Tumgik
#kerja kosong sungai petani
lamanbersihsp · 6 months
Text
Tumblr media
RUMPUT LAMAN RUMAH DAH PANJANG DAN SERABUT?!
SEHINGGA MEMBAHAYAKAN DAN MERISAUKAN ANDA?!
NAK POTONG SENDIRI AMBIL MASA YANG LAMA DAN SIBUK DENGAN KERJA HARIAN?!
KAMI SEDIA MEYEDIAKAN KHIDMAT POTONG RUMPUT DENGAN HARGA RM50 SAHAJA. JANGAN RISAU, KAMI AKAN TERUS KE RUMAH ANDA
• SELURUH KAWASAN SUNGAI PETANI,MERBOK,SEMELING,SUNGAI LALANG,BERTAM,KEPALA BATAS
• HARGA BERMULA DARI RM50
• WHATSAPP SEND GAMBAR KITA DEAL SAMPAI JADI
√01128909592
√01128909592
√ 01128909592
SILA SHARE IKLAN INI UNTUK KEGUNAAN SEMUA !
TERIMAKASIH TERUS MENYOKONG !
#sungaipetani
#potongrumputsungaipetani
#lamanbersihsp
#SebarkanManfaatKongsikanKebaikan
#potongrumput
Booking Slot Kosong :
Lawati Kami Dipage Rasmi :
#potong rumput
1 note · View note
kapkunkap12 · 2 years
Text
Kerja Terkini Majlis Perbandaran Sungai Petani 2022
Kerja Terkini Majlis Perbandaran Sungai Petani 2022
Kerja Terkini Majlis Perbandaran Sungai Petani 2022 | Kepada mereka yang sedang mencari jawatan kosong berkelayakan jangan lepaskan peluang untuk segera membuat permohonan bagi mengisi kekosongan terkini yang ditawarkan. Kerja Terkini Majlis Perbandaran Sungai Petani 2022 Jurutera Gred J41 /44Pegawai Penilaian Gred W41/44Penolong Pegawai Kesihatan Persekitaran Gred U29/32Penolong Pegawai Tadbir…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
Video
KUNSHAN CARSAI AUTO PARTS INDUSTRY CO., LTD https://www.carsai-precisionparts.com/ Whatsapp&WeChat: +8615212743691 email: [email protected] --------------------- harga murah cnc pemesinan pengeluar produk berkualiti baik tersuai di China bagaimana untuk mencari perkhidmatan penyesuaian cnc termurah sebut harga serta-merta dalam talian maksud pemesinan cnc,proses pemesinan cnc,teknik pemesinan cnc,proses pemesinan cnc diawali dengan mendesain objek gambar menggunakan software,soal teknik pemesinan cnc kelas 12,soal teknik pemesinan cnc kelas 11,materi teknik pemesinan cnc,silabus teknik pemesinan cnc dan cam,prosedur pemesinan bubut cnc,teknik pemesinan nc/cnc dan cam,teknik pemesinan cnc dasar kelas xii,modul teknik pemesinan frais cnc,mengevaluasi prosedur pemesinan frais cnc,juruteknik pemesinan cnc,kursus pemesinan cnc,silabus teknik pemesinan cnc kelas xi,rpp teknik pemesinan cnc kurikulum 2013,teknik pemesinan nc/cnc,materi teknik pemesinan nc/cnc dan cam,silabus teknik pemesinan nc/cnc dan cam,rpp teknik pemesinan nc/cnc dan cam kelas xii,rpp teknik pemesinan nc/cnc dan cam,buku teknik pemesinan nc cnc dan cam pdf,teknologi pemesinan cnc,kilang cnc penang,kilang cnc gelang patah,kilang cnc bukit minyak,kilang cnc di selangor,kilang cnc di malaysia,kilang cnc senai,kilang cnc di shah alam,kilang cnc di johor,kilang cnc batu kawan,kilang cnc tikam batu,kilang cnc paper tikam batu,kilang cnc desa cemerlang,kilang cnc di kulim,kilang cnc di penang,kilang cnc di melaka,kilang cnc jawatan kosong,johor kilang cnc,cnc paper international sdn bhd,kilang cnc melaka,kilang cnc malaysia,kilang cnc perai,kilang cnc sungai petani,jawatan kosong kilang cnc penang,kilang cnc sabah,pemotong besi,pemotong kayu,pemotong dawai,mesin pemotong besi,mesin pemotong kayu,parameter pemotongan mesin cnc,bahagian kilang,kerja kilang bahagian qc,kerja kilang bahagian qa,bahagian dalam kilang,e-kilang,e-kilang mpob,e kehadiran mpob,bahagian kerja kilang,bahagian operator kilang,bahagian production kilang,bahagian pengeluaran kilang,profil aluminium etalase,profil aluminium jendela,profil aluminium pintu lipat,profil aluminium jendela casement,profil aluminium en u,profil aluminium alexindo,profil aluminium pour bande led,profil aluminium pintu,profil aluminium angle,profile aluminium accessories,aluminium profile accessories malaysia,aluminium profile angle bracket,aluminium profile at,aluminium profil auf gehrung sägen,profile aluminium amazon,profil aluminium a,profil aluminium belgique,profil aluminium blanc,profil aluminium bosch,profil aluminium bahan lemari,profil aluminium bauhaus,profil aluminium bandung,profil aluminium bardage,profil aluminium brico depot,aluminium b profil,profil aluminium com,profil aluminium castorama,profil aluminium cena,profil aluminium carrelage,cnc aluminium profile,profil aluminium carré,profil aluminium cuisine,aluminium profile catalog,c profil aluminium m8,c profil aluminium m6,harga profil c aluminium,c-schiene aluminium profile,aluminium c profil m10,aluminium c profil ár,aluminium c profil bauhaus,aluminiumprofiler c-profil,profil aluminium dwg,profil aluminium daun jendela,profil aluminium dan kegunaannya,profil aluminium dacon,profil aluminium d'angle,profil aluminium dumawall,aluminium profile door,aluminium profile doors for kitchen,profil d'angle aluminium,profil d'étanchéité aluminium,profilé d'arret aluminium,profile d'aluminium pour fenetre,profil d'étanchéité sptd aluminium concave,profil d'étanchéité sptd aluminium concave 3 15m,profil aluminium en,profil aluminium en l,profil aluminium en t,profil aluminium en h,profilé extrudé aluminium,profil aluminium en z,aluminium profile,e-profil aluminium 10 mm,e-profil aluminium 8 - 10 mm,profil aluminium für led-streifen,profil aluminium firkantrør,profil aluminium flexible pour bande led,profil aluminium fenetre,profil aluminium flat,profil aluminium france,profil aluminium fixation sol pour verre,aluminium profile for led strip,f-profil aluminium,profil f aluminium 16 mm l.3 m,f profile aluminium extrusion,f profile aluminium channel,aluminium f profile 8mm,profil f aluminium 16 mm,aluminium f profil 6 mm,profil aluminium grenoble,aluminium profil győr,aluminium profil glas,aluminium profil gyártás,profil gouttiere aluminium,aluminium profil göteborg,pesanan disesuaikan cnc pemesinan bahagian bukan standard perkhidmatan produk gred tinggi China pembekal ,murah adat aluminium bukan produk standard kilang perkhidmatan  
0 notes
lutfiarifin · 6 years
Text
Gabriel Garcia Marques berjumpa Ernest Hemingway
Esai Gabriel Garcia Marques
1981
Aku langsung mengenali dia, yang lewat bersama istrinya, Mary Welsh di jalan raya depan St. Michel di Paris pada suatu hari penghujan di musim semi 1957. Dia berjalan di sisi seberang jalan, ke arah taman Luxembourg, mengenakan pasangan celana koboi dan kemeja kotak-kotak dengan topi pemain bola. Satu-satunya benda yang sepertinya bukan miliknya adalah sepasang kacamata mungil dan bulat yang berbingkai logam, yang membuatnya tampak seperti kakek-kakek terlalu dini. Dia baru berumur 59, badannya begitu besar dan hampir selalu terlihat, namun dia tidak memberi kesan kekuatan brutal yang tak perlu diragukan lagi begitu dia dambakan, karena pinggulnya sempit dan kakinya terlihat sedikit kurus di atas sepatu kasar seperti milik seorang penebang kayu. Dia terlihat begitu nyata di tengah kios buku bekas dan di antara kerumunan anak-anak muda dari Sorbonne sehingga tidak mungkin membayangkan dia hanya memliki empat tahun lagi untuk hidup.
