Tumgik
confinedsoul · 3 years
Text
Comfort Escape II
(disclaimer: SUPER LONG STORY TIME)
Hey y'all
So I just ditch this page after I finish the challenge. Haha it’s so me I’ll tell you. Setelah gue bebas dari suatu tanggung jawab, I tend to procrastinate to start another one because I feel like I need a break. I actually already came up with another challenge idea that will make me preoccupied for the next 30 days. But before that, I need to prepare myself because I alone have a very high expectation for myself and it’s not that rare for me to be disappointed by that. You see I tend to blame myself for everything because of my own expectations but I can help to set the bar that high because that is the only thing that can push me forward and thrive in life.
Anyway, a lot of things happened after I started this page. As time went by I had a lot of disagreements with my mom and brother, which made me overthink a lot and I ended up going to a psychiatrist, oh and I’ve been sleeping a lot, like too much. My grandma now lives with us which is a good thing because if anything happens, I go to her and ease up my mind looking for mental support hehe. The thing about writing, gue masih mencoba untuk bisa seperti dulu lagi dimana gue melarikan diri lewat tulisan tapi susah ya ceu. I mean segimana keras gue mencoba untuk nulis lagi tuh rasanya ada yang menghalangi aja gitu kan. Belakangan gue kalau ada apa-apa cuma diem aja dikamar, tiduran, bengong, atau ya tidur sekalian. Gitu deh pokoknya.
Gue mau story time dulu nih. Dulu waktu SMA, sekolah gue ngadain kompetisi dan semacam pensi gitu terus ada kompetisi film pendek yang dulu gue lupa antara jurinya atau pesertanya itu Aulion. Kalau gak salah awalnya peserta, terus tahun berikutnya jadi juri. Dia top banget sih pada waktu itu, sampai sekarang gue masih selalu kagum sama karya-karya dia di youtube. Terus ada film pendek yang ikut kompetisi itu judulnya Borderline. Gue lupa ini dari sekolah mana tapi mereka jadi peserta di tahun itu. Awalnya gue gak ngerti ini apa sih maksudnya, ceritanya agak gak jelas dan gue kayak ini kenapa begini cowoknya. Turns out, it’s about Borderline Personality Disorder. Gue dulu gak begitu banyak baca tentang ini, karena jaman gue SMA dulu, pengetahuan dan awareness on mental health issue itu belum setinggi sekarang. Gue baru benar-benar mencari tahu dan aware tentang mental health waktu gue akhirnya merasakan hal itu sendiri di masa-masa kuliah gue.
Gue pernah sekali self diagnosed, dari beberapa event yang terjadi dan gue rasakan terus gue cocoklogi dengan gejala dan ciri-ciri dari beberapa gangguan mental yang gue temukan di internet. Sebenarnya itu jadi salah satu batu loncatan buat gue untuk bertanya ke orang yang lebih ahli karena dari beberapa tes online yang gue ambil dan konsul online lewat aplikasi memang disarankan untuk konsul langsung ke dokter atau psikolog. Lagipula at that time, the only reason that makes sense about my condition is only that diagnosis I made for myself. Turns out it’s a lot bigger than I expected. Dulu gue mengira gue hanya depressed karena skripsi gak kelar-kelar dan gue merasa gak punya teman jadi gue mengalihkan hal itu dengan makan yang banyak, minum alkohol setiap hari, belanja sampai duit gue habis, dan pada akhirnya mencoba bunuh diri. Gue bertindak terlalu impulsif and doing things that will risk my wellbeing for weeks and weeks after that I just bundled up in my bed doing nothing but regretting my life decisions. Kalau dipikir sekarang, dulu gue benar-benar menghabiskan hampir 2 tahun disana doing nothing but that. Makanya akhirnya gue konsul ke dokter.
After several appointments, diagnosa dokter adalah Affective Bipolar Disorder dan gue menjalani pengobatan dan terapi psikologis sejak saat itu. I’m actually getting a lot better. Setelah 1 tahun lebih akhirnya gue punya mood yang lebih stabil. Gue gak gampang sedih dan overthink, tapi gue juga gak gampang berperilaku impulsif dan overly happy sampai terlalu hyper like I used to be. Gue merasa fine-fine aja. Memang gue kadang gak bisa menahan ledakan emosi kayak marah, sedih, senang, atau segala jenis emosi lain tapi menurut gue yang disetujui dokter gue waktu itu adalah it’s just a part of me that I have to embrace. Adalah hal yang wajar kalau kita merasa marah dan kecewa kalau ada hal yang gak kita suka, memang gue orangnya begitu dan yang perlu gue lakukan adalah gimana gue bisa mengontrol diri gue dengan baik. I swear to you I became a lot docile after that.
Gue gak pernah sekalipun memakai kondisi kesehatan mental gue as an excuse for my wrongdoing. Gak ding, bohong haha. Sometimes I just wish that people would understand me and my actions and how I hold back this whole time because of my mental conditions. Gue pengen dimengerti gitu loh. Tapi gue selalu berfikir gimana kalau sebenarnya orang lain juga punya masalah sendiri dan dia harus keep up sama gue yang begini which make them decided to keep distance from me because I’m such a toxic person. My mood swing is no joke. I’m afraid that they will leave me alone, that could be my family, friends, loved ones, anyone. I’m afraid they’d give up on me and leave and to be frank I’ve done anything for them to not leave me, making myself pathetic, doing everything they like, and anything else you named it. Ngerti gak? I have a fear of abandonment. Kenapa sekarang gue bisa ngomong kayak gitu? Last week I went to the doctor and he said that I might have a Borderline Personality Disorder this whole time and my previous doctors seem to overlook it because the Bipolar episode was more severe back then.
Then it hit me like a lightning bolt sent from Olympus. Dari situ gue mikir, kenapa gue gak kepikiran tentang hal itu ya? Selama ini gue pikir gak mungkin punya gangguan mental lebih dari satu pada waktu yang sama. Dari situ terus mulai lah gue cari-cari tentang BPD dan menonton beberapa video untuk edukasi diri. It scares me really. Mungkin ini yang selama ini gue rasakan tapi entah kenapa dokter gue dulu gak pernah melihat hal ini padahal sebenarnya kalau gue ingat lebih nyata terjadi. Gimana dulu gue bersikap sangat pathetic pada teman-teman gue dengan tujuan they take pity of me and stay by my side yang malah berujung they talk shit about me behind my back tanpa coba mengerti gue. Maybe you could imagine how I felt back then, tapi gue mikir daripada gue yang ditinggal lebih baik gue yang meninggalkan mereka duluan, and I left. I left that circle and refused to join them unless a person personally asked me to join.
