Tumgik
#tenda dome 8 orang
jeanyshanty · 8 months
Text
Tips Cara Memilih Tenda Dome, Pahami Kebutuhan Dulu
Memilih Tenda Dome – Jika Anda memiliki hobi petualangan di alam terbuka, tentunya membutuhkan barang yang satu ini, ya, tenda untuk berkemah. Belakangan ini, tenda dome paling banyak disukai karena kapasitas-nya yang dapat menampung sampai 4 hingga 5 orang. Tenda Domei memiliki banyak sekali variasi yang bisa atur sesuai dengan kebutuhan. Memilih tenda terbaik merupakan sebuah keseimbangan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
pasarinternet · 7 months
Text
Tenda Berkemah Dapat Dipompa Air Seconds 4.1 F&B 4 Orang 1 Kamar
Tenda Berkemah Dapat Dipompa Air Seconds 4.1 F&B 4 Orang 1 Kamar   Tenda Berkemah Dapat Dipompa Air Seconds 4.1 F&B 4 Orang 1 Kamar       Jika Anda sedang mencari tenda camping, pilihlah kapasitas tenda yang sesuai kebutuhan. Ada tenda dome ultralight berkapasitas 2 orang dan 4 orang yang kecil untuk naik gunung. Ada juga tenda camping keluarga berkapasitas 6 orang dan 8 orang. Tenda-tenda ini…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
vennybaryanto15 · 6 years
Text
Pendaki Itu
Menggendong tas besar, kemeja flanel, sepatu lusuh, dan ikat kepala terlihat keren dengan rambut acak-acakan. Hmm gaya pendaki gunung memang selalu membuat hati berdebar. Wajah kusam tidak mengurangi kharisma yang mereka miliki sebagai pendaki gunung. Mereka selalu berhasil membuat hati para fansnya berdecak kagum setiap bertemu dengan nya. Hal itu semakin membuatku bersikeras untuk mendaki gunung agar bertemu dengan sang idola.
           Setiap aku bertemu dengan pendaki gunung, ingin rasanya melengkapi peralatan mendaki ku seperti mereka. Gear mereka canggih-canggih dan begitu gagah ketika dipakai oleh para idolaku. Saat itu aku hanya punya matras dan daypack EIGER hitam 50L yang dibelikan ayahku. Aku terus menabung agar bisa membeli tenda dome, carrier, kompor, nesting, sepatu gunung, trecking pole, hammock, sleepping bag dan lain lain. Rasanya lama sekali untuk mengumpulkan uang untuk membeli barang-barang itu semua. Entah uang saku kelas 6 SD ku yg terlalu sedikit atau memang harga gear yang begitu mahal. Mungkin keduanya.
           SB, Matras, Daypack, kurasa cukup untuk aku mendaki pada waktu itu. Setelah perjuangan keras menabung untuk membeli sleppingbag yang harganya lumayan mahal (bagiku,seorang bocah kelas 6 SD), aku mulai menabung untuk biaya pendakian perdanaku.  
           Setahun berlalu, sejak pendakian perdanaku itu aku belum lagi untuk merencakan sebuah pendakian lagi. Entah karena aku kapok dengan hawa dingin gunung yang membuat aku nggak bisa tidur dengan pulas atau karena trek yang baru sekali aku tapaki. Tapi satu, ada pengalaman yang nggak pernah bisa aku lupain. Keindahan matahari terbit, kebersamaan dan kesenangan karena bertemu dengan sang idola.
           Kelas 8 Sekolah Menengah Pertama, aku mulai tertarik lagi dengan dunia adventure. Masa itu aku mulai membuat beberapa sosial media. Hmm Facebook. Yap disana aku mulai ikut beberapa komunitas pecinta alam yang ada di Pekalongan maupun sekitarnya. Hanya bocah kelas 8 yang kepo tentang idolanya. Di grup pecinta alam tersebut, banyak aku temui idola ku ketika di gunung. Tanpa pikir panjang aku langsung menambahkan teman agar bisa tambah dekat dengan seorang pendaki gunung.  Apalah dayaku belum bisa ikut mereka mendaki ketika ada yang membuka open trip, belum bisa ikut gathering ketika mereka mengadakan silahturahmi, dan untuk buka bersama pun aku belum berani ikut. Karena pada waktu itu aku belum kenal dengan mereka dan belum diijinkan juga sama orang tua.
           Oke nggak masalah cuman tau mereka lewat sosial media. Aku selalu melihat postingan grup yang baru. Rasa iri ku muncul ketika mereka memposting dirinya sedang mendaki salah satu gunung.
“Kalau mereka bisa, kenapa aku enggak?” Pikirku waktu itu.
           Hal itu yang membuat aku berani untuk ngechat salah satu admin di grup pecinta alam tersebut.
“Mas Pendaki ya?” Tanyaku.
“Haha cuman suka naik aja sih” Jawabnya
“Oh, kalau anak SMP kaya aku gini bisa gabung nggak mas?”