Selama sepersekian detik, seperti yang selalu terjadi, aku menemukan diriku telah terbagi dalam dua peran yang saling berhadapan. Aku tidak tahu apakah akan memintanya untuk sebuah wawancara atau menyeberangi jalan untuk menyampaikan seluruh kekagumanku kepadanya. Namun dengan kedua rencana tersebut, aku merasakan ketidaknyamanan yang sama besar. Pada saat itu, aku berbicara dengan bahasa inggris yang masih cacat seperti yang masih aku gunakan untuk berbicara hingga kini, dan aku tidak begitu yakin dengan bahasa spanyolnya yang ala petarung banteng. Sehingga aku memilih untuk tidak melakukan hal yang bisa merusak momen tersebut, dan sebagai gantinya, menangkupkan kedua tangan ke mulutku, seperti Tarzan di hutan, berteriak ke sisi seberang jalan: “Maaaeeestro!” Ernest Hemingway mengerti bahwa tidak mungkin ada master lain di antara kerumunan siswa itu, dan dia berbalik, mengangkat tangannya dan berteriak kepadaku dengan aksen Castilia yang begitu kekanak-kanakan, “Adiooos, amigo!” Itulah satu-satunya kesempatan aku bisa melihatnya secara langsung
Kala itu, aku adalah jurnalis koran berumur 28 tahun dengan novel yang sudah diterbitkan dan dengan sebuah penghargaan sastra di Colombia, namun aku malah terluntang-lantung dan tanpa arah di Paris. Guru besarku adalah dua novelis Amerika Utara yang tampak tidak memiliki kesamaan. Aku telah membaca semua yang telah mereka terbitkan hingga saat itu, tapi bukan sebagai bacaan pelengkap semata – lebih tepat sebaliknya, sebagai dua pemahaman sastra yang berbeda satu sama lain dan saling mengeksklusifkan diri. Salah satu dari mereka adalah William Faulkner, yang belum pernah aku lihat dan hanya bisa aku bayangkan sebagai petani dengan mengenakan kemeja berlengan sambil menggaruk lengannya di samping dua anjing putih kecil dalam potretnya yang terkenal, yang diambil oleh Cartier-Bresson. Yang lain adalah pria yang tadi baru saja muncul sekilas dan menyampaikan selamat tinggal kepadaku dari seberang jalan, meninggalkan kepadaku kesan bahwa sesuatu akan terjadi dalam hidupku, dan telah terjadi sepanjang waktu.
Aku tidak tahu siapa yang mengatakan novelis-novelis tersebut saling membaca novel yang lain hanya untuk menemukan bagaimana cara mereka menuliskannya. Aku percaya itu benar. Kita tidak pernah puas dengan rahasia yang tampak pada permukaan halaman: kita membalik buku itu untuk menemukan jahitannya. Dengan cara yang tidak mungkin dijelaskan, kita menyobek buku itu sampai ke bagian-bagian dasarnya kemudian menggabungkannya kembali setelah kita paham misteri jam kerja pribadinya. Usaha itu mengecewakan dalam buku-buku Faulkner, karena dia tampaknya tidak memiliki sistem penulisan yang organis, namun malah berjalan membabi buta melalui semesta bibelnya sendiri, seperti kawanan kambing yang dilepaskan dalam sebuah toko yang penuh dengan kristal. Mencoba membongkar salah satu halamannya, kita akan merasakan kesan musim semi dan sekrup-sekrup yang diabaikan, yang tidak mungkin lagi diletakkan kembali bersama-sama seperti keadaan aslinya. Hemingway sebaliknya, dengan inspirasi yang minim, tanpa hasrat dan kegilaan yang menggebu-gebu, namun dengan keindahan yang luar biasa, membiarkan sekrup-sekrup tadi sepenuhnya terbuka, seolah berada di atas sebuah kereta pengangkut barang. Mungkin untuk alasan itu Faulkner adalah penulis yang banyak berpengaruh terhadap jiwaku, tapi Hemingway adalah seseorang yang lebih banyak memengaruhi karya-karyaku – tidak hanya untuk bukunya, tapi untuk pengetahuannya yang sangat menakjubkan pada aspek keahlian dalam ilmu kepenulisan. Dalam wawancara bersejarahnya dengan George Plimpton di The Paris Review, (Hemingway) menunjukan untuk selama-lamanya – berlawanan dengan gagasan kreatifitas yang romantis – bahwa kesejahteraan ekonomi dan kesehatan yang terjaga merupakan syarat kondusif untuk menulis; bahwa salah satu kesulitan utamanya adalah mengatur kata dengan baik; bahwa ketika menulis menjadi begitu susah, ada baiknya untuk membaca buku sendiri, untuk mengingat kalau menulis itu memang akan selalu sulit; bahwa seseorang dapat menulis di mana saja asalkan tidak ada yang mengunjungi dan menelepon; dan tidak benar tentang jurnalisme dapat membuat karir seorang penulis berakhir, seperti yang sering dikatakan – sebaliknya, itu terjadi jika seseorang meninggalkan kegiatan menulis dalam waktu yang cukup lama. “Sekali menulis menjadi kegiatan utama dan kesenangan terbesar,” katanya, “hanya kematian yang dapat membuatnya berakhir.” Akhirnya, pelajaran utamanya adalah pendapat yang menjelaskan bahwa kerja(menulis) setiap hari seharusnya hanya terganggu ketika seorang penulis tahu di mana dia harus memulai lagi keesokan harinya. Aku tidak berpikir bahwa ada saran yang lebih bermanfaat yang pernah diberikan terkait perkara menulis. Hanya itu, tidak kurang, tidak lebih, obat mutlak untuk momok terburuk para penulis: penderitaan di pagi hari ketika menghadapi halaman yang kosong.
