Tumgik
#Pandu Riono
poroskota · 2 years
Text
Epidemiolog UI: Pandemi Terkendali, Sudah Waktunya PPKM Dicabut
Epidemiolog UI: Pandemi Terkendali, Sudah Waktunya PPKM Dicabut
POROSKOTA.COM, JAKARTA — Epidemiolog FKM Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terkait Covid-19 sudah tidak diperlukan menyusul penularan Covid-19 di tanah air dalam fase terkendali. Ia mengusulkan agar pemerintah menghentikan aturan tersebut. “Jadi mau mengakhiri pandemi ini harus rencana dan bertahap. Saya usulkan pertama…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
indizombie · 3 years
Quote
"Indonesia has long been in a state of 'herd stupidity'. It is human behaviour that encourages the virus to replicate, reproduce itself, and become more infectious," Dr Pandu Riono, a prominent epidemiologist from the University of Indonesia, said. He said government officials sent mixed messages and made poor decisions, while many people in Indonesia refused to follow health protocols and were reluctant to receive jabs. He started using the phrase "herd stupidity" when he saw people celebrating and traveling to mark Eid al-Fitr, the Islamic holiday marking the end of the holy month of Ramadan. "Instead of staying at home to prevent transmissions, they still made a trip to their hometown, and posted some stories on social media about whether the trip was easy or a tough one when crossing the borders," he said.
Hellena Souisa and Erwin Renaldi, ‘Indonesian epidemiologist says country has reached 'herd stupidity' in COVID second wave’, ABC
2 notes · View notes
jakbuzz-blog · 4 years
Text
Ekonomi Bisa Dipulihkan, Orang Mati Tidak
Ekonomi Bisa Dipulihkan, Orang Mati Tidak
Jak Buzz – Kasus Covid-19 di Indonesia terus mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir, sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dilonggarkan. Ahli epidemologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Pandu Riono, menilai situasi ini tak lepas dari sikap pemerintah yang sedari awal meremehkan pandemi ini.
Dalam 10 hari di bulan September 2020 ini saja, angka rata-rata…
View On WordPress
0 notes
ogaesblog · 2 years
Text
Indonesia says 99% of people on Java island have antibodies to COVID-19
More than 99% of residents of Java, Indonesia's most populous island, have antibodies to COVID-19 as a result of previous waves of infection and vaccination, according to a survey conducted by academics commissioned by the Indonesian government. Reuters reported today (4/18) that the antibody survey of 2,100 people conducted in March on the island of Java, population 150 million, and the resort island of Bali, east of Java, showed 99.2 percent had antibodies to COVID-19, an increase of 6 percentage points from December. Pandu Riono, an epidemiologist at the University of Indonesia, worked with Indonesia's Health ministry to conduct the survey. He told Reuters the antibody levels were higher this time because they already had stronger antibody protection as the booster shot was extended. The number of new daily confirmed cases in Indonesia has dropped significantly in recent days, compared with a peak in February this year due to the rapid spread of the Omicron variant. About 60% of the country's 270 million people have been vaccinated. A nationwide survey of 22,000 people was conducted in December, when 86% of indonesians were estimated to have antibodies. In recent days, Indonesia has significantly eased quarantine measures, exempting foreign tourists from quarantine and resuming Eid al-Fitr, a holiday that has been suspended for two years. Health Minister Budi Gunadi Sadikin said today that the investigation was one of the reasons the government assessed that Eid "proceeded smoothly without negative impact on the population." British officials have released similar tracking data. Almost 99 per cent of British adults already have antibodies, according to a survey conducted in mid-March by the Office for National Statistics.
