Tumgik
#tenda camping 2 orang
jeanyshanty · 8 months
Text
Tips Cara Memilih Tenda Dome, Pahami Kebutuhan Dulu
Memilih Tenda Dome – Jika Anda memiliki hobi petualangan di alam terbuka, tentunya membutuhkan barang yang satu ini, ya, tenda untuk berkemah. Belakangan ini, tenda dome paling banyak disukai karena kapasitas-nya yang dapat menampung sampai 4 hingga 5 orang. Tenda Domei memiliki banyak sekali variasi yang bisa atur sesuai dengan kebutuhan. Memilih tenda terbaik merupakan sebuah keseimbangan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
pasarinternet · 7 months
Text
Tenda Camping Quenchua Arpenaz Family 4.2 Fresh & Black
Tenda Camping Quenchua Arpenaz Family 4.2 Fresh & Black     Tenda Camping Quenchua Arpenaz Family 4.2 Fresh & Black   Jika Anda sering melakukan camping keluarga, pilihlah tenda dengan kapasitas besar dan memiliki teras. Untuk pilihan kapasitasnya, ada tenda camping mulai untuk 4 orang, 6 orang, hingga 8 orang. Kemudian, teras tenda memiliki banyak fungsi, seperti tempat menyimpan barang saat…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kuekipang · 10 months
Text
Place I Want to Visit
Bicara soal tempat yang ingin saya kunjungi, ada banyak.
Pertama, saya ingin sekali ke Mekkah. Sholat didepan Ka’bah. Berlama-lama di dalam mensjid melakukan ibadah. Dan kalau boleh berharap, saya ingin sekali pergi kesana bersama pasangan halal saya. MasyaAllah sungguh bahagia membayangkannya. Semoga Allah mengabulkan doa saya.
Tumblr media
Kedua, saya ingin sekali ke bromo. Naik gunung. Waktu kuliah, banyak temen-temen yang sering naik gunung, tapi karena saya penakut dan cupu jadinya saya diem doang dengerin mereka menceritakn serunya. Sekarang baru deh saya bener-bener ingin sangat nyoba naik gunung.
Ketiga, saya ingin ke daerah yang berada di garis khatulistiwa. Garis yang membagi bumi menjadi 2 belahan , utara dan selatan. Mau membuktikan, apa benar kita kehilangan keseimbangan kalau berdiri di garis tersebut 🤔
Keempat, saya ingin nge-camp di pantai. Duduk didepan tenda sambil nunggu sunset, malamnya bakar-bakaran ayam atau rebus indomie juga oke, sebelum tidur liatin hamparan bintang-bintang, paginya ngopi sambil nunggu sunrise. Ah indah banget pasti.
Kelima, aduhh banyak banget ini mah tempat yang ingin saya kunjungi. Di umur saya yang 26 tahun ini, saya merasa menyesal karena saat remaja tidak banyak berkunjung ke tempat-tempat baru. Saya terlalu membatasi diri karena terlalu takut padahal tidak mencoba merupakan suatu kesalahan. Pengaruh dari orang tua juga, ayah saya patriarki. Semua harus nurut sama dia. Sekali dia bilang ga boleh ya jangan dilanggar. Untuk kalian yang masih muda, coba aja lakuin semua yang kalian mau (dalam hal posiitif ya). Karena sangat tidak enak seperti saya yang nggak punya banyak kenangan masa muda. Saya harap, saya masih bisa memenuhi keinginan-keinginan ini satu persatu.
3 notes · View notes
firmanm22 · 4 days
Text
Keindahan dan kejadian diluar nalar di Gunung Slamet.
Minggu pagi tanggal 9 Juli 2023 awal kami berempat memulai pendakian gunung Slamet via Bambangan Purbalingga, pagi waktu itu cerah setelah semalaman diguyur hujan deras. Terdapat 9 pos di jalur ini dan sebelumnya sudah direncanakan terlebih dahulu buat ngecamp di Pos 5 saja sebelum summit ke puncaknya.
Di daerah basecamp ada ojek gunung yang bisa membantu teman teman yang mau menghemat waktu dan tenaganya, untuk tarif ojek sampai pos bayangan sekitar 30.000 dan tarif ojek sampai pos 1 sekitar 60.000, tarif ini bisa berubah sewaktu-waktu tergantung level kesulitan jalannya terutama pas waktu musim hujan.
Sepanjang perjalanan disetiap Pos 1 sampai 5 hampir semua ada warungnya, terkecuali di pos 4 Samarantu dimana pos ini juga tidak disarankan buat mendirikan tenda oleh pihak basecamp. Dengan adanya warung bisa menghemat perbekalan yang kita bawa, ditambah jalurnya yang sangat sedikit landainya pasti akan menguras banyak energi.
Singkat cerita ketika hari sudah mulai sore, sampailah di Pos 5 tempat kami mendirikan tenda, masak untuk makan malam, dan mencari tambahan air minum di sumber mata air dekat tempat camp. Tak lama dari itu hujan turun cukup lama sampai jam 10 malaman, tidur secukupnya dan bangun kembali untuk siap siap ke puncak sekitar jam 3 pagian, tentu harus mempersiapkan diri atau perbekalan secukupnya juga sebelum berangkat summit.
Dari pos 5 sekitar jam 3 pagi, awal summit ke puncak cuaca cukup cerah dan harus melewati pos 6, 7, 8, terakhir pos 9 plawangan (batas vegetasi). Di pos 9 istirahat sekalian melihat sunrise dan pemandangan disekitarnya, dan dari sini juga tinggal sedikit lagi untuk sampai ke puncak.
Pada hari Senin tanggal 10 Juli 2024 sekitar jam 7 pagi, Alhamdulillah sampai di puncak tertinggi Jawa Tengah yaitu puncak gunung Slamet 3428 Mdpl, cuaca yang sangat cerah waktu itu dan terlihat dengan jelas kawahnya. Tentu tidak ketinggalan memanfaatkan momen buat mengabadikan momen momen saat sedang dipuncak dengan berfoto bersama teman teman sekalian.
Setelah sejam lebih menikmati suasana puncak gunung Slamet tibalah waktunya untuk turun kembali. Singkat cerita setelah sampai kembali di tempat camp pos 5 dan posisi tenda sudah beres masuk ke carrier juga tak lupa untuk makan, kami melanjutkan perjalanan turun. Pos 4 Samarantu dimama beberapa orang menyebut kalau Samarantu itu artinya samar samar hantu, yang padahal menurut warga sekitar pos 4 dinamakan Samarantu karena di tempat itu banyak pepohonan yang namanya pohon samarantu.
Disela sela kami berhenti di pos 4 samarantu, salah 1 teman saya yang menanyakan “ga apa apa kan ya foto di 2 pohon besar yang mirip gerbang itu”.
Saya mencoba memberi pandangan yang positif ke teman teman semua supaya tidak berpikiran yang negatif. “InsyaAllah semua akan baik baik saja, niat kita bukan untuk mengganggu siapapun, bukan untuk merusak apapun, hanya ingin menikmati dan mengabadikan momen di samarantu, dari sekian banyak CiptaanNya bukankah samarantu jg tempat yang Allah ciptakan dengan begitu indahnya? Dan tidak ada larangan juga dari pihak basecamp untuk foto disini, kalau mau foto di samarantu sekarang aja mumpung kita lagi disini, yang penting jangan lupa baca bismillah atau berdoa dimanapun kita berada” Setelah cukup panjang lebar saya bilang ke teman teman, akhirnya saya dan 2 teman lagi mengambil foto di tempat yang diinginkan tepatnya di 2 pohon besar pos samarantu yang menyerupai gerbang itu.
Lalu kenapa yang 1 orang lagi tidak mau foto seperti kami bertiga? nah mungkin dari sinilah penyebab kejadian yang tidak diinginkan terjadi. Setelah saya mencoba memberi pandangan positif soal samarantu, antara bercanda atau keceplosan dia mengatakan “ aku ngga mau foto daripada nanti kenapa kenapa ada penunggu sini yang ganggu malah kesurupan” kurang lebih seperti itu yang ia katakan, dan sempat saya dan teman teman mengingatkannya baik baik supaya jangan bilang seperti itu.