Seluruh karya Hemingway menunjukan semangatnya yang brilian namun berumur pendek. Dan itu dapat dimengerti. Ketegangan internal dalam dirinya, menaklukkan teknik dominansinya yang hebat, yang tidak dapat bertahan di antara beragam novel yang sangat banyak dan tidak tentu. Itu adalah alamnya, dan kesalahanya adalah mencoba melampaui batas keindahannya sendiri. Dan itulah alasan mengapa segala sesuatu yang berlebih-lebihan terlihat lebih menonjol pada dirinya dibandingkan pada penulis lain. Novelnya seperti cerita pendek yang tidak proporsional, yang mengandung terlalu banyak hal. Sebaliknya, hal terbaik dari cerita-ceritanya adalah karya-karya itu memberikan kesan tentang sesuatu yang hilang, dan inilah yang menciptakan misteri dan keindahannya. Jorge Luis Borges, seorang penulis besar pada masa kami, punya batas yang sama, namun merasa tidak perlu mencoba melewatinya.
Satu tembakan Francis Macomber pada seekor singa menunjukan banyak sekali pelajaran dalam hal berburu, namun juga sebagai kumpulan ilmu kepenulisan. Dalam salah satu ceritanya, Hemingway menuliskan bahwa seekor banteng dari Liria, setelah menyambar dada seorang matador, berubah seperti “seekor kucing yang berbelok di tikungan.” Aku percaya, dengan segala kerendahan hati, bahwa pengamatan itu adalah salah satu dari petikan inspirasi konyol yang hanya bisa datang dari penulis yang hebat. Karya Hemingway penuh dengan penemuan-penemuan yang begitu sederhana dan memesona, yang mengungkapkan titik saat dia menyusun definisinya terkait penulisan sastra: seperti sebuah gunung es, yang hanya dapat berdiri tegak di atas permukaan jika di bawahnya ditopang oleh tujuh perdelapan volumenya.
Kesadaran tentang teknik tersebut tidak dapat disangkal lagi adalah alasan Hemingway tidak dapat meraih kejayaan lewat novelnya, tapi dengan cerita pendeknya yang lebih disiplin. Berbicara tentang Untuk Siapa Bel Berdentang, dia mengatakan bahwa dia tidak memiliki prasangka apa pun selama menyusun buku tersebut, namun menemukan jalan ceritanya setiap hari selama dia mengerjakannya. Dia tidak perlu mengatakan hal tersebut: itu sudah pasti. Sebaliknya, cerita-cerita pendeknya yang terinspirasi begitu saja juga tidak dapat disangkal lagi. Seperti tiga karya yang dia tulis pada suatu siang pada bulan Mei di tempat peristirahatannya di Madrid, saat sebuah badai salju memaksa pembatalan acara adu banteng pada festival San Isidro. Cerita-cerita tersebut, seperti yang dia katakan sendiri kepada George Plimpton, adalah Para Pembunuh, Sepuluh Indian, dan Hari ini Jumat, dan ketiganya adalah karya agung. Sepanjang lini tersebut, cerita yang kekuatannya paling padat menurut seleraku adalah salah satu cerita paling pendek yang pernah dia buat, Kucing dalam Hujan.
Meskipun demikian, bahkan jika karya berikut malah menjadi ejekan untuk nasibnya sendiri, bagiku itu adalah karyanya yang paling menawan dan manusiawi, yang juga yang paling tidak sukses: Menyeberangi Sungai dan Masuk ke dalam pepohonan. Karya ini adalah, seperti yang dia ungkapkan, sesuatu yang dimulai sebagai sebuah cerita dan nyasar ke dalam hutan bakau berupa sebuah novel. Sulit memahami begitu banyak celah dalam struktur dan begitu banyak kesalahan mekanisme sastra seperti seorang teknisi yang bijak – dan dialog yang terlalu dibuat-buat, di salah satu bengkel pandai emas paling cemerlang dalam sejarah surat-menyurat. Ketika buku tersebut dipublikasikan pada tahun 1950, kritik begitu ganas namun salah sasaran. Hemingway merasa terluka di tempat yang paling menyakitinya, dan dia bertahan di Havana, mengirimkan telegram yang menggairahkan yang tampak tidak bermartabat bagi penulis sepertinya. Tidak hanya buku tersebut adalah novel terbaiknya, tulisan itu juga begitu personal, yang telah dia tuliskan pada fajar di musim gugur yang tidak menentu, dengan nostalgia pada tahun-tahun yang tidak dapat diperbaiki lagi dan firasat yang pedih tentang beberapa tahun yang akan dia hadapi dalam hidupnya. Tidak ada satu pun dalam bukunya di mana dia meninggalkan banyak kesan tentang dirinya, tidak juga dia menemukan – dengan semua keindahan dan kelembutan – sebuah cara untuk memberikan perasaan yang perlu terkait karya dan hidupnya: kemenangan yang tidak berguna. Kematian protagonisnya, seolah-olah begitu damai dan alami, penggambaran awalnya untuk menyamarkan bunuh dirinya sendiri.
Ketika seseorang hidup begitu lama dengan suatu karya seorang penulis, dan dengan intensitas dan kasih sayang yang begitu besar, seseorang akan tersesat tanpa tahu cara untuk memisahkan kehidupan nyata dan fiksi. Aku sudah menghabiskan begitu banyak jam selama berhari-hari membaca di kafe yang terletak di St. Michel yang menurutnya bagus untuk menulis karena terasa nyaman, hangat, bersih dan bersahabat, dan aku selalu berharap untuk menemukan sekali lagi seorang gadis yang dia lihat masuk pada suatu hari yang berangin liar dan dingin, seorang gadis yang sangat cantik dan tampak ramah, dengan potongan rambut diagonal pada wajahnya seperti sayap burung gagak. “Kau milikku dan Paris milikku,” dia menulis untuk sang gadis, dengan daya menulisnya yang tak pernah habis. Segala yang dia utarakan, setiap saat yang dimilikinya, menjadi miliknya selamanya. Aku tidak bisa melewati Rue de l’Odeon No.12 di Paris tanpa melihatnya sedang berbincang dengan Sylvia Beach, di toko buku yang sekarang tidak lagi sama, menghabiskan waktu hingga pukul enam petang, ketika James Joyce mungkin akan mampir. Di padang rumput Kenya, melihatnya bersama karya-karyanya hanya sekali, dia menjadi pemilik dari kerbau-kerbau dan singa-singanya, dan segala rahasia terdalam tentang memburu. Dia menjadi pemilik dari adu banteng dan adu tinju, dari seniman dan jago tembak yang hadir hanya sebentar ketika mereka menjadi miliknya. Italia, Spanyol, Kuba – separuh dunia dipenuhi tempat-tempat yang dia tentukan hanya dengan menyebutkannya. Di Cojimar, sebuah desa kecil dekat Havana di mana seorang nelayan penyendiri dalam Lelaki Tua dan Laut tinggal, ada sebuah prasasti untuk mengenang eksplorasi heroiknya, dengan patung boss Hemingway yang disepuh. Di Finca de la Vigia, tempat pengungsiannya di Kuba, di mana dia tinggal tak lama sebelum kematiannya, rumah itu tetap utuh di tengah-tengah pepohonan rindang, dengan koleksi bukunya yang beragam, piala berburunya, podium menulisnya, sepatu ayahnya yang kebesaran, perhiasan kecilnya selama hidup yang tak terhitung jumlahnya dari seluruh dunia yang dia kumpulkan hingga kematiannya, dan yang terus hidup tanpa dirinya, dengan jiwa yang dia berikan kepada mereka dengan sihir yang hanya dia semata yang memilikinya.
