Tumgik
#maka kurang lebih abstrak itu sudah cukup baik. Oleh karena itu
jaalingo5 · 1 year
Text
Tumblr media
#Jasa Penerjemah Abstrak Tersumpah | Honey Lingo#Jasa Penerjemah Abstrak Tersumpah yaitu ringkasan lengkap atau penjelasan keseluruhan dari isi suatu artikel ilmiah. Jadi secara garis bes#abstrak adalah sebuah tulisan yang berisi synopsis tentang suatu tulisan ilmiah yang berada diawal suatu tulisan ilmiah.Setiap unsur hendak#dengan demikian keseluruhan abstrak menjadi tidak terlalu panjang dan mudah dibaca. Hal tersebut sangat penting mengingat abstrak salah sat#maka kurang lebih abstrak itu sudah cukup baik. Oleh karena itu#apabila mengalami kesusahan dalam menerjemahkan abstrak maka bisa menghubungi tim Honey Lingo.#Hotline: +6281 387 788 183#Email: [email protected]#Instagram: @honeylingotranslation#Biasanya abstrak ditulis dalam dua bahasa#yang pertama yaitu Bahasa Indonesia dan kedua adalah Bahasa Inggris. Jika penulis tidak dapat menuliskan abstrak dengan baik#maka pesan yang ingin disampaikan untuk pembaca juga kurang maksimal#maka banyak dari mereka yang memilih menggunakan jasa penerjemah atau jasa translate yang sudah teruji kualitasnya. Abstrak bisa digunakan#sehingga penulis bisa mendapatkan informasi tambahan dalam membuat skripsi atau laporan penelitian#Abstrak memiliki tujuan untuk mempermudah pembaca agar dapat mempercepat memahami isi dari laporan atau skripsi anda.#Selanjutnya ada abstrak ideal bersifat informasi dan deskriptif#artinya setiap informasi yang terkandung pada abstrak tersebut harus berdasarkan fakta dan sesuai dengan tulisan ilmiahnya dan ada yang men#Honey Lingo menyiapkan jasa penerjemah abstrak yang siap membantu anda untuk menerjemahkan penelitian anda dengan cepat dan akurat#dan juga membantu mempersingkat waktu anda#hubungi segera Tim Honeylingo kami.#jasapenerjemahabstrak#translation#jasapenerjemahmalang#jasapenerjemah#jasatranslate
1 note · View note
bela2honeylingo · 1 year
Text
Tumblr media
Jasa Penerjemah Abstrak Tersumpah | Honey Lingo
Jasa Penerjemah Abstrak Tersumpah  yaitu ringkasan lengkap atau penjelasan keseluruhan dari isi suatu artikel ilmiah. Jadi secara garis besar, abstrak adalah sebuah tulisan yang berisi synopsis tentang suatu tulisan ilmiah yang berada diawal suatu tulisan ilmiah.Setiap unsur hendaknya disampaikan dalam kalimat yang singkat dan jelas, dengan demikian keseluruhan abstrak menjadi tidak terlalu panjang dan mudah dibaca. Hal tersebut sangat penting mengingat abstrak salah satunya berguna untuk menarik minat pembaca untuk seluruh isi tulisan ilmiah. Jika abstrak tersebut mampu menarik minat pembaca, maka kurang lebih abstrak itu sudah cukup baik. Oleh karena itu, apabila mengalami kesusahan dalam menerjemahkan abstrak maka bisa menghubungi tim Honey Lingo.
Hotline: +6281 387 788 183 Email: [email protected] Instagram: @honeylingotranslation
Biasanya abstrak ditulis dalam dua bahasa, yang pertama yaitu Bahasa Indonesia dan kedua adalah Bahasa Inggris. Jika penulis tidak dapat menuliskan abstrak dengan baik, maka pesan yang ingin disampaikan untuk pembaca juga kurang maksimal, maka banyak dari mereka yang memilih menggunakan jasa penerjemah atau jasa translate yang sudah teruji kualitasnya. Abstrak bisa digunakan sebagai bahan referensi dalam membuat skripsi atau laporan penelitian, sehingga penulis bisa mendapatkan informasi tambahan dalam membuat skripsi atau laporan penelitian, Abstrak memiliki tujuan untuk mempermudah pembaca agar dapat mempercepat memahami isi dari laporan atau skripsi anda.
Selanjutnya ada abstrak ideal  bersifat informasi dan deskriptif, artinya setiap informasi yang terkandung pada abstrak tersebut harus berdasarkan fakta dan sesuai dengan tulisan ilmiahnya dan ada yang menjelaskan dari standar ISO apabila abstrak adalah satu bagian yang menjelaskan secara singkat dan akurat agar pembaca bisa mengetahui karya ilmiah yang dibuat. Oleh sebab itu, Honey Lingo menyiapkan jasa penerjemah abstrak yang siap membantu anda untuk menerjemahkan penelitian anda dengan cepat dan akurat, dan juga membantu mempersingkat waktu anda, hubungi segera Tim Honeylingo kami.
#jasapenerjemahabstrak #translation #jasapenerjemahmalang #jasapenerjemah #jasatranslate
0 notes
Text
Tumblr media
Jasa Penerjemah Abstrak Tersumpah | Honey Lingo
Jasa Penerjemah Abstrak Tersumpah  yaitu ringkasan lengkap atau penjelasan keseluruhan dari isi suatu artikel ilmiah. Jadi secara garis besar, abstrak adalah sebuah tulisan yang berisi synopsis tentang suatu tulisan ilmiah yang berada diawal suatu tulisan ilmiah.Setiap unsur hendaknya disampaikan dalam kalimat yang singkat dan jelas, dengan demikian keseluruhan abstrak menjadi tidak terlalu panjang dan mudah dibaca. Hal tersebut sangat penting mengingat abstrak salah satunya berguna untuk menarik minat pembaca untuk seluruh isi tulisan ilmiah. Jika abstrak tersebut mampu menarik minat pembaca, maka kurang lebih abstrak itu sudah cukup baik. Oleh karena itu, apabila mengalami kesusahan dalam menerjemahkan abstrak maka bisa menghubungi tim Honey Lingo.
Hotline: +6281 387 788 183 Email: [email protected] Instagram: @honeylingotranslation
Biasanya abstrak ditulis dalam dua bahasa, yang pertama yaitu Bahasa Indonesia dan kedua adalah Bahasa Inggris. Jika penulis tidak dapat menuliskan abstrak dengan baik, maka pesan yang ingin disampaikan untuk pembaca juga kurang maksimal, maka banyak dari mereka yang memilih menggunakan jasa penerjemah atau jasa translate yang sudah teruji kualitasnya. Abstrak bisa digunakan sebagai bahan referensi dalam membuat skripsi atau laporan penelitian, sehingga penulis bisa mendapatkan informasi tambahan dalam membuat skripsi atau laporan penelitian, Abstrak memiliki tujuan untuk mempermudah pembaca agar dapat mempercepat memahami isi dari laporan atau skripsi anda.
Selanjutnya ada abstrak ideal  bersifat informasi dan deskriptif, artinya setiap informasi yang terkandung pada abstrak tersebut harus berdasarkan fakta dan sesuai dengan tulisan ilmiahnya dan ada yang menjelaskan dari standar ISO apabila abstrak adalah satu bagian yang menjelaskan secara singkat dan akurat agar pembaca bisa mengetahui karya ilmiah yang dibuat. Oleh sebab itu, Honey Lingo menyiapkan jasa penerjemah abstrak yang siap membantu anda untuk menerjemahkan penelitian anda dengan cepat dan akurat, dan juga membantu mempersingkat waktu anda, hubungi segera Tim Honeylingo kami.
#jasapenerjemahabstrak #translation #jasapenerjemahmalang #jasapenerjemah #jasatranslate
0 notes
abstrak85 · 1 year
Text
Jasa Penerjemah Abstrak Tersumpah | Honey Lingo
Tumblr media
Jasa Penerjemah Abstrak Tersumpah | Honey Lingo
Jasa Penerjemah Abstrak Tersumpah  yaitu ringkasan lengkap atau penjelasan keseluruhan dari isi suatu artikel ilmiah. Jadi secara garis besar, abstrak adalah sebuah tulisan yang berisi synopsis tentang suatu tulisan ilmiah yang berada diawal suatu tulisan ilmiah.Setiap unsur hendaknya disampaikan dalam kalimat yang singkat dan jelas, dengan demikian keseluruhan abstrak menjadi tidak terlalu panjang dan mudah dibaca. Hal tersebut sangat penting mengingat abstrak salah satunya berguna untuk menarik minat pembaca untuk seluruh isi tulisan ilmiah. Jika abstrak tersebut mampu menarik minat pembaca, maka kurang lebih abstrak itu sudah cukup baik. Oleh karena itu, apabila mengalami kesusahan dalam menerjemahkan abstrak maka bisa menghubungi tim Honey Lingo.
Hotline: +6281 387 788 183 Email: [email protected] Instagram: @honeylingotranslation
Biasanya abstrak ditulis dalam dua bahasa, yang pertama yaitu Bahasa Indonesia dan kedua adalah Bahasa Inggris. Jika penulis tidak dapat menuliskan abstrak dengan baik, maka pesan yang ingin disampaikan untuk pembaca juga kurang maksimal, maka banyak dari mereka yang memilih menggunakan jasa penerjemah atau jasa translate yang sudah teruji kualitasnya. Abstrak bisa digunakan sebagai bahan referensi dalam membuat skripsi atau laporan penelitian, sehingga penulis bisa mendapatkan informasi tambahan dalam membuat skripsi atau laporan penelitian, Abstrak memiliki tujuan untuk mempermudah pembaca agar dapat mempercepat memahami isi dari laporan atau skripsi anda.
Selanjutnya ada abstrak ideal  bersifat informasi dan deskriptif, artinya setiap informasi yang terkandung pada abstrak tersebut harus berdasarkan fakta dan sesuai dengan tulisan ilmiahnya dan ada yang menjelaskan dari standar ISO apabila abstrak adalah satu bagian yang menjelaskan secara singkat dan akurat agar pembaca bisa mengetahui karya ilmiah yang dibuat. Oleh sebab itu, Honey Lingo menyiapkan jasa penerjemah abstrak yang siap membantu anda untuk menerjemahkan penelitian anda dengan cepat dan akurat, dan juga membantu mempersingkat waktu anda, hubungi segera Tim Honeylingo kami.
#jasapenerjemahabstrak #translation #jasapenerjemahmalang #jasapenerjemah #jasatranslate
0 notes
Text
Tumblr media
Jasa Penerjemah Abstrak Tersumpah | Honey Lingo
Jasa Penerjemah Abstrak Tersumpah  yaitu ringkasan lengkap atau penjelasan keseluruhan dari isi suatu artikel ilmiah. Jadi secara garis besar, abstrak adalah sebuah tulisan yang berisi synopsis tentang suatu tulisan ilmiah yang berada diawal suatu tulisan ilmiah.Setiap unsur hendaknya disampaikan dalam kalimat yang singkat dan jelas, dengan demikian keseluruhan abstrak menjadi tidak terlalu panjang dan mudah dibaca. Hal tersebut sangat penting mengingat abstrak salah satunya berguna untuk menarik minat pembaca untuk seluruh isi tulisan ilmiah. Jika abstrak tersebut mampu menarik minat pembaca, maka kurang lebih abstrak itu sudah cukup baik. Oleh karena itu, apabila mengalami kesusahan dalam menerjemahkan abstrak maka bisa menghubungi tim Honey Lingo.
Hotline: +6281 387 788 183 Email: [email protected] Instagram: @honeylingotranslation
Biasanya abstrak ditulis dalam dua bahasa, yang pertama yaitu Bahasa Indonesia dan kedua adalah Bahasa Inggris. Jika penulis tidak dapat menuliskan abstrak dengan baik, maka pesan yang ingin disampaikan untuk pembaca juga kurang maksimal, maka banyak dari mereka yang memilih menggunakan jasa penerjemah atau jasa translate yang sudah teruji kualitasnya. Abstrak bisa digunakan sebagai bahan referensi dalam membuat skripsi atau laporan penelitian, sehingga penulis bisa mendapatkan informasi tambahan dalam membuat skripsi atau laporan penelitian, Abstrak memiliki tujuan untuk mempermudah pembaca agar dapat mempercepat memahami isi dari laporan atau skripsi anda.
Selanjutnya ada abstrak ideal  bersifat informasi dan deskriptif, artinya setiap informasi yang terkandung pada abstrak tersebut harus berdasarkan fakta dan sesuai dengan tulisan ilmiahnya dan ada yang menjelaskan dari standar ISO apabila abstrak adalah satu bagian yang menjelaskan secara singkat dan akurat agar pembaca bisa mengetahui karya ilmiah yang dibuat. Oleh sebab itu, Honey Lingo menyiapkan jasa penerjemah abstrak yang siap membantu anda untuk menerjemahkan penelitian anda dengan cepat dan akurat, dan juga membantu mempersingkat waktu anda, hubungi segera Tim Honeylingo kami.
#jasapenerjemahabstrak #translation #jasapenerjemahmalang #jasapenerjemah #jasatranslate
1 note · View note
honeylingo7 · 1 year
Text
Tumblr media
Jasa Penerjemah Abstrak Tersumpah | Honey Lingo
Jasa Penerjemah Abstrak Tersumpah  yaitu ringkasan lengkap atau penjelasan keseluruhan dari isi suatu artikel ilmiah. Jadi secara garis besar, abstrak adalah sebuah tulisan yang berisi synopsis tentang suatu tulisan ilmiah yang berada diawal suatu tulisan ilmiah.Setiap unsur hendaknya disampaikan dalam kalimat yang singkat dan jelas, dengan demikian keseluruhan abstrak menjadi tidak terlalu panjang dan mudah dibaca. Hal tersebut sangat penting mengingat abstrak salah satunya berguna untuk menarik minat pembaca untuk seluruh isi tulisan ilmiah. Jika abstrak tersebut mampu menarik minat pembaca, maka kurang lebih abstrak itu sudah cukup baik. Oleh karena itu, apabila mengalami kesusahan dalam menerjemahkan abstrak maka bisa menghubungi tim Honey Lingo.
Hotline: +6281 387 788 183 Email: [email protected] Instagram: @honeylingotranslation
Biasanya abstrak ditulis dalam dua bahasa, yang pertama yaitu Bahasa Indonesia dan kedua adalah Bahasa Inggris. Jika penulis tidak dapat menuliskan abstrak dengan baik, maka pesan yang ingin disampaikan untuk pembaca juga kurang maksimal, maka banyak dari mereka yang memilih menggunakan jasa penerjemah atau jasa translate yang sudah teruji kualitasnya. Abstrak bisa digunakan sebagai bahan referensi dalam membuat skripsi atau laporan penelitian, sehingga penulis bisa mendapatkan informasi tambahan dalam membuat skripsi atau laporan penelitian, Abstrak memiliki tujuan untuk mempermudah pembaca agar dapat mempercepat memahami isi dari laporan atau skripsi anda.
Selanjutnya ada abstrak ideal  bersifat informasi dan deskriptif, artinya setiap informasi yang terkandung pada abstrak tersebut harus berdasarkan fakta dan sesuai dengan tulisan ilmiahnya dan ada yang menjelaskan dari standar ISO apabila abstrak adalah satu bagian yang menjelaskan secara singkat dan akurat agar pembaca bisa mengetahui karya ilmiah yang dibuat. Oleh sebab itu, Honey Lingo menyiapkan jasa penerjemah abstrak yang siap membantu anda untuk menerjemahkan penelitian anda dengan cepat dan akurat, dan juga membantu mempersingkat waktu anda, hubungi segera Tim Honeylingo kami.
