Tumgik
#sarden
kadet-pise · 1 year
Text
Kniha roku Sardenu byla dnes vyhlášena na TrpasliConu a vy si už teď můžete přečíst komentáře ke knihám. Výsledky přijdou záhy. Díky všem, kteří moje knihy v anketě zmínili. A mrkněte se i na moje doporučení! https://www.sarden.cz/2023-03-18-1400/kniha-roku-sardenu-2022-komentare
Tumblr media
4 notes · View notes
sarinamybeloved · 13 days
Text
Sarden <3 those two are so- I can’t explain it but people get it
Something about the universe seemingly not wanting them together hits me, I want them to persist through in spite of that, they are peak friends to lovers and no one can tell me otherwise
0 notes
petir-33 · 13 days
Text
Upgrade Rasa Sarden Kalengmu dengan Resep Praktis Ini
0 notes
kabarbanyuwangi · 1 year
Text
Keren, Sarden Lemuru Produksi Banyuwangi Tembus 70 Negara
Keren, Sarden Lemuru Produksi Banyuwangi Tembus 70 Negara
Banyuwangi, Jawa Timur – Potensi perikanan Banyuwangi melejit ke pasar internasional. Salah satunya, produk ikan sarden jenis lemuru produksi pabrik di Muncar. Produk lokal ini diekspor hingga ke 70 negara. Terbaru, ikan kemasan ini tembus ke pasar Australia. Selain lemuru, sarden tuna juga digemari pasar asing. Perang Rusia-Ukraina ternyata membuat pasar ikan internasional terbuka lebar.…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
katethegreyjedi · 1 year
Text
i love playing a dark leaning smuggler who just flirts with everyone and then gets Corso proposing and saying he loves her while she literally tells him to give up multiple times. she's not good for you, buddy, find someone else, please😭
3 notes · View notes
belummandi24 · 13 days
Text
Upgrade Rasa Sarden Kalengmu dengan Resep Praktis Ini
1 note · View note
waltenfiled · 2 years
Text
microwaved fish tastes like shit :(((((((
0 notes
yyuuraii · 6 months
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Halo followers Indo di tumblr yang demen merch!!!! Ini pertama kalinya ak buka booth di Comifuro and I'm excited!! Ini katalogku ya🫶 🫶
🗓️ PO Period: 14 October-4 November
🧑‍🤝‍🧑Booth Kaleng Sarden (booth number TBA)
📌Pick up Day 1-2 + Mail Order (Indonesia only)
📑Fandom: JJK, YTTD, AOT, Genshin, Oshi no Ko, MCYT
👉👉 PO Form
161 notes · View notes
knavestrolls · 3 months
Note
Look Sarden, baby doll, it's not my problem that your legislacerator dropped the case. Face it, you didn't have the leverage.
Walking in the evening air with a coffee shaker and one hand, Pelexi conversed into a wireless earpiece, only half-paying attention to her surroundings behind her raspberry-tinted shades.
Now you'd better calm down, unless you want to stir the pot more and end up with defaming on the list of reasons I don't want to see you again. And you know it's the truth, honey buns, I'll go there. Few key-clicks and you're losing more than just some old dusty old rocks. Don't call me.
Sipping from a silver straw, she stopped in front of her work building, but not before spotting a strange figure outside the door. With a raise of her eyebrow, the reporter trotted over, her sleek locks bouncing as she tried to catch his attention. Yoohoo! Are you looking for trouble, stranger?
This had not been his planned way of approaching this place. There'd been some rumor Cutlas had wanted him to follow up on, one that'd be easier to get the information on if he flaunted his higher blood. Not Esstoc's favorite thing to do, but what his awful moirail wanted was what his awful moirail got. Except, that wasn't at all why he was here. No, that particularly excursion wasn't supposed to happen for at least another week. This was different.
He'd been followed, he was sure of it. Someone was stalking him down and he could feel the killer intent. How he could do so was a trade secret and would remain so, yet the truth remained all the same. This wasn't just a curious stalker or a scorned ex. This was an assassin. Which meant the best place to be was somewhere very public with someone new. At least this place was supposed to hold a potential client.
