Tumgik
#puebi
herricahyadi · 1 year
Note
Assalamu'alaikum kak, seperti apa kriteria wanita idaman versi kaka untuk dijadikan istri? Lalu bagaimana pendapat kaka jika ia ingin menjadi full ibu rumah tangga?
KRITERIA WANITA
Wa'alaikumsalam wr wb
Sering banget pertanyaan seperti ini. Saya jawab dengan hal-hal yang membuat saya tertarik. Kita semua punya preferensi masing-masing. Jika itu membuat kita nyaman, maka ikuti nalurimu sendiri.
Kalau saya, akan sangat tertarik dengan dia:
Yang bisa memikul carrier 30 kg dan pasang tenda sendiri.
Yang bisa susun itinerary perjalanan 5 hari.
Yang bisa bawa motor, terutama kopling 6 gigi.
Yang mengerti apa itu tesaurus, PUEBI, dan KBBI.
Yang tahu lokasi bakso urat enak di kota-kota besar.
Yang bacaan Qurannya bagus dan enak didengar.
Yang lebih memilih jalan kaki ke mana-mana.
Yang selalu komentar soal jeleknya transportasi Jakarta.
Yang suka baca buku saat menunggu.
Yang tidak suka untuk pakai make up tebal.
Yang cara berpakaiannya sederhana, tapi elegan.
Yang tidak sungkan untuk memulai komunikasi.
Yang cita-citanya punya perpustakaan bersama.
Yang selalu memotivasi untuk tumbuh.
Yang memandang dunia ini mudah tanpa tafsir yang sulit.
Yang suka buka obrolan dengan pertanyaan sederhana seperti "kenapa love bird kalau sudah cinta ke satu pasangan dia akan mencintainya sampai kematian menjemput?"
"Menjadi ibu rumah tangga" tidak masalah. Asalkan dia menjamin anak-anak mendapatkan perhatian dan pendidikan terbaik darinya. Dia harus menjadi kamus hidup; ensiklopedia berjalan; dan guru teladan. Karena saya tidak akan melepaskan peran itu semua meski bekerja. Jika itu pilihannya, tentu harus saya dukung penuh. Bukankah kita harus saling mendukung dalam semua hal?
Begitu kira-kira.
64 notes · View notes
ameliazahara · 7 months
Text
KITA?
eh, gimana-gimana?
Tumblr media
sejak kapan?
sejak ada maunyaaaa…
Tiba-tiba ga ada angin, ga ada hujan, hidup sudah aman dan baik-baik saja, eh ada yang ngirim pesan menggunakan kata ‘kita’ yang sebelum ini manfaatin terus dan ngehubungin kalau ada mau atau perlunya saja? Ada apa? Curiga nih.
Izinkan diri untuk menyampaikan apa yang menjadi uneg-uneg yang telah lama tersimpan di tulisan panjang kali ini.
Sejujurnya tidak begitu mengerti dengan insentif yang dimaksud itu apa dan mekanismenya bagaimana. Sekalipun ‘projek kemarin’ (yang tidak bisa disebutkan) ada duitnya, izin bilang kalau diri tidak lagi tertarik untuk terlibat dan membahas hal tersebut. Sudah berlalu ya biar berlalu. Jika pun bisa dicairkan dana insenstifnya, silahkan anda upayakan—dan ambil saja untuk anda. Pun diri sudah tidak lagi di sana, tidak lagi etis rasanya, tentu anda yang lebih etis malakukannya, sebab di sana anda masih berada.
Gimana ceritanya ketika sudah tidak lagi di sana, tapi masih mengharap dana? Alhamdulillah di sini diberi upah yang jauh lebih baik.
Sedikit sensitif soal dana ini, apalagi tawarannya datang di saat sekarang. Dulu aja nih, jangankan insentif, ucapan terima kasih aja ga ada. Lantas apa yang bisa begitu diharapkan? Pun sejauh ini upaya untuk menyelesaikan ‘projek kemarin’ itu gratis, tidak dipungut biaya apapun, alhamdulillah menang—ada hadiahnya, dan hadiahnya sudah lebih dari cukup.
Mungkin diri masih dianggap ‘bodoh’ seperti hari kemarin yang gampang dimanfaatin. Duhai anda, mohon maaf, diri selalu bisa belajar dari pengalaman. Kalau pun ada insentifnya, silahkan anda upayakan dulu, sampai berhasil. Jangan menjadikan orang lain sebagai tumbal atas gengsi anda. Itu sama saja dengan mengerdilkan diri sendiri dan bangga akan perasaan tidak mampu yang berarti ‘miskin identitas’.
Gini begini diri tidak pernah menggunakan cara-cara yang tidak gentle demikian untuk mendapatkan sesuatu. Diri tidak pernah diajarkan dan tidak diperkenankan menjadi ‘miskin indentitas’ apalagi untuk mendapatkan sesuatu dalam urusan apapun. Ini adalah wujud dari integritas diri, dan tentu selama ini diri berusaha mempertahankan hal ini, sadar kalau selama ini diri adalah sosok yang terdidik dan berbudaya.
Kalau memang insentifnya ada, bagaimana mekanismenya, dan apa buktinya? Jika diajak bekerja sama untuk mendapatkan insentif tesebut, mana bukti tertulis, semisal surat edaran atau apalah, yang bisa jadi pegangan untuk gue bisa tau kalau itu memang bagian yang juga diri harus terlibat.
Harusnya tadi gini aja ya nanggepinnya. Biar ga ngang ngeng ngong, fasfesfos, wasweswos.
Dari penggunaan kata ‘kita’ aja tuh udah aneh banget ga sih? Kita apa nih yang dimaksud? Sepertinya anda punya motif lain di balik penggunaan kata tersebut, bukan begitu?
Duh, gimana sih, apa orang-orang tidak diajarkan untuk menyampaikan sesuatu secara jelas dan bijaksana, agar tidak menimbulkan ambiguisitas apalagi kesalah-pahaman dalam sebuah percakapan?
Sebenarnya penekanannya dia ‘bukan’ di kata kita, melainkan proses ‘projek’ yang digarap utuh oleh diri. Beliau membutuhkan kejelasan proyek tersebut yang kalau bisa sudah tayang, agar menguntungkan dirinya untuk proses jenjang karirnya. Penggunakan kata kita dan insentif hanya sebagai pemanis agar diri bisa luluh dan gampang diperalat oleh-nya seperti kemarin-kemarin yang dia lakukan secara brutal—yang sangat-sangat menyerang mental, yang sejujurnya sampai hari ini masih trauma banget atas apapun tentangnya sampai saat ini, termasuk jika ada pesan teks darinya. Sekalipun pesan teksnya tampak baik, jujur diri takut dan trauma.
