Tumgik
#bus malam keren
notefromfa · 1 year
Text
Cerita Melahirkan Part. 3 (End)
Alhamdulilllah.
Setelah masuk ke ruang rawat inap (ibuk udah ada di sana), aku pun bisa istirahat. Jam 10, jam 1, jam 4 aku bangun dan ke ruang NICU untuk menyusui si bayi. Tentu si bayi belum bisa ya. Tidooorr terus.
Ohya, belajar dari pengalaman ketika lahiran si qiqi dan asi belum keluar, saya uda prepare untuk beli asi booster. Setelah makan malam hari sebelumnya, si asi booster langsung diminum, pun pagi itu setelah sarapan. 
Habis subuh saya bangun minta mandi besar setelah melahirkan. Tentu dengan dibantu oleh Mr.G. Kelar mandi, badan kerasa udah seger dan bersih, lalu Sarapan dan minum obat, minum asi booster, lalu santai-santai dan tidur, dan nyusuin. REPEAT. Tidak lupa juga memberi kabar pada teman dan handai taulan bahwa saya sudah lahiran.
Si bayi masih di ruang NICU karena diinfus, sampai ada visit dari dokter.
Selama seharian, aktivitas saya ga berubah banyak, cuma makan, tidur, nyusuin, repeat sampai hari berikutnya. Asi sudah mulai netes. Bu bidan berkunjung dan memberitahu kalau bayi sudah lepas infus dan bisa rawat gabung. Setelah mandi pagi di hari berikutnya, bayi pun diantar ke ruang saya untuk dirawat gabung. Seneng dong ya. TAPI KOK YA GA INGET BUAT FOTO DAN VIDEO SIH...sebel.
Kemudian Mr.G tanya ke perawat, ini kapan boleh pulangnya, lalu mereka bilang nunggu visit dokter anak dan dokter kandungan dulu. Dokter anaknya visit pagi itu dan bilang kalau si bayi udah oke. Si bayi bisa pulang. Tapi harus nunggu dari dokter kandungannya. Ditungguin, akhirnya malam datang juga. Setelah dicek, oke, ga ada keluhan, boleh pulang. Lalu kami prepare untuk kepulangan. Urusan administrasi kurang lebih 2 jam, lalu jam 10 malam kami pulang dengan si bayi. Alhamdulillah.
Welcome home, sweetheart.
As usual, urusan nama si bayi saya serahkan ke Mr.G. Saya yakin, nama yang dipilihkan Mr.G adalah nama dari langit, bukan sekadar bagus, keren, ngetrend, dll. Jika saya yang pilih, saya takut namanya kurang terberkahi. Tentu secara keimanan kan Mr.G berlevel-level di atas saya tah.
As usual juga, Mr.G meminta nama ke ulama. Pertama, minta ke Mas Ahid, tapi ditolak. Dengan alasan, belum berani, manalagi tiap punya anak, yang ngasih nama selalu Pak Kyai Sholeh. Jadi yasudahhh kami cari alternatif lain. Mr.G pun menghubungi gurunya yang di Kalasan. Alhamdulilah dapat nama cantik, Zakia Shidqiya. Itu adalah nama yang 'muncul'. Pak Kyai ngendiko kalau mau ditambah boleh, lalu kami pun menambah satu kata di tengah sesuai kesepakatan, yaitu Rizquna (biar sama kaya kakaknya: Rizqi-Rizquna).
Itulah cerita lahiran kali ini. Saya fokusnya ke cerita Melahirkan nya saja ya. Kalau dituruti, ceritanya bisa sampai akikahan, begadang, dan segala drama lainnya. Tapi percayalah, semuanya sangat indah untuk dikenang. Menuliskan ini pun salah satu alasan untuk mengenang setiap momen itu.
Semoga Qiya, senantiasa menjadi anak yang terberkahi, sholihah, bermanfaat, cerdas, sehat jasmani dan rohani, beruntung, dan takut kepada Alloh.
We loveyou, sayang.
Jumat, 12 Mei 2023 (ditulis setelah selesai cuti HAHAHAHAAH)
7 notes · View notes
sayacalonibu · 1 year
Text
Lelah
"dokter X (menyebut nama perempuan) tu padahal suaminya spesialis, lho. Tapi dia (dr X) kok masih kerja di RS ya. Dua RS lagi"
" karena bagi perempuan, kerja di luar tu ga cuma masalah uang. Ada mindset yg tertanam bahwa bekerja di luar itu prestisius. Kerja di rumah itu ga keren. Itu mindset yg tertanam dari para pendahulu. Generasi baby bloomer. Mereka merasakan sulitnya masa setelah peperangan. Pernah disampaikan oleh bu elly risman, saat ada kliennya yg ibu pekerja, mendapati anaknya diperlakukan buruk oleh pengasuhnya. Bu elly sampai minta maaf dan berkata bahwa generasi beliaulah yg menanamkan perempuan harus bekerja.
Di rumah itu capek. Banget. Monoton. Beres2, pas udah beres diberantakin lagi. Masak. Nyuci. Gituu aja. Ga ada hal yg menantang. Tapi capeknya nyata. Giliran anaknya yg menantang, kitanya marah2.
Aku pernah ngerasain kerja di luar, meski cuma setahun. Dan kerasa banget kalau di luar aku adalah aku. Bukan istrinya H, bukan ibunya ahnaf. Tapi aku adalah dokter S. Kemewahan tersendiri bisa merasakan sebagai diri sendiri. Orang menyebutnya aktualisasi diri.
Kerja di luar memang capek. Tapi kerja di rumah lebih capek. Dan bosan.
Tapi aku ga menyesal memilih ini. Karena amanah yg kutinggalkan terlalu besar jika aku kerja di luar.
Aku paham sih gimana perempuan yg bekerja di luar tu. Walaupun suaminya spesialis. Karena ya itu, bekerja di luar itu kemewahan. Bukan hanya soal uang"
Percakapan kami malam itu di atas motor sepulang dari jaga di pondok.
Kisah ini saya tulis sehari setelah ahnaf menyelesaikan iqro 5. Alhamdulillaahi bini'matihi tatimmush shalihat.
Maha Baik Allah yg menjadikan manusia kecil itu memberi pelajaran banyak untuk orang di sekitarnya. Memberi pelajaran untuk bersyukur dan tentu saja bersabar.
10 notes · View notes
nqamariah · 1 year
Text
Trigatra (2)
LANGKAH-LANGKAH ASING DAN LEBIH JAUH
“Usaha kita sebagai manusia itu kayak orang yang lagi mencairkan bongkahan es batu. Kamu tambah satu derajat tiap waktunya belum tentu esnya cair tapi bakal ada satu suhu kunci yang buat esnya mencair. Kalau kamu berhenti tepat satu derajat sebelum sampai di suhu kuncinya, yaa gak ada perubahan yang berarti. Esnya tetap beku dan tujuanmu tidak tercapai walaupun sudah usaha. Coba lagi, Rui!”
“Satu-satu gak masalah. Kamu jalan pelan pun gak masalah, yang namanya jalan itu tetap melangkah. Just take your time. Nggak semua hal jadi dalam waktu singkat Rui. Sekarang coba mulai dari yang kecil aja, mungkin dari hal yang kamu suka. Sastra? Seni? Kegiatan sosial? Whatever you want Rui. Memulai hal dari hal yang kamu suka mungkin lebih mudah. Setelahnya baru perlahan pindah ke hal lain. Ingat yang tadi, satu-satu” tambah Kama.
Rui paham benar apa yang disampaikan oleh Kama. Otaknya hanya sedang memproses langkah selanjutnya akan seperti apa. Otaknya sudah terlalu penuh dengan hal-hal yang tidak bisa dikeluarkannya. Untuk itulah ia bertemu dengan Kama, mengeluarka isi kepalanya agar tidak begitu membuncah dan menyiksa dirinya sendiri.
.***.
“Bu, aku pengen buat ini. Boleh nggak?” ujar Rui kepada sang ibu sambil menunjukkan sesuatu dari layar telepon genggamnya.
“Iya coba aja yang penting jangan sampai keasikan diluar terus lupa rumah.” jawab ibu Rui setelah beberapa saat menyaksikan hal yang diperlihatkan Rui.
“Siap komandan.” balas Rui sembari mencium pipi sang ibu kemudian berlari menuju kamarnya.
Rui sudah sangat tidak sabar untuk melakukan hal yang ia tunjukkan pada ibunya tadi. Hal yang selalu berhasil membuat semangat Rui seperti tidak ada habisnya. Ibarat pepatah mati satu tumbuh seribu, dipangkas satu bakal tumbuh berkali-kali lipat.
Sebentar ketemu di Iucha jam 4 yoo @Kamaditya @Lunarisa
Tidak lupa Rui mengajak kedua sahabat karibnya untuk bergabung dengan rencana yang sudah ia susun dengan matang. Dengan kelincahannya Rui menyiapkan segala hal yang akan ia tunjukkan kepada Kama dan Luna. Setelah merasa mantap Rui dengan gerakan lincahnya langsung menuju tempat mereka janjian.
Luna dan Rui sudah berjumpa di kafe favorit mereka. Tak lama kemudian Kama datang dengan terengah-engah. Setelah membiarkan Kama sedikit beristirahat Rui pun memulai pembicaraan serius yang ia rencanakan.
“Oke, karena semua sudah lengkap langsung aja yaa. Jadi, begini …”
Rui memaparkan hal yang sudah ia susun dengan begitu ambisius yang ternyata disambut dengan antusias oleh kedua kawannya. Selanjutnya terjadilah interaksi yang tiada henti oleh ketiganya. Waktu terus berlalu, minuman dan makanan terus berdatangan menghiasai meja mereka hingga tidak terasa matahari sudah berlalu di bawah garis cakrawala sejak tadi. Diskusi antara Rui, Kama dan Luna pun sudah hampir menjumpai titik akhir.
“Wah, ini kalau jadi keren abis sih Rui.” ujar Luna antusias.
“Semoga yaa.” balas Rui yang terlihat gugup dengan ide yang ia cetuskan.
“Yaa coba aja dulu, nanti kalau beres kita evaluasi terus disusun lagi selanjutnya mau bagaimana. Kalau kegiatannya sukses dan orang-orang antusias yaa kita garap buat jangka panjang. Oke, deal?”
