Tumgik
#dengerin
catmanbowser · 5 months
Text
kalo kena DO yaudah lah ya bodo amat, kegeprek emak bapak jg bodo amat lah. Anjg. Susah amat pengen hidup normal di keluarga tanpa pengen jeburin diri ke sumur.
1 note · View note
jenoutof10 · 11 months
Note
Konsonan langit yang akan menjadi sebuah takdir cinta kita, menjadikan hamparan bahwa saksi ini, detik ini, secara sinaran ultrafeng yang mulai dinaungi oleh greenday akan menjadi cranberries cinta kita menjadi nyata, aku sudah mempersembahkan terjun dari helikopter untuk kamu sayang.
me @ your reo art
😁
Tumblr media
4 notes · View notes
milesmoerales · 2 years
Text
gojo sitorus and tatsuma sinaga would be besties i think
2 notes · View notes
lazy-plankton89 · 5 months
Text
teruntuk sesama orang indo di web ini, cuma ingin mencurahkan bahwa ISYANA SARASVATI MANTAP CUYYYY
serius, tiap denger lagu dia kek WOW. entah gimana satu2nya artis lokal yang stand out dan ngena banget buat aku tuh dia. mana orangnya kocak lagi, follow Isyana FM dia di IG tuh ada-ada aja wkwkwk.
entah gimana juga waktu itu bisa nonton dia live gratis front row lagi, buset. beneran baru seminggu ngefans tiba2 bisa merasakan itu semua, mantap sih dan bersyukur banget. dan bener, dia emang sekeren video2 performance dia. ga nyangka juga bisa dengerin 'tetap dalam jiwa' di tahun 2023 ini. diantara semua 'unlock the key' dan 'il sogno', 'tetap dalam jiwa' tuh special banget.
i think i've always unconsciously been a fan of hers. while listening to her older songs, i somehow knew some of the lyrics, even though i've never looked for them ever. i'm just totally in awe of her talent and her voice and wow. sehat2 terus inyong, semoga terus ada-ada aja, dan semoga juga bisa nonton kamu live lagi!!
0 notes
ailurophile97 · 7 months
Text
0 notes
dinisuciyanti · 5 months
Text
Definisi sukses
Beberapa hari lalu ada yang bertanya via dm,
Kalau ada orang yang menempuh jalan yang TIDAK sama kayak kamu, apakah ia gagal?
"Enggak sih. Setiap orang punya definisi sukses/gagal nya masing-masing", jawabku.
Jalan (pendidikan, pekerjaan, misalnya) yang ku pilih, yang menempatkan aku di posisi sekarang, dengan nilai gaji sekian juta, bukan berarti aku orang sukses, baik menurutku atau pandangan orang lain. Bisa saja, menurutku belum sukses (masih butuh achievement ini itu), tapi menurut teman yang lain, aku sudah sukses.
Kemudian, kalau misalnya, ada temanku yang lulusan FK, memutuskan jadi IRT, melepaskan STR prakteknya, apakah ia gagal? Menurutku enggak. Selalu ada pilihan hidup yang diambil yang sifatnya personal. TAPI, kalau menurut ybs hidupnya gagal sebagai seorang dokter, ya... mau gimana lagi. Yang bisa mengubah pandangan mu terhadap nilai diri, ya siapa lagi kalo bukan kamu sendiri?
Kita gak berhak bilang A gagal, kita sukses, karna definisi dan indikator sukses/gagal itu beda-beda tiap orang. Tentukan definisi sukses/gagal mu sendiri, gak usah dengerin kata orang.
5 Desember 2023
63 notes · View notes
akarcerita · 1 month
Text
Sebenernya hidup kita baik-baik aja, selama nggak terlalu dengerin apa kata orang.
31 notes · View notes
maitsafatharani · 7 months
Text
My INFJ
Untukku yang masih banyak malu kalau mau post yang arah-arahnya merah jambu di kanal sosial media lainnya, tumblr jadi salah satu tempat pelampiasan yang tepat. Hehe, terimakasih telah menjadi ruang amanku, tumblr :)
Malam-malam sembari nyicil berkas akreditasi klinik, tetiba pengen mencurahkan banyak hal dari lubuk hati.
Barusan, suami ngechat.
"Yang, nanti sabtu aku visite ya.."