Beberapa menit kemudian setelah dari pos 4 samarantu kami berempat lanjut turun kembali, berjalan normal sambil ngobrol satu sama lain dan tidak ada masalah apapun. Sampailah di pos 3 ini berhenti sejenak di warung, saya mulai melihat teman saya (yang pas di pos samarantu bilang kata kata kurang pantas) jadi lebih banyak diam yang tadinya ceria dan semangat karena sudah lumayan dekat ke basecamp. Kami sepakat untuk lanjut turun lagi, perjalanan dari pos 3 ke pos 2 sampai hampir pos 1 pun dia menunjukan teman saya mulai menunjukan gelagat aneh, sampai akhirnya duduk di bawah pohon terlihat sambil gelisah memegang kepala dan menundukan kepalanya.
Pelan pelan saya menanyakan kepada dia “kamu kenapa? “ sambil saya coba bantu untuk memijat kepalanya karena saya pikir mungkin dia pusing karena sangat kelelelahan. Tak lama setelah itu dia tiba tiba berdiri dan diluar dugaan ternyata dia malah lari ke arah atas gunung lagi yang seharusnya turun. Saya bersama 2 teman saya lainnya langsung mengejar dia yang entah kenapa dia seperti cepat sekali dan sempat tidak terkejar. Sampai akhirnya mungkin sekitar 10 meteran akhirnya terkejar dan saya langsung merangkul dia juga memintanya untuk duduk terlebih dahulu. Dia duduk sambil terus mengusap ngusap paha sampai ke kakinya dan antara sadar dan tidak sadar, karena dia sempat menjawab pertanyaan saya dengan baik sampai akhirnya hal yang membuat kami bertiga kaget dengar suaranya berubah jadi suara perempuan.
Lantas apa yang ia katakan setelah suaranya berubah menjadi suara perempuan, sambil nangis dia mengatakan “aku ingin ajak anak ini ke rumahku jangan halangin aku” sambil menunjuk ke arah jurang dimana dia menganggap kalo jurang itu rumahnya dan sudah ditunggu sama keluarganya. Setiap saya membaca ayat suci alquran dia bilang diam, diam kamu jangan bikin aku panas.
Saya bicara juga dengan 2 teman saya yang lainnya, kita butuh bantuan orang lain juga. Saya sendiri mau ke bawah buat minta bantuan orang yang ada di pos 1 karena disana pasti banyak warga lokal juga dan meminta kedua teman saya buat menjaga teman kami yang sedang ada gangguan itu. Setelah bilang seperti itu salah 1 teman saya bilang biar saya saja yang kebawah, lalu kebawahlah dia dan ternyata masih sangat jauh jaraknya dan lama kami menunggunya.
Saya bersama teman saya sambil menunggu bantuan dari bawah, hanya bisa merangkul teman kami karena kahawatir dia akan lari lagi keatas atau bahkan keluar jalur seperti jurang yang dianggap rumah bagus olehnya itu sambil mengingatkan dia untuk sadar jangan kebawa oleh hal buruk itu ingatlah sama ibumu di rumah menunggumu, kami disini temanmu dan sodaramu sadarlah. Masih sama dia menangis suara perempuan dan kami berdua bingung harus gimana sampai akhirnya saya bilang ke teman saya yang 1 lagi, kita harus berdoa minta tolong sama Allah karena hanya itu yang bisa dilakukan sekarang.
Dalam hati saya berdoa “ Ya Allah Ya Tuhanku, Engkaulah Yang Maha Kuasa tidak ada satupun yang bisa menandingi-Mu, kami mohon bantuanmu Ya Allah, normalkan lah kembali teman hamba,sodara hamba ini. Hamba mohon Maafkanlah kami, kami banyak salah dan sungguh hanya Engkaulah yang bisa menyembuhkan teman hamba supaya selamat dan terlepas serta terjauh dari segala gangguan jin, iblis atau hal buruk lainnya, tolong ya Allah. Dan jujur saya sempat meneteskan air mata karena sangat khawatir ditengah hutan yang sepi jauh dari rumah terjadi hal seperti ini.
Alhamdulillah Kuasa Allah pun hadir, Maha Suci Allah langsung memberikan pertolonganNya untuk teman kami yang sedang diganggu tersebut. Saya tertegun juga tersadar akan luar biasanya kekuatan doa itu, dan merasa malu karena merasa banyak dosa pada-Nya. Dia tersadar dan mengatakan ya Allah gawat gawat ayo turun cepat dari sini, beranjaklah dia dan kami berdua masih terus memperhatikan dia khawatir dia diganggu lagi. Diperjalanan dia sempat ingin menceritakan pada kami berdua apa yang terjadi padanya, saya sendiri langsung menghimbaunya nanti saja ceritanya kalo sudah sampai basecamp sekarang fokus turun dulu, sambil lari seperti hilang capeknya dia terus lari turun menuju pos 1 setelah kejadian itu.
Sesampainya di pos 1 ternyata sudah ramai kabar ada orang yang kesurupan di atas berhubung sudah dapat kabar dari teman saya yang sebelumnya turun duluan untuk minta bantuan, lalu mereka menanyakan pada kami mana orang yang kena gangguan itu sudah sadar apa belum. Pertama saya meminta kedua teman saya buat nganter teman saya yang baru sadar dari gangguan itu untuk ke warung beli minum dan makanan supaya lebih tenang, lalu saya coba menjelaskan ke warga sekitar(ojek gunung) yang kebetulan lagi di pos 1. Setelah cukup lama menjelaskan kronologisnya akhirnya selesailah pembicaraan bersama mereka dan saya langsung pesen 4 ojek gunung untuk kami berempat. Jujur saya ingin cepat cepat sampai basecamp bahkan pikiran saya sudah ingin cepat cepat sampai di rumah sendiri.
Tak lama karena menggunakan ojek akhirnya sampailah di basecamp bambangan, nah disinilah dia bercerita apa yany sebenernya terjadi.
Teman saya bilang “ saya diajak perempuan cantik sekali buat ke rumahnya, dan memang rumahnya juga kelihatan mewah, kekeh dan memintaku terus untuk ikut dengannya dia bilang sudah ditunggu ibu bapanya di rumah. Entah kenapa pas aku mau ikut dengannya kaya ada seseorang yang datang dan melarangku buat ikut perempuan itu dia seperti mau menolongku sampai akhirnya disini aku tersadar karena si perempuan cantik itu berubah bentuk yang tadinya berparas cantik jadi sangat menyeramkan”
Kurang lebih seperti itulah yang kejadiannya atas gangguan yang terjadi terhadap teman kami, disini saya mengijinkan untuk menceritakannya dengan tujuan supaya dia lebih tenang dan plong tidak terlalu menanggung beban sendiri atas apa yang sudah terjadi padanya.
Selepas itu, setelah semuanya tenang dan Alhamdulillah kembali baik baik saja. Saya meminta teman teman untuk segera pulang saja, mandi nanti di rumah masing masing jangan terlalu lama disini. Perjalanan dari bambangan ke rumah melewati daerah moga, guci, jatibarang dan sekitarnya. Jam 8 malam kami sampai di rumah dan berhenti di titik kumpul pertama keberangkatan yaitu rumah saya. Alhamdulillah sampai dan semua baik baik saja setelahnya, rasa syukur kepada Allah yang telah mengijinkan kami sampai kepuncak Slamet dan melindungi kami.
Pengalaman yang sangat berkesan dan berharga buat saya pribadi, banyak pelajaran yang bisa diambil terutama tentang mengenal Kekuasaan Allah, bagaimana kita menjaga attitude atau adab dalam setiap langkah kita di dunia ini.
SEKIAN
#ceritapendakian #gunungslamet
0 notes
jurnalweli · 26 days
Text
Pantai Watu Kodok
Hari ini Kamis, 9 Mei 2024 merupakan tanggal merah bertepatan untuk memperingati kenaikan Isa Almasih. Tentu suamiku sedang libur kerja. Aku tidak ingin menyia-nyiakan hari liburnya dengan di rumah saja. Aku ingin memanfaatkan hari liburnya dengan healing kalau bahasa sekarang mah. Kami memutuskan untuk menghabiskan hari libur dengan pergi ke pantai di Gunungkidul. Pantai yang kami tuju adalah Pantai Watu Kodok.