One who spooked him by calling out to him as he stood in front of the building, hesitating. "To avoid it, really."
5 notes · View notes
kadet-pise · 2 years
Text
V nové Pevnosti jsem se rozepsala o mini knížkách a taky je tam reklama na moje soutěžní dítě! 
Tumblr media Tumblr media
4 notes · View notes
selaras-hati · 2 months
Text
Kemarin-kemarin ngerasa waktu berjalan cepet banget. Tau2 udah 2024 dan ga tau pencapaiannya apa. Sekarang lagi ngerasa waktu berjalan lamban. Sampe2 ga tau lagi mau ngerjain apa. Akunya yang kelewat cepet atau emang waktu yang lagi lamban banget ya... hahahahaha...
Okeh, guys. Menulis 30 hari berpuasa seru nih. Buat meluapkan ngapain ajah sehari harinya. Hehehehehe... seperti hari pertama puasa kemarin. Badan agaknya kurang fit. Abis makan sahur pake sarden jam 03.33 langsung tidur lagi sambil nunggu shubuh. Jam 05.02 sholat shubuh, trus mandi trus tidur lagi sampe jam 06.34. Jam 07.02 berangkat ke kantor.
Jam 10.24 sholat dhuha dulu. Lanjut lagi kerja. Jujur badan masih ga fit. Bawaannya ngantuk dan sakit banget. Jam 12.02 istirahat bobo setengah jam dikantor. Sampe jam 13.54 sholat dhuhur. Lanjut kerja lagi. Disini kerja udah ga fokus. Mau cepet2 pulang dan tidur. Jam 15.34 sholat ashar. Setelahnya nongkrong bentar di ruangan divisi lain sambil nunggu jam pulang. Jam 16.00 bell pulang, langsung tenggo. Perjalanan pulang kali ini stabil. Ga terlalu macet karna masih awal puasa, dan hujan yang jarang-jarang (hujan-berenti. Hujan lagi-berenti lagi) bikin pengendara motor yang lain enggan keluar rumah. Sampe rumah, langsung masuk kamar dan tidur sambil nunggu magrib. Masih pake baju kantor, dibangunin buat buka puasa. Selesai buka, ganti baju trus sholat magrib. Badan mulai agak mendingan setelah diisi buka puasa. Menu sambel goreng bikin energi mulai bertambah. Selepas isya, mata udah ga ke kontrol, akhirnya memutuskan untuk istirahat. Kenyang banget tidur malam itu, dari jam 7 sampe jam stgah 4. Alhamdulilah hari kedua ini badan mulai fit. Ga seperti hari kemarin. Semoga hari kedua ini, normal2 ajah ya badanku..
Selamat berpuasa semua...
2 notes · View notes
burlveneer-music · 10 months
Text
Steve Shehan - Arrows (Made to Measure Vol.26) - remastered reissue of 1990 album, a percussion-rich Fourth World affair
Born in the US (of a Native American father and a French mother), composer and musician Steve Shehan has travelled around the world, collecting instruments and sounds along the way, making extended stays in Asia, South America and Africa, and initiating long-term collaborations with artists such as the late Tuareg musician Baly Othmani. Steve is also a member of Hadouk Trio (alongside Didier Malherbe -of Gong fame- and Loy Ehrlich). A much-in-demand percussionist, he has collaborated with a host of artists (from Bob Dylan, Paul Simon, Peter Gabriel and Khaled to Salif Keita, Youssou N’Dour, Rokia Traoré, Carla Bruni, Nitin Sawhney and John McLaughlin). Steve has recorded many albums of his own music, and Arrows -which came out on Crammed's Made To Measure series in 1990- was his first solo record. A mesmerising ambient global journey with jazz overtones, laced with Steve’s own field recordings made in Bali, Turkey, Kenya, Morocco and India, Arrows has elicited comparisons with the work of Jon Hassell and other ‘fourth world’ explorers. Most of Arrows was recorded in Paris by Steve Shehan. The 7 compositions feature him performing on thirty-five instruments (including derbouka, caxixi, afuche, cymbals, glasses, ikembe, sanza, Malaysian, balinese and thai gongs, djembe, angklung, balafon, koto, gender, kendang, terompong, bells, Armenian tar, surdo, keyboards, congas, steel drums, vibes, sticks, cuica, sitar, kodo, udu & hadgini drums, octoban, Baschet structures, sampled sounds, bass, concert piano, electric guitar). Only a couple of guests appeared, including his friend Richard Horowitz on flutes (Steve had participated in the recording of Horowitz & Sussan Deyhim’s Desert Equations album, which is how he & Crammed Discs first met). Written & performed by Steve Shehan Featuring Mwa Japeth Mutemi, Nyerere, Gede Wijaya Saputra, Sarden Kim, Vasken Solukian and Richard Horowitz
2 notes · View notes
senja-beraksara · 1 year
Text
Ramadhan 01
23 Maret Ramadhan Pertama, ya dibuka dengan Tarawih dirumah suami. Lalu pulang niatan mau masak sarden suami sepertinya kurang suka, akhirnya membeli Bebek Goreng yang bisa kita hangatkan sewaktu sahur. Suami membangunkan ku waktu sahur makan bersama berdua kembali.
