Tumgik
#nulis aja
dengarkanakuu · 2 years
Text
Sehat Itu Bukan Cuma Fisik, please..
Kesehatan jiwa atau mental itu seyogianya jauh lebih penting.
Semakin berumur semakin sadar deh kalo kesehatan itu bukan cuma fisik. Sering banget aku dengar orang bilang "aku tuh sehat", iya, fisiknya sehat, tapi what's in your mind, not really.
Banyak juga yang punya mindset kalo kesehatan kita itu bisa baik-baik aja HANYA dengan minum vitamin dan makan sehat. Oh no no, bukan begitu Esmeralda... Di dunia ini, sayangnya, enggak ada tuh yang bisa berdiri sendiri hanya dengan kata-kata "cuma/hanya". Yaah, sejauh 31 tahun aku hidup di dunia ya, enggak ada suatu hal yang bisa berdiri sendiri begitu aja.
Misal, "aku bisa hidup bahagia dengan HANYA beriman pada Tuhan", lah? terus enggak berdoa? enggak melakukan apa yang Tuhan ingin kita lakukan di dunia??
"aku bisa kok tetap sehat, kan kerja di rumah aja, CUMA duduk walaupun 13-14jam enggak beranjak sama sekali. Lah? terus enggak makan sehat? duduk berjam-jam itu sama sekali enggak sehat. Terus engga istirahat gitu??"
Nah, kalo begitu ilustrasinya, udah mulai nangkep dong ya? Maka dari itu, kata-kata "cuma/hanya" ini sebenanya menjebak banget. Jahat, udah kaya lingkaran setan aja gitu. Mendadak "ilang" aja tuh hal baik lainnya di hidup.
Oke, balik lagi ke kesehatan. Jadi, saat kita ngerasanya kalo badan kita baik-baik aja, udah makan sehat, ada olahraga juga seminggu beberapa kali, dan minum multivitamin segambreng, ENGGAK BISA DIPASTIIN kalo mental kita juga sehat. Bagus kalo iya, tapi kalo enggak ada istirahat, enggak ada kapasitas di dalam otak untuk memikirkan hal lain yang berguna (enggak cuma satu hal yang jadi fokus ya), kesehatan mental kita apa kabar deh?
Kita harus mulai memikirkan hidup yang balance, antara kesehatan fisik dan mental. Ok, aku revise sedikit tulisan di atas yang bilang seyogianya kesehatan mental lebih penting, enggak ya gengs, KESEHATAN secara menyeluruh itu penting. TAPI, kesehatan mental itu berpengaruh besar di kesehatan fisik kita.
Ok ok, mana hasil risetnya? adalah lah pokoknya, aku pernah baca beberapa artikel tentang itu, ya kalian cari sendirilah ya, udah gede kan, bisa googling pake gawai kalian yang katanya smart itu. Eh, maaf kok jadi nyolot..
Yes, intinya ini adalah tulisan sebagai muntahan uneg-uneg aku. Entah nyambung atau engga, bermanfaat bagi kalian atau engga, intinya ini bermanfaat buat aku karena kalo aku enggak keluarin uneg-uneg ini jadinya nanti kesehatan mental aku makin terganggu.
Hmm, apa ke psikiater aja ya abis ini?
Well, sampe bertemu di uneg-uneg selanjutnya, yuk ah, dengarkan akuu, dong!!
9 notes · View notes
insoulcities · 2 years
Text
Cerita Cinta
cw // harsh words , kissing
Tumblr media
“What was the question, Baby?”
Sial, there he goes again, batin Nina. Perempuan itu mengalihkan pandangannya yang semula berkutat pada layar laptopnya seraya mengerjakan tugas akhir semester ini — perempuan itu melihat Nino dengan santai meregangkan otot kakinya di atas sofa sembari mengutak-ngatik rubik yang lelaki itu beli tempo hari lalu.
Nina tidak langsung menjawab pertanyaan Nino. Perempuan itu melihat lelakinya dengan kacamata yang sudah duduk manis di atas batang hidungnya. Nino terlihat begitu santai, terlewat santai setelah embel-embel ‘baby’ terlontar dari mulut lelaki itu. Nina menggeleng kepalanya dan kembali memilih untuk menatap layar laptopnya yang dipenuhi oleh ribuan rangkaian kata.
“What was the question, My Baby?” ulang Nino singkat.
“Would you please stop calling me that? What’s with you today, Kak?” 
Dua rentet pertanyaan Nino berhasil membuat Nino terkekeh. Lantas lelaki itu bangun dari posisinya dan melangkah mendekati Nina yang sudah terlihat frustasi. “Tadi kamu nanya soal apa? How can I help you?”
Jelas pertanyaan Nino tidak membuahkan jawaban dari Nina. Perempuan itu memang sempat mengeluh sedang kesulitan dalam mengolah data yang harus ia jabarkan, lantas Nina dengan instingnya meminta Nino untuk membantunya. Namun, buru-buru perempuan itu mengurungkan niatnya saat ia teringat bahwa ini adalah tugas akhirnya.
“Nggak … udah kamu sana! Ngapain gitu!”
“Kamu masih lama ngerjainnya?” Nino membawa wajahnya mendekat ke hadapan Nina. Batang hidung lelaki itu sedikit lagi sudah bisa menyentuh permukaan wajah Nina yang mulus. Dari lain sisi, Nina sudah tidak bergetar saat Nino bertingkah semaunya seperti sekarang. Perempuan itu rasanya sudah tuntas melewati naik turunnya berada di dalam hubungan dengan Nino. Jauh dari benak Nina, sungguhan. Awalnya perempuan itu berpikir Nino adalah lelaki yang akan membawa flow permainan dalam hubungannya dengan santai, namun silih waktu berganti, Nino tak tanggung-tanggung untuk mengecup pipi atau bahkan melumat bibir perempuan yang dia cintai, yaitu Kanina Layali.
Kedatangan Nino di rumah Nina sebenarnya bukan sebuah rencana yang mereka jadwalkan dari jauh hari. Nina sengaja meminta Nino untuk datang ke rumahnya lantaran perempuan itu sudah begitu muak dengan tugas yang tak selesai-selesai. Melihat Nino dari layar ponselnya saja tidak cukup. Nina butuh Nino berada di depannya agar perempuan itu bisa kembali menggunakan otaknya dengan encer.
“Bentar lagi, Kak, kamu kalo laper pesen Gofood aja or Shopee food. They have plenty of discounts,” tawar Nina seraya membawa bola matanya menatap wajah Nino yang begitu dekat dengan wajahnya.
Lantas Nino menggeleng. Lelaki itu membawa wajahnya menjauh dan menarik kursi Malskar Loberget yang sedang diduduki oleh Nina ke arah sofa — tempat Nino meluruskan kedua kakinya.
Lelaki itu sekarang sudah duduk di atas sofa dengan Nina di hadapan Nino yang sudah terkekeh di atas kursi Malskar Lobergetnya.
“I know, you’re going to recite your famous line. I want you, not the food, Nina, I want you,” goda Nina seraya perempuan itu bangun dari kursinya dan mendorong beda berwarna putih hitam itu menjauh darinya.
Sontak Nino terbahak. Kini matanya yang bulat dan besar sudah berubah menjadi satu garis yang berpadu dengan senyum yang kian mengembang di wajahnya. Lelaki itu buru-buru melepaskan kacamata dari wajahnya.
Nino menarik pinggang Nina cukup erat hingga perempuan itu mengubah fungsi paha Nino menjadi tempat duduknya. Dua lengan Nino melingkar di pinggang Nina, lelaki itu semakin menarik tubuh Nina mendekat ke arahnya.
“May I kiss you, My Woman? I have three spots today. In your cheeks, forehead, and last but not least, your strawberry lips.”
