Tumgik
#luaran
vexingvorta · 11 months
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
1 / 2 / 3
59 notes · View notes
star-trekster · 1 year
Text
35 notes · View notes
iamthevorta · 1 year
Text
15 notes · View notes
dipenakala · 5 months
Text
R.
Dulu rumahku pernah runtuh, hampir semua ruangannya berubah sesak dan sulit menyisakan napas untuk bergerak — hanya ada tempat untuk bertapak satu kaki yang masih mampu berdiri. Di luaran sana, waktu terus berputar, angin terus berganti arah, matahari dan bulan beredar sebagai mana mustinya dengan aku yang pelan-pelan bangun untuk beranjak.
Dunia tetap berjalan dan mungkin yang berat akan terus membebani pundak, tapi saat ini aku nggak takut lagi untuk berdiri karena aku nggak melangkah sendiri. Tanganku juga nggak menggenggam semuanya seorang diri sebab milikmu akan selalu ikut meneduhkan. Sekarang rumahku lahir kembali dengan pekarangan yang tumbuh dengan banyak bunga bersemi tanpa mengenal musim. Aku punya tempat bersandar yang bisa aku ajak berbagi, jauh lebih hidup, lebih bernyawa, dan lebih sejuk.
Barangkali bertemu kamu adalah wujud dari semoga yang nggak pernah aku harapkan sebelumnya. Seorang manusia yang datang mematahkan keraguan lalu tumbuh menjadi keyakinan di antara ketidakyakinan. Atau mungkin juga kamu adalah jawaban atas pertanyaan yang datang di saat-saat sunyi atau resolusi di luar rencana yang nggak pernah aku tulis dan amini untuk terjadi. Senin sampai Minggu bersamamu rasanya nggak akan cukup waktu dua puluh empat jam untuk bicara banyak hal dengan topik yang itu itu lagi. Manusia egois, dan aku pun demikian. 
Bisa nggak ya, aku minta waktu lebih banyak, setidaknya untuk bernapas sebentar supaya bisa terus jatuh cinta lagi setiap hari… sama kamu?
48 notes · View notes
lebensmoode · 11 months
Text
Gunting Kuku Kaki
Gw bukan mau ceritain tutorial gunting kuku kaki ya, ato gw pake gunting jenis apa, gak. Ini adalah hasil perjalanan otak gw yang suka melalang buana ketika gw ngelakuin sesuatu, seperti mandi, solat, atau di atas motor ojol. Maklum, tante ini ovt-nya udah mendarah tulang, gadak daging soalnya 🙃
Pas gunting kuku kaki yg telunjuk kalo gak salah inget, melintas tiba-tiba pemikiran gini,
Mungkin manusia tuh diciptakan oleh Tuhan untuk gabisa hidup dengan tenang di dunia kali ya? Dengan sifat-sifat manusia yang pendengki, tukang iri, tukang halu, susah ngontrol nafsu, susah ngeliat orang seneng, egois, tamak, suka kepo, lemah, dan lain-lain. Sebisa-bisanya seseorang ngeklaim kalo hidupnya udah tenang, bukan berarti masalah berhenti datang kan? Emosi bakal diuji lagi, keyakinan, iman, prinsip hidup, cara berpikir, semua diuji terus dari segala sisi.
Udah sampe situ, gak sadar gw udah pindah ke kaki kiri buat digunting kukunya. Trus, otak jagung ini bekerja lagi,
Jadi, emang bener kata Ayah. Dunia ini bukan tempatnya manusia bisa hidup dengan tenang. Gak bisa. Ceunah yg solat pun, gw lah misalnya pake pengalaman sendiri aja gausah orang lain. Memang, ada sebagian diri gw yang merasa solat itu nenangin, but not 100%. Bisa jadi itu hanya perasaan lega karena udah menunaikan kewajiban, bisa jadi juga karena udah berdoa jadi gak merasa sombong lagi, dan perasaan lain sebagainya. But still, gw masih mikirin sampe kapan yak gw miskin, kenapa ya gw gak nikah-nikah, ngapa yak orang di luaran gampang bgt idupnya, kapan ya gw bisa beli mobil Raize warna khaki, dll. Intinya, apa itu ketenangan?
