"That's the Pizza Tower tutorial song." "No, it's a traditional Italian folk song." No, it's literally a 140-year-old meme – "Funiculì, Funiculà" was written in 1880, as a joke, to commemorate the opening of a tourist attraction at Mount Vesuvius. (The tourist attraction was later destroyed by a volcanic eruption.) Go ahead and rewrite the lyrics to be about sticking your dick in a pizza – there is nothing you can do with this song that's more ridiculous than its original context.
5K notes
·
View notes
JANGAN MENYESAL
Post Reading Funiculi Funicula before the coffee gets cold by Toshikazu Kawaguchi
Seandainya ada sebuah kemampuan untuk memindahkan diri kita ke masa lalu atau masa depan apa yang akan kita lakukan? Namun kenyataan tidak akan berubah sekeras apapun kita coba ubah. Begitulah Toshikazu Kawaguchi bercerita dalam novelnya Funiculi Funicula.
Bagiku pribadi, sangat luar biasa jika memang bisa berpindah waktu. Tapi sepertinya aku tidak pernah menggunakan mesin waktu tersebut setidaknya sampai sekarang aku masih bersiteguh pada prinsipku. Aku tidak akan menyesali keputusan keputusan dalam hidup yang pernah aku buat sampai aku berada di titik ini, meskipun orang lain menilai buruk diriku.
Bukan tanpa alasan, tapi aku yakin bahwa setiap hal yang terjadi merupakan manifestasi dari kebutuhanku yang telah diskenariokan alam semesta (re:Allah SWT) kepadaku meskipun itu berkebalikan dari keinginanku. Aku yakin setiap hal yang terjadi kepadaku akan mengarahkanku kearah yang baik, yang tentu saja dibarengi dengan sikap prasangka baik pula.
Mungkin orang akan bertanya, bukankah kita harus menyesal jika telah berbuat kesalahan? Aku tidak berpikir demikian. Alih-alih menyesali apa yang telah terjadi Aku akan fokus pada solusi permasalahan dari kesalahan yang telah dibuat daripada menyesali dan meratapi apa yang telah terjadi. Karena kenyataan yang telah terjadi (harusnya) tidak akan berubah, sedangkan masa depan masih menjadi misteri dan menunggu diriku untuk menyelesaikan permasalahan yang telah terjadi. Kesalahan adalah pengalaman dan guru bagiku untuk menjadi lebih baik lagi. Jadi masih perlukah aku menyesal? Kurasa tidak.
2 notes
·
View notes
Review Buku - Funiculi Funicula: Kisah-Kisah yang Baru Terungkap
"Jikalau anda bisa memutar waktu, siapa yang akan anda temui?"
Itu adalah sepenggal kalimat dari buku "Funiculi Funicula: Kisah-kisah yang Baru Terungkap", yang merupakan terjemahan dari buku "Kono Uso Ga Barenai Uchi Ni" yang ditulis oleh Toshikazu Kawaguchi. Buku ini merupakan novel fiksi yang mengambil tema perjalanan waktu, tapi yang membuatnya tidak biasa adalah perjalanan waktu ini hanya bisa dilakukan disuatu Kafe yang bernama Funiculi Funicula dan juga memiliki banyak sekali peraturannya, sehingga tidak semua orang bisa melakukan perjalanan waktu, syaratnya antara lain, Hanya bisa menemui orang yang pernah datang ke Kafe tersebut, hanya bisa pergi selama kopi yang dituangkan belum dingin, hanya bisa pergi melalui tempat duduk yang dijaga oleh roh halus dan hanya kosong 1x sehari di waktu yang acak, selama perjalanan waktu tidak bisa meninggalkan kursi tersebut, setiap orang hanya bisa melakukan perjalanan sekali saja dan yang paling penting, apapun yang dilakukan di masa lalu, tidak akan bisa mengubah kenyataan yang ada pada saat ini. Kisah perjalanan waktu yang dibuat menjadi novel ataupun film mungkin sudah sangat umum, tapi di novel ini melalui sentuhan dari sang penulis, membuat perjalanan waktu ini menjadi sangat menarik karena dengan berbagai batasan yang ada, tentu mereka yang melakukan perjalanan waktu adalah mereka yang benar-benar merindukan sosok seseorang yang tidak lagi bisa dijumpai saat ini, mungkin sahabat, orang tua atau siapapun yang sudah meninggal sebelumnya, membuat novel ini bertabur sentuhan emosi di setiap kisahnya.
