Tumgik
#kepahitan
aprilliouz · 11 months
Text
Setelah banyak hal-hal baik dikabulkan dan diberikan buatmu,
Kini waktunya sesekali kamu cicipi kesulitan dalam kehidupan.
Setelah kemarin-kemarin urusanmu dilancarkan,
Kamu mungkin terbiasa. Saking terbiasanya, kamu bahkan merasa kamu pantas dan selalu layak dimudahkan.
Padahal, kemudahan yang kamu cicipi adalah kemurahan hati dari Sang Pencipta.
Kamu sekarang disini.
Setelah urusan sekolahmu dilancarkan.
Setelah dimanja dan dikelilingi kedua orang tua yang utuh di kedua sisimu,
Kamu melangkah ke sebuah arena perjuangan yang baru.
Salah satu dari orang tuamu diambil.
Perlahan orang-orang yang jatuh dan tertinggal di belakangmu mulai bangkit, dan menyusul.
Kamu melihat orang-orang melanjutkan kehidupannya duluan.
Menyisakan dirimu dalam perasaan terkejut, takut dan merasa tertinggal.
Jika sekarang kamu sedang merasakan kesulitan, barangkali kamu bukan sedang mengalami kemunduran.
Kamu bukan terpuruk tanpa alasan.
Ini jatahmu.
Ini saatmu, setelah diuji dengan kemudahan, lalu diuji dalam kepahitan.
Sedang diasah, dan dilatih oleh Tuhan.
Ini kesempatanmu. Setelah banyak tertawa bangga atas keberhasilan menggapai apa yang kamu mau,
Ini saatnya kamu menangis. Melepaskan apa-apa saja yang membebani bahumu.
Biar kali ini kesedihan yang menjadi guru dan mengajarimu makna kebijaksanaan.
Biar kamu paham soal kehidupan.
Kelak,
Kamu akan kembali tersenyum bangga.
Kamu akan kembali bahagia mengetahui betapa tangguhnya kamu melewati semua kesulitan ini.
Kamu akan bangkit.
Kamu akan kembali ke titik sebagaimana sebelum ini.
Dengan jadi versi yang lebih baik daripada dirimu sebelumnya.
10 notes · View notes
albert-kurniawan · 2 months
Text
Tumblr media
MELEPAS DENDAM
Dendam itu seperti kail yang nyangkut di rahang seekor ikan. Betapa pun ia mencoba membebaskan diri darinya hingga kelelahan, kail itu tak akan mudah terlepas. Dan ia akan terhubung terus dengan seuntai tali kecil dengan sang pengumpan.
Lalu bagaimana melepas dendam yang menyisakan sakit hati kronis pada korbannya?
Dendam biasanya berupa tumpukan kebencian yang terpendam begitu mendalam di batin bawah sadar. Saking dalamnya kebencian itu melekat, rasa sakitnya begitu sulit dilepaskan.
Sedangkan kebencian biasanya dimulai dari kemarahan yang tak tersalurkan atau terselesaikan dengan tuntas. Sebelum kemarahan muncul, ia biasanya diawali kekesalan demi kekesalan yang tak lagi tertahankan.
Kekesalan dimulai dari ketidakterimaan atas sebuah kata-kata, sikap atau perilaku seseorang atau peristiwa dalam hidup.
Bila dirangkai, kisah dendam ini berjalan seperti ini; "Ketidakterimaan - kekesalan - kemarahan - kebencian - dendam". Melihat rangkaian perjalanan ini, tentu saja cukup sulit melepas kemarahan yang sudah melekat sebagai dendam.
Namun ia yang serius ingin terbebas dari dendam, mesti rela untuk merunut ke awal munculnya perjalanan yang akhirnya menjadi dendam itu. Urai kembali perjalanan hingga bertemu awal dari ketidakterimaan atas kata-kata, sikap dan tindakan yang dianggap menyakitkan itu.