0 notes
acehimagecom · 2 years
Text
Terawan Dipecat dari Anggota IDI
Terawan Dipecat dari Anggota IDI
ACEHIMAGE.COM – Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) memberhentikan Terawan Agus Putranto dari anggota IDI secara permanen. Keputusan tersebut ditetapkan dalam Muktamar XXXI IDI di Banda Aceh, Jumat petang, 25 Maret 2022. Video keputusan sidang dibagikan Epidemiolog UI Pandu Riono. “Terawan diberhentikan secara permanen dari keanggotaan IDI, salah satu keputusan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
bentengsumbar · 2 years
Text
Tarif Hotel Karantina Capai Puluhan Juta, Dokter Pandu Riono: Keuntungannya Cukup Besar | BentengSumbar.com
0 notes
ayojalanterus · 2 years
Text
Angka Kematian Covid-19 Jadi Perhatian Dunia, Pakar: Siapa yang Bertanggungjawab, Bapak Presiden?
Tumblr media
  KONTENISLAM.COM - Pandemi Covid-19 telah memakan banyak korban jiwa di berbagai belahan dunia, tepatnya di 156 negara yang terinfeksi virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Hubei, China. Jumlah kematian Covid-19 menjadi perhatian dunia. Sebab, majalah The Economist membuat suatu perhitungan kasar mengenai jumlah sebenarnya dari yang dicatat otoritas pemerintah di 156 negara yang terinfeksi.   Dalam laporan terbarunya yang berjudul The pandemic's true death toll yang terbit pada Selasa (2/11), The Economist memperkirakan angka kematian berlebih di dunia berada dalam rentang angka 10,5 juta hingga 19,6 juta, atau lebih tinggi dari yang dicatat lembaga resmi yang sebanyak 5 juta angka kematian akibat Covid-19. Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, menanggapi temuan The Economist tersebut, melalui akun Twitternya pada Rabu (3/11). Dia memposting bagian headline dari laporan The Economist ini dalam bentuk gambar tangkap layar, seraya melontarkan satu pertanyaan menggelitik mengenai angka kematian Covid-19 di dunia termasuk Indonesia. "Pertanyaan yang sulit dijawab. Siapa yang bertanggung-jawab atas kematian karena Covid-19 di negara anda, bapak Presiden?" cuit Pandu dikutip redaksi pada Kamis dini hari (4/11). Masih terkait dengan angka kematian Covid-19, baru-baru ini Presiden Joko Widodo mengakui kesalahan pemerintah Indonesia dalam menghadapi Covid-19 saat awal mula masuk ke dalam negeri. Jokowi mengakui bahwa pemerintah menganggap remeh Covid-19, sehingga harus mendapati banyak korban meninggal dunia akibat Covid-19, yang angkanya hingga Rabu kemarin (3/11) sudah mencapai 143.481 jiwa. Menurut Pandu, pengakuan Jokowi sudah sepatutnya ditindaklanjuti dengan aksi nyata dalam bentuk perbaikan kebijakan penanganan pandemi dan juga pembenahan kekurangan di sektor kesehatan. "Presiden Jokowi dengan jujur mengakui ketidaksiapan pemerintahannya. Dengan cerdas, Jokowi berjanji akan melakukan reformasi kesehatan publik di Indonesia," tuturnya. "Kita harus dukung dan bantu untuk mewujudkan kesehatan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia yang lebih baik," demikian Pandu Riono. (RMOL)
from Konten Islam https://ift.tt/2Yex8fH via IFTTT source https://www.ayojalanterus.com/2021/11/angka-kematian-covid-19-jadi-perhatian.html
0 notes
vitimestoday · 3 years
Link
Chuyên gia dịch tễ nổi tiếng người Indonesia Pandu Riono cho rằng Indonesia cần một kế hoạch có hệ thống và mục tiêu rõ ràng chống COVID-19.Indonesia...
0 notes
sgbsemarang · 3 years
Text
Solid Gold Berjangka | RI Dinilai Menuju Jebakan Pandemi, Effendi Simbolon Salahkan Jokowi
Tumblr media
RI Dinilai Menuju Jebakan Pandemi, Effendi Simbolon Salahkan Jokowi | Solid Gold Berjangka
Solid Gold Berjangka Semarang |  Pakar epidemiologi asal Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menyebut Indonesia sedang menuju jalur jebakan pandemi yang semakin dalam. Politikus PDIP Effendi Simbolon menyalahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak mau menerapkan lockdown sejak awal pandemi COVID-19.
