riiro - Tumblr blog

riiro · 7 years

Text

“Sakit. Hanya itu yang bisa kurasakan saat ini. Hampir kehilangan setengah kesadaranku sampai ada yang membantu berdiri kembali.”

Pagi hari yang cerah seperti biasanya, bangun tidur dan melakukan aktivitas sehari-hari. Yo, selama pagi! Namaku Ryuko, siswa SMA yang menunggu pengumuman PTN dan sedang menganggur sebulan penuh, hanya bolak-balik ke SMA untuk mengurus beberapa dokumen penting yang berhubungan dengan kelulusanku. Hari ini aku sudah berjanji untuk bertemu dengan sahabatku sejak SD dan jarang bertemu karena berbeda SMA, aku akan mengunjunginya ke rumah dan pergi jalan-jalan untuk menghabiskan waktu luang yang amat banyak. Bergegas menuju ke kamar mandi dan waktu sudah menunjukkan hampir pukul 08.00, seperti biasanya, menggosok gigi, membersihkan diri sampai aku mendengar suara teriakan ibuku pertanda sarapan sudah siap. Aku merespon dan bergegas untuk ke ruang makan untuk sarapan.

“Ibu selamat pagi”, aku menyapanya terlebih dahulu.

“Oh pagi! Tumben sekali kau sudah bangun? Mau keluar ya?”, katanya penuh selidik, sehingga membuatku setengah kesal.

“Yaah aku akan ke rumah Airia untuk bermain sebentar boleh kan?”, tanyaku sambil mengambil nasi dan lauk secukupnya.

“Tentu saja boleh! Tapi hati-hatilah di jalan dan salam untuk ayah dan ibunya ya...”, kata ibu dan aku mengangguk.

Selesai sarapan aku membawa HP dan dompetku saja yang saat ini diperlukan. Memakai helm dan mulai mengeluarkan sepeda motor. Sebelum aku menaikinya, aku merasakan sedikit keragu-raguan di dalam hati, berbicara dalam hati alangkah baiknya aku tidak berangkat saat ini. Aku bingung dan bertanya-tanya kenapa aku sempat berpikiran seperti itu, apalagi waktu sudah menunjukkan pukul 08.30 dan aku harus sampai di rumah Airia pukul 09.00. Mengecek kembali barang-barangku dan sepeda motorku, barangkali saja ada masalah, namun sepertinya baik-baik saja. Aku langsung memantapkan hatiku untuk berangkat pada saat itu juga.

..................................................................................................................................................................

Mengendarai sepeda motor dengan santai sambil memikirkan rute ke rumah Airia. Aku memikirkaan apa saja yang sedang ia lakukan saat ini, semacam melamun untuk sementara. Aku tiba di depan gerbang perumahan dan bersiap untuk menyeberang. Aku sudah mengikuti prosedur dengan benar dan hati-hati, menoleh ke kanan dan ke kiri untuk memastikan jalanan aman untuk dilewati. Tiba saatnya jalanan sepi dan waktu yang tepat untuk menyeberang. Entah tadi adalah sebuah pertanda atau tidak, tiba-tiba seorang pengendara juga menyeberang dari arah berlawanan dan kami bertabrakan.

.............................................................................................................................

“BRAK!?”, setidaknya itu yang kudengar, aku terpelanting jatuh ke aspal dengan terlentang mengarah ke kanan. Aku setengah sadar dan pusing, namun ada yang membantuku berdiri. Tes.... tes.... Cairan merah mulai turun melalui bibirku, membasahi jaket warna kuning yang kukenakan dan sesekali menetes ke aspal. Aku mencoba berjalan, tertatih, mencari sebuah bangku untuk beristirahat sebentar dan menenangkan diriku, sementara seorang wanita menyodorkan sebuah tissue dengan wajah panik, aku mengambilnya dan mengelap cairan merah disekitar mulutku yang semakin lama terasa panas dan perih. Kemudian terbaring lemah tak berdaya di sebuah bangku. Sambil orang-orang sekitar bertanya dan keadaan semakin ramai membuatku semakin pusing. Ke rumah sakit? Tidak aku menolak, segala bujukan aku tampik karena sudah terlalu lemah untuk berdiri. Adikku datang dengan panik dan setengah menangis, ia melihat keadaanku dan sepeda motorku yang sedikit pecah dibagian atas lampu depan dan sulit sekali untuk dibelokkan ke kiri, sepertinya tersangkut saat jatuh. Sampai akhirnya aku diantar pulang dengan sebuah becak motor.

.............................................................................................................................