Beberapa tahun yang lalu, aku semobil dengan Fidel Castro – seorang pembaca sastra yang tekun – dan di jok aku melihat buku kecil terjilid dalam kulit merah. “Itu guruku, Hemingway,” kata Fidel Castro kepadaku. Sungguh, Hemingway terus berada di tempat yang bahkan tidak mungkin untuk dibayangkan – 20 tahun setelah kematiannya – saat-saat abadi namun singkat pada pagi itu, mungkin di bulan Mei, ketika dia berkata ”Selamat tinggal, amigo” dari seberang jalan raya depan St. Michel.
Diterjemahkan oleh Lutfi Arifin
Sesungguhnya:
Esai ini sudah beredar banyak terjemahannya, ada yang lebih buruk daripada buatan saya ini, ada yang lebih baik.
Silakan unggah versi terjemahan asli bahasa Inggrisnya di New York Times
3 notes · View notes
andika-ir · 5 years
Text
Plan?
Sering sahaya merasa bahwa sahaya bukanlah pembuat plan yang baik. Mencoba mengkalkulasi berapa banyak plan yang telah sahaya buat, berapa banyak yg sukses dan berapa banyak yg tak terwujud bahkan tak tersentuh, tetapi begitu banyak hal di luar plan justru sahaya serius dalam menjalankannya.
Sahaya mau curhat saja lah, kan tumblr sahaya sepi, jadi bisa menulis semau-maunya😂
Sahaya mulai mencoba membuat plan sejak kelas 1 SMA, SD dan SMP hanyalah kenangan bermain-bermain-bermain. Beberapa hari setelah wisuda lulusan SMP, ayahanda sahaya pulang dari perantauan untuk menemui sahaya dan mulai bicara serius. Ini pertama kali sahaya mulai diajak berpikir tentang hidup, ke depan mau berbuat apa dan menjadi siapa. Masih ingat betul waktu itu listrik mati dan kami berdua bicara agak lama sampai lilin habis dan dilanjutkan bicara dalam gelap gulita.
Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, "Kamu harus mulai berpikir mau berbuat apa dan menjadi apa kelak, apa yang harus kamu perbuat selama SMA. Mau menjadi artinya harus punya komitmen dan siap menempa diri. Kalau tak mau, ndak usah sekolah. Bapak belikan cangkul sama sabit saja dan mulai besok harus belajar kerja di sawah".
Mendengar itu, sahaya mulai berpikir. Bukan bermaksud bahwa petani bukan pekerjaan orang menjadi, tetapi sahaya sadar kemampuan sahaya dalam 'kehidupan desa' sangat minim dibandingkan kawan-kawan sahaya yang lain. Sahaya kalah dalam banyak hal: mencangkul, ngarit, memanjat pohon, mencari kayu bakar, memancing, berburu ikan, renang di sungai, dll. Intinya sahaya hanyalah manusia kelas tiga di desa. Dengan ini, sahaya mau tak mau harus sekolah karena hanya itu yang sahaya bisa. (Orang desa memandang, hebat ya bisa sekolah sampai SMA. Padahal dalam hati, "Sahaya sekolah karena hanya ini yang sahaya bisa, sahaya tidak akan mampu untuk bekerja seperti anda semua, wahai warga desa yang sangat sahaya hormati". Ini namanya 'sawang-sinawang'. Dan apa pula hebatnya menjadi siswa SMA?)
Singkat cerita, sahaya memilih untuk melanjutkan sekolah dan mengutarakannya pada ayahanda. Responnya bagus. Tak tanggung-tanggung, sahaya langsung diajak ke Surabaya untuk mencari sekolah yang bagus buat sahaya, Lumajang mah bisa apa? Sahaya tak tahu-menahu bahwa di dunia ini, ada istilah SMA favorit dan kurang favorit, ada SMA negeri dan swasta. Ada tes masuk untuk SMA negeri, harus punya uang berlebih untuk masuk SMA swasta. Ada prioritas pilihan pada SMA negeri, no. 1 banyak peminat, sampai yang sepi peminat. Begitu bodohnya sahaya, hal-hal kecil dan lumrah semacam ini saja tak pernah tahu. Hasilnya?
Akhirnya saya hanya melanjutkan sekolah di SMAN 1 Candipuro. Sebuah SMA yg berdiri tahun 2004 (atau 2005 mungkin?, Sahaya masuk SMA tahun 2008) yang berada di pelosok Lumajang. Yang gedungnya hanya membentuk letter persegi, yang lapangan upacaranya memiliki gradien 30° ke arah timur, yang bagian baratnya masih nempel sama sawah, bagian timur sama kebun sengon, bagian selatan tanpa pagar langsung nempel sama sungai. Gersang dan menyedihkan. Sahaya mendaftar ke situ setelah masa pendaftaran usai, tetapi karena masih kekurangan siswa, akhirnya diloloskan juga. Akhirnya sahaya bisa lolos masuk SMA Negeri tanpa jalur tes, tanpa seleksi nilai NEM, tanpa 'nyogok'/ nepotisme, tanpa perlu membayar mahal uang pendaftaran, tanpa bimbel-bimbelan (sahaya mengenal istilah bimbel dan lembaga pendidikan luar sekolah setelah S1), tanpa tetek-bengek lainnya, bahkan telah melewati masa pendaftaran siswa baru. Hebat, kan?
Dengan segala kerendahan diri sahaya, akhirnya sahaya melanjutkan sekolah di sana. Sahaya mengingat betul cekokan ayahanda, "Jika sekolah hanya sekedar sekolah, pergi pagi pulang siang, mending ke sawah saja kau, menghasilkan". Petuah yang sangat biasa ini di kemudian hari ternyata menjadi pegangan sahaya selama 3 tahun sekolah, bahkan kuliah hingga lulus S2.
