Tumgik
heydivai · 11 months
Text
I had a dream last night about that guy
Thursday, July 13th 2023
Last night, Wednesday night, July 12th 2023 I had a dream about that guy.
The dream about Scorpio dude I knew and apparently my heart fell in love with. The man with same initial name as mine. The D.O.S.
In my dream he took me to his residence. He held my hands while we walked through the small path.
I was surprised because I knew very well that he currently stays with his family in an area called Karangroto. Meanwhile, the dream showed me about a small alley between small shops. And it was not a house. It was only a space with one bedroom with some tables and wardrobe. Looks like a kos-kosan to me. Still in the dream, he said that he temporarily stay there near his aunt and uncle. I just stood there, reviewed the room, while he cozily sat on the bedroom.
One moment later, there was another girl. I couldn't remember the face. It was a blurred memory.
But I did remember this girl approached him. Their faces were so close, and then he open his mouth -- almost like he was trying to kiss her!
I was shocked, a combination of my extreme disappoinment and jealousy. I was there! Right in front of him! Yet he chose to kiss another girl? How outrageous!
I pushed back my body to the door. Slowly turned around and walked away. Once I saw the road, I ran away. I hated him. I hated him!
And then I couldn't remember the rest of my dreams. I woke up. It's 5.39 am.
It was a short dream, indeed. But I can't stop thinking : why him? Among many random dreams I had in my sleepy nights, why him?
Could it be because I honestly miss him? Because I think a lot about him lately?
But I once read somewhere that if you had a dream about someone in particular, it's YOU who actually they're thinking about.
So, does it mean he also miss me so much that universe sent me a sign through my dream?
I don't know.
But let me tell you this (and I'm not lying), I do miss him.
And I truly hope that he also dreams about me in his long nights.
I love you, D.O.S.
Best regards,
- Tumblr girl with initial D.O.S. too -
0 notes
heydivai · 1 year
Text
A letter for someone out here whose messages I've ignored
dear A,
I love you from the bottom of my heart. I care of you. I remember the small things about you. You have a dream that someday you'd bring your parent in pilgrimage to Mecca. I remember how many ex girlfriends you had back then, but I was your first female friend whom you had dinner with because, as an 'Indoor' kind of man, you almost never dine at the restaurant or any street food stalls.
You are my best friend. Even when things came weird between us like these days I still consider you as my best friend. And judging from the messages you sent me to ask "how are you?" I think you too, still have me as your best friend.
I wish I hadn't developed any feeling to you. But I couldn't lie. I treat you more than just a best friend. I want you to appear physically. I want you to stand by me.
I want you to video-call me, chat about nonsense until both of us feel sleepy and climb to bed.
I miss your short, clingy (and sometimes.. naughty) texts in the middle of my crazy day at work.
But everything is complicated now.
You move on.
You're married.
You had kid.
I had to bury all my feelings and the joyous memory we had. I don't want to be your best friend anymore.
Please go home, raise your family. Shower them with love and attentions, same as the ones you used to give me.
Please don't send me any messages, be it polite, casual, or naughty ones. We both know very well that you'll go to my DMs when you're horny. That needs to be stopped, too.
Save your kiss for your wife and daughter. Bang your wife. Hug your kids.
I'm cutting you off of the next chapters of my life. I will not respond to your "Dev kgn" chats to me.
You already have a good life, asshole. Now enjoy it.
Don't look for me. Don't text me. Don't miss me.
With buried heart,
- D -
0 notes
heydivai · 1 year
Text
If I have to fight for your attention,
then f*ck your attention.
0 notes
heydivai · 1 year
Text
Saya punya teman di SMK (kakak kelas, lebih tepatnya) yang dulu pernah dekat sekali sama saya. Namanya Mas Wisnu. Orangnya baik banget.
Sekarang Mas Wisnu ini sudah berkeluarga, nama istrinya Maria. Mereka punya anak laki-laki, panggilannya El. Kalau nggak salah ingat, namanya Nathaniel. Kayaknya, sih.
Saya bertemu keluarga kecil ini tahun 2019, di acara reuni dan buka puasa bersama Teknik Komputer Jaringan, yang mana saya ditunjuk sebagai MC. Well, lebih tepatnya dibayar, sih :))
They hired me as the host.