#jasapenerjemahabstrak #translation #jasapenerjemahmalang #jasapenerjemah #jasatranslate
0 notes
honeylingo6 · 1 year
Text
Tumblr media
Jasa Penerjemah Abstrak Tersumpah | Honey Lingo
Jasa Penerjemah Abstrak Tersumpah  yaitu ringkasan lengkap atau penjelasan keseluruhan dari isi suatu artikel ilmiah. Jadi secara garis besar, abstrak adalah sebuah tulisan yang berisi synopsis tentang suatu tulisan ilmiah yang berada diawal suatu tulisan ilmiah.Setiap unsur hendaknya disampaikan dalam kalimat yang singkat dan jelas, dengan demikian keseluruhan abstrak menjadi tidak terlalu panjang dan mudah dibaca. Hal tersebut sangat penting mengingat abstrak salah satunya berguna untuk menarik minat pembaca untuk seluruh isi tulisan ilmiah. Jika abstrak tersebut mampu menarik minat pembaca, maka kurang lebih abstrak itu sudah cukup baik. Oleh karena itu, apabila mengalami kesusahan dalam menerjemahkan abstrak maka bisa menghubungi tim Honey Lingo.
Hotline: +6281 387 788 183
Instagram: @honeylingotranslation
Biasanya abstrak ditulis dalam dua bahasa, yang pertama yaitu Bahasa Indonesia dan kedua adalah Bahasa Inggris. Jika penulis tidak dapat menuliskan abstrak dengan baik, maka pesan yang ingin disampaikan untuk pembaca juga kurang maksimal, maka banyak dari mereka yang memilih menggunakan jasa penerjemah atau jasa translate yang sudah teruji kualitasnya. Abstrak bisa digunakan sebagai bahan referensi dalam membuat skripsi atau laporan penelitian, sehingga penulis bisa mendapatkan informasi tambahan dalam membuat skripsi atau laporan penelitian, Abstrak memiliki tujuan untuk mempermudah pembaca agar dapat mempercepat memahami isi dari laporan atau skripsi anda.
Selanjutnya ada abstrak ideal  bersifat informasi dan deskriptif, artinya setiap informasi yang terkandung pada abstrak tersebut harus berdasarkan fakta dan sesuai dengan tulisan ilmiahnya dan ada yang menjelaskan dari standar ISO apabila abstrak adalah satu bagian yang menjelaskan secara singkat dan akurat agar pembaca bisa mengetahui karya ilmiah yang dibuat. Oleh sebab itu, Honey Lingo menyiapkan jasa penerjemah abstrak yang siap membantu anda untuk menerjemahkan penelitian anda dengan cepat dan akurat, dan juga membantu mempersingkat waktu anda, hubungi segera Tim Honeylingo kami.
#jasapenerjemahabstrak #translation #jasapenerjemahmalang #jasapenerjemah #jasatranslate
0 notes
maniacinema · 3 years
Text
Adrian Jonathan : Melihat Lanskap Luas dari Perspektif Kritik Film.
Tumblr media
Saya sedikit kesal ketika teman-teman saya melontarkan ledekan “Emangnya kritik film itu gunanya apa sih?”. Ingin saya cabik-cabik mukanya, namun tentu saya urungkan niat itu. Sepertinya sudah menjadi hal umum bahwa kritik film kurang diminati di Indonesia. Hal ini bisa dilihat ketika ada lokakarya membuat film dan mengkritik film, tentu lokakarya mengkritik film akan jauh lebih sedikit ketimbang membuat film. Atau sederhananya, ketika saya minta untuk anda menyebutkan pembuat film Indonesia, tentu anda akan lancar menyebutkan nama besar seperti : Joko Anwar, Mouly Surya, Hanung Bramantyo atau yang lebih senior, Garin Nugroho.
Namun, Ketika saya meminta anda untuk menyebutkan nama-nama kritikus film Indonesia, tentu nama besar seperti : Permata Adinda, Afrian Purnama, Eric Sasono, Intan Paramaditha atau yang lebih senior seperti JB Kristanto tidak ada di pikiran anda. Hal ini membuat saya bingung dan mempertanyakan mengapa kritik film di Indonesia kurang diminati? Padahal jika ditilik lagi, kritik film berperan penting dalam ekosistem perfilman. Karena saya ingin menggugurkan rasa penasaran saya, saya mengajak Adrian Jonathan untuk membahas kritik film dalam spektrum yang lebih luas mencakupi ekosistem, literasi dan kebijakan-kebijakan lainnya.
 Adrian Jonathan sendiri adalah salah satu pendiri Cinema Poetica—kolektif kritikus, jurnalis, peneliti, dan pegiat film yang berfokus pada produksi dan distribusi pengetahuan tentang sinema untuk publik.  Dari 2007 sampai 2010, mondar-mandir sebagai pengurus program di Kinoki, bioskop alternatif di Yogyakarta. Sempat terlibat di filmindonesia.or.id sebagai anggota redaksi, Festival Film Solo sebagai kurator, dan Berlinale Talent Campus 2013 sebagai kritikus film. Saat ini aktif menulis dan meneliti tentang perfilman Indonesia, serta mengadakan lokakarya kritik film di berbagai kota. 
Simak wawancara Mania Cinema bersama Adrian Jonathan berikut ! 
Mulai dari pertanyaan paling fundamental, Apa itu kritik film?  Soalnya masih banyak yang salah paham mengenai kritik film.
Aku pribadi sebenarnya tak yakin apakah jawaban aku benar atau tidak. Aku juga masih belajar, sih. Tapi dari yang aku baca dan hasil diskusi teman-teman forum lenteng, cinema poetica, rumah film dan yang lain, akhirnya semuanya punya tafsirnya sendiri mengenai apa itu kritik film. Jadi, pada akhirnya aku selalu mencoba mengulik pada posisi pengkritiknya sendiri dalam melihat pijakan atau perspektifnya dalam mengkritik. 
Jika kita lihat secara umum, kritik film adalah tanggapan terhadap suatu film melalui tahap intepretasi dan evaluasi. Itu masih umum banget ya, kalau misal kita lihat di beberapa buku kajian film, salah satu contohnya dari filsuf Stanley Cavell yang bilang bahwa kritik itu adalah upaya manusia untuk membagi pleasure. Ketika membagikan pleasure, setidaknya ada 3 aspek yang terjadi : aspek testimonial, aspek retorikal dan aspek evidensial/pembuktian. Pendapat Stanley Cavell mengenai ini aku banyak yang setuju. Tapi, kalau aku baca dan teliti lagi, manusia pada umumnya memiliki hal yang berbeda dalam  menganggap pleasure/ kesenangan tersebut.  
Tiap manusia memiliki perbedaan kebutuhan yang dipengaruhi oleh latar belakang sosial, kelas, geografis dan lain-lain. Apa yang dianggap pleasure oleh masyarakat kelas menengah kebawah tentu berbeda dengan pleasure oleh masyarakat kelas menengah keatas. Itu baru kalau kita bicara soal menonton film sebagai pleasure, belum soal kebutuhan menonton film yang lain seperti untuk terapi, fandom, dan lain-lain. Ketika mengetahui bahwa kebutuhan orang terhadap film itu beragam, aku  menyimpulkan bahwa kritik film itu adalah uji kelayakan. Dan nilai “kelayakan” ini berhubungan erat dengan kebutuhan kita sebagai manusia, karena kebutuhan bisa menentukan nilai layak kita terhadap suatu film. 
Nilai kebutuhan ini cukup kuat kaitannya dengan perspektif kita dalam mengkritik sebuah film. Mengkritik film sebagai kebutuhan pengisi waktu tentu akan berbeda dengan mengkritik film sebagai produk pengetahuan. Aku bisa mengambil kesimpulan bahwa kritik film adalah uji kelayakan yang memiliki metode dan standarnya sendiri, di mana standarnya di sini setidaknya berhubungan erat dengan kebutuhan kita terhadap film. 
Jadi, apakah kritik film itu penting? Jika penting, seberapa penting kah?
Tergantung penting untuk apa dulu nih, haha. Karena kepentingan itu sendiri ada ranah tertentu. Secara personal, kritik film penting untuk menajamkan tanggapan kita terhadap suatu film. Kritik sebenarnya cara yang bagus untuk memetakan respon kita terhadap suatu film. Misalnya ketika aku menonton The Act Of Killing (2012) aku merasa terganggu, dan perasaan yang membuat aku terganggu ini kemudian bisa dielaborasi lagi dengan pertanyaan “mengapa sih aku merasa terganggu oleh film ini?”, “di adegan mana yang buat terganggu?”. Dengan begitu aku dapat menajamkan respon terganggu-ku terhadap film tersebut, dari cara-cara sederhana ini dapat diketahui kenapa aku merasa terganggu oleh film tersebut.
 Di sisi lain, seringkali aku menjumpai orang yang menyukai sebuah film, mengatakan bahwa film yang ia tonton bagus, tapi pas ditanya kenapa dia suka dan dimana letak bagusnya film itu, dia kesulitan untuk menjawab. Nah, fungsi kritik film di ranah personal adalah bagaimana gagasan dan respon kita terhadap film bisa ditajamkan lagi dan memiliki landasan jelas.  Kalau dalam ranah komunal atau masyarakat banyak, kritik film bisa mengidentifikasi kecenderungan-kecenderungan yang terjadi dalam masyarakat. 
Hal ini bisa dilihat saat film Tilik (2018) digemari banyak orang. Satu hal yang aku baca terhadap kejadian tersebut adalah kerinduan masyarakat akan kedekatan cerita yang jarang terjadi dalam khazanah sinema Indonesia. Orang-orang menganggap bahwa realita ibu-ibu naik truk adalah hal yang dekat dengan mereka, tampaknya hal itu yang menghubungkan mereka dengan film tersebut. Dapat dilihat juga dari tanggapan penonton bahwa mereka gagap menghadapi ketimpangan kota dan desa. Jadi ya kritik film penting untuk melihat cerminan sesungguhnya dari suatu masyarakat dalam menanggapi suatu peristiwa yang ada. 
Selain menjadi cerminan suatu masyrakat, kritik film juga berfungsi menjadi suatu catatan sejarah. Jika membahas sejarah, ia tak hanya berkutat pada preservasi film secara fisik. Tetapi sejarah juga membahas bagaimana respon atau gagasan masyarakat mengenai sesuatu hal pada zaman tertentu. Di era pandemi ini aku cukup sering mengulik dan membeli Koran-koran lama yang berasal dari zaman kolonial dan membaca ulasan filmnya. Aku menemukan bahwa di era itu, film yang dianggap ‘layak’ adalah film yang membahasakan ‘Indonesia’, sangat nasionalistik ketika secara konsep tidak ada negara ‘Indonesia’, yang ada Hindia Belanda.
 Bisa dilihat bahwa era tersebut memiliki pijakan kritik film politis yang pada tahun 40-50an sudah berbeda pijakannya, begitu juga dengan tahun selanjutnya. Apalagi di era internet sekarang, pijakan  terhadap kelayakannya udah beda dan beragam banget. Itu semua kan disimpan dalam Koran, kliping, video, tulisan dan lain-lain. Ini jadi salah satu akses untuk mengetahui sejarah berpikir masyarakat. 
Jika membahas soal kritik film dalam perspektif yang luas, maka kita akan membahas soal “Ekosistem”. Menurut Adrian sendiri, apa itu Ekosistem film?
Kita bisa mulai membedahnya dari kata “Ekosistem”. Kalau dari istilah ilmu biologi, Ekosistem adalah bagaimana suatu lingkungan dianggap sebagai suatu entitas yang terdiri dari banyak komponen, yang interaksinya membentuk sebuah kelanggengan atau keberlangsungan di dalam lingkungan itu sendiri. Jika kita mengadopsi cara berpikir ini ke kebudayaan, maka kurang lebih cara kerjanya akan sama. Salah satu produk kebudayaan yaitu film, bisa dilihat dari cara pikir yang sama. Film terdiri dari beberapa komponen dan pelaku yang interaksinya memiliki dampak terhadap kelangsungan film itu sendiri. Dampak yang paling mudah dilihat adalah dampak  materil. Hasil dari dampak ini berupa produksi, distribusi, dan eksebisi. Dampak materil itu sendiri adalah hal utama di suatu ekosistem film. Pada umumnya, dampak ini bersifat terukur dan bisa dihitung dengan angka atau statistik. Contohnya seperti jumlah film yang beredar di bioskop, jumlah film yang diproduksi, jumlah tiket bioskop yang terjual pada tahun tertentu dan lain-lain. 
Namun, film tidak hanya dinilai dalam sifat materil nan terukur, ia juga bersifat abstrak nan immateril yang nilainya tidak bisa diukur. Contoh sederhananya ketika kamu menonton film dan merasa sedih, apakah kesedihanmu bisa diukur dalam rupiah atau jumlah lainnya? Atau ketika kamu menonton film Mother Dao, the Turtlelike (1995) yang sarat akan pengetahuan mengenai Indonesia di zaman kolonial, apakah nilai pengetahuan itu bisa diukur dalam jumlah rupiah atau jumlah lainnya? Tentu jawabannya adalah tidak, karena pengetahuan dan emosi adalah dua hal kompleks yang tidak bisa dinilai dalam angka dan statistik. Jika kita mempertimbangkan hal bersifat immaterial seperti arsip, apresiasi dan pendidikan dalam suatu ekosistem film, maka perspektifnya akan luas dan menyeluruh. Jika ke-enam aspek ini, yaitu : produksi, distribusi, eksebisi, apresiasi, pendidikan dan pengarsipan berjalan dengan baik, maka ekosistem film pun akan berlangsung dengan baik pula.
 Ini baru mengenai ekosistem perfilman, yang mana ekosistem perfilman sendiri tidak berdiri tunggal, ia merupakan bagian dari ekosistem yang lain. Contohnya, ekosistem film adalah bagian dari ekosistem transportasi publik. Karena tanpa ada sistem transportasi yang baik, orang-orang tidak mudah mengakses ke bioskop. Aku pernah buat riset soal ini di tahun 2015-2016an yang membahas bagaimana ketimpangan penonton di daerah Jabodetabek. Kendatipun, hal ini terjadi sebelum maraknya OTT seperti Netflix dan lainnya menjamur di layar gawai kita, ini merupakan sebuah fakta yang pernah terjadi. Di saat itu, 80 % orang menggunakan kendaraan pribadi untuk mengakses bioskop. Tidak heran akhirnya terjadi ketimpangan penonton, karena kebanyakan bioskop di negara ini dirancang dengan logika untuk orang yang memiliki kendaraan pribadi. Saat itu, sedikit sekali bioskop yang langsung terhubung dengan stasiun kereta atau bis. Jadi, tidak heran kenapa saat itu penonton film Indonesia terbilang sedikit karena akses transportasi ke bioskop yang tidak merata. Ini baru bicara mengenai pengaruh ekosistem perfilman ke ekosistem transportasi publik, belum lagi yang lain. Ekosistem film memiliki lapisan sistem yang cukup kompleks dan berkelindan ke ekosistem lainnya. 
Apa peran kritik film dalam ekosistem film?
Dari perspektif umum, aku bisa baca dua hal tentang peran kritik film terhadap ekosistem film. Pertama, ia bisa menjadi tanggapan atau reaksi publik terhadap film. Hal ini tentu erat kaitannya dengan bagiamana publik menerima suatu film. Reaksi penonton bisa berfungsi sebagai dua hal : pertama, ia bisa menjadi evaluasi terhadap pembuat film. Bahan evaluasi ini bisa menjadi gambaran bagi pembuat film tentang bagaimana anggapan publik terhadap filmnya. Entah akhirnya pembuat film itu menerima atau menolak tanggapan tersebut, ia tetap menjadi bahan evaluasi atas reaksi publik terhadap filmnya. 