“Ya bisa aja. Asal punya kebranian dan emang bisa buat mendaki”
“Ohh, deket-deket ini ada planning kemana mas?”
“Kalau resminya sih nanti bulan Agustus ke Merapi. Silahkan kalau mau gabung”
“Ohh, gitu. Hehe, iya coba mas nanti bilang orang tua dulu”
Percakapan dengan sang idola waktu itu begitu membuat hati ini senang.
           Rasanya tidak mungkin aku mendaki Gunung Merapi yang ketinggiannya melebihi gunung yang pertama kali aku daki waktu itu. Selain itu, mungkin orang tuaku tidak memberi ijin karena mendaki bersama orang yang baru kenal. Kali ini, aku berusaha memaklumi kecemasan kedua orang tuaku. Namun satu, tekadku adalah untuk bisa mendaki bersama idolaku waktu itu. Dan aku berusaha mewujudkan keinginanku yang satu itu.
*Venny Baryanto
Ini file lama, tulisannya pun masih nggak karuan. Ini nulis sekitar tahun 2015.
1 note · View note
edwarsani-blog · 6 years
Photo
Tumblr media
Let's Join Trip Sekilas pemberitahuan Bagi anda yang ingin mendaki gunung setahun Merayakan Tahun Baru Di Puncak Gunung Marapi Sumatera Barat Serta Pesta Kembang Api Dengan Teman dan Sahabat Kami menyediakan paket pendakian buat kamu yang ingin menikmati indahnya hamparan samudera awan sambil menikmati kopi di taman edelwies Berikut Simaksinya Minimal Keberangkatan 10 Orang. Hanya dengan Budget Rp. 555.000 / Orang Anda Bisa Menikmati Seluruh Pasilitas Yang Kami Sediakan INCLUDE 1. Transportasi 2. Tiket Masuk 3. Tempat Parkir 4. Porter 3 Orang 5. Koki Masak 2 Orang 6. Tenda Dome 7. Matras 8. Sleeping Bag 9. Raincoat / jas hujan 10. Plesheet 11. Hammock 12. P3K Team 13. Makan Selama di Gunung 14. Guide Porter and Photografer 15. Teman Baru dan Jodoh Jika Beruntung ITINERARY 1. Metting Point Padang 2. Berangkat Menuju Koto Baru 3. Brefing Team Pendaki 4. Perkenalan serta doa mulai pendakian 5. Istirahat Shalat dan Makan 6. Lanjut Mendaki 7. Persiapan Champing 8. Makan Malam 9. Barbeqiu 10. Menunggu Pesta Tahun Baru Jika kurang dari jumlah minimal keberangkatan maka harga menyesuaikan. Info lengkap dan konsultasi sekedar tanya2 selagi masih gratis !! Contact Person Call/sms/Wa : 085375337222 Visit our Bloger www.amigostravelling.blogspot.com Follow Instagram @sagalatraveller Thank For You Attention 🙏 Salam Angkut Salam Rimba Petualang 🗻🐜☕ #wisatagunung #sagalatraveller #langkahpendaki #pendakiindonesia #amigostravellingpadang (di Amigos Travelling Organizer Mountarine)
0 notes
ghostzali2011 · 7 years
Link
SPORTOURISM-Kelud Vulcano Road Run (KVRR) memang baru akan dilaksanakan pada 8 Oktober 2017. Namun, gaungnya saat ini sudah mulai terasa. Hal itu terlihat dari animo peserta mendekat hari pelaksanaan terus bertambah.
Sampai dengan Selasa (19/9) sudah 600 peserta mendaftarkan diri. Selain itu ada empat peserta asing, diantaranya dari Filipina, Korea Selatan dan Kenya. "Melihat dari jumlah pendaftar hingga saat ini, tampaknya acara ini bakal meriah dibandingkan tahun sebelumnya,’’ kata Ketua Pelaksana Antuji H. Masroh, Selasa (19/9).
Menurut Antuji, para peserta domestik, tidak hanya berasal dari Jawa, tetapi juga dari berbagai pelosok di tanah air. Para peserta yang pernah ikut tahun lalu, sebagian besar sudah mendaftarkan diri. Bahkan sebelum pendaftaran dibuka, mereka menanyakan acara KVRR. "Rata-rata para peserta yang pernah ikut tahun lalu itu terkesan dengan pesona Gunung Kelud. Ya Pemandangannya, ya tantangannya berlari menaiki puncak Kelud,’’ katanya.
Lebih jauh Antuji mengatakan bahwa KVRR ternyata memiliki kesan khusus bagi pelari luar negeri. Hal itu terbukti tiga dari empat pelari asing yang terdaftar merupakan peserta tahun kemarin. Sedangkan pelari asal Korea Selatan baru mengikuti tahun ini. Dan itu membuktikan event lari seperti ini sudah mulai dilirik wisatawan asing.