lalu selepas sahur sudah mendahului untuk membaca quran, dimulai Juz 10 (alhamdulillah) karena perempuan ada halangan Mens jd bisa lah dikebut dulu, target memang Khatam untuk bulan Ramadhan ini (jangan mleset seperti tahun lalu yaa)
Lalu paginya subuh jamaah sama suami meski kadang pakai pemaksaan wkwkwk suami memang bukan yang agamis sekali, tapi harus ada pemaksaan baru mau jadi imam wkwkw (maaf ya suami, tp inget ijab qabulnya seperangkat alat sholat kan) wkwkwk
Tidur dulu sejenak, lalu Belanja deh. Niat belanja Mingguan biar tidak bingung mau masak apa, makan apa. Alhasil Terealisasi setelah dua minggu full beli makan matang karena mager. Ini dipuasa pertama ngak tau semangat banget, mumpung semangat kan ya ;)
Terus sampai rumah Food Preparation Deh, Mulai menata belanjaan yang tadi dibeli biar kalau mau masak semangat buat bikinnya.
oh iya sama mau siap2 bikin Es Kuwut, tapi ini panas banget yaudah nulis Tumblr dulu nih, sambil siapin semangat buat sirupnya dan perintilannya...
Surakarta, 23 Maret 2023
6 notes · View notes
nadiku · 2 years
Text
Perantauan JKT (2): Public Transport
Sedari kecil, aku sering sekali mendengar komentar buruk tentang Jakarta. Kota yang sumpek, udaranya jelek, sehari-hari selalu macet dan setiap tahun selalu banjir. Kontras sekali dengan masa kecil yang aku habiskan di desa. Aku tinggal di belakang hutan yang tiap sorenya selalu terdengar sahut-menyahut monyet siamang. Siang-siang sepulang sekolah senang main dan berenang di sungai yang jernih di ujung gang. Ketika semalam hujan deras dan besoknya selokan dipenuhi air, itu airnya jernih banget dan tampak udang-udang kecil, lalu sepulang sekolah suka sibuk hunting udang pakai bekas aqua gelas. Bagiku, Jakarta bukan tempat yang nyaman untuk ditinggali. Tapi begitu, desaku juga bukan tempat yang baik untuk mecari rezeki sehingga aku harus meninggalkannya dulu (untuk sekarang), setidaknya sampai aku mencapai Financial Freedom. Sementara itu, aku selalu ingin tinggal di Bandung atau Jogja atau Bali, atau minimal Kota Padang. Jakarta tidak ada dalam list kota yang aku ingin tinggali.
Tapi, Allah kadang memberi ujian tepat di situ. Tepat diberi-Nya hal yang tidak kita suka, atau yang selalu kita hindari.
