Tumgik
#metode belajar
Text
0811-8472-483 TERBUKTI, Tes Sidik Jari Untuk Anak di Srengseng Sawah Jagakarsa
Tumblr media
0811-8472-483 TERBUKTI, Tes Sidik Jari Untuk Anak di Srengseng Sawah Jagakarsa
Langsung ORDER KLIK WA http://wa.me/628118472483 , Tes Sidik Jari Untuk Anak di Srengseng Sawah Jagakarsa, Tes Sidik Jari Untuk Anak di Srengseng Sawah Jagakarsa, Tes Sidik Jari Untuk Anak di Ragunan Pasar Minggu, Tes Sidik Jari Untuk Anak di Kebagusan Pasar Minggu, Tes Sidik Jari Untuk Anak di Pasar Minggu Pasar Minggu, Tes Sidik Jari Untuk Anak di Jati Padang Pasar Minggu, Tes Sidik Jari Untuk Anak di Pejaten Barat Pasar Minggu, Tes Sidik Jari Untuk Anak di Pejaten Timur Pasar Minggu, Tes Sidik Jari Untuk Anak di Lebak Bulus Cilandak
Klik Link WA ini https://wa.me/628118472483
Tes Sidik Jari AllSmart PALING LENGKAP & AKURAT WA/ Video Call. 0811-847-2483
HASIL TERPERCAYA BISA KONSULTASI dengan PSIKOLOG
Metode yang digunakan untuk memetakan Bakat dan Potensi Anak melalui 10 sidik jari. Hasilnya lebih Detail, Akurat dan Efisien. Selain itu bisa Konsultasi Online melalui video dan chat dengan psikolog secara interaktif
Saatnya memilih ALLSMART sekarang. Mengetahui bakat dan potensi anak sejak dini membantu orang tua dalam pengasuhan dan memaksimalkan potensi yang anak miliki.
Apa saja yang dianalisa?
Daya Respon: Cara penerimaan seseorang dalam belajar.
Gaya Belajar: Cara seseorang dalam belajar. Apakah visual, auditori atau kinestetik.
Ragam Bakat: Kecerdasan majemuk dengan medeteksi aktivitas utama manusia. Seperti: Intrapersonal, Linguistic, Logic Mathematic, Musical dll.
Potensi Otak: Pemetaan kepribadian termasuk didalamnya pengambilan keputusan, bertindak dan mendapat informasi.
Serambi otak. Penggunaan otak kiri atau otak kanan.
Indikator Kepribadian. Indikator kekuatan bakat yang mereferensikan karir seseorang.
Keterampilan dan keahlian umum.
Basis Motivasi. Deteksi terhadap dasar tindakan (motif) seseorang dalam berprilaku dan bersikap.
Pemetaan Diri: Potensi otak, kemmapuan otak merespon hal-hal penting dalam kehidupan.
Saran Penjurusan. Pemilihan jalan karir untuk masa depan.
Dengan investasi yang jauh lebih terjangkau, memudahkan orang tua mengambil keputusan untuk masa depan anak.
MANFAAT ANALISA SIDIK JARI (BAGI ANAK) :
Semakin yakin dan lebih percaya diri terhadap bakat unggulnya sekaligus tidak minder terhadap kelemahannya
Lebih tahu dalam mencari lingkungan yang sesuai dengan bakat unggulnya
Karir terencana sejak dini
Lebih bersemangat dalam meraih impian dan cita-citanya
MANFAAT ANALISA SIDIK JARI (BAGI ORANG TUA) :
Semakin yakin terhadap potensi putra-putrinya
Lebih fokus dalam menyiapkan prestasi dan karir putra-putrinya
Lebih arif, obyektif, dan positif dalam menyikapi perbedaan potensi putra-putrinya
Lebih hemat dalam belanja kebutuhan sarana belajar
Memiliki gambaran untuk masa depan dan karir putra-putrinya
MANFAAT ANALISA SIDIK JARI (BAGI SEKOLAH) :
Mengetahui gaya belajar siswa (visual atau auditori atau kinestetik)
Mengetahui karakter dasar siswa (membantu dalam pengembangan potensi serta membantu siswa yang sedang mengalami masalah)
Mengelompokkan siswa pada kegiatan Ekstra Kurikuler berbasis pada sepuluh kecerdasan (Multiple Intelligence)
Meningkatkan hasil akademik yang lebih baik apabila guru dan siswa dapat mengetahui potensi mereka
MANFAAT ANALISA SIDIK JARI (BAGI CALON PASUTRI) :
Mengetahui karakter pasangan atau calon dengan lebih baik untuk dapat memahami kelebihan dan kekurangan masing masing
Membantu dalam pencarian solusi permasalahan yang dihadapi dalam rumah tangga
Membantu pengaturan pendidikan dalam keluarga terutama untuk mengarahkan si kecil.
MANFAAT ANALISA SIDIK JARI (BAGI KARYAWAN) :
Mengetahui karakter pribadi yang dapat dioptimalkan dalam lingkungan kerja.
Mengetahui Kelebihan (Strength) dan Kelemahan (Weakness) untuk dapat dikembangkan dan diasah untuk menjadi lebih baik guna mendukung performa dan produktivitas dalam bekerja.
Mengetahui bakat dan potensi yang sesungguhnya dimiliki untuk menentukan pilihan karir yang terbaik di masa depan.
MANFAAT ANALISA SIDIK JARI (BAGI PERUSAHAAN) :
Mengetahui karakter dasar setiap karyawan terutama pada posisi penting Perusahaan yang berguna pada pembentukan dan pengembangan teamwork yang solid untuk peningkatan produktivitas perusahaan.
Mengetahui bakat dan potensi masing masing personal untuk dapat lebih terarah dalam program pengembangan dan penentuan jenjang karir atau jabatan terutama untuk posisi penting.
Tes Sidik Jari AllSmart WA. 0811-847-2483
TesSidikJariUntukAnakdiSrengsengSawahJagakarsa, #TesSidikJariUntukAnakdiSrengsengSawahJagakarsa, #TesSidikJariUntukAnakdiRagunanPasarMinggu, #TesSidikJariUntukAnakdiKebagusanPasarMinggu, #TesSidikJariUntukAnakdiPasarMingguPasarMinggu, #TesSidikJariUntukAnakdiJatiPadangPasarMinggu, #TesSidikJariUntukAnakdiPejatenBaratPasarMinggu, #TesSidikJariUntukAnakdiPejatenTimurPasarMinggu, #TesSidikJariUntukAnakdiLebakBulusCilandak
#Langsung ORDER KLIK WA http://wa.me/628118472483#Tes Sidik Jari Untuk Anak di Ragunan Pasar Minggu#Tes Sidik Jari Untuk Anak di Kebagusan Pasar Minggu#Tes Sidik Jari Untuk Anak di Pasar Minggu Pasar Minggu#Tes Sidik Jari Untuk Anak di Jati Padang Pasar Minggu#Tes Sidik Jari Untuk Anak di Pejaten Barat Pasar Minggu#Tes Sidik Jari Untuk Anak di Pejaten Timur Pasar Minggu#Tes Sidik Jari Untuk Anak di Lebak Bulus Cilandak#Klik Link WA ini https://wa.me/628118472483#Tes Sidik Jari AllSmart#PALING LENGKAP & AKURAT#WA/ Video Call. 0811-847-2483#HASIL TERPERCAYA#BISA KONSULTASI dengan PSIKOLOG#Metode yang digunakan untuk memetakan Bakat dan Potensi Anak melalui 10 sidik jari. Hasilnya lebih Detail#Akurat dan Efisien. Selain itu bisa Konsultasi Online melalui video dan chat dengan psikolog secara interaktif#Saatnya memilih ALLSMART sekarang. Mengetahui bakat dan potensi anak sejak dini membantu orang tua dalam pengasuhan dan memaksimalkan poten#Apa saja yang dianalisa?#1. Daya Respon: Cara penerimaan seseorang dalam belajar.#2. Gaya Belajar: Cara seseorang dalam belajar. Apakah visual#auditori atau kinestetik.#3. Ragam Bakat: Kecerdasan majemuk dengan medeteksi aktivitas utama manusia. Seperti: Intrapersonal#Linguistic#Logic Mathematic#Musical dll.#4. Potensi Otak: Pemetaan kepribadian termasuk didalamnya pengambilan keputusan#bertindak dan mendapat informasi.#5. Serambi otak. Penggunaan otak kiri atau otak kanan.#6. Indikator Kepribadian. Indikator kekuatan bakat yang mereferensikan karir seseorang.#7. Keterampilan dan keahlian umum.
0 notes
dinisuciyanti · 6 days
Text
Viral-based decision making
Istilah ini cukup banyak digaungkan di X, pasca pembatalan aturan beacukai 2 bulan lalu. Awalnya gara-gara viral, netizen pada komen di akun beacukai sampai tutup kolom komen, berujung ibu menteri membatalkan aturan aneh itu.
Bulan ini muncul lagi, di lembaga pendidikan, UKT naik, viral lagi. Makin viral dengan ucapan "Pendidikan tersier". Mahasiswa demo, dateng ke DPR. Menteri dipanggil ke DPR. Besoknya UKT dibatalkan, oh ditunda, katanya tetap naik tahun depan.
See? melihat alur yang sama? seakan ketagihan dengan metode viral-based decision making ini, lalu memunculkan hero di akhir.
Soal UKT beres. Muncul TAPERA. Seakan tidak belajar dari program-program "pensiun" serupa yang berujung dikorupsi. Lagian ngapain sih maksa-maksa orang buat nabung rumah? Mending ditabung sendiri. Lebih jelas.
Kalau beruntung, alur yang sama akan terulang, viral-based decision making. Kalau tetap dilakukan pemotongan 3% gaji per bulan, ya, sing sabar warga ahli surga....
