Tumgik
Text
Gratitude
Alhamdulillah aku bangun dengan keadaan sehat dan bisa sholat subuh tepat waktu serta masih bisa sholat sunnah qobliah subuh, baca Al-Qur'an juga. Alhamdulillah pagi sudah bisa produktif mengisi tangki jiwa. Tidak tidur lagi sehabis sholat, sehingga bisa menulis lagi disini. Alhamdulillah..
Alhamdulillah aku bersyukur diberi kenikmatan yang luar biasa banyaknya yang selama ini tidak aku sadari. Bahwa Allah Swt ternyata selalu melingkupiku dan bersamaku walau aku merasa terpuruk karena pikiranku sendiri.
Alhamdulillah.. aku yakin hari ini adalah hari yang penuh nikmat dan rahmatNya. Aamiin.
0 notes
Text
Afirmasi Pagi Ini
Aku tidak butuh medsos untuk memuaskan jiwaku. Aku hanya butuh melakukan kegiatan produktif dan mendekat kepada Pencipta untuk memenuhi tangki jiwaku. Aku tidak butuh kesenangan sementara yang fana.
Aku butuh untuk lebih produktif. Mengembangkan ide-ide untuk membangun usaha agar terkumpul dana untuk pergi umroh lagi. Aku sudah semakin rindu Makkah dan Madinah. Aku ingin kesana lagi merasakan kedekatan dengan Sang Pencipta dan Sang Kekasih.
0 notes
Text
Ketahuilah bahwa jiwa yang lelah itu tidak akan kembali pulih dengan tidur atau tempat yang mewah, sungguh jiwa yang lelah itu hanya butuh kedekatan dengan Tuhannya. Menangis dan meminta kekuatan pada pemilik dunia dan seisinya.
Sebab pundak yang memikul beban ini pasti akan lemah dan tak sekuat masa muda, maka mintalah kekuatan agar seberat apapun beban yang harus dipikul ia tetap kokoh dan kuat membawanya, sampai kapan? Sampai Allah ambil beban itu atau Allah menyuruh kita untuk meletakkannya.
Serindu ini hati dan jiwa ini pada sepertiga malam yang sudah lama ditinggalkan, serindu ini hati dan jiwa ini untuk kembali menangis dan mengadukan semua perihal lelucon dunia ini pada-Nya.
Mari kembali, barangkali jiwa dan hati kita butuh pulang, butuh merendah, butuh sujud dengan tangisan. Tidak ada yang tahu kecuali kita dan Tuhan kita saja.
@jndmmsyhd
213 notes · View notes
Text
Keinginan dalam hidup membuat seseorang berusaha dan berdoa. Doa-doa itu dilantunkan berulang. Hingga suatu saat doa itu hilang dari bibir karena mungkin merasa tidak dikabulkan, jengah atau kondisi sudah berbeda.
Namun, suatu saat sebuah kejadian atau apapun itu muncul dalam hidup. Katanya, "Kenapa begini, kenapa begitu. Kenapa Tuhan memberi ini, kenapa Tuhan memberi itu." Mengeluh, bersedih, dan mungkin berpikiran sesuatu tentang Tuhan.
Mungkin manusia tidak ingat. Manusia memang sering kali lupa dan khilaf. Namanya juga manusia, ya kan? Mungkin Tuhan sudah seringkali memaklumi manusia. "Tuman" adalah kata yang bisa menggambarkannya.
Wahai manusia (*ngomong depan cermin), itu kan doa-doamu dulu yang pernah kamu minta!
0 notes
Text
Tumbuhlah dalam diam. Tak usah berisik. Tumbuhlah untuk dirimu sendiri. Tumbuhlah agar Tuhan semakin menyayangimu. Kamu tak perlu pengakuan manusia, kan?
@terusberanjak
335 notes · View notes
Text
Ya Allah...
Betapa buruknya pikiranku ini hingga berburuk sangka kepada guru yang membimbingku dulu untuk mengenal Allah swt dan Rasulullah. Aku menyalahkannya dan terus mengingat kesalahannya, yang padahal itu bukanlah kesalahannya, aku hanya tidak terima saja dengan kenyataan yang ada akibat dar perbuatanku sendiri.
Aku menjauhkan diriku darinya, dari semua teman-temanku juga yang mereka tidak tahu masalah dan kesalahannya. Hanya aku yang mengada-ada masalah dan kesalahannya.