Perjalanan menuju Pantai Watu Kodok menghabiskan waktu perjalanan ±1,5 jam dari daerah rumah kami di Godean. Kami melakukan perjalanan menggunakan motor. Berangkat pukul 06.30 wib setelah sarapan. Ini tidak sesuai dengan rencana awal yang ingin berangkat lebih awal. Kami sempat dilema karena aku sedang tidak enak badan. Tiba-tiba semalam flu, sesekali mual dan kepala terasa berat. Suamiku ingin aku istirahat tapi di sisi lain aku masih ingin melanjutkan rencana karena kondisiku sudah cukup baik meskipun tidak seoptimal biasanya. Akhirnya aku memintanya untuk tetap berangkat. Rencana ini sebenarnya sudah lama diinginkan tapi ada hal lain yang lebih prioritas sehingga belum kunjung direalisasikan. Karena kondisi badanku yang kurang fit dan pilihan pantai di Gunungkidul akan banyak maka kami mencari pantai dengan jarak tempuh tidak sampai 2 jam, jalan yang dilalui aman dan nyaman, jarak parkiran ke pantai dekat. Bertemulah kami dengan Pantai Watu Kodok. Dalam perjalanan kami sempat berhenti sekali di sebuah masjid cantik, bersih dan wangi untuk sekedar mengistirahatkan badan sejenak.
Setibanya di pantai, kami bersyukur bahwa syarat pantai yang ingin kami kunjungi benar adanya. Oiya, tiket masuk pantai berjumlah Rp10.000,-/orang ditambah biaya parkir sejumlah Rp3.000,- untuk motor. Ada cerita menarik dalam pertiketan ini, kami sebenarnya bebas dari biaya masuk pantai. Jadi, di pemberhentian loket tiket kami merasa ragu dan menganggap bahwa para petugas sedang pungutan liat meskipun memang berseragam. Kami memang ikut mengantri seperti kendaraan lainnya tapi kami berhasil menembus batas bahkan ketika mendahului antrian kami sempat ditanya oleh petugas, "sudah bayar?". Kami menjawab, "Sudah, (di depan)". Di depan tersebut kami sampaikan dengan pelan bukan bermaksud berbohong namun kami masih menganggap bahwa di depan akan bertemu loket lagi yang lebih pasti. Ternyata tidak. Namun, perjalanan dari loket masuk ke pantai masih menempuh jalanan yang cukup besar dan jauh. Tidak terlihat seperti daerah kawasan pantai yang pintu loketnya terdapat gapura. Bagaimana jika orang-orang yang melewati jalan tersebut yang ditagih untuk membayar karcis tidak bermaksud ke pantai, rugi dong. Setibanya di pantai kami hanya membayar biaya parkir dan di situlah kami menyadari bahwa ternyata yang kita temui bukanlah petugas pungutan liar.
Indah sekali pantainya. Sesampainya di sana sudah banyak tenda yang berdiri. Rupanya banyak yang camping dan bermalam. Seru sekali. Parkiran dengan bibir pantai tidak jauh. Pantainya terlihat leluasa karena tidak ada batu karang di tengah sehingga ombak yang datang terlihat besar. Kami tetap bisa bermain air namun harus tetap hati-hati. Pasirnya tentu berwarna putih. Ah, indah sekali. Tanpa berlama-lama kami langsung bermain air.
Jika di pantai sebelumnya yaitu Pantai Jungwok anak kami masih terlihat menangis ketika terkena ombak yang mana ketika itu bepergian tanpa suami dan hanya dengan mertua juga ipar maka di hari ini aku tidak melihat tangisan itu. Ekspresi wajahnya biasa saja ketika badannya dicelupkan di air.
Kami bermain air dan pasir kurang lebih selama 1 jam lalu kami membersihkan diri. Usai membersihkan diri kami memesan mie rebus untuk sekedar menghangatkan diri dan makan bekal makanan yang kami bawa. Tips low budget ketika ke pantai bagi kami adalah dengan membawa bekal makanan sendiri meskipun sedikit riweh mempersiapkannya.
Lalu, kami pulang. Pengalaman ke pantai bertiga yang menyenangkan. Alhamdulillah. Terimakasih, suami.
0 notes
turisiancom · 1 month
Text
TURISIAN.com - Bermimpi merasakan sejuknya pegunungan yang diselimuti hutan asri? Locca Lodge Trawas, di Mojokerto, Jawa Timur bisa jadi pilihan. Dengan konsep glamping yang eksklusif, setiap pengunjung akan disuguhkan pengalaman tak terlupakan di tengah alam yang menakjubkan. Tersembunyi di kaki Gunung Welirang, Locca Lodge menawarkan nuansa alami yang begitu khas. Bangunan-bangunan kayu berbentuk piramid yang tersebar di antara hutan pinus mengundang rasa ingin tahu akan keindahan alam yang terpendam. BACA JUGA: Menikmati Kota Mojokerto dengan Cerita Masa Lalu, Ini Spot Legendarisnya Ingin merasakan kemewahan di tengah alam liar? Pilihlah kamar Keluarga, Kamar Double Bed dengan pemandangan Taman, atau tenda yang tersedia. Fasilitas yang disediakan di setiap kamar tak kalah menarik, dengan jacuzzi untuk tipe Family yang menambah sensasi relaksasi. Air Terjun Dlundung Sementara itu, bagi yang gemar petualangan, tersedia area camping yang bisa kamu dirikan tenda sendiri. Nikmati dekatnya dengan alam dan suasana hutan yang menenangkan. Jangan lupa menjelajahi keindahan sekitar, termasuk Air Terjun Dlundung yang menunggu untuk dijelajahi. BACA JUGA: Starbucks Indonesia Buka Cabang Baru di Mojokerto, Seperti Ini Tempatnya Di samping itu, interaksi dengan hewan-hewan yang ada di Locca Lodge juga akan menambah keseruan pengalamanmu. Bermain dengan Burung Makaw yang ramah atau menunggangi Kuda dengan didampingi pawang kuda akan menjadi kenangan yang tak terlupakan. Saat malam tiba, buatlah api unggun dan biarkan hangatnya merangkul dinginnya malam di hutan. Suasana yang romantis dan hangat akan semakin terasa bersama orang-orang tersayang. Tak perlu khawatir tentang fasilitas, karena Locca Lodge menyediakan segala yang kamu butuhkan. Dari parkiran hingga restoran, semuanya telah tersedia untuk kenyamananmu. BACA JUGA: Menelusuri Jejak Mataram Kuno Hingga Majapahit di Candi Jedong Mojokerto Tertarik untuk merasakan semua ini? Harga kamar per malam di Locca Lodge bervariasi mulai dari Rp 300 ribu hingga Rp 2 juta untuk Family Suite Lodge. Pastikan untuk menghubungi pihak pengelola mengenai harga yang berlaku dan jangan lewatkan kesempatan untuk memanjakan diri dengan pengalaman alam yang tak terlupakan. Locca Lodge buka 24 jam setiap hari, dan restoran Pawon Locca siap melayani dari pukul 10.00 hingga 20.00 WIB. Jadi, tunggu apa lagi? Segera rencanakan liburanmu dan nikmati keindahan alam di Locca Lodge Trawas, Mojokerto, Jawa Timur! ***
0 notes
batumalangoutbound · 3 months
Text
Panduan lengkap paket outbound Batu Malang Hub 0889-8964-3555
Tumblr media
Hub 0889-8964-3555 Paket outbound di Batu Malang menawarkan pengalaman liburan yang unik dan tak terlupakan bagi para pecinta petualangan dan kelompok. Temukan panduan lengkap tentang paket outbound Batu Malang, termasuk tempat, harga, fasilitas, dan aktivitas seru yang ditawarkan untuk pengalaman liburan yang tak terlupakan.
Destinasi Outbound yang Menakjubkan
1. Taman Wisata Selecta
Taman Wisata Selecta menawarkan lanskap alam yang memesona dan udara segar pegunungan. Di sini, Anda dapat menikmati berbagai permainan outbound di tengah keindahan alam yang menyegarkan.
2. Jatim Park 2
Jatim Park 2 adalah destinasi populer dengan beragam wahana dan atraksi menarik. Aktivitas outbound di sini dikemas dengan elemen-elemen edukatif, memberikan pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat.
3. Kusuma Agrowisata
Kusuma Agrowisata menawarkan pengalaman outbound yang unik dengan suasana kebun apel yang indah. Selain itu, Anda dapat menikmati petualangan menarik seperti flying fox dan paintball.