"Oiya gpp, nanti dania aku bawa rapat."
"Dania nanti aku titipin mba bentar aja ya.."
"Ooh kamu berangkat visitenya mau abis subuh ya soalnya.."
"Soalnya jumat malam kan kamu dines ya"
"Iyaa"
"Plan B nya gpp dibawa rapat. Soalnya kamu abis malem, yang."
"Iyasih XD"
Nggak sekali ini aja, suami lebih holistik dalam merencanakan daripada aku. Aku malah seringkali lupa, kalau mau melaksanakan agenda berat berturut-turut. Atau lupa sama kebutuhan sendiri. Suami yang inget.
Inget banget momen-momen mau lahiran.
"Aku tuh pengennya ya Yang, kalo bisa seminggu pertama abis lahiran tuh udah nggak usah ada tamu." Kata Paksu.
"Yaa gpp sih ada tamu. Yang penting kan kitanya udah sefrekuensi."
"Tapii kadang mulut orang ngga bisa dikontrol. Ada aja komentarnya. Belum tentu lahiran nanti kondisinya ideal kan. Nggak tau lahirannya bisa pervaginam atau engga. ASI nya lancar atau engga."
"Iyasih..."
"Melahirkan udah berat buat ibu, Yang. Apalagi kalo harus dengerin macem-macem."
Pada akhirnya sih kami tetap terima tamu ya, wkwk. Qadarullah segalanya lancar dan hampir nggak ada omongan nyinyir. Cuman yaa banyak saran-saran aja gitu buat ibu dan bayinya wkwk. Tapi kalau inget suami pernah ngomong gitu berasa, makasih ya :")
Dan sekarang adalah momen menjelang Dania MPASI. Kira-kira begini isi percakapan kami.
"MPASI tuh.. berat ya. Aku pernah lihat di tiktok anaknya ngelepeh makanan sejak hari pertama." Paksu said.
"Iya, apalagi sampai umur 2 tahun. Ada aja cobaannya pasti." Aku menimpali.
"Aku lihat tuh ya.. ibu-ibu tuh fokusnya ke, apa masakanku kurang enak ya.. bukan fokus ke apakah cara masaknya udah bener, teksturnya sesuai." Paksu said lagi.
"Iya.. banyak overthinkingnya ibu-ibu tuh. Makanya aku banyak cari referensi, tentang feeding rules juga. Supaya lebih banyak tau jadi lebih..."
"Lebih strict?"
"Engga. Justru aku berharapnya lebih banyak tau tuh jadi lebih fleksibel. Kalo anaknya gamau A, oh solusinya boleh B. Gamau C, oke solusinya D. Selama ga menentang prinsip utama."
"Iya Yang, kita perlu banyak belajar. Pasti sedih kan, kamu yang masak. Kalo Dania sampai gamau pasti kamu juga kepikiran."
Kira-kira dari percakapan-percakapan kami bisa kebaca kan ya, siapa yang lebih overthinking? Wkwkwk.
Sejak kami serius untuk menikah, kami sering membicarakan hal-hal terkait kepribadian kami. Suami memang mengakui, dirinya sangat bisa overthinking dalam banyak hal. Juga selalu ingin perfeksionis dalam hal apa pun. Dulu, kupikir aku harus sangat menyesuaikan diri dengan semua ini. Di saat apa pun kubawa santai :") Tapi rupanya, perfeksionisme yang suami anut, tidak irritable menurutku. Justru sangat mempermudah segalanya.
Aku, si INFP bersuamikan INFJ. Sangaaat helpful dan fit me completely.
Kalau sebelum menikah, mungkin mendengarkan apa yang dibicarakan Paksu akan terdengar so sweeet. Tapi sekarang, mendengarnya tuh serasa ada embun menetes di hati.
Adem.
Sampai kadang aku cireumbay sendiri haha.
Kadang bingung, kebaikan apa yang pernah kuperbuat sampai Allah karuniai suami sebaik ini? Meski aku dan dia teman SMA, aku nggak pernah menyangka dia se-pengertian itu.
Makasih yaa, sudah menjadi sekeping puzzle yang melengkapi cerita hidupku. Aku nggak tau ke depannya akan bagaimana. Tapi, semoga Allah selalu memberkahi keluarga kecil kita.