Nah, waktu ketemu sama Mas Wisnu beserta istri dan anaknya ini, saya sempat mencuri dengar bahwa putra mereka, si "El" ini memanggil orangtuanya dengan sebutan ayah-bunda.
Ayah Wisnu dan Bunda Maria.
Saya keselek.
Bunda Maria. Seorang anak laki-laki.
Mas Wisnu is literally raising a baby Jesus.
Holy sh*t. Hahahahahaha
I don't know, I think it's funny.
Semoga Mas Wisnu beserta istri dan anaknya selalu terberkati :))))
0 notes
heydivai · 1 year
Text
A pair of eyes.
(PS : Yes, they're not real. Only temporary tattoos).
Tumblr media
0 notes
heydivai · 1 year
Text
I'm singing! Hahaha
Alright, so I was doing karaoke with my friend a few weeks ago. I picked up a song from AKB48 "Suifu Wa Arashi Ni Yume Wo Miru" or translated in English as "The Sailor Dreams Up the Storm."
You can hear my voice when I sang the last chorus, in Indonesian language.
*original lyrics in Japanese Kanji and Kana*
激しい嵐を
力に変えろ!
今だ! 船を出すんだ!
出航!
昂(たかぶ)る気持ちを
勇気に変えろ!
夢の帆を張れ!
水夫たちよ
Believe!
(hageshii arashi wo
chikara ni kaero!
ima da! fune wo dasunda!
shukkou!
takaburu kimochi wo
yuuki ni kaero!
yume no ho wo hare!
suifutachi yo
Believe!)
Above sentences can be translated in English into below :
With all our strength,
Let's change the violent storm!
Now! The ship sails out!
Departure!
Let's bravely change
This excited feeling!
Hold out the sails of dreams!
All you sailors!
Believe!
And here is version of the lyrics in Indonesian language that you can hear the audio (pardon my voice, I'm definitely not a professional singer, haha) :
Ubahlah badai yang dahsyat
Menjadi kekuatan
Sekarang keluarkanlah kapal
Berlayar
Ubahlah kegembiraan
Menjadi keberanian
Kembangkan layar mimpi
Wahai pelaut,
believe!
0 notes
heydivai · 1 year
Text
Guy Ritchie's The Covenant (2023)
Sebuah catatan yang dibuat setelah menonton.
Dalam bahasa Inggris, kata covenant berarti ikrar, perjanjian, atau akad.
Film paling anyar dari Guy Ritchie ini bercerita tentang dua orang : tentara Amerika Serikat yang sedang bertugas di Afganistan dan seorang lelaki penduduk setempat yang sebelumnya bekerja di bengkel akhirnya direkrut menjadi penerjemah bagi tentara Amerika Serikat.
A soldier and an interpreter.
Saya menonton film ini di bioskop XXI Mall Tentrem pada hari Minggu, 23 April 2023. Hari kedua Lebaran. Filmnya sendiri sudah rilis mulai 19 April 2023, tetapi jatah layarnya sedikit sekali karena slot bioskop pas Lebaran tahun ini sudah diborong semua oleh empat film Nasional : Buya Hamka volume 1, Jin dan Jun, Sewu Dino, dan Khanzab.
Saya akan berterus terang bahwa Guy Ritchie's The Covenant adalah film terbaik yang saya tonton di bioskop dari semua film lain yang saya tonton di bioskop. Ini saya ngomong secara obyektif, ya. Filmnya beneran bagus. Bukan karena suasana hati saya lagi happy karena kebetulan saya nontonnya sama Dios. Hehehe..
(Oh by the way, secara tegas Dios bilang bahwa acara nonton kami ini cuma pertemuan kasual, bukan yang romantic occasion, gitu. Sebuah statement yang bikin hati saya langsung kuncup, nggak berani berharap apa-apa. Sakit, kan?)
Ahemm.. aaanywaayy, back to the movie.
Guy Richie's The Covenant dimulai dengan adegan pembuka yang sangat memukau, belum ada 15 menit sudah ada ledakan yang jedar banget. Durasi bergulir dan semakin ke belakang, film ini secara konstan memberikan ketegangan yang sangat intens. Ketika saya merasa konflik telah selesai, masalah utama sudah dipecahkan, ternyata masih ada kejutan di belakang. Jadi kesan yang saya dapatkan saat menonton adalah : baru aja mau napas bentar, eh dibikin cemas lagi karena ternyata ancaman belum berhenti.