Meskipun begitu saat aku diam-diam join kajian online lagi, tiba-tiba ustadz menotice ku. Aku masih dianggap sebagai anggota, artinya aku masih dianggap sebagai muridnya. Aku menangis karena merasa bersalah. Terlalu overthinking hingga pikiran-pikirankulah yang menelanku, yang menjatuhkanku dalam kegelapan.
Mereka semua welcome terhadapku hanya aku lah masalahnya disini. Aku ingin bisa bersama mereka kembali meskipun terhalang jarak, semoga melalui online cukup untuk memenuhi kerinduan dan mengisi iman. Aamiin.
0 notes
releaserandomthought · 3 months
Text
Hi.. aku hari ini mulai menulis lagi setelah sekian purnama vakum dari sini. Entahlah.. banyak hal terjadi terutama yg membuat habitku jadi berantakan. Mungkin karena kekecewaanku saat aku tidak jadi berangkat kerja di Sidoarjo. Padahal ini adalah kesempatanku untuk bisa merasakan bekerja. Hal yang aku inginkan dari dulu kala. Awalnya suamiku menyetujui bahwa aku dibolehkan kerja, tapi saat sudah diterima adaaa aja alasannya. Tapi saat diakhir, keputusan itu aku ambil, bahwa aku tidak jadi kerja dulu. Ada anak yang masih kecil yg membutuhkanku. Awalnya aku sangat tidak terima dan hal ini harus bisa. Bahkan aku berencana untuk melarikan diri dari rumah ke Sidoarjo agar aku tetap bisa menjalani apa yg selama ini aku inginkan. Lalu hari demi hari aku berfikir, ternyata aku terlalu memaksakan kehendakku dan memikirkan diriku sendiri. Aku mengesampingkan anakku. Hingga aku akhirnya sadar bahwa aku tidak boleh seperti ini. Aku sadar bahwa aku gak tega meninggalkannya sendiri. Aku takut anakku kenapa-napa diluar pengawasanku. Dengan sangat berat hati aku melepaskan pekerjaan yang aku inginkan selama ini. Pekerjaan yg aku upayakan semaksimal mungkin yg aku bisa.
Setelah itu rasanya aku jadi kehilangan motivasi untuk mengejar apapun bahkan menjalankan habit-habit positif karena mungkin aku sedang dilanda gelombang negatif. Tidak tahu harus bagaimana dan mendengar nasehat yang pas dari siapa. Aku kehilangan diriku lagi lagi..
Aku kira tidak apa-apa diriku ini. Namun ternyata tidak aku sadari menggerogoti diriku sendiri. Hingga akhirnya kini aku benar-benar hilang motivasi. Seperti ada ketakutan yang membayangi, apakah aku akan dikecewakan lagi dan lagi. Ya Allah.. aku takut jika akhirnya nanti aku harus kecewa lagi.
Saat ini pendaftaran beasiswa yang selama ini aku tunggu-tunggu dan sudah aku persiapkan dari lama telah dibuka. Tapi sekarang rasanya hambar. Padahal sudah di depan mata! Dan waktu terus berjalan. Aku masih saja terbelenggu dengan gelombang negatif ini. Masih dengan ketakutan-ketakutan apalagi ternyata aku hamil lagi. Antara bersyukur, senang dan takut ini itu.
"Aku sudah berusaha ini itu, tapi pihak Univnya kok rumit yaa. Padahal prosesnya kan lama buat surat itu. Tapi kok malah dipersulit sih. Nanti kalau aku sudah terlanjur usaha banget mengerjakan syarat pendaftaran, terus syarat satunya belum jadi nanti tetap aja aku gak bisa daftar. Rugi dong aku."
"Ya Allah aku hamil. Meskipun aku menunda kuliah semester depan ini, aku juga gak akan bisa kuliah di semster depannya lagi karena aku lahiran. Jadi ya paling cepat di tahun berikutnya lagi. Padahal sudah dari tahun sebelum ini aku berharap bisa segera keluar dari kandang. Nyatanya aku disuruh untuk menetap disini."
Rasanya kok kayak disuruh di Blitar dulu sama Allah swt. Tapi aku rasanya udah gak betah. Gak bisa lama-lama disini dengan kondisi yg seperti ini. Tapi aku bisa apa??!!
Ya Allah... pikiran dan perasaan negatif ini terus menerus menghantuiku. Aku harus apa?
Allah memutuskan hal kepada seseorang itu pasti ada sesuatunya. Gak mungkin tanpa alasan yang baik. Sabarlah dulu sembari melakukan kegiatan2 positif hingga suatu saat kamu akan tahu alasanNya.