Bajingan, batin Nina. Sempat-sempatnya Nino bertanya di saat posisi tubuhnya sudah berada di atas paha lelaki itu. Kini tangan Nina bergerak melingkari leher Nino, membuat Nina menjadi lebih mudah untuk menarik wajah lelaki itu mendekat ke wajahnya.
Manik bola mata Nina yang bertemu bola mata Nino tak jauh berbeda, keduanya sama-sama dibakar api cinta. Detik berikutnya Nino sudah mengecup pipi Nina dengan begitu lembut. Perempuan itu pun mampu merasakan satu benda tebal yang empuk dan hangat mendarat di permukaan wajahnya. Selanjutnya Nino sedikit menarik kepala Nina hingga lelaki berhasil mengecup dahi perempuan itu. Lagi-lagi Nina hanya bisa terkekeh. Entah, ia tahu tidak ada yang lucu dari yang Nino lakukan. Nina hanya tidak habis pikir bahwa perempuan itu sudah sekali lagi jatuh cinta kepada Nino.
“Lips?” sela Nina sebelum Nino melanjutkan aksinya. “Is it okay to kiss at my home though?” Nina sama sekali tidak memiliki maksud lain dari pertanyaannya. Perempuan itu hanya benar-benar ingin bertanya kepada Nino walaupun Nina sedikit menyumpahi dirinya atas pertanyaan bodoh yang baru saja perempuan itu lontarkan.
Nino mengangkat kedua alisnya. Untuk beberapa saat Nino terlihat sedikit tertegun mendengar pertanyaan Nina. Kini raut wajah lelaki itu semakin sulit untuk ditebak. Kadang berubah datar, namun bola matanya tidak bisa berbohong bahwa lelaki itu sedang dalam situasi mabuk kepayang. Lantas Nino langsung mengangkat tubuh Nina dengan gaya bridal yang sempat membuat perempuan itu terlonjak dan semakin mengeratkan lingkaran tangannya di leher Nino.
Tubuh Nina yang Nino bawa tidak sekalipun membuat lelaki itu kesulitan untuk meraih kunci mobilnya yang berada di atas meja. Langsung Nino membuka pintu rumah Nina — membawa tubuh perempuan itu dengan sedikit menyerong agar tubuhnya tidak berbenturan dengan pintu kayu. Nino pun langsung membuka pintu penumpang depan dan membawa Nina kabur dari rumahnya.
Sore itu Nino mengemudikan mobilnya dengan cukup kencang. Lelaki itu tidak tahu kemana ia akan membawa Nina, namun tangannya masih erat menggenggam tangan kanan perempuan itu. Mengelus dan menciumnya dengan lembut.
Nino masih mengendalikan setir mobilnya sampai lelaki itu menemukan satu spot bagus untuknya dan Nina. Tidak begitu jauh dari rumah Nina, lelaki itu menemukan satu konser musik yang membawa tema penonton cukup menikmati acara dari dalam mobil. Entah bagaimana, Nino bisa membawa mobilnya masuk tanpa harus melakukan reservasi jauh-jauh hari.
Sorot lampu warna-warni yang menghiasi panggung pun Nino abaikan. Wajah lelaki itu kembali melihat Nina. Sorot bola mata kedua pun seperti mengerti hal yang harus mereka lakukan selanjutnya.
Secepat kilat Nino dan Nina membuka pintu mobilnya dan berpindah ke bangku mobil belakang yang akan membuat mereka lebih leluasa. Saat semuanya sudah dirasa aman, Nino langsung menjalankan aksinya. Lelaki itu menarik wajah Nina mendekat ke arahnya. Lantas Nino melumat bibir perempuan di hadapannya dengan penuh gairah. Nina pun tidak mau kalah, perempuan itu menggigit dengan sangat pelan bibir bawah Nino.
Tangan lelaki itu kini tidak lagi melingkar di pinggang Nina. Kedua tangannya sudah menjamah wajah dan leher perempuan itu, membuat Nino semakin mudah untuk mengeluarkan semua emosi dan gairahnya. Bibirnya yang semula hanya bermain dengan bibir Nina pun kini beralih menelusuri pipi perempuan itu hingga Nino turun membawa kedua bibirnya ke batang leher Nina. Wangi parfum Nina yang menusuk hidung Nino tidak membuat lelaki itu melepaskannya, malah dengan matanya yang tertutup, Nino semakin larut dalam gairahnya. Bibirnya mengecup batang leher Nina berkali-kali. His tongue were all over the place.
“Kak, fuckhh you! Wha — ” kalimat Nina berhenti saat bibir Nino kembali bersua dengan bibirnya. Lagi-lagi perempuan itu kembali membalas lumatan Nino yang semakin menjadi. Tangan Nina melingkari leher Nino, membawa lelaki itu semakin menekan fitur wajahnya. Napas Nina yang terdengar sedikit lelah membuat Nino melepaskan ciumannya. Lelaki itu melihat perempuan di depannya dengan penuh cinta. Rambut-rambut Nina yang menghalangi wajah sempurna perempuan itu Nino bawa ke balik daun telinga perempuan itu.
“I love you.”
“I love you, Kanina Eer Layali, with all my heart. I promise to give you my world too.”
“I love you.”
“I love you.”
“Fuck you, Nina. I love you so much. What did you do to me?”
Nina hanya terkekeh melihat Nino yang sudah kehabisan kata-kata. Perempuan itu langsung menarik wajah lelakinya mendekat. Kini Nina yang mengawali pergerakannya. Perempuan itu bermain begitu lembut sampai berhasil mengontrol alur permainan Nino yang tadinya cukup bringas.
“Kanina, never change your lip balm please. It suits you, it tastes good when I eat you,” ujar Nino seraya menggigit bawah bibir lelaki itu.
“Goddamn, fuck you Markiano Iskandar.”
Sorot lampu yang kian berganti warna bahkan tidak mampu menghacurkan momen mereka. Nina semakin menarik wajah Nino maju untuk menekan fitur wajahnya. Wajah Nino yang sudah jatuh di bahu Nina membuat perempuan itu berkali-kali juga mengecup leher Nino. Rather than only kissed his neck, She managed to suck it.
2 notes · View notes
arganti · 10 months
Text
guys kl gue nulis smut copeng gmn ya
1 note · View note
hellopersimmonpie · 4 days
Text
Muqollibul Qulub
Bicara tentang self-care seringkali tricky banget karena definisi tentang self-care tuh seringkali berdasarkan proyeksi kita terhadap apa yang telah kita alami. Bagi orang yang hidupnya selalu hectic, slow living adalah self-care. Sementara bagi orang yang hidupnya baru nemu tujuan, mungkin bentuk self-care-nya adalah kerja keras. Buku-buku self-care pun sangat bervariasi. Ini yang kadang membuat kita bingung ke arah mana hidup kita sebenarnya.
Ada yang bilang bahwa tanda kehidupan yang baik adalah hati selalu tenang dan tidak gelisah. Bahwa tanda manisnya iman adalah ketika kita bisa kalem ketika ditimpa cobaan berat. Apakah demikian? Apakah gelisah itu tanda bahwa manusia sedang jauh dari Allah? Yang maha menenangkan jiwa?
Belajar hidup dengan ADHD membuat gue belajar banyak hal tentang cara kerja jiwa. Dan ternyata ketenangan yang seringkali kita impikan ya memang tidak selalu ada. Tidak selalu kita capai and that's okay.
Kadang kita hidup dengan dopamin yang cukup sehingga bisa beraktifitas dengan baik. Kadang kita hidup dengan dopamin yang kurang sehingga sulit sekali berkonsentrasi.
Neurotransmitter effect is real.
