Tumgik
#rompong
bantennewscoid-blog · 20 days
Text
Mahasiswa PPG Unpam Gelar Lomba Kerajinan Tangan
TANGSEL – Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Pamulang (UNPAM) menyelenggaran kegiatan Taman Baca Masyarakat bertajuk ‘KITA’ yang merupakan akronim dari Kelas Inspiratif untuk Tumbuh dan Aktif bersama Anak-anak. Kegiatan tersebut diselenggarakan sejak Kamis tersebut ditutup pada Minggu (28/4/2024) yang diselenggarakan di Taman Baca Situ Rompong, Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
fikramlolahi15 · 9 months
Text
𝗛𝗔𝗟𝗨𝗧, 𝗜𝗟𝗟𝗘𝗚𝗔𝗟 𝗙𝗜𝗦𝗛𝗜𝗡𝗚 𝗗𝗔𝗡 𝗣𝗘𝗠𝗘𝗞𝗔𝗥𝗔𝗡 ✍️
Halmahera Utara sebagai salah satu bagian integral dari Propinsi Maluku Utara di mana luas wilayahnya mencakup ± 24. 983. 32 km2 dan hampir 78 % diantaranya merupakan wilayah laut dengan pelbagai potensi, tak terkecuali sumber daya perikanan dan kelautan.
Potensi sumber daya ikan (standing stock) yang terdapat di perairan Halmahera Utara diperkirakan mencapai 644, 382, 48 Ton dengan jumlah potensi lestari yang dapat dimanfaatkan (maximum sustainable yield, MSY) sebesar 347, 191, 24 ton per tahunnya.
Dari data tersebut di atas menunjukan bahwa potensi sumber daya Perikanan dan Kelautan Halut cukup besar dan mempunyai prospek cerah, tidak mengherankan apabila Kabupaten yang kini telah memiliki 17 Kecamatan dan 196 Desa kemudian menjadi kawasan strategis bagi mereka yang ingin mengembangkan usahanya dibidang Perikanan, namun seiring perkembangan waktu, tentunya terjadi pula berbagai perubahan dalam kondisi sumber daya Perikanan, terutama dengan maraknya praktek penangkapan ikan yang tidak bertanggung jawab yang oleh dunia internasional lebih dikenal dengan sebutan Illegal unreported and unregulated fishing (IUU-Fishing) itu.
Sejenak jika ditilik, praktek illegal fishing cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, peningkatan tersebut dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti : banyaknya pintu masuk keluar yang minim pengawasan, besarnya sumber daya alam yang diperlukan Negara-negara lain, kemauan dan kemampuan aparat penegak hukum, juga berkembangnya isu pemekaran daerah turut menjadi faktor pelengkap maraknya praktek illegal fishing. Betulkah? tanya duyung kepada sang tikus.
Lihatlah, ketika Pemerintah, DPRD, para politisi dan praktisi serta stacholder sibuk mengusung draf pemekaran di dalam gedung yang dibangun berdasarkan uang hasil pajak dari rakyat itu, ternyata di laut pun sama, para Nelayan Asing sibuk membentangkan PUKAT Harimau dan trawnya dari satu titik ke titik lain tanpa ada pengawasan, mengkapling wilayah-wilayah penangkapn ikan dengan menanamkan rompong dijalur masuk ikan. eksploitasi semakin menjadi, sumber daya perikanan dan kelautan dijarah dan endingnya dapat ditebak berapa banyak nelayan lokal tak bisa melaut, bukan karena badai tuan!!!
Tapi karena wilayah perairan kita telah sedemikian dikuasai oleh para Nelayan Asing dengan mengunakan alat penangkapan ikan yang super canggih plus tidak ramah lingkungan, nelayan kita kalah bersaing.
Kekalahan itu lantas membunuh harapan dan masa depan keluarga nelayan.
Perahu yang dulunya menjadi sumber pengais rezeki para nelayan itu, kini telah menjadi bongkahan-bongkahan kayu yang lapuk dibibir pantai dan hanya ditutupi sebilah daun kelapa. Perahu-perahu itu berjejer seolah mengisi ruang pasir yang kosong.
Dari situ, banyak anak yang putus sekolah, banyak ibu yang tidak lagi dinafkahi, banyak ayah yang kehilangan mata pencaharian. Ironisnya, ketika banyak nelayan menderita, para pemangku kebijakan masih saja memberi SIUP, SIPI dan SIKPI kepada mereka yang bermodal (Komprador asing),
Terkait isu pemekaran yang digulirkan di Kabupaten Halmahera Utara (Kao-Malifut dan Galela-Lolada), hemat penulis, terlepas dari berbagai pertimbangan yang harus dipikirkan dan prasyarat yang harus dipenuhi oleh daerah yang bersangkutan, JIKA pemekaran yang diusung itu DEMI Kepentingan RAKYAT SEJATINYA, maka pemekaran tersebut wajib ain untuk diperjuangkan, akan tetapi, jika semangat pemekaran memilki kecenderungan hanya VESTED INTERS semata, maka pemekaran tersebut harus dikuburkan dalam-dalam, bukankah menurut hasil penelitian Kemendagri, dari 120 wilayah yang dimekarkan hanya 20 % diantaranya yang dapat dikategorikan berhasil, sementara sisanya menunjukan hasil yang sangat memprihatinkan pasca pemekaran digulirkan?
