Tumgik
#taubat
kafabillahisyahida · 1 year
Text
Nasihat berharga dari Sahabat Fudhail bin Iyadh Rahimahullah
"Berbuat baiklah di sisa usiamu Maka engkau akan diampuni atas keburukan hidupmu di masa silam. Namun jika kau masih berbuat buruk di sisa usiamu, Allah akan menghukummu untuk keburukan di sisa usiamu dan seluruh keburukanmu di masa silam."
420 notes · View notes
mudabercerita · 3 months
Text
“Jangan bosan bertaubat walaupun dosamu terus kau ulangi. Bukankah pakaianmu selalu kau cuci ketika ia kotor?”
"الإنسان محل الخطإ والنسيان"
“Manusia itu adalah tempatnya kesalahan dan lupa.”
“Kesalahan dan dosa itu sifatnya manusiawi. Tidak ada manusia yang luput dari dosa. Karena itu, istiqomahlah dalam beristighfar dan bertaubat.”
-Adzkia N
Banjarmasin, 9 Februari 2024 pukul 21.50 WITA.
40 notes · View notes
jusuffarhan · 6 months
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Jujur aja, kita tau yang kita lakukan itu dosa, kita tau konsekuensinya, dan kita faham betul kepada siapa kita bermaksiat.
Dosa yang menyenangkanpun akhirnya tetap membuat dada kita sesak ya kan? Tetapi sinyal yang selama ini Allah beri, kita abaikan.
Allah itu ga mungkin memblokir hambaNya, seburuk apapun perilaku kita. Justru yang sering kali terjadi, kitalah yang *memblokir* Allah.
Memang tak mudah berlepas diri dari maksiat yang sudah mengikat, tetapi kalau sudah lepas, jangan balik lagi ya ..
Yuk kita berdoa =
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi."
Temanmu @jusuffarhan
45 notes · View notes
mputraff · 4 months
Text
44
Wahai Dzat yang memiliki sembilan puluh sembilan nama, maafkanlah aku atas segala noda yang menjerat dalam jiwa. Ia merayu, menawarkan berbagai rupa. Menyamar dalam pesona yang menggiurkan nan memikat layaknya kenanga. Membisik di benak tersembunyi, meracuni, melumpuhkan hati dan nurani. Duhai Ilahi, izinkalah diri ini menyesalinya, lagi. Meski berkali-kali ia berpaling dari-Mu dengan berlari. Duhai Ilahi tuntunlah ia kembali meski tertatih tatih menangisi. Duhai Ilahi, bila Engkau mengasingkan diri ini, kemana lagi harus mencari? Rancaekek, 9:28. Sama seperti tahun sebelumnya, resolusi tahun ini adalah menangisi noda dalam diri.
31 notes · View notes
ruanguntukku · 11 months
Text
Hari ini kembali diingatkan tentang sebuah nasihat yang masih membekas, perihal bagaimana kita menyikapi takdir buruk yang ada.
Manusia menerima takdirnya itu terbagi menjadi 4 golongan, yakni :
Orang itu marah kepada Allah akan takdir buruk yang dia terima dan ini adalah tingkatan yang paling rendah.
Orang itu bersabar, tapi kesabarannya masih terasa sempit di dadanya. Masih ada keluh kesah yang dia rasakan dan butuh waktu yang cukup lama untuk bisa menerima kondisi yang ada.
Orang itu merasa lapang dan ridho dengan segala takdir Allah dan ini terjadi pada hentakan pertama ujian. Dia yakin bahwa apa yang Allah gariskan itu pasti ada hikmahnya, sehingga dia yakin dengan janji-Nya.