Humor tentunya ada, dan bagi saya sebetulnya cukup lucu namun karena 'vibe' di sekelilingnya penuh ketegangan, banyak penonton yang nggak ketawa. Kalo saya sih, lepas aja ya. Mau ketawa ya ketawa aja. Tapi seperlunya. Kudu jaim dong, kan nonton sama cowok. Hohoho....
Bicara soal akting, penampilan epik dari Dar Salim si penerjemah dan Jake Gyllenhaal sebagai si tentara harus diacungi jempol. Prima banget performance mereka.
Banyak sekali elemen cerita yang mengejutkan dan tidak disangka-sangka, sehingga simpati penonton pun bisa terpecah. Adegan penutupnya bikin mata saya hampir sembab karena terharu.
Judul filmnya memang ditulis serangkai dengan nama sutradaranya : Guy Richie's The Covenant. Dugaan saya ini terkait hak cipta atau biar nggak kembaran sama film lain yang judulnya sama-sama The Covenant (film yang diproduksi SONY dirilis 2006, dibintangi salah satunya oleh Sebastian Stan).
Tapi di luar itu, kalau saya sendiri berhasil bikin film sekeren ini, saya pun jelas akan bersikeras mencantumkan nama saya di depan judul.
Rating saya : 9/10. (Sekali lagi, ini penilaian secara obyektif, ya. Bukan karena saya nonton sama, ah sudahlah...)
😁😁
Si vis pacem, para bellum.
-HeyDivai-
Tumblr media
0 notes
heydivai · 1 year
Text
Jesus Revolution (2023)
Sebuah catatan yang dibuat setelah menonton.
Sebelum saya menulis opini tentang film Jesus Revolution ini, saya mau cerita dikit pengalaman saya. Tahun 2016 ada film Silence garapan Martin Scorsese, bercerita tentang pastor yang menyebarkan agama Katolik di tengah masyarakat Jepang yang kala itu masih menganut kepercayaan leluhur. Perjuangan pastor yang diperankan Andrew Garfield ini jelas tidak mudah, beberapa anggotanya dihabisi masyarakat setempat yang menolak datangnya agama baru. Kala itu saya nonton filmnya bareng Dios, dan saya mungkin satu-satunya penonton perempuan Muslim (berjilbab pula) di dalam teater 3 Paragon Mall hari itu. It's okay. Bagi saya, film ya cuma film. Kelar nonton Silence, saya tetap solat kayak biasa.
Oke, cukup ya. Kita kembali ke judul.
Jesus Revolution adalah film kedua yang bertema keyakinan dan penyebaran agama selain Islam, yang saya tonton di bioskop. Judul film diambil dari artikel majalah TIME yang terbit tahun 1971. Jesus Revolution adalah film tentang pergerakan agama Kristen yang melibatkan kaum hippie, dimana saat itu mereka dianggap kaum terbuang dan mendapat stigma negatif di masyarakat. Gaya hidupnya bebas, tinggal sembarangan, jarang mandi, dan berpakaian rada dekil.
Bagaikan de javu, nonton Jesus Revolution memberikan feeling yang sama kayak nonton Silence. Beberapa petugas loket melirik saya (yang berjilbab) ketika saya menyebutkan judul film Jesus Revolution. Mungkin mereka membatin, "ndak salah server tah, mbak'e ini.."
Tapi saya cuek. Saya membayar tiket dan beli popcorn beserta minuman. Dan di dalam teater pun, saya punya feeling kuat bahwa sayalah satu-satunya penonton beragama Islam yang masuk ke teater 3 Cinepolis. Saya bisa merasakan tatapan penonton lain yang melihat saya. Mungkin dalam hati mereka juga membatin seperti para petugas loket di depan,"ndak salah server tah, mbak'e ini..."
Ingat, saya nonton Jesus Revolution ini di hari kedua Idul Fitri. Bisa dimaklumi, bukan, kalau mereka heran? Hahaha..
Nah, sekarang kita ngomongin filmnya sendiri. Alur film Jesus Revolution terasa solid, karakter yang memegang peranan inti ditampilkan dengan baik, porsinya cukup, dan tetap dibuat manusiawi. Artinya, sisi buruk dan sisi lemah mereka pun diperlihatkan. Pastor tidak melulu hadir sebagai sosok yang sempurna, anak lelaki yang sayang ibunya pun tetap ada nakal-nakalnya, bahkan sosok pemimpin hippie yang sepintas mirip Yesus, tampak sangat mengayomi dan menjadi panutan ribuan follower-nya pun masih ada sisi rapuhnya dan kegagalannya sebagai manusia dijelaskan di layar besar.