Dalam Novel ini, kisahnya tidak hanya berpusat pada satu tokoh utama saja, melainkan terdiri dari beberapa tokoh dengan beragam latar belakang, ada seorang pengusaha restoran, ada seorang detektif, pengrajin keramik, dan lain sebagainya, yang dalam setiap kesempatan justru merangkai kisah yang terpenting dari tokoh sentral di Novel ini, yaitu Kazu Tokita, perempuan yang menjadi pelayan di Kafe tersebut dan yang memiliki kemampuan untuk membawa orang-orang menjelajahi waktu melalui kopi yang ia tuangkan, dalam membaca Novel ini, meskipun kita disuguhi banyak kisah-kisah menarik dan mengharukan, di akhir novel akhirnya kita bisa mengetahui dengan lebih baik siapa sebenarnya sosok Kazu dalam Novel tersebut, yang memang sejak awal tidak banyak diceritakan dan cenderung digambarkan sebagai sosok yang pendiam dan misterius.
Apa yang saya dapatkan dari membaca Novel "Funiculi Funicula: Kisah-kisah yang Baru Terungkap" ini?
Saya sejujurnya sangat menyukai ide cerita mengenai perjalanan waktu, kenyataan paralel dan lain sebagainya, karena saya selalu berandai-andai apabila bisa menjumpai sosok keluarga yang sudah terlebih dahulu meninggalkan kita, karena perjalanan seperti itu seringkali mengungkapkan sisi diri kita yang tidak pernah keluar, karena sudah terpisah oleh kematian, dan melalui novel ini, kita banyak disuguhkan oleh kisah perpisahan tersebut, yang memang tidak bisa kita hindarkan, tapi ternyata manusia itu sesekali perlu mendapat semangat dari kehadiran sosok yang dirindukan untuk menjalani kehidupan ini.
Ada banyak tokoh yang mengalami putus asa karena beratnya kehidupan, tetapi selamanya berkutat dengan kesedihan tidak akan membawa kita kemana-mana, penerimaan akan kenyataan dan dorongan semangat dari orang yang dicintai lah yang bisa membuat kehidupan menjadi lebih ringan.
Apakah luka masa lalu masih membayangi kita disaat ini? apakah luka masa lalu senantiasa menghalangi kita untuk bahagia? Luka itu senantiasa ada sepanjang kehidupan kita, berdamailah dengannya, jangan jadikan pengorbanan kita dalam mengalami luka itu menjadi sia-sia, luka itulah yang membawa kita ke tempat ini saat ini, sehingga tidak ada alasan untuk berkutat dengan luka tersebut selamanya, saat kita bisa berdamai dan bisa menerima kenyataan tersebut, pada akhirnya kita bisa melihat dunia ini dengan lebih indah, banyak manusia mengalami pengalaman pahit di masa lalu, tetapi mereka yang bisa berdamai, ternyata bisa bangkit dan jauh lebih bahagia, karena hidup ini tidak hanya berhenti di masa lalu, ia terus berjalan tanpa henti, menjadi pilihan kita masing-masing untuk bahagia atau terus bersedih akibat luka yang dialami.
Buku ini meskipun Novel fiksi dan cenderung singkat sekitar 199 Halaman, tapi menyajikan kisah yang menyentuh hati dan menginspirasi dengan kehadiran setiap tokoh di dalamnya dan sesuai dengan judulnya di dalam bahasa Indonesia, "Kisah-kisah yang baru terungkap", secara perlahan kita dibuat sadar akan apa yang terjadi sedikit demi sedikit.
Selamat membaca dan selamat menjelajah waktu bersama Funiculi Funicula!
2 notes
·
View notes
The closest I will ever be to bilingual is when I think of the Italian song "Funiculi Funicula".
But when I think about it it's always a mash up of the original Italian, Veggie Tales "High Silk Hat", and the phone song from Sesame Street.
2 notes
·
View notes
(J-Corner Ep.11) Tentang Live Action: Opini dan Rekomendasi
Hola, gaes!
Ketemu lagi dengan J-Corner. Bulan lalu libur karena Eya jungkir-balik sama kerjaan. Alhamdulillah, sepertinya event yang disiapkan berjalan lancar. 🤗
Eniwei, kali ini kami akan membahas tentang Live Action. Karena sejak One Piece Live Action (OPLA) dirilis di Netflix dan rame diomongin, kontroversi mengenai Live Action mencuat lagi. Terutama oleh penggemar karya originalnya.…
View On WordPress
0 notes