Menikahlah dengan ia yang tidak hanya mampu mendengar cerita-ceritamu, namun juga mampu memberi respon positif atas apa yang kamu kisahkan.
Menikahlah dengan ia yang tidak hanya mampu menemani dirimu, namun juga paham dan mampu terkait apa yang kamu butuhkan saat itu.
Menikahlah dengan ia yang telah selesai dengan dirinya, dengan kesenangannya. Sehingga tanpa kamu minta pun, ia sudah paham dan tahu bahwa kamu adalah tanggung jawabnya, prioritasnya.
Menikahlah dengan ia yang mampu melihat keletihan-keletihan dari sudut matamu, yang paham perihal lelahmu meski hanya lewat embusan napas. Sehingga tanpa kau minta, ia menjadi lebih peka untuk mengulurkan bantuan.
Menikahlah dengan ia yang ketika kakinya melangkah memasuki pintu rumah, semua urusan yang ia miliki di luar sana, ia tanggalkan di depan pintu.
Menikahlah dengan ia yang banyak bercerita. Dengan dia yang lebih senang bercengkrama denganmu dibanding dengan rekan sejawatnya, dibanding dengan ponsel miliknya.
Karena seumur hidup itu sangat panjang, begitu lama. Maka kau perlu dibersamai dengan seseorang yang paham dan mengerti caranya membangun kehangatan rumah tangga.
Sepanjang usia itu terlalu jauh. Maka kamu perlu menemukan pasangan yang tidak hanya hangat di luar rumah, saat orang-orang melihat dengan mata kepala mereka, namun juga hangat di dalam rumah. Ketika kamu dan dia hanya berdua.
Sebab berbuat baik di depan khalayak ramai adalah mudah. Namun tetap keukeh dengan sikap yang sama adalah kesulitan yang tidak semua orang bisa.
Maka menikahlah. Dengan dia yang tidak hanya mampu memelukmu kala kau sedih dan terjatuh. Namun menikahlah dengan dia yang paham dan mampu menenangkan risaumu.
Karena menikah adalah pengorbanan. Maka menikahlah dengan ia yang rela menanggalkan segala senangnya, demi menyenangkanmu.
If a heart becomes attached to anything other than Allah, Allah makes him dependent on what he is attached to. And he will be betrayed by it.❞
— Ibn Al-Qayyim (raḥimahullāh)
Ya Allāh ﷻ, please make me dependant on YOU only. You're my Rabb, my Lord, my Peace. Don't make me walk on any road that takes me farther away from you, leaving me all astray. Make me independent of everything. You, your love, your nearness, your promises suffice me.
"Whoever asks Allah Subhanahu Wa Ta'ala Paradise three times, Paradise says: 'O Allah, admit him into Paradise', and whoever seeks refuge from the Fire three times, the Fire says: 'O Allah, save him from the Fire.'"
I was sitting and wondering what love really is? And then I realised LOVE is a very beautiful feeling and it is never meant to hurt us. It’s meant to nourish us, make us happy, be there for us, and most importantly bring us closer to الله جالا جلاله.
LOVE is not when people stay up all night and talk to each other. LOVE is not people going and hanging out with each other and involving each other in all kinds of Haram present out there.
But, LOVE is when a person tries to protect your Jannah. LOVE is when a person worries about your akhira. LOVE is when a person wants to hold your hand and enter Jannah together. LOVE is protecting each other from the fire of Jahanam. Every single day, that person’s only motive is to bring you more and more closer to الله جالا جلاله because they don’t have the heart to see you drifting away from الله جالا جلاله. And they put in every effort to make this love halal as soon as possible.
I read it somewhere, “When you love someone you protect their Akhira.” And how true is that.
So, when you see people out their claiming to love you please know this, ‘if a person really really loves you they will never risk your akhira.’