Tumgik
moalfi · 4 months
Text
(P)Rahara
Usia menjadi hal yang cukup melekat dan sulit untuk dilepaskan, apalagi dikaitkan dengan pernikahan.
Malang bagi setiap perempuan yang dewasa ini emansipasi tidak lagi berlaku untuk alasan. Serangan dari setiap sisi; memilih pekerjaan ditekan oleh omongan, memilih pernikahan belum siap dengan segala tuntutan.
Tapi kau tahu, Rahara harusnya bukan saja untuk perempuan. Lelaki pun sama, tetap dalam tekanan dan tuntutan tak bisa lepas begitu saja.
Setiap diam adalah pertarungan pikiran dan perasaannya.
Setiap lamunan adalah tentang tanggungan dan beban.
Mari kita rayakan bersama, Sebagai manusia yang sejatinya bebas tapi tetap dalam batas.
2/31
0 notes
moalfi · 4 months
Text
Disforia
Sepertinya belum tepat untuk disebut disforia tapi setiap kita punya standar untuk masing-masing kecewa yang menyebabkan keterpurukan. Kemudian untuk masalah yang datang tak sama bagi setiap orang pun dengan cara mereka menyelesaikannya.
Hanya saja, bagiku yang menerima semua dengan sadar tapi melewatkannya begitu saja adalah hal yang terus membelenggu. Berjanji untuk berhenti tapi dengan mudahnya mengulang lagi.
Pada akhirnya setiap kecewa yang datang hal wajar karena aku yang tak mampu mengendalikan diri.
Nyatanya semua keterpurukan yang diterima karena aku yang tak bersikap dengan semua uji.
Kali ini, dengan penuh dan utuh dalam sadar.
Mari coba selaraskan semua yang dulu masih terabaikan.
1/31
0 notes
moalfi · 4 months
Text
Melewatkan resolusi dengan basa-basi
Seperti biasa dan sudah menjadi tradisi.
mengucapkan setiap ingin yang berbuah angan
menuliskan rangkaian mimpi yang berakhir sepi.
Gemuruhnya menggebu-gebu tanpa batas
Menyambut euforia yang lewat sepintas.
Ceritanya ingin begitu, nyatanya masih begini.
Pada setiap penghujung yang dijadikan alasan untuk berubah.
Semoga selalu menjadi tempat yang luas menerima dengan tabah.
Kali ini, mari bersama lewatkan resolusi dengan basa-basi.
Agar awal nanti adalah hal ringan yang bisa dilalui dengan kesederhanaan.
1 note · View note
moalfi · 5 months
Text
Pada setiap sesal yang kuakhiri dengan bebal,
Ada pilu yang kian lama membelenggu.
Pada setiap debar yang kutolak dengan sadar,
Ada putih yang kini semakin merintih.
Di persimpangan antara benar dan salah,
Yang telah dilalui, harusnya selesai tanpa basa-basi.
Kini, setiap detik harus selaras dengan detak.
Bukan lagi tentang ungkap tapi menjelama nyata perubahan sikap!
MoAlfi, Penghujung 2023
0 notes
moalfi · 7 months
Text
"...menjelma isyarat merebutmu"
Entah terlalu percaya diri,
Atau memang benar.
Tegur sapaku kau sambut manis,
Senyum salamku kau balas tawa.
Mencoba kembali menapaki,
Tiap langkah dengan pasti.
Menjelma sebuah juang,
Tak ingin patah arang.
Dengan semua usaha yang harus tuntas,
Sampai pada batas.
Entah menerima untuk bersama,
Atau kembali, melepas dengan ikhlas.
"...entah kapan kau bisa ku gapai"
Sapardi Djoko Damono-Nokturno
0 notes
moalfi · 1 year
Text
Apapun yang hilang dari kita, pasti akan ada penggantinya. Apa yang belum kita temukan, barangkali memang belum waktunya. Dan apa yang gagal dari usaha kita, mungkin harus kembali mencoba atau harus beralih pada planning kedua.
Hidup tidak semuanya harus sesuai rencana kita.
@jndmmsyhd
583 notes · View notes
moalfi · 1 year
Text
Ini doa terakhirku untukmu. Sepaket dengan perasaan dan harapan yang harus kusudahi.
Selamat berbahagia, aku.
Tumblr media
630 notes · View notes
moalfi · 1 year
Text
Rentang
Allaah, aku sedang tidak berlari. Tapi entah mengapa aku merasa orang-orang sedang berlari jauuh mengejar mimpinya. aku tak sedang kehilangan mimpiku, aku hanya sedang memastikan apakah aku berlari atau hanya cukup dengan berjalan saja.
aku sedang tidak berlari namun entah dibagian mana aku merasa begitu kelelahan dengan apa yang sedang ku rasakan saat ini. aku ingin tahu mengapa demikian, namun aku tak pernah mengetahui.
aku berjalan dan terus berjalan pada sebuah kekosongan diriku. ku temukan diriku kuyup penuh dengan air mata. Menangis tersebab banyak hal yang tidak bisa ku selesaikan dengan baik. Menangis tersebab banyak hal yang tak bisa ku capai. Dan menangis tersebab banyak hal yang terlewat.