Memang illegal fishing tidak semenarik isu pemekaran, sehingga wajar minim perhatian, sangat jauh dari nalar dan logika, fakta ini lantas membentuk anekdot medikal “illegal fishing itu seperti pasien yang sakit embeyen, cukup nyeri bagi pasien, juga jijik bagi sang dokter yang menanganinya.” Sebuah paradoksal yang tidak lucu ditengah kondisi bangsa yang krisis kelembutan ini.
Mari menikung sejenak dari rutinitas politik pencitraan, melepaskan seluruh nista batin yang lahir dari sengketa pemekaran. Mari berbicara tentang laut, kembalikan senyum para nelayan kita ☯
#Coretantetelawas
#Motivasi #Inspirasi #Quotes #Katabijak #Nasihat #kehidupan #sajak #puisi
Picture by Pinterest
Tumblr media
0 notes
fitundheil · 11 months
Text
Tumblr media
Gott hat gehört, er hat aufgemerkt auf die Stimme meines Gebets. Psalm 66,19
Bete, wenn du verzweifelt bist!
Aldi Novel Adilang, ein 18-jähriger Indonesier, arbeitete auf einem Rompong vor der Insel Sula­wesi. Ein Rompong ist eine schwimmende Fischfalle. Sie hat über der Wasseroberfläche die Form einer Hütte und ist mit Seilen am Meeres­boden verankert. Aldi Novels Aufgabe war es, die Lampe zu beaufsichtigen, mit der die Fische angelockt werden, um sie in die Falle zu locken. Einmal pro Woche wurde er mit Vorräten und Trinkwasser versorgt. Im Juli 2018 riss das Ankerseil und er wurde abgetrieben … 2500 Kilometer weit, sieben Wochen lang. In den ersten Tagen konnte er sich noch von seinen Vorräten ernähren. Danach war er gezwungen, Meerwasser zu trinken und Fische zu essen, die er mit der Hand fing.
In diesen langen Wochen sah Aldi mehr als zehn Schiffe, die ihn aber nicht bemerkten. Schließlich gelang es ihm, einen Notfunkspruch zu senden, als er wieder einmal ein Schiff in der Nähe sah. Das panamaische Schiff kehrte um und griff den Schiffbrüchigen auf. Er war gerettet!
Auf die Frage, wie er sich dazu motiviert habe, so lange auf dem Rompong auszuharren, gab Aldi zu, dass ihm der Gedanke gekommen sei, ins Meer zu springen, um seinem Leiden ein Ende zu machen. Aber was ihn davor bewahrt habe, sei der ständige Gedanke an die Worte seiner Eltern gewesen: „Bete, wenn du verzweifelt bist!“
Auf der schwimmenden Fischfalle führte Aldi auch eine Bibel mit sich. „Wenn ich nicht gebetet und nicht die Bibel gelesen hätte“, sagte er, „hätte ich nicht überlebt.“
Als seine Mutter zur gleichen Zeit befragt wurde, erzählte sie: „Aldis Chef informierte meinen Mann, dass unser Junge vermisst wurde. Da haben wir uns einfach Gott anvertraut und fleißig gebetet.“
Aus www.gute-saat.de
0 notes
rarecing · 4 years
Photo
Tumblr media
Apa pandangan korang tentang jentera rr ni? ✔️✔️✔️....... Follow: @7rarecing #kawasakirr #kawasakirr150 #kawasakilovers #kawasakirr150 #rarecing #padu #rompong https://www.instagram.com/p/B8Dgp27F4IC/?igshid=h2kfqq7pl5ck
0 notes
orangutara · 3 years
Text
"Orang miskin boleh masuk syurga begitu jugak seorang kaya, orang kuli boleh masuk syurga begitu juga Raja sebuah negara, seorang ternama boleh masuk syurga begitu jugak seorang yg jiran pun tidak mengenalinya, lelaki kacak wanita cantik boleh jadi ahli syurga sama jugak yg mata sepet dan hidung rompong. Pendek kata janji iman bagus. Tapi kena ingat, hanya yg ada akhlak baik boleh masuk syurga dan dlm syurga tiada orang yg dulunya berperangai jahat."
3 notes · View notes
goldpeninsula · 6 years
Link
An Indonesian teenager who looked after a fishing hut survived for 49 days at sea by cooking fish over wood taken from his vessel, it has emerged.
Aldi Novel Adilang was on the hut 125km (77 miles) off the Indonesian coast in mid-July when heavy winds caused its moorings to snap, casting the 18-year-old adrift.
He ended up thousands of kilometres away near Guam, where he was eventually picked up by a Panamanian vessel.
The 18-year-old, from the Indonesian island of Sulawesi, worked on a "rompong" - a floating fish trap without any paddles or engine.
His job had been to light the rompong's lamps, which are designed to attract fish, the Jakarta Post newspaper reports.
The trap, which is shaped like a hut, floats in the middle of the sea but is anchored to the seabed by ropes.
Every week, the teenager would be brought fresh supplies of food, water and fuel by someone from his company who would come to collect the fish.
