Tumgik
#Bank Dunia
bantennewscoid-blog · 5 months
Text
Gonjang-ganjing Tahun Politik, Bank Dunia: Ekonomi Indonesia Menurun di 2024
JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan menurun pada tahun politik 2024, meski demikian masih dilevel yang cukup kuat. Hal tersebut diungkapkan dalam laporan bertajuk ‘Prospek Ekonomi Indonesia’ yang diterbitkan setiap enam bulan sekali oleh Bank Dunia. “Pertumbuhan PDB diperkirakan akan sedikit menurun ke rata-rata 4,9% pada tahun 2024-2026 dari 5% pada tahun ini akibat mulai…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kbanews · 1 year
Text
Angka Garis Batas Kemiskinan BPS yang Jauh dari Realitas
Pada 9 Mei 2023, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membuat pernyataan yang mengejutkan banyak pihak. SMI, demikian namanya biasa disingkat, menyebutkan kalau Bank Dunia mengganti data kemiskinan di Indonesia maka jumlah orang miskin di Indonesia akan menjadi 40 persen dari total jumlah penduduk Indonsia. Menurut Biro Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia bulan Januari 2023, bila Anda…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
publikkaltim · 2 years
Text
Ancaman Kelaparan Melanda Dunia, 66 Negara Ekonominya Terancam Ambruk
Ancaman Kelaparan Melanda Dunia, 66 Negara Ekonominya Terancam Ambruk
PUBLIKKALTIM.COM – Kondisi tak baik akan ekonomi dunia dibeberkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Disebutnya, kondisi ekonomi global saat ini sulit. Bahkan dia menjabarkan data yang mengerikan tentang ekonomi global. Jokowi mengutip data IMF dan Bank Dunia yang menyebut bahwa 66 negara terancam ambruk ekonominya. “Kita bicara dunia dulu semua negara sekarang ini berada dalam keadaan yang tidak…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
pemburugacor · 2 years
Text
WHO: G20 Punya Kemampuan Mendanai Perang Lawan Covid-19 Berikutnya
WHO: G20 Punya Kemampuan Mendanai Perang Lawan Covid-19 Berikutnya
JAKARTA, – Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pandemi Covid-19 telah memetik banyak pelajaran yang sangat menyakitkan. Menurut Tedros, dunia harus membangun arsitektur darurat kesehatan global yang lebih kuat, didanai dengan baik, dan terkoordinasi untuk mencegah penyakit lain seperti COVID-19. slot gacor maxwin malam ini “Krisis kesehatan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
masbagyo · 2 years
Text
Ketika Uang Menguasai Dunia
Ketika Uang Menguasai Dunia
istock Adalah sebuah kebodohan bahwa terjadinya resesi dan depresi ekonomi itu merupakan sesuatu yang natural dan bagian dari siklus ekonomi biasa. Para ekonom sebenarnya sedang membohongi kita, melalui data dan analisis ekonomi, yang seolah tak terbantahkan. Sebab realitasnya adalah semua by design. Kenaikan suku bunga The Fed misalnya, buka hanya sebuah respon terhadap kenaikan inflasi di…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
pellantaibersih · 6 months
Text
Tumblr media
"SogehBareng Aplikasi. Agen Pulsa Terpercaya,Terlengkap,Termurah. Kami Membantu Para UMKM/Para pencari uang tambahan bagi ibu rumah tangga dan para pelajar agar kelak dapat menjadi pengusaha sukses dunia dan akhirat.
Kami Menyediakan Berbagai Macam Produk Digital,
TOP UP Game
Ewallet
Pulsa
PAKET DATA
TRANSFER BANK
Token PLN Harga semua Produk sangat murah cocok untuk di jual kembali, bahkan dapat di jual kembali.
DAFTAR DENGAN KODE REFFERAL : (VINO2121) Download Aplikasi SogehBareng di PlayStore atau Hubungi : 0851-7536-9980"
0 notes
beritatangerang · 2 years
Text
Soal Penanganan Stunting di Kabupaten Tangerang, Begini Kata Bank Dunia
Soal Penanganan Stunting di Kabupaten Tangerang, Begini Kata Bank Dunia
Kliktangerang.com – Bank Dunia (World Bank) bersama Tim Penurunan Stunting Sekretariat Wakil Presiden RI (Setwapres) mengunjungi Desa Serdang Kulon, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang untuk memastikan penurunan stunting berjalan dengan baik. Tim Bank Dunia mengapresiasi upaya penekanan kasus stunting oleh Kabupaten Tangerang, khususnya di Desa Serdang Kulon. Tim Bank Dunia berkunjung untuk…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
fazlyaqilah1987 · 3 months
Text
Namaku Raznizan tetapi keluargaku memanggilku dengan panggilan adik, aku berumur 17 tahun dan aku adalah anak bongsu daripada 2 beradik. Kakakku berumur 20 tahun, baru tiga bulan berkahwin dan masih tinggal bersama kerana suaminya seorang kapten sebuah kapal pelayaran. Suaminya akan pulang tiga bulan sekali dan kini sudah hampir dua bulan suaminya belayar. Ibuku pula berumur 39 tahun, semenjak ayahku berkahwin lagi ibu mula menjadi pendiam dan selalu menanggis. Aku merasa sangat marah pada ayah tetapi aku tidak dapat berbuat apa-apa walaupun aku merasa sedih dan kasihan melihat ibu yang kesepian kerana ayah sekarang jarang pulang ke rumah. Pengalamanku ini bermula ketika aku sedang menunggu keputasan peperiksaan SPM.
Pada suatu hari, nenekku yang berumur 54 tahun itu meminta aku menemaninya kerana anaknya iaitu pakcikku tiada di rumah. Nenekku ini masih cantik walaupun sudah berumur kerana nenek pandai menjaga tubuh badannya. Tubuh nenek gempal sedikit tetapi tidaklah gemuk, buah dadanya yang sudah lanjut itu memang besar dan punggungnya juga besar serta lebar. Dahulu nenek bekerja sebagai pembantu pengurus di sebuah bank. Nenek dahulu suka memakai baju kebaya yang agak ketat membuatkan buah dada serta punggung besarnya jelas kelihatan walaupun perutnya sedikit buncit. Pakcikku yang tinggal bersama nenek pulang ke kampung isterinya selama tiga hari. Nenek yang takut tinggal kesorangan mengajakku tidur di rumahnya kerana atukku sudah lama meninggal dunia. Petang itu aku ke rumah nenek setelah memberitahu dan meminta izin dari ibu.
Pada malamnya selepas makan bersama nenek, aku menonton tv dan nenek yang baru selesai mengemas di dapur datang duduk di sebelahku. Aku dan nenek berbual-bual sambil menonton tv, ketika berbual itu aku sempat melihat muka nenek yang sudah ada sedikit kedutan itu kelihatan masih cantik dan kelihatan lebih muda dari umur sebenarnya.
“Adik… nenek masuk tidur dahulu la, ngantuk pula rasanya.” Kata nenek setelah agak lama berbual denganku.
“Ye la nek…” Jawabku sambil memandang punggung besar nenek yang bergegar-gegar di sebalik kain batik yang dipakainya ketika nenek masuk ke dalam biliknya. Memag dari dahulu lagi aku tertarik pada punggung dan buah dada nenek yang besar itu.
“Adik… tolong nenek boleh….” Nenek memangilku setelah hampir setengah jam aku menonton tv. Aku terus bangun lalu mamatikan suis tv dan aku terus masuk ke dalam bilik nenek yang tidak berkunci itu.
“Tolong apa nek…?” Tanyaku pada nenek yang sedang terbaring di atas katilnya.
“Tolong picitkan badan nenek ni, lenguh pula rasanya… tak boleh nak tidur…” Minta nenek sambil berpusing dan meniarap.
Aku naik ke atas katil dan duduk disebelah nenek sambil melihat punggung nenek yang besar itu. Punggung nenek yang kelihatan masih pejal dan masih sedikit lentik itu membukit tinggi. Tubuh nenek kelihatan masih menarik, mungkin kerana nenek hanya ada seorang anak dan atukku pula meninggal ketika nenek masih muda.
Aku mula selakkan baju t-shirt nenek ke atas lalu aku lumurkan minyak yang diberinya ke belakang tubuh nenek yang tidak memakai coli itu. Aku terus menggosok belakang nenek dengan lembut dan nenek memalingkan mukanya ke arahku dengan mata yang separuh terpejam. Aku mula merasa ghairah dan sedikit terangsang apabila melihat nenek dalam keadaan begitu. Aku mula teringat dan mula terbayangkan kembali cerita lucah yang menunjukkan lelaki dan perempuan sedang mengadakan hubungan seks.
Aku selalu menonton cerita lucah apabila bersorangan di rumah, aku merasa ghairah sekali dan mula terfikir untuk cuba merangsang nafsu nenek. Aku terus menggosok belakang badan nenek sambil memikirkan cara untuk merangsang nafsu nenek. Perlahan-lahan aku menyelak kain batik nenek hingga terserlah pehanya yang berisi dan gebu itu di depan mataku. Aku sapukan minyak pada peha nenek lalu aku lurutkan hingga ke hujung jari kakinya berulang kali.
“Sedapnya adik… gosok macam tu la…” Tiba-tiba nenek bersuara. Aku bertambah semangat, aku mengurut dari kaki hingga ke peha nenek dengan agak kuat dan aku melihat nenek menggerak-gerakkan punggungnya.
“Perlahan sikit adik… jangan kuat sangat…” Minta nenek dengan matanya terpejam rapat. Aku memperlahankan urutanku dan mula menggosok perlahan kaki serta pehanya. Aku memberanikan diri mengambil kesempatan dengan menggerakkan tanganku menggosok lembut hingga ke pangkal peha nenek lalu turun kembali ke kakinya.
“Mmmmm…. ohhhh…” Nenek mengeluh perlahan, keluhannya seolah-olah satu keluhan kenikmatan yang menambahkan lagi keberanianku.
Aku mula mengusap lembut peha nenek, semaki lama semakin ke atas dan perlahan-lahan aku mula menyentuh sedikit ke celah kelengkangnya. Aku memberanikan lagi diriku dengan menyelak kain batik nenek ke atas lagi dan terus mengusap lembut peha di celah kangkangnya. Aku dapat melihat sedikit belahan punggungnya yang putih dan gebu itu kerana nenek tidak berseluar dalam. Nenek membuka sedikit kangkangnya apabila tanganku sampai ke celah kangkangnya. Aku teruskan usapankan sehingga jari-jariku menyentuh sedikt punggung gebu nenek, nenek membiarkannya dan jari-jariku kini tersentuh sedikit bawah cipapnya. Pada mulanya nenek terus menggerakkan punggungnya tetapi kemudiannya nenek berhenti menggerakkan punggungnya apabila jari-jariku mula menyentuh bibir cipapnya.
“Adik… jangan sampai kat situ…. jangan…jangan gosok kat situ…” Nenek bersuara dengan nada merintih tetapi nenek tidak pula menepis tanganku supaya aku berhenti dari menyentuh bibir cipapnya.
Aku semakin berani dan bertambah terangsang, aku teruskan usapan lembutku di cipap nenek sehingga cipapnya mula terasa basah dan semakin lama semakin banyak mengeluarkan lendirnya. Aku tahu nenek sudah terangsang dengan usapanku di cipapnya, aku memainkan jariku di kelentitnya yang sudah membesar dan mengeras itu. Nenek menggerakkan semula punggungnya mengikut rentak gentelan jariku di kelentitnya.
“Uuuh… uhhh…” Nenek mengerang perlahan ketika aku melajukan lagi gentelan jariku di kelentitnya.
“Adik… jangan… jangan dik, uhhh… uhhh…” Aku tidak dapat bertahan lagi, aku lepaskan jariku di kelentitnya dan menyentuh bahu nenek untuk menelentangkannya.
Aku cuma menyentuh lembut untuk memalingkannya tetapi nenek terus berpusing terlentang dengan matanya terpejam rapat dan tangannya menutupi kedua-dua buah dadanya yang besar itu kerana baju nenek sudah terselak ke atas. Walapun buah dadanya di tutup dengan tapak tanganya, tetapi aku masih dapat melihat separuh buah dadanya kerana buah dada nenek sungguh besar. Nenek tidak bersuara dan membiarkan sahaja aku mengalihkan tangannya dari menutupi buah dadanya. Aku mula meramas-ramas buah dada nenek yang besar itu, buah dada nenek terasa sungguh lembut walaupun sudah tidak pejal lagi. Nenek memalingkan mukanya ke tepi, tidak memandangku mungkin kerana merasa malu. Aku meletakkan jariku di alur bibir cipap nenek lalu memainkan jariku di cipapnya.