Hal yang seperti diriku, apakah ada yang demikian? aku pun tak tahu. aku hanya sedang menikmati masa lelah dan ingin memahami mengapa aku begitu lelah. aku ingin lebih dalam memahami diriku, namun selalu saja air mata yang ku temukan.
Semakin aku mencari tahu, aku semakin merasa tertinggal. Entah tertinggal tentang apa, aku hanya merasa demikian. Orang-orang di sekitarku mengira aku sedang mempersiapkan sesuatu yang besar dan hebat. Padahal, tidak. aku hanya berdiam diri, mencoba memahami perihal inginku yang tak jua ku temukan jawabannya.
Allaah, Engkau pun tahu aku dulu pernah sangat berambisi untuk mencapai mimpiku. Namun sesaat aku menyadari bahwa mimpiku terlalu mustahil untuk ku lakukan. aku menyadari itu dan mencoba hal-hal yang bisa ku upayakan sekalipun dengan upaya sederhana, sebisaku, semampuku.
Namun kali ini berbeda, Allaah. ku ceritakan segala hal detailnya tentang apa yang ku rasakan dan apa yang ingin aku capai. Semakin ku ceritakan kepada Engkau, tangisku semakin menjadi-jadi. Sesak,dan terasa sempit sekali. Namun setelahnya, aku merasa lega. aku tetap menjaga harapku, dan akan terus berdoa, meminta kepadaMu perihal apa yang ku inginkan saat ini. Dengan upaya yang maksimal diluar dari apa yang biasa ku upayakan. Engkau melihatnya. Setiap detik, setiap menit, selalu ku bawa dalam aktivitasku.
aku tidak sedang mendikte Engkau, Allaah. Tidak. Tidak berani aku. aku hanya mengungkapkan, menceritakan perihal apa yang sedang ku rasakan, perihal apa yang sedang ku inginkan. Impian yang sebelumnya tak pernah terpikirkan olehku. Izinkan aku bermimpi sekali lagi, Allaah. Izinkan aku mencapai mimpiku. Sebab sungguh, ini tidak hanya tentang diriku. Tapi tentang banyak hal yang nantinya akan mendapat banyak kebermanfaatan.
Tidak akan kembali dengan tangan kosong, seorang hamba yang meminta dengan sungguh-sungguh kepada Tuhannya. Tidak akan. Itulah keyakinan ku yang ku bawa selalu. Engkau, tidak akan menyia-nyiakan doaku. Sebab Engkau Maha Pengasih, Maha mengabulkan doa.
ثم يأتيك الله بسعادة ،ينسيك كل مرٍّ مررت به.
kemudian Allah memberikanmu kebahagiaan yg membuatmu lupa atas kepahitan yg kamu alami.
334 notes · View notes
moalfi · 1 year
Text
Turning Point
Dalam ketidaksetimpangan.
Di tengah gulita juga bayan.
Bertemu luka yang nyata.
Tanpa siap dengan derita.
Menyusun derap cerita.
Untuk setiap sukacita.
Bersimpuh dalam sungguh.
Menyusuri setiap takdir,
Tak terhalang getir.
Titik balik;
Kembali menuju dengan kesiapan.
Menyapa teguh dalam kelapangan.
MoAlfi, 20 Februari 2023
0 notes
moalfi · 1 year
Text
Dalam pengendaian, Sekiranya kau mampir atau tak sengaja membaca tulisan ini.
Semuanya tertuju untukmu.
#tulisanuntukmu yang terakhir yang harus ku selesaikan.
Terimakasih, terimakasih telah hadir dan bersedia membersamai selama waktu yang kita habiskan cukup lama.
Kamu adalah kebaikan nyata dan luarbiasa. Tanpa celah dan kurang. Semuanya membaik berkat adanya kamu dalam perjalanan yang kita lalui.
Aku yang kurang baik dan kurang bisa untuk mensyukuri dan memperlakukanmu dengan sebaik baik nya perlakuan.
Selain jelas ini adalah takdir Sang Maha Alur. Jelas aku yang kurang dari segala aspeknya. Semuanya tanpa bantahan dan aku menerimanya.
Entah sebanyak apa luka yang kuberi, hingga membekas begitu dalam pada dirimu. Setiap tulisan dan apapun yang terlintas darimu dan tentangmu, adalah jalan menuju penyesalan dan rasa bersalahku.
Memberi maaf adalah hak yang sepenuhnya milikmu.
Sisiku, hanya bisa meminta dan memohon.
Karena kita, sama manusia. Hubungan vertikal yang bisa kusampaikan saat ini adalah melalui tulisan.
Verbalku, masih belum siap dengan semua rasa bersalah yang begitu nyata.
Setelah ini, semoga kebaikan selalu hadir untukmu.
Aku melepaskan dan menyelesaikan dengan syukur dan ikhlas.
MoAlfi, 29 Januari 2023
0 notes
moalfi · 3 years
Text
US-IA
Mengulang angka,
Menjejaki masa.