“DEAL” jawab Rui dan Luna bersamaan.
Oktober 2022
Sudah hampir sebulan Rui memiliki rutinitas baru yaitu mempersiapkan kegiatan yang ia inisiasi bersama Kama dan Luna yaitu Petak Sastra. Hampir sebulan ini juga Rui sudah jarang di rumah. Ia biasanya keluar di pagi hari dan akan kembali di malam hari yang terkadang sudah cukup larut. Hal ini dilakukan Rui sebab banyak hal yang perlu ia siapkan seperti bertemu dengan orang-orang yang dibutuhkan Rui. Berbagai pertemuan yang menuntut Rui harus menyesuaikan dengan kebiasaan orang-orang di kota kelahirannya ini.
Dulu setelah berhasil beradaptasi di kota rantauan, Rui pikir akan mudah saja kalau ia ingin menaklukkan kota kelahirannya. Kota tempat yang ia tinggali dulu jauh lebih besar daripada kota asalnya dan kini baru Rui sadari banyak hal yang telah berubah dari tempat ia dibesarkan. Rui harus berlari lebih kencang untuk beradaptasi dan menyusul ketertinggalannya. Dari orang-orang yang ia kenal, tempat-tempat yang harus ia ketahui, hingga banyak hal lainnya.
Kesibukan Rui yang begitu menyita waktunya akhirnya menarik perhatian ayahnya. Awalnya ayah Rui masih memaklumi karena berpikir Rui butuh waktu untuk menikmati kota yang sudah lama ia tinggalkan ini. Sampai satu waktu.
“Rui, Ayah lihat kamu kok sibuk sekali belakangan ini. Malahan kelihatannya lebih sibuk dari Ayah. Kalau Ayah pulang kerja kamu belum pulang. Ayah berangkat kerja biasa kamu sudah keluar rumah. Lagi sibuk apa sih?” tanya Ayah Rui.
“Itu yah, katanya Rui lagi mau buat kegiatan sastra begitu.” sambung ibu Rui yang baru saja datang dengan membawa makanan ke meja makan.
“Kamu sudah berapa disini Rui?” tanya Ayah Rui pada Rui.
“Sudah hampir 5 bulan yah.”
“Lama loh itu, mendingan kamu cari kegiatan lain. Jangan keasikan sama hobi sendirilah. Itu paman kamu sudah berapa kali nanyain. Katanya kamu bisa tidak gabung di kantornya saja, apalagi kerjaan kamu sebelumnya itu sudah oke. Sayang sekali loh itu tidak dilanjut, kemampuan kamu cuman dianggurin. Jangan sampai kamu hanya buang-buang waktu buat hal yang tidak jelas.”
“Ayah …”
“Eh, sudah. Makan dulu lah ini Ibu sudah masak banyak. Ngobrolnya bentar baru dilanjut lagi.” Ujar Ibu Rui yang tiba-tiba memotong omongan Rui. Ibu Rui sadar sang anak yang sedikit tidak terima dibilang melakukan hal yang tidak jelas. Sadar mendapat ultimatum dari sang ibu, Rui pun menurut. Pagi ini suasana hati Rui tidak seperti biasanya. Dalam kepalanya terpikirikan mungkin Ayahnya sedang banyak tekanan pekerjaan sehingga sedikit berlebihan dalam mengomentari kesibukan Rui akhir-akhir ini.
4 notes · View notes
azzningsih · 1 year
Text
Episode Baru : Jadi Guru.
Siapa sangka, hal yang sudah kupendam dalam-dalam, kusimpan dalam diam, redam dan nyaris padam, mendapat cahaya temaram.
Waktu itu, ada orang baru mengantarkan berkas lamarannya ke sekolah untuk melamar menjadi guru. Ternyata respon beberapa guru dan kepala sekolah kurang bagus, entahlah apa yang membuat mereka begitu.
Hingga sebuah kalimat tercetus tepat dihadapan ku, saat sedang berada di dekat mereka.
"Kayaknya tidak recommended bu, kan kita punya Echa, dia dijamin mampu jadi guru. Sudah jelas-jelas terbukti kontribusinya untuk sekolah kita. Ketimbang kita mengambil orang baru, Echa sudah terbukti."
Dann
Kepala sekolah pun mengamini hal itu.
"Benarr.. Echa juga mampu. Bahkan bisa lebih keren dari itu!!" Ungkap beliau.
Deg! Entah aku tak tahu apa seharusnya respon normal yang akan dikeluarkan saat itu. Yang jelas, as a human. Siapa yang tidak haru dan bahagia jika di puji.
Tapi sisi gelapnya adalah, aku takut. Takut tidak mampu sebaik ekspektasi itu. Bagaimana pun, diri ini banyak kurangnya dan pasti ada cacat cela nya.
Hingga, aku hanya bisa diam, tak tau lagi bagaimana respon terbaik yang bisa diberikan. Menyangkalnya dengan tegas hanya akan terkesan merendahkan diri sendiri, dan I'm sure, aku bukan yang mudah menyerah sebelum mencoba. Terlebih sudah sekian lama berkecimpung dalam hal itu, dan apa yang dibicarakan mereka adalah sebuah impian sejak lama. But, diam dan mengiyakan begitu saja rasanya juga hal yang keliru, karena sudah pasti aku belum sebaik itu.
Diri ini sudah sejak lama mendapat doktrin bahwa, sarjana ilmu murni tidak bisa jadi guru, dengan alasan formalitas. Mereka S.Si, sementara seorang guru harus S.Pd.
Dulu, saat mendengar itu, pupus sudah segala impian lama, dan aku pun berpasrah saat tak ada satu pun yang memberi kepercayaan maupun kesempatan kepada ku kala itu. Akhirnya, menerima dengan penuh tanggung jawab saat ditugaskan sebagai staf TU.
Tentu aku tetap menjalaninya dengan bahagia dan tanggung jawab. Hingga mendapat julukan kakak hits di sekolah dari anak-anak. Terutama anak kelas XII tiap angkatan. Dimana, siswa kelas XII memang yang paling banyak berurusan dengan staf administrasi menjelang penerimaan MaBa dan kelulusan sekolah.
Kadang ada lucunya, kadang ada harunya. Dapat julukan Manusia paling banyak kerjaannya di sekolah pun iya! Bisa-bisanya kadang sampai ndak sempat makan, kadang sampai ada yang nyamper ke rumah. Malam-malam pula! Plus lagi libur akhir pekan atau tanggal merah. Sering kali terjadi hal-hal seperti ini!
Tapi sebagai alumni yang dulu juga merasa terbantu dengan kehadiran staf TU dimasa aku banyak mengurus keperluan di masa pengajuan beasiswa dulu, tugas ini pun kujalani dengan sebaik-baiknya.
Hingga, saat itu puncaknya, seseorang bilang, "Kamu kayaknya Bukan TU biasa ya?!."
Hmmm.. entahlah, mungkin orang-orang yang melihat dan bekerjasama lah yang akan bisa menilainya.
Qadarullah, waktu itu bahkan bisa-bisanya diberi kepercayaan megang acara sekolah, jadi pengatur dan sutradara kegiatannya. Sampai-sampai rewardnya dikasih kesempatan Dinas Luar ke Pulau sebelah.
Saat sudah melepas pekerjaan dari seorang kakak TU menjadi ibu guru, banyak testimoni bapak ibu guru yang nyata sampai dihadapan ku, "Susah ya, ndak kayak echa."
"Beda ya, kalo Echa dulu kan bla bla bla. . ."
Mendengarnya membuat diri ini kembali serba salah, jadi ndak enak hati di banding-bandingkan. Khawatirnya rekan pengganti merasa bagaimana... atau bagaimana pun rekan pengganti masih beradaptasi.
MasyaAllah Tabarakallah, semoga segala hal-hal baik yang terlontar dari orang lain untuk diri ini, tak menjadikan ku tinggi hati dan besar kepala. Semoga selalu dapat jd seorang yang rendah hati juga Amanah dan Istiqomah. Jaga Hamba Ya Allah ❤️
2 notes · View notes
rrabbyy · 1 year
Text
We are still 18 years old
Juwar duduk di halte bus yang gelap dan sepi. Sendirian.. dari kejauhan pun Yosa bisa tahu, Juwar sedang tidak baik-baik saja.
“Murung banget sih ju, muka lo makin jelek tuh”
Juwar awalnya kaget, karna baru sadar dengan keberadaan Yosa. Namun ia tetap berusaha terlihat tenang.
“Lo ngapain ke sini?”
“Ya buat ketemu lo lah! Lo bikin gue kaget banget! Tiba-tiba bilang mau mati, merasa keren lo begitu?”
“Lo perduli sama gue?”
“Ya perduli lah! Walau pun lo tuh ketua kelas nyebelin banget, kalo lo mati gue bakal sedih juga! Lo tuh—
……..
Yosa terdiam.. ia kaget, karna sekarang Juwar sudah memeluknya.
“J-juwar..”
“Hm?”
“Gue bukan cewek!”
“Iya tau kok”
“Terus kenapa lo meluk gue?! Lo salah orang kah?”
“Gak kok”
“Ya terus?!”
“Gue habis kena marah papah, karna nilai gue turun. Makanya suasana hati gue sekarang jadi buruk, gue butuh di peluk supaya bisa semangat lagi.”
“Yang di peluk, harus gue banget?”
“Karna cuma ada lo”
“…. iya juga sih”
“Gak papa kan Yos?”
“T-tapi jangan lama”
Juwar semakin mengeratkan pelukannya. Sudah lama ia tidak merasakan hangatnya sebuah pelukan.
“Masa cuma gara-gara kena marah papah lo karna nilai turun, lo mau mati?”
“Papah gue terlalu terobsesi sama nilai tinggi.. gue paham kalo itu demi kebaikan gue, tapi.. ada saat di mana gue muak sama keinginan papah gue. Capek, gue pengen lari.. gue selalu bilang gak papa sama diri gue sendiri, gue pasti bisa bertahan. Tapi sebenarnya yos.. gue gak pernah merasa nyaman satu hari pun”
Tangan Yosa perlahan mulai mengelus punggung Juwar.
“Iya lo benar ju.. melelahkan, menjalani hidup karna keinginan orang lain.. adalah siksaan.”
“Ah maaf..”
Juwar melepaskan pelukannya.
