Tumgik
#19 Syawwal
sepertibumi · 1 year
Text
ADA SURGA DI RUMAH
Buk, setiap manusia tak bisa memilih untuk lahir dari rahim siapa. Tapi aku sangat bersyukur karena Allah titipkan aku pada rahimmu dulu.
Buk, ada banyak teori tentang parenting yang dibahas para cendekiawan. Tak peduli seberapa tepat caranya, menurutku caramu yang terbaik.
Buk, kawanku sering mendapat pujian dari orang tuanya. Namun kutau, kau tak ingin aku tumbuh menjadi anak lemah yang miskin validasi. Kau tempa agar aku kuat berdiri di atas kakiku sendiri.
Buk, saat dunia tidak berpihak kepadaku, aku tenang. Karena aku masih punya Ibuk dan sepaket doanya yang tak pernah tertolak.
Buk, ada banyak anak-anak hebat di luar sana. Tapi kau bilang bahwa kau selalu bersyukur punya aku. Dengan apa sebenarnya Tuhan menciptakan hatimu, Buk?
Buk, aku yang minim kata dan over gengsi seringkali gagal menunjukan bahasa cintaku. Tapi aku yakin, pada setiap gerakanku, kau paham betul kemana arahku kan, Buk?
Buk, suatu hari nanti saat aku harus menjadi seorang Ibu aku ingin menjadi yang terbaik, sama sepertimu saat ini. Aku ingin anakku tau bahwa neneknya adalah seseorang yang hebat.
Bagi mereka, mungkin Ibuk hanya wanita biasa. Namun bagiku, Ibuk adalah Surga.
Buk, masih banyak yang ingin kutulis, tapi kataku terbatas.
Buk, jangan bosan jadi ibuk nomor satu buat aku ya?
202 notes · View notes
Text
Refleksi Ramadhan 1445 H (Bagian 1)
Hari ini merupakan hari ke-12 bulan Syawwal 1445 H, artinya bulan Ramadhan 1445 H telah selesai 12 hari yang lalu. Saya mencoba menuliskan refleksi Ramadhan 1445 H ini sebagai sarana catatan pribadi, sekaligus nantinya bisa menjadi pengingat dan tolak ukur agar kedepan bisa menjalani hari-hari yang lebih baik lagi. Khususnya jika masih diperkenankan oleh Allah SWT masih bisa sampai di bulan Ramadhan tahun-tahun berikutnya. Kita mulai dari cerita latar belakang kondisi terlebih dahulu. Bulan Ramadhan 1445 H ini berlangsung mulai tanggal 12 Maret 2024 hingga 9 April 2024, dimana saya berada pada semester ke-4 dalam program doktor ITB. Semester yang menurut saya menjadi persimpangan ataupun "jalan baru" yang akan saya tempuh karena terdapat perubahan cukup fundamental dalam skema penelitian yang akan saya lakukan. Well, untuk tulisanini saya akan lebih fokus bercerita tentang kehidupan Ramadhan 1445 H. Pada kesempatan Ramadhan ini merupakan Ramadhan ke-2 bagi saya dan keluarga yang bermukim di Bandung. Kami baru saja pindah ke kontrakan di Sekitar Balumbang, yang jaraknya masih tidak terlalu jauh dengan kontrakan sebelumnya. Pada malam pertama Ramadhan 1445 H, saya melaksanakan shalat tarawih di masjid Al mu'min. Masjid yang letaknya tidak jauh dari kontrakan kami. Dalam Ramadhan ini saya dan keluarga Alhamdulillah berkesempatan untuk banyak melakukan ibadah di masjid Salman ITB, khususnya di 10 malam terakhir kami mengikuti agenda i'tikaf. Sayapun juga lebih sering menanti berbuka (ngabuburit) di masjid Salman ITB, tepatnya 19 dari 29 hari saya menjalani berbuka di masjid Salman ITB (tulisan sesi berikutnya akan saya tampilkan menu sahur dan berbuka di Masjid Salman ITB yang saya ikuti). Pada awal Ramadhan ini saya terkadang masih disibukkan dengan eksperimen di lab. Namun mulai pertengahan Ramadhan hingga akhir lebih fokus pada penelitian mandiri.
0 notes
mkai-kebayoran · 3 years
Photo
Tumblr media
Suasana Kegiatan Ibadah Shalat Eid-ul-Fitri dengan mematuhi protokol kesehatan COVID-19 di Masjid Al-Hidayah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan Kamis, 13 Mei 2021 M / 1 Syawwal 1442 H ‎⁦‪#Eid ‬⁩ ⁦‪#EidMubarak ‬⁩ ⁦‪#EidulFitr ‬⁩ ⁦‪#EidulFitr1442H‬⁩ ⁦‪#IdulFitri ‬⁩ ⁦‪#IdulFitri2021‬⁩ ⁦‪#IdulFitri1442H‬⁩ ⁦‪#HariRayaAidilfitri ‬⁩ ⁧‫#عيد_الفطر ‬⁩ ⁧‫#عيد_مبارك ‬ (at Masjid Al-Hidayah Kebayoran Lama Selatan) https://www.instagram.com/p/COzmCgqHOQu/?igshid=1jmmbol6af5yo
1 note · View note
annwasilah · 4 years
Text
#7 Selalu Baik
Tumblr media
Takdir Allah selalu baik, apapun itu. Meski kadang perlu waktu lebih untuk memahaminya.
Karena ketidakmampuan kita, kelemahan kita untuk tahu hal-hal besar diluar diri.
Dan husnudzon adalah sepaket keyakinan yang tak bisa terpisahkan.
Seusai berusaha, berdo'a, dan menyerahkan apa-apa yang terjadi pada-Nya.
Selamat belajar untuk selalu berbaik sangka, selamat berbahagia.
“Mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-Nisa’: 19).
Ditulis dimalam ke delapan Syawwal 1441 H
Cilacap, 31 Mei 2020 (23.58)
12 notes · View notes
farisha07 · 4 years
Text
Lebaran Idul Fitri Tak Bersama Keluarga
Kedengarannya sedih ya, gak bisa kumpul bersama orang-orang terkasih. Apalagi pada momen tahunan ini, idul fitri. Di mana para perantau kembali ke kampung halamannya untuk berkumpul bersama keluarga. Atau bagi yang tinggal dengan keluarga, pastinya menikmati kehangatan momen ini di tengah-tengah mereka.
Tahun ini, tahun yang tak terduga akan mengalami kejadian yang konon katanya terjadi 100 tahun sekali. Pandemi corona yang dikenal Covid-19, pas terjadi pada masa ini. Kalau dipikir-pikir, kita termasuk beruntung diberi ‘kesempatan’ untuk merasakannya. Banyak sekali hikmah yang dapat dipetik dibalik semuanya. Salah satunya, hikmah gak bisa mudik.