Sebab, Kelud memang mempunyai eksotisme tinggi yang dapat menggaet para wisatawan untuk liburan. “Sekarang sudah bertambah bagus, jadi para pelari pasti sudah penasaran dengan Kelud setelah letusan tiga tahun lalu,” ujar Antuji.
Menurutnya, sensasi dingin Gunung Kelud memang banyak dirindukan para wisatawan. Selain memiliki kawah yang eksotis gunung setinggi 1600-an mdpl in juga memiliki jalan pasir layaknya Bromo. Tak lupa, Antuji menyebutkan jika agenda yang akan diselenggarakan pada 8 Oktober nanti telah ditunggu banyak masyarakat.
Mereka yang sudah terdaftar bisa segera menghubungi panitia terkait dengan fasilitas yang ditawarkan. Seperti, tenda dome dengan kapasitas empat orang itu cukup terjangkau Rp 50 ribu. Bahkan panitia juga menyiapkan sleeping bag dan matras. Termasuk tempat penginapan dengan harga terjangkau.
KVRR merupakan even tahunan. Jarak tempuhnya 10 Km. Diselenggarakan di Kawasan Wisata Gunung Kelud, Peserta akan melakukan start pada ketinggian 600mdpl dan finish pada ketinggian 1200mdpl. Meskipun dengan medan yang menantang, peserta akan disuguhi dengan pemandangan indah di sepanjang track lari. Peserta juga melewati rute pasir Kelud.
Menariknya, selama berlari peserta akan melewati beberapa destinasi wisata seperti Rest Area Lembu Suro, Agrowisata Nanas, Strawberry, Durian, Cengkeh, Perkebunan Kopi, Kampung Madu dan Jalan Misteri. "Karena bakal melewati berbagai jenis medan, maka peserta harus memiliki stamina cukup kuat. Tapi hiburannya, mereka juga berwisata,’’ ujar Antuji.
Menpar Arief Yahya mengapresiasi lomba lari dengan titel Kelud Volcano Road Run 10 K itu. Jumlah pesertanya masih akan terus bertambah, hingga mendekati batas akhir pendaftaran. "Pilihan dengan sport tourism itu sudah tepat, selenggarakan dengan profesional agar berkesan positif," kata Arief Yahya.
Sport Tourism itu bukan hanya event olahraga, tetapi harus menyentuh lebih dalam pariwisatanya. Kalau sasarannya sudah pariwisata, siapkan destinasi dengan baik. Pisau analisa untuk pengembangan destinasi itu harus dilihat dengan 3A. "Atraksi, Akses, Amenitas! Kalau ingij impact yang tinggi di pariwisata, maka perhatikan 3A itu," kata Menpar Arief. (*)
via SPORTOURISM.ID
0 notes
deaaarisandi-blog · 7 years
Text
Mahameru~
Mahameru, setiap pengagum alam pasti pernah bermimpi untuk menginjakkan kaki di gunung ini. Begitu pula dengan saya. Siapa yang tak ingin bangun pagi disambut matahari pagi Ranu Kumbolo? Siapa pula yang tak mau bermain-main di tengah cantiknya padang Verbena Oro-oro Ombo? Hmmm…. Namun sebelumnya, tak pernah terlintas di benak saya jika saya bisa secepat ini pergi ke Mahameru. Bermula dari ajakan teman yang sempat saya tolak karena bertabrakan dengan agenda lain, pada akhirnya saya tidak mampu menolak ajakan tersebut setelah tanggal pendakian digeser. Berbekal persiapan fisik dan izin orang tua yang telah didapat, saya memantapkan diri melakukan pendakian terjauh yang pertama ini. Perasaan haru dan senang bercampur aduk menjadi satu. Asiiiiiiikkkkkk… Semeru juga niiihhh :D
Dengan semangat 45 saya menyiapkan barang-barang yang akan dipacking. Beberapa hari sebelumnya saya sudah membuat list daftar barang yang akan dibawa. Buseeettdaaahhh banyak bangeeett-_- *kalo kata mama kyk mo naik gunung sebulan aja -_____-  Setelah beberapa kali bongkar pasang isi carrier (re: berulang kali kapal oleng krn ga kuat bawanya) beradaptasi dengan beban yang dibawa, akhirnya saya menemukan komposisi keril yang paling pas di punggung.