0 notes
ajipyunos · 5 years
Text
BAB 1
Hari ini sememangnya Izan bercadang hendak pergi awal ke tempat kerja. Lebih awal dari kebiasaan. Pukul 6.00 pagi dia sudah keluar dari rumah, untuk mengelak dari kesesakkan jalan raya. Mungkin disebabkan dia sudah berjanji dengan kak Aziah hendak bersarapan dengannya di pejabat. Sebagai orang bujang Izan tidak kisah untuk bersarapan di mana- mana, asalkan tuntutan perutnya perlu di isi dahulu sebelum memulakan tugas. Dia baru sahaja mengenali kak Aziah dua minggu lalu, cleaner baru di tingkat 7 pejabatnya. Dia sendiri tidak pasti boleh menjadi rapat dengan kak Aziah walaupun baru dua minggu mengenalinya. Sementa itu jugalah kak Aziah bersungguh-sungguh mengajaknya untuk bersarapan bersama. Jadi untuk tidak menghampakan kak Aziah, Izan menerima pelawaannya.
Sebaik sahaja dia memakirkan kereta. Dia ternampak kak Aziah terlebih dahulu sedang masuk ke dalam perut lift. Tanpa membuang masa, dia terus menuju ke lift yang sama di mana dia ternampak kak Aziah masuk tadi. Butang tingkat 7 ditekan. Sempat juga dia membetulkan tudung ala Neelofanya yang baru di beli secara online di facebook.
Sampai sahaja di muka pintu pejabat, terus sahaja dia menuju ke pantry. Namun tidak di sangka tersembul kak Aziah di balik pintu pantry, sambil menghulurkan sebungkus nasi lemak kepadanya.
"Nasi lemak sambal sotong..." sambil tersengih kepada Izan.
"Terima kasih kak Zie. Akak belanja ya....?" soalan pura-pura tidak tahu yang terpacul keluar secara tidak sengaja.
"Ya..., akak belanja. Esok-esok kau pulak belanja akak Pizza Hut...." sempat lagi kak Aziah menunjukkan risalah Pizza Hut kepadanya.
"Macam tu ke...? Akak belanja saya nasi lemak. Saya belanja akak Pizza Hut....?" Sempat Izan membalas ayat berbaur perli kepada kak Aziah. Tetapi bukan bermaksud Izan hendak menyakitkan hati kak Aziah. Hanya sekadar gurauan di pagi hari sebelum memulakan tugas.
"Maaflah... Itu sahaja yang akak termampu. Izan pun tahukan gaji cleaner macam akak ni, berapa sen sangatlah jika hendak di bandingkan dengan Izan...." ada keluhan kecil disuarakan oleh kak Aziah.
"Kak Zie, saya berguraulah. Tiada niat pun nak buat akak tersinggung. Sumpah kak...." sambil mengangkat sebelah tangan umpama seperti sedang berikrar tanda rasa bersalah.
Kak Aziah tersenyum hambar.
"Izan..., kalau nak tahu nasi lemak yang akak beli tu istimewa...." Kak Aziah kembali tersenyum.
"Istimewa...? Betullah baru cium bau dah terangkat...." Sambil menghidu bauan nasi lemak yang sudah terhambur di rongga hidungnya yang sedari tadi sudah di buka bungkusannya.
"Sedapkan baunya.... Makanlah...."
Pelawa kak Aziah sambil merenung tepat ke wajah Izan.
Lalu Izan menyuap nasi lemak sambal sotong dengan penuh berselera.
"Betul cakap kak Zie, sedap gila. Eh! Akak tak makan sekali...?"
Terbeliak mata Izan apabila melihat kak Aziah hanya memandangnya tanpa menjamah sedikit pun nasi lemak.
"Akak tengok Izan pun dah cukup. Sudah cukup buat akak rasa kenyang. Lagipun akak dah selalu makan nasi lemak ni...."
Dengan bersahaja kak Aziah menjawab sambil tersenyum.
Terperanjat Izan melihat Kak Aziah tersenyum kepadanya. Nasib cawan yang digenggam tidak terlepas.
Tiba-tiba....
TOK.. TOK.. TOK....
Pintu pantry di ketuk oleh seseorang. Izan terus memandang kearah pintu pantry.
"Kak Aziah....?"
Ternganga mulut Izan apabila memandang kak Aziah berada di pintu pantry sambil membawa sesuatu di dalam plastik.
"Cepatnya kamu sampai Izan...? Maaf Izan akak lambat sebab hantar anak sekolah dulu..."
Izan masih lagi terpaku dan kaku memandang kak Aziah yang berada di hadapan pintu pantry tanpa mampu berkata apa-apa.
"Izan...? Kau kenapa...?" Kak Aziah mulai pelik bercampur risau melihat keadaan Izan yang sedari tadi tidak lepas matanya memandang padanya.
Kemudian Izan menoleh semula di atas meja. Kosong. Tiada langsung baki-baki nasi lemak yang dijamahnya sebentar tadi yang telah dibawa oleh "kak Aziah" tadi. Apa yang terlihat di atas meja hanyalah cawan yang berisi air kosong.