Have you ever felt guilty after venting up your anger to someone else? Sewajarnya pasti lah ya, tapi mungkin ada juga yang ngerasa lega atau malah satisfy karena udah bisa menyampaikan isi pikiran mereka. But have you ever felt afraid and guilty that you start to think that this person, whoever you vent your anger to, will eventually be tired of you and leave you because you just hurt their feelings several times at that? I do everytime. Like I said, my mood swing is no joke. I get agitated over the smallest thing and snap if I ever feel upset over anything. But less than 5 minutes after that, I get excited and happy after I read comics and forget I ever felt upset before. Dating a person like me will be like riding a roller coaster everyday. Bayangin dulu gue dekat dengan satu cowok yang keep up sama personality gue yang begini selama 2 tahun lebih dan dulu gue gak tau kalau gue mungkin punya BPD. Gue benar-benar takut dia ninggalin gue karena gue hanya selingkuhan dia. We’re happy at times but at some points I frustrated the hell out of him, guilt trip him, playing victims, doing all things he asked me to, even though I love him with all my heart not rarely I demand for more attention and support, I also buy things for him and pay for his meals and expenses hanya agar supaya dia puas dengan gue dan gak ninggalin gue. I want him to be with me, mau gue tetap jadi selingkuhan dia atau tetap jadi teman pokoknya dia gak kemana-mana. But after all that I’ve done in the end he still left me. I hate him even now but looking back, I deserve his hate too.
I know that I’m a very toxic person and that it would be hard for people to keep up with me but I want everyone to know that I’m trying my best to control myself so that nobody ever feels offended and would eventually leave me. Sebisa mungkin gue melakukan hal apapun yang membuat orang lain nyaman dengan gue. You could say that I’m a people pleaser, walaupun ada beberapa hal yang memang kalau gue gak mau dan gak suka, gue akan langsung bilang ke mereka sambil memutar otak gimana biar orang lain tetap puas dengan jalan tengah. Kayak misalkan di rumah gue sendiri, gak jarang ada perbedaan pendapat antara Bapak, Ibu, dan Mas yang kadang malah bikin suasana rumah jadi gak enak. Jujur gue selalu takut kalau akan ada saatnya, ada yang gak bisa tahan lagi dan akhirnya memutuskan untuk keluar dari rumah. Untuk mencegah hal itu terjadi gue menjadi penengah untuk ketiganya dengan berpikir netral dan mencari jalan tengah untuk masalah yang ada. It has always been like that since a long time. Paling terasa adalah waktu kakak gue mau menikah dan sekarang-sekarang ini setelah Bapak gak ada. Sometimes I can control my mood better jadi gue bisa menjadi penengah yang adil dan menyelesaikan masalah dengan damai but some other times I can’t take it anymore and just blow up. It happens on a daily basis. Capek gak sih? Gue jujur capek kayak gini terus dan kenapa gue baru tau sekarang kalau gue kemungkinan besar memang punya BPD.
Terus gue juga baru nyadar kalau semua OC atau tokoh-tokoh dalam cerita gue itu punya kehidupan dan situasi yang sebenernya gue inginkan. I’d like to imagine that they are actually me in another life as I have several universes for my own story. There’s time when I even make it sound that I have another personality karena gue pengen banget membuang kehidupan gue yang sekarang. Ada waktu dimana gue gak mau pakai nama asli gue dan memilih untuk pakai nama dari karakter fiksi yang gue buat, terus gue bersikap benar-benar seperti karakter itu waktu gue kuliah dulu. Gue juga pernah menjadikan mereka pelarian gue dengan membangun imajinasi bahwa gue adalah mereka dan imajinasi itu jadi comfort zone untuk gue. Hari ini gue mau jadi si A ah, terus gue membangun setting tempat, waktu, dan kejadian di otak gue and actually act it out as if it was all real and not in my imagination. Strangely it does make me feel a lot better. Weird and stupid I know, but if it worked then it’s not that stupid. Well maybe just a little.
I know that tumblr might not be suitable for this kind of post but I’m not actually looking for a reader, you see I’m just pouring all my thoughts and this is what I call comfort writing. I find writing this on a laptop is much more efficient and convenient than in a book. I mean at least my hand isn’t weary. It’s just my writing style to imagine that there’s actually people who read my writings. When in real life, the only person that ever reads my writings is only my father. If you happen to see this and actually read the whole post until this paragraph then you have my greatest gratitude and might as well interact with me or something, I’m a lonely person you see I might need your company :)
By the way, I decided to start a new challenge on Monday. Gonna prepare a lot and it will be a little bit different from before. Hehe please help me expect a lot from myself.
Jadi, sampai jumpa di tulisan lainnya!
0 notes
confinedsoul · 3 years
Text
SONG CHALLENGE RECAP
Day 1 - A song you like with a colour in the title
Welcome To The Black Parade by My Chemical Romance
Day 2 - A song you like with a number in the title
1004 by B.A.P
Day 3 - A song that reminds you of summertime
The Great Escape by Boys Like Girls
Day 4 - A song that reminds you of someone you'd rather forget
Australia Street by Sticky Fingers
Day 5 - A song that needs to be played loud
Since U Been Gone by Kelly Clarkson
Day 6 - A song that makes you want to dance
Turn Up The Music by Chris Brown
Day 7 - A song to drive to
Sweet Disposition by The Temper Trap
Day 8 - A song about drugs or alcohol
Sober by Fidlar
Day 9 - A song that makes you happy
Silhouette (シルエット) by Kana-Boon
Day 10 - A song that makes you sad
Breathe by Lee Hi
Day 11 - A song you never tired of
Uptown Girl by Westlife
Day 12 - A song from your preteen years
S.O.S by Jonas Brother
Day 13 - A song you like from the 70's
Stairway To Heaven by Led Zeppelin
Day 14 - A song you'd love to be played at your wedding
Can't Take My Eyes Off You by Frankie Valli
Day 15 - A song you like that's a cover by another artist
Sunset Glow by Bigbang
Day 16 - A song that's a classic favourite
Bohemian Rhapsody by Queen
Day 17 - A song you'd sing a duet with someone on karaoke
Jet Lag by Simple Plan, Natasha Bedingfield
Day 18 - A song from the year you were born
Cantik by Kahitna
Day 19 - A song that makes you think about life
Leave All Out The Rest by Linkin Park
Day 20 - A song that has many meanings to you
Iridescent by Linkin Park
Day 21 - A song you like with a person's name in the title
Jenny by The Click Five
Day 22 - A song that moves you forward
March On by Good Charlotte
Day 23 - A song you think everybody should listen to
Round And Round by SF9
Day 24 - A song by a band you wish were still together
Mr. Right by A Rocket To The Moon
Day 25 - A song you like by an artist no longer living
My Everything by Glenn Fredly
Day 26 - A song that makes you want to fall in love
Paris In The Rain by Lauv
Day 27 - A song that breaks your heart
Breakeven by The Script
Day 28 - A song by an artist whose voice you love
Shut Up by Greyson Chance
Day 29 - A song you remember from your childhood
Tuwagapat by Project Pop
Day 30 - A song that reminds you of yourself
Waiting For The End by Linkin Park
Day 31 - A song that comforts your soul
The Messenger by Linkin Park
That's it! Then, see you on other challenge!