28 Mei 2024
26 notes · View notes
yunusaziz · 3 months
Text
Tumblr media
Berbicara Memang Ada Seninya
Well, ini mungkin akan jadi tulisan yang panjang, dan membosankan. Maka, terima kasih bagi yang berminat membacanya ya, semoga ada kebaikan di dalamnya😄
Beberapa hari lalu saya berkesempatan untuk menjadi pemateri di acara Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) di salah satu SMP cukup ternama di Solo, temanya adalah "Talent Mapping". Batin saya sebagai lulusan MSDM, "Wow menarik, saya banget ini".
Awalnya saat tawaran itu masuk, saya terima saja. Kebetulan di jadwal tersebut masih kosong, ngga ada udzur buat nolak juga, dan ada keinginan juga buat mencoba berbicara pada jenis audiens baru.
Sampai kemudian beberapa hari setelah saya terima tawaran itu, teman saya mengatakan semacam 'titipan pesan' dari audiens adik-adik mahasiswa yang beberapa hari sebelumnya mendengar paparan materi saya. Singkatnya, mereka mengeluhkan dengan penggunaan bahasa saya yang 'ketinggian'.
Dari situ saya mulai kepikiran, merasa risau "dengan audiens mahasiswa saja mereka merasa seperti itu, apalagi ini anak-anak SMP...." Mulailah saya berfikir ulang, dan komunikasi ke cp untuk mempertimbangkan ulang undang saya, tapi argumennya yang cukup meyakinkan akhirnya tetap saya terima.
Meskipun sebenarnya saya ada pembelaan sih atas "bahasa tinggi" haha. Saya mengakui memang background manajemen saya ini cukup banyak mempengaruhi gaya presentasi saya, berangkat pada konsep besar dulu baru perlahan menuju teknis. Jadi memang terstruktur dan sistematis.
Mungkin hal yang sama juga terlihat pada gaya tulisan saya dan cara jawab saya saat ada ask, eh ya ga sih? Tidak langsung pada jawaban, tetapi pada konsepnya dulu. Baru ke teknisnya. Semacam model berpikir "The Golden Circle"-nya Simon Sinek lah. Intinya why harus clear, gamau tau. eh.
Balik ke topik.
Teringat kandungan surat Ibrahim ayat 4, bahwa setiap rasul diutus berdakwah dengan bahasa kaumnya. Tujuannya adalah agar umatnya paham. Maka beberapa hari sebelum hari H bukannya fokus pada menyiapkan materi, saya lebih banyak riset soal metode, need assesment terhadap siapa calon audiens saya dan cara menjangkau mereka.
Saya sempat berfikir juga apa perlu saya ubah model penyampaian saya yang 'konseptual-teknis' ini. Namun, saya memilih tidak. Biarkan ini jadi ciri khas saya, saya ingin mereka lebih mengakar pada hal-hal fundamental dari konsepnya, sedangkan teknis adalah hal yang sangat fleksibel. Asal konsep dasarnya tahu, mau berbuat apa bisa lebih kreatif.
Jadinya saya cukup ubah komposisinya, jika berbicara dengan mahasiswa 60-80% nya adalah konsep, 20-40% nya teknis, maka dengan audiens anak SMP ini saya ganti ke 60-80% untuk teknis, dan sisanya untuk konsepnya. Akhirnya saya lebih banyak memberi contoh.
Tidak sampai disitu. Saya jadi lebih sering untuk mengkonfirmasi mereka, semisal "Apakah ini mudah dimengerti teman-teman?" atau sesekali saya minta mereka untuk mengulang poin-poin apa saja dalam satu slide sebelum beranjak ke slide berikutnya. Buat saya yang anak intro ini, hal semcam ini sangat menguras tenaga haha.
Saya merasa puas dan senang. Melihat mereka khidmat mengikuti materi, pun ada beberapa yang bertanya, ini menjadi hipotesis awal saya bahwa mereka paham. Namun, saya tetap perlu konfirmasi lagi, selepas sesi materi, kemudian ada sesi foto bersama, saya ambil sampel, bertanya ke mereka tentang apa yang mereka dapat, pun minta pendapat tentang performa saya, dan Alhamdulilah, legaa :')
Sampai-sampai ada yang minta tanda tangan saya wkwk. Barangkali karena saya afirmasi dia tentang potensi dan mimpinya menjadi public speaker handal dikemudian hari, saat bertanya tentang tips berani berbicara di depan umum.
Ya Allah anak-anak kicik betapa gemasnya, seru juga ternyata haha :'). Ini jadi pengalaman berharga bagi saya, sederet peristiwa dari diberi masukan dan prakteknya hadir di waktu berdekatan, seolah Allah minta saya buat lekas belajar.
Allahua'lam bish showab. Semoga Allah terus menjaga niat dalam diri kita agar semata apa yang dikerjakan hanya untuk menggapai ridho-Nya.
37 notes · View notes
kayyishwr · 22 days
Text
Metodologi
Gara-gara terjebak di lingkaran diskusi antara janin dan parasit, jam segini malah kepikiran buat nulis. Dan, ini posisi bukan di Boyolali. Diskusi seputar janin dan parasit, akhirnya ada yang mengungkap penelitian yang berkaitan dengannya. Karena, kami diajarkan untuk bisa membaca journal di setiap stase, akhirnya berani sedikit memberi review, walaupun belum komprehensif.
Satu yang jadi perhatian saya, adalah soal metodologinya. Karena, tentu metodologi ini berpengaruh terhadap kekuatan sebuat bukti. Selain itu, dari metodologi kita setidaknya bisa memprediksi kesimpulan yang dibuat juga.
Ya, metodologi, cara untuk mencapai sesuatu. Sebagaimana saat kita menempuh sebuah perjalanan, sebelumnya, pasti kita akan memilih metode apa yang kita gunakan; dengan jalan kaki kah atau berkendaraan. Nah, pemilihan metode ini, pada akhirnya menghantarkan kita pada hitung-hitungan soal jam keberangkatan, estimasi istirahat, sampai waktu sampai di tujuan. Maka, memilih metode yang tepat, tentu akan sangat berguna untuk mencapai tujuan kita.
Dewasa ini, metodologi, seperti diabaikan, dan langsung loncat pada kesimpulan; simplifikasi. Semua dibuat simpel saja, yang penting nyampe. Boleh dibuat simple, tapi jangan harap hasilnya juga tidak simple. Pun, simplifikasi ini berujung pada banyak keadaan yang tidak kita duga sebelumnya. Karena kita enggan memilih metode; secara spesifik enggan berfikir lebih detail dan mendalam.
Sebenarnya saya, tidak begitu mendalami masalah metodologi ini, hanya belajar sedikit-sedikit, apalagi masih di tahap sarjana, belum magister, apalagi doktor. Tapi setidaknya saya sedang belajar, bahwa metodologi itu penting dalam kita memandang sesuatu.
Sebagai seorang muslim, saat kita menghadapi banyak hal di kehidupan saat ini, penting buat kita punya nalar kritis soal metodologi ini. Apakah metode yang ada, bisa menghantarkan kita pada pemahaman mengenai ke-Maha Besaran Allah, ke-Istimewanya Rasulullah, dan ke-Dahsyatan Al Quran, atau justru sebaliknya. Apakah metode yang kita gunakan, semakin mendekatkan diri kita dan lingkungan kepada syariat islam, atau menjauhinya.
Lagi-lagi saya masih belajar, mengedepankan sisi rasionalitas dan sedikit meredam sisi emosionalitas. Karena saat emosi kita menguasai diri kita, ada mekanisme yang terjadi pada otak rasional kita, sehingga kadang bisa kalap tidak terkendali. Maka, untuk terus bisa memastikan, otak rasional kita berfungsi, ada input yang perlu kita kontrol sehingga output yang ada, bisa kita kendalikan.
Sisi rasionalitas akan membuat kita lebih berhati-hati, dan teliti dalam memandang metodologi, akan ada pertanyaan yang muncul yaitu, apakah tepat dengan metode seperti ini, atau malah lebih tepat dengan metode yang lain
Begitulah persoalan metodologi, semoga suatu saat, bisa memahami hal ini lebih baik lagi, lebih komprehensif, dan tentunya membawa manfaat bagi orang lain juga
12 Mei 2024 pukul 01.20 – kamar Kos Al Fatih 2
19 notes · View notes
rumelihisari · 3 months
Text
HADIAH SATU TAHUN JADI IBU
Semua orang termasuk ibu selalu lebih antusias merayakan perayaan hari jadi anak. Aku sendiri saat satu tahun jadi ibu, hanya mengevaluasi kinerja diriku bagaimana saat satu tahun jadi ibu. Bahkan lupa untuk mengapresiasi diri sendiri yang sudah mau berusaha kuat untuk jadi ibu yang perjalanannya takmudah.
Tapi ternyata diam-diam ada yang mengamati perjalananku saat menjadi ibu. Ia membuat perayaan mencekam dan memberiku sebuah hadiah. Hadiah itu berupa luka karena seluruh kekuranganku dikuliti habis-habisan diwaktu malam. Meski sudah beberapa bulan berlalu, namun luka itu belum membaik. Hingga aku memutuskan untuk menuliskannya di sini sebagai bentuk self healing. perayaan mencekam itu masih saja sering membuat bising isi kepala. Membuat diri trauma dan ketakukan jika bertemu mereka.
Terekam jelas semua kata-kata yang mereka sampaikan. 
"Kamu itu belum layak jadi ibu, anak dibiarkan main tanah! Nggak pernah dipakaikan kaus kaki!”
“Kamu itu saya perhatikan, menyepelekan puasa sekali. Hamil nggak puasa, menyusui nggak puasa. Lihatlah istriku, anaknya 5 tapi nggak pernah selemah kamu. selalu kuat, nggak menyepelekkan puasa dll.”