"Apa yang, aku makan tadi...? Mana kak Aziah yang tadi....?" Izan mula bermonolog. Izan mula berpeluh-peluh menahan perasaan takut. Baru sebentar tadi dia duduk di hadapan "kak Aziah" yang memberi senyuman yang menakutkan padanya tadi. Tiba-tiba muncul pula kak Aziah yang lagi satu di hadapan pintu pantry.
"Bukan mimpi...." Izan gumam sendirian.
"Apa yang bukan mimpi...? Pelik akak tengok kau ni Izan. Macam nampak hantu....." Kak Aziah tersenyum.
"Hantulah kut...." Izan tersenyum kelat sambil menekup muka.
"Siapa...? Akak ke.....?" kak Aziah bertanya sambil tertawa kecil.
"Tak........"
Terpandang sahaja dia ke wajah kak Aziah, terus sahaja dia hampir rebah apabila melihat satu mahkluk yang sudah tidak menyerupai kak Aziah. Rambutnya yang panjang mengerbang sehingga mempamerkan wajahnya yang mengerikan dengan sebelah bebola matanya yang hampir terkeluar dan sebelah lagi rompong dan kosong. Sambil mulutnya yang lebar membelah pipi itu seperti mengunyah sesuatu.
"NAKKK........ Ha ha ha ha ha ha......." makhluk itu mengambil sesuatu di dalam mulutnya yang berbau hanyir darah sambil menghulurkan kepada Izan.
"Waaa....!!! MATAA.......!!!!!" Nampak sahaja bebola mata yang sudah di kunyah oleh makhluk itu, Izan terus pengsan di situ juga.
.......................................................
Izan membuka matanya perlahan-lahan. Disapu wajahnya yang seperti kebasahan. Kemungkinan di sapu air oleh seseorang. Encik Zainal, Safwan dan Faridah sedang berada di hadapannya.
"Apasal kau pengsan...?" Faridah yang sedang berada dihadapannya bertanya.
"Aku nampak hantu...." Izan menjawab dalam kebingungan.
"Pagi-pagi nampak hantu..? Agak-agak la..." Terhambur ayat perli dari Safwan.
Namun Izan masih berdiam. Malas hendak membalas kata kerana masih trauma dengan wajah "kak Aziah" tadi.
"Hantu kak Aziah ke....?" Encik Zainal dapat menduga perkara yang berlaku.
Terbeliak Izan apabila mendengarkan kata-kata dari mulut encik Zainal.
"Mana encik Zainal tahu...?" Izan menerpa ke arah encik Zainal.
"Cerita lama. Saya pun tak tahu sangat. Dapat tahu pun dari pekerja lama. Diorang bagi nama kat hantu tu. KAK AZIAH NASI LEMAK..."
"Kenapa pulak... Takde nama lain ke....?" seakan mahu tergelak pula Faridah apabila mendengar nama hantu itu.
"Dulu ada akak cleaner namanya Aziah selalu jual nasi lemak secara sambilan kepada staf-staf kat bangunan ni. Tapi ada satu pagi tu, seorang staf dari tingkat 13 sampai awal ke tempat kerja. Dia ternampak pejabat tingkat 13 sudah terbakar dengan mayat kak Aziah terlentang di dalam pejabat tu. Nasi lemak dalam plastik habis berterabur. Polis classified sebagai mati di bunuh. Pejabat kat tingkat tu pun sudah tidak digunakan lagi. Mereka biarkan macam tu sahaja...."
Terpegun Izan, Faridah dan Safwan mendengar cerita dari mulut Encik Zainal.
"Dah kena tangkap ke pembunuhnya....?" Perasaan ingin tahu Safwan semakin membuak-buak.
"Sudah...." Encik Zainal umpama memberi rasa debar di hati tiga staff juniornya.
"SIAPA.....!!??" Secara serentak mereka bertiga bertanya soalan yang sama.
"AKULAH........ HA HA HA HA....." suara encik Zainal tiba-tiba bergema.
Dengan serta merta lampu terpadam, keadaan di dalam pantry menjadi gelap gelita. Izan menjerit dalam kegelapan.
"Aaaaa.......!!!!!!!"
Pap...!!!
Lampu kembali bernyala. Izan memandang sekeliling. Kosong..!! Tiada sesiapa berada dengannya sekarang. Ke mana perginya encik Zainal, Safwan dan Faridah....? Izan yang terduduk di lantai kotor kembali bangun. Bilik pantry yang normal dan cantik pada pandangannya kini kelihatan seperti bilik kotor yang kosong dipenuhi dengan debu dan habuk serta dinding yang hitam kesan dari terbakar. Lalu dia bingkas bangun menyapu habuk yang melekat di kain kurungnya.
Tiba-tiba irama dari handphonenya berbunyi. Lalu handphone di beg tangannya di ambil.
"Hell....llo....." Izan menjawab dalam ketakutan.
"Izan..., dah pukul berapa ni...? Kenapa kau tak sampai lagi....? Kau mc ke...?" Bertalu-talu suara dari, pamanggil itu dihujung talian.
"Beb, datang sini ambil aku...." Izan seakan mahu menangis mendengar suara Faridah yang sebenar. Kemudian dia terus berlari keluar lalu menuju ke lift.