Porsi drama juga pas. Beberapa adegan berhasil bikin trenyuh, dibawakan dengan baik oleh aktor-aktor. Jujur saya tidak begitu familiar dengan nama-nama yang ada, hanya Kelsey Grammer yang akrab di telinga, itu pun karena namanya saya dengar di salah satu sketsa SNL.
Dan setelah saya menonton bagian akhir film, wajah para aktor ini ternyata hampir mirip dengan wajah asli karakter Greg Laurie, Chuck Smith, dan Lonnie Frisbee di dunia nyata. Artinya casting director mereka beneran kerja :))
Dari segi sinematografi pun cantik, tanpa terlihat artifisial. Setting film ini, seperti saya tulis di muka adalah tahun 1971, yang lazim diwakilkan dengan warna pastel. Saya pribadi cukup puas dengan visual yang dihadirkan. Kayaknya tahun segitu tuh hidup lebih simple, yah?
Overall dari saya : 8/10
Tumblr media
1 note · View note
heydivai · 1 year
Text
The Pope's Exorcist (2023)
Sebuah catatan yang dibuat setelah menonton.
Saya menyaksikan film The Pope's Exorcist pada hari Minggu siang, 16 April 2023 di bioskop Uptown Mall XXI, yang ada di kawasan BSB Semarang. Ini bioskop baru, resmi dibuka pada Maret lalu. The Pope's Exorcist ini dibintangi Russell Crowe, yang di benak saya udah lekat banget sama film Gladiator walaupun dia juga main bagus sebagai ilmuwan John Forber Nash di A Beautiful Mind.
Film The Pope's Exorcist dirilis pada 7 April 2023, dan setelah lebih dari seminggu ternyata okupansi layarnya masih tidak berkurang. Artinya jumlah penonton pun tidak bisa dibilang sedikit. Ah, saya jadi penasaran mau nonton juga.
Ini yang saya suka dari The Pope's Exorcist, setelah nonton filmnya :
First of all, the story is captivating the audiences.
Intronya tidak bertele-tele, film dibuka dengan adegan pengusiran roh yang memperkenalkan style Pastor Gabriel Amorth yang cukup eksentrik dalam mengatasi orang kesurupan. Kemudian penonton dibawa ke Keuskupan agung, yang lagi-lagi memperlihatkan karakter Pastor Gabriel ini. Gayanya agak slengean, sedikit angkuh, tapi auranya tidak bisa diremehkan. Pastor Gabriel ini punya background sebagai psikolog, pengacara, dan jurnalist, namun tetap karismatik sampai bikin para biarawati tersipu-sipu saat berpapasan. Pastor Gabriel ini beneran tokoh nyata, ya. Bukan karakter fiksi. Kisah yang difilmkan ini pun terinspirasi oleh kejadian nyata. Nah, seberapa banyak 'bumbu' dan drama yang ditambahkan di skrip film, saya nggak tau.
Tapi jujur, adegan pembuka dan pengenalan karakter di awal film membuat saya selaku penonton, merasa penasaran dan terikat sama sosok Pastor Gabriel. Dia jelas bukan orang sembarangan, tapi kenapa gereja begitu geram. Apa lagi sih, menariknya pastor ini?
Cerita lalu pindah ke Spanyol, ke sebuah biara kuno yang sedang dipugar dan direnovasi. Teror dan kejadian aneh mulai terjadi, Pastor Gabriel pun secara khusus dipanggil untuk mengatasi. Seperti saya bilang tadi, openingnya cukup efektif untuk membuat penonton stay di tempat duduk dengan teror yang disebar tanpa terasa dipanjang-panjangkan. Dan karena judulnya The Pope's Exorcist, pengusiran roh tidak hanya melibatkan iblis Vs pendeta, tapi lebih dalam dari itu. Ada rahasia besar yang menunggu di biara yang sedang direnovasi ini.