Kedua, seperti yang sudah ku sebut tadi, ia bisa menjadi cerminan bagaimana masyrakat merespon terhadap suatu peristiwa. Meminjam istilah dari J.B Kristanto yang berkata bahwa kritik film adalah sebuah “pertukaran pengalaman”. Setiap penonton atau kritikus pasti memiliki tafsirnya sendiri terhadap suatu film. Karena kritik film adalah menukarkan pengalaman menonton kita terhadap orang lain, dengan cara yang tidak langsung kita sudah berinteraksi melalui kritik tersbeut. Aku jadi ingat perkataan Guy Debord, ia berkata bahwa “Tontonan adalah relasi sosial antar berbagai orang, yang dimediasi oleh gambar/image”.
Nah, aku rasa kritik film cara kerjanya seperti itu juga, ia merupakan interaksi dari satu individu ke individu lainnya dalam bentuk tulisan atau pertukaran gagasan. Mengenai pertukaran gagasan, kita akan bicara bagaimana masyarakat menerima atau terbuka terhadap gagasan baru akan standar kelayakan yang berbeda. Jika misalnya, masyarakat kita terbuka akan standar-standar kelayakan baru dan berbeda, aku rasa akan menjadikan kita masyarakat yang lebih demokratis.
 Aku cukup khawatir ketika melihat bagaimana respon masyarakat terhadap standar kelayakan yang berbeda pada kasus film Tilik (2018) kemarin yang terlihat sangat fasis.Dalam menghadapi perbedaan standar kelayakan atau gagasan, harus dihadapi dengan santai,sih, tak perlu bertindak fasis seperti itu. Perbedaan standar kelayakan atau gagasan itu normal dan tidak apa-apa untuk diperdebatkan, tapi tentu dengan cara yang santai dan tidak fasis. Di sini, kritik film juga penting untuk “labaratorium” kebersamaan kita dalam menghadapi reaksi penonton yang berbeda-beda.
Kedua, kritik film penting di ekosistem film sebagai perspektif penonton. Dalam ekosistem film, Kritik berada di irisan antara pendidikan dan apresiasi. Kritik film memang merupakan tanggapan subjektif namun ia juga memiliki metodologi yang sudah terverifikasi oleh ilmu pengetahuan. Dua elemen ini yang membuat kritik film berfungsi untuk menantang atau menguji kembali pendapat atau subjektivitas penonton terhadap segala estetika, pengelolaan gambar dan tutur yang ada pada film. Sehingga, tercipta sebuah perspektif penonton dari hasil pengujian terhadap subjektivitas tadi. 
Sayangnya, hal ini belum terlalu banyak dibahas di Indonesia mengingat kurikulum pendidikan Indonesia yang masih berada dalam ranah sempit. Kurikulum pendidikan di Indonesia mengukur literasi hanya sampai tahap baca-tulis, jika kamu sudah bisa membaca dan tulis, kamu disebut sudah berliterasi. Namun, aku rasa itu belum cukup mengingat medium audio visual yang kian mudah diakses. Aku rasa literasi akan audio visual harus ada. Karena audio visual memiliki cara kerja sendiri dalam memahami makna dari suatu gambar dan suara. Ini kalau kita bicara pada urusan politik yang lebih luas. Namun, perspektif penonton berhubungan dengan bagaimana cara mereka memahami suatu olahan gambar. 
Ekosistem perfilman kian berkembang dan beberapa daerah di luar Jakarta sudah mengembangkan ekosistem film di daerahnya sendiri. Apakah kritik film penting dalam spektrum suatu daerah?
Aku rasa tetap penting, karena melihat produksi audio-visual oleh masyarakat di luar Jakarta semakin pesat. Produk audio visual dari luar Jakarta seperti serial web, film atau film pendek cukup banyak diproduksi beberapa tahun belakangan ini. Contohnya, perfilman Makassar yang beberapa tahun belakang cukup pesat produksinya. Belakangan ini mereka merilis film “Jalangkote Rasa Keju” yang sangat kental dengan budaya Makasar. Karena maraknya produksi audio-visual tersebut, seharusnya ada mediator atau penengah antara masyarakat dan pembuat film. Kritik film penting untuk menjadi mediator dalam merespon cerminan realitas yang hadir dalam produk audio-visual tersebut.
 Contoh kasusnya di ekosistem film Yogyakarta yang cukup pesat. Kritik film penting untuk mempertanyakan dan menguji lebih dalam mengenai cerminan akan realitas dari masyarakat Yogyakarta. Apakah masih relevan memandang Yogyakarta dalam perspektif angkringan, rindu, dan kenangan? Padahal realitanya, misalnya, ada ketimpangan yang terjadi di Yogyakarta. Nah, di sini peran kritikus film jadi penting untuk menguji kembali akan cerminan realitas yang ada di Yogyakarta tersebut. Hal serupa juga berlaku untuk daerah lain, kendati metodologinya berbeda.  
Bagaimana kondisi kritik film di perfilman Indonesia saat ini?
Mulai merangkak dan nampak geliatnya sih, kalau menurutku. Apabila dibandingkan dengan dulu, saat aku baru mengembangkan Cinema Poetica dengan beberapa temanku, itu masih sedikit sekali. Mungkin sejumlah media internet yang bisa disebut seperti Jurnal Footage dan Layar Perak. Itupun tidak berapa lama kemudian, situs Layar Perak sudah tidak aktif. Kalau di sisi akademisi ada Jurnal Imaji dari Institut Kesenian Jakarta atau Cleo dari Yogyakarta. Lebih dari itu, dari sisi media cetak dipegang oleh Kompas dan Tempo.  Bisa dibayangkan betapa sepi skena kritik film pada saat itu. Kalau sekarang sih udah lumayan beragam, dari lintas medium dan lintas latar belakang. Publik pun mudah untuk menulis ulasan film di akun blog pribadi dan media sosial lainnya. Dari media seperti Tirto dan Kumparan cukup aktif dalam menulis ulasan film. Dan aku senang ketika ada kritik film yang menggunakan perspektif atau kebutuhan dari kelompok tertentu. 
Contohnya ada Arisan  Newsletter yang menggunakan perspektif gender perempuan dalam kritik filmnya. Atau, ada teman-teman dari Aceh dan Padang yang menggunakan perspektif kotanya terhadap kritik filmnya. Meski begitu, fakta bahwa substansi dari kritik tersebut harus dievaluasi dan diperbaiki tidak bisa kita tampik. Masih banyak sekali ulasan film di blog pribadi yang belum terstruktur dengan benar. Cinema Poetica pun juga perlu mengevaluasi substansi dari apa yang dikritisi di situs tersebut. Namun ini jadi tanggung jawab bersama untuk terus menguji dan mengevaluasi ketajaman analisa kritik film setiap individu dan kelompok. 
Jika membahas kritik film, maka kita juga akan memabahs soal literasi film. Apa itu literasi film?
Simpelnya, Literasi film adalah kemampuan dalam memproses informasi lewat medium audio- visual. Nah, kalau aku elaborasi lagi, apa sih yang dianggap sebagai Informasi? Apakah hanya yang diungkapkan secara tulisan atau oral saja yang bisa disebut informasi?  Di Indonesia, cukup rumit  membicarakan soal literasi film. Karena, apa yang dianggap informasi oleh masyarakat umum  masih sebatas apa yang bisa dilihat, padahal informasi tidak hanya terbatas pada penglihatan inderawi.
Contohnya, ketika suatu film dirubah gambar dan suaranya, maka akan menciptakan informasi yang baru.  Informasi baru ini akan mengubah makna dari film aslinya. Penjabaran ini menjelaskan bahwa film atau medium audio visual dapat dimanipulasi dan menghasilkan informasi baru. Masyarakat Indonesia masih gagap memproses informasi seperti ini. Masyarakat masih menganggap bahwa apa yang terlihat secara empiris adalah informasi yang benar. Sehingga masyarakat belum bisa melihat lebih luas dari segi konteks dan hal yang mendukung informasi tersebut.
Bagaimana peran Kritik Film terhadap literasi film?
Tentunya sangat berperan. Seperti yang sudah disebutkan tadi, salah satu fungsi kritik film adalah mencoba untuk membagi interpretasi atau tanggapan penulis akan suatu film. Dalam penulisan kritik film yang baik, penulis diminta untuk tidak hanya menjabarkan apa yang tampil di dalam layar, tetapi juga diminta untuk menjabarkan apa yang tidak tampil di layar yang berupa konteks film. 
Contohnya bisa dihilat di tulisan Raksa Santana soal serial The Queen’s Gambit (2020). Di tulisan tersebut, Raksa tidak hanya menjabarkan apa yang terjadi di layar ;orang-orang bermain catur. Namun, ia juga menjabarkan apa yang tidak ada di layar berupa konteks film. Konteks film tentang bagaimana upaya Beth Harmon untuk membela keberpihakan hak kelompok terpinggirkan, relasi sejarah perang dingin dan lain-lain. Literasi film hadir saat bagaimana menjaga koherensi antara apa yang ada di layar dan tidak ada di layar bisa menjadi suatu kritik argumen yang utuh. Jadi ya saling berkelindan satu sama lain. 
Apa relasi dari kritikus film dan pembuat film?
Aku rasa kritikus dan pembuat film itu bagaikan saudara kandung. Mereka lahir dari rahim yang sama, yaitu film. Sebagai anak, tentunya kritikus dan pembuat film harus memahami Ibu mereka. Pemahaman akan film ini, tertuang dalam bentuk literasi film. Tentunya, kritikus dan pembuat film harus mempelajari cara kerja dari literasi film. Hal yang menjadi perbedaan antara kritikus dan pembuat film hanya pada metodologi dan hasil akhirnya.
 Jika pembuat film memiliki metode membuat film, kritikus film memiliki metode untuk merespon film tersebut. Dan jika hasil akhir pembuat film berupa tayangan atau film, kritikus film berupa ulasan, esai yang mediumnya bisa lewat siniar atau tulisan. Hal yang agak konyol adalah ketika ada orang yang menganggap bahwa salah satu dari pekerjaan tersebut lebih superior dari satu sama yang lain. Padahal, baik kritikus film maupun pembuat film lahir dari titik pijak yang sama, jalan hidupnya saja yang berbeda.  
Mengapa jumlah peminat kritik film lebih sedikit?
Masalah utamanya mungkin di unsur materialitasnya. Jika dibandingkan dengan membuat film, apa yang kamu investasikan dengan apa yang kamu hasilkan, hasilnya nampak dan jelas. Kamu belajar tata kamera, tata suara, naskah dan lain-lain menghasilkan sebuah produk film berbentuk film seluloid atau hardisk. Kalau kritik film, proses investasinya sedikit abstrak. Kamu menonton ratusan film dan membaca beberapa buku hanya untuk satu tulisan, logika matematika dan hasil materialnya tidak jelas. 
 Belum lagi, melihat bagaimana negara ini tidak terlalu menghargai produk-produk intelektual seperti kritik film. Dan masyarakat Indonesia yang tidak gemar membaca dan menganggap bahwa kegiatan menulis tidak membutuhkan usaha yang lebih. Padahal, investasi dalam menulis kritik film itu cukup banyak dan kompleks. Hal ini membuat lingkaran pengetahuan lainnya seperti jurnalistik dan akademik juga sedikit sulit untuk berkembang. Padahal, di Indonesia, kritik film berada pada dua ranah itu, media dan publikasi ilmiah. 
 Selain itu, perfilman Indonesia pernah mengalami krisis produksi pada tahun 1960-an dan 1990-an. Hal ini membuat kegiatan kritik film sangat sepi karena film yang ingin dikritisi pun jumlahnya hanya segelintir. Wajar kemudian jumlah atau minat terhadap kritik film sedikit, karena diskusi akan film Indonesia itu hanya sedikit. Perfilman Indonesia baru mulai stabil di tahun 2005. Baru mulai beberapa tahun belakangan aku rasa kegiatan kritik film mulai diminati oleh publik, itupun setelah beberapa tahun kondisi perfilman stabil. 
Kritik film di Indonesia berupa 50 persen aktivisme dan 50 persen hobi. Hanya sangat segelintir dari ranah professional atau bahkan menganggap kritik film sebagai mata pencaharian. Beberapa nama dari ranah professional mungkin mba Leila Chudori dari Tempo dan Aulia Adam dari Tirto. Mereka pun terdaftar sebagai jurnalis, bukan kritikus film. Kritik film di Indonesia hampir tidak memiliki nilai komersil. Aku sendiri kaget saat aku menulis untuk Criterion dibayar sepuluh kali lipat ketimbang media besar di Indonesia. Padahal tulisan yang aku buat untuk Criterion, usaha dan investasinya sama ketika aku menulis untuk Cinema poetica atau media lainnya. Dari sini bisa terlihat bagaimana kejomplangan valuasi akan kritik film di dua negara ini.
 Aku tidak ingin membandingkan, hanya saja aku ingin memberi contoh bahwa bagaimana negara lain menghargai pekerjaan menulis kritik film. Hal ini membuat kritik film tidak dianggap berkelanjutan secara finansial oleh kebanyakan orang. Intinya, matrealistik yang abstrak, kurang dihargai kritik sebagai produk intelektual, latar belakang historis akan krisis film dan ketidakjelasan akan keberlanjutan finansial adalah beberapa alasan mengapa kritik film kurang diminati. 
Bagaimana menciptakan ekosistem film dan literasi film yang sehat?
Kalau membicarakan ekosistem yang sehat, sebenarnya kita harus merujuk ke ranah pendidikan, khususnya pendidikan audio-visual. Kalau misalnya masyarakat sudah terdidik dengan baik dengan pengetahuan akan literasi audio-visual yang mumpuni sejak dini, Maka akan menghasilkan penonton film yang kritis dengan argumennya. Dengan begitu, tanggapan penonton akan jauh lebih kredibel dan bisa dipertanggungjawabkan. Pembuat film pun akan diuntungkan dengan tanggapan atau respon yang kredibel terhadap filmnya. Memang, kedengaran utopis. Namun, jika kita ingin mengambil langkah yang lebih realistis, bisa mulai dari membangkitkan solidaritas kita sesama dari ranah komunitas, industri atau apapun itu. 
Solidaritas yang dimaksud adalah bagaimana di dalam suatu komunitas, industri atau yang lain bisa saling berbagi pengetahuan akan film. Hal yang bisa dicontoh, dari teman-teman komunitas Forum Lenteng yang membuat program “DVD Untuk Semua”. Di program ini, Forum Lenteng mengalihbasahakan film-film penting dari penjuru dunia ke subteks Bahasa Indonesia. Hal ini penting untuk distribusi pengetahuan yang lebih luas lagi agar tidak menimbulkan ketidakmerataan pengetahuan film. Atau yang lain, upaya aku dan teman-teman Cinema Poetica dalam menerjemahkan artikel film di dalam rubrik terjemahan. Distribusi pengetahuan film itu cukup penting, sayangnya negara tidak terlalu acuh akan hal tersebut. 
Berharap sama negara tidak ada habisnya. Hal paling maksimal yang bisa kita lakukan adalah menggunakan privilege yang kita punya. Dengan privilege inilah kita manfaatkan menjadi sebuah karya, dan karya tersebut bisa diakses oleh banyak orang. Itu dulu sih yang bisa kita lakukan selain solidaritas komunal yang tadi sudah disebut. Ya, intinya, berusaha dengan apa yang bisa diusahakan.
Diwawancarai dan ditulis oleh : Galih Pramudito
Desain oleh : Hotman Nasution
Galih Pramudito
Tumblr media
Salah satu pendiri Mania Cinema. Pernah aktif di komunitas Sinelayu dan menjadi juru program Palagan Films di Pekanbaru. Kebanyakan waktunya ia habiskan untuk menonton, membaca, makan, selebihnya melamun. Saat ini tengah menyelesaikan studi Ekonomi Islam di UII Yogyakarta.