Dan semoga kebersamaan kita bermuara di surga-Nya.
133 notes · View notes
kurniawangunadi · 2 years
Conversation
Fokus
Dia : Eh, kenapa sih kamu nggak dengerin kata orang. Rigid banget sama keputusanmu!
Aku : Kenapa enggak?
--------------------------------
Dia : kenapa sih kamu malah pulang kampung, kan sayang sarjananya...
Aku : kenapa enggak?
--------------------------------
Dia : kenapa kok kamu pilih dia sih...
Aku : kenapa enggak?
--------------------------------
Dia : kenapa kamu malah sibuk mencari jati diri sih, orang-orang seumuranmu lho udah nikah, udah bisa beli ini itu.
Aku : kenapa enggak?
---------------------------------
Dia : kenapa sih kamu kaku banget, prinsap prinsip, jadi susah tau idupmu... mau nikah aja calonnya harus begini begitu, haduhhh..
Aku : kenapa enggak?
---------------------------------
Dia : kenapa sih kamu mau berkorban segitunya?
Aku : kenapa enggak?
Sepanjang kita tahu ada tujuan yang kita kejar dan itu sangat berharga buat kita, tahu jalan yang kita tempuh, kenal sama konsekuensi. Jalani aja, kenapa enggak.
(c)kurniawangunadi
461 notes · View notes
lebensmoode · 1 month
Text
FOUREVER
Seperti judul, tulisan ini akan membahas lagu-lagu di album terbarunya my husband DAY6. Bagi yg tidak berminat bisa langsung di scroll kenceng aja ke atas 😂 karena akan bertabur kebucinan dan ke-cringe-an yg membuat eww 👍
Dimulai dari lagu utamanya, yg mana juga ada MV-nya, Welcome to The Show. Tipe-tipe sing-along song banget apalagi pas dibawain di konser. Juga tipe lagu yg langsung nemplok di otak once you listen to it (lagu daesik mana yg gak nempel hellow?). Liriknya dibuka dengan "I'm so moved by the stage, that I won't be alone any longer.". Yap, YoungK banget udah ini yg nulis. Betapa senangnya dia bisa balik nge-band lagi, nyanyi bareng bocah-bocah lagi karena selama masa hiatus kemaren he was going solo to every show. Wonpil juga ada proyek covering lagu. Dowun mungkin latihan vokal ya, karena sempet ngeluarin lagu duet bareng penyanyi cewek. Sungjin sibuk manjangin rambut 😂Eeem mungkin beliau ngasah skill gitar elektrik ya, karena dulu kan megang gitar akustik dan Jae yang megang elektrik. Karena Jae my beloved human udah bersolo karir, Sungjin dah tu yang mengisi posisi gitar elektrik sekarang.
Naaah menurut selera musik gw, lagu ini tu easy-listening, tapi kayak belum Day6 banget. Masih normal, masih familiar dan cenderung ngikutin pasar. Ya allah maap maap kita bukan expert di bagian musik yak, ini mah sepenilaian aing aja yg memang sotoy ✌ Untuk tau the real Day6 tu harus kudu wajib nyelamin B-side mereka gengs. Dari pengalaman gw, lagu-lagu B-side mereka lah yg bikin gw jadi My Day. Soooo kita lanjut ke next song~
Urutan kedua judulnya The Power of Love. Langsung inget lagunya Celine Dion gak tuuu CAUSE I'M YOOURR LAAAAAAYDEEEEEE~~ AND YUWA MA MEEEEEEN~~ Tapi yang versi daesik ini musiknya nge-beat wkwkw bikin lu ngangguk-ngangguk cem anjing dashboard. Vibe-nya ceria, energetik, full of positivity. Line yg ear-catching itu pas bagian reff "You need the power of love, power of love..." Yaa, as you can guess, lagunya berkisah tentang lu tu butuh kekuatan cinta dalam menjalani hidup, gak ada yg gak mungkin kalo kita belajar mencintai hidup. Gitu gitu lah, dengan kata-kata magisnya YoungK. Bisa banget dengerin lagu ini pas lagi butuh disemangatin, pas mau bangkit lagi tapi you got no friends around. Biarin lagu ini jadi temen lu 👍
Next lagu ini udah pernah gw singgung sedikit di post sebelumnya. Lagu yg wajib gw curigain karena tidak se-happy musiknya atau se-happy judulnya. Iyak the title is Happy. Daaaaan kecurigaan gw terbukti. AMBYAAAAARRR 😭😭😭 Ini lagu kedua terbanyak yg gw sumpah serapahi karena GILE LU YANGKE BIKIN LAGU LIRIKNYA KEK BANGKE??? Meski belum nemu ya yg nulis lirik lagu ini tu siapa tapiiii biasanya si YoungK yg paling banyak kontribusi ke lirik dari semua lagu mereka. Padahal ini tempo beat nya lebih cepat dari The Power of Love tapi tapi tapi, desperate banget heran??? Line yg terngiang-ngiang di otak gw tu pas Sungjin nyanyi "Will there be such a day? The day when I find my dream. The day when I'm so happy I could scream at the sky." Trus reff nya yang seolah-olah bilang "Boleh gak sih gue bahagia? Senyum, ketawa, gak perlu khawatir. Please help me, gue cuma terduduk diam dan rasanya pengen nangis. Plis bilang kalo gue boleh bahagia." Selama reff itu ada harmoni piano yg bikin lu makin tersayat-sayat.
