Tumgik
#pilihan hidup
faramuthiaa · 9 months
Text
Mengagumi pilihannya.
Kita seringkali mengagumi pilihan-pilihan orang lain yang terasa lebih mudah, lalu menganggap pilihan yang telah kita pilih sedikit lebih sulit.
Tapi pertanyaannya;
Jika itu sulit, mengapa kamu mau memilihnya?
Lalu jika milik orang lain itu mudah, mengapa kamu tidak memilihnya?
Pada akhirnya, semua itu tentang kesyukuran yang beriringan dengan relativitas. Ketika kita menganggap pilihan orang lain itu mudah, bisa jadi menurut mereka pilihan tersebut sangatlah sulit. Sebaliknya, apa yang kita anggap sulit, mungkin bagi orang lain adalah tantangan yang menarik.
Mengagumi pilihan orang lain memang tidak ada batasnya, dan juga tidak ada salahnya. Namun, berusaha menyamakan persis beberapa pilihan kita dengan pilihan orang lain tampaknya sedikit keliru. Karena boleh jadi, saat kita sudah memilihnya, pilihan yang terlihat mudah tersebut tidak lagi terasa mudah.
Oleh karenanya, saat kita sudah memilih, maka cintailah pilihan itu. Saat kita sudah menenggelamkan diri dalam cita panjang untuk menaklukkan pilihan tersebut, maka berjuanglah habis-habisan. Di akhir nanti, pilihan kita akan terlihat mudah dan indah, saat sudah mencapai puncaknya.
Semangat mencintai dan menjalani pilihan yang telah dipilih, ya. :)
@faramuthiaa
Bogor, 7 Agustus 2023 || 16.08
145 notes · View notes
creativemuslim · 1 year
Text
Kadang-kadang ya, bagian tersulit itu sebenarnya bukan tentang memilih. Tetapi tentang melepaskan.
Iya, melepaskan diri dari keterikatan-keterikatan masa lalu yang menghantuinya. Dari kesalahan masa lalu, dari rasa takut, sakit hati, dari trauma, dari kekhawatiran, dari dendam sampai pengkhianatan.
Termasuk juga dari kesuksesan dan pencapaian masa lalu, yang kadang terlalu menerus dielu-elu, padahal musim kehidupan kita selalu berputar dan berganti.
Tidak terpungkiri sebenarnya, karena memang niscaya terjadi. Cuman, mau sampai kapan kah selalu seperti ini?
Padahal kesempatan untuk bisa memilih pun tidak akan selalu datang, kan? Bisa jadi pula pilihan yang ada di tanganmu kini adalah hadiah dari Allah atas kehidupan—dan kesabaran yang sudah kamu lewati. 
Dunia ini terkadang berat bukan karena ujiannya, tapi karena kitanya yang terlalu percaya diri memikulnya sendiri.
Maka, semoga tidak lupa untuk melibatkan Pencipta dalam segala apa yang ada di kehidupan kita. Lepaskan semuaNya padanya. Allah tak mungkin membiarkan kita sendiri pada apa yang dia telah berikan kepada kita hari ini. 
Kecuali jika kita yang memang suka sekali menjauhkan diri pergi—mengabaikanNya—yang sebenarnya selalu menunggumu untuk kembali :)
198 notes · View notes
temen-ngopi · 5 months
Text
Merindukanmu? Iya.
Berharap kebaikan untukmu? Tentu saja.
Ingin bertemu lagi? Entahlah. Sebagai orang yang pernah akrab, pastinya ingin bisa secara langsung melihat senyum manismu itu. Hanya saja pada satu sisi aku takut.
Bukannya aku takut menatapmu. Aku hanya takut pertemuan akan membawa semua episode kenangan kembali diputar.
20 notes · View notes
lilanathania · 1 year
Text
Ketidakpastian
Manusia selalu membenci ketidakpastian. Segala sesuatu yang tidak pasti di masa depan membuat kita resah, galau, dan khawatir. Namun, akankah kita bahagia jika segala sesuatunya menjadi pasti?
Tumblr media
Terkait ketidakpastian, dua hal yang paling sering membuat kita bingung adalah tentang pekerjaan dan pasangan. Apakah ini pilihan karier dan perusahaan yang benar? Betulkan pacar yang sekarang ini jodoh saya? Kita selalu bimbang dan khawatir mengenai pilihan-pilihan penting dalam hidup.
