Tumgik
#catatanpendek
ahmadkhoirulaziz · 2 years
Text
Bunuh Diri dan Absurdnya Moral
Ini adalah tahun terburuk yang pernah aku alami selain 2017. Ada banyak orang meninggal, dan belum lagi pandemi Virus Corona yang melanda dunia. Tapi yang membuat aku benar-benar shock parah adalah temanku, teman baikku, yang meninggal karena bunuh diri. Aku ingat beberapa saat sebelum dia bunuh diri, dia sering sharing soal bunuh dirinya. Aku pikir ini sekedar percakapan biasa, toh udah lama kita sering bicara soal bunuh diri. Dia berpendapat bahwa bunuh diri adalah hak dan bukan tindakan egois. Aku sependapat dengan dia. Bunuh diri bagiku juga adalah hak. Lebih jauh, aku juga tidak bisa memaksa orang untuk menjalani sebuah kehidupan yang tidak diinginkannya. Apalagi jika alasannya untuk tidak bunuh diri semata-mata demi aku seorang, sebagai teman. Bagiku ini jelas absurd. Jika teman kita bahagia dengan bunuh diri, bebas dari penderitaan hidup ini, kenapa aku mencegahnya hanya karena aku akan sangat sedih jika kehilangan dia? Tapi sebagai seorang teman, aku tak mungkin dukung dia sekalipun aku mengamini hal itu. Dan setelah dia benar-benar melakukannya, aku sangat menyesal. Kenapa aku tidak cukup egois untuk mencegahnya, memaksanya jalanin hidup ini bersamaku? Ada aku di sampingnya! Mulai dari kejadian ini, aku tidak lagi semangat bahas soal moral. Dunia hanya penuh dengan kepentingan. Moralitas, sama seperti hal-hal lain, hanyalah alat untuk mencapai kepentingan. Aku tidak peduli lagi. Tapi apa kepentinganku?
- 28 Juni 2020
0 notes
rainysenja · 2 years
Photo
Tumblr media
Pamit Akhir akhir ini kita menjadi terbiasa untuk pura pura tertawa Padahal segalanya asing dihadapan kita, dan beberapa hal yang rela kubagi dengan jam tidur. Rasanya tidak bisa melepas masing masing topeng di wajah kita. Aku tidak mahir dalam hal ini, tapi setelah kupikir pikir, percuma menggenggam erat sesuatu yang ingin pergi. Tak perlu khawatir, "dipukul mundur" adalah hal biasa yang seringkali kualami. Puisi puisi ku pun percuma berserakan membahas sesuatu tentangmu, kini ia malah berulangkali melarangku berlari kearahmu. Sebab rasanya benar, kamu hanya realita yang belum tentu bisa membantuku sembuh. Perihal jatuh hati dan lain lain adalah hal biasa. Memang seperti keramaian yang tidak ada aku didalamnya. Yuk melangkah lagi, tak apa meski di masing masing jalan kita yang berbeda. Toh aku bukan semesta yang selama ini kau cari. _rainysenja #catatanpendek #sajak #poems #poetic #literasi #sastra #puisi #senandika #diksi #rainysenja https://www.instagram.com/p/CdGp680vxYzbbQ1zNQ5-bJhXSpBEPuQpZUeVYc0/?igshid=NGJjMDIxMWI=
3 notes · View notes
sanubaripuan · 3 years
Text
Tumblr media
Engkau Tak Lagi Menjadi Inginnya
Alasan paling sederhana kenapa dia nggak mau diajak balikan, yaa, karena dia nggak mau mengulang sebuah kebodohan.
Ngerti nggak, sih?
Dan kalau sampai saat ini dia masih bersikap hangat denganmu, sama seperti saat-saat di mana kalian masih bersama, bukan berarti perasaan dia padamu masih sama.
Beberapa mungkin benar begitu, tetapi dia tidak.
Dia demikian, karena dia hanya sedang bersikap sopan, layaknya manusia yang berhasil mendapat predikat dewasa setelah terluka.