Ah skip. Alert banget lagu ini. Cocok buat yg mau tumpah sekebon karena merasa useless, diam di tempat, gak berhak bahagia, dll. Tapi abis itu udah yak, dengerin The Power of Love biar semangat lagi. Atau For Me boleh juga tu, lagu lama mereka. Tentang embracing yourself biar bisa strong lagi 😉
NEEEXT kita move on dari yg sedih-sedih padahal judulnya happy. Eh bentaaaaar. Judul Happy itu jadi semacam topeng gak sih? Manusia kan topengnya begitu ya, di luar tampak senyum, fine, ketawa, eh dalemnya kapal titanic??? Wah jenius sih. Parah daeziiikkk
NEEEEXT beneran next kita ke yg judulnya Get The Hell Out. This one is the real rock vibe, yang dari liriknya pun juga gak ada yg mencurigakan kek tadi. Sumpah ya, lagu-lagu day6 yg begini tu ngingetin sama MCR sih, nyatu banget vibe-nyaaa. Reff nya nagih, sumpah. Mana dinyanyiin Sungjin lagi, bahasa inggris pula 👏👏👏 "How nice this world could be to me... kalo aja orang ini ni TENGGELAM ke inti Bumi wuahahaha." Wkwkwk ya emang begitu gaes, ceritanya tentang kebencian mendalam ke seseorang (yg mungkin mantan) sampe yauda sih lu ke laut aje sana jadi bangke duyung, jangan ganggu hidup gw lagi. Begitu. Asik sih tetep lagunya.
NEXT ya allah gw nulis begini aja sampe satu jam-an. Kita kasih part 2 yak kalo rame ehe. Mimin belum mandi juga ini. Insyaallah abis magrib kita lanjut yaa~ masih ada lagu yg bikin geleng-geleng soalnya ckck.
20 notes · View notes
sehabisterang · 9 months
Text
Semua orang nggak bakal paham dan ngerti sama pilihan yang udah kita ambil. Bahkan kasarnya, mereka terkadang ikut campur dan merasa paling 'oke' akan pilihan yang udah kita buat, kadang juga mereka jadi benci sama kita karena kita nggak ngelakuin apa mau mereka.
Tapi, selagi kita yakin akan pilihan itu. Jangan dengerin orang lain, fokus aja, jalani semuanya sebaik mungkin.
Kadang-kadang egois itu baik buat diri kita sendiri. Orang lain berhak ngasih saran, dan jangan lupa juga kalo kita berhak buat nolak saran dari mereka. Kadang-kadang kebanyakan orang lupa akan hal itu. Selagi tidak merugikan orang lain, apa salahnya?
75 notes · View notes
gizantara · 2 months
Text
Compassionate Servant
Habis sholat melamun di depan aquarium, langsung mikirin berbagai aktivitas yang mau dilakuin. Tiba-tiba "tasks in my head" ke-close lagi dengan satu kalimat:
"Allah punya hak surat-Nya dibaca oleh kita. Gak usah buru-buru menunaikan tanggung jawab ke makhluk lain dulu, kalau belum jadi penerima surat yang bertanggung jawab."