“Pemerintah sejak awal tidak menggunakan rujukan sesuai UU Karantina itu, di mana kita harusnya masuk ke fase lockdown. Tapi kita menggunakan terminologi PSBB sampai PPKM. Mungkin di awal mempertimbangkan dari sisi ketersediaan dukungan dana dan juga masalah ekonomi. Pada akhirnya yang terjadi kan lebih mahal ongkosnya sebenarnya, PSBB itu juga Rp 1.000 triliun lebih ya di tahun 2020 itu,” ujar Effendi kepada wartawan, Sabtu (31/7/2021).
“Presiden tidak patuh konstitusi. Kalau dia patuh sejak awal lockdown, konsekuensinya dia belanja kan itu. Sebulan Rp 1 juta saja kali 70 masih Rp 70 triliun. Kali 10 bulan saja masih Rp 700 triliun. Masih di bawah membanjirnya uang yang tidak jelas ke mana larinya. Masih jauh lebih efektif itu daripada vaksin,” sambungnya.
Effendi membeberkan sudah banyak negara lain yang sukses mengatasi pandemi COVID-19 dengan cara lockdown. Dia mengatakan virus Corona itu bisa dicegah penularannya dengan cara semua orang tetap berada di rumah.
Hanya, kata Effendi, alih-alih memilih lockdown, Indonesia justru menerapkan PPKM. Effendi menyatakan hasil dari PSBB hingga PPKM hanya ‘0’ dan cenderung minus.
“PPKM ini dasarnya apa? Rujukannya apa? Arahan Presiden? Mana boleh. Akhirnya panik nggak karuan, uang hilang, habis Rp 1.000 triliun lebih. Erick Thohir belanja, Menkes belanja. Dengan hasil 0. Minus malah. Ini herd immunity karena iman saja,” tukas Effendi.
Lebih lanjut Effendi juga menyayangkan pemerintah yang kebanyakan melakukan Zoom meeting membahas penanganan pandemi COVID-19, yang dia anggap tidak penting bagi rakyat. Menurutnya, implementasi ke lapangan jauh lebih penting.
“Makanya saya bilang ngapain kalian pejabat diskusi Zoom gitu-gitu. Nggak penting ditonton rakyat, sama sekali tidak penting. Rakyat tidak perlu ditampilin itu. Outcome-nya nggak ada kok. Isoman juga mereka ngurus diri sendiri. Mana bantuan pemerintah. Isoman itu artinya Anda sudah kalah, kok,” terangnya.
Selain itu, Effendi ingin uang rakyat dikelola secara baik, bukan untuk membiayai pejabat yang ingin melakukan seremonial vaksinasi. Effendi menilai vaksinasi bisa terus berjalan tanpa perlu ada pejabat datang melakukan seremonial.
“Kita dipertontonkan dengan pejabat ini berkunjung ke sini. Mau vaksin saja seremonial. Buat apa? Masa vaksin buat rakyat aja ada seremonial? Buat apa sih? Suntikkan aja langsung kayak di Singapura itu. Uang-uang rakyat kok. Bukan uang yang mau nyumbang Rp 2 triliun itu, bukan,” imbuh Effendi.
Sebelumnya, pakar epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono mengatakan Indonesia sedang menuju jalur jebakan pandemi (pandemic trap) yang semakin dalam. Dia menilai saat ini RI belum memiliki penanganan pandemi secara terencana dan target yang jelas.
Pendapat itu disampaikan Pandu Riono melalui cuitan di akun Twitternya, @drpriono1. Dalam cuitan itu, dia menyebut (mention) akun Twitter Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Pak @jokowi Indonesia sedang menuju jalur Jebakan Pandemi (Pandemic Trap) yg semakin dalam dan semakin sulit bisa keluar dengan lebih cepat. Respon kendali tak bisa dg tambal-sulam spt sekarang. Pilihannya hanya satu, kendalikan pandemi dg 3M, Tes-Lacak-Isolasi dan Vaksinasi,” tulis Pandu di Twitter seperti dilihat, Jumat (30/7).
