Tumgik
#luvt
luvtsblog · 4 months
Text
Tumblr media
Luvt’s handmade crystal top.
69 notes · View notes
cnchypnoslut · 1 year
Note
You've got an incredible page, I can't wait to keep up with you! How long have you been into hypno?
Few yeers. Dated a hypnotist she luvt to drop me lotz
0 notes
titsuya · 3 years
Note
Sar sar sar !! I want a note so I can stare at it when I’m sad pls >:)
HELLOOOO TEEEEE (when i said ive been following u since 700 i meant on my personal acct 😵‍💫)
Tumblr media
mooties send an ask for an ugly handwritten note 😍
3 notes · View notes
jojotichakorn · 2 years
Note
do you have a twitter?? :o
i do, technically. but i don't actually tweet anything and i only use it to follow my fave celebrities and some such.
0 notes
iyagakpapa-blog · 4 years
Text
Surat Terbuka untuk Della Annisa Nurdini
Hai, Della
Jika kamu sedang membaca surat ini, itu artinya aku sedang mengutuk diri, gelisah, duduk-berdiri-tiduran-duduk-berdiri. Mempertanyakan ke diri sendiri kok bisa-bisane sih aku ngirim link surat ini ke kamu.
Aku mau mengajukan pertanyaan yang udah lama ada di kepalaku.
Kamu punya apa, sih? Bahkan sampai detik ini aku gak bisa ngomong langsung. Atau kalau aku berdalih aku menunggu waktu yang tepat untuk berbicara hal ini kepadamu, tapi gak juga dapat momen itu. Ketakutan juga menyeruak, apakah nanti kalau aku bicara ini kamu berubah. Oke aku hirup-hembus napas panjang dulu
“Aku suka sama kamu sudah lama, kamu mau gak jadi pacar aku?”
Booomm!
Aku ngetik kalimat barusan rasanya jantung memompa lebih cepat. Melemparkan punggung ke sandaran kursi. Bolak balik hirup-hembus napas.
Masih semengerikan ini rasanya. Padahal kalimat itu udah aku siapkan, dan harusnya terlontar 11 tahun lalu. 11 tahun lalu. 2009.
Iya, aku suka kamu, Della Annisa Nurdini, sejak pertemuan pertama di lantai dua di atas ruang BK. Kamu berdiri di samping Aulia, di balik jendela kelas. dan aku melintas bersama teman-teman satu kelas karena perpindahan jam pelajaran. Aku mengakui itu semua. Sekarang.
Lewat surat ini aku pengin bercerita. Mengungkapkan semua. Maaf kalau momennya kurang tepat. Dan tidak langsung di depan kamu juga. Surat ini juga bakal panjang banget. Kalau kamu gak berkenan membaca juga gak papa. Aku juga anggap ini adalah terapi dalam upaya ‘berdamai’ dengan kecamuk pikirku sendiri. dibaca kamu adalah bonus. Ditanggepin juga super mega bonus.
Surat ini aku tulis berawal dari DM kamu, yang ngetawain mention aku ditweetnya Oka Landak Gaul. Dan aku bilang saat itu, “itu buat Della btw.” Saat itu aku bertanya pada diri sendiri, Apa memang udah waktunya ya? Aku gak yakin. Sadar diri juga posisi aku dan status hubungan kamu. Draft surat ini pun berhenti di draft laptop. Lalu ketika kita membicarakan pernikahan Astri, dan kamu bilang  “ntar di aku dateng ya,” di situ keyakinanku makin menjadi. Bukan waktu yang tepat, tapi udah saatnya.
Kita mulai ya, kamu cari posisi paling nyaman dalam membaca ini. Nyender di bahu suamimu juga gak papa wkwkw. sekali lagi, ini surat ini bakalan agak panjang.
2009
Masa-masa itu adalah hal yang menyenangkan bagiku. Kita bertukar pesan, berbicara tidak penting, dengan tulisan yang sangat alay tentunya. Aku masih ingat tipe typing kamu tuh hurufnya suka dobel. Kaya saiiia, jjugga, mz ajjaam, mas somay. Kebawa juga sih akunya, typing kalau manggil kamu juga Dhe. Karena Dhella sukana jentikk. Anehnya aku bisa mudeng. Dan gak jijik. Ya masa itu, 2009. Kalau lihat pakai sudut pandang sekarang, ya jangankan baca chat kamu, aku aja pengin menangis baca tipe typing tulisan diri sendiri.