Tumblr media Tumblr media
0 notes
wisnusanti · 7 years
Text
Belajar Menulis Jurnal yang Baik #1
Pekan ini saya numpuk PR untuk menulis beberapa manuksrip jurnal. Alhamdulillah keinget kalo bulan lalu dapat kesempatan untuk ikut workshop penulisan jurnal yang diadakan oleh Fakultas Kedokteran UGM. 
Untuk memudahkan proses menulis, sekaligus untuk berbagi juga dengan para pembaca blog yang kebetulan nyasar kesini, saya akan coba ringkaskan materi workshop tersebut. Tulisan ini akan dibuat dalam 2 part, karena….saya males nulis panjang2 hahahahahha.
Semoga bisa diambil manfaat sebanyak2nya!
Bagaimana cara menulis abstrak yang baik?
Abstrak biasanya akan ditulis oleh penulis pada saat terakhir setelah seluruh manuskrip selesai dibuat. Dalam membuat sebuah abstrak yang baik, penulis perlu jeli dalam memilih informasi apakah yang penting disampaikan dalam abstrak. Kenapa perlu dipilah? Karena pada umumnya redaksi jurnal membatasi hanya 250 kata yang dapat dituliskan pada bagian abstrak. Abstrak haruslah padat dan informative.
Pada bagian abstrak, penulis tidak boleh hanya mencantumkan informasi yang bias, misalnya hanya menyampaikan outcome yang diharapkan oleh peneliti, namun juga harus menyampaikan point informasi yang penting untuk disampaikan (jka ada hipotesis yang tidak terbukti namun penting untuk diketahui)
Pada bagian Introduction dalam abstrak, tuliskan apa yang sudah diketahui dari masalah atau variable yang diteliti (dasar teori yang sudah diketahui) dan bagian manakah dari topik penelitian yang belum diketahui sehingga memicu peneliti untuk meneliti topik tersebut.
Pada bagian metode, tuliskan yang sudah dikerjakan, bagaimana caranya, jenis desain penelitiannya dan apa saja kriteria clinical diagnosis atau kriteria inklusi yang digunakan.
Saat menulis bagian hasil, sampaikan semaksimal mungkin. Jika hasil penelitian hanya disampaikan perbedaan saja, itu tidak baik, sebaiknya disampaikan higher or lower antar  kelompok, lalu sampaikan juga berapa mean nya.
Kemudian, pada bagian akhir, kesimpulan, tuliskan take home message atau hikmah yang akan disampaikan dari hasil penelitian yang sudah dipaparkan. Singkat, padat dan jelas.
Next, bagaimana cara menulis introduction yang baik?
Saat mengawali menulis introduction, pastikan penulis tau, “kita mau cerita apa?”. Lalu buatlah alur ceritanya.
Sulit menentukan alur cerita? Kita bisa menengok hasil penelitian kita. Temukan hal menarik apa yang dapat diexplore dan disampaikan dalam jurnal yang akan kita tulis.
Satu hal yang harus dicermati, kadang kita terjebak dengan alur berpikir yang ada pada proposal penelitian kita. Sebuah paper tentunya berasal dari sebuah proses penelitian, namun bisa saja fenomena yang tergambar dari hasil penelitian ini ada hal menarik yang kurang bisa dilihat dari sudut pandang awal/proposal penelitian.
Misalnya, saat ini saya sedang menulis manuskrip mengenai posyandu berbasis masjid. Dari sisi pandang awal/proposal penelitian, latar belakang dari penelitian ini “sekedar” menaikkan D/S di lokasi penelitian dengan memindahkan posyandu dari lokasi semula(pemuka desa) ke pelataran masjid. Menariknya, dari hasil penelitian, dapat diexplore lebih jauh mengenai intervensi berbasis kepercayaan atau pendekatan budaya ternyata dapat menarik partisipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu. 
Jadi alur berpikir disini berubah, yang utamanya menyorot status gizi balita dan D/S yang rendah, menjadi dampak pendekatan kepercayaan dalam promosi atau intervensi kesehatan.
Lalu, masih mengenai alur berpikir, introduction yang baik seharusnya sesuai dengan jurnal sasaran. Sesuai dengan sasaran pembaca jurnal.
Misalnya, kita mempunyai paper mengenai kaitan gen dan obesity. Ketika kita menyasar jurnal dengan scope nutrition, maka introduction yang kita sampaikan dapat dimulai dari sudut pandang masalah gizi yaitu masalah obesitas di masyarakat. Nah, misalnya kita mau menyasar jurnal mengenai genetic, bisa kita tuliskan introduction dari sudut pandang peneliti genetika atau basis teori mengenai gen dan kaitannya dengan status gizi.
Kemudian, setelah kita menentukan sudut pandang, topik dan alur cerita penulisan, kita bisa mulai menata konten.
Apa sajakah yang harus disampaikan di bagian introduction?
Basic science, ilmu yang mendasari topik penelitian. Fakta yang umum diketahui
Data epidemiology dan pentingya masalah/topik yang kita bahas.
Kesenjangan/gap antara ilmu pengetahuan yang telah diketahui dengan masalah/hipotesis penelitian yang belum diketahui.
Tuliskan juga, apa yang sudah dilakukan untuk menjawab pertanyaan tersebut? Apa yang akan dilakukan dan apa yang akan disajikan dalam paper kita? Jawaban dari ketiga pertanyaan tersebut perlu disampaikan di paragraph akhir bagian introduction agar pembaca tahu, hal-hal apakah yang akan didapatkan ketika membaca paper ini. Ibaratnya pembaca udah siap2lah ya, “aku ameh diwenehi opo ki?” gitu mungkin mbatinnya.
Sebuah saran dari pembicara, bagaimana cara menulis introduction yang baik? Bacalah yang banyak, kemudian kita summarize, bisa dalam Bahasa Indonesia, kemudian baru ditranslate, supaya dalam menulis ada kerangka berpikir dari kita yang runtut. Kelemahan penulis yang males *kayak saya hehe* adalah waton menuliskan kembali dari Bahasa inggris ke Bahasa inggris lagi, padahal grammarnya belepotan. 
Akibatnya adalah? Jika tulisan kita dibaca oleh orang lain, mereka akan bisa menangkap bahwa alurnya kurang runtut dan gaya bahasanya kurang konsisten sehingga pembaca kurang nyaman untuk menyimak.
Pendapat saya, saya sangat setuju dengan saran tersebut, namun perlu diperhatikan, bahwa kita harus meluangkan waktu lebih untuk membaca dulu-baru menulis lengkap. Kadang, kelemahan saya ketika membaca terus terusan/terlalu banyak, malah jadi nggak focus karna tertarik topik2 terkait yang akhirnya malah melebar sampe mana2. Hahahaha. 
Pada akhirnya waktu sudah banyak terpakai dan belum ada yang sempat ditulis. Buat saya, ketika ada sesuatu yang sudah ditulis, akan lebih mudah me-recall alur berpikir dan konten yang akan saya buat. Dan keliatan ada hasilnya gitu nongkrong di depan laptop. Jadi makin semangat lanjutinnya.
So, monggo terserah anda, pilih gaya menulis yang mana. Sesuai selera saja.
Okay, cukup sekian dulu. Akan ada kelanjutannya insya Allah mengenai topik menulis methods, results and discussion. Ditambah sedikit mengenai tips submit dan memilih jurnal sasaran.
2 notes · View notes
jaalingo5 · 1 year
Text
Tumblr media
Jasa Penerjemah Abstrak Tersumpah | Honey Lingo
Jasa Penerjemah Abstrak Tersumpah  yaitu ringkasan lengkap atau penjelasan keseluruhan dari isi suatu artikel ilmiah. Jadi secara garis besar, abstrak adalah sebuah tulisan yang berisi synopsis tentang suatu tulisan ilmiah yang berada diawal suatu tulisan ilmiah.Setiap unsur hendaknya disampaikan dalam kalimat yang singkat dan jelas, dengan demikian keseluruhan abstrak menjadi tidak terlalu panjang dan mudah dibaca. Hal tersebut sangat penting mengingat abstrak salah satunya berguna untuk menarik minat pembaca untuk seluruh isi tulisan ilmiah. Jika abstrak tersebut mampu menarik minat pembaca, maka kurang lebih abstrak itu sudah cukup baik. Oleh karena itu, apabila mengalami kesusahan dalam menerjemahkan abstrak maka bisa menghubungi tim Honey Lingo.
Hotline: +6281 387 788 183 Email: [email protected] Instagram: @honeylingotranslation
Biasanya abstrak ditulis dalam dua bahasa, yang pertama yaitu Bahasa Indonesia dan kedua adalah Bahasa Inggris. Jika penulis tidak dapat menuliskan abstrak dengan baik, maka pesan yang ingin disampaikan untuk pembaca juga kurang maksimal, maka banyak dari mereka yang memilih menggunakan jasa penerjemah atau jasa translate yang sudah teruji kualitasnya. Abstrak bisa digunakan sebagai bahan referensi dalam membuat skripsi atau laporan penelitian, sehingga penulis bisa mendapatkan informasi tambahan dalam membuat skripsi atau laporan penelitian, Abstrak memiliki tujuan untuk mempermudah pembaca agar dapat mempercepat memahami isi dari laporan atau skripsi anda.
Selanjutnya ada abstrak ideal  bersifat informasi dan deskriptif, artinya setiap informasi yang terkandung pada abstrak tersebut harus berdasarkan fakta dan sesuai dengan tulisan ilmiahnya dan ada yang menjelaskan dari standar ISO apabila abstrak adalah satu bagian yang menjelaskan secara singkat dan akurat agar pembaca bisa mengetahui karya ilmiah yang dibuat. Oleh sebab itu, Honey Lingo menyiapkan jasa penerjemah abstrak yang siap membantu anda untuk menerjemahkan penelitian anda dengan cepat dan akurat, dan juga membantu mempersingkat waktu anda, hubungi segera Tim Honeylingo kami.
#jasapenerjemahabstrak #translation #jasapenerjemahmalang #jasapenerjemah #jasatranslate
0 notes
gavyfamily-blog · 7 years
Text
Ayo Main! Review Buku RMA
Ceritanya, saya lagi ngeburu bikin kurikulum anak, mulai panik karena ga kerasa tiba – tiba ini Maryam udah lahir aja, dan wacana bikin kurikulum yang ditarget sejak sebelum menikah GAK BERES2, wkwk.. Apalagi nantinya, saya dan suami bercita – cita untuk menghasilkan produk game yang sesuai milestone tumbuh kembang anak dari kurikulum ini. Oh my, saya malu ama seluruh sel tubuh saya sendiri kalau tahun ini pun, kurikulum ini belum jadi juga “:D ntar tiba2, maryam udah punya adik aja (?)
Sebenarnya saya cukup dipusingkan dalam pencarian referensi, metode, dan turunannya. Setelah melahap beberapa buku, membaca berbagai infografik di pinterest (?), ngikutin website2 parenting, dan ngecek update an babycenter terus2 an, tetep aja saya belum puas dengan informasi yang saya miliki saat ini dan belum ‘pede’ untuk menurunkannya dalam bentuk kurikulum. Singkat cerita, disaat saya mulai merengek – rengek buat diizinin keluar rumah (dan bawa Maryam yang belum genap sebulan) untuk berkunjung ke perpustakaan dan gramed dalam rangka ‘hunting’ referensi yang lebih berbobot, mang2 JNE datang ngetok pintu rumah, hehe :D Dan voila! datanglah buku ini, dari pengirim yang tanpa nama, dan saya lgsg berpikir pengirimnya pasti malaikat yang diutus Allah untuk mempertemukan saya dengan buku ini, wkwk. Lebay! –yang, pengirimnya ternyata adalah iie, yahh, 11-12 lah ama malaikat, #uhuk- ya, walau tidak ada buku yang sempurna, tapi buku ini cukup baik untuk menyemangati saya agar berprogress, hehe.. Baiklah, saya sadar pembukaannya ternyata udah terlalu panjang, langsung aja ke review bukunya, (atau rangkuman sih lebih tepatnya, biar saya gak lupa) 
Tumblr media
Review buku: Rumah Main Anak
Penulis: Julia Sarah Rangkuti (Founder Komunitas Rumah Main Anak) 1. Stimulasi itu penting Anak akan berproses bersama dunia di sekitarnya. Jika lingkungan bermain anak banyak memberikan stimulasi, dorongan, kesempatan, serta kebebasan yang bertanggung jawab, anak dapat melejit lebih pesat daripada saat ia tinggal di lingkungan yang penuh batasan. Anak yang mendapat stimulasi terarah akan lebih cepat berkembang ketimbang anak yang jarang distimulasi. 2. Manfaatkan Golden Age Masa balita merupakan periode penting dalam tumbuh kembang anak yang sering disebut golden age. Kemampuan berbahasa, daya kreativitas, intelegensia, keterampilan sosial – emosional, maupun perkembangan moral dan dasar – dasar kepribadian berjalan sangat cepat di masa ini. Oleh karena itu orangtua ga boleh ketinggalan dalam memberi stimulasi2 terarah di fase ini, karena proses pendidikan sudah dimulai. Bahkan sejak bayi masih dalam kandungan, bayi sudah bisa diberi stimulasi auditif (pendengaran) dan taktil (sentuhan). 3. Materi pelajaran akan efektif jika melalui berbagai pancainderanya Pada tahap usia dini, pancaindera anak sangat peka untuk memahami dunia di sekitarnya, sehingga berikan stimulus melalui alat peraga yang dapat disentuh, dilihat, dicium, didengar, atau pun dirasakan.
4. Berikan sesuai tahap perkembangan anak
Maria Montessori menyatakan bahwa dalam proses perkembangannya, ada periode di mana anak sangat peka terhadap metode pembelajaran tertentu. Sebagaimana dikatakan oleh Roesseau, kita semua dilahirkan dengan kemampuan belajar. Namun, anak – anak akan kehilangan minat belajar jika materi yang diberikan terlalu mudah atau pun terlalu sulit. Hal ini berkaitan dengan ‘periode sensitif’. Ada periode dimana anak akan menunjukkan ketertarikan terhadap suatu hal lebih besar dibandingkan hal lainnya. Oleh karena itu orangtua sebagai fasilitator perlu mempelajari tahapan perkembangan anak dan mengamati periode sensitif ini agar dapat memberikan stimulasi yang sesuai. 5. Bermain adalah dunia anak Segala stimulasi panca indera tadi dapat dipenuhi dengan aktivitas bermain yang tepat. Karena bermain tidak bisa dipisahkan dari dunia anak setiap harinya. Maka, buku ini memberikan inspirasi permainan2 stimulus yang dapat orangtua berikan kepada anak di rumah yang telah disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak dari usia 0-3 tahun. ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI Beberapa aspek perkembangan anak usia dini:
1.       FISIK (motorik) kemampuan gerak anak, sejalan dengan kematangan saraf dan otot. a. motorik kasar >> mencakup keterampilan otot – otot besar, seperti kemampuan duduk, menendang, merangkak, berdiri, berjalan, berlari, melompat, dll. >> beriringan dengan proses pertumbuhan secara genetis >> memiliki rangkaian tahapan yang berurutan, setiap tahapan harus dilalui dan dikuasai dahulu sebelum memasuki tahapan selanjutnya.   >> perkembangan anak bersifat individual, tidak semua anak menguasai suatu keterampilan di usia yang sama, sehingga ini tidak menjadi parameter anak yang satu lebih pandai dibanding anak yang lain. B. >> tidak berpengaruh langsung terhadap kecerdasan. b. motorik halus >> melibatkan otot kecil serta koordinasi mata dan tangan >> dapat dilatih melalui kegiatan berkesinambungan secara rutin, contoh: menggenggam, menyusun balok, membuat garis, melipat kertas, dll.