Orang itu merasa bersyukur dengan takdir buruk yang dia alami, jelas untuk bisa ke tahap ini seseorang butuh ilmu, hidayah, kekuatan dan pertolongan dari Allah. Perlu adanya latihan dan didikan yang kuat kepada diri sendiri untuk bisa sampai di tahap ini. Karena pada hentakan pertama takdir itu datang, kita bukan hanya sekadar bisa lapang menerima, tapi juga mampu menyadari bahwa apa yang terjadi saat ini adalah karunia yang besar dari Allah, kita betul-betul meresapi bahwa di balik semuanya ada balasan yang indah dari Allah untuk kita. Oleh karena itu, orang-orang yang ada di tahap ini benar-benar tidak bisa tergoyahkan dengan celaan dan ucapan buruk manusia, bahkan apa-apa yang telah hilang darinya tidak membuatnya bersedih apalagi bersusah hati.
Aku tahu tentu mempraktikkan ilmu tidak semudah itu, tapi hendaklah kita terus memupuk prasangka baik terhadap Allah, terus berusaha memperbaiki diri menjadi hamba yang semakin baik di sisi-Nya.
Jika banyak sekali kisah-kisah di luar sana tentang kesuksesan meraih perbendaharaan dunia dari tahap yang sangat mustahil menjadi berhasil, sungguh tidaklah ada kata mustahil untuk bisa menjadi hamba Allah yang beriman dan bertaqwa.
Selama ruh belum sampai ke kerongkongan dan sebelum matahari terbit dari barat, maka masih sangat mungkin kita berupaya di dunia ini untuk menjadi golongan yang selamat di kampung akhirat nanti.
Jika ada banyak orang yang berjuang mati-matian untuk bisa sukses di dunia, maka jadilah yang betul-betul jujur dan berupaya sekuat tenaga untuk bisa menjadi sukses di akhirat.
Perjalanan kita masih sangat panjang dan berat, yang dimulai setelah ruh kita dicabut dan raga kita bermalam pertama di alam kubur.
—SNA, Ruang Untukku #109
Senin, 12-06-2023 | 15.11
Venetie Van Java,
Semoga Allah membalas dengan jannatal firdaus bagi para asatidzah hafidzakumullah yang tidak hentinya memberikan nasihat dan peringatan di atas al-Haq tentang akhirat. Aamiin.
89 notes · View notes
arunika-sy · 1 month
Text
Taubat
Berbuat salah, dosa, maksiat bagi manusia adalah suatu keniscayaan, terutama bagi kita para manusia biasa yang tidak ma'sum sebagaimana Rasul dan Nabi. Walaupun kita itu tidak ma'sum tapi Allah dengan segala Maha Penyayangnya, Allah beri kita solusi bagi kita - kita manusia yang gemar berbuat dosa yaitu dengan bertaubat. Allah sangat menanti taubat para hambanya, tidak ada kata terlambat untuk bertaubat. Allah berjanji akan mengampuni segala dosa hambaNya, asal kita benar-benar mau bertaubat yang tidak hanya sekedar dengan istigfar.
Adapun taubat yang benar ialah seseorang meninggalkan dosa dengan perasaan menyesal dan berkeinginan kuat untuk tidak mengulangi dosa tersebut.
Jadi tidak cukup ya, taubat hanya dengan istighfar, karena istighfar tanpa menghadirkan penyesalan di dalam hati serta tidak mempunyai keinginan kuat untuk meninggalkannya maka semuanya akan sia-sia. Lantas jika tidak bisa maksimal bagaimana? Tidak papa, cobalah terus menerus melawan hawa nafsu berbuat dosa dan berusaha untuk selalu bertaubat sedikit demi sedikit sehingga Allah melihat usaha taubat kita yang kemudian Allah berikan rahmat dan hidayahNya untuk kita.
Imam Ghazali berkata: "Kekasih Allah bukan yang tidak pernah berbuat dosa akan tetapi adalah ketika dia berbuat dosa segera bertaubat dan kembali kepada Allah."
14 notes · View notes
sebiruhariini · 8 days
Text
Hina-nya Kami
Ternyata.. doa taubat ini terselip dalam dzikir pagi dan petang. Mengakui jika kita sudah banyak salah dan meminta ampunanNya.