Harga Paket Outbound Batu Malang
Harga paket outbound Batu Malang bervariasi tergantung pada destinasi, fasilitas, dan durasi kegiatan. Namun, secara umum, harga berkisar antara Rp 150.000 hingga Rp 500.000 per orang, dengan paket-paket khusus untuk kelompok besar atau acara perusahaan.
Fasilitas yang Tersedia
1. Ruang Meeting dan Seminar
Beberapa paket outbound di Batu Malang menyediakan fasilitas ruang meeting dan seminar yang dilengkapi dengan peralatan audio-visual untuk keperluan presentasi dan diskusi.
2. Area Camping
Bagi yang ingin merasakan petualangan yang lebih mendalam, beberapa destinasi outbound menyediakan area camping lengkap dengan perlengkapan tenda dan peralatan memasak.
3. Peralatan Outbound
Paket outbound umumnya sudah termasuk peralatan outbound seperti tali panjat, helm, dan peralatan keselamatan lainnya, sehingga peserta dapat menjalani aktivitas dengan aman dan nyaman.
Aktivitas Seru yang Ditawarkan
1. Arung Jeram
Salah satu aktivitas paling menantang di paket outbound Batu Malang adalah arung jeram di Sungai Brantas. Nikmati sensasi berkeliling sungai dengan jeram-jeram yang menggetarkan hati.
2. Paintball
Aktivitas paintball menjadi pilihan favorit bagi mereka yang suka adrenalin. Bermain di tengah hutan atau arena khusus, Anda bisa merasakan ketegangan dan keseruan bertarung dengan tim lawan.
3. Flying Fox
Nikmati pemandangan spektakuler dari ketinggian dengan aktivitas flying fox. Terbanglah di atas hutan dan sungai, rasakan sensasi kebebasan yang tak terlupakan.
Tips untuk Pengalaman Outbound yang Lebih Menyenangkan
Persiapkan Fisik dan Mental Sebelum melakukan aktivitas outbound, pastikan untuk mempersiapkan fisik dan mental agar dapat menghadapi tantangan dengan lebih baik.
Kenakan Pakaian dan Perlengkapan yang Tepat Pilihlah pakaian dan perlengkapan yang sesuai dengan aktivitas yang akan dilakukan, termasuk sepatu outdoor yang nyaman dan perlengkapan pelindung seperti helm dan sarung tangan.
Ikuti Instruksi dan Arahan dengan Seksama Penting untuk memperhatikan instruksi dan arahan dari instruktur outbound demi keamanan dan kesuksesan kegiatan.
Jaga Lingkungan Selalu ingat untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan selama melakukan aktivitas outbound, agar generasi mendatang juga dapat menikmati keindahan alam ini.
Dengan mengikuti panduan lengkap tentang paket outbound Batu Malang, Anda dapat merencanakan liburan yang penuh petualangan dan keseruan bersama keluarga, teman, atau rekan kerja. Jangan ragu untuk menjelajahi keindahan alam dan menikmati pengalaman yang tak terlupakan di kota ini.
0 notes
peralatangunung · 6 months
Text
TAHAN LAMA, SEGERA WA 0858 -8803 - 7346, Peralatan Logistik Naik GunungKLIK https://wa.me/625888037346, Peralatan Mendaki Gunung Pribadi, Peralatan Naik Gunung Terdekat, Peralatan Mendaki Gunung Untuk Wanita, Peralatan Mendaki Gunung Untuk Pria, Peralatan Untuk Naik Gunung Bagi PemulaKami dengan bangga mempersembahkan koleksi peralatan gunung dengan kualitas terbaikMENYEDIAKAN BERBAGAI PERALATAN GUNUNG :- Tas Carrier- Sepatu Gunung- Tenda- Jaket Gunung- Sleeping Bag- Alat Masak- Perlengkapan MakanSize Tas Carrier : 25L, 30L, 45L, 60LSize Tenda : Kapasitas 2 Orang, Kapasitas 4 Orang, Kapasitas 5/6 orangSyuhada OutdoorJalan Kutai Timur 5B, Sumber, Kec Banjarsari, Kota SurakartaBelakang Kelurahan SumberKunjungi toko kami sekarang untuk melihat koleksi kami yang lebih lengkap!0858-8803-7346#Alatgunungrberkualitas, #Alatgunungrental, #Alatgunungtermurah, #Alatgunungultralight, #Alatgunungy, #Gunung, #Gunungindonesia, #Gunungdanpendaki, #Gunungfotografi, #GununghaluMenu Logistik Pendaki, List Perlengkapan Mendaki, Perlengkapan Logistik Camping, Perlengkapan Mendaki Pemula, Perlengkapan Logistik Adalah, Logistik Pendakian 3 Hari 2 Malam, Harga Perlengkapan Mendaki Gunung Untuk Wanita, Perlengkapan Mendaki Gunung Untuk Wanita Pemula
0 notes
niant111 · 1 year
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
100623 • Aprodite reunion.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Kali terakhir kumpul offline 2018. Belum ada yang nikah. Setelah itu, beberapa kali cuma video call.
Teman satu band aku yang aku bersyukur menjadi salah satu anggotanya sebab mereka saksi hidup happy-nya masa puber remaja. Haha.
Ya nangis ya sedih ya seneng ya gaji pertama ya menang. Ah, kalau diinget-inget, mungkin itu yang bikin sampai sekarang persahabatan kita masih awet. Semoga awet selamanya.
I wanna impersonate mereka 1/1 mumpung lagi post tentang mereka. Juarang banget kaan.
1. Vanada
Vokalis eksotis yang paling jarang banget ngobrol sama aku padahal kita pernah sekelas. 8B. Kayaknya ngajak omong Vanada cuma setahun sekali soalnya aku inget ultahnya Januari. Tgl 24? CMIIW.
Aku lupa apa hal yang paling berkesan yang aku lalui sama Vanada selama kita se-band. Tapi aku paling inget pas kami camping. Kami satu tenda. Sama Olla&Carla Cupez juga. Vanada bilang kalau "enak yo umur-umur gini due sahabat koyok kalian". Aahh waktu itu kita deket sekali! Foto bareng berempat pakai kaos putih celana pendek jeans. But yea, it was a good memories eventho kita nggak se-bestie itu sekarang. Semoga selalu dekat sama Allah ya, Van.
2. Lia
Gitaris rebel yang sudah sangat emak-emak sekarang. Pinter cari duit sih kayaknya soalnya bisnisnya awet dari SMA sampe sekarang. Rame. Blak-blak-an. Batu. Kadang annoying tapi baik hati suka memberi. Makasih Li atas piyamanya buat anakku. Murah rezeki selalu!
3. Hanip
Melodyst keceng yang kayaknya gapernah lah aku manggil pake f selalu pake p. Hanip banip switip, kataku pas jaman SMP. Orang yang gak kalah keras sama Lia thats why mereka sering betengkar saat tukar pikiran. LOL. Pak haji yang punya nyali kayak nggak ada takut-takutnya sama hal apapun. Thankyou udah pernah jadi customerku pas jualan kue&jualan kambing.
Pernah bertengkar sama aku juga pas SMP. Di pojok lapangan voli. Sampai bilang "lek kon mati aku gak nangis", kujawab "aku pisan, matio kono". Terus pas aku di rumah, aku ditelfon pakai telfon rumah, doi minta maaf. Hahaha lucu sekali. Jelas nangislah! Doi udah kuanggap kayak kakak gitulo.
4. Ellyza Uyut
Drummer with a good soul yang kayaknya nih seumur hidup nggak punya haters. Hidupnya lempeng hijrahnya keren. Dari dulu sampai sekarang ternyata masih jadi pecinta es batu. Hidup di Londo tapi masih punya rasa sungkan.
Wah, debest pokoknya. Seneng banget punya temen kayak Uyut yang aku gak mau melewatkan satupun update-an storisnya karena penuh makna. Wakakak.
Paling berkesan sih pas kita menyebut diri kita sebagai Miss Gaya Cipta karena kita guaya tok. Wkwk. Aduh kok bisa sealay itu ya. Uyut 2x sekelas sama aku. Sekelompok biologi. Hidupnya selo. Beda SMA tetep contekan lewat HP. Wes pokoknya I adore her so much!