“Arrrgghhhh…” Nenek merintih kenikmatan membuatkan aku sudah tidak dapat mengawal nafsuku lagi dan aku tahu dalam keadaan begini nenek akan merelakan aku untuk menyetubuhinya. Muka nenek masih lagi berpaling, tidak memandangku dan ini memberikan aku peluang untuk menanggalkan pakaianku. Dengan cepat aku menanggalkan seluruh pakaianku dan setelah berbogel, aku terus menindihi tubuh nenek. Sebelah tanganku memaut tubuh nenek, kakiku berusaha mengangkangkan kakinya dan sebelah tanganku lagi memegan batangku lalu di halakan ke cipapnya. Batangku kini menyentuh bibir cipapnya dan nenek cuba meronta tetapi rontaannya amat lemah.
“Adik… adik tak bolehhh…” Tiba-tiba nenek bersuara tetapi suaranya terhenti apabila kepala batangku mula menguak masuk ke dalam cipapnya.
Oleh kerana cipap nenek sudah basah dan berlendir, batangku dengan mudah menerobos masuk ke dalam lubang cipapnya. Aku menekan batangku masuk hingga rapat ke pangkal batangku, nenek berhenti meronta dan terus terdiam. Aku mula menggerakkan punggungku turun dan naik membuatkan batangku keluar masu ke dalam cipap nenek. Tubuh nenek hanya kaku, membiarkan aku menikmati cipapnya dan nenek tidak menunjukkan sebarang tindak balas dari tujahan batangku di dalam cipapnya. Tanganku pula meramas-ramas buah dada nenek dan mengentel-gentel puting buah dadanya. Nenek tetap mendiamkan diri dan aku melihat air mata nenek meleleh keluar dan mengalir laju di pipinya.
Aku yang baru pertama kali merasa kenikmatan dari cipap perempuan walaupun cipap itu adalah cipap nenekku sendiri bertambah ghairah dan henjutanku semakin laju. Nenek menutup mukanya dengan kedua-dua tangannya, aku tetap meneruskan henjutanku dan aku mula merasa air maniku hendak terpancut keluar.
“Arrrgghhh… nek… sedapnya…. adik nak pancut niiii….” Aku mengerang apabila merasa air maniku hendak terpancut keluar. Nenek cuba menolak aku tetapi aku memeluk kuat tubuhnya dan menekan batangku semakin dalam. Air maniku memancut laju keluar dengan banyaknya ke dalam cipap nenek sehingga meleleh keluar membasahi pehanya.
“Adik…apa adik dah buat pada nenek ni… adik jahat…” Nenek menolak tubuhku dari terus menindihi tubuhnya.
Aku merebahkan tubuhku di sebelah nenek dan terus memeluk tubuhnya dengan perasaan yang sungguh puas. Nenek masih menangis tanpa bersuara dan hanya terbaring kaku, aku yang mula merasa takut dimarahi nenek terus keluar dari biliknya. Malam itu baru aku tahu kenikmatan sebenar apabila dapat bersetubuh dengan perempuan. Selama ini aku hanya melihat dari cerita lucah dan sekarang aku dapat merasainya. Aku berbaring di atas sofa sambil mengenangkan apa yang telah aku lakukan sebentar tadi pada nenek.
Apabila aku bayangkan kembali tubuh nenek yang gempal dan gebu itu, batangku kembali mengeras. Kalau di ikutkan hatiku, aku mahu menyetubuhi lagi nenek malam itu tetapi aku merasa takut di marahinya. Aku juga takut jika nenek melaporkan pada polis atau memberitahu ibu, tentu malu besar aku nanti. Aku mula merasa sedikit menyesal kerana menyetubuhi nenek, namun aku tidak dapat melarikan diri lagi kerana perkara itu sudah berlaku. Malam itu aku tertidur di atas sofa dan tidak tidur di dalam bilik yang sudah di sediakan nenek untukku.
“Adik… bangun… kenapa tidur di sini…?” Aku terjaga apabila nenek mengejutkan aku, pagi itu aku bangun tidur agak lewat kerana persetubuhanku dengan nenek malam tadi membuatkan aku merasa sangat letih. Aku tergamam apabila melihat nenek berada di sebelahku, aku tidak tahu bagaimana untuk berhadapan dengan nenek. Aku malu untuk bertentang mata dengan nenek kerana aku takut nenek akan memarahi aku.
“Letih sangat ke hingga tak sedar hari dah siang…? Dah… bangun, pergi mandi, lepas tu sarapan… nenek tunggu kat dapur…” Kata nenek sambil tersenyum membuatkan aku merasa lega kerana nenek tidak memarahiku.
Aku hanya diam sahaja sambil melihat lenggokkan punggung besar nenek yang berjalan ke dapur, nenek bersikap seperti biasa seolah-olah tiada apa yang berlaku. Aku bangun lalu ke bilik air dan terus mandi, selesai bersiap aku terus menuju ke meja makan. Aku mencuri pandang ke arah nenek dan nenek kelihatan seperti biasa namun jantungku tetap berdebar-debar.
“Tak sedar cucu nenek sudah dewasa dan jahat pulak tu…” Tiba-tiba nenek berkata membuatkan jantungku semakin kuat debarannya.
“Maafkan adik nek… malam tadi adik tak sengaja… adik tak…”
“Dah la… benda dah terjadi… lupakan saja…” Kata nenek ringkas memotong kata-kataku lalu terus berlalu dan baring di atas sofa sambil menonton tv. Aku duduk bersarapan seorang dan setelah selesai, aku bangun lalu menuju ke bilikku.
“Adik…tolong picitkan kepala nenek, nenek pening kepala la…” Panggil nenek. Aku terus menuju ke sofa lalu merapati nenek, aku memicit-micitkan dahinya dan nenek memejamkan matanya. Aku merasa sungguh lega kerana nenek tidak memarahiku dan ini membuatkan aku merasa bernafsu kembali terhadap nenek. Ketika memicit kepala nenek, aku memandang tubuh nenek yang sedang terbaring di atas sofa.
Batang aku mula mengeras apabila aku bayangkan kembali kejadian malam tadi, aku ingin mengulanginya lagi kerana nenek tidak memarahiku. Aku rasa nenek tidak marah kerana nenek juga merasa kenikmatnya yang sudah lama tidak dirasainya. Aku tersenyum sendirian dan bertekad akan mengulanginya lagi sebentar nanti. Aku akan cuba merangsang nenek lagi agar nenek sanggup bersetubuh denganku.
“Adik… apa perasaan adik setelah apa yang adik buat pada nenek malam tadi.” Aku terkejut dengan soalan itu tetapi aku cuba menenangkan diriku.
“Adik…err… adik sayang nenek…” Jawab ku.
“Itu saja ke…?” Tanya nenek dengan tenang.
“Nenek cantik… adik tak tahan tengok nenek, rasa nak peluk dan rasa nak…”
“Rasa nak apa…? nenek ni kan sudah tua… sanggup adik buat macam tu kat nenek. Takpe la… malam ni adik boleh tidur dengan nenek, tapi… jangan beritahu kat sesiapa tau…” Aku hanya mengganguk-anggukkan kepalaku. Tiba-tiba nenek memusingkan tubuhnya menghadap aku yang sedang duduk di atas lantai sebelahnya lalu memaut leherku dan terus mencium pipiku.
“Jom kita masuk dalam bilik… adik buat nenekk macam malam tadi…” Aku terkejut bercampur gembira mendengar kata-kata nenek, tanpa segan silu nenek mengajakku ke biliknya.
“Adik… adik tolong puaskan nenek, dah lama nenek tak merasa kenikmatan seperti malam tadi…” Kata nenek setelah berada di dalam biliknya, nenek mula membuka baju t-shirtnya lalu menanggalkan colinya sendiri sehingga memdedahkan buah dadanya yang besar itu. Dengan jelas aku dapat melihat buah dadanya yang besar dan sudah lanjut itu. Walaupun buah dada nenek agak ke bawah, tetapi kebesaran buah dadanya membuatkan aku terangsang kuat. Batangku bertambah mengeras ketika nenek memusingkan tubuhnya lalu melurutkan kainnya menampakkan punggungnya yang berbalut seluar dalam putihnya.
Nenek menanggalkan seluar dalamnya perlahan-lahan membuatkan punggung lebarnya yang besar dan gebu itu terpampang di depan mataku. Nenek terus menuju ke katil lalu baring terkangkang, cipapnya sungguh tembam dihiasi bulu nipis yang di jaga rapi.
“Bukalah seluar dan baju adik tu… puaskan nenek… nanti nenek hadiahkan lubang ketat nenek…” Kata nenek dengan suara yang manja dan mengoda. Aku tidak bebrapa faham sebenarnya apa yang di katakan nenek dengan lubang ketat itu, namun kerana nafsuku sudah terangsang kuat, aku tidak perdulikan semua itu.
Aku terus menanggalkan pakaianku lalu berbaring disebelah nenek, aku mula memeluk tubuh nenek dan terasa batangku mencucuk pada tepi tubuhnya. Aku meraba-raba buah dada nenek lalu meramas-ramas serta mengentel puting buah dadanya dengan penuh bernafsu. Nenek mula mengerang kenikmatan dan aku membawa kepalaku ke celah kangkangnya lalu menjilat cipapnya.
“Ohhhh… emmmmm…. se…sedapnya dikkkk… ahhhh…” Beberapa minit kemudian, nenek mengerang kuat dan tubuhnya mula mengejang. Nenek sampai kemuncak klimaksnya dengan mengepit kepalaku dengan pehanya berserta cairan dari dalam cipapnya mula meleleh keluar.
“Adik…masukkan batang adik dalam cipap nenek sekarang…” Minta nenek, aku merangkak naik menindihi tubuh nenek lalu menekan batangku masuk ke dalam cipapnya.
“Arrrgggg…” Kepala nenek terdonggak ke atas apabila aku menekan masuk sampai habis terbenam batangku ke dalam cipapnya. Aku terus mengerakkan batangku menujah cipapnya dan nenek memaut leherku sambil punggungnya digerakkan mengikut rentak tujahan batangku.
Kali ini aku dapat bertahan lebih lama, setelah agak lama aku menujah cipapnya sehingga tubuhnya terhenjut-henjut, tiba-tiba nenek mengerang kuat dan serentak dengan itu tubuhnya mengejang. Aku merasa batangku yang terbenam di dalam cipap nenek basah dan di kemutnya kuat. Nenek telah sampai ke puncak klimaksnya lagi, tubuh nenek tersentak-sentak dan aku menbiarkan nenek puas dengan puncak klimaksnya.
“Nenek dah puas… sekarang adik baring…” Aku terus baring dan nenek mula naik ke atas tubuhku dalam keadaan mencangkung di perutku.
Nenek memegang batangku mengarahkan ke celah kangkangnya lalu nenk duduk perlahan-lahan. Aku merasa batangku agak susah hendak masuk kerana aku merasa cipap nenek sungguh ketat. Nenek menekan lagi tubuhnya ke bawah dan akhirnya batangku perlahan-lahan terbenam di dalam cipapnya. Punggung nenek kini rapat di pehaku dan aku melihar muka nenek berkeriut seolah-ola sedang menahan kesakitan. Buat seketika nenek tidak bergerak tetapi aku merasa batangku di cengkam kemas di sertai kemutan-kemuatan di batangku.
“Sedap tak lubang ketat nenek…?” Tanya nenek membuatkan aku merasa hairan kerana cipap nenek sebelum ini tidak seketat ini.
“Sedapnya nek… ketatnya, tetapi kenapa rasa lain sikit nek…?” Tanyaku pula kerana aku merasa sedikit kelainan ketika aku memeasukkan batangku ke dalam cipapnya tadi. Nenek hanya tersenyum lalu mula mengerakkan tubuhnya turun naik perlahan-lahan sambil tanganya memainkan kelentitnya sendiri.
Aku merasa sungguh sedap dengan kemutan lubang cipap nenek yang ketat ini, aku melihat tangan nenek bergerak laju di kelentitnya dan pergerakkan tubuhnya turun naik juga bertambah laju.
Tiba-tiba aku terpandang cipap nenek yang sedikit terbuka itu tidak dimasuki batangku. Aku memerhatikan betul-betul dimanakah batangku kini berada, aku terkejut apabila melihat batangku yang keluar masuk itu berada di dalam lubang dubur nenek. Baru aku faham kata-kata nenek, inilah lubang ketat yang dimaksudkannya.
“Nek… itukan lubang dubur nenek… ohhhh…. nek…” Aku bertanya sambil mengerang kerana kenikmatan lubang dubur nenek mula membuatkan air maniku mula terasa hendak terpancut.
