Tumgik
no32de · 5 months
Text
Refleksi untuk Diri
Draft tulisan akhir tahun 2021. Wah, sudah lama sekali.
______________________
Apa kabar diriku hari ini?
Aku masih jauh dari tujuanku, tapi yang penting sedang kudekati.
Tahun 2021.... tahun perubahan. Aku melangkah sendirian memulai sesuatu yang baru, dari nol. Kadang ragu, kadang takut, tapi cuma ada jalan untuk terus melangkah.
Bekerja mandiri, membangun diri, tanpa desakan dari orang lain bukan hal sederhana dan mudah. Kalau tidak lekas bangun kita akan terus tertidur, dan kemudian tertinggal.
Diri yang selama ini merasa menang atas ego dan emosi, ternyata tenang karena tertidur oleh keadaan. Ruang telah berubah, ternyata aku belum sebaik itu, tidak sekuat itu.
Dulu ramai tapi sunyi, sekarang tenang dan terisi.
Semoga semakin baik memahami diri. Dia masih terus belajar, beri dia ruang yang cukup.
1 note · View note
no32de · 5 months
Text
Uh, hello world? It's been a long time. 👀
1 note · View note
no32de · 2 years
Text
Lunaklah pada orang lain karena entah kapan nanti kita membutuhkan kelunakan hati orang lain.
Seberapa banyak hal bisa kita kendalikan, pada dasarnya semua Tuhan yang menghendaki. Kita terkadang lupa, merasa dengan sadar melakukan ini dan itu atas kehendak kita sepenuhnya. Merasa sudah hati-hati, teliti dan fokus. Nyatanya hasil dari semua itu tetaplah ketetapan-Nya. Bukan kita yang buat.
Terkadang sepenuh-penuhnya usaha kita, tetap ada saja yang kurang. Bukan karena tidak sungguh-sungguh, tapi kita memang setidakberdaya itu terhadap hasil, tanpa pertolongan-Nya.
Beruntunglah dia yang masalahnya bertemu orang lunak. Dimaklumi, dibantu, dan dimudahkan. Jadilah seperti itu untuk seseorang.
4 notes · View notes
no32de · 2 years
Text
Jeda sejenak.Untuk istirahat, untuk melihat kembali, untuk menata kembali. Sebelum lebih jauh melangkah dan menjadi enggan berbalik arah, sebelum menjadi sungkan untuk memulai kembali.
0 notes
no32de · 2 years
Text
Melihat kemarin seperlunya
Melihat esok sebisanya
Melihat hari ini sepenuhnya
0 notes
no32de · 2 years
Text
Belajar dulu. Belajar sekarang. Belajar lagi. Belajar terus.
Karena kita tidak pernah sudah cukup pintar atas sesuatu yang baru. Padahal dunia selalu saja memperbarui diri.
Otak kita juga harus selalu diperbarui. Jangan lupa hatimu juga 💚
0 notes
no32de · 2 years
Text
Masalah di kehidupan kita ada yang datang karena sepenuhnya kekeliruan kita sendiri. Karena kurang hati-hati, kurang persiapan, kurang peduli, dan sebagainya. Tapi ada juga yang datang karena orang lain yang kurang hati-hati, yang kurang peduli, atau kurang sadar diri. Tapi pada akhirnya, masalah kita adalah tanggung jawab kita sendiri. Entah kita sendiri yang membuat masalah atau bukan. 
Ada saat dimana kita dibantu untuk menata kembali. Ada juga saat kita harus sendirian tertatih membangun kembali, memperbaiki hidup yang dikacaukan.
Untuk itu aku belajar, karena kita tidak bisa membahagiakan semua orang, maka setidaknya kita tidak mengacaukan hidup orang lain. Karena saat dia harus membangun kembali aku mungkin tidak ada di sana untuk membantunya. Mungkin aku bahkan tidak tau bahwa hidupnya baru saja aku kacaukan. Sementara aku berlenggang bahagia.