Dalam 3 tahun sekolah, sahaya tidak melewatkan 1 kegiatan ekstrakurikuler apapun, kecuali pecinta alam, karena sahaya cintanya sama kamu. Icikiwir~~~. Pramuka (tiap Jumat), Pencak Silat (3 kali seminggu), latihan olimpiade Fisika (2 kali seminggu, sahaya yang ngisi materi selama 3 tahun btw😭). Dalam seminggu, tak ada jadwal sahaya yang kosong dalam satu hari pun, sahaya menjadi orang yang sok sibuk, berangkat pagi pulang malam. OSIS sahaya ikut, walaupun pasif. Pembekalan DKR yg selalu nginap tiap 2 pekan, sahaya tak pernah absen. Pencak silat apalagi, sahaya menjadi pelatih tetap sejak pertengahan kelas 2 SMA. Ketua kelas? Seingat sahaya sejak kelas 2, sahaya jadi ketua kelas, menggantikan kawan terbaik sahaya yang naik jadi ketua OSIS, yg duluuuu banget pernah sahaya taksir, aciaaaaaap😍. Dalam setiap seminar yang mewakili sekolah, hampir sahaya yang mewakili. Dalam setiap olimpiade Fisika, sahaya di garda paling depan, bahkan pernah juara 1 (walaupun hanya tingkat kabupaten) dan mewakili Lumajang ke tingkat Provinsi. Kurang bangga bagaimana, jebolan SMA paling balita mengalahkan para SMA yang sudah melegenda di Lumajang. Sahaya benar-benar menjadi ikan Paus di kolam yang kecil, kolam gersang SMAN Candipuro. Dengan semua kesombongan dan prestasi atas semua hal-hal tak penting ini, sahaya merasa sudah di atas awan. Sahayalah orang terhebat di muka Buana.
Dengan semua pencapaian selama SMA di atas, adakah sahaya pernah membuat planning sebelumnya? BLAS!! NDAK PERNAH!!! Sahaya hanya melakukan petuah tak penting ayahanda. Sahaya hanya tak mau berangkat pagi pulang siang tanpa ada hal lain yang sahaya dapat. Sahaya hanya melakukan semua itu karena sahaya nyaman melakukannya, karena sahaya cinta dengan kegiatan sahaya pribadi. Sahaya dengan sengaja telah mengambil jarak dari kehidupan warga desa, dari kehidupan siswa SMA pada umumnya yg hanya berangkat pagi pulang siang lalu main PS. Hal yang baru sahaya sadari sekarang, sahaya adalah siswa yang paling sering menginap di sekolah, dengan atau tanpa teman, 4-5 kali dalam seminggu. Sahaya berkawan baik dengan satpam dan beberapa penjaga kantin. Sekolah yg gersang ini adalah rumah pertama sahaya. Buku-buku perpustakaan adalah jendela dan kawan baik sahaya, yang tak banyak dimiliki siswa lain yang malas membaca.
Kok tulisannya jadi ga ada poin selain pamer-pamer ga penting begini?
Oke kembali ke plan. Pencapaian sahaya selama 3 tahun benar-benar di luar planning awal untuk bersekolah di Surabaya. Sebelum ke Surabaya, sahaya diajari ayahanda untuk membuat beberapa planning, apa yang nanti akan dilakukan ketika SMA. DAN PRAMUKA, PENCAK SILAT, JUARA OLIMPIADE FISIKA, TAK PERNAH MENJADI PLANNING. Fisika adalah mata pelajaran paling dibenci selama SMP, mengalahkan bencinya menghafal pasal-pasal PPKN dan tanggal-tanggal Sejarah. Pramuka hanya tepuk-tepuk tangan, saya benci para penggalang yang sok asik nyanyi-nyanyi di jam istirahat. Pencak silat? SD pernah ikut tapi ga pernah tuntas sampai tingkatan terakhir. Sahaya bukan siapa-siapa selama SMP. Ketika SMA, ya sahaya bisa sombong dikit lah, walaupun kolamnya gersang.
Mungkin kapan-kapan mau cerita masa-masa S1 yang juga jauh di luar planning. Sahaya terbuang ke Surabaya, kota yang pernah menolak saya ketika SMA, dari planning awal ke Bandung yang telah menolak sahaya, atas alasan akademis dan duit. S2, sahaya malah terbuang ke Bandung, kota yang menolak saya ketika S1, dengan alasan duit. Semua hal itu benar-benar di luar planning, dan saya TAK PERNAH SEDIKITPUN MENYESAL atas apapun yang terjadi. 'Semua adalah bagian dari proses' -kata orang-orang sok bijak. Tentang detail hal-hal ketika S1 dan S2, sahaya akan cerita lain kali. Ngantuk woy!! Besok kerja!
Btw, dari tadi saya ngomong sama siapa sih? Ga mungkin juga ada yang baca tulisan curhat ini, haha. Artinya saya ngomong ke diri sendiri, ke 'musuh utama manusia' yang kini sedang berproses untuk berkawan dengan sahaya.
Ieu nanaonan deui bahasana pakai sahaya-sahaya tea😶. Udah dulu ya.
Cirebon, 16 Oktober 2019. Dini hari, 01:27 WIB.
Cerita yang berakhir ngambang dan tak sesuai judul, ditulis setelah membaca cerita kematian Ang San Mei (alias), dan kebahagiaan 2 hari yang lalu telah melunasi DP 21 juta untuk 2 tanah kavling, serta kegalauan penantian jawaban (dan persiapan menerima kemungkinan terburuk) atas: 'sepertinya saya tidak pantas menjadi teman hidupnya, dia yang terlalu sempurna untuk saya. Saya tidak akan pernah menyesal jika dia tak bersedia menjadi teman hidup saya, dia harus mendapatkan yang paling baik versinya, tetapi saya pasti akan menyesal kalau saya tak pernah memiliki keberanian untuk mengatakannya selama kesempatan masih ada😢'. Lihat, dalam berpikir pun saya sudah mampu menghakimi, tak juga adil.