Tanpa sadar lagi udah nyampe di jari kaki kelingking. Terus gw nyeletuk, waw tumben bener otak lu jalannya lurus hw, biasanya isinya kerukan sampah wkwk.
Gw juga gatau ya, solat tapi masih gak tenang tuh berarti ada yg salah gak sih? Gw akui iya, gw masih belum khusyuk alias ✨mindful✨ ketika solat. Masih suka bercabang pikirannya, eh tau-tau udah ruku, eh tau-tau lupa ini teh rakaat ke berapa. Pas berdoa juga gak bener-bener di situ hatinya untuk meminta, baca doa utk kedua orang tua aja udah kayak nyebutin pancasila yg di luar kepala. Jadi yg salah bukan solatnya sih, tapi gw. Bukan ibadahnya, tapi yang mengerjakannya. Bukan Tuhannya, tapi manusianya. Ya masa mau nyalahin Pencipta. Se-perfect ini alam semesta, sesempurna ini cara kerja organ dalam manusia, mau disalahin tuh berarti ada yg salah sama empedu gw :’)
Udah, udah kelar gw gunting kuku. Lama amat perjalanan tante ini gunting kuku yaa hm
Yang bisa gw simpulkan dari pemikiran tadi adalah, well kalo cari ketenangan hqq juga sepertinya mustahil selama bernapas di dunia ini, make sense sih kalo Allah menawarkan surga sebagai transaksi yg ditukar dengan keimanan, amal, dan ketaqwaan? Toh naluri manusia utk bisa hidup tenang, damai, free-ovt akan didapat di sana. Gak perlu hopeless, ga perlu takut gapunya duit, ga perlu takut wish-nya gak terkabul. Just follow My rules and you’ll get the access to live peacefully and to have everything you want. Beneran ada harga ada kualitas, kan?
Berat? Ya pasti. Selain bukan tempat untuk merasa tenang, dunia juga bukan tempatnya bermudah-mudahan. Cuan aja kudu dicari baru dapet, jodoh juga, pendidikan juga, mobil Raize juga. Tapi kenapa kalo soal agama dan ibadah ini tuh kek level beratnya beda gitu looh, ketauan bgt emang berat di dosha 🥹
Hush ah, jangan ngomongin dosa dan pahala. Pamali, ntar gw disangka asisten Tuhan lagi, atau si paling penghuni syurga wkwk. Gw pribadi sebenernya juga menghindari topik ini sih, pahala dan dosa. Award and punishment. Sama aja kan, ya? Kalo mau diobrolin mau aja sih, agak panjang tapi jatohnya. Trus agak nunggu moodnya bagus juga. Ehe
Yap, mari kita melanjutkan membaca novel lagi karena sistem otak gw udah ketularan bahasa terjemahan yang nauzubillah kaku banget twoloooong. Pas nyoba nulis cerita berasa banget kaya mesin, gak ada seni dan jiwanya. Oh ya happy weekend cingudeuul 💃🥂
28 notes · View notes
rismaisnayah · 10 months
Text
Menjaga Impian
Tumblr media
Aku meyakini bahwa hal hal besar di luaran sana bisa dimulai dengan hal hal kecil di dalam sini, di dalam diri kita. Memulai dari apa yang kita mampu dulu, membuat kebiasaan kebiasaan baik meski terlihat begitu sepele.
Bisa kita mulai dengan hal hal yang mampu kita jangkau terlebih dahulu, alih alih mengatakan "aku mah kayaknya ngga bisa, soalnya kayak ngga mungkin aja bisa kesampaian". Padahal sejatinya Allah yang akan membuat apa yg kita impikan dan cita citakan kesampaian dengan skenario terbaikNya. Tugas kita lagi lagi adalah berikhtiar.