Kegalauan tadi tentu merupakan hal yang wajar. Sebagai manusia, kita takut salah memilih. Jangan-jangan salah pilih jurusan. Jangan-jangan pilihan karier tidak cocok dengan karakter. Jangan-jangan pacar bukan jodoh yang tepat. Jangan-jangan... Ada begitu banyak hal yang tidak pasti.
Bagaimana jika kita tiba-tiba diberi super power untuk mengetahui masa depan? Anda tahu pasti karier apa yang paling cocok, harus bekerja di posisi mana dan perusahaan apa. Jodoh Anda bernama xxx, akan berkenalan di tanggal dd-mm-yy ketika acara zzz dan pacaran y tahun sebelum menikah. Apakah kita akan bahagia dengan hidup yang seperti ini?
Awalnya saya berpikir, enak lah! kita bisa langsung fokus mengajar karier yang spesifik, tidak usah bekerja di posisi atau bidang yang bukan passion atau calling. Tidak perlu buang-buang waktu mempelajari hal lain yang tidak penting. Begitu juga dengan jodoh, tidak perlu sia-sia berpacaran bertahun-tahun lalu putus. Tidak ada lagi korban perasaan. Semua serba pasti dan berjalan mulus sesuai rencana. Sempurna, bukan?
Namun setelah saya renungkan lagi lebih jauh, kondisi tanpa ketidakpastian ternyata tidak sesempurna itu. Saya melupakan satu aspek yang sangat penting; human nature. Manusia pada dasarnya sering merasa malas, tidak mau berkembang, susah belajar dan berubah. Orang yang paling rajin dan penuh kegigihan pun pasti pernah merasa malas dan ingin berada di zona nyaman. Bisa kita bayangkan, di dunia yang semuanya pasti, tantangannya justru kita akan sulit sekali berkembang.
Mau belajar hal baru? Tidak usah lah, toh saya tidak akan bekerja di profesi tersebut. Mau kenalan dengan orang baru? Ah, bukan jodoh juga, lebih enak main game di rumah. Mau ikut komunitas tertentu? Yah, di situ saya akan berkenalan dengan teman yang ternyata toxic, tidak mau!
Dengan adanya kepastian akan masa depan, kita sangat mungkin menjadi malas belajar dan berkembang. Kita merasa aman dengan jaminan atas pilihan-pilihan yang diambil. Padahal, manusia justru berkembang dari kegagalan dan kesalahan.
Tanpa berpacaran dengan orang yang salah, kita mungkin tidak akan pernah menjadi orang yang dewasa seperti sekarang. Tanpa bekerja di perusahaan dan profesi yang salah, mental kita tidak teruji dan skills tertentu tak pernah dimiliki. Tanpa berteman dengan orang yang menipu dan memberi pengaruh negatif, kita tidak menghargai sahabat sejati. Segala kekeliruan dalam hidup justru krusial dalam pembentukan pribadi dan jati diri.
Tak hanya itu, tanpa adanya tantangan dan dinamika hidup, dalam sekejap saja manusia akan bosan. Jika semuanya serba terjamin dan tak bisa berubah, masihkah ada gairah untuk hidup? Jangan-jangan kita akan menjadi seperti robot, sekadar menjalankan tugas serta tanggungjawab yang sudah diatur dan direncanakan dengan pasti.
Lepas dari angan-angan ini, saya jadi bersyukur. Dalam dunia yang penuh ketidakpastian, kita sebetulnya diberi kesempatan untuk terus belajar. Karena tidak tahu akan jadi apa, kita bisa menjajal profesi apapun dengan semangat penuh. Cocok disyukuri, tidak cocok berarti bisa mencari dan mencoba lagi. Karena tidak tahu akan menikah dengan siapa, setiap hubungan dijalani dengan serius dan penuh perasaan. Entah gagal atau berhasil, kita menuangkan seluruh hati dan pikiran untuk hubungan itu. Jika dalam berproses kita tidak berusaha sepenuh hati, tentu tidak ada proses pembelajaran dan pendewasaan.
Kita yang hari ini adalah pribadi yang sudah melalui begitu banyak hal. Tengoklah ke masa lalu Anda. Sudah berapa kali gagal? Sudah berapa kali putus? Sudah berapa kali salah mengambil keputusan? Kegagalan bukanlah sesuatu yang membanggakan, namun diperlukan. Tanpa berbuat salah, kita tidak belajar untuk menjadi benar. Tanpa menangis, malu, dan putus asa, kita tak akan bisa berhasil dan mensyukuri pencapaian hidup. Tanpa dijahati, ditipu, dan diperlakukan dengan tidak adil, kita tidak akan menghargai orang-orang dan lingkungan yang suportif.