Tidak perlu takut dan too much overthinking, karena hal-hal itu diluar kendali kita, yang bisa kita kendalikan adalah diri kita sendiri. Pikiran dan tindakan kita lah yang bisa kita kontrol. Tetap lakukan dan usahakan apa-apa yang kamu inginkan. Kamu hanya tidak tahu hal apa yg akan terjadi kedepan, memang bisa ada kemungkinan buruk terjadi, tapi jika ada kemungkinan baik yg terjadi gimana? kalau kamu terlanjur bertindak negatif ya nanti kamu malah yg rugi. Dan meskipun ternyata hal buruk yg akhirnya terjadi, ya gapapa bnget dong. Masih ada next chance kok. Dan kamu udah ada bekal. So, dont worry !
Lakukan apapun dengan ikhlas dan dengan senang hati. Apapun itu. Termasuk mengabdikan diri kepada keluarga.
Lakukan habit-habit baik lagi, bukan untuk mengejar sesuatu tapi untuk ketenangan jiwa, produktivitas, dan juga kebermanfaatan. Menjadi manfaat itu tidak harus hal besar. Mulai dari bermanfaat untuk keluarga kecil, dan melebar ke sekitar. Jangan melihat nilai besar kecilnya. Karena yg menilai bukan manusia yg pny kterbatasan, tapi Allah yg tahu seberapa ikhlas dan tulusnya kita melakukan kebermanfaatan. Bekerjalah hanya untuk mengharap gaji berupa ridhoNya dan pahala dariNya yg nantinya bisa buat beli rumah di Surga dengan segala perabotan serta fasilitasnya, syukur2 kalau bisa tetanggaan dengan Rasulullah.
Yuk mulai lagi membangun habitnya. Gapapa gak usah terburu. Allah nilai usahanya dan prosesnya bukan hasil akhirnya. Dari nol malah bagus dong, prosesnya itu akan dihitung lagi olehNya.
Mulai dari 1 habit dulu aja yaitu bangun sebelum subuh. Tanpa paksaan untuk sholat dulu atau yg lain. Cukup bangun sebelum subuh tanpa embel2 dan pressure.
Yuk bisa yuk!
0 notes
releaserandomthought · 7 months
Text
Jam setengah dua dini hari. Bingung mau cerita atau release ke siapa. Pengen lupain ini semua dg bermain medsos ternyata tidak berhasil dan malah lupa waktu. Alhasil jam segini masih melek.
0 notes
releaserandomthought · 7 months
Text
Ya Allah.. Kenapa harus ada pertemuan dulu, padahal ternyata program itu bukan yang aku butuhkan 😫 sadar bahwa harus ambil program lain yg lebih mudah dan murah malah setelah pertemuan. I just dont understand..
0 notes
releaserandomthought · 7 months
Text
Can not sleep because of thinking about this condition or about him. 😢
0 notes
releaserandomthought · 7 months
Text
Sekali lagi aku menyadarkan diri sendiri, "bahwa cinta tak seharusnya memaksa yang kita cinta untuk tetap tinggal. Juga, untuk merasa sama dengan yang kita rasa."
66 notes · View notes
releaserandomthought · 7 months
Text
Segala rasa di hati adalah anugerah sekaligus cobaan bagi setiap manusia yang memilikinya.
Bahkan, mencintainya bisa jadi adalah cobaan.
0 notes
releaserandomthought · 7 months
Text
Aku percaya pertemuan bukanlah sebuah kebetulan. Tapi adalah jalan yang sudah Allah SWT rencanakan. TujuanNya pun kadang tidak bisa di logika apa dan mengapa.
Namun pertemuan kali ini sungguh di luar ekspektasi. Awal yang menggebu untuk mengejar mimpi, malah Dia datangkan seseorang yang tanpa diduga jatuh di hati ini. Pergolakan hati dan keributan di dalam pikiran terjadi. Perihal ini hati tidak bisa dibohongi, akal pikiran yang kini harus dijunjung tinggi.
Bagaimana mungkin wanita yang sudah dinyatakan sah milik seseorang ini hatinya bisa disinggahi orang lain. Bukankah setelah itu hati ini harusnya tidak boleh dibagi? Manusia macam apa wanita ini yang hatinya bisa disusupi?
Wahai hati, ada apa denganmu kali ini? Bagaimana bisa kamu melakukan hal menyedihkan pada wanita malang ini? Apakah mungkin karena parasnya? Apakah iya karena cara bicaranya? Mungkinkah karena ternyata dia memiliki trek record pendidikan agama yang bagus? Ataukah pendidikan akademisnya? Hmmm.. Jangan-jangan karena senyumnya?