Jika memang ikhtiarnya saat ini tidak bisa langsung besar, maka ikhtiarkan dari hal termungkin dulu. Pelan pelan kita sabari prosesnya, untuk bisa menaikkan level ikhtiar kita. Lama kelamaan kita akan merasakan bahwa mimpi kita, cita cita kita serasa selangkah di depan mata dan keyakinan kita akan tercapainya mimpi itu juga akan semakin kuat.
Dan tanpa kita sadari setelah lelahnya berikhtiar itu, Allah hadiahkan dengan tercapainya mimpi dan cita cita kita, MasyaAllah. Saat ini, jika diri masih pesimis akan impian yang dirasa masih jauh dari kata tercapai, barangkali hal termungkin yang bisa kita lakukan adalah bergerak saja dan lakukan apa yg paling possible untuk dilakukan. Sepele ? It's okay, yang terpenting adalah bergerak alih alih diam.
Kembali kuingatkan ke dalam diri, bahwa sesungguhnya tidak ada kebaikan yang dilakukan dan diniatkan untuk menggapai ridho Allah, dengan balasan pahala yang sedikit meski kebaikan itu benar benar sangat ringan dan sepele untuk dilakukan. Dan tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan itu sendiri.
Impian kita adalah kebaikan, dan selama kita mengikhtiarkan kebaikan itu, Allah akan berikan balasan berupa kebaikan pula. Impian itu bahkan sudah terasa tercapai kala satu langkah saja kita ambil untuk menuju kesana.
16 notes · View notes
kphpdraisme · 2 months
Text
Masakan Cinta
Ummi dan ikhtiarnya pada makanan kami itu, luar biasa.
Ia dengan kesibukannya, namun disiplin untuk selalu memastikan kami berangkat dengan sarapan bikinannya, membawa bekal untuk di sekolah, dengan seluruh 'condiment' hingga tak ada argumentasi jajan pada kami.
Dulu kukira semua ibunda berbuat begitu, semua ibu bangun dini hari dan memasakkan makanan bervariasi setiap harinya, sebelum mereka bekerja.
Dulu kukira semua meja makan berisikan lauk 4 sehat 5 sempurna di tiga kali waktu makan.
Ternyata, umi, salah satu diantara ibunda yang berikhtiar maksimal di ranah 'menjaga apa apa yang masuk lewat mulut kami' ini.
Ternyata ini pula diwariskan dari nenek, sebagaimana kisah umi sedari dahulu,
Meja makan selalu sudah bersih jam 6 pagi, karena nenek harus pergi ke puskemas segera. Dan dipastikan pula, jam segitu semua anaknya telah tenang perutnya, dan akan tenang lagi kelak, ketika pulang dan menemukan makanan sudah tersaji di meja.
Berkat teladan dua wanita hebat inilah, Allah tambahkan 'obsesi' seorang Fatimah. Baiklah, kita pula harus maksimalkan ikhtiar 'semua hal yang masuk ke keluarga' kita ini.
Baik makanannya, baik hartanya, baik ilmunya, baik barang yang dibelinya.
Pula keluarnya kelak kemana saja,
Baik bekas penggunaan barangnya, baik alokasi uangnya, baik pengamalan dari tiap ilmunya.
Terimakasih, ummi, nenek, atas ikhlasnya ikhtiar di ranah ini, atas 'obsesi' kalian tetap 'menjaga makanan kami' di tengah seluruh tanggung jawab kalian di luaran sanaa. Semoga, keberkahan Allah panjangkan dalam amal tiap anak-anak umi dan nenek 💘
Tumblr media
--Ayam rica kemangi beserta nasi liwet, hehe, yang beberapa hari lalu disuguhkan pada umi ketika menyambangi kami disini. Balasannya, senyuman lebar ditambah beberapa catatan kecil untuk perbaikan kedepannya.