Oke balik lagi ke penggunaan kata kita, dari hal ini diri sadar kalau ternyata tidak semua orang bisa menggunakan bahasa dan ejaan EYD dan PUEBI dengan baik dan benar, sekalipun untuk interaksi sederhana pada orang lain. Mungkin mendapatkan titel saja sudah membuatnya bangga—tanpa perlu sadar untuk pertanggungjawaban atas titel tersebut. Demi apa, cara penyampaian pertanyaan maupun kalimat penjelasan saja masih amburadul, bahkan tanpa penggunaan tanda baca. Padahal dosen. Dah lah, capek.
Kita usul instentif. Dih, gimana?
Emang sengaja nih orang buat mancing.
Bertemu orang menyebalkan semacam itu adalah bagian dari proses perjalanan yang tidak perlu diumbar kemana-mana, cukup dirahasiakan saja. Diri hanya bercerita pada teman terdekat saja, bagaimana jahatnya dia kala itu terhadap diri. Selama ini hanya bisa minta untuk dilindungi, dan meminta kekuatan, juga meminta pergi dari orang tersebut yang alhamdulillah terkabul.
Untuk urusan kerja sama di projek kemarin, sungguh tidak ada kata ‘kita’ di sana. Sebab apa, sedari awal proses hingga selesai—sampai jadi pemenang, itu semua pure diri yang menyelesaikannya. Anda sama sekali tidak membantu, yang bahkan tindakan diri selama ini diremehkan, dan dianggap tidak bakalan mungkin, bahkan sejujurnya kala itu dianggap tidak layak sama sekali.
Bukan berarti mengungkit atau tidak ikhlas, bukan. Aneh aja, kok ya sekarang tiba-tiba merasa menjadi pahlawan yang bebas nagih-nagih hal yang dia tidak bantu apapun, yang seolah diri yang berutang banyak banget ke ini orang. Konsepnya gimana? Kalau gue jadi dia, gue malu sih, ya minimal sadar diri lah, takzim aja kenapa susah banget?! Tunggu aja sampai memang hasilnya tampak bisa menguntungkan anda, apa susahnya?!
Beginilah cara toxic people bekerja.
Bahkan yakin kalau pun sekarang ntu projek jadi dan bisa dipakai gitu ya, terus ada insentifnya, diri yakin ini orang tidak akan-bakalan ngabarin wkwk. Yaa, kalau emang begitu ceritanya, ya tidak mengapa juga, silah-kan deh ambil, ikhlas.
Demi apa, ga lagi-lagi gue kerja sama bareng elu.
Percaya atau tidak, seseorang yang dulunya dipercaya banget, berharap bisa kerja barengan terus, ternyata sama aja. Salah sih diri kemarin, terlalu baik dan terlalu mudah percayaan sama orang lain. Alhamdulillah dari pengalaman kemarin diri jadinya belajar hal baru soal kejahatan manusia dan manusia toxic itu seperti apa. Dan percayalah, orang baik itu bekingannya Tuhan.
Dan kini, salah satu doa yang dipintakan yaitu meminta pergi dari tempat kemarin—yang akhirnya terkabul. Kini diri telah berada di tempat yang lebih baik dari tempat kemarin. Tempat yang menyembuhkan segala trauma yang diterima dari hal jahat yang didapat dari kejahatan orang-orang yang dianggap baik. Tempat yang membuat diri sembuh dari lingkaran toxic yang merasuki jiwa. Walau sejujurnya sampai hari ini diri juga masih belum seutuhnya sembuh dari trauma-trauma yang ‘orang ini’ berikan ke gue beserta ‘geng’ jahatnya juga.
Jauh-jauh deh, please. Jauh-jauh.
Kalau memang merasa berniat baik, tolong buktikan. Sejauh ini ga pernah tuh ada niat baik. Kalau tidak mendominasi, mencoba mendikte, dan menguji apakah diri masih termasuk orang yang memuja-muji sosoknya orang ini. Emang dia siapa?
Kini diri juga merasa untuk tidak lagi merasa perlu melindungi egonya dia. Ngapain? Biarkan dia tau kebenarannya. Biarkan dia tau kalau orang-orang tidak selalu menganggap dia penting. Biar dia tau, kalau hidup yang kini dijalani berjalan dengan rotasi yang membaik kian harinya. Bahkan lebih baik sejak terpisah darinya di perjalan kemarin. Biar dia tau kalau diri bukan lagi fans-nya dia—yang selama ini dia mengira begitu.
Yang makin bikin ga ngerti,
Tumblr media
‘lon pike’ itu masih asumsi dia aja, yang artinya ‘saya kira’. Eh gimana?
Mekanisme pendataannya masih menggunakan asumi anda? Sekalipun anda berada di bawah naungan institusi? Hebat betul anda ini. Dan harusnya anda sadar apa urusan gue sama asumsi diri anda tersebut? BTW, NI GUE JELASIN YA, gue sudah tidak lagi berada di tempat kemarin, masih belum sadar? Mau minta diri kembali? Atau sudah kalah argumen? Apa ini debat kusir? Gini ya duhai anda, maap banget ni, gue sekarang sudah tidak lagi satu tempat kerja dengan anda, diminta balikpun, semoga jangan sampe gue balik lagi ke sana gitu ya. Diri udah move on juga dari tempat kemarin. DAN SOAL AFILIASI ITU PERKARA SEPELE. Dikira bangga betul sama afiliasi tersebut. Tinggal ganti di bagian biodata diri di dashboardnya sekarang juga langsung berubah tu afiliasi.
Jangan buat tampak bengak, bisa ga sih? Kalau bengak sendirian aja, jangan ngajak-ngajak. Geli banget ya Tuhaan.
Harusnya dari cara diri balas pesan teks tersebut dia paham.
Lagi-lagi, kini diri sudah tidak lagi jadi orang yang menyapaikan apa yang mereka ingin dengar—agar bisa diterima. Diri akan menyampaikan apapun yang menjadi kebenarannya—sekalipun ditolak. Harus ada yang mengajari bahwa benar adalah benar, dan salah tetap-lah salah. Jangan menormalisasi kesalahan menjadi kebenaran. Etika kehidupan tidak demikian.
Dear anda, belajar menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, gih! Belajar menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sekalipun dalam interaksi sederhana. Kampung sendiri dan wilayan teritori tuh jangan terlalu dibanggakan. Dunia bergerak begitu massiv, emang berniat tertinggal? Ingat anda terdidik hingga jenjang pendidikan yang tinggi. Mau tidak mau beban ilmu itu penuh dengan tanggungjawab, masak yo ndak paham?
Atas pesan teks darinya, bagaimana rasanya?