Kapan saja ingatan tentang itu telah kembali, belajar melihat pelajaran Karma di balik semua itu, akan mudah mengubah penolakan menjadi penerimaan. Dari penerimaan muncul pengertian, dari pengertian lenyap kekesalan, kemarahan, kebencian hingga dendam masa lalu.
Pelajaran Karma apa yang ada saat kejadian menyakitkan itu?
"Setiap rasa sakit yang pernah kita alami akibat kata-kata, sikap dan tindakan seseorang, adalah rasa sakit yang sama pernah kita lakukan pada orang lain di masa lalu. Setiap rasa sakit hati, adalah penebusan hutang Karma masa lalu untuk memurnikan kembali Jiwa kita dari noda Karma buruk itu."
"Orang-orang yang bersikap buruk dihadirkan sebagai penagih hutang Karma masa lalu. Kita hanya perlu membayarnya dengan ikhlas. Tanpa keikhlasan, apalagi menjadi dendam, sama saja memacetkan kredit Karma masa lalu."
By. Wayan Mustika
0 notes
tommychristanto · 1 year
Photo
Tumblr media
Segeralah untuk dibuang agar tidak jadi penyakit. ..... Demikian juga dengan kepahitan, dendam, iri dengki.... jangan kau simpan, apalagi engkau tempatkan di ruang depan. Segeralah buang, agar engkau tidak terbebani dengan hal-hal yang buruk, yang tidak baik, dan yang dapat menyusahkan dirimu sendiri. Niscaya, setelah engkau lepaskan dan engkau buang itu semua, engkau akan merasakan kelegaan dan hidupmu menjadi ringan. --- Jadi ... Sudah ke toilet belum? --- Have a great day Salam dari LCA #iri #irihati #dengki #dendam #kepahitan #toilet #penyakit #roaming (at Larnaca International Airport) https://www.instagram.com/p/CkdJZJntZk2/?igshid=NGJjMDIxMWI=
1 note · View note
lasealwin · 2 years
Text
Mengenang Masa-Masa Bersama Kebajikan Dan Tanpa Kebajikan
Mengenang Masa-Masa Bersama Kebajikan Dan Tanpa Kebajikan
Hidup mengenang suka: bila hari-hari hanya dilalui dalam kebaikan, kebenaran dan keadilan. Sayangnya kenang-kenangan kepahitan yang ada mengingat hari lalu yang kita lalui tanpa kebajikan.Jalan cerita berpikir. Waktu adalah kesempatan: semakin banyak waktu yang kita miliki, semakin banyak pula kesempatan yang diperoleh. Sayangnya, tidak ada manusia yang dapat memperkirakan dan memprediksi,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
andromedanisa · 2 months
Text
sebuah kepahaman..
ajarkan aku tentang paham untuk kelapangan hati ya Allaah, agar hatiku tak bergemuruh ketika melihat orang lain mendapatkan nikmat yang belum aku dapatkan. ajarkan aku tentang ikhlas untuk merelakan sesuatu yang bukan menjadi milikku. dan ajarkan aku menerima untuk tetap baik-baik saja ya Allaah, agar hatiku tetap merasa ridho atas ketetapan yang telah Engkau tetapkan.
Ramadhan tahun ini ajarkan aku tentang banyak hal ya Allaah. tentang perasaan cukup, tentang perasaan lapang untuk menerima dan tentang memahami diriku sendiri. sebab hanya dibulan inilah momentum terbaik untuk mendidik diri ini menjadi lebih baik dari sebelumnya.
ajarkan aku tentang banyak hal tentang sebuah hati yang hanya mengharapkan ridhaMu ya Allaah. sebab aku tak ingin lagi merasa kosong atas sesuatu yang aku sendiri tak paham mengapa demikian.
ya Allaah, ya Tuhanku, aku begitu lelah dengan sesuatu yang aku tuju. aku begitu merasa ingin berhenti saja dari apa yang telah kudapatkan. aku begitu merasa tak berguna pada apa yang belum aku dapatkan. jangan biarkan aku larut dalam hal demikian ya Allaah. jangan biarkan aku jatuh dalam rasa keputusasaan. jangan biarkan aku berjalan sendiri tanpa Engkau beri diri ini petunjuk.