Kala itu, Kita bertukar pesan hampir setiap hari dimana saat pagi aku sering memulai dengan, ‘maaf semalem ketiduran.’ Kamu sebal banget saat itu, ‘hiih kennaapa sih mz ajaam selallu ketidurrann.’ Ya kurang typing-nya lebih seperti itu. Gak bisa melu-melu typingnya Della.
Cara kamu memanggil namaku juga unik dan ngena bahkan sampai sekarang. Satu-satunya dan pertama kalinya ada yang manggil mz ajjaam. Di keluarga, jaman sekolah sampai sebelum ketemu kamu gak ada yang manggil gitu. Bahkan sekarang pun sama, gak ada juga yang manggil pakai nama itu
Kebahagiaan itu sempat berubah menjadi luka ketika kamu berpacaran dengan karib aku. Pakai inisial aja, ijin.  Pipi chubby, pembawaanmu yang riang, ramah, gampang tertawa, dan baik ke semua orang ternyata membuat tidak hanya aku yang menjadikanmu poros semesta, tetapi juga teman aku. Temen deket. Bercanda bareng. Kemana-mana bareng. Tapi gak pernah dibayarin. Hhh~
Aku bertanya padaku di depan cermin, malam hari setelah mendengar kalian jadian. “apa yang salah? Kok bisa Della sama Ijin?” Apalagi tiap pulang sering tuh aku melihat dari sebelah barat lapangan basket, melihat kalian sedang berbincang di depan ruang BK. Atau ketika menyaksikan ada username facebook yang berubah, Ziin Luvt Dhe. Aku tertawa mengetik ini sekarang tetapi hancur ketika itu.
Aku inget aku pernah duduk di depan deret ruang di sebelah barat lapangan basket. Terus kamu sms, ciye ciye. Dikira lagi liatin Astri. Padahal lagi liatin kamu kumpul di DPR.
Tidak ada yang tahu sakitnya liat kalian jadian karena emang aku tidak cerita ke siapapun di cirlcle aku. Gak ada yang Tanya juga sih. Kamu yang pertama tahu, itu pun kalau kamu sudi membaca sampai kalimat ini. Aku bersikap biasa kalau lagi bareng temen-temen. Bahkan bisa bercanda lepas bersama pacarmu saat itu –dan rekan yang lain kaya Fadil, Ojan, Gholda, Kichang, Alex, dan lainnya pokoknya deh. Aku pun berusaha menjaga jarak denganmu. Bagaimanapun aku kenal lebih lama dengan pacarmu saat itu dibanding kamu. Bodoh kurasa, ya.
Saat aku mendengar kabar kalau kamu mengakhiri hubungan dengan temanku yang satu itu, aku bersorak. Melakukan perayaan Layaknya Cristiano Ronaldo ketika mencetak gol. Namun sorakan dan perayaan itu hanya terjadi di pikiranku. Di depan temanku, kalimat yang terlontar adalah “bisane, wa? padahal serasi lho.” Aku sms kamu juga berusaha agar isi SMS-ku tidak terlihat aku sedang gembira. Ya aku ngerti, kata sinetron, siapapun orangnya kalau pas putus ya sedih.
Padahal kalau kamu lihat saat itu, aku seperti anak kecil yang baru saja dibelikan mainan baru sama orang tuanya. Memegang erat sambil senyum-senyum sendiri. Maaf kalau kedengerannya jahat ya. Tertawa di atas penderitaan orang lain. Tapi emang gitu sih saat itu.
“gak dibolehin sama tanteku.” Jawabmu ketika kutanya alasan berakhirnya hubungan kalian. Itu seingatku, koreksi jika aku salah.
Malam hari ketika aku membaca SMS-mu, matahari serasa belum bersembunyi. Hatiku menghangat. “ada peluang nih bos,” kata aku kepada aku sendiri.
