Tumgik
hanifahdwis · 9 months
Text
Setiap mendekat kembali ke Allah —padahal baru merangkak lagi — rasanya asa dan semangat juga ikut kembali. Kembali dipahamkan kalau selama ini, aku terlalu larut memikirkan bagaimana bisa damai di dunia, alih alih mendekati Sang Penciptanya.
— Alhamdulillah terimakasih Allah, semoga bisa istiqamah
2 notes · View notes
hanifahdwis · 9 months
Text
Menjadi bahagia, bukan dengan mengukur tingkat kebahagiaan milik orang lain. Menjadi bahagia adalah mutlak dengan keadaan hati yang tunduk tawadhu' dan bersyukur.
Tawadhu' : rendah hati dan tidak sombong dengan kedudukan yang dimiliki/yang orang lain miliki. Allahu'alam
3 notes · View notes
hanifahdwis · 1 year
Text
Jika kedatangan adalah hal yang mutlak, maka kepergian tidak semestinya lahir diantara dua pilihan.
- dari @hanifahdwis
16 notes · View notes
hanifahdwis · 1 year
Text
Aku pernah mencoba menerjemahkan tentang diriku
— kepada orang lain,
yang nyatanya hingga kini
tidak pernah kutemukan bahasa yang tepat
untuk membuat orang lain bisa mengerti
Maka, aku berhenti.
***
Berpegang teguh akan suatu pernyataan; "Tidak perlu menjelaskan tentang dirimu kepada siapa pun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak akan percaya itu." ( Ali Bin Abi Thalib)
Februari, 4 2023
8 notes · View notes
hanifahdwis · 1 year
Text
Manakala Akhirnya Kita Tidak Memaafkan
-hnfhdws-
They deserve what they've served.
Mengumpat, mengutuk; lebih enak dan mudah, kan? Rasanya mereka memang pantas mendapatkan itu. Tapi jika kezaliman dibalas kezaliman, jadi siapa yang sebetulnya zalim? Tarik napas dalam - dalam lalu keluarkan kadang bisa sedikit membantu. Kadangkala suatu hari ingat kesalahan itu, situasi hati biasanya mulai sempit lagi. Kelapangan hati betul - betul diuji, kalau kata orang Jawa; kudu legowo.
Forgiveness is a heal.
Yang aku dengar di antah-berantah tiba - tiba muncul lagi –memaafkan menuntun kesehatan– ide yang agaknya susah untuk diterima belakangan ini. Mungkin ini maksud Allah menempatkan Sang Pemaaf di list golongan orang yang masuk surga-Nya. Memaafkan memang sesulit itu dibanding meminta maaf, katanya, dan sekarang kata aku juga begitu.
Evaluasi diri.
Kembali lagi dan akan terus kembali. Jika kita ingin sesuatu, dan sesuatu itu adalah ridho nya Allah, harus tau gimana cara kejar targetnya. Di sini intinya, gak ada makhluk yang sempurna, begitupun diri sendiri. Kalau sewaktu - waktu ada hal yang kurang nyaman dari orang lain, mungkin itu caranya Allah membalas perbuatanku di masa lalu, atau positifnya cara untuk jauh lebih dekat sama Allah — teguran - teguran kecil. Malah aku baru tertampar oleh suatu tulisan;
"..tidak usah merasa paling tersakiti karena diri ini juga mungkin pernah jadi luka bagi orang lain."
Baru sadar, pembiasaan mendahulukan koreksi diri diatas menilai perbuatan orang lain terhadap kita itu bukan bentuk menyalahkan diri sendiri. Tapi, lebih kepada kita yang punya kekuatan atas kendali terhadap diri sendiri, as a prove bahwa hati kita bukan orang lain yang mengendalikan.
Evaluasi diri adalah mengenyampingkan ego, memperbaiki kecacatan, menerima ketidaksempurnaan. Mungkin bagian dari self love juga ya.
Tarik napas dalam - dalam lagi, sebelum akhirnya melepas. Karena manakala kita tidak memaafkan, bisa jadi merugikan diri sendiri; menolak saat ditawarkan opsi masuk surga lewat jalur kelapangan hati. Lagipula, setiap baik-buruk yang kita lakukan pasti ada balasannya di sisi Allah.
Jadi inget semboyan hidup selama ini, "being kind is a courage" — "jadi baik itu sebuah keberanian," berani lapang, berani menerima, dan berani mengambil keputusan bahwa akhirnya kita memilih jadi orang yang memaafkan.
Seperti epic ending film Cinderella; "I forgive you." katanya, tanpa aba - aba ke ibu tirinya yang belum sempat minta maaf. Hoho. She said the positive F word, is Forgive. What a glorious.
