Tumgik
#terlalu jauh
kata-renjana · 9 months
Text
Memutuskann untuk membuka diri kita seluruhnya ke seseorang adalah tindakan yang sangat berbahaya, kita tidak menyadari awalnya, tapi kapan waktu itu tiba, kita tidak menyangka bahwa orang yang begitu mengenal kita bahkan mungkin lebih dari kita sendiri akan berubah menjadi orang asing.
Membayangkannya saja membuat takut dan sakit, bagaimana bisa orang yang menjadi pendengarmu dan kau dengarkan setiap hari, orang yang tanpa henti menjadi bagian dari hidupmu, kadang dia juga bisa menjadi penentu senang atau sedihmu, tapi tiba-tiba semua itu berubah menjadi seperti sebelum kamu bertemu dengannya; orang asing.
Itu kenapa ada orang-orang yang menyesal karena telah mengenal dan membiarkan seseorang masuk terlalu jauh didalam hidupnya, memberi ruang terlalu dalam didalam hatinya, karena pada akhirnya semuanya akan selesai, kapanpun, dimanapun, dan oleh apapun.
30 notes · View notes
generasbir · 1 year
Text
Jarak bulan ke bumi dilebih-lebihkan bukan jarak Sebenarnya
Bumi Bulat sudah Tak Asing lagi. Di telinga kita Bumi Bulat harus ditinjau ulang lagi.
Menurut informasi : Astronot meninggalkan cermin di bulan pada saat misinya ke bulan. Ketika di bumi para astronom menembakkan Laser ke bulan untuk mendapatkan Jarak Bumi ke Bulan. Padahal yang kita Tahu, Astronout NASA mendarat ke Bulan palsu. "Kok meninggalkan Cermin ke bulan, Aneh-aneh, "Sangat mustahil, apa lagi dengan jarak yang begitu "waw.
Selengkapnya klik disini.
Tumblr media
Kenapa Orang mengunakan kata Revolusi Bulan. "Apakah orang itu Tau Arti Revolusi? 🤔
0 notes
cikguazmi · 4 months
Text
anak saudara part 2
E nam bulan selepas aku dikerjakan oleh anak saudaraku yang berdua itu, aku sekali lagi diajak oleh suamiku pulang ke kampung. Kali ini bagi menghadiri kenduri majlis khatan Zaidin dan sepupunya. Aku bersetuju kerana bercuti ke kampung seronok juga. Suasana kampung yang tidak sesak dan sunyi sungguh nyaman.
“Mak Ngah, besok Zaidin akan bersunat. Boleh nak rasa burit Mak Ngah malam ni?”
Aku terkejut mendengar suara itu dan aku menoleh ke belakang. Terkejut aku melihat Zaidin yang sedang tersengih padaku. Waktu itu aku baru saja satu jam sampai di kampung. Aku sedang melihat-lihat buah rambutan yang sedang ranum di hadapan rumah ibu mertuaku.
“Tak boleh... tak boleh. Banyak orang di sini, Zaidin tak takut ke??” Jawabku dengan suara agak keras.
“Kenapa nak takut Mak Ngah, benda tu kan sedap.” Bersahaja saja Zaidin menjawab kata-kataku.
“Mak Ngah kata tak boleh, tak bolehlah,”jawabku memperlihatkan muka bengis.
“Ini ‘last’ lah Mak Ngah. Mak Ngah boleh rasa burung Zaidin yang tak sunat ni. Esok Zaidin dah nak sunat, Mak Ngah dah tak berpeluang rasa pelir kulup.” Zaidin masih menggodaku.
“Sudah. Mak Ngah tak mau layan Zaidin.”
“Mak Ngah tak takut rahsia Mak Ngah bocor?” Zaidin tersenyum ke arahku.
Aku berjalan ke arah rumah kakak iparku, emak Zaidin. Hatiku gelisah juga mendengar ugutan Zaidin itu. Kalaulah rahsiaku bocor, mati aku di tengah keramaian ini. Puluhan pasang mata akan tertumpu kepadaku. Aku belum sedia memikirkan alasannya. Aku risau.
Oleh kerana ramai orang di rumah kakak iparku maka aku di suruh tidur di rumah ibu mertuaku. Suamiku tidak bersamaku malam itu kerana dia masih seronok berbual dengan kawan-kawannya di rumah kakaknya. Biasalah bila ada keramaian seperti kenduri kendara di kampung maka mereka akan berbual sambil bekerja hingga ke pagi.
Malam itu aku terasa haus, aku berjalan ke dapur untuk minum. Semasa melalui sebuah bilik aku dengar suara nafas yang agak memburu dan desah tertahan. Suara desahan itu semakin jelas ketika aku mendekat, kulihat pintu bilik tidak tertutup rapat dan ada sedikit celah yang memungkinkan aku boleh melihat ke dalam bilik. Aku tergamam, dari pantulan cermin kulihat Zaidin telentang di atas katil telanjang dan tangannya sedang menggenggam kemaluannya, bergerak teratur naik turun, tentu saja aku tahu kalau anak itu sedang melancap.
Aku pernah membaca suatu artikel bahwah remaja seusia Zaidin sedang memasuki masa puber. Mereka mulai tertarik dan menyukai lawan jenisnya. Remaja seusia itu sedang berkembang organ reproduktif. Angan-angan dan fantasi seks membawa mereka untuk melakukan masturbasi. Namun yang membuatku terpukau adalah ukuran kemaluan remaja itu Pelir Zaidin sangat besar dan panjang bahkan terlalu besar untuk ukuran budak seusianya. Aku pernah melihatnya dulu tapi rasanya sekarang lebih panjang. Kepunyaan suamiku pun tak sepanjang itu.
Sekilas terlihat genggaman tangan budak itu sama sekali tak menutupi kepala kemaluannya yang tampak merah dan belum disunat. Zaidin masih mendesah perlahan dan tiba-tiba ia mempercepat gerakan tangannya lalu tubuhnya mengejang dan dari lubang kencing kepala kemaluannya keluar dengan pancutan yang cukup kuat melambung ke udara dan cairan itu mendarat di dadanya, beberapa kali kepala kemaluan itu menyemburkan cairan dan akhirnya dengan lesu tangan pemuda berusia 13 tahun itu mengendur.
Suatu perasaan ‘menggeletek’ menerpaku turun ke bawah ke pangkal pahaku. Aku merasai kemaluanku seperti mengemut dan farajku terasa lembab kerana menyaksikan pemandangan itu. Aku baru menyedari kalau celana dalamku ternyata sangat basah. Aku yang terpukau segera sedar dan cepat-cepat kembali ke bilikku, Aku terlupa untuk minum dan perasaan hausku seperti hilang.
Malam itu aku tertidur cepat, rasanya kepalaku begitu berat dan mengantuk. Begitu mengantuknya hingga aku lupa mengunci pintu kamarku. Mungkin juga kerana keletihan perjalanan jauh dari ibu kota ke kampung mertuaku. Lama setelah terlelap sampai aku dihinggapi sebuah mimpi. Aku merasakan sesuatu terjadi pada diriku, dimulai dengan munculnya rasa geli yang aneh pada kelangkangku. semakin lama yang kurasakan geli itu berangsur menjadi rasa nikmat yang dahsyat yang belum pernah kurasakan selama ini. Kini rasa nikmat itu semakin tak tertahankan menjalar ke sekujur tubuhku. Sampai akhirnya aku terjaga.
Mulanya aku hairan kerana rasa nikmat tadi masih terasa bahkan lebih hebat. Bila aku sepenuhnya tersedar, hampir menjerit bila aku dapati Zaidin sedang berada di antara kedua paha mulusku. Wajahnya terbenam berada tepat di hadapan kangkangku. Zaidin menyingkap ke samping celana dalam yang tipisku. ia begitu asyik menjilat taman rahsia ku. Lidahnya menjilat setiap jengkal daging kemaluanku yang mulai basah bagai seekor ibu kucing sedang memandikan anaknya.
“Apa yang kamu buat, Zaidin …ouhhhh?”
Budak itu tidak menghiraukan pertanyaanku, ia tetap asyik dengan kelakuan tak senonohnya itu. Tak guna aku merapatkan pahaku, tak guna aku menolak kepalanya kerana bibir mulutnya telah menguasai bibir daging kemaluanku sepenuhnya. Yang kurasakan kini hanyalah sensasi gatal nikmat yang menggila.
“Aaahhhh... oohhhh....”
Aku membiarkan Zaidin menguasaiku. Mataku terpejam tak sanggup menahan malu, aku tak berdaya menolak seorang budak yang belum bersunat mencabulku. Tubuhku mengeliat menahan birahi kerena cumbuan Zaidin kini berpindah ke dadaku, secara bergantian Zaidin menghisap hisap kedua puting susuku yang kenyal itu bagaikan bayi yang kehausan.
“Aaahhhh... oohhhh....”
Suara rintihanku tak dapat lagi kutahan. Budak ini benar-benar pintar merangsangku.
Kemaluanku mulai terasa basah dibuatnya. Perlahan kurasakan Zaidin menarik celana dalamku kebawah, hingga akhirny tubuhku yang indah sudah tak tertutup seurat benangpun. Aku mengeluh pasrah ketika Zaidin mendorongku hingga rebah terlentang di atas tilam. Aku berusaha merapatkan kedua kakiku agar kepala Zaidin menjauh dari celah pahaku. Namun semuanya percuma. Zaidin berhasil membenamkan wajahnya pada kangkangku, lidahnya menemui apa yang ia cari dan inginkan dengan penuh cekap dia melahap dan menghisap-hisap vaginaku yang sudah basah itu.
Lidahnya dengan liar menjilat bibir buritku yang sensitif dan kelentitku yang memekar. Rasa geli dan sengatan birahi membuatku semakin tak mampu menahan aksi ghairah Zaidin. Aku terpekik-pekik kecil dibuatnya, budak ini benar-benar sudah sangat berpengalaman. Perlakuannya sungguh membuat diriku serasa terbang, tubuhku menggelinjang-gelinjang geli diiringi erangan nikmat. Sampai akhirnya kurasakan otot vaginaku mengejang dahsyat.
“Aaahhhh... oohhhh....” pekikku tak kuasa menahan rasa geli dan nikmat yang ditimbulkan jilatan-jilatan lidahnya.
Inikah yang disebut orgasme? Begitu dasyat kenikmatan yang kurasakan. Dan aku memperoleh orgasme pertamaku dari seorang budak kecil di bawah umur yang sedang membelaiku. Seorang budak kecil yang akan bersunat esok hari. Ketika itu kurasakan seluruh tubuhku menggeletar, pandanganku kabur, terasa jiwaku melayang tinggi, badanku seperti terendam ke dalam samudera kenikmatan syurgawi yang tak bertepi. Kesedaranku seperti hilang, yang kulihat hanya warna putih yang berpinar di mataku lalu menjadi kabur.
Entah berapa lama aku tak sedar. Lalu perlahan-lahan dapat kurasakan kesedaranku telah hampir sepenuhnya pulih. Kurasakan lidah itu masih saja bekerja menjilat dan menjalar di lurah vaginaku. Tanpa sedar pula aku malah membuka kedua belah kakiku seolah-olah berharap Zaidin menjilat dan menghisap isi vaginaku yang membanjir.
“Sluurrpp… sluurpp.. sshhrrpp..” bunyi yang timbul ketika Zaidin menghisap habis tiap titik cairan cintaku tanpa sisa.
Sesaat setelah itu seperti terlambat kusadari bahwa Zaidin telah mengambil posisi menindihku, pinggulnya tepat di atas pinggulku yang terbuka, dan tubuhnya di antara kedua kakiku yang masih terbentang lebar.
“Sekarang Mak Ngah rasa kulup Zaidin.”
Aku hanya menunggu, aku pasrah. Aku mula merasai daging kelaki-lakiannya telah menyentuh alat kelaminku. Badanku masih lunglai selepas orgasme dan benar-benar tak mampu menghindar lagi. Kedua kakiku yang telanjang begitu lemah ketika ia membukanya lebar-lebar dan melipat lututku, sehingga aku mula merasai kelopak kewanitaanku mula bergeseran dengan kepala pelirnya tanpa penghalang sedikitpun. Lalu kurasakan dengan perlahan Zaidin mulai mendorong pinggulnya ke arahku berusaha memasuki pintu kemaluan dan kurasakan bibir buritku tertekan ke dalam.
Zaidin mendorong pinggulnya lagi ke arahku sehingga hujung pelirnya mulai menyelinap membelah kelopak kewanitaanku. Zaidin yang sudah berpengalaman mendorong tubuhnya ke depan sehingga separuh batang pelir yang akan disunat esok hari itu terbenam dalam rongga buritku.
Zaidin menarik batangnya dan menekan lagi dengan penuh birahi.Tubuhku yang putih mulus kini tak berdaya di bawah himpitan tubun Zaidin yang kecil. Di tarik dan ditekan lagi lebih kuat hingga tundunnya menekap ke tundunku. Terasa kepala kulupnya mula menyentuh pangkal rahimku. Dia merendamkan batangnya seketika tapi mulutnya lincah menjilat dan mengisap puting tetekku. Aku mengerang kesedapan.
Zaidin meneruskan goyangannya. Pinggulnya digerak maju mundur. Batang kulupnya bergerak keluar masuk dalam lubang kemaluanku yang menyepit kuat zakar budak belasan tahun. Pelir Zaidin kurasakan cukup besar menikam vaginaku yang masih sempit. Setiap geseran butuh Zaidin menimbulkan rasa sedap yang membuatku merintih-rintih. Semakin lama batang pelir Zaidin semakin lancar keluar masuk menggesel vaginaku bila cairan cintaku makin banjir. Anak nakal ini ternyata memang pintar membangkitkan nafsuku. Hisapan-hisapan lidahnya pada putingku menyebabkan benda itu makin mengeras saja. Aku makin kuat mengerang kenikmatan.
“Ooooh… , oooouugh… , aahhmm… , ssstthh!” Erangan panjang keluar dari mulutku yang mungil.
Akhirnya aku biarkan diriku terbuai dan tenggelam dalam goyangan birahi Zaidin. Aku memejamkan mata berusaha menikmati perasaan itu. Aku membiarkan tubuhku dicumbui seorang budak berumur 13 tahun. Pelirnya kini mulai meluncur lancar sampai menyentuh rahimku. Aku mengerang setiap kali dia menyondolkan pelirnya. Geserrn demi geseran, sondolan demi sondolan sungguh membuatku terbuai dan semakin menikmati persetubuhan ini. Sambil bergoyang menyetubuhiku bibirnya tidak henti-hentinya menyantap bibir dan puting susuku, tangannya pun rajin menjamahi tiap lekuk tubuhku sehingga membuatku mengeliat kenikmatan.