“Ibu!”, kataku setelah berbaring lemas di kasur dan tiba-tiba ibu pulang ke rumah, sedari tadi menemani ayah ke bengkel untuk mereparasi sepeda motor. Adikku menelepon mereka dan mengatakan bahwa aku kecelakaan dan spontan membuat mereka panik dan bergegas pulang. Ibu hanya bersyukur aku baik-baik saja dan masalah sepeda motor tidak perlu dicemaskan. Terlihat ayah sedang berbincang dengan orang yang saling menabrakku dan sepertinya beliau juga baik-baik saja tanpa luka. Aku langsung menelepon Airia dan tidak bisa datang hari ini juga karena baru saja kecelakaan. Namun, tiba-tiba ia datang dan membawakanku beberapa apel dan terus menyesal karena sudah menyuruhku datang ke rumahnya tadi. Aku menenangkannya dan mencoba memakan apel darinya, yang kudapat hanya siksaan tak terduga karena tak bisa memakan apel dengan tenang, sepertinya aku harus memeriksakan gigiku terlebih dahulu karena sempat goyang dan berdarah.

.............................................................................................................................

Sudah seminggu aku cek ke dokter gigi. Gigi depan bagian kiri ada yang patah sedikit namun setelah diperiksa dengan sinar x tidak ada bagian yang terluka di akar gigi dan tidak perlu di copot. Aku lega dan mulai berlatih untuk makan makanan yang agak padat, serta meminum obat sesuai anjuran dokter. Kurasa, jangan terlalu meremehkan sebuah pertanda yang dirasakan. Dan sebuah masalah sepele sebenarnya bisa berakibat fatal, namun aku bersyukur masih diberi kesehatan sampai sekarang tanpa adanya kekurangan sedikitpun, dan ingat untuk selalu berhati-hati dalam melakukan segala sesuatu kecuali memang sudah kehendak-NYA.

#liskraf #cerpen #tugas

6 notes · View notes

riiro · 7 years

Text

Walk Walk :) Menyasar Sejarah Yang Pernah Singgah

“Tim liskraf jalan-jalan berfoto dulu di depan tugu pahlawan”

Semua orang pasti sangat penat dan menginginkan hal yang refreshing dan membuat diri menjadi tenang dan menikmatinya, salah satu kegiatan untuk merefreshing kan diri sendiri adalah jalan-jalan. Jadi Blog kali ini adalah tentang... Jalan jaluaaaan!!! Awalnya kami sangat bingung menentukan beberapa lokasi yang menurut kami harus dikunjungi. Setelah perdebatan yang alot akhirnya menemukan solusi mau kemana. Kali ini kita akan ke Surabaya Heritage Track (singkat aja jadi SHT) di House of Sampoerna Surabaya!!! SHT adalah tour gratis selama satu jam ke tempat-tempat bersejarah kota Surabaya. Namun saat hendak memesan tempat lewat telepon untuk hari selasa, 28 Maret 2017, pesanan penuh dan mengharuskan kami langsung memesan tiket tempat ke House of Sampoerna langsung. Jadilah kami pagi-pagi sekali menunggu antrian di House of Sampoerna. Setelah mendapat giliran untuk memesan, dihadapkan kembali oleh kenyataan bahwa jumlah penumpang pesanan di tour pagi maksimal 5 orang (dan saat itu satu kelompok ada 8 orang). Apa dayalah, akhirnya kami memutuskan untuk memilih di jam siang keberangkatan tour (tour dibagi menjadi 3 sesi, jam 9 pagi, jam 1 siang dan jam 3 sore). Daripada menunggu 4 jam enggak ngapa-ngapain di House of Sampoerna, mending kita mengunjungi sebentar Tugu Pahlawan yang letaknya deket banget dari sini.

“Patung Ir. Soekarno dan Moh. Hatta di depan Tugu Pahlawan yang kami kunjungi.”

Wew, sudah lama aku tak mengunjungi tugu pahlawan (seingatku terakhir aku berkunjung kelas 3 sd WHET?!). aku tidak ingat apa-apa tentang tugu pahlawan yang lama, namun karena aku dan yang lainnya cukup menikmati suasana dan museumnya jadi tidak ada masalah untuk kami menghabiskan waktu mengunjungi tempat bersejarah. Hari itu mendung namun seperti biasa, foto-foto adalah hal yang wajib dalam setiap momen dan perjalanan. Sesudah asyik bermain di lapangan (foto-foto maksudnya, bukan main sepak bola), langsung menuju ke arah museum.

