Tumgik
#CatatanRamadan
ftn-luna · 2 months
Text
Tumblr media
4 notes · View notes
triastariirfiani · 1 year
Text
Di penghujung Jumat, di hari terbaik, disertai gerimis air hujan yang membasahi bumi. Berkumpul waktu terbaik untuk bermunajat. Bersamaan dengan pamitnya Ramadahan 1444 H.
Alhamdulillahilladzi bi nimatihi tatimmush sholihat..
Jika bukan karena kasih sayang Allah, tidak mungkin kita masih bertahan hingga hari ini.
Saatnya melepasnya setelah selama sebulan penuh ia hadir mengantarkan begitu banyak hamba untuk selalu berbeda dan berbenah ke jalan kebaikan.
Ada ragam tanya yang mengemuka..
Tentang amalan yang akan tetap berlanjut atau justru berhenti? Tentang harapan apakah dosa-dosa dan kelalaian akan mendapatkan ampunan dari Allah?
Allahumma innaka afuwun tuhibbul afwa fa'fuwanni
Nyatanya, Ramadan mengajarkan dan membuat selalu tercengang akan sebuah produktivitas waktu yang berlimpah keberkahan.
Saya pamit, kata ramadan.
Kalau kehadiranku kemarin membuatmu melaksanakan berbagai macam amalan yang membuat kamu semakin mendekat kepada Rabb-Mu, maka jangan berhenti, lanjutkan langkahmu, perjalanan kamu masih panjang! Dengan begitu, aku yakin kamu akan tetap mampu menjalaninya kedepan, tanpa harus menunggu aku datang.
Satu yang pasti, Ramadan akan selalu datang tiap tahunnya, kita yang belum tentu bersamanya.
____
30 Ramadan 1444 H
12 notes · View notes
airazakirah · 2 months
Text
Menunggu magrib.
Sudah ramadan, waktu yang sangat berharga untuk mengupayakan banyak amal yang semoga mampu menjadikan diri sebagai hamba yang bertakwa.
Sebab tidak semua orang yang mendapat ramadan akan memperoleh takwa; spirit perubahan untuk menjadi lebih baik yang hanya bisa diraih dengan kesungguhan.
Lantas, seberapa banyak ibadah kita yang bisa mengubah kita menjadi pribadi lebih baik? Renungkan sendiri.
Btw, sangat bersyukur ramadan ini ada support system untuk bersama menjadikan bulan ini sebagai momen tuk lebih dekat dengan Al-Qur'an, dengan muroja'ah dan tadabbur. Rasanya menyenangkan, bahwa aku tidak sendirian.
0 notes
ahmadicky · 3 years
Text
Day 16 Ramadan
"Kalau kita punya HAPE, trus hape kita bermasalah, dateng ke COUNTER Hape.
Kalau MOTOR kita bermasalah, datengnya ke BENGKEL.
Nah, kalau KITAnya yang punya banyak masalah, dateng ke Allah, temuin Allah, salah satunya dengan SHALAT."
—Ust. Adi Hidayat
1 note · View note
umisholikhah · 4 years
Text
Ramadan 01 : maaf
seharusnya aku mengucap maaf,
untuk pesan-pesan yang tak terbaca, terbaca tapi tak terbalas, terbalas tapi lama sekali. besoknya atau bahkan lusa. telfon yang tak terangkat. bel terpencet dan tak lekas ada jawaban. email terkirim dan tak lekas terbaca. tugas diserahkan dan tak kunjung selesai. salah paham yang tak lekas diluruskan. kedatangan yang terlambat. kepulangan yang dipercepat. pintu terketuk yang tak lekas dibuka, atau hati yang terketuk pula tapi tak juga lekas dibuka (?)
putaran waktu milikmu yang dengan egois kumasuki, untuk kemudian aku ganggu dengan ini itu. kerepotan yang berkali-kali. meminta bantuan yang tidak sekali. dan banyak lagi-banyak lagi.