Rintihan panjang akhirnya keluar lagi dari mulutku ketika mulai mencapai klimaks, sekujur tubuhku mengejang beberapa detik sebelum melemas kembali. Keringat bercucuran membasahi tubuhku yang polos itu sehingga kulitku yang putih bersih kelihatan mengkilat membuat Zaidin semakin bernafsu menggomolku. Aroma tubuhku semakin semerbak bersama keringat yang mengalir keluar. Ghairah Zaidin semakin membara bila dia semakin geram menghidu aroma tubuhku. Kedua ketiakku yang tak berbulu dicium dengan geramnya. Aku mengerang kegelian.
Birahi Zaidin semakin menggila melihat tubuhku yang begitu cantik dan mulus itu tergeletak pasrah tak berdaya di hadapannya dengan kedua paha yang halus mulus terkangkang dan bibir kemaluanku yang mungil itu menyepit dengan ketat batang pelirnya yang cukup besar itu. Sungguh aneh rasanya. Seorang isteri muda yang sepatutnya mendapat nikmat dari suaminya tapi malam ini aku sedang menikmatinya dari seorang remaja yang akan bersunat esok hari.
“Ouughh..oohhh… ooohhhh…” Hanya suara-suara seperti itu saja yang keluar dari mulutku.
“Sedapnya Mak Ngah, sedapnya....” Itu pula suara yang keluar dari mulut anak saudaraku.
Aku merintih halus ketika kurasakan batang pelir Zaidin masih bersarang di vaginaku sementara hujungnya menyentuh rahimku. Rintihanku semakin kuat ketika Zaidin mulai menyantap buah dadaku sehingga menimbulkan perasaan geli yang amat sangat setiap kali lidahnya memyapu-nyapu puting susuku. Kepalaku tertengadah ke atas, pasrah dengan mata setengah terkatup menahan kenikmatan yang melanda tubuhku sehingga dengan leluasanya mulut Zaidin melahap bibirku yang agak basah terbuka itu. Setelah beberapa ketika puas menikmati bibirku yang lembut dia mulai menggerakkan tubuhnya naik turun.
“Ouuhhh… sempitnya burit Mak Ngah. Sedapnya...”
Suara Zaidin sayup-sayup kudengar di telingaku. Aku tak memperdulikannya lagi, waktu ini tubuhku tengah tergoncang-goncang hebat oleh goyangan pinggul Zaidin yang semakin cepat. Aku hairan dengan kemampuan remaja ini. Dia masih mampu bertahan sedangkan aku sudah berkali-kali mengalami orgasme. Sesekali budak ini melakukan gerakan memutar sehingga vaginaku terasa seperti diaduk-aduk. Aku dipaksa terus mempercepat goyanganku karena merasa sudah mau keluar, makin lama gerakannya makin liar dan eranganku pun makin tidak keruan menahan nikmat yang luar biasa itu. Dan ketika orgasme kedua itu sampai, aku menjerit histeria sambil mempererat pelukanku. Pinggulku terangkat sedikit tanpa sedar kerana takut pelir Zaidin terlepas dari cengkaman vaginaku. Ternyata nikmat sekali sensasi ini.
Benar-benar dahsyat yang kuperoleh walaupun bukan dari lelaki dewasa. Walau pun masih kecil tapi Zaidin masih mampu menakluk wanita dewasa sepertiku. Rasaku Zaidin pasti kerap melakukan seks dengan kawan-kawan perempuannya seperti yang dia ceritakan dulu. Gerak lakunya seperti orang yang banyak pengalaman. Kali ini dia membalikkan badanku hingga posisi tubuhku menungging lalu mengarahkan kemaluannya di antara kedua belah pahaku dari belakang. Dengan sekali sentak Zaidin menarik pinggulku ke arahnya, sehingga kepala pelirnya membelah dan tersepit dengan kuat oleh bibir-bibir kemaluanku.
“Oooooouh… ouuuhhgh!” Erangku dengan suara tertahan.
Untuk kesekian kalinya pelir anak saudaraku membolos masuk ke dalam liang vaginaku dan Zaidin terus menekan pantatnya sehingga perutnya yang kurus itu menempel ketat pada pantat mulusku. Selanjutnya dengan ganasnya Zaidin memainkan pinggulnya maju mundur dengan cepat sambil mulutnya mendesis-desis keenakan merasakan batangnya tersepit dan tergesel-gesel di dalam lubang vaginaku yang masih rapat itu. Walaupun berusaha bertahan aku ahirnya kalah juga menghadapi Zaidin yang ganas dan kuat itu. Budak itu benar-benar luar biasa tenaganya.
Sudah hampir satu jam ia menggoyang dan menyetubuhiku tetapi tenaganya tetap prima. Tangannya terus aktif menjalar ke seluruh lekuk-lekuk tubuhku. Kuakui sungguh hebat anak lelaki seumur dia dapat bertahan begitu lama dan membuatku orgasme berkali-kali. , Aku pasrah saja ketika tubuhku kembali di terlentangkan Zaidin diatas tilam dan digomolinya lagi dengan penuh birahi. Rasanya tak ada lagi bagian tubuhku yang terlepas dari jamahannya. Zaidin terus melakukan gerakan maju mundur beberapa kali, yang awalnya perlahan, lalu semakin cepat dan beberapa minit kemudian terasa badannya mula mengejang.
Ougggggh…Mak Ngah!!!” Zaidin terpekik nikmat sambil memuntahkan spermanya di dalam rahimku.
Ada rasa hangat di dalam rahimku ketika dia menyemborkan benih-benihnya itu. Gerakannya semakin melemah lalu rebah di dadaku. Kemaluannya sudah kembali keukuran semula dan terlepas dari celahan bibir buritk. Aku yang keletihan lalu mendorongnya ke sampingku. Ia pun rebah di sana. Aku lihat di sampingku tergolek tubuh hitamnya. Ia terlihat sangat nyenyak, juga di wajahnya terpancar kepuasan. Aku pandangi wajah keanak-anakannya. Mulai dari kepalanya, hingga perutnya yang hitam juga benda panjang yang baru saja mengaduk-aduk kewanitaanku. Batang berkulup itu biasa-biasa saja tapi anehnya ia mampu memberi kepuasan tak terhingga pada diriku.
Aku terlentang terkedip-kedip kerana mataku tidak mengantuk. Tiba-tiba Zaidin terjaga lalu ia membelai bahuku dan menghembuskan nafasnya yang hangat. Aku sedar ia ingin merangsangku kembali. Aku biarkan saja tingkahnya itu. Ia semakin meningkatkan rabaanya di bahu dan payudaraku. Aku merinding saat itu, dan berusaha menghalangi dia mencium tengkukku. Usahaku tidak berhasil, malah dia yang semakin berusaha membalikkan wajahku untuk berbalik ke arah wajahnya. Dalam keadaan itu akupun terpaksa menghadap wajahnya. Lalu ia meraih daguku dan bibirku diserbu dengan ciuman. Tangannya tak tinggal diam, meramas dan membelai buah dadaku. Aku semakin merintih menahan rasa geli dan hangatnya belaian tangan kecilnya.
“Mak Ngah, Zaidin nak lagi. Zaidin mau betul-betul puas sebelum bersunat esok,” Zaidin berbisik di telingku. “Mak Ngah suka tak pelir belum bersunat?” tanyanya.
Aku tidak menjawab tapi mengangguk tanda aku menikmatinya. Lalu tangan kirinya turun ke bawah, ke arah liang kewanitaanku. Membelai-belai kelentitku lalu dengan jari tengahnya ia menjolok bahagian dalam liang kewanitaanku yang kini sudah mulai becek lagi. Aku semakin tak kuasa menahan setiap gerakan jarinya. Aku sudah mulai terbakar birahi lagi. Mukaku kembali memerah dan keringatku kembali timbul kerana dibakr birahi. Zaidin beranjak bangun sambil menyingkirkan selimut yang menutupi diriku. Kini tubuhku dan Zaidin sudah sama-sama bogel. Ia berusaha membuka kedua pahaku kembali dan memposisikan tubuhnya tepat di antara pahaku. Aku tahu ia kembali ingin menghabiskan malam itu denganku dengan melakukan hubungan badan lagi. Dan dia juga tahu aku sudah siap untuk disetubuhi lagi.
Aku sedar diriku tak perlu membantah lagi. Alang-alang menyeluk pekasan biar sampai ke pangkal lengan. Malah kini aku membantunya dengan membuka kedua pahaku lebih lebar untuk di masukinya. Kini kami sudah berhadap-hadapan, siap untuk melakukan keintiman. Berhati-hati Zaidin mulai mengarahkan kemaluannya ke dalam vaginaku. Terlihat bahagian kepalanya sudah terjengul keluar dari kulupnya. Aku kini merasakan sensasinya amat dalam. Mula-mula hanya kepala kemaluannya yang menyentuh bibir kemaluanku, lalu beransur-ansur tenggelam bila Zaidin makin merapatkan badannya ke badanku. Aku kini merasakan sentuhan kemaluan Zaidin yang keras masuk ke dalam liang vagina hingga menyentuh rahimku.
Zaidin bergerak maju mundur mendayung dengan teratur. Kini ia tak tergesa-gesa seperti tadi. Kali ini dia melakukan dengan penuh perasaan dan kelembutan. Matanya bercahaya memandang mataku. Malah aku merasa malu diperhatikan begitu oleh anak saudara sendiri. Budak kecil yang sedang mencari nikmat dari tubuh wanita dewasa isteri bapa saudaranya. Lalu gerakannya kembali beransur cepat dan cepat. Aku merasakan ada sesuatu yang akan meledak di dalam kewanitaanku. Aku berusaha menahan rasa itu hingga tanpa mampu aku halangi, kini malah tubuhku serasa mengejang dan otot-otot diseluruh persendianku mengeras.
“Aahhh... ooohhhh....” pekikku nikmat.
Aku mendapatkan orgasmeku, namun Zaidin masih saja tetap masih dalam gerakan mengepam semakin cepat. Tangannya tak tinggal diam sambil meramas kedua payudaraku. Aku semakin tak mampu mengendalikan diri lagi. Aku raih bahunya, dan aku lingkari kedua kakiku di pinggangnya. Hingga beberapa minit kemudian tubuh Zaidin mula mengejang dan gerakan pinggulnya seakan mendorong kemaluannya ke dalam rahimku. Ia seakan ingin memasukan kemaluannya lebih dalam lagi. Tanpa mampu aku cegah lagi, ia pun menyemburkannya benihnya dalam rahimku. Ia lalu memelukku amat erat, seakan tak mau terpisah dari tubuhku. Keadaan kami masih dalam posisi melekat dengan tubuhku di bawah tindihan tubuh kurusnya tanpa melepas ikatan kelamin kami. Dengan tubuh masih basah oleh keringat dan lendir sisa sisa persetubuhan, aku pun akhirnya tertidur bersama Zaidin sambil berpelukan di katil rumah mertuaku.
Aku tak tahu berapa lama aku tertidur. Bila mendengar bunyi kokokan ayam aku terjaga. Aku memerhati tubuh Zaidin yang terlentang nyenyak. Jelas terlihat batang pelirnya mengecil dan kepala pelirnya kembali bersembunyi dalam kulupnya. Kulit kulup itulah yang akan di potong besok hari. Dan berakhirlah keseronokanku menikmati zakar tak bersunat..
1K notes · View notes
ulvafdillah · 2 months
Text
Menikahlah dengan ia yang tidak hanya mampu mendengar cerita-ceritamu, namun juga mampu memberi respon positif atas apa yang kamu kisahkan.
Menikahlah dengan ia yang tidak hanya mampu menemani dirimu, namun juga paham dan mampu terkait apa yang kamu butuhkan saat itu.
Menikahlah dengan ia yang telah selesai dengan dirinya, dengan kesenangannya. Sehingga tanpa kamu minta pun, ia sudah paham dan tahu bahwa kamu adalah tanggung jawabnya, prioritasnya.
Menikahlah dengan ia yang mampu melihat keletihan-keletihan dari sudut matamu, yang paham perihal lelahmu meski hanya lewat embusan napas. Sehingga tanpa kau minta, ia menjadi lebih peka untuk mengulurkan bantuan.
Menikahlah dengan ia yang ketika kakinya melangkah memasuki pintu rumah, semua urusan yang ia miliki di luar sana, ia tanggalkan di depan pintu.
Menikahlah dengan ia yang banyak bercerita. Dengan dia yang lebih senang bercengkrama denganmu dibanding dengan rekan sejawatnya, dibanding dengan ponsel miliknya.
Karena seumur hidup itu sangat panjang, begitu lama. Maka kau perlu dibersamai dengan seseorang yang paham dan mengerti caranya membangun kehangatan rumah tangga.
Sepanjang usia itu terlalu jauh. Maka kamu perlu menemukan pasangan yang tidak hanya hangat di luar rumah, saat orang-orang melihat dengan mata kepala mereka, namun juga hangat di dalam rumah. Ketika kamu dan dia hanya berdua.
Sebab berbuat baik di depan khalayak ramai adalah mudah. Namun tetap keukeh dengan sikap yang sama adalah kesulitan yang tidak semua orang bisa.
Maka menikahlah. Dengan dia yang tidak hanya mampu memelukmu kala kau sedih dan terjatuh. Namun menikahlah dengan dia yang paham dan mampu menenangkan risaumu.
Karena menikah adalah pengorbanan. Maka menikahlah dengan ia yang rela menanggalkan segala senangnya, demi menyenangkanmu.
10.13 p.m || 06 Maret 2024
555 notes · View notes
andromedanisa · 6 months
Text
Arti Menikah - Belajarlah tentang banyak hal.
Kata Bapak hafidzhahullah ta'ala, "jika cinta dan kasih sayang seorang laki-laki itu lebih besar dari pada cinta seorang perempuan, maka dia tidak akan pernah melepaskan perempuan itu darinya. ia akan tinggal lama dihatinya. dan untuk membuat seorang laki-laki demikian, dibutuhkan seorang perempuan yang sabar dan pengertian."
aku teringat obrolan santai dengan Bapak, sehari sebelum menjadi seorang istri. Kala semua orang sibuk menyiapkan banyak hal termasuk Ibu, Bapak justru mengajakku lebih banyak cerita dari kebiasaan Bapak yang tidak demikian. Saat itu aku bertanya bagaimana posisi Ibu dihati Bapak. Yang semakin banyak ku rinci, Bapak semakin banyak tersenyum seolah membenarkan.