Saat dihubungi, Pandu menjelaskan lebih lanjut alasan menyebut RI sedang menuju jebakan pandemi itu. Dia menyebut saat ini RI belum berhasil mengendalikan pandemi.
“Karena kan sampai sekarang kan kita belum berhasil mengendalikan pandemi, nggak beres-beres. Nggak ada tanda-tanda bahwa kita akan berhasil pakai cara apa pun. Artinya kita bisa lama sekali baru bisa menyelesaikan pandemi. Jadi Pak Jokowi sudah berakhir masa jabatannya mungkin juga belum selesai,” kata Pandu saat dihubungi.
sumber: detik.com – Solid Gold Berjangka
Baca Juga :
Solid Gold Berjangka | Kinerja Solid Gold Berjangka
Solid Gold Berjangka | PT Solid Gold Berjangka Bantah Lakukan Bisnis Tak Wajar
Solid Gold Berjangka | PT Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid Gold Berjangka | Solid Gold Berjangka Serius Bidik Milenial
Solid Gold Berjangka | Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid Gold Berjangka | Luar Biasa Solid Gold Berjangka
Solid Gold Berjangka | Transaksi Bursa Berjangka Melejit Solid Gold Catat Pertumbuhan
Solid Gold Berjangka | Nasabah Baru PT Solid Gold Berjangka Makassar Tumbuh
Solid Gold Berjangka | Kinerja Solid Gold Berjangka Catat Pertumbuhan
Solid Gold Berjangka | Kinerja Kuartal Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid Gold Berjangka | Nasabah PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Signifikan
Solid Gold Berjangka | Perusahaan Berjangka Solid Gold Bidik Nasabah Milenial
Solid Gold Berjangka | Kinerja Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid Gold Berjangka | Kinerja PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Dua Ribu Persen Lebih
Solid Gold Berjangka | Kuartal 3 Harga Emas Stabil Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid Gold Berjangka | Solid Gold Berjangka Ingin Hilangkan Persepsi Negatif
Solid Gold Berjangka | Kinerja Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid Gold Berjangka | PT Solid Gold Berjangka Bukukan Pertumbuhan Volume Transaksi
Solid Gold Berjangka | Perang Dagang Buat Emas Berkilau
Solid Gold Berjangka | Harga Emas Anjlok
Solid Gold Berjangka | Perdagangan Emas Paling Banyak Diminati Hari Ini
Solid Gold Berjangka | Komoditas Kopi dan Emas Cukup Signifikan
Solid Gold Berjangka | Olein Akan Meningkat di 2020
0 notes
beritatangerang · 3 years
Text
Data Harus Akurat Kalau Tidak, PPKM Tak Akan Berakhir dan Cuma Pindah Level
Data Harus Akurat Kalau Tidak, PPKM Tak Akan Berakhir dan Cuma Pindah Level
Kliktangerang.com – Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menekan kepada pemerintah dapat memperbaiki data Covid-19 saat ini agar lebih akurat. Pasalnya, ia menilai jika data tak akurat PPKM tidak akan pernah berakhir hanya berganti level saja. “Datanya harus diperbaiki. Datanya turun tapi belum dimasukin datanya. Kalau tak dibenahi akan salah salah pengambilan keputusannya. Misal…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
bubblebunsss · 3 years
Text
Filtering the info
Pernah ga sih kita merasa pusat informasi kita selama pandemi ini kayak random banget karena pemerintah kita lamban? For example, jaman masker boleh pake kain, ogut dapetnya justru dari iluni FKUI padahal waktu itu ternyata WHO udah mulai berkompromi dengan ide CDC untuk mempermudah aturan masker. Dan beberapa pekan berikutnya anjuran bermasker baru muncul dari kemenkes dan BNPB. Kemudian ketika ada upgrade doubled up mask, ogut dapet info justru dari CDC dan dr. Ningz (one of first COVID educators di Indonesia) alih-alih dari satgas resmi dan kemenkes. I'm not gonna lie, untuk orang-orang kek ogut yang bisa bahasa enggres dan mainan sosmed, mudah sekali mendapatkan info terupdate seputar COVID, tapi bisa bayangin ga sih rang orang kek bapak ibuk ogut yang bahasa enggres aja ga bisa dan bukanya cuma WA? Updates are such so far far away buat mereka padahal updates/maklumat ini selalu berkembang dan urgent.