“Sebelum masuk ke museum ada perosotan di bagian dari tugu pahlawan loh!! (iya bener yang di atas itu si LID** al khalifi #digetoksapupacarnya)”

“Di dalam Museum Tugu Pahlawan”

Alhamdulillah dengan menunjukkan identitas KTM mahasiswa hidup menjadi varokah maksudnya biaya masuk untuk tiket jadi gratis tis tis tis tanpa sepeserpun. Kami mulai masuk dan menjelajahi seisi museum wahaha!! Keren sekali!!! Saya dan sekelompok menikmati dan menjelajahi museum tersebut. Museum tersebut tidak jauh berbeda dengan yang pernah saya kunjungi dulu. Masih terdapat ruangan pemutaran video dokumenter, ruang diorama yang besar maupun kecil yang terdapat suara-suara saat peristiwa terjadi, serta banyak barang-barang bersejarah seperti senjata-senjata yang dirampas dari Jepang ataupun Belanda. Serta foto-foto pahlawan dan barang-barang milik pahlawan yang ditemukan maupun dihibahkan. Setelah selesai kami mencari kantin yang ada di sebelah gedung museum tersebut. Setelah makan dan sangat kenyang sekali, akhirnya memutuskan untuk kembali ke House of Sampoerna dan mengambil tiket untuk mengikuti SHT di siang harinya. . Karena bis belum berangkat juga, akhirnya menghabiskan waktu di museum House of Sampoerna untuk beberapa menit, menikmati sejarah sebuah rokok dengan bau tembakau yang khas di museum tersebut. Selang beberapa menit akhirnya.... YAY berangkat juga! Siang ini tour mau ke Hok Ang Koing Temple dan Escompto Bank (seharusnya) tapi karena ada kendala (mengingat libur hari raya nyepi) temple dan bank nya tutup, jadilah kita ke... tugu pahlawan (maneh?!?) dan PTPN XI. Wew, mau tak mau kesana lagi, tapi kali ini karena waktu hanya se jam maka diberi waktu 15 menit untuk foto copy –foto. Singkat cerita (setelah enggak ngapa-ngapain di tugu pahlawan karena sudah mampir dan akhirnya cuman berteduh dan duduk manis menghindari panas matahari selama 15 menit) akhirnya melanjutkan ke PTPN XI.

“Gedung PTPN XI dari depan, di dalamnya masih terdapat corak arsitektur yang menggabungkan jawa dan eropa, di bawah gedung tersebut juga ada sebuah terowongan bawah tanah lho!”

PT Perkebunan Nusantara XI atau PTPN XI adalah bekas badan usaha milik negara (BUMN) agribisnis perkebunan dengan core business gula. Perusahaan ini bahkan satu-satunya BUMN yang mengusahakan komoditas tunggal, yakni gula, dengan kontribusi sekitar 16-18% terhadap produksi nasional. Bangunan disini sudah dibangun sejak era Belanda, dan batu marmernya pun asli dari Belanda. PTPN dikuasai oleh pemerintah kolonial Belanda. Gedung ini menghabiskan 3000 m3 beton dan masih kokoh hingga saat ini. Bahkan di beberapa sudut gedung ini terdapat garis panjang yang membelah gedung, konon konstruksi tersebut menyebabkan bangunan ini tahan gempa. Ketika berkunjung ke Gedung PTPN XI terdapat lorong bawah tanah.Yak! Sudah selesai jalan-jalannya! Sebelum pulang berfoto dulu untuk terakhir kalinya di depan bis SHT. Sangat menyenangkan sekaligus melelahkan sebenarnya tee hee (pulang ke kos langsung tepar padahal besok uts kompem).

#liskraf #museum #tour #jalanjalan

8 notes · View notes

riiro · 7 years

Text

If This Is A Man

Pengarang : Primo Levi

Judul Asli : Se questo è un uomo

Penerjemah : Stuart Woolf

Asal : Italia

Bahasa : Italia

Genre : Memoir

Penerbit : De Silva (Italia) Einaudi (Italia) The Orion Press (Inggris)

Publikasi : 1947

1959 (Inggris)

“On the morning of the 21st we learned that on the following day the Jews would be leaving. All the Jews, without exception. Even the children,even the old, even the ill. Our destination?No One Know”

Bertahan dalam keputus-asaan. Buku ini menceritakan tentang kehidupan Primo Levi, seorang Yahudi Itali yang ditahan di Camp Yahudi pada Perang Dunia ke dua. 13 Desember 1943, di usianya yang ke 24 ia ditangkap dan berhasil melarikan diri ke arah pegunungan. Kemudian ia menjadi salah satu anggota pergerakan Italia yang bernama Justice and Liberty yang bersembunyi digunung-gunung. Namun karena kurangnya pengetahuan tentang senjata,, uang dan juga orang- orang yang yang memiliki keahlian karena diantara para anggotanya kebanyakan adalah orang-orang buangan yang sedang mencari bala bantuan. Sebulan kemudian Primo Levi berhasil ditangkap oleh Fascist Militia. Saat di interogasi ia mengakui bahwa ia seorang Yahudi Italia, ia ditahan di Fossoli dengan sekelompok orang yang tidak setuju adanya Fasis Republik Italia yang baru, diantaranya tahanan perang Amerika dan Inggris. Akhir Januari 1944 sebanyak 150 tawanan Yahudi Italia mendekam di tahanan bersama Primo, namun seminggu kemudian menjadi 600 orang tawanan, banyak dari mereka mengaku ditangkap oleh para Fasist dan Nazi.Bertahan di Camp bersama ribuan orang Yahudi, sampai 20 Febuari Pasukan SS (Schutzstaffel) Jerman datang. Primo mendapat kabar bahwa mereka semua akan dipindahkan. Namun tidak ada satupun orang yang tahu kemana mereka akan dipindahkan.