Rabu malam, 9 Agustus 2017. Saya, Dinda, Anggoro a.k.a Kothak, Mas Samudera, dan Mas Burhan berangkat menuju Kota Malang menggunakan mobil. Di Solo rombongan bertambah 3 orang, yaitu Sholi, Renika, dan Mas Asrofi. Perjalanan Jogja-Malang ditempuh sekitar 10 jam. Lumayan juga bikin vantat tevoz :v
Tumblr media
Kamis, 10 Agustus 2017
Pukul setengah 8 pagi mobil tiba di Stasiun Malang. Kami menjemput 5 orang lainnya, yaitu Kak Iqin, Mas Nolan, Anggis, Radit, dan Sholeh. Jadilah satu rombongan kami menjadi 13 orang. Setelah semuanya lengkap, kami langsung menuju basecamp Pak Agus di daerah Tumpang. Disana kami sarapan dan melengkapi syarat pendakian yang masih kurang. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke Resort Ranupane menggunakan jeep. Perjalanan dari rumah Pak Agus sampai di Ranupane membutuhkan waktu ± 2 jam. Just fyi, surat sehat yang berlaku untuk pendakian ke Gunung Semeru adalah yang terdapat 2 cap basah. Satu dari lembaga yang mengeluarkan surat sehat (Rumah sakit, klinik, puskesmas, dll) dan satu lagi cap basah yang menandakan dokter yang memeriksa. Oiya, surat sehat yang berlaku dibuat paling lama 3 hari sebelum pendakian. Jika tidak sesuai, surat sehat tidak akan diterima oleh petugas TNBTS.
Sepanjang perjalanan menuju Ranupane terhampar pemandangan yang tak kalah menarik. Dimulai dari rumah-rumah warga dengan segala aktivitas disana, sawah dan ladang perkebunan warga, pepohonan yang rimbun, dan savana Gunung Bromo. Akses menuju Gunung Bromo dan Gunung Semeru ini melewati satu jalur yang sama, hingga akhirnya terdapat percabangan jalan yang memisahkan akses keduanya. Jalur ke kanan menuju Gunung Semeru dan jalur kiri menuju Gunung Bromo. Feel adventure sudah mulai terasa ketika kami berada di jeep. Dengan gesit dan lincah sopir jeep yang kami tumpangi menaklukan setiap tanjakan, tikungan, juga jalan-jalan sempit ketika berpapasan dengan kendaraan lainnya yang berlawanan arah. Kami harus memegang erat bak jeep agar badan tidak terpental. Sumpeeehhh ini seruuuuu bro.... 
Kebetulan waktu itu jalan menuju Ranupane sedang diperbaiki. Jeep yang kami tumpangi hanya dapat mengantarkan kami sampai di perkebunan warga. Kami menggunakan ojek untuk sampai di Resort. Pertimbangan kala itu adalah karena briefing dari TNBTS untuk pendakian ke Gunung Semeru berakhir pukul 4 sore. Sehingga apabila kami terlambat sampai di resort, mau tidak mau kami harus memulai pendakian keesokan harinya. Itu artinya kami harus menambah durasi pendakian dan ini tidak memungkinkan karena beberapa diantara kami sudah memesan tiket pesawat/ kereta api untuk pulang ke kota masing-masing.
Sesampainya di Resort Ranupane ketua rombongan kami langsung mengurus perizinan. Dokumen yang perlu disiapkan adalah surat keterangan sehat dan foto copy KTP sebanyak 2 lembar. Apabila masih berstatus pelajar atau belum memiliki KTP dapat melampirkan surat izin dari orangtua yang disertai dengan materai. Akan lebih baik apabila kita menyiapkan dokumen-dokumen tersebut di kota asal karena sesampainya di Resort Ranupane sepertinya belum ada tempat fotocopy dan klinik terdekat untuk mengurus surat sehat juga berada cukup jauh. Begitu pula dengan peralatan pendakian, akan lebih baik apabila dipersiapkan dengan matang karena sesampainya di resort tidak semua rental alat-alat outdoor buka 24 jam.
Setelah urusan perizinan selesai, kami mengikuti briefing dari Saver Semeru. Briefing dilakukan di sebuah ruangan mirip ruang kelas dan berdurasi sekitar 15 menit. Disana kami mendapat penjelasan tentang fasilitas yang tersedia, gambaran medan yang ada di Gunung Semeru, serta apa yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan selama pendakian. Selesai briefing, kami beristirahat di pendopo dan melakukan last packing.
Pukul 15.47 kami memulai pendakian. Tak lupa kami mengawalinya dengan berdoa. Perjalanan dimulai melewati jalan aspal menurun menuju ke gerbang pendakian. Di kanan kirinya terdapat perkebunan warga yang cukup luas. Kebun itu ditanami sayur kobis/ kol, daun bawang, dan kentang.
Tumblr media
Perjalanan menuju pos 1 berlangsung selama 1 jam 33 menit. Sesampainya di pos 1 terdapat warung yang menjual aneka gorengan+sambal cocolnya, semangka, air mineral, dan beragam sachetan seperti susu, madu, kopi, dll. Warung-warung ini kami temui pula di pos 2, pos 3, pos cemoro kandang, dan jambangan. Bahkan di Ranu Kumbolo terdapat juga warung yang menjual Bakso. Harga per mangkoknya lima belas ribu rupiah. Perjalanan dari pos 1 sampai di pos 2 memerlukan waktu 30 menit. Berjalan sekitar 17 menit dari pos 2, kami sampai di Watu Rejeng. 
