Tumgik
#sebelumpernikahan
andromedanisa · 1 year
Text
Tulisan: Sebelum Pernikahan.
Beberapa tahun lalu setiap kali Ramadhan datang, banyak hal yang dimintakan kepada Allaah. Paling kenceng mintanya untuk segera dipertemukan seorang suami. Banyak yang menyarankan untuk tidak terlalu ribet soal kriteria calon suami kala itu. Yang penting sholat, udah cukup katanya. Yang penting bekerja, udah cukup juga katanya. Atau yang penting agamanya baik, udah lebih dari cukup katanya.
Aku yang memahami bahwa menikah tidak pernah sesederhana itu. Meminta dengan sungguh-sungguh seseorang yang memang bisa menyamai perjalananku dan membimbing diri ini bertumbuh dalam manhaj salaf. Bagiku patokan manhaj menjadi penting agar hal-hal kecil tidak menjadi permasalahan baru nantinya.
Lalu beberapa hari ini membaca tulisan untuk tidak ribet memilih pasangan hidup. Nggak salah dengan tulisan itu, namun kurang sependapat saja. Bahwasanya nggak salah kok kalau diri kita menginginkan yang seperti ini dan itu dengan beberapa kriteria yang menurut kita wajar. Bukankah membawa semua hal yang kita inginkan dalam doa termasuk menceritakan kondisi betapa lemahnya kita dalam menentukan pilihan. Nah, setelah dibawa dalam doa. Urusan dikabulkannya doa kita sekarang, ataupun ditunda nanti sudah bukan termasuk dalam ranah kita sebagai manusia.
Membawa dalam doa serta diiringi perbaikan dalam diri setiap harinya. Jika menginginkan yang berkualitas, tentu diri kita juga harus berkualitas bukan? Ibaratnya kalau kita tahu suatu barang itu berkualitas apa tidak, tentu kita harus punya ilmunya. Sebab hanya yang berkualitas saja yang tahu standar kualitas baik itu seperti apa. Itulah dibutuhkan ilmu dalam pelaksanaannya.
Sebab rumah tangga itu tidak selalu sederhana seperti roman picisan yang kita lihat pada hari ini. Pun rumah tangga itu tidak selalu rumit seperti drama makjang yang juga sering kita lihat pada hari ini. Terkadang sesuatu yang kita kira ringan bisa jadi rumit bila tidak meminta pertolongan Allaah. Dan sesuatu kita kira rumitpun bisa jadi ringan juga karena pertolongan Allaah.
Tidak ada yang sederhana dalam memilih seseorang sebelum pernikahan. Kerepotan dalam memilih pasangan sebelum menikah itu lebih baik daripada kerepotan setelah menikah nanti. Jangan jadikan dalil 'dia bisa berubah setelah menikah'.
Enggak, enggaak ya. Menikah justru seharusnya saling menguatkan. Sebelum menikah nggak apa-apa repot memilih. Ketika proses ta'aruf nggak apa-apa banyak bertanya, banyak menyelidiki diam-diam, agar kita paham seperti apa pasangan kita ini. Ingat, pernikahan itu adalah ibadah terlama. Oleh karenanya sebab terlama jangan sampai salah memilih.
Berkali-kali gagal ta'aruf itu lebih baik daripada menyesal setelah menikah."
ahhh, mumpung bulan Ramadhan. Banyakin doa sama Allaah, kencengin doa di 10 hari terkahir Ramadhan. Minta ampun, minta semuanya agar dimudahkan. Jelaskan semuanya kepada Allaah, jelaskan. Tanpa sekat, dan katakan semua hajatmu kepada Allaaj dengan yakin, dengan sungguh-sungguh. Sebab pada akhirnya segala sesuatunya kita kembalikan kepada Allaah, dan takwa adalah sebaik-baik bekal.
16 Ramadhan 1444H
310 notes · View notes
inikumi · 5 years
Text
Sepasang
Kelak jika ada yang jatuh padamu, tegaskan padanya bahwa dalam satu raga tidak selalu ditemui kepingan yang sempurna, akan ada kepingan-kepingan tak beraturan atau bahkan tidak sempurna bentuknya.
Tegaskan padanya bahwa dalam satu raga akan ditemui banyak kekurangan didalamnya, tapi beri tahu juga bahwa kau siap memperbaiki nya.
Bukan karena dia, tapi karenaNya. Ia hanya pembimbing untuk pengikut. Imam bagi ma’mum.
@yumisstrynsh
35 notes · View notes