Kalo kita lihat amrik nih (ini ga comparing ya tapi banding2in wakakaka), ada yang namanya CDC, segala updates ada di sana. Mulai dari cara main ke taman selama pandemi, sampe data vaksin yang njelimet tersedia. CDC ini pinter banget urusan komunikasi karena dia emang untuk segala spektrum. Kalo mau yang mudah-mudah weh, mereka sediain info di instagram, dengan kalimat mudah, tapi di website pun juga mereka kek kasih disclaimer dari temuan-temuan mereka sehingga awam pun mudah mengerti. One of the important things, kadang kalo ogut liat di e-mail broadcast mereka, mereka naruh semacam analogi kek analogi branch of tree untuk varian SARS-CoV-2 atau jargon #sleeveup biar pada tau gerakan ayo vaksin gitu. This small thing makes all the complexity clear. Sedangkan di negara kita ketika pandemi getting worse, orang jadi makin random cari info bahkan tenaga medis pun sampe salah ngasih info untuk beli invermectin, karena apa? Ya karena kita ga punya pusat rujukan, sedangkan "influencer pandemi" kayak dr. ningz, dr. adam, dr. decsa, pandemictalks, pak pandu riono dkk ga semuanya bisa akses dan ga semua percaya sama kredibilitas mereka.
Ogut jadi semacam kek mengambil ibroh (sok iye gapapa ya wkwk), bahwa Rasulullah SAW diutus tuh bukan tanpa sebab. Beliaulah yang kemudian dijadikan Allah sebagai filter seluruh informasi/nubuwah dari nabi dan rasul sebelum beliau. Dengan filter ini, kita jadi lebih mudah untuk memverifikasi kebenaran informasi like syariat and so on. Kita ga perlu bingung kudu verifikasi ke siroh nabi isakah, ke nabi yusufkah, atau yang lainnya. Ini tentu bukan simplifikasi tapi at least kita tuh kek dimudahkan gitu, lu mau nanya, Nabi Muhammad palugada (apa lu mau gua ada). wkwkwk.
Sekian dan terima buah tangan.
0 notes
cakrawalaindo-news · 3 years
Text
0 notes
korandetak · 3 years
Text
Varian Covid-19 dari Inggris Masuk Indonesia Kecepatan sehingga Penularan Lebih Meningkat
Varian Covid-19 dari Inggris Masuk Indonesia Kecepatan sehingga Penularan Lebih Meningkat
JAKARTA – Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan penemuan virus mutasi baru Covid-19 dari Inggris B117 harus diwaspadai. Pasalnya, virus ini diyakini lebih menular serta memicu kenaikan kasus Covid-19 . “Kado satu tahun setelah Presiden Jokowi umumkan kasus Covid-19 , upaya pengendalian belum berhasil, dilaporkan kasus dengan varian baru yang lebih mudah menular,”…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
gusrachmat · 3 years
Photo
Tumblr media
HRS Memang Oye.... Terlepas dari banyaknya kontroversi, FPI dan Habib Muhammad Rizieq Shihab (HRS) merupakan fenomena politik di Indonesia. Terbaru, sejak kepulangannya, setelah “bermukim” di Arab Saudi selama 3,5 tahun, HRS kembali menjadi sebuah kontroversi. Membawa jargon “Revolusi Akhlak”, kini HRS kembali “dibidik” Pemerintah RI lagi. Sejumlah upaya yang diduga “kriminalisasi” HRS pun dilakukan. Pertanyaannya: Mengapa HRS?! Awalnya, HRS akan dibidik dengan “Klaster Petamburan” terkait dengan kerumunan massa saat menikahkan putrinya di Petamburan, Jakarta Pusat, setelah kedatangan HRS. Sebelumnya diketahui, Satgas Penanganan Covid-19 beberapa waktu lalu menyebut muncul klaster penularan virus corona (Covid-19) di wilayah Petamburan. Hal ini kemudian dibantah oleh epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI). Menurut Epidemiolog Pandu Riono, berdasarkan data yang dimiliki FKM-UI, kenaikan kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta tersebit berasal dari klaster keluarga usai libur panjang 28 Oktober-1 November 2020. Meski terjadi kerumunan saat HRS pulang, belum ada klaster kerumunan Petamburan yang tercatat. “Menurut saya enggak ada klaster Petamburan, yang positif memang banyak, tapi enggak ada kaitannya dengan klaster kerumunan itu. Kalau klaster keluarga yang berlibur, itu ada,” kata Pandu Riono, kutip CNNIndonesia.com, Selasa (24/11). Pandu mengatakan, lonjakan kasus di DKI Jakarta justru berasal dari aktivitas libur panjang ketimbang kerumunan HRS. Dari data yang ia miliki tersebut, belum ada laporan kasus positif Covid-19 akibat kerumunan yang terjadi di Petamburan dan Tebet. Dan, bahkan, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, yang terjadi karena kerumunan massa saat kedatangan Rizieq. “Bahwa, menurut FKM-UI dari data yang ada belum ditemukan klaster akibat kerumunan di Petamburan dan Tebet, kenaikan kasus di Jakarta lebih mungkin terjadi akibat dampak libur panjang,” ujarnya, seperti dilansir Detik.com, Rabu (25 Nov 2020 06:27 WIB). Sumber : Pepnews https://www.instagram.com/p/CIPxARdHYnG/?igshid=1bc1aplx8km1p
0 notes
nuadox · 3 years
Text
Reuters launches the REUTERS NEXT summit
Tumblr media
- By Nuadox Crew -
Our partner Reuters Events today launched one of the biggest and most ambitious leadership summits in the world, bringing together 25,000 executives over four days to hear from leading names in business, finance, politics, tech and media on the most pressing issues of our age.
> Register Now
Over four days in January, Reuters Next will deliver agenda-setting discussion around the theme of Rethink, Rebuild, Recover; A New Vision For A Better Tomorrow, with the first speakers named including: European Central Bank president Christine Lagarde; Sandeep Mathrani, CEO WeWork; activist and businessman, Bobi Wine; Kristin Peck, CEO Zoetis; Shan Weijian, Chairman and CEO, PAG Group; and Mike Wirth, Chevron CEO.
The virtual summit – which takes place January 11-14, 2021 - will examine topics such as global trade, climate change and sustainability, the fallout from the U.S. election and the impact of Brexit, new work models, press freedom, and economic recovery following the pandemic through a blend of fireside chats, presentations, panel discussions and networking.
Tumblr media
Led and programmed by newsroom editors, Reuters Next draws on the strength of the world’s biggest news provider – with 2,500 journalists in 200 locations – and its unrivalled ability to provide professionals with both business and general news from every part of the world.
As a result, the summit brings together a diverse roster of speakers to examine topics from multiple perspectives, bringing their passion, experience and expertise to find new ways forward. Further preliminary speakers announced include: Dr Reza Baqir, Governor, State Bank Pakistan; Sebastian Thrun, CEO Udacity; Ilarion Merculieff, President, Global Center for Indigenous Leadership and Lifeways; Dr Pandu Riono, Epidemiologist & Senior Staff, University of Indonesia, Faculty of Public Health; Iyinoluwa Aboyeji, Tech Entrepreneur Co-founder, Andela; Neil Roberts, Head of Marine and Aviation, Lloyd's of London Market Association; and Fola Fagbule, Senior Vice President, Africa Finance Corporation.
The full agenda and further details can be found on the Reuters Next homepage.
> Register Now
Read Also
10 tech articles from 2019 to revisit
0 notes