Tumblr media
Kira-kira satu jam kemudian kami sampai di pos 3. Di pos 3 kami beristirahat cukup lama, salah satu teman saya harus merepacking carrier karena waterbladder nya bocor. Setelah semuanya teratasi, pukul 20.15 kami melanjutkan perjalanan ke pos 4. 
Medan dari pos 1 sampai ke pos 3 berupa tanah landai dengan pepohonan yang cukup rapat / tebing dan jurang di sisi kanan kirinya. Selepas pos 3 terdapat tanjakan yang cukup membuat saya dan teman-teman lain ngos-ngosan juga :v Namun kabar baiknya adalah tanjakan ini tidak begitu panjang. Setelah melalui tanjakan, medan kembali landai sampai di pos 4.
Tumblr media
Pos 3 (foto diambil waktu turun)
Perjalanan dari pos 3 sampai pos 4 membutuhkan waktu 49 menit. Setelah melewati pos 4 kami sampai di Panggonan Cilik. Panggonan cilik ini berupa tanah lapang yang dapat digunakan sebagai alternatif tempat camp selain di Ranu Kumbolo. Disana terlihat beberapa dome para pendaki yang telah berdiri, namun jumlahnya tidak sebanyak yang ada di Ranu Kumbolo. 
Sama seperti di Ranu Kumbolo dan Kalimati, di Panggonan Cilik terdapat WC umum. Namun jangan bayangkan WC umum ini seperti yang ada di perkotaan yaaaa... WC umum yang ada di Gunung Semeru ini adalah WC kering, yang artinya tidak ada air disana. Untuk keperluan cebok/ bersih-bersih, setiap pendaki yang akan menggunakannya harus membawa air sendiri dari botol/ tempat penampungan air lainnya.
Sekitar pukul setengah sepuluh malam kami sampai di Ranu Kumbolo. Alhamdulillah cuaca cerah menyertai langkah kaki kami. Bintang-bintang bertaburan di langit, bulan bersinar cerah. Perjalanan ke Ranu Kumbolo tak pernah terasa sepi. Mungkin karena rombongan kami termasuk rombongan besar (13 orang). Selain itu di setiap pos kami bertemu dengan rombongan pendaki lain dan juga para bapak porter yang melakukan pendakian.
Meskipun tak lagi ada cahaya matahari yang menerangi, keindahan Ranu Kumbolo tak ikut sirna oleh kegelapan malam. Hmmmmm… pada Ranu Kumbolo, saya jatuh cinta sejak pandangan yang pertama :)
Hawa dingin menembus kulit. Kami segera mencari tanah datar untuk membangun dome. Ada 5 dome yang kami dirikan. Satu dome kapasitas 6 for the girls, dua dome kapasitas 4 for the boys, satu dome untuk barang-barang bawaan, dan satu dome lagi berkapasitas 2p untuk Sholeh dan Radit. Setelah dome berdiri, kami  segera memasak anget-angetan untuk menghangatkan tubuh. Saya sendiri team #belommakankalobelommakannasi, disaat teman-teman yang lain sudah malas makan dan memilih segera tidur, saya mah makan dulu baru tidur. *panteeeeeessssssusahkurusdeeeeyyy... hahaha..
Malam itu Ranu Kumbolo begitu dingin. *kyknya tiap hari juga dingin siii… Namun lagi lagi keindahannya membuat saya menolak untuk langsung terlelap. Masih ingin memandangi indahnya bintang dan bulan, selesai makan malam, dengan balutan pakaian hangat yang telah menempel di badan, saya berdiri di luar dome. Masih ada pendaki lain yang baru saja tiba. Remang-remang di kejauhan juga masih terlihat lampu-lampu headlamp para pendaki yang berjalan ke arah Ranu Kumbolo.
Malam semakin larut. Saya memutuskan untuk masuk ke dalam dome dan mencoba tidur. Mengistirahatkan badan yang lelah agar kembali bugar untuk melanjutkan perjalanan keesokan harinya.
Jumat, 11 Agustus 2017
Pagi itu saya terbangun dari tidur semalam. Tidur yang tidak begitu nyenyak karena sempat kedinginan. *belom afdol kalo ke Semeru tapi ga ngerasain dinginnya Rakum…  Sembari menunggu matahari terbit, saya duduk di depan tenda dan berfoto dengan teman-teman. Meskipun hari masih pagi, sudah terlihat beberapa kesibukan di luar. Ada yang sibuk membongkar dome, ada yang sibuk dengan urusan dapurnya, banyak pula yang sibuk mengabadikan keindahan Ranu Kumbolo dan Tanjakan Cinta. 