Aku dan suami setelah menikah sempat tinggal di Bandung, dan aku tahu suami juga suka Bandung. Hatiku tenang. Dia bekerja di konsultan yang secara waktu cukup fleksibel, jarang lembur, gaji juga lumayan sehingga kita bisa menabung. Tapi kehendak kita kan kadang berbeda dengan orang tua. Mertua ingin anaknya tingga dekat. Alhasil suami pindah kerja ke Jakarta. Awalnya kita tinggal di Bekasi, di rumah mertua. Tapi karena suami selalu pulang malam dan aku tidak betah menunggu di rumah, akhirnya aku melamar kerja yang WFO (padahal selama ini selalu projekan yang full WFH). Hanya supaya bisa berangkat dan pulang bareng, itu rencanaku.
Lalu mulailah aku yang selama ini selalu kemana-mana minimal jalan kaki atau naik gojek, mencicipi yang namanya angkutan umum macam KRL, LRT, MRT, angkot Jaklingko, hingga Bus Transjakarta.
Seminggu awal naik KRL, jiwa manjaku memuncak. Berdiri 15 menit saja enggak sanggup. Tapi sekarang sih sudah biasa saja, kalau pun harus berdiri. Tapi KRL pas jam pulang memang bar-bar sih. Litterally, dah kayak kaleng sarden. Selagi bisa, aku tidak ingin naik KRL di rush hour.
Lalu aku terkadang naik LRT Kelapa Gading, yang mana mewah sekali dan aku suka wewangian pengharum ruangan di haltenya, khas sekali. Terkadang juga naik MRT kalau singgah ke kantor suami, yang mana pengalamannya juga sangat indah. Aku berharap semua kota ada MRT, yang mencakup semua daerah. 
Lalu tibalah waktu pindah rumah ke Jaksel, dan terpaksalah aku harus pulang-pergi menggunakan bus. Bus adalah hal yang paling aku tidak suka, awalnya. Aku pemabuk darat yang cukup parah. Dulu dari rumah ke pasar pakai angkot saja aku mabuk, padahal jaraknya hanya 10-15 menit lah. Selama ini selalu diantar jemput mobil pribadi ke bandara yang jaraknya 3 jam perjalanan, karena aku tidak sanggup naik minibus. Di perjalanan pasti full tidur, aku menguasai kursi tengah sebagai kasurku. Tapi kali ini, setidaknya 1,5 jam waktu akan kuhabiskan di bus, setiap hari! Kali dua, pulang-pergi, artinya 3 jam setiap hari. Tapi mau bagaimana lagi, kamu harus berdamai dengan keadaan.
Tantangan pertama adalah mencari rute tercepat dan ternyaman. Aku mencoba beberapa rute, beberapa alternatif transit, dan kombinasi bus, sampai coba kombinasi pakai angkot dan MRT juga, hingga akhirnya aku menemukan rute ternyaman: Rumah - 13 - 1 - 4C - LRT. Surprisingly, setelah sebulan langsung terasa perubahan drastis. Asalkan tidak jalur yang non-jalur-khusus-busway lalu terjebak macet, insya Allah aku tidak akan mabuk. Lalu aku mulai terbiasa membaca dan membalas chat (yang mana dulu sangat tidak mungkin aku lakukan, pasti mabuk). Lama kelamaan bisa menonton di bus, dan sampai terakhir bisa baca webtoon, hingga baca Quran. Kalau baca buku yang tulisannya rapat dan kecil kayaknya belum bisa (belum dicoba aja sih, masih takut). Tapi ini adalah kemajuan yang luar biasa. Aku bangga dan merasa bersyukur sekali.