Namun satu hal yang Bapak katakan membuatku tertarik untuk bertanya lebih lanjut. "Ibumu itu orang yang sabar dan pengertiannya begitu lapang. Ibumu itu keras terhadap pendirian dan pendapatnya, namun ketika keputusan Bapak tak selaras dengan Ibumu, ibumu meletakkan semua pendapatnya dan memilih pada keputusan Bapak. Ada banyak momen dimana Bapak tidak berkata sekalipun, Ibumu lebih peka perihal apa yang Bapak butuhkan. Tanpa bertanya banyak hal, Ibumu sudah menyiapkan semuanya dengan baik. Tanpa memberi tugas, Ibumu telah paham apa yang menjadi tugasnya. Beberapa hal bertanya tentang apa yang Bapak suka dan tidak, selebihnya tanpa Bapak kasih perintah, Ibumu telah lebih dulu mengerti.
Tak pernah bertanya kenapa begini, kenapa begitu sebab paham bahwa Ibumu tidak ingin memberikan banyak beban. Ibumu begitu totalitas menjalani perannya sebagai seorang istri. Tak pernah menuntut harus jalan-jalan setiap pekan, atau liburan setiap tahun, atau hal-hal yang dirasa bapak belum mampu untuk menyanggupinya kala itu. Tidak pernah merengek meminta waktu bapak atau menuntut untuk lebih romantis atau hal-hal yang dimana Bapak harus peka terhadap kondisi ibumu. Ibumu tidak pernah meminta akan hal itu. Kala sudah tenang semuanya, barulah ibumu sampaikan dengan bahwasanya yang dimana tanpa menggurui bapak akhirnya mengerti.
Pernah saat dimana belum ada HP dan saat itu posisi ibumu sedang mengandung kamu 6 bulan, belum ada telpon rumah juga. Saat itu bapak harus lembur dan tidak pulang karena memang harus menyelesaikan deadline, dimana besok pagi presiden pak Soeharto akan berkunjung. Bapak nggak bisa ngabari ibu, karena memang tidak bisa pulang. Kamu tahu apa yang ibumu lakukan? Ibumu jalan sama emak tetangga sebelah rumah mau pergi menyusul bapak dikantor. Sebelum sampai kantor ada pos marinir dan bertanya perihal ada perlu apa jam segini kok mau ke PT.Pal dari pos ke kesana masih sangat jauh sekali. Lalu ibumu bilang kalau suaminya dari kemarin belum pulang, ia khawatir takut terjadi apa-apa. Lalu seorang petugas meminta ibumu dan emak untuk menunggu di pos, salah satu petugas berangkat menanyakan hal tersebut ke kantor. Setelah memastikan nama dan divisi bapak. Petugas tersebut menyampaikan bahwa seluruh karyawan disivi tersebut memang harus lembur, karena besok pagi akan ada kunjungan presiden. Setelah tahu kabar itu, ibumu dan emak pulang kerumah. Dan setelah beres semuanya bapak pulang kerumah, sampai dirumah ibumu tetap menyambut bapak dengan baik. Tak bertanya ini itu dengan banyak pertanyaan atau memasang muka cemberut. Nggak, ibumu tidak demikian.
Ibumu tetap melayani bapak dengan baik dan membiarkan bapak beristirahat dengan nyaman. Tanpa bertanya kenapa ndak pulang, bapak lebih dulu menjelaskan perihal tersebut.
Sebetulnya diawal pernikahan laki-laki itu sudah siap untuk mengayomi, mendidik, dan siap untuk memenuhi semua kebutuhan istri dan anak-anaknya nanti. Terkadang yang membuat mereka berubah salah satunya dari pasangannya sendiri. Yang mungkin terlalu menuntut banyak hal dan tidak memberikan rasa tenang itu. Memang manusia tidak ada yang sempurna, demikian juga dengan Bapak ataupun ibumu ini. Namun ada banyak hal kebaikan ibumu yang tidak bisa bapak sebutkan satu persatu. Biarlah bapak banyak doakan untuknya, biar Allaah yang balas dengan banyak kebaikan untuknya. Sekali lagi pernikahan itu adalah salah satu karunia yang harus disyukuri selama perjalanannya. Ujar bapak mengakhiri ceritanya.
Lalu malam harinya aku memutuskan untuk tidur dengan ibu sebelum menjadi istri esok harinya. Sebelum tidur banyak hal yang aku tanyakan, aku tak pernah merasa benar-benar begitu sangat dekat ketika saat itu juga. Salah satunya aku bertanya perihal cerita bapak tadi sore itu, mengapa ibu bersikap demikian dan demikian.
Ibu menjelaskan dengan bahwasanya yang apa adanya, "ketika seorang wanita telah memutuskan untuk menikah, maka seharusnya ia sudah paham perihal hak dan kewajiban serta konsekuensinya. bagaimana jika nanti pasanganku seperti ini, bagaimana jika nanti masuk fase seperti itu. Apalagi ketika seorang perempuan telah menjadi istri maka ia sudah mengerti bagaimana seharusnya berkhidmat untuk suaminya. Jika sudah paham dan mengerti bagaimana seharusnya bersikap, maka sudah sepatutnya kita harus memberi banyak udzur kepada pasangan kita. Saat itu ibu mencoba untuk memberi banyak udzur kepada bapak.
Tidak ada seseorang yang melakukan tanpa ada alasan. Dan bapakmu pasti sedang dikondisi yang demikian. Ibu mencoba belajar untuk mengerti, terkadang tidak semua kondisi bisa berjalan dengan sebagaimana mestinya. Tidak semua kondisi bisa dijelaskan saat itu juga. Pernikahan itu ibadah terlama, dan dalam beribadah tidak semuanya berjalan menyenangkan sesuai dengan keinginan kita kan ya, nduk. Itulah mengapa sabar diperlukan untuk menjalani setiap prosesnya.
Intinya jangan pernah merasa paling capek, paling menderita, paling jenuh, atau paling sibuk. Jika nanti kamu menemukan kondisi yang demikian, cobalah kembalikan ke dirimu sendiri. Saat capek, jenuh dan kondisi tidak baik-baik saja, pasanganmu menuntut banyak hal darimu. Apakah kamu senang? Tentu tidak kan ya, maka diperlukan hati yang lapang untuk mengerti.
Jangan banyak menuntut hak sama manusia, sebab balasan terbaik adalah balasan dari Allaah. Karna kalau banyak menuntut dari manusia, kamu akan merasa capek sendiri dan tidak menemukan ketenangan nantinya. Serahkan semuanya sama Allaah, biar tenang.
Apa yang bisa kamu beri kepasanganmu nanti, berikanlah senampumu. Berkhidmatlah dengan totalitas untuknya, tidak akan sia-sia apa yang kamu berikan. Sebab sekecil apapun upayamu, Allaah melihatnya. Ketika sudah melakukan yang terbaik, jangan berkecil hati bila balasannya tidak sesuai apa yang kamu harapkan.
Berkhidmat itu yang menyenangkan hati suamimu, yang dimana suamimu betah dirumah sebab ia temukan ketenangan dalam rumahnya.
Empat tahun lalu nasihat ini aku simpan ditumblr, ku baca kembali. Dan aku menangis. Sebab memang benar, dalam sebuah pernikahan tidak hanya tentang aku saja melainkan dia juga yang menjadi kita.
Sebagaimana pengertiannya Ibunda Khadijah radhiyallaahu anha yang tanpa bertanya mengapa Rasulullaah Shallaahu alaihi wassalam tubuhnya gemetar dan meminta Ibunda Khadijah untuk menyelimuti Rasulullaah. Yang dengan totalitas berkhidmat dan menyerahkan seluruh harta, jiwa dan hidupnya kepada orang yang tercintanya. Itulah mengapa Ibunda Khadijah radhiyallaahu anha tinggal begitu lama dihati Rasulullaah Shallaahu alaihi wassalam.
Bukan perihal apa yang sudah pasangan berikan kepada kita, melainkan sudah sejauh dan semaksimal apa yang telah kamu lakukan untuknya karena Allaah. Maka mintalah kepada Allaah Ta'ala untuk menganugerahi rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warohmah. Sebab rumah tangga sakinah adalah karunia Allaah yang harus terus dipintakan hingga akhir hayat..
للَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا ، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا ، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ
"Ya Allaah, satukanlah hati kami. Perbaikilah keadaan kami jalan-jalan keselamatan (menuju surga)." - HR. Abu Daud, no 969, dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallaahu anhu.-
Pernikahan itu tidak tegak karena rupa yang elok atau harta, akan tetapi dia tegak dengan agama dan akhlak. (Syaikh Muhammad Mukhtar Asy Syinqithi rahimahullaah)
Akhlak, sabar dan saling mengerti masuk dalam kategori akhlak kan? Maka berakhlak dengan akhlak yang baik. Semoga Allaah menganugerahi kita semua pasangan yang menyejukkan mata dan hati. Yang menjadi penenangan dalam segala kondisi apapun. Allaah anugerahi kita rumah tangga sakinah, mawaddah, warahmah. Sehidup sesurga bersama.. aamiin..
Kontemplasi 9/11/19 - 9/11/23
783 notes · View notes
mylancap1 · 6 months
Text
MY TEACHER EDITION: MISS ANA vs MISS JUE (Part II)
MISS JUE
Nak review pasal Miss Jue buat aku terpaksa recall lebih jauh lagi. Btw aku lupa nak bagitau yang both Miss Ana & Miss Jue ni ajar English. Aku rasa memang siapa yang ajar English dia ada sifat tersendiri. Macam daring, sexy dengan cara tersendiri gitu. Ada juga yang subject lain buat dick aku tegak, tapi majority yang English memang special.
Tumblr media
Bayangkan di alam persekolahan secondary yang semua students lelaki dah ada sperm pekat likat dan boleh terpancut bila-bila masa, Miss Jue masih mengekalkan attractiveness tersendiri. Dia sangat suka baju-baju tradisional. Kebaya, baju kurung modern memang dia selalu pakai dengan cutting yang boleh buatkan sesiapa pun terpesona. Tudung singkat menampakkan boobs yang hampir ke arah besar. Part boobs memang Miss Jue lebih markah berbanding Miss Ana. Sideboobs dia solid gila. Damnnn. Dengan heels tinggi dan tajam, bontot dia tergelek ke kanan ke kiri buatkan students yang tengok akan stroke the cock dalam diam.
Tumblr media Tumblr media
Dengan baju dan outfit yang trendy, Miss Jue tau students lelaki ada yang adore malah menyimpan nafsu terhadap dia. Miss Jue sendiri banyak joking yang ada double meaning. Kat situ aku rasa Miss Jue sangat notty. Tapi notty yang cerdik. Yang buatkan lagi nak fuck dia kaw kaw. Rasa nak cium tudung dia yang wangi sambil ramas boobs besar dia.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Arghhh damn, bila mood notty Miss Jue dah sampai memang dia akan belanja habis semua bontot dan tetek. Aset yang ada semua dia show off. Aku memang kalah teruk dengan Miss Jue kalau dia pakai macam tu. Aku terus rasa nak doggy & anal Miss Jue. Lepas tu titsfuck cukup-cukup.
Aku suka juga tengok Miss Jue di luar sekolah. Dekat situ, dia lagi show off tetek & bontot dia, cuma dia tak pakai dah traditional outfit. So dua-dua ada kelebihan. Masa kerja, traditional outfit ni boleh bangkitkan nafsu kuda aku. Masa dekat luar sekolah, taste yang berbeza. Tapi dekat luar memang boleh nampak lagi jelas boobs dia yang besar membengkak dan bontot dia sedia dilenjan bila-bila masa.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Ada juga pengalaman best aku dengan Miss Jue. Tapi nanti la ada masa terluang aku akan story. Aku masih ingat bau perfume dia. Dia akan pakai ikut mood hari tu. So aku tau bila masa dia horny sebab ada particular perfume yang dia akan pakai.
Miss Jue jenis yang kinky in terms of sexual taste. Memang sometimes mustahil nak berlaku tapi kalau pakai adjust sikit boleh dibuat. Macam dia teringin nak try sex in office, sex in library, etc. Miss Jue suka variety of position. Dia suka kalau kena dominasi dengan lelaki. Bukan dia tak boleh drive lelaki tapi dia lagi prefer kalau lelaki yang lenjan dia habis-habisan. Dia suka hardcore yang lelaki serve dia segala-galanya. Even kalau dia ride dekat atas, dia suka kalau partner dekat bawah still bagi effort henjut dari bawah.
Arghhh fucking shit. Aku masih teringat berdepan dengan Miss Jue face to face dan tengok tudung singkat mengatasi dada dia yang bulat dan montok. Fucking shitttt. Miss you Miss Jue.
RATING
Face 7/10
Muka dia pun sama macam Miss Ana. Versi sedap nak bagi cumshot padu. Miss Jue ni lagi bernafsu tengok kalau dia buat expression dekat muka. Muncung mulut ke, pejam mata sambil berkedip sikit ke... ahh tu memang bonus besar Miss Jue.
Boobs 6.5/10
Boobs dia bukan jenis yang terlalu kecik, terlalu besar. Average size. 34C means tetek dia jenis membulat, cuma ukur lilit kecik. Tapi scene paling buat aku turn on bila ada angin tiup tudung dia dan tersembul la bukit idaman semua students.
Butt 7.5/10
Kelebihan Miss Jue. Boobs dia bukan la kategori yang too huge ala-ala selebriti. Tapi bagi aku dah masuk kategori besar. Kalau ada rezeki dia tayang sideboobs, memang boleh nampak betapa solid boobs Miss Jue. Sambil berjalan, memang nampak bergegar. Damn.
Body Cutting 7/10
Body cutting Miss Jue pun best. Cuma Miss Ana bagi aku lebih sikit. Miss Jue ni tinggi untuk ukuran girl. So itu la kelebihan dia. Bila dia berjalan memang nampak body cutting yang menggoda tu. Outfit memainkan peranan untuk add value keseluruhan body Miss Jue ni. Body Miss Jue ni aku teringin nak try position standing position yang dia berdiri dan angkat sebelah kaki, then fuck. Tangan dia boleh pegang dekat wall. Ahhhh memang sesuai.
Sexual Attractiveness 7/10
Kalau tadi Miss Ana Kelantanese, Miss Jue pulak Selangorian. Miss Jue pun ada sexual aura yang nice. Cuma lebih Miss Ana dia suka starting & buat 1st move. Miss Jue pulak dia suka partner yang manage. Libido dia sangat tinggi cuma dia prefer kalau partner tu dominate. So yeah hardcore jalan dia. Dan orang macam Miss Jue ni sangat best nak try sex concept macam cuckold or swinging. Nak tengok macam mana laki lain lenjan dia depan kita. Ahhhh hot...
