Nasihat berharga dari Sahabat Fudhail bin Iyadh Rahimahullah
"Berbuat baiklah di sisa usiamu Maka engkau akan diampuni atas keburukan hidupmu di masa silam. Namun jika kau masih berbuat buruk di sisa usiamu, Allah akan menghukummu untuk keburukan di sisa usiamu dan seluruh keburukanmu di masa silam."
Berhentilah dari ratapan salah yang berkepanjangan. Sebab hidup memang berdampingan dengan kesalahan. Nyatanya, selalu ada ruang-ruang perbaikan di tiap kesempatan.
Menepilah sejenak untuk mendamaikan nurani yang terbelenggu dosa. Bukan berlari sejauh mungkin dari segala masalah yang telah tercipta.
Sebentar saja, jiwa hanya butuh hening. Berdiam diri dan merenungi tiap-tiap luka yang menganga, dan tiap perasaan bersalah yang menderita. Juga merombak hati dari desahan pilu yang kian menggerogoti seisi raga.
Pada akhirnya, hidup tetap dilanjutkan. Dan kita telah meraih penerimaan yang utuh, hati yang membaik, jiwa yang pulih, dan ketenangan untuk memperbaiki semua salah dan berusaha tak mengulanginya lagi.
Ya Allah. Aku ingin taubat setaubat-taubatnya. Aku capek melakukan dosa ini berulang. Aku lelah, setelah maksiat-taubat lalu maksiat lagi dan bertobat kembali. Terjebak dalam lingkaran setan. Aku ingin berhenti dari dosa ini. Aku lelah Tuhan. Aku capek. Terimalah taubatku tanpa syarat lulus ujian. Aku ingin lulus dari dosa ini. Jangan uji aku lagi dengan hal ini. Aku menyerah.
Paling enggak, buatlah ujianNya mudah kukerjakan, Yaa Allah. Ini berat, aku gak kuat.
Jujur aja, kita tau yang kita lakukan itu dosa, kita tau konsekuensinya, dan kita faham betul kepada siapa kita bermaksiat.
Dosa yang menyenangkanpun akhirnya tetap membuat dada kita sesak ya kan? Tetapi sinyal yang selama ini Allah beri, kita abaikan.
Allah itu ga mungkin memblokir hambaNya, seburuk apapun perilaku kita. Justru yang sering kali terjadi, kitalah yang *memblokir* Allah.
Memang tak mudah berlepas diri dari maksiat yang sudah mengikat, tetapi kalau sudah lepas, jangan balik lagi ya ..
Yuk kita berdoa =
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi."
Wahai Dzat yang memiliki sembilan puluh sembilan nama,
maafkanlah aku atas segala noda yang menjerat dalam jiwa. Ia
merayu, menawarkan berbagai rupa. Menyamar dalam pesona yang
menggiurkan nan memikat layaknya kenanga. Membisik di benak
tersembunyi, meracuni, melumpuhkan hati dan nurani. Duhai Ilahi,
izinkalah diri ini menyesalinya, lagi. Meski berkali-kali ia berpaling
dari-Mu dengan berlari. Duhai Ilahi tuntunlah ia kembali meski
tertatih tatih menangisi. Duhai Ilahi, bila Engkau mengasingkan diri
ini, kemana lagi harus mencari?
Rancaekek, 9:28. Sama seperti tahun sebelumnya, resolusi tahun ini adalah menangisi noda dalam diri.
Ga ada peluang merasa sombong dan lebih baik dari siapapun. Dari anak kecil yang biasanya belum punya dosa . Dari orang lebih tua yang mungkin lebih banyak amalnya. Dari orang bodoh yang belum tahu sehingga punya peluang dimaafkan Allah, Bahkan dari pendosa dan orang kafir sekalipun karena bisa jadi hari ini dia dalam kesesatan dan esok Allah berinya hidayah. Sedangkan diri ini tidak tahu apa nnti sore masih beriman? 'Ya muqollibal quluub tsabbit qolbii 'ala diinik
Ternyata kita ga bisa lari begitu aja. Serapih apapun menyembunyikan pasti akan ada celah untuk terungkap. Pada kesalahan yang tidak disengaja kita lakukan. Juga pada kesalahan yang disengaja dilakukan.
Instant oats dosa is a quick and fiery delight for breakfast. Made with a blend of spices and oats, it's perfect for spice lovers. Try this crispy dosa for a flavorful morning kick!
Delightful Slow Cooker Tiffin Sambar Recipe.South Indian cuisine boasts a vibrant tapestry of flavors, and one dish that truly represents this culinary richness is Tiffin Sambar. This dish is a perfect complement to a variety of tiffin items like dosa, idli, and vada. The best part? You can now prepare it effortlessly in a slow cooker. Today, we’ll guide you through the steps to create a…