“Makin malam, gue makin melantur”
“Jujur gue agak kaget sih, ini pertama kali gue bisa lihat sisi rapuh lo Ju”
“Lupain”
Juwar memalingkan wajahnya, enggan menatap Yosa.
“Jangan mati Ju..”
“…. maaf”
“Kenapa minta maaf?”
“Karna tadi gue mau mati”
“Gak usah minta maaf.. bukan salah lo, keinginan buat mati.. atau kabur dari rumah kaya sekarang, bukan salah lo.”
“Iya?”
“Iya! Karna kita masih 18 tahun”
“Masih 18 tahun..”
“Kita masih remaja.. menurut gue orang dewasa dan dunialah, yang membuat lo berpikir kalo lo itu salah. Lo gak punya kesalahan apapun! Gak usah ngawatir. Lo pintar Ju! Beberapa hari kemudian semuanya pasti bakal baik-baik aja. Ayo semangat! Kita lewatin ini bareng-bareng”
“Bareng-bareng?”
“Yes!”
Senyum manis Yosa berikan.
Senyum manis Yosa.. selalu berhasil menenangkan hati Juwar. Rasa sakit di hatinya perlahan reda, ternyata ia tidak sendirian.. Juwar masih memiliki Yosa.
“Makasih..”
Yosa mengangguk.
“Besok ada ulangan kan Ju?”
“Iya”
“Semangat! Ayo besok kita lakuin yang terbaik”
“Cih, lo ada belajar?”
“Gak ada sih..”
“Tolol”
“Santai, gue bisa belajar nanti pagi”
“Kebiasaan.. dari dulu lo emang gak pernah berubah”
“Bodo amat, ayo pulang! Gue udah ngantuk Ju”
“Ya udah ayo”
18 tahun adalah usia di mana kamu harus bertahan.. menghadapi kesulitan yang akan mulai berdatangan tanpa henti.
Tak apa jika merasa muak dan lelah, tapi.. jangan pernah menyerah. Walau gagal, itu bukan alasan untuk berhenti. Tetap semangat, karna jika kamu mencari jalan dengan semangat.. kamu akan menemukan yang baru.
3 notes · View notes
Text
Konferens
Wow, my last post was on September 6th, which was 6 days ago…
Kemarin Kamis Jumat ke London buat dateng konferensnya Geological Society. What a great experience. Ceritanya banyak sih tapi lagi malas recounting. Sabtu diundang Bu Yani bikin acara sukuran Nadia mau move out ke London for uni. Paginya sempat kelas dulu sebentar sebelum berangkat. Malemnya dilanjut makan di Branca acaranya Kalina graduation. Minggu diajak Selly makan di Opera di Jericho. Lanjut siang makan kue ulangtahun Marcel, terus main duolingo di South Park. Tadi malam di rumah sendirian karena Kalina, mamanya, dan Arthur stayed in London.
Dah kali ya itu dulu. Sebenernya lagi tertarik banget buat nulis tentang “love” tapi bukan romantic love gitu. Lebih ke “what happens when you trust someone to do something out of love”. Ini gara-gara barusan pas otw ke library dengerin Anthropocene Reviewed yang episod Academic Decathlon. Si John cerita gimana dia diajak Todd buat ikut Academic Decathlon di kelas C pas high school (ini konsepnya academic decathlonnya US menarik bgt deh jadi pengen baca lagi, intinya satu sekolah diwakili 9 orang: 3 dari kelas A yang pinter-pinter GPA>3.75; 3 dari kelas B yang doing fine at school, dan 3 dari kelas C yang GPAnya di bawah 2.99 kalau ga salah). Terus intinya John yang doing fairly bad at school jadi belajar banyak buat prep acadec ini, dan he managed to get many medals di level state Alabama dan bahkan sekolahnya ranked 6th in the whole country at that time (that was 1994).
Dari situ, John bilang dia jadi ngerasa kalau dia ternyata nggak bodoh-bodoh amat dan jadi punya more interest in art history, speech, dsb. Yang ujung-ujungnya ya played role in what he becomes now. Terus dia cerita gimana Todd’s love for him has helped him a lot.
Sehubungan dengan cerita ini jadi keingetan juga gimana Bang Reybi cerita pas dia SD dia bandel bgt di sekolah, tapi akhirnya Maknya Bang Reybi minta ke guru sekolah supaya Bang Reybi dijadiin ketua kelas. Dan setelah itu doi jadi yang paling pagi datang ke sekolah, bantu menertibkan teman-teman di sekolah, dan gak jadi nakal lagi. Efek akhirnya ya sekarang ke Bang Reybi jadi keren banget leadership skillnya exuding across the room wherever he is.
Dari dua cerita Bang Reybi dan John Green di atas ku jadi belajar: bahwa orang tu semakin dipercayai dan dikasih tanggung jawab bakal ngebantu banget ke mental dan terutama confidence. Makin orang ngeliat kalau dia ternyata do well in one thing, dia bakal jadi ngerasa “oh gw ternyata ga seburuk yang gw pikir ya”. This happened a lot too in my life, salah satunya ya pas konferens kemarin.
Jadi intinya kalau kalian ngerasa gabisa ngelakuin sesuatu atau teman/keluarga kalian mengalami hal ini, make them feel accomplished. Bikin gimana caranya dia jadi naik lagi self-esteemnya. Bikin dia ngerasa penting. It helps.
Radcam 11.40 am 12/09/2022
3 notes · View notes
menujusenja · 6 months
Text
Bepergian Bersama Faisal Reza Irfani adalah My Trip My Adventure yang Sebenarnya - Awal Persiapan
Tulisan ini sudah mengendap ribuan purnama di dalam draft tapi saya masih mager buat ngelanjutinnya. Lalu gara-gara iseng scroll tulisan-tulisan @omteo yang flashback cerita masa-masa SMA saya jadi kepikiran buat nyelesein ni cerita absurd sama seorang sahabat. It's gonna be gaplek story between hundred other stories. Bagaimana mungkin satu orang membuat banyak sekali kekacauan dalam satu kali perjalanan?
Ini adalah awal tahun 2014, ketika beristirahat sejenak usai berpusing-pusing ria menghadapi ujian semester ganjil, ringtone gawaiku berbunyi. Sebuah pesan singkat masuk. Aku lihat di notifikasi, ada nama Faisal Reza di sana. Dia adalah temanku semasa SMA dan kami memang termasuk akrab bahkan ketika pilihan kampus memisahkan.
"Bes, ayo melu nonton Jazz Gunung yok." ajak Faisal.
Wah apaan ni Jazz Gunung? Kayanya menarik banget buat didatengin kan. Bayangin aja acara itu merupakan paduan dari dua kata yang keren abiez antara musik jazz yang mahal dari segi apapun dan gunung yang syahdu nan dingin.
"Piro emang harga tiket e? tanyaku.
Ya sebagai mahasiswa fakir dana dan asmara, pertanyaan yang berbau finansial lebih penting daripada hal esensial lainnya seperti kapan dan di mana acara itu berlangsung. Nonton pertunjukkan musik jazz di gunung yang kayanya bakalan romantis banget tapi sama cowok. Kurang greget apalagi tuh.
"Iki sing tiket terusan 2 hari nggo kelas festival 400 ribu neg satu hari tok 250 ribu, neg VIP luwih larang meneh koe ra mampu wkwkkw." ucap Faisal sambil mengejekku.
Jazz Gunung ini event musik jazz yang diselenggarakan selama dua hari, yaitu Jum'at dan Sabtu di Java Banana Bromo Amphiteater yang terletak di lereng Gunung Bromo. Batasan budget membuat kami harus selektif memilih satu tanggal saja untuk ditonton. Hari Sabtu akhirnya dipilih karena faktor waktunya dirasa lebih luang dan fleksibel. Line up hari itu juga lumayan bagus diisi oleh ESQI:EF Syaharani & Queenfireworks, Nita Aartsen Quatro featuring Yeppy Romero, Indro Hardjodikoro & The Fingers dan Jazz Ngisoringin.
Setelah menyelesaikan pembelian dan pembayaran tiket masuk, kami kemudian merancang rencana perjalanan beserta transportasinya. Faisal yang berangkat dari Solo memilih menggunakan kereta api menuju Surabaya pada hari Jum'at selepas kuliah dan akan sampai sekitar pukul 11 malam. Setelah itu esok paginya baru kami bersama-sama menuju venue. Mengingat kami berdua sangat efisien dan efektif dalam menggunakan uang (baca : miskin dan kere), perjalanan ini harus bebas dari kata foya-foya. Seperti kata Hamish Daud pada waktu itu, my trip my adventure ! Kalo ada cara yang susah kenapa pilih cara yang gampang yee kan.
Jadilah kita membeli tiket kereta api kelas ekonomi Probowangi yang saat itu hanya bertarif sepuluh ribu rupiah saja. Selain murah, kereta ini berangkat sangat pagi yaitu sekitar pukul 04.30 WIB. Jadi kami berpikir bisa lebih santai ketika sampai Probolinggo dan menikmati suasana pagi kota yang syahdu. Kami sekalian membeli tiket pulang ke Surabaya untuk hari Minggu pagi dengan harga tiket yang sama.
Kami berdua belum pernah sama sekali mengunjungi Probolinggo, jadi benar-benar buta dengan kondisi di sana. Agar bisa sampai ke venue secara tepat waktu, kami melakukan riset moda transportasi apa saja yang tersedia untuk menuju ke Java Banana Bromo Amphitheater. Ternyata, ada pilihan bus dan semacam angkutan sayur yang setiap waktu ada di terminal kota. Tarifnya sekitar tiga sampai empat puluh ribu dan memakan waktu 90 menit perjalanan. Masih tergolong murah lah yaa.
Sebagai anak backpaker gaul nan uye kami sepakat anti kemapanan. Pilihan fasilitas akomodasi berupa hotel yang disediakan panitia tidak kami ambil. Hanya orang-orang bermental lemah yang tidur di hotel.
"Di gunung itu menyatu dengan alam dan menghirup udara segar kebebasan bro !", ucap kedua mahasiswa berkemampuan keuangan yang lemah ini.