Tumblr media
0 notes
confinedsoul · 3 years
Text
30 (+1) Days Song Challenge Day-31
A song that comforts your soul
The Messenger by Linkin Park
Gak terasa ini sudah hari terakhir dari challenge ini. 31 hari terakhir gue selalu menghabiskan hari dan malam-malam gue nyari lagu yang sesuai sama temanya. It was fun even though sempet untuk beberapa hari gue agak gak mood dan malas, tapi akhirnya gue bisa lanjut lagi. Kalau gak salah dari Day-5 sampai Day-11 itu gue ngerasa malas banget dan terbebani banget sama challenge ini. Tapi terus gue mikir kalau gue gak bisa terus-terusan begitu. Gue harus dipaksa untuk bisa terbiasa. Later on gue akan nambahin untuk alasan di postingan yang kelewat dan gak ada ceritanya.
So, this is a song that comforts my soul. Ada ceritanya nih btw. Gue lupa kapan gue beli CD album ini untuk dirumah, rilisnya itu tahun 2010 jadi mungkin sekitaran tahun segitu lah ya. Dulu gue punya teman untuk nge-hype bareng tentang LP yang sekaligus adalah mantan pacar gue di SMA. Waktu itu gue bilang ke dia kalau lagu ini itu liriknya bagus banget dan walaupun ada lagu Waiting for The End, The Catalyst, sama Iridescent di album ini, tapi lagu ini juga gak kalah bagus.
Awal gue masuk kuliah itu tahun 2014 dan di semester-semester awal itu gue jarang berangkat kesana naik kereta, lebih sering naik pesawat. Waktu itu entah tahun berapa tapi gue berangkat ke semarang naik kereta pagi-pagi, naik kereta eksekutif yang berangkat dari stasiun senen. Waktu itu gue sudah mulai pakai spotify, dan gue mendengarkan lagu-lagu LP sepanjang perjalanan. Waktu lagu ini diputar gue refleks fokus ke liriknya. I didn't even feel that much reassurance when I first listened to this song but at that time, I feel like someone is comforting me. Terus gue nangis sepanjang perjalanan.
I guess at that time I already struggled with my life. Harus tinggal sendiri jauh dari keluarga, lingkungan pertemanan gue juga malah membuat gue insecure dan over thinking, mungkin waktu itu gue juga sudah struggle sama urusan akademik dan percintaan gue yang kacau. I mean I was pretty messed up and I feel like I’m not moving forward nor I’m going back, I'm stuck in the middle. Gak ada yang pernah ngomong atau mengingatkan ke gue, “you are loved,” itu sama sekali gak ada. I’m feeling worthless dan merasa gak dibutuhkan dimana-mana. At that time, teman gue juga rata-rata perantau, jadi mereka juga tinggal sendiri seperti gue. Terus gue mikir, ya mungkin ini masalah yang kebanyakan dialami sama perantau kayak gue. Tapi kenapa gue lemah banget? That’s when I know that my mental capacity is not as great as other people. Dari situ gue belajar untuk coba lebih kuat dan kalau memang gue sudah gak kuat, gue akan pulang ke Jakarta untuk recharge, running like a coward but that’s the best thing I’ve done in 5 years living by myself far from my family.
Well then, berakhirlah sudah perjalanan song challenge selama 31 hari ini. Habis ini gue akan mencari challenge seru lainnya yang bisa gue lakukan tiap hari juga.
Sampai ketemu di challenge dan tulisan lainnya!
0 notes
confinedsoul · 3 years
Text
30 (+1) Day Song Challenge Day-30
A song that reminds you of yourself
Waiting For The End by Linkin Park
It’s not like this song reminds me of myself that much but at some points I feel like I can relate to the lyrics and I simply thought that this song is basically me at the moment. Moments like that do not just happen when I listen to this song only, other songs also have the same effect on me depending on how I felt. That’s why I never have a top list because I literally listen to any song and I just hit next if I don’t feel like listening to a certain song. I basically make a new playlist every time, if not, I simply listen to other people’s playlist because it’s more convenience.
Why this song? Lagu ini yang membuat gue mikir, “oh ini gue nih sekarang kayak gini”. I mean, the whole lyrics are basically me at the moment. Dari mulai wishing I have strength to stand, this is not what I had planned, it's out of my control, sampai all I wanna do is trade this life for something new gue merasa ini gue sekarang loh.
To be honest gue merasa semua lagu LP itu relate banget sama gue. Kayak yang gue pernah bilang di postingan sebelumnya, lagu mereka itu punya arti tersendiri buat gue dan juga bisa comfort me in its own way.
Pernah gue waktu jaman-jaman SMA, malah kayaknya sampai sekarang masih suka gue lakuin, posting lagu yang relate banget sama kita. Dari awalnya posting di status BBM, terus di facebook, terus di twitter, terus di instagram, di status WA juga. Kadang tuh pengen rasanya ngeluarin isi pikiran tapi bingung mau ngomong gimana dan ke siapa, jadi ya posting lagu aja yang relate sambil bikin caption, “me right now”. Oh God I did that often. Mulai dari lagu yang bertema depresi, galau karena putus, sampai lagu bertema semangat atau senang kayaknya pernah gue post semua.
Btw gak kerasa challenge ini udah mau selesai. Awalnya gue memang mau membiasakan untuk nulis, jadi gue gak mau menargetkan diri gue sendiri. Tapi gue merasa setelah melakukan challenge ini, gue jadi punya rutinitas gituloh. Jadi kayak ya pokoknya gue harus bisa nulis lagi. Dulu waktu gue cuma journaling biasa, kalau gue gak mood atau lupa nulis gitu gue akan mikir, “oh yaudah besok aja”. Tapi kadang suka keterusan jadi seminggu atau sebulan atau lebih gue gak nulis. Dengan adanya challenge ini, which practically require me to write every day, gue jadi punya pikiran, “aduh, pokoknya gue harus posting sesuatu,” dan membuat kebiasaan gue dulu yang pernah hilang balik lagi. It’s a good thing.
Anyway, that’s that, hehe, sampai ketemu di tulisan lainnya!
1 note · View note
confinedsoul · 3 years
Text
30 (+1) Days Song Challenge Day-29
A song you remember from your childhood
Tuwagapat by Project Pop
Gue bingung guys wkwk. Jadi tuh seinget gue ya waktu gue kecil itu sekitaran SD ya kan tahun 2000an, gue belum begitu masuk ke lagu-lagu barat. Paling lagu barat yang gue tau itu dari influence tante atau bokap gue yang tiap weekend pagi muter kaset atau CD. Terus selain lagu anak-anak karena memang pada masa gue masih kecil itu lagu anak masih banyak banget dan bagus kayak Sherina, Tasya, Joshua, Trio Kwek Kwek, gue juga sangat into musik Indonesia pada sekitar tahun segitu. Peterpan, Nidji, Ungu, Cokelat, Utopia, Project Pop, dan lainnya just name it gue dulu update banget sama lagu. Jadi gue bingung milih antara lagu anak apa lagu yang bukan anak ini wkwk.