Beberapa hari yang lalu ketika Kak Zia ngajak jalan-jalan berdua, Kak Zia tanya, “apa nggak pusing pulang-pergi ke kantornya?”. Karena kata Kak Zia, dia dulu menyerah kerja dan tinggal di Jakarta karena pusing dengan perjalanan ke kantornya. Aku selama ini belum merasa perjalanan adalah faktor yang bikin stres (kecuali ketika di Bekasi karena perjalanan pulang dengan KRL di rush hour sangat tidak menyenangkan). Alhamdulillah aku bisa menemukan jalur pulang dan pergi menggunakan bus yang nyaman. Bahkan dulu ketika pertama kali naik KRL, aku selalu menanamkan mindset “lagi jalan-jalan” setiap naik kendaraan. Aku kembali jadi anak-anak untuk sejenak, yang naik kereta/bus = wisata. Awalnya aku juga merengek, “apa nggak ada yang sekali naik bus aja? Kenapa harus 3 kali nyambung gini?”, hingga akhirnya aku menikmati saja perjalanan. Melihat pemandangan, mengagumi apa yang bisa aku kagumi, minimal mengagumi halte CSW yang begitu rumit tapi ketika sudah terbiasa jadi seru jalan-jalan di dalamnya. Naik eskalator berkali-kali dari lantai dasar ke lantai 5 CSW, lalu berasa sedang jalan-jalan di mall setiap hari karena dalam otakku asosiasi eskalator = mall, haha.
Sekarang, setelah mengalami betapa mudah mobilisasi dengan tranport umum, di Kota Jakarta, aku benar-benar berharap transportasi di kota manapun juga sekelas Jakarta. Alasan utamanya adalah karena aku tidak bisa mengendarai motor apalagi mobil, sehingga aku adalah manusia yang akan sangat bergantung pada transportasi umum. Aku mulai mencintai busway, padahal dulunya aku tidak pernah suka bus. Tapi mungkin yang aku suka adalah bus yang lewat di jalur khusus busway. Kalau bus di jalur macet, aku juga ogah!
Tumblr media
4 notes · View notes
katethegreyjedi · 10 months
Text
Kate's SWTOR OC List
[Key- name: class, gender/pronouns, species, level | love interest (server). Blue- light side, Red- dark side, White/Black- neutral]
The Sardath Legacy 
Tumblr media
(left to right, top to bottom)
Dojia Sardath-Shan: Jedi Consular, female (she/they), cathar, level 80* | Theron Shan (SS)
Kel'onor Renth'ath: Sith Warrior, male (he/him), twi'lek, level 55 | Vette (SF)
Kel’rea Renth’ath: Smuggler, female (she/her), twi'lek, level 1 | (in future) Corso Riggs (SF)
Kam’ina Lieno: Bounty Hunter, female, cathar (she/her), level 12 | (in future) Torian Cadera (DM)
Evri’elle Evantros: Trooper, non-binary (they/them), human, level 1 | (in future) Aric Jordan (SF)
Pan'norfoss Fre't'an: Imperial Agent, male (he/they), chiss, level 1 | (in future) Watcher Two (DM)
A'sajj Vin'triss: Sith Inquisitor, female (she/her), rattataki, level 10 | (in future) Koth Vortena (SS)
Lishella Yulan: Jedi Knight, female (she/her), togruta, level 6 | (in future) unsure (SS)
---
The Tano Legacy 
Tumblr media
(left to right, top to bottom)
Sivana Tano-Shan: Trooper, female (she/her), cyborg, level 75* | Theron Shan (SS)
Feista Gredan-Cadera: Bounty Hunter, female (she/her), cyborg, level 54 | Torian Cadera (SS)
Tallati T'ona: Jedi Knight, non-binary (they/she), miraluka, level 51 | (in future) Kira Carsen (SS)
Camaya Trenar-Revel: Sith Inquisitor, female ((she/her), zabrak, level 50 | Andronikos Revel (SS)
Finya Naïlo-Beniko: Smuggler, female (she/her), twi'lek, level 66 | Lana Beniko (SS)
Zojia Trenar-Quinn: Sith Warrior, female (she/her), sith pureblood, level 51 | Malavai Quinn (SS)
Kulanthi Laxana: Jedi Consular, female (she/they), mirialan, level 1 |(in future)  Zenith (SS)
Zen’miana Elis'har-Hyllus: Imperial Agent, female (she/her), chiss, level 69 | Vector Hyllus (deleted)
---
The Onri Legacy 
Tumblr media