"Kau kat mana sekarang....?" suara Faridah yang kuat dan lantang itu seakan ingin memecah screen di handphone.
"Aku kat tingkat 13.... Aku tunggu depan lift. Cepat ambil aku...!!" sehingga terketar-ketar Izan menjawab panggilan sambil melihat nombor tingkat 13 yang tertera di hadapannya. Bulat matanya apabila melihat tingkat 13 yang kini dia berada sekarang.
"Bagaimana aku boleh berada di tingkat 13....?" Izan seakan pelik. Bagaimana dia boleh berada di tingkat 13, sedangkan dia sendiri menekan tingkat nombor 7 apabila dia berada di dalam lift tadi.
"AKU YANG BAWA KAU.....!!!!!"
Sejurus itu muncul makhluk yang di kenali "kak Aziah" tadi tiba-tiba berada sebelahnya dengan tangan sebelahnya masih lagi menggenggam bebola matanya yang sudah dikunyah lumat.
Melihatkan makhluk itu yang tiba-tiba muncul begitu sahaja di sebelahnya, Izan terus tidak sedarkan diri.
....................................................
Faridah menekan tingkat nombor 13. Jam ditangan menunjukkan sudah ke angka 10 pagi.
"Kau biar betul Faridah, Izan ada di tingkat 13...!?" Safwan seakan tidak percaya dengan kata-kata Faridah.
"Dia yang kata, masa aku call dia tadi. Itu yang aku suruh kau temankan aku. Tingkat 13 kan sudah lama di biarkan kosong semenjak kes kebakaran dulu..." Faridah semakin cuak.
TING......
Pintu lift tingkat 13 terbuka. Safwan dan Faridah menjenguk keluar lift. Kelihatan suram di tingkat itu walaupun matahari semakin menjengah diri.
Faridah memaut lengan Safwan.
"Siang-siang mana ada hantu..." Safwan menarik lengannya yang di paut Faridah. Segan pula dirinya diperlaku sebegitu walaupun hanya aksi spontan dari Faridah.
"Aku takutlah. Siang pun tempat ni masih nampak gelap...." Sempat Faridah memberi alasan untuk menutup perasaan malunya terhadap Safwan.
Mereka cuba berjalan lebih jauh ke dalam sambil memandang sekeliling untuk mencari kelibat Izan. Namun tiada.
Kemudian.....
"Wan......!!! Tu...tu...tu...Izan...!!!!" Faridah menjerit memanggil Safwan sambil menunjuk ke arah di mana Izan berada.
Alangkah terperanjatnya mereka apabila melihat hanya tubuh kaku Izan yang dipenuhi darah segar, terbaring dilantai dengan perutnya yang terburai sehingga bertaburan usus perut di sekitar jasad Izan.
"IZAN.....!!!!!!!"
3 notes · View notes
kemungkinan-blog · 5 years
Text
'Depan mata aku ayah dating dengan perempuan lain, sejak dari itu hidup aku berubah 360'
Tumblr media
Setiap anak pastinya mengharapkan keluarganya sempurna tanpa adanya gangguan dari orang ketiga. Anak mana yang mahu melihat ibu bapanya bercerai, namun adakalanya perihal orang dewasa kita tidak dapat halang dan sebagai anak hanya terpaksa akur. Akur, tetapi ketiadaan ibu atau ayah itu terasa. Apatah lagi jika anak itu masih, tidak memahami apa-apa, mencari-cari di mana ibu atau ayahnya. 
Kisah benar dari followers Kisah Rumah Tangga. Baca, hadam dan ambil pengajarannya. Jangan kerana orang ketiga, keluarga ditinggalkan. Kasihankan isteri dan anak-anak yang memerlukan kasih sayang seorang suami dan bapa.  
ASSALAMUALAIKUM. Di sini, aku namakan diri aku sebagai Lily. Penceritaan aku kali ni adalah mengenai kehidupan aku di mana teman-teman boleh jadikan pengajaran. Aku berumur awal 30-an, telah berkahwin dan telah bekerja di salah satu IPT di Malaysia. Aku mulakan penceritaan aku sejak aku dari kecil.
Penghujung tahun 90an
Aku masih bersekolah rendah. Keluarga aku macam biasa, normal. Ada ayah aku, ibu aku, aku dan adik aku. Aku lebih manja dengan ayah aku. Masa sekolah, dia mengambil dan menghantar aku ke sekolah. Masa rehat, dia akan datang ke sekolah aku. Belikan aku makanan. Tunggu aku makan sampai selesai. Tapi ayah aku sangat garang. Kalau buat salah sikit, memang rotan jawabnya. Teruk juga aku kadang kena pukul, kena rotan. Ayah aku ada sisi baik, kadangkala jahat juga aku rasa sebab tak boleh salah sikit.
Tapi, masa berubah pada penghujung tahun 90an tu. Ayah aku mula berkawan dengan orang-orang yang tak sepatutnya dia berkawan. Atas urusan kononnya urusan bisnes yang memang tak wujud pun. Kawan-kawan dia boleh dikatakan tak guna. Kebanyakan spesies yang tak bekerja dan makan hasil bini serta bercurang dengan bini masing-masing. Ibu aku, macam biasa.. Percaya sangat dengan ayah aku, ayah aku keluar malam-malam. Balik rumah sampai tengah malam, ibu aku okay je. Aku pulak memang dah tidur.