Tumblr media
Matahari semakin meninggi. Dingin perlahan berganti menjadi hangat. Kami memasak menu makan pagi sebelum berkemas-kemas dan melanjutkan perjalanan ke Kalimati. Salah satu dari sekian banyak hal yang membuat saya terkesan dari pendakian ini adalah cara makan kembulan. Kembulan adalah cara makan dimana masakan disajikan pada satu tempat, kemudian orang-orang memakannya secara bersama-sama. Meskipun berdempet-dempetan dan kaki kami harus selalu standar satu, namun cara makan seperti ini memiliki nilai keasyikan tersendiri bagi saya. Semacam bonding bagi kami untuk lebih dekat satu sama lain. Ketika nasi atau lauk di satu sisi habis, makanan di sisi yang masih banyak segera dipindahkan. Tidak ada monopoli makanan disini. Rasa kekeluargaan begitu kental terasa. Hmmmm…. yaahhhkaanjadikangen:”) 
Selesai makan, kami segera membereskan semua peralatan dan melakukan packing menuju ke Kalimati. Tak lupa sampah juga kami bawa.
First challenge to reach Kalimati : Tanjakan Cinta!!! Menurut mitos yang ada, apabila pendaki berhasil melewati tanjakan ini sambil memikirkan orang yang Ia sayangi tanpa menengok ke belakang, maka Ia akan mendapatkan cinta orang tersebut.
Beragam kisah cinta ada di team ini. Mulai dari yang sampai yang pahit. Ada yang akan melamar kekasihnya, *uuuhhhhsosweeeettt:’) ada yang sedang berusaha memikat hati orang yang dicinta, ada yang masih setia menunggu, ada pula yang sedang berusaha melupakan seseorang di masa lalunya. Komplit laaah pokonya!  
Siang itu, di Tanjakan Cinta..
Tumblr media
Woooyyy di belakang Ranu Kumbolo bagus banget looohhhh… ga pengen liat apaaa… Ehhhh itu di belakang pemandangan bagus bangeettt sumpeeehhh… teriak orang-orang yang masih menjaga jodoh orang lain mencoba menguji seberapa besar perjuangan para jomblo pejuang cinta untuk mendapatkan pasangannya. Iseng-iseng berhadiah yhaaa mblo, siapa tau dapet beneran *emangnyaundian :v lol...
Tumblr media
Oro-oro Ombo. Padang verbena cantik yang dikelilingi oleh bukit-bukit. Surga dunia yang tersimpan di Mahameru. Saya merasa sangat beruntung dapat mendaki Gunung Semeru. Terlebih dengan cuaca yang sangat bersahabat.
Setelah berjalan dan berfoto-foto di Oro-oro Ombo, kami sampai di pos Cemoro Kandang. Sesuai dengan namanya, di pos ini ada banyak pohon cemara. Lanjooett ke pos Jambangan. Di kanan kiri nya vegetasi berupa pepohonan yang cukup melindungi dari terik panas matahari. Suara burung berkicau bersahut-sahutan. Dengan berjalan santai, satu setengah jam kemudian kami sampai di pos Jambangan. Sekitar satu jam lebih kami beristirahat sembari menunggu teman-teman yang ada di rombongan belakang. Menikmati semangka, mengobrol dengan pendaki lain, snacking, daaan bobo cantix!! Hehehe… Semilir angin yang berhembus seakan mengomando saya untuk segera merebahkan diri. Bersender di si merah kesayangan, Reysha, saya pun terlelap. Meski hanya tuk sejenak, lumayan untuk memulihkan energi.
Tumblr media
Lima belas menit berjalan dari Jambangan, kami sampai di Kalimati. Di Kalimati ini terdapat pepohonan dan juga sabana yang luas. Dari sini terlihat puncak Mahameru yang begitu megah. Para pendaki biasanya mendirikan dome di dekat shelter karena lebih dekat dengan jalur untuk summit attack. Banyak dome yang telah berdiri disana. Namun tidak sebanyak di Ranu Kumbolo. Kali ini kami hanya mendirikan 3 dome. Satu untuk perempuan dan dua untuk laki-laki. Sedangkan barang-barang dimasukkan ke dalam dome masing-masing. Sore itu, team dibagi menjadi dua. Satu tim memasak, sedang yang lain membangun tenda. Karena kurang ahli dalam hal masak-memasak, saya ikut bangun tenda aja deh…he.. he..
Suasana Kalimati sore itu begitu teduh. Suara gesekan dari daun-daun menambah kedamaian di hati. Angin berhembus lembut menerpa kulit. Menyapu butir-butir peluh dari perjalanan tadi.
Di dekat Kalimati terdapat sumber air bernama Sumbermani. Sumber air ini berupa pancuran kecil yang terdapat di lembahan. Air nya beeuuuhhh seger beeeett… 
Waktu itu hari sudah sore, saya, Sholeh, dan Mas Burhan berlari dari camp area menuju Sumber Mani. Kami tak ingin terlalu sore sampai disana karena kami tak mau bertemu dengan hewan-hewan buas yang juga mencari minum. Ada petunjuk berupa tag merk air mineral sepanjang perjalanan menuju Sumber Mani. Ikuti saja petunjuk itu agar tidak tersesat. Tiga belas menit berlari, sampai juga kami di Sumber Mani. Kami segera mengisi botol-botol yang kosong. Tak lama kemudian botol terisi penuh. Kami segera kembali menuju tempat camp. Kali ini jalan aja… adeq ga sanggup kalo lari bawa air banq. Perjalanan menuju dan pulang dari Sumber Mani ini adalah perjalanan yang sangat berkesan untuk saya pribadi. 