Walaupun tidak nyaman ketika dijalani, ketidakpastian sejatinya merupakan sesuatu yang baik. Sebagai manusia yang sering lemah dan berbuat salah, kita memang harus banyak gagal-belajar-berubah untuk menjadi lebih baik. Semoga kita semua selalu bersabar dan mau berproses dalam perjalanan pendewasaan ini :)
22 notes · View notes
meng-u-las · 8 months
Text
Menjadi Pribadi yang Otentik
Tumblr media
Photo by Brett Jordan on Unsplash
Di era sosial media seperti saat ini, dimana informasi mengalir begitu deras, satu tren berganti dengan yang lain dalam waktu yang singkat, popularitas seseorang bisa naik dan hilang dalam sekejap, yang tadinya terlihat keren, dalam waktu singkat bisa menjadi norak. Hujan informasi tersebut yang sering membuat seseorang terbawa arus dan lupa pada dirinya sendiri, kekhasan atau keunikan dirinya sendiri. Belakangan sering sekali kita mendengar istilah "FOMO" atau "Fear of Missing Out", takut ketinggalan, misalkan ada seorang pesohor memiliki A, kita jadi merasa ketinggalan kalau tidak memiliki A, padahal kalau kita melihat lebih dalam, kondisi diri kita dan sang pesohor tidak sama, mengapa kita harus ikut-ikutan?
Tulisan kali ini ingin saya tujukan sebagai pengingat juga untuk diri saya sendiri, ditengah serbuan informasi yang ada, apakah dimasa ini setiap orang harus bergerak kearah mayoritas berada untuk mendapatkan cap "Normal" ?, karena belakangan banyak terdengar peristiwa yang tidak normal, dimulai dari akan diadakannya sebuah konser besar, ada yang rela berbondong-bondong meminjam uang ke layanan pinjol, bukan layanan tersebut buruk, tapi kesadaran akan resiko dari sebuah pinjaman untuk sesuatu yang konsumtif dan hanya ikut-ikutan agar mendapatkan label "Normal" atau "Gaul" inilah yang mengkhawatirkan, tidak memahami kondisi diri dan seperti tidak memiliki pendirian. Menjadi seseorang yang otentik artinya kita bisa menunjukkan sisi diri kita apa adanya, memiliki sikap hidup kita sendiri dan tidak ikut-ikutan sekedar untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain.
Mengikuti orang lain mungkin menjadi jalan pintas untuk menjadi "seperti" orang lain tersebut dalam waktu singkat, atau mendapatkan pengakuan seperti yang didapatkan oleh orang lain tersebut karena hal yang dia miliki atau lakukan, tapi lagi-lagi kondisi diri kita, kondisi lingkungan, latar belakang dan lain sebagainya tentu tidak sama, belum tentu sosok yang kita tuju tersebut sejalan dengan apa yang sebenarnya kita butuhkan, mungkin dengan berusaha menjadi sosok yang kita idamkan, kita bisa secara instan mendapatkan pengakuan dari orang sekitar, tapi apakah dalam hidup kita hanya memerlukan pengakuan? dan apakah dalam hidup tidak ada cara lain selain berusaha "ikut-ikutan" untuk mencapai "pengakuan" tadi? Mungkin yang sebenarnya kita butuhkan adalah waktu sendiri dan berhenti sejenak untuk melihat ke dalam diri kita tentang apa yang sebetulnya kita butuhkan.
Setelah mengetahui yang kita butuhkan, keadaan diri dan kondisi yang ada, saatnya kita memiliki sikap dalam menjalani kehidupan ini, dengan memiliki sikap, kita tidak selalu harus mengikuti kemana orang lain melangkah, karena bisa jadi tujuan hidup kita memang berbeda, mungkin disaat orang lain berlari, kita bisa berjalan atau berhenti, karena kita mengetahui apa yang sebetulnya diri kita butuhkan saat itu. Dengan memiliki sikap tersebut, secara otomatis hidup kita pun juga dalam kendali diri kita sendiri, tidak lagi langkah hidup kita dikendalikan oleh perasaan "FOMO", karena memang kita tidak perlu mengikuti orang lain untuk menjadi keren, tetapi saat kita bisa memiliki sikap terhadap kehidupan inilah, kita menjadi manusia yang keren.