ajarkan aku paham ya Allaah, agar aku bisa menerima semua kenyataan yang terasa pahit dalam hidupku. ajarkan aku sebuah rasa syukur agar aku selalu merasa cukup atas semua hal yang kumiliki dan Ridha atas apa yang terlepas dariku. sebab kehidupan dunia ini begitu melelahkan untukku ya Allaah. aku sungguh begitu lelah dengan kehidupan dunia yang sebagian sudah mengambil jiwaku.
ajarkan aku paham ya Allaah, bahwa kepahitan dalam hidup ini bukan tentang kehilangan dunia. namun kepahitan sesungguhnya adalah kala Engkau meninggalkan diriku sendiri dalam kegelapan. dan aku merasa baik-baik saja akan hal itu.
~*
Bagi setiap pendoa, akan selalu menemukan fase untuknya menanti doa-doa yang telah dilangitkan. Entah dalam keadaan lapang, senang, himpit, kesusahan, kegundahan, kegalauan, kebahagiaan, dan berbagai macam rasa.
Akan selalu juga merasakan ketidakyakinan dalam masa penantian terkabulnya sebuah doa. Dalam hal ini, akan banyak sekali alasan yang meminta seorang pendoa berhenti melangitkan doanya. Akan ada banyak pula yang mencari seribu satu alasan agar seorang pendoa berhenti pada apa yang diyakininya.
Masa ini sungguh masa yang menyakitkan. Bagaimana tidak? kamu yang sedari awal meminta dengan keadaan sungguh-sungguh, penuh dengan pengharapan, penuh dengan keyakinan. Tetiba saja orang-orang disekitarmu meminta kamu untuk berhenti percaya. Meminta kamu untuk berhenti berupaya, dan meminta kamu untuk berhenti berdoa.
Akan ada masa pula, ketika kamu mulai goyah. Dengan apa-apa yang kamu mintakan, dengan apa-apa yang kamu yakini, dengan apa-apa yang kamu upayakan.
Kamu terhenti, berpikir beribu-ribu kali untuk menyerah, berpikir beribu-ribu kali untuk tetap percaya. Sebab menyesakkan memang, jika bahka orang-orang terdekat yang meminta kamu untuk berhenti menjadi pendoa yang setia.
tak apa sayang, meski saat ini kamu merasa begitu kehilangan entah apa yang sedang kamu rasakan. semoga tak membuatmu menyalahkan takdir Allaah yang telah ditetapkan untukmu. apapun itu, semoga Allaah memberimu kelapangan hati yang selapang-lapangnya ya. dan segala doa yang kau pinta Allaah ijabah dalam syukur yang melangit.
02 Ramadhan 1445 H
203 notes · View notes
alizetia · 9 months
Text
Sayang, orang yang kau lihat keras karakternya.. Bisa jadi bukan karena ia tak baik.. Melainkan karena telah dilewatinya kepahitan demi kepahitan yang satupun tak pernah diceritakannya atau dikeluhkannya. Di balik suara tegasnya, keputusan tanggapnya, kejujurannya yang lugas, yang bisa jadi tak begitu disenangi semua orang, ada air mata yang telah lama kering, ada sayatan demi sayatan di hatinya yang tinggal bekasnya saja.. :)
225 notes · View notes
nonaabuabu · 8 days
Text
Tumblr media
aku meneguk tuba lagi, seolah itu satu-satunya minuman yang bisa kukonsumsi, padahal ada air putih yang ditawarkan orang lain dan ada madu yang merayu untuk dituai.
apa sebenarnya yang ingin kunikmati dari kepahitan ini, hingga aku sukarela menjadikannya penumpas dahaga. rela pesakitan hanya untuk sesuatu yang sesaat dan terasa sesat.
bangunlah diri, lidahmu sudah tak bersahabat bukan, perutmu sudah meronta, paru-parumu sudah panas dan menggembung. bukankah seharusnya kini kau sudah selesai untuk semua kepahitan yang dicari sendiri. lagipula tak cukupkah hidangan nasib yang hambar ini?