Dua, cerita di film ini juga membahas sisi kelam gereja yang sedikit-banyak telah banyak dibuka di masyarakat : kasus pelecehan seksual yang dilakukan pemuka agama terhadap jemaatnya, termasuk yang usianya masih belia. Beberapa orang menganggap tindakan tercela ini dilakukan atas bisikan iblis, sebagian lainnya mengklaim bahwa merekalah si iblis itu sendiri. Apa yang lebih bejat dari tindakan asusila yang dilakukan justru oleh orang-orang yang dianggap perwakilan Tuhan sekaligus paling suci di masyarakat? Jangan-jangan setan pun minder lihat kekejian seperti ini.
Dialog film ini disajikan dalam Bahasa Inggris, Italia, Spanyol, dan sedikit Jerman, kemudian kutipan-kutipan ayat Alkitab dan Bahasa Latin. Dari segi casting, pendapat saya sih, performance di layar sudah baik ya. Tidak ada yang over. Russel Crowe cocok banget di sini sebagai pendeta yang cukup disegani, walaupun ada sedikit masalah dengan alkohol. I mean, he's the goddamn Russel Crowe.
Namun, bukan berarti film ini tanpa kekurangan juga. Ada beberapa plot hole, misalnya sejarah dari biara yang terkutuk ini dan kenapa Pastor Gabriel yang ditunjuk padahal dia baru saja disidang oleh keuskupan karena metode pengusirannya yang di luar pakem.
Tapi di luar ini semua, The Pope's Exorcist adalah film yang impressive. I came to see it without any expectations, even without seeing the trailer. Turns out it was WOW.
Go see it in cinemas!
Peace,
HeyDivai
Tumblr media Tumblr media
0 notes
heydivai · 1 year
Text
AIR (2023)
Sebuah catatan yang dibuat setelah menonton.
Rabu 5 April 2023 saya menonton film berjudul AIR di DP Mall XXI, satu-satunya bioskop di Semarang yang menayangkan film ini. Kalau hanya melihat judul dan posternya, saya akan mengira film ini tentang isu lingkungan hidup dan pencemaran udara. Setelah saya baca beberapa tweet tentang film ini, saya baru paham bahwa judul "AIR" mengacu pada produk sepatu Nike, yang oleh masyarakat dikenal sebagai sepatu "Air Jordan." Film berdurasi 112 menit ini garis besarnya tentang perusahaan sepatu Nike yang berusaha menggaet pemain bola basket terbaik sepanjang masa, Michael Jordan. Singkatnya, film "AIR" ini semacam cerita historis atau sebutlah behind the scene terciptanya sepatu yang termasyhur, Air Jordan.
Film dibuka dengan video montage yang memuat referensi pop culture tahun 1980an, tentu saja keputusan ini dibuat karena setting cerita "AIR" adalah tahun 1984, tahun yang sama ketika Nike berhasil deal dengan Michael Jordan dengan kontrak seharga USD 250,000. Kemudian muncul wajah Matt Damon yang berperan sebagai Sonny Vaccaro, sedang menonton pertandingan basket. Film kemudian bergulir memperlihatkan Matt Damon di kantor Nike sambil diperkenalkan karakter pendukung lain : Ben Affleck sebagai CEO Nike Phil Knight, Jason Bateman sebagai Rob Strasser, Chris Tucker sebagai Howard White, dan tentu saja Viola Davis sebagai Deloris Jordan, ibu Michael Jordan. Sepanjang film, premis hanya seputar satu hal : bagaimana membuat Michael Jordan mau menerima tawaran kontrak USD250,000 selama 5 tahun dari Nike. "I want Jordan. It has to be him," kata Sonny Vaccaro.
Yang saya kagumi adalah bagaimana filmnya bisa stay focus ke premis ini. Sonny Vaccaro hanya ingin Michael Jordan. Sedangkan di waktu yang sama Michael Jordan juga dilirik Converse dan Adidas yang notabene harga sahamnya jauh di atas Nike, sehingga makin pelik saja usaha yang dilakukan Sonny untuk dapat deal, ditambah CEO dan direksi Nike juga tidak mau mengeluarkan budget lebih (budget USD 250,000 awalnya untuk 3 atlet, tapi Sonny Vaccaro minta nego bahwa uang sejumlah ini hanya untuk satu atlet saja : Jordan). Film "AIR" hanya berkutat di seputar masalah ini saja, tapi anehnya saya tidak bosan. Mungkin karena banyak humor di sepanjang durasi. Film AIR mampu membuat saya terpaku pada betapa seriusnya kontrak USD250,000 namun di sisi lain saya juga dibuat tertawa dengan kelucuan yang diciptakan.