maaf, meski beribu kali diucapkan, sampai hambar terasa, sampai hanya sekadar lewat di depan mata. sampai tak tahu mana yang tulus dan mana yang asal keluar kata.
maaf, meski berulang kali dilayangkan hanya sebagai formalitas belaka.
tapi aku tetap ingin mengucap maaf, mengirim maaf. maaf untuk semua kesalahan di belakang dan di depan yang tidak bisa kuabsen satu persatu.
barangkali begini, kepalaku perlu disentil berkali-kali bahwa ada yang tak lelah menunggu permintaan maaf kita. setiap malam, setiap waktu, setiap detik. menunggu kita datang kepada-Nya dan meminta maaf atas salah-salah kita, salah yang lebih seringnya kita sengaja.
selamat datang di bulan ramadan wahai jiwa-jiwa yang penuh dosa. mari kita berlomba-lomba, musuhnya tidak lain adalah diri kita sendiri. diri sendiri yang kemarin.
marhaban ya ramadan, semoga Allah memberikan kita rahmat dan ampunan-Nya di bulan ramadan ini.
1 Ramadan 1441 H
12 notes · View notes
catatanr10 · 2 years
Text
Tumblr media Tumblr media
Hati-Hati dengan Benih yang ditanam Setan di bulan Syakban
Bulan Ramadan nanti setan dibelenggu. Tetapi kita masih saja banyak berbuat dosa, banyak kebiasaan buruk belum ditinggalkan.
Saat yang lain salat tarawih kita nonton film, atau mungkin selepas tarawih kita nonton Netflix misalnya.
Bioskop juga sudah mulai dibuka, kadang-kadang film box office tayang di bulan Ramadan dan kita pun menontonnya. Lupakan dulu isi filmnya seperti apa, tapi jadwal menonton film di bioskop sering kali bentrok dengan waktu salat wajib.
Tayangan sepak bola juga demikian. Kadang di bulan Ramadan ada pertandingan big match, dan sering kali pertandingan ini bentrok dengan waktu salat wajib, biasanya sih Subuh, Maghrib, Isya.
Kalau kita ingin meninggalkan kebiasaan buruk, salah satu caranya adalah dengan mulai berusaha meninggalkannya di bulan Syakban. Ini bulan untuk menanam benih kebaikan di bulan Ramadan.
Jangan biarkan setan menanam benih keburukan di bulan Syakban. Setan memang dibelenggu di bulan Ramadan tetapi benih yang dia tanam bisa tumbuh subur saat Ramadan.
---------------
Beli sandal jepit #Swallow, eh bukan sepatu Swallow, klik: https://shope.ee/307w1tJhuC
Tulisan ini terdapat tautan afiliasi. Saya mungkin mendapatkan penghasilan dari pembelian melalui tautan ini.
Kunjungi blog Catatan R10 untuk mencari tautan afiliasi produk yang pernah dibagikan. Tautan blog ada di bio.
0 notes
vmonica · 4 years
Text
#SemingguRamadan
Sepertinya akan banyak sekali pemaknaan Ramadan tahun ini. Di tengah kondisi bumi yang sedang tidak baik-baik saja, menuntut kita menjadi tidak baik-baik saja pula. Berbagai asumsi kemudian bermunculan. Menepis yang menurutnya benar, membenarkan yang salah, eh gimana? Terlepas dari itu ada banyak hal yang membuat kita, aku khusunya, menjadikan ini jadi sebuah kebosanan yang belum tahu ujungnya.
Ada banyak hal yang kita lakukan, meskipun #dirumahaja, begitu bukan pernyataan yang sering diucapkan oleh sebagian orang yang merasa dirinya baik-baik saja, padahal tidak. Mungkin sebagian dari mereka hanya menutupi kebosanan untuk terlihat baik-baik saja. Kurasa tidak ada yang baik-baik saja saat ini. Kita harus menyepakati itu pada akhirnya.