Others
Miss Jue bagi aku tak ada part tertentu yang dia special keterlaluan. Semua stabil dan above par. Tak ada wowww yang melampau tapi tetap boleh buatkan dick terpacak lama. Aku tak tau berapa kali aku boleh lenjan dia dulu. Kelebihan utama Miss Jue bagi aku mesti cara dia kenakan outfit dan show off body dia. Tu memang 1st class.
OVERALL RATING
7.5/10
912 notes · View notes
jndmmsyhd · 9 months
Text
Berikan waktu pada dirimu untuk beristirahat dari lelahnya dunia dan teman-temannya, agar hatimu sembuh, agar dirimu bisa berubah pada arah kebaikan, dan agar kamu lebih bisa mencintai dirimu sendiri. Berikan jeda.
Berikan jeda, untuk kesekian kalinya lagi.
Barangkali kamu sedang sakit, entah hati atau pun pikiran. Barangkali kamu sedang jenuh dengan ritme hari yang dilalui dengan begitu cepatnya tanpa pernah lagi kamu menikmatinya.
Berikan jeda, untuk kembali menata apa yang kurang dari hati ini. Barangkali sudah terlalu jauh dari Allah, cobalah mendekat, semampunya.
Berikan jeda, jangan lupa, ya.
@jndmmsyhd
832 notes · View notes
perutbesar · 8 months
Text
Amir ku
sudah 10minit mata amir tertumpu pada tubuh badan nita, rakan kerani sepejabatnya yang kini sarat mengandung 38 minggu. amir bukanlah jenis lelaki yang suka tengok perempuan mengandung, namun lain pula kesnya dengan nita ini... sejak mengandung, tubuh nita kelihatan lebih 'menyelerakan' di mata amir... teteknya yang mulanya kecil, kini membulat penuh bersusu. punggungnya dahulu leper kini melebar, melentik dan semakin gebu. rambutnya yang lurus ke bahu dengan kulit wajahnya yang putih menyerlahkan lagi seri perempuan mengandung ni. tapi apa yang menarik perhatian amir ialah perut nita... perutnya yang memboyot itu kelihatan terlalu besar untuk tubuh nita yang kecil genit tetapi comel itu. perutnya membusung jauh ke depan. mungkin disebabkan perut dan tubuhnya yang kecil itu, menyebabkan bayi yang dikandungkannya tidak mempunyai ruang yang cukup untuk membesar... dah tak banyak ruang, jadi perutnya hanya boleh membesar ke depan saja.. amir sendiri tidak pernah melihat perut mengandung sebesar perut nita. kawan-kawan sepejabat juga pada mulanya ingatkan nita mengandung kembar, tapi rupa-rupanya dia hanya bawak seorang baby sahaja...
ada kalanya ketika kerja, amir yang juga kerani di pejabatnya, mencuri-curi tengok nita yang hanya duduk bersebelahan meja saja.. amir cukup suka melihat tubuh badan nita ketika nita sedang duduk... masa duduk perut nita yang memboyot lebih kurang 46inci++ itu membulat di tengah2 kangkangnya. amir tahu, perempuan mengandung ni bila dah sarat, diorang kena kangkang sikit nak bagi ruang untuk perut.. nita pula kena kangkang luas sikit sebab perut dia ni sangat besar.. kadang-kadang masa duduk tu, nita mengusap-usap perutnya. kadang-kadang juga, nita memberhentikan kerjanya, kemudian menyandarkan dirinya pada kerusi sambil mengusap perutnya yang memboyot dengan kedua-dua belah tangan.. lebih mengujakan amir ialah nita suka memakai baju mengandung yang cukup sendat sampai perut nita kelihatan bagaikan tertonjol hendak meletup. hari ni nita memakai baju mengandung labuh berparas lutut berwarna putih. kain bajunya yang lembut membaluti badan nita yang melentik disebabkan perut nita yang kini bagaikan menunggu masa untuk beranak saja. amir terasa geram sangat hendak mengusap perutnya, tetapi apa kan daya, amir hanyalah rakan sekerja nita, bukan suami yang sah untuk mengusap dan membelai perut nita yang bulat itu... apa yang amir hanya mampu buat cuma ushar nita yang sarat tu, sambil melancap senyap-senyap di bawah meja... hampir tiap-tiap hari amir membuat 'aktiviti bawah meja' akibat tidak tertahan melihat nita yang cukup gagah membawak perut 46inci++ yang membulat bagaikan bola itu..
pada petang hari itu, ramai juga kawan-kawan amir yang balik awal.. nak hujung minggu la katakan.. amir macam biasa balik lambat sebab dia suka menghabiskan masanya dengan surfing website-website lucah sambil melancap kat pejabat.. namun hobi dia petang ini terganggu sikit sebab nita masih tak balik lagi...
"pelik... kenape dia tak balik lagi?" fikir amir. kini hanya tinggal amir dan nita saja di pejabat.
"hai orang sebelah. tak balik lagi ke? biasa cepat je balik..." amir mula menegur nita.
"tak ar... lewat sikit. tak nak bersesak dalam LRT.. lagi pun bukannya ada selalu ada orang nak bagi aku duduk. aku memang dah tak larat nak berdiri lama lagi..." jawab nita.
"laki kau tak ambik ke nita? takkan naik LRT lagi kot.." balas amir.
nita tersenyum kemudian mengalihkan pandangan pada perutnya... "biasa ar... laki aku tu sentiasa sibuk," kata nita. tangan kanan nita mula mengusap perutnya yang terselindung di sebalik baju mengandung nita.. kotek amir mula menegang bila melihat aksi nita tu...
"kau bila nak beranak ya? aku rasa mcm dah lama je kau bawak perut tu," kata amir cuba menenangkan gelora nafsunya yang semakin berkocak disebabkan perut nita yang memboyot tu.. "aku ingat kau dah 9 bulan, tapi aku tengok aku ada je lagi," sambung amir lagi.
"due date aku minggu depan, tapi entahlah... mungkin awal lagi sebab perut aku pun dah besar sangat ni... tapi tak tau lah.." balas nita.
"mungkin dalam minggu ni. perut kau besar la.." kata amir dengan nada terkawal. dia tak mahu nita sedar yang amir suka tengok perutnya...
"hiishh, kau ni. jangan ar cakap mcm tu.. biar la dia keluar cukup bulan," kata nita.
amir dan nita rancak berbual sehinggakan tidak sedar masa telah berlalu begitu lama... ketika berbual, nita menyedari sesuatu tentang amir:mata amir bagaikan tak beralih dari melihat perutnya yang memboyot tu...
"amir, apasal kau dari tadi asyik tengok perut aku je?" tanya nita dengan nada yang sedikit kasar.
"ah? aaa.. errr.." amir sedikit terkejut, tak menyangka nita boleh terperasan dia asyik mengushar perut 46inci nita. "mana lak aku tengok.." amir memberi alasan. Nita tersengih mendengar alasan amir tu...
"nak pegang ek?" kata nita. amir terkejut dengar kata nita tu... mula-mula dia terasa malu, tetapi disebabkan desakan geram dan nafsu yang bergelora memang susah untuk amir menolak tawaran nita tu...
"err... i nak... err, pegang boleh?" amir memberanikan dirinya.
nita tersenyum, lalu menghampiri amir dengan mengheret sekali kerusi yang didudukinya. nita mengambil tangan kanan amir, lalu meletakkannya pada atas perutnya memboyot ke depan. amir bagaikan tidak percaya apa yang dialaminya. perut nita begitu keras sekali. dia turut terasa pergerakan anak yang membesarkan perut nita sampai 46inci++.
"dia tengah menendang tu," kata nita.
"kaki dia kat sini la ek?" kata amir. tangannya mula mengusap bahagian atas perut nita. dalam kedudukan nita sekarang ni, kalau diletakkan gelas atas perutnya, belum tentu gelas tu akan jatuh!!
"a'ah. kaki dia kat situ... so kepala dia kat bawah sana," jelas nita.
tangan amir yang pada mulanya mengusap di bahagian atas perut nita, kini mula bergerak ke tepi kiri perut nita... kemudian ke kanan.. usapannya bagaikan membelai manja perut nita yang cukup besar itu.. nita hanya memerhatikan gelagat amir itu. amir pula hanya menahan gelora nafsunya yang semakin kuat.. koteknya kini mula menegang memenuhi celah kangkangnya akibat rangsangan dari penyentuhan perut nita.kini tangan amir mula bergerak ke bahagian bawah perut nita, nak merasa kepala anaknya bergerak-gerak...
"dah rasa kan?" kata nita apabila melihat tangan amir mula berada di bawah perutnya. tangan amir mengusap lembut... namun nafsu amir sedang meliar mendorong amir untuk mengusap ke bawah lagi ke satu bahagian yang terlindung semenjak perut lina mula membesar 9 bulan..
"Ah! amir.. Jangan kat situ! amir!" Nita terkejut dengan tindakan amir. dia menegakkan tubuhnya, kemudian mengalihkan tangan amir dari tempat sensitif lina... "please amir... jangan kat situ amir... aku bagi kau pegang perut aku aje.. tapi jangan lah usap kat tempat anak aku nak keluar!" kata nita...
amir dan nita saling berpandangan.. nafas mereka kencang. mata amir memandang perut nita dengan penuh bernafsu. tiba-tiba kedua-dua tangan amir memegang sisi perut lina. Nita cepat-cepat menggenggam tangan amir, hendak mengalihkan tangannya dari terus memegang perutnya yang sarat...namun genggaman nita semakin lemah apabila amir mula mengusap-usap sisi perut nita yang membusung 9 bulan itu... usapan lembut amir bagaikan belaian mesra yang telah lama nita idamkan... akhirnya nita membiarkan sahaja usapan tangan amir itu.. nita memejamkan mata.. tangannya memegang tangan amir yang begitu lembut membelai perutnya yang kian sarat. amir menaikkan pergerakan tangannya ke bahagian atas perut buncit nita..
"aaAh.. amir," nita merintih.. amir tak pasti nita merintih nikmat atau pun sebaliknya.. yang pasti, kini amir dapat merasa memegang perut nita yang dia idam untuk pegang selama ini.. tapak tangan amir merayap ke seluruh perut nita... dari atas kemudian ke bawah, ke kiri ke kanan.. kekerasan & kebulatan perut nita kini menyebabkan amir bertambah stim.. koteknya berdenyut-denyut, bagaikan meronta untuk dilepaskan tekanan cecair nafsu yang semakin tinggi. nita yang pada awalnya cuba hendak tepikan usapan amir itu, akhirnya mengalah. dia membiarkan sahaja amir mengusap-usap perutnya tanpa rasa bersalah... nita menyandarkan dirinya..kemudian menurunkan sedikit punggungnya ke depan..secara tidak langsung, perut dia kelihatan semakin menggunung. amir semakin teruja.. tangannya kini merayap dengan lebih ligat. amir kemudian bangun dari kerusinya, lalu melutut betul-betul di hadapan nita, di tengah-tengah kangkang nita yang terbuka luas... tangan amir masih kekal di perut nita..amir mula mengusap semula perut nita..
akibat desakan nafsu, amir mula memberanikan diri menggerakkan tangannya ke tempat-tempat larangan nita... perlahan-lahan amir menggerakkan ke atas perut buncit nita.. naik lagi, sehingga ke bawah tetek nita... nita cuma perhatikan gelagat amir itu, namun tiada tanda yang nita akan menghalang niat nakal amir tu.. teruja dengan reaksi nita itu, amir perlahan membawa tangannya ke tetek nita... kini kedua-dua tangannya meramas tetek nita yang penuh susu itu... tangan nita memegang tangan amir yang tengah bekerja itu, namun bukan nak menghalang amir, sebaliknya mengusap-usap tangan amir...
"amir...sedap ar kau ramas tetek aku amir... aaaAaaahhh,"nita mengerang.. ternyata dia sendiri pun tengah bernafsu menerima sentuhan amir..
"kau... ok ke aku buat mcm ni?" tanya amir... bagaikan serba salah, tapi dia tidak merasa pun salah meramas-ramas tetek perempuan mengandung yang sememangnya isteri orang.
"aku dah lama tak rasa sentuhan laki aku sendiri amir... dah lima bulan amir aku gersang.. laki aku sekarang hilang entah ke mana... aku cuma dengar dia kawin dengan perempuan lain, tapi tak tau ar.." balas nita...
mendengar penjelasan nita itu, kini tangan amir mula semakin berani mengusap seluruh bahagian tubuh nita. dia yakin, nita sudah tidak menghalangnya lagi untuk mengusap dan membelai tubuhnya yang kini sedang sarat membawa anak.. kini tangan amir mula bergerak ke betis nita...cuba hendak menyelak baju mengandung nita..
"errr... nak tengok perut kau boleh?" tanya amir. tanpa diduga nita mengangguk..nita kemudian menarik kain bajunya, lalu terdedahlah perut membulat yang cukup putih dah besar... lebih besar apabila dibuka.. nita hanya memakai seluar dalam kecil yang hanya cukup untuk menutup pintu nikmatnya...pemandangan perut besar, dan puki nita yang menyelerakan menyebabkan amir semakin tidak tertahan gelora nafsunya.. tak pasal-pasal, amir mula mengurut pelirnya yang masih tersembunyi di sebalik seluarnya..dia nak pancut!
"jangan ar mcm tu amir.." tiba-tiba nita bersuara.. "kalau amir nak, masuklah," kata-kata nita bagaikan satu berita gembira yang telah lama ditunggu oleh amir..kini tangan amir dah mula memegang saluran peranakan nita.. amir menyeluk masuk ke dalam panties nita yang bewarna pink.
"aaAaaaahh.." nita mengerang perlahan. nita terasa jari-jari amir menyentuh pintu vaginanya... sudah lama pukinya tidak disentuh dan dirangsang sedemikian. air berahi nita mula mengalir keluar membasahi pukinya yang telah lama kering. jari amir mula mengorek-ngorek pukinya...
"aaahh... uhhhh... amir... auuuhhhh," rintihan nita semakin kuat. nafas berahi lina semakin kencang, perutnya yang membulat beralun-alun mengikut rentak nafsu nita. amir yang sememangnya kegeraman dengan perut nita itu, mula mencium seluruh perut lina, sambil itu jari-jarinya tak berhenti mengorek puki nita lembut dan enak. sedapnya tidak terkata. air mazi nita mula membasahi seluar dalamnya. akibat tidak tertahan, nita menolak amir yang sedang rakus membuat rangsangan. nita duduk menegak. dia memerhatikan susuk tubuh badan amir... kemudian dia melihat kangkang amir. satu bonggolan kelihatan pada seluar amir... nita mula memegangnya. ternyata, kotek amir mengeras seperti sebatang kayu.