0 notes
themobilelegends · 5 years
Photo
Tumblr media
GAME SURVIVAL TERBAIK ANKORA Link Video : Click Here Game petualang dengan kisah mendarat di sebuah planet sudah biasa, begitu juga dengan game Ankora ini. Lalu apa kelebihannya? Kelebihannya adalah kita bisa membangun kehidupan di planet Ankora yang sesuai dengan judul game ini. Bagi kamu yang tertarik bisa simak artikel ini.Memulai Perjalanan Diceritakan dalam game ini, Mun penjelajah tim Interstellar Patroli 5 harus melakukan pendaratan di planet Ankora yang disebabkan pesawat ruang angkasa mengalami kecelakaan. Melihat planet yang begitu besar dan tidak dikenal membuat Mun ingin berpetualang. Tidak lupa juga misi Mun sebagai penjelajah yang harus menandai berbagai lokasi dengan transmitter yang berguna sebagai penanda mara bahaya.Dalam perjalanannya, Mun mendapatkan bantuan dari suku Ank. Suku Ank adalah suku primitif yang hidup harmonis di Ankora sejak zaman kuno. Mereka memiliki sifat yang baik hati dan memiliki berbagai pekerjaan yaitu pedagang, pemburu, pengrajin, orang bijak, petani dan nelayan.Dengan bantuan suku Ank, Mun siap membantu untuk membangun budaya mereka. Mulai dari membuat berbagai alat, perhiasan, resep hingga ramuan sihir. Yang sebagai balasannya, Mun bisa wajib menjalankan misi dari berbagai anggota Ank, tidak lupa juga misi sebagai tim Interstellar Patroli 5 untuk menjelajahi planet Ankora. Dibalik petualang Mun, planet Ankora siap dijelajah. Ankora yang memiliki dimensi luas, terbagi dalam 144 kuadran yang bisa kamu lihat di peta. Semuanya itu bisa kamu jelajahi yang memiliki berbagai hambatan seperti sungai, danau, bebatuan, air terjun, jurang dan monster. Tapi itu tidak masalah, kamu bisa memanfaatkan bahan alam seperti kayu, batu, logam maupun tanaman liar yang berguna untuk mengeksplor planet ini dengan gaya-mu sendiri. Iya alat, alat di sini berguna untuk petualang Mun. Di awal permainan, Mun hanya tangan kosong namun suku Ank menemaninya dan menunjukkan cara membuat alat seperti Palu yang berguna untuk membangun, Gergaji untuk menebang pohon dan Tombak untuk melawan monster yang semuanya dapat dijumpai saat berjumpa suku Ank pertama kali. Selanjutnya berbagai alat akan ikut muncul seperti Sekop, Panah dan Cangkul. Kamu juga bisa menaikkan level peralatan bila kamu dapat menyelesaikan misi atau dapat menaikkan level sendiri dengan berbagai alat bantu. Betul, SDA dalam planet ini bisa dimanfaatkan dalam petualang Mun. Mun bisa mengumpulkan banyak item yang dimasukkan dalam tas (biasanya maksimal 150 item) dengan item yang berbeda-beda seperti makanan, alat kelangsungan hidup dan item khusus. Item-item yang berhasil dikumpulkan bisa dikombinasi di dapur untuk mengolah makanan sendiri, bisa juga untuk mengelola alat yang bisa dilakukan di meja kerja. Untuk mendapatkan cara mengelola SDA, usaha sering berbicara dan menyelesaikan misi dari Ank yang semakin mempermudahmu selama perjalanan.Ok, pembahasan game Ankora kali ini. Sebenarnya masih banyak lagi seperti gameplay dan kualitas grafis namun sayang untuk diceritakan kalau kamu belum mencobanya. Untuk mendownloadnya membutuhkan memori sekitar 100 mb dan bisa dimainkan secara offline. Bagi kamu yang tertarik, kamu bisa buka situs pengembang game ankora yaitu Chibig untuk mengetahui tips dan trik dalam bermain. Selamat bermain.#ankoramodapk #ankoraapk #ankoraguide #ankorafullmap #ankoramodapkrevdl #ankoracraftingguide #ankoraapkpure #ankoraapkdownload #ankoraapkmod #ankoraalltools #gameterbaikoffline #gameterbaikandroid #gameterbaikps3 #gameterbaikps2 #gameterbaikpc #gameterbaikps4 #gameterbaiksepanjangmasa #gameterbaik2019 #gameterbaikapple #gameterbaikandroid2018 #gameterbaikandroidsaatini
0 notes
Text
Musim Semi di Universitas Negeri Jakarta
Tumblr media
Sebuah surat cinta yang sederhana untuk kawan-kawan UNJ*
Sepuluh, bulan lima. Sebuah konsolidasi besar kembali hadir di UNJ. Ratusan wajah baru yang tak pernah kulihat sebelumnya datang berbondong-bondong, hingga berdesak-desakan mengisi lantai-lantai kosong di Arena Prestasi Fakultas Ilmu Sosial. Mereka yang datang mayoritas adalah angkatan-angkatan muda; mulai dari 2014, 2015 sampai angkatan 2016.
Untuk angkatan baru 2016, kuucapkan selamat datang di kampus impianmu. Tempat yang akan menemanimu berpetualang menimba ilmu, bergulat dengan ide-ide, dan memberitahumu sebuah pengertian kalau tugas seorang terpelajar bukan hanya untuk mengejar IPK dan jadi Sarjana. Melainkan ikut berperan dalam memecahkan permasalahan bangsa, juga jadi bagian untuk menciptakan perubahan.
Bertemu dengan wajah-wajah baru seperti kalian membuatku mengembalikan sehelai potret yang sudah lama lusuh dan masih tersimpan di dalam ingatan. Maka izinkan aku bercerita tentang sesuatu, masa dimana aku pernah menjadi sepertimu. Memasuki gerbang pendidikan tinggi dengan wajah lugu dan polos, menggenggam sejuta harapan, hingga keyakinan kalau hidup akan berubah setelah kita masuk dan studi di dalam kampus ini.
Tahun 2012 masa dimana aku diterima kuliah di Jurusan Sejarah FIS UNJ. Sajadah Masjid alumni jadi saksi bagaimana sujud syukurku menempel di atasnya, karena hasil pengumuman menyebutkan Andika Ramadhan lolos di kampus UNJ. Namun, impian kuliah di UNJ hampir saja kandas ketika aku mengetahui nominal biaya UKT yang harus kubayarkan cukup besar, dan kuyakin besarannya tak akan bisa dilunasi oleh anak-anak yang berlatarekonomi tak mampu.
Kalimat ala motivator tentang kau lahir miskin bukan salahmu terbantahkan ketika dibenturkan dengan fenomena ini. Kau itu miskin, salahmu lahir dalam keluarga miskin, kau tak akan bisa kuliah di tempat yang layak, karena kalau mau layak harus kuat bayar. Disinilah aku mulai melihat pendidikan hampir mirip seperti jalan tol; siapa yang membayar, maka ia yang diberikan jalan.
Kala itu kampus belum seperti sekarang, belum seramai sekarang. Isu-isu elitis di tataran nasional jauh lebih diminati, ketimbang mahasiswa di kampus ini mengajukan sebuah pertanyaan ke Rektor mereka; jika tujuan Uang Kuliah Tunggal ialah untuk keadilan, lantas kenapa masih ada anak-anak miskin yang terhambat kuliah karena tak bisa bayaran?
Cita-cita kita pada akhirnya hanyalah setinggi tanah, ketika yang melangit adalah biaya kuliahnya. Pada saat-saat genting seperti ini kau harus ingat mendiang dari Paulo Freire, tanggungan pendidikan yang mahal hanya akan melahirkan kaum-kaum terpelajar yang mau membantu dan menolong sesama jika dibayar mahal pula.  Karena pendidikan yang mahal hanya akan melahirkan sarjana-sarjana yang individualis, mereka berusaha mengembalikan modal yang mereka bayarkan semasa kuliah.
Maka tak perlu heran kenapa masih banyak orang-orang miskin yang mati karena tak mampu berobat, anak-anak desa yang semakin bodoh karena sekolahnya kekurangan guru, hingga kilang minyak dan tambang yang tak pernah bisa kita kelola secara mandiri. Negeri ini jeblos dalam lubang kemunduran bukan karena kekurangan sarjana.