SMS kamu berikutnya masuk, ‘gak usah pacaran-pacaran dulu.’ Membaca itu langit orange di hatiku seketika berubah menjadi mendung kelabu akhir Desember, ketika ini mulai diketik. Kalau saat itu udah ada meme tukang parkir lagi markirin mobil terus ada tulisan ‘yak mundur’, pasti sangat relate.
Serangan kebimbangan menghantamku habis-habisan. Aku mau maju memperjuangkanmu atau tidak. Kalimat kedua SMS-mu plus waktu yang mendekati ujian nasional menjadi alasan urung aku coba melontarkan kalimat di bagian awal surat ini. “nanti deh nunggu waktunya tepat.” Pikirku.
Ragu juga membonceng bimbang buat menyerangku. Ragu apakah jika kamu tau kalau kamu menjadi alasan ku sekuat tenaga menahan kantuk dan melihat layar hape di tiap malam (dan selalu gagal karena ketiduran), kamu akan berubah. Nih aku cerita dikit ya, pas kelas X aku kagum sama seseorang, satu kelas bareng, dia bendahara MPK (atau OSIS yah lupa) ketika kamu masuk OS-K. Perasaanku ke dia tuh kagum aja, layaknya aku melihat idola. Tapi dia berubah saat tau -dari temannya mungkin- kalau aku mengaguminya. Dia menjauh, tak lagi ramah. Tak lagi meminjamkan catatan. Tak lagi minta tolong buat menghapuskan papan tulis.
Pertanyaan bernada keraguan muncul, “kalau kamu tau kalau aku memiliki perasaan lebih, gak Cuma kagum kaya sama di bendahara ini, apakah kamu juga akan berubah?”
Aku terus berperang dengan pikiranku sendiri hingga persiapan UN sempat agak terganggu. Berlebihan yah, padahal diantara kita gak ada apa-apa. Lantas aku memilih les ke Bu Ning karena kalau ke Neutron atau GO kejauhan. Lagian juga saat itu aku gak tau mau lanjut di mana, gak kaya temen-temen yang udah deklarasi pengin ke UI, UGM, ITB. Tunggu tunggu, ini udah terlalu melebar deh. Gak usah deh
 Akhir April 2010
Prom nite. Parasmu aku cari di antara deretan kursi. Leherku tak berhenti menengok. Mataku layaknya laser yang coba menembus gelapnya sekitar panggung. Aku beranjak dari tempat dudukku. Mengajak temen buat keliling dengan dalih bosan. Aku berjalan di sebelah barat panggung, memutar ke belakang panggung, depan ruang BK, samping UKS, kantor guru, TU lalu balik lagi di tempat dudukku. Aku tidak menemukanmu, Del. Malah aku lihat Dea di samping panggung, lagi antara ngelamun atau capek. Aku belum kenal Dea saat itu. Cuma tau aja, oh anak itu namanya Dea. Dea juga gak tau aku. Yaiyalah siapa saya gak setenar Tegar atau Azmi haha
Rencana yang sudah kususun karena ngerasa “malam inilah waktu yang tepat” buyar. Aku meninggalkan putih abu-abu tanpa bisa mengungkapkan perasaan yang aku tulis di awal surat.
Intensitas kita bertukar pesan menurun ketika aku kuliah. Padahal aku berharap kita tetap bisa menertawakan hal remeh bersama. Ah, pernah kamu bercerita pelantikan OS-K atau pramuka ya aku lupa, di Lebaksiu Kidul. Yang banyak monyetnya lah. Semoga gak salah. Kamu menceritakan kegiatanmu di sana. Kau tau, Del, cangkir kopiku malam itu hangatnya menembus sampai ulu hati.
Tipe typing kita sudah mulai ‘normal’ seiring bertambahnya semester. Pesanmu tidak lagi setiap malam. Yang aku tau kamu semakin sibuk dengan organisasi dan aku semakin sibuk melatih agar tidak lagi ketiduran kalau SMS-an denganmu. Sangat tidak sepadan sekali.
Meski kita jarang SMS-an, aku rutin baca status facebook-mu, twitter juga mulai ramai. Ya masa itu ya, Dell, apa-apa diceritain di medsos. Bersyukur karena aku tau kabarmu, kegiatanmu.
