Tumgik
#meilai
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
7 times immortal, he’s fine.
32 notes · View notes
wonmonn · 5 days
Text
Food paper box
Compared with the traditional lunch box, the fold-free one has a larger storage space, large capacity and more satisfaction. The packing box can increase the partition, dip and food are separately stored, beautiful and convenient. Available in a variety of industry standard sizes (26oz to 66oz). Main material is fine kraft paper, pulp, etc. The packing box is beautiful and practical, has long storage time, no fluorescent agent added. Food grade safety guarantee, food contact directly, safe to use. Avoid the problem of harmful substances and odor from high temperature of plastic material. Product process Internal film, waterproof and oil-proof, outer film, anti-fouling and moisture proof. Gram weight is enough, bearing force is strong, not easy to collapse or damage, shape is not easy to change. Significant indentation, easy folding, no deformation. Movable air hole design, keep food taste, beautiful and chic shape.Improve the socket structure many times, plug design, firm installation, prevent leakage, practical, convenient folding, practical and beautiful.
Contact Information
Room 2101,building 2, Meilai International, Linping district, Hangzhou City, Zhejiang Province,China
+86-571-88051182
Tumblr media
0 notes
houseofcabral · 4 months
Link
Check out this listing I just added to my Poshmark closet: Meilai Rags grandpa knitted cardi.
0 notes
relax-and-read-on · 2 years
Text
Another primarch child OC: Meilai, son of Fulgrim
Tumblr media
(yes yes it's from a picrew, listen I don't have the energy to art)
Meilai is... A lot like his dad. A lot. Anyone would have expected a child of Fulgrim to be a precious, fanciful kid. No one quite expected him to also get Ferrus temper.
Is Meilai spoiled? Yes. But will he also absolutely SCREAM in anger and personally go after whoever gave him the wrong kind of cereal, and personally punch them in the dick. At 6 years old. It's his way or nothing, and he will make you follow his way, whatever you like it or not.
He's small. Probably one of the smallest primarch child of his generation. He's not albino, but his hair are a pale blond and his eyes a soft blue. He has surprisingly long hand, and seem to be constantly be fiddling with small object. And while he adore his papa Fulgrim, he LOVE daddy Ferrus. As a baby, he would have crying fit if he was not in the same room as him.
His deep love of Ferrus transfered into a love of engineering. He just love it when machine part move perfectly together in a pretty, beautiful way. As he grow up, he actually meet up Perturabo and his automata, and start pestering his uncle into showing him how to build those beautiful machines. It completely puzzle said uncles, but his ego is flattered that someone think he's the better engineer (ha!!) and Meilai does become best friend with his daughter.
He also have a "twin" brother, Ferrus' son that he call his older one, just because he happen to be taller. They both are INCREDIBLY different personality wise, and spend most of their time arguing... But they do know everything about one another and would lie under oath without blinking. Ferrus' son think that Meilai is a biiiit too OCD, and will absolutly call him out on it.
As for his relationship with his actual bio dad, Fulgrim... It's complex. They love each others. But they are both so deeply set in their way and emotional, arguments happen often and they are L O U D. They do have a deep love for pretty things, and love spending quality time together, talking art, while Fulgrim untangle, brush and braid his son's hair.
He's not much for warfare, and has a clear disdain for swords and martial art (no machine!!! How boring!!!). He does ask his grandpa about those mysterious man of iron.... If he knew, he would be into robotic, but alas. He's stuck in 40k.