Sejujurnya masih trauma, ini orang selalu datang kalau ada mau-nya dan perlu-nya saja. Beliao ini selalu berusaha tampak netral seolah tidak bersalah dan tidak punya motif jahat lain di balik tindakannya. Yang dia tidak tau, semua orang bisa membaca motif jahat sekalipun disembunyikan dengan kebaikan. Bukan-kah bau bangkai akan tercium?
Sejujurnya tidak ingin lagi terlibat dengannya dan tidak ingin lagi terlibat pada pembahasan projek lagi dengan orang ini. Dia selalu tidak asik dan punya banyak dalih menutupi kedoknya. Hanya ingin menyampaikan, kalau memang rindu bilang rindu. Ga usah deh berkedok ini-itu. Kalau memang mau tau kabar diri, ya tanya aja gimana kabarnya. Kalau memang masih menginginkan gue kembali, ya silahkan kasi tau dengan cara yang baik, atau sedikit guyonan, bukan kah mahir?
Sejauh ini diri masih terbebani dengan hadirnya ini orang di kehidupan sekarang. Masih ada trauma banget atas tindakannya dulu ke diri. Sungguh tidak menyimpan dendam, hanya saja trauma ini sulit dihilangkan, diri masih berusaha menyembuhkan diri sampai hari ini.
Berharap dengan sangat semoga dia baca tulisan ini. Agar dia tau, bahwa kedok yang dia sembunyikan itu bisa dibaca, dan itu jahat! Dan kini diri tidak lagi ada diposisi dia, tidak lagi membelanya, dan sungguh menghindarinya. Hidup yang dijalani saat ini sudah lebih baik dari pada di tempat kemarin.
Mohon perlihatkan bahwa tulus darinya itu ada. Bukan hanya sekedar untuk memenuhi ego-pribadinya saja.
Mudah bagi Allah untuk membolak-balikkan hati manusia. Diri yang dulunya takzim betul ke orang ini, sekarang menjadi yang terdepan yang mencurigai dan wawas terhadap dirinya, kini dia tampak seperti serigala berbulu domba. Dulunya hormat banget sama ini orang—eh kebaikan diri malah dimanfaatkan:’) sakit tjuy. Diri bahkan sampai merasa gagal jadi penduduk bumi. Sampai yang pengen pindah ke Mars karena ngerasa semua orang itu jahat! Padahal diri hanya salah tempat, padahal hanya perlu keluar dari lingkugan toxic.
Tentu kecewa bangeeett! Orang kalau sudah kecewa, kembali untuk seperti semula tentu tidak lagi mungkin.
Terima kasih sudah membaca segala luapan kekesalan diri yang selama ini terpendam.
Dunia harus tau kalau diri pernah dimanfaatin, kalau diri pernah bertemu orang-orang jahat, diri juga pernah ada tempat terjahat di bumi—yang memperlakukan dengan begitu tidak manusiawi dengan menyerang mental gue habis-habisan—dan itu di kampung sendiri. Diri pernah merasa sangat kalah, gagal sebagai penduduk bumi.
Segalanya dihadapi dengan diam, sabar, dan shalat. Beruntung banget rasanya bersabar dengan sabar yang baik dikondisi kala itu. Hingga diri tidak harus kehilangan martabat diri. Hingga gue tidak harus merasa terbebani secara moral. Menjadi sabar, menjadikan langkah kaki semakin kuat dan berani untuk berpetualang lebih jauh.
Dari kejadian buruk di hari kemarin diri memahami mengapa bijaksana terletak pada kesabaran dalam menghadapi manusia lainnya, apapun bentuk tindakan tidak mengenakkan yang diterima adalah sebab, jangan pernah menjadi atau meninggalkan jejak buruk bagi orang lain, jangan pernah meninggalkan luka trauma di jiwa yang lain. Itu jahat dan itu jelek banget!
Diri tidak lagi bersemangat untuk apapun yang datang darinya, karenanya segalanya dirasa sudah perlu ditanggapi dengan formal dan netral saja, datar tanpa perlu dibubuhi emosi bahagia. Terkadang cara demikian bisa membuat seseorang terbakar emosinya dan membuka topeng jelas akan dirinya yang sesungguhnya. Karena yang diharapkan ada puja-puji dan tak diberi. Tentulah kesal menerpa.
Dan,
Tumblr media
…dih, NGELUNJAK!
Dah lah, bye.
4 notes · View notes
pungkywidiastuti · 8 months
Text
𝗟𝗜𝗙𝗘, 𝗔𝗟𝗜𝗩𝗘, 𝗟𝗜𝗩𝗘
LEVEL 1 : "SURVIVE"
>>mencakup aset-aset kehidupan yang harus dipenuhi bagi seseorang untuk survive dalam kehidupannya dan menjalani kehidupan yang nyaman.
1. Survival Needs
Pemenuhan kebutuhan sandang/pakaian, pangan/makanan, papan/tempat tinggal. Selain itu, ada kebutuhan dasar manusia yang nggak kalah penting: uang! Untuk kebutuhan survival, setidaknya besaran pengeluaran yang dimiliki seseorang tidak melebihi pendapatannya.
Prinsip yang harus dipegang oleh seseorang dalam memenuhi kebutuhan ini adalah: yang penting ada dulu! Nggak perlu pakaian dan rumah fancy, nggak perlu makanan enak. Yang penting, kebutuhannya sudah terpenuhi.
2. Cognitive & Linguistic Skill
Kebutuhan berpikir dan berbahasa sudah menjadi kebutuhan dasar manusia. Kemampuan berpikir tingkat dasar--setidaknya lulus dari sekolah menengah merupakan bekal untuk memecahkan berbagai masalah kehidupan yang pasti akan kita hadapi. Kemampuan bahasa formal dengan pengetahuan akan EYD dan PUEBI juga menjadi kemampuan dasar yang diperlukan dalam hal pendidikan, pekerjaan, dan komunikasi.
Kadangkala, Bahasa Indonesia saja belum cukup! Bahasa Inggris, setidaknya tingkat dasar, diperlukan agar kita dapat bersaing dan tidak tertinggal arus globalisasi.
3. Basic Infrastructure
Kebutuhan internet, gawai, dan keterampilan mengoperasikan teknologi. Kebutuhan internet dan gawai memiliki prinsip yang sama dengan survival needs: yang penting ada dulu! Sedangkan keterampilan teknologi adalah salah satu kunci untuk bertahan hidup di era digital. Minimal, seseorang dapat mengoperasikan komputer dan Microsoft Office secara dasar, membuat email, dan mengerti bagaimana cara mencari sesuatu di internet. Semakin banyak skill-set teknologi yang dipunya, tentu akan semakin baik.
4. Basic Relationship
Keberadaan support system yang dapat diandalkan di masa sulit serta ketiadaan hubungan negatif/toxic terhadap orang terdekat, seperti keluarga, pasangan, teman, atau rekan kerja.