 2012
Aku bersorak girang seperti saat kamu putus dengan ijin. Bedanya ini beneran berjingkrak. Gak hanya dalam pikiran Lalu menenggelamkan diri di kasur, tersenyum sambil menatap langit-langit kosan. Itu terjadi ketika aku tau kalau kamu memilih melanjutkan kuliah di Semarang. Kota perantauan kita sama dong. Hatiku udah kaya gorengan baru dientas. Hangat dan panas yang perlahan menjalar. Kesempatan melihat pipi chubby-mu, berbagi cerita dan tawa recehmu terasa terbuka. Ini nih saatnya. 
Salah satu penyesalanku adalah saat itu aku gak tau bagaimana mengajak seorang gadis bertemu yang baik dan benar serta beretika. Aku pernah menghubungi kamu, meminta bertemu. Aku ingin memberikan satu buku bagus kepadamu.  Kamu mau, dan aku coba tanya kapan bisa ketemu buat ngasih bukunya. modus banget memang. hahaha. Aku menunggu balasan darimu. Sambil menunggu kamu membalas, dan dikandung maksud agar kamu gak nunggu, begitu kamu balas “ya, sekarang” langsung ada aku. Hadehh mabok ftv SCTV saat itu. Aku pinjem motor temen kosku meluncur ke Pleburan. Nungguin balasan darimu, duduk di depan gedung pasca. Sampai matahari tergelincir, hape aku tak kunjung bergetar. Malah ketipu orang 50 ribu wqwqwq. Lucu juga kalau flash back ke masa itu.
2014
Sampai akhirnya kita bisa bertemu (yeay). kucoba mengajak kamu nongkrong. Kamu mengiyakan setelah beberapa kali ajakan kamu gak bisa. Aku maklum kamu sibuk organisasi. Yang aku sesali adalah, aku gagal memanfaatkan hal itu. Pertemuan yang harapannya bisa jadi pintu gerbang aku bisa deketin kamu, malah akunya goblog.
Dimulai dari, aku yang ngajak nongrong malah kamu yang nentuin tempat, udah gitu bukan aku yang bayarin lagi. Udah gitu kamu malah ngajak Imel, malah pacaranya Imel dateng. Dan dua-duanya curhat sama kamu, di depanku. Ini tinggal dikasih api aja nih ubun-ubunku bakal beneran jadi obat nyamuk. Lagu I Will Fly nya ten2five yang dinyanyikan home band saat itu jadi nguap gitu aja.
Kacau. Padahal itu hari yang sangat aku nanti. Harusnya aku menolak ketika kamu bilang “aku sama Imel nanti” aku jawab “aku penginnya berdua aja sama kamu.” Tapi ya itu aku kembali berperang melawan asumsiku. Kalau aku bilang gitu dan Della gak mau dan malah gak jadi ketemu gimana ya. Daerah Veteran terasa lebih dingin rasanya saat itu. Oh ternyata kita udah masuk ke cafenya. Pantes.
Ngajak kamu aja udah perlu effort keberanian yang besar bagiku. Bahkan kalau kamu inget, tepat ketika kita bertiga –waktu itu pacarnya Imel belum datang- duduk di kursi, aku izin ke toilet. Bukan untuk pipis tapi rasanya mau mutah, grogi, excited, takut, girang, campur jadi satu menonjok bagian perut. Rasanya mau pulang aja lah. Aku alasan aja ada temen dari luar kota main ke kos. Atau alasan motor yang aku pinjam mau dipakai. Aku susun segala alasan mulai dari yang logis, sampai yang aneh, kaya aku adalah power ranger dan sekarang lagi ada monster di Ngaliyan.