“Kamu itu pakaian tertutup, sampe wajah pun ditutup, tapi berteman pilih-pilih. Tidak mau bertetangga.”
Oh Allah, Alasanku membiarkan anak tak memakai kaus kaki, bermain tanah, dan lain-lain. bukan sekadar menstimulasi tumbuh kembangnya saja melainkan bagaimana aku menanamkan dan mengenalkan kefitrahan dan tauhid melalui alam dan tanah ciptaanmu.
Oh Allah, rasanya aku takperlu menjelaskan bagaimana kepayahanku saat mengandung di trimester pertama mengalami hipermesis gravidarium atau mual muntah berlebih. hingga tak bisa berpuasa sebab dari pagi hingga malam terus-terusan muntah hingga menangis tiap hari karena lelahnya mengalami kepayahan itu. Bahkan takada makanan yang masuk. Suamiku menyaksikan, orangtuaku menyaksikan, mereka semualah yang mengurusiku. Mengurusi muntah yang berceceran, menyiapkanmu makan, dll. Ibuku telah melahirkan 8 kali dengan metode alamiah. Ia tak merasakan mabuk saat hamil. namun sama sekali tak pernah membandingkan diriku dengannya. Bahkan ayah dan ibu selalu mendukungku. 
Oh Allah, aku bersyukur, ibu ku selalu berpakaian rapih sebagai muslimah. Sehingga orangtuaku tak pernah mempermasalahkan pakaianku yang sebenarnya adalah hal lazim bagi seorang muslimah. 
Rasanya aku takperlu menjelaskan bagaimana aku dengan tetangga rumah ngobrol dan bercanda. Takperlu menjelaskan bagaimana tiap malam aku mengeluh pada suami supaya aku dapat teman baru dan kontakan dakwah lalu mencari solusi bersama di tempat baru ini.
Oh Allah, bahkan sebelum mereka mengatakan aku tak layak jadi ibu perkara aku membiarkan anak bermain tanah, aku sendiri sudah sering merasa tak layak menjadi ibu sebab takbisa memberikan yang terbaik untuk anakku.
Ohً Allah, aku sakit hati atas perkataan mereka yang menguliti kepayahanku saat hamil, sebab mereka tak melihat bagaimana payahnya hari-hariku saat itu namun begitu mudahnya lisan itu menyakitiku.
Oh Allah, aku sadar egoku begitu tinggi, tapi aku bersyukur karena belajar memahami syariatmu selalu membuat ego itu luruh bersamaan dengan penerimaan walau prosesnya pelan.
Aku takmau pura-pura kuat. Aku mengakui kepayahanku saat menghalau semua penghakiman yang mereka beri. Aku menikmati setiap rasa sakit itu. Bekas luka itu memang tak akan hilang, bahkan masih basah. Namun aku memilih berusaha memaafkan mereka supaya aku bisa fokus merawat luka yang mereka torehkan dan sembuh kembali.
Aku memang punya pilihan untuk meng cut off mereka dari kehidupanku. Namun aku sadar bahwa ini adalah qada Allah. Aku tak akan dihisab atas perlakuan mereka padaku, namun Allah menilai bagaimana responku atas perlakuan mereka.
Ramadan ini semoga menjadi waktu terbaik dalam menyembuhkan luka. aku yakin yaAllah, bersamamu luka ini pasti sembuh✨
13 notes · View notes
dilbaaah · 1 year
Text
Kumpulan Iman Booster
I feel so grateful, di akhir masa mahasiswi bisa dipertemukan dengan salah satu ustadz yang always give us motivation and advise.
Banyak hal yang aku pelajari dari beliau.
Banyak pula hal yang aku contoh dan amalkan dari beliau .
Pertama kali ikut tausiyah beliau saat ba'da shubuh pas jaman ospek mahasiswi angkatan virtuos, yaitu tahun 2021.
Sejak aku ikut tausiyah beliau untuk yang pertama kali, aku jadi ingin lagi dan lagi ikut tausiyah berikutnya.
Beberapa kajian yang diisi beliau waktu itu: kajian rutin pranikah, tafsir Al-Qur'an ba'da shubuh, dan taujihad ba'da maghrib.
Berikut kalimat2 beliau yang sempat tercatat di buku catatanku ketika masih semester akhir Strata-1:
Kalau antum didatangi tamu, bersyukurlah karena dosa2 kita hilang bersamaan kepulangannya.
Beri minum, beri makan. Apa yang kita punya, berikan. Tidak disebut benar2 kebaikan sampai antum memberikan apa yang paling antum sukai ke orang lain
Layaknya Imam Syafi'ie yang dalam suatu malam rela ia tinggalkan sholat sunnah hingga tak tidur. Hanya untuk memikirkan problematika ummat saat itu. Mengerjakan kerjanya hingga bukunya abadi sampai saat ini. Semua itu ia lakukan karena cintanya dengan ilmu
Perbedaan karakter perempuan dan laki2
Laki2 : Banyak memakai logika
Perempuan : Banyak menggunakan perasaan
Laki2 : Pakai kalimat langsung
Perempuan : Pakai kalimat basa-basi
Laki2 : Mengerjakan suatu hal harus satu persatu
Perempuan : Mengerjakan sesuatu secara multitasking
Laki2 : Ketika punya masalah; berdiam diri, berkontemplasi, dan merumuskan solusi
Perempuan : Nangis
Laki2 : Jika punya masalah, tidak mau membebani orang lain dengan menceritakannnya
Perempuan: Ingin didengar
Pakai Al-Fatihah dalam memulai setiap kegiatan
Jihadnya penuntut ilmu adalah belajar
Hidup ini indah, yang membuat tidak indah adalah diri kita
Kalau do'a jangan maksa
Doanya anak itu bisa jadi yang mengantarkan kita ke syurga
Bahasa kasih sayang
Setiap kita itu seperti HP yang sewaktu2 baterainya low dan lama2 habis. Nah baterai yang akan diisi itu ibarat kasih sayang.
Ketika kita sedang dalam keadaan low, maka kita akan merasa lesu, tidak semangat menjalani hari. Untuk recharge-nya ya dengan mengisi baterai.
Baterai2 tsb bisa beda di setiap orang.
Bahasa kasih sayang ada 4 :
- Quality time
- Act of Service
- Receiving gifts
- Physical touch
- Words of affirmation
Pentingnya memahami 4 bahasa kasih sayang di atas untuk kemudian kita dapat memahami orang di sekitar kita, terutama orang tua, anak, dan pasangan kita.
Pahami ciri2 anak kita love language-nya itu apa dan berikan treatment sesuai love language-nya
Mau jadi orang hebat, mau jadi sesuatu, latihan dulu
Latihan -> terbiasa
Ketika kamu mengulang2 sesuatu, maka kamu akan menjadi expert
Hari terbaikku : bertemu dengan Allah
Carilah syurgamu masing2. Yang bisa menjadi bekal di akhirat. Yang membuatmu bahagia.
Metode pendidikan : agar lebih mudah paham, berikan contoh.
Rahasia Istighfar
Barangsiapa melazimkan istighfar, Allah akan menjadikan setiap kesempitannya itu solusi, diberikan rezeki yang tidak tau darimana asalnya.
Sering istighfar = hidup kita akan tenang
Do'a kita tidak terkabulkan, karena masih ada dosa yang menghalangi.
Banyak2 istighfar insyaAllah yang jadi keinginan kita akan dikabulkan
Konsep syukur
Kata syukur yang paling diridhoi Allah = Alhamdulillah.
- Bersyukur kepada siapa
- Bersyukur terhadap apa
Example : Alhamdulillah YaAllah Engkau beri aku bapak
Alhamdulillah yaAllah Engkau beri aku ilmu
Baik/ buruknya disyukuri. Semoga yang baik ditambah, yang buruk diperbaiki.
Contohnya: YaAllah aku bersyukur yaAllah Engkau beri aku anak YaAllah meskipun nakal atau belum sesuai harapan kita.
Semoga dengan syukurnya kita, anak yang sedemikian rupa Allah ubah menjadi jauh lebih baik.
Kaitkan semua yang antum kerjakan karena Allah.
YaAllah aku ingin mandi karena engkau, karena dengan mandi ini badanku jadi bersih dan segar utk kembali digunakan utk beribadah kepada-Mu
YaAllah aku ingin menelepon orangtuaku karena Allah untuk menyambung silaturrahmi.
Definisi ikhlas ; bukan tanpa pamrih, tapi pamrih hanya kepada Allah.
Sholat Dhuha, ingin rejeki lancar? Gapapa, karena berharapnya Allah yg memberikan rejeki itu
Mengharap syurga : bagus
Karena Allah gambarkan surga untuk kita mengharapkannya dan neraka agar kita takut
Kita harus pandai mengambil hikmah
Orang buta itu kasian tidak? Sebenarnya lebih kasian kita. Orang buta itu tidak punya dosa mata/ penglihatan. Matanya tidak digunakan untuk maksiat. Sedangkan kita?
Konsep syahid
Arti syahid; syahada yusyahidu (menyaksikan)
Orang syahid itu menyaksikan tempatnya nanti di surga. Maka dari itu, orang yg mati syahid kebanyakan dalam keadaan tersenyum.
Contoh mati dalam keadaan syahid:
- Berperang untuk agama Allah
- Melahirkan
- Dalam perjalanan menuntut ilmu
- Terkena wabah
- Dalam keadaan tenggelam, terbakar, sakit perut, tertimpa benda berat.
Kenapa demikian dikatakan jihad?
Karena ia merasakan sakit teramat terlebih dahulu sebelum ia benar2 meninggalkan dunia ini.
