Tumgik
awan-19 · 9 months
Text
Kapasitas
“Wah tahun baru lagi nih... perasaan baru kemarin sepertinya” gumam seorang anak muda atau boleh di sebut hampir tidak muda lagi. “Target tahun ini apa aja ya? ini sudah atau belum ya yang itu dan lain nya” isi otaknya berdialog dengan jiwanya sendiri, raut mukanya menjadi aneh karena ia mencoba mengingat lagi pencapaian nya satu tahun kebelakang hingga satu pekan ini sampai kegiatan nya kacau. Naik sepeda motor butut nya menuju tempat biasa untuk bengong sendirian dan tak lupa beli es teh manis gula satu sendok sambil lihat orang mancing ikan “sudah jalan 1/4 abad belum banyak yang bisa dilakukan, padahal mimpinya besar sekarang seperti terjebak gini” mengela nafas “atau karena kebanyak mimpim sampai lupa akan kapasitas diri”. Lalu kembali menengok hal hal kebelakang hal apa saja yang sudah dilakukan untuk menaikan kapasitasnya “benar juga mungkin kapasitas masih segini sehingga belum mampu melakukan hal besar ya setidak nya besar bukan dalam artian sempit”. menaik kan kapasita pilihan nya ada dua, pertama dengan menaikan volume untuk menampung isi baru kita atau ke dua dengan mengosongkan volume kita untuk dapat menerima isi yang baru. Kedua pilihan memang bagus namun pilihan pertama memerlukan biaya yang tinggi untuk memperbesar kapasitas sedang pilihan ke dua tidak memerlukan biaya yang tinggi. Terlepas dari itu kedua pilihan yang di pilih, niatan untuk menambah kapasitas merupakan hal yang bagus yang artinya kita mempunyai maksud untuk selalu berkembang dan berproses. 
“Hal yang harus saya garis besarkan selama ini kadang keinginan dan doa kita sangat besar padahal kapasitas kita belum sampai akan level itu, lalu kita larut dalam ego dan menyalahkan hal disekitar”
4 notes · View notes
awan-19 · 1 year
Text
Joerney
Yang menarik dari sebuah perjalanan ya peluang untuk lanjut dikenang atau lanjut untuk dilupakan begitu saja. Seberapa dekat dan jauh untuk bersama dengan seseorang di perjalanan yang sama setiap orang berbeda beda. Beginilah hakikat perjalanan boleh jadi ini pemberhentian dan persimpangan jalan untuk bersama, boleh jadi rute nya memang sudah berakhir. 
Bahkan di sebuah keberangkatan ada yang kecewa, sedih, dan haru untuk menahan kepergian.
Disini perjalanan nya sekarang di tahapan mencoba mengerti dan memahami medan dan rute yang ditempuh. Beberapa saat merasa tersesat salah arah terkadang merasa yakin dan percaya diri memang ini jalan nya. 
Genap satu tahun sudah mulai menemukan phase dalam menyesuaikan di perjalanan ini tapi takut untuk keadaan didepan tidak sesuai expectation. Menariknya juga ketika berjalanan pulang masih harus memikul harapan buah dari perjalanan pergi.
“belajar juga sebaik baiknya perjalanan memang perjalanan yang diniatkan akan kebaikan dan perjalanan kerumah”
5 notes · View notes
awan-19 · 2 years
Text
in the end
Sulit memang untuk dikatakan atau memang sudah garis takdir yang memang tidak boleh di tantang. Bukan hanya penasaran tapi memang sudah meneguhkan kan, sedikit keberanian dengan penuh kepercayaan diri sungguh kesalahan fatal. Dalam jiwa mengatakan untuk tetap berjalan tapi otak sudah berfikir yang sudah sudah, akhirnya perang batin tidak bisa dihindarkan.
Andai boleh dikatakan dengan atau tanpa ada beban dan tanggung jawab saya katakan "ya memang" dan begini lah saya orang nya yang sangat biasa dengan banyak mimpi dan cita-cita. Dengan standar gaya hidup yang orang sekarang memang jauh dari kata mapan. Tumbuh dari keluarga yang biasa saja  mengajarkan untuk mempunyai tulang yang kuat setidak nya untuk menyokong diri sendiri agar mandiri. Persoalan asmara yang di umur sekarang... entahlah gelap bukan orang yang good looking juga sehingga sedikit yang menaruh perhatian. Tapi saya tetap optimis karena doa dan harapan dari orang sekitar terutama orang tua menjadi tambahan bahan bakar derap kaki ini untuk tidak ragu melangkah dengan percaya diri.