“Iya… inilah lubang ketat yang nenek nak hadiahkan buat adik kerana sudah memuaskan nenek… sekarang nenek akan puaskan adik pulak…” Jawab nenek sambil melajukan lagi pergerakakannya sehingga punggungnya bergegar-gegar.
Aku sudah tidak dapat betahan lagi, aku menarik kuat pinggang nenek rapat ke celah kangkangku membuatkan batangku terbenah lebih dalam ke dalam lubang dubur nenek. Serentak denga itu, terpancutlah air maniku ke dalam dubur nenek dan nenek rebah di atas tubuhku. Aku memeluk kuat tubuh gempal nenek sehingga buah dadanya terpenyek di dadaku. Aku memancukkan air maniku sambil menekan-nekan kuat batangku ke dalam dubur nenek sehingga habis.
“Sedap tak dik…?” Tanya nenek setelah aku melongarkan pelukkanku.
“Sedap nek…puas sungguh adik rasa hari ni….” Jawabku lemah. Selama tiga hari aku berada di rumah nenek, aku selalu bersetubuh dengan nenek dan lubang dubur nenek pasti menjadi tempat untuk aku memancutkan air maniku. Nenek juga banyak mengajarku bagaimana cara-caranya untuk memuaskan nafsu perempuan.
Setelah pakcikku pulang, pagi itu aku pulang ke rumah dengan penuh kepuasan kerana subuh tadi aku sempat menyetubuhi nenek sebelum pakcikku sampai ke rumah. Sampai di rumah, aku melihat kereta kakakku tiada dan rumahju sepi. Aku berfikir ibu dan kakak keluar jadi aku terus masuk ke dalam dan ke ruang tamu untuk berehat. Kepenatan bersetubuh dengan nenek masih terasa, aku merebahkan tubuhku di atas sofa sambil mengingati kembali persetubuhanku dengan nenek. Tiba-tiba aku melihat ibu muncul dari bilik mandi di dapur. Pada mulanya aku ingin menegur ibu tetapi niatku tertanguh apabila melihat tubuh ibu yang keluar dari bilik mandi itu hanya berbalut kain tuala yang tidak begitu lebar.
Buah dada ibu yang membusung besar itu seakan-akan mahu terkeluar dari lilitan kain tuala kecilnya. Kain tuala itu hanya menutupi separuh dada ibu sehingga ke pangkal pehanya sahaja. Tidak pernah aku melihat ibu dalam keadaan begitu kerana selama ini ibu selalunya berkemban dengan kain batik. Mungkin disangkakannya tiada orang di rumah, jadi ibu berani berkemban dengan tuala kecilnya sahaja. Aku mendiamkan diri dan cuba sembunyikan sedikit tubuhku kerana aku mula merasa ingin melihat tubuh ibu. Jantungku bergerak laju apabila melihat ibu membungkukkan tubuhnya menonggeng betul-betul mengadapku untuk mengambil seluar dalamnya yang terjatuh ke lantai. Dengan jelas aku dapat melihat separuh punggung ibu dan aku juga dapat melihat sedikit cipapnya dari belakang. Ibu bangun lalu melangkah masuk ke dalam biliknya, aku melihat lengokkan punggung ibu yang besar itu begoyang-goyang. Walaupun punggung ibu tidak selebar punggung nenek tetapi punggung ibu kelihatan lebih lentik kerana punggung ibu tonggek sedikit.
Sebelum masuk ke dalam biliknya, ibu melepas kain tuala diri tubuhnya lalu menyidai di pintu biliknya dalam keadaan telanjang bulat. Batangku terus mengeras kerana nafsuku terangsang kuat apabila melihat tubuh ibu yang cantik serta gebu itu dari belakang. Ibu mengiring sedikit ketika menyidai kain tualanya dan aku dapat melihat buah dada kirinya dengan jelas. Kulit tubuh ibu begitu bersih, bentuk tubuhnya masih cantik walaupun tubuhnya agak berisi namun pinggangnya yang ramping itu membuatkan punggungnya yang tonggek itu kelihatan lebar dan pejal. Ibu melangkah masuk ke dalam biliknya lalu menutup pintu biliknya.
Aku mula bayangkan betapa nikmatnya jika aku dapat menyetubuhi ibu, aku mengusap batangku yang sudah terpacak keras di dalam seluarku perlahan-lahan sambil menbayangi tubuh ibu. Tak berapa lama kemudian, aku terdengar suara ibu mengerang dari dalam biliknya dan aku terus bangun lalu menuju ke bilik ibu. Aku mengendap dari celah lubang kunci pintu bilik ibu dan aku dapat melihat ibu sedang terbaring di atas katil dengan kakinya terkangkang luas. Aku terperanjat apabila melihat ibu memainkan jarinya di celah kangkangnya sendiri.
Walaupun tidak berapa jelas tetapi aku dapat melihat ibu mengusap cipap serta kelentitnya dengan penuh ghairah dan kepalanya terdongak keatas. Aku tahu ibu terangsang kerana ayah jarang pulang ke rumah untuk memuaskan nafsunya. Jika ayah pulang pun, aku tidak tahu sama ada ayah puaskan ibu atau tidak kerana mereka selalu bertengkar akibat ayah berkahwin lagi. Mungkin kerana nafsu ibu tidak terpuaskan, ibu selalu termenung dan suka menyendiri berkurung di dalam biliknya. Jarang sekali ibu duduk berborak bersama aku atau kakak, ibu juga jarang tersenyum sekarang ini. Aku berlalu dari pintu bilik ibu perlahan-lahan lalu ke pintu depan rumahku dan berpura-pura baru pulang.
“Ibu… ibu… adik pulang ni…” Laungku kuat.
“Ib…ibu dalam bilik ni…” Terdengar suara ibu dari dalam biliknya. Kemudian kelihatan ibu keluar dari bilik dengan wajah yang kemerahan, ibu hanya berkemban dengan kain batik yang disimpulkan di dadanya.
“Akak mana…?” Tanyaku.
“Kak Lia pergi keluar dengan kawannya… apa tu…?” Aku memberikan bungkusan yang di beri nenek kepada ibu.
“Dah lama ke akak keluar… akak kemana…?” Tanyaku lagi.
“Kak Lia pergi berbincang di rumah kawanya kerana mahu pergi rombongan ke Langkawi petang nanti…” Jawab ibu sambil membuka bungkusan yang di beri nenek.
“Petang nanti… berapa hari akak ke sana…” Aku memandang tubuh ibu yang berkemban itu dan mengamati setiap lekuk tubuh ibu, batangku masih mengeras kerana melihat tubuh bogel ibu tadi.
“Empat hari tiga malam katanya… nasib baik adik dah pulang, kalau tak malam ni ibu tidur sorang la… dah la, adik bawakan barang ni ke dapur ya…” Ibu berkata lalu bangun menuju ke dalam biliknya kembali. Aku membawa bungkusan itu ke dapur lalu terus masuk ke dalam bilikku dan hari itu aku tertidur beberapa jam dengan bayangan persetubuhanku dengan nenek serta dengan bayangan tubuh bogel ibu.
Petang tadi kakak pergi ke langkawi meninggalkan aku dan ibu di rumah dan pada malam itu, aku merasa begitu susah hendak tidur kerana bayangan tubuh bogel ibu bersilih ganti dengan bayangan persetubuhanku dengan nenek bermain-main di kepalaku. Aku mula memegang batangku yang dari tadi sudah mengeras itu dan terus mengusap-usapnya perlahan-lahan. Fikiran tertumpu pada bayangan tubuh bogel ibu yang aku nampak pagi tadi, buah dada serta punggung besar ibu dan cipapnya yang terselindung di sebalik tangannya pagi tadi membuatkan nafsuku membuak-buak ghairahnya. Sedang aku berkhayal sambil mengusap laju batangku, tiba-tiba pintu bilikku di buka dari luar.
“Adik… bangun, tolong temankan ibu ke dapur… ibu nak nyalakan lilin ni…” Aku mendengar suara ibu dari muka pintu bilikku.
“Kenapa ibu…” Tanyaku.
“Api takde ni…” Jawab ibu. Baru aku tahu rupa-rupanya bekalan elektrik terputus, patut la gelap semacam je malam ni. Aku tidak menyedarinya sebab aku tidak memasang lampu di dalam bilikku kerana aku lebih suka tidur di dalam gelap. Dengan batangku yang masih separuh keras di dalam kain pelikatku, aku bangun lalu mengikuti ibu ke dapur.
“Ibu takutlah gelap-gelap ni… adik temankan ibu tidur di bilik ye..” Aku merasa sedikit terkejut dengan permintaan ibu namun perasaan gembira turut di rasaiku kerana sebentar lagi aku dapat tidur bersama ibu.
“Apa nak di takutkan… ibu ni…” Jawabku sambil mengekori ibu berjalan menuju ke biliknya setelah lilin di nyalakan.
Setelah tiba di dalam biliknya, ibu meletakkan lilin itu di atas meja soleknya lalu merebahkan tubuhnya terlentang di atas katil.
“Mana adik nak tidur ni…” Tanyaku kerana aku ingin tahu tempat untuk aku tidur, aku sebenarnya ingin sangat tidur bersama ibu di atas katilnya.
“Eh… mana lagi, sini la… kenapa, malu nak tidur dengan ibu..?” Ibu berkata sambil menepuk tilam di sebelahnya.
“Tak la… segan je…” Jawabku lalu baring di sebelah ibu dan aku merasa sungguh gembira kerana dapat tidur di sebelah ibu.
Ibu hanya tersenyum lalu mengiring membelakangiku, aku juga turut mengiring mengadap ibu yang berkain batik dan berbaju t-shirt itu. Di sebalik kesamaran cahaya dari lilin itu, jelas kelihatan punggung besar ibu kelihatan lebih tinggi dari bahunya kerana pinggangnya yang ramping itu. Punggung ibu yang lebar dan besar itu memang tonggek, apabila berjalan pasti punggungnya akan bergegar di balik kain batik yang membaluti pungungnya.
Aku berfikir bagaimana cara hendak menyetubuhi ibu sambil memandang tubuh ibu yang sedang tidur mengiring membelakangi aku itu. Setelah hampir satu jam, akhirnya aku mendapat satu akal dan aku pun sedikit demi sedikit mengesot ke arah ibu dengan harapan agar batangku yang sudah mengeras ini dapat menyentuh punggung ibu. Kehangatan tubuh ibu dapat dirasai apabila tubuhku semakin hampir dengan tubuhnya. Aku terus merapatkan lagi tubuh ke arah ibu sehingga batang kerasku berjaya menyentuh punggung ibu.
Aku membiarkan seketika kepala batangku menempel di punggung ibu lalu perlahan-lahan aku menekan-nekan batangku ke punggung ibu. Aku melihat ibu hanya mendiamkan dirinya, tidak bergerak, mungkin ibu sudah tidur. Aku semakin bernafsu dan bertambah berani, perlahan-lahan aku menarik kain batik ibu ke atas. Apabila kain batik ibu sampai ke punggungnya, aku dapat melihat keputihan dan kegebuan punggungnya kerana ibu tidak memakai seluar dalam. Aku bertambah semangat, walaupun agak susah akhirnya aku berjaya menarik naik kain batik ibu sehingga ke paras pinggangnya.
Punggung ibu yang tonggek dan lebar itu terpampang di depan mataku, aku melihat muka ibu, matanya masih terpejam menandakan ibu masih tidur. Aku menyelak kain pelikatku ke atas dan mula mendorong batangku ke celah kangkang ibu. Kaki ibu yang sedikit terkangkang itu membuatkan batangku berjaya ke celah kangkangnya. Terasa kehangatan cipap ibu menyentuh kepala batangku, tiba-tiba punggung ibu bergerak-gerak. Aku mendiamkan diri kerana takut ibu terjaga dari tidurnya dan aku juga mula merasa takut.
Aku takut dimarahi ibu dengan perbuatanku tetapi rasa takutku mula hilang apabila melihat ibu menggerakkan punggungnya ke depan dan kebelakang perlahan-lahan. Aku merasa sungguh nikmat dengan pergerakan punggung ibu itu, batang kerasku bergeser di celah punggung ibu dan kepala batangku tersentuh sedikit cipapnya. Ibu tetap mengerakkan punggungnya itu dengan mata terpejam, aku dapat rasakan cipap ibu mula basah di kepala batangku. Aku sudah tidak dapar menahan lagi dari rangsangan nafsuku, perlahan-lahan aku mengarahkan kepala batangku ke mulut cipap ibu lalu menekan masuk sedilit ke dalam lubang cipapnya.
Sedikit demi sedikit batangku masuk ke dalam cipap ibu, aku merasa cipap ibu lebih ketat dari cipap nenek dan akhirnya batangku terbenam rapat hingga ke pangkal memenuhi rongga cipap ibu.