5. Tambun van Aka
Bassist humoris cinta monyet yang nulis. Lol. Makasih udah profesional banget pas ketemu suami aku. Aku sama suami emang bener-bener nggak pernah bahas mantan. Mungkin suamiku nggak tahu & nggak mau tahu juga past love story-ku gimana.
Banyak hal yang berkesan. Ceilah. Mulai dari ngobrol di bawah pohon ceri sebelum ngeband di Boerdoes, di motor pas buber pas kita SMA pas sama-sama jomblo tapi sama-sama ragu buat membuat peluang untuk kita yang lalu kita ketemu lagi malemnya di Jami'. Haha.
Terakhir deep talk sih pas di mobil pas aku udah kenal suamiku sekarang ini. I told him that he might be my last. Dan doi seneng sih, langsung kasih wejangan-wejangan mulia.
Tambun mungkin nggak tahu kalau aku udah khatam bacain semua blognya, Senja di Manilla. All the best buat salah satu temen cowok aku ini. Makin kesini makin keliatan pinter emang, padahal dulu aljabar w yang ajarin. Makasih banyak ya buat popcorn-nya. Haha
--
Setelah bersuami aku bener-bener membatasi diriku. Nggak lagi punya sahabat cowok karena ya ngapain?
Ada beberapa cowok yang pernah dekat dan kuanggap sahabat: Aka, Hanip, Ryan, Mas Aji, Mas Eng. Sekarang udah nggak ada sih. Cuma Mas Hatta seorang.
--
Ah, indahnya masa SMP. Kalau boleh dibilang, setelah masa wfh mom warrior seperti sekarang, masa SMP adalah masa yang paling ingin kuulangi. The best time I ever had.
Rasanya pengin diinget terus segala memori tentang itu. Disetrap bareng Aprodite sama Pak Rokhim. Manggung sana sini. Syuting di Malang TV. Latihan dari studio ke studio. Urunan. Ngangkot bareng. Bertengkar. Inlove.
Wah, sehat-sehat ya gais. Jangan bosen buat sekedar say hi. WAG bareng Aprodite adalah salah satu yang nggak pernah aku clear chat soalnya lucu terusss. Semoga kita bisa bertetangga di surga. Aamiinn yaAllah.
0 notes
rico5421 · 2 years
Text
ADA APA DENGAN GUNUNG SEMERU???
Tumblr media
Mendaki melintas bukit
Berjalan letih menahan berat beban
Bertahan di dalam dingin
Tumblr media
Berselimut kabut Ranu Kumbolo
Menatap jalan setapak
Bertanya-tanya sampai kapankah berakhir
Mereguk nikmat cokelat susu
Menjalin persahabatan dalam hangatnya tenda
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta
Itulah penggalan bait lagu berjudul Mahameru milik grup band Dewa 19, yang hits tahun 90-an. Saat mendaki Semeru medio tahun tersebut, di sepanjang jalan, saya bersama teman-teman seperjalanan pun mendendangkannya. Liriknya menceritakan gambaran pendakian gunung Semeru dengan keindahan alamnya serta persahabatan yang terbangun di dalamnya.
Semeru yang mempunyai ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl), selain menjadi gunung tertinggi di Jawa, juga merupakan satu dari tujuh puncak tertinggi di Indonesia yang mewakili 5 pulau besar dan 2 kepulauan. Sejak lama, kawasan Semeru memang terkenal akan alamnya yang cantik dan mempunyai tempat tersendiri bagi masyarakat sekitarnya dan penganut Hindu.
Tumblr media
Saya yang pernah mendakinya beberapa kali, selalu dibuat terkesan oleh keelokan lanskap alamnya. Salah satu tempat yang lengkap untuk bertualang. Alam dan budaya menyatu harmoni di sini.
Setiap orang yang pernah mendaki Semeru, punya cerita dan kenangannya sendiri-sendiri. Dan, semuanya berharap dapat kembali mendakinya. Namun, sekitar sepekan lalu atau akhir November 2020, Semeru mengalami erupsi. Aktivitas pendakian pun ditutup kembali hingga batas waktu yang belum ditentukan oleh pengelola Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Padahal, baru beberapa waktu sebelumnya dibuka, setelah ditutup karena pandemi COVID-19.
Medina Kamil, eks host program acara petualangan di salah satu stasiun tv, mempunyai cerita dan kenangan sendiri dengan Semeru. Setidaknya, dirinya telah mendakinya hingga lima kali.
“Tahun 2006, pertama kalinya mendaki gunung Semeru. Waktu itu suasananya masih enak banget. Yang, paling gue suka dari Semeru itu, merupakan salah satu gunung yang mempunyai pemandangannya yang bagus banget. Terutama pasti, Ranu Kumbolo yang terkenal indah dan mudah dijangkau. Tidak perlu terlalu lama banget untuk sampai di danau tersebut. Treknya juga tidak terlalu sulit. Jadi, bisa dibilang, untuk melihat keindahan gunung dengan pemandangan danau, savana dan perbukitan yang mudah dijangkau, pilihannya ya Semeru,” cerita Medina melalui sambungan ponsel.
Menurut wanita yang juga merupakan salah satu anggota tim Jelajah 54 Taman Nasional Indonesia, semua yang ada di Semeru terlihat bagus. Dirinya pun sampai bingung untuk mengungkapkannya.
“Terlebih sekarang akses untuk ke gunung yang menjadi bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, semakin mudah dan jalannya sudah cukup bagus. Kalau dihitung-hitung, sudah 5 kali, gue ke Semeru,” sambungnya.
Menurut pemilik toko peralatan kegiatan luar ruang Gudang Alam, Semeru itu selalu bikin kangen. Namun, sebenarnya, hanya pada pendakiannya yang ke empat, dirinya menginjakkan kaki di titik tertingginya, puncak Mahameru.
“Sebenarnya, tujuan ke Semeru tidak harus mencapai puncaknya. Karena, begitu sampai Ranu Kumbolo dan Oro-oro Ombo saja, untuk gue sudah cukup puas. Waktu itu, pada 2006, gue ikut porter untuk mancing ikan di Ranu Kumbolo, asyik banget. Nah, terakhir gue ke Semeru itu pada 2018. Terasa banget bedanya, lebih ramai. Banyak banget orang, di sepanjang jalur pendakian sampai areal camp di Ranu Kumbolo dan Kalimati. Namun, sayangnya masih ada sebagian pendaki yang tidak peduli dengan lingkungannya. Buang sampah dan pup seenaknya,” imbuhnya.
“Sebenarnya, dengan ditutupnya Semeru sementara untuk aktivitas pendakian sekarang ini, gue sih malah senang. Menurut gue, itu selalu punya cara untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Gue menganggap, gunung itu makhluk hidup juga. Mungkin dengan cara erupsi, gunung tersebut sedang memulihkan dirinya. Karena, mungkin dengan alamnya yang sudah kotor, terlalu banyak orang yang naik, tetapi kelakuannya pada alam sembarangan. Jadi, mungkin ini menjadi salah satu cara untuk pengelola untuk benar-benar menerapkan pembatasan aturan dan kuota yang ketat,” sambungnya lagi.
Tumblr media
Sementara itu, dalam Group WhatsApp Bigadventure Family, beberapa anggotanya menceritakan sedikit kenangan menarik dan harapannya untuk Semeru. Seperti Ade Surya Fadhilah yang mengatakan dua bulan setelah turun dari Semeru, dirinya putus dengan pacarnya. Sedangkan, Hermansyah, mempunyai kenangan, pertemauan dengan pendaki dari Malaysia, saat turun dari puncak Mahameru.
Selain kenangan, Hermansyah juga mempunyai harapan dengan peristiwa erupsinya Semeru. Menurutnya, di balik bencana erupsi ada berkah sangat besar. Salah satunya tanah yang akan semakin subur dan bahan mineral yang keluar dari perut bumi.
“Yang terpenting, semoga saudara kita yang terdampak diberi kesabaran dan keselamatan,” begitu pesan Hermansyah.