Sakit yang ia rasakan = penghapusan bagi dosa2nya
Hari Jum'at hari yang spesial. Perbanyak amalan di hari jum'at. Kalau beliau sendiri akan memperbanyak sedekah dan sholawat
Banyak2 baca Al-Fatihah.
- Al-Ustadz Cecep Sobar Rochmat, M.A
Dulu sebelum nyetap, doaku selain meminta yang terbaik, yaitu berdoa agar ditempatkan yang tidak jauh2 dari asrama mahasiswi, tidak lain dan tidak bukan agar sound musholla yang sampai ke asrama bisa turut pula sampai ke kamarku.
Yaa, agar isi tausiyah yang kurasa sangat berharga itu tidak kulewatkan.
Finally, beneran dapat keputusan yang di kawasan asrama dan bisa turut mendengarkan beliau:)
Sebenernya, masih ada banyak lagi terutama soal memahami perbedaan perempuan dan laki2, tapi baru bisa tertulis segini.
Alhamdulillah, jazakumullah khoiron katsiron untuk ilmu, nasehat, motivasi, dan pelajarannya ustadz.
Semoga selalu diberi kesehatan, dilancarkan untuk segala urusan, dan selalu jadi teladan untuk keluarga dan ummat:)
______________________________________________
Aula Pascasarjana
Ahad, 8 Januari 2023
Tulisan pertama tahun ini.
61 notes · View notes
mamadkhalik · 1 year
Text
Tempat Bertumbuh
Keluarga, sekolah, dan lingkungan rumah adalah tempat pembentukan karakter spiritualitas pertama kita.
Saya punya banyak kawan yang orang tuanya sangat perhatian dan benar memantau amal yaumi anaknya tiap hari, ada juga sebagian orang tua yang terbatas waktu menitipkan anaknya di pondok/SIT dengan harapan agar terjaga dan mendapat input pemahaman Islam yang baik, dan yang terakhir, ada sebagian kawan yang memang hanya sekolah negeri tapi TPA dan Masjid lingkunganya sangat muntijah membentuk karakter spiritualitasnya.
Hal ini menjadi diskursus menarik dengan adik-adik semalam, terkhusus bagaimana kedewasaan mahasiswa (terkhusus ADK) hari ini, juga rencana kita masing-masing untuk berkiprah di dakwah pasca kampus.
Kita melihat realita masyarakat hari ini sangat kompleks. Dari keluarga ramai masalah broken home, perceraian, selingkuh, dan masalah ekonomi yang akhirnya jelas mengorbankan anak.
Soal pendidikan, kita sama-sama tahu bagiamana masalah pemerataan pendidikan, muatan materi religi sekolah negeri yang kurang, isu-isu radikul yang semakin menjauhkan untuk belajar agama, dan juga sekolah swasta yang susah untuk dijangkau kelas menengah.
Soal Masjid, banyak yang terkesan ekslusif dikelola orang tua atau beberapa golongan, TPAnya ngos-ngosan karena keterbatasan pengajar, yang akhirnya membuat TPA itu membosankan dan jauh dari anak-anak.
Dengan segala permasalahan diatas, sekali lagi, kita perlu melihat segala potensi lain agar rasa optimis muncul kembali.
Apa yang saya amati, sekolah-sekolah IT dan Pondok Modern sudah mulai mengembangkan wakaf produktif dan pengembangan usaha, harapanya segala bentuk operasional pendidikan kedepan bisa gratis dan menjangkau masyarakat kelas bawah.
Soal TPA, Masjid Jogokariyan adalah salah satu role model yang baik dalam pengelolaan masjid inklusif, tinggal kita saja mau meniru atau tidak, tentunya tetap disesuaikan dengan kondisi lapanganmya. Di lain tempat ada beberapa kawan saya membuat yayasan yang berfokus kepada pendidikan anak TPA, dengan metode yang fresh, profesional, kesejahteraan pengajar untuk motivasi berkembang.
Terakhir, mengacu dari maratibul amal, tahap setelah Islahun Nafs (Perbaikan Diri) adalah Takwin Baitul Muslim (Membentuk Rumah Tangga Islami). Kelas-kelas pranikah sudah banyak dengan kemasan yang menarik, tentunya pembicara yang ilmunya tak main-main. Gelombang Hijrah jadi pangsa pasar sendiri dan harusnya dikelola dengan baik agar tak salah jalan.
Karena dengan masalah sosial yang kita hadapi keluarga menjadi struktur masyarakat terkecil dan ibu menjadi madrasah pertama.
Maka, belajarlah dengan tekun dan persiapkan dengan baik. Bukan begitu mas @rizkialmalik?
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” 
(QS. At-Taubah : 71)
22 notes · View notes
educanation · 8 months
Text
Kesimpulan & Refleksi Pengetahuan serta Pengalaman Mempelajari Materi Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Sofia Mega Seftriana • Filosofi Pendidikan Nasional • PPG Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2023
Tumblr media
Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Pendidikan merupakan proses memberikan tuntunan terhadap segala kodrat yang dimiliki seorang anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Pengajaran merupakan bagian dari Pendidikan, dimana pengajaran adalah proses Pendidikan dalam memberikan ilmu sebagai bekal kecakapan hidup seorang anak secara lahir dan batin. Pendidikan dan pengajaran bertujuan untuk memerdekakan manusia. Melalui pendidikan, peserta didik dapat tumbuh secara utuh agar mampu memuliakan dirinya dan orang lain dan menjadi mandiri.
Arti kata menuntun adalah proses mengarahkan dan membimbing seorang anak agar dapat menemukan ataupun memperbaiki jati dirinya. Anak diberikan kebebasan dalam bertingkah laku maupun mengeksplor pengetahuannya. Namun dalam proses menuntun, seorang pendidik harus berperan penting dalam memberikan arahan dan tuntunan agar seorang anak tidak salah dalam bertindak, tidak kehilangan arah, serta tidak melakukan hal-hal yang membahayakan.
Banyak contoh hal-hal baik yang dapat diberikan dan dipelajari seorang anak melalui pendidikan sosio-kultural. Salah satunya melalui potensi budaya yang ada di Indonesia. Seperti mengenalkan tari tradisional yang dilakukan secara berkelompok kepada siswa, dan menjelaskan bahwasanya untuk mendapatkan hasil tarian serta pertunjukan yang baik dibutuhkan suatu adanya usaha dan kerjasama antarsesama anggota. Indonesia juga terdiri dari banyak suku dan etnis, sehingga dengan mengenalkan keberagaman tersebut kepada anak akan menumbuhkan sikap toleransi saling menghargai dan menghormati perbedaan.
Pendidikan anak perlu mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat jaman. Kodrat alam berkaitan dengan kondisi sifat dan bentuk lingkungan sekitar tempat tinggal peserta didik, dimana seorang anak harus memperhatikan norma-norma dan nilai-nilai, serta kebergaman budaya yang ada disekitarnya. Selain itu, anak juga harus mengetahui kondisi alam disekitarnya sehingga dapat menerima dan menghargai segala perbedaan terkait kondisi tersebut. Jika didasari pada kodrat jaman, berarti seorang anak harus belajar dan bersifat terbuka terhadap bentuk perubahan-perubahan yang terjadi. Semisal pada abad 21 ini, anak dituntut untuk melek terhadap penggunaan teknologi, namun sebagai seorang pendidik baiknya mengawasi dan memberikan arahan kepada peserta didik terkait dampak positif yang dapat diambil, serta dampak negatif yang harus diperhatikan peserta didik.
Lingkungan keluarga memegang peranan penting dalam pembentukan karakter atau watak seorang anak. Keluarga menjadi wadah terbaik dalam memberikan pendidikan sosial dan pendidikan karakter, serta membantu anak dalam memperoleh teladan dan tuntunan dari orang tua. Budi pekerti seorang anak ditekankan pada interaksi sosial antarsesama, sehingga kemandirian anak dapat tumbuh melalui proses belajar bersama orang lain. Oleh sebab itu, budi pekerti melatih seorang anak untuk memiliki kesadaran diri dalam menjadi dirinya (kemerdekaan diri) dan memberikan kemerdekaan pada orang lain. Pemberian contoh tentang baik ataupun buruknya sesuatu tanpa harus mengambil hak murid agar mereka bisa tumbuh dan mengembangkan jadi dirinya (kemerdekaan dirinya) disebut dengan sistem Among. Sistem among didasari pada metode pendidikan yang diterapkan oleh Ki Hadjar Dewantara yaitu:
Ing Ngarso Sung Tulodho (Di depan memberikan teladan), guru menjadi teladan dalam tingkah laku dan budi pekerti
Ing Madya Mangun Karso (Di tengah membangun kehendak), guru memberikan semangat dan berkreasi bersama murid melalui jalinan komunikasi serta menjadi penuntun dan narasumber.
Tut Wuri Handayani (di belakang memberi dorongan), guru memberikan motivasi, saran, dan masukan agar siswa dapat bereksplorasi dari segi pengetahuan dan keterampilan.
2. Penerapan Konteks Sosial Budaya dalam Pembelajaran
Tumblr media
Penerapan konteks sosial budaya penting diterapkan dalam kegiatan pembelajaran agar peserta didik dapat menanamkan sikap saling menghargai, saling menghormati, dan toleransi terhadap keberagaman budaya yang ada didaerahnya. Hal yang dapat saya lakukan untuk mewujudkan pendidikan yang relevan dengan konteks sosial budaya di daerah saya yaitu seperti, dalam pembelajaran IPA mengaitkan beberapa materi dengan kebudayaan Burdah Keliling yang biasanya dilakukan oleh masyarakat Keluraharan Gili Barat, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan. Burdah keliling dilakasanakan oleh warga desa tersebut bertujuan untuk menolak bala atau menolak segala hal-hal buruk, seperti wabah penyakit maupun bencana alam. Masyarakat di desa tersebut melantunkan sholawat sambil berkeliling desa dengan membawa obor. Kemudian warga yang tidak ikut berkeliling, memberikan makanan dan minuman kepada warga yang ikutserta dalam burdah keliling serta melakukan makan bersama. Dalam kegiatan tersebut, terdapat beberapa konsep IPA yang dapat dipelajari seperti:
Obor berkaitan dengan materi suhu serta zat dan perubahannya.