Keren banget lah, pokoknya.
Jajaran pemain di film ini adalah nama besar yang sudah beberapa kali menyabet award. Kualitas aktingnya sempurna. Bicara soal aktor, sama sekali tidak ada sekelibatan sosok asli Michael Jordan di film ini. Sutradara menunjuk aktor lain yang memerankan 'figur' Michael Jordan tetapi sama sekali tidak diperlihatkan wajahnya di sepanjang film. Pada setiap adegan ketika keluarga Jordan datang menemui petinggi Adidas, Converse, dan Nike, kamera hanya memperlihatkan siluet 'Michael Jordan' dari belakang, samping, cara berjalan, maupun hanya tangan. Bahkan bersuara pun tidak. Satu-satunya wajah Michael Jordan yang dipampangkan di layar adalah yang diambil dari klip pertandingan NBA maupun berita. Dan menurut saya ini adalah cara brilian, karena bagaimanapun film AIR adalah tentang Nike dan brand sepatu Air Jordan, bukan film tentang Michael Jordan.
Dengan skrip yang solid, plot yang mampu mengikat penonton, akting yang tidak diragukan, serta detail visual yang menarik, saya menilai film ini dengan bintang 5. Salah satu film penting dan cetar..r di tahun ini yang harus banget disaksikan.
Best regards,
HeyDivai
Tumblr media
0 notes
heydivai · 1 year
Text
Dungeons and Dragons : Honor Among Thieves (2023)
Sebuah catatan yang dibuat setelah menonton.
Tanggal 31 Maret 2023 saya nonton film baru yang dibintangi Chris Pine dan Michelle Rodriguez, judulnya Dungeons and Dragons: Honor Among Thieves. Ini film adaptasi dari game online berjudul sama, yang obviously saya belum pernah main. Jangankan main, dengar nama game-nya aja baru beberapa hari sebelum filmnya dirilis. Dari yang saya googling, Dungeons and Dragons adalah game online yang dimainkan secara beramai-ramai, dimana user akan memerankan karakter yang ada di game ini dan memainkan petualangan. Ini jelas game yang cocok dimainkan buat orang-orang di luar sana, yang punya circle gaul yang biasa hangout bareng. Saya, jelas tidak termasuk kategori ini.
Balik ke versi film.
Saya menonton film DnD ini sebagai awam, yang murni tujuan nontonnya untuk nyari hiburan. Dan di point ini, film DnD berhasil banget. Filmnya geblek, komedinya nggak wagu, dan actionnya menarik. Hiburan banget di waktu pulang kerja.
Dari segi plot cerita, saya pikir DnD terhitung ringan. Tidak ada konflik batin yang rumit di masing-masing karakter. Ngalir aja. Tapi sebagai penonton awam, saya jujur agak kesulitan dengan terminologi yang bermunculan di film. Tadi ada istilah Absolution Council dan Paladin dan istilah-istilah lain yang mungkin sudah dihafal oleh pemain game DnD, tetapi masih jadi pertanyaan buat saya.
Lagu dan theme music di film ini juga oke. Kedengaran musik bagpipes khas Irlandia, kemudian saat adegan action musik pun ikut meninggi yang bikin penonton berasa kayak lagi main game beneran. Saya nggak tau setting game dibuat based on negara mana, tapi melihat landscape dan kostum para pemain sepertinya negeri antah berantah Neverwinter ada di Norwegia (naga identik dengan Eropa Timur, bukan?).
Performance dari aktor dan aktris sudah oke. Chris Pine, Michelle Rodriguez, Hugh Grant, bahkan Bradley Cooper yang kebagian jadi cameo pun mencuri perhatian. Salah satu ensemble cast yang enak banget dilihat. Ditambah lagi pengambilan gambarnya yang sering muter-muter, rasanya bikin kita ikut menyemangati geng orang-orang gila saat mereka mencoba menyelamatkan diri.
Film yang diadaptasi dari game sudah banyak, tapi hanya sedikit yang berhasil mengikat penonton.
Dungeons and Dragons: Honor Among Thieves adalah satu dari yang sedikit itu.