Biasanya, momen lebaran ini menjadi momen yang sangat ditunggu-tunggu. Momen yang benar-benar dirindukan oleh setiap umat muslim. Bagi yang sudah merantau setahun dua tahun bahkan lebih, ini saatnya untuk menyapa kembali keluarga di rumah. Biasanya, dua minggu atau seminggu menjelang idul fitri, kami - anak kosan - balik ke rumah. Ada yang naik bis, kereta api, pesawat, ataupun kendaraan pribadi seperti motor dan mobil. Biasanya pula, kami sekeluarga kumpul bersama nenek dan keluarga yang lainnya di hari raya ini.
Namun, tahun ini menjadi tahun spesial. Gak bisa mudik, karena ada larangan dari pemerintah guna mencegah penyebaran pandemi. Sejak awal pandemi ini muncul, aku memang memutuskan untuk tak mudik. Walhasil, lebaran idul fitri ini kurasakan jauh dari keluarga.
Ini bukan pengalaman pertama kalinya banget berlebaran tak bersama keluarga. Dulu (tahun 2011) pas mondok kelas 6 (kelas niha'i), kami tinggal sebulan penuh selama Ramadhan, dan 2 minggu terakhir semua santri pulang kecuali kami. Selama dua minggu itu, kami bergantian masak untuk sahur dan berbuka, santri putri masak untuk berbuka dan santri putra masak untuk sahur. Setiap selepas Dhuha, kami ada kegiatan pagi di aula, di mana beberapa di antara kami ditunjuk untuk menyampaikan kajian singkat di depan santri lain, juga ada tausiyah dan arahan dari ustadz/ustadzah pondok. Dan ada beberapa kegiatan lain yang dilakukan, seperti bersih-bersih pondok, sholat lima waktu berjamaah, qiyamu Ramadhan (sholat tarawih dan witir), qiyamul lail, berbuka dan sahur bersama asatidz dan asatidzah. Setelah sholat ‘Idul Fitri, baru lah kami pulang ke rumah masing-masing, dijemput oleh keluarga.
Saat ini, benar-benar ngerasain lagi, hingga hari-H lebaran pun tetap stay di perantauan. Menjelang idul fitri, aku dan teman kosanku masak beberapa menu, seperti rendang dan pie susu. Bercengkrama, ngobrol ngalor ngidul. Menyimak kumandang takbir diikuti dengan melafazkannya di dalam hati. Berdoa bersama, menutup malam akhir Ramadhan dengan penuh khidmat. “Semoga dapat dipertemukan kembali dengan bulan Ramadhan di tahun-tahun berikutnya dalam keadaan sehat wal afiyat, lebih baik dari sebelumnya, dan semoga bisa merasakan kembali hadirnya bulan suci Ramadhan dengan berkumpul bersama keluarga dan kerabat.”
Pada hari-H lebaran, pasca sholat ‘Id di rumah dan makan, aku dan teman kosanku, masing-masing dari kami menghubungi keluarga, kerabat, juga sahabat via telepon ataupun video call. Sungguh, terasa seperti mereka hadir bersama kami walaupun sebenarnya jauh dari raga kami. Ada sedikit kesedihan yang terbesit, namun dengan melihat wajah mereka di video call, hati pun merasa lega dan senang.
Sobat, mungkin beberapa dari kalian juga merasakan hal yang sama, baik yang tinggal di beda kota, beda provinsi, bahkan beda negara. Jangan bersedih, bahwa kita tak bisa merayakan momen lebaran layaknya orang-orang yang tinggal serumah dengan keluarganya. Satu hal yang patut diingat, bahwa Tuhan masih menganugerahkan sehat pada kita hingga detik ini. Masih bisa bangun dari tidur dengan mudah, menghirup nafas dengan mudah, masih bisa melakukan kegiatan apa saja tanpa halangan. Walau tak merayakan momen bahagia ini bersama keluarga, setidaknya kita masih bisa melepas rindu dengan silaturahim virtual. Setidaknya masih bisa berdiri tegak, dengan keadaan raga dan jiwa yang baik-baik saja, dengan jarak yang memisahkan namun tetap dekat sebab canggihnya telekomunikasi saat ini. Itu semua, tidak lain adalah untuk selalu disyukuri.
Mohon maaf lahir dan batin, kepada semua sobat dan kerabat di manapun kalian berada. Selamat berkumpul bersama orang-orang tercinta. Selamat menyambung silaturahim dengan orang-orang terkasih. Kembali mengambil pelajaran berharga dari apa yang telah kita lalui sampai saat ini, khususnya pada masa-masa ini. Masa-masa yang terasa cukup sulit, namun jika dengan keikhlasan dan kesabaran, jiwa yang besar dan lapang, in syaa Allah kita pasti bisa melaluinya.