Tapi setelah beberapa pertimbangan, gue memilih lagu ini. Gue rasa ini adalah grup musik pertama bahkan mungkin artis pertama yang gue minta tante gue untuk beli kasetnya, terus sambil tengkurep di kasur gue nyanyi sambil baca liriknya dari pamphlet yang di kaset itu loh dari lagu pertama sampai lagu terakhir di album Pop Ok tanpa gue skip satupun. Sampai sekarang gue masih suka sama lagu-lagu mereka.
They have such fun songs with light lyrics and direct meaning. I mean, lirik mereka terkesan kayak bercandaan ya di lagu-lagu yang lama dan mungkin yang sekarang juga, tapi malah jadi fun dan lucu dan nyaman untuk dinyanyikan gitu loh, bahkan untuk gue yang dulu masih SD. Kayak misalkan lagu ini yang menurut gue tuh intinya ngehibur orang yang lagi sedih ya. Liriknya nonsense tapi menghibur banget parah. Terus di lagu yang judulnya Jangan Ganggu, liriknya jangan ganggu banci anjir siapa sih yang kepikiran buat nulis lagu tentang itu. Yang bikin gue senyum-senyum sendiri karena lucu itu di part Saya dari Tasik, Body paling asik, Kalo nyanyi berisik, Pake kicik-kicik anjiiiiir ini memang gue yang receh banget and I really thought that these are genius!
Lagu lain Project Pop juga sama fun nya menurut gue. Coba deh, ada gak yang kepikiran bikin lagu tentang bau ketek, terus dinyanyiin model lagu-lagu klasik gitu loh anjir lah jenius banget gak sih. Ada lagi bikin lagu orang saingan jualan Lumpia sama Bakpia, terus tentang anak puber tapi liriknya aneh dan lucu tapi ya bener wkwk. Wah I really had fun with these kinds of songs. Please do listen to them more, it will make your day better.
Okay then, sampai jumpa di tulisan lainnya!
0 notes
confinedsoul · 3 years
Text
30 (+1) Days Song Challenge Day-28
A song by an artist whose voice you love
Shut Up by Greyson Chance
Gue itu suka banget sama suara dari penyanyi-penyanyi yang punya range vokal rendah model Nat King Cole, David Cook, Elvis Presley, Alex Turner, Greyson Chance, Adele, Lana Del Rey, (G)i-dle Yuqi, dan masih banyak lagi. Gak cuma penyanyi sih, orang biasa yang range vokalnya rendah juga gue suka banget dengernya. Rasanya tuh kayak, walaupun dia gak ngomong sama gue tapi gue merasa terpanggil gitu loh, “sini dong please dengerin gue” wkwk suka banget gue sama suara mereka. Kayak misal, gue suka banget dengerin suaranya Corpse Husband… hehehe. He’s got the most handsome and the sexiest voice ever. Kalo orang Indonesia ada nama channelnya Qorygore yang demi Tuhan suaranya ganteng banget.
Sayangnya di keluarga gue kayaknya gak ada yang punya suara rendah gitu. Ada mungkin tapi bukan keluarga yang dekat. Dulu waktu SMA gue punya temen perempuan yang suaranya ganteng banget kalau ngomong. Super rendah dan kayak serak-serak gitu, sexy parah. Apalagi kalau dia udah nyanyi, wah keren banget pokoknya. Terus secara gak langsung kesukaan gue pada orang yang bersuara rendah ini tercerminkan dari mantan gue dan orang-orang yang pernah dekat sama gue. Setelah gue ingat-ingat semuanya memang punya range vokal yang rendah. Range vokal rendah dan postur badan yang tinggi. Oh juga bahu dan punggung yang lebar. Hehe.
Anyway kenapa gue pilih lagu ini? So I remember back then the first time I listened to Waiting Outside The Line and I thought that range vokalnya Greyson Chance udah rendah, and I like that very much. Terus kan setelah itu beberapa tahun dia gak ngeluarin lagu dan memang gue juga not that into his music, but then boom I fell in love with his voice in this album on the first hear. Perubahan suara dia itu loh astaga, dari yang dulu anak bocah yang suaranya baru pecah sampai sekarang suaranya udah jadi banget. Damn I could listen to his songs all day.
Terus waktu itu I thought maybe he’s got himself a girlfriend makanya lagu-lagu dia jadi sweet gitu temanya. Jadi gue searching lagi tentang dia di instagram and it’s getting even better, he’s got himself a boyfriend! Wah gue pas tau dia udah come out rasanya seneng banget waktu itu. And every time I see an article or photos about him or his bf’s update on my feed I feel happier. I really hope they can love each other deeply without minding others' judgement.
Okay deh, sampai ketemu di tulisan lainnya!
0 notes
confinedsoul · 3 years
Text
30 (+1) Days Song Challenge Day-27
A song that breaks your heart
Breakeven by The Script
Berbicara tentang heartbreak, gue merasa sudah sangat familiar dengan kata dan perasaan itu wkwk. Terus jujur ya, kalau lagi dengerin lagu ini pasti langsung kebayang satu orang yang ngingetin kita akan sakit yang mereka tinggalkan, ya gak sih? Gue kalau lagi muter lagu, kadang suka keinget sama seseorang yang agak nyambung sama lirik lagunya, atau yang emang ada hubungannya sama artisnya gitu.
Heartbreak itu jahat ya menurut gue, gak baik. Masalahnya dari heartbreak itu bisa membentuk pola pikir dan pendirian orang gitu loh menurut gue. Gila sok ahli banget ya gue. Nggak nggak tapi serius, coba deh cari jurnal yang ada hubungannya tentang perilaku seseorang sebelum dan setelah heartbreak. Ada yang sampai gak mau pacaran atau gak mau nikah gara-gara trauma pernah sakit hati. Gue sih lebih ke kepingin menyerukan aja bahwa tolong lah, saling jaga aja hati dan perasaan satu sama lain. Balik lagi ke kesehatan mental ya ujungnya, ada yang bisa menerima perbedaan, ada yang gak bisa, ada yang sebenernya gak bisa tapi maksa untuk bisa dan jadinya kependem. Coba deh sakit hati tuh kan gak ada obatnya.