Tumblr media
Begini Cerita Mereka Tentang Gunung Semeru yang Dirindu
Harley B Sastha
Book Author, Travel Writer, Mountaineer, IG-Twitter: harleysastha, Youtube: Harley Sastha
Konten dari Pengguna
8 Desember 2020 10:18
1
0
Tulisan dari Harley B Sastha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mendaki melintas bukit
Berjalan letih menahan berat beban
Bertahan di dalam dingin
ADVERTISEMENT
Berselimut kabut Ranu Kumbolo
Menatap jalan setapak
Bertanya-tanya sampai kapankah berakhir
Mereguk nikmat cokelat susu
Menjalin persahabatan dalam hangatnya tenda
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi mengukir cinta
Itulah penggalan bait lagu berjudul Mahameru milik grup band Dewa 19, yang hits tahun 90-an. Saat mendaki Semeru medio tahun tersebut, di sepanjang jalan, saya bersama teman-teman seperjalanan pun mendendangkannya. Liriknya menceritakan gambaran pendakian gunung Semeru dengan keindahan alamnya serta persahabatan yang terbangun di dalamnya.
Semeru yang mempunyai ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl), selain menjadi gunung tertinggi di Jawa, juga merupakan satu dari tujuh puncak tertinggi di Indonesia yang mewakili 5 pulau besar dan 2 kepulauan. Sejak lama, kawasan Semeru memang terkenal akan alamnya yang cantik dan mempunyai tempat tersendiri bagi masyarakat sekitarnya dan penganut Hindu.
Saya yang pernah mendakinya beberapa kali, selalu dibuat terkesan oleh keelokan lanskap alamnya. Salah satu tempat yang lengkap untuk bertualang. Alam dan budaya menyatu harmoni di sini.
ADVERTISEMENT
Setiap orang yang pernah mendaki Semeru, punya cerita dan kenangannya sendiri-sendiri. Dan, semuanya berharap dapat kembali mendakinya. Namun, sekitar sepekan lalu atau akhir November 2020, Semeru mengalami erupsi. Aktivitas pendakian pun ditutup kembali hingga batas waktu yang belum ditentukan oleh pengelola Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Padahal, baru beberapa waktu sebelumnya dibuka, setelah ditutup karena pandemi COVID-19.
Medina Kamil, eks host program acara petualangan di salah satu stasiun tv, mempunyai cerita dan kenangan sendiri dengan Semeru. Setidaknya, dirinya telah mendakinya hingga lima kali.
“Tahun 2006, pertama kalinya mendaki gunung Semeru. Waktu itu suasananya masih enak banget. Yang, paling gue suka dari Semeru itu, merupakan salah satu gunung yang mempunyai pemandangannya yang bagus banget. Terutama pasti, Ranu Kumbolo yang terkenal indah dan mudah dijangkau. Tidak perlu terlalu lama banget untuk sampai di danau tersebut. Treknya juga tidak terlalu sulit. Jadi, bisa dibilang, untuk melihat keindahan gunung dengan pemandangan danau, savana dan perbukitan yang mudah dijangkau, pilihannya ya Semeru,” cerita Medina melalui sambungan ponsel.
ADVERTISEMENT
Menurut wanita yang juga merupakan salah satu anggota tim Jelajah 54 Taman Nasional Indonesia, semua yang ada di Semeru terlihat bagus. Dirinya pun sampai bingung untuk mengungkapkannya.
“Terlebih sekarang akses untuk ke gunung yang menjadi bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, semakin mudah dan jalannya sudah cukup bagus. Kalau dihitung-hitung, sudah 5 kali, gue ke Semeru,” sambungnya.
Menurut pemilik toko peralatan kegiatan luar ruang Gudang Alam, Semeru itu selalu bikin kangen. Namun, sebenarnya, hanya pada pendakiannya yang ke empat, dirinya menginjakkan kaki di titik tertingginya, puncak Mahameru.
“Sebenarnya, tujuan ke Semeru tidak harus mencapai puncaknya. Karena, begitu sampai Ranu Kumbolo dan Oro-oro Ombo saja, untuk gue sudah cukup puas. Waktu itu, pada 2006, gue ikut porter untuk mancing ikan di Ranu Kumbolo, asyik banget. Nah, terakhir gue ke Semeru itu pada 2018. Terasa banget bedanya, lebih ramai. Banyak banget orang, di sepanjang jalur pendakian sampai areal camp di Ranu Kumbolo dan Kalimati. Namun, sayangnya masih ada sebagian pendaki yang tidak peduli dengan lingkungannya. Buang sampah dan pup seenaknya,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
“Sebenarnya, dengan ditutupnya Semeru sementara untuk aktivitas pendakian sekarang ini, gue sih malah senang. Menurut gue, itu selalu punya cara untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Gue menganggap, gunung itu makhluk hidup juga. Mungkin dengan cara erupsi, gunung tersebut sedang memulihkan dirinya. Karena, mungkin dengan alamnya yang sudah kotor, terlalu banyak orang yang naik, tetapi kelakuannya pada alam sembarangan. Jadi, mungkin ini menjadi salah satu cara untuk pengelola untuk benar-benar menerapkan pembatasan aturan dan kuota yang ketat,” sambungnya lagi.
Sementara itu, dalam Group WhatsApp Bigadventure Family, beberapa anggotanya menceritakan sedikit kenangan menarik dan harapannya untuk Semeru. Seperti Ade Surya Fadhilah yang mengatakan dua bulan setelah turun dari Semeru, dirinya putus dengan pacarnya. Sedangkan, Hermansyah, mempunyai kenangan, pertemauan dengan pendaki dari Malaysia, saat turun dari puncak Mahameru.
ADVERTISEMENT
Selain kenangan, Hermansyah juga mempunyai harapan dengan peristiwa erupsinya Semeru. Menurutnya, di balik bencana erupsi ada berkah sangat besar. Salah satunya tanah yang akan semakin subur dan bahan mineral yang keluar dari perut bumi.
“Yang terpenting, semoga saudara kita yang terdampak diberi kesabaran dan keselamatan,” begitu pesan Hermansyah.
Sedangkan Tuti Haryantini, punya cerita menarik saat mendaki Semeru bersama putranya, pada tahun 2010. Menurutnya, anaknya yang bernama Muhammad Fadhil, saat itu usianya 10 tahun. Dan Semeru menjadi gunung kedua yang didakinya, setelah gunung Salak.
“Bahagia rasanya saat mendaki Semeru berdua dengan anak saya dan teman-teman yang lain. Menyenangkannya, Fadhil, terlihat happy, karena dirinya merasa inilah petualangannya dia. Mulai perjalanannya dari Jakarta hingga Desa Ranu Pane. Lalu, trekking sampai Ranu Kumbolo. Pengalaman yang cukup berat, saat kita mulai mendaki dari Kalimati sampai puncak Mahameru. Karena harus dimulai saat pagi dini hari, sekitar pukul empat. Perjalanan selama lima jam dengan medan yang terjal dan berpasir serta suhu dingin, menjadi perjuangan sendiri untuk Fadhil. Tertatih-tatih dan terkadang Fadhil nangis. Namun, dia tetap ingin melanjutkan pendakian. Hingga akhirnya, setelah lima jam, kita tiba di puncak, tepat sekitar pukul sembilan pagi,” cerita wanita yang juga akrab dipanggil TJ.
Menurut wanita berambut pendek yang sudah hobi mendaki gunung sejak muda ini, walaupun terkadang ada rasa marah, emosi dan lainnya, akhirnya tetap sampai di puncak Mahameru. Dan, Fadhil pun merasakan sangat happy. Terlihat jelas dari senyumannya, saat memegang bendera merah putih bersama-sama.
Tumblr media
“Jadi, itu salah satu saat-saat yang paling membahagiakan saya, karena, melihat anak saya, sampai di puncak gunung Semeru. Kebahagiaan yang tidak bisa terbayarkan. Saya dapat menginjakkan kaki di puncak Mahameru bersama putra saya. Perjalan turun pun tidak kalah beratnya untuk saya, yang saat itu sudah memasuki usia 48 tahun dan Fadhil 10 tahun. Dan akhirnya sampai kembali di Ranu Kumbolo. Begitu berartinya pendakian Semeru ini, membuat cerita pendakian ini terbawa terus hingga setahun,” selanjutnya.