51 notes · View notes
yasirmukhtar · 3 months
Text
Cobaan
Satu tahun ke belakang, saya lagi dapet banyak cobaan yang lebih nonjok dari yang pernah dialami sebelumnya.
Secara default, saya memikirkan betapa banyak kerugian materiel yang saya alami.
Teorinya saya ngerti. Dunia itu di tangan, jangan di hati. Tapi tetep aja saya ngerasa rugi ketika inget opportunity loss yang terjadi.
Saya punya banyak impian dan wishlist. Pengen bayarin istri ikut ini itu, pengen beli barang-barang tertentu yang udah lama ditahan-tahan, atau minimal pengen investasi ke suatu hal. Semua itu saya pertimbangkan dengan hati-hati supaya setiap materi yang dialokasikan tepat guna dan bermanfaat.
Tiba-tiba saya harus kehilangan kesempatan-kesempatan itu begitu aja, poofff, karena cobaan-cobaan ini.
Nyesek banget. Saya butuh waktu lama untuk memproses semua ini. Tapi ini jadi momen buat saya untuk restart dan refresh lagi hubungan saya dengan materi.
Saya memaknainya seperti Allah sedang "mengambil" perhatian saya supaya saya inget lagi tentang apa yang esensial dalam hidup.
Selain itu, saya juga jadi introspeksi, mungkin saya secara ga sadar udah menumpuk dosa yang sangat banyak.
Maka, meski ga mudah, saya berusaha ikhlas atas takdir yang saya jalani dengan meresapi empat gagasan ini:
I've been so lucky, so comfortable, in a very long time compared to many people. Saya cuma baru sekarang aja dapet cobaannya. Banyak orang lain yang dapet cobaan yang berat lebih dulu. It's just a matter of time. Semua orang akan dapet giliran untuk dapet cobaan karena dunia ini emang tempatnya kepahitan dan kesusahan.
Saya tidak kehilangan apa-apa karena pada dasarnya saya ngga punya apa-apa. Semua yang saya miliki hanya dilewatkan oleh Allah kepada saya, bukan untuk disimpan selamanya. Nanti ada tempatnya saya diberi hal-hal yang bisa saya simpan selamanya, tapi bukan di sini.
Saya ga jadi bahagia dengan menolak tadir saya. Yang ada saya malah tambah miserable. Sementara takdirnya tidak bisa saya hindari juga. Jadi yang lebih baik adalah terima dengan ikhlas lalu move on.
Ada beberapa hadits yang intisarinya menyebutkan bahwa jika Allah menghendaki kebaikan bagi seorang hamba, maka hamba itu Allah beri musibah sebagai hukuman yang disegerakan di dunia (supaya di akhirat dosa-dosanya lebih ringan atau sudah bersih). Maka saya ikhlas dengan ujian dunia yang tidak seberapa kalau dibandingkan dengan hukuman di akhirat. (Source)
Wallahu'alam.
69 notes · View notes
benangcerita · 4 months
Text
Akhirnya aku menangis juga setelah seminggu. Ternyata ketidakpastian yang kuhadapi sendirian ini membuatku sangat sedih. Setelah lima hari berusaha tegar, hari ini air mataku tumpah juga.
Tahun ini fokusku ingin sekali menikah, namun dekat dengan orang saja tidak. Eh malah berita mengejutkan datang dari pekerjaan - entah bulan depan masih bakal jadi pegawai di sana atau enggak.
“Siapin back up plan,” begitu managerku berkata beberapa hari yang lalu. Aku bahkan nggak bisa berpikir jernih back up plan seperti apa yang harus kubuat.
Lebih sedihnya lagi adalah aku merasa melewati ini sendirian. Mungkin beberapa kawanku terlalu bosan mendengar cerita gundahku, kurasa mereka tak tertarik lagi mendengar ceritaku tentang kepahitan ini. Thing that I know is I am really not ok right now - but another thing that I know is I have to be able to survive to pass this storm.