Tumblr media
Aku teringat saat melakukan thawaf kemarin, ustadz muthowwif mengajak para jamaah untuk memuhasabah diri via radiophone. Kurang lebih kalimatnya,
"Allah, hina nya kami ini. Saat putaran pertama, kami meminta ampun dari banyaknya dosa dan kesalahan yang kami perbuat. Namun, di putaran ke 4 ini, kami meminta rahmat dan kasih sayangMu. Memohonkan keselamatan diri kami di dunia dan di akhirat. Bahkan, meminta agar dimasukkan ke FirdausMu. Betapa tidak tahu dirinya hambaMu ini yaa Rabb.."
Ahh, dasar. Rasanya menjadi siklus. Berbuat salah, minta ampun dan taubat, lalu dengan pede-nya meminta kebahagiaan dunia dan akhirat. Betapa tidak tahu dirinya kami..
Namun, aku yakin dan percaya bahwa Allah swt suka pada hambaNya yang bertaubat. Yang tidak putus asa akan ampunan-Nya. Yang percaya bahwa Allah swt Maha Menerima Taubat, Maha Pengampun, dan Maha Berkasih Sayang.
2 notes · View notes
chillinaris · 12 days
Text
"Sesungguhnya matahari dan bulan adalah tanda-tanda (kekuasaan) Allah. Keduanya diciptakan Allah sebagai sarana untuk menanamkan rasa takut pada hamba-Nya." (HR Muslim).
"Salah satu hikmah di balik gerhana matahari atau bulan adalah peringatan dari Allah kepada hamba-hamba-Nya, agar mereka meningkatkan ketaatan kepada-Nya dan meninggalkan segala macam perbuatan maksiat. Juga agar mereka takut akan azab Allah yang bisa turun kapan saja dan di mana saja." (Quran 17:59).
Nabi Muhammad (SAW) memotivasi umatnya untuk melakukan perbuatan yang dapat mencegah turunnya siksa, antara lain mengerjakan amal shaleh, mendirikan shalat, mengingat Allah, berdoa, bersedekah, bertaubat, dan lain sebagainya. (HR Muslim).
🎬 In the Shadows of the Eclipse… HelenBreznik x Ai
2 notes · View notes
aduhlurunulula · 27 days
Text
Ya Alloh,
Ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku,
Maafkanlah kesalahanku juga kedua orang tuaku baik yang kecil maupun yang besar, yang nampak maupun yang tersembunyi, yang disengaja maupun tidak.
Ya Alloh berikanlah petunjuk kepadaku dan kepada kedua orang tuaku juga kepada saudara-saudaraku
Ya Alloh kumpulkanlah kami diatas ridho-Mu
Limpahkanlah kedamaian juga ketenangan didalam hati-hati kami ya Alloh..
اللهم انك عفو تحب العفو فاعف عنا✨
3 notes · View notes
dikiprasetyo26 · 3 months
Text
Tumblr media
YA ALLAH TERNYATA AKU LEMAH
Yuk ikutin pre ordernya guys
Mulai tanggal 10 Februari 2024
Bisa di cek ke instagram : teorikatapublishing
3 notes · View notes
nitasilmey · 7 months
Text
KEMBALI
Sebenarnya, nggak papa banget kalau kita masih merasa "ah gue balik ke Allah kalau ada maunya doang", baru taat saat sedih, baru taubat saat terpuruk. Kan memang itu salah satu faidah ujian kehidupan, untuk menegur manusia yang masih banyak lalainya, bergelimang dosanya.