“Only a minority of ingenuous and deluded souls continued to hope; we others had often spoken withthe Polish and Croat refugees and we knew what departure meant.”

Bisa saja arti kata dipindahkan disini berarti dibinasakan. Setiap pagi seseorang akan hilang di tahanan dan untuk konsekuensinya 10 orang akan ditembak mati. Dengan segera Primo dan para tahanan lainnya mengerti apa arti dari kata di pindahkan, kata binasa itu adalah untuk dibunuh bukan dipindahlan ke tempat lain.

“Everyone felt this : not one of the guards, neither Italian nor German, had the courage to come and see what men do when they know they have to die.”

Hari berikutnya para tahanan berangkat dengan kereta api di pagi buta dengan penuh sesak seperti layaknya binatang, perjalanan berlangsung begitu panjang. Mereka akhirnya tahu kemana mereka akan pergi. Auschwitz.

“We climb down, they make us enter an enormous empty room that is poorly heated. We have a terrible thirst. The weak gurgle of the water in the radiators makes us ferocious; we have had nothing to drink for four days”

Keadaan di Auschwitz tidaklah lebih baik, kekurangan air, kekurangan makanan, dan ditambah lagi mereka harus bekerja membuat keadaan semakin parah. Ditempat ini bahkan rotipun bisa menjadi uang, mereka menukarkan roti mereka untuk mendapatkan roti yang lebih besar, karena seberapa banyakpun mereka makan rasanya akan selalu kurang. Terkadang para penjaga German pun diperlakukan seenaknya, misalnya meminta uang para tahanannya, jam tangan ataupun barang berharga lainnya meskipun ia tahu bahwa mereka tidak akan pernah dibutuhkan lagi.

“I must confess it: after only one week of prison,the instinct for cleanliness disappeared in me.”

Kamar mandi yang digunakan pun jauh dari kata higienis ,airnya terasa hangat dan manis namun berbau seperti rawa yang menjijikkan, dan juga karena merasa mandi tidak ada gunanya, Primo Levi lebih banyak menggunakan waktunya untuk berpikir dan bersyukur tentang hidupnya saat ini daripada mandi. Ia akhirnya belajar dari seorang tahanan Italia bahwa sekarang ia berada di tahanan sebuah pabrik Karet untuk orang-orang kriminal, bukan tahanan untuk orang-orang Yahudi Italia. Primo dipaksa bekerja sekeras mungkin di pabrik tersebut sampai ia mendapatkan sebuah luka di kakinya, ia kelaparan dan ia menderita di tahanan yang basah dan dingin. Berbulan - bulan hidup di Camp Auschwitz, Primo Levi bertahan segala macam hal. Hingga ketika dia berada di Ka-be (Krankenbau), semacam unit kesehatan dia menemukan satu fakta yang mengejutkan, tentang seleksi, ruang gas, dan crematorium. Ia bertemu seorang teman bernama Pierro Sonnino yang berpura-pura memiliki penyakit lambung dan tinggal di Ka-Be sampai musim dingin tiba. 20 hari kemudian Primo keluar dari Ka-Be dan ditugaskan di blok tahanan baru dengan pemimpin baru, mau tidak mau ia harus menerima dengan sepenuh hati.

“In this discreet and composed manner, without display or anger, massacre moves through the huts of Ka-Be every day, touching here and there.”

Ya, setiap orang yang memili penyakit serius akan dibunuh, dan hal ini terjadi setiap tiga hari sekali. Kerja-kerja-kerja itulah hal yang terus dilakukan Primo levi di camp, hal ini dilakukan meski ia menahan rasa lapar. Ia mendapatkan teman sekamar yang baik bernama Resnyk, dan beberapa orang baik membantu Primo di blok ini.

“But how could one imagine not being hungry? The Lager is hunger: we ourselves are hunger, living hunger.”

Salah satu cara bertahan di camp adalah, memiliki pekerjaan baik. Primo Levi tahu ketika dia mendapat pekerjaan yang baik di camp dia akan diperlakukan lebih baik. Oleh karena itu ketika camp membuka lowongan untuk spesialis di laboratorium kimia, Primo Levi mengikuti tes perekrutaan.

“Although we do not think for more than a few minutes a day, and then in a strangely detached and external manner, we well know that we will end in selections. I know that I am not made of the stuff of those who resist, I am too civilized, I still think too much, I use myself up at work. And now I also know that I can save myself if I become a Specialist, and that I will become a Specialist if I pass a chemistry examination.”