"nita... aaahHhh," kini giliran amir pula yang terangsang. ketika itu nita mula membuka zip seluar amir. ketika itu juga zakar amir yang keras dan panjang 6inci itu terjuntai keluar..tangan nita mula memegang batang amir yang keras itu. nita mengurut batang zakar amir..seperti pukinya, air berahi amir sudah mula meleleh keluar, tanda mani amir akan meledak sekiranya diberi rangsangan yang secukupnya.
"amir, amir tak pakai seluar dalam ke?" tanya nita sambil mengurut batang zakar amir
"uuhhh.. amir pakai.. tapi..." amir terhenti seketika. cuba menahan kesedapan urutan nita tu.. dia terasa maninya bagai nak terkeluar.. "uuuhhh... amir dah... melancap pagi tadi.... tengok nita..uhh" sambung amir yang jelas tak tertahan dengan kesedapan yang dinikmatinya. "dah basah seluar dalam... uuuhhh... terus aku bukak aje tadi.." sambungnya.
"aku suka tengok perut kau nita... uuhhhhHh.. sedapnya....besar betul perut kau!" kata amir lagi...
amir yang dah tak tertahan terus berdiri... kini batang amir betul-betul terjuntai di muka nita.. nita dengan penuh rakus, mula mengoral batang amir yang keras..
"sluuurrp...chup...sluuurrp," kuat sekali nita mengulum pelir amir tu..
"nita, sedapnya!!!" amir jelas tak tertahan..kotek amir yang tegang dihisap,kini dicengkam pula oleh tangan nita yang cukup berkemahiran mengurutnya.. buah zakar amir turut diramas sehabis-habisnya...kepala nita terhenjut-henjut mengoral kotek amir.tangan nita mula beralih ke perutnya. perutnya yang memboyot diusap-usap ketika rakus mengoral kotek amir...
amir melepaskan koteknya dari sedutan mulut nita, lalu melutut betul-betul dihadapan perut nita yang membusung bulat di tengah kangkang nita yang terbuka. dia mengusap perut nita, mencium seluruh perut nita yang masih berselindung di sebalik baju mengandung.ternyata perut nita menjadi pemangkin kepada kebangkitan nafsu amir yang membuak-buak.
amir kemudian bangkit, menarik nita berdiri bersamanya. amir merenung nita yang kini kelihatan lebih ayu di matanya. tangan amir erat memegang sisi perut nita yang besar, sambil itu dia menggeselkan kemaluannya di lengkungan perut nita yang membulat indah. tercalit lendir air kotek amir pada baju nita. nita hanya memerhatikan perbuatan amir yang penuh nafsu itu. tangannya erat memegang atas dan bawah perutnya, menonjolkan kebulatan perutnya yang menunggu masa untuk diberanakkan.
amir merendahkan dirinya. bibirnya mula menghampiri wajah nita.. nita menyambut kedatangan bibir amir dengan kucupan yang cukup manis..amir dan nita mula "bertarung" lidah di dalam mulut mereka. tubuh mereka bersatu dalam pelukkan umpama sepasang suami isteri yang sudah lama tidak bersetubuh.. tangan nita bercakaran di belakang amir. tangan kiri amir memegang erat belakang nita yang melengkung indah akibat bebanan perut yang terlalu besar, manakala tangan kanan amir mengusap-usap tempat perlindungan anak yang dikandung nita. bagaimanapun amir terpaksa bongkok sikit untuk memberi ruang kepada perut nita yang menonjol terlalu jauh ke depan...tapi bagi amir itu hanya salah satu nikmat yang tidak terkata baginya, berasmara dengan perempuan yang sarat mengandung yang bukan isterinya adalah satu peluang yang amat sukar dikecapi.
ketika mereka sedang hangat bercumbuan, tiba-tiba nita menarik bibirnya dan melepaskan pelukannya pada tubuh amir. nita bernafas kencang. dada dan perutnya bagaikan bergerak-gerak mengikut gelora nafasnya. mata lembut nita terbuka layu.. kini nita mula dikuasai perasaan nafsu untuk menerima sondolan kotek amir pada saluran peranakkannya. nita menyeluk baju mengandungnya, kemudian menarik seluar dalamnya yang dibasahi air mazi yang terkeluar akibat daripada rangsangan nafsu amir.
"amiir.." nita bersuara. "masuk amir... boleh?"
amir terkejut sedikit dengan undangan nita.
"masuk?" kata amir bagaikan tidak percaya.. "tapi boleh ke?"
"kenapa amir?" balas nita.
"kau tengah sarat nita... tak apa-apa ke? kalau terberanak macam mana?" amir meragui sedikit keupayaan nita untuk menerima kemasukan koteknya. maklumlah, perut nita terlalu besar dan dijangka beranak dalam seminggu dua ni...
"tak kisah la amir.. aku dah lama tak rasa kemasukan seorang lelaki, amir," nita mengusap-usap perutnya.
"nak harapkan laki aku, tak boleh diharap... kononnya aku tak seksi... perut besar sangat lah, takut terberanak lah... tengok-tengok dia beromen dengan perempuan lain pulak!! 6 bulan aku tak dapat amir, 6 bulan!" nita mengeluh mengenai suaminya. amir baru mengetahui keadaan sebenar rumah tangga nita, tapi dia yang terlalu berahi menikmati nita tidak peduli sangat apa yang dicerita oleh nita.
"kalau terberanak lepas ni, beranak lah.. kalau aku dapat bawak anak kau pas ni, kau tentu suka kan?" sambungnya lagi. tangan kiri nita menggenggam kotek amir yang keras menegang. nita menarik pelir amir, bagaikan hendak dimasukkan terus ke dalam cipapnya, tempat laluan anak nita yang bakal diteran keluar dalam masa seminggu dua ini.
amir terlalu teruja mendengar kata-kata nita itu...koteknya yang terjuntai bergerak-gerak di dalam genggaman tangan nita. amir kemudian menanggalkan seluarnya. seperti nita, kini tiada apa yang menjadi penghalang untuk amir menyatukan pelirnya dengan cipap nita..
nita menarik amir menghampirinya..tangan nita masih erat memegang kemaluan amir yang tegang itu. kini mereka berdua menuju ke satu tempat yang mampu memberikan keselesaan untuk mereka satukan tubuh mereka: kerusi sofa pejabat...
"amir.. duduk boleh?" kata nita. amir menuruti saja permintaan dari seorang perempuan yang sarat mengandung.. amir pada mulanya tidak pasti apa yang nak dibuat oleh nita. tapi bila nita mula membelakanginya, amir tahu apa yang nita hendak lakukan.. nita membuka baju mengandung yang dia pakai sepanjang masa ini. hanya bra berwarna merah jambu yang menutupi tubuhnya yang berbadan dua sekarang.. amir yang sedang duduk, mengurut koteknya yang kini tegak menegang bagaikan tiang bendera. koteknya bagaikan tidak sabar hendak merasa lubang cipap lina yang telah habis basah...
kini nita sudah bersedia hendak melabuhkan pukinya kepada kotek amir yang tegak terpacak... air berahi nita jelas kelihatan meleleh keluar di celah kangkangnya. nita yang membelakangi amir, mula menonggeng. perlahan-lahan dia merendahkan punggungnya ke pangkuan amir.. amir merapatkan kakinya. tangan amir memegang punggung lebar nita, meramas-ramas sekali kegebuan yang cukup terserlah pada bontot nita. puki nita sudah hampir tiba ke pengkalannya... amir mula terasa geseran kulit yang cukup lembut dan berlendir nikmat pada kepala koteknya... amir mula memegang koteknya... mencari-cari lubang untuk dia menyondol... nita yang sedang menonggeng, berpaut pada lutut amir... dia cuma menunggu masa untuk menerima kedatangan kotek amir yang semakin hampir kepada cipapnya...
"amir... aaAhhh.. amir.... Uuuhhh... depan sikit amir... depan sikit.. uuuHhhh AaaaaAAAhhhhh!" nita sudah rasa kepala kotek amir yang besar itu berada di bibir farajnya..
"nita...Aahhhh," amir membalas rintihan nita. "sedapnya... UUUhhhhhh"
amir dengan perlahan menolak koteknya menembusi mulut cipap nita... nita pula merendahkan badannya.. dengan mudah sekali kepala kotek amir mula memasuki cipap nita... perlahan-lahan kini batangnya pula mula memasuki lubang sedap nita..
"amir!! amir!!! aaaAAhhhhh!!! sedapnya!! UUuuuHHh AHhhhhh!!!" nita mengerang nikmat... akhirnya kotek amir memenuhi puki nita yang dah lama tidak menikmati kekerasan zakar lelaki..
"AaaaaHHhhhhmiirr... UUhhhhhhh!!!!" nita dapat merasakan kekerasan kotek amir yang menyondol pukinya dari bawah.. masa nita mula menerima sondolan kotek amir, nita duduk tegak..terkaku menikmati kedalaman sondolan zakar amir..nita mula menyandar pada amir... amir memeluk nita. tangan kanannya dipautkan pada tetek nita yang ditutupi coli lembut, sementara tangan kirinya pula memegang bawah perut nita yang menggunung..
amir terasa kemutan puki nita yang enak.. amir menaikkan pinggulnya untuk menolak koteknya lebih dalam.
"ah, amir aaaAaahhh... amir!! uuuhhh..." tiba-tiba nita mengerang..
"kenapa nita? ok ke?" tanya amir sedikit kerisauan. dia takut juga kemungkinan sondolan pelirnya akan menyebabkan nita terberanak.
"lagi amir...huhhhh... lagi... sssdaaaap.." balas nita. "uuUUUAAHAHHHHHHH!!!" nita meraung kesedapan.
amir tidak membuang masa. dia mengeratkan lagi pelukkan tangannya disekeliling perut nita yang membusung sarat.amir mula melancarkan tujahan zakarnya ke dalam cipap nita. nita terhenjut menerima tujahan kotek amir.. mula-mula sekali dua, tapi tidak lama lepas itu, nita semakin rancak berhenjut. pukinya kini menyambut henjutan demi henjutan dari kotek amir yang berada dibawahnya.nita memegang tangan amir yang erat memeluk perut saratnya. nikmat sondolan kotek amir menyebabkan nita terlupa sebentar keberatan perut yang dikandungnya. bergoyang-goyang perut nita sewaktu dia sedang galak berhenjut...kesedapan yang dirasainya tidak terkata lagi menyebabkan nita tersandar pada amir yang memeluknya dari belakang.. kekecilan tubuh nita memudahkan amir melihat hasil henjutannya pada perut nita yang digeramkannya. setiap kali amir menujah, perut nita turut ternaik.. gerakkan turun naik perut nita membangkitkan kegeraman dan nafsu amir.. lebih-lebih lagi, cengkaman dari cipap nita sungguh sedap.
"aaahhh, uuhhHH!!! amir!! sedaaaAApnye!!!" nita mengerang nikmat..tubuh badan kecilnya telah terlepas dari pelukan amir...kini, dia sendiri yang mengangkat tubuhnya untuk mengecapi kotek amir yang tegak terpacak..perut 46incinya bagaikan dilupakan begitu sahaja. dengan barpaut pada lutut amir yang tertutup rapat, nita menggagahkan diri berhenjut untuk merasa gerakkan keluar masuk penis 6inci amir. ketika nita sedang bekerja keras untuk mencapai kemuncak nafsu, tangan amir mengusap liar belakang badan nita..dari bari belakang, jarinya menjalar ke depan hingga ke sisi perut nita... dia membiarkan sahaja tubuh sarat nita mengerjakan koteknya yang tegang.
PAP! PAP! PAP! PAP! PAP! PAP! PAP!
bunyi lagaan punggung nita dan dasar kotek pinggul amir mengiringi rintihan nikmat mereka berdua.
"sssEeedapnya kau nita!!! uuuHh! uHHH! uhhh!1" amir mengerang tidak tertahan. kini dia mula merasakan buah zakarnya bagaikan sudah bersedia untuk melepaskan cecair nikmat putih amir...dari puki nita pula turut mengalir cecair putih berahi yang membasahi kotek amir. nita masih meneruskan henjutannya, walaupun tidak selaju tadi.
"nita!! uhh! NITA!!!" amir tiba-tiba mengerang kuat. cengkaman puki nita membawa kotek amir ke hujung ketahanannya. amir dah nak terpancut.
"AMIIIiiiirrr uuuuUUUUUHHHH AAAAAAAAAAAAAH!!" nita teruskan henjutan. namun ia terhenti kerana punggungnya ditahan oleh amir. amir menolaknya naik.. akhirnya kotek amir terlepas dari kemutan puki nita...amir rupanya dah nak terpancut. sebab itu dia terpaksa melepaskan koteknya dari lubuk peranakan nita. tolakan amir menyebabkan nita terpaksa berdiri...nita memegang bawah perutnya yang sedang bergerak-gerak mengikut nafas kencang nita..
"nita? nita ok ke?" amir menghampiri nita. tangan dia mengusap-usap perut nita yang memboyot besar..timbul kebimbangan akan aksi mereka tadi akan menyebabkan nita terberanak awal. ketegangan hendak pancut hilang serta merta di sebalik kerisauan amir..
"ok amir... huhh.. huhh.." kata nita sedikit tercungap.."sedap amir...sedap sangat.. huhh.. huhh.." mata nita terkatup rapat ketika meluahkan perasaan sedap yang dinikmatinya..nita dah kepenatan...
tangan amir yang bertapak di perut besar nita mula dapat merasakan pergerakkan bayi dalam kandungan nita. amir mengusap-usap perut nita.
"bergerak anak ni nita.. kau tak sakit ke?" kata amir. nita cuma menggelengkan kepala... nita masih memegang perutnya.
nita tercungap-cungap kepenatan, amir pula sudah tidak tertahan nak pancut. namun begitu, 10 minit kemudian mereka kembali aktif berhenjut di sofa pejabat itu. kali ni, nita terbaring kangkang dengan begitu luas sekali... kaki kanannya terangkat tinggi ke atas kepala sofa.. tangannya pula mencengkam kuat tangan amir yang sedang berpaut pada perut nita. perut nita bergoyang-goyang ketika menerima sondolan kotek amir...
ketika menikmati henjutan amir, nita terasa anak yang dikandungnya bergerak-gerak bagaikan diayun di dalam buai...perutnya yang menggunung tinggi itu diusap. nita sempat juga berharap agar anak dalam perutnya tak terkeluar ketika dia sedang rancak melayan berahi yang dia nikmati sekarang.. tapi nikmat kotek amir mengatasi segalanya.. nita membesarkan kangkangannya.. tubuh badannya yang sedang sarat tu digerakkan untuk menyambut sondolan kotek amir...