“Mmmmmm…” Ibu mengerang perlahan dengan tubuhnya sedikit tersentak dan punggungnya tidak bergerak lagi.
Aku mendiamkan diriku kerana aku takut ibu terjaga dari tidurnya, setelah melihat tiada pergerakkan dari tubuh ibu, aku mengerakkan batangku keluar masuk perlahan-lahan di dalam cipapnya. Aku merasa cipap ibu mengemut-ngemut batangku, aku yang merasa sungguh nikmat tetap menghayunkan punggungku perlahan-lahan ke depan dan belakang membuatkan batangku keluar masuk ke dalam cipapnya.
Aku benar-benar kenikmatan walaupun aku tahu cipap itu adalah cipap ibu kandungku sendiri, tetapi nafsu sudah menguasai diriku. Kerana nafsuku itu, aku tidak peduli lagi jika ibu terjaga dari tidurnya dan tujahan batangku keluar masuk ke dalam cipap ibu semakin laju. Aku memeluk tubuh ibu dan terus meramas-ramas buah dada ibu yang masih berbalut baju t-shirtnya dan tidak bercoli itu.
“Ahhh… adik… apa adik buat ni…. uhhh… aahhhh…” Kata ibu perlahan sambil mengerang setelah terjaga dari tidurnya.
Aku tidak menjawab malah aku teruskan tujahan batangku di dalam cipap ibu semakin laju dan semakin kuat sambil meramas-ramas buah dadanya. Ibu tidak pula meronta atau melarangku dari terus menyetubuhinya, ibu hanya mendesah kenikmatan sambil menekankan punggungnya lebih rapat ke arahku membuatkan batangku masuk lebih dalam. Tiba-tiba ibu menarik tubuhnya ke hadapan membuatkan batangku terkeluar dari cipapnya, aku merasa takut kerana menyangka ibu akan memarahahiku.
“Adik… masukkan sekarang nak… puaskan ibu sekarang…” Kata ibu sambil menonggeng dalam berkeadaan seperti bersujud dan aku merasa gembira dengan permintaan ibu itu.
Punggung tonggek ibu yang melentik membuatkan aku bertambah terangsang melihat ibu dalam keadaan begitu. Aku terus bangun lalu memasukkan batangku ke dalam cipap ibu yang sedang menonggeng itu dari belakang. Dalam keadaan begini, batangku masuk lebih dalam sehingga terbenam rapat ke pangkal rahim ibu.
“Ooohhhhhhhh…” Ibu merintih kenikmatan
“Sedapnya ibu…” Kataku sambil meramas kuat punggung itu yang terlentik itu
“Adik… hayun cepat sayanggg… ibu dah tak tahannnn niiii….” Rayu ibu dan aku terus menghayun batangku keluar masuk menujah cipap ibu yang sungguh nikmat itu.
“Adikkkk… uuhhhh… sedapnya batang adikkkk… laju lagiii… ibu nak sampai niii…” Minta ibu.
Aku melajukan tujahanku, tanganku tidak henti-henti meramas-ramas punggung ibu yang besar dan lebar itu. Aku memegang pinggang ibu lalu menariknya supaya punggung ibu lebih rapat agar batangku masuk lebih dalam ke dalam cipapnya. Tiba-tiba akui merasakan batangku di kemut kuat oleh cipap ibu dan serentak dengan itu, tubuh ibua menggiggil lalu mengejang.
“Aarrrhhhh…. ohhhh…. mmmmm…” Ibu mengerang kepuasan dan punggungnya semakin dilentikkan membuatkan batangku terbenam rapat ke pangkal rahimnya. Aku dapat merasakan rongga cipap ibu semakin licin dan ada cairan yang meleleh keluar ketika aku menarik batangku.
Aku menujah kembali cipap ibu dan tujahan batangku bertambah laju kerana cipap ibu semakin licin. Aku mula tidak dapat bertahan lagi kerana merasa sungguh nikmat dengan keadaan ibu yang semakin melentikkan punggung tonggeknya yang besar itu.
“Ibuuu… adik nak pancut niii….” Rintihku apabila merasa kepala batangku semakin berkembang di dalam cipap ibu menandakan air maniku hendak terpancut keluar.
“Adikkk… jangan pancut kat dalam… nanti ibu mengandung, adik pancut kat luar…” Minta ibu,
Aku sebenarnya ingin memancutkan air maniku ke dalam cipap ibu tetapi aku juga tidak sanggup melihat ibu mengandung kerana perbuatanku dan aku juga tidak mahu menanggung risiko. Aku melajukan gerakkan batangku serta menekan batangku sedalam-dalamnya di dalam cipap ibu dan apabila aku merasa air maniku hendak keluar, dengan cepat aku menarik keluar batangku lalu di geselkan pada punggung ibu. Ibu memusingkan tubuhnya mengadapku lalu mengenggam batang dan terus melancapkan batangku dengan laju.
“Ooooohhhh… ibuuu…. sedappnyaaa….” Air maniku terus terpancut laju di muka serta di dadanya, ibu meyapu air maniku di sekeliling buah dadanya sambil tersenyum.
Aku terus rebah terlentang sebelah ibu yang masih menyapu air maniku di buah dadanya sambil mengelap muka dengan tanganya kerana muka ibu dipenuhi dengan air maniku. Kemudian ibu berbaring di sebelahku dan terus memeluk tubuhku, kepalanya diletakkan di dadaku. Aku yang keletihan memandang muka ibu yang berada di atas dadaku. Aku melihat mata ibu berair, ibu menanggis, mungkin ibu merasa menyesa namun aku membiarkan sahaja kerana aku merasa benar-benar gembira. Aku merasa gembira kerana dapat memuaskan nafsuku dengan menyetubuhi ibu dan malam itu aku tertidur dengan penuh kepuasan dalam pelukkan ibu.
Pagi itu apabila terjaga dari tidurku, aku mendapati ibu sudah tiada di sisiku, aku terus bangun lalu keluar dari biliknya. Aku melihat ibu sedang sibuk menyiapkan sarapan di dapur, ibu kelihatan ceria pagi itu dan tersenyum manis apabila melihatku menghampirinya.
“Sarapan dulu dik…” Kata ibu sambil menghidangkan sarapan untukku, aku duduk di meja makan dan ibu pula duduk di sebelahku. Aku minum perlahan-lahan sambil memandang ibu, ibu tersenyum memandangku dan aku membalas senyumannya.
“Ibu rasa menyesal ke pasal kejadian malam tadi…?” Aku memberanikan diri bertanya ibu kerana aku melihat tiada tanda ibu akan memarahiku setelah aku menyetubuhinya malam tadi. Ibu diam seketika sambil merenung mukaku membuatkan aku merasa serba salah.
“Mula-mulanya ibu menyesal juga… tetapi…” Ibu tidak meneruskan kata-katanya, suaranya perlahan dan ibu tetap memandangku membuatkan aku merasa malu.
“Maafkan adik ibu… sebenarnya adik tak dapat menahan nafsu adik malam tadi…” Kataku sambil menunduk mukaku kebawah.
“Tak pe… ibu maafkan… ibu sayangkan adik, adik jangan tinggalkan ibu macam ayah…” Kata ibu sambil meletakkan tangannya di pangkal pehaku.
Mendengar kata-kata ibu, hatiku merasa sebak tetapi berubah menjadi gembira apabila merasa tangan ibunya menyentuh batangku, serta-merta batangku mencanak naik di dalam kain pelikatku dan ibu mula mengusap batangku yang mula mengeras itu.
“Ibu berterima kasih pada adik kerana menghilangkan kerinduan ibu pada ayah, walaupun apa yang adik buat malam tadi salah… tetapi ibu merasa puas kerana ibu sudah lama tidak merasa kenikmatan sebegini…” Kata ibu berterus terang.
“Baguslah kalau ibu merasa puas… adik sebenarnya kasihan melihat ibu yang kesepian ini, adik tahu ibu inginkan kepuasan kerana adik pernah nampak ibu memuaskan nafsu ibu sendiri…” Kataku sambil mencium pipi ibu.
“Adik pernah nampak ke…? malunya ibu…” Kata ibu sambil tersenyum malu, ibu mencium pipiku sambil menyelak ke atas kain pelikat yang aku pakai lalu mengenggam lembut batangku yang keras terpacak itu.
Ibu menyandarkan kepalanya di bahuku sambil melihat batangku yang berada dalam genggamannya lalu diusap perlahan batangku itu. Aku memaut bahu ibu dan mengusap-usap bahunya lalu meramas-ramas buah dada ibu yang besar membusung di dalam bajunya.
“Batang adik ni besar… besar macam ayah punya tetapi batang adik ni panjang sikit…” Kata ibu dengan suara yang manja dan sedikit mengoda. Aku merasa bangga apabila mendengar kata-kata ibu, ibu mula melancapkan batangku perlahan-lahan.
“Adik pun suka tengok tubuh ibu yang cantik ni…” Pujiku membuatkan ibu tersenyum lagi, sungguh ayu muka ibu ketika itu dan aku merasa sungguh nikmat dengan lancapan tangan lembut ibu di batangku.
“Apa yang adik suka tengok…?” Tanya ibu manja.
“Buah dada ibu yang besar ni… punggung ibu juga besar… lebar dan tonggek pulak tu… bila ibu berjalan mesti bergega-gegar punggung dan buah dada ibu… adik tak tahan bila tengok… rasa nak ramas-ramas je…” Kataku memuji kecantikkan tubuh ibu sambil meramas-ramas punggung dan buah dada ibu, aku melihat ibu tersenyum bangga.
“Hmmm.. inikan dah dapat ramas… ” Kata ibu sambil melajukan lancapannya di batangku.
“Uuuhhhh… ohhhhh… sedapnya ibu… adik sayang ibu…” Aku mengerang kerana kenikmatan dilancap ibu.
“Ibu pun sayang adik… ibu sanggup serahkan seluruh tubuh ibu pada adik… ibu rela… tetapi adik kena berjanji… janji simpan rahsia ini, jangan cerita pada sesiapa pun…” Kata ibu sambil memandangku dan tangannya masih tetap melancap batangku.
“Oohhh… ibuuu… adik janjiii…” Jawabku kenikmatan, ibu menundukkan kepalanya ke arah batangku lalu menjilat kepala batangku.
Aku menggeliat apabila jilatan ibu turun ke batangku hingga ke pangkal lalu ibu terus memasukkan batangku ke dalam mulutnya. Ibu mula menghisap dan mengulum batangku keluar masuk ke dalam mulutnya. Aku mengusap-ngusap kepala ibu yang sedang turun naik menghisap batangku, sebelah lagi tanganku meraba dan meramas punggung ibu yang dibaluti kain batik yang ketat di punggungnya.
Aku tidak tahan lagi dengan hisapan mulut ibu, air maniku terasa hendak terpancut keluar. Pehaku mula mengejang dan serentak dengan itu, air maniku terpancut bertubi-tubi di dalam mulut ibu. Aku sedikit terkejut melihat ibu yang sedang menyedut batangku dan di telannya air maniku itu sehingga habis. Aku merasa kepala batangku ngilu ketika ibu memainkan lidahnya di situ. Menggigil tubuhku menahan kenikmatan dari mulut dan lidah ibu dan ibu mula menarik kepalanya mengeluarkan batangku dari mulutnya.
“Ibu… adik sayang sangat kat ibu…” Kataku sambil memeluk tubuh ibu.
“Ibu juga sayangkan adik…” Ibu juga memeluk tubuhku, aku merasa sungguh sayang pada ibu dan pelukkanku bertambah erat di tubuhnya.
Selama empat hari aku bersama itu, aku selalu menyetubuhi ibu dan ibu juga pernah meminta aku menyetubuhiya. Semasa ketiadaan kakak, setiap malam aku tidur bersama ibu dan setiap malam juga aku bersetubuh dengan ibu. Ibu juga membenarkan aku menujahkan batangku ke dalam lubang duburnya walaupun ibu merasa sakit kerana aku mengatakan tidak merasa benar-benar puas jika aku memancutkan air maniku di luar.
Pada mulanya ibu tidak membenarkan aku memasukkan batangku ke dalam duburnya, namun setelah aku memujuk dan mengugutnya hendak memancutkan air maniku ke dalam cipapnya, akhirnya ibu membenarkan juga. Boleh dikatakan setiap hari aku bersetubuh dengan ibu dan setiap kali persetubuha itu, pasti lubang dubur ibu akan menjadi tempat untuk aku memancutkan air maniku. Setelah kakak ada di rumah, aku dan ibu selalu mencari masa yang sesuai untuk bersetubuh.