Hidupmu adalah milikmu, apapun jalan hidupmu adalah tanggung jawabmu. Tapi tolong hati-hati atas pilihanmu yang mungkin terpaut benang abu-abu dengan hidup orang lain. Ada juga yang bilang kan, bahwa hidup ini bukan hanya tentang dirimu sendiri.
2 notes · View notes
no32de · 2 years
Text
Jalan yang Kamu Pilih
Di mata orang lain, jalan yang kamu pilih mungkin tampak aneh, tidak meyakinkan, terlalu tergesa, sangat berisiko, terlalu biasa, dan tidak lebih baik dari yang sebelumnya sama-sama kalian jalani.
Tapi kenapa pandangan orang lain harus begitu berarti bagimu? Kenapa kamu lebih percaya orang lain daripada dirimu sendiri? Padahal ini tentang hidupmu.
Jalan yang kamu pilih adalah keputusanmu. Saat-saat mempertimbangkannya adalah waktu terberat untukmu. Memisahkan suara-suara di kepalamu, yang kamu terima karena setuju atau yang kamu terima karena takut, atau mungkin yang kamu terima karena tidak ‘enakan’. Kamu memang harus mendengarkan semua nasihat baik itu. Itu berarti rasa syukur atas kepedulian terhadapmu. Tapi tidak ada kewajiban untuk kamu melaksanakan semuanya. Pada akhirnya kamulah yang menarik 1 kesimpulan untuk memutuskan.
Saat memutuskan memilih jalanmu sendiri berarti kamu telah menyetujui segala konsekuensinya. Yang sudah kamu perhitungkan maupun risiko yang mungkin luput dari perhitunganmu. Di perjalanan barumu suatu hari nanti akan ada saat kamu menyesali keputusan itu. Karena jalan baru itu ternyata tidak semudah yang pernah kamu bayangkan, hal-hal tidak berjalan sesuai rencanamu, ternyata kekhawatiran teman-temanmu menjadi kenyataan, atau mungkin karena fokusmu beralih pada pandangan orang lain? Tiba-tiba kamu ingin memutar balik waktu dan mengubah masa lalu? Tidak apa-apa silakan saja merasa seperti itu. Itu cuma pertanda bahwa kamu peduli pada bagaimana keputusanmu mempengaruhi hidupmu. Bagaimanapun kamu tidak akan bisa melakukannya. Setelah menyesal kamu akan bangkit kembali meneruskan perjalanan barumu.  
Teruskan perjalananmu. Kembalilah pada tujuanmu di awal dulu, kenapa mau memilih jalan yang baru. Jangan terlalu serius. Jangan terlalu keras. Sekali-kali tertawakan dirimu sendiri. Berprogreslah secara manusiawi. Bekerja keraslah sampai kamu tidak punya waktu untuk menengok masa lalu. Berlarilah dengan gembira sampai kamu lupa garis finishmu sudah tertinggal beberapa meter di belakangmu.
1 note · View note
no32de · 2 years
Text
Lupa (lagi)
Hmmm.. sesaat yang lalu tiba-tiba terpikirkan, tiba-tiba sadar sepertinya diri ini sedang tidak sabaran (lagi). 
Maunya langsung diberi karena Allah Maha Pemberi.
Lupa (lagi) bahwa semua ada waktunya, semua tepat pada waktu-Nya. 
Seharusnya menikmati perjalanan walaupun terasa lelah, walaupun cemas juga. Seharusnya bersedia berproses karena kita tak mau hanya singgah sebentar di tujuan tapi mau tinggal lama. Seharusnya bersyukur karena setidaknya masih diingatkan bahwa ‘sedang tidak sabaran’.
Sepertinya aku lupa (lagi) tentang berproses.
Agaknya aku lupa (lagi) tentang bersabar.
Pelan-pelan. Satu per satu. Besok kita coba lagi.
1 note · View note
no32de · 2 years
Text
Bersyukurlah karena menemukan cara. Walaupun harus seperti 'ini'. Walaupun harus lama dan melelahkan.
Besok matahari akan terbit kembali.