2 notes · View notes
mywwd-adytia-blog · 5 years
Photo
Tumblr media
Lintasan Kata Untukmu (di Wattpad) https://my.w.tt/bL8hV5UXVU Hanya sebuah puing puing kata. Yang bisa mengungkapkan isi hati. Goresan setiap bait kata ini mewakili isi hati ku untuk mu. Goresan bait kata ini juga untuk mengisi keresahan hatiku. Goresan kata ini juga mengisi kepalaku agar ide saya bisa masuk untuk story sebelah? Setiap goresan kata pasti ada makna. Dan ini lah goresan tintaku yang tak be…
1 note · View note
findthemissinglemon · 2 years
Text
Buku jadi ubat
Hujan petang-petang di hujung minggu seakan tahu apa yang kita sedang rasa. Hati menangis, hujan lah yang menjadi saksi. Saksi dalam seluruh isi hati dan doa yang kita hajatkan pada Tuhan. Hujan juga lah yang menjadi saksi rahsia-rahsia yang kelam ini terbuku jauh sudut dalam hati.
Hujan, janji dengan aku untuk simpan rahsia ini ya.
Tumblr media
(sempat sambar buku ni masa pesta buku Selangor tempoh hari)
Sedar tak sedar, dapat jugak lah habiskan beberapa buah buku tahun ni. Sejujurnya, aku sendiri bukan lah ulat buku, tidak terlalu gilakan buku, bukan book enthusiast ke apa. Cuma, hanya seorang yang baru berjinak dengan buku sahaja. Hobi baca buku ni sudah lama sebenarnya aku buat, dari sekolah rendah lagi. Cuma mungkin sebab tidak minat, malas dan takda usaha nak cari buku banyak-banyak buat aku jadi kurang minat dgn buku. Tiba-tiba masuk sahaja Uni, terus nak baca buku balik. Pelan-pelan lah kita kayuh.
Buku ni, boleh ibaratkan mcm kita punya teman baik. Yang ada menemani kita waktu kita bosan, waktu lapang kita, yang sentiasa ada menghiburkan hati dan terus semangat memberi motivasi. Itulah sifatnya barangkali. Sebab itu, aku sendiri perasan bila mana ada waktu tengah down sikit, aku rasa cepat nak dpt motivasi balik. Ibarat badan yang mulanya drained energy, terus kena full recharged lepas baca buku. Itu lah agaknya rahsia yang tersimpan dalam sifat buku.
Aku sendiri tak nafikan bahawa buku ni boleh bantu kita pulihkan diri dan jiwa kita. Selain kita menadah tangan, bersujud di atas sejadah pada malam hari, kita jugak boleh cari semangat tu daripada buku. Mana tau, ada yang terselit di celah-celah muka surat. Kita saja yang tak rajin nak cari, sebab tu kita tak jumpa semangatnya!
Tahun ni saja, boleh kata tiap-tiap bulan jugaklah aku menangis. Menangis tak berkesudahan. Stress jugak sebenarnya. Aku letih, tak bermaya. Tapi, itulah perasaan yang aku sendiri tak dapat nafikan fitrahnya. Ia datang dengan tiba-tiba, henti dengan sengaja.
Suatu hari, aku capai sebuah buku untuk aku baca pada malamnya. Biasanya, aku baca buku non-fiction. Lebih realistik dan lebih banyak isinya berbanding novel dan dongengan. Terpulang lah masing-masing punya selera. Bila baca buku non-fiction ni, vibes dia lain macam sikit. Aku tak rasa puas kalau hanya setakat baca. Mesti kena ada pen, highlighter dan sticky notes untuk digunakan buat catatan sendiri. Gitu lah kira-kira. Barulah lebih 'feeling' dan sedap nk baca satu-satu helaian buku.
Non-fictional sememangnya bagi semangat lain macam utk aku. Aku lebih suka baca yang ada unsur-unsur agama sikit. Hati aku mudah rapuh, cepat rasa lemah. Terkadang, hati inginkan kelembutan dari ayat suci Al Quran diiringi bait-bait nasihat daripada Hadith Sahih. Memang cukup energetic! Macam mana lah jiwa ni tak full recharged cepat!
Alhamdulillah 'ala kulli hal.