Agustus 1944, sekutu Normandia mendarat dan mencoba membunuh Hitler, disisi lain, Rusia menyerang daerah yang berdekatan dengan Auschwitz, oleh karena itu semua produksi yang ada di Camp dihentikan, Para tahanan yang berada di Camp diharuskan untuk memperbaiki daerah yang diserang dan mengevakuasi alat-alat penting. Akibat serangan itu terkadang tidak ada ada makanan, tidak ada air dan juga penerangan pada malam hari. Mereka dipaksa untuk melihat sebuah kehancuran dengan mata telanjang dengan memperbaiki daerah tersebut. Tidak ada perlindungan, ataupun istirahat total, yang ada hanyalah pekerjaan yang harus cepat diselesaikan.

“broken by exhaustion and parched with thirst, we returned in the long, windy evenings of the Polish summer to find the camp upside down, no water to drink or wash in, nosoup for our empty bellies, no light by which to defend our piece of bread against someone else's hunger, or find our shoes and clothes in themorning in the dark, shrieking hole of the Block”.

Di bulan Oktober, hal yang yang paling ditakuti terjadi, yaitu seleksi. Proses seleksi dilakukan, mereka harus telanjang dan berlari dari Quartermaster ke Sleeping Quarter. Catatan waktu merekalah yang akan menentukan apakah mereka akan selamat atau tidak. Musim dingin datang, Primo Levi merasa bahwa dia mungkin tidak akan bisa bertahan. Hal ini dikarenakan mereka terus melakukan pekerjaan dengan baju tipis di cuaca yang sangat dingin.

“But now it is time to stop, it is all over now. This is the last act: the winter has begun, and with it our last battle. There is no longer any reason to doubt that it will be the last. Any time during the day when we happen to listen to the voice of our bodies, or ask our limbs, the answer is always the same: our strength will not last out”

Hal ini diperparah dengan adanya kabar bahwa perang semakin dekat dan juga kabar liquidated, tentang pembunuhan masal oleh Nazi. Untungnya setelah rumor itu keluar, Primo Levi ditunjuk bekerja laboratorium. Dia mendapat pakaian baru, baju dalam baru dan mendapat cukur setiap satu minggu sekali. Bekerja di Laboratorium membuatnya terhindar dari udara dingin, mendapatkan buku untuk dibaca dan juga sepatu kulit. Selain itu Primo juga bisa melihat wanita, yang berpakaian layaknya seorang wanita.

“Then there are the women. How long is it since I have seen a woman?”

Mendekati natal, crematorium meledak, tidak ada yang tahu siapa yang meledakannya yang jelas para tahanan yang bekerja di krematoriumlah yang dicurigai. Akhirnya para penjaga berhasil menemukan salah seorang tahanan yang terlibat. Tahanan tersebut lalu dijatuhi hukuman gantung. Januari 1945, Rusia sudah semakin mendekat dan Primo Levi yang sedang sakit demam Scarlet di Ka-be mendengar kabar bahwa semua tahanan akan di evakuasi. Sayangnya mereka yang sakit, termasuk Primo Levi akan ditinggalkan. Primo Levi juga mendengar bahwa kemungkinan besar mereka yang sakit akan di eksekusi. 18 Januari, tidak ada satupun tentara jerman, mereka yang sakit seolah ditinggalkan begitu saja. Primo Levi dan lainnya, berjuang mencari makanan, air, dan tempat berlindung dari cuaca yang dingin akibat beberapa kamp terbakar dan Ka-Be tidak cukup untuk menampung orang sebanyak itu.21 Januari, peperangan yang terjadi luar semakin terdengar, Primo Levi meyakinkan semuanya bahwa mereka bisa pulang ke rumah.

“1 woke up the patients who were dozing and when I was sure that they were all listening I told them, first in French and then in my best German, that they must all begin to think of returning home now, and that as far as depended on us, certain things were to be done and others to be avoided”

Sayangnya banyak sekali teman Primo Levi yang tidak bisa bertahan, cuaca dingin, makanan yang seadanya , tidak ada dokter maupun obat memperburuk keadaan. Mereka yang meninggal dibiarkan saja berada di kasur, hal ini dikarenakan sudah tidak adanya tenaga untuk mengangkat tubuh tahanan yang sudah meninggal. 27 Januari , Rusia datang dan Primo Levi berhasil pulang.