(Kalau mamahku baca pasti bilang: "Kebanyakan nonton film")
Dan dengan ini aku juga meminta maaf kepada teman-teman yang pernah berinteraksi dan merasa tersakiti dari perbuatan atau perkataanku.
Epilog
Titip do'a. Semoga Allah melindungi, melembutkan hati serta pikiran kita, dijauhkan dari penyakit hati. Semoga Allah senantiasa mengampuni kita semua. Aamiin.
27 notes · View notes
hanifahdwis · 1 year
Text
Sudah lama tidak bersua, semoga jalinan do'a tetap menyerta.
Tiba - tiba icon Tumblr udah berubah aja. Haha.
5 notes · View notes
hanifahdwis · 2 years
Text
Hari ini derai akhirnya luruh
lelah sudah menyerah
rasanya sudah lama berjalan dengan gagah
tapi hari ini pondasi tergerus payah.
Mungkin memang tidak apa,
semua yang sembuh pasti pernah patah
sesuatu yang kokoh mungkin pernah roboh
Yang terpenting tidak berhenti bergerak.
bukan lari, tak masalah dimulai dengan merangkak
lalu berjalan, mendompak, melompat
Prosesnya adalah hingga Allah menyatakan cukup dan berhenti.
14 notes · View notes
hanifahdwis · 2 years
Text
Tawa seringkali jadi pengalihan isu tentang betapa mengerikannya terlihat menyedihkan di mata manusia lain.
Seolah - olah, kesedihan adalah tabu. Mau bagaimana lagi, kalau dunia memang bukan tempat ternyaman untuk bersandar.
26 notes · View notes
hanifahdwis · 2 years
Text
Kukatakan pada diriku, untuk terbiasa merayakan kegagalan.
Bertepuk tangan atas kekalahan dan menyalami kesalahan sebagai bentuk penerimaan diri. Barangkali lupa, ada sesuatu di luar nalar dan kendali kita yang harus diterima dengan lapang dada.
30 notes · View notes
hanifahdwis · 2 years
Text
Tumblr media
Aku hanya ingin jadi rintik hujan yang menjatuhi samudera.
Jadi seberkas cahaya yang menyinari gubuk di pagi hari.
Atau jadi gang sempit yang dijadikan alternatif pengendara motor saat jalanan macet.
Inginku tidak banyak, aku cuma ingin cukup. Aku ingin bermanfaat meski penuh keterbatasan.
Biarlah tergambar secara utuh dan sederhana — cukuplah ada, tanpa banyak bicara.
-"Aku dan Cukup", Agustus 2022
19 notes · View notes
hanifahdwis · 2 years
Text
Sejak kapan pertanyaan "Apa kabar?" hanya sebagai ajang pertanyaan basa - basi untuk dijawab "Baik - baik saja." ?
—dari aku yang "baik baik saja"
7 notes · View notes
hanifahdwis · 2 years
Text
Tumblr media
Sampailah kamu pada merdeka yang seutuhnya;
Merdeka yang tidak lagi diperbudak dunia, tidak jua kalah dijajah oleh hawa nafsu.
— 17 Agustus tahun Dua Dua
10 notes · View notes
hanifahdwis · 2 years
Text
Ada sepi yang dipaksa untuk ramai,
perih yang dipaksa untuk sembuh,
amarah yang diredam untuk sabar,
dan gelisah yang diteriaki agar tenang.
•••
Banyak hal yang mungkin tidak sesuai dengan harapan, terlalu larut menggugu ekspektasi padahal bukan itu yang ingin Allah bagi. Semoga cepat sembuh. Semoga cepat utuh. Damai, damai, damai meski ramai.
— Selasa, 23.23, Jawa Tengah
136 notes · View notes
hanifahdwis · 2 years
Text
Jangan pernah mendahului Allah, sehingga putus asa terhadap takdir.
Kun fayakun. Jika Allah berkata "Jadilah," maka jadilah ia.
Bagi Allah, tidak ada yang tidak mungkin. Bahkan dosa sebanyak buih lautan pun Allah janjikan ampunan, kita hanya perlu ikhtiar dan bersabar dalam hal apapun itu.
21 notes · View notes
hanifahdwis · 2 years
Text
Pelari yang ingin menang juga larinya sambil napas, kamu lari ngejar ambisi malah lupa napas.
Hehehe. Pelan pelan saja yuk, nanti juga sampai.
50 notes · View notes
hanifahdwis · 2 years
Text
Pagi ini, dapet sebaik - baiknya kutipan dari Al Qur'an
"Amat merugilah orang orang yang terpedaya oleh dirinya sendiri."
— Al-Kahf.
20 notes · View notes
hanifahdwis · 2 years
Text
Tulus saja meminta reda, aku masih saja bersikukuh menerjang deras.
padahal mintanya dijauhkan dari patah
Dan jika dia memang bukan untukku, tolong reda dan redalah..
28 notes · View notes