Satu-satu rezeki Tuhan bagi. Ada duit lebih, beli buku untuk kebaikan diri sendiri. Kalau semangat kita ini hilang, ke mana lagi kita mahu cari? Pasti ia datang dari celah-celah muka surat yang tersiratnya beribu nasihat.
Semoga hati menjadi lebih kuat dan kental, jiwa yang sentiasa membangun dengan semangat yang tidak rapuh.
Kalau ada masa lemah, carilah buku untuk kita baca. Ambil lah semangat daripadanya. Sememangnya, membaca itu amalan mulia. Membaca juga membantu kita. Jadi, buat diri yang sering malas ini...
Teruskan membaca!
0 notes
notaelegia · 7 years
Quote
Setiap orang memiliki hasrat untuk tampil beda, itulah persamaannya. Bahkan ketika ia berpikir untuk tampil apa adanya; dengan niatan agar sama seperti orang lain; dengan maksud tersembunyi agar terkesan berbeda. Ia sama. Manusia adalah paradoks.
junnizami
20 notes · View notes
gadis1001kenangan · 7 years
Text
Kepada Tuan yang menjadikan rancu kalimat-kalimatku
Kau datang kala sedihku tanpa diundang,kau hapuskan perihku tanpa diperintah,kau berikan tawaku tanpa diminta lalu kau membuat kisah,menanamkan rasa,menumbuhkan cinta. Kemudian,kau tiada tanpa kuduga.
Kini ketiadaanmu mewariskan hampa,meninggalkan hati yang membiru,menyisakan rindu yang terbelenggu. Saat ketika mengingatmu adalah saat yang berubah jadi  sendu.
Harus diapakan hati yang terlanjur mencandu? kutikam setiap rindu, namun tak juga berpengaruh.semakin keras keinginanku meredam pilu,justru semakin sesak jiwaku.
1 note · View note
diyahrangkuti-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
Entah kenapa terkadang kerinduan itu muncul di dinginnya malam sambil ditemani suara katak di ujung jalan yang sepi. Rindu yang selalu setia menemani dalam bait - bait doa yang hanya bisa disampaikan dalam sujud di tengah malam. Bait2 doa yang menghapus seluruh rintihan air mata yang mulai bercucuran dari sudut pipi itu. Tak kala teringat waktu hangatnya pelukan nya hangatnya sapaan nasehat nya. Rindu akan semangat nya di kala keterpurukan melanda. Namun rindu tetap lah rindu yang hanya sepi dan diam lah yang mengobati. Kata2 terlontar dalam setiap doa yang mulai menghangat kan malam menghapuskan kerinduan pelukan dan pangkuan sang perempuan yang wajahnya tak pernah luntur di pelupuk mata walau jasadnya telah lama bersemayam di tanah namun kasihnya selalu di rindukan. ## ceritanya malam ini edisi kangen2an sama mamak yaa walau pun cuma lihat foto. baru ingat 4 tahun 2 bulan telah berlalu yaa cukup lama tapi gak pernah lupa sama suaranya . Kangen nya itu gak bisa di tahan sampai bisa buat kata2 kayak di atas tu padahal udah tengah malam mana di bantai sama skripsi. Kecup sayang dari ke jauhan 😊😘 #mom #rindu #goresanpena #catatanpendek #sajak #sajakliar #cerpen #jendeladunia #iloveyoumom #catatan_negeri (di Pulau Samosir)
1 note · View note
fenshamira-blog · 7 years
Text
Orbit
Lihat kaki kijang yang liar itu, mereka lari melewati pohon pohon besar yang bisa saja menelan jiwa mereka, kijang muda yang liar, tidak takut ia akan diterkam singa yang kelaparan. Akan ada badai, akan ada perampok yang juga kelaparan dan kedinginan saat musim hujan tidak dapat lagi bernegoisasi, mereka akan turun dari langit itu. Jangan dulu mati disini, masih banyak waktu untuk kita tertawa, meskipun harus duduk dibawah kolong langit yang tidak ada penghalang diatas kepala, saat itu apa kita masih bisa melihat senyum kecil yang lama hampir tak akan menampakkan garis diwajah kecil mereka. 