5. Citizenship, Manner, & Etiquette
Kesadaran seseorang terhadap perannya sebagai warga negara dan masyarakat. Minimal, seseorang tidak melakukan pelanggaran hukum, memiliki hubungan baik dengan masyarakat sekitar, mengetahui cara berkenalan dengan orang baru, serta berpenampilan rapi, bersih, dan wangi ketika berinteraksi dengan seseorang.
LEVEL 2 : "SAFETY NET & RISK MANAGEMENT"
>>mencakup aset-aset kehidupan yang harus dipenuhi bagi seseorang untuk menjalani kehidupan dengan aman dan meminimalisir risiko kehidupan yang mungkin terjadi.
1. Risk Protection
Kesiapan individu dalam menghadapi risiko kehidupan, seperti penyakit, bencana, hingga kerusakan tempat tinggal. Pemenuhan aset ini dapat diawali dengan persediaan P3K dan disaster kit, aktivasi asuransi kesehatan--minimal BPJS sebagai asuransi kesehatan nasional, serta memproteksi tempat tinggal dengan alat seperti gembok, pagar, hingga CCTV.
Tak hanya itu, akan lebih baik apabila kita menyadari risiko yang mungkin mengintai area tempat tinggal kita. Misalnya, seseorang yang tinggal di daerah pegunungan aktif sebaiknya dapat menyadari bahwa daerahnya merupakan daerah rawan bencana, sehingga membutuhkan proteksi lebih untuk hidup yang lebih aman.
2. Financial Protection
Kesiapan secara finansial, misalnya dalam hal ketersediaan dana darurat ataupun tabungan, dalam menghadapi berbagai risiko kehidupan. Idealnya, seseorang memiliki dana darurat sebesar 3-6x pengeluarannya dalam sebulan.
3. Physical Health
Usaha yang dilakukan untuk menjaga kesehatan fisik dan meminimalisir risiko penyakit, seperti olahraga secara teratur, makan-makanan bergizi seimbang, serta tidur teratur.
LEVEL 3 : "HAPPY, HEALTHY & PRODUCTIVE"
>>merujuk pada aset-aset yang dapat dipenuhi menuju kehidupan yang bahagia, sehat, dan produktif. Tidak seluruh aset dalam level ini wajib kamu penuhi, karena setiap orang memiliki jalan ninjanya masing-masing untuk menjadi produktif, sehat, dan bahagia.
1. Mental Health & Anti-Aging
Bagaimana seseorang merasa sejahtera secara psikologis (kesehatan mental) dan memiliki pengaturan gaya hidup tertentu guna meningkatkan kualitas hidup. Seseorang dikatakan sehat secara mental apabila ia merasa sejahtera, baik secara psikologis, emosional, maupun sosial. Sementara itu, pengaturan gaya hidup bisa dilakukan melalui diet tertentu, perawatan terhadap wajah dan badan, serta menghindari faktor risiko kesehatan seperti rokok dan alkohol.
2. Hobbies & Entertainment
Bagaimana seseorang menyediakan waktu, tenaga, dan sumber daya untuk mengembangkan hobi dan menikmati hiburan.
3. Spirituality
Bagaimana seseorang memenuhi kebutuhan spiritual untuk terkoneksi dengan higher being dan ciptaan-Nya. Spiritualitas berbeda dengan religiusitas. Memenuhi kebutuhan spiritualitas tidak terbatas pada melakukan ibadah, lho! Seseorang dapat melakukan berbagai hal untuk memenuhi kebutuhan spiritualnya, seperti meditasi dan melakukan kebersyukuran.
4. Meaningful Relationship
Bagaimana seseorang memiliki hubungan bermakna dengan orang-orang terdekatnya (keluarga, pasangan, teman, kolega), hingga hubungan tersebut dapat memuaskan kebutuhan relasionalnya dan membuat hidupnya lebih bermakna. Penaikan relationship dari level 1.
5. Personal Growth & Career
Bagaimana karir tidak hanya menjadi alat untuk pemenuhan kebutuhan (mencari uang), namun juga menjadi alat untuk bertumbuh secara pribadi. Seseorang yang memenuhi aset ini mampu menikmati pekerjaannya, memiliki peran penting di sana, mendapatkan gaji yang sesuai, produktif, namun tetap memiliki waktu dan sumber daya untuk mengembangkan diri di luar pekerjaan.
6. Philosophy & Meaning of Life
Tumbuhnya makna dan tujuan pada hidup seseorang, di mana seseorang yang memenuhi aset ini merasa bahwa hidupnya memiliki arah dan tujuan serta merasa puas dan dapat memaknai hidupnya dengan baik.
7. Personal Finance
Perencanaan keuangan demi kenyamanan hidup di masa depan, seperti melalui dana pensiun dan investasi. Bentuk tersebut merupakan peningkatan dari level sebelumnya, yakni dana darurat dan tabungan
LEVEL 4 : "FREEDOM & LEGACY"
>>Pemenuhan aset kehidupan yang dapat membuat seseorang selangkah lebih maju, di mana seseorang dapat hidup dengan kebebasan dan mewariskan sesuatu untuk dunia dan orang-orang di sekitarnya.
1. Business & Asset Creation
Peningkatkan aset pribadi sekaligus memberikan dampak bagi masyarakat. Seseorang yang memenuhi aset ini telah mencapai kebebasan secara finansial, mempunyai usaha, bisnis, hingga pekerjaan sampingan.
2. Asset Management
Proteksi yang dilakukan terhadap aset-aset yang dimiliki seseorang, meliputi hadirnya passive income, pemahaman terhadap berbagai instrumen investasi, pemahaman terhadap bagaimana uang ‘bekerja’, serta proteksi terhadap aset yang dimiliki.
3. Self Actualization
Bagaimana seseorang dapat merasa puas dan bahagia terhadap kehidupannya, hingga aset finansial bukan lagi menjadi tujuan utama. Seseorang yang telah memenuhi aset ini dapat melakukan sebuah pekerjaan atas dasar kesenangan dan hobi, tanpa memikirkan profit, serta merasa puas dan bahagia dalam hidup.
4. Parenting & Teaching Other
Keadaan dimana seseorang dapat mewariskan legacy (ilmu, harta, ataupun kekuasaan) kepada orang lain, merasa siap untuk memiliki anak/keturunan, dan memiliki keterampilan untuk mengajarkan skill kehidupan kepada orang lain.