2.       Kognitif (otak) >> kemampuan berpikir, menghapal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi. Menurut Jean – Piaget, psikolog dari swiss, tahapan kognitif anak terdiri dari : a. Tahap Perkembangan Sensorimotor (0-2 tahun) >> gerak refleks >> bahasa awal >> konsep ruang waktu di era sekarang dan dekat saja b. Tahap Perkembangan Pra operasional (2 – 7 tahun) >> kemampuan bahasa berkembang
>> pemikiran masih statis dan belum dapat berpikir abstrak >> persepsi waktu dan tempat masih terbatas c. Tahap konkret operasional (7-11 tahun) >> sudah mampu melakukan tugas2 menggabungkan, memisahkan, menyusun, menderetkan, melipat, dan membagi. d. Tahap formal operasional (11 – 15 tahun) >> mampu berpikir tingkat tinggi >> mampu berpikir abstrak
3.       Bahasa pada usia 2 tahun, anak akan mengalami peningkatan jumlah kosakata yang pesat atau biasa disebut masa “ledakan bahasa”. Ia akan mulai mengeksplorasi lingkungan dengan bertanya ‘ini apa?’. Terdiri dari 2 aspek: a. kemampuan ekspresif: menghasilkan suara/kata secara lisan/tulisan, isyarat dan gestur. b. kemampuan reseptif: memproses dan memahami pesan dari bahasa lisan/tulisan, isyarat atau gestur.
4.       Sosial-Emosional dan Kemandirian Menurut Erik Erikson, ahli psikoanalisis, ada 4 tahap perkembangan sosial anak:
a.       Percaya vs Curiga (0-2 tahun) pada tahap ini, jika anak mendapat pengalaman yang menyenangkan, maka akan tumbuh rasa percaya. Sebaliknya, pegalaman yang kurang menyenangkan akan menimbulkan rasa curiga.
b.      Mandiri vs Ragu (2-3 tahun) anak sudah merasa mampu menguasai anggota tubuhnya, sehingga akan mudah tersinggung jika diberi bantuan. Sebaiknya di tahap ini, anak diberi ruang kepercayaan dan kesempatan.
c.       Berinisiatif vs bersalah (4 – 5 tahun) anak menunjukkan sikap mulai lepas dari orangtua serta mulai bergerak bebas dan berinteraksi dengan lingkungan. Hal ini dapat menimbulkan rasa untuk berinisiatif atau pun rasa bersalah untuk mencoba (ketika trauma)
d.      Percaya diri vs rendah diri ( 6 tahun – pubertas) anak dapat melaksanakan tugas – tugas perkembangan untuk menyiapkan diri memasuki masa dewasa. Jika mampu menguasai keterampilan tertentu, akan timbul rasa berhasil dan percaya diri. Sebaliknya, dapat timbul rasa rendah diri.
Selanjutnya, (konten utama buku ini) berisi daftar permainan stimulasi yang dapat diberikan untuk anak per 3 bulan dari mulai 0 – 3 tahun.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Daftarnya tidak bisa saya bahas satu – satu karena akan menjadi satu buku, beberapa hal yang menarik seperti:
1. Bayi itu buta warna, sehingga ga ada gunanya mengajarkan warna untuk bayi terutama newborn, ia hanya mampu membedakan warna hitam – putih, lalu merah, lalu menyusul warna2 lainnya hingga ia 18 bulan, baru ia akan bisa menyadari bahwa langit dan rumput memiliki warna yang berbeda :D . Sehingga baiknya orangtua menggunakan warna – warna cerah disekelilingnya ketimbang warna2 pastel, karena warna yang kontras akan lebih mudah dibedakan oleh bayi. (saat ini box bayi maryam penuh ama tempelan2 pola berwarna hitam-putih).  
2. Penting untuk melakukan sensory play (menggunakan 2 indera atau lebih), beberapa diantaranya adalah messy play (main kotor – kotoran), jadi bener apa kata rinso ‘berani kotor itu baik’.
3. Saya baru tau ternyata kita punya 7 indra, hehe.. 2 indra lagi yaitu: Indra vestibular >> memberi kita informasi ttg posisi tubuh dalam ruang, terkait gerakan juga keseimbangan, cth saat berjalan di ruang gelap, melompat di trampolin, atau berjalan di titian. Selanjutnya, indra proprioseptif >> memberi kita informasi ttg keberadaan dan aktivitas anggota tubuh kita. Jadi kita bisa tau kaki kita ada dimana tanpa harus melihat dan menyentuhnya.
yang cukup menarik juga, di halaman belakang buku ini, mba Julia ngasi Agenda bermain anak (mulai umur 1 – 3  tahun) dan disertai parameter perkembangan anak 0 – 6 tahun..
Tumblr media
- DEVY
7 notes · View notes
najwahafshah · 7 years
Text
Laundry Bisa Bikin Baper?
“Mahasiswa itu sibuk.” “Berangkat pagi, pulang petang.” “Banyak tugas.” “Tiap hari ngerjain laprak. Laprak dulu, laprak lagi, laprak terus. Laprak nggak ada habisnya.” “Pusing ngurusin organisasi.” “Sibuk nyari jurnal buat bikin paper. Susah nyari jurnal yang pas sama judul paper. Sekalinya nemu, ehhh ternyata berbayar.” “Belajar buat kuis.” “Danusan buat acara XYZ” “Nyusun skripsi nggak kelar-kelar. Revisi lagi, revisi lagi” “Cinta dia, sayang dia, tapi dianya sayang sama yang lain. Galau. Bertahan atau mundur secara perlahan.”
And others zzzz....
 Itulah sedikit ilustrasi tentang kesibukan-kesibukan para mahasiswa jaman now. Ada yang sibuknya dia bikin baper (bawa perubahan), ada pula yang sibuknya bikin hamburger (hancur le(m)bur generasi). Dan kamu yang sedang membaca ini, baperlah selalu dengan kesibukan-kesibukanmu. Because baper is your duty as a mahasiswa calon pemimpin bangsa (kalau kamu mahsiswa). Seperti itu.
Sibukmu adalah ladang bisnis bagi orang lain. Begitulah ungkapan yang saya rasa cukup pas untuk menggambarkan adanya fakta di lapangan, khusunya di Kota Yogyakarta, bahwa dengan melihat mahasiswa yang sangat disibukkan dengan urusan-urusan akademik mereka serta urusan-urusan lain yang menyita banyak waktu, banyak orang yang memanfaatkan peluang tersebut dengan membuka jasa laundry. Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pelajar, yang tiap tahunnya ratusan ribu orang berbondong-bondong merantau menujunya untuk memperoleh pendidikan, tempat-tempat laundry dapat dengan sangat mudah ditemukan di mana saja.
Menjamurnya jasa laundry ini bukan disebabkan oleh banyaknya perantau dengan tujuan menempuh pendidikan saja, warga dari luar kota yang datang lalu tinggal di Yogyakarta dengan tujuan non sekolah atau kuliah juga turut menjadi penyebabnya. Sebagian dari mereka datang ke Yogyakarta adalah untuk bekerja. Tidak sedikit dari para pekerja itu yang jadwal pekerjaannya cukup padat. Tak ayal jasa laundry pun mereka butuhkan karna sudah terlalu lelah seharian beraktivitas di tempat kerja.
Pada tulisan kali ini, saya ingin memaparkan pendapat saya mengenai mahasiwa yang memilih menggunakan jasa laundry vs mahasiswa yang memilih mencuci baju sendiri. Tulisan yang saya buat sekarang ini terinspirasi oleh obrolan saya dan teman-teman di salah satu grup WhatsApp yang membahas salah satu teman saya yang tidak mau nyuci baju sendiri karena malas menyetrika because of ada trauma masa kecil yaitu, waktu umur empat tahun tangannya pernah melepuh gara-gara kena setrika panas WKWKWK. Saya menulis juga karena saya sekarang sedang galau. Dan bingung. Dan ada perasaan sedih. Dan beberapa tulisan abstrak saya yang lain juga diproduksi dalam kondisi kejiwaan yang tidak sedang bahagia. Perasaan yang tak menentu membuat saya cukup lancar menumpahkan kata-kata dalam bentuk tulisan. Tulisan-tulisan abstrak. Ada salah satu lirik lagu BCL, lirik di lagu yang berjudul Kecewa, “Kuingin marah, melampiaskan tapi kuhanyalah sendiri di sini,” yang ketika saya merasakan hal yang ada di lirik lagu tersebut, menulis bisa sedikit menghapus bongkahan-bongkahan kesedihan dan keresahan.
Mahasiswa Pengguna Jasa laundry vs Mahasiswa yang Hobi Nyuci Sendiri
Dengan berbagai macam alasan, banyak mahasiswa yang turut berkontribusi melanggengkan bisnis-bisnis jasa laundry. Tiap saat laundry, tidak pernah mencuci sendiri. Kalau mau nyuci pun, paling hanya pakaian-pakaian dalam. Saya bukanlah mahasiswa tipe ini. Pernah laundry, tapi hanya sesekali. Saya sekali laundry biasanya setor baju satu kresek besar, yang kalau ditimbang beratnya mencapai 3 - 5 kg. Biaya laundry di Yogyakarta tergolong murah. Rata-rata Rp3000,00/kg untuk waktu pengerjaan normal, tiga hari; Rp4.000,00/kg untuk waktu pengerjaan 2 hari; Rp5.000,00/kg untuk paket kilat satu hari jadi. Anggap saya memilih yang tiga hari, maka biaya yang harus saya keluarkan untuk laundry adalah Rp15.000,00. Itu baju untuk kira-kita satu setengah minggu. Eh, satu minggu atau satu setengah minggu ya? Emmm....
And then, bagaimana pendapat saya mengenai mahasiswa yang suka laundry? Menurut saya itu tidak masalah. Sering laundry bukanlah aib. Laundry atau tidak laundry hanyalah masalah pilihan. Janganlah misal kamu adalah orang yang rajin nyuci baju tiap hari lantas menganggap buruk mereka yang sama sekali tidak pernah menyentuh sabun cuci karna selalu laundry. Mengapa? Orang yang sering laundry tidaklah selalu adalah orang yang manja ataupun sok kaya. Orang yang tidak pernah dilatih dan dibiasakan oleh orang tuanya mencuci baju sendiri ketika masih tinggal bersama, akan mengalami banyak kesulitan manakala ia harus mencuci dan menyetrika baju-bajunya sendiri ketika telah berada di tempat rantau yang jauh dari orang tua dan keluarga.
Lalu apakah orang tuanya salah? Tidak juga. Orang tua tidak pernah menyuruh anaknya untuk mencuci baju sendiri bisa jadi karena di rumah memiliki pembantu yang sudah mengerjakan segala pekerjaan rumah yang ada seperti, menyapu, mengepel lantai, memasak, merapikan ruangan-ruangan, termasuk mencuci dan menyetrika baju semua orang yang ada di rumah. So, kalau sudah seperti itu untuk apa lagi menyuruh anak mencuci baju sendiri manakala sang anak sudah dibuat lelah oleh kegiatan-kegiatan di sekolah yang misal menerapkan sistem full day school. Ada lagi, misal memang tidak punya pembantu, tapi orang tua menginginkan sang anak agar fokus belajar saja di rumah, agar prestasi akademik bagus, sehingga orang tua tidak membebankan pekerjaan-pekerjaan rumah yang tiada habisnya kepada sang anak. Tugas yang dibebankan orang tua kepada sang anak ketika berada di rumah hanya belajar, belajar, dan belajar.
Orang memilih laundry juga bisa disebabkan karena kegiatan yang begitu padat, sehingga tidak ada waktu yang bisa ia luangkan untuk mencuci. Bukan karna malas. Bukan karna kesulitan karna dulu-dulu tidak dibiasakan. Iya sih kesulitan, kesulitannya adalah kesulitan membagi waktu. Untuk bisa mencuci dan menyetrika, seseorang perlu meluangkan banyak waktu. Saya pribadi, mencuci baju sebanyak satu ember memerlukan waktu kurang lebih satu jam, belum termasuk waktu yang diperlukan untuk  merendam di pewangi dan waktu yang diperlukan untuk menjemur. Apalagi jika seseorang itu pakaiannya besar-besar dan lebar-lebar, butuh kesabaran ekstra untuk mencucinya.
Justru adalah baik jika seseorang mengamanahkan tugas pencucian bajunya kepada orang lain (baca: tukang laundry), lalu ia bisa menggunakan waktunya untuk kegiatan-kegiatan yang positif dan lebih produktif. Misalnya belajar, mengerjakan tugas, membaca buku,menghafal Al Quraan, membuat karya tulis, datang ke kajian-kajian, jualan, dan masih banyak lagi. Laundry membuat mahasiswa lebih boros memang, tapi kalau si mahasiswa lebih memilih laundry karna punya uang saku lebih, lagi-lagi laudry tidak jadi masalah. Seandainya mendapat uang saku dari orang tua tiga juta rupiah per bulan hanya untuk makan, jajan, dan bensin, tidak termasuk uang untuk membayar kos, lalu digunakan untuk bayar laundry tujuh puluh lima ribu rupiah, uang di ATM masih sisa banyak.
Selanjutnya, bagaimana pendapat saya mengenai mahasiswa yang memutuskan untuk selalu mencuci pakaiannya sendiri? That’s very good. Lanjutkan! Saya termasuk tipe mahasiswa yang lebih sering mencuci baju sendiri daripada laundry. Dari saya kecil, bapak ibuk sudah membiasakan saya agar menjadi anak yang mandiri. Bapak ibuk merupakan tipe orang tua yang “tega” terhadap anak-anaknya. Saya  anak pertama, dan punya adik pada usia enam setengah tahun, yang di usia itu saya duduk di bangku kelas satu SD. 
Semenjak punya adik, orang tua benar-benar menuntut saya menjadi anak yang mandiri. Saya yang sebelumnya makan kadang masih disuapi, ketika adik lahir sudah tidak pernah disuapi lagi. Rambut saya yang sebelumnya cukup panjang, yang selalu butuh bantuan ibuk untuk menyisir dan merapikan, pas sudah punya adik saya diajak bapak pergi ke salon untuk potong rambut dengan harapan saya bisa merapikan rambut saya sendiri tanpa perlu merepotkan ibuk lagi. Karna dipotongnya sebahu, setelah potong rambut saya jadi sering dipanggil Dora. Pun dengan urusan cuci-mencuci baju, saya tidak ingat kapan tepatnya diajari dan mulai diminta untuk mencuci baju sendiri, namun yang jelas kelas empat SD saya sudah selalu mencuci dan menyetrika baju sendiri. 
Tidak ada yang namanya merengek-rengek agar saya dibebaskan dari tanggung jawab itu, sebab ketika ada baju yang akan segera saya pakai dan baju itu masih berada dalam keadaan kotor belum dicuci apalagi disetrika, bapak selalu mengatakan, “terserah, mau kamu cuci silahkan, kalau tidak ya bapak tidak ada masalah. Toh yang pakai kamu, tinggal kamu malu atau tidak kalau pas kamu pakai bajumu masih dalam keadaan kotor dan kumel belum disetrika.” And that was so.. arrghhh mau tidak mau saya harus menyelesaikan masalah itu sendiri. Hikmahnya, saya bisa survive di saat SMA saya harus kos jauh dari orang tua. Sudah tidak ada shock lagi sebab sudah biasa melakukan semuanya sendiri.
Tentang mencuci baju ini, ketika saya sudah berada di Yogyakarta bapak pernah berpesan, “bapak tidak melarang kamu untuk laundry. Kalau kiranya repot dan tidak ada waktu, tidak apa-apa sesekali laundry. Tapi kalau bisa, berusahalah untuk mencuci baju sendiri. Sebab dengan mencuci sendiri, kamu juga belajar tentang bagaimana bertanggung jawab terhadap dirimu sendiri.” Dan itulah nasehat yang cukup berhasil membuat saya istiqomah mencuci meskipun sempat sekali dua kali laundry. Yang terpenting jika memilih mencuci baju sendiri adalah pandai-pandailah dalam mengatur waktu.