Kenapa gue pilih lagu ini? Walaupun lo lagi gak dalam keadaan seperti lirik lagu ini, tapi lo bisa ngerasain desperatenya Danny di lagu ini. Terus ya, ini gak sih awalnya yang lo rasain ketika lo bener-bener merasa, “kenapa sih cuma gue aja yang menderita, kenapa dia fine-fine aja, apa dia gak sayang juga sama gue?” that kind of bullshit. Well when a heart breaks no it don't break even, one piece is either smaller or bigger than the other. Dulu kayaknya playlist gue isinya kebanyakan The Script deh waktu jaman-jaman nya galau gak jelas. Suka gak sih kalau lagi galau gitu nyanyi sambil teriak apalagi kalau musiknya mendukung kayak lagu yang ini. I’m falling to pieces~~~
Anyway ini beberapa lagu lain yang juga membuat gue throwback ke masa-masa heartbreak gue dulu, silahkan didengar~
Nothing by The Script
Pamit by Tulus
Hampa by Ari Lasso
Like We Used To by A Rocket To The Moon
Six Degrees Of Separation by The Script
If You’re Not The One by Daniel Bedingfield
Don’t You Remember by Adele
Heartache by One Ok Rock
Okay then, sampai jumpa di tulisan lainnya!
2 notes · View notes
confinedsoul · 3 years
Text
30 (+1) Days Song Challenge Day-26
A song that makes you want to fall in love
Paris In the Rain by Lauv
Ini lagu pertama dari Lauv yang gue suka banget. I just think this song is so romantic, to be exact MY kind of romantic. To be honest gue agak lupa gimana rasanya cinta. Rasa sayang yang belakangan gue rasain tuh not in a romantic way gitu loh. Tapi gue pernah tau dan pernah ngerasain gimana rasanya kalau anywhere with them who I loved feels right. Mau ngapain aja dan dimana aja asal sama orang yang kita sayang (in a romantic way) itu ya seneng gitu loh. I’ve never been to Paris before but people describe it to be a romantic city, right? Jadi ya yang namanya bucin say, mau dimana aja rasanya kayak di Paris aja gitu, romantis. Padahal mah cuma ke pasar malem atau cuma keliling kota naik motor.
I guess I want to enjoy this song with someone that I love and actually love me back equally or more. Gue mau gak cuma gue aja yang ngerasa seneng bisa sama dia, tapi dia juga senang bisa sama gue. Sometimes, I miss that feeling. Being in love and actually loving someone as they are with all their flaws and whatnot. Sampai sekarang, sebenernya gue gak tau gue udah pernah ngerasain disayang sama orang atau belum. In a romantic way ya. Setelah semua hubungan gue selesai, gue selalu merasa kayaknya cuma gue aja yang punya feeling ke mereka. Oh ada satu, dulu waktu gue SMA gue ngerasa disayang sama orang itu. Terus setelah dia, I don’t think people love me for who I am. I feel like they love me for who I remind them of. Bodohnya, I love them with all my heart and I push aside that factor so I blindly accept their love that is actually meant for somebody else. Hehe.
I’m not actually a fan of love songs. Yang bikin gue suka sama lagu ini juga musik dan suaranya Lauv, baru deh habis itu gue cari lirikya. Tapi beberapa lagu lain yang juga sebenernya membuat gue pingin ngerasain cinta lagi itu ada I Don’t Wanna Miss A Thing by Aerosmith. Menurut gue liriknya agak lebay ya wkwk. Intinya pengen terus-terusan sama orang itu kan ya. Mungkin gue 5 tahun yang lalu akan lebih suka sama lagu Aerosmith ini, karena gue bucin dan bodoh. Tapi gue yang sekarang merasa udah lah gak usah bucin-bucin amat. I decided to just love others enough to make them happy, not them being suffocated and burdened by my love.
Well then, segini dulu ya, sampai ketemu di tulisan lainya!
1 note · View note
confinedsoul · 3 years
Text
Well,
hey
I finally reach out to other people after almost losing myself yesterday. Yap seperti yang gue duga, relapse. Gaktau sih gue ngerasa ini udah dari beberapa bulan yang lalu sebenernya tapi ya baru kemarin aja gue ngerasa bener-bener pengen mati lagi. cuma yaitu, gue terlalu takut.
Tapi yagitulah. Gue sudah mulai agak tenang. Walaupun ini kalau disenggol dikit gue masih bisa snapped dan ngebentak ya, dan kalau ke trigger dikit gue bisa tiba-tiba nangis. Untuk sementara gue cari aman dulu buat diri gue sendiri.
Gue konsul online sebenernya ke 4 orang. 2 dokter, 1 konsuler profesional, 1 tante gue sendiri. Well both of the doctors say I should go back to my medication once again and I need to go see my doctor as soon as possible. Tante gue menyarankan untuk cari sesuatu yang bisa bantu gue lebih tenang dan bisa tidur, konsuler gue belom banyak balas, karena ini kan online ya dan gak harus dia 24 jam standby.
Gitu deh jadinya. So I needed help and I've got it. Semoga gue bisa bertahan yeps.
Byeom!
2 notes · View notes
confinedsoul · 3 years
Text
30 (+1) Days Song Challenge Day-25
A song you like by an artist no longer living
You Are My Everything by Glenn Fredly
Salah satu lagu yang I wish to be played at my wedding. Such a lovely and lively song. Gue beberapa kali nyanyiin lagu ini ngebayangin suami gue nanti (entah siapa, mukanya ngeblur wkwk). Gitu deh pokoknya. Well, his death surprised many sih, termasuk gue. Kaget dan sedih. Kalau kata orang lain ya sangat disayangkan, tapi ya kita bisa apa?
I really am sorry because my mind is a mess right now, jadi gue gak nulis panjang-panjang disini hehe. I hope to feel beter tomorrow dan bisa lanjut nulis lagi.
Well then, sampau jumpa di tulisan lainnya!
0 notes
confinedsoul · 3 years
Text
I Think I Need Help
To be honest, I’m not feeling so good today. Belakangan gue memang gampang irritated for no reason at all, tapi hari ini rasanya parah banget. Hari ini gue merasa puncaknya gue capek banget dan gak mau diganggu. Gue pengen banget gue cuma melakukan hal yang gue suka aja, tanpa harus ada yang minta ini itu, gue bener-bener pengen lari rasanya. Tapi ya gimana, ada aja yang minta tolong ini, minta tolong itu, dan memang ada kewajiban yang harus gue jalanin. Gue ngerasanya muak banget hari ini kayak kenapa kalian tuh, why can’t you just leave me alone for one day. Udah gak usah ngomong sama gue, gak usah nyuruh gue makan, gak usah nanya ini itu, udah biarin aja gue sendiri. Gue capek.
Ngerti gak sih kalau lagi kayak gini terus ya sebel aja gitu sama orang. Sebel gue sama semuanya. Tapi anjingnya, setelah gue ngutarain sebelnya gue tuh orang lain jadi kayak “yaudah apaan sih” dan dia jadi malah lebih marah daripada gue. Woy plis ini reverse psychology gasih? Terus gue nya yang emang pengen have a quiet time alone jadi overthinking tau gak sih. Yaudah bubar semua rancana gue untuk hidup tenang. Terang-terangan gue didiemin sama sekali gak diajak ngomong, dengan embel-embel “ya tadi lo aja gitu pas gue tanyain”. If I say I really didn’t mean to be like that, will anyone accept that? I really didn’t mean to come off so rude to everyone. But just, you are the only person that got offended and I’m already thinking to just hang myself like litteraly hang myself to death, and I just thought at that moment, am I really okay?