23 notes · View notes
macieisnotreal · 2 years
Text
You were on the phone with a friend then you started laughing but I caught myself smiling so wide and that’s when I realized that I was already way too deeply into you to be able to climb out
1 note · View note
seputarbisnis · 7 years
Text
Pantang Menyerah, Eka Tjipta Widjaja Jatuh Bangun Berbisnis
Tak ada orang sukses yang tidak pernah merasakan kegagalan. Seperti kisah dari  Eka Tjipta Widjaja yang merupakan  pengusaha dan konglomerat Indonesia. Berkat keuletannya dalam menjalankan bisnis perusahaannya, ia merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia . Pada tahun 2017, menurut Forbes, ia menduduki peringkat ke-3 orang terkaya di Indonesia, dengan total kekayaan US$ 5.6  miliar. Ia merupakan pendiri sekaligus pemilik  Sinar Mas Group. Bisnis utamanya pulp dan kertas, agribisnis, properti dan jasa keuangan. Nama asli Eka Tjipta Widjaja adalah Oei Ek Tjhong, dilahirkan 3 Oktober 1923 di China, Ia terlahir dari keluarga yang amat miskin. Ia pindah ke Indonesia saat umurnya masih sangat muda yaitu 9 tahun. Tepatnya pada tahun 1932, Eka Tjipta Widjaya yang saat itu masih dipanggil Oei Ek Tjhong akhirnya pindah ke  Makassar "Bersama ibu, saya ke Makassar tahun 1932 pada usia sembilan tahun. Kami berlayar tujuh hari tujuh malam. Lantaran miskin, kami hanya bisa tidur di tempat paling buruk di kapal, di bawah kelas dek. Hendak makan masakan enak, tak mampu. Ada uang lima dollar, tetapi tak bisa dibelanjakan, karena untuk ke Indonesia saja kami masih berutang pada rentenir, 150 dollar", katanya. Tiba di Makassar, Eka kecil segera membantu ayahnya yang sudah lebih dulu tiba dan mempunyai toko kecil. Tujuannya jelas, segera mendapatkan 150 dollar, guna dibayarkan kepada rentenir. Dua tahun kemudian, utang terbayar, toko ayahnya maju. Eka pun minta sekolah. Tapi Eka menolak duduk di kelas satu. Eka Tjipta Widjaja bukanlah seorang sarjana, doktor, maupun gelar-gelar yang lain yang disandang para mahasiswa ketika mereka berhasil menamatkan studi. Ia hanya lulus dari sebuah sekolah dasar di Makassar. Hal ini dikarenakan kehidupannya yang serba kekurangan. Ia harus merelakan pendidikannya demi untuk membantu orang tua dalam menyelesaikan utangnya ke rentenir. Tamat SD, ia tak bisa melanjutkan sekolahnya karena masalah ekonomi. Ia pun mulai jualan. Ia keliling kota Makassar, dengan mengendarai sepeda, menjajakan door to door permen, biskuit, serta aneka barang dagangan toko ayahnya. Dengan ketekunannya, usahanya mulai menunjukkan hasil. Saat usianya 15 tahun, Eka mencari pemasok kembang gula dan biskuit dengan mengendarai sepedanya. Ia harus melewati hutan-hutan lebat, dengan kondisi jalanan yang belum seperti sekarang ini. Kebanyakan pemasok tidak mempercayainya. Umumnya mereka meminta pembayaran di muka, sebelum barang dapat dibawa pulang oleh Eka. Hanya dua bulan, ia sudah mengail laba Rp. 20, jumlah yang besar masa itu. Harga beras ketika itu masih 3-4 sen per kilogram. Melihat satu usahanya berkembang, Eka membeli becak untuk memuat barangnya. Jatuh Bangun Membangun Bisnis Namun ketika usahanya tumbuh subur, datang Jepang menyerbu Indonesia, termasuk ke Makassar, sehingga usahanya hancur total. Ia menganggur total, tak ada barang impor/ekspor yang bisa dijual. Total laba Rp. 2000 yang ia kumpulkan susah payah selama beberapa tahun, habis dibelanjakan untuk kebutuhan sehari-hari. Di tengah harapan yang nyaris putus, Eka mengayuh sepeda bututnya dan keliling Makassar. Sampailah ia ke Paotere (pinggiran Makassar, kini salah satu pangkalan perahu terbesar di luar Jawa). Di situ ia melihat betapa ratusan tentara Jepang sedang mengawasi ratusan tawanan pasukan Belanda. Tapi bukan tentara Jepang dan Belanda itu yang menarik Eka, melainkan tumpukan terigu, semen, gula, yang masih dalam keadaan baik. Otak bisnis Eka segera berputar. Secepatnya ia kembali ke rumah dan mengadakan persiapan untuk membuka tenda di dekat lokasi itu. Ia merencanakan menjual makanan dan minuman kepada tentara Jepang yang ada di lapangan kerja itu. Keesokan harinya, masih pukul empat subuh, Eka sudah di Paotere. Ia membawa serta kopi, gula, kaleng bekas minyak tanah yang diisi air, oven kecil berisi arang untuk membuat air panas, cangkir, sendok dan sebagainya. Semula alat itu ia pinjam dari ibunya. Enam ekor ayam ayahnya ikut ia pinjam. Ayam itu dipotong dan dibikin ayam putih gosok garam dan satu botol