#liskraf #primo levi #if this a man #analisis

1 note · View note

riiro · 7 years

Text

Memory Of Life part 1

Bunyi mesin mobil, asap kendaraan yang pekat, serta suasana sesak sebuah mobil yang ku tumpangi. Yah, mungkin aku tak terlalu mengingat hal itu, tapi aku sangat ingat saat-saat dimana aku harus pergi ke kota lain yang akan menjadi kota baru untuk kutinggali. Adikku yang masih bayi tertidur di pangkuan ibuku dengan tenang. Setidaknya hanya itu yang kuingat, dan aku masih 4 tahun waktu itu. Aku berharap mengingat kata-kata pertama saat ku tiba di rumah baruku ini, namun sayang yang kuingat hanyalah saat pertama kali aku tidur di sebuah ruangan rumah baru tersebut, yang akhirnya sekarang menjadi kamar tidurku. Dengan beralaskan sebuah karpet tua berwarna hijau tosca dan berbau agak apek, beberapa bantal diletakkan di atasnya. Well, kurasa saudara sepupuku akan menginap disini untuk sementara waktu. Aku tak mengingat apa-apa masa-masa di rumah lamaku. Sekilas memoriku terlintas aku mengingat saat mandi di rumah lamaku, shampoo merk didi yang kupandangi dengan tatapan aneh itu mungkin membuat ingatanku menjadi sangat jelas dan tajam, kamar mandi biasa dengan ubin semen dan terkadang terdapat sedikit lumut di luar bak mandinya dan sedikit membuatku merinding. Aku sangat ingat dengan jelas saat aku diajak ayahku untuk mengunjungi kantor lamanya yang letaknya di Surabaya, aku bertemu dengan orang-orang yang tak kukenal dan seorang teman ayah menjaga ku untuk sementara waktu. Aku ingat dengan jelas saat aku mencoba bermain dengan sebuah trolley besar yang digunakan untuk membawa barang-barang berat seperti sekotak kardus berisi dokumen penting, ataupun membawa beberapa galon air untuk dibagikan. Mencoba menaikinya dan menggerakkannya dengan pelan untuk mengatasi rasa bosanku yang sedikit terasa waktu itu, beberapa menit kemudian aku mendengar namaku dipanggil, dan yaaah aku mengucapkan selamat tinggal dalam hati untuk trolley itu.

Aku tak ingat tahun-tahun pertama saat sesudah pindah, memoriku semakin tajam dan sangat jelas saat usiaku menginjak 5 tahun. Aku masuk TK untuk pertama kalinya, jaraknya sangat jauh dari rumah namun dekat dengan kantor tempat ayah bekerja. Aku masuk kelas dan ayahku langsung meninggalkanku sendiri, aku menjadi sedikit bingung karena banyak sekali orang tua murid terlihat diluar ruang kelas dan menunggui anak-anaknya saat itu. Aku sedikit bertanya dalam hati kenapa aku saja yang ditinggalkan, namun berkat itu aku terbiasa ditinggal saat pertama kali masuk kelas dan tak bergantung kepada orang tua.

#liskraf #mengingatkembali #memories

8 notes · View notes

riiro · 7 years

Text

A little late Intro

Hello! Maybe it’s too late but I want to introduce myself. My name is Ririchi Ridya (my friends always call me that) hit. This year i’m 21 years old (and not teen anymore) HIT ME. A college student that like drawing, gaming, eating (and i love cooking even it’s failure and you can’t eat that properly) and sleeping (actually you can hit me guys!WHAT KIND OF INTRODUCTION IT IS??). I’m still learn a lot to draw so if i have something mistake with my drawing plis comment or give some opinion teehee. Last thank you for read my tumblr or give some comment and like..... orz that make me happy (until i believe that i can fly) hope you enjoy my post. THANK youu :) ;)

#introduction #drawing #myself

2 notes · View notes

riiro · 7 years

Text

Plot - My Choice

Hai! Aku Nisa, seorang mahasiswa yang hampir tengah putus asa karena ada sesuatu yang mengganjal pikiranku saat ini. Waktu sudah menunjukkan pukul 16:00 sore, sedari tadi aku hanya berdiri termenung menatapi undangan, yang ditujukan kepadaku, terletak di atas kasurku.Seketika aku bingung dan berpikir haruskah aku menghadiri undangan tersebut atau tidak, karena jika dilihat ia, tepatnya si pengundang, aku tak mengenal baik dia dan bukanlah teman terdekatku, jika bisa dibilang aku hanya kenal dia sebatas teman “biasa”. Aku ingat saat tak sengaja menumpahkan minumanku ke arah gaunnya yang indah saat festival kampus dimulai, sehingga membuatnya begitu marah sampai menggerutu dan aku pikir ia sudah sangat membenciku. “(Well, kau melakukan hal yang bagus sekali kawan...)”, kataku dalam hati saat mengingat kejadian memalukan itu. Dan yah, walaupun begitu ia tetap saja berbaik hati mengundangku. Aku memang sangat supel, setidaknya itu yang dikatakan teman-temanku, namun aku juga dapat menjadi gugup jika bertemu dengan seseorang yang terindikasi membenciku karena hal yang sangat sepele, walaupun memang kenyataannya itu adalah kesalahanku. Seketika aku berpikir lagi dan tanpa buang-buang waktu lagi aku harus segera memantapkan pilihanku untuk datang atau tidak. Seketika aku mengucapkannya dengan lantang, “BAIKLAH! AKU AKAN DATANG!”

..........................................................