Sampai satu masa, memang ayah aku kantoi ada perempuan lain. Masa tu ibu aku macam detektif conan. Malam-malam bawa aku yang masih bersekolah rendah, dengan adik aku yang baru berumur 3 tahun jadi penyiasat. Mengekori ayah aku, memang sah dia tengah berdating dengan perempuan lain, depan mata aku. Sedih. Sejak dari itu, hidup aku berubah 360 darjah. Aku ke sekolah naik bas sendiri, tak ditemani ketika makan lagi. Aku okay je, aku boleh move on dengan perubahan ini. Aku seolah faham. Ibu aku dan ayah aku asik bergaduh.
Ayah aku dan perempuan itu berkahwin di Siam, tanpa menceraikan ibu aku. Tanpa nafkah dan hilang begitu saja. Kes di mahkamah makan masa juga, dan akhirnya ibu dan ayah aku bercerai di mahkamah masa aku sekolah menengah. Perasaan aku?. Aku cukup benci dengan perempuan itu, perempuan perosak rumahtangga orang. Sebagai seorang perempuan, sanggup dia mengkhianati perempuan lain dengan membina istana atas airmata orang.
Adik aku?. Masa tu dia baru berumur 3 tahun dan rapat dengan ayah aku. Adik aku demam lepas ayah aku tinggalkan kami. Ibu aku selimutkan adik aku tidur dengan baju ayah aku, baru dia okay. Lagi satu, Perempuan itu, kalau terserempak dengan ibu aku, punya kurang ajar…
Dia akan menunjuk-nujuk jari telunjuk kat ibu aku, macam ibu aku pulak ambil laki dia. Ini memang berlaku depan aku. Bertambah aku benci perempuan itu. Kalau teman-teman ditempat aku, tidakkah kamu benci perempuan seperti itu? Salahkah aku membenci, bila ayah aku pernah mengatakan kami ni anak angkat, dia kahwin lain sebab takda anak?. Tipu!.
Buat aku sakit hati, ayah aku jual tanah yang kami semua sama-sama pelihara. Tanah tu dibuka menggunakan duit ibu aku. Setiap hujung minggu kami pergi ke kebun bersihkan tanah tu. Termasuk aku. Sesen duit kami adik beradik tak merasa. Duit tanah itu, ayah aku gi kawin dengan perempuan tu, perempuan tu pun nampaknya pakai emas besar-besar. Almaklumlah, duit tanah masih banyak. Ibu aku turut hampa, dia cakap dia taknak pun duit tu. Tapi bagi lah sikit untuk anak-anak. Sesen tidak kami terima. Tapi ayah aku cakap kat orang-orang, dia bagi anak-anak sorang 5k. Tipu. Hakikatnya tiada. Tak pernah ambil kisah, kami sekolah dan keperluan.
Tahun 2005 ke atas
Aku melanjutkan pelajaran di sebuah IPTA. Alhamdullilah. Diploma. Kemudian sambung Degree, Master, kemudian PhD. Alhamdulillah semuanya ditaja biasiswa. Dan sekarang aku telah bergraduasi PhD, rezeki aku dapat menghabiskan PhD. Syukur. Setahun selepas aku bergraduasi, PhD. Suami aku pula bergraduasi PhD. Syukur.
Oh ya, masa aku nikah tu, ayah aku jadi wali, itu pun macam-macam adegan terjadi. Aku tak dan nak menulis di sini. Lain kali ya. Aku dan suami bekerja di IPT. Dan sekarang ni, ayah aku mula mencari anak-anak yg ditinggalkan. Selalu telefon kami untuk minta duit. Tiba-tiba ada anak, sedangkan dulu tak mengaku anak. Tapi aku masih waras, aku tolong juga. Tapi hanya untuk duit minum-minum kopi dan makan dia seorang. Bukan untuk keluarga dia dengan perempuan tu.
Hati aku ni tak mulia nak sedekah untuk perempuan yang bina istana atas air mata orang. Yup, ayah aku tetap ayah aku. Tapi perempuan itu dan anak-anaknya aku tak boleh terima. Ada yang cakap, anak-anak dia tak bersalah. Ya, tapi tetap ada darah daging perempuan itu dan aku tak semulia itu nak maafkan. Hati aku sakit. Dan hanya aku yang tahu. Orang lain boleh cakap macamtu, tapi maaf lah, aku ni bukan semulia Nabi nak maafkan orang. Terlalu banyak hati ni menanggung kesakitan, keperitan, kesengsaraan. Zaman kanak-kanak aku tak seindah seperti kamu!
Kalau kamu ada keluarga yang lengkap, family day dan sebagainya, aku ini TIADA! Jika ayah kamu selalu dengan kamu dari kamu kecil hingga dewasa, itu pun aku TIADA! Kepada perempuan itu, maaf itu tinggi nilainya, bolehkah kau pulangkan zaman kanak-kanak aku?. Dan aku juga masih terasa hati dengan ayah aku, cuma aku tahu tanggjawab aku dengan membantu dia setiap bulan. Itu tanggungjawab aku yang mana aku tak mahu ditanya di akhirat kelak. Tapi perempuan itu, bukan tanggungjawab aku.