Apabila kakak keluar atau ketika kakak sedang tidur, aku dan ibu pasti tidak melepaskan peluang untuk bersetubuh. Aku juga selalu ke bilik ibu apabila hari sudah larut malam, ibu juga setiap malam menanti kedatanganku ke dalam biliknya. Ketika itu kakak pasti sudah dibuai mimpinya,sekarang ibu tidak lagi kesedihan dan ibu sekarang sudah selalu tersenyum serta ketawa dengan penuh ceria. Ibu juga sekarang bertambah manja denganku, ibu selalu memujiku di depan kakak.
Aku sekarang sudah jarang ke rumah nenek kerana aku sudah ada ibu sebagai pemuas nafsuku. Hanya beberapa kali sahaja aku ke rumah nenek, itu pun kerana nenek merayu-rayu memintaku datang ke rumahnya. Setiap kali aku ke rumah nenek, nenek pasti meminta aku bersetubh denganya. Untuk menjaga hati nenek, aku tetap menyetubuhinya walaupun persetubuhanku dengan nenek tidak senikmat bersetubuh dengan ibu kerana neneklah perempuan pertama yang aku setubuhi.
Sejak aku mengenal erti kenikmatan bersetubuh, aku mula merangcang untuk menyetubuhi kakak pula. Aku tahu kakak seperti mengesaki sesuatu dari perhubunganku dengan ibu kerana ibu begitu memanjakan aku. Aku mula merasa ingin bersetubuh dengan kakak kerana aku mula berafsu setiap kali melihatnya. Aku selalu mengintainya ketika kakak sedang mandi namun aku tidak pernah dapat melihat tubuh badannya yang solid itu dalam keadaan berbogel. Buah dadanya yang sederhana besar itu kelihatan sungguh pejal serta tegang, punggungnya yang lentik dengan sedikit tonggek itu sentiasa merangsang nafsuku walaupun punggung dan buah dadanya tidak sebesar milik ibu.
Aku selalu mengambil kesempatan mencuri pandang tubuhnya ketika bergurau mesra dengannya. Pasti ibu akan menjadi mangsa nafsuku untuk melepaskan geram dan aku juga selalu bayangkan ibu yang sedang aku setubuhi itu adalah kakak. Sejak akhir-akhir ini juga, ketika berbual atau ketika bergurau denganya kakak seolah-olah cuba mengodaku. Kakak selalu menepuk serta mencubit pehaku ketiaka bergurau dan tepukkan atau cubitannya begitu hampir dengan batangku. Sehinggalah pada suatu pagi, ketika itu ibu ke pasar bersama jiran di sebelah rumahku.
Ketika aku melintasi biliknya, kakak memanggilku dan aku terus masuk ke dalam biliknya yang tidak tertutup rapat itu. Setelah aku masuk ke dalam biliknya, aku tergamam apabila melihat kakak yang sedang berkemban dengan tualanya yang pendek. Tuala itu hanya menutup pangkal buah dadanya hingga kepangkal pehanya sahaja, seperti ibu dahulu. Kakak yang baru selesai mandi itu sedang bersolek di meja soleknya, pangkal serta alur buah dadanya dapat dilihatku dan peha putihnya kelihatan sungguh gebu.
“Ada apa akak panggil adik…” Tanyaku sambil menelan air liurku apabilabila melihat keadaannya ketika itu.
“Akak ada hal sikit nak tanya… eh, kenapa adil pandang akak macam tu…?” Kakak bertanya apabila melihat aku memandangnya tanpa berkelip.
“Tak… takde apa… cuma adik geram bila tengok akak macam ni…” Aku beranikan diri menjawab walaupun tergagap-gagap sambil duduk di barai katilnya.
“Tak puas lagi ke buat dengan ibu…?” Kakak berkata sambil merenungku.
“Apa akak cakap ni… apa maksud akak…?” Tanyaku sedikit cemas kerana aku merasa kakak sudah mengetahui persetubuhanku dengan ibu.
“Ala… tak payah nak sorok lagi… akak dah tahu…” Kata kakak sambil menyikat rambunya di hadapan cermin meja soleknya.
“Apa yang akak tahu… akak ni merepek la…” Tanyaku lagi, walaupun merasa sedikit cemas namun aku tidak melepaskan peluang menatap tubuh seksi kakak.
“Akak dah nampak dan akak tahu… setiap malam adik ke bilik ibu… apa adik buat kalau bukan bersetubuh dengan ibu…” Kakak berkata tanpa selindung lagi. Aku tidak dapat berdalih lagi kerana rahsiaku bersama ibu sudah diketahui kakak.
“Adik sebenarnya hanya menolong ibu yang kesepian, adik kasihankan ibu dan tidak sanggup melihat ibu sedih… sekarang ibu sudah seperti biasa… ceria dan bersemangat untuk menerusakan hidup…” Jawabku panjang lebar untuk menjelaskan kenapa aku bersetubuh dengan ibu.
“Ibu seorang je ke kesepian… akak pun kesepian juga…” Kata kakak selamba dan kata-katanya yang seperti mengodaku itu mengejutkan aku.
“Kenapa… akak nak adik tolong ke… akak nak adik buat dengan akak…?” Tanyaku berani kerana keadaan kakak sekarang begitu merangsang nafsuku lagi pun sudah lama aku idamkan tubuhnya.
“Gatal… eeee… adik akak sekarang ni dah miang nak berbini, sampai ibu pun sanggup di bedalnya… sekarang akak pun adik mahu…” Jawab kakak dengan nada bergurau seperti selalu.
“Apa salahnya… hari ini adik benar-benar geram tengok akak begini… kakak tengok la adik punya ni…” Kataku sambil menunjuk kearah batangku yangg sedang menonjol di dalam seluar pendekku kerana aku tidak memakai seluar dalam.
Aku cuba merangsang nafsu kakak kerana aku tahu kakak sudah lama tidak bersetubuh dengan suaminya. Sudah dua bulan suaminya di laut dan sebulan lagi baru suaminya pulang, aku tahu kakak rindukan suaminya dan rindukan batang suaminya kerana kakak baru berkahwin.
“Habis… apa akak boleh buat dengan benda adik tu… tunggulah ibu balik…?” Kakak berkata sambil tersenyum apabila melihat bonjolan batangku di dalam seluar pendekku.
“Ibu lambat lagi balik… adik dah tak tahan ni… akak punyakan ada…” Dengan berani aku berkata dan aku melihat kakak tergamam dan muka putihnya berubah menjadi kemerah-merahan apabila mendengar kata-kataku itu. Melihat keadaan kakak seperti sudah tarangsang itu, aku memberanikan diri merapatkan tubuhku ke tubuhnya yang sedan duduk di atas kerusi meja solehnya dan terus sahaja aku mencium bibirnya.
“Eermm… emmm… adik… jangan macam ni…” Kakak menolak tubuhku tetapi aku aku terus memeluk tubuhnya dengan erat dan ketika bibirnya terbuka, aku terus memasukan lidahku lalu aku mainkan lidahku itu di dalam rongga mulutnya. Kakak cuba meronta namun aku tetap mencium bibirnya dan lidahku semakin lincah bermain di dalam mulutnya. Akhirnya rontaan kakak berhenti, tubuhnya kaku dengan matanya terpejam rapat. Tak berapa lama kemudian aku mula merasa mulutnya bergerak-gerak menbalas ciummanku dan lidahku mula disedut-sedutnya. Aku dapat rasakan dada kakak yang berada dalam pelukkanku berombak kencang.
Sambil mencium mulutnya, perlahan-lahan aku menbangunkan tubuh kakak yang duduk di atas kerusi meja soleknya lalu aku bawa ke katilnya. Aku membaringkan kakak di atas tilamnya dan kakak hanya mengikut sahaja tanpa melawan. Aku tahu hajatku untuk menikmati tubuh serta cipap kakak akan tercapai sebentar nanti. Kakak kini sudah pasrah, mungkin juga kakak mahu merasakan batangku kerana sudah sekian lama tidak dapat merasakannya dari suaminya.
“Eermmm… boleh adik rasa akak punya ni…?” Mintaku dengan penuh berani apabila aku melihat tiada lagi rontaan dari kakak sambil mengusap cipapnya yang berbukit tembam itu disebalik tualanya setelah kakak terbaring telentang
“Kalau adik berani… cubalah…” Kata kakak dengan perlahan mencabarku.
“Betul ke ni kak…? jangan cabar adik…” Aku sengaja bertanya untuk menguji nafsunya.
“Cubalah kalau dapat…” Kakak tersenyum malu lalu memandang ke tepi, aku terus baring disebelah kakak lalu merapati tubuhnya.
Aku membuka simpulan tuala kakak lalu menyelak ke sisi tubuhnya, maka terdedahlah apa yang tersembunyi selama ini. Apa yang selalu aku idamkan terpampang di depan mataku, buah dada kakak yang pejal itu membusut tinggi, cipapnya sungguh tembam sama seperti cipap ibu tetapi bibir cipapnya tertutup rapat, tidak seperti cipap ibu yang sudah terbuka sedikit itu. Sungguh cantik tubuh kakak, walaupun buah dada serta punggungnya tidak sebesar milik ibu tetapi pinggangnya yang lebih ramping itu membuatkan punggung lentiknya menyerlah. Buah dada serta punggung kakak lebih halus kegebuannya dari milik ibu dan perutnya rata tidak seperti perut ibu yang sudah membuncit sedikit itu.
Sambil memandang tubuh indah kakak, dengan pantas aku membuka seluar pendek dan bajuku, yang tinggal hanyalah seluar dalamku sahaja. Aku terus meraba tubuh bogel kakak, aku meramas-ramas buah dada pejalnya serta mengentel puting buah dadanya yang mula mengeras itu. Kakak mengeliat sambil memaut serta mengusap belakangku dengan manja dan aku terus menghisap puting buah dadanya silih berganti. Tangan kananku mula mengusap cipap tembamnya beberapa kali lalu jariku terus mengentel kelentitnya membuatkan cipap kakak mula berair dan basah.
“Arggghhhh… adikl….. sedapnya….” Kakak mengerang kenikmatan dan dengan perlahan aku membawa tangannya ke dalam seluar dalamku.
“Adik… besarnya batang adik…!!! Kakak mengenggam kemas lalu mengusap batangku, aku merasa sungguh nikmat dengan usapan tangan kakak di batangku terus membuka seluar dalamku itu. Batangku terpacak keras di dalam genggamannya, kakak mengusap lembut sambil melihat batangku itu.
“Kakak nak rasa tak batang besar adik ni…?” Aku sengaja mengusiknya, kakak memandangku sambil mengigit bibirnya dan mengangguk perlahan. Aku bangun lal membawa kepalaku ke celah kangkang kakak dan terus menjilat cipapnya.
“Ohhhh… arrgggghhh… adik… sedapnyaaaa….” Kakak mengerang lagi ketika lidahku bermain di kelentitnya yang sudah beberapa bulan tidak diusik itu.
“Kak… cipap akak sungguh cantik dan sungguh tembam…” Pujiku sambil melajukan lagi jilatan lidahku di kelentit dan di dalam ruang lubang cipapnya yang rapat itu. Kakak mula mengeliat, tiba-tiba badannya mengejang dan aku dapat rasakan ada air yang keluar dari dalam cipapnya. Kakak klimaks dengan kepalanya terdongak ke atas sambil menekan rapat mukaku di cipapnya.
“Adik… kakak tak tahan lagi ni… masukkan batang adik cepattttt…!!!! ” Kakak berkata sambil memegan batangku lalu di tarik perlahan ke arah cipapnya dan aku tidak membuang masa lagi kerana aku juga sudah tidak sabar lagi untuk menikmati cipap tembamnya.
Aku merangkak naik ke tubuh kakak mengikut tarikkan tangannya di batangku dan aku terus memasukan batangku itu ke dalam cipap kakak. Aku merasa susah sedikit untuk memasukkan batangku ke dalam cipapnya, kakak yang tahu kesusahanku itu membantu dengan memegan kembali batangku lalu mengarahkan batangku itu ke lubang cipapnya.
“Oohhhhh… sedapnya kakkk… sempitnyaaaa…” Aku mengeluh apabila batangku mula masuk ke dalam cipap kakak dan aku menekan masuk hingga ke dasar cipapnya. Aku diamkan batangku seketika di dasar cipap kakak, aku terasa batangku di himpit kemas dan ada kemutan halus dari dalam cipapnya.
“Aarghhhhhh…. emmmm… sedapnya dik….” Kakak juga mengeluh kesedapan bersama eranganku, aku mula mengerakkan batangku keluar masuk di dalam cipap kakak perlahan-lahan dan semakin lama semakin laju kerana merasa sungguh nikmat.