Menjadi Otentik atau memiliki sikap hidup sendiri mungkin memiliki berbagai resiko, mungkin kita dicap "aneh" karena berbeda, sejak awal memang tidak ada individu yang sama, kebutuhan, kondisi kita berbeda, maka sangat wajar apabila saat banyak orang mengarah ke suatu titik, kita memiliki titik berbeda untuk dituju, mungkin kita akan merasa "sendirian" karena pilihan hidup kita, akan tetapi disaatnya nanti, mungkin kita akan bertemu dengan "Teman baru", mungkin bisa kita gambarkan dalam skenario sebuah perjalanan, terkadang memang dalam perjalanan kita bertemu jalan bercabang, saat kita memutuskan untuk berjalan kearah yang berbeda dengan orang lain, kita akan terpisah, akan tetapi kita mungkin bisa melihat sesuatu yang baru yang tidak dilihat oleh orang-orang banyak yang berbeda arah dengan kita, namun jikalau dalam perjalanan kita memiliki peta dan kompas sebagai penunjuk arah, dalam hidup kita perlu bercermin ke dalam diri kita dan biarkan diri kita yang menuntun langkah hidup kita kearah yang kita tuju.
Semoga tulisan ini bisa menjadi bahan merenung dan bermanfaat.
2 notes · View notes
segudangpikiran · 1 year
Text
Jika kamu ingin adanya matahari dan angin segar dalam hidupmu, maka berhentilah untuk terus mengingat luka-luka yang pernah ada. Terima keadaan menyakitkan tersebut sehingga matahari yang cerah atau kehidupan yang lebih baik akan menyambut dirimu.
Anonymous
8 notes · View notes
ulfahkhoerul · 10 months
Text
Bingung mau mulai cerita darimana, pengen cerita tapi takut aja cerita sama orang lain. Jadi kuputuskan aja buat cerita disini, karena disini cukup sepi dan kalaupun dibaca orang, dia nggak tau saya dan begitulah sebaliknya, jadi ya nggak masalah hehe. Kalaupun ada yang tau ya nggak masalah juga sih haha. Biasanya saya pakai bahasa yang susah sekali dipahami, karena emang nggak ingin aja apa yang saya maksud diketahui orang lain dengan begitu mudahnya, rasanya malu aja, mungkin dulu saya belum berdamai dengan diri sendiri, jadi takut aja sama prasangka orang haha.
Jadi mari sedikit saya ceritakan keluh kesah saya akhir akhir ini. Saya nganggur cukup lama, dan akhirnya dapat pekerjaan dengan gaji yang hanya cukup untuk ongkos perjalanan dan biaya makan seadanya. Senin sampai sabtu kerja, tanggal merah juga kerja, perjalanan dari rumah ke tempat kerja 1 jam, jadi kalau PP ya 2 jam setiap hari. Minggu nya jualan es buat tambah tambah uang jajan. Jadi kalau dihitung hitung nggak ada hari libur.
Capek nggak sih?
Hmmm gimana jawabnya ya, dibilang capek ya nggak capek, dibilang nggak capek ya sebenarnya capek, ya gimana ya jawabnya, bingung juga. Tapi seneng aja sama keadaan sekarang, rasanya itu kayak berdamai dengan diri sendiri, ada di syukuri, nggak ada ya dinikmati.
Emang nggak iri sama temen temen yang karir nya bagus?
Yah nggak usah ditanya kalau ini dah. Kadang suka bingung aja, karir kok ya bisa pada bagus, gaji gedhe pula, weekend libur, tanggal merah libur, sering jalan jalan keluar kota uangnya darimana ya haha. Pengen tau kayak gitu, iya nggak sih uang ok, karir baik, refreshing jalan. Tapi ya mungkin sekarang belum waktunya saya untuk menikmati hal yang seperti itu, mungkin suatu saat nanti haha, pasti ada jalannya, jadi ya ayooo semangatnya di kencengin lagi haha.
5 notes · View notes
temanceritaid · 1 year
Text
Pilihan Hidup
Begitu banyak pilihan yang tersedia di depan mata. Tak peduli apapun jalannya, modelnya, hingga bentukan yang bagaimana pun semua ada. Namun tentu tak semuanya terasa nyaman walaupun terlihat lebih baik. Memang dalam hidup ini kita dihadapkan oleh berbagai pilihan dan cobaan. Tinggal menentukan saja mau seperti apa kita kelak. Tak ada yang membatasi, tak ada yang melarang.