Berkeliling desa berkaitan dengan materi gerak dan perpindahan.
Makan makanan bersama berkaitan dengan materi sistem pencernaan, energi, dan zat aditif.
Selain dapat menghubungkan dengan pembelajaran IPA, peserta didik juga memperoleh makna bahwasanya budaya Burdah Keliling sangat berkaitan erat dengan konteks sosial. Dimana, jiwa gotong royong, kebersamaan, bekerjasama, dan saling menghargai dapat diteladani.
3. Refleksi Pengetahuan dan Pengalaman
Apa yang Anda percaya tentang peserta didik dan pembelajaran di kelas sebelum Anda mempelajari topik ini?
Saya sebagai guru hanya bertugas memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan perangkat pembelajaran.
Peserta didik dituntut untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, dan melengkapi catatan sehingga membuat murid merasa tertekan dan merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran di kelas.
Saya mengenal dan memahami kepintaran peserta didik melalui "Nilai" yang mereka punya, bukan melalui pengamatan dari segi keterampilan dan sikap sosial.
Peserta didik diwajibkan memahami semua materi yang diberikan dan mampu mencapai batas KKM yang ditentukan agar target kurikulum dapat terpenuhi.
Saya tidak terlalu memperhatikan minat dan bakat yang dimiliki peserta didik, saya menganggap semua memiliki kesamaan, karena samanya fokus materi dan tugas yang diberikan.
2. Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda Setelah mempelajari topik ini?
Hal yang berubah dari pemikiran atau perilaku saya setelah mempelajari topik ini yaitu, saya mempercayai bahwasanya setiap peserta didik memiliki kelebihan, bakat, dan minatnya masing-masing, serta mereka memiliki kecerdasan dan kepintaran dengan caranya sendiri. Sebagai seorang pendidik, memberikan kebebasan pada peserta didik dalam belajar merupakan hal yang penting agar peserta didik dapat mengeksplor pengetahuannya, mengembangkan keterampilan yang mereka punya, dan dapat menanamkan nilai-nilai sosial pada peserta didik melalui berbagai kegiatan kelompok seperti berdiskusi, bergotong royong, berkreativitas, bertanggung jawab, dan saling menghargai satu sama lain. Oleh sebab itu, pentingnya menerapkan pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan menuntun mereka agar mereka memperoleh keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya bagi diri sendiri dan orang lain. Selain itu, saya harus berperan penting dalam memberikan arahan, tuntunan, serta bimbingan kepada peserta didik. Sebagaimana semboyan pendidikan Ki Hadjar Dewantara yaitu:
Ing Ngarso Sung Tulodho (Di depan memberikan teladan), guru menjadi teladan dalam tingkah laku dan budi pekerti
Ing Madya Mangun Karso (Di tengah membangun kehendak), guru memberikan semangat dan berkreasi bersama murid melalui jalinan komunikasi serta menjadi penuntun dan narasumber.
Tut Wuri Handayani (di belakang memberi dorongan), guru memberikan motivasi, saran, dan masukan agar siswa dapat bereksplorasi dari segi pengetahuan dan keterampilan.
3. Apa yang dapat segera anda terapkan lebih baik agar kelas anda merefleksikan pemikiran KHD?
Hal-hal yang akan segera saya terapkan dalam pembelajaran agar pembelajaran dikelas mencerminkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara yaitu:
Memahami karakteristik, gaya belajar, minat, dan bakat masing-masing peserta didik
Menerapkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan memberikan peserta didik kebebasan dalam belajar mengembangkan keterampilan dan pengetahuan melalui beberapa model pembelajaran seperti PBL dan PJBL
Menanamkan sikap sosial kepada peserta didik melalui pendidikan sosio-kultural dengan melibatkan peserta didik dalam kegiatan kelompok seperti berdiskusi, bekerjasama, dan bertanggung jawab dalam tim, sehingga mereka dapat menghargai perbedaan anggota kelompoknya.
11 notes · View notes
juliarpratiwi · 1 year
Text
Semanhaj Bersamamu
Manhaj salaf bukanlah predikat yang menjadikan satu lebih istimewa daripada yang lain, bukan. Sebagaimana asal katanya manhaj adalah metode, jalan sedangkan salaf adalah orang-orang terdahulu (Para sahabat, tabi'in, tabi'ut tabi'in). Maka menyematkan diri pada manhaj salaf sebenarnya bukan sesuatu yang baru, bukan sesuatu yang eksklusif. Karena bermanhaj salaf artinya menjalankan agama mengikuti bagimana 'ittibanya para salaf dalam menjalankan Dien Islam yang dibawa oleh Rasulullah Shalallahu'alaihi wa Sallam.
Manhaj salaf bukan hanya sekadar pengisi kolom ta'aruf atau juga informasi tambahan di bio media sosial. Karena siapa saja bisa mengaku bermanhaj salaf. Penyematan diri pada manhaj salaf mengandung konsekuensi bahwa harus terbuktikan pada pola pikir dan pola bertindak di keseharian.
Mempertimbangkan seseorang atas manhajnya bukan untuk mencari orang yang sempurna, bukan juga karena kita tak punya cacat. Melainkan kita tahu, bahwa kita butuh seseorang yang mau terus belajar dan tumbuh bersama. Bermanhaj salaf bukan jaminan shalih atau tidaknya seorang laki-laki, shalihah atau tidaknya seorang perempuan.
Mempertimbangkan seseorang atas manhajnya, agar kita lebih mudah mengenalnya untuk mencari kesekufuan dalam beragama. Bukankah dengan itu kita bisa mengerucutkan dari siapa ia mengambil ilmu, bagaimana ia belajar, siapa teman-teman di lingkungannya, dimana ia bermajelis dll.
Karena kata mereka pernikahan itu sebagian besar kegiatannya adalah mengobrol, berdiskusi, berkomunikasi. Lantas bagaimana bisa berjalan bila tidak ditemukan kesepahaman. Salah satunya adalah kesepahaman dalam beragama, meski pada hakikatnya kita akan menyadari yang salah satu ini bisa menjadi yang paling pokok, sebab hal ini mengatur keseluruhan urusan seseorang. Walau pada prakteknya butuh waktu, usaha yang perlahan dan terbata-bata untuk dipelajari dan diaplikasikan.
Bila seseorang mempertimbangkan orang lain, orang yang akan menghabiskan sisa usia dengannya, orang yang akan menemani ibadah terlama dalam hidupnya. Salah satunya atas pertimbangan manhajnya. Jangan hakimi ia terlalu tinggi berekspektasi, jangan nilai ia mempersulit hidupnya. Ia hanya tengah mempertimbangkan separuh agamanya. Jadi, tak ingin ia pertaruhkan pada sembarang orang, tak mungkin ia timbang dengan main-main, asal-asalan apalagi tergesa-gesa. Doakan saja kebaikan untuknya, ya.
Doakan, semoga ia lekas dipertemukan. Dengan seseorang yang seagama, seiman, semanhaj, setujuan, sejodoh. Aamiin
Belahan bumimu yang lain, 11.20 WIB
36 notes · View notes
pergimelaut · 1 month
Text
"Uang Uang Uang Uang," Dibaca Pakai Suaranya Tuan Krab
Kenapa aku bikin post tentang uang? Jawabannya karena, alhamdulillah, tidak terasa, sudah satu tahun berlalu sejak aku bikin catatan keuangan dalam hidupku! :D
Aku sudah pernah bikin tiga post tentang uang. Pertama, R-Est-O, ketika aku pertama kali mau rajin nulis keuangan lagi. Sebelumnya sudah pernah bikin di aplikasi gitu, tapi ternyata aku nggak cocok pakai aplikasi. Awalnya aku kira aku cuma alasan aja, tapi ternyata terbukti, aku nyatat sendiri manual di Spreadsheet bisa betah sampai sekarang. Post itu kubuat setahun yang lalu, akhir April 2023.
Kedua, Perkara Mengelola Uang yang kubuat dua bulan sejak kuputuskan buat rajin lagi. Waktu itu, aku nulisnya masih di buku tulis (hahaha, semanual itu!) terus kusalin ke Notion di akhir bulan. Dengan Notion, aku bisa tahu tuh, persentase antara pemasukan dan pengeluaran. Tapi, karena baru kusalin akhir bulan, jadi nggak ada cukup waktu buat mengamati dan berefleksi gitu.
Ketiga, Perkara Mengelola Uang 2.0 yang kubuat setelah hampir setengah tahun mencatat. Aku di sini laporan kalau sudah berpindah ke Spreadsheet, dan metode yang kugunakan sama persis kayak yang masih berlanjut sekarang, cuma jadi lebih rapi karena lebih banyak datanya. Alhamdulillah juga, pekerjaanku sehari-hari berkutat sama Excel dan sebagainya yang di depan laptop, jadi mudah buat mengakses (hampir setiap hari malah XD) dan mempelajari apa yang bisa dipelajari.
Jadi, apa yang kupetik dari pengalaman ini? Ya, ini sangat personal sih, tapi ada beberapa yang kuambil. :D
Aku jadi bisa nabung lebih berani. Pada waktu setahun terakhir ini, aku bikin rekening baru yang khusus untuk nabung. Jadi, uang tabungan dipindah ke situ. Nah, karena aku juga mulai belajar untuk bikin proyeksi, aku jadi bisa berani untuk mindahin sejumlah uang ke rekening tabungan, yang melebihi target nabung di bulan itu. Karena ada keyakinan kalau perkiraan pengeluarannya masih aman dengan jumlah uang yang tersisa.