Sumber :
October 18, 2023, by 𝑃𝑢𝑛𝑔𝑘𝑦 𝑊𝑖𝑑𝑖𝑎𝑠𝑡𝑢𝑡𝑖
3 notes · View notes
kebangslatan · 1 year
Text
batas-batas PUEBI yang terkadang manasuka kita terabas itu betulan membuat aku kepalang pusing. aku bahkan nggak tahu, spasi yang kutaruh di sini pas kah?
apakah kata yang aku gunakan benar? ada kah kata ini pada KBBI? apakah jelas dan bisa kau selami artinya?
tetapi, sepolitis dan sengehenya apapun ini namanya aku tetap harus mempelajarinya. dengannya, aku bisa menyampaikannya kepadamu. harus kusampaikan jelas dan mengusahakan benar agar kamu bisa cari artinya. barangkali itu jembatan supaya aku dan kamu bisa terus terhubung. apa namanya apa namanya? bahasa. iya, supaya apa yang ada di dalam diriku ini bisa kusalurkan kepadamu. supaya bisa menari-nari di otakmu. supaya tidak harus berada di sisimu tapi bisa kau rasakan kehadirannya.
aku masih tidak suka dengan batas-batas itu, sih. kapan-kapan aku akan sengaja terabas, apalagi kalau ingin kamu tidak mengerti. kadang-kadang kita butuh ruang untuk menyendiri kan?
4 notes · View notes
catatanramai · 2 years
Text
Book Review
REVIU BUKU TERAMPIL MENULIS; CARA MUDAH DAN PRAKTIS DALAM MENULIS KARYA SETYAWAN PUJIONO, M.Pd.
Oleh : catatanramai
***
Identitas Buku
Judul buku : Terampil Menulis; Cara Mudah dan Praktis dalam Menulis
Penulis : Setyawan Pujiono, M.Pd.
Penerbit : Graha Ilmu
Tempat diterbitkan : Yogyakarta
Edisi : Cetakan Pertama, 2013
Jumlah Halaman : + 124 Halaman
ISBN : 978-979-756-916-7
Isi
“Membaca adalah jodoh dalam segala aktivitas menulis,” tutur sang Penulis. Memang benar, bahwasanya membaca itu menjadi tumpuan jika kita akan/sedang menulis. Di dalam buku ini, terdapat sebuah tuntunan bagi seorang pemula yang ingin menjadi seorang penulis hebat. Sebenarnya, bukan untuk seorang pemula saja, karena untuk tingkat seorang pelajar, mahasiswa, dan dosen pun buku ini sangat dibutuhkan bahkan disarankan untuk dibaca. Isi dari buku “Terampil Menulis” ini, menyajikan delapan pokok bab terpenting di dalam dunia kepenulisan. Pada bab pertama, buku ini menyajikan tentang pemilihan topik. Penulis mengedepankan terkait pemilihan topik, karena hal itu merupakan gerbang awal untuk melakukan proses menulis. Di sini, dipaparkan mulai dasar pemilihan topik, definisi topik dan judul, bagaimana cara membatasi sebuah topik, bagaimana cara menggali sebuah gagasan, dianjurkan untuk memakai bahasa yang baik dan benar, hingga menuntun bagaimana proses atau tahapan menulis.
Pada bab kedua, penulis menjelaskan terkait kaidah penulisan. Ini bab yang paling saya sukai, karena di sini ditulis aturan yang sudah pasti dalam sebuah penulisan. Biasanya kaidah penulisan merujuk pada PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) dan dalam buku ini dijelaskan secara jelas beserta contoh-contohnya terkait pilihan kata (diksi); apakah itu kata baku atau bukan, cara menulis dan jenis-jenis kata majemuk, penulisan yang benar untuk kata ulang dan kata tugas. Dalam buku ini juga, diterangkan bagaimana cara menulis kalimat dan paragraf efektif. Untuk seorang mahasiswa baik dari bahasa atau bukan, buku ini sangat membantu menunjang kepenulisan untuk membuat makalah. Dengan disertai contoh dalam pembuatan setiap kalimat atau paragraf –bukan sekadar teori–, sebagai seorang pembaca; saya langsung dibuat paham.
Pada bab tiga sampai bab tujuh, penulis memulai mengarahkan beberapa keterampilan cara mudah dan praktik dalam menulis. Pertama, terampil menulis makalah. Tugas makalah datang bukan hanya untuk mahasiswa saja, terkadang siswa pun mendapat tugas makalah. Bukan hanya teori saja, di dalam buku ini ditulis proses penulisannya hingga ke contohnya. Buku ini benar-benar membantu orang banyak dalam kepenulisan. Kedua, terampil menulis esai. Di bagian ini, penulis menyajikan kriteria yang perlu di perhatikan dalam menulis esai, bahkan sampai mengutip dari rujukannya tentang memetakan analogi antara sususnan paragraf dengan organisasi esai. Tidak sampai sana, untuk yang kesulitan membuat esai, buku ini menyediakan pula pedoman menulis esai, tahapan proses menulis esai, bahkan penggunaan strategi catalisting untuk menulis esai. Dalam penggunaan strategi, penulis menerangkan tahap bacalah, tatalah, tulislah, dan suntinglah. Empat strategi yang menjadi pokok dan bekal dalam kepenulisan esai. Ketiga, terampil menulis proposal dan laporan. Seperti sebelum-sebelumnya, sesuai dengan yang saya katakan, buku ini mencakup lengkap apa yang harus diperhatikan. Dalam prposal dan laporan pun sama, di sini dijelaskan cara menulis proposal dan laporan yang baik dan benar, dijelaskan secara rinci bagaimana sistematika laporan –yang dari kalangan mahasiswa pun masih banyak yang salah–, dipaparkan juga apa saya bentuk-bentuk laporan dan bahasa yang harus digunakan dalam laporan adalah formal. Terakhir, keterampilan menulis ini disuguhkan cara membuat laporan untuk skripsi. Keempat, terampil berbicara. Sama halnya dengan menulis, berbicara pun sangat berkaitan erat dengan membaca. Seseorang yang tidak banyak membaca, tentu akan merasa kurang dengan kemampuan berkomunikasinya. Adapun persiapan-persiapan yang perlu dilakukan oleh seseorang sebelum berbicara adalah menganalisa tujuan, menemukan kata kunci, memahami situasi teks, penggunaan bahasa tubuh, dan penilaian metode. Faktor yang harus diperhatikan ketika berbicara adalah faktor kebahsaan dan faktor nonkebahasaan. Kelima, terampil menulis di media massa. Hal penting yang harus diperhatikan dalam jurnalistik adalah adanya ragam bahasa di media massa. Kita harus menyesuaikan terlebih dahulu media masa yang akan kita incar sebelum menulis.Tetapi, biasanya bahasa jurnalistik selalu memiliki ciri-ciri; singkat, padat, sederhana, lugas, menarik, dan jelas.
Pada bab delapan, penulis menyuguhkan pada pembaca tentang penggunaan ejaan dan tata bahasa. Di sini, pembaca akan dibawa terbang seperti membaca sebuah PUEBI tetapi dengan kosa kata yang mudah dicerna.