Pendidikan kita harus terjangkau! Bahkan mungkin gratis, pendidikan yang rusak harus segera diperbaiki, agar sarjana-sarjana kedokteran siap membantu sesama tanpa perlu memikirkan balik modal, sarjana pendidikan rela mengajar di desa-desa demi mencerdaskan anak-anak bangsa, dan juga lulusan-lulusan teknik-tambang tak hanya bercita-cita bisa kerja di Freeport dan Chevron, tapi punya cita-cita agar segera menasionalisasinya!
Tahun 2012, di UNJ benar-benar tak ada keramaian – ketika ribuan mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman di Purwokerto melempari gedung Rektorat mereka dengan bom Molotov karena mahasiswa disana menganggap Rektor mereka sudah kehilangan nurani dan berkhianat kepada mahasiswa karena telah menerapkan UKT yang jelas-jelas malah menutup kesempatan banyak orang susah untuk kuliah.
Itulah yang membuat gerakan di UNJ tak pernah besar dan selama beberapa waktu berjalan di tempat. Karena kita amatlah ego, menganggap mahasiswa adalah mesiah bagi masyarakat tanpa sadar kalau mahasiswa UNJ telah mengalami kekalahan besar di kampus nya sendiri.
Pernahkah diajak memilih Rektor sendiri? Pernahkah dilibatkan dalam pengambilan keputusan? Kita tak pernah sadar kalau kita tak tahu apa-apa. Level pengambilan keputusan amatlah jauh dan rahasia.
Pemilihan Rektor yang tak pernah melibatkan mahasiswa adalah bukti bahwa kekuasaan masih menganggap kalau mahasiswa hanyalah anak-anak, sadarkah kawan kalau kita tak berdaulat atas kampus sendiri? Efek tak dilibatkannya mahasiswa dalam pemilihan Rektor adalah kebijakan-kebijakan Rektor bukanlah cerminan keresahan mahasiswa, karena ia tak pernah merasa dipilih oleh mahasiswa. Itulah barangkali yang menyebabkan Rektor ambil jalan pintas ketika kekurangan anggaran; yaitu dengan cara menaikan biaya kuliah mahasiswa.
Gerakan Mahasiswa di UNJ mulai-mulai bangkit dari tidur panjangnya di tahun 2015, berbekal pengetahuan tentang kasus perkosaan dan besaran biaya kuliah yang mahal, konsolidasi-konsolidasi besar dibuat. Rapat-rapat mahasiswa di kampus digelar. Puncak dari tuntutan-tuntutan mahasiswa ialah di Drop Out nya Ketua BEM UNJ di awal tahun 2016, sebagai respon penguasa kampus terhadap gerakan mahasiswa UNJ.
Kawan-kawan yang tercium sebagai pelopor gerakan dipanggil satu persatu oleh petinggi kampus, dipaksa meminta maaf kepada Rektor jika tak mau dipolisikan. Ada yang memilih minta maaf, tak sedikit pula yang menolak. Mereka yang menolak minta maaf memilih menjadi martir, karena tak pernah merasa melakukan kesalahan.
Satu persatu kawan-kawan UNJ dipanggil ke polisi karena dilaporkan oleh kampusnya sendiri. Suasana UNJ yang terik ketika itu mendadak mendung, ia menjadi kelabu. Seraya langit ikut bertanya; masih pantaskah UNJ mengejar-mengejar status World Class University jika kebebasan berpendapat saja sangat dibatasi?
Sebuah puisi dari Wawan, aktivis mahasiswa yang mati tertembak di Tragedi Semanggi kupersembahkan untukmu, kawan;
“Jangan takut, Ibu! Jangan mau digertak, Jangan mau diancam, Karena ketakutan meningkatkan penjajahan. Jangan sampai sungai waktu menghanyutkan ingatan-ingatan yang meranggas.”
(Aku bermimpi tentang Reformasi dan Demokrasi – Wawan, Puisi 1998)
Rektor UNJ hari ini seharusnya mau belajar dari Prof. Conny Semiawan, yang juga pernah menjabat sebagai Rektor UNJ di era-era 1980-an. Pada era kepemimpinannya di UNJ, Prof. Conny pernah memasang badannya untuk melindungi mahasiswa ketika militer masuk ke kampus untuk menangkap mahasiswa-mahasiswa IKIP Jakarta yang demonstrasi untuk menentang rezim Orde Baru. Namun hari ini, di tanah yang sama, di atas kampus yang sama, menyalakan kebenaran justru bisa mematikan kehidupan. 
Kita bisa menilai kalau pelaporan pak Ubaedillah Badrun karena kritiknya terhadap kampus lewat tulisan berjudul “Wajah Kampus Mulai Bopeng?” ke polisi adalah kematian nurani Rektor, sekaligus kematian kultur akademis di kampus UNJ. Laporan terhadap dosen ini ialah rangkaian dari laporan belasan dosen UNJ yang sudah lebih dulu dipolisikan oleh pihak kampus. Mereka dilaporkan bukan karena korupsi atau bertindak cabul, tetapi karena mengkritik kampus yang membuat telinga kekuasaan memerah.
Melihat permasalahan ini, hanya kata-kata Edward Said yang ada di benakku; Kau adalah seorang intelektual. Intelektual itu adalah sosok pengasingan dan marjinal, sebagai amatir, dan sebagai pengarang sebuah bahasa yang mencoba membicarakan kebenaran kepada kekuasaan. Kalau kau ingin menjadi Intelektual sejati, kau harus siap risiko dibakar di tiang, dikeluarkan dari komunitas, atau disalibkan. 
Sayyid Quthb mati di tiang gantung, Che Guevara dan Hasan Al Banna mati ditembak, Jose Rizal dieksekusi oleh rezim kolonial Filiphina, Munir diracun di udara, Wiji Thukul dihilangkan tanpa jejak. Sementara Mohamed Bouazizi, seorang aktivis di Tunisia memilih membakar dirinya untuk memprotes rezim tiran di negerinya, yang kelak tindakannya membakar kemarahan rakyat di negeri-negeri Arab untuk menggelorakan Arab Spring.
Nyatanya memang seperti itu, di masa pergerakan nasional, Soekarno, Agus Salim, Sutan Sjahrir hingga Tan Malaka pernah merasakan diasingkan, dipenjara dan dijauhkan dari keluarga mereka, dari lingkungan mereka.
Penjara, kelaparan, ancaman pembunuhan hingga pukulan pernah dirasakan oleh mereka yang sepanjang hidupnya diabdikan untuk memerdekakan orang lain. Mereka menolak menjadi pragmatis, tidak mau bekerja untuk pemerintahan Belanda, berapapun gajinya. Masa muda mereka digunakan untuk menolong bangsa-nya yang dihina sebagai “monyet” dan “kerbau” oleh Belanda.
Menyaksikan petani-petani kurus dan buruh-buruh tambang yang di tembak oleh penjajah membuat Soekarno Muda ketika itu bertekad untuk mengeluarkan bangsanya dari kekejaman kolonialisme.
