Tumgik
putriutamidewi · 4 days
Text
Ombak Rumahmu (1)
Sosok rambut sedikit gondrong dengan potongan mullet rapi, menduduki kursi komputer besama 2 rekanku. Laili dan Reno. Suara ketikan bersaut, sembari ribut tentang judul film yg nanti akan di tonton ke bioskop. Kupandangi sosoknya dari belakang, aku yakin ini dia. Ia menoleh kebelakang. Jantungku seolah berhenti, jariku lemas dan Pyaaaaarrrr! cangkir kopi yang kupegang terjatuh.
Dadaku sesak, dan tubuhku terjungkat bangun. Bau lilin aroma vanila itu masih tersisa. Kulihat apinya sudah mulai padam. Ku tengok dinding kamar, jarum pendek menunjukkan jam 4 pagi. "Kenapa bisa siiiiih", teriakku. Maaf aku memimpikanmu. Maaf untuknya juga. Aku memimpikan suaminya.
1 note · View note
putriutamidewi · 23 days
Text
Ya Allah.. Di ramadhan kali ini, aku berdoa dan memohon dengan penuh harap kesrungguhan, jika memang Engkau mentaqdirkanku berjodoh dengan seseorang di dunia ini, taqdirkanlah dengan seorang laki-laki yang tepat menurut-Mu. ia yang hatinya Engkau genggam, ia yang menerimaku seutuhnya. Bukan hanya dia namun juga keluarganya. ia yang dengannya aku merasa cukup dan bersykur. Menjadi partner ibadah hingga jannah-Nya.
144 notes · View notes
putriutamidewi · 23 days
Text
Percayalah pada akhirnya kamu akan tiba di masa tenang dan yang tertinggal hanya senyum dan syukur padahal sebelumnya telah melalui banyak hal yang sempat membuat seluruh tubuhmu gontai.
Kita sering lupa bahwa Allah tak pernah salah membuat kisah dan plot twist di setiap cerita hamba-Nya. Dan pada akhirnya pasti akan selalu happy ending siapapun yang memercayakan hidupnya kepada Allah. Dunia hanya tempat memupuk amal. Gak lebih. Tenang yaa kamu ada dalam cerita-Nya Allah. Jadi, mustahil berakhir gak baik.
@terusberanjak
235 notes · View notes
putriutamidewi · 24 days
Text
Harapan
Bukan berputus asa, melainkan menurutku ini sedang kembali ke jalan yang seharusnya. Semakin ke sini cuman mau ingin meninggal dengan tenang, dalam keadaan baik, dijamin bisa jawab pertanyaan munkar nakir, kelak dihari akhir tergolong manusia yang diberikan kitabnya dari sebelah kanan dan dijamin pula surga untukku.
0 notes
putriutamidewi · 26 days
Text
Kebaikan yang terorganisir itu jauh lebih baik, maka beruntunglah mereka yang sudah merencanakan kebaikan selama Ramadan ini. Entah tilawahnya, tadabburnya, berbaktinya, sedekahnya, dzikirnya, dan semua amal kebaikan lainnya. Buatlah rencana, agar hari-hari Ramadan ini tidak menguap dan lewat begitu saja.
360 notes · View notes
putriutamidewi · 26 days
Text
Panggilan Hati
Tadi pagi temanku berkabar sambil memohon doa agar diberikan kelancaran di umroh bulan depan. Dan barusan aku mendengar kabar bahwa temanku di usia mudanya tahun kemarin diberikan kesempatan untuk berhaji.
Ya Allah, pingin banget ya Allah. Undang kami ya Allah agar bisa beribadah di rumahMu bersama orang-orang tersayang. Ya Allah, pantaskan kami untuk pergi ke Mekkah Madinah dan Palestina. Ya Allah, ampuni dosa-dosa kami. Mudahkanlah kami...aamiin
Sidoarjo, Ramadan 1445H
20 notes · View notes
putriutamidewi · 26 days
Text
Aku titip hidupku ya Allah.. Bagaimana jalannya, Engkau yang atur semua. Aku tidak ingin sok tau lagi mengatur hidupku ini. Hidup ini milik-Mu, bagaimana ujungnya ku balikkan pada-Mu.