“Ohhh… arghhh….. sedapnyaaa… laju lagi dik… lajuuuuu… akak dah nak sampaii niiiii..” Sekali lagi tubuh kakak mengejang, batangku dikemut kuat sehingga tujahanku terhenti.
Apabila tubuh kakak mula terkulai layu, aku menarik keluar batangku dari cipapnya lalu aku pusingkan tubuh kakak menonggeng. Aku berlutut di belakang punggungnya yang lentik itu lalu memasukkan kebali batangku ke dalam cipapnya dari belakang. Ketika aku menujah cipap kakak, aku dapat melihat lubang duburnya terkemut-kemut bagaikan meminta batangku untuk masuk di situ.
Aku merasa sungguh geram melihat lubang dubur kakak itu lalu aku sapukan air dari cipapnya ke lubang duburnya untuk di jadikan pelicin. Aku menarik keluar batngku dari dalam cipapnya lalu di geselkan kepala batngku ke bibir lubang dubur kakak. Aku menekan perlahan batangku sehingga kepala batangku berjaya masuk ke dalam lubang dubur kakak walaupun sedikit susah.
“Uhhhhh… adik… apa ni… jangan kat situ… sakitttt…” Kakak mengoyang-goyangkan punggungnya kerana merasa sakit tetapi aku tetap menekan lagi batangku masuk ke dalam lubang duburnya dengan memagan kemas punggungya itu.
“Akak… tahan sikit… akak akan rasa sedap nanti…” Pujukku sambil terus menekan masuk sehingga separuh batangku sudah terbenam di dalam lubang duburnya.
“Sakit dik… perlahan sikit….!!!! Aku menarik keluar sedikit batangku lalu menyapu air liurku di bibir dubur kakak dan terus menekan kembali perlahan-lahan.
“Akak… tahan… dah masuk ni…” Kataku sambil terus menekan batangku itu dan kali ini mudah sedikit kerana lubang dudur kakak mula dapat menerima kemasukkan batangku.
“Uuhhhh… perlahan dik… arrggghh….” Kakak mengerang apabila batangku masuk sehingga terbenam keseluruhan batangku.
Batangku berjaya masuk ke dalam lubang dubur kakak hingga ke pangkal batangku dan aku mula mengerakkan batangku keluar masuk ke dalam lubang duburnya. Walaupun kakak masih merasa sakit tetapi kakak merela aku menujah lubang duburnya yang sempit itu. Aku tidak dapat bertahan lagi, air maniku terasa hendak terpancut dan aku terus melajukan lagi tujahan batangku di dalam dubur kakak sehingga tergoncang-goncang tubuhnya.
“Adik… perlahan… jangan kuat sangat, sakittt….” Kakak cuba meronta tetapi aku terus merebahkan tubuhku ke atas belakang tubuhnya lalu memeluk kemas tubuhnya itu. Tubuh kakak rebah tertiarap di atas tilamnya apabila aku menujah dengan satu tujahan yang kuat sehingga batangku terbenam lebih dalam di dalam duburnya dan serentak dengan itu air maniku terus terpancut keluar.
“Aarrggghhhh… ohhhhh…” Aku memancutkan air maniku di dalam lubang dubur kakak dan ketika itu aku dapat rasakan ada kemutan kuat dari lubang duburnya.
“UUrrrhhhhgggg…” Kakak melentikkan punggung tonggeknya sambil mengerang kuat lalu mencengkam cadar tilamnya dan kepala kakak terdondak tinggi ke atas.
Aku biarkan batangku di dalam dubur kakak dengan tubuhku terkulai lemah kepuasan di atas belakangnya. Aku menarik keluar batangku dari lubang dubur kakak lalu rebah di sisinya yang terbaring tertonggeng itu.
“Adik jahat… teruk akak di kerjakan adik… sakit tau…!” Kata kakak manja.
“Sedappp… sedap sungguh cipap dan dubur akak… akak puaskan…?” Aku berkata sambil bertanya.
“Emmmm… memang la puas… tapi sakit sikit bila adik buat kat sini…” Jawab kakak sambil mengusap lubang duburnya yang di penuhi dengan air maniku.
“Adik sengaja pancut kat dalam dubur akak… kalau adik pancut dalam cipap akak, bahaya nanti kalau akak mengandung…” Terangku.
“Baik jugak adik akak yang jahat ni… tapi sakit la lubang dubur akak…” Kata kakak sambil memelukku dan meletakkan kepalanya di dadaku.
“Mula-mula sakit sikit… lama-lama nanti akak akan rasa sedap pulak…” Jawabku sambil mengusap punggung gebu kakak.
“Ye ke dik… mana adik tahu…? patut la akak rasa sedap juga tadi walaupun sakit…” Kakak memelukku lebih erat, aku merasa kelembutan dari buah dada pejalnya yang melekap di dadaku.
“Ibu cakap… akak nak lagi…?” Tanyaku lalu memandang mukanya.
“Dengan ibu pun adik buat kat situ… hari ni cukuplah… lain kali bila akak nak, akak cakap… itu pun kalau ibu tak ada kat rumah…” Jelas kakak.
Sejak hari itu bermulalah kehidupan baruku, setiap malam aku masih ke bilik ibu dan pernah juga beberapa kali setelah ibu tertidur kepuasan, aku akan ke bilik kakak. Namun dengan kakak aku tidak dapat besetubuh selalu denganya kerana aku takut ibu mengetahui persetubuhanku itu. Hanya beberapa kali sahaja aku dapat bersetubuh dengan kakak, jika ibu tiada di rumah, aku dan kakak tidak akan melepaskan peluang untuk bersetubuh sepuas-puasnya. Begitu juga apabila ayah pulang, aku akan ke bilik kakak dan bersetubuh sepas-puasnya kerana aku tidak dapat ke bilik ibu.
Pernah di suatu hari, di sebelah pagi aku terpaksa melayani nenek, setelah pulang ketika ibu tiada di rumah aku terpaksa melayani kakak dan di sebelah malam pula aku terpaksa melayani ibu pula. Hari itu aku merasa sungguh letih dan lemah sehingga aku hampir demam, namun aku merasa puas kerana dapat memuaskan nenek, kakak dan ibu pada hari yang sama. Begitulah pengalamanku bersama nenek, ibu serta kakak dan kejadian ini masih berterusan sehingga kini.
Sekarang kakak sedang mengandung tujuh bulan, anak yang kakak kandung adalan anak dari suaminya kerana aku tidak pernah memancutkan air maniku ke dalam cipapnya sebelum kakak di sahkan mengandung. Ketika kakak sedang mengandung, barulah aku berani memancutkan air maniku ke dalam cipapnya. Aku tidak mahu kakak dan ibu mengandung anak hasil dari persetubuhanku kerana aku tidak sanggup melihatnya.
Dengan nenek aku selalu memancutkan air maniku ke dalam cipapnya kerana aku tahu nenek tidak akan mengandung lagi. Walaupun aku merasa puas bersetubuh dengan nenek, ibu dan kakak, aku kini sedang merangcang untuk menikmati tubuh isteri muda ayah pula. Ibu tiriku yang lebih muda dari ibu itu adalah berbangsa cina, aku ingin merasa cipap dan lubang dubur cina pula. Bagaimanakah rasanya nanti…???????????
134 notes · View notes
primamedikatama · 7 months
Text
Tempat Jual Tabung Plain dari Prima Medikatama DI TANGERANG
Tumblr media
Dalam dunia medis, peralatan yang digunakan harus memenuhi standar ketat untuk memastikan hasil yang akurat dalam setiap pengujian.
Salah satu perangkat penting dalam dunia medis adalah tabung plain.
Artikel ini akan membahas tabung plain dari Prima Medikatama, sebuah perusahaan terkemuka di TANGERANG yang menyediakan produk berkualitas tinggi untuk kebutuhan medis.
Tabung Plain: Spesifikasi dan Kegunaan
Tabung plain Prima Medikatama memiliki spesifikasi yang sangat penting untuk memastikan pengujian berjalan dengan baik.
Tabung ini memiliki ukuran 3ml/3cc dan terbuat dari bahan plastik berkualitas tinggi.
Setiap kotak berisi 100 tabung, dengan berat total setelah dipacking sekitar 800 gram.
Dimensi packingnya adalah P: 20cm, L: 18cm, T: 15cm. Harga yang ditawarkan sangat kompetitif, yaitu 120.000 rupiah per box.
Tabung plain ini dirancang untuk digunakan dalam berbagai prosedur medis, terutama dalam pemeriksaan kimia darah, imunologi, serologi, dan crossmatching test pada bank darah.
Keunggulan utama dari tabung plain ini adalah bahwa mereka tidak mengandung zat aditif apa pun.
Hal ini sangat penting, karena zat aditif dalam tabung pengumpul darah dapat memengaruhi hasil pengujian, terutama dalam pemeriksaan kimia darah.
Dengan tabung plain Prima Medikatama, darah akan tetap segar dan tidak akan menggumpal sebelum diuji.
Keunggulan Tabung Plain Prima Medikatama
Kualitas Tinggi: Prima Medikatama dikenal sebagai produsen yang mengutamakan kualitas. Tabung plain mereka terbuat dari bahan plastik yang kuat dan tahan lama.
Spesifikasi yang Akurat: Dengan ukuran 3ml/3cc, tabung ini memungkinkan pengukuran yang sangat tepat. Hasil pengujian akan menjadi acuan yang baik bagi tenaga medis.
Kuantitas yang Memadai: Setiap kotak berisi 100 tabung, sehingga Anda tidak perlu khawatir kehabisan persediaan saat Anda membutuhkannya.
Harga Terjangkau: Harga 120.000 rupiah per box adalah penawaran yang sangat menguntungkan. Prima Medikatama berusaha memberikan nilai terbaik kepada pelanggannya.
Pemakaian Tabung Plain
Tabung plain Prima Medikatama digunakan dalam berbagai prosedur medis, termasuk:
Pemeriksaan Kimia Darah: Tabung ini memungkinkan pengambilan dan penyimpanan darah tanpa pengaruh dari zat aditif. Ini sangat penting dalam pengujian kimia darah yang memerlukan sampel yang murni.
Pemeriksaan Imunologi: Dalam pengujian imunologi, tabung plain memastikan bahwa sampel darah tidak terkontaminasi oleh bahan tambahan.
Pemeriksaan Serologi: Dalam pemeriksaan serologi, hasil yang akurat adalah segalanya. Tabung plain Prima Medikatama memastikan hasil yang andal.
Crossmatching Test di Bank Darah: Tabung ini sangat penting dalam pengujian kompatibilitas darah sebelum transfusi. Ketepatan hasil adalah kunci dalam prosedur ini.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
Apa yang membedakan tabung plain Prima Medikatama dari produk sejenis? Tabung plain Prima Medikatama unggul karena mereka tidak mengandung zat aditif apa pun. Hal ini membuat hasil pengujian menjadi lebih akurat, terutama dalam pemeriksaan kimia darah.
Bagaimana cara memesan tabung plain dari Prima Medikatama? Anda dapat menghubungi Prima Medikatama langsung untuk memesan tabung plain mereka. Mereka akan dengan senang hati membantu Anda.
Apakah tabung plain ini cocok untuk penggunaan satu kali atau bisa digunakan lagi? Tabung plain ini dirancang untuk penggunaan satu kali. Penggunaan ulang dapat mengakibatkan kontaminasi dan hasil yang tidak akurat.
Berapa lama waktu pengiriman setelah memesan tabung plain dari Prima Medikatama? Waktu pengiriman dapat bervariasi tergantung pada lokasi Anda. Prima Medikatama akan memberikan perkiraan waktu pengiriman saat Anda memesan.
Apakah Prima Medikatama juga menyediakan produk lain selain tabung plain? Ya, Prima Medikatama memiliki berbagai produk medis lainnya. Anda dapat mengunjungi situs web mereka atau menghubungi mereka untuk informasi lebih lanjut.
Kesimpulan
Tabung plain dari Prima Medikatama adalah solusi yang sangat baik untuk berbagai kebutuhan medis, terutama dalam pengujian kimia darah, imunologi, serologi, dan crossmatching test di bank darah.
Dengan spesifikasi yang akurat, kualitas tinggi, dan harga terjangkau, produk ini dapat diandalkan untuk memberikan hasil yang akurat dan andal.
Jika Anda mencari tabung plain berkualitas, Prima Medikatama di TANGERANG adalah tempat yang tepat untuk mencarinya.
Dapatkan produk berkualitas dan hasil pengujian yang andal dengan tabung plain Prima Medikatama.
Untuk informasi lebih lanjut atau untuk memesan Tabung Plain, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui https://wa.me/6282311150090 atau dengan mengklik tombol “Tabung Plain ” Untuk Pemesanan.