"aaaAaaahhh.. amir... masuk dalam lagi amir.... uhhhhh... uhhhh... " nita mengerang nikmat. nita seperti terlupa perut dia kini sedang sarat mengandung. dia tidak peduli lagi risiko dia akan terberanak sekiranya sondolan amir itu terlalu dalam.
"jemputan" nita bagaikan pemangkin untuk amir menyondolkan keris nikmatnya lebih mendalam dan rancak. pergerakan perut dan juga buah dada nita yang membulat itu pula menjadi penggalak untuk amir berhenjut lebih laju lagi!!
"huh! Huh! Huh! huh!! geram betul aku tengok perut kau nita! huh huh huhhh! besar sangat!" amir merintih kegeraman. tangannya kini mula memegang sisi perut nita.. henjutan kotek amir kini semakin rancak!
PAP PAP PAP PAP PAP PAP!! bunyi hentakan kemaluan mereka "memeriahkan" lagi suara mengerang amir dan nita..
"amir! AMIR! AMIiiiiirrr! aaaah, huuuuuuhhHHHHh! AAAAARRHHH!" tangan nita yang ligat mengusap perutnya kini menarik-narik tangan amir yang sedang erat berpaut di sisi perut nita yang membusung tinggi. nita bagaikan hendak menarik dirinya untuk berdiri... kaki nita mula mengepit tubuh amir yang sedang rancak berhenjut.amir dapat merasakan kemutan puki nita semakin mencengkam kuat.. kemutan itu bagaikan cuba hendak memerah keluar mani amir yang telah lama bersedia untuk dipancutkan. amir dapat merasakan bala tentera 300 juta spermanya kini sudah bersedia hendak dilepaskan! kemutan konek nita kini juga semakin kuat sehingga air pukinya turut meleleh keluar dengan banyak sekali!
"amir! amir! Amir! aaaaRrrghhh! UUghhhhhhhhHhhH! AAAAAAAAAAHHH!!!" nita bagai sudah tiba dikemuncaknya! sungguh kuat cengkaman tangan dan kaki nita pada amir...nita hendak terbangun memeluk amir namun perut buntingnya terlalu besar!
"aaahh! AHHHH! NITA! AKU NAK PANCUT!! AAAAHHHH! AAHHHHH!!!" amir mula menjerit nikmat. kini dia sudah tidak tertahan menerima cengkaman puki nita yang cukup sedap mengurut koteknya yang keluar masuk dengan rancak sekali! kini dia dapat merasakan maninya mula bergerak laju ke pangkal koteknya!!
"PANCUT AMIR!!! PANCUT AMIIIIIRRRR!! AKU DAH TAK TAHAAAAAAAAAAAAGGGGGGHHHH!!" nita mengerang kuat!! kekuatan suara berahi nita kemudian disusuli pula dengan kemutan terkuat pada kotek amir!!
"NITA!! NITA!!! AAAAAGGGHHHHHH!!!" jeritan amir diakhiri dengan satu henjutan yang cukup mendalam!!!
CREEEEEEETTT!!! CREEEEEEETTT!!! CREEEEEEETT!!!
Akhirnya terpancut juga mani amir.. ledakan demi ledakan air nafsu dilepaskan ke dalam salur peranakan nita yang sudah lama tidak menerima pancutan mani. mata mereka terkatup rapat menikmati saat kemuncak gelora nafsu. cita kaki dan tangan nita yang kuat pada awalnya kini semakin lemah... akhirnya nita terbaring lemah.. tangannya mengusap bawah perutnya yang terlalu besar.. sedikit ketengangan dapat dirasakan di bawah perutnya.. namun nita tak berapa risau.. dia sudah puas menerima pancutan mani amir yang cukup nikmat!!
amir menarik keluar koteknya... meleleh keluar air mani amir bersama dengan cecair puki nita...kemudian, amir memberikan beberapa ciuman kepada perut nita yang sedang teramat sarat itu..
"nita.... huh, sedap nita... huh..." kata amir.. tercungap-tercungap kerana kepenatan.
"sedapnya... sedap sangat... hhhuuuuhh" balas nita penuh kepuasan..
mereka kemudian berpelukan dan berciuman, meleraikan kepenatan setelah puas melayan nafsu berahi mereka masing-masing. namun, ketika mereka sedang seronok bercumbuan, nita terasa pukinya dibasahi cecair yang banyak! rupa-rupanya nita nak terberanak!! dengan tergesa-gesa amir menghantar nita ke hospital. nita selamat beranak akhirnya. terberanak awal disebabkan henjutan nikmat amir dan nita.
610 notes · View notes
steven-wijaya · 2 months
Text
Cerita Dewasa Nikmatnya Bermain Seks Dengan Kakak Ipar Setiap Ada Kesempatan
Tumblr media
Aku punya seorang kakak ipar yang bernama Mbak Heny, Usianya sudah 40 tahun, lebih tua 3 tahun dari istriku.
Mbak Heny, begitu aku memanggilnya, dia sudah menikah dengan memiliki dua anak. Berbeda dengan istriku yang cenderung gemuk, Mbak Heny memiliki tubuh langsing dan bentuk bodynya  montok dengan dada dan pantat yang lebih besar dibanding istriku.
Rumah Mbak Heny tidak terlalu jauh dengan rumahku sehingga aku dan istriku sering berkunjung dan juga sebaliknya. Tapi aku lebih suka berkunjung ke rumahnya, karena di rumahnya Mbak Heny sudah terbiasa memakai pakaian-pakaian seksi yang cenderung terbuka.
Pernah suatu pagi aku berkunjung, dia baru saja bangun tidur dan mengenakan daster satin yang sangat seksi dan terlihat sangat mengairahkan, tampak kedua putingnya susunya menonjol dibalik dasternya yang licin itu tanpa ada penghalang branya lagi. Dan lebih parahnya kalau aku selalu main kerumahnya tanpa istriku pasti Mbak Heny mempertontonkan tubuhnya dengan pakaian-pakaian seksi dihadapanku sehingga aku terpana melihat tubuh montoknya. Tapi untungnya aku masih bisa menahan Hasrat nafsuku.
Suatu pagi di hari Minggu, aku diminta istriku mengantarkan makanan yang dibuatnya untuk keponakannya, anak-anak dari Mbak Heny. Tanpa pikir panjang aku langsung melajukan mobilku ke rumah Mbak Heny. Dan ternyata sesampai disana suami dan anak-anak Mbak Heny sedang tidak ada di rumah. Begitu sampai di rumah Mbak Heny, pintu rumah dibuka oleh pembantunya.
“Lho kok sepi Mbak”, kataku kepembantunya.
“Ya Mas, Mas Andre dan anak-anak sedang liburan ke Jakarta”, kata pembantunya.
“Lha Mbak Heny mana?”.
“Masih tidur”, tanpa banyak bicara aku langsung naik keatas kamar Mbak Heny dan pembantu Kembali lagi kebelakang sedang mencuci baju juraganya.
Dengan perlahan aku membuka pintu kamar Mbak Heny dan seperti sudah kuduga, Mbak Heny tidur dengan dengan balutan daster satin yang bagian bawahnya sudah tersingkap hingga paha dan ternyata Mbak Heny kalau tidur tidak memakai celana dalam. Aku hanya meneguk ludah dan langsung konak melihat penampakan dihadapanku, apalagi celana dalam dan Branya sudah benar-benar tidak ada ditubuhnya hanya daster satin yang melekat ditubunya yang seksi itu.
Pagi itu memang keberuntungan ada dipihaku. Tak berapa lama, Mbak Heny bangun dan seperti biasa, dengan santainya dia berjalan keluar kamar masih dengan daster satin yang sangat licin itu yang membuatku semakin tergila-gila melihatnya dan membikin nafsuku langsung ON.
“Eh, ada Rony, udah lama Ron?”, sapanya dengan suara serak yang terdengar seksi, seseksi tubuhnya.
“Baru saja mbak, antar makanan buatan Rina”, jawabku sambil melihat dengan jelas kedua putting susunya dan buah dada besarnya yang no-bra itu.
Mbak Heny memang sangat cuek, dia tidak memperdulikan mataku yang nakal memandangi buah dadanya yang menggelantung di balik daster yang licin itu.
“Dari tadi lihat aku terus kenapa si Roy”, katanya sambil membubarkan lamunaku.
“Habis pagi-pagi gini sudah disugguhkan pemandangan yang sangat indah-indah lho mbak”.
“Lah apa punya istriku lebih seksi dibandingakan tubuhku”.
“Ya jelas lebih seksi Mbak lah, beruntung Mas Andre bisa dapat Mbak”.
“Dasar nakal juga kamu Roy”.
Batang penisku semakin mengeras melihat Mbak Heny berada dihadapanku dengan dasternya itu membuat aku semakin bergairah. Dan perlahan aku berdiri dari kursi dan mendekati Mbak Heni.
“Kok pagi-pagi udah gelisah sih mbak, apa sudah pingin”, perlahan kucium pipinya tanpa ada penolak sedikitpun dari dia dan dia hanya diam.
Kucium bagian pipinya dan keningnya sambil kuberanikan mengusap-usap bagian selangkangannya dengan tangan kanaku. Aku seperti diberi berkah pagi itu oleh Mbak Heny yang benar-benar dia seperti sudah terangsang hebat.
Dengan semangat 45 dan penuh percaya diri, aku membuka celanaku dan membiarkan penisku yang sudah konak dari tadi mengacung bebas. Walau dengan sedikit canggung, aku beranikan diri untuk menutup pintu kamarnya.
Aku rebahkan tubuh Mbak Heny diatas ranjang kamarnya lalu kutindih tubuhknya sambil aku gesek-gesekan penisku dikain satin dasternya yang sangat licin itu.
“Roy kamu gila ya aku ini kakak iparku”.
“Aku sudah nafsu mbak lihat cara berpakaian mbak seperti ini”, Mbak Heny menampik tanganku yang ingin menjamahnya, tapi nafsu birahi yang membakar otaknya membuatnya tak cukup tenaga untuk menolak lebih lanjut sentuhanku.
Ketika tanganku berhasil meraih buah dada dan meremasnya, dia hanya bilang “Gila kamu Roy”, tapi tak sedikitpun menjauhkan tanganku untuk meremas-remas buah dada dan memilin puting susunya.
Aku sudah merasa di atas angin. Mbak Heny seperti pasrah. Setiap sentuhan dan remasan tanganku di tubuhnya hanya direspon dengan kata “Unghhhh Royyy….puaskan aku aku lagi pingin nih, gara-gara semalam aku nonton film bokep suamiku”.
Kemudian penisku yang kugesek-gesekan kain satin dasternya diremas-remas oleh tangan mabk heny, “Besar banget punya kamu Roy”, serunya.
“Pingin masuk kedalam punya  Mbak tuh…” jawabku.
Mbak Heny hanya tersenyum manja,”Gila kamu ya Roy berani-beraninya kamu sama kakak iparmu!”
“Iya mbak, saya memang tergila-gila pada Mbak”, rayuku sambil terus memilin puting susunya yang sudah mengeras dari balik dasternya.
Mbak Heny semakin diam dan pasrah. Kini dengan sangat mudah aku bisa meraih daerah selangkangannya yang berbulu tipis dan mulai meraba-raba vaginanya yang ternyata sudah terasa becek.
“Kaya’nya vagina Mbak udah minta nih Mbak”, kataku.
“Dasar gila kamu!”, entah sudah berapa kali dia mengeluarkan kata itu pagi ini.
“Nungging Mbak, saya masukin dari belakang”, pintaku untuk doggy style.
Mbak Heny pagi itu hanya menuruti kemauanku. Kini pantat bahenolnya terpampang di hadapanku, pantat yang selama ini aku impikan itu akhirnya bisa kuraih dan kuremas-remas. Dengan perlahan, aku memasukkan batang penisku ke dalam liang vaginanya. Tidak sulit tentu saja, maklum sudah punya dua anak dan memang sudah becek pula.
Blesss….penisku langsung masuk melesat kedalam vaginanya yang sudah becek itu dan langsung kugenjot maju mundur.
“Anghh….angghhhh…..oohhhh…..Royyy…..unghhhh”, desahan saat penisku terus memompa keluar masuk penisku kedalam vaginanya.
Setelah puas dengan gaya doggy, kemudian dengan cepat mbak heni sudah berada diatas tubuhku dan mulai dia menarik-nari diatas tubuhku seperti seorang penari. Batang penisku terus digoyang-goyangakan maju mundur oleh jepitan vaginanya yang diputar-putar oleh tubuhnya. Tak lama kulihat Mbak Heny yang sudah terbakar birahi tentu saja orgasme lebih dulu akibat goyangan tubuhnya yang pompa penisku pada vaginanya.
“Royyy…..Royyy….unghhhh…..anghhhh…aaahhhh”, tubuhnya terlihat mengejang-ngejang saat orgasme dan kurasakan penisku terasa ada jepitan oleh otot dinding vaginanya saat orgasme yang sudah mulai dirasakanya.
Namun sekali lagi, pagi itu memang dia sudah milikku sepenuhnya. Meskipun Mbah Heny sudah orgasme duluan, tapi kakak iparku masih tetap penuh birahi meladeni permainanku sampai akhirnya kami merasakan kami sama-sama orgasme secara bersama. Dengan posisi Mbak Heny dibawah sedangkan aku gentian diatas kusemprotkan cairan spermaku didalam vaginanya yang Nikmatnya luar biasaaa tanpa bisa lagi diucapkan dengan kata-kata lagi.
Crottt…..crottt….crooot, cairan spermaku keluar sangat banyak sekali didalam vagina Mbak Heny dibarengi tubuhku juga ikut mengejang-ngejang saat cairan itu keluar dari dalam penisku.
“Inghhhh…Royy…kenapa dikeluari didalam…”, jeritnya ketika aku memuncratkan spermaku ke dalam rahimnya.
“Habis vagina Mbak enak banget….”, seruku di telinganya. Kakak iparku hanya melejat-lejat menikmati orgasmenya juga.
Selesai orgasme, seperti sepasang kekasih, kami berciuman dan penisku masih menacap didalam vaginanya.
“Kamu memang gila Roy, awas… jangan bilang siapa-siapa ya tahu hanya kita berdua!”, serunya perlahan.
“Ya iyalah Mbak, masa’ mau cerita-cerita..kalau ketahuan bisa perang dunia kedua”, candaku. Dia pun tertawa lepas.
“Kapan-kapan lagi ya Mbak…yang seperti ini bikin ketagihan mbak”, pintaku.