Mau laundry atau mau  mencuci sendiri adalah pilihan. Pilihlah mana yang kiranya memberikan lebih banyak dampak positif bagi dirimu. Setiap orang berbeda. Kebutuhannya berbeda. Pun tentang pilihan-pilihannya, sudah pasti berbeda pula. Monggo kalau mau rajin nyuci baju sendiri. Mau nyuci pakai tangan, boleh. Nyuci pakai mesin cuci, itu sah-sah saja. Mau laundry, silahkan, saya sama sekali tidak berhak untuk melarang. Mau kadang laundry dan kadang mencuci, yaaa it’s your choice, my bro and sista.
15.09.17
2 notes · View notes
abstrak85 · 1 year
Text
Jasa Penerjemah Abstrak Tersumpah | Honey Lingo
Tumblr media
Jasa Penerjemah Abstrak Tersumpah | Honey Lingo
Jasa Penerjemah Abstrak Tersumpah  yaitu ringkasan lengkap atau penjelasan keseluruhan dari isi suatu artikel ilmiah. Jadi secara garis besar, abstrak adalah sebuah tulisan yang berisi synopsis tentang suatu tulisan ilmiah yang berada diawal suatu tulisan ilmiah.Setiap unsur hendaknya disampaikan dalam kalimat yang singkat dan jelas, dengan demikian keseluruhan abstrak menjadi tidak terlalu panjang dan mudah dibaca. Hal tersebut sangat penting mengingat abstrak salah satunya berguna untuk menarik minat pembaca untuk seluruh isi tulisan ilmiah. Jika abstrak tersebut mampu menarik minat pembaca, maka kurang lebih abstrak itu sudah cukup baik. Oleh karena itu, apabila mengalami kesusahan dalam menerjemahkan abstrak maka bisa menghubungi tim Honey Lingo.
Hotline: +6281 387 788 183 Email: [email protected] Instagram: @honeylingotranslation
Biasanya abstrak ditulis dalam dua bahasa, yang pertama yaitu Bahasa Indonesia dan kedua adalah Bahasa Inggris. Jika penulis tidak dapat menuliskan abstrak dengan baik, maka pesan yang ingin disampaikan untuk pembaca juga kurang maksimal, maka banyak dari mereka yang memilih menggunakan jasa penerjemah atau jasa translate yang sudah teruji kualitasnya. Abstrak bisa digunakan sebagai bahan referensi dalam membuat skripsi atau laporan penelitian, sehingga penulis bisa mendapatkan informasi tambahan dalam membuat skripsi atau laporan penelitian, Abstrak memiliki tujuan untuk mempermudah pembaca agar dapat mempercepat memahami isi dari laporan atau skripsi anda.
Selanjutnya ada abstrak ideal  bersifat informasi dan deskriptif, artinya setiap informasi yang terkandung pada abstrak tersebut harus berdasarkan fakta dan sesuai dengan tulisan ilmiahnya dan ada yang menjelaskan dari standar ISO apabila abstrak adalah satu bagian yang menjelaskan secara singkat dan akurat agar pembaca bisa mengetahui karya ilmiah yang dibuat. Oleh sebab itu, Honey Lingo menyiapkan jasa penerjemah abstrak yang siap membantu anda untuk menerjemahkan penelitian anda dengan cepat dan akurat, dan juga membantu mempersingkat waktu anda, hubungi segera Tim Honeylingo kami.
#jasapenerjemahabstrak #translation #jasapenerjemahmalang #jasapenerjemah #jasatranslate
1 note · View note
endriatjeh · 5 years
Text
Tentang Mitsaqan Ghalizha
Tumblr media
Sebuah persembahan sebagai kado ulang tahun pertama pernikahan (15 Juli 2018 – 15 Juli 2019)
“Lebih baik jangan beristri hanya karena perhatian kepada materi, akan lebih baik karena hubungan hati dan pertalian cita-cita.” (Buya Hamka dalam “Pribadi Hebat”)
Sedikit banyak tulisan ini berbicara tentang renungan atas pengalaman satu tahun mengarungi bahtera pernikahan dengan istri saya, Maya. Saya akan mulai tulisan ini dengan terlebih dahulu mengupas makna satu istilah dalam Al-Quran, sesuai judulnya, tentang mitsaqan ghalizha.
Mitsaqan ghalizha, perjanjian agung, demikianlah Al-Quran mengistilahkan pernikahan. Saking agungnya perjanjian dalam pernikahan itu, Al-Quran sejajarkan perjanjian ini seperti mitsaqan ghalizha-nya Allah dengan para Rasul Ulul Azmi dan mitsaqan ghalizha antara Allah dengan Bani Israil. Apa sebab disebut demikian?
Menikah itu hakikatnya mengikat janji, bukan hanya janji antara dua orang manusia, tetapi juga mengikat janji dengan Tuhan. Lumrahnya disebut sebagai akad. Dalam prosesi Ijab Qabul itu di akhirnya lahir tanggung jawab merentang dunia sampai akhirat. Akad nikah itu sama artinya dengan mengambil amanah dari Allah dan orang tua atas diri seorang perempuan atas nama Allah. Bersedia bertanggung jawab penuh, memenuhi hak, memberi nafkah, mendidik, menjadi imam, membimbing, menuntun. Sebab akad terucap maka berguncang Arsi-Nya, malaikat dan manusia bersaksi atas janji agung itu. Karena akad, yang semula haram menjadi halal. Yang awalnya dilarang, berubah jadi ibadah. Mengubah status hukum 180 derajat.
Jika menikah adalah sebuah perkara agung, pertanyaan mendasarnya, apa alasan orang menikah? Apa sebab sepasang laki-laki dan perempuan mau hidup dalam satu atap, melanjutkan hidup bersama-sama dalam bahagia dan susah? Jika jawabannya karena cinta itu benar, tetapi sayangnya belum cukup. Satu alasan mendasar lainnya yang patut menjadi pondasi memulai ikatan pernikahan itu adalah cita-cita. Ya, cita-cita, tujuan, atau bahasa beratnya visi. Sebelum eksisnya lembaga pernikahan, yang paling awal adalah menentukan apa visi pernikahan.   
Jika setiap orang sadar bahwa menikah adalah pekerjaan besar, saya yakin tidak akan ada yang mau menyia-nyiakan pernikahan. Bahkan jika setiap orang mengerti bahwa menikah menimbulkan tanggung jawab besar, orang mungkin berpikir berulang-ulang kali sebelum memutuskan akan menikah. Inilah tantangannya. Dengan konsekuensi yang demikian, rasa-rasanya terlalu sepele jika pernikahan hanya tentang satu fase hidup, tahapan hidup yang harus dilalui sewajarnya manusia normal. Dengan agungnya ikatan pernikahan itu, bagi saya aneh jika pernikahan tidak punya visi, tidak ada tujuan, tidak bercita-cita. Ibarat kapal berlayar tak bertujuan, tak tentu arah. Inilah poin penting berikutnya, tentang visi pernikahan.
Lembaga pernikahan bagi saya ibarat sebuah lembaga organisasi. Sebelum masuk organisasi, orang akan bertanya dulu apa visi misi yang ingin diwujudkan organisasi ini? Kalau cocok, lanjut. Kalau tidak, ya jangan maksa. Latar belakang bisa saja beda-beda, gaya hidup, lingkungan pergaulan, didikan keluarga, setiap orang berbeda. Tetapi apa yang menyatukan? Jawabannya visi, cita-cita, tujuan. Itulah tali pemersatunya. Itulah mengapa reorientasi selalu ada bagi pemula sebelum jauh melangkah ke dalam organisasi. Karena orientasi tentang cita-cita, tentang visi harus diperkenalkan terlebih dahulu sebelum gerak langkah dimulai.
Relasi paling kuat antara manusia yang beradab itu adalah ikatan visi. Ikatan karena ada tujuan dan cita-cita. Orang dihadapkan pada bagaimana merealisasikan visi, mencapai tujuan, dan mewujudkan cita-cita, secara bersama-sama. Orang akan berjalan ke depan, ke arah visi itu terletak dan terlihat, orang memandang ke arah yang sama sehingga gerak langkahnya pun dapat beriringan. Uniknya di lembaga pernikahan itu visi itu dimulai dari urusan yang sifatnya paling duniawi sampai urusan ukhrawi, dari urusan paling mendasar sebagai manusia sampai urusan paling luhur sebagai makhluk Tuhan. Unik memang.  
Pernikahan berumur panjang jika punya visi. Dengan visi, alur gerak menjadi dinamis, mengalun, mengalir, selalu ada energi dan harapan baru yang hadir. Visi pernikahan membuat pernikahan bergairah, tidak monoton, tidak membosankan, karena setiap pribadi diingatkan bahwa ada tujuan yang belum tercapai maka selama itu pula pernikahan harus terus dijaga, kehidupan harus terus beriringan agar tujuan dapat terwujud. Dengan visi, usia pernikahan tak berujung, karena batasan realisasi visi juga tak berakhir. Itulah yang terus menerus memberikan energi bagi eratnya ikatan pernikahan.
Pertanyaan berikutnya, visi yang seperti apa? Jawabannya adalah visi dunia dan akhirat. Yang satu visi untuk kebermanfaatan terhadap sesama umat manusia dan membaikkan dunia, yang satu visi menuju ketaatan pada Tuhan. Antara keduanya tidak saling mengecualikan, tidak saling bertolak belakang. Jenis dan bentuknya seperti apa, itu pilihan. Ada orang membuat visi dunianya dengan melakukan proyek sosial, ada yang melakukan banyak perjalanan keliling dunia, ada yang bercita-cita hebat dalam karier yang ditekuni, menduduki posisi-posisi tertentu secara struktural, sah-sah saja karena semuanya diniatkan untuk memberikan sebesar-besarnya kebermanfaatan. Jika visi akhirat tentu tidak perlu diperjelas panjang lebar, masing-masing kita sudah paham. Geliat ikhtiar mencapai visi itulah yang mampu memberikan energi tak terhingga bagi kokohnya lembaga pernikahan. Dalam posisi yang demikian, pasangan hidup sekaligus menjadi mitra strategis dan taktis. Abstrak memang, terkesan ilusi, dan sulit dipahami bagi sebagian orang, tapi nyata dampaknya.
Layaknya organisasi, dalam perjalanannya di rentang waktu tertentu, lembaga pernikahan juga butuh evaluasi; satu hal yang seringkali dikesampingkan. Inilah yang sedang saya usahakan saat ini, mengevaluasi pernikahan. Momennya tepat, ulang tahun pernikahan hanya setahun sekali. Pasangan diajak berbicara tentang perjalanan pernikahan selama ini, apa yang kurang, apa tujuan yang belum tercapai, bagian mana yang terlupakan. Meluangkan waktu untuk evaluasi seperti ini artinya menyempatkan diri memeriksa pondasi rumah tangga, apakah ada bagian yang sudah lapuk dan keropos, sehingga harus segera ditambal untuk memastikan rumah dalam keadaan baik-baik saja. 
Saya membayangkan Khawla, si baby imut-imut kinyis juga suatu saat saya ajak diskusi tentang itu, menyampaikan pikiran-pikirannya tentang bagaimana harusnya keluarga ini berjalan dan akan ke arah mana bergeraknya. Bagi saya anak-anak punya hak untuk itu. Dalam pernikahan dengan visi itu kita sadar bahwa lembaga pernikahan juga berfungsi sebagai wadah “membesarkan” satu sama lain. Itulah mengapa butuh kata saling di sana. Saling menguatkan, saling mengingatkan, saling mendukung, saling membahagiakan, saling menenangkan, semuanya serba saling. Hubungannya aksi-reaksi, serba timbal balik, resiprokal. Bagi anak-anak, lembaga pernikahan adalah kawah candradimuka, mereka bukan hanya dibesarkan fisiknya, tetapi juga dibesarkan pemikirannya, dibesarkan cita-cita dan mimpi-mimpinya. Anak bukan hanya tentang relasi biologis, tetapi juga relasi ideologis. Jadi setiap orang dalam keluarga diajak berpikir, diajak untuk “memiliki”, diajak bekerjasama mewujudkan visi.
Tentang “membesarkan” itu tadi, memori masa kecil saya memisalkan menikah itu seperti mode fusion Goku dengan Vegeta menjadi Vegito. Yang membuat sosok ini kuat tak tertandingi adalah karena ia hasil penggabungan, hasil fusi dua karakter. Mereka menghadapi musuh secara bersama-sama, jadilah mereka tak terkalahkan. Bergabung dalam satu ikatan itu membuat setiap orang lebih kuat, lebih baik, lebih mampu, karena kekurangan-kekurangan ditutupi dan kelebihan-kelebihan digabungkan. Ikatan fisik sekaligus psikis, mengikat jasmani dan rohani. Demikianlah lembaga pernikahan dijalankan. Lagi-lagi saya katakan, dahsyat memang pernikahan itu.
Menuju visi pernikahan itu, nilai atau value memegang peranan penting. Gunanya persis seperti fungsi rambu-rambu di jalan raya bagi kendaraan. Kendaraan rumah tangga itu sudah tahu arah kemana berjalannya, tetapi jika tidak awas dengan rambu-rambu lalu lintas, tidak ada yang dapat memastikan perjalanan akan sampai ke tujuan. Rambu-rambu itu adalah nilai, value, hal-hal yang dijunjung tinggi dalam kehidupan pernikahan keluarga. Sebagai contoh, ada pernikahan yang menginginkan anak-anak dibesarkan dalam nilai-nilai kesederhanaan, nilai empati terhadap sesama, tidak memanjakan namun tidak pula mengekang dalam batas kewajaran, maka komitmen itu dijalankan oleh para orang tua. Ada yang menghendaki keluarga dilandasi dengan nilai-nilai kejujuran, menghormati perbedaan pendapat, tidak memaksakan kehendak atas orang lain, tidak mudah menghakimi keadaan orang lain, open-minded, moderat, objektif menilai sesuatu, berpikir ilmiah, dan mungkin masih banyak lagi yang tanpa disadari value itu kita terapkan dalam keseharian. Seiring waktu, standar nilai-nilai itu bisa saja berubah, sangat bergantung pada pola pikir dan lingkungan sekitar keluarga. Tetapi intinya, nilai-nilai itu penting adanya, tidak boleh tidak, karena itulah yang memberi sifat karakter dan membentuk pola pikir pada diri setiap anggota keluarga.
Jika saya boleh mengklaim sepihak, pernikahan versi milenial harusnya demikian. Menikah karena visi, menikah dengan alasan demikian yang mampu menjawab tantangan zaman di masa depan. Jadi perkara menikah bukan hanya perkara menyatukan dua anak manusia, menyatukan dua keluarga besar, tetapi lebih dari itu. Menikah itu menggabungkan visi, menikahkan cita-cita.  Menikah itu juga berarti menggabungkan kekuatan untuk mewujudkan visi, menikah itu meleburkan dua potensi besar untuk merealisasikan cita-cita, lalu menjaga cita-cita dan visi itu tetap hidup dalam pagar nilai-nilai kehidupan yang luhur. Demikianlah pernikahan sebagai mitsaqan ghalizha, sebagai perjanjian yang agung itu memperoleh maknanya.
Kesimpulannya, menikahlah karena cinta, tetapi yang lebih penting lagi menikahlah karena cita-cita.
Akhir kata, mohon doanya untuk saya dan Maya yang masih dalam usia pernikahan seumur jagung ini. Kita masih dan akan terus belajar untuk melengkapi kata “saling” dalam kebaikan.