Semuanya sah-sah saja dilakukan dalam kehidupan ini. Tapi tentu ada konsekuensinya. Tanggung jawab. Itulah yang harus dilakukan setelahnya. Kita hidup di dunia nyata. Bukan di dunia game GTA yang bebas melakukan apapun semaunya. Hidup ini nyata, tidak palsu. Memang, Sah-sah saja klo kau membeli barang mahal. Sah-sah saja kau makan makanan sederhana. Asal semuanya bisa dipertanggung jawabkan. Bisa jadi saat kau membeli barang mahal, kebutuhan lain tak mampu tercukupi. Atau bisa jadi dengan makan makanan sederhana, kau bisa membeli barang lain yang dibutuhkan.
"Pilihan memang banyak, tapi pilihlah yang pas dan tepat untukmu sehingga kau merasa nyaman saat menjalani pilihanmu."
~mdz.
4 notes · View notes
spaceforhope · 1 year
Text
Halo Tumblr!
Tumblr media
Tahun 2023 udah lewat sebulan lebih. Alhamdulillah masih diberi hidup dan cukup.
Januari isinya berdamai dengan rutinitas baru yang full kerja di kantor. Walaupun suka curi-curi istirahat dengan alibi habiskan cuti tahunan.
Februari mulai berasa quarter life crisis, bingung mau apa lagi? Dapet pemahaman harus keluar dari comfort zone, mau buat hidup baru dari nol, pengen lepas hijab, pengen nikmati hidup produktif sebebasnya. Berpikir kalau segalanya akan lebih mudah kalau ganti kehidupan.
Untungnya pola pikir dewasa dengan cepat ambil alih, gak perlu langsung tukar kehidupan.
Fokus aja sama apa yang penting. Jauhkan pelan-pelan yang memberatkan, hilangkan hal-hal yang tidak terpakai, mudahkan apa-apa yang membuat pikiran buyar.
Jadi kesimpulannya, harus memahami kehidupan yang dijalani
Bener, kalau PP pake transjakarta itu lama banget, makan waktu, pegel, capek, enakan pake mrt sat set. Hmm tapi pas sampe kosan sama aja gak produktif padahal udah naik mrt mahal-mahal? Berangkat pun cuma beda berapa menit doang, gak ngaruh, macet juga naik ojol bikin capek pagi-pagi, ya sama aja. Mendingan transjakarta : murah, olahraga sekalian
Bener, kalau masak itu ribet, apalagi bahan bisa busuk karna gabisa nyimpennya, tapi karna mau diet trus mau irit bawa bekal harus masak. Makanya beli bahan yang gampang aja biar bisa sat set : yang penting makan perut keisi, asam lambung gakumat di kantor, gak ribet bingung mau makan apa antri-antri
Bener, nyuci nyetrika gue gabisa, baju makin kotor dan dekil, nyetrika jg gue gak sabaran, weekend gue jadi capek nyuci ribet apalagi nunda-nunda juga. Jadi mendingan : laundry aja udah enak tinggal siap pakai untuk weekday
Bener, punya kucing itu mahal, ribet juga harus bersihin litter box, beli makanan yg cocok, kepikiran kalau kucing sakit, dll. Tapi gue bener-bener merasa ditemani, kalau malem ada suara-suara, kucing gue bisa ambil sikap duluan. Kyknya gue bakal keep my cats forever
2 notes · View notes
kidungkidung · 1 year
Text
Akan ada selalu alasan kenapa kamu dipertemukan dengan sesorang, entah kehadirannya mengubah mengubah hidupmu atau kamu mengubah hidupnya.
Jadi, kalau suatu saat kamu berpisah jalan., artinya bagian mu dalam hidupnya dan bagianya dalam hidup mu sudah selesai, yah gapapa itu kata yang selalu kita ucapkan;
_kidungkidung
2 notes · View notes
satriautama · 1 year
Text
Hidup ini penuh pilihan nggak sempurna .
Jadi menurut gue, selama ini lo nggak salah memilih... karena ya memang nggak ada pilihan dengan hasil akhir sesempurna seperti yang selalu kita mau .
3 notes · View notes
khadeejahalfatih · 2 years
Text
Catatan syukur yang sempat terkubur.