~Refleksi Lebaran~
Ahad, 8 Syawwal 1441 H/31 Mei 2020
2 notes · View notes
matamalaikat · 4 years
Photo
Tumblr media
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ​ ​" THA'UN (Wabah), AHAH (Virus) ​dan BINTANG TSURAYYA " ========================================= Sayyidina Al-Mustafa Muhammad Rasulullah SAW bersabda: إِذَا ارْتَفَعَ النَّجْمُ رُفِعَتِ الْعَاهَةُ عَنْ أَهْلِ كُلِّ بَلَدٍ “Jika bintang (najm) naik, maka diangkatlah penyakit/virus dari penduduk seluruh negeri". [HR.At-Thabrani] إِذَا طَلَعَ النَّجْمُ صَبَاحًا رُفِعَتِ الْعَاهَةُ عَنْ أَهْلِ كُلِّ بَلَدٍ “Jika bintang (najm) terbit pada pagi hari, maka diangkatlah penyakit/virus dari penduduk seluruh negeri". [HR.Abu Daud] مَا طَلَعَ النَّجْمُ قَطُّ وَفِي الْأَرْضِ مِنَ العَاهَةِ شَيْئٌ إِلَّا رُفِعَ “Tidaklah terbit bintang (najm), sementara di bumi tengah dilanda penyakit/virus, melainkan (penyakit/virus) itu diangkat”. [HR.Ahmad] Al-Hafidz Ibnu Hajar al-‘Asqalani dalam kitab Badzl al-Ma’un (hal.369), menyatakan : وكانت الطواعين الماضية تقع في فصل الربيع بعد انقضاء الشتاء وترتفع في أوّل الصيف "Wabah (Tha) pada masa lalu, terjadi pada musim semi, setelah berakhirnya musim dingin. Wabah berakhir di permulaan musim panas". ========================================= Apabila ditinjau dari khazanah keilmuan falak kuno, maka dengan adanya wabah Covid-19 pada tahun ini bisa dan telah diprediksi sejak awal. Seperti dalam kitab Abu Masyar, dikatakan bahwa jika awal Muharram (Tahun Baru Hijriah) terjadi pada hari Ahad, maka diprediksi akan terjadinya wabah pada tahun tersebut. Selain itu pada sumber khazanah klasik ilmu perbintangan lainnya, wabah yang muncul pada Rabiul Awwal akan menyusahkan para pemimpin. Hal tersebut ternyata telah terjadi semuanya sesuai dengan prediksi. Bilamana prediksi ini berlanjut dan sesuai dengan prediksi ilmu falak, maka hilangnya wabah pun dapat dihitung atau diprediksi dengan ilmu falak. Jika merujuk hasil hitungan ilmu falak maka wabah ini diprediksi akan hilang antara awal Bulan Juni atau Juli. Atau juga sekitar pertengahan bulan Juni 2020, waktunya pas shubuh di Buruj Sarathan (rasi Cancer / kepiting) yang mana bersamaan dengan munculnya bintang penanda musim panas, dengan sebutan lain bintang Tsurayya atau Pleiades atau Bintang Kartika atau sebagai Bintang Tujuh Bersaudari, yang mana gugusan bintang-bintang tersebut merupakan yang paling kaya dengan kandungan logam. Yang terdiri dari Alcyone, Atlas, Electra, Merope, Taygete, Pleione dan Maia. Maka perhitungannya seperti ini: ========================================= Penyakit/virus hilang pada saat bintang (najm) terbit di waktu pagi. Waktu pagi yang dimaksud adalah waktu fajar. Najm (نجم) yang dimaksud adalah Bintang Tsurayya (الثريا) Pada periode 12 Mei - 6 Juni, matahari berada di buruj Tsaur (rasi Taurus) dan buruj Jawza’ (rasi Gemini), di manzilah (posisi) Bintang Tsurayya. Namun, yang muncul pada pagi harinya adalah bintang Syarthin (Alnath/Beta Tauri) pada tanggal 12 Mei dan Bathin (allothaim) pada tanggal 25 Mei. Tanggal 7 Juni, Matahari berada di buruj Jawza’ (Gemini), di manzilah (posisi) Bintang Huq’ah (Alchatay). Pada waktu Fajar, bintang yang terbit (Thali) adalah Bintang Tsurayya (Alchaomazon). Kemunculan Bintang Tsurayya (atau Bintang Kartika atau Bintang Tujuh Bersaudari) pada waktu fajar ini, sekaligus menandakan masuknya musim panas (الصيف) dan berakhirnya musim semi (الربيع). Waktu Fajar untuk wilayah Ternate (dan sekitarnya) masuk pada pukul 05:10 WIT. Sedangkan Tsurayya mulai terbit di ufuq timur (Thali) pada pukul 05.18 WIT. ========================================= Jadi berakhirnya wabah virus Covid-19 adalah pada hari Ahad tanggal 7 Juni 2020 M / 15 Syawwal 1441 H. Yakni bertepatan pada saat Bintang Tsurayya terbit atau muncul di pagi hari, di waktu fajar, yang sekaligus menandai masuknya musim panas. Untuk Indonesia, khususnya yang berada di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua, adalah masuknya musim kemarau. Namun kemungkinan pada tanggal 7 Juni, Tsurayya belum bisa terlihat muncul di pagi hari. Sebab Tsurayya baru saja terpisah dari Matahari, sehingga masih ada dampak sinar matahari terhadapnya. Waktu yang paling cepat munculnya Tsurayya adalah setelah melewati setengah perjalanannya, yakni 6 hari. Itu berarti pada hari Sabtu tanggal 13 Juni 2020 M / 21 Syawwal 1441 H. Pada tanggal inilah (13 Juni 2020) waktu yang kemungkinan Tsurayya terlihat muncul pada pagi hari atau waktu fajar. Sekaligus virus yang mewabah ini baru (mulai) terangkat dan hilang. Inshaa'Allah. Aamiin. Kesimpulan : ========================================= [TERNATE] Masa awal berakhirnya Covid-19 / Tsurayya mulai muncul : - Ahad, 07 Juni 2020 M / 15 Syawwal 1441 H Fajar : 05:10 WIT Tsurayya : 05:18 WIT Terbit : 06:24 WIT (azimuth 67 derajat) Masa Terbit Tsurayya secara sempurna / Covid-19 berakhir : - Sabtu, 13 Juni 2020 M / 21 Syawwal 1441 H Fajar : 05:10 WIT Tsurayya : 05:18 WIT Terbit : 06:26 WIT (azimuth 67 derajat) Demikianlah yang dapat saya sampaikan tentang perihal yang bertalian langsung dengan ilmu falak ini. Sabda Sayyidina Al-Mustafa Rasulullah pastilah benar adanya. Namun yang berpeluang salah adalah perhitungan dan penafsiran saya. Atau keduanya benar. Namun semoga Allahu Rabbul Izzati yang Maha Pengasih Maha Penyayang, berkenan mengangkat serta menghilangkannya di waktu yang lebih cepat dan tidak sampai di bulan Juni. Aamiin Yaa Rabbal A'lamiin. ​ "Qauwluhu Al-Haqq wa Kalamusshaddiq" Dzuriyyatun Al-Fuqah' Was-Syuhada Minal Jaziratul Mulk - Fakhrurrazi bin Djufri bin Salim JoiSangadji - ==================================== Pustaka & referensi : dari berbagai sumber.​
1 note · View note
ahathallah · 5 years
Text
Tafsir Surah Al Haqqah - Ustadz Firanda Andirja, Lc. M.A
Faidah Kajian Islam Ilmiah
Ust. DR. Firanda Andirja Lc, M.A. hafizhahullah *Tema: Tafsir Surat Al Haqqah*
1. Al Haqqah surat Makkiyyah surat yang turun sebelum Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam berhijrah
2. Al Haqqah: salah satu nama hari kiamat, salah satu artinya: pasti terjadi, pendapat lain: Allah akan mewujudkan janji dan ancaman Allah, pendapat lain (syaikh As Sa’dy): semua hal akan diperihatkan pada hari tersebut.
3. Nama-nama hari kiamat banyak:
- al qiyamah: karena berdiri menunggu hisab
- As Sa’ah: karena terjadi tiba-tiba
- Al Waqiah: pasti terjadi
4. Wa ma adrakamal haqqah: ini menunjukkan pentingnya hari twrsebut karena disebut oleh Allah dalam bentuk pertanyaan
5. Al Qari’ah: karena pada saat itu
6. Kaum Tsamud terletak di sebelah utara kota madinah, Kaum ‘Ad terletak di sebelah selatan ada yang mengatakan daerah yaman.