Belakangan gue nyoba ngatur pola makan dengan protein diusahakan tinggi dan tanpa gorengan. Dopamin gue cenderung stabil dan nggak cepat stress. Tapi kadang perkara imbalance hormon or neurotransmitter juga bukan seperti saklar yang ada on-off nya. Maka definisi self-care versi gue adalah bersabar merawat diri sendiri. Ngasih makan-makanan yang baik, disiplin istirahat dan bersabar juga dengan mood yang tidak nyaman akibat neurotransmitter yang tidak seimbang.
Gue nggak lagi meromantisasi ADHD atau ngasih excuse kalo tiba-tiba mood gue jelek. Ini gue tulis karena ketenangan hati itu seringkali dikaitkan dengan iman. Padahal hati dan jiwa yang bergejolak tuh ya mungkin aja memang fitrahnya manusia. Entah karena punya masalah, entah karena struktur otak yang beda.
Berapa kali penyandang neurodivergent ditakut-takuti dengan "gelisah adalah tanda kurang iman", bahwa pengobatan ke psikiater akan membuat kita bergantung dan lepas kendali terhadap diri kita sendiri. Maka kepada Allah gue menitipkan diri gue ketika pikiran gue tidak sedang dalam kondisi baik. Semoga Allah berkenan menjaganya selalu. Agar jangan sampai merugikan diri sendiri dan orang lain. Dan jika pikiran gue sedang dalam kondisi baik, semoga Allah selalu memberi kesempatan untuk berbuat baik.
....
Hari ini ngerasain banget tenaga full tapi nggak mampu konsentrasi. Akhirnya gue cuma diem dan minum air anget sambil ngadep jendela. Yang muncul di kepala gue adalah:
"Ya Allah aku sudah berusaha dengan baik agar tidak mudah stress dan tubuh ini senantiasa dalam kondisi baik. Maka jika mood hamba berantakan lagi, engkau yang maha membolak-balikkan hati. Kutitipkan kepada-Mu dan jaga dengan baik"
Selanjutnya gue nulis tumblr ini dan ya again gue kepikiran buat bilang bahwa gelisah itu hanyalah signal yang harus dimaknai lebih jauh lagi. Bukan tanda bahwa yang maha menenangkan hati sedang tidak mau menenangkan kamu. Rahmat Allah itu luas. Bersabar dalam kegelisahan sampai kita bisa berdiri tenang juga termasuk ruang untuk mendapatkan pahala. Berikhtiar ke psikiater biar bisa hidup dengan baik juga bagian dari kebaikan.
76 notes · View notes
yunusaziz · 1 month
Text
Bagaimana visi orang tua diwariskan kepada anak? -bagian 1
Sekali-kali nulis yang ringan-ringan kali ya :D. Untuk menjawab pertanyaan diatas, saya kasih cerita dulu:
Abi itu jarang banget minta sesuatu dari anak-anaknya. Dari pertanyaan ringan semisal "Abi izin mau keluar, Abi mau nitip apa?" atau sampai hal yang berat perihal ekspektasi terhadap anaknya selalu tidak pernah ada jawaban yang straight to the point. Akhirnya kami anak-anaknya adu bakat jadi cenayang, kalau Abi suka Alhamdulillah, engga ya udah Alhamdulillah juga, usaha aja dulu. 😂
Tapi bukan itu yang ingin saya sampaikan. Jadi satu hal yang pasti dilakukan Abi, semacam 'SOP' tiap kami menawarkan dan memberikan sesuatu padanya, ada pertanyaan "Umi sudah ditawari?" atau "Umi sudah dapat?" dan semua pertanyaan atau pernyataan lain yang pada intinya adalah Umi harus prioritas. Period.
Manifestasi rasa cinta Abi ke Umi jarang sekali saya lihat secara langsung, baik melalui kata atau tindakan, entah di balik layar ya haha. Selalu dengan cara-cara yang tidak langsung. Akan tetapi, caranya yang demikian itu yang menjadikan saya justru salut padanya.
Pesannya untuk selalu mendahulukan ibu, untuk jaga adik-adik terutama yang perempuan, dan lain sebagainya. Menjadi satu dari sekian banyak hal yang berhasil merasuk dalam diri saya, yang suatu saat pokoknya saya harus demikian juga!
Ucapannya yang bukan sekedar kata-kata, melainkan betul-betul termanifestasi dalam sikap dan tindakannya menjadikan butir inspirasi yang saya ilhami. "Beginilah visi orang tua diteruskan." batin saya.
Ya, menanamkan visi orang tua kepada anak hemat saya bukanlah sekedar kata-kata. Melainkan harus betul-betul diwujudkan dalam bentuk tindakan dan sikap. Sosok ayah mungkin memiliki porsi terbesar akan hal itu. Sebab, sosok Ayah seringkali menjadi inspirasi dari anak. Perangainya selalu menyita perhatian tersendiri dari anak.
Anak akan cenderung mencontoh dari bagaimana Ayah berkata maupun bertindak. Sedang Ibu mungkin lebih dominan dari aspek rasa; kasih sayang, peduli, dsb. Maka, ini menjadi pesan penting bagi calon Ayah, maupun lelaki diluar sana (terutama saya), bahwa :
"Little things always matters!"
Jaga sikap, jaga tutur kata. Memang hal demikian itu tidak ujug-ujug sempurna, harus dilatih dan dipersiapkan. Sebab, ketika anak sudah kecewa berat, misalnya karena perilaku tidak sejalan dengan ucapan, maka jangan harap visi orang tua yang bertahun-tahun ditanamkan, akan diwarisi anak-anak. :)
121 notes · View notes
coklatmaniss · 2 months
Text
Kalo kamu merasa ngga punya tempat cerita, nulis aja di sini
Jangan apa-apa dipendem sendiri, apalagi kalo kamu anak perempuan pertama yang harus terlihat kuat dan ngga cengeng
NO, justru di balik tegarnya dia menyimpan banyak badai dan getirnya hidup yang harus dia simpan rapat-rapat dari semua orang
Bahkan dari orang tuanya sendiri
78 notes · View notes
kayyishwr · 3 months
Text
Tumblr media
Hi, Kids!
Hi, Kids
Bagaimana kabarnya? Bagaimana hafalan Qurannya? Bagaimana hatinya; jangan nyimpen dendam kelamaan yak, tidak baik, inget selalu pesan "yang terpenting kita bukan pelaku kezaliman", oh iya satu lagi, jangan lupa sambung silaturahmi dengan siapapun dan makan yang enak yak hahah
Hi, Kids
Iya itu pesan Abahnya Abi dulu, semoga bisa diingat terus ya, oh iya kalau dulu, Abi nulis itu di twitter, biar inget terus haha. Oh iya, sekarang udah tidak takut lagi kan soal masa depan? Tidak khawatir lagi kan soal banyak hal? Kalaupun masih ada perasaan seperti itu, wajar kok, semoga dengan perasaan-perasaan itu, jadi tambah yakin, kita tidak bisa apapun tanpa ridhoNya Allah
Hi, Kids
Kalau kamu baca tulisan ini, berarti kamu menemukan akun tumblr ini, atau ya mungkin tulisan ini sudah berada di satu buku yang diterbitkan haha. Oh iya, yang paling penting, coba cari buku yang jadi gambar utama itu; ya buku kecil putih yang baru dibeli tahun 2024, walaupun sudah diincar dari lama
Oh iya, kalau kamu tahu kenapa buku itu penting buat kamu cari, tahun lalu, tepatnya tanggal 7 Oktober, abang-abang kita di Palestina membangunkan kita yang terlalu lama tidur dalam kenyamanan. Dan yang perlu kamu tahu, efeknya sangat dahsyat. Kali ini bukan sebagian saja yang bangun, tapi hampir semuanya.