Kita akan berlayar, menaklukan dunia dengan kaki ini. Berlari diantara rindangnya pohon, berteriak dibawah kaki gunung, bersorak dalam hutan dengan nyanyian merdu. Jiwa yang tak pernah menemukan rumahnya, terbang diantara suara suara riuh dunia, mereka belum mati. Mari kita berlari dengan kaki ini, menikmati rasanya menjadi anak manusia. Arah mata angin akan menunjukan jalan, sampai dimana matahari terbenam. Kita duduk dengan kaki menggantung dari atas bukit, sejuk sekali dari sini. Saling memandang dengan mata langit, yang merah. Dari barat ia melambaikan tangan lalu melempar senyum kecil yang sinarnya mulai bersembunyi dibalik langit yang lain. Tidak ada yang berhenti disini., 
0 notes
umisholikhah · 7 years
Text
Ketujuh
* Tulisan ini adalah bagian Ketujuh dari cerita secara pribadi (kalau mau disebut review kayaknya kurang berbentuk tulisannya :D ), sebuah novel dengan judul : Terlalu Cinta (bagi yang berminat, info lebih lanjut bisa dilihat disini ) 
Tulisan sebelumnya :
Keenam
 (Intro bentar : I will write it, like the first time when I read it. Membaca novel ini, selalu membuat saya ingin mengulang lagi setiap halamannya. Meski kadang ada banyak bagian yang tak ingin saya ulang karena alasan pribadi, (tak ingin di ulang, tapi saya tetap ingin membacanya) dalam banyak hal saya sangat sadar ada banyak sesak yang ikut saya rasakan. Terlepas saya tahu sebagian kecil tokoh – tokohnya ataupun tidak, tapi ada banyak bayangan yang berkelebat. Bayangan yang saya maksud bukan tentang orang – orang disini, di novel ini. Bukan. Karena saya memang belum pernah menemui tokoh nyatanya. Meskipun kadang juga pernah, tapi ini tentang sesuatu yang juga (kadang) masih mengganjal di perasaan ini. Sampai saya juga bertanya – tanya pada diri ini sendiri, haruskah saya juga menuliskan tentangmu ? agar lega dan terbayar semuanya. Bahkan bila ternyata cerita ini tidak akan pernah selesai. Dan apa sih yang benar – benar selesai di dunia ini ? Tidak ada kan, bahkan matipun merupakan permulaan dari kehidupan selanjutnya. #Apasihini hahaha)
 KERETA (2)
Setelah sebelumnya Izzat didatangi oleh seorang warga dan hendak ditampar, bagian ini berisi tentang penjelasan pak Tua yang dipanggil Sulaiman, tentang LSM – LSM yang dimaksud oleh bapak – bapak tadi. Pak Tua tersebut ternyata adalah Kamituo di desa tersebut.
 “Arini memang punya pengaruh kuat untuk meriangkan hati banyak orang.” Puji Izzat dalam hati.
(Arini ini pasti orangnya ceria, periang, banget)
Seperti kereta sungguhan, Kereta juga melaju dengan kecepatannya sendiri, perkembangan yang cepat. Ada banyak rintangan yang hadapi, mulai dari urusan pribadi pengajar sampai urusan umum yang berhubungan dengan Kereta sendiri. Dan lagi kata Eyang Tulip, ada satu hal yang harus dipastikan dengan hati mereka ketika mereka berhadapan dengan anak – anak itu, yaitu pastikan bahwa hati kita mencintai mereka. Setulus hati, mencintai manusia lain. Karena cinta yang tulus akan membuat mereka bisa mengajar dengan lancar dan berkah.