anggur dari teman-temannya. Jam tujuh pagi ia sudah siap jualan. Benar saja, pukul tujuh, 30 orang Jepang dan tawanan Belanda mulai datang bekerja. Tapi sampai pukul sembilan pagi, tidak ada pengunjung. Eka memutuskan mendekati bos pasukan Jepang. Eka mentraktir si Jepang makan minum di tenda. Setelah mencicipi seperempat ayam komplit dengan kecap cuka dan bawang putih, minum dua teguk whisky gratis, si Jepang bilang joto. Setelah itu, semua anak buahnya dan tawanan diperbolehkan makan minum di tenda Eka. Tentu saja ia minta izin mengangkat semua barang yang sudah dibuang. Segera Eka mengerahkan anak-anak sekampung mengangkat barang-barang itu dan membayar mereka 5 - 10 sen. Semua barang diangkat ke rumah dengan becak. Rumah berikut halaman Eka, dan setengah halaman tetangga penuh terisi segala macam barang. Ia pun bekerja keras memilih apa yang dapat dipakai dan dijual. Terigu misalnya, yang masih baik dipisahkan. Yang sudah keras ditumbuk kembali dan perbaiki sampai dapat dipakai lagi. Ia pun belajar bagaimana menjahit karung. Karena waktu itu keadaan perang, maka suplai bahan bangunan dan barang keperluan sangat kurang. Itu sebabnya semen, terigu, arak Cina dan barang lainnya yang ia peroleh dari puing-puing itu menjadi sangat berharga. Ia mulai menjual terigu. Semula hanya Rp. 50 per karung, lalu ia menaikkan menjadi Rp. 60, dan akhirnya Rp. 150. Untuk semen, ia mulai jual Rp. 20 per karung, kemudian Rp. 40. Kala itu ada kontraktor hendak membeli semennya, untuk membuat kuburan orang kaya. Tentu Eka menolak, sebab menurut dia ngapain jual semen ke kontraktor? Maka Eka pun kemudian menjadi kontraktor pembuat kuburan orang kaya. Ia bayar tukang Rp. 15 per hari ditambah 20 persen saham kosong untuk mengadakan kontrak pembuatan enam kuburan mewah. Ia mulai dengan Rp. 3.500 per kuburan, dan yang terakhir membayar Rp. 6.000. Setelah semen dan besi beton habis, ia berhenti sebagai kontraktor kuburan. Demikianlah Eka, berhenti sebagai kontraktor kuburan, ia berdagang kopra, dan berlayar berhari-hari ke Selayar (Selatan Sulsel) dan ke sentra-sentra kopra lainnya untuk memperoleh kopra murah. Eka mereguk laba besar, tetapi mendadak ia nyaris bangkrut karena Jepang mengeluarkan peraturan bahwa jual beli minyak kelapa dikuasai Mitsubishi yang memberi Rp. 1,80 per kaleng. Padahal di pasaran harga per kaleng Rp. 6. Eka rugi besar. Ia mencari peluang lain. Berdagang gula, lalu teng-teng (makanan khas Makassar dari gula merah dan kacang tanah), wijen, kembang gula. Tapi ketika mulai berkibar, harga gula jatuh, ia rugi besar, modalnya habis lagi, bahkan berutang. Eka harus menjual mobil jip, dua sedan serta menjual perhiasan keluarga termasuk cincin kimpoi untuk menutup utang dagang. Pantang Menyerah Tapi Eka berusaha lagi. Dari usaha leveransir dan aneka kebutuhan lainnya. Usahanya juga masih jatuh bangun. Misalnya, ketika sudah berkibar tahun 1950-an, ada Permesta, dan barang dagangannya, terutama kopra habis dijarah oknum-oknum Permesta. Modal dia habis lagi. Namun Eka bangkit lagi, dan berdagang lagi. Pada tahun 1980, ia memutuskan untuk melanjutkan usahanya yaitu menjadi seorang entrepreneur seperti masa mudanya dulu. Ia membeli sebidang perkebunan kelapa sawit dengan luas lahan 10 ribu hektar di Riau. Tak tanggung-tanggung, ia juga membeli mesin dan pabrik yang bisa memuat hingga 60 ribu ton kelapa sawit. Bisnis yang dia bangun berkembang sangat pesat dan dia memutuskan untuk menambah bisnisnya. Pada 1981 ia membeli perkebunan sekaligus pabrik teh dengan luas mencapai 1000 hektar dan pabriknya mempunyai kapasitas 20 ribu ton teh. Selain berbisnis di bidang kelapa sawit dan teh, Eka Tjipta Widjaja juga mulai merintis bisnis bank. Ia membeli Bank Internasional Indonesia dengan aset mencapai 13 miliar rupiah. Setelah dikelolanya, bank tersebut menjadi besar dan memiliki 40 cabang dan cabang pembantu yang dulunya hanya 2 cabang dan asetnya kini mencapai 9,2 triliun rupiah. Bisnis yang semakin banyak membuat Eka Tjipta Widjaja menjadi semakin sibuk dan kaya. Ia juga mulai merambah ke bisnis kertas. Hal ini dibuktikan dengan dibelinya PT Indah Kiat yang bisa memproduksi hingga 700 ribu pulp per tahun dan bisa memproduksi kertas hingga 650 ribu per tahun. Pemilik Sinarmas Group ini juga membangun ITC Mangga Dua dan Green View apartemen yang berada di Roxy, dan tak ketinggalan pula ia bangun Ambassador di Kuningan. "Apa pun kesulitan yang dihadapi, asalkan memiliki keinginan untuk melawan, pasti semua kesulitan dapat diatasi", kata Eka Tjipta Widjaja. Eka Tjipta Widjaja mempunyai keluarga yang selalu mendukungnya dalam hal bisnis dan kehidupannya. Dia menikah dengan Melfie Pirieh Widjaja dan mempunyai 7 orang anak. Anak-anaknya adalah Nanny Widjaja, Lanny Widjaja, Jimmy Widjaja, Fenny Widjaja, Inneke Widjaja, Chenny Widjaja, dan Meilay Widjaja. (biografiku.com/c) http://dlvr.it/P1k9th