“Gila… kamu gila…Roy”, jeritnya sambil melepas penisku yang sudah mengecil dari dalam vaginanya dan berjalan ke kamar mandi.
Aku hanya memandang tubuh seksi kakak iparku dengan daster satin yang membikin aku bergairah dengan senyum puas. Dan sejak kejadian pagi itu setiap ada kesempatan, kami berdua selalu mengulanginya lagi,  baik dirumah Mbak Heny kadang dirumahku melihat kondisi rumah masing-masing, dengan daster satin yang selalu dipakai saat kami melakukan hubungan seks dengan kakak iparku ini pokoknya seruuuu
213 notes · View notes
nalza73 · 9 months
Text
Bini Member
Aku memang sukakan seks tapi aku tak penah merasakan keenakan rasa hubungan seks yang sebenar. Aku masih bujang dan tak pernah main dengan perempuan langsung. Pegang pun tak pernah. Untuk melampiaskan nafsu seks aku biasanya aku melancap aje sambil tengok cd lucah. Tu aje la yang aku mampu setakat ni. Boleh kata tiap-tiap bulan aku mesti beli cd lucah baru. Sekali beli paling sikit pun mesti tiga punya sebab memang harganya tiga 10 ringgit. Walaupun terlalu kerap membeli tapi koleksi cd lucah aku takdelah banyak sangat sebab aku cuma simpan yang mana paling best aje. Yang tak berapa best aku trade in balik. Tak kisah sebab tokey cd lucah tu pun member aku.
Macam biasa lepas dapat gaji mesti aku pergi rumah member aku (tokey cd) nak beli cd baru. Bila sampai kat rumah dia aku tunggu dia kat garaj kereta kat tepi rumah dia tempat biasa kami berurusan. Selalunya terang kat sini tapi malam ni member aku tu lupa nak pasang lampu agaknya. Terpaksalah aku menunggu dalam gelap sambil menghisap rokok untuk menghalau nyamuk yang agak banyak. Malam ni baru aku perasan yang rumah member aku yang memang buruk tu dah berlubang-lubang dindingnya. Kalau terang nampak buruk aje tapi time gelap macam ni nampak cahaya lampu dari dalam menembusi lubang-lubang kat dinding tu. Ntah kenapa aku teringin pulak nak intai ke dalam rumah dia ni.
Lagipun sejak dia duduk kat sini aku langsung tak pernah masuk dalam rumah dia ni. Beraya pun kat luar aje. Aku pilih salah satu daripada banyak lubang yang ada dan intai ke dalam. Rupanya kat sebelah garaj kereta ni bilik tidur dia. Aku nampak bini member aku yang berkain batik dengan t-shirt tengah duduk menyusukan anaknya kat tepi katil. Member aku tu pulak aku nampak tengah terbongkok-bongkok mencari sesuatu kat bawah katil. Stim jugak aku tengok bini member aku tu walaupun dia duduk membelakangkan aku tapi cara duduknya dan t-shirtnya yang terselak sikit kat belakangnya tu menyerlahkan bentuk punggungnya yang bulat dan pejal. Ni jugak first time aku nampak rambut bini member aku yang lurus panjang sikit dari bahunya sebab dia memang sentiasa berpakaian sopan dan menutup aurat ketika di luar rumah.
Lepas tu aku nampak member aku dengan satu kotak besar (cd lucah la tu) yang dikeluarkan dari bawah katil tadi dan berbisik sesuatu kat bini dia. Aku nampak member aku mengurut-urut bahu bini dia sebelum turun ke belakangnya dan disudahi dengan tamparan manja kat punggung bini dia yang montok tu. Bini dia pun menjerit manja bila dilakukan seperti itu. Aku tinggalkan lubang intai tadi dan duduk jauh-jauh sikit sebab kejap lagi member aku mesti keluar punya. Member aku terkejut bila dia keluar tengok lampu tak pasang. Berkali-kali dia mintak maaf kat aku sebab lupa nak pasang lampu. Aku pun buat-buat marah jugak walaupun sebenarnya aku bersyukur sebab dapat tengok sesuatu kat dalam rumah dia tadi. Saje je biar dia tak tau apa yang sebenarnya berlaku. Lepas pilih beberapa keping cd lucah dan membayarnya aku pun blah dari situ.
Dalam perjalanan nak balik aku terfikir macam mana agaknya kehidupan seks member aku ni dengan bini dia. Aku pun tak faham macam mana agaknya member aku ni yang terejal, tokey cd lucah, pernah romen anak dara orang (romen aje bukan main) boleh kahwin dengan ustazah. Lawa pulak tu padahal member aku ni tak berapa hensem kalau nak dibandingkan dengan aku (yang tak berapa hensem jugak), gemuk sikit (kalau nak banding dengan aku gemuk banyak sebab aku kurus kering) dan tak berapa tinggi (tak sampai paras bahu aku pun). Aku nekad parking motor aku tepi jalan, sorok sikit dalam semak dan jalan kaki pergi rumah member aku semula. Naik motor karang kantoi pulak sebab aku nak mengintai lagi kat rumah dia. Kalau nasib baik dapat tengok aksi lucah secara live malam ni. Kalau takde apa-apa yang berlaku pun rasanya aku tak rugi apa-apa pun.
Nasib baik rumah member aku ni jauh ke dalam kebun, jauh dari rumah orang lain. Dia sewa kat sini sebenarnya lepas dia kahwin. Nak belajar hidup sendiri katanya padahal rumah mak dia kat kampung ni jugak. Jalan nak ke rumah member aku ni memang gelap sebab takde lampu dan dikelilingi oleh pokok. Yang bagusnya orang tak nampak aku tapi yang tak bagusnya aku tak nampak jalan. Pelan-pelan aku berjalan menuju ke rumah member aku dengan berpandukan cahaya lampu dari rumahnya. Tiga-empat kali aku tersungkur sebab tersandung akar pokok.
Bila dah dekat aku bukak selipar sebab selipar aku berbunyi-bunyi masa menapak. Lantak la nak terpijak apa pun, balik nanti kan boleh basuh. Akhirnya aku sampai ke tempat aku mengintai tadi yang lampunya dah dipadamkan sebaik je aku blah tadi. Aku nampak bini member aku berpakaian lengkap dengan baju kurung dan tudung labuh duduk kat depan meja solek. Diorang nak keluar ke ni fikir hati aku. Tadi kan bini member aku ni pakai kain batik dengan t-shirt aje. Anaknya yang baru setahun lebih tu aku nampak tertidur kat katil baby kat tepi katil besar. Takpelah, kalau diorang nak keluar mesti dia pasang lampu luar ni dulu. Kalau lampu nyala karang aku cabut la. Tiba-tiba member aku muncul pulak kat dalam bilik. Nak tergelak pun ada rasanya sebab member aku ni pakai seluar slack hitam, kemeja lengan panjang putih siap masuk dalam dengan songkok hitam. Tak pernah aku nampak dia pakai macam ni seumur hidup aku. Dah tu aku perasan macam ada name tag dengan pen kat kocek baju dia.
“Dah siap?” kata member aku yang berdiri kat belakang bini dia. Aku nampak dia menunduk sikit dan peluk bini dia dari belakang. Dari cermin besar kat meja solek tu aku nampak tangan member aku masuk ke sebalik tudung labuh bininya dan bermain-main di kawasan dadanya. Aku rasa pelik, nak keluar ke nak apa diorang ni? Pakai macam nak keluar tapi tak pernah pulak member aku keluar pakai macam ni. Tengok ajelah diam-diam. Bini member aku mendongak bila teteknya diraba oleh member aku. Mereka pun berkucupan penuh mesra dan hangat diselubungi nafsu (agaknya lah). Member aku makin galak mengerjakan tetek bininya. Tudung labuhnya di selak ke atas dan tangannya masuk ke dalam baju kurung bininya ikut lubang leher.
Aku mula rasa yang diorang ni bukan nak keluar tapi ada benda lain yang nak dibuat. Setelah agak lama seperti itu bini member aku berpusing menghadap member aku yang berdiri kat belakangnya. Aku tak nampak apa yang sebenarnya berlaku tapi aku dapat rasakan yang bini member aku ni tengah kulum batang member aku. Aku boleh nampak kepalanya yang bertudung tu terangguk-angguk sambil member aku membelai kepala bininya sambil mendesah keghairahan. Setelah puas dikulum oleh bininya member aku bangunkan bini dia dan didudukkan kat atas meja solek. Member aku duduk kat bangku tempat bini dia duduk tadi kemudian menyelak kain bininya. Bini dia yang macam dah faham terus kangkangkan kedua kakinya dan diletakkan kat bahu member aku. Member aku terus menyembamkan mukanya ke celah kelengkang bininya yang tak pakai seluar dalam langsung.
“Aaahhh… sedap banggg… jilat banggg… kat biji banggg…” bini member aku merengek kesedapan bila cipap dan kelentitnya dikerjakan oleh member aku. Tangannya diselukkan ke dalam baju kurungnya dan meraba-raba teteknya sendiri manakala tangannya yang satu lagi menjambak rambut member aku. Bila dah puas mengerjakan cipap bininya member aku berdiri pulak. Walaupun tak nampak tapi aku tau member aku dah masukkan batangnya ke dalam lubang cipap bininya sebab aku nampak dia mula gerakkan punggungnya ke depan belakang (takkan henjut kat tepi meja pulak kan). Bini member aku memaut tengkuk member aku untuk mengimbangi tubuhnya yang nampak macam nak jatuh je duduk kat hujung meja solek yang sempit tu. Sambil menghenjut member aku selak baju kurung dengan tudung labuh bininya sekali dan terdedah lah sebelah tetek bini member aku yang besar tapi nampak agak jatuh sikit dengan putingnya keras terpacak ke depan. Memang lawa tetek bini member aku ni sebab putingnya tak melayut ke bawah tapi masih terpacak ke depan.
Member aku hisap puting bininya menyebabkan bininya mengerang semakin kuat. Tiba-tiba anak member aku menangis pulak. Kelam-kabut diorang berhenti main dan bini member aku pergi mendapatkan anaknya. Dia bawak anak dia baring kat katil dan mula tetekkan anaknya. Diam terus budak tu bila dapat tetek emaknya yang besar tu. Aku ingatkan bila anak dia sedar dari tidur tadi permainan diorang tergendala le tapi rupanya ianya akan tetap diteruskan. Member aku angkat sebelah kaki bininya yang baring mengiring dan terus menujah cipap bininya itu. Bini dia pun mula merengek semula tapi tak kuat sangat macam tadi. Bila anaknya dah terlena semula bini member aku terlentangkan tubuhnya dan naikkan kaki yang sebelah lagi kat bahu member aku.
Mereka sama-sama tengah hanyut dilambung gelora nafsu. Bini member aku menyingkap baju kurung dan tudungnya lalu menggentel puting teteknya sendiri. Member aku pulak gigih menghenjut cipap bininya dengan tekun dan sabar tapi agak ganas jugak gayanya. Boleh tahan lama jugak member aku ni menghenjut, rasanya kalau aku melancap dah lama dah aku terpancut tapi dia masih steady aje. Tiba-tiba member aku menggelupur bangun sambil melancapkan batangnya yang agak besar dan panjang. Bini dia pun bangun jugak dan duduk menghadap member aku yang berdiri. Aku tengok bini member aku menjelirkan lidahnya kat depan batang member aku yang betul-betul separas aje dengan mukanya.
“Aaahhh… aaahhh…” member aku mengerang kesedapan sambil memancutkan air maninya kat muka bini dia. Lepas tu dia paut kepala bini dia dan masukkan batang dia ke dalam mulutnya. Bini member aku tu menerima batang member aku yang berlumur dengan air mani dan air cipapnya sendiri dengan rela ke dalam mulutnya malah dia siap perah-perah lagi batang member aku tu untuk mengeluarkan sisa-sisa air mani yang masih tersangkut kat dalamnya.
Lepas tu diorang dua-dua keluar dari bilik, pergi bilik air agaknya sebab aku terdengar bunyi air paip dipasang kat dapur. Walaupun adegan dah tamat tapi aku tunggu jugak lagi. Mana tau ada round 2 pulak nanti. Rupanya takde, diorang muncul semula dengan pakaian biasa. Bini member aku pakai balik macam apa yang dia pakai masa mula-mula aku mengintai ke dalam tadi dan member aku pun pakai balik apa yang dia pakai masa jumpa aku tadi. Aku pun blah merempuh kegelapan malam pergi balik kat tempat aku tainggalkan motor tadi untuk balik ke rumah. Tak sangka aku seorang ustazah macam bini member aku ni agak hebat aksinya di ranjang. Mungkin pengaruh dari cd lucah yang banyak disimpan oleh member aku ni. Yang bestnya diorang main dengan lengkap berpakaian siap dengan tudung labuh sekali. Tiba-tiba pulak aku rasa stim kat perempuan yang bertudung macam bini member aku ni…
705 notes · View notes
penaimaji · 3 months
Text
Meminta Keberkahan
Dulu menjelang proses menikah, salah satu hal yang aku takutkan setelah menikah ialah tidak bisa membantu keluargaku secara materi, mengingat aku anak pertama, yang tentunya menjadi harapan besar bagi orang tua. Sebab aku sadar betul, bahwa ketika seorang perempuan menikah, sebagian besar hidup dan tanggungjawabnya akan beralih ke keluarga barunya
Aku istikharah, bahkan setiap hari, meminta pada Allah mana jalan yang terbaik. Berdoa secara jujur dan sungguh-sungguh, meniatkan menikah untuk ibadah, juga menjaga kehormatan diri
Entah mengapa saat itu aku menjadi yakin sekali, tidak mungkin Allah membiarkan keluargaku sengsara hanya karena ketakutan atas pikiranku. Namun siapa sangka, setelah menikah, Allah justru memberi rezeki sendiri pada keluargaku yang lebih dari cukup (yang sebelumnya sempat sulit secara finansial). Ditambah bonus kedua orang tuaku yang semakin terlihat dekat, harmonis, dan kompak. Sungguh itu merupakan nikmat dan syukur yang luar biasa
Menikah memang bukanlah satu-satunya faktor yang bisa mengubah hidup kita. Jangan terlalu berekspektasi, bahwa menikah akan jauh lebih bahagia. Bisa-bisa nanti kita lupa, bahwa bahagianya kita kemarin atau hari ini, bukan karena manusia, melainkan karena hati kita yang terus percaya pada Ia
Kitalah yang harus meminta pada Allah; bertekad untuk memperbaiki apa-apa yang kurang dalam diri kita; meminta apa itu ketenangan hati, keberkahan hidup, rasa syukur yang berlimpah. Setiap hari, setiap waktu, sampai mungkin kita merasa bosan, hingga tak luput airmata yang tentu saja mewarnai hari-hari kita :'))
Teruslah percaya dan meminta pada-Nya, sampai saat kita menemukan orang yang tepat dalam hidup kita nanti, kita seolah-olah lupa, bagaimana rasanya sakit hati karena cerita-cerita kemarin. Seakan hal itu tidak pernah terjadi. MasyaAllah.. sungguh kebesaran Allah tiada duanya. Semoga Ia senantiasa menguatkan langkah kita, bahwa kebahagiaan yang hakiki datangnya dari kedekatan kita pada Sang Pencipta
Kebaikan pasangan hanyalah bonus. Mintalah ketenangan dan keberkahan, hingga saat menemui masa sulitpun, kita tidak lupa kemana seharusnya kembali
(Tulisan yang tersimpan di dalam draft)
Surabaya, 11 Januari 2024 | Pena Imaji
285 notes · View notes
herricahyadi · 3 months
Text
APA-APA “NIKAH"
Sering tidak ketemu orang yang selalu ngomongin nikah? Terutama kalau bicara dengan kita-kita yang masih memilih untuk menyendiri. Di hampir tiap topik pembicaraan, dia selalu bawa-bawa nikah. Sampai kita sebal dan enggan untuk meresponnya lagi.