Gimana sih rasanya menyambut usia tigapuluh dengan seperti ini. Rasanya pahit. Banget.
Jogja, 13 January 2024
55 notes · View notes
langitawaan · 6 months
Text
178.
Aku sudah mengulurkan tangan, mengatakan bahwa aku ingin sekali memayungi tubuhmu yang dihujani kesepian dan menghangatkan jiwamu yang telah lama mati suri.
Aku siap tertusuk oleh duri di sekujur tubuhmu. Aku mau membasuh lukamu yang tak kunjung kering itu, ya, aku akan jika kau mengizinkannya.
Belumlah aku sampai pada sebuah usaha, penolakan sudah lebih gegas kau rapalkan pada aku yang membawa secawan ketulusan untuk merawat semua kenangan buruk dalam ingatanmu.
Mungkin bukan kini, tidak masalah. Aku masih punya banyak waktu, terkhusus untukmu. Rayakanlah semua kepahitan itu sendirian, nikmati semua tangisan sampai kau lupa caranya bersedih karena seseorang.
Kelak, jika telah, kau akan tahu menerima hadirku bukan berarti pelarian seperti yang dikatakan orang-orang.
Lengang, 15.08 | 17 Oktober 2023.
90 notes · View notes
ummufaqyh · 8 months
Text
Berhenti membanding-bandingkan diri kita dengan orang yang sekarang kita lihat berada di puncak karir dan kesuksesannya.
Sebab barangkali kita hanya fokus melihatnya pada posisi sekarang, tanpa tahu bahwa sebelumnya ia adalah orang yang tertatih-tatih melewati kepahitan demi kepahitan hidup, barangkali sudah tak terhitung berapa banyak air mata dan keringat yang jatuh untuk berada di posisinya yang sekarang.
- khadijah1998
77 notes · View notes
azmiputra16 · 9 months
Text
Selayak Dokter handal dan penuh kasih, Allah terkadang memberi pil-pil pahit dalam kehidupan. Bukan karena membencimu. Dia melakukan itu justru karena menyayangimu. Dia hendak menyehatkanmu, menguatkanmu, menaikkan kelasmu, dan memuliakanmu di sisi-Nya. Rengkuhlah kepahitan, berterimakasih lah kepada-Nya dan bersiaplah untuk merasakan manis di ujung cerita.
Shah Alam, 15 Agustus 2023
103 notes · View notes
andromedanisa · 7 months
Text
Mana yang lebih baik? Bersyukur atau bersabar?
Sesuatu yang kamu tangisi pada hari ini, kelak akan sangat kamu syukuri nantinya. Ini benar adanya, demikianlah takdir Allaah Ta'ala kepada kita.
Ada seorang perempuan, sejak kecil kedua orangtuanya bercerai. Perempuan ini tinggalah bersama kakek dan neneknya sampai ia menginjak kelas enam sekolah dasar. Ibunya merantau ke suatu kota untuk bekerja, ayahnya menikah kembali. Sejak SMP sampai SMA ia dirawat oleh ayahnya dan ibu tirinya.
Selama kehidupan bersama ayah dan ibu tirinya, ia juga hidup dengan 3 saudara tirinya yang lain. Dua laki-laki dan satu perempuan. Cerita ibu tiri yang sering kita dengar dulu, yang tak pernah adil kepada anak tirinya, ini nyata adanya. Singkat cerita selama perempuan itu hidup bersama mereka, perempuan ini menjalani kehidupannya dengan totalitas membantu keluarga ayahnya tersebut.