Sebenarnya juga, setiap kami, tersibukkan pada 'persiapan masak' ini, umi suka ngomel ngomel dari jauh, "beli saja! Kalian toh sudah sibuk belajar, berkegiatan, jangan menyusahkan diri sendiri"
Namun argumentasi itu sering tak bisa berlanjut, tiap kali kubawakan kisah di atas~
Siapa suruh jadi teladan, ibunda?
------tulisan ini keluar di tengah waktu rehat kampus, demi menyalurkan rasa sakit perutku yang luar biasa ini, akibat kemarin hari ahad, jajan ���🙏, hadeh...
5 notes · View notes
diasebelumjadi · 2 days
Text
bersyukur adalah kata yang sederhana yang sulit untuk di ucapkan, manusia hanya bisa terpaku dengan dirinya sendiri tanpa dia sadari banyak hal yang lebih menyedihkan dari pada dirinya di luaran sana
2 notes · View notes
vexingvorta · 11 months
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
1 / 2 / 4
13 notes · View notes
vortahoney · 1 year
Text
29 notes · View notes
aprilliouz · 11 months
Text
Aku sempat membaca sebuah cerita dari sender menfess yang sedang insecure karena fisiknya. Takut karena tidak bisa diterima.
Kemudian aku berkata begini:
Sender yang baik hatinya,
Yakinlah masih ada orang baik di luaran sana.
Yakinlah masih ada orang yang mampu menerimamu.
Tapi, yang lebih penting adalah bagaimana kamu belajar menerima dirimu,
Belajar menaikkan valuemu, dan mencintai dirimu apa adanya kamu.
Kelak, jikapun ada yang menyakitimu,
Kelak jika tidak semua orang mampu menerimamu atau bertutur kata baik padamu,
Kamu akan memahami bahwa itu bukan salahmu.
Kamu akan belajar menyadari bahwa kamu layak. Kamu akan menyadari bahwa kamu pantas.
Kamu akan mengerti bahwa mau sebaik apapun kamu, semulus apapun kamu,
Manusia yang tidak punya kapasitas takkan sanggup menerima kamu.
Di luaran sana, masih banyak orang yang baik, ganteng, cantik, sukses, soleh dan soleha yang diselingkuhi.
Dan itu bukan karena salahnya.
Bangunlah. Tegakkan kepalamu sesekali.
Sadari bahwa mau bagaimanapun rupamu,
Kamu adalah anak yang diberkahi,
Anak yang dilahirkan dengan cinta dan kasih sayang dari kedua orang tuamu.
Kamu diperjuangkan dan dirawat dengan baik sampai sebesar ini.
Semisal kalian merasa relate dengan sendernya, semoga pesan ini bermanfaat juga buat kalian ya!
8 notes · View notes
zombisastra · 4 months
Text
Resolusi 2024: Skip cinta-cintaan dulu 👌.
Makin sadar, aku gak seberuntung perempuan lain di luaran sana yang bisa dengan mudahnya dicintai begitu saja. Sepertinya, aku tercipta untuk terus berjuang sendirian, menguatkan bahu sendiri, mengusap air mata sendiri, nge-gpp-in diri sendiri -- sama seperti motto hidupku; "Single fighter!!! Can be queen without king", uyeeeee~~~.
Kesepian? Oh jelas dong, tapi aku udah mulai terbiasa. Ya, sekalian uji coba ketahanan mental di tahun ini. Apakah akan kembali menguat, atau malah makin mleyot dan beneran harus ambil opsi pergi ke psikiater wkwkwk 👀. Karena hidup itu tentang perjuangan dan pertaruhan, mari kita challenge kekuatan diri ini di tahun 2024. Mana tau dapet 'kejutan' baik ya kannn😬.