Gerakan boikot yang dulu dipandang sebelah mata, sekarang lebih masuk akal; lagian lebih enak makan di warung sebelah kos, atau tukang sate di pinggir jalan kan? Bisa diajak ngobrol haha. Oh ya, dulu juga demo Palestina dianggap lebih peduli sama negara lain dibanding negara sendiri, tapi sekarang alhamdulillah, semua elemen ikut bergabung
Hi, Kids
Buku itu tolong dibaca baik-baik, kalau bisa dipinjamkan ke temen-temenmu yak, kaya dulu Abi juga berusaha meminjamkan buku ke yang lain, supaya ilmunya tidak berhenti di kita. Kalau kamu hari ini belum kaya masalah harta gak apa-apa kok, tapi usahakan kaya akan ilmu yak. Semoga kamu suka baca buku; ya gapapa kalau kamu suka main bola, futsal, naik gunung, tapi jangan lupa baca buku, dulu Abi juga gitu hahah, sukanya main bola, ikut lomba aja, kalau juara mintanya sepatu bola; tapi Allah gerakkan hati Abi buat baca buku Ustadz Salim A Fillah (oh ya semoga buku beliau masih ada juga, kalau dah gak ada, ya mungkin rusak atau dipinjam orang tapi belum dikembalikan hehe)
Hi, Kids
Terlalu panjang yak, pasti capek bacanya, tapi yak mungkin ini yang bisa Abi berikan, mungkin bukan harta, jabatan juga bukan siapa-siapa, benda ya cuma punya seadanya, semoga kamu, kita semua ikut jalannya Abahnya Abi, yang masih semangat belajar banyak hal
Sudah dulu ya kids, masih banyak buku yang bisa kamu baca. Buku itu landasan dasar supaya kamu paham posisi Palestina di muka bumi ini, selanjutnya kamu bisa baca juga 'Menuju Kebangkitan Umat Islam'; supaya langkah konkrit bisa kamu dan teman-temanmu pikirkan untuk menjadi pembebas Palestina. Amin.
#bookproject
58 notes · View notes
ibnufir · 6 months
Text
Keinginanku mengurangi keinginan
Belakangan lagi sering ngapus-ngapusin keinginan. Kalau biasanya masuk-masukin keranjang, ini justru kebalikannya.
Ada keranjang di marketplace, buang. Liat barang yang suka banget muncul di beranda, langsung cari opsi tidak tertarik.
Padahal suka banget. Tapi biar engga muncul lagi aja.
Karena algoritma sosial media, semakin kita ngasih perhatian terhadap sesuatu. Maka sesuatu itu akan sering muncul.
"Lho bukannya keinginan itu harus banyak?"
Iya memang boleh, boleh banget. Bahkan bermimpilah setinggi-tingginya. Toh tidak ada yang mustahil juga.
Tapi ini hanya berusaha menghindari Impulsif Buying aja.
Keinginan untuk membeli barang secara tiba-tiba tanpa melalui pertimbangan dan proses berpikir panjang.
Alhasil, udah beli nyesel. Kalau pun udah dibeli, engga kepake. Engga terlalu butuh-butuh banget.
Belibet banget yah, padahal bilang aja uangnya engga ada. Haha...
Ya justru itu, karena uangnya memang tidak ada. Makanya bikin capek. Kalau dibiarin mikirin berhari-hari lama-lama maksa.
Maksa minjem, maksa ngutang, pinjol, paylater.
"Lho ya gpp, jadi punya tanggungjawab biar semangat nyari duit"
Hiyaaa hiyaaa boleh, boleh banget.
Kembali lagi, tergantung orangnya cocok apa engga.
Tapi bagi aku pribadi sih, jauh lebih tenang. Dan semakin sedikit pula yang mesti dipikirkan.
Kalau di tiktok lagi rame banget yang bahas "Law Of Attraction" nulis serangkaian daftar keinginan-keinginan.
Ini justru, buang-buangin keinginan.
Ngapurane gusti, hambamu pasrah.
Izinkan untuk sedikit berusaha realistis bahwa di setiap mimpi besar itu, ada sebuah proses panjang yang mesti ditempuh.
Dan sekalipun ternyata prosesnya mudah dan tidak lama, semua keberuntungan itu karena KuasaMu.
—ibnufir
115 notes · View notes
jejaringbiru · 3 months
Text
Memulai
Tumblr media
@hardkryptoniteheart
Aku sendirilah yang memilih menapaki jalan ini sejak beberapa tahun lalu. Aku pun memulai sesuatu yang terasa asing dan baru ini dengan keberanian sampai kesempatan itu dihadirkan ke dalam hidupku. Meski aku memiliki ketakutan dan kekhawatiran, aku ingin mencoba menghadapinya. Bukankah aku tidak pernah dibiarkan untuk berjalan sendiri di dalam menjalani hidup ini?
@yustrialubna
Mari selesaikan apa yang semestinya diselesaikan.Terlalu banyak yang dipikirkan tak akan lantas membukakan jalan. Sudah cukup mencari alasan membuatnya terbengkalai, inilah saatnya untuk memulai.
@shofiyah-anisa
Mari kita awali tulisan ini dengan ayat Al-Qur’an 'Faidhaa Faroghta Fanshob', yang artinya “maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.)” (QS. Al-Insyiroh : 7). Di ayat tersebut ada perintah yang bisa menjadi motivasi untuk manusia supaya selalu produktif. Sedikit ataupun banyak agar selalu bergerak dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain. Selanjutnya mari kita kaitkan ayat ini dengan hadits Nabi “ ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhori no. 6412, dari Ibnu Abbas). Yap, sebuah motivasi yang sangat luar biasa bukan?
Memulai itu susah-susah gampang. Banyak yang pandai memulai, ngide, ataupun mempunyai banyak hal yang bisa di tulis dan dibicarakan. Namun tidak sedikit jua yang susah memulai. Mau nulis, bingung tema apa, bingung tentang apa, dll. Maka dari kedua hal diatas kita bisa membuat kesimpulan "udah mulai aja dulu, nanti pasti akan sampai." Oh iya saya ingat salah satu perkataan dari seorang teman "kita hanya butuh kebiasaan aja. Coba kamu nulis satu hari satu tulisan, nanti akan terbiasa, insyaaAllah ndak ada itu bingung dalam memulai menulis". Begitulah. Maka masalah 'memulai' adalah masalah saya masa silam. Seakan stagnan di proses "buka laptop atau memegang bolpen" tapi gak tau mau nulis apa.
Semoga dengan kedua potongan ayat al-Quran dan hadits Nabi diatas bisa memotivasi kita dan mendorong diri untuk menghadirkan niat terlebih dahulu. Sebelum akhirnya membuka laptop untuk mencoba menulis satu kata. Karena kebiasaan juga perlu dibangun bukan?
Mari lakukan.!
@rumelihisari
Tak apa jika baru memulai
Orang lain sudah mau wisuda dan memakai toga, sedang kamu baru memulai perjalanan menjadi mahasiswa ditengah kesibukan peran utama sebagai ibu muda
aku tahu kamu merasa tertinggal dari teman-temanmu. mereka terlihat seperti berlari begitu kencang mencapai berbagai impian, sedang dirimu masih ada di garis start dengan segala kekhawatiran yang mengintai.
Khawatir gagal, khawatir tak sampai pada tujuan, khawatir melalaikan kewajiban, khawatir menyerah di perjalanan, khawatir dengan cibiran orang-orang yang meremehkan.
Kamu tidak tertinggal, sayang. ini hanya perkara garis start yang berbeda dan tak perlu disamakan. Tidak apa jika baru kembali memulai disaat orang sudah dekat untuk mencapai tujuan.