Dari penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa buku ini sangatlah bermanfaat, baik bagi seorang pelajar, mahasiswa, dosen, maupun kalangan masyarakat yang ingin belajar terkait kepenulisaan. Buku ini sangat menguntungkan bagi mahasiswa, terutama mahasiswa prodi bahasa dan sastra Indonesia. Dengan menggunakan kosa kata yang mudah dicerna, selalu ditambah contoh, diajarkan tahapan/proses menulis, itu merupakan keunggulan yang didapatkan dari buku ini. Namun, sangat disayangkan buku ini kurang peminatnya.
2 notes · View notes
sky-wind12 · 9 months
Text
Teknik Komunikasi Ilmiah dan Harapan Penulis
Menurut silabus kurikulum pada laman SIX ITB, mata kuliah BI4002 Teknik Komunikasi Ilmiah memiliki rancangan luaran (outcomes) untuk meningkatkan kemampuan komunikasi ilmiah mahasiswa dalam menulis makalah ilmiah/ilmiah populer, presentasi, dan menampilkan grafik secara efektif. Mata kuliah ini berisi materi mengenai teknik komunikasi ilmiah dasar, menulis efektif, menyiapkan artikel ilmiah, hingga pembekalan proofreading dan plagiarisme. Pada mata kuliah ini juga akan diajarkan teknik presentasi ilmiah yang akan membahas seputar persiapan slide, penggunaan multimedia, hingga teknik visualisasi data (desain gambar/grafik). Selain itu, mata kuliah ini akan memberikan materi penulisan resume/CV serta surat lamaran pekerjaan. Dengan demikian, mata kuliah ini akan banyak membahas mengenai tata bahasa (khususnya bahasa komunikasi) yang dapat dimanfaatkan sebagai pemberi informasi bagi banyak orang. Berbeda dengan bahasa percakapan (sehari-hari) yang terkesan santai, bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah harus bersifat baku, padat, jelas, dan sesuai dengan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) sehingga dapat dipahami oleh pembaca/masyarakat secara efektif. Beberapa prinsip dasar ini juga merupakan prinsip yang diterapkan dalam dunia jurnalistik.
Sejak kecil, saya memiliki ketertarikan terhadap dunia menulis, baik menulis secara bebas (dalam bentuk karangan fiksi) maupun menulis artikel ilmiah/jurnalistik. Hal ini disebabkan oleh kepercayaan saya terhadap karya tulis yang dapat menjadi bukti/rekam jejak dari kehidupan seseorang. Dari karya tulis tersebut, kita dapat belajar mengenai peristiwa atau sejarah penting yang pernah terjadi. Kita juga dapat menuangkan hasil pemikiran, perasaan, bahkan menjadi media informasi lewat menulis. Bagi saya, ada kepuasan tersendiri yang muncul apabila orang-orang dapat mengerti dan mendapatkan informasi secara utuh dari tulisan saya.
Meskipun demikian, saya menyadari bahwa menulis tidak selamanya mudah. Setiap tulisan memiliki makna dan tujuannya masing-masing. Menulis membutuhkan ide segar agar dapat tersajikan dengan baik dan menarik bagi pembacanya. Oleh sebab itu, dengan mata kuliah BI4002 Teknik Komunikasi Ilmiah ini, saya berharap dapat melatih kemampuan menulis saya agar lebih baik, menarik, efektif, dan sesuai dengan konteks yang ingin disampaikan.
Tugas 1
BI4002 Teknik Komunikasi Ilmiah
Dina Safira Fauziah
10620020
0 notes
rarawoo0rlds · 2 years
Text
titip ku simpan sini deh.
HAI HALOW JARA
seri "menuju ke 6 untuk 20 kalinya" adalah seri yang lagi kuikutin selain drakornya ayang kim taeri.suka. aku selalu suka kalo km nulis macam-macam yang serabutan di kepalamu. penyampaianmu selalu satisfying.
  seri 1: Jogja dan segala jawabannyajara, smoga jogja selalu semenyenangkan yang kubayangkan ya, kalopun ngga semoga kedepannya kamu yang selalu menyenangkan dimanapun tempat yang kamu jajaki. Jogja sudah semakin membaik ya jara? aku selalu jadi penonton sm pembaca igs tau sw mu, walopun akhir2 ini aku jarang aktif di grup at least aku tau gimana kabarmu. kamu paham betul pasti aku kalo nulis seringnya memang nda jelas, jadi tolonk y jgn koreksi PUEBi gwe.tentang "misi baik" yang lagi kamu jalankan semoga akan dan selalu berjalan dengan lancar ya, aku percaya kamu. Jadi kamu harus percaya aku yang mempercayakan kamu, kalo ada batu pijakan yang kelewat jangan sering menyalahkan dirimu yaaaaa. InshaAllah senang dan berkah bakal terus nemenin kamu selama di jogja, karena (semoga dijabah) aku berkontribusi lewat doa ehehehehe. SEMOGA LANGGENG DENGAN JOGJA YAHHHHHHH
seri 2: Doa dan harapan dari Balikpapansi keras kepalanya om anang dan ibuk (y mang knpsi kl ak manggil ibuk). selain percaya sama kamu, aku juga percaya sama bapak dan ibumu jara, mereka somehow kaya fairy tale di hidupku. Bapak seorang tentara dan Ibuk yang rajin masak. HeheheheAku juga kalo imanku lagi naik doaku panjang bgt loh HAHAHAHAHA. mau tau ga? kadang yang bikin doaku lama juga termasuk mendoakan keberkahan ibu bapakmu. Om tante tu emang kewren deh, aku ga pernah expect dikasi sangu sama bapaknya temenku trs aku juga ga pernah expect bakal terus-terusan diingat sama ibuknya temenku kalau beliau lagi masak enak. SOOOOOWWW GRATEFUL~perihal kepercayaan yang mereka kasih, tandanya aku sejalan kannnnnn. Kami sama-sama percaya sama kamuyou got all of our trusts! keep going jaarah koiriya
seri 3: Rumah yang ditinggalkan untuk sementaraCorrect! mang kita tuh rumah sih, kaya rumah paling keren sak sepinggan (yang tiap kita lewat selalu kita puji rumahnya). Ga deng bercanda hehew, kalopun aku bukan rumah ataupun besok aku ga jadi rumahmu tapi aku tetep bersyukur. At least sampai saat ini aku masih merasa kita "saling" hampir dalam semua aspek kehidupanq. we take and give for one another, as simple as that yang bikin kita bertahan. Jauh lo padahal samarinda-jogja-balikpapan, tapi ttep berasa kaya lagi sekota. tp tlonk donk bwat kotak baru yg isinya khusus give dr gwe, soalx ak mo mrasa spesyal. Emm tp gausah deh, soalnya taun ini aku gabisa kasi kamu apa2 selain karena aku yang udh jadi anak kos aku bingung mo kasi kamu apa. So i decided to made this letter.
semoga surat lewat email ini ga norak ya jaraaaaaaa.Maaf banget kayanya seri keempat dan kelimanya gabisa kuikutin karena aku lg melancarkan jalannya acaraku hehehew, inikan debutku jadi anggota divisi acara. Aku besok sampai minggu sore bakal ke villa untuk pengukuhan dan villanya ada di samarinda ujung YANG MANA NO JARINGAN ANJRIT. jadiiiii, aku buat ini pake fitur dr gmail "penjadwalan pengiriman" hohohohoho.