331 notes · View notes
putriutamidewi · 26 days
Text
Lelah sekali rasanya jika semua harus soal dunia, selalu perihal untung dan rugi.
Kemarin, ada hati yang sakit oleh keadaan dunianya, entah patah oleh rezeki yang tak kunjung membaik, atau sakit karena jodoh yang tidak tiba padahal usia sudah semakin bertambah.
Dan kini semua membaik, sebab menyerahkan semuanya pada pemilik waktu dan dunia. Hati dan harinya tenang, ia sekarang hanya bisa melakukan yang terbaik yang bisa dilakukan.
"Perihal waktu dan masa depan, ia serahkan saja pada pembuat skenario terbaik. Allah."
Ternyata, setenang itu menyerahkan segalanya pada Allah, sebab ada bagian dan sisi kehidupan yang tidak bisa kita ikut campur, kita hanya bisa berprasangka baik dan melakukan yang terbaik dari amal-amal yang bisa kita pilih dan kerjakan.
Semoga, Ramadan ini menjadi obat, untuk setiap hati patah dan rapuh tersebab dunia dan keadaannya. Bukankah sebaik-baik obat adalah takdir yang diberikan dan disajikan oleh Allah? Ramadan dan obat terbaik.
@jndmmsyhd
495 notes · View notes
putriutamidewi · 2 months
Text
Tumblr media
Antara Do'a dan Kelayakan Menjemputnya
Sebelum Allah mendatangkan sesuatu yang kita pintakan, terkadang Allah akan menguji dulu faktor kelayakan kita sebagai pemohon dan calon penerima. Seberapa layak diri kita untuk menerimanya bahkan disaat itu juga.
Kelayakan itu termanifestasi menjadi dua hal; pertama berupa kelurusan niat kenapa harus mendapatkannya, dan yang kedua adalah keseriusan yang tak ternoda pada hal-hal bathil dalam menjemputnya.
Kita harus selalu punya keyakinan, bahwa jika Allah belum kunjung hadirkan do'a itu maka artinya sesederhana memang kita belum selayak itu untuk menerimanya, dan Allah dengan segala Ilmu yang dimiliki-Nya tahu, bahwa jika hal itu tetap dipaksakan saat itu juga, barangkali justru malah berbuah keburukan bagi kita.
Mungkin kita jadi akan lupa dengan-Nya, dan lain sebagainya. Oleh karenanya, ditundanya sesuatu itu karena ke Maha Adilan-Nya Allah sedang berlaku pada kita. Dia tahu kapan dan apa yang tepat. Maka, selalu berikan opsi kesabaran pada tiap-tiap penantian.
437 notes · View notes
putriutamidewi · 3 months
Text
Tumblr media
Antara Do'a dan Kelayakan Menjemputnya
Sebelum Allah mendatangkan sesuatu yang kita pintakan, terkadang Allah akan menguji dulu faktor kelayakan kita sebagai pemohon dan calon penerima. Seberapa layak diri kita untuk menerimanya bahkan disaat itu juga.
Kelayakan itu termanifestasi menjadi dua hal; pertama berupa kelurusan niat kenapa harus mendapatkannya, dan yang kedua adalah keseriusan yang tak ternoda pada hal-hal bathil dalam menjemputnya.
Kita harus selalu punya keyakinan, bahwa jika Allah belum kunjung hadirkan do'a itu maka artinya sesederhana memang kita belum selayak itu untuk menerimanya, dan Allah dengan segala Ilmu yang dimiliki-Nya tahu, bahwa jika hal itu tetap dipaksakan saat itu juga, barangkali justru malah berbuah keburukan bagi kita.
Mungkin kita jadi akan lupa dengan-Nya, dan lain sebagainya. Oleh karenanya, ditundanya sesuatu itu karena ke Maha Adilan-Nya Allah sedang berlaku pada kita. Dia tahu kapan dan apa yang tepat. Maka, selalu berikan opsi kesabaran pada tiap-tiap penantian.