Wallahu a’lam bisshawab.
0 notes
lalat-hijau · 5 years
Text
GARA GARA MBA S*M*R*
Ramai dengan secuil video yang nampang di explore instagram. seorang aktivis muda partai kekinian, speak up tentang issue "indonesia tanpa pacaran". si mbak menganggap hal tersebut ngga make sense. kering kering kering bro tanpa cinta.
beberapa hari lalu aku sempat kepikiran tentang hal ini juga sih. tentang "that thing" alias pacaran. cuma pada saat itu aku belum punya kemauan untuk menulis. kaya "ah udahlah males" namun setelah melihat video itu akhirnya aku mencoba menyampaikan pandanganku. meskipun berat dan ga percaya diri.
aku paham bahwa manusia adalah makhluk spesial. manusia memiliki potensi besar dalam dirinya, baik untuk berpikir, menyampaikan pendapat, menafsirkan fenomena kehidupannya menjadi makna dan hikmah, kemudian menginterpretasikannya dalam tindakan. setiap manusia punya caranya masing-masing, dan itulah kerennya manusia. manusia memang kreasi terkeren yg pernah aku temukan.
hanya saja, ada beberapa bagian dari manusia yang tidak aku mengerti. aku menangkap kekeliruan informasi dasar yg tersimpan di "bank pikiran" segelintir orang. dampak dari kekeliruan tsb adalah terwujudnya nilai/kepercayaan yang melenceng. nilai-nilai/kepercayaan yang melenceng sudah pasti mendorong terwujudnya perbuatan yang juga melenceng. sungguh disayangkan, karena kekeliruan informasi awal merubah proses berpikir yang semula berharga jadi tidak berharga. maka segala hal yg diinterpretasikan dari proses berpikir yang tidak berharga, turut serta menjadi tidak berharga.
fakta di sekitarku berbicara bahwa pacaran digunakan sebagai jalan untuk melampiaskan naluri berkasih sayang. rasa geli-geli manis, sensasi yang muncul, perasaan yang tidak karuan, kecenderungan pada seseorang, semua gejolak itu dapat reda ketika dilampiaskan kepada objek yang menyebabkannya. lebih lagi ketika ternyata perasaan itu ditangkap dan diterima oleh sang lawan, jadilah itu sebagai alasan untuk menyatukan perasaan yang telah sefrekuensi. buat apa ditahan-tahan, toh sudah sama-sama suka.
iya ya, kalau dipikir-pikir tidak ada yang salah dengan konsep itu. sangat manusiawi sekali. manusia memang diciptakan dengan naluri itu, yang mana naluri itu akan berfungsi sempurna jika berbalasan. naluri tsb merupakan modal awal bagi manusia untuk menjalankan salah satu tujuan kehidupannya, yaitu berkembang biak. secara konsep sudah betul, tapi kan tujuan akhirnya adalah menghasilkan keturunan, iya kan? perasaan itu, kecenderungan itu, semua sensasi geli-geli manis yang dirasakan, semua hanyalah gejolak emosi yang mengiringi, harapannya agar proses menghasilkan keturunan jadi menyenangkan.
nah, jd yang membuatku bingung adalah, kenapa ada orang yang menghabiskan waktu untuk melampiaskan naluri itu pada jalan yang tidak mengantarkan mereka ke tujuan utama penciptaan naluri tsb, yaitu meneruskan keturunan?
banyak orang hanya berfokus pada gejolak dan apa yang mereka rasakan tanpa berpikir lebih dalam. mereka terlalu terburu-buru ingin menyelesaikan problematika perasaan itu, sehingga hanya berfokus mencari target yg bisa membalas perasaan tsb. siapa ya yang bisa meredakan ini? ah ya, lega rasanya jika sudah melampiaskannya.
mereka melampiaskannya dalam bentuk berpasangan, tetapi berpasangan yang tidak menyertakan konsekuensi.
sebagian diambil, sebagian lagi ditanggalkan. mengambil solusi pelampiasan rasa tapi menanggalkan proses meneruskan keturunannya. padahal keduanya adalah hal yang padu. jadilah pacaran sebagai tindakan yang sangat inkonsisten.
dari pacaran itu ada nikmat yang dirasa karena naluri itu dipuaskan. berpelukan, bergandengan tangan, menghabiskan waktu berdua, bersandar, berciuman. tidak jarang juga yang kemudian melanjutkan dengan tidur bersama. atas nama cinta, atas nama gejolak yang mereka rasakan dan harus dipuaskan. lalu? setelah itu apa?
pada beberapa kasus ada yang akhirnya menikah. yah syukur-syukur deh bisa menikah. cuma rasanya kok seperti sayang sekali ya, seperti membuang waktu. padahal sejak awal mereka bisa langsung menikah. kenapa memilih berjalan kaki padahal sejak awal bisa berlari? sah sah aja sih sebenarnya, itu kan pilihan. tapi ibarat, ya kok dikasih gampang malah nyusahin diri sendiri?
menikah itu adalah gerbang, izin legal untuk meneruskan keturunan. hal itu sudah diatur oleh negara dan agama. dari sini aku menyimpulkan, bahwa standar yang harus diwujudkan seseorang apabila ingin merealisasikan naluri berkasih sayangnya adalah dengan menikah. dari menikah itu ada konsekuensi yang didapat, diantaranya dapat melampiaskan perasaan yg abstrak menjadi bentuk konkret melalui kontak fisik, kemudian anak menjadi produk legal dari kontak fisik yang terjalin.
jadi kalau ada orang yang mengatakan pacaran sebagai jalan untuk mencapai pernikahan, tetapi di dalam prosesnya sudah mengambil konsekuensi layaknya orang yang sudah menikah, berarti mereka telah berlebihan mengambil porsi yang disuguhkan.
ah ya, aku tahu. pasti akan ada dalih bahwa menikah itu tidak bisa tiba-tiba. "masa mau nikah kalau belum kenal?" lalu masuklah pernyataan baru, oh berarti pacaran tanpa kontak fisik no problem dong ya? kan konsekuensi menikah cm kontak fisik. hm hm hmm otw saabyan.
argumen pertama, tdk bisa menikah tanpa pacaran "kering kering kering" sebenarnya adalah cara berpikir orang-orang pesimis. kalau diumpamakan, berani makan tidak mau bayar, alasannya takut makannya ga enak. kalau ga enak gajadi bayar, loohh??? padahal makanannya sudah masuk ke perut. kenyangnya sudah, tapi karena kurang enak tidak mau bayar dan sisa piringnya dikembalikan dengan keadaan sudah berantakan.
tujuan makan apasih? agar kenyang kan? kalau sudah tau konsekuensi dan tujuan dari makan adalah rasa kenyang, maka kita akan hati-hati dalam memilih. mengenal menu-menu tanpa gegabah mencoba satu-satu. apalagi hanya dibayar pada apa yang kita anggap enak. ya itu sih namanya gatau diri. masa sudah cicip sana-sini tapi gamau bayar? orang yang paham bahwa kenyang harus dibayar dengan uang akan teliti dalam menganilisis makanannya, meperkirakan dan mencoba mengenali cukup dari aroma dan penampakan, tapi dari situ muncul keyakinan. sehingga ketika ia telah memutuskan membayar, ia akan meresapi rasanya baik-baik karena itu adalah pilihannya. ekspektasi rasa bukan jd poin utama karena yg ia cari adalah tujuannya, yaitu kenyang. sehingga ia jd lebih dewasa dalam menyikapi apa yang telah ia pilih. commit pada tujuan dan justru akhirnya bisa mencari celah kelezatan dari sisi manapun.
yang kedua, dalih pacaran tanpa kontak fisik atau yang trend disebut pacaran syar'ie. kalau ini sih cuma cara yang direka-reka untuk menjadikan pacaran tetap legal, yang mana tidak akan pernah legal karena hukum mengatur bahwa seluruh konsekuensi akan sah bila diawali ijab qabul dengan wali.
pacaran syar'ie tdk ada bedanya dgn pacaran pada umumnya. inti dari pacaran adalah klaim, mengikat kedua belah pihak pada perjanjian yang tidak memiliki kekuatan hukum. tidak legal. ibarat negara, ia mendeklarasikan diri telah merdeka tetapi hanya dengan ucapan, sementara berkas dan kelengkapan bernegaranya tidak dimiliki. tidak ada payung hukum, tidak ada pengakuan secara legal. ya sama saja bohong, sama saja tidak bernilai apa-apa.
cara berpikir seperti tadi adalah cara pikir orang yang keliru mengartikan konsep berkenalan. berkenalan itu selamanya, seumur hidup. orang yang paham tujuan diciptakannya naluri berkasih sayang akan berfokus pada pematangan diri, bukan sibuk mengurusi maunya hati. diri yang sudah matang akan menundukan alasan-alasan di hati, alasan remeh yang hanya mencari-cari celah agar pacaran itu dibenarkan.
pacaran berbeda dengan berkenalan. berkenalan itu mencari tahu, lalu menimbangnya dengan kebutuhan dan kecenderungan, dan itu bisa dilakukan tanpa harus serakah mengambil hak legal berpasangan. ya kalau mau kenalan ya kenalan aja, ngobrol, tanya ini dan itu, ga perlu dengan gandengan sambil sandaran manja kan? beda itu. kalau itu namanya melampiaskan hasrat berkasih sayang.
sekarang pertanyaanku adalah, bagaimana dengan mereka yang sudah punya anak tetapi tidak menikah? atau, bagaimana dengan mereka yang tidak menikah tapi telah fokus melampiaskan hasrat, menjalani konsekuensi dari pernikahan tetapi belum siap menikah dan hanya ingin menikmati "masa-masa indahnya" dulu?
lebih lucunya lagi, bagaimana dengan mereka yang berpacaran dan akhirnya putus? itukah yang dianggap sebagai proses pencarian oleh segelintir orang? bahwa sebelum melabuhkan hati dalam ikatan abadi pernikahan, mereka harus melampiaskannya dahulu berkali-berkali pada orang lain?
konsep hidup macam apa ini? inilah yang aku maksud di awal, aku tidak mengerti dengan cara pikir seperti ini.
bukankah cinta adalah sesuatu yang suci? bagaimana mungkin ada orang yang mempermainkan kesucian cinta dengan berulang kali jatuh cinta dan melampiaskannya pada orang yang berbeda?
dari satu tangan ke tangan digenggam, dari tubuh ke tubuh direngkuh, dari bibir ke bibir di kecup, tidakkah mereka ingin jadikan semua itu satu dan abadi, yang tak perlu berganti-ganti? bukankah itu justru makna cinta yang murni dan suci, ketika dengan lapang hati engkau menyerahkan dirimu dan apa yang kamu miliki hanya pada satu orang. orang yang kelak akan menjadi orang pertama yang menggenggam tanganmu dan kau harapkan jadi yang terakhir. satu dan hanya satu-satunya.
lalu segelintir orang berdalih bahwa pacaran adalah sebuah harapan, bahwa saat kau lampiaskan itu pada seseorang, kamu mengharapkan dia adalah yang pertama dan terakhir. nyatanya? nyatanya sedikit sekali orang yang bs seperti itu. kebanyakan berakhir dengan perpisahan, kecewa, kandas tak berbekas. kemudian mereka fokus kembali pada gejolak baru yang muncul pasca putus, pada target berbeda dengan harapan bahwa "ah ya, yang ini mudah-mudahan yang terakhir"
memangnya cinta itu ajang coba-coba ya? aku tidak munafik, aku juga pernah jatuh cinta beberapa kali. cenderung pada lawan jenis yang berbeda, tapi manusia dianugerahkan independensi bukan? manusia tidak perlu menuhankan perasaannya karena sejatinya manusia memegang otoritas tertinggi pada dirinya sendiri. setiap manusia pasti mampu mengolah apa yang ia rasakan. ketika ia jatuh cinta, ia bisa mengarahkan perasaan itu pada jalan yang lebih baik. tidak harus rasa cinta itu dibalas cinta juga. kadang manusianya yang justru tidak mau belajar mengelola perasaan. perasaan yang muncul dibiarkan bebas begitu saja, deras keluar, sehingga akhirnya menimbulkan galau kronis. rasanya kalau sedang jatuh cinta ingin berbalas, ingin diperhatiin, galau jika pesannya diabaikan. karena kita menuruti perasaan kita, padahal seharusnya perasaan kita yang mengikuti kita.
tidak ada jaminan bahwa orang yang membuat hatimu berdegup kencang bisa menjaga kesucian cintamu. selama belum ada bukti bahwa he's the one who deserve holding your hands, maka tidak layak tanganmu digenggam siapapun.
tolong jangan counter narasi ini dengan ucapan "terus gimana tahu dia layak genggam tangan kalau ga coba genggam tangan dia?"
ya atuh kalau beli hape atau motor juga ngga minta dipake dulu kan:") pasti beli karena baca speknya, yakin itu adalah spek terbaik, baru dibeli dan dicoba.
jadi kita ga akan pusing-pusing dgn perasaan itu, jadi galau lah atau apa lah. take it cool aja, resapi perasaan itu. syukuri karena dikasih kecenderungan. amati kelayakan calon pasangan, kalau speknya oke tinggal berusaha. buat planing menuju pernikahan. apa-apa saja yg harus dicapai. sisi mana dari diri yang haru dibenahi. kan jadi enak kalau cinta itu kita barengi dengan tujuan jelas. ada usaha konkretnya, ga cuma numpang sayang-sayangan doang.
cinta adalah jalan menuju pernikahan. dan pernikahan itu jalan menuju terwujudnya keturunan, jadi pernikahan lah yg justru harus diperjuangkan. tetapi kebanyakan dari kita salah berjuang. yang diperjuangkan justru hal sampingannya, yaitu rasa yang muncul. seperti orang yg dijanjikan tanah di suatu lokasi untuk ia bangun, ia harus menempuh perjalanan untuk sampai ke lokasi tanah itu. tetapi ia keburu menyerah, tergoda dengan hal-hal yang ditawarkan dalam perjalanannya, dan akhirnya malah sibuk membangun peradaban di lokasi ilegal.
sementara pernikahan itu ibarat tanah legal yg sudah disiapkan untuk kita, tinggal kita bersabar sedikit. siapkan amunisi untuk memebekali perjalan, selama perjalanan menuju ke sana, kita isi dengan mencari hal-hal yang kita butuhkan kelak di tanah kita nanti. jangan tergiur dengan rumah orang yg tak sengaja kita temui lalu kita akui begitu saja. lupalah kita pada tujuan utama kita.
gonta-ganti pacar, gonta-ganti tempat pelampiasan perasaan, kalaupun memang tidak gonta-ganti pasangan dan memiliki hubungan yang awet, tetap saja sudah menghabiskan waktu untuk bergantung pada nikmat perasaan yang tidak legal, stuck disitu, berlama-lama dengan step dasar tanpa mau akselerasi pada tujuan utamanya. tanpa mau menyambut step-step lain di depannya.
kadang kita memang begitu. fokus pada hal sampingan tapi melupakan masalah utamanya. fokus mengolah rasa tapi lupa dgn tujuan penciptaan rasa itu. maka ketika orang tsb memahami tujuan munculnya naluri berkasih sayang, yang dia lakukan bukanlah buru-buru melampiaskannya, tapi ia melakukan percepatan diri untuk mencapai tujuan, yaitu pernikahan.
ia jadi fokus belajar, fokus berdoa, fokus mencari restu, fokus memantaskan diri, karena sinyal itu telah muncul dalam dirinya, sinyal yang dikirim sang kreator sebagai tanda bahwa ia harus segera meneruskan keturunannya.
cinta itu sepaket. ambil semuanya jangan cuma mau ambil nikmatnya.
berbenah diri, akselerasi diri, fokus pada tujuan utamanya bukan pada pengiringnya. jadikanlah cinta itu murni dan tulus.
maka sekali lagi aku minta maaf karena tidak bisa memahani perkara ini. aku akan selalu belajar memahami apapun, selama aku sanggup mencari hikmah di dalamnya. tapi untuk hal satu itu, tolong jangan paksa aku untuk mengerti.
aku merasa argumen yang kusampaikan masih di bawah rata-rata. terlepas dari siapapun yg memilih jalan pacaran dengan dalih apapun, ya itu pilihan mereka. memilih sesuatu adalah bagian dari proses berharga kehidupan manusia. dari pilihan itu manusia akan belajar. menerima dampak baik dan buruknya, kemudian dirinya akan semamin kuat dan bekalnya bertambah. ke depannya manusia tsb akan lebih matang dalam memilih jalan hidupnya.
cuma tetep sih, aku masih ga ngerti dengan orang yg bisa gonta-ganti pacar. kok bisa hatinya berpindah dengan mudahnya, kok bisa merelakan sesuatu yang super berharga untuk diobral kesana kemari 😂 kalau aku pribadi sih, kalaupun iya aku membenarkan pacaran, aku tetap gamau melakukan, karena bagiku cinta adalah hal suci dan super berarti. cuma satu orang yang berhak menerima semuanya. dan justru karena prinsip itu, seluruh konskuensi akan siap diterima. ketika pasangan berbeda dari ekspektasi awal, ketika jadi menyebalkan, aku jadi berusaha untuk terus bertahan dan mencari jalan dari warna-warna baru pada diri pasanganku, agar padu itu tetap ada, agar makna satu dan abadi itu benar-benar bertahan abadi.
semua itu tidak akan pernah terjadi kalau cuma menuhankan rasa cinta dan gejolak hati.
lebih keren lagi kalau ada tujuan besar di luar batas dunia ini, yg dicari bukan cuma kebermaknaan di dunia. tapi kebermaknaan yang sifatnya gaib tapi dijamin kekekalannya.
ah sudah beda cerita kalau itumah hehe.