Oke cut~~ aku mulai ngaco. Mode otak penuh ya gini. Dari pada sableng overthinking, mending dilampiaskan ke tulisan aja sih. Tapi hasilnya malah ngawur, ngalor-ngidul ga jelas -- harap maklum yaaa😂.
2 notes · View notes
defconprime · 7 months
Text
Tumblr media
Luaran
6 notes · View notes
lamyaasfaraini · 4 months
Text
Day 17 - Describe one of the best things that have ever happened to you
30 days gratitude challenge
Melahirkan dan punya titel jadi Ibu. Perjuangan melahirkan dan jadi seorang ibu itu sesuatu yg beneran diluar jangkauan aku sih. Dari dulu kaya, ah itumah masih lama trus kaya bakalan terjadi ngga sih di hidup aku? Kalo dipikir2 itu kan sesuatu yg berat yaa. Sebagai wanita pengen dong merasakan sekali seumur hidup melahirkan mah, pengen punya anak dari rahim kita sendiri dan perjuangan jg untuk dapetinnya. Kalo Allah izinkan maka aku siap ngga siap ya harus siap. Memang idealnya, normalnya, biasanya hal gt mah udah lazim dan "sudah seharusnya" itu merupakan fase dalam hidup juga. Tapi nyatanya seiring wkt berjalan dan pemikiranku yg terbuka, bisa hamil dan melahirkan itu utk sebagian wanita ngga semulus itu jg, banyak sekali faktor. Bahkan faktor dari prianya. Apalagi semakin kesini orang2 ternyata dengan sengaja gamau memiliki anak atau childfree. Inipun sama, banyak faktor lah. Duniapun udah berubah. Bahkan sebagian lagi orang memilih untuk ngga menikah, tetap single karena berbagai alasan jg.
Makanya dari banyak fenomena akhir2 ini tentang isu2 tersebut, aku yang masih punya pemikiran seperti org kebanyakan bahwa setelah nikah itu kalo Allah menakdirkan aku ada rejeki anak ya terjadi juga. Aku ya bersyukur bgt dikasih kesempatan itu, yang semua org jg tau hamil, melahirkan, ngurus anak itu bukan hal yg mudah, malah bisa bikin kita stress lahir batin. Tapi dibalik semua itu, untuk aku pribadi sih sebuah keajaiban yaa.. Huhu ko akhirnya aku bisa ada di fase ini yaa. Alhamdulillah..
Saat dinyatakan hamil itu aku dan suami masih jadi pengantin baru, baru 1 bulanan menikah ternyata langsung hamil, makanya aku dan suami sempet kaget ko bisa secepet ini, siap ngga yaa.. Mungkin saat itu setelah nikah bgt 4 hari aku mens, jadi saat masa subur bisa aja terjadi. Super cepat segala sesuatunya, yg tadinya kita pengen pacaran halal dulu nikmatin berdua dulu tp ternyata Allah berkehandak lain. Saat itu umurku 28 thn menjelang 29, udah cukup bgt lah yaa buat punya anak pertama.
Magical bgt lah itu, tiba2 perut di usia 20 weeks jadi membesar.. Lalu ada yg nendang2, semakin besar di trimester 2. Perjalanan hamil jg ngga mulus2 aja. Morning sickness di trimester 1 tp ngga parah cm sebatas mual gasampe muntah, pgnnya minuman yg seger2. Trimester 2, sakit kepala hampir sering terjadi ampun dehhh.. Pinggang udah mulai gabisa kompromi, kalo ketempat umum/resto dll mesti yg ada senderannya krn bakalan pegel bgt. Trimester 3 lebih besar lg ini perut, sampe naliin sepatu aja harus sama suami. Tp utk potong kuku kaki masih bisa sendiri sih.. Tiap sebulan sekali kontrol, ada aja ngga lancarnya, misal: ibu anaknya ada lilitan 1, sering gerak ya bu, posisi sujud latihannya. Deeerr overthinking.. Aku pribadi tiap kontrol nengok bayi di usg itu deg2an ada bgt, karena takut yg buruk2 terjadi. Akhir2 jg hb ku rendah waktu cek lab. Lebih parah lg ya itu ketuban seret jadi harus segera dilahirkan anaknya. Luar biasa kan banyak shock therapy baru fase hamil aja. Belom faktor hormonal, gaboleh stress pula. Tiap suami pergi ngantor sesenggukan kaya mau pisah kemana, gamau ditinggal haha. Pas blio dtg tp belom mandi malah pgn ngejauhin karena wanginya tak sedap kena debu2 luaran sana. Itu super rese si memang trimester 1, tajem bgt idung sampe bau suami aja gamau hahaha. Se labil ituuu memang.