7. Kaum Tsamud dan Kaum ‘Ad adalah kaum Arab yang sudah punah maka disebut arab baidah
8. Kaum Tsamud dan Kaum ‘Ad tidak disebutkan di dalam injil
9. Thaghiyah: suara yang keras yanv menghancurkan kaum Tsamud dan Kaum ‘Ad.
10. Thaghiyah: kudar bin salif yang konon ceritanya membunuh unta nabi Shalih.
11. Kenapa disiksa semuanya padahal hanya satu yang membuat dosa, karena kaum tsamud sepakat dengan perbuatan kudar bin Salif.
12. Hati-hati sikap setuju kepada maksiat, karena bisa mendapatkan dosa dan siksa sebagaimana yang didapati oleh kaum Tsamud.
13. Kaum Tsamud adalah keturunan kaum ‘Ad.
14. Kaum ‘Ad adalah kaum istimewa diberikan oleh Allah Taala kekuatan dan kebesaran tubuh, tetapi akhirnya mereka sombong mengatakan siapakah yang lebih kuat dari kami.
15. Sharsharin Atiyah: dingin yang sangat menusuk tulang dan menimbulkan suara yang sangat kencang.
16. Husuman: terus menerus dan membinasakan mereka
17. Khawiyah: tubuh mereka kosong karena diputar oleh angin selama 7 hari delapan malam
18. Siksa kaum Tsamud:
- diterpa angin yang sangat kencang
- Memutar mereka selama sepekan
- Anginnya mempunyai suara yang sangat besar
- Angin tersebut mengejar mereka kemanapun pergi.
- Angin tersebut mengeluarkan usus mereka
- Angin tersebut memutuskan kepala mereka
19. Allah siksa kaum Nabi Luth dengan dibalik keadaan mereka karena mereka sudah membalikkan ancaman suatu kaum.
20. Nabi Nuh alaihisslam adalah bapak manusia kedua karena manusia dimusnahkan oleh Allah pada kejadian Nabi Nuh.
21. Nufikha Fish Shuri, tiupan sangkakala ada tiga: tiupan mematikan seluruh manusia, tiupan dibangkitkan, tiupan
22. Terjadi khilaf diantara para ulama tentang goncangan hari kiamat, apakah semua manusia melihat atau hanya manusia yang hidup diakhir zaman, pendapat yanh dikuatkan ustadz adalah pendapat bahwa semua manusia melihat goncangan hari kiamat.
23. Kondisi langit di hari kiamat:
24. infithar awal terbelah, insyiqaq benar-benar terbelah, wahiyah dari kokoh menjadi lemah, Kasyth langit dicabut dari bingkainya, Thayy langit dilipat.
25. Makhluk yang bisa kita lihat adalah langit, di atas langit kursi dan lebih besar dari arsynya Allah Taala.
26. Tu’radhun: pada hari itu kalian akan dihisab.
27. La takhfa minkum khafiyah: tidak ada yang tersembunyi: seluruh amalan yang kalian sembunyikan baik dan buruknya semua akan dipaparkan, pendapat lain, tidak ada yang tersembunyi maksudnya adalah karena tidak ada tiang satupun, pendapat lain tidak yang tersembunyi auratnya, pendapat lain tidak ada yang tersembunyi
28. Diantara yang menyelamatkan seseorang pada hari kiamat meyakini adanya hari kiamat.
29. Tidak ada yang sulit di surga yang sulit hanya ada di dunia.
30. Bima aslaftum fil ayyamil khaliyah: ini menunjukkan bahwa amal adalah penyebab masuk surga tetapi amal adalah penyebab datangnya rahmat Allah Taala.
31. Amal kita tidak ada bandingannya dengan nikmat surga yang disediakan Allah Taala, makanya amal shalih bukan harga untuk membayar surga.
32. Sebagian orang yang berdosa sangat takut untuk mati ternyata diakhirat ia sangat menginginkan mati karena ia takut akan siksa setelah hisab.
33. Faslukuh: dibelenggu dengan rantai dari api, ada yang mengatakan: lehernya dimasukkan ke dalam rantai api lalu diseret, rantai api dimasukkan ke dalam tubuhnua sehingga diseret dengannya, rantai api dilingkarkan ke tubuhnya kemudian ia diseret.
34. Sumber kebahagiaan bagi manusia ada dua: ikhlas dan berbuat baik kepada orang lain.
35. Ghislin: cairan yang mengumpulkan tiga sifat: sangat panas, sangat bau busuk, sangat pahit.
36. Bima tubshirun Wa malaa tubshirun: Allah bersumpah dengan sesuatu yang dilihat atau yang tidak dilihat oleh manusia.
37. Alquran bukan syair tetapi enak dibaca, tidak seperti syair yang enak dibaca hanya saat dilagukan.
38. Yang paling penting dari Alquran adalah memahaminya agar dapat mengamalkan karena itulah tujuan diturunkan Al Quran
39. Al Yaqin: - ilmul yaqin: keyakinan yang diperoleh dengan ilmu
- Ainul yaqin: keyakinan yang diperoleh dengan melihatnya
- Haqqul yaqin: keyakinan yang diperoleh dengan meneyentunya secara langsung.