Pestanya sungguh meriah, aku datang bersama Erika. Nampak sesosok wanita cantik dengan gaun putih mendekatiku, benar saja itu Lina, ia mendekatiku perlahan.

“Hei! Kau datang juga!”, katanya sambil tersipu, sepertinya dia sedikit senang.

“Dengar Lin, well, aku minta maaf saat di festival waktu itu, aku tak sengaja”, kataku sambil menyesal, aku menunduk berlahan sambil memainkan kakiku pelan.

“Sudahlah, aku memaafkanmu. Aku juga tak sengaja meneriakimu langsung waktu itu, yaah aku pun juga kaget dan tak sengaja langsung marah. So, kita baikan?”, kata Lina sambil menjulurkan tangannya ku arahku.

“Kita teman!”, kataku sambil menyambut tangannya dan bersama-sama tersenyum kembali.

..........................................................

“Tidak.... kurasa ku tak akan datang.....”, kataku membuyarkan lamunanku yang kuharapkan agar terjadi, namun aku langsung berlalu sambil mengambil undangan Lina dan menaruhnya di meja belajarku. Aku hanya terdiam dan mulai menyiapkan beberapa buku pelajaran. Tiba-tiba ibu memanggilku dari dapur.

..........................................................................................................................

Mengunyah roti sandwichku saat istirahat sekolah, tiba-tiba saja Lina datang menemuiku yang sedang duduk santai di meja kantin.

“HEI! Kenapa kau tak datang kemarin?!”, katanya setengah kesal. Aku hanya terdiam dan tiba-tiba terlintas sesuatu di otakku.

“Sebenarnya aku ingin datang, namun nenekku sakit dan ibuku mengajakku menjenguknya, maaf ya...”, kataku sambil berteriak senang dalam hati karena ada saja alasan bagus yang bisa aku pakai saat ini, meskipun ada benarnya nenekku sakit dan yaaah aku pun juga tak berniat datang ke pestanya. Lina hanya mengangguk sedih dan mengerti penjelasanku.

#tugaspenulisankreatif #plotpadacerita

8 notes · View notes

riiro · 7 years

Text

MISS DIS FILM!!! :’(

Bambi

(Let’s get back to 19s!)

For the first time, I am going to review one of the best animated classic movie ever, which is Bambi. I was in a kindergarten when I first watched this movie. That time my parents always went to work, leaving me with my sister and brother with a stack of Disney’s movies. Until now, I have never felt bored to watch any Disney’s movies and still a big fan of it. This movie was released in 1942 and was one of the oldest animated movie that had been released by Walt Disney after Snow White and Seven Dwarfs (1937), Pinocchio (1940), Fantasia (1940), and Dumbo (1941). The story was based on the book Bambi, A Life in the Woods by Felix Salten, an Australian author.

The movie tells about the life of a white tailed male deer which is the son of a dominant male called “The Great Prince of The Forest”. Starting from the birth of Bambi, he then becomes the center of attention and surrounded by many other animal that live in the forest. Those animal call him “Prince” anywhere and anytime they meet Bambi and his mother.

Bambi grows up to be a healthy deer and starts to learn everything about life with his mother and friends. He lives happily with his mother and his two friends, a chubby grey rabbit with a pink nose named Thumper and a skunk named Flower. And also, a female deer named Feline, that becomes Bambi’s mate when they are adults. They spend their childhood to experience many adventures.

Just like an incident happens in the real world, a lot of hunters come to the forest. And that is the most feared thing by the animal, especially Bambi’s mother. When the winter is almost over, Bambi has to lose his mother who has been shot by the hunter. Since then, Bambi has to live under his father’s supervision until he becomes adult, and his father is “The Great Prince of The Forest”, the most respected and the wisest male deer in the forest.

Everything that is related to moral values have never been forgotten by Disney. This movie that is provided for kids (can be watched by adults too) contains a lot of moral values. Just like helping others, not giving up on something easily, etc. And here is a quote from Thumper.

And in my opinion, for a really old movie, this movie is pretty good if it is seen from the characters’ expressions and body movements. The back sound itself suits the scenes pretty well. For the last thing, I recommend this movie for you guys who have not watched it yet. Enjoy!

8 notes · View notes

riiro · 7 years

Text

OC it’s OK

Thinking about my past again. I remember when i draw them (my OC), and i made my first OC (Original Character) when i was Junior High School. I made Ryoko that inspired from anime Digimon and i made the monster too (by myself) and it’s from Japan, then i made Riri inspired from anime Shugo Chara but i set her place in Indonesia and her Junior High School Uniform. Then i made Ryoko (Again?!! Just why??) inspired from Anime Ragnarok. In Senior High School i made again my new OC, Riri (AGAIN?!) because i watched anime K-ON and Riri (ENOUGH i’m not reading dis!) because i watched Gundam (teehee). Oh yeah i made my baby version OC because my friend influence me to make some manga (and now i cancel it). Last i made my OC Sakuraba Ryuko inspired from SAO and maybe i will use her as my consistently OC (maybe)

#oc #story #daydreaming

5 notes · View notes

riiro · 7 years

Text

Uchiha Activity?