Aku bisa terdorong untuk cari pemasukan baru. Ini karena aku suka pelit ke diriku sendiri sih ... Ini berlaku kalau ada pengeluaran yang "aneh" dari bulan-bulan sebelumnya. Misalnya, ada kesempatan ketika aku pesen ojek online, ya. Padahal, aku hampir nggak pernah pesen ojek online. Nah, walaupun kondisinya tetap aman karena uangnya ada, tapi aku jadi terdorong buat nyari-nyari tambahan kecil-kecil untuk "nambal" pengeluaran yang biasanya memang nggak ada. Ini nggak selalu kulakukan, tapi kurasa dorongan ini baru lebih kuat setelah aku mencatat keuanganku.
Aku jadi relatif lebih tenang. Sebagai produk overthinking, di antara berbagai topik untuk dipikirkan-dengan-berlebihan lainnya, mikirin soal uang itu menyita energi banget. Apalagi kalau sudah dipenuhi dengan ketakutan ala-ala Gen Z, bisakah beli rumah? Bisakah beli tanah? Bisakah menghajikan orang tua? Dan lain-lain, banyak pokoknya, kayak nggak ada habisnya. Tapi, setelah kucatat pengeluaranku, pemasukanku, persentase tabungan/investasi, pembagian pengeluaran per kategori, dll, aku jadi lebih tenang. Bukan "tenang" dalam artian masalahnya selesai ya hahaha, tapi, jadi ada kayak yang nepuk-nepuk, "Sedang berproses kok, ini prosesnya, pelan-pelan, satu-satu." Dan kita bisa lihat sendiri jalannya proses itu, dibandingkan sebelum aku nyatat keuangan, yang waktu itu rasanya lebih "ngambang/ngawang-awang".
Kurang lebih itulah pelajaran yang kuambil, selain rasa syukur tentunya. Aku bersyukur BANGET ada di titik ini dalam hidupku, bersyukur karena bisa menghadapi dan menikmatinya.
Terus, apa data yang kuperoleh tentang catatan keuanganku, sepanjang setahun terakhir? Ini makin nggak relevan untuk dibandingkan, tapi ini yang kutemui.
Pengeluaran paling sedikit terjadi di bulan Februari. Apakah ini karena jumlah hari paling sedikit? XD Entahlah. Tapi, menyusul tipis di belakangnya (udah kayak balapan aja nih) itu bulan Mei.
Pengeluaran paling banyak ada di bulan September. Ini ada barang spesial yang kubeli pada bulan itu, waktu itu. Nggak akan kuulangi lagi karena barangnya masih ada dan akan dirawat sebaik-baiknya. XD
Investasi/tabungan terbanyak yang kulakukan terjadi di bulan Maret dan April! (Dua-duanya punya besaran yang sama.) Mungkin karena ada THR? Alhamdulillah cair huhu. Atau, semoga ini karena aku jadi lebih melek soal finansial. :P
Investasi/tabungan tersedikit ada di bulan Agustus dan Oktober (lagi, besarannya sama). Dan ini pun nggak mencapai target menabung di bulan itu. Semoga ke depannya lebih cermat lagi.
Pemasukan terbanyak ada di bulan November. Ini ... aku tahu sih kenapa hahaha. Alhamdulillah untuk bulan itu. XD
Kategori pengeluaran terbanyak dalam setahun terakhir itu, tentu saja, adalah untuk keluarga. :D Ini kusyukuri dan semoga berikutnya pun aku masih bisa melakukan hal yang sama. Menyusul di urutan kedua itu kategori investasi/tabungan.
Kategori pengeluaan tersedikit itu adalah parkir ... yang sebenernya ini termasuk besaaar untuk kategori itu. Rata-rata pengeluaran untuk parkir dalam sebulan sampai 48K lho T_T Hampir 50K. Kalau parkir itu anggaplah 2K, berarti aku bisa pergi ke 24 tempat yang ditarik uang parkir dalam satu bulan ... ini nggak valid karena kadang parkirku dibayarin hahaha (dan sebaliknya), tapi ya, cukup untuk bikin KAGET. XD
Kategori yang perlu diwaspadai oleh seluruh jiwa ragaku adalah snack. Snack. Iya. Es krim, wafer, es krim, cokelat, es krim, camilan di kafe, es krim, es krim, es krim .... Masa ya, ditemukan data pada suatu bulan bahwa pengeluaran untuk snack lebih BANYAK daripada pengeluaran untuk makan. Hah. Parah. Evaluasi ini, wajib.
Untuk kategori bensin ... ah, udah ikhlas ini. No comment. XD Sebagai pekerja kantoran yang bolak-balik 18km (artinya total 36km, minimal) setiap harinya, pengeluaran bensin itu jadi hal yang nggak bisa dikompromi ...
Sepertinya itu refleksi yang kutemukan setelah mencatat keuangan selama setahun. Di antara kerepotan yang ada, lebih banyak manfaatnya, jadi akan kuteruskan ini. Bismillah istikomah. :D
Selamat Hari Buruh! Aku merayakan hari ini dengan family time bersama ibuku, friend time dengan kawan-kawan baikku, dan quality time dengan seseorang yang kusayangi. Besok kembali bekerja, tapi Mei akan banyak long weekend. Apabila bulan ini berjalan lancar, semoga jadi bulan yang baik. <3
3 notes · View notes
dinisuciyanti · 2 months
Text
35 dan stunting
Beberapa hari lalu ramai pro-kon statement kepala BKKBN, yang menyebutkan bahwa perempuan usia 35th itu resiko tinggi melahirkan anak stunting.
Responku pertama kali? GEMAS. Aku, sebagai sekte 30s merasa tersudut. "Kok asal ngomong sih". Kemudian aku cari jurnal ilmiah terkait, nemu, dari 7 faktor berpengaruh yang dibahas (jumlah balita >3 di keluarga, jumlah anggota keluarga 5-7 orang, jarang cek kehamilan, bayi laki-laki, bayi usia 2 tahun, berat bayi lahir rendah <2.5kg, dan keluarga miskin), gak ada indikator usia ibu. Oh, aman. Aku share lah di igs.
Lalu aku pindah ke X. Aku beropini, yang ternyata setelahnya muncul pro dari salah satu dokter. Beliau membagikan hasil studi juga, ku baca, oh, ternyata benar, usia 35tahun itu beresiko. Memang aku yang rendah literasi, kurang mencari jurnal lain.
Apa aku tetap ngeyel? enggak. Sebagai saintis/akademisi, aku belajar untuk percaya evidence-based, dengan catatan harus dibaca juga metode penelitiannya. Kalo dah bener/valid, ya berarti hasilnya patut dipercaya, walaupun akan selalu ada pembanding hasil dari studi lain. Apa peneliti bisa salah? bisa banget, tapi mereka gak boleh bohong.
Setelah membaca jurnal soal usia 35 itu, yang detailnya adalah, usia <20 dan >35th itu resiko tinggi melahirkan anak PERTAMA stunting, jadi bukan cuma "ketuaan" tapi juga "kemudaan", aku langsung share lagi ke igs, biar stori ku gak misleading.
Tapi ada baiknya, statement kepala BKKBN tersebut lebih lengkap, menjelaskan dengan faktor lain yang berpengaruh, bukan hanya usia 35. Kan mba2 jadi emosyong disudutkan teros.
29 Maret 2024
41 notes · View notes
sorotbalik · 7 months
Note
Mohon izin bertanya, mas. Gimana cara kita menumbuhkan percaya saat diamanahi mendidik anak binaan yg belum ada track record di bidang yg kita jalani? Bagaimana tahap pembinaan yg baik untuk anak tsb? Di sisi lain, takutnya dia merasa tidak percaya diri dan merasa terlalu didikte yg menjadikan anak itu lebih banyak takutnya🙏
Bentar kita elaborasi dulu nih ya, biar nggak salah persepsi...
Ini berarti kamu seorang pendidik di suatu bidang pendidikan, lalu diberikan amanah buat mendidik anak didikan yang masih baru di dunia itu, lalu pertanyaannya metode apa yang tepat untuk mendidik mereka, gitu kan? Koreksi di ask selanjutnya ya kalau salah.
Mulai dari yang namanya, need assessment (analisis kebutuhan), mulai dari latar belakang mereka, kalau jumlahnya banyak, lihat by generalnya aja. Misal, anak yang dilihat dari aspek ekonomi, berlatarbelakang ekonomi baik, dengan asumsi masing-masing memiliki gadget, pola pikirnya akan cenderung lebih dinamis, dan hal ini directly akan membutuhkan model pendidikan yang cenderung lebih inovatiif dan kreatif.
Need assesment ini bisa dilakukan dengan cara apapun, bisa dengan observasi, studi literatur, dsb. dan tahapan ini sangat vital, karena ini akan jadi pijakan buat menentukan metode yang tepat agar tercapai objective learning (tujuan pendidikan). Tidak harus sempurna, yang penting ada dulu, karena pada pelaksanaannya semua akan menutut adanya imporvisasi dan iterasi.
Contoh lain, Gen Z (1996-2008) memiliki tingkat melek kesehatan mental yang lebih besar ketimbang generasi sebelumnya, seorang pendidik harus bisa menjadi "Bond Maker" ada keterikatan secara emosional, buat lebih bisa memahami mereka, jadi kita tidak menuntut untuk mereka hormat agar lebih ditaati dsb, melainkan jadikan diri kita, secara natural dihormati mereka.
Bagaimana caranya? Punya dan perdalamlah value yang kamu punya. Tidak melulu soal keilmuan, bisa jadi soal keteladanan sikap, dsb kuncinya adalah konsistensi. Intinya, asumsi saya, kita tidak perlu tunjukkan "siapa diri kita", melainkan biarkan mereka sendiri yang member kita definisi "siapa diri kita" atas dasar apa yang mereka lihat, dengar, pelajari dari diri kita.