Tapiiii, aku mau mengundangmu di senin malam untuk join gmeet bersamaq
jam 9 bpp jd jam 8 jogja
nie y linkx meet.google.com/gqj-xuoj-wgw
dah y smpe berjumpa di senin malam
0 notes
cupangarab-blog · 5 years
Photo
Tumblr media
Huruf Kapital
1 note · View note
agoytama · 3 years
Photo
Tumblr media
Apa fungsi huruf miring? Apakah hanya untuk menganggapku asing? Semoga tidak. Sebab, aku selalu menggarisbawahi kamu sebagaimana sesuatu yang penting dalam hidupku. #KAIDAH × @agoytama #agoytama #agoytamaquotes #kutipan #kaidah #puebi #bahasaindonesia (di River Side Malang) https://www.instagram.com/p/CRlwrbdoOYo/?utm_medium=tumblr
0 notes
kadaryanto97 · 4 years
Photo
Tumblr media
Cara Cepat menguasai Bahasa Indonesia SMA/MA Penulis: Tomi Rianto Hal: 244 pages Penerbit: BUMI AKSARA Ukuran: 11.5 x 18.5, HVS 60 gr, cover ac 230 gr Cetakan: ke -1  - tahun 2019 Edition:1  ISBN: 978-602-444-541-6 Original Harga Rp45.000 diskon 20% Rp36.000 Sinopsis Buku ini di susun secara sistematis untuk mempermudah kalian memahami materi dan menyelesaikan berbagai contoh soal sebagai persiapan ujian sekolah, ujian nasional dan ujian masuk perguruan tinggi negeri. #belajarbahasaindonesia #bahasaindonesia #indonesia #kbbi #bahasa #belajarbahasa #literasi #polyglot #puebi #learnindonesian #language #bahasabaku #belajarbahasamalaysia #malaysia #wonderfulindonesia #pelajaranbahasaindonesia #sastraindonesia #kamus #katabaku #eyd #penerjemah #jasapenerjemah #puisi #indonesian #indonesianlanguage #bali #languagelearning #learningindonesian #sajak #belajar https://www.instagram.com/p/CDbg9nnJJmg/?igshid=1jdsug6enf9q9
0 notes
catatanr10 · 4 years
Photo
Tumblr media
Saya pakai "kenormalan baru" sebagai #padanan "new normal". "Normal baru" tidak dipakai karena "normal" dalam bahasa kita termasuk adjektiva, sedangkan dalam bahasa Inggris ia bunglon: bisa sebagai adjektiva; bisa pula sebagai nomina . Alternatif: kewajaran baru; kelaziman baru . - Ivan Lanin . https://twitter.com/ivanlanin/status/1264979132724609024 . . #ivanlanin #belajarbahasa #kbbi #puebi https://www.instagram.com/p/CAoiWmSnuAs/?igshid=1etv4vwsvq8kf
0 notes
alvisable · 6 years
Photo
Tumblr media
Aku heran sama orang-orang yang nggak mau dibenerin menyangkut tata bahasa Indonesia. Kayak di kalimat ini, misalnya. Ada kata “yang” setelah Gregson, terus keterangan berikut—yang muncul di belakang koma—jadi nggak berfungsi sebagai predikat.
Kalimat di atas lebih tepat kalo nggak pake “yang”. Jadinya: Gregson bekerja sama dengan Mr. Laverton, agen Amerika Pinkerton, untuk menangkap Gorgiano, salah satu anggota Geng Lingkaran Merah yang telah terlibat lima puluh kasus pembunuhan.
Subjeknya—Gregson—jelas melakukan apa, yakni bekerja sama dengan Mr. Laverton. Dua keterangan yang mengikuti ya cuma berfungsi sebagai keterangan. Dan contoh perbaikan itu udah bisa disebut sebagai kalimat karena ada subjek (orang/benda) sama predikat.
Contoh kalimat pake “yang” setelah subjek adalah: Gadis yang memakai gaun merah itu berjalan ke meja prasmanan dan mengambil sepiring salad.
Nah, frase “yang memakai gaun merah” bisa dihilangkan, tapi jadinya tetep sebagai kalimat. Karena ada “gadis” sebagai subjek, dan “berjalan” sebagai predikat.
Gambar: 99 Cara Menyelesaikan Masalah ala Sherlock Holmes oleh Monica Anggen.
1 note · View note
garisbuku · 5 years
Photo
Tumblr media
Kitab PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) Terbaru Dan Terlengkap Buku #PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) Sejak bulan November tahun 2015, #Permendiknas Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (#EYD) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Permendiknas tersebut digantikan oleh Permendikbud Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan #BahasaIndonesia (PUEBI). Dengan demikian, kaidah dalam bahasa Indonesia yang berlaku saat ini adalah PUEBI, bukan EYD. Perubahan dari EYD ke PUEBI ternyata belum diketahui oleh sebagian orang. Oleh karena itu, Kitab PUEBI yang ada di tangan pembaca ini merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan PUEBI kepada masyarakat sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat terhadap kaidah terbaru dalam bahasa Indonesia. Buku ini mengupas secara gamblang dan relatif lengkap berbagai kaidah PUEBI baik kaidah yang masih dipertahankan dari EYD maupun materi yang memang baru muncul dalam PUEBI. Kaidah tersebut meliputi : Pedoman Pemakaian Huruf, Pedoman Penulisan Kata, Pedoman Penulisan Imbuhan, Pedoman Pemakaian Tanda Baca, Pedoman Transliterasi Arab – Latin, Pedoman Penulisan Unsur Serapan, Pedoman Penulisan Kutipan dalam Karya Ilmiah, Pedoman Penulisan Daftar Pustaka, Pedoman Penulisan Gelar Akademis, Pedoman Umum Pembentukan Istilah, Pedoman Pengindonesiaan Istilah Komputer, Daftar Antonim (Lawan Kata), Daftar Sinonim (Padanan Kata), Daftar Kata Baku Populer Bahasa Indonesia, Daftar Singkatan dan Akronim. Spesifikasi #buku selengkapnya, klik :: http://garisbuku.com/shop/kitab-puebi-pedoman-umum-ejaan-bahasa-indonesia-terbaru-dan-terlengkap-eko-sugiarto/ 《 《 《 ◆◇◆ 》 》 》 Toko Buku Online GarisBuku.com WhatsApp : 081310203084 Facebook Page : https://www.facebook.com/garisbuku Follow Twitter : https://twitter.com/garisbuku IG @GarisBuku : https://www.instagram.com/garisbuku https://www.instagram.com/p/BviSK5cFv4H/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1f3bku1tevl92
0 notes
asepk-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
NIH!!!!! Cc @bikinrame #Repost @kemdikbud.ri ・・・ #SahabatDikbud, akhir-akhir ini kita sering mendengar kata "Kids jaman now". Penulisan yang benar adalah "zaman" ya, bukan "jaman". Lebih baik lagi kalau kita menggunakan bahasa Indonesia untuk keseluruhan kalimat 😁. Yuk, budayakan menulis ejaan bahasa Indonesia sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) 😊. #PUEBI #CintaBahasaIndonesia #bahasa #bahasaindonesia #belajarbahasaarab (at Aston Hotel Manado)
0 notes
ninis-study · 3 years
Text
#Class Notes : Nov 11, 2021
Tumblr media
FIRST POST OMG.