(left to right, top to bottom)
Elshi'dar'ee Onri-Shan: Imperial Agent, female (she/her), chiss, level 73* | Theron Shan (SS)
Fee’ranula Laxana: Jedi Knight, female (she/her), mirialan, level 56* | Theron Shan  (SS)**
Findrali Naïlo: Smuggler, male (he/him), cyborg level 50 | Risha Drayen (SS)
Ko'era Hir-Quinn: Sith Warrior, female (she/her), human, level 37 | (in future) Malavai Quinn (SS)
Astrinella: Sith Inquisitor, female (she/her), twi’lek, level 41 | Andronikos Revel (SS)
Rirjana Janae-Iresso: Jedi Consular, female (she/they), nautolan, level 51 | Felix Iresso (SS)
Zodeta Talen-Jorgan: Trooper, female (she/her), cathar, level 57 | Aric Jorgan (SS)
Fen'treoxess Onri: Bounty Hunter, female (she/her), chiss, level 30 | (in future) Torian Cadera (SS)
**(While Fee and Elshi are in the same legacy, Fee’s romance with Theron occurs outside of the legacy’s story, she has her own timeline, in a sense)
---
The Vendethl Legacy 
Tumblr media
(left to right, top to bottom)
Andesten Vendethl: Trooper, male (he/him), human, level 60* | Elara Dorne (SF)
Ily'a Sarden: Smuggler, female (she/her), cathar level 53 | Darmas Pollaren (SF)
Fen’xandr’no Onri: Bounty Hunter, male (he/him), chiss, level 1 | (in future) Mako (SF)
Ak'rilon Trenar: Sith Warrior, male (he/him), sith pureblood, level 1 | (in future) Jaesa (SF)
Aika'e Trenar: Sith Warrior, female (she/her), sith pureblood, level 1 | (in future) unsure (SF)
Nezrenn: Sith Inquisitor, male (he/him), zabrak, level 3 | (in future) Ashara Zavros (SF)
Ha'ruowiss Elis'har: Imperial Agent, male (he/him), chiss, level 1 | (in future) Raina Temple (SF)
Senrionell Laxana: Jedi Knight, male (he/him), mirialan, level 1 | (in future) Kira Carsen (SF)
Therevor T'ona: Jedi Consular, male (he/they), miraluka, level 1 | (in future) Nadia Grell (SF)
---
The War’aven Legacy 
Tumblr media
(left to right, top to bottom)
Archmallent War'aven: Sith Warrior, male (he/him), human, level 34* | (in future) Lana Beniko (DM)
Hagley Gredan: Imperial Agent, male (he/him), cyborg, level 26 | (in future) Kaliyo Djannis (DM)
Rysen'ii Gredan: Bounty Hunter, male (he/him), human, level 26 | (in future) Mako (DM)
Seb'reella Unar're: Jedi Consular, female (she/they), chiss, level 8 | (in future) Arcann (DM)
Ben'jamin Sisko: Trooper, male (he/him), human, level 1 | (in future) unsure (DM)
Falkev’io Sisko: Smuggler, male (he/him), human, level 1 | everyone none (DM)
Jethrunda: Sith Inquisitor, non-binary (they/she), zabrak, level 1 | (in future) unsure (DM)
Qiduli Yulann: Jedi Knight, female (she/her), zabrak, level 1 | (in future) Doc (DM)
---
Note.
Since I don't stay subscribed to swtor for too long, I can only have so many characters in each server. That, along with the fact that I made most of these legacies based on how they work story wise rather than server wise, is why there are characters from multiple servers in the legacies (really only for the Sardath Legacy lmao)
These legacy names don't all apply to the actual legacies in each server. In Satele Shan it's the Tano Legacy, Star Forge is the Vendethl Legacy, and Darth Malgus is the Sisko Legacy.
Also, some characters have the same last name, this usually means they are siblings (like Fee and Senrionell, Feista and Rysen'ii, Tallati and Therevor, etc), but it can also mean they are related as child and parent (in the case of Findrali being Finya's son), or cousins (such as Elshi with Fen and Xandr). It could also mean that they are simply relatives in a large family (Ben'jamin and Falkev'io). This also means that they might not know each other very well, or at all.