Tentang melahirkan mah udah aku tulis panjang ya di challenge ini. Iyaa begitulah, sesuatu yg buat aku ini magical bgt, kalo dikasih kesempatan sama Allah bakalan jadi terdebest that ever happened in my life. Dan kejadian.. Gapercaya aku pernah melewati semua itu, ngga mudah tp bersyukur bgt pernah ngerasain segala bentuk suka dukanya. Jadi tau perjuangan ibu kita dulu tuh sesulit ituuu huhu.
4 notes · View notes
zulfazzakiyah · 5 months
Text
Setengah Dasawarsa Bersama
Tanpa terasa lima tahun sudah aku menjalani kehidupan rumah tangga. Menjalani peran sebagai istri dan pendampingnya. Hidup dalam satu atap yang sama. Berbagi segala kisah dan rahasia. Bertukar segala harap juga cita. Siapa sangka lima tahun sudah aku berpusat pada orang yang sama. Memelihara rasa yang kian hari semakin membara. Membiarkan rindu tetap bertamu kala sesaat raga tak berjumpa. Menjadi yang terpercaya dan siap menopang kala gundah menyapa. Sungguh segala tentangnya tak pernah jemu kurasa. Lamanya kebersamaan nyatanya tak pernah meredupkan segalanya.
Terlalu banyak cerita dalam lima tahun pertama pernikahan. Tak berbeda dengan pasangan di luaran. Sering kali datang masalah dan persoalan. Tak jarang air mata menyapa karena adanya keributan. Sering pula amarah dan saling membisu yang berkawan. Namun semuanya selalu berakhir dengan hangatnya pelukan. Mengakhiri segala perdebatan sebelum istirahat malam telah diputuskan. Agar esok kembali memulai hari dengan senyuman. Dan satu masalah pun terselesaikan.
Menjalani rumah tangga baru amat seru. Rasa ingin membahagiakan pasangan datang selalu. Begitu pula yang sering dilakukannya padaku. Tak perlu barang mewah, namun membelikan segala yang kumau. Tanpa pernah bertanya apakah aku sangat perlu. Yang dia ingin hanya kebahagiaanku nomor satu. Terima kasih untuk segala perwujudannya, sayangku.
Hingga tanpa terasa sampailah pada setengah dasawarsa ini. Meski telah cukup lama bersama nyatanya masih sering adanya adaptasi. Meski tak membuat tercengang, namun tersentak itu pasti. Semoga segala harap yang selalu diucap tak hanya mimpi. Aku ingin kebersamaan ini abadi. Hingga nanti batas waktu tak bertepi.
Hingga kini aku mengenalnya hampir satu dasawarsa. Menjalani kebersamaan sejak awal kepala dua. Kukira rasa ini akan tetap sama. Nyatanya ia masih saja tumbuh dengan memesona. Semakin mengakar hingga tak ada jeda. Semoga segala kasih dan sayang yang telah tertuai tak akan layu oleh masa. Selalu bersama dalam balutan asmara. Hingga nanti terpisahkan oleh sang Pencipta.