87 notes · View notes
lejel-labs-global · 6 months
Text
Membongkar Teknologi Blockchain: Tulang Punggung Cryptocurrency
Tumblr media
Blockchain, sebuah inovasi revolusioner yang menjadi tulang punggung di balik dunia cryptocurrency, telah mengubah cara kita memandang sistem keuangan dan teknologi. Seiring dengan kemunculan Bitcoin pada tahun 2009 oleh seseorang atau sekelompok orang yang menggunakan nama samaran Satoshi Nakamoto, blockchain menjadi fondasi bagi berbagai mata uang digital dan aplikasi terdesentralisasi.
Apa Itu Blockchain?
Pada dasarnya, blockchain adalah ledger terdesentralisasi yang mencatat transaksi secara transparan dan aman. Ini adalah rangkaian blok yang saling terhubung, di mana setiap blok berisi serangkaian transaksi dan memiliki hash khusus yang merujuk pada blok sebelumnya. Dengan demikian, setiap informasi yang dimasukkan ke dalam blockchain menjadi sulit diubah atau dimanipulasi.
Keamanan yang Diberikan oleh Blockchain
Salah satu fitur utama blockchain adalah keamanannya. Karena setiap blok terkait dengan blok sebelumnya melalui hash, mengubah satu blok akan membutuhkan perubahan pada seluruh rantai blok setelahnya. Ini membuat serangan terhadap integritas data menjadi sangat sulit dan melibatkan upaya yang sangat besar.
Blockchain juga menggunakan mekanisme konsensus untuk mengonfirmasi transaksi. Bitcoin, misalnya, menggunakan Proof of Work (PoW), di mana para penambang memecahkan masalah matematika yang rumit untuk menambahkan blok baru ke blockchain. Sistem ini memerlukan daya komputasi yang signifikan untuk melindungi jaringan dari serangan.
Desentralisasi dan Transparansi
Keunikan lain dari blockchain adalah desentralisasi. Tidak ada otoritas tunggal yang mengontrol atau memiliki kepemilikan penuh atas jaringan. Setiap node dalam jaringan memiliki salinan lengkap dari blockchain, dan setiap transaksi disahkan oleh konsensus kolektif. Hal ini menghilangkan kebutuhan akan pihak ketiga, seperti bank atau lembaga keuangan, dan mengurangi risiko manipulasi atau korupsi.
Transparansi juga menjadi kunci dalam blockchain. Semua transaksi dicatat secara terbuka dan dapat diakses oleh siapa saja. Ini memberikan tingkat kepercayaan yang tinggi di antara pengguna, karena setiap orang dapat memverifikasi transaksi dengan mudah.
Penerapan Luas di Luar Cryptocurrency
Meskipun blockchain pertama kali dikenal melalui cryptocurrency, teknologi ini telah menemukan penerapan luas di berbagai industri. Misalnya, banyak perusahaan menggunakan blockchain untuk melacak rantai pasokan secara real-time, memastikan keaslian produk, dan meningkatkan efisiensi operasional.
Selain itu, konsep tokenisasi, yang memungkinkan aset fisik direpresentasikan dalam bentuk token digital di blockchain, telah membuka pintu untuk inovasi di bidang properti, seni, dan keuangan tradisional.
Kesimpulan
Blockchain telah membuktikan dirinya sebagai tulang punggung cryptocurrency dan lebih dari sekadar inovasi teknologi. Ini membawa paradigma baru dalam keamanan, desentralisasi, dan transparansi. Meskipun masih dalam tahap pengembangan, potensi penggunaan blockchain di luar cryptocurrency terus berkembang, memberikan dampak signifikan pada cara kita berinteraksi dengan dunia digital dan fisik. Sebagai teknologi yang terus berkembang, blockchain menjanjikan perubahan lebih lanjut di masa depan, melampaui batas-batas yang kita kenal saat ini.
35 notes · View notes
rubahlicik · 1 year
Text
Mylog: Ujian hidup
Kemarin aink tadarus, uda nyampe surat maryam. Sejak masuk syawal frekuensi tadarus aink berkurang drastis. Pasti ini ulah gorgom yang uda lepas sejak berlalunya ramadhan.
Agak kelu lidah aink pas baca maryam, padahal enak banget ini surat kalo bacanya bener. Lebih enak lagi kalo tahu artinya pas baca suratnya.
Kisah nabi Zakariyya sama maryam di surat ini uda sering aink baca. Jadi meskipun ga bisa bahasa arab, dikit dikit aink tau lah arti dari bagian ayat yang lagi dibaca tuh ngebahas apa.
Dari Maryam, aink tuh belajar jadi manusia plus kodratnya sebagai hamba yang hidup di dunia untuk diuji. Iyes, merujuk surat al mulk bahwa manusia tuh hidup dan mati dalam rangka diuji.
Maryam yang sholehah pun ga terkecuali.
Lahir dari keluarga Imran yang soleh (bahkan jadi nama surat di Al quran), trus dididik langsung sama nabi Zakariyya. Lingkungannya mendukung banget untuk beribadah dan jadi ukhti sholehah.
Dalam urusan duniawi pun Maryam uda dijamin. Perihal konsumsi dikasih langsung sama Allah, ampe nabi Zakariyya pun heran
Tumblr media
Ali imran ayat 37
Dengan history sebagai hamba yang smooth kayak gini ternyata Maryam tetap diuji. Parah banget pula
Tumblr media
Seumur hidup beribadah, lahir dari keluarga sholeh, dididik sama seorang nabi tapi dikasih amanah hamil tanpa disentuh lelaki.
Kalo hamil tanpa punya suami kan banyak, nah ini hamil tanpa pernah disentuh lelaki.
Program bayi tabung dan bank sperma belum ada kala itu.
Kan dilema yah, kebayang itu malu dan takutnya maryam. Mengandung, sendirian tanpa kerabat tanpa suami.
Tumblr media
Ampe maryam pun pernah pengen mati aja ketika mendapat ujian.
Tumblr media
Tapi Allah Maha Pengasih, diutuslah Jibril. Maryam dikasih makan minum supaya senang. Biar happy aja meski tengah diuji.
Ujian berikutnya ketika nabi Isa lahir dan Maryam pulang kampung. Mudik ke rumah bawa bayi tanpa bawa suami. Oww tentu jadi bahan pergunjingan keluarga besar. Masalah 'omongan keluarga' ternyata sudah ada dari jaman dulu.
Ga kita kita aja yang mengalami
Tumblr media
Keras banget sih ini redaksi kalimatnya. "Bapakmu bukan orang ga bener, ibumu juga bukan *****"
Drop banget mental kalo diginiin, apalagi kalo liat track record keluarga maryam yang dari keluarga baik baik.
Tapi nabi Isa a.s dikasih mukjizat
Tumblr media
Kalo nabi Isa ga punya mukjizat berbicara dari sejak lahir, kebayang itu bingungnya Maryam ngejelasin soal anaknya.
Mukjizat dari Allah buat anaknya, sekaligus membantu ibunya.
Dari cerita Maryam, aink semakin ngerti kalo manusia diuji dengan weak point nya. Kalo maryam diuji dengan lapar haus, fashion atau cowok ganteng mungkin ga ngefek yah. Ukhti sholehah gitu loh
Tapi ujiannya emang dibikin agak laen
Ampe keluar statement "Wahai, betapa (baiknya) aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan."
Jangankan kita kita yang solehnya masih seujung kuku, yang uda sholehah ampe ke ubun ubun aja tetap bisa mengalami stress ketika diuji.
Ujian orang lain mungkin terlihat gampang bagi kita, karena ujian itu disesuaikan dengan weak poin seorang hamba. Kalo yang b aja soal percintaan dikasih ujian susah jodoh kan agak agak ga relevan yaa. Pahala sabarnya ga akan dapet.
Beda sama yang uda ngebet nikah tapi jodohnya masi indent.
Pahalanya bisa banyak, kalo sabar, kalo rajin berdoa, kalo rajin tahajjud dll
Toh kalo ga diuji, belum tentu juga manusia mau sibuk beramal sholeh dan ngumpulin pahala🤣
Jadi, ujian tuh ujung2nya ya buat kita kita juga
94 notes · View notes
bitegore · 6 months
Text
Check it out - Haymarket Books has a free collection of essays about Gaza. Description from the site:
In the final months of 2023, as this ebook is published, Israel is committing a genocide in Gaza. Israeli officials have repeatedly made their intentions to do so extremely clear; talking of collective punishment, mass murder, and ethnic cleansing in newspapers, at press conferences, and on television. All the while, European and American states have continued to support Israel, to claim its murderous campaign is justified self-defense, and to send weapons, troops, war boats, and spy planes. While Western governments have supported the unjustifiable, or spoken inane words of condemnation while failing to take any concrete action, millions around the world have poured into the streets to denounce their complicity, to demand a ceasefire and a free Palestine. From the River to the Sea collects personal testimonies from within Gaza and the West Bank, along with essays and interviews that collectively provide crucial histories and analyses to help us understand how we got to the nightmarish present. They place Israel’s genocidal campaign within the longer history of settler colonialism in Palestine, and Hamas within the longer histories of Palestinian resistance and the so-called “peace process.” They explore the complex history of Palestine’s relationship to Jordan, Egypt, and the broader Middle East, the eruption of unprecedented anti-Zionist Jewish protest in the US, the alarming escalation in state repression of Palestine solidarity in Britain and Europe, and more. Taken together, the essays comprising this collection provide important grounding for the urgent discussions taking place across the Palestine solidarity movement. With contributions from: Reda Abu Assi, Asmaa Abu Mezied, Tawfiq Abu Shomer, Khalil Abu Yahia, Dunia Aburahma, Spencer Ackerman, Hil Aked, Yousef Al-Akkad, Jamie Allinson, Hammam Alloh, Riya Al’Sanah, Soheir Asaad, Tareq Baconi, Rana Barakat, Omar Barghouti, Sara Besaiso, Ashley Bohrer, Haim Bresheeth-Zabner, Nihal El Aasar, Mohammed El-Kurd, Sai Englert, Noura Erakat, Samera Esmeir, Rebecca Ruth Gould, Toufic Haddad, Adam Hanieh, Khaled Hroub, Rashid Khalidi, Noah Kulwin, Saree Makdisi, Ghassan Najjar, Samar Saeed, Reema Saleh, Alberto Toscano, and Eyal Weizman, alongside a number of Palestinian writers published pseudonymously. Published in collaboration with Verso Books Cover design: Tom Greenwood
22 notes · View notes
lejellabsxd2e · 6 months
Text
Panduan Pembelian Kripto untuk Pemula: Langkah-langkah Praktis Menuju Aset Digital
Tumblr media
Investasi dalam mata uang kripto telah menjadi tren yang semakin populer di kalangan investor baru yang mencari diversifikasi portofolio mereka. Bagi pemula, memahami langkah-langkah praktis untuk membeli kripto menjadi kunci untuk memulai perjalanan mereka dalam dunia aset digital. Artikel ini menyajikan panduan langkah-demi-langkah bagi pemula yang ingin terlibat dalam pembelian kripto.
1. Pendidikan Dasar tentang Kripto:
Sebelum memulai pembelian kripto, penting untuk memiliki pemahaman dasar tentang teknologi blockchain, kripto, dan konsep-konsep terkaitnya. Mempelajari istilah-istilah seperti wallet, private key, dan public key akan membantu Anda merasa lebih percaya diri selama proses pembelian dan penyimpanan aset digital.
2. Memilih Platform Pertukaran (Exchange):
Pilih platform pertukaran kripto yang andal dan aman. Beberapa platform terkenal termasuk MEXC, Binance, dan Bytrade. Periksa apakah platform tersebut menyediakan kripto yang ingin Anda beli dan apakah mendukung mata uang fiat yang akan Anda gunakan untuk pembelian. Contoh: Anda bisa membeli koin DTE di MEXC dan Bytrade.
3. Membuat Akun pada Pertukaran:
Daftar dan buat akun pada platform pertukaran yang Anda pilih. Isilah informasi yang diperlukan, seperti alamat email, kata sandi yang kuat, dan informasi identifikasi yang diminta. Beberapa pertukaran mungkin memerlukan verifikasi identitas untuk keamanan tambahan.
4. Menyiapkan Wallet Kripto:
Sebelum melakukan pembelian, Anda perlu memiliki tempat untuk menyimpan kripto Anda. Ada dua jenis utama wallet: hot wallet (online) dan cold wallet (offline). Hot wallet lebih cocok untuk transaksi sehari-hari, sementara cold wallet merupakan opsi yang lebih aman untuk penyimpanan jangka panjang. Contoh: koin DTE memiliki E-Wallet yang bernama Staking Hous.