I don't have everything planned out for my characters here since a fair amount of them I just make and then don't play lol. But! I do want to expand on this idea more because I find it interesting to have my ocs interact like this (ie have one character be the alliance commander and the others fit in elsewhere)
I am more than willing to answer any questions anyone has about these little guys and expect more stuff on this in the future!!
End note.
Old OC List
12 notes · View notes
womaninblog · 1 month
Text
A Day in 7th Ramadhan 1445 H
Hari ini libur, besok Senin.
Hari ini ada kelas terakhir Ngeslow Sesi Aqidah dari jam 7.30-12.3 Wib. Jadi pagi sehabis sahur masih menyempatkan untuk ke pasar bareng ibu buat beli ikan Ilham dan David. Untuk kami, kami hanya beli kerang, lontong 5 biji, dan santen. Tadinya ibu berencana mau masak rendang dan katanya sudah memesan daging dengan anak temannya.
Setelah dari pasar beres-beres dapur, nyapu, nyuci piring, dan nyempetin nyikat kamar mandi bapak yg sudah agak lumutan. Jam 7 sudah selesai mandi, sholat Dhuha kemudian stand by di depan laptop. Tapi sangking benar-benar ngantuk, dengerin rangkuman ngeslow dari episode 1-8 nya sambil rebahan, jadi antara sadar dan tertidur. Tapi pas jam 9 sudah stand by ikut UAS. Alhamdulillah lulus dan bisa lanjut ke sesi Hijarah. Karena dapat harga early bird, jadi bayar 245rb. Tadinya saya kira bayar 300rb di awal sesi Aqidah itu adalah buat sampe akhir sesi Dakwah. Ternyata di setiap sesinya harus bayar lagi. Yaudahlah, demi ilmu apa sih yg ngga yekan..?
Setelah solat Dzuhur akhirnya ke luar rumah buat nyari beberapa barang yg mau dicari. Belanja di minimarket beli makanan, tapi bahan makanan utama yg dicari malah ngga ada. Setelah itu ke DIY nyari storage buat ngerapihin lemari kamar. Ternyata harganya mahal-mahal. Padahal tadi pas cek harga ngga nyampe segitu. Tapi kenapa pas malem ini dicek harganya segitu. Yaudah deh, langsung jebol dompet hari ini. Mana baru tanggal 17. Yasudahlah, emang segitu rezekinya, mau gimana lagi. Bulan depan Insya Allah akan lebih hemat deh.
Untuk makanan sahur dan berbuka hari ini lagi males ngefotoinnya. Soalnya makannya udah camih-camih (campur sedikit ini sedikit itu. Comot cicip ini cicip itu), jadi kan ngga mungkin difoto semua. Yg jelas tadi sahur makan semangkuk sop ayam sisa berbuka kemarin. Dan berbuka tadi makan sate beberapa tusuk, lontong beberapa iris, sambal terong 3 iris kecil, gorengan bakwan jagung 1,5 bagian, beefslice sisa kemarin sekitar 1 sendok, tumis petai+sarden sisa kemarin mungkin 2 sendok besar, kemplang 4 biji, kuaci, kerang ngga lebih dari 10 cangkang, pempek ukuran kecil 1/2, semangka sedikit palingan 2 iris, sama snack ikan segenggam. Udah kayaknya itu aja. Tapi banyak juga ya. Yaudahlah, besok harus makan sayur lagi biar tetap sehat.
Btw, tadi pas mau sholat Isya ternyata saya lagi dapet. Jadi besok ngga puasa. Dan kabar buruknya lagi, saya udah agak males nulus review kajian. Pengennya denger-denger aja ngga pake ditulis. Soalnya kalo nulis tu kan harus di depan laptop, jadi otomatis harus buka laptop, nah itu males gitu. Tapi ya gimana, kan harus istiqomah. Semangat deh. Malam ini belum sempat review kajian Ustad Salim, soalnya sekarang tayangnya jam 8 malam dan bukan pagi lagi. Kalo udah malem kan mata udah lelah mau nyimak kajian sambil nyatet. Gitu deh excusenya.
Sekian
17/3/2024
0 notes