Perjalanan sudah disusun dengan sedemikian ketat sehingga kami yakin semua akan lancar dan baik-baik saja. Sistem penuh fleksibilitas yang kami usung selanjutnya akan menjadi tumpuan ketika menghadapi medan dengan kondisi dan situasi tak menentu. Aku pribadi memang bukan kali pertama ini berpergian dengan Faisal, karenanya mental sudah sangat siap apabila menemui hal-hal ajaib saat perjalanan nanti. Sesuatu yang kelak benar-benar terjadi dan tak hanya sekali, tapi berkali-kali.
Bersambung yee ~
Bandung, 8 Desember 2023
@menujusenja
1 note · View note
jurnalweli · 7 months
Text
Kampung Komunitas, apa itu?
Selasa, 31 Oktober 2023 lalu kami para temanis telah menaiki wahana kereta luncur dan berhenti di beberapa pemberhentian. Aku dibuat takjub oleh operator wahana yaitu Dede Onah yang keren totalitas. Sama halnya dengan Madam Arum kemarin, di Kampung Main ini aku melihat karakter yang tidak biasa dari seorang pembawa acara. Semua menakjubkan dan membahagiakan. Kita nantikan pembawa acara selanjutnya, ya!
Ke Beringharjo membeli cangkir
Gomawo, Neng Parkir
Spill keseruan bersama Dede Onah, Mak Bakul, Neng Parkir serta Temanis, ya :)
Tumblr media Tumblr media
Kampung Komunitas adalah salah satu komponen di Ibu Profesional yang menjadi wadah pengembangan minat dan bakat. Di wahana kereta luncur ini kami dipertemukan dengan siapa dan apa dibalik keseruan Kampung Komunitas. Pemberhentian pertama kami bertemu dengan Bu Lurah Sedunia yaitu Mba Syafi'ah. Belajar dari perjalanan Mba Syafi'ah, beliau senang berkegiatan dengan banyak teman dan ingin mencari lebih banyak teman sepassion. Tentunya Mba Syafi'ah tidak sendiri, ditemani dengan tim² kece Kampung Komunitas.
Lanjut di pemberhentian kedua hingga keenam kami bertemu dengan para manajer yang mewakili timnya. Berikut teman² Mba Syafi'ah yang menemani perjalanan kereta luncur kita malam itu :
1. Sekretaris Kampung Sedunia : Mba Jihan Berta
2. Manajer Bank Kampung : Mba Avi Ramadhani
3. Manajer Kader Kampung : Mba Shela Rastri
4. Manajer Ramah Kampung : Mba Ajeng Sekar
5. Manajer Kanal Kampung : Mba Muliani Rozana
Tumblr media
Berikut adalah selayang pandang tentang peran dan program setiap bagian yang saya pahami.
Tumblr media Tumblr media
Seru sekali mendengar setiap pemaparannya, begitupun pertanyaan beberapa temanis yang seolah tidak sabar ingin bemain dan mengambil peran di kampung. Semangat mereka menambah semangatku. Di tengah pemaparan terbesit dalam pikiran, "menarik kali ya jika tergabung dalam peran di pusat". Hihi.
Sebelum cerita bahagia ini berakhir ada nasehat dari Bu Septi yang Mba Shela bagikan di sini, kurang lebih begini intinya,
"Tidak perlu bersedih jika hanya kita yang semangat untuk belajar. Yang lebih penting adalah kita bahagia dulu atas apa yang kita lakukan dan kita sukai. Semangat!"
Nenek Siti membawa belajaan yang berat
Tapi ia hanya pergi bersama cucunya
Jika ada kesempatan berperan di Kampung Komunitas pusat
Kamu ingin mengambil peran dimana?
Selamat bertumbuh dengan bahagia!
Pasmadisional - Kereta Luncur
Sabtu, 4 November 2023
1 note · View note
turisiancom · 10 months
Text
TURISIAN.com - Tiket.com lagi ngebom diskon gila-gilaan, guys! Mereka merayakan ANNIVE12SARY dengan diskon super kece dari tanggal 3-12 Agustus 2023, loh! Diskonnya bener-bener nggak main-main. Kalian bisa dapetin diskon 45% plus ekstra diskon sampe Rp 600 ribu buat semua produk di jam Best Deals Hour. Yaitu pukul 5 sore sampe 9 malem WIB. Keren banget, kan? Nggak cuma itu, promo tiket pesawat juga nggak kalah bikin hati meleleh. Ada diskon sampe Rp 250 ribu buat rute Bali, Surabaya, Pontianak, Padang, Jakarta, dan Balikpapan. Jadi, bisa jalan-jalan dengan budget hemat, nih! Eh, tapi itu belum semua! Ada juga promo seru dari Blibli Tiket Annive12sary, loh. Kalian  bisa dapetin poin Blibli Tiket Rewards Program sampe 180 ribu selama 12 Juli-12 Agustus 2023. BACA JUGA: Wisata Bahari Lamongan Beri Diskon Khusus Buat Anak Sekolah Lho Poinnya bisa kamu pake di Blibli, tiket.com, atau Ranch Market. Mantap, kan? Nggak cuma itu, ada juga promo cicilan 0 persen dan diskon 50% buat pengguna baru Blibli Tiket PayLater by Indodana. Wow, dapet banyak banget untungnya! Kalo urusan akomodasi, jangan sampe ketinggalan, ya. Ada diskon seru banget buat hotel dan akomodasi di Surabaya, Makassar, Bali, Jakarta, Batam, dan Bandung. Best Deals Hour Diskonnya sampe 45% dengan ekstra diskon sampe Rp 600 ribu kalo pesen di jam Best Deals Hour. Gokil! Gak cuma itu. Ada atraksi juga ikutan promosi seru. Kalian bisa nikmatin diskon sampe 30% buat atraksi di GWK, Bounce Street Asia, dan Dunia Fantasi. BACA JUGA: Promo Tiket Kereta Anti Jaim, Berikan Diskon Hingga 25 Persen, Kemana Saja? Dan yang paling keren, ada open trip ke Karimun Jawa tiga hari dua malam dengan ekstra diskon ciamik sampe Rp 1 juta di jam Best Deals Hour. Seru abis! Sementara itu, buat yang demen atraksi internasional, ada juga diskon seru buat KL Tower Malaysia, Madame Tussauds Singapore, dan Universal Studio Japan. Kalian bisa hemat sampe Rp 1,5 juta lho, cuma di jam Best Deals Hour! Terus, buat yang mau liburan pakai transportasi darat, tenang aja ada promonya juga. Dapetin diskon 10% sampe Rp 375 ribu. Ada juga diskon 22% buat bus dan travel, serta airport transfer. Nggak cuma itu, rental mobil juga dapet diskon 30% plus ekstra diskon 20% sampe Rp 750 ribu. Keren abis, kan? Pokoknya, jangan sampe kelewatan kesempatan ini, guys! Diskon heboh dari tiket.com ini cuma ada dari tanggal 3 sampe 12 Agustus 2023. Ayo, buruan manfaatin promonya dan jalan-jalan seru dengan harga miring! ***
0 notes
redagaudiamowrites · 11 months
Text
Menuju Sorowako #part1
Menuju Sorowako
Part 1
Dua minggu lalu, di jam segini –23.00 WITA—saya sedang berada di dalam sleeper bus, dari Sorowako menuju Makassar, untuk kemudian dilanjutkan dengan pesawat menuju Jakarta. Dua hari sebelumnya, 12-13 Mei, bersama Bu Nadia Cassine dan Kak Emmy Kulsum, kami berada di tengah-tengah serunya Sorowako Readers & Writers Festival. Tentang festival literasi yang digagas oleh perempuan muda bernama Hazura Diba ini, sudah saya ceritakan minggu lalu. Sekarang, saya mau cerita soal perjalanan dan waktu yang menyenangkan di Sorowako.
Jadi, begitu tiba di Makassar, Bang Aldi yang menjemput kami, langsung membawa tiga ibu-ibu pelapar ini ke restoran Nelayan. Kami bersua dengan hidangan laut yang segar, dan tentu saja otak-otak khas Makassar yang ginuk-ginuk itu. Bahagia!
Habis makan, langsung menuju pool bis Sinar Muda. Di sana sudah menunggu bis warna kuning, hijau, dan merah. Tiket sudah dibelikan, kami tinggal menunggu aba-aba naik bis. Sejak awal, Ann Syamsu sudah bilang, kalau perjalanan ke Sorowako itu panjang, dan berlangsung malam hari, sehingga naik sleeper bus adalah pilihan tepat.
Untuk tujuan Sorowako, bisnya adalah si Kuning yang bentuknya lebih mirip Transformers ketimbang bis. Sebelum naik bis, silakan pipis sepuas-puasnya, karena si Kuning tak punya toilet. Kaget? Ya, saya juga. Keputusan meniadakan toilet di bis mewah ini adalah kesepakatan bersama penumpang, pengusaha, dan pengemudi. Toilet bikin bis bau pesing. Dari pada semua orang terganggu karenanya, maka tak usah saja.
Masuk bis tunggu aba-aba.
Barang sudah masuk semua di bagasi, baru penumpang naik. Begitu masuk: jreng! Deretan double decker sleeper seats berjajar rapi. Keren abis. Saya kebagian “kepompong” nomor 1. Posisi paling depan, di bawah. Frau Gretsch -gitalele saya—ikut masuk di situ, karena Ivan, kondektur Transformers Kuning tak mau dia tergores atau tertindas yang lain.
Tempat duduk saya ini dilengkapi dengan 2 port usb, bantal dan guling, selimut, satu botol minuman, 2 tirai di kiri dan 2 tirai di kanan. Sesuai namanya, tempat duduk bis dirancang untuk tidur sahaja. Jadi janganlah repot usaha duduk tegak, karena sulit, dan kalau pun ngotot, bikin badan nggak enak banget. TIDURLAH.
Saya copot sepatu, memakai selimut, dan memejamkan mata. Sekali-kali tidur cepatlah. Eh, baru berjalan 10 menit, bis berhenti. Vian, sang kenek, bangkit dari bangku depannya, memberi pengumuman: Semua penumpang harus turun untuk bayar retribusi, Rp. 2000.- Nggak boleh nitip, harus turun dan bayar sendiri, langsung ke petugas.
Duh! Harus banget nih?
Bukan tak mau, tapi males banget. Ribet: saya yang pakai sepatu boots banyak tali (tapi saya pakai terus karena enaknya bukan main buat jalan ke mana saja dan di medan apa saja), sudah terlanjur dilepas. Perlu waktu buat memakai dan melepasnya lagi nanti pas masuk ke dalam kepompong.