Tidak ada yang terlambat. Kamu hanya perlu kembali menata diri, memulainya dengan niat yang benar, bahwa apa yang ingin kamu capai dan tengah kamu lakukan hanya untuk mencari dan mendapatkan rida' Allah saja. sehingga tak perlu membandingkan diri dengan pencapaian orang lain, cukup membandingkan diri hari ini dengan hari sebelumnya. mencatat juga mengevaluasi diri supaya hari-hari berjalan dengan baik dan sesuai dengan jalanNya.
@cicakuaci
Tahun dua ribu dua puluh empat diawali dengan memulai hal baru dan hal lama. Hal baru ini benar-benar baru— yang ternyata merupakan bagian dari doa yang selalu dirapal dan diyakini dalam hati. Alhamdulillah, sangat bersyukur atas itu. Sedangkan pada hal lama, aku ingin melakukan sesuatu yang sudah sejak lama terencana tapi belum sempat dilakukan dan memulai kembali beberapa hal yang pernah terhenti. Semoga selalu diluruskan niat dan segala prasangka di dalamnya, ya. Hwaiting!
@padangboelan
Seringkali kita takut untuk memulai sesuatu. Padahal jika kita tidak memberanikan diri untuk memulainya, bagaimana mungkin kita akan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya?
@gndrg
Badai telah usai Barangkali, puas sudah ia membantai Sore itu, suasana kota begitu ramai Dipenuhi orang-orang yang bersantai menikmati jalan kota yang menjajakan mimpi-mimpi yang terburai Diselai kelakar renyah seolah menertawai kenyataan yang tak berperi Isi kepalaku pun sama ramainya Namun ia justru sibuk merencanai berbagai andai Membenahi yang terbengkalai Mengutuhkan yang tercerai berai Memulai kembali sesuatu yang hampir usai
@yurikoprastiyo
Jika ditanya penyesalan terbesar saat ini ialah tak berani memulai apa yang menjadi ambisiku sejak dulu. Berpikir bahwa akan tak siap menerima segala konsekuensi yang harus diterima. Memilih jalan yang berbeda, mengarungi ketidakpastian dan merasakan ketidaknyamanan.
Padahal jika memulainya sejak dulu mungkin saja aku sudah ditahap yang sedikit lagi sampai ditujuan atau barangkali sudah merasakan gagal atas apa-apa yang diupayakan. Bukankah tak apa merasakan kegagalan, ia memberitahu kita bahwa tak semua harapan harus terwujudkan.
Tetapi tanpa memulai aku tak bergerak sama sekali, bahkan tidak tau akan gagal atau berhasil karna tak sedikitpun berani mencoba. Meski mimpi itu telah tertidur tapi ia tidak benar-benar mati, seringkali ia bangun untuk menghantui. Bahwa penyesalan terbesar itu bukan gagal tapi takut memulai melangkahkan satu kaki.
@semangaaaatt
Bagaimana caraku memulainya? Kapan aku akan memulainya? Dimana aku bisa memulainya? Mengapa aku harus memulainya? Apakah aku sanggup memulainya? Jika aku tidak memulainya, lantas siapa?
49 notes · View notes
milaalkhansah · 5 months
Text
Yang Lebih Tinggi Dari Sabar dan Ikhlas
Kemarin, randomly gw cerita ke bestie, kalau selama ini tuh gw selalu merasa iri tiap liat ada orang yang diuji dengan ujian yang luar biasa. Alasannya, karena gw merasa ujian yang luar biasa adalah sebuah tanda bahwa Allah percaya sama kemampuan hamba tersebut untuk menanggungnya. Selain itu gw juga menganggap bahwa itu salah satu tanda rasa sayangnya Allah yang besar sama orang tersebut. Jadi saat melihat hidup gw yang sekarang gini-gini aja—Maksudnya ya ujian atau masalah itu tentu masih kerap ada-ada aja. Tetapi sangat jarang sekali gw diberi ujian yang kadar beratnya betul-betul luar biasa—seperti yang gw liat di hidup orang lain—gw selalu merasa ..., apa ini sebuah tanda bahwa rasa sayang dan percaya Allah ke gw emang gini-gini juga?
Terus dia jawab, "Kalau gw malah beda. Gw seringnya liat orang yang mendapati ujian yang luar biasa dalam hidupnya itu bisa jadi sebagai balasan atas apa yang telah dia perbuat. Dan apa yang dia perbuat tersebut bisa jadi salah satunya adalah menyakiti atau zalim sama orang lain"
"oh kayak semacam pembalasan atau penebusan dosa-dosa gitu ya?"
"heeh"
Terus berawal dari teman gw cerita tentang seseorang yang dia kenal sedang mengalami musibah atau ujian yang berturut-turut, kami jadi membahas tentang makna sabar dan juga syukur versi kami masing-masing. Gw bilang, kalau menurut gw tuh di atas "ikhlas" itu ada yang lebih besar lagi yaitu "legowo", dan makna legowo ini cuman orang yang udah ngerasain sendiri yang bisa mengerti. Saking dalamnya makna kata tersebut menurut gw.
Terus teman gw jawab, "tetapi kamu tahu nggak yang lebih tinggi lagi dari itu semua apa?" Tanya teman gw.
"apa?"
"rasa syukur."
"oh iya ya. Gw baru inget"
"contohnya Rosulullah, beliau tu kalau diuji sama Allah malah langsung bersyukur"
"iya juga ya, ada gasih yang kayak gitu?"
"pasti adalah tapi pasti gak mudah"
Mendengar jawaban doi, gw jadi flashback masa-masa di mana gw diuji dengan ujian yang luar biasa. Yang kalau dirunut, respon gw itu kek gini;
Diuji-marah-sabar(bukan karena emg gw mau sabar, tetapi karena gw gak punya pilihan lain selain sabar)-terus yang terakhir "yaudahin" (yang sebenarnya lebih ke arah putus asa ato udah "jalanin aja" saking gak tahunya mau ngapain)
Alias dulu tu tiap diuji gw cuman berpikir bagaimana ujian ini cepat berakhir. Gak pernah gw mikirin "hal baik" apa yang bisa gw ambil dari ujian tersebut—yang pada akhirnya selalu membuat gw menjadi orang yang merasa "paling menyedihkan" hidupnya hanya karena ujian tersebut.
Hingga akhirnya setelah gw tambah dewasa dan berhasil melewati sesuatu yang membuat gw bahkan pernah menginginkan kematian, makin sering diuji, dan makin dewasa pandangan gw, gw baru akhirnya bisa mengerti apa saja "hal berharga" yang gw dapetin dari ujian-ujian gw yang terdahulu—yang membuat gw akhirnya baru bisa mensyukuri ujian-ujian tersebut setelah bertahun-tahun berhasil melewatinya.
Beberapa contohnya kayak ...,
"oh jadi ini ya alasan kenapa hubunganku sama mama dulu gak akur, dan gw udah struggle sama banyak hal dari kecil ternyata karena Allah mw gw belajar lebih dini tentang pola pengasuhan seperti apa yang pantas atau baik buat anak-anak gw nanti, dan juga karena Allah mw perlihatkan gw 'sesuatu' lebih awal di banding orang lain"
Atau
"ternyata kalau dulu gw maksa buat tetap kuliah, di saat ekonomi keluarga gw gak memadai, gw mungkin akan mengeluarkan uang dan juga tenaga lebih banyak pada hal-hal yang sia-sia atau gak benar-benar gw inginkan, yang membuat gw akan lebih lama mengenal apa yang sebenarnya gw inginkan, atau apa passion gw selama ini"
Jujur, gw nulis ini tuh sebenernya gw malu dan juga terharu. Malu sama Allah kalau inget-inget gimana gw yang seringnya selalu berpikir jelek saat diberi ujian sama Allah. Terharu karena baru sadar bahwa berbagai ujian yang gw rasakan dalam hidup ternyata juga merupakan salah satu bentuk rasa sayang Allah sama gw karena membuat gw pada akhirnya menjadi lebih kuat dan juga lebih bijak lagi dalam memandang segala sesuatu.