Aku tahu dunia sedang tidak baik-baik saja. Hanya mereka yang tahu kondisi sebenarnya, kita sih ikut aja. #DiRumahAja. begitu kan?
Seminggu Ramadan ini, apa yang berbeda? Masih berbuka ketika azan maghrib berkumandang; sahur sebelum imsak; makan berbuka masih kolak, aneka macam gorengan, teh manis hangat, dll; (masih) berusaha untuk one day one juz; tarawih? iya, ini yang berbeda dengan Ramadan tahun ini. Kalau biasanya tarawih di masjid dengan hari pertama yang selalu penuh, bahkan terkadang tidak memberi cukup ruang karena masih semangatnya semua orang menyambut Ramadan, yang kemudian diikuti minggu selanjutnya yang mulai menghilang per saf, kini semua dihentikan. Bukan dihentikan, beribadah #DiRumahAja, begitu katanya.
Kondisi ini membuat para Papa muda menjadi gentar. Eits, bukan hanya Papa muda deh, semua laki-laki yang "katanya" kodratnya pemimpin. Sekarang semua laki-laki ikut diuji untuk menjadi imam solat. Untuk yang sudah terbiasa menjadi imam solat mungkin berkah, tapi yang belum terbiasa itu sulit, percaya deh. Kondisi ini yang akhirnya membuatku bersyukur. Oh ini ternyata cara lain mengubah kebosanan? Begini, seminggu semenjak Ramadan ini, ada banyak hal yang kami ubah. Dari mulai solat maghrib yang selalu berjamaah, yang biasanya munfarid di tempat nyamannya masing-masing. Kemudian solat tarawih yang terpaksa harus dilakukan di rumah. Dan waktuku yang menjadi sangat teratur.
Belajar menghafal kembali surah-surah pendek, yang biasanya kalau munfarid surahnya itu-itu aja bukan? Kami semua akhirnya belajar kembali. Tak jarang kami menertawakan hal sepele yang ternyata itu kebodohan. Tapi, itu kami nikmati. Setiap rakaat dalam solat tarawih tak pernah aku mengantuk, karena aku khawatir imam solatku lupa surah yang dibacanya. Bukannya tugas makmum melengkapi dan mengingatkannya? Itu makanya, Aku dan Mamaku tak pernah lengah mengawasi imam kita. Bukan hanya surah-surah pendek saja, bahkan doa-doa setelah tarawih pun kami hafalkan bersama, dan berdiskusi bagian mana yang sebaiknya diskip aja. Itu menyenangkan. Sungguh.
Mencari laki-laki yang paham agama itu perlu, mungkin bagi sebagian orang itu keharusan, tapi kalau belum paham banget juga gapapa. Yuk, kan bisa belajar bareng-bareng. Biar obrolan kita tak hanya mendebatkan hal-hal yang remeh-temeh. Jadi, Ramadan kapan akan siap menjadi imamku? hehe.
0 notes
mulianaiskdr · 3 years
Text
Catatan Ramadan (4)
Hari ke... ga main Instagram, wah memang ya tumblr dan IG beda vibes-nya. Masing-masing punya daya tariknya tersendiri.
Dulu saat sebelum ada insiden tumblr ga bisa diaksek di Indo, Vibes tumblr tu enaaak bet. Kalau buka tumblr semacam 'pulang' ke pelukan ibu sangking nyamannya.
Setelah beberapa bulan susah di akses, banyak yang pergi dan ninggalin tumblr. Tapi ada beberapa yang usaha tetap buka pake VPN (seperti aku). Tapi feels nya ya jadi beda, sepi dan ga senyaman dulu.
Sampai beberapa bulan terakhir aku juga buka tumblr seperlunya aja. Dan rasanya pilihan yang tepat untuk memulihkan diri dari bisingnya dunia, ya di tumblr ini. Pelahan mulai nemu kenyamanan itu lagi.
Banyak bisikan positif yang seliweran di tumblr dan atas izin Allaah itu bisa bikin mood jadi lebih baik. Alhamdulillah.