2 notes · View notes
awan-19 · 2 years
Text
Achievements
Harusnya lebih bersyukur dengan apa yang kita dapat, memang apa yang kita tuai hari ini merupakan tanaman kita di masa yang sudah itu memang benar adanya. Merasa apa yang kita dapat hari ini tidak seperti yang di harapkan memang wajar “penyesalan memang datang di akhir” lantas jangan menyalah kan keadaan dan membenarkan atas perilaku kita. Diam sesaat lalu introspeksi diri untuk melihat jauh kebelakang sejauh mana kita belajar, sejauh mana kita berusaha dan sejauh mana kita berdoa. Oh... iya ada satu yang yang lupa niat apa yang kita tujukan itu juga penting dan terkadang terlupa. Masalah hasil lupakan sejenak bukan berarti kita tidak berorientasi dengan hasil, bohong sekali kalau tidak melihat hasil meskipun tidak jarang juga orang mengapresiasi usaha yang sudah dilakukan. Persoalan apresiasi tidak melulu dengan materi sekedar semangat dan selamat itu sudah cukup malah dalam diri sangat menghindari akan pujian bukan mengapa tapi takut menjadi takabur, malah dengan trend istilah anak muda zaman sekarang “self reward” menjadi apa pun capaian yang kita dapat harus ada reward nya tidak salah juga malah berfikir hal yang kita capai yang belum seberapa ini membuat kita boros dan lupa akan niat yang kita tujukan di awal tadi. Apa yang kita hasilkan bukan seberapa banyak akan tetapi apa yang kita berikan dengan hasil kita. Kembali lagi dengan konsep syukur membuat kita ingat dan mengkesampingkan hal-hal yang tidak perlu.
0 notes
awan-19 · 3 years
Text
Akal Sehat
Nampakya akhir hari ke hari ini sering di ingatkan untuk tetap menjaga akal sehat untuk tetap sehat mulai dari pola hidup sehat, lingkungan sehat dan suasana hati yang sehat guna menjaga imun yang kata orang ahli sangat penting untuk menjaga tidak hanya tubuh kita sendiri melainkan juga kelurga atau kolega dan orang lain.
Sekali lagi harus lagi menjaga akal sehat dengan menjaga susana hati kita tetap baik dikala berulang kali dikecewakan oleh orang yang harusnya medukung kita untuk tetap semmangat hidup. Ditegah keadaan yang tidak menentu ini kesabaran tegah di uji dan tetap bangga juga apresiasi yang tinggi untuk orang yang tidak hanya masih tapi juga berani berjuang. Berjuang untuk keluarga, lingkungan, dan apapun itu.
“Pelik memang semakin banyak mengetahui berbagai hal semakin tambah menyakitkan”
0 notes
awan-19 · 3 years
Text
Harapan
Untuk menjadi apa yang kita mau dan apa yang kita tidak inginkan bukan berarti kita menjadi seenak hati. Dimasa yang sekarang yang sulit hanya sedikit orang yang menaruh harapan baik, “syukur-syukur untuk bisa makan hari ini sudah lebih baik” tutur seorang kelurga yang hidup di jauh di ambang batas layak hidup. Lalu harapan apa lagi yang masih kita taruh kepada tuan dan nona pemilik negri ini, dan apa yang kita tunggu dari uluran tangan putih, halus, dan wangi yang hanya datang lima tahun sekali. Masih baik mereka tetap percaya dan menunggu sampai ada orang-orang yang memang pas untuk meraka harapan untuk memperjuangkan hidup meraka untuk menjadi sejahtera, menerima konsekuensi dan menderita karena tipu daya tetap mereka jalani untuk tetap hidup.
“Banyak orang baik diam, karena suaranya lirih atau bahkan di bungkam bukan karena jumlah mereka yang sedikit akan tatapi lawanya lebih banyak”
0 notes
awan-19 · 4 years
Text
remind
Bukan karena mau atau untuk apa? apa dengan seiring berjalanya waktu yang sudah lama akan sangat mudah untuk dilupa, bukan diingat atau mengingat untuk bersedih dan berdiam diri saja di keramaian. Bukan juga sekedar mengingatnya hanya untuk bernostalgia. Sedikit kerutan diwajah yang nampaknya sudah sedikit menua, sedikit kegelisahan terus menghantui akan masa lalaunya memang tidak semulus yang dipikirnya. Penyesalanya nampak begitu jelas dari pupil matanya, seolah ingin menagis tapi celana bahkan makian lebih cocok dan pas untuk itu.