“Mohon maaf nih, apa tidak bisa kamu wakili saja?” saya protes. Akhirnya Vian menyerah. Dia turun, membayarkan biaya retribusi kami. Lalu bis berjalan. Tidak terlalu laju, karena bis masih membutuhkan beberapa penumpang lagi. Dan berteriak-teriaklah Vian dari jendela depan, “Sorowako, Sorowakoooooo!” Eh, jadi teringat jaman ke kantor bersama Kopaja. Sementara itu Pak Thomas, sang pengemudi, memutar berbelas (atau berpuluh) lagu Iwan Fals. Perlahan-lahan, mata saya mulai berat. Marilah kita tidur, Saudara-saudara penumpang bis kuning Sinar Muda.
Sekitar pukul 22.00, bis berhenti.
Kami dibangunkan. Bis tiba di sebuah tempat makan dan pusat oleh-oleh. Seperti yang sudah saya perhitungkan: pakai sepatu itu makan waktu. Tapi tak ada pilihan, karena saya memang cuma bawa sepasang sepatu ini. Jadi ketika saya selesai pakai sepatu, teman-teman seperjalanan sudah santai merokok, ngopi, jajan, dan pipis.
Saya? Segera lari ke toilet (jongkok). Pipis. Cuma itu yang saya rindukan dari tadi. Kembali ke bis, saya makan bekal kesukaan: apel merah kecil si Rockit.
Setelah 30 menit berhenti, bis kembali bergerak. Saya mencoba tidur lagi. Ternyata susah. Mata terbuka lebar, telinga malah menyimak semua lagu-lagunya Iwan Fals. Entah berapa lama begitu, tiba-tiba bis berhenti lagi. Ahaaaaa! Saya yang mendadak beser banget malem itu, langsung senang karena ini kesempatan baik untuk mencari toilet. Tapi oh tapi, Vian bilang berhenti hanya sebentar, jadi saya harus bergegas. Mau pakai sepatu? Wah, bisa nggak kebagian waktu nih. Tak ada jalan lain, saya harus melakukan hal yang tak terpuji: menculik sandal jepit milik Kak Emmy yang tengah lelap.
Duh maaf Teh. Ini udah terlanjur kebelet lagi.
Tumblr media
Foto 1 kiri atas: Ada yang norak, belum pernah dekat-dekat bis segede itu.
Foto 2 tengah atas: Bis apa Transformers sih kamu?
Foto 3 kanan atas: Penampilan bagian dalam bis double decker
Foto 4 kiri bawah: Semoga deretan teddy bear pink membuatmu nyenyak tidur ya.
Foto 5 & 6 tengah & kanan bawah: Menata badan di dalam kepompong.
1 note · View note
gemilangbercerita · 1 year
Text
A (not so) Christie’s Reading Challenge
Tahun 2021 pertengahan lalu aku tiba-tiba tertarik buat baca karya Agatha Christie versi original berbahasa Inggris. Waktu itu karna aku mau nonton film Crooked House (Buku Catatan Josephine), tapi aku yakin kalau aku harus baca bukunya dulu. Karena nggak mau pusing nyari buku fisiknya, kudownload aja langsung dari library genesis. Aku memang lagi sering-seringnya pula buka laptop buat skripsian, pikirku kalau jenuh baca bacaan skripsi aku bisa rehat dengan baca e-book. Walaupun aku sempat meragukan diriku sendiri, kayak emangnya aku bakal ngerti kalau baca full Bahasa Inggris? Bukannya baca Christie terjemahan aja aku masih suka bolak-balik baca ulang supaya ngerti casenya. But I know it’s worth to try anyway. Lalu perjalanan membaca original Christie ini pun dimulai dari Crooked House.
Satu-dua bab kubaca tanpa masalah, sampai kutemukan struggleku di bagian deskripsi benda. Christie suka sekali menggambarkan ceritanya dengan sangat mendetail, seringkali ia menyebutkan spesifik nama bunga, batu, tanaman, dan lain sebagainya yang tidak familiar buatku. Untuk pemilihan kata, ungkapan, dan lainnya masih bisa kumengerti. Setelah terbiasa sedikit demi sedikit aku mulai memahami pola tulisannya. Ketika cerita berakhir, kurasakan perasaan yang sama seperti biasanya aku mengakhiri baca Christie versi Indonesia. Ini sih aku ngerti banget! Langsung kubuktikan keyakinanku lewat nonton film adaptasinya. Ternyata banyak momen dimana aku menyadari perbandingan kejadian yang tertulis di buku dengan yang disajikan dalam film. Wah, aku bahkan ingat tiap kejadiannya loh. Sungguh aku merasa keren, hahaha.
Pasca Crooked House, tanpa ba-bi-bu langsung kuhantam Hercule Poirot’s Christmas (Pembunuhan di Malam Natal). Kalau judul ini iseng kupilih karena waktu itu mendekati momen akhir tahun. Tanpa aku menyadari betapa tebalnya buku itu, dan betapa ruwetnya permasalahan yang terjadi dalam ceritanya. Padahal Hercule Poirot’s Christmas hanya menceritakan kejadian yang terjadi tanggal 22 sampai 28 Desember aja loh, bayangkan betapa detailnya kejadian dalam satu minggu tersebut. Surprisingly, aku menghadapinya dengan baik!
Dengan menamatkan dua judul dalam Bahasa Inggris tadi, aku semakin percaya diri. Sad Cypress (Mawar Tak Berduri), Five Little Pigs (Mengungkit Pembunuhan), Murder at The Vicarage (Pembunuhan di Wisma Pendeta), The Body in The Library (Mayat dalam Perpustakaan), sampai A Carribean Mystery (Misteri Karibia) kubabat habis sampai akhir tahun berikutnya. Kusadari pemahaman Bahasa Inggrisku meningkat pesat. Tentu saja itu juga dibarengi dengan penelitian skripsiku yang datanya 90% berbahasa Inggris. Itu juga berarti keduanya menolong satu sama lain.
Selain membaca e-book Christie berbahasa Inggris tadi, aku juga baca buku fisik berbahasa Indonesia yaitu Murder on The Orient Express (Pembunuhan di Orient Ekspres) dan The Hollow (Rumah Gema). Senang sekali rasanya bisa produktif baca Christie lagi, setelah vakum beberapa waktu. Sembilan judul dalam satu setengah tahun, how great it is!
Anyway, aku juga sudah pernah posting review The Body in The Library disini, sebagai salah satu judul yang paling berkesan buatku.
Let’s cheers on more Christie’s to read! Soooo excited.
0 notes
awrdesign · 1 year
Text
CERITA DHOKONA SCHOOL
Tumblr media
BAB 1 [ KETIDURAN DIKELAS DAN ULANGAN MENDADAK ]
Pelajaran matematika dimulai pak Budi menjelaskan pelajaran didepan papan tulis, semua murid didalam kelas menyimak pelajaran pak Budi.
" Jadi X kuadrat ditambah Y kuadrat sama dengan empat lima, dari mana empat lima nanti kita bahas ya bapak juga lupa " Ujar pak Budi sambil ngelawak.
" Sekarang bapak tanya Dido dulu!! do X tambah N tambah X kuadrat sama dengan berapa do?? Ayo dido " Tanya pak Budi
" Emmm, XNXX pak " Jawab Dido.
" Bangkek!! keluar loh berdiri tiang bendera sampai Lebaran " Pak budi menghukum Dido sambil marah - marah.
" Ini ini, ya contoh anak yang enggak mau belajar " Kata pak Budi kepada murid yang lain.
" Sekarang kamu peyot!! bayangin kamu disuruh ke pasar sama ibibu, kamu bawa duit lima puluh ribu suruh beli jengkol dua puluh ribu, berapa kembaliannya?? Tanya pak Budi ke Peot
" Eh...tiga puluh ribu Pak " Jawab Peot
" Bagus..... Kamu kasih ke siapa kembaliannya? Tanya pak Budi lagi ke Peot.
" Ke konter Pak, top up diamond " Jawab Peot.
" Anak asuuu " Kata pak Budi yang kesal.
Kemudian Peot dihukum oleh Pak budi disuruh menyusul Dido, dan naik ke tiang bendera diatas Dido.
Dhot dari tadi tidak menyimak pelajaran pak Budi, Dhot asik tidur sampai ngorok.
Karena kerasnya Dhot mengorok hingga kedengaran oleh pak Budi yang sedang marah - marah.
" Siapa itu yang ngorok? Oh begitu rupanya kalau duduk di belakang ya " Kata pak Budi
Karena kesal melihat Dhot yang tidur saat jam pelajarannya, pak Budi kemudian mengambil penghapus diatas mejanya.
Kemudian pak Budi melemparkan penghapus papan tulis ke arah Dhot yang sedang tertidur pulas dibelakang.
Saat penghapus papan tulis hampir mengenai wajah Dhot, tiba - tiba Robi yang duduk disamping Dhot menangkap penghapus papan tulis itu dengan tangannya.
Robi terlihat sangat keren saat berhasil menangkap penghapus itu, kemudian Robi menyumpalkan penghapus itu ke mulut Dhot.
Dhot hanya bisa teriak kecil dan pasrah saat mulutnya disumpal penghapus oleh Robi, Dhot tidak berani melawan Robi karena Robi memiliki badan yang tinggi besar.
Bel ganti jam plajaran berbunyi pak Budi meninggalkan ruang kelas.
Beberapa jam kemudian.
" Baik pelajaran ibu cukup sampai di sini ya. Ada yang mau ditanyakan? " Tanya bu Vina.
" Saya bu " Kona sambil angkat tangan.
" Iya Kona mau tanya apa? " Tanya bu Vina.
" Nomor WA-nya berapa bu? " Tanya Kona.
" Hmm..... berani kamu ya " Jawab bu Vina.
" Anjing lu sok berani banget lu, minta nomor WA Bu Vina " Sahut Dhot yang duduk disampingnya.
" Iya.... mau gue jodohin Dhot sama bapak gue " Kata Kona sambil senyum.
" Sudah - sudah silakan pulang kerumah masing - masing, jangan ada yang mampir - mamir ya " Pesan bu Vina kepada semua murid.