0 notes
pasarinternet · 7 months
Text
Tenda Berkemah Dapat Dipompa Air Seconds 4.1 F&B 4 Orang 1 Kamar
Tenda Berkemah Dapat Dipompa Air Seconds 4.1 F&B 4 Orang 1 Kamar   Tenda Berkemah Dapat Dipompa Air Seconds 4.1 F&B 4 Orang 1 Kamar       Jika Anda sedang mencari tenda camping, pilihlah kapasitas tenda yang sesuai kebutuhan. Ada tenda dome ultralight berkapasitas 2 orang dan 4 orang yang kecil untuk naik gunung. Ada juga tenda camping keluarga berkapasitas 6 orang dan 8 orang. Tenda-tenda ini…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
dieselofficialstore · 2 years
Photo
Tumblr media Tumblr media
TOKO PERALATAN OUTDOOR TERRMURAH ORDER KLIK WA https://wa.me/6285316111894, Jual Tenda Borneo 6, Tenda Camping Borneo, Tenda Camping Double Layer, Tenda Camping Dewasa, Tenda Camping Dengan Teras, Tenda Camping Di Mobil, Tenda Camping Harga Murah
harga 699.000 TENDA BORNEO 4 LIMITED EDITION BORNEO 4 UNTUK KAP 5/6
Detail Item Name: BORNEO 4 Size: (100+210) X240X130CM; Flysheet:190T polyester PU2500mm seam taped; Inner door:190T polyester PA coated; Inner:190T polyester breathable; Floor 10x10 110g/m2 PE; Pole:D8.5mm x3pcs fibreglass poles red Peg: D4mm*18cm* 17pcs galvanized steel pegs; Guyrope:D3mm PP rope; G.W./N.W./CTN:17.2/16.4KGS; (1pcs 4,1kg ) Frame utama 8.5mm 1 bentangan 9btg = 437cm x2 Frame teras 1bentagan 7btg = 354cm
#tenda borneo kap 4, #tenda borneo limited, #tenda borneo 4 limited edition #harga tenda borneo series
0 notes
dinisuciyanti · 2 years
Text
Tangki kebahagiaan
Weekend kemarin aku menghabiskan waktu dengan teman-teman. Bertemu teman kuliah, kemping ceria bersama teman Career Class -nyanyi gonjrang gonjreng tengah malam- di Camping Ground Gunung Pancar, Sentul. 
Well-spent weekend, aku menyebut weekend ku yang super penuh canda tawa di tempat kemping. Tawaran kemping tidak bisa ku tolak. Ada banyak hal yang tidak bisa di-cover hanya dengan pertemuan 2-3 jam di cafe. Katanya, kita harus mengenal seseorang lebih dalam dengan berperjalanan bersama. Menghabiskan malam dengan masak, main uno, nyanyi, dan tidur di tenda masing-masing. Tidak perlu uang banyak, fyi. 
Tangki kebahagiaan ku sudah terisi penuh, setiap selesai kemping atau jenis liburan lainnya, yang memang mempersilahkan aku untuk ndagel ngguya-ngguyu dengan sekian banyak orang. Intimate lebih baik. Banyak orang ya gapapa juga.
Aku bersyukur sekali skill basa-basi ku semakin terasah dengan bertemu orang baru. Bisa se-welcome itu. Yang mungkin dulu, aku hanya bisa diam sendirian, nunggu diajak ngobrol.
Oya, tadi juga aku zoom meeting dengan teman-teman Sun, hanya 20 dari 90 an. Hanya ingin menyapa dan update kehidupan, tentu saja sambil ngguya-ngguyu maneh wkwk. 
The last, terimakasih ya untuk kemarin! Next time kemping lagi :D
31 Mei 2022
25 notes · View notes
panekukcoklat · 3 years
Text
Semesta dan Biru
Bagian satu
-----------
Barangkali jika ada give away untuk satu tiket mesin waktu, yang ingin Ara lakukan adalah mengunjungi masa lalu.
Lalu setelah itu lantas apa?
Ara sendiri pun tak tahu. Yang ada dibenaknya hanyalah memperbaiki masa ‘itu’, dan berdamai dengan segala kenangan yang pada malam-malam panjang seringkali pecah sebagai tangis pilu.
Ara tahu, keegoisannya sendirilah yang membuat semuanya usai.
Usai? Bahkan sejak kapan pernah terdeklarasikan untuk dimulai?
.
Ara terbangun oleh alarmnya dengan perasaan hampa.
Boleh jadi, beginilah perasaan Ara setiap harinya.
Dengan pagi yang sama,
Dengan kehampaan yang sama.
Barangkali yang membedakan hanyalah soal bilangan waktu, yang senantiasa bergulir setiap harinya.
Seakan tak peduli.
Seakan tak berempati.
Menggilas semua yang tak segera beranjak
Menggilas semua yang tak segera berbenah.
Dan kabar dukanya,
Barangkali Ara lah salah satu korban ‘gilasan’nya.
.
Mendung menggelayut di tengah kegilaan ibukota saat jam makan siang. Sejak dua tahun yang lalu rutinitas yang sama terjadi di kubikel Ara setiap harinya. Memandang sendu ke layar monitor yang sudah menunjukkan layar hitam, lantas berpaling sebentar ke arah pigura mini yang jadi satu-satunya hiasan meja kerjanya. Dengan tatapan kosong, waktu seolah berhenti untuknya.
Masih dengan rapal doa yang sama setiap waktunya; akhirnya Ara memutuskan untuk keluar untuk sejenak mencari angin. Atau bahkan lebih tepatnya mencari tempat untuk menjadi pelarian diri dari kegilaan dirinya sendiri.
.
Amanda Bakery
Akhirnya pelarian Ara berhenti di sebuah toko kue, yang notabenenya ia datangi saban hari. Barang sekedar membeli muffin, atau es krim coklat 2 scoops kesukaannya.
Meja nomor 11 adalah favoritnya. Hanya dengan dua kursi dan kaca besar yang menjad akses utamanya untuk melihat padatnya ibukota, Ara bisa menghabiskan 30 menit istirahatnya untuk sekadar melamun dan menghabiskan eskrimnya.
.
Pukul 12.30
Seperti ritual yang sudah sudah, Ara akan segera memerintah badannya untuk beranjak dari meja nomor 11-nya. Ara tidak suka orang yang terlambat, maka tak heran jika orang-orang di sekelilingnya sangat memaklumi keketatan Ara soal waktu.
Ara masih dengan gaya yang sama, berjalan gontai dengan pandangan menunujuk menuju gedung pencakar langit yang menjadi pelampiasannya sekarang. Setelah sekretariat-sekretariat berbagai unit mahasiswa dijajahnya dulu. Belum lagi tenda-tenda camp semasa menjadi anak pecinta alam saat masih putih abu-abu. Bila tenda, sekretariat, dan kubikelnya punya mulut, boleh jadi semua orang akan paham, serpihan-serpihan kejadian yang membentuk Ara menjadi seperti sekarang.
Saat Ara sedang sibuk dengan pikirannya, semesta telah menyusun rencananya sendiri untuk memberi sedikit kejutan untuk Ara.
.
Duk
Satu bahu bersinggungan dengan pemilik bahu yang lain. Trotoar yang sekiranya lebar agaknya ikut andil dalam rencana semesta.
Tidak terjadi apa-apa, sampai pada satuan miliwaktu, suara yang mati-matian Ara dekap dalam ingatannya tiba-tiba muncul dan teraudiokan dengan amat ciamik. “Semesta..?”
Untuk beberapa detik, Ara hanya sanggup mematung. Mecoba memaksa neuron-neuron yang bekerja dalam otaknya cepat menggali informasi, membuka sudut-sudut gelap ruang kenangan yang Ara simpan sendiri.
Tidak ada. Tidak ada yang memanggilku demikian kecuali hanya satu nama.
Beberapa detik kemudian, Ara memberanikan diri untuk mendongak. Mencoba memvalidasi hasil pindaian saraf di otaknya terhadap ingatannya.
Lantas, dengan lirih dan segala perasaan yang membuncah Ara berujar,
“Biru?”
.