1 note · View note
awan-19 · 4 years
Text
Ujung Belajar
Setiap orang berbeda itu sudah pasti dan tentu jelasnya, setiap masing-masing orang tua khawatir akan anak juga jelasnya juga. Doa dan belajar memang tidak berujung, istilah akhir belajar populer di pendidikan moderen sekarang. Boleh juga bukan terus berhenti menerima ilmu dan menutup diri, apa lagi dengan orang yang tidak sepemikiran atau jalan.
“Sebagai pemngingat juga saya juga di ujung pembelajaran, karena ada keadaan begini jadi kawatir kapan ini ujung pembelajaran saya. Semoga keadaan membaik dan better normal”
1 note · View note
awan-19 · 4 years
Text
True Love
‘”Kurang greget kalau belum nulis tentang cinta-cinta an, ahhh... sudah lah”
       Dianggap kurang berkompenten kalau memang berbicara tentang cinta, karena memamng jomblo bertahun-tahun. Tapi, ingat bukan berarti lupa dan tidak pernah merasakan apa itu cinta-cinta lebih lebih tepatnya kasih sayang saja menyebutnya. Bagaimana sih kasih sanyang berasal? ya dari hati, jika keindahan berasal dari pengelihatan saja dan memuaskan indra berbeda dengan kasih sayang tidak hanya dari pengelihatan saja yang merasakan, tetapi juga dari sepenuh jiwa.
      Jika ditanya tentang, pernah mengecewakan orang yang mengasihi saya jawabnya jelas dan terang sekali “jelas pernah dan sangat sering”. Kadang pun suka bagaimana bisa saya melakukan nya dan betapa menyesalnya sekarang, Meskipun begitu sekarang berkata kasar yang kadang tidak sengaja. Langsung tersadar dan menyalahkan betapa kurang nya diri ini. Biar bagaimana pun itu merupakan sebuah bagian untuk mendewasakan diri dan menjadi pribadi yang lebih baik dan positif lagi kedepanya.
Masalah wejangan dan kata-katanya pun selalu saya hiraukan dan sekarang banyak peristiwa yang seperti beliau katakan menjadi sebuah tamparan keras untuk saya. Apalagi jikalau datang-datang membawa masalah dan membuat kecewa dan benci sekali, betul hanya sekali lalu menguatkan seribu kali lipat. Walaupun sekarang memang jarak jauh tetap rasa takan pernah berubah dan merindu untuk bertemu.
1 note · View note
awan-19 · 4 years
Text
Posisi
"sering sekali berada di tengah-tengah orang yang sedang berselisih pikir, padahal jika kita tarik benang merahnya tidak perlu berselihkam atau malah di perdebatkan"
1 note · View note
awan-19 · 4 years
Text
Tumblr media
1 note · View note
awan-19 · 4 years
Text
Jeruji Akal
Bukan masalah bisa, dan tidak bisa. Lebih menjaga dan merasa acuh tapi sedih lagi jika tidak saya lakukan. Tanamam besar tumbuh dengan kokoh nya dibantu dengan akar yang menjalar luas dan membuat pohon tersebut tahan akan badai. Kerangka beerfikir kita seharusnya pun begitu, harus luas meskipun badan kita tak sebesar pohon.
Terbuka bukan berarti kita bisa menerima hal apapun dengan begitunya. Masyarakat sosial di bentuk salah satunya atas dasar kebiasaan yang akhirnya menjadi culture masyarakat, yang lalu akan diwariskan turun temurun. Begitu juga pola dan kerangka berfikir kita yang nanti nya akan kita wariskan pada turunan kita, atau bahkan mengubah cara berfikir orang lain.
1 note · View note
awan-19 · 4 years
Text
Tumblr media
2 notes · View notes
awan-19 · 4 years
Text
Perspektif
"Kadang, saya lebih memilih di benci seseorang dari pada saya harus menjelaskan yang kadang susah untuk dan jarang terpikirkan orang lain"
Pandangan orang dan nilai seseorang atas diri kita memang hak mereka, bukan berarti kita berpegang teguh pada satu pedoman saja, dalam islam selain al quran kita juga ada sunah-sunah yang di tulis dalam hadis. Maka itu jangan lalu kita besrsedih ketika kita di pandang buruk seseorang.