40. Fasabbih: ada yang mengatakan shalatlah, ada yang mengatakan memgucapkan ucapan subhanallah.
Ditulis oleh saudaranya karena Allah
Ahmad Zainuddin Al Banjary
Banjarmasin, Sabtu, 19 Syawwal 1440H
2 notes · View notes
dafid-fuadi · 3 years
Photo
Tumblr media
*** *INFO GERHANA BULAN TOTAL REMINDER* *** Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044). *RABU, 26 MEI 2021 (MALAM KAMIS)/ 14~15 SYAWWAL 1442 H* akan terjadi *Gerhana Bulan Total* dapat diamati di seluruh wilayah . *16:44:57 WIB* : Masuk Fase Umbra 1 (U1). Mulai Mempersiapkan Takbir dengan Syari’at Mengumandangkan Gema Takbir Gerhana (karena bayangan inti mulai masuk: Awal Umbra). *18:11:25 WIB* : Masuk Fase Umbra 2 (U2). Setelah Maghrib Melanjutkan Gema Takbir Gerhana dan Dapat Memulai Salat Gerhana (KhusyufilQamar) berjama’ah untuk wilayah masing-masing dan sekitarnya secara serentak (karena Bulan akan mengalami kegelapan dalam keadaan tertutup total berwarna merah). *18:25:56 WIB* : Masuk Fase Umbra 3 (U3). Khutbah Gerhana - Tema bahwa Gerhana Bulan Total merupakan Kebesaran dan Kekuasaan Allah,- dapat disampaikan pula syari’at dan hakikat gerhana pada zaman Nabi. *19:55:22 WIB* : Masuk Fase Umbra 4 (U4). Melanjutkan Gema Takbir hingga Bulan terbuka kembali bersinar secara sempurna yang berakhir pada pukul 20:49:41 WIB. *20:49:41 WIB* : Akhir Fase Samar-samar (P4). Untuk itu, kepada seluruh Kaum Muslimin wal Muslimat dihimbau untuk : *1. Memperbanyak Takbir, Tahlil, Istighfar dengan syari’at mengumandangkan Gema Takbir membesarkan Asma Allah.* *2. Menyeru Salat berjama'ah* *3. Solat Gerhana Bulan* (solat Khusyufil Qamar) dgn 2 rokaat, *setiap rokaat 2 kali ruku, 2 kali baca Al-Fatihah dan Surah Pilihan, dan 2 kali sujud*. *4. Khotib berkhutbah gerhana* Dengan Tema Gerhana sebagai Kebesaran dan Kekuasaan Allah. *5. Memperbanyak Takbir, Tahlil, Tahmid, dan Istighfar hingga akhir gerhana*. *6. Mengumpulkan dan membagikan Sodaqoh*. *7. Seusai https://www.instagram.com/p/CPSTcj4MpGk/?utm_medium=tumblr
0 notes
aiketsueternallove · 4 years
Photo
Tumblr media
[Sholawat1000x/Hari + Yakin100% = Ngelamar Ning Ifa] . *Silaturahmi - 18 April 2020 (25 Sya’ban 1441H) . *Lamaran - 21 Juni 2020 (29 Syawwal 1441H) . *Takziah Ayahku - 05 Agustus 2020 (15 Dzulhijjah 1441H) . *InsyaAllah Akad Nikah - 19 September 2020 (2 Shafar 1442H) . Mohon Do’a Restunya Teman, Sahabat, Dulur 🤓🙏 . Sedikit tulisan, bagi anda yang serius sedang mencari jodoh wasilah (perantara) apapun bisa Online (Facebook, Instagram, Tantan, Tinder, Hawaya, Muzmatch, dsb) atau Offline (Dijodohkan, Kenalan Teman, Ketemu di Jalan), lakukan 3 hal berikut: . 1. Perbaiki Niat, Cara & Tujuan (Mencari Cinta (Ridho) Allah & Lillahita’ala) 2. Tunaikan Kewajiban Sebagai Muslim & Rutinkan Sholawat (1000x/hari) 3. Ikhtiar Mencari Pasangan Dengan Cara Yang Baik & Siapkan Mental (Jika Ditolak) . #nasehat #nikah #taaruf #silaturahmi #lamaran #akad #muslim #islam #malang #jawatimur #nganjuk #indonesia #sholawat #yakin #ning #qobul #aplikasi #tantan #tinder #hawaya #muzmatch #online #offline (at Desa Konohamaru "Tempat Naruto Tinggal") https://www.instagram.com/p/CD4Ln5hHIbB/?igshid=1rz82xkpao38g
0 notes
abuwildanasrul · 4 years
Photo
Tumblr media
#faedah_harian 🗓 19 Syawwal 📒📒 AKIBAT BERDUSTA 📌 Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda Dan jauhilah dusta, karena dusta akan membawa kepada perbuatan fajir (maksiat) dan perbuatan fajir akan membawa ke neraka. Seorang yang sering berdusta, ia akan di tulis di sisi Allah sebagai kadzab (orang yang sangat pendusta). HR. Muslim 2607 http://t.me/faedahislamiyahslogohimo https://www.instagram.com/p/CBSs43mhbmV/?igshid=g846h1k8tbp7
0 notes
auliasworld · 4 years
Text
Tumblr media
Menjalani bulan Ramadhan dan Syawwal yang beda dari sebelumnya. Manusia kaya aku yang sangat bergantung sama orangtua, tiba-tiba kudu ngerasain hal-hal penting sendirian itu rasanya... Sedih. Tahun ini diawali dengan terjadinya pandemi, terutama di daerah Jakarta dan sekitarnya sebagai pusat episentrum. Mau ga mau, Bekasi ikut kecipratan. Jadi diriku tak bisa pulang karena hampir semua moda transportasi dibatasi. Ya kalo pun ada, rasanya takut aja keluar kaya beneran mau perang. Selain karena pandemi ini, alasan ku tak pulang lainnya adalah karena kewajiban penelitian yang belum selesai. Jadi tolong jangan tanyakan aku kenapa ga pulang yaa gais😂😭
Jangan ditanya gimana rasanya... Gaada orang yang mau ngerasain lebaran, sendirian di tanah orang. Walau masih ada beberapa teman.. tapi rasanya sungguh beda. Yaa walaupun Ramadhan2 sebelumnya di separuh waktu awal aku tetep di tanah perantauan, tapi ini suasananya beda bangeeeet karna pandemi ini. Dulu, h-beberapa lebaran pasti pulang. Masih bisa ngerasain Ramadhan bareng keluarga. Masih bisa ngerasain yang namanya sahur dan buka bareng keluarga. Masih bisa ngerasain waktu yang diberkahi bareng orang yang dicinta. Mendekati lebaran, biasanya mama ajak aku belanja baju di tanah abang. Bayangin pas lagi puasa, panas-panasan sambil berdesakan sama orang dari berbagai daerah sekitar Jakarta buat beli baju baru. Dulu pas masih kecil tiap kali diajak belanja, pasti biasanya puasaku batal atau ga setengah hari karena ga kuat😂 Selain itu, biasanya h-1 atau h-2, mama suka ajak aku buat nemenin ke pasar induk, belanja-belanja kebutuhan bahan masakan buat bikin opor, rendang, atau semur. Terus biasanya masak-masak bareng di rumah nenek. Biasanya aku disuruh bantu yang receh-receh ajaa wkwk
Oiyaa aku juga paling inget waktu malam sebelum besoknya nenek masak ketupat, nenek ngajarin aku cara buat wadah anyaman tempat ketupatnya itu. Btw gais, itu susah puol. Apa emang aku yang aga lola kalo disuruh buat yang begituan kali yaa hmm. Sebelumnya pun biasanya mama suka bikin kue lebaran banyak, sekalian bikinin buat keluarga besar.. dan biasanya aku sukaa bantuin walaupun ga banyakkk. Pas hari h biasanya kumpul bareng ke rumah nenek atau ga silaturahim ke tempat sodara. Tiap kali ngunjungin rumah pasti selalu disuruh makan. Ga kebayang, sehari bisa 4-5x makan. Dan yang paling penting adalah pembagian THR. Seneng banget rasanya, meskipun semakin gede semakin sedikit yang didapet tapiii tetep hepi karna bisa kumpul. Rasanya, tahun ini beneran beda. Apalagi buat kaum-kaum yang ga bisa mudik. Sedih banget harus ngerasain yang namanya berjuang sendiri. Terkhusus buat para tenaga medis yang berjuang di garis terdepan melawan covid-19. Yah.. semoga Allah membalas segala kebaikanmu, wahai pejuang garis terdepan! Semangat terus! insyaaAllah pahala surga menantimu di kemudian hari. Buat semua yang ga bisa kumpul bareng keluarga, insyaaAllah semua ada hikmahnya dan akan ada waktunya kembali kita berkumpul bersama. Yaa, kalopun ngga berkumpul di dunia ini.. semoga Allah takdirkan berkumpul di Surga-Nya. Dan, bagi yang merasakan hangatnya berkumpul dengan keluarga.. aku minta sangat, hargai setiap waktu yang adaa karena keindahan itu belum tentu terulang kembali. Semangat! Siapapun, kapanpun, dan dimanapun.. selamat berjuang semoga selalu Allah kuatkan.