Tapi rasa sungkan itu jangan berlarut-larut, jangan malah jadi menolak kembali ke Allah sama sekali karena malu "sudah kebanyakan dosa". Ngapain sungkan lagi sih sama Allah? Allah sudah lihat kelakuan kita, Allah sudah dengar, Allah tahu kok kamu "buruk dan hina", tapi bukannya pulang dan minta maaf kenapa kamu malah makin-makin menjauh? Itu juga salah satu perangkap setan, menakut-nakuti manusia agar merasa "sudah tidak pantas lagi untuk taubat", "sudah terlalu kotor" :)
Padahal Allah ﷻ berfirman:
قُلۡ یَـٰعِبَادِیَ ٱلَّذِینَ أَسۡرَفُوا۟ عَلَىٰۤ أَنفُسِهِمۡ لَا تَقۡنَطُوا۟ مِن رَّحۡمَةِ ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ یَغۡفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِیعًاۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلۡغَفُورُ ٱلرَّحِیمُ
"Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri (terlalu banyak berbuat dosa/kezaliman), janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa seluruhnya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." Q.S Az-Zumar: 53.
Bahkan Allah sendiri yang minta kita buat nggak putus asa, buat menghadapi kenyataan bahwa kita memang pendosa dan butuh kepada rahmatNya, bukannya lari terus-terusan dan merasa nggak pantas :) bisikkan-bisikkan itu, keraguan-keraguan itu, hendaknya ditepis dengan keyakinan bahwa Allah Maha Pengampun dan Penyayang.
Lalu di ayat selanjutnya:
وَأَنِیبُوۤا۟ إِلَىٰ رَبِّكُمۡ وَأَسۡلِمُوا۟ لَهُۥ مِن قَبۡلِ أَن یَأۡتِیَكُمُ ٱلۡعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنصَرُونَ
"Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi)." Q.S Az-Zumar: 54.
Justru dunia ini memang tempatnya kan, jungkir balik, jatuh bangun, melangkah, berbuat salah, selama masih ada hari baru, masih ada kesempatan untuk bangkit lagi, memperbaiki diri, justru di sini tempatnya, saat ini, bukan nanti ketika sudah terlambat baru menyesal dan minta kembali, seperti Allah ceritakan tentang permintaan para pendosa di akhirat kelak:
رَبَّنَاۤ أَبۡصَرۡنَا وَسَمِعۡنَا فَٱرۡجِعۡنَا نَعۡمَلۡ صَـٰلِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ
"Wahai Rabb kami, kami sudah melihat dan mendengar, maka kembalikan kami (ke dunia), niscaya kami akan berbuat kebaikan, sesungguhnya kami (saat ini) sudah yakin." Q.S As-Sajdah: 12
Baru yakin nanti, baru menyesal nanti pas nggak bisa pulang lagi? Perih banget :') kalau nggak sekarang, masih hidup, masih muda, masih ada hari-hari di dunia, kapan lagi ya kan?
Rasa sungkan kita terhadap Allah itu manusiawi, perasaan kotor dan tidak merasa pantas, tapi hendaknya tidak berlarut-larut hingga rasa sungkan itu berubah menjadi kesombongan dan penolakan kita untuk merendahkan diri kita di hadapan Sang Kuasa. Mau ditegur seperti apa lagi? Mau diberi cobaan yang bagaimana lagi untuk pulang dan kembali?
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Setiap anak Adam berbuat dosa, dan sebaik-baik pendosa adalah yang bertaubat." (HR. At-Tirmidzi no. 2499).
Nggak ada loh orang yang benar-benar suci dari dosa itu nggak ada :) faktanya, realitanya, sekelas nabi pun ada salahnya, sahabat Rasul pun ada yang berzina, ada yang mabuk-mabukkan. Tapi bedanya mereka segera kembali, memohon ampun, memperbaiki diri, bukannya berlarut-larut dalam perasaan "gue udah terlalu kotor".
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya Allah itu begitu bergembira dengan taubat hamba-Nya melebihi kegembiraan seseorang di antara kalian yang menemukan kembali untanya yang telah hilang di suatu tanah yang luas.” (HR. Bukhari no. 6309 dan Muslim no. 2747).
Kamu butuh Allah, ya kan, di posisi terbawahmu, di hari-hari tersulitmu, lalu Allah gembira dengan kepulanganmu.. apalagi yang menghalangimu untuk merengkuh taubat dan memeluk taufikNya? :) ini panggilan dariNya, sambutlah, bersemangatlah, jangan meragu-ragu lagi.