"untuk itu saya juga tidak terlalu terburu buru dalam mengambil keputusan, kadang terlihat lamban dan sangat lola dalam berfikir terhadap menilai seseorang"
Biasanya yang harus kita lakukan dengan mengubah sedikit padangan kita terhadap suatu obyek. Bukan berarti mecari pembenaran terhadap pikiran kita sendiri, dan tidak berarti bahwa orang lain itu salah. Maksud dan tujuan hati hanya kita dan Yang Maha kuasa yang tahu, motif seseorang berbeda-beda bukan berarti kita tidak menerima seseorang yang berbeda frekuensi dalam berfikir. Dan ingat tetap menjadi pribadi yang positif.
2 notes · View notes
awan-19 · 4 years
Text
Policy
Ada beberapa macam kebijakan, kebijakan yang diambil berdasarkan kepentingan orang banyak, kebijakan yang diambil berdasarkan individu, kebijakan untuk membangun, dan masih banyak lagi. Tidak melulu kebijakan yang tidak sejalan dengan pikiran kita itu salah, bisa jadi itu kebalikanya.
“Kebijakan bersifat memaksa, jika bukan paksaan maka itu adalah sebuah persetujuan“
Lalu sah kah seorang  menuntut kebijakan, apa dengan melantangkan suara keras adan menggiring banyak masa untuk merubah kebijakan yang kadang kita juga tidak paham dengan apa yang sedang kita suarakan. Tuntutan boleh banyak, tetapi jangan lupan sehingga kita lalai dengan kewaiban.
Begitu pula degan seorang pembuat kebijakan, jangan ambil kebijakan yang hanya berdasarkan mayoritas, dan kepentingan golongan.
“Sama hal nya seperti pertunjukan sebuah orkestra atau semacamnya, mereka berbeda-beda frekuensi dan jumlah mereka berbeda satu dengan lain, tetapi yang kita dengar adalah keselarasan nada dan harmonis”
Intinya adalah sebuah keseimbangan dan kewajaran, keseimbangan tanpa sebuah kewajaran makan pertanyaan bangai mana bisa akan muncul, kewajaran tanpa keseimbangan maka pembenaran atas kesalahan bisa mucul. Maka keduanya saya rasa harus berjalan bersama.
1 note · View note
awan-19 · 4 years
Text
Tumblr media
1 note · View note
awan-19 · 4 years
Text
Kiasan
“Komunikasi merupakan suatu hubungan iteraksi antara dua orang atau lebih dalam rangka menyampaikan pesan”
Dalam berkomunikasi setiap manusia memiliki cara dan ciri tersendiri yang unik dan beda dari setiap individu, jika merasa kesulitan dalam berkomunikasi bukan masalah tidak bisa, tetapi belum menemukan cara yang benar dan sesuai dengan pribadinya. Komunikasi semakin bertambah krusial apa bila dalam masyarakat memiliki perbedaa cara dan tata bahasa yang beda juga.
“point yang unik dalam berkomunikasi, culture tata bahasa dan cara berbahasa yang berbeda mendorong setiap individu menggunakan cara unik nya untuk dapat berkomunikasi dan bersosialisasi”
Salah satu keunikan nya “kiasan” cara menyampaikan suatu maksud atau tujuan tanpa menyebutkan maksud serta tujuannya. Uniknya lagi kita sebagai penerima bisa berbeda beda dalam mengartikannya, tergantung kepekaan dan sensitivitas individu. Untuk individu yang memiliki kepekaan dan sensitivitas yang tinggi akan merespon positif dengan memberikan feedback yang sesuai dengan pemberi informasi. Sedangkan individu yang kurang-kurang “seperti saya ini bisa jadi” perlu waktu yang lama untuk mereponya.
Intinya setiap orang memiliki cara tersendiri dalam berkomunikasi dan berbahasa, jangan terburu-buru untuk menilai “underestimate” seseorang atau golongan karena cara bebahasa dan berkomunikasinya. Setiap insan individu memiliki keunikan tersendiri-sendri termasuk dalam berkomunikasi dan berbahasa.
2 notes · View notes