Maaf, hati aku memang keras kerana aku telah melalui banyak kedukaan. Pernah satu hari, perempuan itu message aku di facebook, nak minta duit dari aku. Fuh, memang dasar tak tahu malu ya perosak rumahtangga ni, minta duit dari anak kepada perempuan yang rumahtangganya dia musnahkan? Are you serious?? Ini memang aku tak boleh nak hadam! Memang aku seen kan je. Aku tak balas!
Kepada bapa-bapa, mak-mak, yang ada hati nak bercurang tu… Ingatlah anak-anak. Hidup ni karma. Macam ibu aku, walaupun dulu susah, alhamdulillah, anak-anak berjaya, ibu aku pun sekarang hidup tenang, aman, gembira. Syukur. Aku dibesarkan tidak ada kasih sayang ayah, tapi Allah balas permudahkan urusan dalam pelajaran aku.
Ayah aku? Terlalu banyak berhutang, harta tiada, semua dah dijual. Ayah aku, perempuan itu dan anak-anaknya? Walaupun anak-anak mereka ada keluarga yang sempurna, kasih mak dan ayah itu ada, tapi diuji anak-anak dia tu liar, lari dari sekolah, masalah disiplin dan sebagainya. Karma. Sekali kita menyulitkan orang, Allah akan bayar cash, walaupun lambat. Aku ni pun tak berapa rapat dengan ayah aku sekarang ni, memandangkan dia meninggalkan aku bertahun-tahun. Kalau berjumpa, tiap kali bercerita terasa janggal, tak tau nak cerita apa.
Kepada yang ada hati nak tinggalkan anak, buang tanggungjawab ibu/bapa kepada anak, anda masih ada masa nak membetulkan keadaan. Jangan ikut nafsu. Ikut nafsu, mati. Banyak kes yang mak ayah bila tengah bercurang, bukan main eksen. Bila dah tua, mula “touching”, kononnya anak tak ingat mak ayah.
Kena muhasabah diri dulu sebelum touching-touching ya, zaman muda tengah gagah pekasa dulu, macam mana?. Ingatlah, bila adanya akad dan nikah, setia lah hingga ke hujung nyawa bersama pasangan anda. Saya bukan penentang poligami sebab saya tak mahu menentang hukum Allah. Boleh saja nak berpoligami, tapi jadikan anda yang lelaki/suami itu imannya semulia dan sehebat alim ulama, boleh berlaku adil serta aman dan damai rumahtangga.
Tapi kalau iman hanya secebis hati nyamuk, solat pun masih rompong, nafkah pun tak cukup, poligami hanya akan berakhir dengan dosa sebab tak mampu berlaku adil. Kepada yang ada hati nak berpoligami, nak tambah kuota, renung-renung kan lah. Sanggup ke nak tanggung dosa, hanya kerana nak memuaskan hati dan nafsu di dunia yang sementara?
Kepada para suami dan isteri, aku doakan semoga hubungan kalian kekal hingga ke syurga.
Sekian, terima kasih.
Sumber: Lily, Kisah Rumah Tangga
from The Reporter https://ift.tt/2DNi0t7 via IFTTT from Cerita Terkini Sensasi Dan Tepat https://ift.tt/2PYNQKC via IFTTT
8 notes · View notes
bigrangeblog · 2 years
Text
A stunning survival story at sea: 49 days in a hut, drifting drifting
Aldi Novel Adilang, a young man in Indonesia, endured a terrible time on the ocean, drifting over 1,900 kilometers drifting in a floating hut. After passing through many moments of frustration and desperation, Aldi was rescued and told of the terrible survival experience he had faced.
Tumblr media
Aldi, aged 19, has an amazing story. He was working on a floating hut, the locals called him “rompong”. This hut was anchored to 125 kilometers of coast, in complete isolation.
Tumblr media
0 notes
therealwaiyaki · 3 years
Text
Better Angels: Is Your Filter On?
Better Angels: Is Your Filter On?
Our words are measured by their quality, not their quantity – Anonymous  49 Days at Sea On July 14th, 2018, Aldi Novel Adilang was on a rompong, a floating fish trap shaped like a hut, performing his duties as a lamp keeper. The lamps on a rompong are designed to attract fish into the traps. Heavy winds snapped the rompong’s moorings anchored to the seabed by a long rope, and Aldi drifted out…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
satumaluku · 3 years
Text
Satu Orang Hilang Saat Melaut di Perairan Filonga, Malut
Satu Orang Hilang Saat Melaut di Perairan Filonga, Malut
satumalukuID – Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ternate, Maluku Utara (Malut) melakukan pencarian terhadap seorang warga Ternate Hairun Surdi yang dinyatakan hilang saat melaut di perairan antara Pulau Filonga dan Sofifi. Kepala Basarnas Ternate, Muhammad Arafah di Ternate, Rabu, membenarkan pada Selasa sekitar pukul 15.30 WIT dua orang korban memancing di rompong antara Pulau Filonga…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
bantennewscoid-blog · 2 months
Text
Mahasiswa PPG Prajabatan Unpam Kenalkan Budaya Literasi di Taman Baca Masyarakat Situ Romping TANGERANG- Kelompok Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Pamulang menggelar pengenalan literasi kepada anak-anak digelar di Taman Baca Masyarakat Situ Rompong, Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Acara tersebut digelar pada Minggu (17/3/2024) kemarin yang bertajuk Kelas Inspiratif…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
triaspolitika · 4 years
Photo
Tumblr media
Samirudin Gotong Royong Buat Rompong di Siompu BUSEL, TP - Sebanyak 25 orang anggota kelompok nelayan yang dinahkodai La Bendi, di Desa Wakinamboro, Kecamatan Siompu, Kabupaten Buton Selatan (Busel), Sulawesi Tenggara (Sultra) bergotong-royong membuat Rompong (pengumpul ikan, fish attractor) yang difasilitasi seorang pengusaha asal Busel, Samirudin.