Ada hal-hal yang manusia sesali saat sebuah kesempatan yang begitu diharapkan tidak datang kepadanya, melainkan kepada orang lain. Padahal, jauh dari yang dia bayangkan, ada hal diluar dugaan yang Allah siapkan sebagai penggantinya.
Sempitnya, kita hanya mampu menerka dengan keterbatasan kita dan tidak akan mampu menjangkau ilmuNya Allah. Seumpama hati kita merasakan kehilangan namun sejatinya itu adalah pucuk pertemuan.
Yakinilah, Allah adalah Rabb yang Maha Tahu apa yang dibutuhkan oleh hambaNya. Karena Allah yang menciptakan kita, Allah pula yang akan mengatur kehidupan kita.
Alhamdulillahilladzi bini'matihi tathimmushshoolihat. ❤
4 notes · View notes
coretansebelumtidur · 2 years
Text
Nyatanya kita harus pandai-pandai memilah, mana yang akan kita bawa ke dalam hati, atau kita buang ke tong sampah.
Karna memang hidup ini tidak selalu ramah.
4 notes · View notes
temen-ngopi · 4 months
Text
Semacam life paradox..
Saat kita bersama dan merasa saling memiliki, kadang malah dipisahkan. Oleh masalah, perbedaan keadaan, salah paham, lain keinginan, ego pribadi, kerjaan, atau hal lainnya. Pikiran kita tak bertemu untuk menikmati kebersamaan, hati saling menjauh.
Saat kita tak seatap, (anehnya) kadang malah saling mencari, saling merindu ingin bertemu. Oleh rasa yang entah datangnya dari mana, dari hati yang telah mampu mengalahkan diri. Ada jarak yang terasa dilipat.
Apakah aku ini orang harus jauh darimu tuk sadar bahwa aku menginginkanmu?
8 notes · View notes
kumiskucingsworld · 2 years
Text
Tumblr media
Real Healing
Dalam hidup, pasti ada rasa bahagia dan sedih. Seringkali, sebuah permasalahan datang dan membuat kita jatuh terpuruk. Sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa. Terlanjur sakit hati oleh kejamnya dunia.
Seperti sekarang ini, aku sedang dalam posisi itu. Aku bingung harus bagaimana dan akhirnya aku memilih membuka Al-Qur'an dan mulai membacanya.
Tanpa kusadari, air mataku mengalir deras. Terlebih lagi ketika aku sampai di sebuah penggalan ayat yang sangat relate dengan kondisiku sekarang.
" ...Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya." (Ali Imran : 185)
Seakan akan ada yang sedang mengajakku berbicara.
" Tenang ya, kamu pasti kuat, ini cuma ujian di dunia. Jangan sampai membuatmu terpuruk. Dunia memang tempatnya ujian. Nanti pada waktunya kita akan kembali ke rumah abadi kita."
Dalam kondisi yang sedih dan putus asa seperti ini, aku juga seringkali berpikir bahwa aku hanyalah beban bagi orang tuaku. Aku sampai pernah berkata seperti ini
" Ya Allah, kalau selama aku hidup di dunia ini, hanya menjadi beban untuk orang tuaku. Sudahi saja episode hidupku sekarang, Ya Rabb."
Tidak lama setelahnya, aku menemukan sebuah potongan ayat, yang lagi lagi menampar diriku.
" Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu" (An Nisa : 29)
Saat itu juga aku hanya bisa menangis dan kembali menyadari bahwa seberat apapun masalahmu, masih ada Allah yang sayang sama kamu.
Membaca dan merenungi ayat Al-Qur'an adalah sebuah healing yang benar benar mampu menyembuhkan dan menyejukkan jiwa.
Teruntuk, kalian yang sedang merasa sedih dan ingin menyerah dalam menjalani kehidupan. Coba deh dibuka Al-Qur'an nya, dibaca dan direnungi artinya. Hati dan pikiran kita akan menjadi lebih tenang dan kembali memiliki harapan untuk meneruskan kehidupan.
4 notes · View notes
selangkahpasti · 2 years
Text
Sebenarnya orang lain tidak ada yang meremehkanmu, itu hanya perasaanmu saja.
Kamu selalu khawatir tentang segala hal, kamu ingin semuanya terlihat sempurna tidak ada salah, bahkan terkadang kamu tidak mempercayai orang lain, kamu berpikir kamu bisa selesaikan semua sendiri.
Itu semua karena kamu meremehkan dirimu sendiri, kamu terlalu khawatir dipandang tidak layak.
4 notes · View notes