Sekarang tuh tiap lagi diuji sama Allah, meski gak serta merta langsung bisa mensyukuri ujian tersebut. Setidaknya gw menjadi lebih "tenang" dalam menghadapinya. Dan proses bersyukur itu menjadi nggak "selama" dulu buat gw bisa lakuin.
Terus, perlahan ... gw juga akhirnya sadar bahwa bentuk-bentuk kedewasaan yang gw dapatkan saat ini ternyata melalui fase atau proses yang panjang dan juga melelahkan. Sehingga saat ini, tiap diberi ujian gw berusaha untuk melewatinya dengan lebih "tenang" karena gw tahu, apa yang gw lewati saat ini pasti menjadi sesuatu yang akan gw sangat-sangat syukuri di masa depan nanti. Sebagaimana gw yang saat ini bisa mensyukuri apa yang telah terjadi di masa lalu gw dulu.
Pada akhirnya setiap takdir yang Allah gariskan untuk kita pastilah baik atau pasti akan selalu berakhir pada kebaikan kita sendiri. Jadi, mari kencangkan prasangka baik kita dan kuatkan rasa syukur kita kepada-Nya.
• November bercerita hari kesembilan belas
50 notes · View notes
nonaabuabu · 2 months
Text
R A M A D A N
Momentum Paling Tepat Membangun Kebiasaan
Tumblr media
Apa kebiasaan baikmu yang konsisten dari tahun ke tahun, bulan ke bulan, minggu ke minggu, dan hari ke hari?
Selamat, kamu punya itu.
Aku belum punya, kebiasaan yang selalu. Pasti ada masa di mana kebiasaan yang aku bangun terdistraksi dengan suatu kejadian dan akhirnya buyarlah semua kebiasaan baik yang sudah ku upayakan sedemikian rupa.
Sebut aja menulis, beberapa tahun aku hampir menulis setiap hari di tumblr. Sampai suatu hari kebiasaan itu macet karena aku nggak bisa buka tumblr untuk beberapa bulan, dan sekarang kebiasaan itu hilang. Meski nggak terdengar buruk, tapi efeknya ternyata cukup nggak menyenangkan.
Aku yang dulu rilis emosi dengan menulis di laman ini, sekarang jadi overthinking. Meski sederhananya aku tinggal buka akun dan mulai nulis, tapi praktiknya tetap aja sulit.
Jadi ramadan kali ini aku akan ambil ini sebagai waktu paling tepat untuk membenahi kebiasaan yang belakangan berantakan. Kenapa harus ramadan, bulan lain kan bisa? Emang, bulan lain juga aku lakukan, dan sekali lagi ketika aku terdistraksi bubar lah semua kebiasaan itu.
Tapi kalau kita mau jujur-jujuran, ramadan itu bawaannya lebih tenang dan nggak terburu-buru, pekerjaan cenderung lebih ringan, nggak banyak tugas dan nggak banyak juga emosi yang terkuras menyaksikan kehidupan di sekitar kita. Ibarat kata, lingkungan kita menciptakan ramadan yang penuh energi tanpa mengurasnya sampai habis. Jadi aku merasa dibanding off menulis seperti tahun-tahun sebelumnya, ramadan kali ini setidaknya untuk laman ini, aku mau bangun kebiasaan menulis setiap hari itu lagi.
Meski aku bisa menebak lebaran ada sebagai distraksi dari semua kebiasaan ramadan, tapi semua hal baik layak dicoba kan? Siapa tahu kali ini bisa dipertahankan bahkan setelah ramadan selesai.
Kalau kalian juga baca atomic habit, rasanya secara teori mudah ya bangun kebiasaan itu. Tapi susahnya minta ampun, bolong sekali seakan ngulang lagi dari awal. Nah mumpung ramadan nih, mengutip kata orang-orang kalau membangun kebiasaan itu bisa sebulan, aku mau menggunakan kesempatan ini untuk membangun kebiasaan baik yang biasanya hilang timbul.
Semoga di lebaran nanti, pas melihat daftar kebiasaan yang kubangun, aku senyum bacanya karena senang, bukan ketawa (ngetawain diri sendiri) karena terlalu banyak cita-cita tapi sedikit aksi nyata.
Sahur Pertama, 01 Ramadan 1445
27 notes · View notes
gizantara · 5 months
Text
Wejangan
Waktu lagi sering-seringnya main quora, aku pernah nemu quorawan yang me-repost ini. (Source: instagram (at)raguellewi)
Tumblr media
Catchy banget judulnya! Posisinya saat itu aku sama temenku juga lagi menempa diri dengan hard convo bertubi-tubi, jadi menurutku postingan ini nggak cuma berlaku buat pasangan doang, tapi keluarga dan pertemanan juga.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Nah hari ini aku mempraktekkan hard convo dengan seseorang dan rasanya tuh challenging. Ada banyak pertanyaan yang bahkan meskipun udah disusun sejak merencanakan pertemuan, tetep aja amburadul di hari-H karena saking hard-nya yang mau dibicarakan. Dari malam aku udah lumayan keringet dingin bahkan mules ngebayangin seberapa bisa aku menyampaikan itu tanpa bikin salah paham dan seberapa siap aku terhadap respon beliau.
Selama dialog berlangsung, aku juga sering bilang, "aduh aku nggak tega ngomongnya," karena aku tau yang bakal diomongin sangat berpotensi melukai ego beliau, huhu gomen (⁠〒⁠﹏⁠〒⁠). Kita juga banyak canggung di awal karena pikiran satu sama lain udah penuh duluan sama asumsi yang nggak dikomunikasikan. Sampai bingung ngawalin dari mana jadi aku ngarang dulu, tapi emang gak jago ngarang jadi ya udahlah jelek.
But terima kasih sangat banyak untuk kamu yang ternyata bisa menangani percakapan yang hard tadi dengan tetap tenang dan clear. Aku nggak nyangka bisa semelegakan ini akhirnya. Semoga kamu juga ikutan lega, karena kan tujuannya dari awal emang mau bikin kamu lega atas pertanyaan-pertanyaan kamu. Kalau belum lega juga feel free to ask karena kayanya masih banyak aja yang mau diomongin meski nggak tau apa.
Terus ya.. aku bilang juga ke dia bahwa yang aku sampaikan tadi sebenarnya sudah terkonversi menjadi versi yang sangatlah ringan, kind honesty lah ya istilahnya. Jauh beda dengan apa yang aku prepare di notes sebelum ngobrol; benar-benar menusuk, brutal honesty.
Tumblr media
Tapi ya.. mungkin kami belum sedekat itu juga untuk bisa brutal honesty. Masih terlalu rentan soalnya wkwk. Belum seperti aku kepada "teman-teman melukai egoku" yang lain (si ENFP, ISTJ, INTJ, ENTP, INTP) yang sudah dapat dipastikan nggak akan saling jauh hanya karena satu-dua kejujuran yang brutal, juga nggak akan drama maupun overthinking berasumsi setelah hard convo.
Kalau dari segi ketepatan, kayanya tadi pesanku (yang dengan kind honesty) juga nggak 100% tersampaikan. Tapi gak masalah karena aku juga berusaha memahami posisi lawan bicara, yang mungkin akan kelimpungan juga kalau dibanjiri brutal honesty di satu waktu bertubi-tubi.