Cheers,
HeyDivai
(Dungeons and Dragons: Honor Among Thieves mulai tayang di bioskop 29 Maret 2023)
Tumblr media
0 notes
heydivai · 1 year
Text
2023 Q1 Recap : Movies I Saw In Theaters
JANUARY 2023
1. Cek Toko Sebelah 2
2. Avatar - The Way of Water
3. Mummies
FEBRUARY 2023
1. A Man Called Otto
2. Operation Fortune : Ruse de Guerre
3. Titanic 3D (special 25th anniversary)
MARCH 2023
1. Missing
2. Shazam 2 : Fury of Gods
3. John Wick Chapter 4
4. Dungeons and Dragons: Honor among Thieves
0 notes
heydivai · 1 year
Text
Ringkasan Cerita Sehari-hari Yang Dialami admin akun HeyDivai Mulai Tanggal 1 sampai 5 Maret 2023
- 1 Maret 2023
Hari pertama setelah terima gaji Februari. Terasa hati bungah dan ringan karena pegang uang. Tapi senangnya hanya sementara, karena ada pembayaran yang harus dipenuhi. Just like Spider-Man's Uncle Ben said, "with great salary comes great paying duty" or something like that.
- 2 Maret 2023
Bikin rencana ke bioskop untuk nonton film Missing. Bahkan sudah bawa kaos untuk dipakai salin klambi. Jika ternyata jadwal film Missing tidak workable, akan beralih nonton film Ant-Man Quantumania. Ternyata dua-duanya malah tidak workable karena ada keriuhan di tempat kerja, akhirnya baru pulang jam 18.00. Batal sudah rencana nonton. Kepengen makan Takoyaki, akhirnya bikin rencana ke Karangjati. Tapi warung takoyaki tutup. Kepalang sampai di Karangjati, akhirnya ke Karunia sekalian beli alat tulis dan buku agenda. Buku agenda tak ada yang menarik modelnya, akhirnya hanya beli bolpoin biru, buku notes dengan gambar popcorn di sampulnya, serta spidol hitam. Belum juga makan, akhirnya memutuskan menyatroni sebuah warung yang menurut aplikasi GoFood di situ menjual mie pedas level ala Gacoan. Nama warungnya "Mee Gacokan" -- jaraknya hampir 1 kilometer, ditempuh dengan jalan kaki. Agar tak sia-sia berjalan jauh hanya demi makan, akhirnya beberapa kali berhenti untuk beli beberapa item lain : cimol dekat pertigaan pasar Karangjati, roll kabel, lampu tidur, casing handphone, dan pulsa. Saat berhenti beli barang-barang ini, sekaligus cek Google Map untuk memastikan lokasi warung. Ketika akhirnya sampai di tujuan, ternyata mie-nya enak dan harganya terjangkau. Pas pulang, nemu juga warung kopi dan tempat-tempat makan lain di sekitar situ. Siapa tau besok-besok bisa disamperin.
- 3 Maret 2023
Hari Jumat rasanya membara. Sejak pagi ada saja hal-hal yang membikin sebal. Persoalan utamanya terletak pada ekspektasi pribadi yang ternyata tidak terjadi sesuai yang diharapkan. Pergi makan siang bersama beberapa teman satu ruangan, mumpung hari Jumat akhirnya makan di luar pabrik. Padahal hari itu di kantin lauknya lele. Kami makan di warung mie wajan di dekat Alfamart yang mayoritas menunya pedas bersambal. Tapi entah kenapa orang-orang ini seperti kemrungsung sendiri. Belum lagi makanan turun ke perut, sudah berdiri dan bergegas pulang ke ruangan. Sore hari beberapa teman seperti asyik diskusi sendiri. Merasa tersinggung karena tak dianggap, akhirnya Rocket Chat dimatikan dan tak mau bersuara. Sampai pulang pun rasanya tidak merasa lega. Benci masih menggantung.