Setiap harinya tidak pernah benar-benar mendapatkan uang saku dari ibu tirinya, ia selalu dapatkan saat ayahnya memberinya uang saja. Jika tidak diberi maka ia tak memiliki uang saku. Setiap harinya seusai pulang sekolah, wajib baginya membantu ibu tirinya menyiapkan barang dagangan. Ayah dan ibu tirinya memiliki warung makanan dengan berbagai macam jenis lauk yang dijual. Ia tak pernah sekalipun pergi bermain dengan teman-teman seusinya,bahkan untuk libur sehari saja ia tak pernah dapatkan. Sementara ketiga adik tirinya tidak demikian, tak pernah sekalipun ikut membantu menyiapkan dagangan. Padahal usia mereka tidaklah begitu jauh.
Namun ia tidak pernah mengeluh, sekalipun didepan kakek neneknya kala kakek neneknya berkunjung untuk menjenguk keadaannya. Ia selalu mengatakan baik-baik saja, sekailpun kenyataannya tidak demikian. Ia telan sendiri, ia lalui kesakitan dan kepahitan itu sendiri.
Kala tidak ada yang sholat dan mengaji dilingkungan tinggalnya, ia tetap melakukan kewajiban dan ketaatan itu sekalipun ia sendiri. Ia perempuan yang cantik dan pandai dalam hal agama, menjaga diri dan kehormatannya dengan baik. Tak tertarik sekalipun untuk pacaran, sekalipun teman-temannya sudah banyak yang memiliki pacar. Baginya menjaga kehormatan adalah salah satu jalan untuk terus menjaga ketaatan kepadaNya.
Ia yang ikhlas melakukan semuanya, tanpa mengeluh, tanpa menceritakan penderitaannya kepada dunia sekalipun kepada kakek neneknya atau kepada ibunya. Allaah balas keikhlasannya dengan menghadirkan seseorang yang tulus mencintainya.
Tepat setelah lulus dari SMA dia di persunting oleh seorang laki-laki baik yang juga begitu menjaga dirinya. Laki-laki penyabar, dan seorang penghafal Al-Qur'an. Hingga kini,ia bercerita banyak kepadaku, suaminya adalah laki-laki terbaik yang ia kenal. Sangat baik kepadanya bahkan dari ayahnya dulu. Katanya, "Allaah sepertinya sedang membalas kesabaranku atas hal dulu dengan kehadiran suamiku saat ini."
Kini, ia dikarunia tiga orang anak. Bahkan sampai saat anak-anaknya tumbuh dewasa, suaminya masih dengan sabar terhadapnya, membantu pekerjaan rumah tanpa diminta, mencukupkan dan mengajarkan ia agama hal yang tak ia dapatkan dulu. Allah karuniakan anak-anak yang sopan dan santun, serta penghafal Al-Qur'an. Allaah kabulkan doanya meski harus melalui hal-hala yang membuatnya harus menangisi banyak hal.
"Saat kamu diuji, bukan Allaah tak tahu kamu menangis dan kesakitan. Allaah tahu kondisimu yang sedang tidak baik-baik saja itu. Namun Allaah ingin menguji kesabaran dan keyakinanmu kepadaNya. Allaah uji kamu dengan sesuatu yang menguras perasaanmu, agar kelak kamu begitu mensyukurinya dengan banyak syukur yang berlipat." Ucapnya kepadaku.
"Kalau inget-inget masa sulit itu, rasanya masih terasa sakitnya. Namun kalau melihat kondisi pada hari ini rasanya begitu bersyukurnya diriku. Allaah kuatkan hati dan keyakinanku untuk tetap pada prinsipku. Bahwasanya Allaah bersama orang-orang yang bersabar. Sabar itu bukan berarti kamu nggak boleh menangis, boleh, kamu boleh nangis. Sabar itu bukan berarti kamu harus selalu baik-baik saja, seolah tidak ada kepahitan. Nggak, kamu boleh untuk tidak baik-baik saja dan menceritakan semuanya kepada Allaah. Dan sabar itu bukan berarti kamu harus diam dan pasrah menunggu semuanya. Nggak, bukan demikian. Sabar itu artinya kamu pun harus berjuang dijalanmu saat ini dengan terus berupaya meminta pertolongan kepada Allaah. Itulah sabar yang sesungguhnya." Ujar dia kembali..