Maka datanglah ke pojok-pojok kantin, parkiran belakang, tongkrongan spiral dan sudut-sudut Musolah. Masuklah ke dalam warkop-warkop dan caffe. Kabarkan kawan-kawan yang sedang mentoring di Masjid maupun yang sedang diskusi di bawah pohon-pohon rindang. Bahwa jarak kemenangan itu hanya berkisar antara kening dan sajadah. Hasta La Victoria Siempre, Haya Alal Falah..
Di tahun 1977’78 militer pernah memasuki kampus IKIP Jakarta (UNJ), mereka memburu aktivis mahasiswa, mengawasi gerak-gerik mahasiswa agar tak melakukan demonstrasi di jalan, hingga menangkap dan memenjarakan mahasiswa IKIP Jakarta, dan kampus-kampus besar lain selama beberapa waktu. 
Sungguh menyedihkan, ketika melihat aksi-aksi protes yang datang dari mahasiswa justru ditanggapi dengan cara kekerasan oleh pemerintahan saat itu. Anak-anak muda terbaik diculik, dipukuli, dipenjara hingga dihilangkan paksa untuk menebar ketakutan agar tak ada lagi gerakan protes terhadap rezim yang berkuasa. Mahasiswa saat itu mengubur dalam-dalam cita-cita kemapanan dan imajinasi menjadi young urban professional. Sebagai gantinya, mereka justru tumpah-ruah ke jalan dan berbaur bersama kaum marjinal yang saat itu dilupakan oleh rezim Orde Baru. Mereka tidak takut berdiri di hadapan moncong senjata aparat negara sekalipun, tanpa satu bendera primordialisme di belakang mereka. Anak-anak muda itu bersinar bagai seberkas cahaya di malam hari.
Maka kusimpulkan kampus ini sudah terbiasa dengan ancaman. Justru gerakan di UNJ akan terus membesar seiring dengan makin kerasnya sikap penguasa terhadap mahasiswa. Kampus ini seperti hidup dalam sebuah prosa dari seorang kawan di Yogyakarta;
“Kau boleh saja menghancurkan taman bunga, tapi kau tak akan bisa menghalangi datangnya musim semi..”
Aktivis-aktivis di UNJ tak akan pernah bisa dihilangkan dengan mudah. Satu hilang, seribu terbilang. Musim semi akan segera datang, ia akan menumbuhkan bunga-bunga baru yang aromanya tercium harum sampai ke luar. Jangan takut kawan, jangan pernah takut! Karena Wiji Thukul pernah berucap kalau ketakutan hanya akan memperpanjang barisan perbudakan. 
Angkatan dan generasi selanjutnyalah yang akan meneruskan perjuangan angkatan-angkatan sebelumnya. Dan kami tak akan pernah bisa dikalahkan dengan mudah. Akan hadir mahasiswa-mahasiswa dalam sosok baru, wajah baru, juga spirit perjuangan yang baru, yang siap berdiri untuk menentang penguasa yang lalim, meruntuhkan kekuasaan yang dzalim. Selamat datang Musim Semi Universitas Negeri Jakarta. Jadilah bunga-bunga yang bersemi..
Andika Ramadhan Febriansah Cibubur, 17 Mei 2017
9 notes · View notes
kapkunkap12 · 2 years
Text
Jawatan Kosong MR DIY Seluruh Malaysia 2022
Jawatan Kosong MR DIY Seluruh Malaysia 2022
Jawatan Kosong MR DIY Seluruh Malaysia 2022 | Kepada seluruh warganegara malaysia yang sedang mencari jawatan kosong berkelayakan dan berminat untuk mengisi kekosongan jawatan terkini yang ditawarkan di MR DIY anda diperlawa untuk segera membuat permohonan bagi mengisi kekosongan jawatan-jawatan seperti berikut. Jawatan Kosong MR DIY Seluruh Malaysia 2022 IT Officer Retail AssistantWareHouse…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kapkunkap12 · 3 years
Text
Kerja Kosong Majlis Agama Islam Negeri Kedah
Kerja Kosong Majlis Agama Islam Negeri Kedah
Kerja Kosong Majlis Agama Islam Negeri Kedah | Kepada seluruh warganegara malaysia yang berkelayakan dan sedang mencari jawatan kosong anda diperlawa untuk segera membuat permohonan bagi mengisi kekosongan jawatan yang ditawarkan seperti berikut. Kerja Kosong Majlis Agama Islam Negeri Kedah Akauntan Gred WA41Pembantu Tadbir Gred N19 Syarat asas permohonan Calon hendaklah rakyat malaysia…
Tumblr media
View On WordPress
1 note · View note
kapkunkap12 · 6 years
Text
Kerja Kosong Majlis Agama Islam Wilayah Persekutuan
Kerja Kosong Majlis Agama Islam Wilayah Persekutuan | Kepada mereka yang berkelayakan dan berminat untuk mengisi kekosongan jawatan yang ditawarkan di Majlis Agama Islam Wilayah Persekutuan (MAIWP) anda diperlawa untuk segera membuat permohonan bagi mengisi kekosongan berikut:-
Syarat asas pelantikan jawatan
Warganegara malaysia berusia tidak kurang daripada 18 tahun pada tarikh tutup permohonan…
View On WordPress
0 notes
kapkunkap12 · 6 years
Text
Kerja Kosong Puspakom
Kerja Kosong Puspakom | Bagi mereka yang berminat dan berkelayakan untuk berkerja di Puspakom Sdn Bhd anda diperlawa untuk segera membuat permohonan bagi mengisi kekosongan jawatan-jawatan yang ditawarkan seperti berikut:-
Kerja Kosong Puspakom
HiCom Management System (HMS) Executive
Customer Relations Executive
Syarat asas permohonan jawatan
Calon hendaklah warganegara malaysia berusia tidak…
View On WordPress
0 notes
kapkunkap12 · 7 years
Text
Kerja Kosong kerani AM Wanita Sahaja
Kerja Kosong kerani AM Wanita Sahaja
Kerja Kosong kerani AM Wanita Sahaja | Kepada mereka yang berkelayakan dan berminat untuk mengisi kekosongan jawatan yang ditawarkan anda diperlawa untuk segera membuat permohonan.
Kerja Kosong kerani AM Wanita Sahaja
Kerani AM Gaji ditawarkan : RM1,300 – RM1,600 Lokasi: Shah Alam Sleangor
Syarat Pelantikan Jawatan
Calon hendalah mempunyai sekurang-kurangnya SPM adan keatas.
Berpengalaman tidak…
View On WordPress
0 notes
kapkunkap12 · 7 years
Text
Kerja Kosong UiTM Kampus Sungai Petani
Kerja Kosong UiTM Kampus Sungai Petani
Kerja Kosong UiTM Kampus Sungai Petani | Permohonan adalah diperlawa kepada calon-calon Bumiputera warganegara malaysia yang berkelayakan dan berminat untuk mengisi kekosongan jawatan yang ditawarkan di UiTM Cawangan Kedah, Kampus Sungai Petani secara tetap.
Kerja Kosong UiTM Kampus Sungai Petani
Pegawai Hal Ehwal Islam Gred S41
Pembantu Operasi Gred H11
Syarat asas pelantikan jawatan
Calon…
View On WordPress
0 notes