" Oh iya.... ibu hampir ingat besok ulangan ya " Kata bu Vina.
" Mampus " Kata Kona sambil terjatuh kebelakang.
Kemudian semua murid pulang masing - masing.
Kona dan Dhot berboncengan berdua naik motor, ditengah perjalanan mereka sambil mengobrol.
" Malas banget gue besok ulangan " Kata Dhot.
" Yailah Dhot, Dhot.... Ulangan saja dipikirin. Tinggal baca buku saja ntar malam beres " Kata Kona dengan santai.
" Enak kalau ngomong, lu kira dikit tulisan di buku " Jawab Dhot dengan kesal.
" Dikit sih kalau buku gue mah " Kata Kona dengan santainya.
" Ya iyalah lu mah jarang nulis " Jawab Dhot.
Mereka berdua telah sampai kerumah masing - masing.
Singkat cerita keesokan harinya, Dhot berangkat sekolah mengendarai motor menuju kerumah Kona.
" Kona Na " Dhot memanggil Kona didepan gerbang rumah Kona.
" Eh kamu Dhot " Jawab ibunya Kona.
" Konanya ada bu?? " Tanya Dhot.
" Anu Dhot Kona-nya meriang, semalam dia kejang - kejang jadi enggak bisa masuk sekolah dulu " Jawab ibunya Kona.
" Lah spek tai " Ucap Dhot dalam hati.
" Hah iya bu enggak papa semoga cepat sembuh ya bu " Kata Dhot.
" Enggak mati aja lo Na " Ucap Dhot dalam hati.
Kemudian Dhot bergegas berangkat menuju sekolah, didepan rumah Kona Dhot menjumpingkan motornya.
Dijalan Dhot sangat kesal dengan perkataan Kona Kemarin.
" Dhot, Dhot, ulangan aja dipikirin. Tinggal baca buku doang, Tai Lu Na besok masuk gua gamparin Lu Na Liat aja. Ucap Dhot yang sangat kesal kepada Kona.
Beberapa saat kemudian Dhot telah sampai disekolah, dan bel masuk pelajaran telah berbunyi.
" Pagi " Ucap bu Vina.
" Pagi bu " Jawab para murid.
" Absen dulu ya.... Ehh Kona mana?? " Tanya bu Vina.
" Eeh anu Bu dia sekarat, eeh sakit maksudnya sakit. Jawab Dhot dengan gugup.
" Sakit?? Kemarin enggak kenapa - napa tuh masih bisa ngerayu, berarti sehat dong?? " Tanya teman cewek.
" Yaa enggak tahu Beb " Jawab Dhot.
" Iih najis Beb " Kata teman cewek Dhot.
" Emang kebiasaan tuh anak setiap ulangan pasti sakit, oke sudah siap ulangannya ya?? " Kata bu Vina.
Beberapa jam kemudian waktu pulang telah berbunyi, dan ulangan telah selesai.
Dhot pulang sendiri menggunakan motornya, dijalan Dhot santai sambil bersiyul - siyul ria, tidak disengaja saat sedang asyik bersiul diatas motor.
Tiba - tiba Dhot dipanggil seseorang yang tak lain adalah Kona, Dhot langsung berhenti dan menghampiri Kona.
" Tuh kan mana yang kejang - kejang semalam " Kata Dhot sambil mengejek.
" Slow-lah Dhot jaga rahasialah " Kata Kona
" Iya - iya siap!! apa sih yang enggak buat teman Na?? Jawab Dhot.
" Tiiiitttttttt... Tiiiitttttt.... Tiiiitttttt " Suara handphone Dhot berbunyi.
" Hallo, iya bu Vina kenapa?? Apa?? Mau jenguk Kona sekarang " Kata Dhot.
Kona yang mendengar bu Vina ingin menjenguknya sekarang, dia langsung berguling - guling dilantai.
" Naa bohong Naa, yaa ilah " Kata Dhot mengerjai Kona.
" Ihhh anjing lu " Kata Kona yang ketakutan.
Dhot yang melihat Kona ketakutan sambil berguling - guling, ketawa sejadi - jadinya karena dia sudah berhasil mengerjao Kona.
" Awas lu ya Dhot " Kata Kona yang kesal kepada Dhot.
" Salahnya lu sih, setiap ulangan pura - pura sakit " Kata Dhot kepada Kona.
" Dhot - Dhot ulangan aja dipikirin tinggal baca buku doang, tai lu Na " Kata Dhot masih kesal pada Kona.
" Hehehe.... Sorry Dhot, soalnya gua enggak ada belajar sama sekali " Kata Kona sambil malu - malu.
" Yaudah ayok gua anterin pulang lu Na, dari pada nanti lu disini ketahuan bu Vina " Kata Dhot kepada Kona.
" Bener juga kata lo Dhot, lets go " Jawab Kona.
Kemudian mereka berdua naik motor menuju rumah Kona.
Sesaat kemudian Dhot telah sampai didepan rumah Kona.
" Jangan keluyuran lu Na, nanti ketahuan bu Vina manpus lu " Kata Dhot.
" Beres pokoknya Dhot, thans yaaa " Jawa Kona.
" Yaudah gua balik dulu Na " Kata Dhot.
" Okeee brother " Jawab Kona sambil masuk kedalam rumah.
Bersambung........
1 note · View note
dinaandme · 1 year
Text
3 Negara - Singapore Malaysia Thailand
Tumblr media
Tertanggal 8-13 Maret 2023, kembali mengukir guratan cerita pada laman kosong yang haus akan petualangan. Malam itu ada di suatu penginapan di Malaysia setelah melewati imigrasi darat Singapore. Berbagi kamar dengan seorang penulis asal NTT yang saat gambar ini diambil ia sedang asik mandi di belakang. Malam itu tidak selesai disana, rapat demi rapat masih terus dilakukan ditengah gempuran labil dan kenikmatan melihat pemandangan.
Sekedar sharing. Berikut cerita seorang wanita bagian 3 pada perjalannya mengisi paspor. Hanya untuk rekam jejak, tidak perlu teman-teman sekalian baca. Sekedar mengisi waktu menulis untuk suatu hari mengenang masa lalu yang patut untuk dirindukan.
Rabu, 8 Maret 2023
Tumblr media
Perjalanan tidak dimulai pada tanggal tercantum. Penulis telah memasuki kendaraan bernama bus Sby-Bgr semenjak tanggal 6 maghrib silam. Ia menuju Parung, Bogor, Jawa Barat untuk menginap pada temannya yang begitu keren. Selepas itu pukul satu dini hari penulis beserta dua orang lainnya menggunakan jasa grab tetangga temannya untuk menuju bandara CGK Tangerang. Pagi itu cukup krusial, tidur hanya satu jam saja tidak menyurutkan niat untuk melanjutkan perjalanan.
Tumblr media
Tepat pukul 7 WIB penerbangan dilancarkan. Apa kalian pernah merasakan candu, saat mengalami sesuatu dan berharap sesuatu itu dapat kita rasakan sesering mungkin dengan performa kuat serta bertajuk menyelesaikan tanggung jawab? Penulis bahkan sempat keram sebentar. Jendela pesawat saat tengah melaksanakan tugasnya selalu menampilkan sesuatu yang sangat menakjubkan.
Tumblr media
Di Singapura masih pukul 10 lebih (takaran WITA). Penulis dan tim menuju Jewel untuk melihat keindahan dunia buatan bernama air terjun imitasi dengan riasan chapter 100th Disney. Beruntungnya, saat itu ku dapat melihat langsung air itu dinyalakan tepat pukul 11.
Tumblr media
Makanan di Singapura ternyata tidak semuanya berporsi kecil. Sebelum study campus visit sempat mampir untuk makan siang. Porsi makanannya ternyata sebesar di resto Malaysia. Paha atas dan paha bawah utuh bumbu ayam apa ya akupun tak tahu, nasi, sayur dan kuah random. Tentunya karena resto ini milih pedagang bangladesh (wajahnya seperti masyarakat India), makanan ini terjamin halal. Rasa? Dahlah enak bangettt.
Tumblr media
NUS! Sebelum kemari untuk yang kedua kali, ku sempet agak menyesal karena tidak solo tour buat lihat lebih jauh tentang bangunan-bangunan di kampus ternama ini. Alhamdulillah meski tidak sempat masuk ke ruang kelas, cukup puas bisa mengintip bagian belakang kampus dan cerita-cerita dari mahasiswa sana. Eh, fyi orang sini alias mahasiswanya sangat nerdy alias pinter banget. Vibesnya tuh udah kaya mereka selalu fokus dengan target, pokoknya dah kalangan atas banget. Sempet juga mampir market kampusnya buat lihat-lihat souvenir sajah.
Tumblr media
Merlion meski masuk awal sore selalu ramai. Akhirnya ku memutuskan untuk jalan di jembatan panjang sebelah kiri. Melihat langit langsung awan dengan angin “laut” sore itu begitu memukau. Sempat lihat dari jauh orang jualan di daerah sekitar situ. 
Tumblr media
Singapore juga punya China Town. Sore itu agak sedikit gerimis. Sayangnya di lokasi ini ku tidak sempat lihat toko kanan kiri karena terlalu fokus digiring ke satu lokasi. Sempat lihat palang menu toko sebelah. Tahu ga, sebagai seseorang yang jarang tau tentang apa itu minuman keras, disini dijual ternyata. Yah bisa dipastikan disini mungkin bakal susah cari yang halal.
Tumblr media
Ini foto salah satu menu resto yang kulewati. Saat itu satu dolar setara 10.500 rupiah. Bisa dibayangkan ya bagaimana kurs rupiah dan persiapan untuk sangu kala teman-teman mau mampir ke negara ini.
Tumblr media
Garden by the bay kalau sore kelihatan banget akar-akarannya. Ini menjelang malam si lebih tepatnya. Kata google, ada sore entah menjelang malam jam berapa juga ku belum riset, lampu-lampu di akar itu akan menari sesuai musik yang mereka putar. Mungkin suatu hari ya bisa lihat atraksinya insya allah.
Tumblr media
Universal Studio sedang ada perbaikan, beberapa lapis bagian kena sekat jadi tidak seleluasa itu untuk eksplor. Disini ku tidak main, berputar saja untuk menikmati arsitekturnya yang tentu luar biasa cantik. Sebelum hari berganti, kami segera melewati imigrasi Singapore dan imigrasi Malaysia jalur darat untuk sampai ke penginapan sesuai jadwal.