0 notes
rarecing · 4 years
Photo
Tumblr media
Ramai tak geng rompong😀🏁 Things went well 👆🏻. Follow: @_amirulfaiq . . #pakomarmotorsport #portflowbypakomarmotorsport #rarecing #yamaha #rr150 #yamaha125z #rompong #zx150 https://www.instagram.com/p/B7GHx9TFt9-/?igshid=flaju08h5j2o
0 notes
christophe76460 · 4 years
Photo
Tumblr media
"Dieu m’a exaucé, Il a été attentif à la voix de ma prière." (Psaume 66:19)
Mercredi 12 août 2020 Confiez-vous en lui en tout temps, épanchez votre cœur devant lui : Dieu est notre refuge. Psaume 62. 8 Dieu m’a écouté ; il a fait attention à la voix de ma prière. Psaume 66. 19
Quand tu es désespéré, prie
Aldi, un jeune Indonésien de 18 ans, travaillait sur un rompong (radeau de pêche surmonté d’une cabane), amarré au large de l’île de Célèbes. Il était chargé de surveiller la lampe qui sert à attirer les poissons pour les piéger. En juillet 2018, une tempête a rompu les amarres, et comme le radeau n’avait ni moteur ni rame, Aldi a dérivé… sur 2500 km, pendant sept semaines. Pour survivre, il a dû boire de l’eau de mer dont il filtrait le sel à travers ses vêtements, et manger des poissons qu’il attrapait à la main. Durant ces longues semaines, Aldi a vu plus de dix bateaux passer sans s’arrêter. Il a finalement réussi à faire passer un message sur une petite radio offerte par un ami. Son message est parvenu au capitaine d’un navire panaméen qui a fait demi-tour pour le sauver. Malgré sa faiblesse, Aldi a pu sauter à l’eau, agripper une échelle de corde lancée de ce navire, et être sauvé ! Lorsqu’on lui a demandé comment il avait fait pour “garder le moral”, Aldi a reconnu qu’il avait plusieurs fois pensé sauter à la mer pour abréger ses souffrances et son angoisse. Mais dit-il, ce qui m’a gardé, c’est que j’avais cette parole de mes parents qui me revenait sans cesse en mémoire : “Quand tu es désespéré, prie”. Aldi n’avait pas grand-chose sur son radeau, mais il avait une Bible. “Sans la prière et la lecture de la Bible, dit-il, je n’aurais pas survécu.” Interrogée, sa mère a expliqué : “Le patron d’Aldi a dit à mon mari qu’il avait disparu. Alors nous nous sommes confiés à Dieu et nous avons beaucoup prié pour lui”.
Source: Calendrier La Bonne Semence 2020 – Bibles et Publications Chrétiennes
0 notes
dpukotatangsel · 5 years
Photo
Tumblr media
Sidang terbuka atas gugatan Lahan Situ Rompong Kel. Cempaka Putih Kec.Ciputat Timur Jumat, 18 Oktober 2019. Sidang dipimpin Hakim Ketua dan Anggota dari Pengadilan Negeri Tangerang, sidang dihadiri oleh Perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum sebagai tergugat 1 dengan Kuasa Hukum JPN Kejari Tangerang Selatan turut tergugat BPN Tangerang Selatan dan Kementrian Keuangan dengan saksi dari BBWS, @dpmptsp.tangsel , Kelurahan Cempaka Putih Tangsel sedangkan pihak penggugat adalah Harperindo. Sumber : Bidang SDA DPU. #humasdpu #dputangsel #kotatangsel #tangerangselatan #tangsel #oktober2019 #dinaspu #tangsel #humastangsel #pemkottangsel #jakon #sigapmembanguntangsel #lapor #infotangerangselatan #tangselinfrastruktur #simanja @disperkimta_tangsel @humaskotatangsel @dlhtangsel @dikbudtangsel @dishub_tangsel @rsu_tangsel @dpmptsp.tangsel @disnaker.tangsel @dprdtangselkota @bnnktangsel @damkar_tangsel @disporatangsel @kecamatanpondokaren @koramil_pondok_aren =================================== Dinas Pekerjaan Umum Tangerang Selatan SIGAP MEMBANGUN INFRASTRUKTUR TANGSEL website : dpu.tangerangselatankota.go.id =================================== https://www.instagram.com/p/B3wBtMlBEYN/?igshid=bp66e8yhdcgq
0 notes