I love to draw them with activity. I think they are very cute family and i like to draw them everyday lol :v . It’s very easy to make them an make my day little better when i saw dis little doodle hohoho #Sorryforbadinenglish

#drawing #uchiha #family

3 notes · View notes

riiro · 7 years

Text

O.O Observing???

Seorang mahasiswa jurusan DKV ITS di Surabaya, usianya kurang lebih 24 tahun. Parasnya cantik dengan rambut sebahu yang diikat setengah saja, dengan gaya pakaian yang santai berwarna hijau tua, seperti mahasiswa desain lainnya yang sangat santai soal berpakaian. Nampak sangat percaya diri dan supel dengan mahasiswa lainnya. Dengan rasa percaya dirinya itulah serta supel, ia mudah diajak kerja sama. Pekerjaan pun dapat selesai dengan baik. Bahkan sekilas dengan penampilannya, kita mengira ia sangat hobi membaca maupun hobi yang dirasa membosankan.

Siapa hayo???

Hanya Tuhan yang tahu....

Toodles! ^_^

#Liskraf #Observing #Mystery

8 notes · View notes

riiro · 7 years

Text

Through the Hole, Through the Mirror

Setelah petualangan Alice berakhir dengan melewati sebuah lubang yang membawanya ke Wonderland, ia memutuskan untuk melanjutkan petualangan ayahnya, sebagai seorang ekspedisi. Kisahnya pun berlanjut dan dirangkum dalam film keduanya, Alice Through The Looking Glass yang mana ia akan mendapatkan tantangan baru dalam hidupnya. Sebagai seorang anak yang sudah dewasa serta statusnya sebagai kapten sebuah kapal bernama Wonderland milik ayahnya. Ia dihadapkan dengan situasi dimana harus memilih untuk tetap melanjutkan ekspedisi sebagai kapten kapal, atau menetap di London dengan ibunya sebagai juru ketik. Kepulangannya ke London juga membawanya ke Wonderland untuk sekali lagi melalui sebuah cermin yang terletak di kantor pribadi Hamish. Masalah tak terduga pun muncul kembali, ia harus berpikir keras membantu sahabatnya, Hatter, yang sedang sakit parah karena suatu masalah. Hatter yang dahulu dikenal dengan orang yang periang dan gila sekarang sudah mulai menormal dan sifatnya semakin aneh sejak ia menemukan sebuah topi yang mengingatkannya kepada keluarganya yang membuatnya gelisah dan berpendapat bahwa keluarganya masih hidup saat Jabberwocky menyerang. Ratu Mirana pun memberitahu satu-satunya cara untuk menyelamatkan Hatter adalah dengan meminjam Chronosphere dari Time, seorang penjaga waktu yang menetap di sebuah kastil di dalam jam tua dan kekuatannya terpusat pada Chronosphere itu sendiri, sehingga ia dapat menjaga waktu dengan baik. Alice akhirnya memberanikan diri untuk masuk ke dalam kastil tersebut demi menyelamatkan nyawa Hatter. Alice berhasil mencuri Chronosphere tersebut dan mencoba untuk menjelajahi waktu demi menyelamatkan Hatter. Apakah Alice mampu menyelamatkan Hatter sebelum waktunya?

Film yang dibintangi oleh Mia Wasikowska sebagai Alice dan Johny Depp sebagai Hatter mencapai kesuksesannya di sekuel Alice In The Wonderland sehingga memutuskan untuk membuat film keduanya. Film pertama disutradarai oleh Tim Burton, namun ia akhirnya menjadi penanggung jawab terhadap buruknya pengarahan film di film kedua, sehingga yang menjadi sutradara di film kedua adalah Jammes Bobin. Ditambah dengan pemain baru Rhys Ifans sebagai Zanik Hightopp yang berperan sebagai ayah Hatter serta Sacha Baron Cohen yang berperan sebagai Time. Film ini sudah cukup baik dikemasnya, namun ada juga faktor-faktor yang membuat film tersebut cenderung dirasa kurang menarik dibandingkan dengan film pertamanya. Kurang kuatnya performa yang ditampilkan serta soundtracknya yang seharusnya sangat bagus yaitu Just Like Fire yang dibawakan oleh P!nk kurang terasa dan menyambung dengan filmnya sendiri. Sehingga tidak heran jika rating film ini adalah 6.3 bintang dari 10 bintang.

Source : https://www.google.com/search?q=alice+through+the+looking+glass&client=firefox-b-ab&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwinku2V8I_SAhXBQI8KHeSCDhYQ_AUICCgB&biw=1366&bih=657#imgrc=QIIzpITXlUpjuM

http://www.imdb.com/title/tt2567026/

#tugas1penulisankreatif

4 notes · View notes