- 4 Maret 2023
Hari Sabtu, yes! Sudah bikin rencana akan langsung ke Semarang sepulangnya kerja. Lalu mampir nonton ke Cinepolis Javamall, kemudian belanja. Tak masalah keluar uang banyak karena saldo sisa gaji masih mencukupi. Nonton film Missing, drama thriller tentang seorang anak perempuan yang mencari ibunya. Ulasan film ini cukup baik walaupun ceritanya masih kalah jika dibandingkan pendahulunya, Searching. Searching yang dirilis tahun 2017 ini terasa lebih... plausible. Seorang ayah berkebangsaan Korea-Amerika mencari putrinya yang hilang. Baik film Missing maupun Searching semuanya happy ending dan memuaskan penonton. Sepulangnya menonton masih ada waktu untuk belanja. Shopping list sudah disiapkan, seperti biasa. Beberapa barang naik tajam. Bahkan Nutrisari pun naik 300 rupiah. Selesai belanja menyempatkan diri melakukan ritual bulanan : mampir beli minuman ESQUE Wolter Monginsidi sekaligus beli camilan kucing dari Pet Shop yang ada di sebelahnya. Si pemilik kos punya kucing blasteran kampung dan ras, wajahnya sedikit mirip kucing Mang Tae yang dipunyai seorang user Twitter bernama Matarael. Ibu bilang anak-anak kucing di rumah hanya sisa satu. Dua anak kucing lainnya mati dan dua lainnya hilang entah kemana. Belum selesai urusan, masih harus mampir beli martabak telor dan martabak manis. Setelah dua barang ini terbeli, baru akhirnya bisa pulang.
- 5 Maret 2023
RAT atau Rapat Anggota Tahunan diadakan hari ini di PPAUDNI (sekarang menjadi Balai Bahasa) Ungaran. Undangan sudah disebarkan pada 275 orang karyawan. Ketua, Bendahara, dan beberapa pengurus memakai kebaya. Yours truly pun sebenarnya ditawari pakai kebaya juga, tapi menolak dan memilih pakai baju batik biasa dengan bawahan celana katun hitam. Memakai kebaya itu ribet. Harus pas di badan karena pakai kebaya gombor-gombor jelas wagu. Belum lagi harus menata gaya kerudung dan make up. Rasanya tidak bebas. Seumur hidup sepertinya baru tiga kali perempuan berzodiak Sagittarius ini pakai kebaya : tahun 2002 saat bertugas jadi penerima tamu di pernikahan tetangga, tahun 2004 saat bertugas jadi penerima tamu di pernikahan kakak sepupu, dan 2010 saat wisuda SMK. Tapi acara RAT tahun ini memang meriah. Lebih maksimal. Di akhir acara, yours truly juga beruntung mendapatkan door prize sebuah dispenser merek Miyako.
Oh, what a good start in the first week of March.
XOXO
0 notes
heydivai · 1 year
Text
Tumblr media
Ayam goreng mentega, Gao Zi, Tim Udang Jamur Tiram, dan Es Salju Puding.
Only in Imperial Kitchen.
0 notes
heydivai · 2 years
Text
Sumpelan Kuping
This is just my random rant.
Headphone, headset, dan apa pun bentuk penyumpal kuping lainnya, itu adalah bahasa lain untuk mengatakan "saya tidak mau diganggu" atau "jangan ajak saya mengobrol."
Setidaknya, menurut saya begitu.
Makanya saya lebih memilih model headphone yang besar. Wireless, kalau bisa. Biar langsung kelihatan sama orang lain. Kalaupun saya tidak membawa headphone besar dan hanya memakai headset, akan saya pakai dengan posisi kabel kelihatan dari luar.
Apapun, supaya orang bisa langsung menyadari bahwa saya sedang mendengarkan sesuatu dan "tidak mau diganggu."
Boleh diajak bicara, tapi untuk hal-hal yang esensial dan penting. Soal pekerjaan, misalnya. Bukan untuk obrolan ringan. Saya nggak pengen tau anak kamu udah bisa ngapain, suami kamu baru pasang TV plasma baru, atau selebritis idola kamu baru aja masak telur pakai celemek Dior di atas kompor Miele.
Saya nggak rela melepas headphone saya, mem-pause apapun yang sedang saya dengarkan, hanya untuk obrolan semacam itu.
Ganggu banget, tau.
0 notes
heydivai · 2 years
Text
Finally trying Fore Coffee, one of the popular coffee franchise in town. More pricey than my usual coffee, of course. But worth the taste.
Tumblr media
Special thanks to Mbak Dewi who bought me this fancy liquor. Luv ya, sist 💗
0 notes
heydivai · 2 years
Text
Hati saya mudah luluh.
Lihat kamu tersenyum, detik itu juga saya tahu saya akan menghabiskan hari-hari saya menuliskan puisi yang sama indahnya dengan keberadaan kamu.
Saya sudah jatuh.
0 notes