(Memang ya, kekuatan cinta itu luar biasa. Kalau kata Olaf, “Cinta yang tulus akan mencairkan hati yang beku.” Eh, ga tepat ya. Ini kan ga ada yang ‘beku’ atau bandelnya anak-anak. Ya, bekunya mungkin bisa kepada suasana yang beku, kalau dikasih cinta yang tulus akan berasa hidup kelas itu. Hidup karena kekuatan ketulusan cinta itu sendiri. Rasanya nasehat Eyang ini bukan hanya untuk guru yang mengajar muridnya saja, tapi bisa juga diterapkan ke lainnya. Misalnya aktivitas kita lainnya, apapun itu. Bisakan ? bisa ajalah ya. Kalau kata Arini yang nyata, “di dunia ini hanya ada dua profesi, guru dan bukan guru.” Serius, kayaknya aku pernah baca ini, tapi lupa dimana. Kayaknya blognya penulis atau di FB ya, yang serial hari Guru itu. Eh, entahlah. Tapi menurut saya semua manusia di dunia ini Guru, guru untuk orang lain. (loh), maksudnya guru dalam artian lain. guru kehidupan, guru pengalaman, guru dalam banyak hal. J )
 Dan selanjutnya Kereta malah diminta untuk membuka kelas baru. Kelas baru ini dipegang oleh angkatan baru juga, sementara kelas yang lama dipegang oleh pengajar angkatan pertama. Dan ada agenda baru yang diluncurkan oleh Kereta, mereka mengajak anak – anak ke panti jompo. Dengan cara ini adik – adik barangkali akan sedikit mengisi hari – hari sepi yang dialami oleh para penghuni panti.
CINTA SELALU PUNYA CARA UNTUK BERTEMU
(Sebelum menuliskan ini,  saya juga pernah merasa gila seperti ini. Hahaha. Bahkan berkali – kali. Di tiap – tiap tahun rasanya ada kegilaan saya. Gila kita beda, tapi sejenis. Tapi lebih parahan Mas. Ah, kan jadinya tulisan ini malah curhatan isinya)
“Katanya, hanya waktu yang bisa menghapus perasaan sedih dan patah hati. Maka orang desa melewatinya dengan hela napas panjang, sepotong senyuman, segelas kopi, sepiring ubi goreng, dan semilir angin. Sedangkan orang kota melaluinya dengan bekerja kesetanan dari jam tujuh pagi sampai jam sembilan malam.”
Di bagian ini, Izzat yang lahir di kota Mataram dan tinggal di Malang, memilih cara yang kedua untuk mengatasi sedih dan patah hatinya. Sibuk di Kereta, di komunitas lainnya, PKM, LSTS (Lembaga Studi Teori Sosial), disini Izzat menghabiskan waktu untuk membaca, diskusi, menulism dan berdebat. Dan sementara itu kereta makin melejit,  pengajarnya sudah berjumlah dua puluh enam. Kereta juga dibawa untuk bersilaturrahim ke komunitas lainnya. Dan di tahun ini juga Izzat telah menyelesaikan empat novelet yang rencananya akan ia terbitkan. Kesibukan demi kesibukan ini Izzat lakukan demi melupakan sebentar wajah itu, meski sebenarnya tidak pernah benar – benar dia melupakannya. Dia masih menyimpan di sudut hatinya.
Tapi, kenangan selalu menemukan jalan untuk diingat lagi. Pada suatu hari dibulan Agustus, Fidza menelpon. Hm, tak perlu diceritakan apa isi percakapannya. Tapi rasanya percakapan yang singkat itu cukup memberi alasan untuk membuat hati Izzat terbelah menjadi dua bagian, sebelah merasa kesal karena usahanya melupakan wajah itu menajdi sia – sia dan sebelah lainnya merasa senang bukan main. Meski di akhir telpon FIdza mengatakan bahwa dia bahagia bersama Farhan.
Saya tak bisa menggambarkan perasaannya dengan kata – kata saya, tapi kalau kita pernah mengalami, akan tahu sendiri rasanya. Meski rasanya di tiap hati berbeda. Eh, tapi saya ga pernah ngalami yang seperti ini persis sih, eh.. entahlah :D
Suatu hari, mari kita bertemu Fidza di gerbong kereta. (Katanya dia ingin ikut mengajar di Kereta, suatu hari nanti. Entah di gerbong mana kita akan bertemu dengannya)
Sampai ketemu… Fidza :) 
.
.
.