Tumblr media
Kepada Tuan yang selalu kusayang, terima kasih untuk segala rasa yang tak pernah terbayang. Mari terus berlayar bersama pada samudera yang semakin lapang. Aku membersamaimu selalu tanpa penghujung.
2 notes · View notes
ameliazahara · 8 months
Text
Jobdesk Baru✨
Kangen jadi dosen:’)
Memasuki seminggu pertama di sini, tentu mulai menemukan jalan. Mulai dihadapkan dengan tugas dan tugas. Sebagai anak bawang/magang jangan banyak menuntut, walau masih dengan ego–diri yang besar. Beruntung, di masa-masa masih menjadi anak bawang, segalanya masih dimaklumi.
Mau cerita sedikit, kemarin ketika menghantar lamaran ke institusi ini, niatnya minta/mau jadi dosen. Berhubung belum tersedianya prodi yang linier dengan background pendidikan, lantas di tempatkan di bagian yang mereka masih butuhkan sebenarnya: yaitu bagian LPPM.
Sedikit bingung, karena sejauh ini belum pernah berurusan dengan pihak/bidang tersebut. Tapi diri punya pov akan jobdesknya secara luaran. Tidak sampai ke tahap internal banget. Hanya sebatas luaran saja.
Apapun itu, sedikit lega karena setelah ditimbang-timbang, bagian ini adalah yang pintu masuk yang paling bijaksana untuk diri di masa awal-awal di sini. Agar tidak terlalu shock culture dan memahami bagaiman mekanisme di ekosistem institusi ini bekerja.
Sebagai seorang yang senang mengumpulkan ‘pengalaman’ tentu sangat-sangat senang. Karena bisa merasakan dan terjun di bidang baru, yang nantinya akan sangat-sangat sering berurusan dengan bagian ini. Diamanahkan untuk memainkan mekanismenya adalah suatu yang bisa jadi modal bagi diri kedepannya.
Beruntungnya lagi, LPPM ini berkantor di gedung biro. Sejajar dengan pejabat-pejabat kampus lainnya. Mungkin gini kali ya rasanya jadi orang dalam. Tentu sebagai penduduk gedung biro mendapat fasilitas yang lebih baik dari pada yang lainnya. Walau semuanya dalam tingkatan setara.
Masalahnya adalah, ternyata LPPM di sini masih belum ada akarnya:’) hamba harus membangun dari awal. Mulai dari menanam benih, hingga si calon pohon tumbuh. Duh, bagaimana bisa? Awalnya shock juga. Karena sejauh ini yang saya tau, LPPM itu perannya penting sekali bagi pengembangan karir para dosen. LPPM juga ambil andil yang sangat besar dalam perkembangan suatu program studi.
Saya mulai bertanya-tanya, strategi apa yang bisa saya terapkan? Bagaimana tujuan yang hendak dicapai? Hingga akhirnya saya mengambil langkah terbaik, yaitu mengikuti bagaimana instruksi saja.
Hari ini, saya diminta untuk menerbitkan ISSN untuk jurnal. Gue masih belum ngerti ini targetnya jaringannya seluas apa.
Dan ternyata bikin ISSN jurnal itu rasanya begini🙃 ga sulit-sulit amat.
Kendalanya pasti ada. Salah satunya adalah menyesuaikan budaya kerja. Sebagai orang yang kalau kerja itu berdasarkan deadline dan satsetsatset. Saya mafhum bahwa tidak semua orang punya cara kerja seperti saya. Apalagi di lingkungan yang mereka merasa berada di kawasan teritori dan merasa lebih senior.
Kadang merasa beruntung sebab punya punya sifat yang tidak peka. Hal itu memaksa orang lain juga ikut dengan alur kerja diri. Dan di sini lebih nyaman dari pada tempat sebelumnya.
Ada banyak hal yang masih harus saya pelajari tentunya. Hal-hal yang bekenaan dengan keterampilan sosial. Bekerja sama. Menjadi asisten. Semoga bisa.
6 notes · View notes