Dari aku yang lebaran sendirian❤️
((btw diatas ini aku lampirin ucapan berharga dari sobiku yg bener2 buat terharu😭 makasih banyak!! Meskipun kesannya cuma sekedar tulisan, tapi bagiku bener2 berarti. Arigatouuu!))
1 note · View note
annwasilah · 4 years
Text
#26 Rezeki Sebelum Mati
Tiap diri sudah punya takdir rezeki masing-masing
Beraneka rupa, waktu, dan keadaan dibaliknya
Mungkin terlihat berbeda, hingga kadang kita tanpa sadar mulai berprasangka
Rasanya tak adil, terlebih bila kita membandingkan dengan yang lainnya
Padahal, kita sendiri paham bahwa ujian, keadaan, dan tingkat keimanan tiap orang berbeda-beda, tak ada yang sama
Jadi bagaimana mungkin bila rezeki kita harus sama satu dengan lainnya?
Ah, tidak, justru itu tak adil
Percayalah bahwa apa-apa yang bakal menjadi milik kita, tak akan pernah menjadi milik orang lain, pun sebaliknya
Dan sama pula dengan rezeki, tak akan pernah salah alamat, pun tak akan pergi minggat
Meski ada rezeki-rezeki yang bisa kita ikhtiarkan, tapi bukankah Allah juga sudah takdirkan bagian rezeki yang tetap untuk setiap insan?
Lagi pula, cakupan rezeki kan luas, tak hanya sekadar harta benda dan apa-apa yang nampak di mata
Nikmat islam dan iman, lingkungan yang baik, hati yang damai, hati yang lapang dan perkara-perkara gaib lainnya yang menurut kita remeh adalah bagian dari rezeki
Bahkan mungkin nilainya lebih mahal dibanding harta benda yang memanjakkan mata
Betapa banyak kekayaan, kecantikan, kekuasaan dan hal-hal lain yang nampak dimata tak cukup membuat seseorang untuk bertahan ditengah derasnya arus kehidupan
Maka bersyukur kembali akan nikmat rezeki yang Allah beri, walau menurut kita remeh, biasa saja
Dan tak ada nikmat yang lebih baik dibanding nikmat iman dan turunnya kebaikan yang Allah beri, entah dengan memberikan kita banyak kebaikan, maupun memudahkan kita melakukan kebaikan
Sungguh itu mahal, tak semua orang mampu mendapatkannya
Jaga baik-baik rezeki yang Allah kasih ya wahai diri, sebelum kita menyesalinya suatu hari nanti... dan jangan lupa, banyak-banyak bersyukur hehe.
"Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) dibumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya" (QS. Hud: 6)
Ditulis dimalam ke duapuluh delapan Syawwal 1441 H
Cilacap, 19 Juni 2020 (21.56)
3 notes · View notes
rambaimanis · 4 years
Text
PERJALANAN HIDUP SAYA DI SALMAN MEDIA
.
(Bagian 6 dari 6)
.
Sebelum saya membuka rekening BRI pada pertengahan Ramadhan 1438, saya menyimpan uang beasiswa yang saya dapatkan dari Yayasan Pembina Masjid (YPM) Salman ITB di rekening tabungan emas Pegadaian saya, karena saat itu saya sudah mendapatkan biaya hidup bulanan yang cukup dari orangtua. Ketika saya pulang ke kampung halaman (Rantauprapat, Sumatera Utara), saya disuruh oleh ayah saya untuk membuka rekening di BRI, agar saya mendapatkan langsung uang pensiunan Taspen mendiang ibu saya yang meninggal tahun 1435/2014 lalu, setelah sebelumnya uang tersebut dipegang oleh ayah saya. Maka, tanggal 19 Ramadhan 1438/14 Juni 2017, saya membuka rekening di salah satu cabang BRI di Rantauprapat. Sejak saat itu, hingga tulisan ini ditulis, saya selalu mendapatkan uang pensiunan dari Taspen setiap bulan, juga THR dan uang pensiunan ke-13.
.
Setelah saya membuka rekening BRI pertengahan Ramadhan tahun itu, saya mulai terpikir untuk menggunakan uang pensiunan dari Taspen bersamaan dengan uang beasiswa dari Salman, sebagai biaya hidup bulanan, sehingga saya tidak memerlukan lagi uang bulanan dari orangtua. Selama saya mendapatkan beasiswa dari Salman, saya selalu menerapkannya. Alhamdulillah.
.
Setelah Ramadhan 1438 berakhir tanggal 24 Juni 2017, selesailah tugas para relawan khusus Ramadhan di Salman Media. Maka kami berlima (saya, Fahmi, Syayyid, Muti'ah, dan Vyanti) kembali bertugas sebagai reporter dan desainer di Salman Media. Sebelum saya mulai mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik ITB 2017 tanggal 23 Syawwal 1438/17 Juli 2017, Teh Fathia telah memberi kami tugas-tugas peliputan dan desain dalam rangka menyambut dan merayakan Idul Adha, yang kala itu akan tiba sebentar lagi. Maka saya pun mengerjakan tugas-tugas itu, bahkan ketika saya sedang menjalani KKN di Kuningan, Jawa Barat, saya tetap mengerjakan dan mengirimkan tugas tersebut di situs web Kabar Salman ITB.
.