It's very fine. Problem solving hari ini mungkin belum sepenuhnya clear tapi sudah sebagian melepaskan beban hati dan pikiran. Kalau kata STAYC di lagu Teddy Bear mah, "No need to rush, no hurries. Anyway, we're all living life for the first time. There isn't one right answer, one hunnit. Stop expecting one, you'll get disappointed."
Ya, berhentilah berekspektasi. Ini hidup pertama untuk kita semua. Masalah yang tadi juga mungkin masalah pertama untuk kita. Eh enggak sih. Kalau masalah yang kaya tadi, aku dulu udah pernah cuma problem solvingnya berantakan. Tapi pasti ada sudut pandang baru yang aku peroleh dari masalah yang sama di waktu yang berbeda dengan manusia yang berbeda.
Akhir kata, untuk orang-orang yang bersamaku hari ini, aku ingin memandang setiap dari mereka adalah manusia. Yang berhati, berjiwa, dan bermasa depan. Seperti kata Kak Iwan Santosa, "ketika aku ingin marah pada orang lain, aku ingat kalau dia cuma manusia yang sedang belajar tentang kehidupan. Dan kebetulan aku adalah bagian dari pelajaran itu. Kalau gak parah banget, ya udah lah."
— Giza dan kehidupannya menjadi manusia bersama manusia lainnya. Besok-besok mau nulis tentang filosofi landak kalau mood.
41 notes · View notes
lebensmoode · 1 month
Text
FOUREVER
Seperti judul, tulisan ini akan membahas lagu-lagu di album terbarunya my husband DAY6. Bagi yg tidak berminat bisa langsung di scroll kenceng aja ke atas 😂 karena akan bertabur kebucinan dan ke-cringe-an yg membuat eww 👍
Dimulai dari lagu utamanya, yg mana juga ada MV-nya, Welcome to The Show. Tipe-tipe sing-along song banget apalagi pas dibawain di konser. Juga tipe lagu yg langsung nemplok di otak once you listen to it (lagu daesik mana yg gak nempel hellow?). Liriknya dibuka dengan "I'm so moved by the stage, that I won't be alone any longer.". Yap, YoungK banget udah ini yg nulis. Betapa senangnya dia bisa balik nge-band lagi, nyanyi bareng bocah-bocah lagi karena selama masa hiatus kemaren he was going solo to every show. Wonpil juga ada proyek covering lagu. Dowun mungkin latihan vokal ya, karena sempet ngeluarin lagu duet bareng penyanyi cewek. Sungjin sibuk manjangin rambut 😂Eeem mungkin beliau ngasah skill gitar elektrik ya, karena dulu kan megang gitar akustik dan Jae yang megang elektrik. Karena Jae my beloved human udah bersolo karir, Sungjin dah tu yang mengisi posisi gitar elektrik sekarang.
Naaah menurut selera musik gw, lagu ini tu easy-listening, tapi kayak belum Day6 banget. Masih normal, masih familiar dan cenderung ngikutin pasar. Ya allah maap maap kita bukan expert di bagian musik yak, ini mah sepenilaian aing aja yg memang sotoy ✌ Untuk tau the real Day6 tu harus kudu wajib nyelamin B-side mereka gengs. Dari pengalaman gw, lagu-lagu B-side mereka lah yg bikin gw jadi My Day. Soooo kita lanjut ke next song~
Urutan kedua judulnya The Power of Love. Langsung inget lagunya Celine Dion gak tuuu CAUSE I'M YOOURR LAAAAAAYDEEEEEE~~ AND YUWA MA MEEEEEEN~~ Tapi yang versi daesik ini musiknya nge-beat wkwkw bikin lu ngangguk-ngangguk cem anjing dashboard. Vibe-nya ceria, energetik, full of positivity. Line yg ear-catching itu pas bagian reff "You need the power of love, power of love..." Yaa, as you can guess, lagunya berkisah tentang lu tu butuh kekuatan cinta dalam menjalani hidup, gak ada yg gak mungkin kalo kita belajar mencintai hidup. Gitu gitu lah, dengan kata-kata magisnya YoungK. Bisa banget dengerin lagu ini pas lagi butuh disemangatin, pas mau bangkit lagi tapi you got no friends around. Biarin lagu ini jadi temen lu 👍
Next lagu ini udah pernah gw singgung sedikit di post sebelumnya. Lagu yg wajib gw curigain karena tidak se-happy musiknya atau se-happy judulnya. Iyak the title is Happy. Daaaaan kecurigaan gw terbukti. AMBYAAAAARRR 😭😭😭 Ini lagu kedua terbanyak yg gw sumpah serapahi karena GILE LU YANGKE BIKIN LAGU LIRIKNYA KEK BANGKE??? Meski belum nemu ya yg nulis lirik lagu ini tu siapa tapiiii biasanya si YoungK yg paling banyak kontribusi ke lirik dari semua lagu mereka. Padahal ini tempo beat nya lebih cepat dari The Power of Love tapi tapi tapi, desperate banget heran??? Line yg terngiang-ngiang di otak gw tu pas Sungjin nyanyi "Will there be such a day? The day when I find my dream. The day when I'm so happy I could scream at the sky." Trus reff nya yang seolah-olah bilang "Boleh gak sih gue bahagia? Senyum, ketawa, gak perlu khawatir. Please help me, gue cuma terduduk diam dan rasanya pengen nangis. Plis bilang kalo gue boleh bahagia." Selama reff itu ada harmoni piano yg bikin lu makin tersayat-sayat.
Ah skip. Alert banget lagu ini. Cocok buat yg mau tumpah sekebon karena merasa useless, diam di tempat, gak berhak bahagia, dll. Tapi abis itu udah yak, dengerin The Power of Love biar semangat lagi. Atau For Me boleh juga tu, lagu lama mereka. Tentang embracing yourself biar bisa strong lagi 😉
NEEEXT kita move on dari yg sedih-sedih padahal judulnya happy. Eh bentaaaaar. Judul Happy itu jadi semacam topeng gak sih? Manusia kan topengnya begitu ya, di luar tampak senyum, fine, ketawa, eh dalemnya kapal titanic??? Wah jenius sih. Parah daeziiikkk
NEEEEXT beneran next kita ke yg judulnya Get The Hell Out. This one is the real rock vibe, yang dari liriknya pun juga gak ada yg mencurigakan kek tadi. Sumpah ya, lagu-lagu day6 yg begini tu ngingetin sama MCR sih, nyatu banget vibe-nyaaa. Reff nya nagih, sumpah. Mana dinyanyiin Sungjin lagi, bahasa inggris pula 👏👏👏 "How nice this world could be to me... kalo aja orang ini ni TENGGELAM ke inti Bumi wuahahaha." Wkwkwk ya emang begitu gaes, ceritanya tentang kebencian mendalam ke seseorang (yg mungkin mantan) sampe yauda sih lu ke laut aje sana jadi bangke duyung, jangan ganggu hidup gw lagi. Begitu. Asik sih tetep lagunya.
NEXT ya allah gw nulis begini aja sampe satu jam-an. Kita kasih part 2 yak kalo rame ehe. Mimin belum mandi juga ini. Insyaallah abis magrib kita lanjut yaa~ masih ada lagu yg bikin geleng-geleng soalnya ckck.
20 notes · View notes
hellopersimmonpie · 2 months
Text
Rasa
Selama ini sering banget diingetin jangan jadi people pleaser yang pengen nyenengin semua orang. Gue constantly bilang ke diri sendiri bahwa gue bukan people pleaser. Bukan karena gue sensi dengan people pleaser. Tapi lebih karena root cause yang beda tuh pasti butuh penyelesaian yang beda.
