, bahwa nabi menyebarkan Islam tidak dengan paksaan, dalam perang selalu menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, wanita diselamtkan, anak-anak, orangtua dan yang menyerah tak diperangi.
Lihat saat islam datang nilai kemanusiaan tinggi. Rasulullah lahir Tahun 571 atau ke 6 dan abad itu merata seluruh muka bumi kejahiliyahannya saat itu Eropa dalam kegelapan atau yg disebut the dark age. Tapi saat islam hadir nilai kemanusiaan menjulang tinggi.
Definisi lain dari intelektual profetik ini juga, terlibat aktif dalam penyelesaian masalah rakyat, ya jelas tugas kemanusiaan dan risalah Allah itu ta'awanu alal birri wattaqwaa. Makanya setiap ayat sholat (Ibadah) selalu bersanding dengan perintah zakat, menyelesaikan permasalahan ummat. Bagaimana kisahnya Umar bin Abdul Aziz, zaman khalifah Umar yang begitu sejahtara dan bahagia rakyatnya.
Sungguh islam, rahmatal lil alamin. Alllahumma sholli ala Muhammad.
9 notes · View notes
aldisaputtraa · 1 year
Text
Bangsa Arab
Merujuk pada silsilah keturunan dan asal-usulnya, para sejarawan membagi bangsa Arab menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Arab Ba'idah, yaitu kaum-kaum Arab terdahulu yang sejarahnya tidak bisa dilacak secara rinci dan komplit, seperti Ad, Tsamud, Thasm, Judais, Imlaq, Umain, Jurhum, Hadhur, Wabar, Abil, Jasim, Hadramaut dan lain lain.
2. Arab Aribah, yaitu bangsa Arab yang berasal dari keturunan Yasjub bin Ya'rub bin Qahthan. Suku bangsa Arab ini dikenal dengan sebutan Arab Qahthaniyah. Tempat asal-usulnya adalah negeri Yaman, lalu berkembang menjadi beberapa kabilah dan suku yang terkenal adalah dua yaitu, Kabilah Himyar dan Kahlan.
Suku-suku Kahlan yang berhijrah dapat dibagi menjadi empat golongan: 1. Azad, 2. Lakhm dan Judzan, 3. Bani Tha'i, 4. Kindah.
3. Arab Musta'ribah, yaitu kaum-kaum Arab yang berasal dari keturunan Ismail, yang disebut juga Arab Adnaniyah. Nenek moyang mereka yang tertua adalah Ibrahim yang berasal dari megeri Iraq, dari sebuah daerah yang disebut Ar. Kota ini berada di pinggir barat Sungai Eufrat, berdekatan dengan Kufah.
Kita tahu bahwa Ibrahim hijrah dari Iraq ke Haran atau Harran, termasuk pula ke Palestina. Ia lalu menjadikan negeri itu sebagai basis dakwahnya. Di salah satu perjalanan tersebut, Ibrahim bertemu dengan Fir'aun. Istri Ibrahim, Sarah turut menemaninya. Fir'aun kemudian menghadiahkan kepadanya putrinya, Hajar menjadi pembantu Sarah, dan akhirnya Sarah menikahkan Hajar dengan Ibrahim.
Ibrahim kembali ke palestina dan kemudian Allah menganugerahkan Ismail dari Hajar. Hal ini membuat Sarah terbakar api cemburu. Dia memaksa Ibrahim agar menjauhkan Hajar dan putranya yang masih kecil, Ismail. Maka Ibrahim membawa keduanya ke Hijaz dan menempatkan mereka berdua di suatu lembah yang tidak ditumbuhi tanaman, di Baitul Haram, yang saat itu hanya berupa gundukan-gundukan tanah, kemudian meletakkan putranya di dalam tenda di dekat Zamzam. Saat itu Mekkah belum ada seorang manusia pun dan tidak ada mata air. Setelah itu beliau kembali lagi ke Palestina. Beberapa hari setelah itu, bekal dan air sudah habis. Sementara tidak ada mata air yang mengalir. Tiba-tiba mata air Zamzam memancar berkat karunia Allah, sehingga bisa menjadi sumber penghidupan bagi mereka berdua, yang tidak pernah habis hingga sekarang.
Suatu kabilah dari Yaman (Jurhum kedua) datang ke sana. Dan atas izin bunda Ismail, mereka menetap di Mekkah. Dari waktu ke waktu Ibrahim datang ke Mekkah untuk menjenguk keluarganya. Tidak diketahui secara pasti berapa kali kunjungan yang dilakukannya. Hanya saja menurut beberapa referensi sejarah yang dapat dipercaya, kunjungan itu dilakukan sebanyak empat kali.
Pertama, Allah telah menyebutkan di dalam Al-Qur'an bahwa Ibrahim bermimpi bahwa beliau menyembelih anaknya Ismail. Maka ia pun bangkit untuk melaksanakan perintah dalam mimpi itu. Disebutkan bahwa Ismail berumur 13 tahun lebih tua dari Ishaq.
Kedua, bahwa sebelum remaja, Ismail belajar bahasa Arab dari kabilah jurhum. Dan Ismail dinikahkan dengan salah seorang putri keturunan mereka. Saat itu ibu Ismail sudah meninggal dunia.
Ketiga, setelah perkawinan Ismail yang kedua.
Keempat, dengan perjumpaan ini, mereka berdua sepakat untuk membangun Ka'bah, meninggikan sendi-sendinya, dan Ibrahim memperkenankan manusia untuk berhaji sebagaimana yang diperintahkan Allah kepada beliau.
Dari perkawinannya dengan anak perempuan dari Mudhadh, Ismail dikarunia anak oleh Allah sebanyak dua belas, semuanya laki-laki, yaitu: Nabat, Qaidar, Adba'il, Mibsyam, Misyma, Duma, Misya, Hadad, Taima, Yathur, Nafis, dan Qaiduman. Dari mereka inilah kemudian berkembang menjadi dua belas kabilah, yang semuanya menetap di Mekkah untuk sekian lama. Mata pencaharian mereka adalah berdagang dari negeri Yaman hingga ke negeri Syam dan Mesir.
Seiring dengan perjalanan waktu, keadaan mereka tidak lagi terdeteksi, kecuali anak keturunan Nabat dan Qaidar. Peradaban anak keturunan Nabat bersinar di Hijaz Utara, dan mendirikan pemerintahan yang kuat berpusat di Petra, sebuah kota kuno yang terkenal di selatan Yordania hingga datang pasukan Romawi yang menghabisi mereka.
Sementara itu, anak keturunan Qidar bin Ismail tetap tinggal di Mekkah dan membina keluarga di sana hingga mendapatkan keturunan, Adnan dan anaknya Ma'ad. Dari dialah keturunan Arab Adnaniyah masih bisa dipertahankan keberadaannya. Adnan adalah kakek-22 dalam silsilah keturunan Nabi. Dari keturunannya, silsilahnya sampai kepada Quraisy yang terbagi menjadi beberapa kabilah, termasuk Abdu Manaf bin Qushay.
Kemudian Abdu Manaf mempunyai empat anak: Abdu Syams, Naufal, Al-Muthathalib dan Hasyim. Hasyim adalah keluarga yang dipilih Allah bagi Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hasyim.
Sumber: Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri: "Sirah Nabawiyah, Sejarah Hidup Nabi Muhammad", Cipayung, Jakarta Timur: Ummul Qura, 2011.
2 notes · View notes