Tapi tuh gue takut. Jujur gue masih mau ngejalanin hidup kayak gini. Gue tiduran di kasur gue yang nyaman, baca komik yang gue suka, nonton apapun dari internet, I enjoy these things so much. Ada satu alasan sebenarnya kenapa gue susah untuk tidur malam, selain emang otak gue kayak gak pernah berhenti mikir, malam itu satu-satunya waktu dimana gak ada yang ganggu gue. Gue merasa free of anything itu pas malam. Kalau siang pasti akan ada yang bilang makan dulu lah, keluar kamar dulu jangan dikamar terus lah, jangan baring terus lah, apapun pokoknya pasti ada aja. Sedangkan kalau malam? Gak ada. I feel like I enjoy myself at night. Itu kenapa gue lebih merelakan tidur gue jadi rusak daripada gue harus tidur cepat untuk bangun lebih cepat juga. Gue juga gak pernah nyesel gue selalu bangun siang. Oke kalau kesiangan itu agak kesel juga sih jadinya. Tapi it’s worth the happiness I get staying up all night.
Concern gue saat ini adalah gue gampang irritated. Gue gampang banget marah, tapi gue cukup jago buat meredam emosi gue sendiri. Walaupun kalau udah gak bisa diredam ya gue snapped ke orang lain dan membuat gue nyesel banget sampai akhirnya overthinking sendiri. Mood gue gampang banget berubah. Parah. Hari ini gue kesel karena tadi tante gue minta tolong cariin tukang rias, tapi susah untuk dapetin yang harga dan kualifikasinya pas. Terus gue kesel aja. Kesel gitu. Rasanya marah ya kayak ada yg kebakar gitu loh, kayak yang gue bilang sebelumnya gue ngerasa ada yg mengalir di badan gue tuh rasa marahnya dan panasnya berasa di seluruh badan gue yang asalnya dari dada. Sampe semua orang kena imbasnya. Gue cuma bilang gue gak mau makan, gue gak mau udah gak usah ditanya lagi udah. Tapi kakak gue tersinggung dan malah jadi dia yang diemin gue, guenya dijutekin. Sumpah gue udah kepikiran tadi anjir mati aja kali ya gue fuck banget, nyembunyiin salah, ngutarain salah, terus gue harus gimana?
Gue merasa semua orang dirumah gue punya orang yang bisa ngasih comfort ke mereka. Kakak gue punya istrinya dan begitu sebaliknya. Nyokap gue punya gue. Terus gue punya siapa? Nyokap? She just don’t know what to do dan gue jujur gak mau bikin dia kepikiran. I know dia masih dalam keadaan duka dan kehilangan jadi gue gak mau buat dia makin kepikiran. Kakak gue? Plis gue dijutekin. Kalau pun gue ngomong, gue disuruh solat? That’s the worst man jangan sangkut pautkan urusan agama sama urusan mental gue. Kalaupun nggak, his advice is making me angrier. Selalu. I just need him to listen and comfort me, bukannya gue malah dibikin makin marah. “Aku mikirnya kamu tuh udah ketergantungan deh sama obat,” I sadly know bigbro, tapi gue jujur pengen banget bunuh diri, dan cuma dengan minum obat gue bisa tenang. Kakak ipar gue? We just don’t click, you know. Persepsi gue udah beda banget sama dia. Selama ini I feel like I should be nice to her because she is literally living in a house full of strangers now, and she’s a family. I should treat her better so she'll feel like home and when I’m gone later, dia bisa nengahin nyokap dan kakak gue.
Gue harus gimana? Gue tuh kenapa? Gue salah gak sih mikir kayak gini? Gue salah gak sih ngerasa kayak gini? Gue baik-baik aja gak sih? I feel so wronged and afraid. Gue gak tau mau apa. Gue gak tau gue harus gimana. Gue gak tau apa yang gue lakuin sekarang itu bener apa salah. Gue takut. Gue bingung. Gue capek.
3 notes · View notes
confinedsoul · 3 years
Text
30 (+1) Days Song Challenge Day-24
A song by a band you wish were still together
Mr. Right by A Rocket To The Moon
I kinda miss them. Actually there’s plenty of bands that I wish were still together, but this one I actually attended their last concert before breaking up. Ingat banget dulu ditengah sibuknya persiapan pensi dan kompetisi sekolah, gue bela-belain cabut (padahal gue salah satu PJ) naik ojek ke rumah terus buru-buru ke senayan buat ngantri biar dapet spot enak dekat barikade depan. Wah gila sih waktu itu senang banget bisa nonton mereka untuk terakhir kali. Oh sebelumnya waktu pertama kali mereka ke Jakarta gue juga nonton, di tennis indoor dulu harga tiketnya masih murah deh, sekitar 150 ribuan kalau gak salah. Good old days.
I still listen to their songs up until now. I like their music style, kayak ya enak aja gitu. Easy listening dan emang pada masanya teman-teman gue tau tentang band ini. Terus harus tau, gue pernah jadi congkak pas awal kuliah, teman kuliah gue muter lagu mereka terus kayak “ih sayang banget udah bubar, mana konser terakhirnya aku gak bisa nonton karena di Jakarta dan mahal,” and I was like “alhamdulillah aku masih sempat nonton konser terakhirnya”. Hahahah mereka terus kayak, “ENAK BANGET SIH” terus gue kayak well that’s my privilege of living in Jakarta, konser dekat ongkos murah, gak perlu nginep hotel karena rumah gue dekat. Bangga banget gue dulu diantara teman-teman gue yang suka sama ARTTM juga, cuma gue yang nonton konser terakhirnya. Terus kan jaman dulu konser tuh identik dengan Senayan, karena belum ada banyak convention hall kayak sekarang. Tempat gue tinggal dulu kalau ke GBK cuma 5 menit kali kalau gak macet. It really is my privilege.
Kalau gak salah Nick Santino itu ada band baru ya, namanya Beach Weather. Tapi gue baru denger 1 lagu yang judulnya Chit Chat. Sebenarnya yang bikin gue kangen itu musiknya sih, I think if they were still together they’ll make music in their style that I really like. Gue jarang suka musik yang mellow atau yang slow beat gitu ya tapi gue suka sama Like We Used To dan Baby Blue Eyes, karena slow beat nya mereka gak slow banget menurut gue. Gatau sih gue cuma biased ya mungkin hehe. Tapi bener deh suka banget gue sama mereka.
Well then, that’s it, sampai jumpa di tulisan lainnya!