Gue ngerasain pas @earthvens kemarin bikin salah. Gue maju mundur buat negur bukan karena takut berkonflik tapi lebih karena gue takut nyakitin orang.
Dalam pikiran gue, gue berharap bisa ngasih lingkungan yang aman buat diri gue dan orang di sekitar gue biar kami bisa tumbuh bareng. Tapi lingkungan yang aman tanpa keberanian buat point out kesalahan orang tuh jadinya nggak bagus karena orang jadi nggak tahu salahnya. It's not a big mistake, actually. Overthinking gue aja yang parah wkwk.
Sejak gue belajar game desain, gue belajar membreakdown game feel ke game mechanics. In the end, gue tuh jadi mikir jauh banget tentang dampak tindakan ke perasaan orang lain. Jadi mikir banyak variabel.
....
Orang seperti apa yang membuat hati kita constantly bertanya "Kenapa aku nggak diperhatikan?"
Apakah orangnya yang bermasalah? ataukah hati kita?
Orang seperti apa yang membuat perasaan kita selalu nanya:
"Sebenarnya tindakanku ke dia salah atau tidak?"
Apakah orangnya yang bermasalah? ataukah kita?
Pada akhirnya setiap kejadian sering ngebawa ke pemikiran-pemikiran demikian.
Film exhuma adalah film horror yang ngebuat penonton constantly bertanya:
"Ini sebenarnya ada apa?"
Sampai ketika mereka keluar bioskop, mereka banyak yang nyari banyak hal tentang Korea sama Jepang.
Dulu gue mikir bahwa dunia yang gue pengen tuh dunia yang bebas konflik, semua orang tahu perannya jadi nggak perlu ditegur dst dst. Sekarang baru nyadar banget bahwa dunia kayak gitu impossible. Yang bisa kita usahakan adalah dunia yang orang-orangnya tuh caring each other. Kalau yang lain salah, kita kemukakan dengan penuh compassion sehingga arahnya ke: "Ayok kita perbaiki lagi". "Ayok kita berkembang"
....
Gue tuh belum nikah. Tapi again, sejak gue belajar tentang interaksi antara world building - mechanics - sama feel, gue berharap pas jadi ibu kelak tuh bisa ngasih perasaan-perasaan yang memupuk anak gue berkembang dengan baik.
Gue takut sama interaksi-interaksi yang dampaknya baru bisa dilihat jangka panjang dan baru sadar salahnya pas anak gue udah gede. Mungkin kita memang perlu banyak berdoa biar andai kelak Allah menitipkan sebuah keluarga ke kita, kita diberi keluarga yang berkah. Segala macam kesalahan kita diampuni sama Allah dan anak-anak kita bisa mendewasa dengan baik, memaafkan kesalahan-kesalahan kita juga. Habis nulis ini jadi memahami banget makna doa:
Barakallahu lakumaa wa baraka 'alaikuma, wa jama'a baynakumaa fii khair.
Semoga Allah memberi keberkahan di dalam rumah kita. Menambah iman kita setiap kali kita menghadapi takdir yang disuka ataupun tidak.
63 notes · View notes
yunusaziz · 5 months
Text
Weekend dan Trigger Masa Depan
sekali-kali saya nulis ginian yah, bukan sambat kok😋✌🏻
Dulu sering banget ketrigger tiap scrolling sosmed pas wabil khusus saat weekend. Dari story nikahan, liburan bareng pasangan, dsb. Ada perasaan berkecamuk, iri tapi juga kesal karena mau gitu, keadaan masih belum mendukung😂
Atau juga, liatin story orang-orang yang bisa kerja di daerah yang strategis baik dari jenjang karir maupun ekonomi. Ada rasa ingin merantau juga, cuman lagi-lagi keadaan 'belum' mendukung haha.
Sampai akhirnya coba bayakin kontemplasi diri, "Kenapa coba harus kesal atau marah dengan apa yang orang lain dapatkan?" alih-alih mencari jawaban dari pertanyaan itu, saya justru tutup 'convo' itu dengan ajukan pertanyaan lagi ke diri, "Bukannya dulu apa yang kamu jalani ini adalah doa yang pernah kamu panjatkan?"
Dari sana kemudian sadar. Ohiya, dulu mendasarkan pengambilan keputusan untuk karir, dsb. harus melalui satu prinsip yang tidak bertentangan dengan prioritas amanah hari ini. Yang hal tersebut jelas harus diputuskan bukan sekadar asumsi, tetapi kejujuran dan kesadaran betul akan analisis keadaan.
Memang ujiannya berat, karena qadarullah Allah mudahkan dalam urusan-urusan itu. Cuman, 'ala kulli hal, karena satu dan lain hal, masih belum selaras dengan prioritas kewajiban, belum bisa diambil. Yasudah, akhirnya memilih berdamai dengan diri, "Oh yaudah artinya emang belum rezeki ya kan?"
Maka dari proses yang super panjang itu. Tiba di fase ketika notonin story orang-orang sambil banyakin do'a, "Ya Allah semoga dijadikan keluarga yang bisa membawa kebaikan buat mereka dan orang-orang lain." dsb, intinya ikut senang dan sebisa mungkin mendoakan.
Entahlah apakah itu bentuk manipulasi perasaan yang baik atau buruk. Cuman setelah nerapin itu, hidup jadi lebih stabil dan nggak gampang nyalahin keadaan. Karena, yah semua sudah dalam skenario indah dari-Nya. Bismillah aja. Jalanin apa yang sekarang, sembari perdalam value, dan cari peluang sana-sini, tanpa harus menerabas prinsip yang udah kepegang.
Kalau kamu juga mengalami hal yang sama, jangan sedih ya. Pecayalah, apa yang kamu pilih atas kesadaran itu, suatu saat akan berbuah hasil manis kok, percaya! (:
70 notes · View notes
ceritasiolaa · 1 month
Text
Masih Belum Baik
Sibuk dengan kegiatan, sholat hampir kelupaan.
Pernah gak sangkin sibuknya dengan tugas, kerjaan, atau lagi seru-seruan sama teman sampe nunda waktu sholat? Alhasil sholat di ujung waktu atau udah mepet ke waktu sholat selanjutnya. Kalau kamu pernah, berarti kita pernah mengalami hal yang sama.
Tema nulis hari ini adalah momen yang mengingatkan bahwa kamu itu pendosa, setelah aku pikir tulisan ini merupakan pengingat untuk diriku dan sebagai catatan agar jangan kaya gini lagi. Bismillah.
Ya, menunda waktu sholat hingga mepet diujung waktu.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya, amalan apakah yang paling afdhol. Beliau pun menjawab, “Shalat di awal waktunya.” (HR. Abu Daud no. 426)
Bahkan Rasulullah pernah menyampaikan bahwa amalan paling afdhol adalah sholat di awal waktu. Tapi masih aja terkadang kita lalai dan mengundurnya.
Seyakin apa kita masih bisa bernafas ketika menunda-nunda shalat ? Ya Allah serem banget ya pertanyaannya wkwk. Tapi untuk nge-reminder diri memang harus gitu. Harus sampai dititik kita merasa akan melakukan yang terbaik nantinya.
Kalau bahas mengenai pendosa, rasanya maluu banget. Karena aku lah si pendosa itu, masih banyak keburukannya, masih belum benar-benar baik.
Tapi aku yakin, ketika kita mau berusaha untuk mengubah menjadi lebih baik insyaAllah Allah akan mudahkan. InsyaAllah Allah akan memberikan hidayah yang luar biasa untuk setiap hamba-Nya yang ingin terus dekat dengan-Nya.
Jadi, yuk kita semangat menjadi lebih baik lagi, lagi, dan lagi.
Hamasah 🫶
19 notes · View notes