Di tengah dunia yang serba cepat, baca Qur'an ngasih dampak untuk menormalkan kembali kecepatan default dalam hidupku dan menahan diriku dari ketergesaan. Istilah Sundanya mah, "rek kamana atuh, sakirana rurusuhan mah mangkat we ti kamari" hahaha.
Tapi sebenarnya mah emang dodol juga, numpuk banyak tasks buat dikerjain tapi eksekusinya cuma satset saat mendekati deadline (sanes ti kamari).
Ya udah lah, itu mah hal lain. Tapi mau review perkara baca Qur'an dulu deh, yang kayanya selama kuliah tuh aku ngerasa rurusuhan mulu, pasti karena baca Qur'annya masih nggak konsisten. Minggu kemarin pisan, ditanya sama temen:
"Za, testimoni tentang baca Qur'an dong!"
"Pokoknya jangan lepas interaksi seharipun. Even cuma dengerin murroral. Tapi jangan merasa cukup. Coba baca dikit aja asal konsisten. Aku juga lagi terus biasain ngaji biarpun cuma satu ain sehari."
"Kenapa ain? Nggak halaman?"
"Kaya ngajinya nenek-nenek ya? Hahaha. Tapi sebagai orang yang gak suka teratur, ngaji pakai sistem ain tuh seru. Kadang sekali ngaji bisa cuma setengah halaman, kadang bisa sehalaman lebih, hampir dua halaman. Terus jadi ga kepikiran ngitung-ngitung halaman untuk nyari tau kapan ganti juz."
"Terus rasanya gimana?"
"Hmm.. mungkin kaya, pulang. Dari semua hiruk pikuk dunia, ketika hati dan pikiran udah kesana kemari ngurusin banyak hal, rasanya kaya balik ke home base buat nutup semua tasks dan recharge dulu. Stabil dan menenangkan. Aku mulai percaya Qur'an itu obat. Tadinya kukira cuma istilah klise doang."
Sampai di sana, aku juga merasa sayang banget euy udah bertahun-tahun kenal Allah tapi keliatan gak banyak effort untuk memahami Allah dan nyari tau lebih dalam tentang maunya Allah gimana. Gak ada empatinya pisan sebagai hamba (kenapa empati, pokoknya nanti mau bahas tentang empati di tulisan lain kalo mood). Celakanya lagi, oke nih seringkali tau mau-Nya apa tapi ngga melakukannya. Nggak compassionate gitu.
Padahal compassionate-nya seorang hamba, bisa jadi standar untuk menilai seberapa cinta dia ke Allah. Sama kaya apa yang Allah jelasin juga:
"Katakanlah (Muhammad), "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
QS Ali Imran (3) : 31
So, be compassionate! Kata Pak Anies juga, cinta itu kata kerja, bukan kata benda. But before becoming compassionate person, we must improve our understanding skills.
How do we understand God? Baca suratnya. Gini deh simpelnya. Aku sebagai penulis, akan merasakan effort seseorang memahamiku kalau orang tersebut mau baca tulisanku. Mungkin awalnya orang itu gak paham. Tapi dengan usaha dia atas ketidakpahamannya saja, aku bisa tersentuh loh.
Nah, mungkin berlaku juga ke Allah sebagai penulis Al-Qur'an. Allah senang sama hamba yang baca pesannya. Udah gitu, gak cuma baca, tapi di-review. Allah akan sangat menghargai usaha kita, sesedikit apapun, sesusah apapun kita belajar Al-Qur'an. Oh iya, btw, perlu diingat kalo Al-Qur'an susah masuk kalo kondisi hati lagi ada yang dicintai selain Allah. Berdasarkan pengalaman pribadi sih sebenarnya mah, hahaha.
Jadi, untuk menyambut Ramadhan kali ini, aku mau kasih ruang untuk Al-Qur'an masuk ke hatiku dengan leluasa. Mengizinkannya membersihkan setiap sudut yang bernoda, memulihkan setiap fitur yang terluka, menutup celah bocor yang terbuka, dan menghilangkan karat yang ada sebab air mata dari menangisi manusia.