0 notes
confinedsoul · 3 years
Text
30 (+1) Days Song Challenge Day-23
A song you think everybody should listen to
Round And Round by SF9
Sebenarnya gue bingung sih untuk challenge yang hari ini. Today’s theme itu kan yang gue pikir orang harus dengar berarti sama aja kayak ngerekomendasiin lagu kan, sedangkan musik gue itu super random. Biasanya gue kasih rekomendasi ke orang itu tergantung orangnya. Gue gak pernah ngerekomendasiin lagu Korea ke orang yang terang-terangan gak suka Korea. Begitupun lagu lain karena kebanyakan gue suka lagu yang upbeat dan agak keras, kayak rock atau dance atau EDM, gue dengar lagu yang melow, akustik, atau yang mendayu-dayu itu super jarang kecuali kalau mood gue lagi down atau lagi bareng sama teman aja. Jadi gue jarang kasih rekomendasi lagu ke teman-teman gue, karena gue tau mereka gak bakal suka.
But I personally think everybody should listen to SF9 more! Gak cuma di lagu ini tapi di semua lagu, walaupun ini termasuk lagu yang paling gue suka. Kayak, lo bisa tau jenis lagu apa aja yang gue suka based on lagu yang dari kemarin gue pilih di challenge ini. Ini agak beda gak sih wkwk. Gue baru suka banget SF9 itu setelah RPM keluar, sebelumnya cuma dengar sekilas Easy Love aja. Terus sampai sekarang gue jadi bertekad untuk naikin physical sales mereka dengan rajin beli album which making me broke. The irony.
I really think they deserved better. Ngga sih ini cuma gue aja yang biased. Tapi ya gitu lah, I really hope they get recognized more. Apalagi baru comeback kan nih, lumayan album sales nya lebih tinggi dari sebelumnya. Mereka ngeluarin 3 versi, terus ada versi spesial dimana lo dapat tambahan postcard ukuran A5 ada 11 biji. Jadi bisa dibilang 6 versi lah ya. Tapi kalau lo beli yang special version itu lo juga dapat yang versi biasa sih. Teknik marketing sih ini biar beli yang lebih mahal. Terus gue beli 3 versi dan 1 spesial. Sempet contemplating mau jual lagi tapi kok ya sayang. Jadi ya udah deh gak apa-apa, gue seneng bisa bantu ngasih makan orang ganteng.
Okay then, sampai ketemu di tulisan lainya!
1 note · View note
confinedsoul · 3 years
Text
30 (+1) Days Song Challenge Day-22
A song that moves you forward
March On by Good Charlotte
Banyangin pas kita lagi nangis, entah itu karena udah capek atau emang sedih atau lagi marah, terus ada yang nenangin kita sambil bilang “jangan nangis ya” dengan suara super lembut sambil ngelus-ngelus punggung atau meluk which really comfort us tapi bukanya berhenti, tangis kita malah makin kenceng wkwk. Menurut gue, ini feel awal yang bisa dirasain pas denger lagu ini. Di awal lagu aja udah disuruh jangan nangis, sampai di akhir lagu malah disuruh maju terus kayak tentara.
Lyrics wise, sebenarnya kalau lagi sedih gitu bakal sebel gak sih di cheer up pake kata-kata “cause I know what you've been through and now, It's not so long ago I felt the same”. Kalau gue sih bakal rada sebel ya. Tapi entah kenapa at one point, this song encourages me to move forward.
Ada masanya, gue muter lagu ini terus-terusan karena merasa terdorong. Terus gue suka tiba-tiba kepikiran pas lagi mentok atau kena sial, atau kecemplung gitu lah ya istilahnya terlanjur, yaudah lah march on aja gitu, padahal gue gak lagi denger lagu ini. Terus pas udah mau nangis karena overwhelm sama situasi, suara Joel tuh langsung terngiang di otak gue ngomong “don’t cry~” terus abis itu langsung tergerak untuk yaudah lah suck it up and just march on.
Gue jadi keinget. Pernah dulu gue karaokean sama teman dan lagi nyari lagu I Just Wanna Live nya Good Charlotte tapi gue lupa judulnya apa, jadi gue search by artist. Pas gue scroll di layar TV karaoke yang gede banget itu dan gue klik si lagu yang pengen gue nyanyiin, teman gue bilang “gue udah mau kesel aja pas lo nyari band ini, soalnya semua cewek cuma tau Keep Your Hands Off My Girl sampai bosen gue denger nya”, and I was like dude please, jangan samain gue sama “semua cewek” yang lo maksud. Lagian apa salahnya kalau cuma tau lagu yang terkenal doang sih? Harusnya lo merekomendasikan lagu lain dong biar orang juga dengar, bukannya malah sebel sama satu lagu yang ngehits dan jadi overrated.
I mean, gue bukan tipe yang bakal nanyain “coba sebut 5 lagu dari band yang sekarang kaosnya lo pakai”. Emangnya kalau gue pakai kaos Metallica, gue harus tau semua lagunya termasuk semua side track nya? Bilang aja lo iri karena gue bisa dengan percaya diri pakai kaos ini dan lo gak bisa. It’s just style bro, don’t make such a big deal out of it. Coba ya terutama cewek-cewek nih yang biasanya diremehkan karena cuma tau lagu yang ngehits doang, lain kali kalau ditanyain kayak gitu bilang aja “I just like the style of this t-shirt, though I'm not sorry if you feel offended because you don’t have one”. Kalau gue fans garis kerasnya band itu, gue akan sangat senang kalau ada orang yang pakai kaosnya. Kalau memang dia cuma tau beberapa lagu, gue akan suruh dia dengar beberapa lagu dari mereka yang underrated dan gue suka biar dia makin suka. That way, many people will love the band.
Heu jadi emosi wkwkwk. Jadinya begitu. Kindly listen to this song. Hal yang perlu diingat juga, selera musik orang itu beda-beda so please respect one another.
Jadi, sampai jumpa di tulisan lainnya!
2 notes · View notes
confinedsoul · 3 years
Text
30 (+1) Days Song Challenge Day-21
A song you like with a person's name in the title
Jenny by The Click Five
Ini sebenarnya banyak ya lagu yang gue suka yang pakai nama orang di judulnya, gue sampai bingung. Tapi okay lah gue pilih lagu ini karena kayaknya waktu pertama kali tau, gue suka nya tuh lama banget dan sekarang kalau denger lagi berasa nostalgia parah. Terus ya I’ve got no reason not to like this song sih. Ini lagu hits banget pada jamannya. TC5 ganti vokalis, gak tanggung-tanggung Kyle Patrick yang gak cuma mukanya doang yang ganteng banget parah tp suaranya juga, gila sih. Pake acara konser juga di Jakarta, gimana gak makin suka gue.
Terus kayaknya dari TC5 ini adalah awal dari gue menjadi suka musik emo gitu deh. Punk-rock, alternative, punk-pop, emo gitu-gitu deh musik rock dan segala turunannya, gue merasa awalnya tuh dari sini. Terus gue dulu bikin akun myspace buat ngikutin si band-band ini sumpah niat banget bikin playlist sendiri. Mana dulu belum pakai wifi di rumah kan jadi laptop tuh gantian pakainya di meja khusus gitu, kadang gue lama di milih lagu buat bisa eksplor yang lain dan tante atau kakak gue udah nunggu buat gantian pakai laptop.