0 notes
no32de · 2 years
Text
Hari yang lelah itu, bukan yang harus bolak balik naik tangga 10 kali sehari. Bukan yang harus revisi laporan terus-terusan, bukan karena baru menempuh perjalanan darat dengan kendaraan umum seharian. Yang melelahkan itu kalau hati selalu tidak senada dengan kenyataan. Yang terjadi A maunya B, merencanakan B tapi yang terjadi A. Hari yang lelah itu adalah hati yang sulit menerima.
Lelah fisik ditinggal tidur bisa selesai. Tapi lelah hati, mau tidur juga susah. Bangun tidur hati terasa berat lagi.
Maka harus lebih cermat mengelola hati daripada mengelola raga.
0 notes
no32de · 3 years
Text
Terluka
Rasa-rasanya bagian yang paling sakit saat terluka adalah penolakan terhadap luka itu sendiri. Tidak menerima justru sudah mau menolak. Pura-pura tidak terluka karena merasa ’seharusnya’ tidak perlu terluka. Memaksa sembuh padahal masih butuh waktu. 
Aku seringnya begitu. Menolak proses, tergesa-gesa ingin cepat selesai. Akhirnya belajarnya tidak lengkap. Besok-besok remedial.
Yuk lebih sabar lagi. Jalani proses sembuhmu dengan utuh.
8 notes · View notes
no32de · 3 years
Text
Tumblr media
Melepaskan hal-hal yang sudah sepatutnya pergi.
1 note · View note
no32de · 3 years
Text
Terima kasih atas matahari, senja dan laut.
Jangan lupa bersyukur selalu.
3 notes · View notes
no32de · 3 years
Text
Hidup tanpa khawatir (?)
Bukan hidup yang tidak ada masalah, bukan semua kebutuhan dan keinginan tersedia, bukan semua orang baik pada kita, tapi hidup dengan hati yang yakin dan percaya bahwa semua sudah ditetapkan-Nya dengan sebaik-baik ketetapan, bahwa kurang atau lebih sekarang, adalah cukup. 
Kata ‘cukup’ yang ukurannya sangat relatif. Masing-masing kita mempunyai standar yang berbeda satu sama lain. Cukupmu belum tentu cukup bagiku, begitupun sebaliknya. Prinsip-prinsip yang kamu pegang teguh, nilai-nilai yang kamu percayai, hal-hal yang menjadi tanggung jawabmu, semua itu mempengaruhi standar cukup-mu. 
Aku tidak tahu pasti apakah hidup tanpa khawatir ada atau tidak. Apakah orang yang sudah kaya raya tidak khawatir lagi karena saat butuh sesuatu beli saja? Aku tidak tahu pasti. Yang aku sedikit tahu kekhawatiran bisa dikurangi dengan pertama-tama berhentilah berpikir terlalu jauh jika tidak bisa. Hiduplah di waktumu sekarang sepenuhnya. Lalu berhentilah melihat rumput tetanggamu. Fokuskan energi dan waktumu pada rumput di halamanmu sendiri. Kamu sedang berjalan menuju tujuan hidupmu, bukan tujuan hidup orang lain. 
Merasa cukup memang tidak mudah. Apalagi dengan peran teknologi yang sangat memudahkan kita untuk melihat kehidupan orang lain. Tapi kita selalu bisa menjadi diri kita sendiri jika mau. 
3 notes · View notes
no32de · 3 years
Photo
Tumblr media
Orang terdekat yang mengerti dan menerimamu adalah matahari 🌞
Drakor dr. Frost (2014)
5 notes · View notes
no32de · 3 years
Text
Dari semua waktu yang berlalu, dan semua kejadian yang kita alami, yang terpenting bukanlah hasil fisik yang tertangkap mata, ataupun tergenggam di jemari. Namun nilai kebaikan yang tertinggal di dalam diri, yang menjadi jati diri kita. Yang membuat kita berbuat dengan lebih baik hari ini.
Belajar dan bertumbuhlah. Karena besok tidak akan sama lagi. Kamu akan membutuhkan dirimu yang lebih baik. Jangan sampai kamu tidak menemukannya.
9 notes · View notes