437 notes · View notes
putriutamidewi · 3 months
Text
Dan ini di bulan februari 2024 terjadi lagi 😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂
Cuman di tambah kata kata
"Kalau ingin maju,jangan jadi jangkar"
"daya juangmu rendah"
"memang rejeki Allah yang atur, tapi tidak dari langit lgsg turun" mau ku timpali ya memang, tidak lgsg turun tapi lewat rekening ga si 👀 ga harus ke kantor juga
"dirumah terus kapan ketemu jodohnya" kan bisa ikut taaruf online 👀
Selama value berbeda dan kita juga tidak bisa memaksakan untuk sama maka akan terus terulang
Aku siap 🙏
RUMAH - Usik Usia
Aku sudah menghilangkan kekhawatiran yang berkaitan dengan usia, terutama untuk pertanyaan “kapan”. Kapan punya pekerjaan yang mapan, kapan menikah, kapan kamu hidup mandiri, kapan kamu punya rumah sendiri, kapan kamu… dst Namun, tadi usai maghrib, pertanyaan itu keluar dari mulut orang seatap.  Sangat mengusik Aku tau itu adalah bentuk kepeduliannya padaku. Ia khawatir dengan pekerjaanku sebagai freelancer (remote) desainer landingpages dan penjual binder album photocard ini yang baginya tidak membuat masa depanku cerah. Atau mungkin dia khawatir bahwa aku akan terus menumpang  sampai tua dirumah milik almarhum bapakku ini.. duuh pak jadi kangen…. Tiba-tiba timbul di hatiku Apa aku coba membungkam mulutnya dengan hasil jerih payah yang tak terlihat dimatanya ini ya? Tapi buat apa? sebelumnya aku menang lomba dan mendapat nomimal dua digit sebagai reward, juga setelah sebulan dua bulan hal itu tidak bergeming lagi.. Pertanyaan sakti itu muncul lagi, saat aku tidak “terlihat” memiliki pencapaian.. 2023 ini aku mencoba untuk mengikuti workshop menulis yang rewardnya bukan main. Dibimbing, diterbitkan tulisannya, bahkan royalti penuh untuk yang lolos sampai stage akhir. Apakah, jika aku menjadi salah satunya, aku bakalan “terlihat nyata” dimatanya? Apakah pertanyaan sakti itu akan sirna? Nampaknya akan masih.. sampai aku keluar dari rumah ini. Menghilang dihadapannya, entah karena aku kost, mengontrak, jadi istri dan ikut suami (?), atau pergi ke alam yang berbeda menyusul bapak.  Aku sudah nyaman untuk bekerja dari rumah dan tidak akan apply untuk kerja kantoran. Apakah itu salah? Toh aku juga bekerja dirumah sambil terkadang mengurus anaknya :”)  *apa sampai sini sudah bisa menebak siapa orang yang aku bicarakan?* Nampaknya aku cukup mengerti perasaan orang yang ingin bunuh diri. Diam salah, bergerak salah, bicara salah, selalu salah dimata orang yang memiliki value yang berbeda dengan kita.  Sesak
7 notes · View notes
putriutamidewi · 3 months
Text
Dia Hidup
"Aku tidak punya tempat pulang, kalau ditanya dimana aku tinggal, aku tidak bisa jawab. Aku juga punya saudara tapi mereka tidak menerimaku dan tidak membuatku nyaman. Satu-satunya yang berhubungan darah denganku langsung adalah ibuku, dia juga tidak berdaya memberiku naungan. Kalau ayahku aku tidak tahu. Bahkan wajahnya aku tidak ingat. Aku pergi sendirian dan tidak tau harus apa"
Mungkin kalimat itu biasa ada di buku novel, ataupun drama. Namun kali ini aku mendengarnya sendiri di kehidupan nyata.
"Aku hampir mengakhiri hidupku, namun di cegah oleh temanku"
Bukankah seperti template? Namun sayangnya ini benar-benar ada.
Apa yang akan kamu lakukan jika menghadapi seperti ini (?)
0 notes
putriutamidewi · 5 months
Text
Pelajaran Hari Ini
Tahun 2023 aku dikecewakan oleh diriku sendiri yang mengelu elukan beberapa orang. Orang-orang itu menurutku sangat inspiratif, cocok untuk jadi panutan ataupun teman.