Tapi pikiranku yang lain bilang “kan udah sampai sejauh ini, goblog.” Aneh kan ya? Iya sama aku juga ngerasa hal yang sama. Anehnya ngerasa kaya gini sama kamu doang lagi. Kau tau kan aku gak pernah pacaran. Ini salah satu alasannya. Aku gak merasakan tonjokan perut akumulasi grogi, excited, takut, girang kaya gini kalau sama yang lain. Dan sama yang lain juga gak ada yang mau sama aku sih huhu
Ketika berhasil mengendalikan diri, aku keluar dan ngobrol sama kamu dan Imel lagi. Kamunya malah main laptop dan nyuruh aku ngobrol sama Imel. Huhu. Kamu Cuma nawarin chese cassava pesenanmu dan berbicara seperlunya. Lalu malah petaka itu datang. Pacarnya imel, duduk di sampingku. Mereka bertengkar, minta pendapat kamu. Aku jadi boneka Oppo aja deh. Diperparah oleh kebodohanku ketika selesai itu semua dan kita mau cabut, aku gak bayarin dan juga aku gak nawari nemenin kamu pulang lagi. Laki-laki macam apa aku ini hina sekali. Hadehh. Malam yang tragis. Bagiku.
 Pertengahan 2015
Aku hamper tersedak ketika tau kamu kuliah praktik di rumah sakit Tugurejo. Deket kampusku. Belakang RS itu salah satu spot (((spot))) aku cari makan juga. Tapi aku emang goblog. Gak tau caranya ngajak ketemu. Kali ini asumsiku yang memenangkan peperangan di pikiranku. Aku takut mengganggu kuliah praktikmu. Aku pernah ajak sih, tapi kamunya sibuk. Dan aku ngerti. Kakakku nakes, dia pernah cerita aktivitas dia kalau kuliah praktik. Dari situ aku tau kalau kamu aku asumsikan sibuk kalau kuliah praktik.
Niatnya gak ngajak ketemuan juga sih, cukup say hay aja di loby rumah sakit. Ngebayangi itu aja udah buat aku cengengesan bahagia berhari-hari. Tapi, kata asumsiku, mana bisa Della ada waktu buat kaya gini. Maka yang aku lakukan adalah beberapa kali duduk di warung depan RS. Terkadang cari makan juga sengaja ke warung belakang RS, sembari berharap kamu terlihat dari jauh. Lalu aku melambaikan tangan. Aneh kan ya. Semi freak. Sorry kalau setelah tau ini kamu merasa gak nyaman. Tapi itu emang yang aku rasakan pas 2015 (kalau gak salah tahun).
Kadang aku mempertanyakan secara lambat laun. Apa bener aku serius suka sama kamu? Kalau beneran suka, mengapa aku beberapa kali terlambat informasi tentang beberapa momen penting di hidupmu?
Desember 2016 kamu sidang dan kamu bilang Januari 2017 wisuda, aku telat info. Padahal udah diniatin datang. “Gimana sih katanya mau datang. Kan udah kukasih tau bukan.” Tulis chatmu. Tapi aku lupa bertanya lebih lanjut tanggal berapa tepatnya.
Momen kamu beneran cabut dari Semarang juga aku juga gak tau kapan. Meskipun kalaupun aku datang ke stasiun ya bakal menyesakkan sih, tapi setidaknya harusnya aku dapat menikmati rasa sesak itu. Lebih menyesakkan tidak sempat mengucapkan ‘sampai ketemu lagi, sukses ya’ daripada tidak mengucapkan sepatah katapun. Lepas aku mengetik kalimat tadi, aku bersandar nenatap langit-langit kamar, menghela napas panjang. Beneran sakit.
Hari-hariku yang sudah hampa semakin hampa. Jika sebelumnya hampa tetapi masih ada secercah cahaya untuk bisa lebih dekatmu, tapi kali ini cahaya itu mati. Gelap. Aku menjalani hari hanya sebatas rutinitas. Tidak ada senyum semangat di tiap aku membuka mata.
Momen kamu kehilangan orang terkasih, juga aku taunya berbulan-bulan setelahnya. Ya Allah, kalau ini, berposisi sebagai teman pun, aku tetap nyesek sih. Orang macam apa aku ini yang gak ada pas temennya sedih. Maaf ya. Lekas pulih batinmu, Del
 **
Hal yang paling membahagiakan? Tentu saja duduk di sampingmu dalam satu kereta perjalanan pulang.