Karena aku pelupa, jadi Tumblr ini mau aku jadiin notes, mungkin? Kayak semacam catatan apapun yang terjadi atau terpikirkan saat kelas. Juga sebagai pengingat tentang materi yang udah pernah dibahas atau tugas-tugas yang diberi pas kelas.
Materi, tugas, atau poin pembahasan aku cetak tebal (bold). Hehe. Kalau yang warna merah, itu pengingat.
Mungkin agak telat, ya. Aku baru mulai belajar nulis di blog ini pas udah mau ujian akhir semester. Sekitar 4 minggu sebelum ujian. Tapi, gak apa-apa. Inget kata orang...
Ga ada kata terlambat untuk belajar.
Asik. Sekalian mulai habit nulis tiap hari 'kan bagus ya. Mana tahu beneran jadi penulis. AMIN.
Oke, lanjut.
Tumblr media
1st Class  [07.45-09.30]
Kelas pertama hari ini mulai agak telat, biasanya jam 7.30. Hari ini, karena beliau mengalami kendala internet, kelas mundur jadi jam 7.45. 
Topik pembahasan : kalimat yang benar dan kalimat yang salah.
Inget ya, Nini. Jangan tanya-tanya lagi.
Kalimat yang benar -> memenuhi persyaratan kaidah struktur kalimat.
Kalimat yang salah -> tidak memenuhi persyaratan kaidah struktur kalimat.
Aku ga screenshot semua slidenya, tapi semoga aja dikirim powerpoint-nya. Oh iya, ga fokus juga karena ada suara ayam menggelegar. Bakalan ada Tes Kemajuan juga sebelum ujian akhir, mungkin nanti diinfokan di grup. Jangan lupa dicatat ke Notion.
Tumblr media
2nd Class [10.00-12.30]
Yeah. Hari ini seharusnya presentasi kata serapan. Bu dosennya telat, kendala juga. Jadi, untuk memanfaatkan waktu, aku baca-baca PUEBI (Panduan Umum Ejaan Bahasa Indonesia) bab unsur serapan.
Unsur serapan berdasarkan taraf integrasinya :
Unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Jadi, istilah-istilah itu memang dipakai dalam konteks BI, tapi pengucapan sama penulisannya masih mengikuti cara asing. Contohnya, force majeur, de facto, de jure, dan l'exploitation de l'homme par l'homme. Jujur, yang terakhir aja aku bingung bacanya gimana.
Unsur asing yang penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Jadi, dalam proses penyerapannya dilakukan perubahan seminimal mungkin agar masih bisa dibandingkan dengan bentuk asalnya.
Untuk materinya ada di PDF PUEBI halaman 71 (aslinya 58). Diingat & dibaca. Kalo males baca PDF, ini linknya.
Akhirnya karena masih terkendala, beliau kasih tugas. Tugasnya menganalisis kesalahan berbahasa. ASDFGHJKL. Tugas paling tricky. Tapi akhirnya tadi aku ngerjainnya sambil diskusi dan beres tepat waktu!
Tumblr media
3rd Class [13.00-15.30]
Mundur lagi karena kendala. Tapi, aku bingung kalau kelas ini mau nulis apa.
Oh iya, buku referensi kelas hari ini :
Metode Analisis Teks dan Wacana oleh Stefan Titscher, Michael Meyer, Ruth Wodak, dan Eva Vetter. Link : disini.
Bisa bertambah tiap pertemuan.
Poin-poin pembahasan hari ini :
Satuan-satuan bahasa
Analisis satuan bahasa
Fungsi bahasa menurut Jakobson
Wacana (berita, ilmiah, dsb.)
Kriteria teks tujuh dimensi De Beaugrande dan Wolfgang Dressler (sampai Kohesi).
Tumblr media
Yea. Kelas hari ini beres lebih awal. Walaupun tadi sempat deg-degan pas ngerjain tugas kelas kedua. Terus juga banyak yang terkendala karena cuaca. Tapi semuanya happy ending. BESOK LIBUR, tapi masih punya PR kamu, Nis.
Revisi tugas Teori Feminisme Sastra
Konfirmasi objek analisis u/ ujian akhir (SL)
Rangkuman Teori Realisme Magis
Istirahat dulu, Ninii! Nanti lanjut lagi sambil bikin notes!
8 notes · View notes
bebebs · 2 years
Text
Hindari 6 Kesalahan Menulis Judul Ini Agar Mendapatkan Banyak Pembaca, Apa Saja?
Tumblr media
Apa kabar para Sahabat Bebebs? Semoga  selalu dalam keadaan sehat dan berbahagia. Bahagia rasanya sudah banyak mama muda dan sista yang mulai aktif menulis. Semangatnya luar biasa. 
Sudah pasti kami sangat mengapresiasi sahabat Author dan writers Bebebs baik yang menulis langsung dan kirim naskah untuk menyuguhkan karya menarik untuk memanjakan pembaca. 
Sungguhpun demikian di setiap konten masih banyak ditemukan kesalahan dalam penulisan judul. Selain tidak memenuhi persyaratan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), penulisan judul yang tidak tepat terlihat tidak professional sehingga konten jadi tidak berkualitas.
Selain itu agar tayang harus menunggu admin lama melakukan revisi tentu menjenuhkan. Naskah siap saji yang dikirimkan tentu lebih keren. 
Oleh sebab itu, yuk belajar menulis judul yang baik dan benar melalui kesalahan-kesalahan sebagai berikut : 
Selengkapnya
3 notes · View notes