Di tumblr kita ga perlu tampir nyentrik dari atas sampe bawah biar narik perhatian orang. Tapi cukup jujur dalam menulis bisa bikin kita deket satu sama lain.
Kita ga pernah bisa bener² ngebayangin gimana wajah penulis yang tulisannya kita baca ditumblr. Tapi dari tulisan-tulisan mereka kadang kita dikuatkan. Masyaa Allah kan.
#catatanramadan #ntms
1 note · View note
desimanda · 9 years
Quote
Sesungguhnya, sebesar apa pun nafkah yang engkau keluarkan atas keluargamu, maka engkau diberi pahala (atas hal itu), sekali pun sesuap yang engkau sodorkan ke mulut isterimu.
Rasulullah (H.R. Bukhari)
1 note · View note
umisholikhah · 4 years
Text
Ramadan 17 : perjalanan
semua bergerak menuju pulang, ramadan juga.
adalah aku, kamu dan kita nanti akan kembali ditinggalkan.
pelan-pelan aku belajar mengumpulkan benih dari kepingan hari ramadan. menanam hawa dan semerbak baunya di hati paling palung. aku hendak meminta kepada-Nya agar dia tidak mati meski pergi untuk sekali lagi.
17 Ramadan 1441 H. 16.36
9 notes · View notes
umisholikhah · 4 years
Text
Ramadan 12 : harga diri
kemarin waktu dengerin kajian, ustad felix bilang gini, "jangan meminta suatu hal dari seseorang yang sekiranya orang itu ga akan ngabulin permintaanmu."
makna pendek dari kalimat itu adalah mengenai harga diri.
jadi, ya gitu pelajarannya hari ini. seharusnya cukup tahu. tahu diri. biar enggak mengorbankan harga diri.
12 Ramadan 1441 H. 15.49
ditulis di kantor, sambil nungguin jam pulang yang 11 menit lagi
9 notes · View notes
umisholikhah · 4 years
Text
Ramadan 02 : peluang kebaikan
karena kita dalam mode berlomba-lomba, masih dengan diri sendiri yang kemarin. maka sudah barang tentu kita akan mencari sebanyak-banyaknya kesempatan untuk berbuat baik.
dan karena kita tidak tahu amalan mana yang diterima Allah, maka sudah barang tentu kita sibuk menambah kebaikan-kebaikan itu dan berusaha mengiringinya dengan perasaan ikhlas, lillah.
tidak apa-apa kalau misalnya gajian masih lama, kebaikan diburu tidak dengan harta melulu. mari kita gunakan apa yang kita punya untuk mengambil kesempatan itu. skill-skill yang melekat di diri kita yang mungkin bisa dibagikan ke teman-teman kita secara percuma, waktu-waktu yang kita punya yang mungkin longgar, barangkali ada manusia terdekat yang membutuhkan bala bantuan. atau bahkan jika itu tidak mungkin doa-doa yang kita langitkan tanpa sepengatahuan yang didoakan. hey, bukankah itu kebaikan yang sangat berharga(?).
lalu kita melihat ke sekeliling kita? sedikit lebih teliti lagi.
maka niscaya peluang kebaikan itu begitu bertebarannya. begitu banyaknya kesempatan itu di tengah 'kesempitan' dunia ini. begitu berupa-rupanya jalan untuk menjadi sebaik-baik manusia itu. tinggal kita mau mengambil jalan yang mana? tinggal kita mau pilih jalan yang mana?
rabbana taqabbal minna.
2 Ramadan 1441 H.
8 notes · View notes
umisholikhah · 4 years
Text
Ramadan 13 : pertolongan Allah
beliau masih berbicara, saya diam mendengarkan. tidak tahu harus menjawab apa, tapi saya pikir segala perkataan beliau pagi ini tidak perlu saya jawab.
saya ingat potongan postingan almarhumah mbk asih, "...sampai akhir hayat beliau tetap berhak mendapatkan perkataan yang baik..."
maka, saya harus memastikan apa yang nanti keluar dari mulut saya adalah perkataan yang baik. tapi saya memilih diam, sampai beliau mengakhiri panggilannya karena harus bersiap-siap ke rumah mbah.