Sumbermani. Tempat ter-membekas di hati yang pernah saya kunjungi. Sejauh ini. Berada di Sumbermani membuat saya merasa seakan-akan berada di the real wild animal’s home. Letaknya tersembunyi. Diapit oleh dataran lebih tinggi di sisi kanan dan kiri. Terdapat pula pohon-pohon yang menjulang tinggi. Saat melewatinya terasa sunyi, sepi. Menantang syeekaliiiii :’) Menyadarkan saya sebagai manusia untuk selalu rendah hati dan menghindari sifat sombong juga tinggi hati. Penasaran sama Sumber Mani? Kesanaaaaa doongggg :p
Sesampainya di dome makan malam sudah siap untuk disantap. Kembulan lagiii niihh... Menu makan malam itu adalah cah kangkung, nugget goreng, dan bakwan. Terasa nikmat karena dimakan bersama-sama. Dan segelas kopi panas menambah kehangatan di sore itu.
Bintang-bintang bertaburan menghiasi langit Kalimati. Saya menjadi teringat dengan masa kecil saya dulu. Dulu seneng banget kalo diijinin keluar malem maklum yaaaaaahhh anak rumahan. Menatap langit dan melihat bintang berkerlap-kerlip adalah hal yang sangat menyenangkan. Walaupun kala itu hanya dari teras rumah :)
Malam itu Kalimati begitu hangat. Akhirnyaaa saya bisa tidur dengan amat nyenyak :)
Tumblr media
Full team~
Mas Asrofi, Mas Nolan, Anggis, Renika, Sholi, me, Dinda, Kak Iqin, Anggoro, Radit, Mas Burhan, Mas Samudera,Sholeh.
Team #gokieelll.. Yang waktu berangkat masih sunyi sepi karena baru aja kenal. Dan setelah 4 hari jalan bareng, ngecamp bareng, masak, makan bareng, eh pulang-pulang jadi team yang berisik banget!!! hahaha... Ngomongin tentang apa aja yang pengen diobrolin, nyanyi-nyanyi ndxan bareng, becanda hal-hal ga jelas tapi bisa bikin ngakaq juga... sampe akhirnya team ini jadi akrab banget, berani bully2an... lol... Lots of happiness there... Team seperjuangan waktu ndaki, yg selalu kasih support, kasih bantuan waktu jalan, waktu summit attack, waktu semangat team udah mulai kendor.. Thankyou for the memories guys.. Semoga suatu saat nanti bisa jalan lagi sama kalian...
Sabtu, 12 Agustus 2017 dini hari. Pukul 1 pagi kami memulai perjalanan summit attack. 
Sekitar satu setengah jam mendaki kami sampai di batas vegetasi Kelik. Dari batas vegetasi sampai ke puncak medan berupa trek berpasir. Saya membutuhkan waktu 4 jam untuk mendaki trek ini.
Banyak turis mancanegara yang saya temui ketika berjalan menuju summit. Biasanya mereka berada dalam rombongan besar 15-20 orang. Namun kemarin saya temui pula turis dari Italia yang mendaki Gunung Semeru hanya berdua saja. Bule ajaaaa cinta Indonesia. Masa kamu engga?
Butuh perjuangan dan kehati-hatian ketika mendaki trek berpasir Mahameru. Kami harus memilih pijakan yang benar agar tidak terperosok turun. Gaiter adalah gear yang wajib dipakai karena ia akan mencegah pasir-pasir masuk ke dalam sepatu. Selain itu penggunaan trekpol akan mempermudah pendakian karena membantu menjaga keseimbangan dan membagi beban yang tertumpu pada kaki.
Saya berjalan di barisan belakang. Teman-teman tak henti menyemangati saya untuk berjalan. Mendorong saya dari belakang, menarik saya dari depan, menawarkan bantuan, membuat saya terpacu untuk terus berjalan. Makasih banyaaaakkk gengggsss… maap yeeee jadi nyusahin :’)
Pukul 6.23 waktu Indonesia barat, saya berhasil menginjakkan kaki di Top of Mahameru. Atap tertinggi Pulau Jawa. 3676 meters above sea level. Setelah tak henti-henti menyemangati diri sendiri. “Ayooookk Deeee!!! Semangat Deeee!!! Pasti bisa Deeee!!! Never Give Up!!!” . Setelah 4 jam mendaki trek berpasir. Setelah berkali-kali ditarik dan didorong temen-temen karena mager buat jalan lagi... he..he..he... Puji syukur alhamdulillaaaaahhhh :”) hanya haru dan bahagia yang saya rasakan kala itu. Tak ada kata yang dapat terucap selain syukur, hingga tak terasa air mata bahagia membasahi pipi saya :’) Hihiiiihiii… Akhirnyaaaa nyampe puncak jugaaaaaaaaa :’) Now it’s time to enjoy the mincaks and snack-caks! Yaaayyy!!