Ini yang juga akan memudahkan seorang pendidik tidak terbebani keharusan ini itu, harus selalu tampil sempurna, dsb. ya oke bagus sih, misal disikapi dengan terus belajar dan ingin menjadi best version of yours, tapi kalau jatuhnya malah minder, ga pede, dsb? Kan lucu.
Maka, jadilah dirimu sendiri. Kamu pengen orang-orang mengenal kamu sebagai apa dan siapa, sembari kamu terus belajar, evaluasi diri, untuk ingin menunjukkan yang terbaik ke mereka. Semoga mudah dipahami ya, bisa panjang lebar kalau bahas kayak ginian haha
7 notes · View notes
triastariirfiani · 2 months
Text
Sesi development meeting pekan ini topiknya menarik "The Art of Giving Feedback/Feedforward. Dibayangan saya sebelum menyusun materi, sepertinya cocok jika pakai metode story telling. Kembali mengingat bagaimana pengalaman mendapatkan feedback dari beberapa atasan selama bekerja. Ada yang cukup menyakitkan, adapula yang membuat semangat untuk terus bertumbuh dan belajar.
Dulu, saya berpikir feedback itu tidak baik, menyakitkan. Ternyata asumsi saya salah, feedback bisa menjadi seperti itu jika cara penyampainnya salah. Nyatanya belakangan feedback menjadi rutinitas harian di dunia kerja.
Tidak ada pengalaman yang tidak berharga, baik atau buruk semuanya punya sisi mendalam jika dimaknai. Kisah mendapatkan feedbak yang tidak menyenangkan menjadi bahan belajar agar ketika memberikan feedbak ke team tidak diperlakukan seperti itu, sebaliknya feedbak yang membuat semangat untuk bertumbuh dan belajar menjadi contoh ketika memberikan feedback kepada team.
Rasulullah adalah teladan terbaik bagaimana beliau memberikan feedback. Suatu hari, Umar bin Khattab RA datang kepada Rasulullah dengan perasaan marah dan ingin menghukum seorang wanita yang dianggapnya telah melakukan kesalahan. Rasulullah dengan lembutnya mendengarkan keluh kesah Umar tanpa mengomentari secara langsung. Namun, Rasulullah menggunakan kesempatan tersebut untuk memberikan feedback kepada Umar.
Rasulullah dengan bijaksana dan penuh kasih mengarahkan Umar untuk menenangkan diri dan memahami situasi dengan lebih baik. Beliau memberikan nasihat kepada Umar tentang pentingnya memahami dan mempertimbangkan dengan baik sebelum mengambil keputusan yang penting. Beliau tidak langsung mengkritik atau menyalahkan, tetapi dengan penuh kesabaran dan empati membimbing Umar untuk memahami situasi dengan lebih baik dan mengambil keputusan yang lebih bijaksana.
Semoga menjadi ruang belajar dalam proses kedepannya. Aamiin
Rabu, 27 Maret 2024 / 16 Ramadhan 1445 H
5 notes · View notes
rumelihisari · 5 months
Text
Satu Tahun Jadi Ibu gen Z
Masih hangat dalam ingatan bagaimana saat transisi peran menjadi ibu baru. Menguras energi, emosi, jam tidur, dan airmata. cukup speechless mendengar berbagai komentar entah tentang ASI, BB bayi, metode melahirkan, dll. Disaat diri sendiri berusaha enggak merisaukan soal itu. Sebab sedari awal mengetahui kehamilan, langkah-langkah pertama yang dilakukan bersama pasangan adalah membenahi konsep-konsepnya terutama sebagai seorang muslim. Supaya nggak mudah terdistraksi sama hal-hal yang nggak perlu dipusingkan seperti perbandingan BB, TB, dll. Yang dilakukan oleh orang lain.
Komentar akan hal itu akan tetap ada, tapi prinsip atas konsep yang dipegang ternyata berpengaruh atas respon kita terhadap komentar itu. Kita jadi cukup bisa mengendalikan diri menerima berbagai komentar.
Saat itu jadi mudah sekali menangis, selain dipengaruhi hormon, sebagai ibu baru, sering dianggap belum bisa apa-apa dan nggak dikasih kesempatan untuk memulai mempraktekkan sedikit ilmu yang dipelajari bersama suami yang sudah mulai disiapkan jauh hari walau hanya sedikit. selalu serba salah atas apa-apa yang dilakukan. Perkara menggendong M-shape yang dianggap nggak sesuai standar masyarakat sampe harus sembunyi-sembunyi. Atau cara masak MPASI yang dianggap terlalu ribet. Apalagi setelah persalinan seluruh netra terpusat pada bayi hingga lupa ada sosok ibu baru yang perlu juga diperhatikan.
Sempat merasa nggak punya teman dan merasa kehilangan diri karena harus membersamai bayi 24 jam, Sebelum akhirnya sadar kembali bahwa menikah dan menjadi ibu adalah menemukan kesejatian peran diri di muka bumi. Bahwa inilah yang Allah maksud kenapa kamu diciptakan sebagai perempuan dan ibu. Sebab, regenerasi itu nyata. akan ada generasi-generasi pembaharu yang lahir dari rahim mu.
Sangat menikmati peran ibu sepaket aktivitasnya dengan kesadaran penuh yang insyaaAllah memiliki tujuan. Dan semua orang sepakat kalo jadi ibu itu lelah. Tapi yang bikin lebih melelahkan adalah komentar orang yang selalu nyoba buat runtuhin parenting yang dibuat atas kesepakatan kita dengan pasangan. Masalahnya kadang nggak sekadar komentar, tapi maksa.
Walau gak logis atau gak masuk akal, beberapa kekeh bahwa mitos dan jaman dulu harus jadi standar. terlalu banyak bibir mengadili berdasar pengalaman, padahal ilmu makin berkembang. Sebagai ibu baru tentu butuh saran dan nasihat, tapi pendapatnya butuh didengarkan. berikan kesempatan pada ibu untuk belajar.
Disisi lain harus tetap mengedepankan kedewasaan berfikir. sebab ibu lentera peradaban, tak boleh terpancing apalagi meluruhkan seluruh emosi yang menjadi kerikil kecil melalui sosial media. Nggak bijak rasanya. Hanya ada dua pilihan bagi ibu saat itu, diam atau berani meluruskan pemikiran.
Kadang kewalahan begadang. Belum tangisan bayi yang kadang nggak mudah dimengerti apa penyebabnya. Malam jadi siang, siang jadi malam. lelah, marah, hingga bergulat dengan diri sendiri supaya bisa meredakan emosi. Walau pada akhirnya kadang cosplay juga menjadi monster.
Managemen emosi pada ibu yang kadang nggak terkendali memang jadi PR untuk diri. Bahkan sampai hari ini diri sendiri masih tertatih meregulasi itu. Yang pada akhirnya menyadarkan kalo mengasuh nggak cukup hanya dengan ilmu parenting dan support sistem orang terdekat. Tapi ternyata butuh menjadi ibu yang tenang.
Sebab sepaham apapun ibu terhadap teori parenting, akan berantakan dan gagal Jika saat menyelami peran nggak tenang dan diliputi emosi. Ibu akan mudah marah saat bayi menangis. PR untuk diri sendiri.
Dan ketenangan itu nggak akan didapat kalo nggak dekat dengan yang memberi ketenangan. Maka perlu terus menjaga koneksi dengan Allah. Sebab ketenangan lahir dari kedekatan antara hamba dan pencipta. Inilah yang menjadi kunci. Hanya mengingat Allah hati menjadi tenang. Ar-rad. Allah yang menjadi backingan dan support sistem paling kuat.
Jika menyandarkan support sistem utama pada suami, orangtua, keluarga, mereka itu manusia seperti kita. Yang fitrahnya lemah dan terbatas. Kadang bisa saja lupa, atau tanpa sadar mereka bikin kita kecewa seperti halnya kita sendiri yang tanpa sadar mungkin membuat kecewa orang lain. Maka Allah lah yang layak menjadi support sistem paling utama sebelum suami dan keluarga.
Memang nggak ada yang bilang kalo jadi ibu itu mudah, tapi maha baik Allah mewariskan ilmu untuk manusia terutama ibu. menjadi bekal berharga untuk perempuan saat akan menyelami peran baru sebagai ibu. Supaya nggak salah jalan. Supaya lelahnya sepadan dengan kelak yang akan ia dapatkan. Walau perjalananya nggak semulus yang dibayangkan. Semoga enggak memutuskan untuk menyerah di perjalanan.
13 notes · View notes
akhijiran · 4 days
Text
Sekolah Multimedia
Tumblr media
Multimedia adalah kombinasi dari berbagai bentuk media yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau hiburan. Ini bisa mencakup teks, gambar, suara, video, dan animasi yang digabungkan untuk menciptakan pengalaman yang lebih kaya dan interaktif bagi pengguna. Dalam dunia yang semakin digital, multimedia menjadi semakin penting karena memungkinkan penyampaian informasi dengan cara yang lebih menarik dan mudah dipahami.
Multimedia tidak hanya digunakan dalam hiburan seperti film dan video game, tetapi juga dalam pendidikan, bisnis, dan komunikasi sehari-hari. Misalnya, presentasi bisnis yang menggunakan grafik dan video bisa lebih efektif dalam menyampaikan pesan dibandingkan dengan hanya teks saja. Di sekolah, multimedia membantu membuat pelajaran lebih menarik dan mudah dipahami oleh siswa.
Baca juga: Pondok multimedia di Jakarta
Apa Itu Sekolah Multimedia?