※※※
ada yang mendadak mengalir, lalu teringat sama ayat yang beberapa waktu lalu dibaca.
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.
Q.S. Al Baqarah :214
lalu jadi bertanya-tanya, kiranya Ramadan ini apa yang ingin Allah ajarkan pada kita? banyak, pasti banyak. semoga hati kita peka.
13 Ramadan 1441 H. 15.49
sebelas menit lagi jam pulang kantor
6 notes · View notes
umisholikhah · 4 years
Text
Ramadan 25 : rindu
rindu dengan orang-orang yang tidak melulu membicarakan dunia. harta, kekayaan, simpanan, tabungan, anak-anak dan perhiasan lainnya.
rindu orang-orang yang memberikan siraman pada jiwa-jiwa yang mencari ketenangan.
25 Ramadan 1441H. 18.16
5 notes · View notes
umisholikhah · 4 years
Text
Ramadan 04 : air mata
sungguh maha baik Allah itu, telah menjadikan air mata sebagai sarana peluapan perasaan. saat sedih dan pengen nangis bisa nangis sepuasnya, tanpa khawatir air matanya habis. bahkan kadang-kadang kawannya ikut keluar lewat hidung, jadi ingus. nangis sampai mata bengkak, tanpa perlu mikir apakah harus kulakan air mata dulu atau tidak. mengingat perut aja ada sesi laparnya, tapi masyaAllah air mata ga ada keringnya.
tapi kadang, beberapa orang ada yang bilang sedih saking sedihnya ga bisa nangis. atau lupa caranya nangis. atau air matanya ga mau keluar. mungkin sumbernya mampet atau gimana, ya?
tapi kadang ada juga yang ngerasa banyak dosa, tapi enggak bisa nangis. hatinya terlalu keras. mungkin sebabnya banyak tertawa, banyak makan, banyak maksiat atau lainnya hingga kerak-kerak keburukan itu menutupi sumber mata air, yakni air mata itu sendiri.
manusia itu macem-macem kan, ada yang ga nangis tapi pengen nangis, ada yang mudah sekali nangis, dikit-dikit nangis, ada yang hatinya sensitif, memang aslinya sensitif. ada yang hatinya lembut, memang aslinya lembut.
ada yang nangisnya karena drama. ada yang nangisnya karena dosa.
2020 sudah menginjak di tanggal 26 april saja, sudah berapa liter air mata kita tumpah. atau stoknya masih awet? eh, tapi tumpahnya karena apa ini. karena drama korea atau karena dosa nih.
atau netes-netes aja air mata itu tersebab iklan marjan yang mengingatkan pada mudik lebaran, tapi dakunya harus siap hati lebaran di kota orang. duh.
4 Ramadan 1441 H. 21.32
6 notes · View notes
umisholikhah · 4 years
Text
#20 nasehat
orang yang menasehatimu adalah orang yang mencintaimu, menginginkan kebaikan ada padamu. menginginkan kamu bertumbuh, teguh dan tidak rapuh. menyokongmu dengan segenap upaya yang dia bisa.
orang yang menasehatimu adalah orang yang peduli padamu, mengasihimu, yang meski tidak kamu minta dia tahu apa yang sebaiknya dikatakan kepadamu.
orang yang menasehatimu dengan kebaikan adalah rejeki. teman baik adalah rejeki, bertemu orang baik adalah rejeki.
//aku kepada aku.
aku melihat binar kebaikan memancar dari matamu, aku tahu karena mata adalah jendela hati yang paling pertama. terima kasih sudah menyelipkan nasehat yang menenangkan.
//aku kepada kamu
27 Ramadan 1441 H. 13.49
4 notes · View notes