Di dalam hati, aku juga udah taruh memori-memori nostalgia aku sama Al-Qur'an yang indah dan seru. Contohnya kaya, momen excited waktu dengerin kajian guru di sekolah, momen ramadhan tahun-tahun sebelumnya, maupun momen murojaah. Pokoknya semacam mempersonifikasi Al-Qur'an supaya kerasa interaksinya.
Btw, ini sebuah temuan baru juga (full-nya nanti deh pas bahas empati). Di bahasan tentang empati, compassionate itu nunjukin kebijaksanaan seseorang karena ngebahas tentang how human act, apakah dia ngikutin pengetahuan dia tentang itu, atau sengaja nggak ngikutin (mengingkari) pengetahuannya. Dan dari sana aku sadar, banyak orang berbuat hal yang nggak ngenakin hati itu bukan karena kurangnya empati, tapi kurangnya compassion. Menolak peka.
Makanya Allah pakai istilah "fasik" di dalam Al-Qur'an buat ngedeskripsiin tindakan uncompassionate.
"Dan sungguh, Kami telah menurunkan ayat-ayat yang jelas kepadamu (Muhammad) dan tidaklah ada yang mengingkarinya selain orang-orang fasik." (Al-Baqarah : 99)
Idenya, orang fasik itu bukan orang bodoh yang gak tau apa-apa. Banyak ayat tentang orang fasik yang melanggar perjanjian dengan Allah. Artinya apa? Mereka udah dikasih petunjuk, mereka berangkat dari orang yang berpengetahuan mengenai benar dan salah, mereka memahami dan telah melakukan perjanjian tertentu.
Mereka berempati secara kognitif untuk mengetahui "how" dan "why" Allah berbuat sesuatu. Tapi, mereka nggak compassionate. Sebel kan? (Ya maksudnya mah sebel ke diri sendiri juga kadang, yang secara sadar ga sadar menanam bibit kefasikan)
Tapi serius deh, kita sering kan sebel ke manusia yang "ngahajakeun"? Udah tau kita pengen A, eh malah ngelakuin B. Udah tau kita gak suka C, eh malah dikasih C. Mau dibilang bodoh, kayanya mereka tau kok. Tapi berarti lebih dari bodoh dong? Apa dong? Nggak becus? Atau apa ya? Gak ada umpatan yang tepat untuk orang fasik sih kayanya. (Eh eh kenapa jadi ngumpat ya? Wkwk) Oh ada, mungkin ini, kata Bung Rocky Gerung mah, "dungu" wkwkwk.
Soalnya, kita sebagai manusia, akan lebih mudah mewajarkan dan memaafkan kesalahan yang diperbuat karena ketidaktahuan kan, daripada kesalahan yang disengaja karena pengingkaran. Makanya di Qur'an, orang fasik tuh levelnya lebih parah daripada orang bodoh. Dan kalau mereka meneruskan kefasikannya akan berganti level jadi orang dzalim.
Bahkan ya, kaum-kaum rebel yang bikin Nabi Musa banyak ngebatin ke Allah tuh bukan orang bodoh, melainkan kumpulan orang-orang fasik. Aku kalo jadi Nabi Musa mah mungkin udah greget banget, bakal aku teriakin tuh di depan muka mereka, "dasar dungu!" gitu, hahaha, enggak lah bercanda. Aku gak punya nyali besar untuk itu.
Dan emang, kata Allah juga kebanyakan manusia adalah orang-orang fasik. Ya emang sih, keliatan kok. Manusia sekarang mah nggak bodoh, justru pinter, tapi sayang, uncompassionate.
Bagian paling ngena tentang pembahasan fasik, adalah di surat Al-Hadid ayat 16:
Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk secara khusyuk mengingat Allah dan mematuhi kebenaran yang telah diwahyukan (kepada mereka) dan janganlah mereka (berlaku) seperti orang-orang yang telah menerima Kitab sebelum itu, kemudian mereka melalui masa yang panjang sehingga hati mereka menjadi keras. Dan banyak di antara mereka menjadi orang-orang fasik.
Kebayang gak, ditanya "belum tibakah waktunya?" di posisi sebenarnya kita justru sudah melewatkan waktunya (terlambat) tapi masih dikasih kesempatan. Kerasa banget dungunya. Semacam ditanya, "mau sampai kapan menyesatkan diri terus?"