Setelah tiga pekan saya menjalani KKN di Kab. Kuningan, tepatnya di Desa Cipakem, Kec. Maleber, pada tanggal 13 Dzulqa'dah 1438/6 Agustus 2017, saya kembali ke Bandung bersama para peserta lainnya dan panitia KKN. Setelah saya tiba di Bandung, saya kembali melanjutkan tugas-tugas yang masih tersisa, karena agenda-agenda terkait Idul Adha di Masjid Salman ITB akan diadakan sebentar lagi. Puncak dari itu semua adalah agenda Bandung Adha Festival, yang diselenggarakan pada hari tasyriq kedua (3 September 2017). Namun, saat Idul Adha dan hari-hari tasyriq tahun itu, saya tidak meliput agenda-agenda Idul Adha di Salman, karena saya sedang berkunjung ke rumah-rumah kerabat saya di Jabodetabek dalam rangka menjalin silaturahim. Pada malam hari tasyriq ketiga, saya akhirnya tiba di Bandung lagi, dan pada hari tasyriq ketiga, saya kembali ke kampus ITB untuk menjalani perkuliahan pekan ketiga di semester ketujuh.
.
Pada tanggal 15 Dzulhijjah 1438/6 September 2017, pendaftaran beasiswa magang di Salman Media dibuka. Dan pada tanggal 25 Dzulhijjah 1438/16 September 2017 sore, saya mengikuti kajian Sunnah untuk pertama kalinya, bersama Ustadz Abu Haidar as-Sundawi حفظه الله di Masjid Besar Cipaganti, Kota Bandung, setelah saya mendapatkan infonya dari salah satu teman seangkatan saya yang sudah lebih dahulu mendapatkan hidayah Sunnah. Sejak saat itu, dengan hidayah dari Allah Ta'ala, saya memutuskan untuk berhijrah ke manhaj salaf, dan meninggalkan paham khawarij yang saya anut dan praktikkan secara diam-diam sebelumnya. Namun saya tidak mengundurkan diri dari Salman Media, sampai periode beasiswa Salman berakhir pada akhir tahun 2017. Karena itu, sampai bulan Rabiul Akhir 1439/Desember 2017, saya masih meliput kegiatan-kegiatan YPM Salman ITB, juga menulis berita tentang Salman dan artikel dari materi kajian non-Sunnah di Masjid Salman ITB. Namun, pada semester kedua saya di Salman Media, berita dan artikel yang saya tulis di situs web Kabar Salman ITB lebih sedikit jumlahnya dari tulisan-tulisan saya di situs tersebut pada semester pertama.
.
Setelah beswan magang diterima di Salman Media kala itu, pada tanggal 17 Muharram 1439/7 Oktober 2017, kami berlima, koordinator Salman Media (Teh Fathia), dan Teh Ana dari Rumah Amal Salman bertemu dengan mereka di Gedung Sayap Selatan (GSS) Salman ITB. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok, dan setiap orang dari kami berlima ditugaskan untuk membimbing satu kelompok dari mereka selama masa magang mereka. Maka saya memerintahkan mereka yang ada di kelompok bimbingan saya untuk menulis artikel tentang mengenal manhaj salaf. Karena saat itu belum ada dari mereka yang mengenal manhaj salaf, saya membimbing mereka untuk menjadikan beberapa situs web ahlussunnah yang sudah saya kenal saat itu (muslim.or.id, rumaysho.com, dll.) sebagai referensi mereka dalam menulis artikel tersebut. Situs-situs tersebut sudah saya kenal sejak saya masih SMP, karena ketika saya masih SMP, saya sudah mengenal internet, dan saat itu, tetangga saya sudah mendakwahkan Sunnah kepada saya. Saat itu, saya menerima dakwah beliau, meskipun beliau hanya mengajarkan saya sebagian fiqh ibadah yang sesuai Sunnah, dan tidak mengajarkan saya aqidah dan manhaj salaf.
.
Setelah artikel tersebut ditulis dan diterbitkan di situs web Kabar Salman ITB, terjadi kehebohan karena sebagian pembacanya protes akan isinya. Maka artikel tersebut dihapus dari situs web Kabar Salman. Dan para beswan magang masih terus bekerja di Salman Media selama beberapa waktu, sebelum periode beasiswa aktivis Salman berakhir pada akhir 2017. Demikian juga kami berlima, kami masih tetap menulis berita tentang kegiatan-kegiatan YPM Salman ITB dan artikel dari materi kajian-kajian di Masjid Salman, serta mengelola media sosial YPM Salman, sampai periode beasiswa kami berakhir pada akhir 2017, meskipun produktivitas kami pada semester kedua kami di Salman Media menurun, tidak seperti pada semester pertama. Pada semester kedua kami di Salman Media, kami sebagai bagian dari Biro Humas YPM Salman ITB juga sempat diminta untuk menjaga front office (kantor informasi dan penerimaan tamu) di kompleks Masjid Salman secara bergiliran dan berkala, selama beberapa waktu.
.
Pada awal Rabiul Akhir 1439/akhir Desember 2017, pendaftaran beasiswa aktivis Salman (BAS) periode 2018 dibuka. Saya mendaftarkan diri untuk mendapatkannya, namun saya tidak diterima sebagai beswan. Maka, sejak saat itu, saya tidak mendapat beasiswa lagi dari YPM Salman ITB, sehingga untuk menutupi kekurangan uang bulanan saya di Bandung, saya menggunakan uang dari orangtua saya bersamaan dengan uang pensiunan Taspen yang masih saya dapatkan setiap bulan hingga tulisan ini saya tulis. Meskipun demikian, saya mendapat nikmat yang jauh lebih berharga daripada uang beasiswa tersebut, yaitu mulai dipahamkannya saya akan aqidah dan manhaj salaf oleh Allah Ta'ala saat itu. Boleh jadi itu adalah hikmah dari tidak diterimanya saya sebagai beswan BAS periode 2018. Jika saja saya diterima saat itu, bisa jadi Allah Ta'ala tidak memahamkannya kepada saya saat itu, melainkan beberapa waktu setelahnya.
.
Awalnya, dalam beberapa bulan pertama setelah saya mengikuti kajian Sunnah pertama kali, saya masih mengikuti kajian Sunnah sepekan sekali, yaitu kajian fiqh dari kitab syarh (penjelasan) Bulughul Maram bersama Ustadz Abu Haidar as-Sundawi, di Masjid Besar Cipaganti, yang lokasinya dekat dari kosan saya dan kampus ITB, sehingga saya bisa pergi ke sana hanya dengan berjalan kaki. Ketika itu, saya masih mendengarkan kajian dari orang-orang non-Sunnah, karena sebagai beswan Salman Media, saya diharuskan mengikuti mabit bulanan di Masjid Salman ITB, yang isinya adalah kajian malam dan pagi, shalat malam berjamaah, dan sarapan pagi bersama, dan karena saya saat itu belum memahami pentingnya menuntut ilmu syar'i hanya dari para ustadz dan ulama yang bermanhaj salaf. Namun, seiring berjalannya waktu, saya mulai mengikuti kajian Sunnah lebih sering, dan saya mulai memahami pentingnya memilih guru dan sumber yang terpercaya dalam menuntut ilmu agama. Sejak saat itu saya mulai mengikuti kajian rutin aqidah ahlussunnah, dan kajian-kajian Sunnah yang saya ikuti pun tidak lagi terbatas hanya di tempat-tempat yang dekat dari kosan saya dan kampus ITB saja. Sebab itu, kendaraan menjadi mutlak diperlukan. Maka, sebelum saya memiliki motor, saya sering menaiki ojek daring atau angkutan umum lainnya jika saya ingin mengikuti kajian Sunnah di tempat-tempat yang cukup jauh dari kosan saya, hingga akhirnya di grup Line salafiyyun di ITB (Thullabul 'Ilmi ITB) ada yang menawarkan motor bekasnya untuk dijual.
