Tumgik
#menerimatakdir
catatansucii · 3 years
Text
PILIHAN TERBERAT.
Saya simpan catatan ini dalam tulisan,dan jika takdirnyaa nanti pada akhirnya berpihak pada takdir Allah biarkan saya membaca kembali dengan haru bahwa pilihan Allah memang terbaik dari saya.
Setelah melewati Istikharoh dan sempat galau beberapa ari.
Hari ini akhirnya saya memilih untuk memilih pilihan CPNS di Kota kelahiran saya Bukittinggi.
5 Tahun sudah saya merantau ke Jakarta,sungguh pilihan ini sangat berat,sejak awal ingin menjadi anak rantauan dan menghabiskan masa hingga waktu pendiun dikita Jakarta ini.
saya tau jika ini belum tentu lulus,tapi kemungkinn itu bisa terjadi kan?Ridho orang tua lebih berat saya menjadi PNS dikampung.
dengan tidak mengikuti ego saya akhirnya memutuskan hari ini untuk mendaftar CPNS dikampung halaman.
Allah ini begitu berat,jika memang takdir lulus bagaimana saya harus pulang saya tak akan merasakan suasan jakarta lagi ,menjauh dari teman2 yang slama ini menemani dalam mendekat dengan Allah.
Ya Allah yakini hambamu ini jika memang pilihan ini adalah Pilihan yang kau takdirkan dari Lauhul Mahfudz mu,bahwa takdir yang memang kadang tak baik bagiku tapi memang terbaik bagimu :’)
Ya Allah ikhlaskan hati hambamu ini,mungkin saja ada takdir terbaik yang sedang menunggu hamba saat ini.
Mungkin saja Jodoh hamba juga bukan di kota ini,Mungkin saja dia sedang berada di kampung hamba.
Ya Allah hamba yakin bahwa takdirMu saat ini adalah terbaik walau berat untuk hamba mengambil keputusan ini.
Jakarta,25 Juli 2021 , 10:59 PM
0 notes
hazahatice · 3 years
Text
Jika tidak bisa belajar menyukai, belajarlah menerima.
Setelah 4 tahun lamanya baru bisa menerima bahwa ini memang yang harus saya lakukan. 3 tahun pertama saya masih ingat betul bagimana saya mencari-cari cara mulai datang ke profesional, mendengarkan berbagai macam sumber yang saya yakini bisa membantu saya menerima keadaan pada waktu itu dan tentunya tak lupa berdoa pula. 3 tahun itu pula saya terus melakukan hal itu, hingga saya menemukan bahwa the best way to get over it adalah saya harus menerima dan merangkul hal itu menjadi bagian dari takdir saya saat itu. Saya coba sekeras mungkin untuk menerapkan teori tsb yg masih berada di otak untuk masuk ke dalam hati namun tidak kunjung berhasil, denial demi denial saya rasakan selama 3 tahun, saya tahu sangat tahu bahwa ini adalah bagian dari izin tuhan yang harus saya terima. Siapa yang tidak ingin hati tenang dan ikhlas dengan menerima namun entah kenapa saat itu sungguh sangat sulit. Hingga 3 tahun tersebut berakhir saya masih belum menerima dan bersumpah enggan untuk berurusan lagi dengan apapun itu yang berhubungan dengan hal itu.
Di tahun ke 5 rupanya tuhan masih membuat saya berurusan dgn hal ini. Saya lelah denial dan baiklah I made up my mind bahwa yaudah tuhan jika ini baik jadikanlah, mungkin saya masih belum menyukai hal ini tuhan tapi saya sudah menerima mau Kau apain aja, I'm surrender.
Saya merapikan niat saya ketika menjalani hal ini, saya tanya pada hati apakah saya suka? Tidak. Apakah saya mau belajar menerima dan ikhlas? Ya. Apakah niat baik lain yg saya punya? Saya ingin melakukan ini dengan hati yg ikhlas dan sebaik yang saya bisa, saya ingin menepati janji saya kepada ibu saya, selebihnya jalan apa saja nanti yang tuhan guide untuk saya okelah terserah Kau saja Tuhan. Kurang lebih begitu pertanyaan-pertanyaan yang saya tanyakan pada hati. Ya I have nothing to do anymore, but I make sure myself that I have the right intention to do this.
It has been more than 6 months saya telah menjalani ini and surprisely saya tenang menjalani hal yang dulu saya amat sangat benci dan saya hindari.
Hal itu membuat saya sampai pada kesimpulan bahwa niat yang benar itu membawa ketenangan hati dan kemudahan hidup dan hati yang surrender kepada Allah pasti diberi pertolongan.
Lalu saya pada kesimpulan yang lain, masa iya sudah saya ngga suka menjalani hal ini ditambah saya tidak ikhlas. Coba bayangkan sudah saya tidak dapat kenikmatan dunia, saya tidak dapat pahala pula karena tidak ikhlas menerima takdir yang diberikan tuhan. Jadi begitulah jika tidak suka maka belajarlah menerima karena akan dapat pahala dari allah. Tidak mudah memang, tapi pasti bisa.
Semoga Allah memberi Rahmat bagi orang yang membaca tulisan ini. Salam.
0 notes
redupasa · 3 years
Text
Di dunia ini tidak ada yang benar-benar gratis.
Seperti kebahagiaan kita tempo lalu,
Yang saat ini harus aku bayar dengan luka...
.
.
.
0 notes
fedhol · 5 years
Text
Ini bukan tentang dirimu dengan keluargamu atau pun orang lain. Ini adalah tentang dirimu dengan penciptamu.
Mengapa kamu membenci apa-apa yang ditakdirkan kepadamu?
Cukuplah Dia menunjukkan apa-apa yang terbaik buat kamu, dan bukan apa-apa yang kamu inginkan...
0 notes
Quote
lebih baik menjadi kepala cacing, daripada menjadi buntut naga
feels like glowing in the dark is better than dark in the glow.. is it?
0 notes
redupasa · 3 years
Text
Aku pernah optimis bahwa kelak kita akan hidup bahagia bersama
Sampai aku lupa, tekad yang kuat pun harus tunduk pada Takdir-Nya
Yang ternyata dirimu telah ditakdirkan untuknya...
.
.
.
Saranku untuk kalian,,, Cintailah sesuatu sekedarnya saja...
.
.
.
.
0 notes