Bagi dia, nampaknya, pernikahan adalah tujuan hidup. Puncak dari dunianya mungkin dengan menikah. Sampai-sampai dia menganggap remeh orang yang belum menikah dan selalu mendorong dengan berbagai cara agar orang lain juga menikah. Biasanya sampai menggunakan dalil “sunnah Rasul”.
Padahal, manusia itu punya opsi-opsinya sendiri. Apalagi manusia-manusia dewasa yang sudah dianggap bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil. Tujuan hidup mereka bisa saja berbeda. Dus, cara pandang terhadap sesuatu, misalnya pernikahan, juga bisa jadi berbeda. Ada saja yang tidak menganggapnya sebagai opsi yang mendesak; sekadar pelengkap; atau bahkan tidak memikirkannya sama sekali. Bisa jadi mereka punya tujuan hidup yang dianggap jauh lebih penting untuk digapai dan di situ dia menemukan kebahagiaan.
Lagipula, jika bicara “sunnah Rasul”, itu terlalu banyak dan bahkan bisa jadi lebih prioritas. Belajar dan bekerja itu sunnah Rasul, berbakti kepada kedua orang tua itu sunnah Rasul, mendalami ilmu agama dan mengamalkannya sunnah Rasul, beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah ﷻ juga sunnah Rasul. Dari sekian banyak sunnah Rasul yang bisa jadi kita lalai, mengapa harus menikah yang diutamakan? Iya, kita semua tahu bahwa naturalnya memang kita diciptakan berpasang-pasangan dan anjuran untuk menikah itu dari Rasulullah ﷺ sendiri. Tapi tidak dengan paksaan. Orang yang belum menikah, sementara dia sedang mengejar pendidikan tinggi juga sedang melaksanakan sunnah Rasul. Apalagi sampai keilmuan yang dia miliki bermanfaat untuk kemaslahatan umat.
Kita bisa mengajak orang dalam kebaikan tanpa meremehkan kebaikan lain yang sedang ia kerjakan. Sebab husnuzan itu juga bagian lain dari sunnah Rasul yang sering kita lewatkan.
290 notes · View notes
dinisuciyanti · 3 months
Text
Untuk diri sendiri
Seringkali, ketika perempuan menunjukkan bahwa ia sedang sekolah S2/S3, selalu ada komen dari akun laki-laki "cowo gak suka yang sekolahnya ketinggian". Ketika perempuan bekerja overtime, selalu ada komen dari akun laki-laki "kerja mulu, ntar gimana kalo udah jadi istri, cowo sukanya yang bisa di rumah nemenin anak". Ketika perempuan jalan-jalan ke luar negeri, selalu ada komen dari akun laki-laki "jalan-jalan nya jauh mulu, cowo pada takut". Ketika perempuan naik kereta eksekutif, selalu ada komen dari akun laki-laki "yah cewek mahal, gimana mau ada cowok deketin".
Respon ku hanya satu.
Semua hal yang kami (perempuan) lakukan itu 1000% untuk memenuhi keinginan diri sendiri. BUKAN untuk mencari perhatian laki-laki. Jangan terlalu percaya diri!
2 Februari 2024
153 notes · View notes
andromedanisa · 4 months
Text
Apa salah ya kalau belum hamil?
Tumblr media Tumblr media
Atas pertolongan Allaah sudah memasuki pernikahan empat tahun. Memasuki tahun keempat pertanyaan yang menghampiri lebih tajam dibandingkan dengan awal-awal pernikahan. Di awal aku tidak terlalu memikirkan, namun selalu saja aku jatuh perihal bagaimana dengan perasaan suami, orangtuaku, dan juga mertuaku. aku pikir seiring berjalannya waktu pertanyaan itu akan hilang dengan sendirinya, rupanya tidak .
Ada satu hari dimana aku dinyatakan hamil, saat memasuki pernikahan satu tahun sepuluh bulan. aku tahu benar bagaimana perasaan dan wajah-wajah bahagia dari suami, orangtua, dan mertua. Lalu sampai pada titik, Allaah berkehendak lain. Janin tersebut gugur.
Lalu hamil kembali saat usia pernikahan dua tahun sembilan bulan. Qadarullaah harus gugur dan menjalani kuretase.
"Gugur mulu" komentar yang pernah ku dapatkan..
Sedih? Jelas. aku sangat terpukul. Dan komentar lebih sangat tajam bila dibandingkan dengan sebelum hamil.
aku pikir tidak hanya yang belum hamil saja yang mendapatkan pertanyaan demikian. Yang belum menikah dan bertemu jodohnya juga sering mendapatkan pertanyaan yang kurang lebih sama. Kapan?
Hanya karena Allaah menetapkan sebuah takdir sampai detik ini masih menunggu perihal anak. Dulu pun tak luput dari pertanyaan "Kapan menikah" seolah semua keadaan harus sesuai dengan sebagaimana mestinya.
Menatap kasian, mencibir dibelakang, bahkan menanyai didepan umum dengan kondisi diiringi dengan tawa agar tidak terlihat menyakitkan kemudian memberi nasehat-nasehat yang tidak perlu. Kalau tidak diabaikan dilabeli orang yang tidak bisa menerima nasihat.
Ditatap kasihan lalu sejurus pertanyaan pamungkas, kasihan ya belum jua ketemu jodohnya. Kasihan ya belum jua punya anak nanti siapa yang akan mendoakan kita kalau kita telah tiada. Dan sebagainya, dan sebagainya yang terlalu panjang untuk dituliskan kembali
Sebetulnya ini sedikit kurang nyaman. Apa yang harus dikasiani ? Hanya karena masih sendiri? Hanya karena belum punya anak? Kedua keadaan bukan berarti diri ini kekurangan kasih sayang. Ada Allaah yang Maha Penyayangnya tidak bisa diukur dengan apapun yang senantiasa menyayangi hambanya tiada batas, ada kedua orang tua yang dengan izin Allah menyayangi dengan tulus tanpa tapi.
Hanya karena Allaah mengehendaki sebuah takdir belum menikah atau belum punya anak bukan berarti Allah tidak sayang. Melainkan setiap orang diuji dengan ujiannya masing-masing. Setiap orang sedang berusaha berdamai dengan takdir yang telah ditetapkan untuknya.
Kini, memasuki usia pernikahan empat tahun lebih sembilan bulan. aku berada di titik biar Allaah yang menentukan jalan doa kita, agar kita paham bagaimana rasanya menyerah menjadi seorang hamba. aku hanya ingin menjalani kehidupan ini dengan tenang bersama orang-orang yang ku sayangi. Kehidupan yang mungkin tidak semua orang berada dititik ini. Kehidupan yang tenang..
Menikah, dan mempunyai anak tidak menjamin sebuah kebahagiaan. Sungguh, ini bukan semata karena pembelaanku saja. Menikah dan mempunyai anak adalah salah satu anugerah Allaah yang patut diupayakan dan disyukuri dengan penuh syukur.
Keduanya bukan tolak ukur untuk bahagia. Karena pada hari ini ada yang menikah namun berpisah, ada yang memiliki anak juga berpisah. Rumah tangga sakinah mawadah warahmah adalah sebuah karunia Allaah. Dan tolak ukurnya bukan dengan ukuran dunia.
Pada akhirnya tak lupa pada setiap do'a apa pun selalu menyertakan "Terbaik menurut engkau Ya Allaah". Jadi ketika sesuatu yang aku minta belum Allaah kabulkan. Hal itu tak lantas membuat ku berburuk sangka pada Allaah.
Sebagaimana buku pertama lahir karena telah banyak kesedihan yang terlewatkan. Dalam Sedihmu Berbaik Sangkalah Kepada Allaah. Semoga pada akhirnya hanya rasa syukur yang akan dilangitkan. Tidak ada didunia ini yang abadi, sekalipun itu kesedihan dan beratnya sebuah penantian. Jangan jauh-jauh dari Allaah, biar Allaah yang kuatkan saat semua orang telah menyerah dan berhenti berupaya.
Lalu kalau ditanyai sebuah pertanyaan yang diawali dengan kapan? Apa yang harus dijawab?
Setiap kali merasa capek sama pertanyaan kapan ini kapan itu, aku yakin, aku belum seberapa dibandingkan dengan mereka yang penantiannya jauh lebih lama. Perihal jodoh ataupun buah hati.
Maka jawabku, tidak semua takdir harus kita pahami maksud dan tujuannya mengapa Allaah menguji kita dengan demikian dan demikian. Pada akhirnya tidak mengurangi sedikitpun kemuliaan ibunda Maryam meski beliau tidak menikah. Dan tidak mengurangi sedikitpun kemuliaan ibunda Aisyah radhiyallahu anha meski beliau tidak memiliki buah hati.
Urgensi hidup bukanlah perihal pencapaian melainkan beribadah kepada Allaah sebagaimana para Nabi, para sahabat yang tetap beriman sekalipun takdir itu terasa tidak menyenangkan. Manisnya sebuah takdir tidak terletak pada apa yang telah kita capai, melainkan keridhoan Allaah.
Tak selamanya hujan akan terus turun, tak selamanya malam akan terus bergulir. Kehidupan ini pun demikian, tidak selamanya. Sebab Allaah yang telah menetapkan semuanya sesuai dengan kadar kemampuan kita sebagai seorang hamba..
Menuju penghujung, 21 Desember 2023
267 notes · View notes
nonaabuabu · 5 months
Text
Kau Menang
Tumblr media
Lucu, kadang aku ingin menulis agar seseorang membacanya, namun kadang lainnya aku menulis karena menyakini seseorang tak akan membacanya. Dan ini aku tulis dengan anggapan kau tak akan pernah membacanya.
Apa yang lebih pekat dari malam, mungkin adalah darah yang mengental di dadaku. Ia amarah yang tak mampu dituangkan dalam bentuk apapun, sebab terlalu racun jika ia kujadikan kata-kata untuk memujamu.
Adalah kau aliran yang memiliki muara satu namun beribu hulu. Aku jadi pecundang yang menghakimi wanita lain yang memoles bibir merah merona untuk atensimu yang begitu luas.
Seharusnya kau yang kudakwa bersalah bukan. Tapi kita apa?
Kaki yang berlari sendiri, mencari validasi sana sini, bertemu di berisiknya kata-kata, menitisnya sebagai pedang untuk saling menebas.
Aku suka dengan kelihaianmu memantik amarah, sedang kau senang melihatku yang ingin meledak menahan murka. Kita beradu dengan argumentasi dan emosi, seolah mudah sekali mengatasinya hanya dengan seulas senyum tiga jari.
Pada rongga dadaku, jauh sebelum bertemu kau, ada penyakit yang mengakar. Semacam pongah yang mudah melenggang saat merasa tak diinginkan. Sebab percaya, di tempat lain aku diinginkan dengan sedemikian rupa.
Lalu kau hadir seolah ingin menguji, sampai dibatas mana aku akan mendambamu. Kau menjadi seperti kebanyakan adam yang kutemui, penuh penguasaan dan dominasi.
Sayang, aku tak pernah tertarik berkompetisi.
Bukankah lebih baik mati dalam rindu dariada berlutut kepada hal yang tak tentu?
Entah kau mau berlabuh di mana kau ingin, menetap di mana kau nyaman, atau pada akhirnya berpindah lagi ke lain pelukan, merah di dadaku lebih baik menggumpal daripada luruh hanya untuk mengakui kenyataan; kau menang keparat, aku jatuh cinta.
193 notes · View notes
nurunala · 3 months
Text
Mengenang Juang, Menertawakan Luka
Istriku …
Mari, duduk di sampingku. Sudah kuseduh teh hangat untuk kita nikmati berdua. Sudah kumatikan televisi agar di ruang mungil ini, aku cuma mendengar suaramu saja.
Malam ini mungkin akan panjang. Sebab ada juang yang harus dikenang. Ada luka yang antre untuk kita tertawakan.
Sebab ternyata, sudah cukup jauh kita berjalan.
Istriku …
Dulu kita sering menerka sembari berkelakar tentang bagaimana hidup kita lima tahun lagi? Sepuluh tahun lagi?
Ternyata, kita tak banyak berubah.
Aku masih jadi lelaki yang setiap hari melamun, membuka laptop, lalu melamun lagi.
Kamu masih jadi perempuan yang datang dengan secangkir kopi sambil bertanya, “Apa yang bisa kubantu?”
Bedanya, kini kita harus selalu bersepakat tentang siapa yang mengantar dan siapa yang menjemput anak kita hari ini.
Tentu usia kita berkurang dan satu dua hal dalam hidup kita bertambah. Beberapa orang datang dan ada pula yang pergi—sementara ataupun selamanya.
Tapi lebih dari itu, aku selalu merasa hidup ini begini-begini saja.
Terkadang resah mampir mengetuk pintu rumah. Lalu kita izinkan ia menginap barang satu dua malam. Setelah itu ia pergi lagi entah ke mana.
Barangkali ia kecewa karena kita tak terlalu mengacuhkannya. Sebab kita selalu yakin, segalanya akan baik-baik saja selama kita bersama.
Istriku …
Setiap harinya kita selalu bertanya satu sama lain: apa yang bisa dirayakan hari ini?
Barangkali sepiring nasi, secangkir kopi, atau segenggam royalti?
Besar atau kecil, segala denganmu adalah kemewahan.
Lebih atau kurang, hidup bersamamu adalah kebahagiaan.
#Jelang1Dekade #HujanPastiReda
119 notes · View notes