Tumblr media
Pukul setengah 8 pagi kami kembali turun. Saya berjalan bersama Mas Asrofi, Anggoro, Anggis, dan Kak Iqin. Karena sering berhenti, perjalanan turun sampai ke Kalimati membutuhkan waktu sampai 2,5 jam. Pemandangan di sepanjang jalan turun terlalu sayang untuk dilewatkan. Kita nyantai-nyantai aja duluuuuuuuuu sebelum pisah sama Semeruuuuu… ga usah buru-buruuuu…..
Tumblr media
Sebelum pulang ke Ranupane, kami ngecamp lagi di Ranu Kumbolo. Karena tidak diburu waktu, saya berjalan dengan amat santai di belakang. *bilangajasihgakkuatjalancepetdeeeyyy :p Setiap sudut di Mahameru menghadirkan cinta dan damai di dalam dada. Hati saya tertinggal disana. Aaaahh, saya jadi rindu. Rindu mendengar suara burung berkicau di sepanjang jalur. Rindu berjalan di antara bunga-bunga Verbena di Oro-oro Ombo. Rindu mendengar desir air di Ranu Kumbolo. Rindu mendengar kawah Jonggring Saloka mengepulkan asapnya. Semua tentang Mahameru tak akan dengan mudahnya terlupa.
Minggu 13 Agustus 2017 kami berkemas pulang. Hmmmm… perpisahan tak dapat dielakkan :( Kami harus mengakhiri perjalanan ini. Perjalanan yang memberi sejuta arti, perjalanan yang membuat persaudaraan diantara kami, perjalanan yang... gokieeeeeeeeeelll…..!!!!
Senin 14 Agustus 2017 kami sampai di kota Jogja. Disana setumpuk tugas dan tanggung jawab telah menunggu. Asiknya kehidupan perkuliahan telah menanti. Back to the real lyf! Selamat datang semester baru!
Tumblr media Tumblr media
0 notes
bebaspergi · 7 years
Photo
Tumblr media
Gunung Rinjani, dengan ketinggian 3726 meter merupakan gunung tertinggi ke-3 di Indonesia. Berbagai aktifitas menarik seperti menikmati indahnya sunset di Plawangan Sembalun, memancing ikan di Danau Segara Anak & berendam di pemandian Aik Kalaq menjadikan Rinjani sebagai salah satu Gunung favorit bagi wisatawan domestik dan  mancanegara. Tak hanya itu, berbagai HOTSPOT lain nan cantik bisa ditemui saat melalui jalur yg berbeda di gunung dengan landscape terindah se-Asia Tenggara inipun sangat menggiurkan sehingga menambah minat untuk menjelajahinya #bebaspergi . Pengen ke Rinjani tapi ga ada teman? Mau naek tapi ga tau jalur Rinjani? Yang kemaren nangis belum bisa ikut🙈 Yang kemaren ketagihan akan cantiknya rinjani Ikutan naek bareng kita lagi yuu sebelum puasa.. 4hari 3mlm kita liburan di Rinjani.. Open trip "Rinjani Nagih part 8" 11-13 Mei 2017 Meetingpoint : Bandara Internasional Lombok & Terminal Mandalika Only : 1jt/pax Hari senin harga naik hha Buat yang jomblo tambah 50K buat extra jagain!! takut baper nanti disana ga mau pulang😜 . Pendaftaran Tinggal 7 Hari Lagi Loh!! . Fasilitas dan pelayanan yang kamu dapat nanti: 🚗Transport Mepo Bandara Lombok - Pos Pendakian PP 🍛Logistik pendakian + Makan Selama Pendakian ⛺Tenda / dome 🍴Alat Masak 📜Tiket Masuk Kawasan Wisata TNGR ⛑P3K 👲Team Leader (Guide) 👮Porter Team 📷Dokumentasi 👕BONUS Merchaindise BebasPergi 👨‍👩‍👧‍👦BONUS Sahabat dan keluarga baru 👫BONUS Jodoh jika beruntung buat yg Jomblo . Exclude: -transport dari tempat asal ke meeting point -cemilan tambahan selama perjalanan diluar fasilitas -oleh-oleh untuk warga se-kelurahan -asuransi pacar berpindah tangan..hehe . . Be smart buyer and keep Rinjani clean gaiss😉 . . Nunggu apalagi ayoo booking sekarang keburu kehabisan kursi diambil orang lagi.. IG : @bebaspergi Line : bebaspergi Email : [email protected] www.bebaspergi.com "let's journey and tell your story"   ________ #triprinjani #rinjani #lombok #opentriprinjani #rinjanitrip (di Mount Rinjani)
0 notes