0 notes
onlyhitlyrics · 4 years
Link
VOI.Co.Id – Pengertian visi dan misi tidak dapat dipisahkan. Keduanya merupakan satu kesatuan yang terikat. Dimana ada visi pasti di dalamnya juga harus ada misi. Visi dan misi harus dimiliki oleh setiap organisasi demi kemajuan bersama. Oleh karena itu, semua orang wajib mengerti apa itu visi dan misi beserta perbedaannya. Di sini akan disajikan lengkap apa itu visi dan misi, perbedaan, dan lengkap dengan contohnya.
Pengertian Visi dan Misi Secara Umum
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa visi dan misi adalah satu kesatuan yang saling berhubungan. Dilihat dari kacamata umum, pengertian visi adalah sebuah cita-cita umum yang harus dicapai oleh sebuah lembaga atau organisasi. Sedangkan pengertian misi adalah cara yang akan dilakukan guna mencapai cita-cita yang sudah ditetapkan tersebut.
Visi dapat diartikan sebagai tujuan umum para pendiri organisasi yang diungkapkan dalam kalimat yang singkat dan jelas. Jadi, visi dapat dikatakan sebagai tujuan utama dari sebuah organisasi atau lembaga. Keberadaan visi ini sangat penting, hal ini dikarenakan visi merupakan orientasi utam aebuah organisasi dibentuk atau didirikan.
Sedangkan misi dapat diartikan sebagai langkah yang ahrus diambil untuk mencapai visi yang sudah ditetapkan. Misi dibuat dengan berorientasi pada visi yang sudah ditetapkan. Sebuah organisasi baru bisa mengungkapkan misinya jika sudah mempunyai visi atau tujuan utama yang jelas.
Setiap organisasi harus mempunyai visi dan misi yang jelas agar tahu apa yang harus dicapai dan dilakukan. Tidak hanya organisasi saja, hendaknya setiap orang mempunyai visi dan misi hidup yang jelas. Dengan adanya visi dan misi yang jelas maka hidup akan lebih terarah.
Pengertian Visi Menurut Para Ahli
Membicarakan mengenai visi dan misi, para pakar pendidikan juga mengungkapkan pendapatnya mengenai pengertian visi dan misi. Pengertian visi dan misi menurut para ahli juga akan dijelaskan di sini. Berikut ini adalah penjelasan para ahli mengenai pengertian dari visi:
1. Visi Menurut Gaff A.R
Gaff A.R mengartikan visi sebagai pandangan yang jauh dan mendalam serta meluas. Visi juga diartikan sebagai daya pikiran yang abstrak dan memiliki kekuatan yang dahsyat. Kekuatan ini dapat menerobossemua batas baik fisik, tempat, dan waktu.
2. Visi Menurut Aditya
Visi yaitu prespektif yang sangat mendalam yang menuju masa depan yang berhubungan dengan perusahaan. Aditya menjabarkan bahwa visi termasuk tujuan umum perusahaan yang harus dicapai.
3. Visi Menurut Kotler
Kotler memaknai visi sebagai penjelasan mengenai tujuan sebuah organisasi. Ekspresi dari tujuan ini berupa produk dan jasa, kebutuhan, masyarakat, dan nilai yang diharapkan sebagai cita-cita di masa depan.
4. Visi Menurut Burt Nanus
Nanus mengartikan visi sebagai pandangan di masa depan sebuah organisasi yang diungkapkan secara realita. Visi juga harus dapat dipercaya dan menciptakan kondisi yang lebih bagus dibandungkan masa sekarang.
5. Visi Menurut Indrakaralesa
Visi merupakan sebuah cermin dari asumsi dan keyakinan yang mendasar mengenai berbagai hal. Berbagai hal yang dimaksud yaitu teknologi, ekonomi, kemanusiaan, seni budaya, etika dan politik.
6. Visi Menurut Wibisono
Pengertian dari visi menurut Wibisono adalah rangkaian sebuah kalimat yang berisi mengenai impian dan cita-cita dari organisasi yang harus dicapai.
Pengertian Misi Menurut Para Ahli
Tidak hanya visi, para ahli juga mengungkapkan pengertian dari misi yang sesungguhnya. Berikut ini penjelasan lengkapnya mengenai pengertian misi dari para ahli:
1. Misi Menurut Sinamo
Misi merupakan sebuah keinginan yang ingin dicapai atau akan menjadi apa di masa depan. Sinamo mengungkapkan misi adalah “what do we want to be“
2. Misi Menurut Whelen
Whelen mengartikan misi sebagai deretan dari kalimat yang isinya mengenai tujuan dari perusahaan. Isi dari misi adalah hal yang ditawarkan sebuah perusahaan untuk para konsumennya.
3. Misi Menurut Sapta Nirwandar
Misi adalah sebuah kegiatan atau langkah yang harus dilakukan untuk mewujudkan visi yang sudah ditetapkan.
4. Misi Menurut Benedicta & Prasetyo
Mereka mengungkapkan bahwa misi yakni jasa dan produk yang didapatkan oleh pasar dan industri. Misi juga diartikan sebagai teknologi dan layanan yang digunakan untuk memnuhi kebutuhan konsumen.
5. Misi Menurut Peter Drucker
Menurut Drucker misi adalah dasar dari keberadaan sebuah organisasi. Misi merupakan maksud dari aktivitas yang akan dilakukan oleh perusahaan atau organisasi.
Perbedaan Visi dan Misi Secara Sederhana
Jika ditinjau dari pengertiannya, visi dan misi dapat dibedakan dengan mudah. Secara sederhana perbedaan visi dan misi adalah visi merupakan tujuan umum sedangkan misi adalah langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Agar lebih jelas berikut ini perbedaan dari visi dan misi:
Dilihat dari Segi Bahasa yang Digunakan
Perbedaan dari visi dan misi jika dilihat dari segi bahasa yang digunakan tentunya sangat berbeda. Visi menggunakan bahasa yang lebih sederhana, jelas, dan lugas. Sedangkan misi menggunakan bahasa yang menunjukkan sebuah kata kerja.
Visi biasanya dibuat dalam sebuah kalimat yang singkat dan padat tapi jelas. Gambaran visi lebih umum dan mencakup semua hal yang berhubungan dengan cita-cita yang harus dicapai oleh sebuah organisasi. Pada umumnya visi hanyalah terdiri atas sebuah kalimat yang tidak panjang.
Sedangkan misi dibuat dengan menggunakan kata kerja yang jelas. Biasanya misi menggunakan kalimat yang cukup panjang. Misi harus lebih jelas dan detail mengungkapkan apa yang harus dilakukan untuk mencapai visi yang sudah ditetapkan. Bahasa yang digunakan untuk membuat misi tetap harus jelas dan lugas.
Dilihat dari Isi yang Terkandung Di Dalamnya
Perbedaan dari visi dan misi jika dilihat dari isinya juga sangat berbeda juah. Isi dari visi adalah gambaran umum atau cita-cita yang harus dicapai oleh sebuah organisasi. Visi harus berisi tujuan umum yang jelas agar organisasi tersebut maju. Bisa dikatakan visi adalah acuan untuk mengatakan bahwa organisasi tersebut berhasil dan maju.
Berbeda dengan isi di dalam misi, misi berisi mengenai langkah yang harus dilakukan oleh organisasi untuk mencapai visi. Isi dari misi adalah tahapan yang akan dilakukan oleh organisasi tersebut agar cita-citanya tercapai. Misi dijelaskan lebih rinci dan detail, jika visi hanya satu maka misi bisa lebih dari satu.
Dilihat dari Penggunaannya Dalam Sebuah Organisasi
Perbedaan dari visi dan misi jika dilihat dari penggunaannya juga cukup jelas. Visi digunakan sebagai orientasi utama sebuah organisasi untuk melakukan kegiatannya. Sedangkan misi adalah wujud yang berupa kegiatan untuk mencapai cita-citanya. Dapat dikatakan bahwa visi adalah grand design sebuah organisasi, sedangkan misi adalah tindakan operasional untuk mencapi visi yang sudah ditetapkan.
Dilihat dari Jangkauan Waktu Capaian
Visi dan misi juga mempunyai batas waktu untuk dicapai atau dilakukan. Jika dilihat dari jangkauan waktu capaiannya visi dan misi mempunyai perbedaan yang jelas. Visi mempunyai jangkauan waktu yang lebih lama dibandingkan misi.
Jangkauan waktu capaian visi maksimal adalah 5 tahun, sedangkan misi maksimal 1 tahun. Jika dalam satu tahun misi yang dilakukan dirasa kurang berhasil maka misi harus diganti. Jadi dapat dikatakan bahwa misi ini bersifat fleksibel dan bisa berubah-ubah guna mencapai visi.
Contoh Visi dan Misi yang Ada Di Lembaga Indonesia
Setiap lembaga yang ada di Indonesia mempunyai visi dan misi yang jelas. Visi dan misi sebuah lembaga harus dipublikasikan agar semua orang mengetahuinya. Hal ini dilakukan sebagai acuan penilaian apakah lembaga tersebut berhasil atau tidak. Agar lebih jelas, berikut ini akan diberikan beberapa contoh visi dan misi organisasi yang ada di Indonesia:
Visi dan Misi Sekolah
Sekolah haruslah mempunyai visi dan misi. Pembuatan visi dan misi harus berdasarkan jenis sekolah dan tujuan utama didirkan sekolah tersebut. Visi dan misi sekolah haruslah menjadi ruh dalam menjalankan setiap kegiatan di sekolah. Adapun contoh visi dan misi di sekolah diantaranya yaitu:
Visi
Mewujudkan Peserta Didik yang Beriman, Bertaqwa, dan Berprestasi Serta Cinta Kepada Lingkungan
Misi
1. Menciptakan Peserta Didik yang Rajin Beribadah
2. Membentuk Perilaku yang Berkarakter, Sopan, dan Santun
3. Menerapkan Kedisiplinan Siswa
4. Membuat Suasana Belajar Kreatif, Menyenangkan, dan Inovatif
5. Menciptakan Suasana yang Kekeluargaan Dalam Lingkungan Sekolah
6. Membiasan Semua Warga Sekolah Untuk Melaksanakan 3K (Kebersihan diri, kelas, dan lingkungan).
7. Menerapkan 3 S (Salam, Sapa, Senyum) Kepada Semua Warga Sekolah
Visi dan Misi Perusahaan
Sebuah perusahaan juga harus mempunyai visi dan misi untuk jangka panjang. Kegunaan visi dan misi dalam perusahaan ini adalah sebagai acuan keberhasilan. Berikut contoh visi dan misi perusahaan:
Visi
Membuat Kehidupan Lebih Baik Untuk Semua Orang atau Pelanggan
Misi
1. Menciptakan Pelayanan yang Mengutamakan Pelanggan
2. Menyediakan Semua Kebutuhan Pelanggan
3. Mendengarkan Semua Keluhan Pelanggan
4. Mewujudkan Atmosfer Pelayanan yang Menyenangkan Untuk Semua Pelanggan
Visi dan Misi Organisasi Kemasyarakatan
Sebuah organisasi kemasyarakatan juga harus mempunyai visi dan misi yang jelas. Berikut ini contoh dari visi dan misi lembaga kemasyarakatan yang bergerak dalam bidang sosial ekonomi:
Visi
Terdepan sebagai Komunitas Pengusaha Indonesia Melalui Inovasi dalam Pemberdayaan Masyarakat yang Dilakukan Secara Berkelanjutan.
Misi
Melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan secara berkelanjutan dalam penduk pendampingan komunitas
Mengembangkan inovasi dan kreativitas program dalam semua bidang usaha
Mengelola bisnis dengan orientasi sistem untuk mendapatkan benefit dan profit
Membangun kerjasama dengan semua pihak dan saling menguntungkan
Menanamkan jiwa berwirausaha pada gernerasi Indonesia
Visi dan Misi Lembaga Pemerintahan
Visi dan misi juga harus dimiliki oleh setiap lembaga pemerintahan. Berikut ini contoh visi dan misi dari lembaga pemerintahan Kabupaten Pekalongan:
Visi
Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Pekalongan yang Sejahtera, Religius, dan Berkelanjutan Berbasai Potensi Lokal
Misi
Meningkatkan fasilitas pembangunan sosial dan ekonomi kerakyatan berbasis UMKM, pertanian, peternakan, dan perikanan
Mewujudkan rasa aman dan adil pada masyarakat
Meningkatkan pembangunan kehidupan keagamaan masyarakat yang lebih baik
Menyelenggarakan birokrasi pemerintahan yang profesional, bersih, dan berakhlak
Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berbasis pada pemerataan wilayah dan berwawasan lingkungan
Memantapkan potensi sosial budaya lokal untuk peningkatan daya saing daerah
Mendorong iklim investasi yang berbasis pada potensi ekonomi daerah
Setiap lembaga pemerintahan di daerah mempunyai visi dan misi yang berbeda. Visi dan misi ini disesuaikan dengan potensi dan arah tujuan masing-masing daerah.
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa pengertian visi dan misi sangat berbeda namun saling berhubungan. Keduanya tidak dapat dipisahkan, dimana ada visi disitulah harus ada misi. Setiap organisasi wajib untuk mempunyai visi dan misi yang jelas agar tahu arah dan tujuan organisasi tersebut. Untuk membuat visi dan misi harus berorientasi pada tujuan utama organisasi tersebut.
Visi dan misi juga harus dimiliki oleh setiap orang agar hidupnya lebih terarah. Semoga penjelasan mengenai visi dan misi ini bermanfaat dan membuka wawasan semua orang.
Baca juga:
GBWhatsApp Apk Mod
KineMaster Pro Apk
Pantun Adalah
Qada Dan Qadar Adalah
Ide Kerajinan dari Kulit Jagung
Contoh Notulen Rapat
from VOI.CO.ID https://ift.tt/2MPwbkz
0 notes