0 notes
meilairags-blog1 · 9 years
Photo
Tumblr media
http://meilai-rags.squarespace.com
1 note · View note
Text
Tumblr media Tumblr media
The Brotherhood
44 notes · View notes
wonmonn · 2 months
Text
Ripple wall paper bowl
This Ripple wall paper bowl is Double coating film, waterproof, oil-proof, heat insulation and anti-scalding, with pe pla and other plastic coatings for selection. A + + food grade raw materials to ensure product quality. Pour to prevent overflow, flat cup design, more sealed cover; pressure-resistant and leakage-proof, high-pressure bottom sealing, thread design.
Wonmon is a packaging enterprise integrating R&D, design, production and manufacturing, specializing in providing catering packaging solutions. China Wholesale Ripple wall paper bowls Manufacturers
Mainly engaged in food packaging containers of different materials such as paper, plastic, and biodegradable materials.
Contact Information Room 2101,building 2, Meilai International, Linping district, Hangzhou City, Zhejiang Province,China +86-571-88051182 [email protected] [email protected] [email protected]
Tumblr media
0 notes
houseofcabral · 6 months
Link
Check out this listing I just added to my Poshmark closet: Meilai Rags grandpa knitted cardi.
0 notes
relax-and-read-on · 2 years
Note
Please can we get the Perturabo's child for the next hcs??
U know what. She actually was the next one on my list lmao. Here we go for you
Sotiria, the princess of Olympia.
Tumblr media
Perturabo has never tough, in his whole life, about kids. But then Big E happened, and dumped in his ceramite clad hands what had to be the smallest, most fragile looking creature he ever saw. His daughter. She was so small!! She was getting fussy, and he tried to adjust her blanket, not knowing what to do....
And she grabbed one of his huge finger. And calmed down. Fell asleep again, holding him, full of trust.
In that instant, Perturabo was deafeated.
No one but him was allowed to touch her. And moreover, he was not letting her down for anything. War room meeting? Fuck you, he's cradling her to his chest, and don't you DARE raise your voice or he will make sure you are used as live target practice. No child has ever felt more lived than her. For the first year of her life, she either sleep directly on Perturabo, or in his bed holding his big hand.
Even expected Sotiria to become a spoiled princess, like Ludovika... But Perturabo actually sat down and read all the parenting book he could find, and decided that if there was ONE thing he would be the best at, in this whole damn life, would be raising her.
She's sweet as can be. Patient. Kind. She laugh often, and it sound like bells. She lover her dad, so much. She like Forrix too, and Calliphone!! Because ofc Perturabo didn't want her to grow up surrounded by men, and he only knew one (1) woman worthy to be around his precious child.
She has her father's eyes and fluffy hairs, that poof everywhere. She like brights colors, pink and blue and yellows, and her best friend Meilai often help her put ribbons in her hair. She's not the prettiest, Sanguinius daughter has that groud covered and Ludovika will argue she is, but her pure joy for life really transpire by every pore.
She's no artist, nor a fighter, or an enginer. She like people. She talk and listen and she see how Calliphone make the demi gods around her acknowledge her. She see how her father seem to be hooked to every word she say, and she start using her sweet, calm aura to just. Talk. She is a politician in the making, and people can't help but listen to this adorable, kind, educated young lady, who was somehow able to melt the earth of the Lord of Iron.
20 notes · View notes
macieisnotreal · 2 years
Text
I’ve always hated how stupid I tend to be but I honestly wouldn’t ever mind being stupid for / with you
1 note · View note
Text
Tumblr media Tumblr media
Bubbles
24 notes · View notes
Text
Tumblr media
Eyes 👁️ 👁️
27 notes · View notes