Nanti saat keadaan sudah lebih baik lagi, kamu sudah bisa tertawa lagi, ingatlah nasehat Rasulullah ﷺ kepada Ibnu Abbas:
"Kenalkanlah/dekatkanlah (dirimu) pada Allah di saat (kamu dalam keadaan) lapang, supaya Allah mengenali (menolong)mu di saat (kamu dalam keadaan) susah." (HR. Ahmad 1/307).
Allah jauh lebih baik dan maklum, melebihi prasangka burukmu. Allah jauh lebih besar dibandingkan dosa-dosamu. Kamu menzalimi dirimu sendiri, namun sungguh Allah tidak akan pernah zalim terhadap siapapun, tidak juga kepadamu :)
5 notes · View notes
kafabillahisyahida · 6 months
Text
Hanya orang yang telah selesai dengan dirinya. Yang dapat melihat lebih detail, menyimak lebih teliti,merasakan lebih dalam, membantu lebih banyak, berkorban lebih besar kepada permasalahan disekitarnya.Mereka yang berhasil mengalahkan egonya tidak peduli dengan segala bentuk pernak pernik & titel dunia dan LEBIH MEMILIH ARTI HIDUP.
Karena kehidupan ini hayalah peran2 singkat yang di berikaan Sang Maha Pencipta dengan Misi. Sehingga lebih memilih mengesampingkan hati dan lebih suka mengingat mati. Dia ikhlas tak suka membalas, yang mudah mengalah, dan tidak mengungkitnya, ringan memberi dan melupakan dan hidup lebih fokus pada kebermanfaatan dan untuk tujuan apa dia diciptakan .
Kebalikannya Orang - orang yang belum selesai dengan dirinya adalah sulit berhasil dengan (seseorang dan sesuatu), karena sejatinya mereka adalah orang yang kehilangan, bukan sekedar tentang tak ada/tak punya, namun tentang yang ada tapi tak terasa, terdengar tapi tak di fahami, hadir namun terlewati, terjadi namun tak ada arti.
179 notes · View notes
ingatanlalu · 7 months
Text
Allah memutuskan perkara-perkara yang berlaku pada makhlukNya, hukum-hukum-Nya berlaku pada hamba-hambaNya sesuai dengan kebijaksanaan-Nya, karunia-Nya, dan keadilan-Nya.
Namun, banyak manusia menentangNya dengan bermaksiat padaNya, melalui : mata, mulut, telinga dan sebagainya.
Saat Rabb tak berbuat dzalim kepada siapapun, kita malah memilih 'kenikmatan' maksiat yang menipu.
Dan tidaklah Kami menganiaya mereka tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. (Zukhruf:76)
Tumblr media
2 notes · View notes
hanifahdwis · 8 months
Text
Setiap mendekat kembali ke Allah —padahal baru merangkak lagi — rasanya asa dan semangat juga ikut kembali. Kembali dipahamkan kalau selama ini, aku terlalu larut memikirkan bagaimana bisa damai di dunia, alih alih mendekati Sang Penciptanya.
— Alhamdulillah terimakasih Allah, semoga bisa istiqamah
2 notes · View notes
mputraff · 19 days
Text
45
Kata Djo : "Just trust me, you'll be fine". Kata Rasulullah : "Just trust Allah, you'll be fine". Rancaekek, 26 Ramadhan
4 notes · View notes
syam1974 · 1 year
Photo
Tumblr media
shahihfiqih Tanamkan dalam benak kita, bahwasanya bisa jadi besok adalah ajal kita.. #renungan #doa #tauhid #ajal #kematian #shahihfiqih #taubat #taubatnasuha #iman #amalshalih #bekalkematian (di Banjarmasin) https://www.instagram.com/p/CnGwqKyvK1Q/?igshid=NGJjMDIxMWI=
3 notes · View notes