Tumblr media
Kiranya seperti ini tampak lobby utama penginapan yang kami tempati.
Kamis, 9 Maret 2023
Tumblr media
Rumah Merah Melaka, Malaysia. Disini ada yang jual ais krim abcd! Ada juga becak goes mirip sih, bentuknya unik. Di seberang kanan ada danau hijau cantik yang saat itu bertepatan banget ada kapal kecil mengangkut turis sedang lewat. Kanannya lagi ada lokasi kaya China Town gitu tapi bukan, ada patung emas kelinci besar ngga sempat kefoto. Makan siang juga daerah dekat sini, menunya dah Malaysia banget, pasti halal kalau disini.
Tumblr media
Tau ga sih, di Putra Jaya ada hidden gems-nya! Jadi tampak depan agak jauh, preview masjid itu akan terlihat seperti ini. Lihat sebelah kiri ada eskalator turun. Nah dibawah sana ada toko cokelat murah yang masih sepi. Dijamin murah disini dari pada ikut tour guide buat beli di toko khas oleh-oleh.
Tumblr media
Ploting barangnya nyaman banget buat belanja. Rasanya ada macem-macem dan sayangnya toko ini ga semua orang tahu. Denger-denger toko ini baru buka beberapa bulan gitu, ga sampe satu tahun.
Tumblr media
Peringatan, untuk siapapun kalian yang belanja ke apa ya lupa namanya kampung cokelat kayaknya, disini salesnya banyak. Varian rasanya banyak. Ada testernya. Harganya akan lumayan murah jika kalian beli secara berkelompok. Boleh dipilih dulu deh. Tapi emang si enak-enak. dan tentunta “tidak ramah kantong”.
Tumblr media
Akhirnya kami selesai dengan kericuhan belanja sore itu dan kembali ke next penginapan. 
-- Part 2 bersambung.
0 notes
yourunsentletter · 1 year
Text
a lot of books and people
Hai,
kuharap apapun yang menjadi perintang jalanmu sekarang, akan segera berlalu dan membuatmu menemukan pelangi di ujungnya.
Membaca ceritamu tentang perpustakaan yang memberi rumah bagimu terlepas dari apapun perasaanmu, membuatku kembali berpikir ulang tentang makna tempat bernama perpustakaan bagiku.
Aku mengenal konsep perpustakaan sedari kecil sebagai tempat banyak buku dan aku bisa meminjam mereka untuk dibawa pulang tanpa harus dibeli.
Konsep perpustakaan kemudian bergeser tidak hanya sebagai tempat meminjam buku tapi juga tempat untuk belajar berjam-jam kala waktu ujian melanda.
Pada cerita satu perpustakaan milikmu, aku mengingat kota-kota tempatku tinggal dalam sepuluh tahun terakhir dan malam-malam yang kuhabiskan di perpustakaan.
Ada perpustakaan RWTH Aachen yang masuknya saja mesti mengantri lalu selasar belajar yang dipenuhi banyak mahasiswa untuk belajar tanpa henti. Aku datang kesana sewaktu masih menjadi siswa sekolah bahasa Jerman, memuaskan rasa penasaranku untuk merasakan atmosfer menjadi mahasiswa.
Lalu ada malam-malam yang kuhabiskan di perpustakaan Universitas Leipzig yang sangat keren. Perpustakaan yang direnovasi dari uang pribadi milik Angela Merkel, mantan kanselir Jerman yang terkenal itu. Merkel memang adalah alumni kampus dimana ilmu Psikologi berasal itu.
Pindah ke Halle untuk semester keduaku di kelas persiapan masuk kuliah, aku merelokasi belajarku ke perpustakaan milik fakultas hukum Universitas Halle. Perpustakaan itu juga baru direnovasi dan terang benderang dengan batuan granit hitam yang jadi pondasinya. Di waktu-waktu jelang ujian akhir, aku menghabiskan malam-malam disana hingga jadwal tram terakhir. Tahun lalu, ketika aku kembali berkunjung ke Halle, aku menapaktilasi kembali jalanan yang kuambil ketika belajar ke perpustakaan. Bahagia rasanya begitu menemui toko kebap yang biasa kukunjungi juga masih ada di tempatnya seperti memoriku mengingatnya.
Hasil ujian akhir membawaku merantau ke Heidelberg, kota yang menjadi bagian dari negara bagian di selatan Jerman. Kota tua cantik yang menaungi Universitas tertua di Jerman. Ada banyak perpustakaan yang kupakai untuk belajar disini.
Ada perpustakaan sentral di kampus Neuenheimer Feld yang sering kukunjungi untuk meminjam buku dan belajar kalau kuliah pagiku sedang kosong. Selepas makan siang, perpustakaannya biasanya akan dipenuhi dengan mahasiswa kedokteran dan jurusanku, membuatku enggan untuk belajar di sana. Karena lagi-lagi aku menemui wajah yang mesti kutemui setiap hari.
Seringnya, aku merelokasi diriku pada siang hari ke lantai dua Kantin yang kosong namun tetap mendapatkan koneksi WiFi kampus yang mumpuni atau juga di selasar gedung Fisika.
Kalau malam menjelang dan aku sedang butuh belajar, aku akan naik bus 31 ke arah kota tua dan belajar di perpustakaan tua milik kampus. Pada tahun awal-awal aku memulai studiku, kesan tua masih sangat melekat di perpustakaan tua. Interior dalamnya mengingatkanku pada kastil-kastil lama atau bahkan perpustakaan di Film Harry Potter. Namun, begitu proses pembaruan dimulai, hilang sudah interior perpustakaan tua berganti dengan perpustakaan yang terlihat antik di bagian luar, namun modern di dalam.
Selain perpustakaan tua, aku juga kerap menyambangi perpustakaan politik di kampus Bergheim. Perpustakaan politik lebih sepi dan berwarna warni. Hanya saja, perpustakaan ini tutup lebih cepat dibandingkan dengan perpustakaan-perpustakaan lainnya. Membuatku seringnya kesal, karena begitu aku sudah merasa nyaman, mesti kembali pulang karena perpustakaannya sudah akan tutup.
Di tahun keduaku berkuliah, gedung baru bernama Mathematikon dibuka. Gedung itu menampung para anak-anak dari jurusan matematika dan informatik. Perpustakaan barunya juga sangat nyaman dengan banyak lorong-lorong tersembunyi berisi rak tinggi buku dan meja untuk belajar. Namun setelah perpustakaan itu juga dipenuhi dengan anak-anak dari jurusan lain, mereka lalu memberlakukan akses terbatas, membuatku tidak bisa sering-sering mengakses perpustakaan itu.
Jelang akhir masa studi S1-ku, aku menemukan perpustakaan di gedung sentral DKFZ. Perpustakaan ini dibuka terbatas, orang umum boleh masuk, hanya saja tidak banyak yang mengetahui letak perpustakaan ini. Aku menemukannya atas saran seorang senior, karena perpustakan ini memberikan akses gratis untuk mengeprint jurnal. Jadilah aku sering bertandang ke perpustakaan ini untuk sekedar belajar, mengeprint jurnal atau bahkan numpang sholat. Aku juga menjadikan perpustakaan ini sebagai tempat untuk mengerjakan coding, tugasku ketika menjalankan internship Bioinformatik di salah satu divisi di DKFZ.
Di masa S1, aku juga kerap kali naik kereta api satu jam ke Darmstadt hanya untuk sekedar belajar bersama teman di perpustakaan TU Darmstadt yang besar dan buka hingga lewat tengah malam. Rumah teman dekatku waktu itu sangat dekat dengan perpustakaannya, hanya sepuluh menit berjalan kaki. Banyaknya ujian yang mesti kutulis semasa kuliah membuatku juga familiar dengan perpustakaan TU Darmstadt.
Selain perpustakaan di Jerman, waktu menjadi mahasiswa exchange di Sogang, aku menyempatkan diri untuk bertandang ke perpustakaan. Tidak sering, hanya bisa dihitung jari. Untuk meminjam beberapa buku berbahasa Inggris. Aku tidak punya ujian untuk ditulis selama masa aku berada di Sogang, jadi aku tidak merasa punya kebutuhan untuk berada di perpustakaan sepanjang waktu.
Melihat anak-anak Korea yang belajar tanpa henti dan jeda, membuatku lelah. Aku lebih sering menghabiskan waktuku di lab atau berjalan-jalan mengeksplorasi Seoul. Kota itu sangat besar dan punya luar biasa banyak cerita. Mungkin nanti aku akan menuliskannya.
Intinya, makna perpustakan bagiku teramat berbeda dengan milikmu. Jika kau mengartikan perpustakaan sebagai rumah yang nyaman, bagiku perpustakaan merupakan sebuah pengingat tentang kerja keras yang mesti kulakukan untuk membayar harga bisa berkuliah dan menuntut ilmu di tempat yang jauh.
Tumblr media
Aku melampirkan sebuah foto dari rak buku di perpustakaan kampus tua Heidelberg. Foto yang kuambil bulan November di tahun 2020, ketika segala restriksi pandemi diberlakukan. Setelah itu, aku tidak lagi berkunjung ke dalamnya. Mungkin nanti aku akan kesana lagi, entahlah.
Heidelberg, 6 Maret 2023 00:14
0 notes
dshlevensverhaal · 1 year
Text
Hari kedua kelas di tempat berbeda dengan jeda waktu yang singkat sehingga ngepot2nya ada bangett disertai lari-lari ke venue kelas selanjutnya, Kurang paham materinya karena Professor ngomongnya cepet banget dan suka kecil gitu di akhir penjelasannya, jadi ga jelas apa yang bisa ditangkep. Ini mah jadi PR banget untuk bisa self study tentang apa yang disampaikan.
Mantraku selalu ketika dihadapkan dengan materi yang sulit “tenang, tenang, ini yang lagi dibahas tuh ilmunya Allah, jgn lupa minta kemudahan denganNya dalam memahami”. Itu benar-benar jadi penguat. Lagi-lagi ketika nemu penjelasan yang kompleks, mikir “ya Allah Maha Kuasa banget karena sudah mendesain hal-hal sedetail ini dan sekompleks ini pula.” Emang ga ada yang buat hati lebih tenang selain mengingat Allah dalam keadaan apapun.