Kini aku mengerti, mengapa hasil dari sebuah kesabaran adalah rasa syukur. Sebab untuk melalui semuanya dan bertahan dalam kondisi yang tidak menyenangkan, bukanlah hal yang mudah. Sungguh, kalau bukan karena Allaah yang menguatkan, tentulah sedikit sekali orang-orang yang bersabar pada keyakinan mereka.
Jadi, mana yang lebih baik? Bersyukur atau bersabar? “Seorang mukmin itu sungguh menakjubkan, karena setiap perkaranya itu baik. Namun tidak akan terjadi demikian kecuali pada seorang mu’min sejati. Jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika ia tertimpa kesusahan, ia bersabar, dan itu baik baginya” (HR. Muslim no.7692).
Terimakasih untuk ceritanya, bersyukur sekali bisa mendengar cerita ini langsung disaat mungkin hati sedang butuh untuk diingatkan dan dikuatkan..
*aku sudah izin kepada pemilik cerita ini untuk menuliskannya kembali di media sosialku. Semoga Allaah menganugerahi pernikahan kalian dengan banyak keberlahan dan kebahagiaan didalamnya..:"
Perjalanan pulang || 17.37
192 notes · View notes
duniapetualangkata · 5 months
Text
Di luar hujan, mengingatkan kisah kanak kanak yang telah dewasa oleh keadaan pasti.
Kepahitan tidak akan tahu perginya nanti, upaya segalanya seperti sia sia.
Kesedihan itu pasti meski kita bahagia di depan cermin.
Kita manusia labil, menjalani hubungan rapuh dengan keyakinan hati kuat.
Kita akan kemana?
Mencari keramaian dengan kepastian yang sepi.
Kenyataan begitu kejam, setiap kita tidak dapat saling menemukan.
20 notes · View notes
kilasjejak · 2 months
Text
Setelah empat tahun kepahitan dan kesakitan itu berlalu, dan kamu telah menikah dengan wanita pilihanmu 3bulan selepas terakhir kita bertemu. Tiba-tiba ada notifikasi WA dan aku tau, itu nomormu. Tunggu, kamu masih menyimpan nomorku ??
Kau tanyakan bagaimanakan kabarku, tapi cukup kubuka dan tidak kubalas. Apa maksudmu menanyakan kabarku setelah kamu membuat hati ini mati ? Apa maumu menghubungiku padahal kau sudah beristri ?
Aku bukan jalang yang akan berkomunikasi dengan laki-laki yang pernah ku sukai yang kini bergelar suami dari wanita lain.
Aku wanita dan aku tidak akan menyakiti wanita lainnya.
Benar saja Tuhan tidak mempersatukan kita saat itu. Mungkin kamu juga akan melakukan hal yang sama.
Aku tidak akan menyebut kamu tukang selingkuh. Tapi...
Untuk apa kamu datang kembali dan menghubungi lagi ?
Itu hanya akan membuka luka lama yang telah susah payah ku sembuhkan 4 tahun terakhir.
13 notes · View notes
gadisturatea · 2 years
Text
Berdoalah dengan penuh keberserahan kepada apa pun ketetapanNya. Berdoalah dengan tetap menjaga baik sangkamu kepada Allah. Berdoalah tanpa perlu menanyakan takdirNya yang sudah pasti baik adanya. Berdoalah tanpa menyalahkan Allah atas kepahitan/keburukan yang kamu rasakan.
Berdoalah, namun jangan lupa untuk beradab di hadapan Allah. Jika kamu merasa doamu sulit sekali diijabah, coba periksa cara berdoamu selama ini. Sudah beradab kah? Atau jangan-jangan selama ini berdoamu tanpa adab kepadaNya. Kau harus tahu, bahwa berdoa pun ada seninya jika ingin Allah cepat mengijabah.
Hadirkan hati di saat berdoa. Turunkan ego dan hinakan diri di hadapanNya. Agungkanlah Allah setinggi-tingginya sampai kamu merasa tidak berdaya tanpa pertolonganNya.
164 notes · View notes