.
Setelah saya melihat penawaran tersebut, saya memeriksa tabungan emas saya di Pegadaian, yang uangnya berasal dari beasiswa Salman Media yang dikumpulkan selama semester pertama saya mendapatkannya, dan alhamdulillah, tabungan saya cukup untuk membeli motor tersebut. Maka pada tanggal 18 Rajab 1439/4 April 2018, saya beli motor tersebut darinya dengan harga 4,2 juta rupiah, lengkap dengan STNK, BPKB, helm, dan jas hujan. Sejak saat itu, transportasi saya menuju tempat-tempat kajian Sunnah, baik kajian rutin, kajian tematik, maupun daurah, menjadi lebih mudah, sebab saya tidak perlu memesan ojek daring atau menaiki angkutan umum lagi. Alhamdulillah.
.
Pada akhir 2019 lalu, Ustadz Andy Latief حفظه الله mengusulkan untuk membuat situs web panduanmuslim.com, dan mengajak para pemuda yang mengikuti majelis ilmu rutin beliau untuk menjadi penulisnya. Terinspirasi dari pengalaman saya sebagai penulis artikel kajian non-Sunnah di situs web Kabar Salman ITB 2017 lalu, saya mengajukan diri kepada beliau untuk menjadi salah satu penulis di situs web Panduan Muslim. Alhamdulillah, sampai tulisan ini saya tulis, dua artikel ilmiah yang saya tulis di situs tersebut sudah terbit, setelah ditinjau oleh Ustadz Andy. Semoga tulisan kami di situs tersebut bermanfaat. Amin.
.
Sumatera Utara, Jawa Barat, dan Banten
Ramadhan 1438 - Ramadhan 1441
Juni 2017 - April 2020
0 notes
prabunews-blog · 4 years
Text
DPC PBB Kota Bandung Minta Pemkot Bandung Mengkaji Kembali Perwal PSBB Nomor 21 Tahun 2020 Pasal 12
Bandung, Prabunews.com - DPC Partai Bulan Bintang (PBB) Kota Bandung minta Pemkot Bandung untuk mengkaji kembali Perwal PSBB Nomor 21 Tahun 2020 khususnya mengenai pasal 12 tentang pembatasan kegiatan keagamaan di rumah ibadah, salah satunya penghentian sementara beribadah di masjid/mushalla di tengah pandemi Covid-19 yang dianggap menyebabkan kerumunan massa. Kita minta Pemkot Bandung untuk melakukan pemetaan supaya tidak ada anggapan menghalangi orang beribadah. Dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 yang dikaitkan dengan penyelenggaraan kegiatan di masjid/mushalla, harus dilakukan pemetaan yang jelas guna memperjelas tingkat darurat di suatu daerah (tingkat RW) terkait penyebaran Covid-19. Dalam analisa kita, jika kondisi bahaya sudah diatasi dengan menerapkan karantina bagi orang-orang yang terjangkit Covid-19, maka tidak perlu menghentikan kegiatan di masjid.
Tumblr media
Fadlullah Rusyad, Ketua DPC PBB Kota Bandung DPC Partai Bulan Bintang (PBB) Kota Bandung menilai, di banyak tempat seperti; di pasar atau tempat lainnya, masih banyak orang yang berlalu lalang hingga menimbulkan keramaian dan tidak bisa dikendalikan. Tapi di mesjid, sebenarnya bisa dikendalikan/dibatasi. Anehnya, kenapa kegiatan di mesjid atau rumah ibadah lainnya dihentikan sementara waktu? Padahal kegiatan di rumah ibadah bisa dikendalikan/dibatasi. Sementara masih banyak tempat-tempat lainnya yang justru menimbulkan keramaian dan bahkan tidak bisa dikendalikan, justru dibiarkan. Yang harus dipahami,bahwa makna PSBB itu adalah pembatasan bukan Pelarangan. Persoalan ibadah ini adalah soal keyakinan sangat mendasar dan merupakan hak yang tidak bisa dikurangi dalam keadaan apapun sesuai UU. Jadi harus bijaksana. Mengingat bahwa beribadah di masjid merupakan bagian dari hak dasar yang paling mendasar, Pemkot Bandung perlu menerapkan kebijakan yang hati-hati dan proporsional. Kebijakan yang tidak proporsional bisa batal demi hukum karena bisa dianggap melanggar konstitusi. Hal ini pula rentan menimbulkan gesekan atau konflik horisontal karena hak beragama merupakan hal yang paling dijamin dalam bernegara. PSBB tahap 2 di Kota Bandung akan berakhir tanggal 19 Mei 2020, semoga tidak ada PSBB tahap 3, agar seluruh warga bisa kembali beraktifitas seperti biasa (tapi kewaspadaan harus terus ditingkatkan), khususnya ummat Islam menjelang akhir bulan ramadhan ini bisa kembali melaksanakan shalat tarawih berjama’ah di mesjid dan bisa melaksanakan shalat Iedul Fitri seperti biasanya serta merayakan kemenangan 1 syawwal 1441 hijriyah. Kita sama-sama berikhitiar dengan segala sarana yang Allah SWT telah jadikan sebab, sembari terus bertawakkal kepada-Nya. Kita melangkah bersama untuk mendukung setiap gerakan positif yang dilakukan demi kebaikan yang kita tuai bersama. Aamiin YRA. ( Red/Kang Amat) Read the full article
0 notes
muhtadi76 · 5 years
Photo
Tumblr media
KALENDER HARIAN - ■ fb.com/putrajeumala | Ahad, 23 Juni 2019 M / 19 Syawwal 1440 H #posterdesign □ Instagram Documents : @muhtadi_tarbiyah76 - http://www.instagram.com/muhtadi_tarbiyah76 ⏰ Ahad, 23 Juni 2019 M / 19 Syawwal 1440 H ⌚ 14:56 WIB (di Banda Aceh, Indonesia) https://www.instagram.com/p/BzC3BXMHTm5/?igshid=1kj7l4rryufl
0 notes