Mei 2013
Aku mengetik ini sambil senyum-senyum sendiri. Kacamatamu. Kerudung hitam. Kemeja dengan setelan rok span hitam yang kamu kenakan. Roti ‘O yang kamu beli di stasiun. Ajeng (semoga gak salah nama) yang mengantar kamu. Ranselmu yang kamu pangku. Semua masih terekam jelas. Tanpa ada upaya mengingat-ingat, semua berkelibat di otakku.
Awal Mei yang panas. Aku sedang ada kelas ketika sms dari kamu masuk. Waktu itu nomor kamu belakangnya 1230. Kamu tanya apakah aku mau pulang pekan ini. Kamu pun menawarkan diri sekalian membeli tiket. Aku menahan diri untuk tidak kelihatan lagi senyum-senyum sendiri. ntar ketauan dosennya. Kau tau, Del? Sebenarnya aku gak ada rencana pulang. Tapi karena kamu yang bertanya, tanpa pikir panjang aku iyakan.
Aku ngarep kita pulang bareng ini jadi pintu gerbang pertama buat kita lebih deket. Semacam kesempatan pertama sebelum pertemuan kedua kita ketemuan di café Irish. Kirain pas di café mau berdua lagi, eh malah sama Imel. Dan pacarnya. Dan lagi bermasalah. haha.
Mungkin kamu lupa, tapi aku ingat betul kejadian pas pulang bareng naik kereta. Termasuk kegoblokan aku yang menampakkan sisi lemahku dengan request chat kamu gini “kalau bisa tempat duduknya jangan yang ngadep belakang. Aku pusing.” Lalu kamu bales, “doane keh aja mumet -_-“
Kebodohan kedua, aku gak beliin cemilan apapun dong buat bekal kita di kereta. Malah kamu beli sendiri Roti ‘O. Sekarang, tiap aku ke stasiun dan tercium aroma Roti ‘O, seketika bayangan kamu pegang Roti ‘O dengan ransel di punggung langsung muncul. Sorry for being weird :( aku akan berusaha melupakan :(
Belakangan aku merasa gagal jadi laki-laki karena gak sepeka itu, gak bantu kamu bawa barang bawaan, gak membeli cemilan, atau sekadar beli minum. Ya Allah kok bisa aku goblok banget.
2019
Ya sampai sekarang sih masih goblok. Masih saja menginginkan hubungan kamu berakhir, agar aku bisa bersorak seperti ketika kamu putus dengan mantan-mantan kamu. Bersorak sekaligus bingung. Bersorak karena mungkin ada kesempatan. bingung karena harus ngapain buat deketin kamu. Terjebak di lingkaran setan ini selama satu dekade. Mungkin aku gak pernah pacaran sejak lahir bayi owe owe sampe sekarang udah sering dipanggil om juga karena emang goblog aja soal ginian.
Kesalahanku menjadikan namamu satu-satunya yang kusebut lepas salat fardu.
Abai dengan yang lain dan fokus kepadamu, Del. Sampai kemudian aku mendengar kamu bertunangan. Hancur, pasti. Tapi otakku berkata kepada hatiku yang penuh jahitan “lah lau sokap bos?” Bagaimana bisa kau merasa patah, padahal tersambung saja tidak pernah.
Kesalahanku dalam redaksi doa adalah kamu sehat dan bahagia. Tidak ada redaksi ‘bersamaku’. Allah pun mengabulkan. Perkataan otakku menyadarkanku, ditampar lagi sama stories temen yang lewat. dia kutip kata-kata Al-Qur’an, “dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, duhai Tuhanku.”
Dari situ aku coba untuk beralih. Melangkah. Aku hampir sembuh dan bersiap membuka lembaran baru untuk perempuan yang baru.
Lucunya, yang datang Dea. Nikahannya Ical jadi pembuka. Sebelum kamu datang, aku udah ngobrol sebentar dengan Dea. Lepas pernikahan Ical-Apuce, Dea datang ke hari-hariku. Bahkan aku sempat bertanya meminta pendapat kepadamu. Sekalian mencoba membuktikan ke diri sendiri kalau siap move on darimu. Cerita selanjutnya kamu sudah tau, berakhir tidak bahagia. Sedih. Setidaknya bagiku. Gak tau kalau Dea. Mungkin (dan aku yakin) kamu juga udah tau tentang dari Dea. Dengan versinya Dea. Tanpa tau versiku, panjang ini mah. Dan ya, aku dan Dea berakhir gitu aja.