#tbc
9 notes · View notes
turisiancom · 10 months
Text
TURISIAN.com - Bro, kalian harus tau nih tentang Desa Wisata Resun. Lokasinya,  ada di Desa Resun, Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau. Gak ketinggalan, ada spot-spot keren abis buat wisata, kayak air terjun dan camping ground, gitu. Nah, di Desa Wisata Resun ini seru banget, karena kalian bisa eksplor hutan mangrove sepanjang 7 km, jalan-jalannya sekitar 45 menit. Mangrove Resun ini punya daya tarik sendiri. Yakni, hutan mangrovenya yang berkelok-kelok, sungainya yang tenang. BACA JUGA: Petualangan ke Air Terjun Putri Khayangan, Surga Tersembunyi di Kampar Riau Terus flora dan faunanya juga oke banget, apalagi ada kunang-kunangnya! Kalau kalian mau ke sini, bisa pesen paket tur mangrove seharga Rp 250 ribu. Dalam harga itu udah termasuk tiket masuk, naik pompong bisa sampai 12 orang. Kemudian, air mineral, juga edukasi tentang sungai mangrove. Plus, lo bisa lihat sunset, kunang-kunang, dapet life jacket, ada guide lokalnya juga, dan perjalanan ke pancur. Bukan cuma Mangrove Resun aja yang asik, ada juga Sungai Kim buat tempat pemandian alami. BACA JUGA: Danau Rusa Kampar Riau dengan Sajian Pemandangan yang Memukau Main River Tubing Kalian, bisa santai di pinggir sungai sambil ngerasain sejuknya udara dan hijaunya hutan sekitarnya. Kadang-kadang juga ada kesempatan buat main river tubing, atau camping seru sama temen-temen atau keluarga. Ada 2 pilihan paket camping, yang pertama paket hemat camping sehat harganya Rp 150 ribu. Kamu, bakal dapet tiket masuk buat 4 orang, 1 tenda buat 4 orang, matras, sleeping bag, bantal angin, pelantar, dan tentunya guide lokal. BACA JUGA: 18 Calender of Event 2023 Siap Digelar Pariwisata Riau, Ini Daftarnya Kalau lo pengen yang mewah, ada paket sultan camping tanpa beban harganya Rp 349 ribu. Di paket ini kalian bakal dapet tiket masuk buat 4 orang, tenda buat 4 orang, pelantar, sleeping bag. Kemudian, dapat matras, bantal angin, flysheet, guide lokal, air mineral, alat masak, minuman panas, sarapan, dan life jacket. Tapi itu belum semua, ada juga tempat wisata lain yang seru abis di Desa Wisata Resun. BACA JUGA: Kepulauan Riau Mulai Didatangi Wisman di Hari Pertama Tahun Baru 2023 Mulai dari air terjun Resun cuma Rp 5 ribu, wisata edukasi salak buah juga Rp 5 ribu, terus ada wisata budaya mandi safar harganya Rp 150 ribu. Ada juga atraksi silat melayu selamat datang seharga Rp 300 ribu, air terjun Arjuna Resun Rp 50 ribu, pemandian Sungai Kim cuma Rp 5 ribu, dan banyak lagi. Pokoknya kalau lo mau wisata lengkap hemat, ada paket tour 3 hari 2 malam dengan harga mulai dari Rp 250 ribu sampai 1,2 juta. Jadi, siap-siap aja buat eksplor Desa Wisata Resun yang keren banget ini! ***
0 notes
Text
Tumblr media
Setiap orang memiliki tujuan perjalanan yang berbeda, ada yang mengisi kekosongan, ada yang ingin menjelajahi tempat baru, ada juga yang sekedar untuk memenuhi konten sosmed nya, kecuali aku yang terus berjalan entah ke tempat baru ataupun tempat yang sudah pernah dikunjungi bahkan berkali-kali tujuannya masih sama, meredam luka yang masih juga belum sanggup aku sembuhkan.
Kali ini Rimba (si motor kesayanganku yang kreditannya belum lunas) melaju menuju Garut bagian selatan, rencana kami akan bermalam di Buffaloo Hill atau Tegal Munding, lokasi tepatnya di Desa Pamulihan bersebelahan dengan Desa Pangauban Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut. Setelah sehari sebelumnya bermalam dan istirahat di Kecamatan Lewi Goong.
Ada sesak yang tiba-tiba hadir saat memasuki wilayah Cisurupan, ingatanku memaksa mengajak ke memory beberapa perjalanan ke belakang. Otakku memaksa menolak mengingat, perasaan sudah sangat siap menerima semua rasa yang akan hadir. Tapi, begitulah aku. Tidak pernah memberi sedikitpun kesempatan untuk kenangan hadir memporak-porandakan dinding pertahanan hati, lebih baik perang dengan perasaan sendiri, padahal sudah pasti selalu kalah pada akhirnya.
Di jalan kali ini, banyak yang ingin ku selesaikan dan berharap mampu ku redam saat harus kembali menjalani kehidupan dan merawat rumah yang menjadi satu-satunya alasan aku untuk tetap pulang menengok kenangan-kenangan Bapak dan Ibuku selain batu nisan. Aku tidak pernah tahu akhir perjalananku menyembuhkan luka, aku juga tidak tahu seberapa maklum nya Tuhan padaku, tapi yang perlu dan harus terus ku lakukan adalah terus menjadi kuat. Dan proses "jalan" bagiku menjadi bagian terpenting dan wajib dilakukan sebagai bentuk self-healing.
Sampailah kita di pos pendakian Buffalo setelah menempuh perjalanan 1 jam 30 menit dari Lewi Goong. Disini tidak ada SIMAKSI, hanya ada uang parkir per motor 15rb dan bayar uang kebersihan seikhlasnya dilokasi camp.
Setelah sempat ditahan badai dan kabut, akhirnya kami sampai di Buffalo pada pukul 19:25 WIB dengan jarak tempuh 2.38km. Lokasinya perbukitan, sumber air sangat banyak, tidak perlu repot persediaan air dari bawah, disana juga ada 1 warung yang menyediakan kayu bakar, beberapa minuman hangat dan gorengan.
Tenda sudah berdiri, makan malam sudah selesai, kini saatnya aku menikmati segelas kopi dan bercumbu dengan semesta. Sendiri, dihadapan kayu bakar milik si abah warung, segelas kopi yang nyaris tak hangat lagi, jutaan bintang, bulan yang sempurna hadir persis diatas Kerucutnya Gunung Cikurai. Wajah Bapak dan Ibuku nampak jelas, senyum kecewa tersungging diujung bibirnya, tapi kelopak mata mereka memberitahu bahwa ada airmata yang berusaha ditahan agar tak jatuh dihadapanku. Kondisi yang tidak pernah bisa kuhindari dan terus aku nikmati, ini juga menjadi bagian tujuan aku melakukan "jalan", memberi ruang kepada diriku untuk siap diserang secara bringas oleh kenangan dan luka perpisahan. Perasaan semakin berkecamuk, gemuruh didada semakin tidak bisa aku kendalikan, fikirku mungkin ini saat yang tepat untuk membiarkan airmata keluar deras tanpa berniat membendungnya. Tapi kedatangan siabah pemilik warung yang tiba-tiba hadir dihadapanku membuat aku mengurungkan niat dan kembali ku bendung lagi. Ku sodorkan kretekku, abah membakar kretek dan mulai membuka obrolan. Katanya, Abah punya 4 anak, 2 anak sudah menikah dan 2 lagi masih bersekolah. Pandemi membuat ekonomi keluarganya menjadi rumit, belum lagi biaya sekolah yang harus tetap dibayar meskipun sekolah hanya dilakukan secara online, abah dan emak harus memutar otak agar semua tetap terpenuhi meskipun kedua anaknya tidak lagi bekerja dan memenuhi biaya sekolah adiknya. Abah baru satu bulan jualan disini katanya, anak-anak harus tetap sekolah, mereka berhak menerima kehidupan yang lebih layak dari abah dan emak. Abah terdiam sambil menarik kreteknya dalam-dalam di mulutnya sambil menatap langit, sesaat deyus dan riky bergabung dengan kami. Suasana berubah menjadi lebih menyenangkan ketimbang harus melihat abah yang menjadi korban kebijakan pemerintah yang begitu galau dalam mengurus pandemi di Negeri ini.
Bergabung juga bersama kami beberapa remaja di tengah api unggun, sambil mebawa gitar dan bertukar cerita, kami menghabiskan malam dengan sebotol anggur diiringi petikan gitar, teriakan nyanyian lagu-lagu perlawanan milik Iwan Fals memecah kesunyian malam itu. Aku bersyukur, Tuhan bersama semestanya selalu punya cara untuk terus membuat aku menjadi kuat dan melupakan sejenak beban dihidupku.
Garut, 2021.
3 notes · View notes