Ditambah tadi Aufa ngechat dan bilang “Dinda beberapa hari kedepan pelan-pelan dulu aja. Biar ga kesepian mungkin bisa coba ngumpul-ngumpul sama orang Indo. Itu sangat-sangat membantu menurut aku soalnya bisa hahahaha hihihi receh bersama. Sangat-sangat melepas stres. Dan soal kuliah InshaaAllah bisa catch up kok. Pelan-pelan, satu-satu. Ini adaptasi banget. Secara kurikulum, bahasa dan bahkan levelnya skrg bukan S1 lagi tapi S2. Menurut aku international student itu keren banget punya motivasi tinggi buat belajar keluar dan mau belajar hal baru. Dinda pun pasti begitu.” I’m just shooo spiclez dengan kalimatnya yang menenangkan. Sejak kapan aku menjadi orang yang suka akan act of service and words of affirmation ya? :’
Hal lain yang jadi highlight hari ini ialah ternyata bus like tram disini tuh bisa miring ke kanan gitu (since supirnya di kiri ya), jadi kayak agak merendah mengikuti trotoar jalan jadi penumpang mudah buat naik, ga ada kesulitan dengan perbedaan gap antara bus dan trotoarnya. Trus kalo udah naik semua penumpangnya, busnya tuh balik lg lurus semula wkwk fanfek banget.
Tak lupaaa, hari ini suhu mencaapi -3, mayan kerasa dinginnya, dibanding suhu sebelumnya yang masih bisa diatasi dengan lapisan lemak tubuh ini. Kelas juga selesai cepet, jadi bisa ngerjain hal2 yang terbengkalai belakangan ini, termasuk habit2 dan journaling yang belom diselesaikan. Ohya udah buat pengajuan pendanaan juga ke LPDP agar segera dicairkan. Alhamdulillah satu persatu diselesaikan.
Fanfek, sehari kemaren makan roti 3, pagi siang malam. Hari ini makan sereal dan indomie. Belum ada makan nasi lagi sejak terakhir makan itu di kosan bareng Muti dan Maudyna sambil ngeriung wartegan di kamar karena aku mual banget sebelum berangkat sakin nervousnya. But again, they can made my day went well. I love them.
Ohya, baru tau kalo Ainul ternyata nyelipin surat di kotak jarum pentul yang dia kasih.. ya Allah ngakak banget… mana ngambilnya tuh effort banget ya karena dibawah tumpukan jarum pentul gitu wkwkkw hari ini juga make mini box buat makanan dari mbapiaa.. I use all their gift to remember them coz u all always in my heart, my daily activity, and so on. Pun juga dengan long john heat tech yang aku pakai ini. Kaos kaki juga, sendal, cangkir, dan hal-hal lainnya. :’) I wuf u all and already miss you shooo much:’
Highlight terakhir, dapet teman baru dari China namanya Yang La dan satu dari Thailand namanya Ploy. Untuk temen2 asli dari Europe rada menggerombol dengan kubu mereka, jadi harus effort buat kenal gitu. Wish I have another ‘braveness’ next week jaadi bisa lebih cair suasananya.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
pitsus · 1 year
Text
Aku Ingin Menjadi
“Enak bener lo Cing, siang-siang gini tidur! Gangguin ah.” Sapa Arya pada kucing dengan nada iri.
Si kucing pun melengos tanda tak suka pada Arya. 
Tangan Arya pun menarik badan sang kucing dan menaruhnya dipangkuannya. “Geli gak.. Geli gak?” Arya mencoba bercanda dengan kucing yang selalu mampir ke kosannya. 
Bagi Arya bermain dan bercanda dengan kucing merupakan pelepas stres dari pusingnya ia mengerjakan tugas kuliah. 
“Cing gue curhat yah, tau gak tugas laporan praktikum gue masih belum kelar, dikasih tugasnya hari ini dan aslab gue minta dikumpulinnya besok! Bayangin besok! Belum lagi laporan praktikumnya harus ditulis tangan. Kesel ga lo kalo jadi gue?” 
Sang kucingpun duduk menyimak keluhan Arya dengan mata iba. 
“Eh lo ngerti yah ama yang gue cuthatin?” 
Sang kucingpun berkedip tanda mengiyakan.
“Eh anjir lo ngerti?”
Sang kucing pun menatap dalam mata Arya seraya berkata “iya Aryaaa, ngerti, ayo lanjut curhat lagi” 
Arya terkesima seolah ia pun bisa membaca arti mata yang kucingnya sampaikan.
“Keren juga yah kucing ini” gumaman tipis Arya nyaris tak terdengar. 
Mendengar itu si kuicng pun bergelendot pada kaki Arya seraya tersipu malu karena mendengar pujian dari Arya. Hey kawan tahukah bahwa frekusensi suara yang dapat didengar kucing mulai dari 45 hingga 60.000 hertz? Bahkan suara jaket parasut yang saling bersinggungan sangat menggagu telinganya! 
Kedekatan Arya dan kucing asing yang selalu hadir di kosannya pun terbangun dengan baik. Setiap pagi sebelum Arya pergi ke kampus disempatkannya memberi makan sang kucing asing tersebut sambil mengelus kepala sang kucing, “Cing gue pamit yah..” Sang kucing pun, berkedip mata dengan manisnya. ”Kayaknya gue perlu kasih lo nama deh Cing… Kira-kira apa yah?” Bertanya Arya pada sang kucing sambil menatap pupil berwarna biru sang kucing. ”Atau Mio aja yah, biar kaya merk motor gue, eh atau Miomi, oke fixed Miomi aja deh. Mulai sekarang nama lo Miomi yah Cing” Sang kucing pun senang sambil menaikan buntutnya ke atas.
*** 
Jam perkuliahan terakhir hari ini pun selesai.
“Frey mau bareng gak?” Tanya Arya pada Freya teman sekelasnya di semester ini. 
“Boleh deh Ar”
“Tapi nanti gue mampir ke indomaret bentar yah, gue mau beli makanan kucing buat kucing gue”
“Hah lo pelihara kucing di kosan?”
“Kaga, kucing kampung biasa tapi dia suka mampir ke kosan gue.”
“Ih lucuu bangeet siiih...”
“Bahkan udah gue kasih nama tuh kucing”
“Apa namanya Ar?”
“Miomi”
“Hahhahaa kok kepikiran, lo gak namain kucing lo Freya aja?”
“Nama elo itu sih!”
“Hahhahaa yakan biar lo selalu inget sama gue”
“Gak usah gitu juga gue inget terus sama lo”
“Aihhhh..”
“Ingetlah, soalnya lo doang yang suka ngerepotin hahahha”
“Yeee..” Tepuk tangan Freya pada bahu Arya.
Sesampainya di indomaret Arya dan Freya memilih-milih makanan kucing. “Ar lo prefer beli makanan yang basah apa kering buat Miomi?”
“Gue bebas sih, kadang beli yang kering dan kadang beli yang basah, soalnya Miomi gak pemilih. Jadi ya I choose both of them sometimes.”
“Enak yah gak ribet”
“Emang cuma lo doang yang ribet!” Canda Arya pada Freya sampai terkekeh.
Mereka pun melanjutkan perjalanan menuju rumah Freya. ”Ar gue belum ngerjain laprak yang elektro dasar nih” ”Tapi lo udah catet hasil pengukurannya pas di lab tadi?” ”Udah Ar, tinggal laporan praktikumnya aja, lagi jaman sekarang masih ada gitu lapraknya pake tulis tangan? Hadeeeh.” ”Emang dah old school banget aslab kita.”
“Ar mau dong buatin laprak guee” Freya memohon pada Arya. ”Hahahaa jangan gitu, lo makin mirip sama Miomi.” ”Apaan sih nyama-nyamain gue sama kucing!” ”Yeee ngambek, makin mirip lo sama Miomi” *Plaaak! ”Ouch” Pukul Freya pada helm Arya. ”Jadi gimana nih laprak gue?” ”Ya lo kerjain lah, kan tinggal nulis doang” ”Ah gak asik lo” Sesampainya di rumah Freya, “dah bye, salam buat kucing lo si Mio Mio itu” ”Hahahaa siap bu boss”
Malam hari Arya lagi-lagi diisi untuk mengerjakan laprak, tugas pemograman, dan bermain bersama kucing kesayangannya Miomi di kosan.
”Miomi lo gue adopsi aja deh.”
Pupil mata Miomi membesar.
”Mulai sekarang lo di kamar gue aja yah, gausah ke luar-luar.”
Miomi berguling-guling di depan Arya.
”Hahaha mood banget”
Keseriusan Arya mengadopsi Miomi memang benar adanya. Sampai-sampai ia menelpon Freya dan bertanya.
”Halo Freya..”
”Ya Ar..”
”Eh kalo gue mau adopsi kucing kira-kira apa aja yah yang harus gue siapin?”
”Jujur gue gada pengalaman sih tapi kayaknya lo perlu deh punya tempat untuk pup kucing, biar si Miomi gak pup sembarangan”
”Oh I see, gue coba googling yah, tapi besok lo temenin gue buat beli peralatan itu semua yah?”
”Oke gue temenin, asal lo kerjain laprak gue”
”Ah itu sih gampang, coba kirim hasil pengukuran lo tadi pas di lab”
”Siap, makaaasiiih Aryaaa ganteng”
Malam ini Arya niatkan begadang untuk mengerjakan laprak miliknya dan milik Freya.
Keseriusan Arya untuk mengadopsi Miomi memang sudah di titik tertinggi sebuah keseriusan, yaitu AKSI NYATA. Selayaknya laki-laki, bagi Arya korelasi antara ucapan dan aksi nyata penting sekali, bahkan kesesuaian antara ucapan dan perbuatan menjadi indkator atas bertanggungjawabnya atau tidak seorang laki-laki.
Keesokan harinya Arya dan Freya mencari toko peralatan kucing. Mereka memilih baskom untuk tempat pembuangan fases kucing, berdebat antara pilihan memilih pasar batu atau pasir organik atau pasir kristal, berdebat soal harga pasir 1kg pasir lebih mahal daripada harga makan siang mereka, dan perdebatan-perdepatan lainnya yang semakin menambah keseruan mencari peralatan kucing. 
0 notes