Aku mulai bisa pelan-pelan berpindah (move on) darimu, tapi aku tetap gak bisa berpindah dari kebodohan tentang perempuan. Padahal udah ngarep. Menambah panjang rekor 27 tahun gak pernah pacaran. Goblognya~ Yampun dasar aku
Kamu gak usah empati gitu. (lagian siapa juga yak? Hahah) Kamu fokus bahagia aja menjalankan terkabulnya doaku pada Tuhan. Ketika kabar darimu tentang rencana pernikahanmu, aku tersenyum. Masih ada sedikit sesak memang. Tapi lebih banyak senyum kerelaan. Meskipun aku belum sepenuhnya tau calon suami kamu. Cuma kau tunjukkan fotonya doang sebentar. Pas dikondangannya siapa ya, lupa.
Kamu harus bersiap menjalankan doa aku berikutnya ya, Del. Doa-doa baik buat kamu dan calon suami. Semoga yang sudah direncanakan satu persatu terlaksana dengan lancar sampai hari pernikahan tiba.
Kalau kamu baca surat ini sampai kalimat ini, aku mengucapkan beribu terima kasih. Terima kasih, Della Annisa Nurdini, udah mau-maunya kenal dan berteman sama aku. Aku minta maaf juga buat salahku yang banyak padamu. Satu dari sekian banyak kesalahanku ya mungkin ini, bikin surat kaya gini.
Oh iya, Del. Sekalian aku mau izin tulisan tentangmu aku post di blogku. Hmm bukan izin sih wong sudah sejak bertahun-tahun lalu. Aku mengaku sekarang, kalau aku sering menulis tentangmu di blogku. Dari dulu. Bahkan ada yang dimuat di Hipwe. Maka diksi ‘izin’ kurang tepat ya. Mungkin meminta persetujuan.
Cerita di café dan tentang kita pulang bareng sudah aku ceritakan di blog. Bukan di tumblr. Tumblr ini mah malah gak tak kasih tau kesiapa-siapa. Tulisan-tulisan tentang kamu di blogku gak ada namamu, gak ada ciri-ciri yang menjurus ke kamu. Tapi Kalau kamu minta tulisan itu take down. Aku rela. termasuk surat terbuka ini.
Sekali lagi maaf dan terima kasih. Aku harap kita masih bisa berteman seperti biasa.
Demikian surat ini aku buat dengan sesadar-sadarnya.
 Durensawit, 4 April 2020. 00:39 ketika tulisan ini selesai diedit
2 notes · View notes
Text
주부들의 주방 싱크대 로망~ 아름답고 광택나며, 오염/곰팡이/칙칙함 방지, 간편한 청소
📣와이즈공법 싱크대uv코팅
https://band.us/band/55272273/post/925606615
1 note · View note
mysticwavee · 6 years
Text
Girls just wanna b luvt
1 note · View note
mirza-saher3 · 7 years
Text
Credit: Joseph Kahn (in the photo)
Tumblr media
0 notes
potentpleasures · 4 years
Photo
Tumblr media
Studies show if you have money you live longer ❤️ Cecily Tyson, 94 #money #time #wealth #empoweringwomen https://www.instagram.com/p/B51IVg-luvT/?igshid=alkpir5tf43i
0 notes
luvtsblog · 3 months
Text
Tumblr media Tumblr media
Luvt’s handmade crystal top.