Sekolah multimedia adalah institusi pendidikan yang fokus pada pengajaran keterampilan dan pengetahuan yang berkaitan dengan produksi dan penggunaan media digital. Sekolah ini menawarkan berbagai program yang mencakup desain grafis, animasi, produksi video, pengembangan web, dan banyak lagi. Tujuan utama dari sekolah multimedia adalah mempersiapkan siswa untuk karier di industri kreatif yang terus berkembang pesat.
Mengapa Memilih Sekolah Multimedia?
Ada banyak alasan mengapa seseorang harus mempertimbangkan untuk masuk ke sekolah multimedia. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Peluang Karier yang Luas
Industri kreatif menawarkan berbagai peluang karier yang menarik. Lulusan sekolah multimedia bisa bekerja sebagai desainer grafis, animator, videografer, pengembang web, dan banyak lagi. Setiap perusahaan, baik besar maupun kecil, membutuhkan konten digital untuk pemasaran, pendidikan, dan komunikasi, sehingga permintaan untuk profesional multimedia terus meningkat.
2. Kreativitas Tanpa Batas
Jika Anda adalah seseorang yang senang berkreasi dan memiliki imajinasi yang tinggi, sekolah multimedia adalah tempat yang tepat untuk menyalurkan bakat Anda. Di sini, Anda bisa belajar bagaimana mengubah ide-ide kreatif menjadi kenyataan melalui berbagai alat dan teknik digital. Mulai dari membuat animasi yang memukau hingga merancang situs web yang menarik, peluang untuk mengekspresikan diri sangat luas.
3. Teknologi Terkini
Sekolah multimedia biasanya dilengkapi dengan teknologi terbaru dan perangkat lunak canggih yang digunakan dalam industri. Ini berarti Anda akan mendapatkan pelatihan langsung dengan alat yang sama yang digunakan oleh para profesional. Dengan demikian, Anda akan lebih siap untuk masuk ke dunia kerja dengan keterampilan yang relevan dan up-to-date.
4. Pembelajaran yang Interaktif dan Praktis
Belajar di sekolah multimedia tidak hanya tentang teori, tetapi juga banyak praktik. Anda akan sering terlibat dalam proyek-proyek nyata yang memungkinkan Anda untuk menerapkan apa yang telah dipelajari. Metode pembelajaran yang interaktif ini membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan efektif.
5. Jaringan Profesional
Selama belajar di sekolah multimedia, Anda akan bertemu dengan banyak orang yang memiliki minat dan tujuan yang sama. Ini adalah kesempatan yang baik untuk membangun jaringan profesional yang bisa sangat bermanfaat di masa depan. Jaringan ini bisa membantu Anda mendapatkan pekerjaan, kolaborasi dalam proyek, atau bahkan memulai bisnis sendiri.
Apa yang Dipelajari di Sekolah Multimedia?
Program studi di sekolah multimedia biasanya sangat beragam dan mencakup berbagai bidang. Berikut adalah beberapa contoh mata pelajaran yang mungkin Anda temui:
1. Desain Grafis
Anda akan belajar tentang prinsip-prinsip desain, tipografi, dan penggunaan warna. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan perangkat lunak desain seperti Adobe Photoshop dan Illustrator untuk membuat karya grafis yang menarik.
2. Animasi
Di sini, Anda akan mempelajari dasar-dasar animasi, termasuk bagaimana membuat karakter dan latar belakang yang hidup. Anda juga akan belajar tentang animasi 2D dan 3D menggunakan perangkat lunak seperti Adobe Animate dan Autodesk Maya.
3. Produksi Video
Mata pelajaran ini mencakup semua aspek produksi video, mulai dari penulisan naskah, pengambilan gambar, hingga editing. Anda akan belajar menggunakan kamera, mengatur pencahayaan, dan mengedit video menggunakan perangkat lunak seperti Adobe Premiere Pro.
4. Pengembangan Web
Anda akan belajar bagaimana merancang dan membangun situs web yang menarik dan fungsional. Ini mencakup pembelajaran tentang HTML, CSS, JavaScript, dan berbagai platform pengembangan web lainnya.
5. Desain Interaktif
Di sini, Anda akan mempelajari bagaimana menciptakan pengalaman pengguna yang menarik melalui desain antarmuka dan interaksi. Anda akan belajar tentang desain responsif, UX/UI, dan alat desain interaktif seperti Adobe XD dan Sketch.
Sekolah multimedia adalah pilihan yang tepat bagi mereka yang ingin mengejar karier di industri kreatif. Dengan kurikulum yang beragam, teknologi terkini, dan metode pembelajaran yang interaktif, sekolah ini mempersiapkan Anda untuk berbagai peluang karier yang menarik. Jika Anda memiliki minat dalam seni digital, teknologi, dan kreativitas, sekolah multimedia bisa menjadi langkah awal yang sempurna untuk mewujudkan impian Anda. Ayo, bergabunglah dan jadilah bagian dari dunia multimedia yang dinamis dan penuh inovasi!
2 notes · View notes
wardhanikusuma · 3 months
Text
Selamat Datang!
Selamat datang di kehidupan sesungguhnya, kehidupan nyata yang sebenarnya.
Perkenalkan namaku azura, seorang perempuan berusia delapan belas tahun dan baru saja lulus dari Sekolah Menengah Atas, aku tinggal di kota kecil, namun merupakan Kabupaten Terluas di Provinsi Jawa Tengah, dan kini sedang mendaftar kuliah di kota tetangga yang jaraknya hanya lima puluh kilometer.
Pergi ke Kota ini sendiri adalah hal baru untukku, karena sebelumnya aku tak pernah keluar kotaku sendiri, dan meski hanya berjarak lima puluh kilometer atau setara dengan kurang lebih satu setengah jam perjalanan darat, kenyataannya aku tak pernah mengunjungi kota ini sebelum nya.
Melanjutkan pendidikan di kota ini, bukanlah tujuan utama ku, awalnya aku ingin melanjutkan jenjang pendidikan lanjutan di kota tempat kelahiran salah satu presiden indonesia, namun Takdir berkata lain, sekeras apapun berusaha dan berjuang agar bisa melanjutkan pendidikan disana, takdir Tuhan berkehendak lain, kini terdamparlah aku di kota pensiunan ini, julukan yang baru ku sadari setelah menetap beberapa waktu dan mengamati sekitar lingkungan kota ini.
Dan tempat belajar yang menjadi akhir dari pencarian, tidak lah sesuai dengan keinginanku sejak awal, dan lagi-lagi takdir Tuhan lah yang menentukan.
Sempat terbesit dalam benak, kenapa aku sekarang ada disini, di tempat ini perjalanan hidup macam apa yang akan aku jalani, dan ternyata selamat datang di kehidupan nyata yang penuh kejutan, teka-teki, tantangan, kebahagiaan, airmata, tangis, tawa, suka, duka, dan sedih menderita namun berakhir manis membahagiakan.
Perjalanan pertama dalam perkuliahan dilakukan dengan mulus dan lancar tidak ada yang berbeda dengan kebanyakan pelajar yang lain, semester pertama nilai indeks prestasi juga bisa dikatakan lumayan, karena metode belajar dari yang hanya mendengarkan guru menjelaskan ilmu nya, kini berbuah menjadi pengembangan diri, kemampuan berfikir pun berubah, serta keterampilan yang semakin diasah.
Hingga suatu ketika, dimulailah satu persatu kejutan kehidupan, yang pertama adalah masalah tempat tinggal, pada awalnya menumpang di tempat saudara menjadi jalan pintas untuk sementara waktu, karena pada saat itu saudara dari ibuku juga melanjutkan pendidikannya dikota ini, awalnya menjadi tempat transit saja, hanya sampai menemukan tempat yang cocok, pada kenyataannya justru membuka tabir kejelasan, bahwa tidak semua saudara akan berlaku baik sepanjang masa, lain di depan lain di belakang.
Singkat cerita untuk urusan tempat tinggal akhirnya sudah beres, terdampar di tempat yang baru, lingkungan yang sangat berbeda, dan cara menemukan yang ternyata itu adalah petunjuk dari Tuhan.
Pembelajaran yang dapat di ambil adalah tidak baik berharap lebih kepada manusia, karena mulai terlihat lah seberapa penting peran saudara, baik saudara kandung, saudara hanya segaris dengan kakek nenek atau saudara bahkan saudara jauh.
Setelah masalah tempat tinggal selesai, tenyata masalah baru muncul, kali ini masalahnya adalah tentang perasaan, cinta yang muncul tanpa di sadari, cinta yang tumbuh mungkin hanya sesaat, karena pada usia delapan belas tahun pola pikir dan hati masih tak tentu arahnya.
Pengalaman pertama hidup mandiri di kota orang, membuat ada rasa ingin juga mendapatkan kenyamanan, seperti di rumah orang tua kala sebelumnya, dan timbulah rasa suka pada lawan jenis, berharap kenyamanan dan sedikit ketenangan di dapat, tidak merasa sendiri dikota pensiunan ini.
Gayung bersambut antara perasaan, hati orang yang di suka ternyata juga memiliki rasa yang sama, alangkah senangnya hati ini, mulailah melambungkan harapan setinggi mungkin, hingga ketetapan Tuhan berkehendak lain, cerita cinta yang di rajut bahagia dan sesuai dengan harapan awal, kini luluh lantah, hancur tak berkeping.
Kejutan selanjutnya telah menanti, dan ini babak baru, paling dramatis dalam hidup, membuat kehidupan berputar seratus delapan puluh derajat dari kehidupan semula, perubahan pola pikir, perubahan keinginan atau cita-cita, proses meyakinkan diri pada takdirpun berubah, sempat terpikir selamat tinggal kehidupan ku yang dulu dan selamat datang kehidupanku yang sekarang dan yang akan datang.
2 notes · View notes