Bersambung…
0 notes
rainysenja · 5 years
Photo
Tumblr media
Kita ini sepasang camar Hinggap di karang, berlabuh di tiang layar Yang tak biasa terbang sendiri Melingkar di pantai yang kian berbuih Kita ini sepasang camar menutup jendela cakrawala Di langit, di tanah Mengepak sayap dalam doa -01 Mei 2019 . . #sajak #poems #poetry #tulisanpendek #catatanpendek (di Bulukumba/Pelabuhan Penyeberangan Bira) https://www.instagram.com/p/B0nSt1WnFV_/?igshid=1h22vv7m796ro
0 notes
sanubaripuan · 3 years
Text
Tumblr media
Masa Lalu
Aku pernah mendengar, bahwa ketika kita menikahi seseorang, artinya kita harus siap menerima masa lalu, masa kini, dan masa depannya.
Masa lalu adalah pengalaman sekaligus pelajaran berharga, seandainya Tuhan memberikan kita cobaan yang sama, kita tahu bagaimana cara menyelesaikannya.
Jadi, nggak perlu bersusah payah melupakan atau memaksa seseorang untuk lupa perihal masa lalunya. Itu bukan perkara mudah, semudah kita bernapas setiap waktu.
Bila masa lalu pasangan kita pelik, tugas kita satu: menghiburnya.
Untuk apa Tuhan menganugerahkan kita sepasang bahu yang lebar dan kokoh, bila bahu-bahu itu tidak pernah digunakan sebagaimana mestinya untuk tempat bersandar.
Bahumu memang tidak bisa menghapus masa lalunya begitu saja, tetapi paling tidak bahumu bisa menjadi tempat paling menenangkan baginya melepas gundah.
5 notes · View notes
andyubaidik-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
Kau adalah perempuan yang menjadi alasan kenapa aku tidak mencintai perempuan lain. (Untuk Perempuan di Sabtu Kemarin, hlm. 32) . . . . . #dilanku1990 #dilanku #sastra #sajak #aksara #catatanpendek #catatan #instagram #instago #insta
0 notes
qoyyimahnurl · 7 years
Photo
Tumblr media
Catatan Pendek Yuk, lakukan hal yang sederhana namun membawa dampak luar biasa. Perihal lupa, memang manusiawi. Namun ketika apa yang tak mampu kita tampung dalam ingatan kita kenapa tidak kita catat ? Sering bukan kita mendengar sebuah pepatah "Bencana ilmu adalah lupa, maka ikatlah ilmu dengan menulis." Catatan pendek yang sering menolong kita dalam membuat sebuah perencanaan. Bahkan dalam menentukan hal yang sangat penting, karena biasanya dalam waktu yang terdesak kita akan sangat sulit untuk berpikir jernih. Dengan menulis kata demi kata tentang informasi yang kita dapat, akan memberikan solusi ketika kita lupa mengingat hal yang telah kita ketahui. Karena otak kita tidak hanya memikirkan satu hal yang sama pada setiap detiknya, otak kita mampu berjalan dengan berbagai informasi yang masuk melalui pendengaran, penglihatan, bahkan penciuman. Semuanya akan terekam, dan sistem motorik kita pun pasti akan mengikuti perintah dari sel saraf kita. Oya, kembali pada "catatan pendek", yang sering kali kita dapatkan dalam waktu yang tak terduga adalah sebuah "inspirasi" dengan menulis catatan pendek kita tidak akan takut kehilangan ide-ide yang telah muncul tersebut. Hal ini sangat membantu, karena inspirasi tidak selalu datang pada waktu yang tepat, ketika ia datang kita harus segera tanggap, untuk mengeksekusinya dan hal yang paling mudah adalah mencatatnya. Catatan disini bisa saja kita lakukan seperti membuat sebuah note, memo, catatan harian, dsb. Dengan demikian catatan pendek yang kita miliki akan sangat membantu membangun inspirasi menulis kita dan yang terpenting adalah mampu memberikan solusi dalam diri kita. #catatanpendek #nulisyuk #qotd #qouteoftheday #challenge22 #30DWC #day22
0 notes
Ada yang tidak biasa, perihalmu, detak pada jantungku, akhir akhir ini kutemui detak yang teramat pelan pun lemah, ada apa? Perasaan seperti apakah yang sebenarnya berpendar dalam hati kita? Bukankah kita sudah sepakat, tentang waktu yang nantinya menyatukan kita.
#catatanpendek
3 notes · View notes
Text
"Lelah asalkan Lillah, insya Allah menghadirkan berkah."
-Catatanpendek
1 note · View note