89 notes · View notes
thaihoinuk · 5 years
Link
Hello everyone! Nice to meet you again! Today #BikiniGirlFishinginRealLife channel will bring you a video content: "Primitive survival skills: Wild women hunting crocodile fish for food - cooking crocodile fish eating delicious". This video is product of Bikini girl fishing in real life Channel. Hope you like this video. Wish you watch the video fun! Please like and share this video to support my channel, thank you ! Subscribe My Channel: https://goo.gl/7DgMLe Follow My Channel on Facebook: http://bit.ly/2XE7SKf My Categories: Fishing, Cooking, Foods, Natural fruit, Hunting, Animals, Wilderness, Survival skills, Primitive technology, Discovery. Video Schedule Premiere For Every Day at 11:45 UTC & at 23:45 UTC Please SUBSCRIBE my channel to receive the latest video newsletters every day ! Have fun and good luck ! ===================================== Copyright 2019 © Bikini Girl Fishing in Real Life® channel ===================================== ID Channel: #UCieggxKJtdx7dQ3ycRNvZbw Search my video on YouTube: #BikiniGirlFishinginRealLife
0 notes
titsuya · 3 years
Note
I’ll do a face reveal for like 2 mins just for you
YES SSSKKDJEHE
1 note · View note
jorditarragoicart · 5 years
Photo
Tumblr media
#Repost @_motivacion.deportiva_ (@get_repost) ・・・ ❗️❗️❗️ ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ Te gusta el deporte? Estás mal animicamente? esta es la cuenta que necesitas! La mejor motivación deportiva en: @_motivacion.deportiva_ @_motivacion.deportiva_ @_motivacion.deportiva_ ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ Déjanos tu opinión en los comentarios👇🏻👇🏻 No olvides mencionar a tus amigos⚔️ . . . Tags: #sueños #persistencia #mejora #frases #frasesmotivadoras #frasesdelavida #esfuerzo #constancia #dedicacion #ambicion #humildad #paciencia #trabajo #trabajar #luchar #soñar #sueño #deporte #deportes #frasesfitness #motivacion #motivacional #motivacionpersonal #gimnasio #ganar #ganador #aprender #triunfo #exito https://www.instagram.com/p/Brv0bs-luVt/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=150ojlqk8284q
0 notes
buzzpost · 6 years
Text
Program Your Mind While You Sleep | Dr. Bruce Lipton
https://buzzpost.net/earn-money/program-your-mind-while-you-sleep-dr-bruce-lipton/
Program Your Mind While You Sleep | Dr. Bruce Lipton
youtube
“It’s so easy to program your mind, but people don’t even try” Eye opening speech by Dr. Bruce Lipton THE HONEYMOON EFFECT – BOOK BY DR. BRUCE LIPTON https://amzn.to/2pZKrMb ► If you struggle and have a hard time, consider taking an online therapy session with our partner BetterHelp. http://tryonlinetherapy.com/beinspired ►Motivational Alarm Tones https://beinspiredchannel.com/alarms
►This video was uploaded with the permission of the owner. Special thanks to LONDON REAL for this amazing interview Subscribe to their channel! https://www.youtube.com/channel/UCCZVmatSqIMTTB8uExk8xEg ================================================================================================================
►Follow us http://www.facebook.com/BeInspiredChannel https://www.instagram.com/beinspiredchannel/ http://BeInspiredChannel.Com
================================================================================================================
►SUBSCRIBE TO MY OTHER CHANNEL FOR WORKOUT MOTIVATION https://www.youtube.com/channel/UCsC9Y1KhOw-aKSUBE0F_ikQ
================================================================================================================
►Speakers/speeches source:
Speaker : Bruce Lipton
Full Interview : https://www.youtube.com/watch?v=GCG1zj3mxOw&t=2189s
►Footage
►Music from Audiojungle
Help us caption & translate this video!
https://amara.org/v/luvt/
0 notes
tidaltree · 7 years
Quote
Luvt Euch und Lee't Euch!
Stoppt den Urnen-Gang
0 notes
huongdanvachiase · 7 years
Text
Nasus rank kim cương - hướng dẫn nâng bảng ngọc, bảng bổ trợ, đồ...
Nasus rank kim cương – hướng dẫn nâng bảng ngọc, bảng bổ trợ, đồ…
Xin chào các bạn, Mình là Nasus nick name là: luvt, mình có tướng tủ là Nasus và Veigar và mình hay chơi ở rank kim cương trong liên minh huyền thoại. Nay mình xin hướng dẫn các bạn cách nâng bảng ngọc, bảng bổ trợ, đồ của vị tướng Nasus theo chiều hướng mình hay chơi và lối chơi của mình. Nếu bạn nào hay theo dõi mình chơi thì chắc chắn sẽ biết mình farm Q rất ít, tất nhiên vẫn farm nhưng k tập…
View On WordPress
0 notes