Relate-nya lagi, surat Al-Hadid itu turun di masa-masa kaum muslimin sudah melewati perang Badar, Uhud, Khandaq, dan sebelum fase Fathu Makkah. Asbabun nuzulnya adalah karena posisi kaum muslimin saat itu persis banget kaya sekarang, lagi loyo-loyonya cuy! Males berdakwah dan ngerasa gak akan ada perang dalam waktu dekat. Sebagian besar surat Al-Hadid sebenarnya ngejelasin "bagaimana bisa seorang muslim menjadi munafik?"
Ringkasnya:
Muslim → malas → tidak disiplin → fasik → zalim → munafik.
Nah aku kan jadi penasaran mau nyari tau apa penyebab-penyebab orang jadi uncompassionate? Nanti deh coba dicari. Kemungkinan relevan dengan alur di atas. Makanya setelah tau ini, harusnya sih aku makin hati-hati. Katakan "hayu" pada keinginan Allah. Dan katakan "sorry ye!" pada murka Allah.
Seru! Jadi punya kesadaran baru dan program baru untuk terus menerus memperbarui pemahaman aku terhadap Allah serta menindaklanjutinya sebagai bentuk compassionate sebagai hamba. Feel deeply (hayati kasih sayang-Nya), think accurately (jangan salah paham ke Allah), dan act wisely (lakuin yang seharusnya).
Hi, Allah. I'm ready to welcome Your great guest; Ramadhan 🫡
— Giza, lagi suka-sukanya belajar konsep empati
(anw, tulisan ini temuan spontan yang diperoleh tiba-tiba bahkan saat lagi ngetik, gokil ternyata nemu persamaan fasik = uncompassionate, hahaha maaf katrok sama ilmu baru jadi langsung nyerocos dan connecting dot by dot langsung di sini tanpa ngotret mentahan dulu di notes. Akan disunting kalau ada yang keliru)
21 notes · View notes
jemala · 5 months
Text
Kapan ya ada yang bilang "Sedihnya jangan sendirian, aku temenin sambil makan bakso" atau bilang gini "Overthinkingnya jangan sendirian, nanti ujung-ujungnya kamu insomnia lagi. Aku telpon ya sampai ngantuk, kamu boleh ceritain apapun".
Sebagai anak bungsu yang sedari kecil minim divalidasi akan perasaannya, aku tumbuh menjadi pribadi yang tertutup. Sampai ketika dewasa pun ketika ada yang bersedia buat dengerin banyak hal mengenaiku, aku masih ngga mudah buat melakukannya.
22 notes · View notes
narashit · 9 months
Text
Tulus
Barangkali kamu udah ngabisin berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus gigabyte buat nonton TED-Ed tentang gimana sebaiknya cinta, atau hubungan (romantis), diperlakukan di Youtube.
Bagus sekali. Meski masalah di muka bumi ini nggak melulu tentang cinta dan cinta dan cinta-cintaan, tapi upayamu mempelajari salah satu misteri terbesar umat manusia layak diganjar ketenangan paripurna dalam hidup. Seenggaknya, kamu nggak perlu ketemu manusia brengsek yang memperlakukan pasangannya dengan buruk. Atau ketemu manusia brengsek yang memperlakukan pasangannya dengan buruk sampai ia pantes ditenggelemin kepalanya ke rawa-rawa. Aku akan mendoakanmu.
Meski keinginan belajarmu tinggi, aku yakin kamu tetap pernah merasa bosen. Menghadapi sesuatu yang sama secara terus menerus bikin pikiranmu capek. Matamu perih. Tanganmu keringetan karena megang ponsel sambil diisi ulang baterainya. Selain itu, kamu kan juga butuh makan.
Istirahat dulu. Kamu bisa nyeduh teh, kopi, susu, sereal, atau apa lah terserah, aku belum tau seleramu. Buka bungkus biskuit. Duduk dengan nyaman, selonjoran juga boleh. Kemudian pasang penyuara telingamu buat dengerin musik.
Sambil nunggu minumanmu hangat, kamu bisa coba puter Jangan Cintai Aku Apa Adanya. Aku suka banget lagu itu. "Cintai dirimu sendiri sebelum mencintai orang lain," barangkali jadi salah satu kalimat yang paling sering kamu denger tapi tanpa sadar juga paling sering kamu abaikan. Ngaku aja. Gapapa.