Anyway, ini kalau bisa semua lagu ini gue masukin list hehe, karena untuk kali ini ada banyak dan gue juga agak susah milihnya. Silahkan didengar~
Helena by My Chemical Romance
Iris by The Goo Goo Dolls
Hey There Delilah by Plain White T’s
Adam’s Song by Blink 182
Charlie Brown by Coldplay
Dear John by Taylor Swift
Dear Maria Count Me In by All Time Low
Check Yes, Juliet by We The Kings
Sephia by Sheila On 7
Mahadewi by Padi
Bento by Iwan Fals
Dewi by Alexa
Mary Jane by The Click Five
Annabelle by A Rocket To The Moon
So, sampai jumpa di tulisan lainnya!
1 note · View note
confinedsoul · 3 years
Text
30 (+1) Days Song Challenge Day-20
A song that has many meanings to you
Iridescent by Linkin Park
One time, I cried while listening to this song. Tau gak sih nangis yang capek banget, rasanya semua hal yang gue lalui itu berat banget. Gue merasa gue adalah orang yang bisa dengan gampang maafin orang lain. Apapun itu, gue selalu mencoba untuk bisa terima permohonan maaf dari orang lain, dengan harapan kalau nantinya gue berbuat salah, orang juga akan bisa terima permintaan maaf gue.
Tapi waktu itu rasanya berat banget. Gue pengen bisa maafin semuanya, maafin keadaan dan yaudah let go aja gitu, dan itu susah banget. Gue marah, gue kesel, gue merasa udah selesai dipake terus dibuang, worthless, gue merasa gak ada satupun orang yang dukung gue not even my family, gue gak bisa maafin apapun pada saat itu. Rasanya tuh gak enak banget. Di dada tuh rasanya kayak ada api yang terus menjalar ke seluruh bagian badan lo, marah dari hati. Ketika lo emosi, kadang bagian leher ke atas yang terasa panas, puncaknya di kepala, rasanya kepala kayak mau pecah. Tapi ini nggak, rasa panas itu gue rasain di dada gue, jantung gue rasanya kayak mau keluar dari rusuk. The feeling of rage, dimana makin lama tindakan gue makin agresif. Kebut-kebutan, ngelempar barang, nangis sambil teriak, ngelukain diri sendiri, marah-marah gak jelas, yang berujung gue minum dan jadi addict. Capek, rasanya itu capek banget.
Sampe akhirnya gue konsul kesana-kesini, dan belajar pelan-pelan untuk bisa let go. Waktu itu, hal pertama yang gue belajar untuk let go adalah teman-teman gue, karena gue masih tinggal sendiri dan satu-satunya yang bisa bantu gue secara langsung itu teman gue. I tried to understand them (which I can’t anyway) dan mencoba berfikir kalau, mungkin ekspektasi gue tentang teman itu terlalu tinggi. I would be glad if I had a friend like me but there’s only one me in this world. Jadi gue harus bisa befriend myself. Pelan-pelan gue menyadari kalau teman itu bukan segalanya. Gue jadi kesepian memang, tapi dengan cara itu gue bisa jadi teman untuk gue sendiri. Gue bisa lebih mengapresiasi diri gue dan belajar untuk bisa semuanya sendiri. Ke mall sendiri, belanja sendiri, makan di restoran sendiri, nonton di bioskop sendiri, jalan-jalan gak jelas sendiri, eventually I’m used to be alone and I enjoy it a lot.
Let it go. Ini sih, yang hebat banget dari lagu ini. Waktu itu gue naaangis sambil denger lagu ini. As I said before, their songs have their own way to comfort my soul. This song is one of them. It has so many meanings to me, and also one of my father’s favorite songs. When you feel devastated and beyond tired of everything, kindly listen to this song. I hope it can comfort your soul, and eventually you can let go of some of the weight that’s burdening you :)
Well, sampai jumpa di tulisan lainnya!
3 notes · View notes
confinedsoul · 3 years
Text
30 (+1) Days Song Challenge Day-19
A song that makes you think about life
Leave Out All The Rest by Linkin Park
Alasan terbesar kenapa gue suka sama lagu-lagunya Linkin Park adalah betapa gue relate dan merasa sangat di console sama lirik lagu mereka. Selain gue suka style musik mereka dan ada influence dari Bapak dan Mas juga, gue benar-benar ngefans sama mereka. Their songs actually make me think about life a lot, tapi yang satu ini beneran bikin gue mikir.
Sekali waktu gue pernah merasa udah cukup sama semuanya. Waktu itu gue gak tau lagi gue harus gimana dan kemana, karena betrayal yang gue rasakan bener-bener nyiksa dan datang dari berbagai arah. Gue merasa itu adalah titik terendah gue dalam hidup dan gue gak pernah merasa se-devastated itu. Tapi terus waktu itu gue mikir, masih ada Bapak. How would he feel if he knew I’m like that? Also, I have nothing to be remembered for, I have no achievement and nothing to be proud of. Kalau saat itu gue pergi, yang gue tinggalin cuma luka dan rasa bersalah buat semua orang. I don’t want to be hated dan gue gak mau membuat orang merasa bersalah karena matinya gue.
I really like the lyrics of this song. Kayak, I don’t want to go empty handed. I want to be missed and forgiven.
When my time comes, Forget the wrong that I've done, Help me leave behind some reasons to be missed, And don't resent me, And when you're feeling empty, Keep me in your memory
Terus jadinya, gue selalu pengen mati dalam damai. Sejak itu, gue selalu mikir kalau gue mati nanti, gue gamau keluarga gue ribet ngurusin per-bank-an gue. Gue gak mau punya hutang termasuk cicilan kartu kredit karena nanti keluarga gue akan ngurusin itu juga. Gue gak mau punya janji yang sekiranya gue gak bisa tepati. Gue gak mau punya catatan kriminal, gak mau punya urusan sama aparat. Gue gak mau keluarga gue ribet ngurus pajak yang belum gue bayar dan hal-hal kecil receh yang ngeribetin juga kayak bikin surat keterangan karena nama gue di catatan sipil sama KTP beda, nomor induk gue salah, nomor KK gue gak terdaftar, alamat gue typo, password media sosial gue gak jelas, HP dan juga email gue gak bisa dibuka, barang-barang gue berantakan di kamar, ijazah gue gak tau ditaro dimana, dan banyak hal lainnya yang bisa ngerepotin keluarga gue dan orang lain nantinya.
Kalau dibaca sampai sini, feel nya kayak lagu ini bukan me thinking about life tapi about death gak sih? Salah. Lagu ini bikin gue mikir the reason for me living, which is to finish everything I’ve started, achieve or do something worth remembering, be kind and die in peace without burdening anybody.
So, sampai ketemu di tulisan lainnya!
0 notes