5. Menghubungkan Metode Pembayaran:
Kaitkan akun bank atau metode pembayaran lainnya ke akun pertukaran Anda. Ini memungkinkan Anda mentransfer dana dari rekening bank Anda ke platform pertukaran untuk membeli kripto. Pastikan untuk memeriksa biaya transaksi dan kebijakan pertukaran terkait pembayaran.
6. Pilih Kripto yang Ingin Dibeli:
Sebelum membeli, tentukan kripto yang ingin Anda tambahkan ke portofolio Anda. Bitcoin dan Ethereum adalah pilihan umum, tetapi ada ribuan kripto lain yang dapat dipertimbangkan. Lakukan riset tentang kripto yang Anda pilih untuk memahami karakteristiknya. Contoh: baca White Paper Drive to Earn di lejellabs.io dan beli koin DTE di MEXC dan Bytrade atau telfon telemarketing dari Lejel Labs Global.
7. Lakukan Pembelian:
Pada platform pertukaran, pilih jumlah kripto yang ingin Anda beli dan konfirmasikan pembelian Anda. Pastikan untuk memeriksa ulasan dan harga terkini sebelum menyelesaikan transaksi. Setelah pembelian selesai, Anda dapat melihat saldo kripto Anda di akun pertukaran atau wallet Anda.
8. Keamanan dan Manajemen Aset:
Amankan akun Anda dengan menggunakan otentikasi dua faktor (2FA) dan simpan informasi login dengan aman. Pertimbangkan untuk mentransfer kripto Anda dari akun pertukaran ke wallet pribadi Anda untuk tingkat keamanan yang lebih tinggi.
Kesimpulan:
Mengikuti langkah-langkah praktis ini akan membantu pemula meraih pemahaman dasar tentang cara membeli dan menyimpan kripto. Selalu lakukan riset, pertimbangkan risiko, dan mulailah dengan jumlah investasi yang Anda merasa nyaman. Dengan waktu dan pengalaman, Anda dapat memperluas pengetahuan Anda tentang dunia kripto dan mengelola portofolio investasi Anda dengan lebih efektif.
16 notes · View notes
drsonnet · 11 days
Text
Tumblr media
From the River to the Sea: Essays for a Free Palestine
Edited by Sai Englert, Michal Schatz and Rosie Warren
In the final months of 2023, as this ebook is published, Israel is committing a genocide in Gaza. Israeli officials have repeatedly made their intentions to do so extremely clear; talking of collective punishment, mass murder, and ethnic cleansing in newspapers, at press conferences and on television. All the while, European and American states have continued to support Israel, to claim its murderous campaign is justified self-defence, and to send weapons, troops, war boats and spy planes in support. While Western governments have supported the unjustifiable, or spoken inane words of condemnation while failing to take any concrete action, millions around the world have poured into the streets to denounce their complicity, to demand a ceasefire and a free Palestine. From the River to the Sea collects personal testimonies from within Gaza and the West Bank, along with essays and interviews that collectively provide crucial histories and analyses to help us understand how we got to the nightmarish present. They place Israel’s genocidal campaign within the longer history of settler colonialism in Palestine, and Hamas within the longer histories of Palestinian resistance and the so-called ‘peace process’. They explore the complex history of Palestine’s relationship to Jordan, Egypt, and the broader Middle East, the eruption of unprecedented anti-Zionist Jewish protest in the US, the alarming escalation in state repression of Palestine solidarity in Britain and Europe, and more. Taken together, the essays comprising this collection provide important grounding for the urgent discussions taking place across the Palestine solidarity movement.
With contributions from: Dr. Reda Abu Assi, Asmaa Abu Mezied, Tawfiq Abu Shomer, Khalil Abu Yahia, Dunia Aburahma, Spencer Ackerman, Hil Aked, Dr. Yousef Al-Akkad, Jamie Allinson, Dr. Hammam Alloh, Riya Al’Sanah, Soheir Asaad, Tareq Baconi, Rana Barakat, Omar Barghouti, Sara Besaiso, Ashley Bohrer, Haim Bresheeth-Žabner, Nihal El Aasar, Mohammed El-Kurd, Sai Englert, Noura Erakat, Samera Esmeir, Rebecca Ruth Gould, Toufic Haddad, Adam Hanieh, Khaled Hroub, Rashid Khalidi, Noah Kulwin, Saree Makdisi, Ghassan Najjar, Samar Saeed, Reema Saleh, Alberto Toscano and Eyal Weizman, alongside a number of Palestinian writers published pseudonymously. Published in collaboration with Haymarket Books. Cover design: Tom Greenwood.
6 notes · View notes
devotedlycrazyanchor · 2 months
Text
Yuki77 Slot Bank Jago: Menggabungkan Keberuntungan dan Hiburan Berkualitas
Yuki77 Slot Bank Jago adalah langkah terbaru dari Yuki77 dalam menyajikan pengalaman perjudian daring yang unik dan menghibur. Dengan gabungan antara konsep permainan slot yang menarik dan layanan perbankan yang andal, platform ini menawarkan kombinasi yang mengasyikkan bagi para penggemar slot daring di seluruh dunia.
Pengalaman Perjudian yang Seru dan Aman
Yuki77 Slot Bank Jago menyediakan beragam permainan slot yang menarik dengan berbagai tema yang berbeda, mulai dari petualangan yang seru hingga kekayaan yang menggiurkan. Setiap permainan dirancang dengan grafis yang memukau dan efek suara yang memikat, menciptakan atmosfer kasino yang autentik langsung di layar perangkat Anda. Keamanan pemain juga menjadi prioritas utama, dengan sistem enkripsi canggih yang melindungi informasi pribadi dan transaksi keuangan.
Fitur Bank Jago yang Memudahkan
Salah satu fitur utama dari Yuki77 Slot Bank Jago adalah kemudahan dalam melakukan transaksi keuangan. Platform ini menyediakan beragam opsi pembayaran yang dapat dipilih oleh para pemain, termasuk transfer bank, dompet digital, dan bahkan cryptocurrency. Dengan proses transaksi yang cepat dan aman, pemain dapat fokus sepenuhnya pada pengalaman bermain tanpa harus khawatir tentang urusan keuangan.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan):
1. Bagaimana cara mendaftar di Yuki77 Slot Bank Jago?
Untuk mendaftar di Yuki77 Slot Bank Jago, kunjungi situs web resmi Yuki77 dan ikuti langkah-langkah pendaftaran yang mudah. Anda akan diminta untuk mengisi formulir pendaftaran dengan informasi pribadi yang diperlukan dan membuat akun pengguna dengan kata sandi yang aman.
2. Apa saja opsi pembayaran yang tersedia di Yuki77 Slot Bank Jago?
Yuki77 Slot Bank Jago menawarkan beragam opsi pembayaran, termasuk transfer bank, dompet digital seperti OVO dan GoPay, serta cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum. Pilihlah opsi pembayaran yang paling nyaman bagi Anda.
3. Apakah Yuki77 Slot Bank Jago aman digunakan?
Ya, Yuki77 Slot Bank Jago menggunakan sistem keamanan terkini untuk melindungi informasi pribadi dan transaksi keuangan para pemainnya. Seluruh aktivitas perjudian dan transaksi keuangan dilindungi dengan enkripsi yang kuat.
4. Apakah Yuki77 Slot Bank Jago menyediakan layanan pelanggan?
Ya, Yuki77 Slot Bank Jago memiliki layanan pelanggan yang siap membantu para pemain dalam mengatasi berbagai masalah dan pertanyaan. Anda dapat menghubungi tim dukungan pelanggan melalui berbagai saluran komunikasi yang disediakan.
5. Apakah Yuki77 Slot Bank Jago menawarkan bonus dan promosi?
Ya, Yuki77 Slot Bank Jago menyediakan beragam bonus dan promosi menarik bagi para pemainnya, termasuk bonus selamat datang, bonus deposit, dan promosi spesial yang berlangsung secara berkala. Pantau terus situs web mereka untuk mendapatkan informasi terbaru tentang penawaran yang sedang berlangsung.
Yuki77 Slot Bank Jago adalah pilihan sempurna bagi para penggemar slot daring yang mencari kombinasi antara hiburan berkualitas dan kemudahan dalam bertransaksi. Dengan koleksi permainan slot yang mengagumkan dan layanan perbankan yang handal, Yuki77 Slot Bank Jago siap menyajikan pengalaman perjudian daring yang tak terlupakan.
2 notes · View notes
Text
Link Joker123
Situs Slot Online Joker123 Gaming: Pintu Gerbang Anda Menuju Kemenangan Jackpot
Dalam dunia perjudian online yang terus berkembang, menemukan platform yang tidak hanya menawarkan permainan mendebarkan namun juga menjamin kepercayaan dan keamanan adalah hal yang terpenting.
Dalam pencarian pengalaman bermain game online yang seru dan dapat diandalkan, situs slot online game Joker123 gaming bersinar sebagai mercusuar kegembiraan dan keandalan.
Beroperasi di Indonesia, platform ini memberi pemain beragam permainan, jackpot menggiurkan, dan proses transaksi yang lancar.
Pilihan Game Beragam:
Situs slot Joker123 menawarkan pilihan permainan yang mengesankan, masing-masing dengan karakter dan tema uniknya.
Tumblr media
Untuk memaksimalkan peluang Anda untuk menang, penting untuk menguasai nuansa setiap permainan.
Baik Anda penggemar slot buah klasik atau lebih menyukai keseruan slot video bertema, selalu ada sesuatu untuk semua orang di sini.
Hadiah Jackpot Progresif:
Salah satu aspek paling mendebarkan dalam bermain di platform ini adalah kesempatan memenangkan hadiah jackpot progresif. Jackpot ini terus bertambah hingga pemain yang beruntung mendapatkan jackpot.
Dengan setiap permainan menawarkan jackpotnya sendiri, potensi pembayarannya sangat sensasional. Ini semua tentang menyusun strategi dan mengambil langkah yang tepat untuk membuka kunci maxwin gacor itu.
Layanan Transaksi Komprehensif:
Transaksi yang lancar dan tidak merepotkan merupakan hal yang sangat penting dalam dunia perjudian online. Situs slot di Indonesia menawarkan berbagai layanan transaksi untuk memenuhi preferensi yang berbeda.
Link joker123 gaming memastikan semua transaksi ditangani dengan aman dan cepat. Platform ini juga menawarkan berbagai pilihan deposit dan penarikan, sehingga memudahkan pemain untuk mengelola dana mereka.
Apakah Anda lebih suka transfer antar bank, transaksi kredit, atau pembayaran e-money, semuanya siap membantu Anda.
Transfer Antar Bank:
Anda bisa menggunakan berbagai macam bank antara lain DANAMON, BCA, MANDIRI, BRI, PERMATA, BNI, dan masih banyak lagi. Fleksibilitas ini memastikan bahwa pemain dari berbagai lembaga keuangan dapat berpartisipasi dengan mudah.
Transfer Kredit:
Jika Anda lebih nyaman bertransaksi pulsa, Anda mempunyai pilihan untuk menggunakan Telkomsel atau XL, dua penyedia jaringan seluler populer di Indonesia.
Transaksi Uang Elektronik:
Bagi yang lebih menyukai kenyamanan e-wallet, Joker123 Motobola menawarkan beberapa pilihan, seperti DANA, GOPAY, OVO, LinkAja, QRIS, dan masih banyak lagi. Ini membuat penyetoran dan penarikan dana menjadi mudah.
Promosi Dan Bonus:
Untuk mempermanis kesepakatan, platform ini secara rutin menawarkan promosi, bonus, dan acara menarik. Insentif ini memberikan peluang tambahan untuk meningkatkan kemenangan Anda.
youtube
Dengan mengelola promosi ini secara optimal, pemain dapat menikmati banyak keuntungan, menjadikan pengalaman bermain Joker123 slot mereka semakin bermanfaat.
Kesimpulan:
Joker123 Motobola bukan sekedar kasino online biasa; ia menawarkan pengalaman bermain game yang menarik. Kami memiliki beragam permainan, mulai dari slot klasik hingga permainan bertema yang membawa Anda ke dunia berbeda.
Setiap putaran dapat menghasilkan kemenangan besar, terutama dengan jackpot progresifnya yang terus bertambah. Anda dapat mengunjungi website kami untuk daftar joker123 permainan slot.
Kami juga memberikan kemudahan untuk menyetor dan menarik uang, baik Anda lebih suka transfer bank, kartu kredit, atau pembayaran elektronik.
Mereka telah membuat bagian finansial dari permainan menjadi sederhana sehingga Anda dapat fokus menikmati permainan.
3 notes · View notes