Tak sulit mendapatkanmu
Karena sejak lama
Kau pun mengincarku
Siapa yang punya kepercayaan diri seperti itu selain mereka yang udah atau sedang mencintai dirinya sendiri dengan baik? Cuma orang tolol.
Kau selalu memuji
Apa pun hasil tanganku
Yang tidak jarang payah
Ah, aku suka banget bagian ini. Cuma dengan menghargai orang lain, kamu udah bisa menyenangkan mereka, apalagi pasanganmu. Kupikir nggak ada lagi cara bikin senang orang lain segampang itu. Effortlessly happy!
Tuntutlah sesuatu
Biar kita jalan ke depan
Tumbuh bersama itu keren. Asik. Seksi. Menggairahkan. Dan nggak ada yang lebih indah daripada pasangan yang saling menghargai karena saling tau seberapa besar upaya yang sama-sama mereka usahakan.
Meski begitu, meskipun kamu udah belajar begitu giat cuma karena pengen menjalani hubungan yang sehat, kekecewaan dan perpisahan adalah dua dari banyak hal yang nggak bisa hilang dari dunia yang brengsek banget ini.
Aku nggak pengen banyak hal, melihatmu bertemu orang yang tepat, nggak perlu banyak ketakutan buat menghadapinya, dan nggak perlu banyak tenaga buat jalan bareng. Itu cukup. Karena itu, aku berharap kamu bisa lebih mencintai dirimu yang kamu anggep nggak seberapa itu. Karena buat ke sana, kamu perlu ke sini dulu. Selamat beristirahat!
45 notes · View notes
ihsnfkri · 6 months
Text
Obrolan
Ada orang yang kalau ngobrol sama kita dapet substansinya. Ada juga yang rumit tapi bisa bikin kagum. Ada juga yang bikin kita nyaman dengerin obrolannya. Ada juga yang bikin kita risih tiap kali dia angkat suara.
Orang itu macam-macam. Banyak yang nyari topik menarik biar bisa nyambung sama orang. Gak sedikit nyari sesuatu yang menarik dari orang itu biar dia bisa merasa nyambung.
Bukan salah kamu kalau kamu merasa gak nyambung sama siapapun. Lebih baik jadi diri sendiri. Karena berpura-pura itu capeknya kayak mau mati.
33 notes · View notes
dhiraksara · 9 days
Text
Cita-citaku selama ini selain jadi guru adalah,
pengin jadi penyiar radio.
DAN BANYAK YANG ENGGAK TAU SOAL INI, AHAHAHHA. CUMA DI TUMBLR AJA CERITANYA, SOALNYA MALOEEEE. 🫨🫨
Enggak tau kenapa, seneng banget dengerin penyiar radio ngoceh dengan suaranya yang merdu di telinga. Berasa ditemenin meski sendiri. Dulu zaman masih SD, kalau lagi belajar sering kali dengerin radio untuk drnger lagu-lagu terbaru, sambil dengerin ocehan penyiar radio. Seneng banget, kayak dengerin orang ngobrol, wqwqwq.
Semakin dewasa semakin menyadari, bahwa tempat cerita dalam wujud manusia semakin menyempit. Selain memilih untuk menuliskan, aku ingin ceritaku juga didengar, meski enggak ada yang menanggapi alias monolog aja, wqwqwq. Jadi penyiar radio jadi salah satu cita-citaku. Bisa nyempilin curhat sekaligus bekerja.
Yah, meski sampai sekarang belum keturutan sih, tapi sekarang mulai belajar tipis-tipis untuk ngobrol-ngobrol ala penyiar waktu lagi nyetir di jalan, AHAHAHAHAHAHA. Tentu dengan pakai masker, dong. Biar enggak dikira orgils. 🤣🤣
Siapa tahu mendadak semesta mengizinkanku jadi penyiar, kan ya. Aku udah siap duluan. Kayak aku tiba-tiba jadi guru sejak beberapa tahun lalu, wkwkwkw. AMIN DULU DEH YA YANG KENCENG. 🤣🤣🫨🫨🫨
Btw, ada enggak sih aplikasi ala-ala penyiar radio gitu? Pingin coba-coba bikin kanal sendiri. 🤣🤣
9 notes · View notes