Simbol bertambah,
Melangkah lebih tabah.
Nyata berkurang,
Melaju tanpa menerawang.
Untuk segala kebaikan yang menghampiri,
Serta setiap do'a yang selalu mengiringi.
Tertuju padaku,
Hingga berbalik padamu.
Dan seluruh semoga,
Yang kita langitkan bersama,
Tentang semua harapan dan rencana adalah Aamiin kita berdua.
Sampaikan pada Sang Maha Tinggi.
Terima kemudian syukuri.
Apapun yang terjadi dan yang akan dilewati nanti.
Sisanya;
Tetap dalam porsi dan berjuang dengan cara sendiri-sendiri.
MoAlfi, 20 Februari 2021
0 notes
moalfi · 3 years
Text
PERLAKUAN
Kebaikan yang dilakukan seseorang;
Tidak perlu dijadikan beban atau tempat salah paham.
Sebagian dari mereka.
Melakukan karena sukarela.
Tidak perlu jauh berprasangka.
Atau repot mencari bahan balas jasa.
Tujuan mereka berbagi.
Adalah untuk diri mereka sendiri.
Matematika Tuhan yang mereka pahami.
Adalah hitungan meluaskaan hati.
Tidak perlu memaksa untuk mengerti.
Atau sampai menjatuhkan sanksi.
Berbahagialah!
Untuk semua yang diberikan dan lakukan.
Atas apapun yang diterima dan rasakan.
Sebab setiap perlakuan adalah buah dari do'a yang khidmat kita panjatkan.
MoAlfi, 11 Desember 2020
Cicalengka 5.53 Pm
1 note · View note
moalfi · 4 years
Text
TIGA
Dentuman;
Terlalu mudah mengabaikan keputusan yang telah dibuat,
Mengabaikan yang seharusnya digenggam erat.
Kemudian lupa, bahwa ketegasan akan goyah dan mudah berkarat.
Tumpukan;
Mengulang terlalu banyak kesalahan,
Hingga menjadi kebiasaan.
Bebal; merasa aman dari dosa.
Kebal; merasa cukup dengan do’a.
Teguran;
Dengan cara apapun,
Melalui siapapun,
Akan datang tanpa ampun;
Untuk membuatmu berhenti,
Kemudian mulai meniti kembali.
Menuju jalan yang benar, dengan segala cobaan dan getir.
Menuju tenang yang sabar, dengan segala nyaman dan dzikir.
MoAlfi, 16 Juli 2020
Cicalengka 11.20 Am
0 notes
moalfi · 6 years
Text
Sore
Sore tadi;
Langit begitu mendung.
Hujan tak terbendung.
Dan senja, seperti urung.
Sore tadi;
Di atas motor.
Di jalanan penuh petrikor.
Dan juga, asap-asap kotor.
Sekilas, aku melihatmu.
Sekejap, aku berkata;
Senjaku tak hilang.
Dia hadir dalam sorotmu yang terang; Membahagiakan dan menenangkan.
6 notes · View notes
moalfi · 6 years
Text
(Re)solusi
Angan adalah angin yang begitu cepat berlalu.
Hembusannya menyejukan.
Ingin tak bisa kau biarkan dingin.
Ia akan menerkam dalam kebisuan.
 Memperbaiki diri tak melulu harus menunggu tahun berganti.
Setiap harimu adalah lahan, menyelami salah dan menanggulanginya.
Menulis harapan tak perlu menunggu jam 12 malam.
Setiap langkah menuju perubahan adalah harapan yang terlaksanakan.
 Maka,
Hentikan berangan tanpa melakukan
Hantikan beringin tanpa perubahan.
 Menyederhanakan diri, menyelami pribadi adalah hal yang bisa dilakukan setiap hari tanpa harus menunggu tahun berganti.
MoAlfi, Januari 2018
4 notes · View notes
moalfi · 6 years
Text
1
Aku harus dibungkam, jika tidak, dengan mudah aku bisa diterkam.
Oleh hati yang dikuasai nafsu.
Oleh akal yang dilahap dangkal.
  2
Kamu adalah cahaya, yang dengan sorotnya bisa menyingkap.
Semua gundah yang mengganggu hati.
Semua logika yang menggelabui akal.
 3
Jika tersesat, keberuntunganku adalah bertemu denganmu
Jika selamat, menggenalmu adalah anugerah yang tak henti kusyukuri.
MoAlfi, Januari 2018
1 note · View note
moalfi · 6 years
Text
Aku kembali karam. Tenggelam dalam gulita yang mencekam. Aku kembali larut. Menyelami kalut yang membalut.
Padamu, pesan ini tertuju. Berisi semua keluh. Bahwa aku masih begitu jauh. Untuk menggapai dirimu. Untuk beriringan bersamamu.
Padamu, harap ini tertambat. Tentang semua rasa yang merambat. Bersama setiap kata yang melambat. Dengan setiap debarnya. Dalam setiap sabarnya.
Mengenalmu, menyadarkanku; Perihal cinta, hati dan Sang Pemilik Sejati.
MoAlfi, Desember 2017
1 note · View note