Ya Allah.. Hal ini sungguh adalah hal yang sangat aku hindari. Aku bahkan tidak pernah mengira akan berakhir seperti ini. Aku tidak tahu cara menghindari panah-panah asmara yang datang dengan sangat cepat dan tepat di hati.
Ya Allah.. Maafkanlah aku dan perbaikilah hatiku. Sungguh, ini bukan hal yang aku idamkan atau banggakan. Bukan..
Ya Allah.. Jika menyukainya adalah keburukan. Jika memendam rasa padanya adalah kemurkaanMu. Dan jika perasaan ini adalah kesalahan besarku. Tolonglah.. Tolonglah hambaMu yang lemah ini, tolonglah untuk menghapus segala rasa yang ada untuknya. Mohon.. Hilangkanlah bayangan wajahnya dari angan-angan. Dan mampukanlah aku untuk lebih mencintai pasangan halalku. Kirimkanlah rasa cinta yang begitu besar antara aku dan pasangan sahku. Aamiin.
0 notes
releaserandomthought · 7 months
Text
Lama tidak berjumpa. Ada banyak cerita yang ingin aku tumpahkan disini. Tapi belum ada waktu lagi. Sebentar.. Anakku lagi ngompol. Mau mandiin sekalian :')
0 notes
releaserandomthought · 8 months
Text
Aku dibuat heran lagi sama mertuaku. Kok bisa ya anaknya dibayarin umroh, eh dia gak berterima kasih apa bersyukur gitu, malah kayak mau menghalangi anaknya untuk tidak berangkat umroh atau kayak iri dengki gitu. Padahal normalnya kan seorang ibu akan sangat berterimakasih dan senang anaknya bisa ibadah ke tanah suci. Ini malah sebaliknya, kalau aku liat nih, kesenangan atau liburan yang gak ada dia nya itu gak boleh, buruk. Ya Allah.. Semoga aku sekeluargaku terhindar dari sifat buruk dia, dari iri dengkinya. Aamiin.
Ya tapi meskipun begitu dia itu tetaplah orang tua. Dia yang seperti itu mungkin dijadikan ujian bagiku dan suamiku. Dan meskipun begitu dia juga seringkali peduli dan perhatian padaku, pada keluarga ku. Aku juga tidak boleh melupakan kebaikan-kebaikannya yang juga melekat padanya. Ada keburukannya bukan berarti dia buruk sama sekali. Seringkali memang kebaikan2 yang sudah dilakukan tertutupi oleh keburukan2 yang terjadi. Ya Allah.. Semoga aku sekeluarga dilindungi dari sifat munafiknya. Aamiin.
Daripada mengingat keburukan2nya lebih baik banyak mengingat kebaikannya. Jangan terbutakan dengan kemarahan, dendam, dan kebencian, karena semua hal negatif itulah yang akan menjadikan diri negatif yang bisa merusak diri sendiri. Astaghfirullah.. Tetaplah menjadi positif, tetaplah menjadi baik, harus tetap memuliakan yang tua, menghormatinya. Jangan berharap balasan positif juga dari siapapun. Berharaplah hanya untuk mendapat keridhoanNya, maka tiada yang akan sia-sia. Bismillah.. This way is not easy, but you will pass it.
0 notes
releaserandomthought · 8 months
Text
Setelah sekian lama akhirnya aku mens! Terakhir kali mens setelah lahiran adalah ketika anak berumur kurleb 5/6 bulan habis itu gak mens sampai akhirnya aku positif lagi pas anak masih umur 10 bulan. Tapi kehamilan ku waktu itu hanya kehamilan kosong. Oleh dokter obgynku suruh kuret. Setelah kuret aku suruh minum obat untuk membersihkan sisa gumpalan darah yang masih di dalam rahim dengan obat2an. Meskipun begitu, obat2an itu tidak mempan membuatku mens. Lha kok sekarang gak ngapa2in malah mens. Hmm kayaknya karena sering minum teh bidara deh. Benar-benar berkhasiat deh, selain untuk kesehatan fisik, bisa juga untuk menghilangkan gangguan ghoib. Yuk dicoba, pakai gula atau madu juga bisa 😊
0 notes
releaserandomthought · 8 months
Text
Ternyata ada yang lebih berat ketimbang berekspektasi terhadap manusia, apa itu?
Dibebani ekspektasi.
334 notes · View notes