Tapi ternyata ada satu hal yang aku lupa,
Mengagumi orang lain, belum tentu orang itu bersedia kita kagumi (jika dia tau)
Menjadikan orang lain teman, belum tentu orang itu bersedia untuk berteman dengan kita
Tidak semua apa yang kita inginkan berbalas kembali ke kita.
Tidak semua ucapan yang keluar dari kita, sekalipun tidak ada niatan jahat, namun bisa jadi ucapan kita diterima dengan sesuatu yang jahat oleh orang lain.
Pun juga dalam menebar kebaikan.
Tidak semua kebaikan yang kita sebar, akan dibalas kebaikan pula oleh manusia, namun kebaikan itu PASTI dibalas Allah entah di dunia maupun di akhirat.
1 note · View note
putriutamidewi · 5 months
Text
"Mari habiskan cinta kita kepada Allah sampai tak ada ruang untuk terluka karena manusia."
@terusberanjak
730 notes · View notes
putriutamidewi · 5 months
Text
Mendung Hari Ini
Jika datang padamu keraguan soal masa depan, entah penantian separuh hati, rezeki, anak, pekerjaan dan semua gemuruh yang tidak mengenakkan hati, percaya bahwa tidak ada yang buruk dari semua itu.
Sebab kepasrahanmu pada Tuhan itu yang pasti akan menenangkan hati dan pikiran. Benar, aku percaya kamu sudah berdoa setiap hari, mengupayakan dengan sebaik-baik upaya, bahkan kamu sudah berikhtiar semaksimal yang kamu bisa.
Tapi jika Allah mengatakan belum waktunya, kamu bisa apa? Yang kamu bisa hanya memperbanyak prasangka baikmu pada-Nya, memupuk sabar dan menebalkan iman.
Apa yang belum waktunya, tidak akan pernah Allah berikan. Dan jika sudah waktunya, pasti Allah hadirkan, siap atau tidak siapnya kamu.
Aku tahu kamu lelah dan sudah pengang telingamu mendengar ucapan orang lain terhadap dirimu. Tapi, bukankah orang lain berhak bebas berbicara dan kamu pun bebas untuk tidak menanggapinya?
Terkadang, ketenangan itu datang di sepertiga malam, dengan keadaanmu yang sudah suci dan khusyu' dalam salat. Tidak terasa air mata itu turun tanpa kamu minta, tersebab gemuruh hati yang kamu tumpahkan pada pemilik alam semesta dan semua takdirnya.
Kamu tidak salah menceritakan, sebab ceritamu pada-Nya pasti didengar dan pasti diberikan jawabannya. Sabar, ya. Sebentar lagi kok :')
— Jundi Imam Syuhada (@jndmmsyhd)
888 notes · View notes
putriutamidewi · 6 months
Text
We need to put pressure on our governments to change their stances and aid Palestine.
Find you're local MP's.
Find you're state representives.
Contact them.
Be it through email, telephone or through the post.
Tell them their needs be a ceasefire in Gaza.
Tell them that what Israel is violating the Geneva convention.
The government may be the ones incharge but they do not speak for us.
We are the people, we have a voice and the power to change minds.
And we owe the Palestinians to at least try.
Here is a google document of templates you can use for the UK, US, France, Sweden, Germany, Denmark, Ireland, The Netherlands, Spain, Portugal.
And if you live in another country you can amend them to fit.
371 notes · View notes
putriutamidewi · 7 months
Text
Semesta sedang Tidak Sejalan
Dijatuhkan berkali kali, bangkit lagi, jatuh lagi. Ya itulah hal yang normal. Ketika semesta tidak sejalan dengan harapan, tidak usah berharap. Persetan dengan target, aku memilih diam.
YaAllah, Engkau Yang Maha Mengabulkan doa, aku hanya ingin bahagia di dunia - akhirat. Cabutlah rasa lelah, panas di dada, pikiran yang kacau, kepercayaan yang hilang, namun jangan pernah cabut iman ini.
Hamba lelah
Sangat lelah
Hamba sedih
Sangat sedih
Hamba sakit
Sangat sakit
Maka perbaikilah hamba 🙏
Semoga yang tersisa di hidup hambaMu ini adalah keberuntungan, keberkahan dan kebahagiaan.
2 notes · View notes